kab/kota: Yogyakarta

  • UMKM Asal Yogya Ini Raup Rp 1 M dari Pasok Susu Program MBG

    UMKM Asal Yogya Ini Raup Rp 1 M dari Pasok Susu Program MBG

    Yogyakarta

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa angin segar bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu UMKM pengolahan susu asal Yogyakarta, Sweet Sundae dapat meraup omzet hingga Rp 1 miliar dari memasok susu untuk program MBG.

    Owner sekaligus Co-founder Sweet Sundae, Yuki Rahmayanti mengatakan pihaknya diberikan amanah untuk memasok susu untuk MBG sejak Februari 2025. Yuki menyebut saat ini setidaknya ada lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengambil stok susu dari tempatnya. SPPG tersebut tersebar di Jawa Tengah, seperti Magelang, Purworejo, Cilacap, dan Semarang.

    “Satu SPPG sekali ambil 12 ribu pcs per hari dengan ukuran 100 ml,” kata Yuki saat ditemui di lokasi usahanya, Yogyakarta, Kamis (21/8/2025).

    Setiap SPPG dapat dua kali suplai susu setiap minggunya. Pekan depan, dia juga akan memasok susu untuk delapan SPPG tambahan.

    Hal inilah yang membuat kebutuhan susu di tempatnya membludak sehingga membuka peternakan sendiri. Saat ini, setidaknya ada 97 ekor sapi yang dipelihara dengan susu yang dihasilkan 4,5 ton per harinya.

    Yuki bercerita awal mula ikut serta dalam pasok bahan baku MBG. Hal ini bermula dari pihak-pihak SPPG yang mendatangi usahanya dan menawarkan untuk ikut memasok susu plain atau susu murni program MBG. Namun, ia tidak menerima tawaran begitu saja dan selektif memilih SPPG.

    UMKM Asal Yogya Ini Raup Omzet hingga Rp 1 M dari Pasok Susu Program MBG Foto: Retno Ayuningrum/detikcom

    Ia memberikan syarat agar SPPG membayar secara tunai di awal. Sebab, pernah terjadi keterlambatan pembayaran.

    “Chaos waktu Februari kemarin karena mungkin mereka kan sistemnya masih reimburse. Mereka sistemnya reimburse. Terus akhirnya Maret baru mulai stabil. Jadi, kita mulai selektif, nggak semua kita ambil. Jadi kita minta cash di depan,” jelas Yuki.

    Di sisi lain, tim marketingnya juga memeriksa SPPG yang menawarkan kerja sama. Alasannya, banyak yang menjadi pihak perantara atau broker. Pihaknya juga mewajibkan adanya Letter of Intent (LOI).

    “Kita ada perjanjian mereka harus mengirim LOI. Nanti kita bales dengan surat penawaran. Begitu setuju kita MOU. Kita kerja samanya lima tahun,” jelas dia.

    Omzet Lebih dari Rp 1 M

    Foto: Retno Ayuningrum/detikcom

    Dari memasok susu ini, Yuki menyebut mendapatkan omzet di atas Rp 1 miliar. Menurut dia, omzet ini dapat memberikan bonus ke karyawannya. Yuki mempekerjakan 9 karyawan tetap dan 25 karyawan tidak tetap.

    “Karena memang setiap SPPG itu kita ada patokan harga memang, tapi kan marginnya beda-beda karena jaraknya juga kita ngitung ada biaya ongkos kirim ya, tapi setidaknya lumayan lah. Tim saya sudah dapat bonus juga. Sudah ada yang beli sepatu baru, beli HP baru. Kalau nominalnya sampai sekarang ya di atas Rp 1 miliar,” jelas Yuki.

    Selain susu, Sweet Sundae juga mengolah produk susu lain, seperti gelato dan butter. Produk gelato, lanjut Yuki, biasa dijual di tempat-tempat pariwisata. Sementara, untuk butter serta susu-nya untuk menyuplai di hotel, restoran, catering, kafe (Horeka). Saat ini, produk-produknya telah menembus pasar ekspor Uni Emirat Arab (UEA) dengan nilai ekspor Rp 394 juta.

    Yuki memulai usaha bersama sang suami sejak 2008 dan mulai menekuni serius pada 2011. Dalam perjalanan bisnis tak lepas dari pasang surut, apalagi harus menghadapi pandemi pada 2019 lalu. Padahal sebelum pandemi, produk-produk usahanya sudah diedarkan hingga di luar Pulau Jawa.

    Jatuh bangun bisnisnya tak lepas dari peran Bank Indonesia (BI) yang menyediakan pembinaan serta pelatihan rutin. Selain itu, BI juga membuka akses pasar produknya sehingga semakin dikenal orang.

