kab/kota: Yerusalem

  • Berita Internasional Terpopuler: Di Sidang ICJ, Inggris Minta Israel Patuhi Hukum – Perang Dagang AS – Halaman all

    Berita Internasional Terpopuler: Di Sidang ICJ, Inggris Minta Israel Patuhi Hukum – Perang Dagang AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer internasional Tribunnews dapat disimak di sini.

    Dalam sidang ICJ, Inggris meminta Israel agar mematuhi hukum, termasuk mencabut pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan memastikan perlindungan warga sipil.

    Sementara itu, China mengumumkan daftar produk AS yang bebas tarif 125 persen.

    Langkah ini disinyalir sebagai pintu negosiasi perang dagang antara AS dan China.

    Berikut berita selengkapnya.

    1. Inggris Meminta ICJ Agar Israel Patuhi Hukum Internasional, Cabut Pembatasan Bantuan Kemanusiaan

    Ruang Pengadilan ICJ (CIJ_ICJ)

    Inggris menyampaikan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Kamis bahwa Israel harus mencabut pembatasan bantuan kemanusiaan ke Gaza, memastikan perlindungan warga sipil, dan sepenuhnya mematuhi hukum humaniter internasional.

    Inggris menganggap UNRWA sebagai ‘organisasi kemanusiaan yang tidak memihak’ dan mendukung mandatnya.

    “Tidak dapat diterima bahwa Israel telah memblokir dukungan kemanusiaan untuk memasuki Gaza selama hampir dua bulan, yang berarti bahwa warga sipil Palestina, termasuk satu juta anak-anak, menghadapi kelaparan, penyakit, dan kematian,” kata perwakilan Inggris Sally Langrish, mengingat pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy baru-baru ini kepada Dewan Keamanan PBB di mana ia mendesak kembalinya gencatan senjata “untuk mengakhiri kematian dan kehancuran tanpa henti yang dihadapi warga Palestina setiap hari.”

    Langrish menekankan seruan konsisten Inggris kepada Israel untuk mengizinkan akses kemanusiaan dan mencatat penangguhan lisensi ekspor senjata tertentu oleh Inggris ke Israel pada September 2024, dengan alasan “risiko yang jelas bahwa ekspor militer tertentu ke Israel dapat digunakan untuk melanggar hukum humaniter internasional.”

    Michael Wood, yang juga berbicara mewakili Inggris, menggarisbawahi kewajiban Israel berdasarkan Piagam PBB, Konvensi 1946 tentang Hak Istimewa dan Kekebalan PBB, dan hukum humaniter internasional. 

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Viral Pria di China Berhenti Bekerja demi Rawat Anak, tapi Kemudian Alami Depresi dan Berujung Cerai

    VIRAL DI CHINA – Tangkap layar yang diambil Tribunnews pada 2 Mei 2025 dari akun Weibo 中国蓝新闻, memperlihatkan pemberitaan pria 33 tahun yang mengalami depresi pasca melahirkan. Pria dari Sichuan ini viral karena merawat bayinya sendirian. (Kolase tangkap layar Weibo 中国蓝新闻)

    Seorang ayah di China berhenti dari pekerjaannya yang bergaji tinggi demi merawat bayinya.

    Namun, ia kemudian menceraikan istrinya yang dianggap tidak mendukung dan mengaku menderita depresi pascapersalinan.

    Mengutip South China Morning Post (SCMP), pria berusia 33 tahun dari Provinsi Sichuan ini populer di media sosial dengan julukan “Ayah Jasmine.”

    Ia kerap membagikan rutinitas mengasuh anak di media sosial dan telah menarik 11.000 followers.

    Ayah Jasmine merupakan mantan manajer penjualan makanan hewan peliharaan.

    Dulunya ia memperoleh penghasilan sekitar 20.000 yuan (Rp45 juta) per bulan.

    Kini, ia mengaku hanya mendapatkan 4.000 yuan (Rp9 juta) dari menjual produk bayi melalui siaran langsung.

    Putrinya, Jasmine, lahir pada Mei 2023.

    Kedua orang tua dari pihaknya maupun istrinya bekerja di luar kota.

    Karena tidak memiliki anggaran untuk menyewa pengasuh, Ayah Jasmine memutuskan untuk menjadi ayah rumah tangga penuh waktu

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Netanyahu Tuduh Warga Palestina Picu Kebakaran, tapi Damkar Israel Sebut karena Kelalaian Pendaki

    KUNJUNGAN NETANYAHU – PM Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan sambutan dari Hungaria sebelum berangkat ke AS, Minggu 6 April 2025. Saat Netanyahu berada di Washington, rumahnya di Yerusalem disebut massa. (Tangkap layar YouTube IsraeliPM pada 6 April 2025)

    Kebakaran hutan yang terjadi di dekat Yerusalem telah berhasil dikendalikan.

    Namun, setelah api berhasil dipadamkan, perhatian publik di Israel beralih pada pertanyaan mengenai siapa atau apa yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Keamanan Nasional dari sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, secara terbuka menyatakan bahwa kebakaran tersebut kemungkinan merupakan tindakan pembakaran yang disengaja.

    Namun, pihak kepolisian dan dinas pemadam kebakaran Israel menepis klaim tersebut.

    Sementara itu, Presiden Israel menyoroti peran perubahan iklim dalam bencana kebakaran tersebut.

    Puluhan pemukim dilaporkan mengalami luka-luka, dan ribuan penduduk dari kota-kota di wilayah perbukitan sekitar Yerusalem dievakuasi.

    Meski begitu, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

    Kebakaran tersebut membakar sekitar 5.000 hektar lahan, sebagian besar berupa kawasan hutan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. China Umumkan Daftar Produk AS Bebas dari Tarif 125 Persen, Sinyal Terbuka Negosiasi Perang Dagang?

    PERANG DAGANG – Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China dengan uang dolar di atasnya, diambil dari Pexels pada 11 April 2025. Amerika Serikat dan China saling menerapkan tarif tinggi terhadap barang-barang yang masuk ke negaranya. (Pexels)

    Memasuki Mei 2025, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menunjukkan tanda-tanda pelonggaran.

    Beijing mengumumkan daftar produk asal AS yang dibebaskan dari tarif balasan sebesar 125 persen.

