kab/kota: Yerusalem

  • Warga Gaza-Israel Rayakan Kesepakatan Gencatan Senjata

    Warga Gaza-Israel Rayakan Kesepakatan Gencatan Senjata

    Jakarta

    Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri perang. Warga Gaza dan Israel menyambut baik peristiwa ini dengan merayakannya di jalan-jalan.

    Di Gaza, sebagian warga turun ke jalan-jalan di Deir al-Balah.

    Pemandangan serupa juga terlihat di sudut Ibu Kota Israel, Tel Aviv.

    Di Gaza, seorang pria mengaku “syok lantaran senang”.

    Adapun seorang perempuan di Tel Aviv, Israel, berharap setiap warga Israel yang sandera Hamas dapat kembali ke rumahnya.

    Pada tahap awal gencatan senjata, seperti disepakati Israel dan Hamas, baru 33 orang sandera yang akan dibebaskan.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengonfirmasi kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan kesepakatan gencatan senjata, yang disebutnya meringankan “penderitaan luar biasa yang disebabkan oleh konflik”, adalah prioritas pertama.

    Guterres mengatakan PBB siap untuk meningkatkan pengiriman bantuan kepada Palestina.

    Walaupun kesepakatan itu sudah dicapai, dan mulai berlaku Minggu, 19 Januari, badan Pertahanan Sipil yang dikelola Hamas melaporkan bahwa serangan udara Israel menewaskan lebih dari 20 orang pada Rabu (15/01).

    Presiden AS Joe Biden mengumumkan kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas itu di Gedung Putih. (BBC)

    Tedros Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyambut positif kesepakatan gencatan senjata.

    Melalui media sosial X (dulu Twitter), dia mengatakan organisasinya siap untuk “meningkatkan dukungannya”.

    “Terlalu banyak nyawa yang hilang dan terlalu banyak keluarga yang menderita. Kami berharap semua pihak akan menghormati kesepakatan itu dan bekerja menuju perdamaian abadi,” kata Ghebreyesus.

    “Perdamaian adalah obat terbaik!” Tegasnya.

    Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa 251 orang kembali ke Gaza sebagai sandera.

    Serangan tersebut memicu serangan besar-besaran Israel di Gaza, yang menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina, menurut badan kesehatan yang dikelola Hamas Kementerian.

    Menurut penelitian BBC Verify, 94 sandera masih ditahan oleh Hamas, dan 34 orang di antaranya diduga tewas.

    Bagaimana perjalanan negosiasi gencatan senjata Israel-Hamas?

    Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ketika berjumpa di Yerusalem. (Getty Images)

    Pada Agustus 2024 lalu, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, mengungkap kemungkinan akan ada gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza dalam beberapa hari ke depan, setelah Israel menerima proposal perdamaiannya pada Senin (19/08) silam.

    Usulan kesepakatan gencatan senjata itu akan mencakup diakhirinya pertikaian di Gaza dan pembebasan sandera yang ditangkap Hamas dan sekutunya dalam serangan mereka ke Israel pada Oktober 2023.

    AS telah berupaya untuk “menjembatani proposal” perdamaian antara Israel dan Hamas, untuk mengatasi hambatan yang menghalangi keduanya menyetujui kesepakatan.

    Apa saja poin-poin penting dalam rencana perdamaian dan bagaimana respons Israel dan Hamas?

    Apa poin utama dari rencana perdamaian AS?

    Blinken saat ini berada di Israel untuk mempromosikan perjanjian perdamaian berdasarkan rencana yang ditetapkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei tahun ini.

    Kesepakatan perdamaian itu akan berlangsung dalam tiga fase.

    Yang pertama mencakup “gencatan senjata penuh dan menyeluruh” yang berlangsung selama enam pekan, penarikan pasukan Israel dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza, dan pertukaran beberapa sandera termasuk perempuan, orang tua, serta warga yang sakit dan terluka.

    Mereka akan ditukar dengan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

    Getty ImagesPada November 2023, 105 sandera dikembalikan ke Israel dan lebih dari 100 masih berada di Gaza.

    Israel mengatakan lebih dari 100 sandera masih ditahan dan meyakini 71 orang masih hidup. Empat sandera lainnya sudah berada di Gaza sebelum tanggal 7 Oktober, dua di antaranya diyakini tewas.

    Sebuah kesepakatan yang disepakati pada November 2023 menunjukkan bahwa Hamas membebaskan 105 sandera selama gencatan senjata yang berlangsung selama sepekan dengan imbalan sekitar 240 tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

    Kesepakatan damai itu akan mencakup rencana untuk membangun kembali Gaza.

    Getty Images

    Tahap ketiga dari perjanjian damai ini akan menjadi awal dari rencana rekonstruksi besar-besaran yang disusun untuk Gaza, dan pengembalian jenazah sandera.

    Sebuah pernyataan dari pemerintah Israel pada 19 Agustus mengatakan: “Perdana Menteri menegaskan kembali komitmen Israel terhadap proposal Amerika saat ini mengenai pembebasan sandera kami, yang mempertimbangkan kebutuhan keamanan Israel.”

    Baca juga:Apa saja poin-poin penting dalam rencana perdamaian?

    Diperkirakan masih ada perbedaan besar antara Israel dan Hamas.

    Salah satu masalahnya adalah berlanjutnya kehadiran militer Israel di Gaza.

    Israel mengatakan mereka ingin pasukan tetap tinggal untuk menghentikan gerak Hamas dan menghentikan penyelundupan lebih banyak senjata.

    Namun, Hamas menentang pasukan Israel yang tetap berada di Gaza setelah gencatan senjata.

    Hamas juga mempunyai perbedaan dengan Israel mengenai jumlah dan identitas tahanan Palestina yang akan dikembalikan ke Gaza dengan imbalan sandera Israel.

    Getty ImagesHamas tidak ingin pasukan Israel menduduki Gaza setelah gencatan senjata.

    Seberapa besar peluang tercapainya kesepakatan damai?

    Blinken mengatakan gencatan senjata harus segera dicapai.

    “Ini adalah momen yang menentukan, mungkin yang terbaik, mungkin kesempatan terakhir untuk memulangkan para sandera, untuk melakukan gencatan senjata dan menempatkan semua orang pada jalur yang lebih baik menuju perdamaian dan keamanan abadi,” kata Blinken pada 19 Agustus, saat berada di Israel.

    Setelah mendapat persetujuan luas dari pemerintah Israel, Blinken berkunjung ke Kairo untuk berbicara dengan Mesir dan Qatar mediator dalam negosiasi damai Hamas dan Israel.

    Kedua negara memiliki saluran komunikasi dengan Hamas.

    Getty ImagesBanyak orang di Israel mendesak tercapainya kesepakatan perdamaian dan pengembalian semua sandera yang tersisa.

    Namun Hamas menyatakan tidak akan mengirimkan perwakilannya ke sana.

