kab/kota: Wonosobo

  • Sensasi Menikmati Keindahan Alam Kebun Teh di Wonosobo pada Libur Nataru

    Sensasi Menikmati Keindahan Alam Kebun Teh di Wonosobo pada Libur Nataru

    Wonosobo, Beritasatu.com – Berlibur ke Wonosobo, tak hanya ke Dieng saja. Anda bisa menyambangi destinasi wisata alam dengan hamparan kebun teh di Wonosobo, Jawa Tengah, yang bisa membuat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menyenangkan.

    Berada di Kecamatan Kejajar, Wonosobo, De’Sikatok menjadi salah satu destinasi favorit pengunjung. Di sini, wisatawan dapat menikmati pemandangan kebun teh yang luas, serta merasakan kesejukan udara pegunungan yang segar. Tidak hanya itu, latar belakang gunung Sindoro yang ikonik menambah pesona tempat ini.

    Pengelola wisata De’Sikatok, Sutrisno, mengungkapkan, lonjakan pengunjung sudah terasa sejak libur Nataru.

    “Hari biasa, kami hanya menerima 100 hingga 150 wisatawan. Namun, saat ini jumlahnya bisa mencapai 300 hingga 400 orang setiap harinya,” ujar Sutrisno kepada awak media, Jumat (3/1/2025).

    Pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari Jawa Tengah, tetapi dari berbagai daerah dan kota besar di Indonesia, seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jakarta.

    Selain menikmati kebun teh, wisatawan dapat bersantai dengan keluarga atau teman di tengah kesejukan udara pegunungan. Mereka dapat berjalan-jalan di jembatan bambu yang membentang sepanjang hamparan kebun teh.

    “Kebun teh di sini memiliki keunikan tersendiri karena ada tanaman teh pucuk merah yang menarik banyak wisatawan. Selain itu, pemandangan sekitar yang dikelilingi tiga gunung: Sindoro, Sibotak, dan Sikendil, menambah daya tariknya,” tambahnya lagi.

    Wisatawan yang ingin mengabadikan momen liburan bisa berfoto di berbagai spot dengan latar belakang bentang alam kebun teh dan Gunung Sindoro yang menakjubkan.

    Untuk pengalaman lebih seru, mereka dapat menyewa “keranjang sultan” (gondola) dengan harga Rp 25.000 untuk menikmati sensasi terbang di atas kebun teh. Gondola ini memiliki panjang jalur pulang pergi 340 meter, menawarkan pemandangan luar biasa.

    Selain gondola, pengunjung juga dapat menyewa mobil Jeep untuk berkeliling kebun teh dengan harga Rp 250.000. Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Ahmad, mengungkapkan kesan positifnya terhadap wisata ini. 

    “Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Suasananya bagus, dengan view yang indah, kebun teh yang luas, dan Gunung Sindoro yang sangat dekat, membuat tempat ini sempurna untuk berfoto,” ujarnya lagi.

    Tempat wisata yang terletak dekat dengan Kabupaten Temanggung ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga 17.00 WIB, termasuk saat libur Nataru. Untuk memasuki kawasan wisata, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 10.000.

  • Mengenal Museum & Perpustakaan “Penginyongan”: Pusat Pelestarian Budaya Lokal di UIN Saizu

    Mengenal Museum & Perpustakaan “Penginyongan”: Pusat Pelestarian Budaya Lokal di UIN Saizu

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Museum & Perpustakaan “Penginyongan”, yang dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, merupakan inisiatif strategis untuk melestarikan dan mengenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas.

    Kepala UPT Perpustakaan UIN Saizu Purwokerto, Indah Wijaya Antasari menyebutkan, Museum & Perpustakaan “Penginyongan” ini telah berdiri sejak Tahun 2021. Musium ini dirancang sebagai pusat informasi dan pelestarian budaya daerah Penginyongan.

    Wilayah budaya ini mencakup Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Tegal, Kebumen, hingga sebagian Wonosobo. Nama “Penginyongan” sendiri diambil dari istilah lokal yang merujuk pada penggunaan kata “inyong,” yang berarti “saya.”

