kab/kota: Yogyakarta

  • Kisruh Bandung Zoo, Geopix Layangkan 4 Tuntutan Kepada Pemerintah

    Kisruh Bandung Zoo, Geopix Layangkan 4 Tuntutan Kepada Pemerintah

    Annisa meminta keterlibatan aktif Pemerintah Kota atau Pemkot Bandung dan aparat keamanan dalam menjamin stabilitas, keselamatan staf lapangan, serta akses logistik bagi satwa.

    “Satwa bukan objek kepemilikan. Mereka bukan komoditas yang bisa dipertaruhkan di tengah konflik. Mereka adalah makhluk hidup yang memiliki hak untuk dilindungi dan hidup layak,” ungkap Annisa.

    Organisasi lingkungan dan satwa yang berabsis di Yogyakarta itu menyatakan keprihatinan yang sangat serius atas situasi genting yang kini terjadi di Bandung Zoo.

    Annisa beranggapan sengketa kepemilikan yang terus berlarut sejak tahun 2016 di pengadilan, tidak hanya menciptakan kekacauan yang kompleks.

    “Tidak hanya tata kelolanya, tetapi juga telah mengancam langsung keselamatan dan kesejahteraan puluhan jenis satwa yang berada di dalamnya termasuk satwa-satwa dilindungi titipan negara,” ungkap Annisa.

    Puncaknya lanjut Annisa, kericuhan kembali terjadi pada 6 Agustus 2025, di mana gerbang Bandung Zoo dijebol oleh massa hingga akses pakan tertutup, adalah indikasi nyata bahwa situasi di lapangan sudah tidak lagi aman dan tidak dapat ditoleransi.

     

  • Tak Kuasa Menahan Kecewa Kalahnya Persebaya dari PSIM, Kapten Bruno Moreira: Kami Melewatkan Peluang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Agustus 2025

    Tak Kuasa Menahan Kecewa Kalahnya Persebaya dari PSIM, Kapten Bruno Moreira: Kami Melewatkan Peluang Surabaya 9 Agustus 2025

    Tak Kuasa Menahan Kecewa Kalahnya Persebaya dari PSIM, Kapten Bruno Moreira: Kami Melewatkan Peluang
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Kapten Persebaya, Bruno Moreira tidak bisa menyembunyikan kekecewaan karena timnya kalah 0-1 dari PSIM Yogyakarta, Jumat (8/8/2025) malam di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya Jawa Timur.
    Kekecewaan semakin terasa, karena Persebaya menelan kekalahan dari tim promosi, juga dipermalukan di depan pendukungnya sendiri.
    Gol PSIM Yogyakarta pada laga pertama Super League 2025/2026 ini dicetak oleh Norberto Vidal menit 90+2.
    “Secara keseluruhan kami telah mencoba yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang positif. Sayangnya kami tidak bisa melakukannya di depan para pendukung kami di kandang sendiri,” kata Bruno Moreira pada media termasuk
    surya.co.id
    .
    “Kami tahu bahwa pertandingan ini sangat penting untuk memberikan langkah awal yang positif, tetapi kami tidak bisa melakukannya,” tambah pemain asal Brasil itu.
    Bruno Moreira tidak mau terlalu lama meratapi kekalahan. Juga tidak terlalu fokus mencari alasan kekalahan.
    Memilih fokus membenahi tim, agar bisa bangkit laga kedua saat menyambangi kandang Persita Tangerang, Sabtu (16/8/2025) mendatang di Indomilk Arena.
    “Seperti yang dikatakan oleh pelatih, kami telah melewatkan sebuah peluang yang tidak boleh kami lewatkan,” ucapnya.
    “Sekarang, kami akan menatap ke depan untuk pertandingan berikutnya, kami masih memiliki peluang untuk meraih tiga poin dan terus berjuang untuk naik ke papan atas,” pungkas Bruno Moreira.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Kapten Persebaya Bruno Moreira Kecewa Kalah dari PSIM Yogyakarta, Ambisi Bangkit Laga Kedua
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bantah Polisi Soal Pelapor 5 Orang Akali Bandar Judol, Ketua RT: Lha Wong, Kita Sebelahnya Saja Gak Tahu
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        9 Agustus 2025

    Bantah Polisi Soal Pelapor 5 Orang Akali Bandar Judol, Ketua RT: Lha Wong, Kita Sebelahnya Saja Gak Tahu Yogyakarta 9 Agustus 2025

