kab/kota: Wonosobo

  • KPK Nilai BI Lembaga Paling Berintegritas Meski Diterpa Kasus CSR

    KPK Nilai BI Lembaga Paling Berintegritas Meski Diterpa Kasus CSR

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan Bank Indonesia (BI) sebagai institusi yang mencetak skor Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 tertinggi. 

    BI meraih skor 86,71 atau yang tertinggi pada kategori lembaga maupun kategori institusi pemerintahan yang lain mulai dari kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kota maupun kabupaten. 

    Adapun SPI dilakukan setiap tahunnya sebagai apresiasi atas bentuk penghargaan bagi upaya kementerian atau lembaga maupun pemerintahan daerah dalam mendorong penerapan integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan kerja masing-masing.

    Ketua KPK Setyo Budiyanti dalam sambutannya mengimbau seluruh organisasi mengedepankan peningkatan integritas dalam sasaran kinerjanya.

    “Bahkan, tadi disebutkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadikan SPI sebagai bagian dari indeks kinerja utama. Jika ini bisa diterapkan di semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, saya yakin semuanya akan lebih tenang. Ini adalah langkah yang sangat luar biasa dan patut diapresiasi,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Minggu (26/1/2025). 

    Menurutnya, SPI ini menjadi penting sebagai tolok ukur integritas dan pendorong perubahan positif di berbagai institusi. 

    KPK juga berharap keberhasilan yang diraih oleh institusi-institusi ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk meningkatkan implementasi tata kelola yang baik, integritas, dan pencegahan korupsi.

    Kasus CSR BI

    Adapun, perolehan skor tertinggi SPI oleh BI terjadi di tengah kontroversi kasus dugaan korupsi terkait dengan penyelewengan dana corporate social responsibility (CSR), atau dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Bahkan, kasus itu juga ditangani oleh KPK.

    Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menjelaskan alasan mengapa angka skor integritas tinggi tapi masih muncul kasus korupsi di lembaga tersebut.

    Menurut Pahala, pihaknya memang melakukan pendataan survei penilaian integritas tersebut berdasarkan jawaban dari pihak internal lembaga.

    “Tapi, kalau ditanya kita tangkap enggak itu fenomena dalam survei kita, kita tangkap dalam bentuk apakah ada perdagangan pengaruh atau intervensi,” kata Pahala dalam media briefing hasil SPI 2024, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

    Namun, Pahala mengakui hasil survei penilaian tersebut bisa saja berbeda dengan yang terdata oleh KPK. Hal itu lantaran indikator penilaian tersebut juga berdasarkan pada jawaban pihak internal lembaga.

    “Tapi, kenyataannya internal bilang enggak ada, jadi kita sulit juga bilang, kayak apa, hubungan BI yang kasusnya lagi diproses diduga ada perdagangan pengaruh,” ucap Pahala.

    Lebih lanjut, Pahala menekankan bahwa setinggi apa pun skor integritas di suatu lembaga, tidak bisa dianggap tidak terjadi korupsi.

    “Jadi, jangan dianggap juga kalau SPI ini bisa 100% kalau nilainya tinggi enggak ada korupsi, enggak lah, enggak banget. [Skor] 80-an pun kalau ada [korupsi], ada,” ungkapnya.

    Secara rinci, berikut daftar 10 institusi dengan skor SPI terbaik berdasarkan kategorinya.

    Kategori Kementerian

    – Kementerian Luar Negeri (85,73)

    – Kementerian Sekretariat Negara (85,35)

    – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (85,35)

    – Kementerian Keuangan  (83,36)

    – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (83,35)

    – Kementerian Perindustrian (83,03)

    – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (82,36)

    – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (81,96)

    – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (81,81)

    – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (80,33)

    Kategori Lembaga

    – Bank Indonesia  (86,71)

    – Sekretariat Kabinet (85)

    – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (84,94)

    – Lembaga Administrasi Negara (84,91)

    – Otoritas Jasa Keuangan (84,87)

    – Badan Tenaga Nuklir Nasional (84,5)

    – Badan Standardisasi Nasional (84,49)

    – Badan Pusat Statistik (84,31)