    Seorang anggota biro politik organisasi yang berbasis di Qatar, Basem Naim, mengatakan: “Kami menyetujui kesepakatan [melalui mediator] pada tanggal 2 Juli… dan oleh karena itu kami tidak memerlukan putaran perundingan baru atau membahas tuntutan baru Benyamin Netanyahu.”

    Dia mengatakan bahwa Hamas “masih tertarik” pada perjanjian perdamaian, namun menegaskan: “Kami telah menunjukkan fleksibilitas maksimum dan sikap positif, dan pihak lain telah memahami ini sebagai kelemahan dan menghadapinya dengan kekuatan yang lebih besar.”

    Pemerintah Israel menjawab bahwa Hamas “sangat keras kepala” dan mengatakan “tekanan perlu diarahkan” pada kelompok tersebut.

    Getty ImagesSeorang tentara Israel berdiri di samping pintu masuk terowongan yang digunakan oleh Hamas di Gaza.

    Militer Israel melancarkan serangan di Gaza untuk menghancurkan Hamas sebagai tanggapan atas serangan kelompok milisi Palestina tersebut terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan 251 orang disandera.

    Sejak itu, lebih dari 40.130 warga Palestina tewas di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut.

    Pertempuran terus berlanjut, dengan Israel mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir mereka mengatakan telah menghancurkan beberapa kompleks Hamas dan jaringan terowongan tempat ditemukannya roket dan rudal , dan telah “membasmi puluhan teroris”.

    Media Palestina melaporkan bahwa pada Senin (19/08) enam orang tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis, di selatan Gaza, dan empat lainnya tewas dalam serangan terhadap sebuah mobil di Kota Gaza, di utara.

    Meskipun Blinken mengatakan menurutnya kesepakatan perdamaian dapat segera dicapai, baik sumber Israel maupun Hamas yang berbicara kepada BBC tidak memberikan harapan yang sama.

    Berita ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

  • Besok Kamis Resmi Kesepakatan Senjata Israel-Hamas? Mustafa: Gaza Harus Dikelola Palestina – Halaman all

    Besok Kamis Resmi Kesepakatan Senjata Israel-Hamas? Mustafa: Gaza Harus Dikelola Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Laporan yang muncul pada hari Rabu (15/1/2025) menyebutkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan terjadi paling lambat pada besok Kamis (16/1/2025).

    Koresponden Urusan Global untuk Axios dan analis CNN Barak Ravid telah mengunggah di akun X miliknya pada hari Rabu, pejabat Israel telah memberitahunya bahwa perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan terjadi untuk konflik di Gaza “paling lambat besok.”

    Sumber Palestina KAN News juga menyatakan: “Sebuah terobosan telah dicapai dalam pembicaraan, pengumuman kesepakatan diharapkan besok,” seperti diberitakan miamiherald.

    Otoritas Palestina harus menjadi satu-satunya kekuatan pemerintahan di Gaza setelah perang, Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan, karena harapan tumbuh bahwa kesepakatan untuk menghentikan pertempuran dan mulai memulangkan sandera Israel sudah dekat.

    Siapa yang akan memimpin Gaza setelah perang tetap menjadi salah satu pertanyaan besar yang belum terjawab dalam negosiasi tersebut, yang berfokus pada gencatan senjata segera dan pertukaran tahanan yang masih ditahan di daerah kantong yang terkepung itu dengan warga Palestina di penjara Israel.

    Berbicara pada sebuah konferensi di Norwegia pada hari Rabu, Mustafa mengatakan tekanan harus terus berlanjut untuk menyetujui gencatan senjata di Gaza dan memungkinkan masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk lebih dari 2 juta orang yang menghadapi krisis kemanusiaan parah setelah 15 bulan perang.

    Hanya warga Palestina yang secara sah ditempatkan untuk mengambil alih pemerintahan di Gaza setelah pertempuran berakhir dan tidak boleh ada upaya untuk memisahkan Gaza dari Tepi Barat yang diduduki sebagai bagian dari negara Palestina, katanya, menurut laporan TRTWorld.

    “Sementara kita menunggu gencatan senjata, penting untuk ditegaskan bahwa tidak akan dapat diterima jika entitas lain memerintah Gaza, kecuali kepemimpinan Palestina yang sah dan pemerintah negara Palestina,” katanya dalam konferensi tersebut, menurut teks pidatonya.

    PA, yang didominasi oleh faksi Fatah yang dibentuk oleh mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat, juga menghadapi pertentangan dari faksi saingannya Hamas, yang mengalahkan Fatah dalam pemilu 2006 .

    Ia mengatakan pengakuan Norwegia tahun lalu terhadap negara Palestina di bawah Otoritas Palestina merupakan langkah penting menuju solusi dua negara yang didukung pada prinsipnya oleh sebagian besar masyarakat internasional.

    Israel menolak keterlibatan apa pun oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas. Namun, Israel juga menentang keras pemerintahan Otoritas Palestina, badan yang dibentuk berdasarkan Perjanjian Perdamaian Sementara Oslo tiga dekade lalu yang membatasi kekuasaan pemerintahan di Tepi Barat yang diduduki.

    Harap-harap Cemas

    Warga Israel dan Gaza dengan cemas menunggu kesepakatan gencatan senjata yang telah lama dicari.

    Keluarga sandera Israel menyerukan pembebasan mereka.

    Sementara itu, warga Palestina yang mengungsi berdoa agar diberi kesempatan untuk pulang.

    Beberapa pejabat dari negara-negara mediasi yang terlibat dalam negosiasi tersebut mengatakan, kesepakatan mengenai gencatan senjata dan pertukaran sandera-tahanan semakin dekat dari sebelumnya.

    Bahkan, Qatar mengatakan negosiasi tersebut berada pada “tahap akhir.”

    Di Israel, keluarga sandera dan pendukung mereka berkumpul di luar parlemen dan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menuntut agar segala upaya dilakukan untuk mengamankan kesepakatan setelah berbulan-bulan kekecewaan.

    “Waktu adalah hal yang terpenting, dan waktu tidak berpihak pada para sandera,” kata Gil Dickmann, sepupu mantan sandera Carmel Gat, yang jasadnya ditemukan dari terowongan Gaza pada bulan September, Selasa (14/1/2025), dilansir Arab News.

    “Sandera yang masih hidup akan berakhir dengan kematian.”

    “Sandera yang sudah meninggal mungkin akan hilang,” tegas Dickmann pada sebuah rapat umum di Yerusalem.

    Pertukaran Sandera dengan Warga Palestina yang Dipenjara

    Selama tahap pertama, Hamas akan membebaskan 33 sandera sebagai imbalan atas pembebasan ratusan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel.

    Pada tahap akhir, semua wanita, anak-anak, dan orang tua yang masih hidup yang ditahan oleh militan harus dibebaskan.

    Dikutip dari AP News, sekitar 100 sandera masih ditawan di dalam Gaza, campuran warga sipil dan tentara, dan militer yakin sedikitnya sepertiga dari mereka tewas.