    Bantah Polisi Soal Pelapor 5 Orang Akali Bandar Judol, Ketua RT: Lha Wong, Kita Sebelahnya Saja Gak Tahu
    Editor
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Pernyataan polisi yang menyebut penangkapan lima pelaku judi online yang merugikan bandar merupakan tindak lanjut laporan masyarakat dibantah warga setempat.
    Warga sekitar kontrakan yang dijadikan para pelaku beroperasi mengaku tidak pernah tahu jika rumah itu digunakan untuk judi online.
    TKP itu berlokasi di Plumbon, Banguntapan, Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Sutrisno, Ketua RT 11 Plumbon menyatakan bahwa tidak ada keluhan dari warga sekitar mengenai aktivitas mencurigakan di rumah kontrakan yang dijadikan markas judi.

    Lha wong
    di sini sebelahnya (rumah kontrakan)
    aja enggak
    ada yang tahu kok masa laporan dari warga,” ujar Sutrisno pada Jumat (8/8/2025).
    Sutrisno yang baru menjabat sebagai ketua RT selama satu tahun mengaku tidak menerima laporan mengenai kegiatan judi dari warga.

    Enggak
    pernah,
    enggak
    pernah. Kebetulan saya itu jadi ketua itu baru 1 tahun, Juni kemarin itu. Ya baru 1 tahun dan saya tahu informasi setelah kejadian ini dari warga yang dekat rumahnya itu,” tambahnya.
    Menurut informasi yang diterimanya, kelompok pemain judi tersebut sudah beroperasi selama satu tahun.
    Namun tidak ada warga yang merasa curiga, apalagi melaporkan aktivitas tersebut.
    “Tidak ada kecurigaan apa-apa ya
    enggak
    ada laporan sama saya juga
    enggak
    ada laporan. Kalau di situ ada aktivitas seperti itu,” jelas Sutrisno.
    Ia juga menambahkan bahwa lokasi kontrakan tersebut terletak di belakang gudang, yang mungkin menyulitkan pengawasan.
    Sebelumnya, Polda DIY menegaskan bahwa penangkapan para pelaku judi online bukan merupakan titipan bandar, melainkan hasil murni dari laporan masyarakat.
    Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY, AKBP Saprodin, menanggapi isu yang menyebutkan bahwa penindakan dilakukan karena bandar mengalami kerugian akibat aktivitas kelima pelaku.
    “Memang sudah hasil lidik, masyarakat yang baik mau melaporkan ke Polisi,” kata AKBP Saprodin saat ditemui di Mapolda DIY, Kamis (7/8/2025). (*)
    Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul
    “Sebelahnya Aja Nggak Tahu” Pak RT Pastikan Tak Ada Warga Laporkan 5 Orang yang Rugikan Bandar Judol
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

    Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak ada yang tahu kapan bencana melanda. Para penduduk yang sedang tertidur tidak akan bahwa malam itu akan menjadi yang terakhir di rumah yang sama.

    Saat langit masih gelap dan udara masih dingin, pukul empat pagi tepatnya, tanah mendadak bergeser. Banyak warga yang sadar akan hal itu namun memilih untuk tidak menghiraukannya.

    Tapi, kenyataan menampar mereka lebih keras. Tak lama kemudian, guncangan kembali datang. Kali ini tanah bergetar lebih keras dan hebat. Para warga seketika langsung bangun untuk kedua kalinya. Hanya saja, sekarang tak ada waktu untuk melongo berdiam diri.

    Mereka harus melarikan diri di tengah berlangsungnya kerusakan hebat. Subuh warga Magelang langsung terasa berbeda. Suasana syahdu pagi hari berubah jadi mencekam. Orang-orang berlumuran darah. Debu-debu berterbangan imbas bangunan runtuh di mana-mana.

    Demikianlah deskripsi atas pemberitaan de Locomotief (20 Juni 1867) terhadap gempa besar yang baru diketahui berpusat di Yogyakarta dan terjadi pada 10 Juni 1867, tepat 158 tahun lalu.

    Belakangan baru diketahui, apa yang dirasakan penduduk Magelang juga dirasakan oleh penduduk Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Madiun, hingga Banyuwangi. Kerusakan paling besar berada di Yogyakarta dan kota-kota sekitar, sebab pusat gempa berada di ibukota kesultanan.

    Werner Kraus dalam buku Raden Saleh: Kehidupan dan Karyanya (2018) menyebut, gempa Yogyakarta 1867 membuat ribuan orang kehilangan nyawa dan ribuan rumah dan bangunan hancur. Bencana tak kenal kelas-kelas sosial. Warga non-pribumi juga terdampak.

