kab/kota: Yerusalem

  • Israel Gelar Upacara untuk Rabi Israel yang Terbunuh di UEA

    Israel Gelar Upacara untuk Rabi Israel yang Terbunuh di UEA

    Jakarta

    Israel menggelar upacara pelepasan untuk Tzvi Kogan seorang Rabi Yahudi dari Israel yang dibunuh tiga orang di Uni Emirat Arab (UAE). Kogan akan dimakamkan di Gunung Zaitun (Mount of Olives) yang terletak di Yerusalem bagian timur.

    Tzvi Kogan, seorang rabi berusia 28 tahun yang tinggal di UEA. Dia ditemukan tewas oleh dinas keamanan pekan lalu.

    “Bagaimana kamu bisa pergi? Tzvi tidak bersalah, dan begitulah cara dia tiba di surga,” kata ayahnya, Alexander Kogan dilansir AFP, Selasa (26/11/2024).

    Rabi lainnya bernama David Yosef, mengatakan kematian Kogan mengagetkan seluruh dunia. Menurutnya, Kogan terbunuh karena kepercayaan yang dianutnya.

    “Seluruh dunia terguncang oleh pembunuhan Anda — mereka membenci kami di seluruh dunia karena kami adalah orang Yahudi,” tutur David Yosef.

    3 Pembunuh Asal Uzbekistan

    Sebelumnya diberitakan, Tzvi Kogan dibunuh oleh tiga orang. Ketiganya merupakan orang Uzbekistan.

    “Otoritas telah mengungkap identitas dari tiga pelaku, semua adalah warga negara Uzbekistan,” kata pernyataan pemerintah yang dipublikasikan oleh agensi berita WAM.

    Kementerian dalam negeri menyatakan “melakukan langkah-langkah untuk mengungkap detail-detail, duduk perkara, dan motif dari tindak kriminal ini.”

    Kogan, Rabi Yahudi diketahui berada di UEA sebagai perwakilan gerakan Chabad Hasidic yang sudah dikenal ada di berbagai penjuru dunia. Organisasi The Zaka, kelompok Israel yang bertanggung jawab memulangkan jenazah, mengonfirmasi bahwa jenazah Kogan sudah dalam perjalanan menuju Israel.

    (zap/yld)

  • 3 Pembunuh Rabi Israel di UAE Ternyata Orang Uzbekistan

    3 Pembunuh Rabi Israel di UAE Ternyata Orang Uzbekistan

    Abu Dhabi

    Rabi Yahudi dari Israel bernama Tzvi Kogan dibunuh orang di Uni Emirat Arab (UAE). Ada tiga orang pelakunya. Kini terungkap, tiga orang itu merupakan orang Uzbekistan.

    Dilansir AFP, Senin (25/11/2024), Tzvi Kogan adalah Rabi Yahudi berusia 28 tahun. Dia ditemukan tewas oleh petugas keamanan pada pekan lalu.

    Tiga orang yang diduga sebagai pembunuhnya ditangkap pada Minggu (24/11) waktu setempat. Setelah investigasi awal, kementerian dalam negeri mengungkap identitas ketiga pelaku.

    “Otoritas telah mengungkap identitas dari tiga pelaku, semua adalah warga negara Uzbekistan,” kata pernyataan pemerintah yang dipublikasikan oleh agensi berita WAM, hari ini.

    Tiga orang itu bernama Olimboy Tohirovich berusia 28 tahun, Makhmudjon Abdurakhim berusia 28 tahun, dan Azizbek Kamilovich berusia 33 tahun. Pemerintah UAE akan menyampaikan informasi lebih lanjut bila ada perkembangan selanjutnya.

    Kementerian dalam negeri menyatakan “melakukan langkah-langkah untuk mengungkap detail-detail, duduk perkara, dan motif dari tindak kriminal ini.”