    Pada hari pertama gencatan senjata, Hamas akan membebaskan tiga sandera, kemudian empat sandera lainnya pada hari ketujuh.

    Setelah itu, Hamas akan membebaskan sandera setiap minggu.

    Berikut draf kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas terkait perang Gaza:

    Fase 1: (42 hari)

    Hamas membebaskan 33 sandera, termasuk warga sipil dan tentara perempuan, anak-anak dan warga sipil berusia di atas 50 tahun
    Israel membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera sipil dan 50 untuk setiap tentara wanita
    Hentikan pertempuran, pasukan Israel bergerak keluar dari daerah berpenduduk ke pinggiran Jalur Gaza
    Warga Palestina yang mengungsi mulai kembali ke rumah, lebih banyak bantuan memasuki Jalur Gaza

    Fase 2: (42 hari)

    Deklarasi “ketenangan berkelanjutan”
    Hamas membebaskan sandera laki-laki yang tersisa (tentara dan warga sipil) dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina yang belum dinegosiasikan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

    Fase 3:

    Mayat sandera Israel yang tewas ditukar dengan mayat pejuang Palestina yang tewas
    Pelaksanaan rencana rekonstruksi di Gaza
    Penyeberangan perbatasan untuk pergerakan masuk dan keluar Gaza dibuka kembali

    Ke-33 sandera akan mencakup wanita, anak-anak, dan mereka yang berusia di atas 50 tahun — hampir semuanya warga sipil, tetapi kesepakatan itu juga mewajibkan Hamas untuk membebaskan semua tentara wanita yang masih hidup.

    Warga Palestina di Gaza di samping Tank Merkava Israel yang hangus dalam serangan Banjir Al-Aqsa Hamas pada 7 Oktober 2023. (khaberni/tangkap layar)

    Hamas akan membebaskan sandera yang masih hidup terlebih dahulu, tetapi jika yang masih hidup tidak memenuhi jumlah 33 sandera, jenazah akan diserahkan.

    Tidak semua sandera ditahan oleh Hamas, jadi meminta kelompok militan lain untuk menyerahkan mereka bisa menjadi masalah.

    Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 30 wanita, anak-anak, atau lansia Palestina untuk setiap sandera sipil yang masih hidup yang dibebaskan.

    Untuk setiap tentara wanita yang dibebaskan, Israel akan membebaskan 50 tahanan Palestina, termasuk 30 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.

    Sebagai imbalan atas jenazah yang diserahkan oleh Hamas, Israel akan membebaskan semua wanita dan anak-anak yang telah ditahannya di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Puluhan pria, termasuk tentara, akan tetap ditawan di Gaza, sambil menunggu tahap kedua.

    Diketahui, perang di Gaza meletus setelah serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

    Serangan itu, yang paling mematikan dalam sejarah Israel, mengakibatkan kematian 1.210 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel.

    Pada hari itu, militan juga menyandera 251 orang, yang 94 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel telah tewas.

    Kampanye pembalasan Israel di Gaza sejak itu telah menewaskan 46.645 orang, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, yang angkanya dianggap dapat diandalkan oleh PBB.

    Serangan militer yang ekstensif telah meninggalkan sebagian besar Gaza dalam reruntuhan, mengungsikan sebagian besar penduduknya selama lebih dari 15 bulan perang.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Apa Perbedaan Isra dan Miraj? Ini Penjelasan Arti Kata dan Maknanya

    Apa Perbedaan Isra dan Miraj? Ini Penjelasan Arti Kata dan Maknanya

    Jakarta

    Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW adalah sala satu peringatan hari penting keagamaan bagi umat Islam. Istilah Isra Mikraj sendiri terdiri atas dua kata, yaitu Isra dan Mikraj, yang memiliki arti dan makna berbeda.

    Lantas, apa perbedaan antara Isra dan Mikraj? Berikut ini penjelasannya:

    Arti Isra dan Mikraj

    Secara istilah, mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI V Kemdikbud), kata ‘Isra’ artinya perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Mukadas (Yerusalem/Palestina) dengan kendaraan burak.

    Sementara kata ‘Mikraj’ artinya perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Aqsa di Yerusalem hingga langit ke tujuh dan berakhir di Sidratul Muntaha (di atas langit ke tujuh), yang intinya menerima perintah salat lima waktu dari Allah SWT.

    Sehingga jika digabungkan, maka kata ‘Isra Mikraj’ artinya perjalanan Nabi Muhammad SAW pada malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem kemudian ke langit ke tujuh sampai di Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat lima waktu.

    Adapun kata Isra dan Mikraj dalam bahasa Arab terdiri dari dua kata yang ditulis dengan al-‘Isra’ wal-Mi’raj (الإسراء والمعراج). Kata ‘Isra’ berasal dari kata ‘Sara’ yang diartikan sebagai ‘perjalanan malam’. Kata ‘Mikraj’ yang diartikan sebagai ‘kenaikan’ atau ‘kendaraan untuk naik’.

    Makna Isra Mikraj

    Mengutip dari Kemenag RI, dalam peristiwa Isra, Nabi Muhammad SAW “diberangkatkan” oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam peristiwa Mikraj, Nabi Muhammad SAW “dinaikkan” oleh Allah SWT ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi. Di sini, Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.

    Lantas, mengapa Nabi Muhammad SAW diperjalankan ke Masjidil Aqsa terlebih dahulu dan tidak langsung diangkat ke langit? Berikur ini penjelasannya:

    Kedua, Allah SWT ingin menunjukkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Surah An-Najm ayat 12, terdapat kata ‘yaro’ yang dalam bahasa Arab berarti menyaksikan langsung. Hal ini berbeda dengan kata ‘syahida’, yang artinya menyaksikan, tetapi tidak harus secara langsung. Allah SWT ingin memperlihatkan sebagian tanda-tanda kebesaran-Nya itu secara langsung, karena pada saat itu dakwah Nabi SAW sedang pada masa sulit dan penuh duka cita.

    (wia/imk)

  • Penulis Israel: Kami Tak Akan Menang di Gaza Bahkan Jika Kami Menduduki Seluruh Timur Tengah – Halaman all

    Penulis Israel: Kami Tak Akan Menang di Gaza Bahkan Jika Kami Menduduki Seluruh Timur Tengah – Halaman all

    Penulis Israel: Kami Tak Akan Menang di Gaza Bahkan Jika Kami Menduduki Seluruh Timur Tengah

    TRIBUNNEWS.COM – Analis dan penulis Israel, Yair Assoulin menyatakan, Israel sejatinya tidak akan pernah memenangkan perang di Gaza.

    Jebolan Hebrew University di Yerusalem di jurusan filsafat dan sejarah tersebut menyatakan hal itu dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh surat kabar Haaretz, dilansir Khaberni, Selasa (14/1/2025).

    Menjelang kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel, tulisan Assoulin itu menyoroti, bahkan saat Israel seandainya menguasai Timur Tengah, negara pendudukan itu tidak akan menang juga di Gaza.