    Banyak orang Belanda, Arab, dan China tewas. Begitu juga bangunan-bangunan milik mereka. Beberapa bangunan ikonik Yogyakarta juga runtuh. Sebut saja Candi Sewu, Tugu Golong Gilig, dan Tugu Pal Putih. Benteng-benteng peninggalan VOC juga hancur dalam sekejap.

    Semua lantas membuat seluruh warga merasa ketakutan. Mereka takut kembali berdiam diri di rumah. Sebab, masih banyak gempa-gempa susulan. Sebagian dari mereka, seperti diberitakan Java Bode (27 Juni 1867), banyak melakukan zikir dan doa bersama agar diberi keselamatan oleh Tuhan.

    Pemerintah kolonial yang dikenal semena-mena juga memberikan bantuan kepada para warga. Begitu juga Kesultanan Yogyakarta. Saat itu, belum ada skala penentuan besaran gempa.

    Namun, BMKG mengungkap gempa tersebut berkekuatan M7,8. Penyebabnya adalah deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang berpusat di Samudera Hindia. Gempa ini kemudian jadi salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Pulau Jawa.

    Gempa dahsyat serupa kemudian terulang kembali 139 tahun kemudian. Pada 26 Mei 2006, gempa M6,3 mengguncangkan Yogyakarta dan membuat lebih dari 5 ribu orang tewas.

    Pakar BMKG Jelaskan Pemicu Gempa

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam unggahan di akun Instagram miliknya mengungkapkan penyebab terjadinya gempa yang mengguncang wilayah Jawa itu.

    “Gempa besar Jawa terjadi pada 10 Juni 1867, hari Senin, pagi hari sekira pukul 04.20 waktu setempat. Gempa yang berpusat di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa ini diperkirakan berkekuatan Mw7,8 yang dipicu deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia (intra-slab earthquake),” tulisnya, dikutip Sabtu (9/8/2025).

    “Gempa ini menjadi salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Pulau Jawa. Kerusakan meluas terjadi di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebanyak 700 hingga 1.000 orang tewas, termasuk 236 orang tewas di Surakarta,” tambahnya.

    Daryono pun menjawab pertanyaan di kolom komentar unggahan itu, yang menanyakan kenapa tidak ada pemberitaan peristiwa tsunami. Daryono menjawab, hal itu karena gempa yang terjadi termasuk gempa dalam.

    Penjelasan:

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.

    (Zefanya Aprilia/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kabupaten Trenggalek Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Utama Tahun 2025

    Kabupaten Trenggalek Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak Kategori Utama Tahun 2025

    Sementara itu, pada 2025 dilanjutkan dengan tahapan berikutnya, yaitu verifikasi lapangan (baik secara hybrid maupun kunjungan) dan verifikasi final yang diselenggarakan di 38 provinsi. Hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai masukan penting dalam pengembangan kebijakan dan program pembangunan anak.

    “Saya juga ingin secara khusus mengapresiasi atas pelibatan Kementerian dan Lembaga sebagai bagian dari tim verifikasi pusat. Kehadiran dan kontribusi Kementerian/Lembaga telah memperkuat integritas dan validitas data yang kita miliki, memastikan penilaian KLA benar-benar komprehensif dan mencerminkan berbagai aspek pemenuhan hak anak. Pelibatan K/L dalam proses evaluasi KLA merupakan langkah yang strategis untuk menguatkan kolaborasi lintas sektor,” ujar Menteri PPPA.

    Tahun ini, sebanyak 13 Provinsi berhasil meraih penghargaan Provinsi Layak Anak (PROVILA), yakni Provinsi Bali, Provinsi Banten, Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Gorontalo, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Lampung, Provinsi Riau, dan Provinsi Sumatera Barat.

    “Saya mengucapkan selamat kepada daerah yang berhasil meraih penghargaan terbaik, dan mengajak daerah yang belum mencapainya untuk segera berbenah melalui kebijakan, program, dan kegiatan yang benar-benar menyentuh serta melibatkan anak. Capaian ini bukanlah akhir, melainkan dorongan untuk terus memperjuangkan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak. Saya berharap daerah berprestasi dapat menjadi inspirasi dan membagikan praktik baik kepada daerah lain yang masih berproses menuju predikat Kabupaten/Kota Layak Anak. ” tutup Menteri PPPA.