    “Kadang ada beberapa, misalnya lembaga yang ada pembinaan, UKM-nya sudah naik kelas, ya sudah. Tapi kalau BI itu ada jenjangnya. Jadi misalnya kita sudah naik kelas 2, ya sudah, itu pelatihannya di kelas 2. Nanti naik lagi kelas 3, naik lagi. Jadi berjenjang. Enaknya seperti itu. Dan para mentornya, para pelatihnya pun, itu benar-benar yang ekspert,” terang dia.

    Tonton juga video “Respons Mendikdasmen soal Makan Gratis Sedot 44% Dana Pendidikan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (rea/ara)

  • KPK Diminta Tak Ragu Usut Korupsi Kuota Haji ke Semua Kalangan – Page 3

    KPK Diminta Tak Ragu Usut Korupsi Kuota Haji ke Semua Kalangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami perkara dugaan rasuah tambahan kuota haji 2024. Menanggapi hal itu, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat, Kotagede, Yogyakarta KH. Abdul Muhaimin mengaku prihatin. Dia memastikan mendukung seluruh kerja-kerja pemberantasan korupsi.

    “KPK jangan ragu untuk melakukan penggeledahan di tempat-tempat yang diduga kuat terkait dengan kasus korupsi kuota haji 2023-2024, walaupun tempat tersebut dianggap sakral sekalipun oleh pengikutnya, agar kasus ini bisa terlihat jelas ranting hingga ke akar-akarnya”, kata Kiai Muhaimin dalam keterangan diterima, Kamis (21/8/2025).

    Sebagai Pemerhati Kebudayaan, Kiai Muhaimin meyakini korupsi pasti ada pengumpulan dana, distribusi dan aliran uang haram. Tidak mungkin korupsi kuota haji keuntungannya memusat pada satu dua orang.

    “Apalagi dalam kasus ini taksir kerugian minimal Rp1 triliun. Itu, pasti mengalir kemana-mana”, yakin dia.

    Kiai Muhaimin, berharap tidak ada pihak yang melindungi para pelaku atau pun memanipulasi barang bukti dan mencari perlindungan.

    “Susahnya pemberantasan korupsi di Indonesia karena orang yang terlibat itu, pinter-pinter dan orang besar. Dan, melibatkan orang lain yang juga pinter. Tapi, mereka semua kan keblinger keuntungan, hingga hak dan keadilan rakyat diabaikan”, tegas dia.

     

  • Legislator sebut program strategis Pemerintah Pusat dongkrak ekonomi DIY 

    Legislator sebut program strategis Pemerintah Pusat dongkrak ekonomi DIY 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Legislator sebut program strategis Pemerintah Pusat dongkrak ekonomi DIY 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 21 Agustus 2025 – 13:37 WIB

    Elshinta.com – Anggota DPRD DIY memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. 

    Berbagai program yang digulirkan pemerintah pusat disebut telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di Yogyakarta.

    Legislator DPRD DIY, Lisman Puja Kesuma, menilai pemerintah pusat telah banyak menggelontorkan anggaran melalui sejumlah program strategis. Satu di antaranya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang hingga Agustus 2025 sudah didistribusikan kepada ribuan siswa di DIY.

    “Jika satu indeks per penerima manfaat senilai Rp15.000 dikalikan dengan jumlah penerima, maka anggaran yang telah masuk ke DIY ini nilainya sangat besar dan istimewa bisa 1 triliun lebih,” kata Puja saat ditemui di Yogyakarta, Rabu (20/8).

    Selain MBG, menurutnya, masih ada program lain yang juga dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat, seperti Program Sekolah Rakyat dan Pengobatan Gratis.

    “Jadi sangat pantas kalau kita memberikan apresiasi kepada Presiden Prabowo, yang telah membawa anggaran begitu besar ke Yogyakarta. Dampaknya luar biasa dan sangat istimewa bagi masyarakat,” Anggota DPRD DIY itu.

    Lebih lanjut, Puja menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh siswa dan orang tua, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang luas. 

    Para petani, peternak, hingga pedagang ikut merasakan perputaran ekonomi melalui penyediaan bahan pangan, sementara dapur-dapur MBG yang dibangun di berbagai titik di DIY juga menyerap tenaga kerja baru dengan total bisa puluhan ribuan tenaga kerja baru yang di serap.