    Pemakaman Kogan akan digelar pada Senin (25/11) di Gunung Zaitun (Mount of Olives) di wilayah Yerusalem timur yang dicaplok Israel. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengutuk pembunuhan tersebut dan mengatakan itu adalah serangan teroris anti-semit.

    (dnu/fas)

  • Israel Sebut Hizbullah Tembakkan 160 Proyektil dari Lebanon

    Israel Sebut Hizbullah Tembakkan 160 Proyektil dari Lebanon

    Yerusalem

    Militer Israel mengatakan sekitar 160 proyektil telah ditembakkan oleh Hizbullah dari Lebanon ke Israel utara dan tengah. Israel mengaku berhasil mencegat beberapa diantara proyektil tersebut.

    “Hingga pukul 15:00 (1300 GMT), sekitar 160 proyektil yang ditembakkan oleh organisasi teroris Hizbullah telah menyeberang dari Lebanon ke Israel hari ini,” kata militer Israel dilansir AFP, Minggu (24/11/2024).

    Serangan Hizbullah itu mengakibatkan beberapa orang terluka. Badan medis melaporkan bahwa beberapa orang telah terluka, termasuk seorang pria dalam kondisi “sedang hingga serius”.

    Sebelumnya, Militer Israel mengatakan ada serangan pesawat nirawak atau drone yang melintas dari Lebanon hingga sirine peringatan berbunyi. Meski begitu, militer Israel menyebut tidak ada korban akibat serangan itu.

    Melansir detikNews yang mengutip Al-Jazeera, Minggu (24/11/2024), militer Israel sedang memantau beberapa pesawat nirawak yang telah menyeberang ke Israel utara dari Lebanon. Serangan itu terjadi pukul 06.30 pagi waktu setempat.

    Dalam laporan The Times of Israel, pesawat nirawak terus membuat sirene serangan udara berbunyi di lebih banyak kota di wilayah barat dan Galilea atas. Militer Israel menyebut serangan drone itu berakhir sekitar 1 jam kemudian.

    Israel mengatakan tidak ada korban jiwa akibat serangan itu. Israel menyebut ‘sejumlah pesawat nirawak’ menyeberang ke Israel dari Lebanon dan dua pesawat nirawak dicegat.

    (aik/imk)

  • 9 Update Perang Gaza: Netanyahu Buronan ICC-Pesan Baru Bos Hamas

    9 Update Perang Gaza: Netanyahu Buronan ICC-Pesan Baru Bos Hamas

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Israel di Timur Tengah belum juga usai. Pasukan zionis secara konstan masih terus menyerang wilayah Gaza di Palestina hingga Lebanon, dan terbaru adalah Suriah.

    Dalam perkembangan terbaru, Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan Netanyahu dan dua orang lainnya.

    Berikut perkembangan terkini terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (22/11/2024).

    ICC Resmi Keluarkan Perintah Penangkapan Netanyahu

    Mahkamah Pidana Internasional (ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis malam waktu setempat. Surat yang sama juga dikeluarkan untuk mantan menteri pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan juga Kepala Militer Hamas Mohammed Deif.

    “Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu sekarang secara resmi menjadi buronan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard, dikutip AFP.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024,” jelas ICC dalam sebuah pernyataan.

    “Surat perintah juga telah dikeluarkan untuk Deif,” tambah lembaga itu merujuk petinggi Hamas yang diklaim Israel tewas Agustus di Gaza dalam sebuah operasi meski tak pernah dikonfirmasi Hamas.

    Langkah baru ICC ini secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu. Karena salah satu negara dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut wajib menangkapnya di wilayah mereka.

    Secara rinci pengadilan mengatakan telah menemukan “alasan yang masuk akal” untuk meyakini Netanyahu dan Gallant memikul “tanggung jawab pidana” atas kejahatan perang. Berupa, kelaparan sebagai metode peperangan, kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya.