  • Peringatan BMKG Hujan Lebat dan Angin Kencang Hantam RI, Ini Lokasinya

    Peringatan BMKG Hujan Lebat dan Angin Kencang Hantam RI, Ini Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Indonesia masih akan menghadapi ancaman hujan lebat hingga angin kencang dalam periode 3 hari ke depan, terhitung 9-11 Agustus 2025.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya mengatakan beberapa tempat di wilayah Indonesia berpotensi mengalami peningkatan aktivitas pembentukan awan hujan, berdasarkan analisis kondisi atmosfer terkini.

    Situsi ini merupakan kombinasi beberapa faktor skala global dan lokal yang menyebabkan kondisi atmosfer cukup labil untuk membentuk awan konvektif dan menghasilkan hujan dengan berbagai intensitas.

    “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan responsif terhadap potensi kejadian cuaca signifikan. Suhu udara yang relatif kering dan hangat saat ini berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan, sehingga masih perlu menjadi perhatian,” tulis BMKG di laman resminya, dikutip Sabtu (9/8/2025).

    Lebih lanjut, pada unggahan akun Instagram resmi BMKG, diperinci peringatan dini cuaca 3 hari ke depan pada periode 9-11 Agustus 2025, sebagai berikut:

    9 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Nusa Tenggara Timur.

    10 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, Papua Selatan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat.

    11 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Daftar 10 Lagu Wajib Nasional Buat Upacara dan Lomba 17 Agustus dan Liriknya

    Daftar 10 Lagu Wajib Nasional Buat Upacara dan Lomba 17 Agustus dan Liriknya

    Bisnis.com, JAKARTA – Hari kemerdekaan 17 Agustus menjadi momen yang tepat untuk mengingat kembali lagu wajib nasional, berikut karya-karya musisi lintas generasi yang sempat menjadi ikon musik bertema nasionalisme.

    Menyambut HUT ke-80 RI, lagu-lagu mereka biasanya terus diputar sebagai lagu wajib acara terkait perayaan hari kemerdekaan, maupun sesederhana musik latar ketika Lomba 17 Agustus-an.

    Berikut merupakan 10 Lagu Wajib Nasional yang wajib dikenal, beserta pengarang dan lirik lengkapnya, juga beberapa lagu populer bertema kebanggsaan yang mampu membangkitkan jiwa patriotisme:

    1. Indonesia Raya (versi tiga stanza)

    Sebagai lagu kebangsaan yang diputar setiap upacara bendera, semua warga Indonesia sudah pasti hafal stanza pertama lagu Indonesia Raya di luar kepala. 

    Namun, untuk menghayati lebih dalam karya Wage Rudolf Supratman yang diperkenalkan sejak Sumpah Pemuda ini, tak ada salahnya mulai memutar lagu lengkap alias versi tiga stanza pada momen menyambut hari kemerdekaan.

    Stanza I

    Indonesia tanah airku,

    Tanah tumpah darahku,

    Di sanalah aku berdiri,

    Jadi pandu ibuku.

    Indonesia kebangsaanku,

    Bangsa dan tanah airku,

    Marilah kita berseru,

    Indonesia bersatu.

    Hiduplah tanahku,

    Hiduplah negeriku,

    Bangsaku, Rakyatku, semuanya,

    Bangunlah jiwanya,

    Bangunlah badannya,

    Untuk Indonesia Raya.

     

    Refrein

    Indonesia Raya,

    Merdeka, merdeka,

    Tanahku, negeriku yang kucinta!

    Indonesia Raya,

    Merdeka, merdeka,

    Hiduplah Indonesia Raya.

     

    Stanza II

    Indonesia, tanah yang mulia,

    Tanah kita yang kaya,

    Di sanalah aku berdiri,

    Untuk s’lama-lamanya.

    Indonesia, tanah pusaka,

    Pusaka kita semuanya,

    Marilah kita mendoa,

    Indonesia bahagia.

    Suburlah tanahnya,

    Suburlah jiwanya,

    Bangsanya,

    Rakyatnya, semuanya,

    Sadarlah hatinya,

    Sadarlah budinya,

    Untuk Indonesia Raya.

     

    Kembali ke Refrain

     

    Stanza III

    Indonesia, tanah yang suci,

    Tanah kita yang sakti,

    Di sanalah aku berdiri,

    N’jaga ibu sejati.

    Indonesia, tanah berseri,

    Tanah yang aku sayangi,

    Marilah kita berjanji,

    Indonesia abadi.