    Langkah ini dianggap sebagai sinyal kalau China mungkin bersedia membuka kembali jalur negosiasi dengan Washington.

    Kedua belah pihak belum memulai pembicaraan formal, meski ada kemungkinan tensi perang dagang menurun.

    Baik Amerika mau pun China tetap mempertahankan sikap keras secara publik.

    Presiden Donald Trump menyatakan Tiongkok harus mengambil langkah pertama untuk memulai negosiasi.

    Sementara Beijing menegaskan bahwa tidak akan ada pembicaraan tanpa tindakan nyata dari AS, dikutip dari The Washington Post.
    Daftar Produk yang Dikecualikan

    Menurut laporan Reuters, Tiongkok telah memberikan pengecualian tarif pada beberapa produk penting asal AS.

    Contohnya produk yang termasuk farmasi, mikrochip, dan mesin pesawat terbang.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Kebakaran Bikin Perpecahan di Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Perayaan Kemerdekaan Batal? – Halaman all

    Kebakaran Bikin Perpecahan di Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Perayaan Kemerdekaan Batal? – Halaman all

    Kebakaran Bikin Perpecahan di Dalam Israel Kian Besar, Sengaja Dibakar Agar Hari Kemerdekaan Batal?

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan yang berkobar di Israel dilaporkan memperparah krisis politik negara itu.

    Perpecahan makin hebat saat tokoh-tokoh pro-pemerintah menuduh aktivis kiri melakukan pembakaran secara sengaja.

    Sejak Rabu dini hari, kebakaran hutan telah menyebar di beberapa komunitas, kota, dan hutan di Israel tengah di mana sedikitnya 10 kota dan komunitas dievakuasi, menurut polisi Israel.

    Kebakaran yang berkobar memaksa Israel mencari bantuan pemadam kebakaran dari negara-negara termasuk Yunani, Kroasia, Italia, dan Pemerintah Siprus Yunani.

    Menurut sumber medis, sedikitnya 20 orang dirawat oleh kebakaran hutan, sebagian besar dari mereka menderita menghirup asap.

    Perkiraan Dana Nasional Yahudi menunjukkan, kebakaran hutan saat ini di perbukitan Yerusalem telah menghancurkan sekitar 11.700 dunam (2.891 hektar) lahan hutan, termasuk Taman Kanada, dekat wilayah Latrun, yang hampir seluruhnya terbakar.

    Hutan lain antara Yerusalem dan Tel Aviv, termasuk Hutan Eshtaol, Taman Anava, dan Hutan Shoresh, juga rusak parah akibat kebakaran hutan, menurut harian Yedioth Ahronoth.

    Kebakaran tersebut memaksa pihak berwenang untuk menutup Rute 1, jalan raya utama yang menghubungkan Tel Aviv ke Yerusalem.

    Adegan kekacauan terjadi saat penduduk meninggalkan kendaraan mereka dan melarikan diri dengan berjalan kaki, sementara api mendekati jalan raya.

    Pihak berwenang Israel mengatakan, 163 tim pemadam kebakaran tengah berupaya memadamkan api, termasuk 21 ATV (kendaraan segala medan) dan pesawat Shimshon. Dua belas pesawat pemadam kebakaran juga diperkirakan akan lepas landas pada Kamis pagi.

    Dugaan Pembakaran

    Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir memerintahkan pengiriman sekitar 14.000 personel keamanan di seluruh Israel.

    Ada kecurigaan pembakaran secara sengaja kemungkinan menjadi penyebab kebakaran besar tersebut.

    Lembaga penyiaran publik Israel, KAN mengatakan dinas keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet mengambil bagian dalam investigasi untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran hutan tersebut.

    Namun, sejauh ini penjelasan resminya tetap mengatakan kalau suhu tinggi dan angin kencang telah memungkinkan kebakaran di kawasan hutan menyebar dengan cepat, karena tidak ada bukti yang ditemukan yang mengarah pada pembakaran.

    ISRAEL HADAPI KEBAKARAN – Gambar diambil dari Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan mobil pemadam kebakaran Israel pada hari Rabu berupaya memadamkan api di sekitar pegunungan di Yerusalem yang diduduki. Api hampir mendekati pemukiman Zionis di Yerusalem yang diduduki. (Facebook Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Perpecahan Internal

    Saat kebakaran masih berkobar di tengah upaya memadamkannya, muncul tuduhan kalau aktivis sayap kiri Israel berada di balik kebakaran tersebut.

    Yair Netanyahu, putra perdana menteri, mengisyaratkan dalam unggahan di media sosial bahwa aktivis sayap kiri mungkin berada di balik kebakaran itu.

    “Ada yang mencurigakan di sini,” tulis Yair Netanyahu di X, menuduh kelompok kiri berusaha membatalkan perayaan hari kemerdekaan Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha mati-matian dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor,” tambahnya.

    Apa yang mereka maksud sebagai Hari Kemerdekaan tersebut, yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Nakba yang diperingati warga Palestina, merujuk pada pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.

    “Tuduhan tak berdasar Yair Netanyahu terhadap kelompok dan aktivis sayap kiri, yang disampaikan tanpa bukti, menyoroti jurang pemisah yang semakin dalam antara pemerintah Israel dan oposisi,” ulas Anews, Jumat (2/5/2025). 

    Perpecahan ini bermula dari ketidaksepakatan atas pelaksanaan perang di Gaza, khususnya penolakan pemerintah untuk berunding dengan Hamas guna mengakhiri perang dengan imbalan tawanan Israel yang ditahan di Gaza.

    Tangkapan layar yang diambil dari rekaman AFPTV menunjukkan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir berbicara di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada 17 Juli 2024. (Tangkap layatAFPTV)

    Ben-Gvir Disalahkan

    Menurut harian Haaretz, seorang mantan pejabat keamanan publik menuduh Ben-Gvir melemahkan kesiapan pemadaman kebakaran.

    Dia juga mengatakan kalau hal itu memengaruhi respons Israel terhadap kebakaran hutan besar-besaran di perbukitan Yerusalem.

    Haaretz mengutip Tomer Lotan, mantan pejabat keamanan Israel, yang mengatakan kalau  Ben-Gvir menolak proposal pada tahun 2022 untuk membeli helikopter Black Hawk bagi polisi.