    ICC mengatakan bahwa keduanya juga bertanggung jawab secara pidana atas kejahatan perang lain. Di mana, mereka dengan sengaja mengarahkan serangan terhadap penduduk sipil.

    Respons Biden dan Trump

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi respons resmi terhadap surat penangkapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Biden menyebut surat perintah penangkapan ICC untuk para pemimpin tinggi Israel keterlaluan. Ia menolak seruan penangkapan.

    “Apapun yang mungkin tersirat dari ICC, tidak ada kesetaraan… tidak ada… antara Israel dan Hamas,” kata Biden setelah pengadilan yang berpusat di Belanda itu mengeluarkan surat dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan kepada Netanyahu atas serangan Israel di Gaza, dikutip AFP.

    “Kami akan selalu mendukung Israel dalam menghadapi ancaman terhadap keamanannya,” tambahnya.

    Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan sangat prihatin dengan keputusan ICC. AS sendiri, tak punya kaitan yuridis dengan ICC, karena bukan anggota bersama Israel.

    “Kami tetap sangat prihatin dengan kesibukan jaksa penuntut untuk mencari surat perintah penangkapan dan kesalahan proses yang meresahkan yang menyebabkan keputusan ini,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

    “Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini,” tambahnya.

    Sementara itu presiden terpilih AS dalam pemilu 5 November 2024, Donald Trump, melalui penasihat keamanan nasional pilihannya yang baru akan dilantik Januari, Mike Waltz, membela Israel. Ia menjanjikan bakal ada tanggapan yang kuat terhadap bias antisemit ICC.

    “ICC tidak memiliki kredibilitas dan tuduhan ini telah dibantah oleh pemerintah AS,” kata Waltz di platform media sosial X.

    Israel Serang Suriah, 36 Orang Tewas

    Serangan Israel terhadap kota bersejarah Palmyra di Suriah menewaskan 36 orang dan melukai lebih dari 50 orang pada Rabu (20/11/2024 waktu setempat. Kantor berita pemerintah Suriah SANA melaporkan serangan itu menghantam bangunan tempat tinggal dan kawasan industri.

    “Sekitar pukul 1:30 siang hari ini, musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah daerah al-Tanf, yang menargetkan sejumlah bangunan di kota Palmyra di gurun Suriah, yang menyebabkan 36 orang tewas (dan) lebih dari 50 orang lainnya terluka,” kata SANA, mengutip seorang pejabat militer.

    Ditambahkannya bahwa serangan itu juga menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan yang menjadi sasaran dan daerah sekitarnya.

    Namun militer Israel menolak berkomentar ketika ditanya tentang serangan tersebut.

    Israel telah melakukan serangan terhadap target yang terkait dengan Iran di Suriah selama bertahun-tahun dan telah meningkatkan serangan tersebut sejak serangan 7 Oktober 2023. Militer Israel mengatakan minggu lalu pihaknya telah menyerang rute transit di perbatasan Suriah-Lebanon yang digunakan untuk mentransfer senjata ke Hizbullah.

    Pesan Terbaru Bos Hamas

    Pelaksana tugas kepala Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya, dalam pidatonya di saluran televisi Al-Aqsa, memuji keteguhan rakyat Palestina di berbagai tempat, khususnya di Gaza. Ia menyebut bahwa agresi Israel merupakan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    “Rezim pendudukan Zionis bertujuan untuk menghancurkan semua kehidupan di Gaza dan memaksa rakyat Palestina keluar guna melikuidasi perjuangan mereka yang adil,” ujar Al-Hayya, sebagaimana dikutip Middle East Monitor, Jumat (22/11/2024).

    Ia juga menuduh Israel melakukan serangan terhadap warga sipil di Tepi Barat dan Yerusalem, termasuk perempuan, anak-anak, dan lansia, serta membombardir infrastruktur sipil seperti rumah sakit.

    Menurut Al-Hayya, upaya Israel melibatkan penggunaan kelaparan sebagai hukuman kolektif, yang merupakan pelanggaran hukum internasional.

