kab/kota: Wonosobo

  • 8 Orang Luka-luka dalam Kecelakaan Libatkan Bus dan Tronton di Tol Cipali Km 185

    8 Orang Luka-luka dalam Kecelakaan Libatkan Bus dan Tronton di Tol Cipali Km 185

    JABAR – Polresta Cirebon menangani kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sebuah bus penumpang dan truk tronton di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 185/600A pada Selasa dini hari, 15 April.

    “Kecelakaan tersebut menyebabkan delapan orang mengalami luka-luka. Satu orang dilaporkan mengalami luka berat, dan tujuh orang lainnya luka ringan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut,” kata Kepala Satlantas Polresta Cirebon Kompol Mangku Anom Sutresno di Cirebon, Selasa 15 April, disitat Antara. 

    Ia menjelaskan kecelakaan tersebut bermula ketika bus Kupu-Kupu Ayu berpelat R-7552-OA melaju dari arah Cikopo menuju Cirebon di lajur satu. Saat itu bus diduga tidak menjaga jarak aman, kemudian menabrak bagian belakang truk  dengan nomor polisi L-9742-UW yang berada di depannya.

    Akibat benturan tersebut, kata dia, truk tronton terguling di lokasi kejadian dan menyebabkan kerusakan pada kedua kendaraan. Nilai kerugian material diperkirakan mencapai Rp50 juta.

    “Diduga pengemudi bus kurang waspada saat berkendara, sehingga tidak sempat menghindari truk di depannya,” ujar Anom.

    Dia menyebutkan petugas di lapangan telah mengamankan dua unit kendaraan yang terlibat kecelakaan serta dokumen pengemudi sebagai barang bukti untuk keperluan penyelidikan.

    Ia mengatakan seluruh korban telah dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Sentra Medika Cirebon, untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

    Dia menuturkan satu korban luka berat dalam kejadian tersebut adalah kernet bus bernama Wildan (19), warga Kabupaten Brebes, yang mengalami luka cukup serius dan kini masih dalam perawatan intensif.

    “Tujuh korban luka ringan lainnya terdiri atas penumpang bus yang berasal dari berbagai daerah seperti Bekasi, Sukabumi, Purbalingga, Wonosobo, dan Jakarta Timur. Saat ini sudah ditangani tim medis,” katanya.

    Pihaknya mengimbau seluruh pengguna jalan tol, khususnya pengemudi kendaraan besar, agar senantiasa waspada dan menjaga jarak aman guna menghindari kecelakaan serupa.

    Sementara itu Corporate Communications & Sustainability Management Dept. Head Astra Tol Cipali Ardam Rafif Trisilo menyebutkan usai kecelakaan tersebut, pihaknya bersama kepolisian sudah melakukan pengalihan arus kendaraan ke Gerbang Tol Sumberjaya mulai pukul 02.40 hingga 04.40 WIB.

    “Hal ini dilakukan agar kondisi arus lalu lintas di lokasi kembali normal,” katanya.

  • Tekad Arsenio Bawa Astra Honda Juarai Kejurnas Motocross 2025

    Tekad Arsenio Bawa Astra Honda Juarai Kejurnas Motocross 2025

    JABAR EKSPRES – Tidak hanya jawara di ajang road race, motor Honda juga dominan di balapan Motocross. Pebalap muda berbakat yang tergabung dengan Astra Honda Racing Team (AHRT), Arsenio Al Ghifari, bertekad melesat raih juara di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motocross 2025 pada kelas MX2.

    Seri pembuka Kejurnas akan diselenggarakan di Sirkuit Akarmas Sumbing Mountain, Wonosobo, Jawa Tengah, pada 12-13 April 2025.​Dalam Kejurnas MX2 2025 ini, Arsenio yang mengandalkan CRF250R, yang telah terbukti kompetitif di lintasan nasional maupun internasional.