    – Badan Pengawas Obat dan Makanan (83,98)

    – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (83,9)

    Kategori Provinsi

    – Provinsi Jawa Tengah (79,4)

    – Provinsi Bali (77,97)

    – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (74,6)

    – Provinsi Sulawesi Utara (73,98)

    – Provinsi Jawa Barat (73,84)

    – Provinsi Kalimantan Timur  (72,75)

    – Provinsi DKI Jakarta (72,5)

    – Provinsi Kalimantan Barat (72,37)

    – Provinsi Gorontalo (71,79)

    – Provinsi Bengkulu (71,76)

    Kategori Kabupaten

    – Kabupaten Batang (80,49)

    – Kabupaten Gunungkidul (80,08)

    – Kabupaten Kulon Progo (80,05)

    – Kabupaten Natuna (79,96)

    – Kabupaten Gianyar (79,87)

    – Kabupaten Lingga (79,82)

    – Kabupaten Wonosobo (79,36)

    – Kabupaten Sukoharjo (79,34)

    – Kabupaten Buleleng (79,14)

    – Kabupaten Hulu Sungai Selatan (79,06)

    Kategori Kota

    – Kota Pekalongan (82,25) 

    ⁠- Kota Tegal (80,62)

    ⁠- Kota Kotamobagu (79,75) 

    ⁠- Kota Yogyakarta (79,39) 

    ⁠- Kota Denpasar (79,02) 

    ⁠- Kota Salatiga (78,94) 

    ⁠- Kota Solok (78,52)

    ⁠- Kota Tebing Tinggi (78,48) 

    ⁠- Kota Magelang (78,21) 

    ⁠- Kota Padang Panjang (78,03)

  • Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak Yogyakarta 26 Januari 2025

    Prediksi Cuaca Ekstrem di Jateng 26-28 Januari, Ini Daftar Wilayah Terdampak
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) Stasiun Ahmad Yani memprediksi potensi terjadinya
    cuaca ekstrem
    di wilayah Jateng pada 26-28 Januari 2025.
    Kepala BMKG Stasiun Ahmad Yani Yoga Sambodo mengatakan, gangguan atmosfer menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng.
    “Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulonimbus) yang berpotensi menyebabkan curah
    hujan lebat
    disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah
    Jawa Tengah
    ,” ujar Yoga dalam keterangan tertulis, Minggu (26/1/2025).
    Potensi tersebut tersebar di wilayah berikut:
    26 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kebumen, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab. Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    27 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Blora, Boyolali, Cilacap, Demak, Grobogan, Jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Kudus, Kab./Kota Magelang, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Salatiga, Kab. Semarang, Sragen, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    28 Januari 2025
    :
    Banjarnegara, Batang, Banyumas, Brebes, Boyolali, Cilacap, Demak, Jepara, Karanganyar, Kendal, Kudus, Klaten, Pati, Kab./Kota Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Kab. Tegal, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, dan sekitarnya.
    “Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana dihimbau untuk terus waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” imbau dia.
    Dia juga meminta masyarakat untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca ekstrem dari Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang melalui website https://www.cuaca.
    bmkg
    .go.id, dan Instagram @cuaca_jateng, Twitter @cuacajateng, dan Facebook @Stasiun Meteorologi Ahmad Yani.
    Dia memaparkan adanya sirkulasi siklonik yang terpantau di wilayah barat Sumatera menyebabkan pola belokan dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.
    “Aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini terpantau aktif pada fase 3 yang berkontribusi terhadap peningkatan intensitas curah hujan di wilayah Jawa Tengah. Hingga akhir Januari 2025, diprediksi berada pada fase 4 dan 5, masih berpengaruh untuk wilayah Jawa Tengah,” lanjut dia.
    Lalu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Janur Resto, Destinasi Wisata Kuliner Bernuansa Pantai di Dataran Tinggi Wonosobo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Januari 2025

    Janur Resto, Destinasi Wisata Kuliner Bernuansa Pantai di Dataran Tinggi Wonosobo Regional 25 Januari 2025

    Janur Resto, Destinasi Wisata Kuliner Bernuansa Pantai di Dataran Tinggi Wonosobo
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com-