     “Bahkan jika kami (Israel) menduduki seluruh Timur Tengah dan bahkan jika semua orang menyerah kepada kami, kami tidak akan menang atas Gaza,” katanya.

    Hamas Puas Atas Jalannya Negoisasi Gencatan Senjata

    Terkait situasi di Gaza, Kelompok Palestina, Hamas mengumumkan bahwa perundingan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan di Gaza telah mencapai tahap akhir.

    Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (14/1/2025), Hamas menekankan pentingnya melanjutkan konsultasi dengan para pemimpin faksi Palestina hingga kesepakatan tersebut diselesaikan.

    “Kami mengadakan serangkaian konsultasi dengan faksi-faksi Palestina untuk memberi mereka informasi terkini tentang kemajuan negosiasi Doha,” kata Hamas dalam keterangannya, dikutip dari Palestine Chronicle.

    Pihak Hamas menambahkan bahwa para pemimpin berbagai faksi juga menyatakan kepuasan mereka terhadap jalannya negosiasi yang sedang berlangsung.

    “Para pemimpin berbagai faksi menyatakan kepuasan mereka terhadap negosiasi tersebut,” jelasnya.

    Pernyataan Hamas lebih lanjut menekankan pentingnya persiapan untuk fase berikutnya dari kesepakatan ini. 

    “Kami menekankan perlunya persiapan untuk fase berikutnya,” tambahnya.

    Meskipun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut, Hamas menegaskan bahwa kesiapan nasional yang komprehensif akan sangat penting untuk fase mendatang dan persyaratannya.

    Hamas dan berbagai faksi Palestina terus melakukan konsultasi intensif, yang diperkirakan akan berlanjut hingga kesepakatan mencapai tahap akhir. 

    “Kami berharap putaran negosiasi ini akan berakhir dengan kesepakatan yang jelas dan komprehensif,” ujar Hamas, dikutip dari Anadolu Anjansi.

    Sebelumnya, pada pagi hari, Qatar telah mengatakan bahwa negosiasi yang sudah berlangsung telah menuju tahap akhir.

    Hasil dari negosiasi saat ini telah diserahkan oleh Qatar kepada Hamas dan Israel.

    Dengan begitu, kesepakatan akan diumumkan secepatnya.

    “Rancangan perjanjian telah diserahkan kepada Hamas dan Israel dan hambatan utama pada isu-isu utama yang disengketakan antara kedua pihak telah diatasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed al-Ansari dalam konferensi pers di Doha.

    Tahapan Gencatan Senjata

    Jika gencatan senjata benar-benar terwujud, tahap pertama gencatan senjata dapat membebaskan 1.000 tahanan Palestina dengan imbalan pembebasan hingga 33 tawanan Israel.

    Tahapan ini akan melibatkan pembebasan 33 tawanan, termasuk anak-anak, wanita, tentara wanita, pria di atas 50 tahun, serta yang terluka dan sakit.

    Saat ini, 94 tawanan masih berada di Gaza, dengan 34 di antaranya dinyatakan meninggal, dikutip dari The New Arab.

    Tahap pertama juga akan terjadi penarikan pasukan Israel yang melakukan invasi secara bertahap dan sebagian, dikutip dari Al Mayadeen.

    Menurut sumber Palestina yang dekat dengan perundingan tersebut, yang menambahkan bahwa tahap pertama akan berlangsung selama 60 hari.

    Kemudian pada tahap kedua,  akan dimulai 16 hari setelah gencatan senjata dan akan difokuskan pada negosiasi untuk membebaskan sisa pria dan tentara yang ditahan di Gaza.

    Sementara pada tahap ketiga, kesepakatan akan membahas pengaturan jangka panjang, termasuk diskusi tentang pembentukan pemerintahan alternatif di Gaza dan rencana untuk membangunnya kembali.

    Konflik Palestina vs Israel

    Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Mereka mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera dan terus melancarkan serangan tanpa henti hingga saat ini.

    Serangan Israel ini telah menewaskan lebih dari 46.500 warga Palestina.

    Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

    Sejak saat itu, militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, mengusir hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang dari rumah mereka.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri melakukan agresi militer darat ke Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Tentara Israel Mengakui Kejahatan Mereka di Gaza

    Adapun soal peperangan di Gaza, Associated Press melaporkan kesaksian tentara Israel yang berisi pengakuan melakukan kejahatan perang, menargetkan orang-orang yang tidak berdaya, dan menghancurkan serta menjarah rumah-rumah berstatus bukan ancaman selama partisipasi mereka dalam agresi yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza.

    Kantor berita itu melaporkan kalau sekitar 200 tentara Israel menandatangani surat yang menyatakan kalau mereka akan berhenti berperang jika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata.

    Laporan itu menjelaskan kalau tentara Israel yang menolak berperang di Gaza mengatakan bahwa “mereka melihat atau melakukan hal-hal yang melanggar batas moral.”

    Dinyatakan bahwa beberapa dari mereka mengaku menerima perintah “untuk membakar atau menghancurkan rumah-rumah yang tidak menimbulkan ancaman apa pun”.

    “Mereka juga menyaksikan tentara menjarah dan merusak rumah-rumah,” kata laporan itu.

    Salah satu dari tentara Israel di laporan itu mengatakan kalau dia menerima instruksi untuk menembak siapa saja yang memasuki zona penyangga yang mereka kendalikan.

    “Tentara itu juga membenarkan kalau dia melihat nilai kehidupan manusia hilang selama periode itu, dan mencatat kalau gambar tentara membunuh seorang pemuda Palestina yang tidak berdaya terukir di dalam pikirannya,” tulis laporan itu.

    Seorang dokter Israel yang menghabiskan sekitar dua bulan di Gaza juga mengindikasikan bahwa tentara IDF ‘menodai’ rumah dan menjarah harta benda untuk dikumpulkan sebagai suvenir.

    Salah satu tentara Israel mengakui partisipasinya dalam kejahatan perang di Jalur Gaza dan mengungkapkan rasa penyesalan dan penyesalannya atas perbuatannya.

    “Sejumlah rekannya mengatakan kalau mereka butuh waktu untuk memahami apa yang mereka lihat di Gaza,” merujuk pada kondisi hilangnya kemanusiaan di Gaza.

    Para tentara Israel yang menandatangani surat penolakan berperang tersebut, melalui koalisi yang disebut “Prajurit Penyanderaan,” berusaha mendapatkan momentum yang lebih besar dengan mengadakan acara-acara dan mencoba meyakinkan lebih banyak tentara untuk bergabung dengan mereka.

    Di sisi lain, tentara Israel yang bertempur di Gaza mengkritik kelompok tersebut dan menganggap aktivitas mereka sebagai “tamparan” setelah lebih dari 800 tentara tewas dalam agresi tersebut.

    “Mereka merugikan kemampuan kami untuk membela diri,” kata dia.