    “Jadi manfaatnya sangat nyata, tidak hanya dari sisi pendidikan dan kesehatan anak-anak kita, tapi juga dari sisi ketahanan pangan, perekonomian lokal, hingga lapangan pekerjaan,” pungkasnya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pabrik di Subang Disebut Berdiri di Atas Lahan Pertanian, BYD Bilang Begini

    Pabrik di Subang Disebut Berdiri di Atas Lahan Pertanian, BYD Bilang Begini

    Jakarta

    Sebagian lahan pabrik BYD dan VinFast yang berlokasi di Subang, Jawa Barat, disebut-sebut berdiri di atas lahan pertanian. Pemerintah menuntut lahan tersebut harus diganti minimal tiga kali lipat dari luas lahan yang dialihkan. Seperti apa tanggapan BYD?

    Isu tumpang tindih lahan pabrik BYD dan VinFast disampaikan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat bertemu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada pekan lalu. Pada pertemuan itu ada beberapa agenda yang dibahas, termasuk investasi VinFast dan BYD di Subang.

    “Bapak Gubernur menyampaikan bahwa di Subang akan dibangun pabrik mobil, dengan nilai investasi Rp 33 triliun. Kebetulan, sebagian lahan yang direncanakan merupakan lahan persawahan. Kami akan menyelesaikan kendala ini bersama supaya investasi tetap berjalan dan lapangan kerja terbuka. Namun, jika terjadi alih fungsi lahan pertanian, kami menegaskan bahwa lahan tersebut harus diganti minimal tiga kali lipat dari luas lahan yang dialihkan agar petani tetap memiliki lahan pengganti yang layak,” ujar Amran dilansir dari Antara.

    Namun pernyataan itu dibantah oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Agus menjelaskan pabrik BYD dan VinFast berdiri di atas lahan yang sudah berstatus kawasan industri. “Kalau mereka sudah memiliki status kawasan industri, artinya mereka sudah tidak punya masalah lagi,” terang Agus.

    Tanggapan BYD

    Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan, mengatakan baru saja mendengar isu tersebut. Dia tidak bisa berkomentar banyak, namun jika kawasan tersebut sudah ditetapkan sebagai kawasan industrial, seharusnya tidak ada lagi masalah soal tumpang tindih lahan.

    “Saya baru dengar beritanya, saya juga nggak bisa komen apa-apa. Cuma yang saya bisa sampaikan, kita kan mendirikan fasilitas produksi kita di dalam industrial area. Artinya, industrial area ini secara sah itu mereka ditetapkan sebagai usaha di industrial estate, jadi harusnya itu urusan bukan kepada BYD. Urusan kita kepada industrial area, karena tak mungkin kita mendapatkan izin mendirikan pembangunan kalau nggak sesuai dengan ketentuan hukum yang ada,” kata Luther di sela-sela kegiatan media test drive Atto 1 Semarang-Solo-Yogyakarta (13/8/2025).

    Sebagai informasi, pabrik BYD berlokasi di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat. Pabrik ini menyerap nilai investasi Rp 11,7 triliun. Perusahaan menargetkan fasilitas perakitan itu siap beroperasi mulai awal 2026.

    (lua/rgr)

  • Wamendagri minta Pemda responsif hadapi perubahan iklim

    Wamendagri minta Pemda responsif hadapi perubahan iklim

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah (Pemda) dalam merespons isu perubahan iklim.

    “Bapak-Ibu sekalian tentu kita bisa rasakan dampak dari global boiling ini. Sebagai mantan kepala daerah, yang menghantui para kepala daerah seluruh Indonesia itu sekarang sama. Tiba-tiba banjir, tiba-tiba kering, tiba-tiba longsor, dan sebagainya. Gagal panen dan sebagainya. Jadi global boiling ini dekat dengan keseharian kita,” ujar Bima dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara kunci pada acara Nusantara Energy Forum di NT Tower Lantai 5, Jakarta, Rabu (20/8).

    Bima memaparkan, berdasarkan data yang diperolehnya, sektor penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia berasal dari industri pengolahan.

    Sektor lain meliputi pengadaan listrik dan gas, pertanian, kehutanan, serta perikanan. Selain itu, transportasi juga menyumbang emisi cukup signifikan, ditambah persoalan sampah dan limbah yang hingga kini belum tertangani secara optimal.

    Lebih lanjut, Bima menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar energi baru terbarukan (EBT), namun pemanfaatannya masih jauh dari optimal. Dari total potensi tenaga air sebesar 95 gigawatt, baru sekitar 6,7 gigawatt yang dimanfaatkan. Dari potensi tenaga bayu sebesar 155 gigawatt, baru digunakan sekitar 0,2 gigawatt, demikian juga dengan energi surya, pemanfaatannya masih sangat kecil.