    Museum ini memiliki koleksi beragam yang mencerminkan kekayaan budaya lokal. Pengunjung dapat menemukan manuskrip kuno, miniatur begalan, alat rumah tangga tradisional, senjata tradisional, baju adat, hingga koleksi audiovisual yang mendokumentasikan budaya dan adat istiadat daerah Penginyongan.

    Semua koleksi ini memberikan wawasan mendalam tentang kearifan lokal yang masih terjaga hingga kini, menjadikan museum ini sebagai pusat pembelajaran budaya yang bernilai tinggi. Sejak awal pendiriannya, Museum-Perpustakaan “Penginyongan” berkomitmen menjadi pusat kajian dan pengembangan budaya lokal.

    Tujuannya adalah melestarikan bahasa dan budaya Penginyongan agar tetap eksis di tengah arus modernisasi. Inisiatif ini juga berupaya menonjolkan potensi lokal dari wilayah Jawa Tengah bagian barat, sehingga masyarakat, khususnya generasi muda, dapat lebih memahami dan menghargai warisan budaya mereka.

    Komitmen ini membuahkan hasil gemilang dengan diraihnya juara pertama dalam ajang Academic Library Innovation Award (ALIA) tingkat Jawa Tengah, yang diadakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI).

    Prestasi ini membawa Perpustakaan UIN Saizu mewakili FPPTI Jawa Tengah di tingkat nasional. Di tingkat nasional, Museum-Perpustakaan “Penginyongan” kembali mencatat sejarah dengan meraih juara kedua dalam ajang yang sama.

    Ajang ALIA tingkat nasional menjadi bukti nyata inovasi dan kualitas Museum-Perpustakaan “Penginyongan.” Dengan tema “Museum Perpustakaan Penginyongan: Manifestasi Integratif antara Sumber Informasi Terekam dengan Wujud Asli Menuju Visium-Visium Perpustakaan untuk Kesejahteraan,” program ini berhasil menunjukkan pendekatan modern yang integratif dalam melestarikan budaya lokal.

    Melalui museum ini, masyarakat tidak hanya diajak menikmati koleksi yang tersedia, tetapi juga memahami pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari identitas bangsa. Museum-Perpustakaan “Penginyongan” menjadi tempat ideal untuk belajar, meneliti, serta menjalin koneksi dengan kekayaan budaya lokal yang terus berkembang.

    UPT Perpustakaan UIN Saizu berharap program ini dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai, melestarikan, dan mempromosikan budaya Penginyongan. Dengan cara ini, budaya lokal dapat tetap hidup dan menjadi bagian dari kontribusi bangsa di panggung global.

    UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!!

  • Menhub Sering Sidak Pelabuhan, Pastikan Perjalanan Kapal Laut Lancar – Page 3

    Menhub Sering Sidak Pelabuhan, Pastikan Perjalanan Kapal Laut Lancar – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan resmi melepas keberangkatan perjalanan mudik gratis angkutan jalan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Selasa (24/12). Pelepasan mudik bus gratis dilakukan di dua titik, yakni Terminal Terpadu Pulogebang dan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

    Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, terdapat potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru 2024/2025 secara nasional sebanyak 110,67 juta orang, dimana pergerakan dengan moda angkutan bus sebesar 6,54 juta orang.

    “Guna memberikan pelayanan kepada masyarakat serta untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas khususnya sepeda motor dan mengurangi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi pada masa liburan ini, Kemenhub menyelenggarakan Mudik Gratis Angkutan Jalan,” ujar Wakil Menteri Perhubungan Suntana di Terminal Pulogebang, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Kegiatan Mudik Gratis Angkutan Jalan Nataru Tahun 2024 diselenggarakan Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

    Total Pemudik Motor 3.522 Peserta

    Mudik gratis penumpang dan motor ini memiliki total kuota mudik sebanyak 3.522 peserta, dengan jumlah tujuan mudik sebanyak 11 kota, yakni Malang, Surabaya, Kediri, Madiun, Yogyakarta, Solo, Semarang, Wonogiri, Wonosobo, Purwokerto, dan Cilacap.