    Mereka yang masuk dalam kelompok ‘pro-perang’ ini menganggap semua yang dilakukan tentara IDF itu perlu, termasuk meratakan rumah-rumah yang digunakan sebagai tempat persembunyian Hamas, menurut kata-katanya.

    Kelompok tentara IDF menegaskan, tentara tidak berhak menyetujui atau menentang keputusan pemerintah.

     

    (oln/khbrn/*)

     

  • Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam yang Terjadi di Bulan Syakban

    Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam yang Terjadi di Bulan Syakban

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Syakban menjadi salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang memiliki keutamaan khusus dalam Islam. Selain itu, Syakban sering disebut juga sebagai bulan persiapan menuju Ramadan.

    Sejumlah peristiwa bersejarah penting bagi umat Islam juga terjadi pada Syakban. Beberapa di antaranya bahkan menjadi momen penting dalam perjalanan sejarah agama Islam.

    Berikut adalah beberapa peristiwa yang terjadi pada bulan Syakban yang dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/1/2025).

    Perubahan Kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah

    Pada bulan Syakban, terjadi perubahan arah kiblat umat Islam. Sebelumnya, kiblat salat umat Islam mengarah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Namun, melalui wahyu Allah Swt, Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk mengalihkan kiblat ke Ka’bah di Makkah. Perubahan ini menjadi simbol dari identitas baru umat Islam yang mandiri dari tradisi sebelumnya. Dalam Al-Qur’an, Allah Swt berfirman:

    ‎فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَه

    Artinya: “Hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, hadapkanlah wajahmu ke arahnya.” (QS Al-Baqarah: 144).

    Perubahan kiblat ini menunjukkan ketaatan Nabi SAW dan para sahabat kepada wahyu Allah, serta menegaskan arah baru dalam ibadah umat Islam.

    Turunnya Ayat tentang Selawat kepada Nabi Muhammad SAW

    Pada bulan Syakban, Allah Swt juga memerintahkan umat Islam untuk berselawat kepada Nabi Muhammad SAW, yang tercantum dalam Al-Qur’an:

    ‎إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

    Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56)

    Perintah ini menjadi dasar bagi umat Islam untuk memperbanyak selawat sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW.

    Malam Nisfu Syakban

    Malam Nisfu Syakban, yang jatuh pada malam ke-15 bulan Syakban, adalah malam yang penuh dengan berkah dan rahmat. Dalam tradisi Islam, malam ini dikenal sebagai waktu ketika catatan amal umat manusia diangkat dan diganti dengan yang baru. Rasulullah SAW bersabda:

    ‎إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

    Artinya: “Sesungguhnya Allah melihat kepada makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syakban, lalu mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah).

    Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti salat malam, berdoa, membaca Al-Qur’an, dan memohon ampunan kepada Allah Swt.

    Persiapan Menuju Ramadan

    Bulan Syakban juga dikenal sebagai bulan persiapan menuju Ramadan. Nabi Muhammad SAW memperbanyak puasa sunah di bulan ini sebagai bentuk latihan untuk menghadapi bulan suci yang akan datang. Aisyah RA meriwayatkan:

    مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

    Artinya: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Syakban.” (HR Muttafaq Alaih).

    Puasa sunah di bulan Syakban ini sebagai bentuk persiapan rohani sebelum menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah.

    Diangkatnya Amal di Bulan Syakban

    Bulan Syakban juga dikenal sebagai bulan diangkatnya amal-amal umat Islam kepada Allah Swt. Hadits dari Usamah bin Zaid menyebutkan:

    Artinya: “Wahai Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Syakban? Rasul menjawab, Itu bulan yang terletak antara bulan Rajab dan Ramadan serta banyak orang lalai padanya. Dialah bulan diangkatnya amal kepada Rabbil Alamin (Tuhan Pemelihara alam raya). Aku senang amalku diangkat sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR An Nasa’i).

    Selain itu, beberapa peristiwa penting lainnya di bulan Syakban adalah sebagai berikut:

    1 Syakban: Lahirnya Zainab Binti Ali RA.3 Syakban: Lahirnya Sayyidina Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.4 Syakban: Lahirnya Abbas Bin Ali RA.5 Syakban: Lahirnya Ali Bin Husain RA dan wafatnya Bibi Fizza, asisten rumah tangga Fatimah RA.7 Syakban: Lahirnya Qasim Bin Hasan RA.9 Syakban: Wafatnya putri Nabi Muhammad, Sayyidah Ummu Kultsum.11 Syakban: Lahirnya Ali Akbar bin Hussain RA.

    Peristiwa-peristiwa ini menunjukkan bahwa bulan Syakban penuh dengan momen yang membawa berkah dan kesempatan untuk memperbaiki diri melalui amal ibadah yang tulus.

  • Netanyahu Telepon Biden, Beri Kabar Terbaru soal Gencatan Senjata di Gaza

    Netanyahu Telepon Biden, Beri Kabar Terbaru soal Gencatan Senjata di Gaza

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Netanyahu mengabarkan kepada Biden mengenai kabar terbaru negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza, terutama mengenai pembebasan sandera.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (13/1/2025), Netanyahu berbicara kepada Biden dalam sambungan telepon. Pernyataan itu disampaikan oleh kantor Biden.

    Dalam pembicaraan itu, Biden menekankan perlunya gencatan senjata di Gaza. Selain itu, katanya, pembebasan sandera juga harus dilakukan untuk menghentikan pertempuran.

    “Menekankan perlunya segera gencatan senjata di Gaza dan pemulangan para sandera dengan lonjakan bantuan kemanusiaan yang dimungkinkan oleh penghentian pertempuran berdasarkan kesepakatan tersebut,” kata Biden yang disampaikan oleh kantornya.

    Sementara itu, Rusia mengungkap pembicaraan Netanyahu dengan Biden. Rusia menyebut Netanyahu memberi tahu Biden terkait perkembangan terkini mengenai kesepakatan pembebasan sandera.

    “Perdana Menteri berdiskusi dengan Presiden Amerika mengenai kemajuan dalam negosiasi pembebasan sandera kami dan memberi tahu beliau tentang mandat yang telah diberikannya kepada tim negosiasi di Doha, yang bertujuan untuk memajukan pembebasan sandera,” kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    Kedua pemimpin tersebut berbicara setelah kantor Netanyahu mengumumkan bahwa Israel mengirimkan delegasi pejabat senior ke Qatar untuk negosiasi. Pengumuman itu menyusul pertemuan di Yerusalem dengan utusan Timur Tengah Presiden terpilih AS Donald Trump, Steve Witkoff, perwakilan Biden, dan pejabat senior Israel.

    Kantor Netanyahu mengonfirmasi kepada AFP pada hari Minggu (12/1) bahwa delegasi, yang meliputi kepala badan keamanan internal Mossad dan Shin Bet, telah tiba di Doha.