    “Pemblokiran pasokan makanan, air, dan bantuan medis dilakukan di depan mata dunia,” tegasnya.

    Ia mengungkapkan bahwa Jalur Gaza telah dipisahkan, dengan pasukan Israel memperluas wilayah Netzarim untuk perlindungan militer. Hamas juga menuding adanya pencurian bantuan kemanusiaan di selatan Gaza yang didukung oleh pasukan Israel.

    Namun, Al-Hayya memuji otoritas keamanan Palestina yang berusaha mengendalikan kekacauan ini.

    Di tengah situasi ini, semua faksi perlawanan terus aktif melawan pendudukan Israel. “Perlawanan sah terhadap pasukan pendudukan terus berlangsung, terutama di bagian utara Gaza,” katanya.

    Pada tingkat politik, Al-Hayya menyerukan pembentukan komite administratif profesional untuk pemerintahan Gaza guna memenuhi kebutuhan warga selama dan pasca perang. Ia juga menyampaikan apresiasinya atas peran Mesir dalam mendukung upaya penghentian agresi dan negosiasi terkait Gaza.

    Namun, ia menyayangkan kurangnya tindakan nyata dari dunia Arab dan Muslim. “Mengapa mereka tidak bisa memaksa Israel menghentikan agresi ini, padahal mereka memiliki kemampuan untuk melakukannya?” tanyanya.

    Israel Serbu Nabatieh, Lebanon

    Pesawat tempur dan persenjataan artileri Israel melancarkan serangkaian serangan malam hari di Nabatieh di Lebanon selatan, menurut Kantor Berita Nasional (NNA) negara itu.

    Desa Ainata menyaksikan sedikitnya 10 peluru artileri jatuh dari posisi Israel sementara kota Bint Jbeil dihantam dengan sedikitnya enam peluru. Kota Hanine dan Kunin juga menjadi sasaran.

    NNA juga melaporkan bahwa jet Israel menjatuhkan bom di kota Yahmar al-Shaqif dan desa Arnoun juga.

    Kementerian Kesehatan negara itu melaporkan bahwa sedikitnya tujuh orang tewas dan 24 lainnya terluka hari ini akibat serangan Israel di Nabatieh.

    Jumlah kematian tertinggi tercatat di desa Arabsalim, yang telah berulang kali diserang dalam beberapa hari terakhir. Sedikitnya empat orang tewas di sana dan sembilan orang terluka.

    Israel Bunuh 65 warga Palestina di Gaza utara

    Dr. Hossam Abu Safiya, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, mengatakan serangan Israel di Gaza utara menewaskan sedikitnya 65 warga Palestina dalam semalam. Ia menambahkan bahwa jumlah korban diperkirakan akan meningkat dan menyebut bahwa korban masih dibawa ke rumah sakit.

    Sekitar 200 orang diyakini berada di lokasi tersebut ketika militer Israel menyerang, kata dokter tersebut dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Aqsa milik Hamas yang dikutip CNN International.

    Staf medis sedang mengevakuasi jenazah dari bawah reruntuhan “menggunakan tangan mereka,” tambahnya. Tim penyelamat sebelumnya mengatakan mereka tidak dapat mengakses wilayah Gaza utara yang dikepung oleh militer Israel, yang melancarkan serangan baru yang katanya menargetkan keberadaan Hamas yang baru.

    Safiya memperingatkan bahwa rumah sakit tersebut “akan berubah menjadi kuburan massal jika intervensi mendesak dari organisasi internasional tidak terjadi dan pasokan medis tidak didatangkan,” seraya menambahkan bahwa “tidak ada satu pun ambulans” yang tersedia di Gaza utara.

    Ribuan Siswa Hebron Terpaksa Putus Sekolah Akibat Pembatasan Israel

    Pernyataan terbaru OCHA mengatakan banyak siswa Palestina putus sekolah di wilayah H2 yang dikuasai Israel di kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki “karena pembatasan akses yang semakin ketat”.