    Selamatlah rakyatnya,

    Selamatlah putranya,

    Pulaunya, lautnya, semuanya,

    Majulah negerinya,

    Majulah pandunya,

    Untuk Indonesia Raya.

     

    Kembali ke Refrein

    2. Hari Merdeka

    Sesuai judulnya, lagu Hari Merdeka yang dibuat Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Saim bin Ahmad al-Mutahar (Husein Mutahar) ini wajib diputar selama 17 Agustus-an.

    Sekadar info, Pria yang juga penggagas awal ide pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) ini menciptakan Hari Merdeka pada 1946 berdasarkan tantangan Bung Karno pada suatu pagi, untuk membuat lagu yang mampu memompa semangat nasionalisme.

    Tujuh belas Agustus tahun empat lima

    Itulah hari kemerdekaan kita

    Hari merdeka nusa dan bangsa

    Hari lahirnya bangsa Indonesia

    Merdeka

    Sekali merdeka tetap merdeka

    Selama hayat masih dikandung badan

    Kita tetap setia tetap sedia

    Mempertahankan Indonesia

    Kita tetap setia tetap sedia

    Membela negara kita

    3. Indonesia Tetap Merdeka

    Lagu yang singkat-padat, namun sarat unsur patriotisme yang wajib diperkenalkan sejak dini, salah satunya Indonesia Tetap Merdeka karya Cornel Simanjuntak. 

    Punya latar belakang guru dengan bakat seni, Cornel Simanjuntak membuat beberapa lagu bertema heroik dan patriotik selepas dikirim ke Yogyakarta, karena pahanya tertembak dalam peperangan melawan penjajah di Jakarta dan Karawang.

    Sorak-sorak bergembira

    Bergembira semua

    Sudah bebas negeri kita

    Indonesia merdeka

    Indonesia merdeka

    Republik Indonesia

    Itu lah hak milik kita

    Untuk slama-lamanya

     

    4. Bangun Pemudi Pemuda

    Karya musisi Alfred Simanjuntak atau akrab disapa Pak Siman ini kerap diputar pada perayaan menyambut hari kemerdekaan maupun Sumpah Pemuda. 

    Pak Siman memiliki latar belakang sebagai pengajar dan wartawan, juga pembuat lagu anak-anak dan rohani. Cikal-bakal lagu Bangun Pemudi Pemuda pun awalnya merupakan mars Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia yang juga diciptakannya. 

    Bangun pemudi pemuda Indonesia

    Tangan bajumu singsingkan untuk negara

    Masa yang akan datang kewajibanmu lah

    Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

    Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

    Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas

    Tak usah banyak bicara trus kerja keras

    Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih

    Bertingkah laku halus hai putra negri

    Bertingkah laku halus hai putra negri

     

    5. Garuda Pancasila

    Lagu yang ditulis oleh Sudharnoto pada 1956 ini awalnya bernama Mars Pancasila. Lantas, bersama Pamu Rahardjo sebagai penggubah, sehingga hari ini dikenal dengan Garuda Pancasila. 

    Sudharnoto berkarier sebagai musisi dan penyiar radio, kendati sempat mengenyam kuliah bidang kedokteran. Dia juga pernah menjadi anggota pimpinan pusat dari Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). 

    Garuda Pancasila

    Akulah pendukungmu

    Patriot proklamasi

    Sedia berkorban untukmu

    Pancasila dasar negara

    Rakyat adil makmur sentosa

    Pribadi bangsaku

    Ayo maju, maju

    Ayo maju, maju

    Ayo maju, maju!

     

    6. Berkibarlah Benderaku

    Tokoh pencipta lagu anak legendaris, Saridjah Niung atau dikenal sebagai Ibu Soed menciptakan Berkibarlah Benderaku pada 1947. 

    Inspirasinya datang setelah melihat kegigihan seorang pimpinan kantor RRI bernama Jusuf Ronodipuro yang pada Agresi Militer Belanda I menolak untuk menurunkan Bendera Merah Putih yang berkibar di kantor RRI, walaupun dalam ancaman senjata api dari pasukan Belanda.

    Ibu Soed menjadi guru musik dan pengarang lagu sejak zaman penjajahan Belanda dan Jepang. Dia terkenal karena jiwa patriotismenya yang tinggi, terutama dalam hal memberikan semangat dan keceriaan bagi anak-anak di era itu. Tak heran, lagu-lagunya melegenda buat lanskap pendidikan anak usia dini sampai hari ini.