    (whn/whn)

  • Sehari Seusai Yaman Diguyur Bom AS Cs, Houthi Klaim Rudal Geruduk USS Harry Truman di Laut Merah – Halaman all

    Sehari Seusai Yaman Diguyur Bom AS Cs, Houthi Klaim Rudal Geruduk USS Harry Truman di Laut Merah – Halaman all

    Sehari Seusai Yaman Diguyur Bom AS Cs, Houthi Klaim Geruduk USS Harry Truman di Laut Merah
     
    TRIBUNNEWS.COM  – Kelompok Ansarallah (Houthi) di Yaman mengumumkan kalau mereka telah menargetkan kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Harry Truman di Laut Merah dengan sejumlah rudal bersayap dan drone. 

    Juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, pada Sabtu dilansir Khaberni, Minggu (12/1/2025), serangan terhadap kapal induk Amerika adalah itu yang kelima sejak kedatangannya di Laut Merah pada pertengahan Desember.

    “Serangan Houthi tersebut juga menargetkan sejumlah kapal perang di unit serang kapal induk (carrier strike group) tersebut di Laut Merah bagian utara,” kata laporan Khaberni.

    Yahya Saree menambahkan, serangan yang dilakukan oleh kekuatan rudal dan angkatan udara tak berawak mencapai tujuannya dan memaksa kapal induk Amerika meninggalkan wilayah operasinya.

    Juru bicara tersebut mengindikasikan, “Pasukan kelompok Houthi siap menghadapi eskalasi Amerika atau Israel di Yaman.”

    Ia juga menegaskan kembali kelanjutan operasi militer mereka, dan menyatakan bahwa “mereka tidak akan berhenti kecuali agresi dihentikan dan pengepungan di Jalur Gaza.” diangkat.”

    Belum ada komentar dari Amerika Serikat atas pernyataan juru bicara militer Houthi tersebut.

    Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan pembangkit listrik di ibu kota Yaman, Sana’a, pada 19 Desember 2024. (AFP)

    Sehari Sebelumnya AS Cs Guyur Yaman Pakai Bom 

    Ini adalah serangan kedua yang diumumkan oleh Houthi terhadap Truman dalam waktu 24 jam, dan itu terjadi sehari setelah ibu kota, Sanaa, dan berbagai wilayah di Yaman utara dan barat menjadi sasaran pemboman Israel, Amerika, dan Inggris, menurut apa yang dilakukan kelompok Houthi. diumumkan dan dikonfirmasi oleh Israel.

    Serangan udara dilakukan dengan menargetkan ibu kota Yaman, Sana’a, dan wilayah lainnya, menurut media yang berafiliasi dengan Houthi.
      
    Serangan AS dan Inggris juga menargetkan wilayah sebelumnya di utara Sanaa, menurut laporan media Yaman.

    Media berbahasa Ibrani melaporkan bahwa koalisi AS-Inggris pertama kali melancarkan serangan udara, diikuti oleh serangan “Israel” di pelabuhan Hodeida.

    Laporan tersebut juga menyatakan bahwa serangan itu menghantam pelabuhan Hodeidah dan Ras Isa di Yaman barat, serta pembangkit listrik Haziz di Sana’a.

    Menurut Lembaga Penyiaran Publik Israel, serangan tersebut terdiri dari tiga gelombang, yang menargetkan berbagai lokasi, termasuk fasilitas penyimpanan rudal balistik dan pesawat tak berawak.

    Ini menandai serangan gabungan pertama terhadap Yaman.

    Saluran Ibrani 12 melaporkan bahwa lebih dari 20 serangan menghantam beberapa lokasi di Sana’a dan Hodeidah.

    Drone canggih MQ-9 Reaper milik pasukan Amerika Serikat dibidik sistem pertahanan udara Houthi Yaman. Ini menjadi drone ke-13 yang ditembak jatuh. Houthi juga menyerang Bandara Ben Gurion, Tel Aviv Israel dan pembangkit listrik di Yerusalem, Israel. (DSA/Tangkap Layar)

    14 Drone MQ-9 Reaper Ditembak Jatuh

    Selain itu, Yahya Saree mengonfirmasi, sebanyak 14 drone Amerika Serikat (AS) telah ditembak jatuh dalam waktu satu tahun.

    Di sisi lain, Ketua Dewan Politik Tertinggi kelompok Houthi, Mahdi Al-Mashat, mengatakan kalau pertahanan udara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) mampu “menetralisir pesawat mata-mata terbaru Amerika Serikat (MQ-9 Reaper), dan menembak jatuh 14 di antaranya dalam satu tahun serangan.

    “Angka ini merupakan rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata dia dalam pidatonya kemarin, Sabtu.

    Dia juga mengungkapkan sistem baru yang digunakan untuk menargetkan Israel.

    “Pasukan kami memperkenalkan sistem baru, dipimpin oleh rudal hipersonik Palestine 2, dan drone Jaffa, yang mampu menembus semua sistem pertahanan udara paling modern di dunia, dan berhasil mencapai sasarannya. Hal itu didokumentasikan oleh lensa kamera Israel, dan para pemimpin serta penjahat Entitas ini (Israel) mengakuinya,” kata dia. 

    Ia melanjutkan, “Dengan diluncurkannya rudal hipersonik Yaman, negara kita saat ini telah menjadi salah satu negara maju di bidang rudal, karena hanya sedikit negara di dunia yang memiliki teknologi ini.”

    Mengenai masa depan operasi kelompok tersebut, Al-Mashat mengatakan, “Serangan kami akan terus berlanjut untuk mendukung Gaza, dan tidak akan berhenti apa pun yang terjadi, dan tidak menimbulkan bahaya bagi siapa pun kecuali mereka yang membahayakan Yaman dan Gaza. ”

    Sebagai solidaritas dengan Gaza dalam menghadapi agresi Israel, Houthi telah menyerang kapal kargo Israel atau kapal kargo terkait di Laut Merah sejak November 2023 dengan rudal dan drone, dan mereka juga menyerang sasaran di Israel.

    Sejak awal tahun 2024, Washington dan London telah mulai melancarkan serangan udara dan serangan rudal terhadap situs Houthi di Yaman.

    Kelompok ini menanggapi dengan mengumumkan bahwa mereka kini menganggap kapal-kapal Amerika dan Inggris sebagai salah satu target militernya, dan memperluas serangannya terhadap kapal-kapal yang melewati Laut Arab dan Samudera Hindia atau tempat mana pun yang menjadi jangkauan senjata mereka.
     

  • Arkeolog Bantah Ada Istana Kuno Israel di Tulul adh-Dhahab Yordania: Alasan Buat Rebut Teritorial – Halaman all

    Arkeolog Bantah Ada Istana Kuno Israel di Tulul adh-Dhahab Yordania: Alasan Buat Rebut Teritorial – Halaman all

    Arkeolog Bantah Ada Istana Kuno Israel di Tulul adh-Dhahab Yordania: Cuma Alasan untuk Rebut Teritorial

    TRIBUNNEWS.COM – Yordania membantah klaim tentang adanya istana kuno Israel (dikenal dengan istilah Israelite, situs kuno berbau peninggalan Bangsa Israel terdahulu) di situs arkeologi Tulul adh-Dhahab di Deir Alla di Lembah Yordan bagian tengah.