    Pembelian ini merupakan bagian dari rencana nasional yang lebih luas untuk memerangi kebakaran hutan besar.

    “Tidak ada contoh yang lebih jelas tentang ketidakbertanggungjawaban dan bahaya penunjukan Ben-Gvir sebagai menteri,” kata Lotan, mengacu pada kebakaran yang sedang terjadi.

     

    (oln/anews/*)

  • 5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel

    5 Negara yang Menolak Membantu Padamkan Kebakaran Israel

    GELORA.CO – Pada awal Mei 2025, Israel menghadapi kebakaran hutan besar yang melanda wilayah antara Yerusalem dan Tel Aviv.

    Kebakaran ini memaksa ribuan orang mengungsi, menutup jalan utama, dan mengganggu perayaan Hari Kemerdekaan ke-77 Israel.

    Pemerintah Israel segera mengumumkan keadaan darurat nasional dan meminta bantuan internasional.

    Sejumlah negara merespons permintaan bantuan Israel dengan mengirimkan pesawat pemadam kebakaran. Namun sejumlah negara menolak memberikan bantuan.

    Negara-Negara yang Tidak Memberikan Bantuan

    Dalam situasi darurat ini, tidak ada laporan resmi mengenai negara-negara yang secara eksplisit menolak memberikan bantuan kepada Israel.

    Meski demikian, beberapa negara tidak tercatat sebagai pemberi bantuan dalam laporan media. Berikut ini daftar negara tersebut:

    1. Turki

    Meskipun Turki pernah membantu Israel dalam kebakaran hutan pada tahun 2016, tidak ada laporan Turki memberikan bantuan pada kebakaran tahun 2025.

    Hubungan diplomatik yang tegang antara kedua negara, terutama terkait isu Palestina, dapat menjadi faktor yang memengaruhi keputusan ini.

    2. Iran

    Sebagai negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan sering bersikap antagonis, Iran tidak tercatat memberikan bantuan dalam kebakaran ini.

    3. Suriah

    Beberapa negara Arab yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, seperti Suriah, juga tidak tercatat memberikan bantuan.

    Tentu saja Suriah tidak membantu Israel karena negara Zionis itu justru gencar membombardir wilayah Suriah.

    Hingga saat ini, Israel terus melancarkan serangan militer ke berbagai wilayah di Suriah.

    4. Lebanon

    Lebanon merupakan salah satu negara yang paling dirugikan oleh serangan militer Israel. Ribuan warga Lebanon telah tewas akibat serangan rudal rezim apartheid Zionis.

    Dengan kondisi negara yang hancur akibat serangan Israel, tidak mungkin bagi Lebanon membantu rezim Zionis tersebut.

    5. Yaman

    Yaman merupakan negara yang terus diserang Israel dan sekutunya. Kondisi ini jelas tidak mungkin bagi Yaman membantu musuhnya.

    Apalagi serangan Israel dan sekutunya membuat banyak warga Yaman tewas dan terluka. Yang ada justru, kekuatan utama di Yaman, Houthi melancarkan serangan balasan ke wilayah Zionis.

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Tak Membantu Israel

    Keputusan suatu negara untuk memberikan atau tidak memberikan bantuan dalam situasi darurat seperti kebakaran hutan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

    Hubungan Diplomatik: Negara-negara dengan hubungan diplomatik yang baik dengan Israel lebih cenderung memberikan bantuan.

    Pertimbangan Politik: Isu-isu politik, seperti posisi terhadap konflik Israel-Palestina, dapat memengaruhi keputusan untuk memberikan bantuan.

    Kemampuan dan Sumber Daya: Negara-negara yang memiliki kapasitas dan sumber daya untuk memberikan bantuan lebih mungkin untuk melakukannya.

    Kebutuhan dan Permintaan: Jika Israel tidak secara khusus meminta bantuan dari negara tertentu, negara tersebut mungkin tidak mengambil inisiatif untuk menawarkan bantuan.

    Meskipun tidak ada laporan resmi mengenai negara-negara yang secara eksplisit menolak memberikan bantuan kepada Israel dalam menghadapi kebakaran hutan pada Mei 2025, beberapa negara tidak tercatat sebagai pemberi bantuan.

    Faktor-faktor seperti hubungan diplomatik, pertimbangan politik, kemampuan sumber daya, dan permintaan resmi dapat memengaruhi keputusan suatu negara untuk memberikan atau tidak memberikan bantuan dalam situasi darurat.

  • Badai Pasir Hantam Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok Gegara Awan Debu Besar – Halaman all

    Badai Pasir Hantam Israel, Aktivitas Lumpuh Kualitas Udara Anjlok Gegara Awan Debu Besar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah dilanda kebakaran hutan yang membakar ribuan hektar lahan di wilayah Yerusalem, kini Israel dihadapkan dengan bencana badai pasir.

    Dari cuplikan video yang beredar di sosial media, terlihat badai pasir dahsyat menghantam wilayah Beersheba di Gurun Negev Israel selatan.

    Dalam video singkat itu menunjukkan kota gurun Beersheba secara bertahap ditelan oleh awan debu besar. 

    Tampak pula langit yang seharusnya berwarna biru berubah menjadi oranye dan abu-abu.

    Sementara unggahan video dari Channel 12 yang memperlihatkan para tentara Israel yang sedang berjuang menutup gerbang pangkalan militer saat badai pasir melanda.

    “Beginilah penampakan Pangkalan Shivta (di Negev) malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa,” kata saluran televisi Israel tersebut.

    Kondisi ini membuat kota-kota di Israel diliputi suasana yang mencekam dan berbahaya, karena kualitas udara yang terus buruk.

    Adapun Yerusalem dan Tel Aviv, tercatat sebagai yang terburuk di dunia, dengan konsentrasi partikel debu halus (PM2.5) mencapai level berbahaya.

    Belum dirinci apakah badai ini menyebabkan korban jiwa, namun mengutip Anadolu badai pasir membuat jarak pandang menjadi minim.

    Orang-orang yang sudah berada di jalan, memilih untuk meninggalkan mobil mereka di jalanan dan mencari perlindungan.

    Masyarakat pun dihimbau untuk tidak keluar rumah karena bisa membahayakan keselamatan mereka.