    Libur panjang
    sering menjadi momen yang tepat untuk bersantai bersama keluarga atau teman-teman. Seperti akhir bulan ini, ada sederet tanggal merah yang dapat dimanfaatkan untuk luburan bersama.
    Jika Anda sedang mencari tempat makan sekaligus tempat nongkrong dengan suasana unik di
    Wonosobo
    , Janur Resto bisa menjadi pilihan yang menarik.
    Terletak di jl Bambang Sugeng km 01(komplek KSPPS al huda) Wonosobo, Jawa Tengah, tempat ini menawarkan pengalaman kuliner yang memanjakan selera dan suasana yang nyaman.
    Ahmad Prabudi, Marketing Executive Janur Resto, menjelaskan bahwa resto ini memiliki berbagai keunggulan dan keunikan, seperti pemandangan pantai buatan yang didesain sedemikian rupa agar warga dapat menikmati makanan di pinggir pantai walaupun berada di Kabupaten Wonosobo yang merupakan pegunungan.
    Konsep prasmanan yang memungkinkan pengunjung bebas memilih menu favorit, hingga fasilitas modern seperti area meeting coffee, taman berkonsep pantai, parkir luas, dan akses free Wi-Fi.
    “Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pengunjung. Dengan konsep buffet, mereka bisa menikmati berbagai pilihan makanan sesuai selera,” ujar Ahmad kepada Kompas.com pada Sabtu (25/1/2025).
    Salah satu daya tarik Janur Resto adalah beragam pilihan menu khasnya. Mulai dari kepala kakap bumbu kuning yang lezat hingga bebek goreng bumbu hitam yang gurih, semua diolah dengan cita rasa tinggi.
    Tak ketinggalan, aneka olahan ayam, ikan dan tentunya seafood juga tersedia dan siap memanjakan lidah.
    “Kami ingin setiap pelanggan merasakan sensasi kuliner yang autentik, baik untuk makanan berat maupun camilan ringan,” tambah Ahmad.
    Konsep taman berpantai di Janur Resto menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang gemar berswafoto.
    “Area ini kami desain agar bisa memberikan suasana santai seperti di pantai, meskipun berada di tengah Wonosobo,” jelas Ahmad.
    Tempat ini juga cocok untuk acara rombongan, seperti arisan, gathering, atau sekadar hangout bersama teman-teman.
    Jadi, jika Anda sedang berada di Wonosobo, jangan lupa mampir ke Janur Resto. Nikmati suasana santai, makanan lezat, dan fasilitas lengkap yang cocok untuk semua kalangan.
    “Kami tunggu kedatangan Anda di Janur Resto. Jangan sampai kelewat, ya,” tutup Ahmad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muhammad Albar Wabup Wonosobo Pamit Tinggalkan Rumah Dinas, Kembali ke Desa Tieng Kejajar

    Muhammad Albar Wabup Wonosobo Pamit Tinggalkan Rumah Dinas, Kembali ke Desa Tieng Kejajar

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Masa jabatan Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar segera berakhir dalam waktu dekat ini.

    Jumat (24/1/2025) siang, Muhammad Albar dan keluarga meninggalkan rumah dinasnya di Jalan Angkatan 45 Wonosobo. 

    Menjelang masa berakhirnya jabatan, Wabup Albar kembali ke kampung halamannya yang berada di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

    Boyongan Muhammad Albar dan keluarga ini dihadiri segenap pejabat Pemkab Wonosobo.

    Pada kesempatan ini Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menyampaikan sepatah kata dalam boyongan Wabup Albar.

    Dia sebut, kehadirannya kali ini tentu sebagai wujud rasa cintanya kepada Muhammad Albar yang telah membersamai selama tiga tahun ini.

    Kebersamaan yang telah dilaluinya selama ini membangun Kabupaten Wonosobo, rasa kehilangan tentu dirasakannya.

    “Kami mengantarkan sebagai wujud rasa cinta, kasih sayang, dan tresno kami.”

    “Tentu kami merasa kehilangan karena apapun niat baik di awal dengan berlanjut bersama-sama, namun Tuhan berkehendak lain,” ungkapnya.