    Tahun lalu, Arsenio menunjukkan semangat luar biasa dalam Kejurnas Motocross kelas MX2. Menderita cedera setelah berjuang di ajang kejuaraan dunia MX2, dirinya tetap tampil gigih dan mampu finish di posisi kedua pada dua race putaran akhir Kejurnas Motocross 2024 di Wonosobo.

    Baca juga : Empat Pebalap Astra Honda Siap Bawa Merah Putih Berjaya di IATC Qatar

    ”Target saya tahun ini tentu meraih juara nasional bersama Astra Honda. Persiapan sudah saya lakukan dengan maksimal. Saya akan berusaha menggapai hasil terbaik di semua seri tahun ini, termasuk seri pembuka yang akan dilaksanakan di Wonosobo ini,” ujar Arsenio.

    Keikutsertaan Arsenio dalam Kejurnas Motocross 2025 merupakan bagian dari program pembinaan pebalap berjenjang yang dilakukan oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Sejak 2019, AHM telah membentuk tim motocross AHRT yang bertanding di ajang nasional dan internasional, termasuk Motocross Grand Prix (MXGP).

    General Manager Marketing Planning & Analysis AHM, Andy Wijaya, menyatakan program ini bertujuan untuk mengembangkan talenta pebalap muda Indonesia agar dapat berprestasi di tingkat dunia. ​”Kami tak hanya serius pada balap on road.

    Baca juga ; Astra Honda Siap Bawa CBR series Pertahankan Dominasi di Mandalika Racing Series 2025

    Adu ketangkasan di lintasan off road juga menjadi bagian dari roadmap pembinaan balap berjenjang yang dilakukan AHM. Kami temani selalu semangat crosser muda Indonesia untuk tampil membanggakan dan membawa harum nama bangsa Indonesia di kancah dunia,” kata Andy.​

    Dukungan penuh dari AHM dan AHRT, Arsenio diharapkan dapat memberikan performa terbaiknya dan meraih prestasi gemilang di Kejurnas Motocross 2025, hingga pada saatnya mengharumkan nama Indonesia di kancah balap motocross nasional dan internasional.

  • Java Coffee, Warisan Kopi Arabika Jawa yang Mendunia

    Java Coffee, Warisan Kopi Arabika Jawa yang Mendunia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Selama lebih dari tiga abad, kopi Arabika dari Jawa Timur dan Jawa Tengah telah menjadi komoditas global yang dikenal dengan sebutan java coffee. Dibawa oleh VOC sejak abad ke-18, kopi ini memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari varietas kopi lainnya di dunia.

    Mengutip dari berbagai sumber, kopi Jawa pertama kali dibudidayakan secara luas pada masa kolonial Belanda. VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) memulai ekspor kopi Jawa ke Eropa pada awal abad ke-18.

    Hal ini menjadikannya salah satu kopi pertama yang diperdagangkan secara internasional. Nama java kemudian menjadi istilah generik untuk kopi di banyak negara.

    Kopi Arabika Jawa Timur dan Jawa Tengah dikenal dengan profil rasa yang halus dan beraroma kacang. Asamitasnya rendah, membuatnya mudah dinikmati tanpa rasa yang terlalu tajam.

    Beberapa perkebunan di Jawa menghasilkan kopi dengan sentuhan manis alami. Di Jawa Timur, daerah seperti Malang, Bondowoso, dan Jember dikenal sebagai sentra produksi kopi Arabika.

    Sementara di Jawa Tengah, wilayah Temanggung, Wonosobo, dan Dieng menjadi penghasil kopi berkualitas tinggi. Perkebunan peninggalan Belanda masih beroperasi di beberapa daerah ini.

    Kopi Jawa banyak diproses dengan metode basah (wet process), yang menghasilkan karakter rasa yang bersih. Beberapa produsen juga mengembangkan teknik semi-washed atau honey process untuk menciptakan variasi rasa yang lebih kompleks.

    Beberapa petani juga mulai mengembangkan varietas kopi yang lebih tahan terhadap panas. Ada pula yang memindahkan kebun ke ketinggian lebih tinggi untuk mempertahankan kualitas biji kopi.