    Selain itu badai pasir dan debu yang terus menerus terjadi di khawatirkan mengubur vegetasi, mencemari air, dan menurunkan kesuburan tanah.

    Badai pasir ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim memperparah bencana alam dan dampaknya pada semua aspek kehidupan.

    Israel Lumpuh

    Lebih lanjut imbas badai pasir besar dan kebakaran hutan yang terus meluas membuat Israel hampir lumpuh.

    Pemerintah memerintahkan channel-channel televisi untuk menunda perayaan kemerdekaan Israel yang seharusnya dirayakan pada Rabu, 30 April hingga Kamis, 1 Mei 2025.

     “Hari Kemerdekaan,” yang menandai berdirinya Israel pada tahun 1948, bertepatan dengan peringatan Nakba bagi warga Palestina — pemindahan massal warga Palestina selama periode ketika geng-geng Zionis melakukan pembantaian terhadap warga sipil.​​​​​​​

    Israel kemudian mendeklarasikan status darurat nasional, memerintahkan Otoritas penyelamat Israel mengevakuasi penduduk dari beberapa kota di Israel seiring dengan kebakaran hutan yang meluas.

    Israel Minta Bantuan Dunia

    Pasca dilanda badai dan kebakaran, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menghubungi lebih dari selusin negara untuk meminta bantuan pemadaman kebakaran internasional.

    Permintaan ini diajukan Netanyahu demi mempercepat proses pemadaman api yang telah melanda wilayah Yerusalem hingga Tel Aviv.

    Hingga membakar sekitar 5.000 hektar lahan serta memicu gangguan signifikan terhadap kegiatan nasional Israel.

    Mengutip laporan APNews, setidaknya sudah ada beberapa negara sekutu yang telah mengirimkan bantuan ke Israel.

    Di antaranya ada Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis, Ukraina, dan Rumania yang mengirimkan sejumlah pesawat untuk membantu memadamkan api.

    Langkah serupa juga turut dilakukan beberapa negara lain seperti Makedonia Utara, Mesir dan Siprus yang mengirimkan pesawat pengebom air, pada Kamis, 1 Mei 2025.

    Bantuan ini diterjunkan sebagai bentuk solidaritas kemanusian serta kepentingan geografis dan keamanan langsung yang dipandang sebagai langkah diplomasi lunak, meskipun hubungan politiknya sangat kompleks.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan

    Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan

    Anda sedang membaca laporan Dunia Hari Ini edisi Jumat, 2 Mei 2025.

    Berita utama kami hadirkan dari Israel.

    Kebakaran hutan di Israel

    Israel dilanda kebakaran hutan yang mengancam hutan sejak Kamis kemarin.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendeklarasikan keadaan darurat nasional setelah kebakaran terjadi di sepanjang jalan raya utama yang menghubungkan kota Yerusalem dan Tel Aviv.

    Polisi menutup rute dan mengevakuasi ribuan orang, sementara ratusan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

    Salah satu jaringan televisi Israel, yakni Channel 12, bahkan harus menghentikan siaran dari studionya yang lokasinya tidak jauh dari kebakaran hutan.

    Surat kabar Times of Israel menggambarkan “suatu malam yang surealis dan menegangkan ketika Israel mulai memperingati Hari Kemerdekaannya yang ke-77 sementara petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kebakaran hutan terburuk dalam sejarah.”

    Hari Buruh berakhir rusuh

    Sejumlah media di Indonesia melaporkan unjuk rasa di Hari Buruh yang digelar di depan Gedung DPR, Jakarta, berakhir rusuh, Kamis kemarin.

    Polisi dilaporkan menyemprotkan ‘water cannon’ serta menembakkan gas air mata ke arah kerumunan.Diperkirakan sebanyak 200 ribu buruh ikut berunjuk rasa menyampaikan beberapa tuntutan, salah satunya adalah meminta penghapusan ‘outsourcing’.

    Sementara itu, dalam pidatonya untuk memperingati Hari Buruh di Monas, Presiden Prabowo Subianto berjanji melakukan reformasi untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja serta mempromosikan perlindungan tenaga kerja yang lebih kuat.

    “Saya ingin memberi hadiah kepada kaum buruh pada hari ini, saya akan membentuk segera Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional,” kata Presiden Prabowo.

    “Mereka tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasihat kepada presiden mana UU yang enggak beres dan enggak melindungi beres, mana regulasi yang enggak bener dan segera akan kita perbaiki,” tambahnya.

    Larangan transgender ikut pertandingan

    Perempuan transgender tidak akan lagi diizinkan untuk berkompetisi dalam sepak bola perempuan di Inggris.

    Keputusan ini muncul menyusul perubahan kebijakan yang didorong oleh putusan Mahkamah Agung Inggris.

    Pada tanggal 16 April pengadilan tertinggi Inggris Raya memutuskan hanya perempuan biologis dan bukan perempuan trans yang memenuhi definisi perempuan, berdasarkan hukum kesetaraan.

    Keputusan ini membuat para pendukung hak-hak trans kecewa, tapi disambut oleh pemerintah Inggris karena membawa kejelasan.

    Asosiasi Sepak Bola (FA), regulator olahraga di Inggris, sempat mengizinkan perempuan transgender untuk bertanding dalam kompetisi perempuan, tetapi ini akan berubah mulai tanggal 1 Juni.

    Penjabat Korsel mengundurkan diri

    Penjabat Korea Selatan Han Duck-soo mengundurkan diri dari tugasnya sebagai perdana menteri dan presiden.

    Ia mengundurkan diri untuk mengemban “tanggung jawab yang lebih berat” di tengah ekspektasi jika ia akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden bulan depan.

    Menteri Keuangan Choi Sang-mok akan bertindak sebagai penjabat presiden, sebagaimana diwajibkan oleh hukum.

    “Saya dengan ini mengundurkan diri dari tugas saya sebagai penjabat presiden dan perdana menteri [Korea Selatan],” katanya dalam konferensi pers nasional.

    “Selama masa-masa sulit ini, saya sudah lama merenungkan dan mempertimbangkan apakah keputusan ini benar-benar tepat dan tidak dapat dihindari, mengingat beratnya tanggung jawab yang saya pikul.”