    Bupati Afif yakin, Muhammad Albar akan terus aktif memberikan kontribusi untuk kemajuan Kabupaten Wonosobo meski tidak lagi menjabat.

    “Saya percaya beliau selalu aktif memberikan kontribusi untuk pengembangan Kabupaten Wonosobo,” imbuhnya.

    Bupati menambahkan, di akhir-akhir masa jabatan keduanya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Wonosobo periode 2021-2024 ini akan ngantor bersama di Kantor Setda setempat.

    “Kami ngantor bersama di Setda, selama seminggu ngantor di sana,” pungkasnya.

    Sebelum berangkat menuju rumahnya di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wabup Albar terlebih dahulu bersalam-salaman kepada seluruh perangkat daerah yang hadir.

    Suasana haru menyelimuti boyongan Wabup Albar bersama keluarga.

     Dia diantarkan dengan kendaraan dinasnya dan iringan OPD lainnya. (*)

  • Belajar dari Bencana, Kemenpar Gencarkan Destinasi Wisata Tangguh Bencana
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        23 Januari 2025

    Belajar dari Bencana, Kemenpar Gencarkan Destinasi Wisata Tangguh Bencana Yogyakarta 23 Januari 2025

    Belajar dari Bencana, Kemenpar Gencarkan Destinasi Wisata Tangguh Bencana
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com-
    Kementrian Pariwisata menyebut akan menggencarkan destinasi
    wisata tangguh bencana
    .
    Hal ini mengingat destinasi
    wisata alam
    di Petungkriyono, Pekalongan dan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah yang terdampak bencana alam.
    Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto mengatakan, Kementerian Pariwisata berkepentingan tentang situasi dan kondisi yang ada di destinasi wisata. Indonesia secara karakteristik, geografis maupun bentang alamnya itu memang rentan dalam hal bencana.
    “Kita mitigasi kebencanaan itu secara terstruktur berkolaborasi dengan berbagai pihak,” kata Hariyanto di Wukirsari, Imogiri, Bantul, Kamis (23/1/2025).
    Kementerian Pariwisata memiliki pejabat setingkat eselon satu yakni Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis. Pihaknya juga memiliki platform sistem pariwisata nasional (Sisparnas) yang didalamnya ada menu manajemen krisis.
    Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis
    Kemenpar
    , Fadjar Hutomo mengatakan, Kementerian Pariwisata memiliki payung hukum yaitu Permenpar No.10 tahun 2019 tentang pedoman manajemen krisis kepariwisataan (MKK).
    “Intinya dari pedoman MKK itu ada tiga pilarnya,” kata Fadjar.
    Fadjar mengatakan, pada saat terjadi bencana, tanggap darurat tidak hanya dilakukan oleh dinas atau kementerian yang terkait pariwisata saja, tetapi juga melibatkan berbagai pihak seperti Basarnas, BNPB dan lain sebagainya.
    “Yang lebih penting adalah melakukan langkah-langkah untuk kesiapsiagaan kebencanaan. Ini etap harus melibatkan multisektor,” kata dia.
    Fadjar mengatakan, pembangunan destinasi wisata itu juga tetap memperhatikan aspek tata ruang, kemudian kesiapsiagaan dari para personel pengelola desa wisata dalam hal ini berada di wilayah rawan bencana tentunya ini juga perlu disiap siagakan.
    Pihaknya tengah menggencarkan program desa wisata tangguh bencana.
    “Kita juga ada program desa wisata tangguh bencana, ini yang akan terus kita lakukan bekerjasama dengan BNPB. Selain itu juga untuk memetakan destinasi-destinasi yang memiliki risiko kebencanaan dan juga mempersiapkan SDM (sumber daya manusia) sesuai dengan karakter kebencanaan didaerah itu,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Update Korban Longsor Pekalongan: 21 Meninggal Dunia, 5 Hilang

    Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 23-25 Januari 2025.

    “Sesuai dengan informasi yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang pagi ini (22/1) disebutkan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.

    Dalam hal ini, kata dia, berdasarkan  analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan menyebabkan pembentukan wilayah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jateng.