    “10 provinsi yang melaporkan bahwa capaian porsi dari energi baru terbarukan dalam porsi EBT dalam bauran energi pada tahun 2023 [yang] telah melebihi target. 10 provinsi saja. Bengkulu, Sumsel (Sumatera Selatan), Sumut (Sumatera Utara), Kepri (Kepulauan Riau), Babel (Kepulauan Bangka Belitung), DKI (Daerah Khusus Ibukota Jakarta), Jabar (Jawa Barat), DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta), Sulut (Sulawesi Utara), dan Sulsel (Sulawesi Selatan),” ujarnya.

    Selain itu, Bima juga mendorong daerah mulai menerapkan penganggaran hijau yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Ia berharap strategi ini dapat diimplementasikan lebih luas.

    “Jadi gubernur membantu kota/kabupaten apabila ada pembangunan yang bernuansa iklim berkelanjutan. Kota/kabupaten memberikan insentif bagi kelurahan dan sebagainya. Jadi transfer anggaran berbasis ekologi namanya,” tegasnya.

    Ia mengingatkan, keberhasilan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045 tidak dapat dilepaskan dari komitmen mengendalikan emisi karbon. Komitmen itu diwujudkan melalui target penurunan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) menuju Net Zero Emission (NZE) sesuai Paris Agreement yang telah diratifikasi dalam UU Nomor 16 Tahun 2016.

    NZE merupakan kondisi keseimbangan antara jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan dengan jumlah yang dapat diserap kembali melalui pengurangan emisi dan peningkatan penyerapan karbon secara simultan.

    Bima juga memberikan apresiasi kepada sejumlah daerah yang dinilai berhasil menghadirkan inovasi dalam pengelolaan energi dan lingkungan. Misalnya, Kota Surabaya dengan program pembayaran ongkos Suroboyo Bus menggunakan sampah botol plastik.

    Di Provinsi Bali, kebijakan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai telah diterapkan. Kabupaten Banyuwangi mengembangkan konsep desa wisata berbasis konservasi, sementara Kota Balikpapan menata zonasi hutan kota. Adapun Kabupaten Bekasi memanfaatkan teknologi Refuse-Derived Fuel (RDF) untuk mengolah limbah industri.

    Terakhir, Bima optimistis kehadiran kepala daerah yang mayoritas berasal dari generasi muda akan membuat isu lingkungan menjadi atensi bersama. Dengan begitu, kolaborasi lintas pihak diharapkan semakin kuat.

    “Jadi ini perspektif politiknya, perspektif kawanan kekuasaannya yang membuat kita semakin sadar bahwa kolaborasi ini harus dilakukan oleh semua,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Resale Value Mobil Listrik Hancur, Gimana Cara BYD Yakinkan Konsumen?

    Resale Value Mobil Listrik Hancur, Gimana Cara BYD Yakinkan Konsumen?

    Jakarta

    Resale value atau harga jual kembali menjadi salah satu pertimbangan konsumen Indonesia sebelum memutuskan membeli mobil baru. Nah, jika mobil baru tersebut punya harga jual kembali yang anjlok seperti kasus di mobil listrik, bagaimana cara pabrikan meyakinkan konsumen buat membeli produknya? Ini kata BYD.

    Harga jual kembali mobil listrik terjun bebas. Sebagai gambaran, harga baru BYD Seal Premium senilai Rp 639 juta dan Seal Performance AWD sekira Rp 750 juta. Tapi satu tahun setelah peluncuran, harga kendaraan tersebut di marketplace turun hingga Rp 200 jutaan.

    Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, mengatakan, BYD punya cara untuk menjaga harga jual kembali kendaraan listrik yang mereka pasarkan. BYD juga menegaskan, saat ini pasar mobil listrik bekas belum terbentuk.

    “BYD ini kalau kita lihat perjalanan di Indonesia secara bisnis masih belum sampai dua tahun, dari first customer di-handover mobil BYD itu baru ya, tidak sampai dua tahun. Jadi menurut kita sebenarnya pasar secondary market itu, bukan depresiasinya terlalu tinggi atau sangat rendah, tapi memang belum terbentuk. Dan lagi tipikal di Indonesia ini apalagi secondary market itu dia lebih konservatif jadi mungkin sang pembeli dari mobil bekas ini atau mungkin pedagang itu masih menetapkan skema bisnis yang lebih konservatif diambil dengan harga terendah karena belum terbentuk marketnya,” kata Luther di sela-sela kegiatan media test drive Atto 1 Semarang-Solo-Yogyakarta (13/8).

    Luther kembali menegaskan, mobil listrik saat ini ada di masa transisi untuk memasuki pasar mobil bekas. Jadi BYD belum bisa banyak komentar soal secondary car market karena memang market mobil listrik di pasar mobil bekas dianggap belum terbentuk.