  • Beberapa Negara Kirim Pesawat Bantu Israel Padamkan Kebakaran Hutan

    Beberapa Negara Kirim Pesawat Bantu Israel Padamkan Kebakaran Hutan

    Tel Aviv

    Sejumlah negara mengirimkan pesawat pemadam kebakaran ke Israel untuk membantu memadamkan kebakaran hutan yang berkobar di dekat Yerusalem. Para petugas pemadam Israel masih berjuang memadamkan kebakaran hutan yang berkobar selama beberapa hari terakhir di area tersebut.

    Kebakaran hutan ini bahkan sempat memaksa penutupan jalan raya utama yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem, dengan para pengemudi bergegas keluar dari mobil-mobil mereka.

    Beberapa negara seperti Italia, Kroasia, Spanyol, Prancis dan Rumania, seperti dilansir Associated Press, Jumat (2/5/2025), mengirimkan sejumlah pesawat untuk membantu memadamkan kebakaran hutan tersebut.

    Sejumlah negara lainnya, termasuk Makedonia Utara dan Siprus, mengirimkan pesawat water-dropping untuk membantu pemadaman lebih cepat.

    Otoritas Israel menyebut sebanyak 10 pesawat pemadam kebakaran beroperasi pada Kamis (1/5) pagi waktu setempat, dan delapan pesawat lainnya akan tiba beberapa waktu kemudian.

    Kebakaran hutan itu berawal pada Rabu (30/4) siang, yang dipicu oleh cuaca panas dan kering serta tiupan angin kencang yang dengan cepat membakar hutan pinus yang ada di area tersebut.

    Beberapa komunitas telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan karena kepulan asap kebakaran membuat langit Yerusalem menjadi abu-abu.

    Lihat Video ‘Kebakaran Hutan Parah Melanda Israel, Netanyahu Umumkan Status Darurat’:

    Layanan ambulans Magen David Adom melaporkan sedikitnya 12 orang dirawat di rumah sakit setempat pada Rabu (30/4) akibat kebakaran hutan tersebut, dengan kebanyakan dirawat karena terlalu banyak menghirup asap kebakaran. Sekitar 10 orang lainnya menjalani perawatan di lokasi kejadian.

    Ruas jalan raya utama yang menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv telah dibuka kembali pada Kamis (1/5), setelah kobaran api sempat menjalar ke jalanan dan memaksa para pengemudi meninggalkan mobil mereka dan berlarian ketakutan.

    Kebakaran hutan serupa sempat melalap tahun 2010 lalu di area Gunung Karmel, Israel bagian utara, yang berlangsung selama empat hari hingga menewaskan sedikitnya 44 orang dan menghancurkan nyaris 5.000 hektare lahan, yang sebagian besar berupa hutan.

    Lihat Video ‘Kebakaran Hutan Parah Melanda Israel, Netanyahu Umumkan Status Darurat’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer internasional dimulai dari pengungkapan pangkalan militer baru Rusia di dekat Finlandia, berdasarkan gambar citra satelit terbaru.

    Sementara itu, wilayah dekat Yerusalem yang dikuasi Israel, dilanda kebakaran hebat.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional.

    Selengkapnya, berikut berita internasional terpopuler dalam 24 jam terakhir.

    1. Citra Satelit Ungkap Pangkalan Militer Baru Rusia Dekat Finlandia, NATO dalam Status Siaga

    Gambar satelit terbaru mengungkap aktivitas mencolok Rusia di dekat perbatasan Finlandia, memicu kekhawatiran di antara anggota NATO.

    Foto-foto udara tersebut memperlihatkan pembangunan pangkalan militer baru di wilayah Alakurtti, sebuah lokasi strategis hanya beberapa kilometer dari Lapland, Finlandia.

    Menurut laporan investigatif dari Yle News, media nasional Finlandia, gambar-gambar ini menunjukkan munculnya bangunan-bangunan baru dalam hitungan hari.

    Bangunan tersebut tampaknya dibuat menggunakan kerangka logam ringan dan atap plastik industri, memungkinkan proses pembangunan supercepat.

    Data satelit mengungkapkan tiga bangunan besar berdiri di lokasi yang sebelumnya kosong, tepat di area yang menjadi markas Brigade Senapan Motor Arktik ke-80 Rusia.

    Perubahan yang terekam dari angkasa ini menandai eskalasi yang tidak biasa di kawasan utara Rusia, dan menunjukkan bahwa Moskow tak lagi menyembunyikan penguatan militernya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Minta Bantuan Internasional, Otoritas Palestina Ulurkan Tangan

    Kebakaran hutan melanda wilayah tengah Israel sejak Rabu (30/4/2025), memaksa pihak berwenang menutup jalan raya utama.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api.

    Dilansir ABC News, kondisi kering dan angin kencang memperparah penyebaran api yang mengancam permukiman Israel sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem.

    Sebagian besar wilayah tengah Israel kini diselimuti asap tebal.

    Video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan api berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.

    Para pengendara tak punya pilihan selain meninggalkan kendaraan mereka dan berlari menyelamatkan diri.

    Beberapa orang terlihat menumpang di belakang truk derek yang melintasi daerah tersebut.

    Warga setempat telah dievakuasi dari sejumlah permukiman di Perbukitan Yerusalem, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon, dan Eshtaol.

    Mengutip The Times of Israel, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, telah menghubungi belasan negara untuk meminta bantuan internasional dalam upaya pemadaman.

    Dalam pernyataan dari kantor Sa’ar disebutkan bahwa ia telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

    Sa’ar juga dilaporkan terus menghubungi lebih banyak negara seiring berjalannya malam.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan

    Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Gelar Pesta 1 Bulan Kelahiran Anjingnya, Pria di China Ditegur karena Dinilai Ganggu Ketertiban

    Seorang pria di Hebei, China, menuai kritik setelah menggelar tradisi Man Yue atau perayaan satu bulan kelahiran, bukan untuk bayi, melainkan untuk anjing peliharaannya.

    Pria bermarga Ren tersebut dianggap telah mengganggu ketertiban umum dan norma moral.

    Mengutip South China Morning Post (SCMP), perayaan itu digelar pada 16 April lalu untuk menyambut satu bulan kelahiran tujuh anak anjing jenis husky miliknya.

    Ren mengundang sekitar 100 orang ke acara tersebut dan bahkan meminta bibinya untuk mengadakan pertunjukan hiburan agar suasana pesta semakin meriah.