    PBB mengatakan ada lebih dari 13.000 siswa di H2 yang tidak bersekolah secara langsung antara Oktober 2023 dan Mei 2024.

    Karena pembatasan pergerakan Israel, beberapa siswa dan guru terpaksa mengambil jalan memutar melalui area yang digunakan oleh pemukim Israel, yang telah terlibat dalam serangan harian yang semakin intensif terhadap warga Palestina sejak dimulainya perang.

    Beberapa kelas telah dialihkan secara daring, tetapi banyak keluarga memiliki akses terbatas atau tidak sama sekali ke internet atau perangkat elektronik jarak jauh.

    Menurut PBB, sejak Oktober tahun lalu, setidaknya 330 warga Palestina, termasuk 40 anak-anak, di seluruh H2 telah ditahan di pos pemeriksaan selama operasi pencarian dan penangkapan, atau oleh penahanan ad hoc oleh pasukan Israel.

    Warga Palestina di Gaza Darurat Roti

    PBB telah merilis gambar-gambar dari Deir el-Balah di Jalur Gaza bagian tengah dan Khan Younis di bagian selatan yang memperlihatkan kerawanan pangan yang parah, yang terus menyebar di seluruh wilayah kantong itu.

    Beberapa dari sedikit toko roti yang tetap beroperasi dengan bantuan terbatas dari organisasi internasional juga kehabisan tepung dalam beberapa hari, menurut PBB.

    Pemerintah Israel terus membuat 2,3 juta orang di Gaza kelaparan sementara mereka membunuh puluhan orang dengan serangan darat dan udara setiap hari.

    Jubir Netanyahu Ditahan

    Juru bicara Netanyahu yang menjalani sidang pengadilan hari ini karena terlibat dalam kasus kebocoran dokumen rahasia akan tetap ditahan polisi setidaknya hingga Rabu setelah dakwaan dikeluarkan terhadapnya.

    Eli Feldstein didakwa atas tuduhan membahayakan keamanan negara di tengah skandal seputar kebocoran dokumen rahasia untuk menguntungkan perdana menteri. Ia telah ditahan sejak akhir Oktober.

    Menurut The Times of Israel, rincian dari dakwaan menunjukkan bahwa Netanyahu mungkin telah mengetahui kebocoran dokumen Feldstein, yang menguntungkan citra publiknya di tengah kemarahan publik tentang penanganannya terhadap upaya untuk memulangkan tawanan Israel yang masih ditahan di Gaza.

    (luc/luc)

  • Jaksa ICC Minta Perintah Tangkap Netanyahu-Petinggi Hamas Dipatuhi

    Jaksa ICC Minta Perintah Tangkap Netanyahu-Petinggi Hamas Dipatuhi

    Sementara dalam surat perintah penangkapan untuk petinggi Hamas bernama Ibrahim Al-Masir alias Mohammed Deif, ICC mencantumkan dakwaan pembunuhan massal pada serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang Gaza, termasuk pemerkosaan dan penyanderaan.

    Tel Aviv sebelumnya mengklaim Deif tewas dalam serangannya di Jalur Gaza pada Juli lalu, namun Hamas tidak pernah membenarkan atau membantahnya. Jaksa ICC mengindikasikan pihaknya akan terus mengumpulkan informasi terkait laporan kematian Deif tersebut.

    Lebih lanjut, Khan mengatakan penyelidikannya terhadap situasi di Jalur Gaza terus berlanjut dan timnya sedang mengupayakan “penyelidikan tambahan di wilayah-wilayah yang berada di bawah yurisdiksi pengadilan, yang mencakup Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur”.

    “Saya sangat prihatin dengan laporan-laporan soal meningkatnya kekerasan, semakin menyusutnya akses kemanusiaan, terus meluasnya tuduhan kejahatan internasional di Gaza dan Tepi Barat,” sebut Khan.