    “Lalu apa yang kita lakukan (buat meyakinkan konsumen soal resale value?) ya tentunya kita dengan partner kita, dealer juga sedang mempersiapkan cara, agar secondary market ini terbentuk dengan cepat, kemudian sesuai dengan harapan. Tapi satu hal yang pasti sebenarnya yang penting adalah, kompetisi yang dibentuk antar EV market, apalagi kalau menurut kita itu adalah antar partner kita, dealer partner, supaya jangan ada satu, banting-banting harga, yang membuat resale value kendaraan kita jadi drop. Nah itu pasti dampaknya nanti kepada bisnis ini dalam resale value mobilnya, secondnya. Jadi itu aja yang kita jaga, supaya antar dealer ini berkompetisinya jangan tidak healthy, supaya harganya tidak rusak, jadi itu juga pasti lama kelamaan itu membentuk harga secondary yang lebih baik kira-kira begitu,” bilang Luther.

    (lua/rgr)

  • BMKG Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem Usai Gempa Bekasi, Cek Lokasinya

    BMKG Kasih Peringatan Cuaca Ekstrem Usai Gempa Bekasi, Cek Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wilayah Karawang dan Bekasi diguncang gempa beruntun pada Rabu (20/8) malam kemarin. Gempa awal terjadi pada pukul 19:54 WIB dengan kekuatan M4,7.

    BMKG mencatat gempa turut dirasakan hingga ke wilayah Purwakarta, Cikarang, Depok, Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, Bekasi Timur, Tangerang, Pandegalang, Cianjur, Pelabuhanratu, dan Lebak.

    Hingga berita ini dirilis, Kamis (21/8/2025), masih terjadi beberapa kali gempa susulan, baik di wilayah Jawa maupun wilayah lain di Indonesia, menurut pencatatan di laman resmi BMKG.

    Pasca insiden gempa, BMKG juga merilis peringatan cuaca dini untuk periode 3 hari ke depan, terhitung 21-23 Agustus 2025. Beberapa wilayah diprediksi masih akan diguyur hujan sedang-lebat, hingga angin kencang.

    “Kesiapsiagaan adalah kunci untuk beradaptasi terhadap prediksi bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem,” tulis BMKG di unggahan Instagram resminya, dikutip Kamis (21/8/2025). Berikut perinciannya:

    21 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Aceh, Bali, Nusa Tenggara Timur.

    22 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Maluku Utara, Maluku.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Aceh, Bali, Nusa Tenggara Timur.

    23 Agustus 2025

    Waspada Hujan Sedang-Lebat: Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Selatan.

    Siaga Hujan Lebat-Sangat Lebat: Kep. Bangka Belitung, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan.

    Peringatan Dini Angin Kencang: Bali, Maluku, Nusa Tenggara Timur.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • "Alim-alim Kemaruk": Sinetron Korupsi Haji yang Terus Berseri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        21 Agustus 2025

    "Alim-alim Kemaruk": Sinetron Korupsi Haji yang Terus Berseri Nasional 21 Agustus 2025