    Ia mengatakan hanya menghabiskan beberapa ratus yuan untuk membuat banyak makanan yang kemudian dibagikan kepada para tamu.

    Sebagai imbalan, beberapa tamu memberikan hadiah berupa tulang dan sosis untuk anak-anak anjing itu.

    Ren menyebut bahwa ia menganggap anjing-anjing tersebut sebagai anaknya sendiri.

    Ia mengadakan jamuan Man Yue sebagai doa agar mereka diberi keberuntungan.

    Secara tradisional, Man Yue adalah upacara yang dilakukan untuk merayakan bayi manusia yang berhasil melewati usia satu bulan, yang pada zaman dahulu dianggap sebagai pencapaian besar karena tingginya angka kematian bayi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel

    Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

    “Ada sesuatu yang mencurigakan di sini,” tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor.”

    Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

    “Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri,” tambahnya.

    Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

    Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan “orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan.”

    Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

    Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Israel Darurat Nasional Buntut Kebakaran Dekat Yerusalem

    Israel Darurat Nasional Buntut Kebakaran Dekat Yerusalem

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut situasi kebakaran hutan dekat Yerusalem sebagai ‘darurat nasional.’ Kebakaran yang dimulai seminggu lalu tersebut telah menyebar dengan cepat dan dapat mencapai Yerusalem.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (1/5/2025), asap tebal mengepul di atas jalan raya dekat Yerusalem. Para petugas pemadam kebakaran bergegas mengendalikan kebakaran hutan yang telah melukai beberapa orang. Pasukan militer pun mengerahkan pasukan guna membantu petugas pemadam kebakaran.

    Menurut media Israel, lebih dari 160 tim penyelamat dan pemadam kebakaran terlibat dalam operasi pemadaman kebakaran. Puluhan pesawat dan helikopter berusaha menahan api. Militer negara itu juga membantu operasi pencarian dan penyelamatan. Namun, kondisi cuaca kering dan angin kencang menyebabkan kesulitan.

    Badan penyelamat Israel, Magen David Adom (MDA) melaporkan bahwa ratusan warga sipil berisiko terkena kebakaran hutan terburuk dalam beberapa tahun terakhir ini.

    MDA mengatakan telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit. Kebanyakan mereka menderita karena menghirup asap dan luka bakar. Terdapat dua wanita hamil dan dua bayi berusia di bawah satu tahun, tambah MDA.

    Dikatakan bahwa tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.

    Netanyahu memperingatkan bahwa “angin barat dapat mendorong api dengan mudah ke pinggiran (Yerusalem) — dan bahkan ke dalam kota itu sendiri”.

    “Kita perlu membawa sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini… Kita sekarang dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya keadaan darurat lokal,” tambahnya dalam sebuah pernyataan video.

    “Prioritas saat ini adalah menjaga Yerusalem,” katanya.

    Ribuan Orang Dievakuasi

    Foto: Ilustrasi kebakaran (detikcom/Thinkstock).

    Polisi telah menutup jalan raya utama Yerusalem-Tel Aviv dan mengevakuasi penduduk di sepanjang rute tersebut. Ribuan orang telah dievakuasi karena peristiwa kebakaran tersebut.

    Kepala pemadam kebakaran Eyal Caspi memperingatkan pada konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa “pesawat kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini karena kondisi cuaca… Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa”.

    “Kita tampaknya menghadapi kebakaran terbesar di Israel dalam satu dekade,” imbuhnya.

    Israel Minta Bantuan Internasional

    Dilansir NDTV, Kamis (1/5/2025), Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk membantu memadamkan kobaran api. Pemerintah Ukraina telah mengatakan akan mengirim pesawat untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.

    Spanyol, Prancis, Rumania, Kroasia, dan Italia juga telah berkomitmen untuk mengirimkan pesawat.

    Rekaman TV menunjukkan api berkobar di sepanjang jalan raya utama Rute 1 Yerusalem menuju Tel Aviv. Terlihat orang-orang meninggalkan mobil dan berlarian menjauh dari api, saat asap tebal mengepul di atas jalan tersebut.

    Lihat Video ‘Kebakaran Hutan Parah Melanda Israel, Netanyahu Umumkan Status Darurat’:

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Apa Hubungannya Kebakaran Dahsyat Israel dan Pohon-Pohon Pinus dari Luar Palestina? – Halaman all

    Apa Hubungannya Kebakaran Dahsyat Israel dan Pohon-Pohon Pinus dari Luar Palestina? – Halaman all

    Apa Hubungannya Kebakaran Dahsyat Israel dan Pohon-Pohon Pinus dari Luar Palestina?

    TRIBUNNEWS.COM – Saat kebakaran hutan terus melanda perbukitan di sekitar Yerusalem, menghanguskan hampir 5.000 hektar dan memaksa evakuasi, polemik muncul di platform media sosial terkait kejadian tersebut.

    Perdebatan menyoroti kaitan intensitas kebakaran dahsyat yang terjadi dan penanaman secara luas pohon pinus Eropa non-asli oleh pemukim Israel.

    Para kritikus berpendapat pohon-pohon ini, terutama pinus Aleppo, sangat mudah terbakar dan tidak cocok dengan iklim Timur Tengah yang panas dan kering, sehingga memperburuk risiko kebakaran hutan.

    Klaim tersebut, meskipun selaras dengan masalah lingkungan, masih belum dikonfirmasi oleh investigasi resmi yang masih berlangsung.

    Kebakaran, yang terjadi pada Rabu, 30 April 2025 itu, di sepanjang Yerusalem, telah digambarkan sebagai salah satu kebakaran terburuk dalam sejarah Israel.

    Saking besarnya, Israel terpaksa menyatakan status darurat nasional yang diumumkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Di platform media sosial X, para pengguna menunjukkan dampak ekologis pohon pinus Eropa, yang ditanam secara luas oleh pemukim Israel, sebagai kontributor signifikan terhadap parahnya kebakaran.

    Seorang pengguna menggunggah:

    Kebakaran hutan di Yerusalem merupakan akibat langsung dari kolonialisme para pemukim. Ketika orang-orang Yahudi Eropa menduduki daerah tersebut, mereka mengubah lanskapnya menjadi Eropa dengan mengimpor dan menanam pohon pinus Eropa di atas reruntuhan desa-desa yang hancur. Pohon-pohon ini tidak dapat menahan panas Timur Tengah sehingga terjadilah kebakaran.” 