    Meski tidak sebesar produsen kopi lain seperti Brasil atau Vietnam, java coffee tetap memiliki pangsa pasar khusus. Kopi ini sering dicari oleh para pecinta kopi yang menyukai karakter klasik dan sejarah panjang di balik setiap bijinya.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Polres Tulungagung Amankan 39 Balon Udara Tak Berizin Selama Lebaran

    Polres Tulungagung Amankan 39 Balon Udara Tak Berizin Selama Lebaran

    Tulungagung (beritajatim.com) – Selama masa lebaran 2025, jajaran Polres Tulungagung bersama TNI, PLN, dan masyarakat berhasil mengamankan puluhan balon udara tanpa izin. Operasi razia dilakukan secara serentak di seluruh kecamatan menyusul maraknya penerbangan balon udara liar yang dinilai membahayakan keselamatan penerbangan serta fasilitas publik.

    Kapolres Tulungagung, AKBP M. Taat Resdi menyampaikan, total sebanyak 39 balon udara dengan berbagai ukuran telah diamankan selama operasi lebaran tahun ini. Petugas berhasil mengamankan balon udara tersebut sebelum sempat diterbangkan, meski ada juga yang diturunkan setelah mengudara.

    “Sebanyak 6 balon berhasil diturunkan saat sudah berada di udara, sedangkan 33 lainnya disita sebelum sempat diterbangkan,” ujarnya, Kamis (10/04/2025).

    Dari puluhan balon yang diamankan, sebagian besar berasal dari wilayah Kecamatan Bandung. Beberapa di antaranya bahkan dilengkapi dengan petasan, yang tentunya menambah risiko bahaya bagi keselamatan warga maupun penerbangan. “Tanpa petasan menerbangkan balon udara sudah berbahaya, apalagi dipasang petasan,” tuturnya.

    Selain menyita balon udara, petugas juga mengamankan 16 orang yang terlibat dalam upaya penerbangan balon tersebut. Mereka diberikan peringatan tegas oleh aparat kepolisian.

    Razia terhadap balon udara ilegal ini akan terus dilakukan terutama pada momentum Hari Raya Idulfitri. Selain berbahaya, penerbangan balon udara tanpa izin juga dinilai melanggar Undang-Undang Penerbangan.

    Sebagai alternatif, pihak Polres Tulungagung berencana menggelar festival balon udara secara legal seperti yang biasa diadakan di Wonosobo. Festival ini dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli mendatang.

    “Kami imbau masyarakat untuk tidak menerbangkan balon udara tanpa izin, apalagi yang menggunakan bahan peledak. Polres Tulungagung akan terus melakukan penegakan hukum demi menjaga keselamatan dan ketertiban,” pungkasnya. [nm/kun]

  • Mie Ongklok, Kuliner Khas Wonosobo Terbuat dari Rempah Pilihan

    Mie Ongklok, Kuliner Khas Wonosobo Terbuat dari Rempah Pilihan

    Selain rasanya yang lezat, Mie Ongklok juga memiliki nilai budaya yang tinggi di masyarakat Wonosobo dan Dieng. Hidangan ini sering dijadikan menu utama dalam berbagai acara adat dan perayaan di daerah tersebut.

    Selain itu, banyak wisatawan yang sengaja datang ke Wonosobo untuk mencicipi Mie Ongklok langsung di tempat asalnya, karena menikmati hidangan ini di daerah pegunungan dengan udara yang sejuk memberikan pengalaman yang jauh lebih autentik dan berkesan.

    Tak heran jika Mie Ongklok menjadi salah satu makanan wajib coba bagi para wisatawan yang berkunjung ke Dieng atau Wonosobo. Seiring dengan berkembangnya zaman, popularitas Mie Ongklok semakin meluas.

    Kini, hidangan ini tidak hanya bisa dinikmati di Wonosobo atau Dieng saja, tetapi juga telah banyak dijual di berbagai kota besar di Indonesia. Beberapa restoran khas Jawa Tengah bahkan telah memasukkan Mie Ongklok ke dalam menu mereka untuk memenuhi permintaan para pecinta kuliner tradisional.