    Selain itu aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Jawa turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Jateng, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng.

    “Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng,” katanya.

    Berdasarkan pantauan analisis dinamika atmosfer tersebut, lanjutnya, beberapa wilayah Jateng yang perlu diwaspadai memiliki potensi hujan sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang pada hari Kamis (23/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sragen, Blora, Rembang, Grobogan, Demak, Jepara, Temanggung, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Selanjutnya pada hari Jumat (24/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten/Kota Magelang, Kebumen, Boyolali, Jepara, Rembang, Pati, Blora, Grobogan, Kudus, Sragen, Pemalang, Kota/Kabupaten Semarang, Demak, Kota Salatiga, Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, Boyolali, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Karanganyar, Kabupaten Tegal, Brebes dan sekitarnya.

    Sementara pada hari Sabtu (25/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Kendal, Rembang, Blora, Sragen, Batang, Pemalang, Jepara, Pati, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya.

    “Kami mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat guna mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” kata Teguh.

  • Fakta Unik Candi Dieng, Warisan Sejarah di Kaki Gunung Dieng Wonosobo

    Fakta Unik Candi Dieng, Warisan Sejarah di Kaki Gunung Dieng Wonosobo

    Ornamen-ornamen pada candi ini dihiasi dengan ukiran yang detail, menggambarkan elemen-elemen Hindu klasik yang penuh makna filosofis. Selain sebagai tempat ibadah, kompleks Candi Dieng juga diyakini memiliki fungsi astronomi dan ritual.

    Posisi candi yang menghadap ke barat dan pola tata letaknya menunjukkan adanya perhitungan astronomis yang cermat. Masyarakat Hindu kuno di Dieng tampaknya menggunakan kawasan ini untuk kegiatan keagamaan, seperti upacara pemujaan dan perayaan hari besar Hindu.

    Hingga saat ini, masyarakat setempat masih menghormati candi-candi ini sebagai tempat yang sakral. Bahkan, tradisi Dieng Culture Festival yang diadakan setiap tahun turut melestarikan nilai-nilai budaya dan spiritual dari kawasan ini, meskipun dalam konteks yang lebih modern.

    Keindahan Candi Dieng tidak hanya terletak pada sejarah dan arsitekturnya, tetapi juga pada pemandangan alam yang mengelilinginya.

    Kompleks candi ini berada di tengah-tengah dataran tinggi Dieng yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan ladang pertanian. Udara yang sejuk dan pemandangan yang memukau menjadikan kunjungan ke candi ini sebagai pengalaman yang tak terlupakan.

    Saat pagi hari, kawasan ini sering diselimuti kabut tebal, menciptakan suasana mistis yang menambah daya tarik Candi Dieng. Selain itu, wisatawan juga dapat menikmati keindahan Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan beberapa objek wisata lainnya yang terletak tidak jauh dari kompleks candi.

    Namun, keberadaan Candi Dieng tidak luput dari tantangan. Kondisi cuaca yang ekstrem, erosi, dan aktivitas manusia menjadi ancaman bagi kelestarian candi-candi ini.

    Upaya konservasi dan pemugaran terus dilakukan oleh pemerintah dan para ahli untuk menjaga warisan ini agar tetap lestari. Selain itu, edukasi kepada masyarakat dan wisatawan juga penting untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga situs bersejarah ini.

    Candi Dieng bukan sekadar bangunan kuno, tetapi sebuah warisan yang menyimpan banyak cerita dan pengetahuan tentang masa lalu.

    Mengunjungi Candi Dieng bukan hanya tentang menikmati keindahan arsitektur dan pemandangan, tetapi juga tentang mengenal lebih dalam sejarah, budaya, dan spiritualitas yang pernah berkembang di tanah Jawa.

    Oleh karena itu, Candi Dieng layak menjadi salah satu tujuan wisata sejarah yang wajib dikunjungi, terutama bagi mereka yang ingin mendalami kekayaan peradaban Nusantara.