    “Alim-alim Kemaruk”: Sinetron Korupsi Haji yang Terus Berseri
    Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.
    PERNYATAAN
    yang pernah dilontarkan Menteri Kehakiman periode 2011 – 2014, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sepertinya masih terus relevan, khususnya di kasus-kasus korupsi yang terus berulang. Selama hukum tidak ditegakkan, jangan harap ada keadilan.
    Bayangkan, jatah keberangkatan haji yang seharusnya menjadi hak calon jamaah haji regular yang telah mendaftar lama, tiba-tiba “diserobot” dengan sengaja oleh petinggi kementerian dengan aturan yang menguntungkan diri dan kelompoknya.
    Mengingat alokasi kuota haji yang diberikan Pemerintah Arab Saudi dari tahun ke tahun sangat terbatas, sementara animo umat Muslim di Tanah Air untuk pergi haji begitu besar, maka “celah” ini yang dimanfaatkan oleh “begajul-begajul” di Kementerian Agama.
    Bayangkan saja, misal kuota haji reguler untuk Jakarta pada tahun 2025 sebanyak 9.461 jamaah. Mengingat masa tunggu haji reguler di Jakarta cukup panjang, yakni sekitar 28 tahun, maka pendaftar pada tahun 2025 diperkirakan baru akan berangkat pada 2053.
    Contoh lain adalah kuota haji regular 2025 untuk Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 3.147 orang. Dengan memprioritaskan keberangkan para pendaftar calon haji sebelumnya, maka pendaftar calon haji di 2025 baru bisa berangkat 34 tahun kemudian.
    Jika ingin cepat alias cara
    bypass,
    maka sejumlah biro penyelenggara haji menyediakan tawaran haji plus, yakni dengan fasilitas lebih baik dan masa tunggu lebih singkat dibandingkan haji regular. Haji Plus juga termasuk dalam kuota resmi dari pemerintah.
    Ada satu lagi, “cara lain” pergi haji dengan jalur khusus yang rawan penyalahgunaan. Namanya Haji Furoda.
    Haji Furoda adalah jenis ibadah haji yang diselenggarakan di luar kuota haji resmi pemerintah Indonesia, di mana visa haji diperoleh melalui undangan langsung dari pemerintah Kerajaan Arab Saudi.
    Istilah “Furoda” berasal dari bahasa Arab yang berarti “sendirian” atau “individu”. Haji Furoda juga dikenal dengan nama Haji Mujamalah, Haji Non-Kuota, atau Haji Undangan Kerajaan. Kriteria yang bisa berangkat dengan fasilitas furoda samar dan bias.
    Seorang teman saya mendapat penawaran Rp 450 juta dari biro penyelenggaara ibadah haji ternama untuk tarif keberangkatan haji furoda tanpa waktu tunggu dan proses administrasi berbelit.
    Daya tarik haji furoda adalah berangkat lebih cepat tanpa menunggu antrean panjang seperti haji regular dan haji plus serta mendapatkan visa haji langsung pemerintah Arab Saudi.
    Kenapa oknum-oknum petinggi Kementerian Agama begitu zalim dan kemaruk, padahal urusan keberangkatan haji adalah urusan “akhirat”?
    Pergi haji adalah salah satu penunaian rukum Islam. Menjalankan ibadah haji adalah wajib hukumnya bagi umat Muslim yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukan perjalanan ke Baitullah.
    Rupanya godaan uang tidak mengenal alim, tidak mengenal posisi jabatan dan urusan akhirat. Namanya juga korupsi. Kalaupun ketahuan biasanya minta maaf dan mengaku khilaf.
    Modus “otak-atik” penyelenggaraan haji sepertinya cara lama yang terus berulang. Di era Menteri Agama Said Aqil Husin Al Munawar, biaya penyelenggaraan ibadah haji dan dana abadi umat yang digangsir di sepanjang tahun 2001–2004.
    Sementara di era Menteri Agama Suryadharma Ali, penyelenggaraan ibadah haji di periode 2010 – 2014 yang digarongnya. Said Aqil divonis 5 tahun penjara, sementara Suryadharma Ali mendekam 6 tahun penjara.
    Terbaru, dugaan korupsi kuota haji di era menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terungkap dari penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi.
    KPK menelisik pola distribusi kuota haji tambahan, yang pola sebarannya menjadi berubah karena adanya beleid dari sang menteri agama.
    Masalah bermula ketika Indonesia mendapatkan kuota tambahan sebanyak 20.000 jamaah dari Arab Saudi pada Oktober 2023.
    Sesuai dengan kesepakatan antara Komisi VIII DPR dan Kementerian Agama pada 27 November 2023, total kuota haji Indonesia untuk tahun 2024 ditetapkan sebanyak 241.000 jamaah, yang terdiri dari 221.720 jamaah haji reguler dan 19.280 jamaah haji khusus.
    Komposisi tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 yang menetapkan alokasi 92 persen untuk haji reguler dan 8 persen untuk haji khusus.
    Namun, dalam praktiknya, Kemenag di bawah kepemimpinan Yaqut Cholil Qoumas dianggap mengubah alokasi kuota tambahan tersebut menjadi 50:50, yaitu 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus.
    Pola yang dimainkan adalah dengan membagi jatah kuota: setengah untuk kuota haji regular dan setengah untuk kuota haji khusus. Dasyatnya lagi, pembagian tersebut disahkan lewat Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 130 Tahun 2024.
    Indonesia mendapat tambahan kuota tersebut karena masa tunggu jemaah haji reguler mencapai puluhan tahun. Pintu masuk KPK untuk membongkar kasus “hanky panky” di Kementerian Agama adalah menelusuri pembagian kuota tambahan tersebut.
    Surat keputusan ini menjadi salah satu barang bukti penting dalam pengusutan dugaan korupsi kuota haji yang membuat menteri agama di era Presiden Jokowi tersebut dicekal untuk berpergian ke luar negeri.
    Tidak hanya Yaqut Cholil Qoumas, mantan Staf Khusus Menteri Agama bernama Ishfah Abidal Aziz serta pemilik Maktour – salah satu biro penyelenggara haji dan umroh – Fuad Hasan Masyhur juga dicegah berpergian ke luar negeri.
    Sinetron “Ganteng-ganteng Serigala” pernah ditayangkan di stasiun televisi swasta dan sempat digemari pemirsa. Setiap episodenya selalu ditunggu pemirsa di layar kaca di sepanjang 2014.
    Sinetron itu mengisahkan kehidupan remaja yang terbagi antara dunia manusia dan dunia supernatural, khususnya vampir dan serigala.
    Ceritanya berpusat pada konflik dan percintaan antara Tristan, seorang vampir dan Nayla, seorang manusia serigala. Keduanya saling jatuh cinta. Konflik utama muncul karena adanya permusuhan antara bangsa vampir dan serigala.
    Andai kasus penyalahgunaan dana korupsi haji dibuat versi sinetron, serialnya terus sambung menyambung seperti tidak ada habisnya.
    Sinetron “Alim-alim Kemaruk” bisa jadi menjungkirbalikan pandangan di Kementerian Agama, sosok-sosok yang dianggap selama ini “alim-alim” ternyata bisa juga kejeblos kasus rasuah.
    Langkah KPK berani mengusik salah satu menteri di era Jokowi berkuasa pun menjadi langkah maju di tengah pesimitis publik terhadap langkah-langkah pemberantasan korupsi KPK selama ini.
    Polemik penetapan kuota haji sebenarnya juga sempat menjadi isu panas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode lalu. Bahkan DPR sempat membentuk panitia khusus hak angket untuk memeriksa penetapan kuota haji pada 2024.
    Pansus hak angket sempat bergulir dengan memeriksa sejumlah saksi dan pejabat Kementerian Agama. Namun, sang Menteri Yaqut tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan.
    Pansus tersebut berakhir antiklimaks karena habisnya masa jabatan DPR periode 2019-2024. Selain itu, prosesnya juga terkendala peta politik saat Pemilu 2024.
    Meski demikian, pansus memang memberi isyarat hasil pemeriksaannya bisa digunakan aparat penegak hukum untuk mengusut dugaan korupsi pada kebijakan penetapan kuota haji.
    Dan kini kiprah KPK ditunggu publik, apakah kasus “permainan” penyelenggaraan perjalanan ibadah haji menjadi tuntas terungkap ataukah masih terus “berseri” mirip tayangan sinetron di kemudian hari.
    Pada galibnya, apa pun bentuknya – entah individu ataupun institusi mana pun yang melakukannya – korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang tidak bisa ditenggang rasa.
    Korupsi menjadi semakin “ambyar” ketika yang dijadikan obyek korupsi adalah kegiatan ibadah keagamaan. Tidak masuk akal, benar-benar keterlaluan.
    Perbuatannya sama sebangun dengan kebejatan pencurian kotak amal atau “nyolong” mukena di masjid. Pelakunya tidak layak diberi vonis ringan.
    Korupsi penyelenggaraan ibadah haji yang terus “berseri” seyogyanya dipahami sebagai kegagalan sistem. Keserakahan pejabat yang melihat adanya peluang menghasilkan “fulus” memang menjadi faktor utama terjadinya korupsi.
    Selama sistemnya tidak diperbaiki dan terus dibiarkan, maka jangan heran, urusan religiositas dan spiritual masih akan terus dijadikan ladang “bancakan” untuk menggarong uang.
    Alim-alim pun tidak menjamin pejabat menjadi kemaruk duit (tidak) halal!
    Di bawah langit biru, bait-bait doa terangkai,