    Namun, tentu saja, cita rasa asli Mie Ongklok akan selalu terasa lebih nikmat jika dinikmati langsung di tempat asalnya, ditemani udara dingin khas pegunungan yang membuat setiap suapan terasa lebih hangat dan lezat.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

  • Buntut Persoalkan Keaslian Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Sudah Dua Kali Alami Teror

    Buntut Persoalkan Keaslian Ijazah Jokowi, Rismon Sianipar Sudah Dua Kali Alami Teror

    GELORA.CO – Alumni UGM Rismon Sianipar mempertanyakan kebenaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) mantan Presiden RI Joko Widodo.

    Menurut ahli digital forensik ini, sebagai alumni kampus tersebut yang lulus pada 1998, KKN menjadi kewajiban bagi seorang mahasiswa sebelum skripsi dan lulus.

    UGM yang berdiri pada 19 Desember 1949, sudah mewajibkan KKN sejak 1972 dan sejak 1979, KKN  bersifat wajib hingga sekarang,

    Ia juga mengaku mendapat teror dua kali setelah mengulas dugaan ijazah palsu dan skripsi Jokowi.

    “Sejak 1979 KKN mewajibkan mahasiswa untuk kuliah kerja nyata di daerah terpencil, ‘ kata Rismon.

    Diketahui, Joko Widodo diklaim lulus tahun 1985.

    Menurut peaturan di UGM, seharusnya Joko Widodo telah menempuh kuliah kerja nyata (KKN) di manakah, provinsi mana, kabupaten mana, kecamatan di desa mana.

    “Saya di Wonosobo, di Desa Kepil saya 1997/1998 ada datanya,” ucapnya.

    Rektor UGM Bu Ova seharusnya tinggal memeriksa data akademik, jika tidak ada data KKN.

    Seharusnya bisa diverifikasi, baik data akademik dan rekannya-rekannya di luar universitas.

    “Biar kita verifikasi, saat kita datang ke Yogayarkarta (15 April 2025).  Kalau tkdak ada KKN, berarti ijazahnya palsu, “ jelasnya.

    Seorang mahasiswa UGM, jika tidak pernah KKN, dia tidak bisa menyandang gelar sarjana.

    “Lulus dan sebagai sarjana UGM,” ucapnya.  

    Selain itu, tidak mungkin seorang mahasiswa tidak paham, nama pembimbing kita, Ahmad Soemitro.

    Dengan ijazah pembanding, Prof Ahmad Sumitro, siapa pengujinya, kosong.

    “Sebelum tanggal 15 April. Klarifikasi dari UGM meminta maaf, untuk Ibu Pertiwi kembali ke jalan kebenaran,” jelasnya.

    “Pasti rakyat mengampuni, “ ucap Rismon.

    Apalagi, selanjutnya dibuat pencocokan wajah dan A1.  Jadi bisa dikenali, siapa yang ada di foto wisuda.

    Pencocokan wajah, menggunakan deskriptor wajah, persamaannya 30  %. 

    Dengan perbandingan foto wisuda dan ketika tua, persamaan maksimal 10 Persen.

    “Yang tidak sependapat, kita bertemu di UGM pada 15 April,” tegasnya.

    Terkait tudingan pendpatnya salah, dan tidak ilmiarh, karena Jokowi sudah lolos menjadi mendafatr di KPU Solo saat nyalon wali kota, dia siap debat ilmiah.

    “Ini bukan huru-hara.  ini cara ilmiah, membuat peradaban lebih maju, bukan narasi tanpa dasar,” jelasnya.

    Rismon mengaku tak gentar pihaknya mendapat teror dari orang tak dikenal.

    “Saya telah mengalami teror, kedua kalinya bulan ini. Semangat para pejuang keadilan! Jangan pernah takut!,” tulisnya dalam deskripsi di Kanal YoTube Balige Academy.