     

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Kecelakaan Bus 23 Penumpang Terperosok Masuk Sungai di Wonosobo, Mundur Tak Terkendali di Tanjakan

    Kecelakaan Bus 23 Penumpang Terperosok Masuk Sungai di Wonosobo, Mundur Tak Terkendali di Tanjakan

    TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO – Diduga tak kuat menanjak, sebuah bus terperosok masuk ke sungai di Jalan Kepil-Magelang, tepatnya di Dusun Siroto, Desa Randusari, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo, Rabu (22/1/2025).

    Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo, Aipda Nanang DP Wibowo menyampaikan, kecelakaan yang melibatkan bus bernomor polisi AD 1473 CC itu terjadi sekira pukul 13.00.

    “Menurut informasi, bus yang dikemudikan Ngafifi (34), warga Bacian, Kelurahan Ngluwar, Kabupaten Magelang itu mengangkut 36 penumpang,” ungkapnya.

    Kronologi kejadian bermula saat bus melintasi jalan menanjak di Jalan Kepil-Magelang, tiba-tiba mundur tak terkendali, diduga tidak kuat menanjak.

    “Diduga kendaraan tidak mampu menanjak, sehingga mundur tak terkendali dan akhirnya terperosok masuk sungai,” jelasnya.

    Akibat insiden ini, 23 penumpang mengalami luka-luka.

    6 orang dirawat di RSUD Wonosobo, 11 orang mendapatkan perawatan di Puskesmas Kajoran, dan 6 lainnya di Puskesmas Salaman, Magelang. 

    “Tidak ada korban meninggal dalam kecelakaan ini,” imbuhnya.

    Kerugian material kejadian ini diperkirakan mencapai Rp30 juta akibat kerusakan pada kendaraan.

    Dokumen STNK kendaraan juga belum ditemukan di lokasi kejadian.

    Petugas kepolisian dari Polsek Kepil dan Unit Lakalantas Satlantas Polres Wonosobo pun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi para korban. 

    “Kami masih menyelidiki lebih lanjut penyebab pasti kecelakaan, termasuk kondisi kendaraan dan faktor jalan,” imbuhnya.

    Aipda Nanang DP Wibowo menambahkan, peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan, terutama saat melintasi jalur dengan kondisi medan menantang. 

    Para pengemudi diimbau untuk memastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum melakukan perjalanan. (*)

  • Daftar Daerah Termiskin di Jawa Tengah, Kebumen Pertama, Kota Semarang Terakhir

    Daftar Daerah Termiskin di Jawa Tengah, Kebumen Pertama, Kota Semarang Terakhir

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar daerah termiskin di Jawa Tengah berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

    Disebut daerah termiskin dalam artian kabupaten atau kota tersebut memiliki presentase kemiskinan yang tinggi.

    Sebanyak 17 kabupaten di Jawa Tengah menjadi prioritas penanganan kemiskinan karena tercatat memiliki angga kemiskinan di atas rata-rata provinsi maupun nasional. 

    Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2024 sebesar 10,47 persen, sementara rata-rata nasional 9,03 persen.

    Angka kemiskinan di Jawa Tengah pada September 2024 turun menjadi 9,58 persen dengan total 3,4 juta warga miskin.

    Angka itu mengalami penurunan 307.000 orang.

    Kepala Bappeda Jawa Tengah, Harso Susilo menuturkan, daerah yang menjadi prioritas penanganan kemiskinannya didominasi wilayah pertanian dan pedesaan.

    “Kalau yang paling bawah, saya ingat itu Kebumen, Brebes, Banyumas, mungkin Banjarnegara, Wonosobo, sampai Cilacap di daerah selatan semua, yang wilayahnya luas luas,” ujar Harso saat diwawancarai Rabu (22/1/2025).

    Wilayah miskin di Jateng

    Berdasarkan data BPS per Maret 2024, Kebumen menjadi daerah dengan kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah, dan Kota Semarang menjadi daerah terendah, yakni 4,03 persen.

    Daerah dengan persentase kemiskinannya tertinggi di Jawa Tengah di antaranya Kebumen (15,71 persen), Brebes (15,60 persen), Wonosobo (15,28 persen), Pemalang (14,92 persen),  Banjarnegara (14,71 persen), Purbalingga (14,18 persen).