    Dalam unggahannya, analis politik yang juga tokoh nasionalis Palestina, Firas menyatakan kalau “Pemukim Yahudi Israel mengimpor dan menanam pohon pinus Eropa, yang sangat mudah terbakar dan rentan terhadap kebakaran hutan, dan kemudian menyalahkan warga Palestina ketika pohon-pohon tersebut terbakar.”

    Dia juga merespons unggahan lain oleh seorang netizen Israel yang mengklaim seorang warga Palestina menyebabkan kebakaran tersebut.

    Dalam posting lain, Ehab Jabareen, seorang pakar dalam urusan Israel, mengatakan kalau  pendudukan Israel malah menyalahkan warga Palestina saat gagal mengendalikan kebakaran di Yerusalem timur yang mereka diduduki. 

    Ia menambahkan kalau Israel menanam pohon yang tidak cocok untuk menghapus jejak dan tanda-tanda Nakba, peristiwa pengusiran besar-besaran penduduk Palestina oleh entitas Zionis dalam Perang Arab-Israel pada 1948 lalu.

    Dia juga menambahkan kalau justru pemukim Israel lah yang kedapatan membakar properti warga Palestina, sebagai satu di antara faktor potensial sumber awal api.

    Penyebab kebakaran yang belum diketahui ini telah memicu argumen yang terpolarisasi. 

    Beberapa pihak, mengutip laporan media Israel, Haaretz, menunjuk pada aksi pembakaran secara sengaja oleh pemukim Yahudi Israel.

    Aksi pembakaran secara sengaja ini, menurut laporan tersebut, mencerminkan ketegangan yang lebih luas atas hak atas tanah dan penggusuran warga Palestina. 

    Pihak lain menyoroti salah urus ekologi, dengan pohon pinus non-asli sebagai simbol warisan kolonial.

    Sementara itu, para pejabat Israel menekankan perubahan iklim sebagai penyebab utama kebakaran besar di Yerusalem ini.

    “Mereka mendesak para pihak berwenang untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan sampai investigasi selesai,” tulis laporan RNTV.

     

     

    (oln/rntv/*) 

     

  • Negara-Negara yang Dimintai Tolong Israel Atasi Kebakaran Dahsyat, Api Besar Karena Sabotase? – Halaman all

    Negara-Negara yang Dimintai Tolong Israel Atasi Kebakaran Dahsyat, Api Besar Karena Sabotase? – Halaman all

    Negara-Negara yang Dimintai Tolong Israel Atasi Kebakaran Dahsyat, Api Membesar Karena Sabotase?

    TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran hutan dan lahan ganas yang terjadi di Israel tengah, memaksa pihak berwenang untuk menutup jalan raya utama, ABC News melaporkan, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Saking besarnya kebakaran, Pemerintah Israel sampai-sampai harus meminta bantuan pemadam kebakaran internasional.

    Lalu apa penyebab kebakaran dahsyat tersebut? Benarkah ada sabotase manusia atas penyebaran api yang tidak terkendali tersebut? Mengingat, Israel saat ini dalam kondisi berperang seiring agresi militer mereka yang terus berlanjut di Gaza dan Tepi Barat.

    Laporan menyebut, faktor alam menjadi penyebab utama kebakaran dan meluasnya lahapan api.

    “Kondisi kering dan berangin memperparah api, mengancam masyarakat sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem dan menyelimuti sebagian besar wilayah Israel tengah dengan asap,” kata laporan tersebut.

    Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kebakaran yang berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem, membuat para pengendara tidak punya pilihan selain meninggalkan mobil mereka dan berlari menyelamatkan diri.

    Beberapa orang terlihat menumpang di bagian belakang truk derek yang melintasi area tersebut.

    Penduduk setempat telah dievakuasi dari sejumlah komunitas di Jerusalem Hills, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon dan Eshtaol.

    DARURAT NASIONAL – Pemandangan kebakaran dahsyat yang melanda kawasan antara Yerusalem dan Tel Aviv, Israel di sebuah jalan utama. Israel telah meminta bantuan internasional karena kebakaran semakin tak terkendali.

    Negara-Negara yang Dimintai Bantuan Israel

    Pemerintah Israel mengatakan telah meminta bantuan Yunani, Siprus, Kroasia, Italia, dan Bulgaria untuk memerangi kebakaran, dan mengatakan bantuan diharapkan mulai tiba pada Kamis waktu setempat.

    Media Israel melaporkan dua wanita hamil dan dua bayi termasuk di antara 13 orang yang dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan akibat menghirup asap dan luka bakar.

    “Kepala Militer Israel (IDF) mengatakan tim pencarian dan penyelamatan telah bergabung dengan polisi Israel dan petugas pemadam kebakaran di daerah tersebut, membantu memadamkan api dan mengevakuasi penduduk,” tulis laporan ABC.

    Pesawat militer Israel juga ikut serta dalam upaya pemadaman kebakaran.

    “Saya menyatakan dukungan penuh saya kepada petugas pemadam kebakaran dan tim penyelamat yang berjaga di negara kita dan bekerja sama dengan IDF, pemerintah daerah, dan semua lembaga terkait dalam upaya besar untuk menahan kebakaran hebat dan dahsyat di wilayah Yerusalem, dan memastikan keselamatan penduduk setempat,” tulis Presiden Israel, Isaac Herzog di platform media sosial X.

    “Saya berterima kasih kepada negara-negara yang membantu Israel di masa kritis ini dan memberikan kekuatan kepada mereka yang dievakuasi dari rumah mereka.”

    Shin Bet Curigai Ada Kesengajaan

    Media Israel melaporkan badan mata-mata dalam negeri negara itu, Shin Bet terlibat dalam penyelidikan penyebab kebakaran, dengan kekhawatiran pembakar mungkin terlibat.

    Polisi mengungkapkan mereka telah menangkap seorang pria berusia 50-an dari lingkungan Palestina di Yerusalem Timur atas dugaan mencoba menyalakan api di lapangan terbuka di selatan kota.

    Kebakaran tersebut memicu pembatalan banyak upacara Hari Peringatan, untuk mengenang tentara IDF yang gugur dan warga sipil yang terbunuh dalam serangan di Israel.