    Jutaan hati merindu, tanah suci terbayang.

    Namun, di balik kemegahan, ada noda yang tersembunyi,

    Korupsi merajalela, haji pun jadi tertunda.
    Dana umat dikorupsi, janji suci terabaikan,

    Penyelenggara haji, serakah merajalela.

    Jemaah haji terlantar, nasib mereka terombang-ambing,

    Di tanah suci yang seharusnya menjadi tempat ibadah.
    Bukan hanya soal materi, tapi juga tentang iman yang tercederai,

    Korupsi merusak nilai-nilai suci, haji kehilangan makna.

    Wahai para koruptor, sadarkah kalian akan dosa yang kalian perbuat?

    Merampas hak orang lain, merusak ibadah suci.
    Haji, ibadah yang seharusnya membawa kedamaian,

    Kini ternoda oleh keserakahan, oleh kerakusan duniawi.
    (Puisi “Haji Yang Tertunda” –
    no name
    )
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria di Bantul Lapor Polisi Usai Dikeroyok Keluarga Pacar

    Pria di Bantul Lapor Polisi Usai Dikeroyok Keluarga Pacar

    Jakarta

    Pria di Bantul, DI Yogyakarta diduga menjadi korban pengeroyokan. Pelaku pengeroyokan diduga ayah dan kakak dari pacar korban.