    Bantahan itu dikeluarkan para peneliti Yordania beberapa pekan setelah media berita Israel berbahasa Ibrani menerbitkan soal Istana Kuno Israel tersebut, RNTV melansir, Minggu (12/1/2025).

    Disebutkan, para peneliti Yordania itu mengkhususkan diri dalam arkeologi kuno.

    “Mereka (para arkeolog Yordania) membantah klaim tersebut, dengan mengutip bukti ilmiah,” kata lansiran RNTV.
     
    Media tersebut bahkan menyertakan sebuah tim untuk mengunjungi situs arkeologi tersebut, ditemani oleh peneliti khusus dan pejabat dari Departemen Purbakala Yordania, untuk membantah klaim Israel tersebut.

    Situs arkeologi Tulul adh-Dhahab di Lembah Yordan tengah.

    Benteng Bangsa Amon

    Dr. Zaidan Kafafi, seorang ahli arkeologi, menjelaskan kalau Tulul adh-Dhahab, tempat yang diduga sebagai istana Israel, menurut bukti arkeologi yang ada, merupakan pos pertahanan atau perlindungan bangsa Amon.

    Hal ini didukung oleh sisa-sisa peninggalan dari periode tersebut.

    Bangsa Amon adalah suku bangsa kuno yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama.

    Mereka menempati wilayah di sebelah timur Sungai Yordan, Gilead, dan Laut Mati, yang sekarang menjadi bagian dari Yordania.  

    Kafafi menambahkan bahwa Tulul adh-Dhahab/Deir Alla adalah satu-satunya penyeberangan yang menghubungkan bagian barat Sungai Yordan dengan wilayah pegunungan di sisi timur sebelum pembangunan jalan Romawi.

    Hal ini, katanya, memberikan bukti yang cukup bahwa situs arkeologi di Tulul adh-Dhahab adalah benteng Amon.

    Pengalaman penggalian Kafafi di situs-situs tetangga, termasuk Deir Alla dan Tel al-Dami, semakin menegaskan bahwa semua temuan tersebut terkait dengan peradaban Amon, tanpa ada indikasi adanya hubungan dengan suku Gad (salah satu dari Dua Belas Suku Israel).

    Situs arkeologi Tulul adh-Dhahab di Deir Alla di Lembah Yordan bagian tengah.

    Cuma Alasan untuk Klaim Teritorial

    Dr Omar Al-Ghul, seorang peneliti di Universitas Yarmouk, mengomentari bahwa klaim Israel ini mengungkap dua kelemahan utama dalam praktik akademis dan politik.

    Secara akademis, Al-Ghul mencatat kalau orang Israel cenderung berfokus pada periode arkeologi tertentu sambil mengabaikan periode lainnya, yang menurutnya tidak ilmiah dan mendistorsi sejarah.

    Ia menambahkan, tidak ada teks atau bukti tertulis yang ditemukan di Tulul adh-Dhahab yang menunjukkan identitas budaya yang tepat dari situs tersebut.
     
    Secara politis, Al-Ghul menunjukkan kalau para politisi Israel sering kali mengutip pernyataan apa pun dari para arkeolog untuk digunakan secara politis dan menegaskan klaim teritorial atas situs arkeologi di wilayah yang bukan pendudukan Israel.

    Aktham Oweidi Al-Abadi, Asisten Direktur Jenderal Urusan Teknis di Departemen Purbakala, menyatakan bahwa operasi penggalian di situs arkeologi potensial diatur secara ketat oleh pedoman hukum dan berada di bawah pengawasan langsung Departemen Kebudayaan Yordania. 

    “Kami tidak akan mengizinkan warga Israel melakukan penggalian di Yordania dalam keadaan apa pun,” tegasnya.

    Al-Abadi menambahkan bahwa Departemen tersebut sering berurusan dengan para peneliti yang memiliki motif tersembunyi, dengan mencoba memaksakan narasi dari Taurat pada situs arkeologi, yang menurutnya bertentangan dengan kebenaran dan bukti ilmiah.

    Artefak Kepala singa dari Mahanaim yang diklaim Israel sebagai bukti teritorial historis wilayah Israel kuno. (Kredit: Pola et. al./Ruhama Bonfil / Universitas Ibrani Yerusalem)

    Artefak Batu Berukir

    Reaksi pihak Yordania ini muncul dari ulasan media Israel berbahasa Ibrani, Haaretz, pada 21 November 2024 silam.

    “Bongkahan batu yang dihiasi dengan pemandangan singa dan jamuan makan, ditemukan berserakan di situs arkeologi puncak bukit di Yordania, mungkin pernah menjadi bagian dari istana Israel kuno yang dibangun sekitar 2.800 tahun yang lalu,” kata laporan tersebut mengutip penelitian dua cendekiawan terkemuka Israel soal studi terbaru terhadap situs tersebut.

    Dalam laporan itu dijelaskan kalai ada blok batu ashlar berukir yang ditemukan di situs Alkitab Mahanaim, tepat di sebelah timur Dayr Allah modern di Yordania.

    “Kemungkinan (artefak batu berukir) merupakan sisa-sisa dari masa ketika Kerajaan Israel menguasai sebagian wilayah ini, kata para peneliti,” tulis laporan tersebut.

    Penelitian tersebut, yang diterbitkan di Tel Aviv: Jurnal Institut Arkeologi Universitas Tel Aviv pada hari Rabu, mengidentifikasi artefak dengan membandingkan ikonografinya dengan gambar yang ditemukan di situs Israel terkenal lainnya di Sinai .

    Puncak Kembar

    Studi ini berpusat pada dua gundukan tanah yang berdekatan yang menempati sebuah lingkaran di Sungai Zarka, sekitar enam kilometer di sebelah timur tempat sungai itu mengalir ke Sungai Yordan.

    “Bukit di sebelah barat, yang sekarang dikenal sebagai Tall adh-Dhahab al-Gharbi (Tulul adh-Dhahab), menyimpan sisa-sisa kota kuno yang dihuni selama beberapa periode di zaman kuno, dan di sinilah blok-blok yang dipahat itu ditemukan,” kata laporan tersebut. 

    Dtambahkan, di seberang sungai terdapat Tall adh-Dhahab al-Sharqi, yang memiliki sisa-sisa arkeologi yang lebih sedikit, mungkin dari satu kuil kuno.

    “Selama lebih dari satu abad, para sarjana telah mengidentifikasi Zarka sebagai Jabbok dalam Alkitab, anak sungai Yordan yang digambarkan mengalir melalui Gilead, nama yang diberikan Alkitab untuk wilayah Transyordania ini. Mereka juga telah mengidentifikasi gundukan kembar al-Gharbi dan al-Sharqi, masing-masing sebagai kota Mahanaim dalam Alkitab dan kuil Penuel yang berdekatan. Mahanaim (yang berarti “dua kubu” dalam bahasa Ibrani),” tulis laporan tersebut.