    Sekadar info, sebagai pemain biola, Ibu Soed turut mengiringi lagu Indonesia Raya bersama W.R. Supratman saat lagu itu pertama kali dikumandangkan dalam acara Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

    Berkibarlah benderaku

    Lambang suci gagah perwira

    Di seluruh pantai Indonesia

    Kau tetap pujaan bangsa

    Siapa berani menurunkan engkau

    Serentak rakyatmu membela

    Sang merah putih yang perwira

    Berkibarlah selama-lamanya

    Kami rakyat Indonesia

    Bersedia setiap masa

    Mencurahkan segenap tenaga

    Supaya kau tetap cemerlang

    Tak goyang jiwaku menahan rintangan

    Tak gentar rakyatmu berkorban

    Sang merah putih yang perwira

    Berkibarkah selama-lamanya

     

    7. Bagimu Negeri

    Lagu besutan tokoh musik keroncong Kusbini ini ternyata tercipta atas permintaan Bung Karno pada 1942 untuk memperbanyak lagu bertema perjuangan, dalam rangka mengimbangi banyaknya lagu-lagu propaganda Jepang kala itu.

    Selain menjadi legenda keroncong, Kusbini juga penulis buku tentang musik dan tercatat sebagai tokoh pendiri Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta SMINDO 1954 yang kemudian menjadi AMI dan ISI Yogyakarta.

    Padamu negeri kami berjanji

    Padamu negeri kami berbakti

    Padamu negeri kami mengabdi

    Bagimu negeri jiwa raga kami

     

    8. Satu Nusa Satu Bangsa

    Karya dari pengajar musik dan filolog Batak, Liberty Manik ini terinspirasi dari semangat Sumpah Pemuda dengan merujuk pada tiga inti dari Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa (satu Tanah Air), satu bangsa, dan satu bahasa. 

    Satu nusa

    Satu bangsa

    Satu bahasa kita

    Tanah air

    Pasti jaya

    Untuk Selama-lamanya

    Indonesia pusaka

    Indonesia tercinta

    Nusa bangsa

    Dan Bahasa

    Kita bela bersama

     

    9. Indonesia Pusaka

    Karya komponis paling berpengaruh di Indonesia, Ismail Marzuki ini menjadi satu dari sekian banyak lagu populer bertema kebangsaan yang dirinya ciptakan, seperti Halo Halo Bandung, Rayuan Pulau Kelapa, Sepasang Mata Bola, dan Gugur Bunga

    Berisi ungkapan rasa cinta dan syukur terhadap Tanah Air, lagu Indonesia Pusaka menjadi salah satu lagu wajib nasional yang kerap mengaduk emosi dan membawa perasaan haru. 

    Indonesia tanah air beta

    Pusaka abadi nan jaya

    Indonesia sejak dulu kala

    Slalu dipuja-puja bangsa

    Disana tempat lahir beta

    Dibuai dibesarkan bunda

    Tempat berlindung di hari tua

    Sampai akhir menutup mata

    Indonesia tanah air beta

    Pusaka abadi nan jaya

    Indonesia sejak dulu kala

    Slalu dipuja-puja bangsa

    Disana tempat lahir beta

    Dibuai dibesarkan bunda

    Tempat berlindung di hari tua

    Sampai akhir menutup

    Mata

     

    10. Dari Sabang Sampai Merauke

    Berisi ungkapan aar rakyat Indonesia mencintai semua wilayah kepulauan yang ada di Tanah Air, membawa karya besutan RWY. Larassumbogo atau R. Suharjo ini wajib diajarkan kepada anak-anak sejak dini.

    Dari Sabang sampai Merauke

    Berjajar pulau pulau

    Sambung menyambung menjadi satu

    Itulah Indonesia

    Indonesia Tanah Airku

    Aku berjanji padamu

    Menjunjung Tanah Airku

    Tanah Airku Indonesia

    Lagu bertema kebangsaan populer lainnya:

    Tanah Airku – Ibu Soed

    Bendera Merah Putih – Ibu Soed

    Maju Tak Gentar- Cornel Simanjuntak

    Mengheningkan Cipta – Truno Prawit

    Syukur – H. Mutahar

    Hymne Guru – Sartono

    Halo-Halo Bandung – Ismail Marzuki

    Gugur Bunga – Ismail Marzuki

    Rayuan Pulau Kelapa – Ismail Marzuki

    Ibu Kita Kartini – W.R. Supratman

    Kebyar & Kebyar – Gombloh

    Garuda di Dadaku – NTRL

    Bendera – Eross Candra, dibawakan oleh Cokelat

    Dari Mata Sang Garuda – Pee Wee Gaskins

    Dimana Merdeka – Kelompok Penerbang Roket

    Rumah Kita – Ian Antono, God Bless

    Meraih Bintang – Pay, dibawakan Via Vallen

  • Komdigi Siap Dukung Kemajuan Sains dan Teknologi untuk Indonesia Emas 2045

    Komdigi Siap Dukung Kemajuan Sains dan Teknologi untuk Indonesia Emas 2045

    JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa sains dan teknologi akan menjadi arah strategis utama pembangunan nasional dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.