    PS Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, mengatakan bahwa kejadian bermula saat korban, Catur Agil Krisnawan (28), warga Palbapang, Bantul pergi ke rumah pacarnya, Minggu (17/8). Catur bermaksud menjemput pacarnya untuk diajak bepergian.

    “Tapi sampai di TKP tiba-tiba korban malah dikeroyok oleh bapak dan kakak dari pacar korban,” kata Rita kepada wartawan, seperti dilansir detikJogja, Rabu (20/8/2025).

    Rita mengatakan pelaku memukul korban menggunakan tangan kosong. Karena dikeroyok, korban sama sekali tidak melakukan perlawanan.

    “Korban dipukuli menggunakan tangan kosong hingga terjatuh, kemudian ditendang dan diinjak-injak oleh para terlapor,” ujarnya.

    “Merasa dirugikan, korban akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polres Bantul,” ucapnya.

    Baca selengkapnya di sini

    (lir/lir)

  • BPJPH Sebut Kesadaran UMKM untuk Sertifikasi Halal Masih Rendah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Agustus 2025

    BPJPH Sebut Kesadaran UMKM untuk Sertifikasi Halal Masih Rendah Regional 20 Agustus 2025

    BPJPH Sebut Kesadaran UMKM untuk Sertifikasi Halal Masih Rendah
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mengungkapkan bahwa kesadaran pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Indonesia masih minim dalam memiliki sertifikat halal.
    Data BPJPH menunjukkan bahwa dari 66 juta pelaku usaha di Indonesia, sebagian besar UMKM, hanya sekitar 2,4 juta yang telah mengantongi sertifikasi halal.
    Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa meskipun potensi pasar halal dunia mencapai Rp 21.000 triliun, Indonesia baru menguasai sekitar 3,4 persen dari potensi tersebut.
    “Halal bukan lagi sekadar urusan agama, tetapi sudah menjadi lifestyle global, simbol kualitas, dan kesehatan. Ironisnya, negara produsen halal terbesar saat ini justru Tiongkok, sementara Indonesia hanya berada di peringkat keempat. Jika UMKM kita tidak segera mengurus sertifikasi halal, mereka akan tertinggal di pasar global,” ujarnya dalam acara Rapat Koordinasi Fasilitasi Sertifikasi Halal Indonesia di Yogyakarta, Rabu (20/8/2025).
    Haikal menekankan pentingnya percepatan sertifikasi halal bagi UMKM agar mampu bersaing dengan produk asing.
    Ia mengungkapkan bahwa saat ini hampir 2 juta produk asing telah masuk ke Indonesia, sebagian besar di antaranya telah bersertifikat halal, sedangkan kesadaran pelaku UMKM dalam negeri masih rendah.
    Ia juga menyebutkan empat strategi percepatan yang harus ditempuh: perbaikan regulasi, peningkatan kapasitas lembaga, penguatan sosialisasi, dan kerja sama lintas sektor.
    “Jadikan halal sebagai mesin ekonomi bangsa, bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk seluruh masyarakat. Dengan kerja sama yang kuat, UMKM Indonesia bisa tangguh, berdaya saing, dan menjadi pemain utama di pasar global,” tambahnya.

    Pj Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Aria Nugrahadi, membacakan sambutan Gubernur DIY yang menekankan bahwa sertifikasi halal bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga kebutuhan masyarakat serta peluang besar dalam pengembangan ekonomi nasional.
    Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, jaminan produk halal memiliki peran strategis untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.
    “Proses sertifikasi halal saat ini memang masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari birokrasi yang panjang, biaya sertifikasi yang tinggi, hingga keterbatasan kapasitas lembaga dan tenaga ahli,” ungkap Aria.
    Ia menambahkan bahwa hambatan tersebut semakin terasa bagi pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.
    Selain itu, rendahnya pemahaman sebagian pelaku usaha mengenai manfaat sertifikasi halal serta kompleksitas rantai pasok bahan baku turut memperlambat konsistensi halal produk.
    Aria menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menghadapi persoalan ini.
    “Pemerintah perlu mendorong penyederhanaan regulasi dan prosedur sertifikasi, meningkatkan kapasitas lembaga dan auditor halal, serta memanfaatkan digitalisasi untuk mempercepat proses pengajuan hingga pemantauan produk halal,” jelasnya.
    Ia juga menambahkan pentingnya edukasi dan sosialisasi kepada pelaku usaha untuk meningkatkan pemahaman mengenai sertifikasi halal.
    “Sertifikasi halal harus dilihat bukan sebagai beban, tetapi sebagai peluang untuk memperluas pasar, baik domestik maupun ekspor,” tuturnya.
    Aria optimis bahwa dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, sertifikasi halal dapat menjadi motor penggerak penguatan ekonomi nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.