    Jumlah bus yang digunakan total sebanyak 93 bus. Sebanyak 63 bus untuk 2.392 penumpang diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang, dan sebanyak 30 bus untuk 1.130 penumpang diberangkatkan dari Terminal Kampung Rambutan.

    “Untuk Ibu Bapak sekalian, tolong selama di perjalanan berhati-hati. Jaga barang bawaan dan anak-anak. Jaga kesehatan. Untuk para supir dan kenek, pesan saya patuhi aturan lalu lintas dan jaga kecepatan maksimal bus. Selamat jalan, selamat sampai tujuan, dan selamat liburan seru Nataru,” seru Wamenhub.

     

  • Pelajaran dari Bus Nyasar ke Area Kuburan Gara-gara Ikuti Google Maps

    Pelajaran dari Bus Nyasar ke Area Kuburan Gara-gara Ikuti Google Maps

    Jakarta

    Viral sebuah bus yang mengangkut 30 pendaki nyasar ke area pemakaman gara-gara ikuti navigasi google maps. Kok, bisa?

    Video viral itu sebelumnya diunggah oleh akun @kejadiantemanggung pada Sabtu (28/12/2024) sekitar pukul 11.00 WIB ini sudah mendapat respons 4 ribu lebih warganet. Dalam unggahan tersebut disebutkan jika kejadian tersebut terjadi di Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo.

    “Ini ada kejadian sopir bus membawa rombongan pendaki mau naik ke sumbing disasarkan sama map terus sadar-sadar dah di tengah kuburan.Kondisi bus dan rombongan aman. Lokasi di pencar atas, kwadungan, Kalikajar,Wonosobo (28/12/2024),” keterangan yang ditulis pada unggahan tersebut.

    Ternyata bus memang benar-benar nyasar ke area pemakaman. Hal ini dikonfirmasi Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo Aipda Nanang DP Wibowo.

    “Iya benar ada bus yang terjebak ke jalur pertanian dekat kuburan. Itu tadi pagi jam 04.00 WIB di Desa Kwadungan, Kalikajar,” terangnya saat dihubungi detikJateng, Sabtu (28/12/2024).

    Kejadian ini bermula saat bus dengan nomor polisi AA 7102QE tengah membawa rombongan pendaki Gunung Sumbing dari Kabupaten Brebes. Namun, lantaran mengikuti Google Maps tiba-tiba tersesat hingga di jalur pertanian di area makam.

    “Berangkat menuju basecamp pendakian Gunung Sumbing via Nepal Van Java Magelang. Dengan mengikuti petunjuk Google Maps, ternyata jalur yang dilewati mentok sampai di arah jalan pertanian Desa Kwadungan,” kata dia.

    Lantaran bus tidak bisa putar balik, sehingga penumpang sejumlah 30 orang harus dialihkan naik kendaraan lain menuju basecamp Nepal Kaliangkrik, Magelang. Sementara bus tersebut putar balik dengan dibantu mobil derek.

    “Bus dibantu dengan derek untuk evakuasi sehingga pukul 11.30 WIB bisa putar balik arah. Sedangkan penumpang yang berjumlah 30 orang naik kendaraan milik warga setempat ke basecamp Nepal Kaliangkrik, Magelang,”jelasnya.

    Sony Susmana, Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengatakan pelajaran penting dari peristiwa ini adalah jangan 100 persen mengandalkan aplikasi peta digital. Menurut dia, penting juga seorang pengendara menggunakan nalar apabila memasuki jalan yang tidak bisa dilalui.

    “Di perjalanan pun kalau secara logika ada yang kurang pas, tetap harus keluarkan kemampuan bertanya kepada masyarakat yang ada,” kata Sony kepada detikOto, beberapa waktu yang lalu.

    Untuk itu, penting seorang pengendara melakukan manajemen perjalanan sebelum berangkat. Pertama, petakan dulu rutenya. Bayangkan dan bikin plan A, B, dan C untuk mencari alternatif.