    Sebelumnya UGM membantah bahwa ijazah  Jokowi dari Fakultas Kehuatanan lulusan tahun 1995 palsu.

    Jokowi pernah kuliah di sana dan UGM juga menunjukkan skripsi yang diklaim asli milik Jokowi di kampus. ***

  • Mini Festival Balon Udara di Tulungagung, Tradisi yang Dikemas Aman dan Kreatif

    Mini Festival Balon Udara di Tulungagung, Tradisi yang Dikemas Aman dan Kreatif

    Tulungagung (beritajatim.com) – Puluhan balon udara diterbangkan dalam mini festival balon udara yang digelar oleh Pemerintah Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung. Balon udara ini diterbangkan dan diikat sehingga tidak berbahaya. Kegiatan ini digelar untuk mengurangi kejadian berbahaya yang dapat ditimbulkan karena balon udara. Selain itu, mini festival ini juga dilakukan untuk mewadahi kreativitas warga.

    Salah satu peserta, Ahmad Bahri (30) mengatakan terdapat sekitar 10 balon udara yang diterbangkan dalam mini festival ini. Kegiatan tersebut sebenarnya sebagai wujud mewadahi kreasi generasi penerus. Menurutnya tradisi sebaiknya jangan dihilangkan. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Bahri menambahkan seharusnya tradisi ini dikelola dengan baik supaya kreativitas tidak hilang.

    “Sebagai termasuk tradisi turun temurun. Konsep festival ini terserah karena masih awal-awal. Kalau dari kami sudah lama menggunakan bahan kertas layangan sebagai bahan balon udara,” ujarnya, Selasa (08/04/2025).

    Ditanya soal persiapan, Bahri mengaku minimal untuk pembuatan balon untuk yang motif membutuhkan waktu sehari. Namun, apabila motif lebih rumit bisa memakan waktu hingga 10 hari. Melalui mini festival ini Bahri berharap para pemuda lebih kompak dengan menunjukkan kreativitas yang dimiliki.

    “Harapan ke depan, kreativitas lebih ditingkatkan lagi. Pemandangannya lumayan bagus, jangan sampai melewatkan momen,” tuturnya.

    Sementara itu, Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengapresiasi mini festival balon udara ini. Pihaknya akan mewadahi dengan mendatangkan pembuat balon udara asal Wonosobo, Jawa Tengah. Supaya remaja yang memiliki kreativitas bisa tersalurkan dan polisi tidak hanya menangkap pembuat balon udara.

    “kita akan beri pelatihan kepada seluruh perwakilan Kecamatan atau Desa, bagaimana cara membuat balon udara yang bagus dan aman nanti bulan Juli kita bikin festival balon udara”, pungkasnya. [nm/ian]

  • 5
                    
                        Peserta Mancanegara Menangis di Festival Balon Udara Wonosobo, Ada Apa?
                        Regional