     

    (oln/rntv/hrzt/*) 

  • Tiga Malam Istimewa Bulan Rajab dan Keistimewaannya

    Tiga Malam Istimewa Bulan Rajab dan Keistimewaannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Bulan Rajab adalah salah satu bulan dalam kalender Hijriah yang penuh berkah dan keutamaan. Terdapat beberapa malam istimewa di bulan ini yang menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan berdoa.

    Pada malam pertama, malam pertengahan, dan malam Isra Mikraj adalah momen yang sangat dianjurkan untuk meningkatkan amal kebajikan, memohon ampunan, serta meraih keberkahan yang berlipat ganda. Berikut adalah tiga malam istimewa yang memiliki keistimewaan tersendiri:

    1. Malam Pertama Bulan Rajab

    Malam pertama bulan Rajab sangat istimewa karena menandakan awal dari bulan yang penuh berkah ini. Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2025, 1 Rajab 1446 H jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025, yang berarti malam 1 Rajab dimulai pada Selasa, 31 Desember 2024 setelah Magrib. Malam ini menjadi momentum untuk memulai ibadah lebih khusyuk dan berharap keberkahan sepanjang bulan Rajab.

    Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya, beribadah pada malam-malam yang memiliki keutamaan sangat dianjurkan. Ini adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena pada malam-malam tersebut Allah Swt memberikan rahmat-Nya yang melimpah. Oleh karena itu, malam pertama Rajab dapat menjadi kesempatan untuk memperbanyak doa, istighfar, dan ibadah sunnah.

    2. Malam Tanggal 15 Bulan Rajab

    Malam ke-15 Rajab juga sangat penuh makna. Tanggal 15 Rajab 1446 H bertepatan dengan Rabu, 15 Januari 2025, yang berarti malamnya dimulai pada Selasa, 14 Januari 2025 selepas Magrib. Malam ini dikenal dengan malam pertengahan bulan Rajab, yang dianggap sebagai waktu yang penuh keberkahan.

    Pada malam ini, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Selain itu, ini adalah waktu yang tepat untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu dan meminta kepada Allah agar diberikan hidayah dan keberkahan hidup.

    3. Malam Tanggal 27 Bulan Rajab – Isra Mikraj

    Malam yang paling dikenal dalam bulan Rajab adalah malam 27 Rajab, yang dikenal sebagai malam Isra Mikraj. Pada malam ini, Rasulullah Saw menerima perintah dari Allah Swt untuk menunaikan salat lima waktu melalui perjalanan Isra’ Mikraj. Rasulullah Saw diperjalankan dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha.

    Berdasarkan kalender Hijriah, 27 Rajab 1446 H jatuh pada Senin (27/1/2025), sehingga malam 27 Rajab dimulai pada Minggu (26/1/2025) setelah Magrib. Malam ini adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, terutama dengan melaksanakan salat malam, memperbanyak doa, dan merenungkan makna dari peristiwa Isra Mikraj.

    Waktu Mustajab Malam Hari untuk Berdoa

    Selain tiga malam istimewa di atas, malam hari secara umum merupakan waktu yang penuh berkah untuk berdoa. Khususnya, sepertiga malam terakhir, yang bertepatan dengan waktu sahur, adalah saat yang mustajab untuk berdoa.

    وَفَجَّرْنَا ٱلۡأَرۡضَ عُيُونًۭا فَٱلۡتَقَى ٱلْمَآءُ عَلَىٰٓ أَمۡرٍۢ قَدَرٍۢ

    Artinya: “Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah.” (Adz-Dzariyat: 18)

    Keutamaan waktu ini diperkuat oleh hadis Rasulullah Saw, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang menyebutkan bahwa pada sepertiga malam terakhir, Allah Swt turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Pada saat itu, Allah berfirman,

    Artinya: “Barang siapa berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkan doanya. Barang siapa meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Barang siapa memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.” (HR Bukhari dan Muslim).

    Bulan Rajab adalah waktu yang penuh keberkahan dan keistimewaan, dengan tiga malam istimewa yang memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk meningkatkan ibadah.

    Malam pertama, malam 15 Rajab, dan malam 27 Rajab memiliki nilai keutamaan yang luar biasa, dan waktu-waktu tersebut menjadi momen yang tepat untuk berdoa, memohon ampunan, serta memperbanyak amal kebajikan. Jangan lewatkan kesempatan untuk memanfaatkan malam-malam istimewa ini, karena waktu yang baik untuk beramal adalah waktu yang penuh keberkahan dari Allah Swt.

  • Isra Mikraj, Sejarah dan Keistimewaannya

    Isra Mikraj, Sejarah dan Keistimewaannya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian Nabi Muhammad SAW. Tahun ini, Isra Mikraj diperingati pada Senin, 27 Januari 2025.

    Peristiwa Isra Mikraj merupakan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW menaiki Buraq.

    Sesampainya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ketujuh. Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para Nabi terdahulu pada setiap lapisan yang dilewati.

    Saat sampai ke lapisan langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan salat lima waktu dalam satu hari. Peristiwa penting ini akhirnya diperingati setiap tahun karena memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan.

    1. Bukti kebesaran Allah SWT

    Isra Miraj merupakan bukti kebesaran Allah SWT. Hal ini bisa dilihat dari perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Yerusalem dan naik ke langit ketujuh hanya dalam waktu semalam.

    Hal yang cukup mustahil dilakukan ini terjadi atas Kuasa Allah SWT. Peristiwa Isra Mikraj adalah murni kekuasaan Allah SWT, sang pemilik Alam Semesta yang Maha Mengetahui dan Maha Berkehendak.

    2. Bukti kenabian Nabi Muhammad SAW

    Isra Mikraj juga menjadi bukti kenabian Nabi Muhammad SAW. Sosok Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya manusia yang pernah melakukan perjalanan Isra Mikraj. Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang membawa kebenaran bagi umat Islam di dunia.

    3. Bukti bahwa surga dan neraka adalah nyata

    Dalam perjalanan Isra Mikraj, digambarkan dengan jelas bahwa Nabi Muhammad SAW melihat surga dan neraka. Dengan demikian, peristiwa ini membuktikan bahwa surga dan neraka adalah tempat nyata yang akan dihuni manusia setelah kematian.

    4. Bukti kuasa Allah SWT

    Peristiwa Isra Mikraj sekaligus menjadi bukti kuasa Allah SWT. Allah SWT mampu melakukan apa saja, bahkan hal-hal yang di luar logika manusia.

    5. Bukti bahwa Islam adalah agama yang benar

    Tak hanya sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW, peristiwa Isra Mikraj juga menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang benar. Islam adalah agama yang berasal dari Allah SWT, sang pencipta alam semesta.

     

    Penulis: Resla