    “Track dengan bantuan aplikasi untuk mempermudah dan meyakinkan proses ketibaan. Sesuaikan deh waktu keberangkatan, kemampuan pengemudi, kendarannya, jam macet dan lingkungan jalan tersebut,” saran Sony.

    Dia tidak merekomendasikan pengendara 100 persen menggunakan aplikasi peta digital. Sebab, aplikasi tersebut bisa saja salah.

    “(Hanya mengandalkan aplikasi) Itu pengemudi pemalas, nggak mau capek cuma mau terima beres. Atau kategori pengemudi pemula. Itu sama aja nggak percaya atau nggak punya kemampuan sendiri,” kata dia.

    (riar/riar)

  • 6
                    
                        Ramai Pembentukan Provinsi Jawa Tengah Selatan Beribu Kota Kebumen, Begini Tanggapan Pemkab
                        Regional

    6 Ramai Pembentukan Provinsi Jawa Tengah Selatan Beribu Kota Kebumen, Begini Tanggapan Pemkab Regional

    Ramai Pembentukan Provinsi Jawa Tengah Selatan Beribu Kota Kebumen, Begini Tanggapan Pemkab
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Warganet baru-baru ini dihebohkan dengan wacana pembentukan provinsi baru yang disebut Jawa Selatan, dengan Kabupaten
    Kebumen
    sebagai ibu kotanya.
    Menanggapi isu tersebut, Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Kebumen, Wahyu Siswanti, mengungkapkan bahwa hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi maupun pusat terkait hal tersebut.
    “Beberapa kali saya baca di media sosial, tapi sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” kata Wahyu dalam keterangan resminya pada Sabtu (28/12/2024).
    Wahyu juga mengaku terkejut ketika isu Kebumen menjadi ibu kota provinsi baru itu muncul di media sosial.
    Menurutnya, tidak ada diskusi, pertemuan, atau pernyataan resmi yang membahas wacana tersebut.
    “Beberapa waktu lalu juga ada tamu-tamu dari pemerintah provinsi ke Kebumen, kita berdiskusi banyak hal namun tidak menyebutkan wacana itu sama sekali. Seandainya itu sudah dibahas di ranah provinsi, paling tidak kita diberi informasi,” lanjutnya.


    Isu pemekaran provinsi ini pertama kali muncul melalui unggahan akun TikTok @explore* pada Sabtu (21/12/2024), yang menyebutkan bahwa Kebumen ditunjuk sebagai calon ibu kota
    Provinsi Jawa Selatan
    .
    Dalam unggahan tersebut juga disertakan daftar kabupaten dan kota yang disebut akan bergabung dengan Provinsi Jawa Selatan, antara lain Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Purbalingga.
    Namun, Kabag Humas dan Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Dicky Adinurwanto, membantah wacana tersebut.
    “Perlu ditelaah lebih dalam mengenai kebenaran informasi tersebut,” ujarnya saat dihubungi
    Kompas.com
    pada Senin (23/12/2024).
    Dicky menegaskan bahwa sejauh ini, di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, belum ada informasi atau pembahasan resmi mengenai pemekaran menjadi Provinsi Jawa Selatan.
    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai informasi yang beredar di media sosial dan menyarankan agar merujuk pada sumber resmi instansi terkait, seperti Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Gunung Sumbing Terjebak di Jalur Pertanian Dekat Kuburan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Desember 2024

    Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Gunung Sumbing Terjebak di Jalur Pertanian Dekat Kuburan Regional 28 Desember 2024

    Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Gunung Sumbing Terjebak di Jalur Pertanian Dekat Kuburan
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com
    – Sebuah bus yang membawa rombongan calon pendaki Gunung Sumbing dari Brebes terjebak di jalur pertanian di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten
    Wonosobo
    .
    Kapolsek Kalikajar, AKP Aris Kristiyanto, mengatakan, kejadian ini terjadi pada Sabtu, (28/12/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
    Polisi mendapatkan laporan dari warga setempat. 
    Bus berukuran 3/4 dengan nomor registrasi AA 7102 QE ini dikemudikan oleh Mahes Mahardika (29), warga Tegal, Jawa Tengah.
    Bus tersebut berangkat menuju basecamp pendakian Sumbing melalui Nepal Van Java, Magelang, dengan mengikuti petunjuk
    Google Maps
    .
    “Namun, jalur yang dilewati ternyata mengarah ke jalan pertanian di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, sehingga bus tersebut terjebak dan tidak bisa berputar balik,” kata Aris dalam keterangan resminya yang diterima
    Kompas.com
    , Sabtu.
    Video kejadian ini pun viral lantaran lokasi berhentinya bus di jalur persawahan warga dan dekat dengan kuburan.
    Aris menjelaskan, sebanyak 30 orang rombongan pendaki kemudian dialihkan menggunakan kendaraan warga Dusun Klowoh menuju basecamp Nepal Kaliangkrik, Magelang.

    Proses evakuasi bus berlangsung lancar dengan bantuan derek, dan pada pukul 11.30 WIB bus berhasil diputar balik arah.
    Selanjutnya, bus melanjutkan perjalanan menuju basecamp melalui jalur jalan raya utama via Kertek, Temanggung, dan Magelang.
    Aris mengapresiasi kerja sama antara personel Polsek Kalikajar, anggota Koramil Kalikajar, dan warga setempat dalam menangani kejadian ini.
    “Proses evakuasi berjalan lancar tanpa adanya kerugian jiwa. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu,” ujar AKP Aris Kristiyanto.
    Patroli dan pengecekan informasi dari warga ini dilakukan oleh dua personil piket Polsek Kalikajar bersama satu anggota Koramil Kalikajar.
    Mereka memastikan situasi berjalan aman, lancar, tertib, dan terkendali selama kegiatan berlangsung.
    Kepada masyarakat, Aris mengimbau untuk selalu berhati-hati dan mengikuti jalur yang sudah ditentukan serta memastikan informasi rute perjalanan agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.
    “Kami mengimbau warga agar berhati-hati dan memastikan betul jalur yang akan di lewati agar kejadian seperti ini tidak terulang,” kata Aris. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Gerebek Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Satu Tersangka Ditangkap

    Polisi Gerebek Pabrik Senpi Rakitan di Lampung Tengah, Satu Tersangka Ditangkap

    Liputan6.com, Lampung – Polisi menggerebek sebuah rumah yang dijadikan tempat pembuatan senjata api rakitan di Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah.

    Dalam penggerebekan tersebut, seorang pria berinisial BD (42), yang diduga pemilik rumah sekaligus pembuat senjata api rakitan, turut diamankan.

    “Benar, tim dari Polsek Terbanggi Besar berhasil mengungkap lokasi pembuatan senjata api rakitan. Tersangka berinisial BD telah kami amankan,” kata Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, Sabtu (28/12/2024).

    Dia menjelaskan, pengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat terkait aktivitas ilegal di lokasi tersebut.

    Polisi kemudian melakukan penyelidikan yang mengarah ke rumah BD. Saat penggerebekan, petugas menemukan berbagai peralatan seperti bor duduk, bor tangan, dan alat pemotong baja.

    “Dalam penggeledahan, kami juga menemukan satu senjata api rakitan jenis revolver yang sudah selesai dibuat,” ungkapnya.

    BD beserta barang bukti kini diamankan di Mapolsek Terbanggi Besar untuk penyelidikan lebih lanjut. Tersangka akan dijerat dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951.

    Dia mengimbau masyarakat untuk melaporkan segala bentuk pelanggaran hukum, termasuk kepemilikan senjata api ilegal, guna menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

    “Kami mengajak masyarakat yang masih menyimpan senjata api rakitan untuk segera menyerahkannya kepada pihak berwenang. Hal ini penting demi keamanan bersama,” tegas Andik.