    5 Peserta Mancanegara Menangis di Festival Balon Udara Wonosobo, Ada Apa? Regional

    Peserta Mancanegara Menangis di Festival Balon Udara Wonosobo, Ada Apa?
    Tim Redaksi
    WONOSOBO, KOMPAS.com –
    Festival
    Balon Udara
    Tradisional di Kabupaten Wonosobo tahun ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga mengundang partisipasi peserta dari mancanegara.
    Dalam puncak acara yang digelar pada Minggu (6/4/2025) di Alun-Alun Wonosobo, peserta dari Brazil dan Kolombia tampak menangis terharu oleh sambutan hangat warga setempat.
    Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menjelaskan bahwa
    Festival Balon Udara
    merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Mudik 2025 yang berlangsung sejak 1 April.
    Tradisi ini dikemas dengan aturan keselamatan yang ketat dan diadakan serentak di 15 titik sebelum puncaknya di Alun-Alun Wonosobo.
    “Kami sangat bangga karena festival ini bukan hanya ajang pelestarian tradisi, tetapi juga menjadi sarana memperkenalkan budaya Wonosobo kepada dunia. Kehadiran peserta dari Brazil dan Kolombia menambah warna baru pada acara tahun ini,” ujar Afif dalam keterangan resminya yang diterima kompas.com pada Selasa (8/4/2025).
    Para peserta mancanegara mengaku kagum dengan keunikan tradisi
    balon udara
    di Wonosobo.
    Peserta asal Kolombia dan Brazil bahkan terlihat menitikkan air mata saat menyaksikan antusiasme warga yang memadati lokasi acara sejak pagi hari.
    Warga mancanegara tersebut terharu dengan sambutan warga Wonosobo yang menyanyikan yel-yel untuk mereka.
    Peserta dari mancanegara tersebut menerbangkan balon udara bermotif hewan-hewan khas negara mereka.
    “Festival ini menjadi wadah masyarakat untuk merayakan tradisi secara aman dan tertib, sekaligus mencegah praktik penerbangan
    balon udara liar
    yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan,” ungkap Bupati.
    Ia menambahkan, tahun ini Pemkab Wonosobo mencanangkan target “zero balon liar”, dengan memperluas penyelenggaraan festival ke tingkat kecamatan.
    Selain itu, Festival ini juga tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi turut berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat lokal. Berbagai stan kuliner khas Wonosobo dan pertunjukan kesenian tradisional turut menyemarakkan kegiatan ini.
    Dijelaskan Afif, balon udara merupakan bagian dari sejarah, warisan dan tradisi masyarakat Wonosobo yang harus dilestarikan. Pasalnya, tradisi ini bagian dari seni yang butuh keahlian khusus sehingga tidak semua orang mampu menguasainya.
    “Pemerintah Kabupaten Wonosobo berkomitmen menggelar event penerbangan balon udara sesuai aturan. Sehingga dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan AirNav Indonesia dan Kementerian Perhubungan,” kata Bupati
    Direktur Utama AirNav Indonesia, Capt. Avirianto, juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan festival ini yang dinilai mampu menekan kasus balon udara liar secara signifikan. Tahun ini hanya ditemukan 19 kasus, jauh menurun dibandingkan 50 kasus pada tahun sebelumnya.
    “Tradisi ini bisa tetap dijalankan dengan aman berkat aturan yang diterapkan. Kami mendukung penuh acara seperti ini, asalkan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas,” kata Avirianto.
    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo, Agus Wibowo, menyampaikan bahwa puncak festival diikuti oleh 40 komunitas balon udara dari berbagai daerah, termasuk peserta internasional.
    “Selain menjadi ajang pelestarian budaya, festival ini juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat lokal melalui bazar kuliner dan pertunjukan seni tradisional seperti tari lengger dan kuda lumping,” jelas Agus.
    Aturan ketat diterapkan kepada peserta, termasuk ukuran balon yang tidak boleh melebihi tinggi 7 meter dan lebar 4 meter, serta harus ditambatkan dengan tali minimal sepanjang 30 meter. Dengan demikian, balon udara tidak terbang bebas dan tetap berada di ketinggian yang aman.
    “Dengan demikian balon hanya terbang di ketinggian kurang dari 150 meter dan tidak terbang secara bebas,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terminal Pulogebang siapkan loker amankan barang yang tertinggal

    Terminal Pulogebang siapkan loker amankan barang yang tertinggal

    Penumpang yang ketinggalan barang segera melapor kepada pihak keamanan terminal yang senantiasa siaga selama 24 jam.

    Jakarta (ANTARA) – Terminal Terpadu Pulo Gebang telah menyiapkan loker untuk mengamankan barang milik penumpang yang tertinggal dan ditemukan oleh petugas.

    “Paling ketinggalan barangnya, kami juga ada lemari untuk penyimpanan barang,” kata Komandan Regu 4 Terminal Terpadu Pulo Gebang Badman Harahap kepada ANTARA di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Selasa.

    Badman mengatakan bahwa barang tertinggal adalah salah satu kejadian yang paling sering dialami penumpang.

    Pada kesempatan itu, dia mengimbau kepada penumpang yang ketinggalan barang segera melapor kepada pihak keamanan terminal yang senantiasa siaga selama 24 jam.