    Dalam pernyataannya, Khan mengakui pikirannya tertuju pada korban serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, ditambah para korban tewas dalam rentetan serangan Israel di Jalur Gaza.

    “Saya telah menggarisbawahi bahwa hukum ada untuk semua orang, dan perannya adalah untuk membela hak semua orang,” cetusnya.

    (nvc/idh)

  • 3 Tentara Israel Tewas di Lebanon, Ada yang Berumur 70 Tahun

    3 Tentara Israel Tewas di Lebanon, Ada yang Berumur 70 Tahun

    Jakarta

    Militer Israel mengatakan bahwa tiga tentaranya, termasuk satu orang yang berumur 70 tahun, tewas di Lebanon selatan. Di wilayah itu, pasukan Israel telah bertempur melawan kelompok milisi Hizbullah sejak akhir September, setelah setahun terjadi baku tembak lintas perbatasan.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024), militer Israel mengumumkan dua tentara tewas dalam insiden yang sama, termasuk prajurit cadangan berusia 70 tahun Ze’ev ‘Jabo’ Hanoch Erlich. Sebelumnya, militer Israel juga mengatakan pada hari Rabu (20/11), bahwa seorang tentara berusia 22 tahun dari Yerusalem “tewas selama pertempuran di Lebanon selatan”.

    Dengan kematian tersebut, total korban tewas di pihak militer Israel di Lebanon menjadi 52 orang, sejak dimulainya operasi darat.

    Militer Israel mengatakan bahwa seorang tentara lainnya terluka parah dalam insiden yang sama yang menewaskan dua tentara, termasuk Erlich. Tentara yang terluka itu telah dibawa ke rumah sakit.

    Dewan Yesha, sebuah kelompok induk yang mewakili para pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, menyebut Erlich sebagai “pelopor penelitian geografi, arkeologi, dan sejarah Yahudi di Yudea dan Samaria” — sebutan Israel untuk Tepi Barat.

    Pria lanjut usia itu tinggal di Ofra, salah satu permukiman pertama di daerah tersebut.

  • 3 Tentara Israel Tewas di Lebanon, Ada yang Berumur 70 Tahun

    1 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran di Lebanon, 3 Lainnya Terluka

    Beirut

    Militer Israel mengatakan seorang prajurit tewas di Lebanon selatan, tempat pasukannya bertempur melawan Hizbullah di lintas batas. Tiga tentara Israel lainnya dilaporkan terluka.

    “Sersan Kelas Satu (Cadangan) Omer Moshe Gaeldor, berusia 30 tahun, dari Yerusalem, seorang prajurit dari Batalyon 5.111, Brigade Golani, tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan,” kata militer seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024).

    Militer Israel menambahkan tiga prajurit lainnya terluka.

    Kematian tersebut menambah jumlah korban militer di Lebanon menjadi 49 orang sejak dimulainya operasi darat.

    Sebelumnya militer mengatakan bahwa satu unit lain telah memulai serangan terarah terhadap kubu utama Hizbullah di Lebanon selatan pada hari Senin.

    Militer mengatakan dalam koordinasi dengan angkatan udara, pasukannya menyerang puluhan target Hizbullah yang disebut digunakan untuk menembakkan roket ke Israel.

    (lir/lir)

  • Eropa Tiba-Tiba Menangguhkan Dialog dengan Israel, Ada Apa?

    Eropa Tiba-Tiba Menangguhkan Dialog dengan Israel, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel telah mengabaikan kekhawatiran Uni Eropa (UE) tentang kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza.

    Hal ini disampaikan oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell dalam sebuah surat kepada menteri luar negeri UE, menurut beberapa laporan media.

    Dalam suratnya, Borrell dilaporkan mengutip “kekhawatiran serius tentang kemungkinan pelanggaran hukum humaniter internasional di Gaza” dan menyatakan bahwa “sejauh ini, kekhawatiran ini belum ditangani secara memadai oleh Israel.”