    Merespons pernyataan Presiden Prabowo, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menegaskan, Kementerian Komdigi siap mendukung kemajuan sains dan teknologi melalui pengembangan sumber daya manusia digital.

    Sebagai salah satu Langkah menciptakan talenta digital yang mumpuni, Komdigi telah membuka enam program studi baru di STMM ‘MMTC’ Yogyakarta dan memperluas akses pelatihan melalui program Digital Talent Scholarship (DTS).

    Meutya menegaskan bahwa program-program pengembangan SDM digital yang diselenggarakan oleh Kemkomdigi ini bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakat dapat terlibat dalam transformasi digital.

    “Kami tidak ingin ada yang tertinggal di tengah pesatnya digitalisasi,” tegas Meutya dalam siaran resminya dikutip Jumat, 8 Agustus.

    Sementara itu, Wakil Menteri Komdigi, Angga Raka Prabowo, juga turut menambahkan bahwa investasi terhadap talenta digital adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045.’

    “Kita butuh talenta-talenta digital yang unggul untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujar Angga lebih lanjut.

    Adapun keenam program studi baru di STMM Yogyakarta tersebut adalah S2 Terapan Kepemimpinan Digital, Profesi Perekayasaan Digital, D4 Teknologi Digital, D4 Layanan Publik Digital, D4 Pengendali Frekuensi, serta D4 Komunikasi dan Media Digital.

    Enam program studi baru ini diharapkan bukan hanya sekedar menambah program saja, tetapi juga bagian dari solusi strategis untuk mengatasi kebutuhan skill digital di masa kini dan masa depan.

  • DAMRI Tebar Promo Tiket Bus AKAP Jelang HUT Kemerdekaan RI

    DAMRI Tebar Promo Tiket Bus AKAP Jelang HUT Kemerdekaan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Damri menghadirkan serangkaian promo istimewa dalam menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan inisiatif ini bertujuan untuk memeriahkan momen penting nasional dan mendukung mobilitas masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

    “Damri meluncurkan 2 promo utama yang berlangsung eksklusif selama periode tertentu,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (8/8/2025)

    Promo pertama, sebutnya, berlaku untuk Promo TwinDate yang memberlakukan diskon hingga 20% dengan potongan maksimal Rp20.000.

    Pembelian dilakukan eksklusif melalui aplikasi Damri dengan kode voucher yakni DAMRI08.08.

    Promo ini berlaku untuk layanan AKAP Transjawa yakni Cirebon, Semarang, Purworejo, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember.

    Adapun, periode pembelian adalah 8 Agustus 2025 dengan periode keberangkatan selama 8 Agustus – 30 September 2025.

    Promo kedua adalah promo Spesial HUT RI yakni Buy1Get1 Tiket. Promo ini berlaku untuk seluruh layanan bus AKAP DAMRI.

    Periode pembelian dimulai 17 Agustus 2025 dengan periode keberangkatan mulai 17 Agustus – 17 September 2025

    Buy1Get1 tiket untuk pembelian di website resmi www.damri.co.id. Kuota terbatas, pembelian eksklusif via website Damri 

    Lebih lanjut, untuk kedua promo tersebut juga berlaku syarat dan ketentuan yakni kedua promo tidak dapat digabungkan dengan promo lain, tiap akun hanya dapat menggunakan promo satu kali per promo, dan tidak berlaku refund dan reschedule untuk tiket yang dibeli dengan promo.

    Dengan promo TwinDate dan Spesial HUT RI, dia berharap masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan harga yang lebih terjangkau dan aman.