    Terminal Terpadu Pulo Gebang siapkan lemari penyimpanan barang milik penumpang yang tertinggal dan ditemukan oleh petugas. ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat

    Pada musim Lebaran 2025, lanjut dia, belum ada laporan soal tindak kejahatan terhadap penumpang di lingkungan Terminal Terpadu Pulo Gebang.

    “Nihil. Alhamdulillah sampai sekarang belum ada laporannya, ibaratnya kecopetan penumpang itu enggak ada,” ujarnya.

    Berdasarkan data Terminal Terpadu Pulo Gebang puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi pada hari Senin (7/4) atau H+6 dengan kedatangan 5.705 penumpang menggunakan 705 bus.

    Ia mengatakan bahwa penumpang bus masih terus berdatangan dan pada H+8 atau Selasa siang tercatat kedatangan 3.260 penumpang dengan 462 bus.

    Penumpang yang tiba via Terminal Pulo Gebang, kata dia, didominasi dari wilayah Jawa Timur, antara lain, Malang, Surabaya, Kediri, dan Madura, serta Jawa Tengah (Purwokerto, Pemalang, Wonosobo, Tegal, Brebes, dan Solo) dan DIY (Yogyakarta).

    Selain itu juga ada penumpang yang datang dari Pulau Sumatra seperti Padang, Pekanbaru, Palembang, Bengkulu, dan Jambi.

    Lebih lanjut Badman mengatakan bahwa posko pengamanan Lebaran di Terminal Pulo Gebang akan tetap disiagakan hingga Jumat, 11 April 2024. Demikian pula posko kesehatan di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang disiagakan hingga 11 April 2024.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Terminal Pulo Gebang catat 5.705 penumpang pada puncak arus balik

    Terminal Pulo Gebang catat 5.705 penumpang pada puncak arus balik

    Jakarta (ANTARA) – Terminal Terpadu Pulo Gebang mencatat puncak arus balik Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah terjadi pada Senin (7/4) atau H+6 dengan kedatangan 5.705 penumpang.

    “Tanggal 7 (April) puncaknya di Terminal Terpadu Pulo Gebang, sampai 5.705 penumpang, bus yang tiba di Terminal 705 bus,” kata Komandan Regu 4 Terminal Terpadu Pulo Gebang Badman Harahap kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Sedangkan pada 2024 puncak arus balik terjadi pada H+4 dengan 6.284 penumpang.

    Badman mengatakan Terminal Terpadu Pulo Gebang mencatat penumpang bus masih terus berdatangan dan pada H+8 atau Selasa siang dengan catatan kedatangan 3.260 penumpang menggunakan 462 bus.

    “Puncaknya kemarin, tapi (arus balik) masih mengalir seperti hari ini. Masih mengalir dari pagi, mungkin di malam ada, tapi tidak seperti yang kemarin,” ujarnya.

    Penumpang yang berangkat dari Terminal Pulogebang selama arus balik juga masih cukup banyak meski tidak sebanyak pada arus mudik.

    Pada puncak arus mudik 2025, tercatat sebanyak 6.254 penumpang pada H-2, sedangkan pada H+6 Terminal Pulogebang memberangkatkan 2.107 penumpang dan pada H+7 siang tercatat penumpang berangkat sebanyak 433 orang.

    Dia mengatakan penumpang yang tiba di Terminal Pulo Gebang kebanyakan berasal dari wilayah Jawa Timur, antara lain Malang, Surabaya, Kediri, dan Madura, serta Jawa Tengah dari antara lain Purwokerto, Pemalang, Wonosobo, Tegal, Brebes, Solo, dan Yogyakarta.

    Lebih lanjut, Badman mengatakan posko pengamanan Lebaran di Terminal Pulo Gebang akan tetap disiagakan hingga Jumat, 11 April 2024, demikian juga posko kesehatan di Terminal Terpadu Pulo Gebang yang disiagakan hingga 11 April 2024.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025