    “Berdasarkan pertimbangan di atas, saya akan mengajukan usulan agar UE menggunakan klausul hak asasi manusia untuk menangguhkan dialog politik dengan Israel,” tulisnya, seperti dilaporkan RT, Jumat (15/11/2024).

    Sementara diplomat utama UE menyarankan penangguhan hubungan politik untuk mengirim “sinyal kuat” ke Yerusalem Barat agar memperhatikan kekhawatiran atas tindakan IDF. Hal ini dilaporkan oleh Reuters dan beberapa media lain, mengutip sumber diplomatik dan surat Borrell.

    Foto: Sebuah tank Israel memasuki Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, di persimpangan Kerem Shalom di Israel selatan, 11 November 2024. (REUTERS/Amir Cohen)
    Sebuah tank Israel memasuki Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, di persimpangan Kerem Shalom di Israel selatan, 11 November 2024. (REUTERS/Amir Cohen)

    Menurut beberapa sumber diplomatik yang dikutip oleh media,Borrell juga menyampaikan usulannya selama pertemuan dengan diplomat UE pada Rabu, dan diharapkan akan mencoba meresmikannya pada pertemuan menteri luar negeri UE awal minggu depan.

    Keputusan tersebut akan memerlukan persetujuan bulat dari semua 27 negara anggota. Salah satu sumber diplomatik menyatakan skeptisisme terhadap inisiatif tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah “kejutan total” dan bahwa “harapan yang meluas adalah bahwa itu tidak akan disetujui.”

    UE mempertahankan dialog politik rutin dengan Israel sebagai bagian dari Perjanjian Asosiasi UE-Israel, yang mulai berlaku pada tahun 2000, dan menyatakan bahwa hubungan antara keduanya didasarkan pada penghormatan terhadap demokrasi dan hak asasi manusia.

    Perang Israel dengan Hamas dan pengepungan Gaza telah menuai kritik internasional dalam beberapa bulan terakhir, termasuk ancaman sanksi. Yerusalem Barat baru-baru ini mengalami penurunan dukungan Barat yang terus-menerus karena meningkatnya jumlah korban tewas dan krisis kemanusiaan yang semakin dalam di daerah kantong tersebut.

    PBB juga mengutuk apa yang disebutnya pelanggaran sistematis terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional oleh Israel. Pemerintah Israel telah menolak laporan tersebut dan menyatakan bahwa mereka bertindak “sesuai dengan prinsip-prinsip pembedaan dan proporsionalitas.”

    Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran terhadap kelompok militan Hamas yang bermarkas di Gaza setelah melakukan serangan mendadak ke bagian selatan Negara Yahudi itu pada 7 Oktober 2023.

    Operasi IDF telah merenggut lebih dari 40.000 nyawa dan melukai lebih dari 92.401 lainnya, menurut otoritas kesehatan Palestina. Menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB, hampir 70% dari mereka yang tewas di Gaza sejauh ini adalah wanita dan anak-anak.

    (tfa/wur)

  • Israel Hancurkan Bangunan di Yerusalem Timur, Palestina Khawatir

    Israel Hancurkan Bangunan di Yerusalem Timur, Palestina Khawatir

    Yerusalem

    Otoritas Israel menghancurkan bangunan-bangunan yang ada di wilayah Yerusalem Timur yang dianeksasi oleh Tel Aviv. Bangunan yang dihancurkan itu terletak di dekat sejumlah tempat suci paling penting di kota tersebut.

    Langkah Israel itu menuai kekhawatiran warga Palestina, para aktivis dan pemerintahan asing, terutama Prancis.

    Salah satu yang dihancurkan oleh Tel Aviv, seperti dilansir AFP, Jumat (15/11/2024), adalah sebuah pusat kebudayaan dan dan area kemah untuk aksi protes warga setempat di area Silwan. Para personel Kepolisian Israel dilaporkan melakukan aktivitas penghancuran di area tersebut pada Rabu (13/11) waktu setempat.