  • 5
                    
                        Ironi Aksi Polisi Tangkap Orang yang Rugikan Bandar Judol, Jadi Sorotan Legislator di Senayan
                        Nasional

    5 Ironi Aksi Polisi Tangkap Orang yang Rugikan Bandar Judol, Jadi Sorotan Legislator di Senayan Nasional

    Ironi Aksi Polisi Tangkap Orang yang Rugikan Bandar Judol, Jadi Sorotan Legislator di Senayan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding menilai penangkapan lima orang pemain judi online (judol) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ganjil luar biasa karena seharusnya kasus itu menjadi pintu masuk bagi polisi untuk memburu bandar judol.
    “Ada keganjilan yang tidak bisa diabaikan,” ujar Sudding dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/8/2025).
    Menurut Sudding, langkah Polda DIY yang bergerak cepat menangkap para pelaku justru menimbulkan tanda tanya publik.
    Sebab, bandar judi online yang disebut-sebut dirugikan oleh kelima pemain tersebut justru tak tersentuh.
    “Seharusnya yang disikat polisi, ya bandarnya, dan kasus ini pintu masuknya. Kalau yang melapor bandarnya, kenapa polisi enggak tangkap? Dan kalaupun bukan, kenapa polisi tak tangkap bandarnya?” kata Sudding.
    Sudding menilai kasus ini menjadi ironi karena aparat begitu sigap menindak warga yang merugikan situs judi online, tetapi lambat menangkap bandar yang jelas-jelas merugikan masyarakat.
    “Polisi bergerak cepat menangkap warga yang disebut merugikan situs judi online, namun keberadaan bandar yang jelas-jelas merupakan pelaku utama justru tak tersentuh. Ini seperti membiarkan akar kejahatan tetap tumbuh dan hanya memangkas rantingnya. Kan ironis,” kata Sudding.
    Dia mengingatkan, aparat penegak hukum tidak boleh diskriminatif dalam menangani kasus judi online yang berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat.
    Oleh karena itu, Sudding mendesak Polda DIY bersikap profesional, transparan, dan akuntabel.
    Dia juga meminta polisi membuka ke publik siapa aktor besar di balik operasi situs judi online tersebut.
    “Jangan sampai penegakan hukum ini digunakan untuk mengamankan kepentingan para bandar,” tegas Sudding.
    Sebelumnya, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap lima pelaku judi online yang mengakali sistem dan membuat rugi bandar judi.
    Polda DIY menegaskan, penangkapan oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) itu merupakan bagian dari penegakan hukum yang berangkat dari laporan warga.
    Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda DIY, AKBP Slamet Riyanto, mengatakan bahwa proses penindakan bermula dari informasi masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan yang dilakukan para pelaku.
    “Informasi awal berasal dari warga yang melihat dan mendengar bahwa ada aktivitas mencurigakan dari para pelaku,” ujar AKBP Slamet, Rabu (6/8/2025), dilansir dari Tribun Jogja.
    “Informasi tersebut dikembangkan oleh kami yang bekerja sama dengan intelijen, kemudian kami tindak lanjuti secara profesional,” sambung dia.
    Kanit 1 Subdit V Ditreskrimsus Polda DIY, Kompol Ardiansyah Rolindo Saputra, mengungkapkan para pelaku menyiapkan puluhan hingga ratusan SIM card untuk membuat akun baru di situs judi online.
    “Kartunya diganti-ganti agar tidak hanya mendapat free akun baru, tapi juga bisa memainkan modal dan bonus. Kalau menang, uang ditarik (withdraw), kalau kalah bikin akun baru lagi,” jelas Ardiansyah.
    Tujuan pergantian SIM card ini adalah mengelabui sistem IP address situs judi agar pelaku tetap bisa mendapatkan promo dan cashback akun baru.
    Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 2004 (perubahan kedua UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik), serta Pasal 303 KUHP jo Pasal 55 dan 56 KUHP tentang perjudian.
    Mereka terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara dan denda hingga Rp10 miliar.
    Penangkapan para pelaku judol yang merugikan bandar judi juga dinilai masyarakat sebagai bentuk keberpihakan atau perlindungan Polda DIY terhadap bandar judol.
    Namun, hal itu dibantah oleh Polda DIY.
    Klarifikasi ini disampaikan usai viralnya penangkapan lima pelaku yang mengelabui situs judi daring di kawasan Banguntapan, Bantul.
    Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda DIY, AKBP Saprodin, menegaskan pihaknya tidak pernah menerima “titipan” dari bandar judi online dalam penanganan kasus tersebut.
    “Yang jelas, kami tidak ada istilah korporasi atau titipan bandar. Nek (kalau) saya kena (main judol), harus ditangkap. Tidak ada satu pun bandar yang kenal saya. (Laporan) bukan dari bandar,” kata Saprodin, Kamis (7/8/2025), dikutip dari TribunJogja.com.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.