     

     

    Detik-Detik Perampok Todongkan Senjata dan Gasak Duit Rp100 Juta Bank Wonosobo – Pejelasan Kapolres

  • Fakta Bus Rombongan Pendaki Tersesat Ke Jalur Kecil Dekat Kuburan Wonosobo, Polisi Ungkap Kronologis – Halaman all

    Fakta Bus Rombongan Pendaki Tersesat Ke Jalur Kecil Dekat Kuburan Wonosobo, Polisi Ungkap Kronologis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO – Terungkap asal-usul bus yang mengangkut rombongan pendaki tersesat di jalur sempit dekat kuburan Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (28/12/2024).

    Tersesatnya bus yang mengangkut 30 penumpang dari Brebes Jawa Tengath tersebut tak ada hubungannya dengan mistis.

    Bus tersebut tersesat akibat mengikuti Google Maps.

    Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo Aipda Nanang DP Wibowo, saat dikonfirmasi mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (28/12/2024) sekira pukul 04.00 WIB.

    Bus yang ditumpangi rombongan pendaki asal Brebes tersebut terjebak di jalur pertanian warga tepatnya di Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo.

    “Bus membawa rombongan calon pendaki Gunung Sumbing dari Brebes, terjebak di jalan menuju persawahan dekat kuburan Dusun Klowoh, Desa Kwadungan,” ungkapnya.

    Kronologi kejadian bermula saat bus ukuran tiga per empat dengan nomor polisi AA 7102 QE dikemudikan Mahes Mahardika (29) akan mengantarkan rombongan pendaki.

    Bus mengikuti petunjuk Google Maps hendak berangkat menuju Basecamp pendakian Sumbing via Nepal Van Java, Magelang.

    Namun ternyata jalur yang diarahkan Google Maps melewati jalan pertanian Dusun Klowoh, Desa Kwadungan, Kecamatan Kalikajar yang memiliki jalur yang sempit.

    “Akibatnya bus terjebak dan tidak bisa putar balik,” ucap Nanang.

    Penumpang bus tersebut akhirnya dialihkan naik menggunakan mobil warga setempat menuju basecamp Nepal Van Java Kaliangkrik, Magelang.

    Evakuasi bus dilakukan dengan menggunakan mobil derek siang tadi untuk bisa putar balik arah.

    “Proses evakuasi berjalan lancar, tidak ada kerugian jiwa, selanjutnya bus menuju arah basecamp melalui jalur jalan raya utama via Kertek-Temanggung-Magelang,” ujarnya.

    Peristiwa tersesatnya bus pariwisata tersebut sempat viral di media sosial.

    Dalam sebuah unggahan video pendek di Instagram, bus tersebut disesatkan rutenya saat menggunakan peta (map) di smartphone. 

    Tahu-tahu, bus sudah melintang terparkir di tengah kuburan warga tanpa bisa bergerak.

    Bus berwarna kuning itu kemudian jadi tontonan warga Desa Kwadungan.

    Tidak ada jejak jalan tanah yang rusak atau tergerus oleh roda bus. Begitu juga rerumputan di sekitarnya. 

    Berikut narasi di postingan akun @kejadiantemanggung di Instagram hari ini:  

    Ijin lapor min

    Ini ada kejadian supir bis membawa rombongan pendaki mau naik ke sumbing disasarkan sama map terus sadar-sadar dah di tengah kuburan. Kondisi bis dan rombongan aman.

    Lokasi di pencar atas, kwandungan, Kalikajar, Wonosobo (28/12/2024).

    (tribunmuria.com/ Imah Masitoh/ tribunnews.com/ arifin)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com dengan judul Ikuti Google Maps, Bus Rombongan Pendaki Terjebak di Jalur Sempit Dekat Kuburan di Wonosobo

  • Wacana Kebumen Jadi Ibu Kota Jawa Selatan, Pemkab: Belum Ada Pernyataan Resmi

    Wacana Kebumen Jadi Ibu Kota Jawa Selatan, Pemkab: Belum Ada Pernyataan Resmi

    Kebumen, Beritasatu.com – Wacana pembentukan Provinsi Jawa Selatan dengan Kabupaten Kebumen sebagai calon ibu kotanya ramai diperbincangkan di media sosial. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen menegaskan hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi maupun pusat terkait isu tersebut.

    Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Kebumen Wahyu Siswanti mengaku sudah membaca informasi tersebut di media sosial. Namun, ia menegaskan belum ada komunikasi formal atau dokumen resmi yang diterima pihaknya.

    “Beberapa kali saya baca di media sosial, tetapi sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat,” ujar Wahyu saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).

    Wahyu mengungkapkan wacana ini mengejutkan pihaknya, terutama karena tidak ada diskusi atau pertemuan yang secara resmi membahas rencana tersebut.

    “Beberapa waktu lalu, ada tamu-tamu dari pemerintah provinsi ke Kebumen. Kami berdiskusi banyak hal, tetapi wacana ini sama sekali tidak disebutkan. Kalau memang sudah dibahas di tingkat provinsi, setidaknya kami pasti diberi informasi,” jelasnya terkait wacana Kebumen menjadi ibu kota Jawa Selatan.

    Isu ini berawal dari unggahan akun TikTok @explore* pada Sabtu (21/12/2024), yang menyebut Kebumen sebagai calon ibu kota Provinsi Jawa Selatan. Unggahan tersebut juga menyertakan daftar kabupaten dan kota yang disebut akan bergabung, antara lain Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Purbalingga.

    Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah Dicky Adinurwanto membantah wacana tersebut. Ia meminta semua pihak menelaah lebih dalam kebenaran informasi tersebut.

    “Hingga saat ini, di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah belum ada pembahasan resmi mengenai pemekaran menjadi Provinsi Jawa Selatan,” ujar Dicky, Senin (23/12/2024).

    Dicky mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak langsung mempercayai informasi yang beredar di media sosial.

    “Seyogianya kita mengacu pada sumber resmi dari instansi yang berwenang, seperti Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri), untuk memastikan kebenaran informasi,” tambahnya terkati wacana Kebumen menjadi ibu kota Provinsi Jawa Selatan.

  • Jalur Alternatif Puncak Bogor Jarang Dilewati Wisatawan, Wamenhub Gerak Cepat – Page 3

    Jalur Alternatif Puncak Bogor Jarang Dilewati Wisatawan, Wamenhub Gerak Cepat – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi melepas keberangkatan perjalanan mudik gratis angkutan jalan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Selasa (24/12). Pelepasan mudik bus gratis dilakukan di dua titik, yakni Terminal Terpadu Pulogebang dan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.

    Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, terdapat potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru 2024/2025 secara nasional sebanyak 110,67 juta orang, dimana pergerakan dengan moda angkutan bus sebesar 6,54 juta orang.

    “Guna memberikan pelayanan kepada masyarakat serta untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas khususnya sepeda motor dan mengurangi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi pada masa liburan ini, Kemenhub menyelenggarakan Mudik Gratis Angkutan Jalan,” ujar Wakil Menteri Perhubungan Suntana di Terminal Pulogebang, Jakarta, Selasa (24/12/2024).

    Kegiatan Mudik Gratis Angkutan Jalan Nataru Tahun 2024 diselenggarakan Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

    Total Pemudik Motor 3.522 Peserta

    Mudik gratis penumpang dan motor ini memiliki total kuota mudik sebanyak 3.522 peserta, dengan jumlah tujuan mudik sebanyak 11 kota, yakni Malang, Surabaya, Kediri, Madiun, Yogyakarta, Solo, Semarang, Wonogiri, Wonosobo, Purwokerto, dan Cilacap.

    Jumlah bus yang digunakan total sebanyak 93 bus. Sebanyak 63 bus untuk 2.392 penumpang diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang, dan sebanyak 30 bus untuk 1.130 penumpang diberangkatkan dari Terminal Kampung Rambutan.

    “Untuk Ibu Bapak sekalian, tolong selama di perjalanan berhati-hati. Jaga barang bawaan dan anak-anak. Jaga kesehatan. Untuk para supir dan kenek, pesan saya patuhi aturan lalu lintas dan jaga kecepatan maksimal bus. Selamat jalan, selamat sampai tujuan, dan selamat liburan seru Nataru,” seru Wamenhub.