    Lalu Rembang (14,02 persen), Sragen (12,41 persen), Klaten (12,04 persen), Banyumas (11,95 persen), Demak (11,89 persen), Grobogan (11,43 persen), Blora (11,42 persen), Purworejo (10,87 persen), Kabupaten Magelang (10,83 persen), Wonogori (10,71 persen), Cilacap (10,68 persen).

    “Kalau masalah kemiskinan secara absolut kita sudah tahu, kita sudah turun jadi 9,58 persen dari BPS, tp by name by address tidak ada, jadi hanya persentase saja.”

    “Masalah kemiskinan memang kompleks sekali dan kita coba. Dari saya, masuk Bappeda itu kan mulai pokja (kelompok kerja) prioritas kemiskinan,” ungkap dia.

    Saat ini, Bappeda akan membuat kelompok kerja atau pokja untuk menangani kemiskinan khususnya di 17 kabupaten yang menjadi prioritas Pemprov Jateng.

    Harso menilai, intervensi pengentasan kemiskinan yang menyasar kelompok miskin lebih cepat mengurangi angka kemiskinan ketimbang menyasar kelompok miskin esktrem.

    Apalagi sebagian besar kelompok miskin ekstrem sangat bergantung dengan bantuan sosial dari pemerintah.

    “Satu data sudah dilaksanakan semua sasarannya, tapi betul dipicunya memang tidak yang miskin banget, sedang lah, desil 2,3, 4, apalagi 3, itu dipicu sedikit itu sudah bergerak.”

    “Tapi yang benar miskin itu memang diberi bantuan apapun tinggal melaksanakan, bertahan dari 10 menjadi satu, yang bertahan sudah bagus. Memang agak susah, mental, mindset, perilakunya, semuanya,” tandas dia. (*)

  • Rekomendasi Kuliner Legendaris di Wonosobo,  Mie Ongklok Pak Muhadi Beri Cita Rasa Gurih dan Hangat

    Rekomendasi Kuliner Legendaris di Wonosobo, Mie Ongklok Pak Muhadi Beri Cita Rasa Gurih dan Hangat

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini rekomendasi kuliner legendaris di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

    Wonosobo menyimpan beberapa kuliner legendaris yang hanya ada di wilayah tersebut.

    Oleh karena itu, jika berkunjung ke sana wajib hukumnya mencicipi kuliner legendaris berikut ini.

    Wonosobo, kota kecil yang terletak di kaki Pegunungan Dieng, tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga kuliner khas yang menggoda selera.

    Dengan udara yang sejuk, menikmati makanan tradisional di Wonosobo memberikan pengalaman yang tak terlupakan.

    Berikut adalah daftar kuliner khas Wonosobo yang wajib Anda coba saat berkunjung:

    1. Mie Ongklok

    Mie ongklok adalah makanan khas Wonosobo yang terdiri dari mie kuning, kol, dan daun kucai yang disiram kuah kental berbahan dasar tepung kanji.

    Mie ini biasanya disajikan dengan sate sapi dan tempe kemul. Anda bisa mencobanya di Mie Ongklok Longkrang, yang berlokasi di Jalan Pasukan Ronggolawe.

    Seporsi mie ongklok dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp20.000.

    Rasanya gurih, sedikit manis, dan sangat cocok disantap di udara dingin.

    Selain Longkrang, ada Juga Mie Ongklok pak Muhadi yang bisa jadi rekomendasi.

    2. Tempe Kemul

    Tempe kemul adalah camilan khas Wonosobo yang terbuat dari tempe yang dilapisi adonan tepung berbumbu, kemudian digoreng hingga renyah.

    Anda bisa menemukannya di hampir semua warung makan di Wonosobo, namun yang terkenal adalah di kawasan Pasar Wonosobo.

    Seporsi tempe kemul biasanya dihargai sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000.

    Rasanya gurih dan renyah, cocok sebagai teman minum teh.

    3. Geblek dan Ndog Gludhug

    Geblek adalah camilan berbahan dasar singkong yang digoreng, sedangkan ndog gludhug adalah telur ayam yang direbus dengan bumbu khas.