    “Mereka berusaha untuk menghancurkan kami,” ucap salah satu warga Silwan, Fakhri Abu Diab, dalam pernyataannya.

    Bangunan yang dihancurkan itu terletak di area Al-Bustan di Silvan, dekat Kota Tua di Yerusalem, yang menjadi lokasi bagi banyak situs keagamaan, dan di mana aktivitas para pemukim Israel meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    “Dari sinilah pesan-pesan kepada masyarakat kami dan kepada dunia terpancar,” ujar Abu Diab, yang rumahnya bersama rumah beberapa orang lainnya telah dihancurkan dalam aktivitas penghancuran oleh Israel pekan lalu.

    Dia menyebut Israel “ingin memenggal kepala” dari gerakan anti-permukiman Yahudi di Yerusalem Timur, yang diduduki Tel Aviv sejak tahun 1967 silam dan dianeksasi dalam tindakan yang tidak diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Lihat Video ‘Rudal Israel Hantam Damaskus Suriah, 15 orang Tewas’:

  • Raja Yordania Abdullah II ‘Sentil’ Dunia Muslim, Serukan Ini soal Gaza

    Raja Yordania Abdullah II ‘Sentil’ Dunia Muslim, Serukan Ini soal Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raja Yordania Abdullah II menyebut negara-negara Muslim di dunia harus bersatu untuk menciptakan “jembatan kemanusiaan guna mengakhiri pengepungan yang dijatuhkan kepada rakyat di Jalur Gaza.”

    Hal ini disampaikannya dalam KTT Luar Biasa Gabungan Arab-Islam di ibu kota Saudi, Riyadh pada Selasa (12/11/2024).

    “(Menekankan perlunya) menemukan cakrawala politik yang nyata untuk menyelesaikan masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara, sebagai satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan tersebut,” kata Raja Abdullah, seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (13/11/2024).

    Ia juga menyerukan “negara-negara yang bersaudara dan bersahabat untuk berpartisipasi dalam meluncurkan jembatan kemanusiaan guna mengakhiri pengepungan yang dijatuhkan kepada rakyat di Jalur Gaza, dan mengirimkan bantuan darurat ke sektor yang tengah menderita bencana kemanusiaan.”

    Raja Abdullah pun menyindir kegagalan masyarakat internasional untuk menghentikan perang Israel di Gaza, sehingga menyebabkan eskalasi terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat yang diduduki, serta terhadap tempat-tempat suci Islam dan Kristen di Yerusalem, dan melancarkan perang terhadap Lebanon.

    Dalam waktu yang sama, Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman (MBS) menekankan perlunya “melanjutkan upaya bersama untuk mendirikan negara Palestina di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.”

    MBS juga menegaskan kembali penolakannya terhadap genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, mengecam pelarangan Israel terhadap kelompok bantuan UNRWA dan penghalangan organisasi bantuan untuk mengirimkan bantuan kepada warga Palestina di Gaza, serta mengutuk agresi militer Israel terhadap Lebanon dan menolak serangan terhadap wilayah Iran.

    Dalam pidatonya, MBS menekankan bahwa “kejahatan Israel yang terus berlanjut terhadap orang-orang yang tidak bersalah dan pelanggaran terus-menerus terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa yang diberkahi merupakan penghinaan terhadap peran penting Otoritas Nasional Palestina di semua wilayah Palestina, yang akan merusak upaya yang bertujuan untuk memperoleh hak-hak sah rakyat Palestina dan membangun perdamaian di wilayah tersebut.”

    KTT Luar Biasa Gabungan Arab-Islam dimulai Selasa. Gelaran ini dipartisipasi oleh para pemimpin termasuk Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al Thani, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza.

     

    (luc/luc)