    Sejumlah acara Hari Kemerdekaan Israel, yang dijadwalkan pada hari Kamis, juga telah dibatalkan.

    ISRAEL HADAPI KEBAKARAN – Gambar diambil dari Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel, Rabu (30/4/2025), memperlihatkan mobil pemadam kebakaran Israel pada hari Rabu berupaya memadamkan api di sekitar pegunungan di Yerusalem yang diduduki. Api hampir mendekati pemukiman Zionis di Yerusalem yang diduduki. (Facebook Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Darurat Nasional

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu , telah memperingatkan, kebakaran hutan yang menyebar dengan cepat di dekat Yerusalem dapat mencapai kota tersebut, dan ia menyatakan situasi tersebut sebagai “darurat nasional”.

    Asap tebal mengepul di atas jalan raya dekat Yerusalem pada hari Rabu saat petugas pemadam kebakaran bergegas mengendalikan kebakaran hutan yang telah melukai beberapa orang dan mendorong militer untuk mengerahkan pasukan untuk membantu.

    Badan SAR Israel, Magen David Adom (MDA) melaporkan kalau ratusan warga sipil terancam kebakaran terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

    MDA mengatakan telah memberikan perawatan kepada sekitar 23 orang, 13 di antaranya dibawa ke rumah sakit, sebagian besar menderita luka bakar dan menghirup asap. Di antara mereka terdapat dua wanita hamil dan dua bayi berusia di bawah satu tahun, tambahnya.

    Dikatakannya, tingkat kewaspadaan telah dinaikkan ke tingkat tertinggi.

    Berbicara dari dekat kota Modiin saat kebakaran terjadi di lereng bukit di dekatnya, warga Yuval Aharoni, 40 tahun, mengatakan:

    “Sangat menyedihkan karena kami tahu cuacanya, kami sudah tahu itu akan terjadi, tetapi kami tetap merasa mereka belum cukup siap dengan pesawat besar yang dapat menjatuhkan air dalam jumlah besar.”

    Netanyahu memperingatkan bahwa “angin barat dapat dengan mudah mendorong api ke pinggiran [Yerusalem] – dan bahkan ke dalam kota itu sendiri.

    “Kita perlu mendatangkan sebanyak mungkin mobil pemadam kebakaran dan membuat sekat api jauh melampaui garis api saat ini … Kita sekarang berada dalam keadaan darurat nasional, bukan hanya keadaan darurat lokal,” katanya dalam sebuah pernyataan video pada hari Rabu. “Prioritas saat ini adalah mempertahankan Yerusalem,” tambahnya.

    Polisi menutup jalan raya utama Yerusalem-Tel Aviv dan mengevakuasi penduduk di sepanjang rute tersebut karena kebakaran hutan kembali terjadi di daerah yang dilanda kebakaran seminggu yang lalu. Permukiman yang dihuni ribuan orang telah dikosongkan.

    “Banyak polisi datang, banyak petugas pemadam kebakaran, tetapi itu tidak banyak membantu. Api sudah membakar seluruh area di sini,” kata pelajar Yosef Aaron kepada AFP, yang berbicara di pinggir jalan raya dengan api yang terlihat di kejauhan.

    ISRAEL KEBAKARAN HEBAT – Kebakaran besar terjadi di Israel. Terpantau pada Senin (30/4/2025) api menyambar hebat. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut status DARURAT. (Tangkap layar YouTube i24NEWS) ((Tangkap layar YouTube i24NEWS))

    Kebakaran Terbesar dalam Satu Dekade Terakhir

    Kepala pemadam kebakaran Eyal Caspi memperingatkan pada konferensi pers yang disiarkan televisi bahwa “pesawat kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini karena kondisi cuaca… Tujuan kami adalah menyelamatkan nyawa”.

    “Kita tampaknya menghadapi kebakaran terbesar di Israel dalam satu dekade.”

    Polisi mengatakan pada X bahwa mereka telah mengerahkan pasukan di sekitar jalan raya Yerusalem-Tel Aviv dan Perbukitan Yerusalem, dan meminta masyarakat untuk “menghindari bepergian ke daerah tersebut”.

    Seorang wartawan AFP di lokasi kejadian pada hari Rabu sebelumnya mengatakan api telah melanda daerah hutan dekat jalan utama antara Latrun dan Bet Shemesh, dan helikopter sedang berupaya memadamkan api.

    Tentara tiba di lokasi kejadian pada tengah sore, dengan banyak pengemudi meninggalkan kendaraan mereka untuk melarikan diri dari kebakaran.

    Pemukim Yahudi yang berlokasi sekitar 30 km (19 mil) di sebelah barat Yerusalem dievakuasi, media Israel melaporkan, menayangkan gambar tim pemadam kebakaran yang berjuang melawan api yang ganas.

    Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengisyaratkan, pembakaran mungkin menjadi penyebab kebakaran tersebut. Polisi mengatakan mereka telah menangkap seorang warga Yerusalem timur yang tertangkap “berusaha membakar sebuah ladang di bagian selatan kota”.

    Tidak ada pernyataan resmi yang secara langsung menghubungkan keduanya.

    MDA mengatakan tim ambulans telah ditempatkan di dekat komunitas yang dekat dengan kebakaran dan siap memberikan perawatan medis dan membantu warga.

    Suhu tinggi dan angin kencang telah memungkinkan kebakaran di kawasan hutan menyebar dengan cepat, yang mendorong evakuasi dari sedikitnya lima komunitas, kata polisi dalam sebuah pernyataan.

    Ben Gvir, yang mengawasi pemadam kebakaran Israel, mengunjungi daerah yang terkena dampak, yang rawan kebakaran hutan pada saat ini.

    Dalam pernyataan video, ia mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk membawa lebih banyak bantuan ke daerah yang terkena dampak dan mengevakuasi warga sipil yang terlantar.

    Kementerian luar negeri telah menghubungi negara-negara terdekat termasuk Yunani, Siprus, Kroasia, Italia dan Bulgaria untuk meminta bantuan.

    Kantor Netanyahu mengatakan tiga pesawat akan segera tiba dari Italia dan Kroasia untuk membantu memadamkan kebakaran.

     

    (oln/abc/thgrdn/*)