    Keduanya sering dinikmati bersama. Salah satu tempat terkenal untuk mencicipinya adalah di Warung Geblek Mbok Sri, yang berlokasi di Desa Kertek. Harga seporsi camilan ini berkisar Rp10.000 hingga Rp15.000.

    Rasanya gurih dan mengenyangkan.

    4. Carica Dieng

    Carica adalah buah khas Dieng yang diolah menjadi manisan atau sirup. Salah satu merek terkenal adalah Carica Dieng Sumbing, yang bisa Anda temukan di pusat oleh-oleh di Wonosobo.

    Seporsi carica dihargai sekitar Rp15.000 hingga Rp30.000. Rasanya manis dan segar, cocok dijadikan oleh-oleh.

    5. Keripik Jamur

    Wonosobo juga terkenal dengan keripik jamur yang dibuat dari jamur tiram segar.

    Keripik ini memiliki tekstur renyah dan rasa gurih. Salah satu tempat terbaik untuk membelinya adalah di Keripik Jamur Bu Tini, yang berlokasi di kawasan Dieng.

    Sepaket keripik jamur dihargai sekitar Rp20.000 hingga Rp30.000.

    6. Nasi Megono

    Nasi megono adalah nasi yang disajikan dengan parutan kelapa berbumbu dan lauk sederhana seperti tahu goreng atau tempe.

    Salah satu tempat terbaik untuk mencicipinya adalah di Warung Nasi Megono Pak Slamet, yang terletak di Jalan Ahmad Yani.

    Seporsi nasi megono dihargai sekitar Rp10.000 hingga Rp15.000. Rasanya gurih dengan aroma rempah yang khas.

    7. Purwaceng

     Sejumlah warga saat ikut Rekor MURI itu berupa aksi minum bersama 1.116 Purwaceng yang merupakan minuman khas Dieng, dalam gelaran Dieng Culture Festival 2022, di Lapangan Pandawa, Dieng Kulon, Banjarnegara, Jumat (2/9/2022). (Tribun Jateng/Permata Putra Jati)
     

    Purwaceng adalah minuman herbal khas Dieng yang terkenal dengan khasiatnya sebagai penghangat tubuh.

    Minuman ini bisa Anda temukan di Kedai Purwaceng Dieng, yang berlokasi di kawasan Dieng Plateau.

    Secangkir purwaceng dihargai sekitar Rp10.000 hingga Rp20.000.

    Rasanya hangat dan sedikit pahit, sangat cocok untuk mengusir dingin.

    8. Teh Tambi

    Teh Tambi adalah teh khas Wonosobo yang dihasilkan dari kebun teh Tambi. Anda bisa mencicipi teh ini di Kafe Kebun Tambi, yang berlokasi di Desa Tambi.

    Secangkir teh tambi dihargai sekitar Rp8.000 hingga Rp15.000. Rasanya segar dengan aroma yang khas, cocok dinikmati di pagi atau sore hari.

    9. Sagon

    Sagon adalah kue tradisional berbahan dasar kelapa parut dan tepung ketan yang dipanggang hingga harum. Anda bisa menemukannya di pasar-pasar tradisional di Wonosobo, seperti Pasar Induk Wonosobo.

    Seporsi sagon dihargai sekitar Rp5.000 hingga Rp10.000. Rasanya manis dan sedikit gurih, dengan tekstur yang renyah di luar namun lembut di dalam.

    10. Dendeng Gepuk

    Dendeng gepuk adalah olahan daging sapi yang dimasak dengan bumbu manis dan digoreng hingga kering. Anda bisa mencicipinya di Warung Dendeng Gepuk Bu Sari, yang berlokasi di Jalan Raya Kertek.

    Seporsi dendeng gepuk dihargai sekitar Rp25.000 hingga Rp30.000.

    Rasanya manis gurih dan sangat cocok disantap dengan nasi hangat.

    Wonosobo adalah surga bagi para pecinta kuliner yang ingin merasakan makanan tradisional dengan cita rasa otentik.

    Pastikan Anda mencicipi hidangan-hidangan di atas saat berkunjung ke daerah ini. Selamat menikmati wisata kuliner di Wonosobo! (*)