kab/kota: Wonogiri

  • Keracunan Menu MBG Lagi, Orang Tua Siswa Trauma, Minta Anak Tak Santap Makanan Penyedia MBG Dulu

    Keracunan Menu MBG Lagi, Orang Tua Siswa Trauma, Minta Anak Tak Santap Makanan Penyedia MBG Dulu

    Awalnya, Toni hanya berpikir penyakit asam lambung anaknya kambuh. Namun, hal itu disangkal oleh sang anak.

    “Katanya rasanya beda, nggak seperti asam lambung naik,” beber dia.

    Sang anak kemudian bisa tertidur. Pada Jumat pagi, Toni mencoba membangunkan putrinya untuk berangkat sekolah.

    Namun, sang anak mengaku masih sakit perut. Akhirnya Toni membuatkan izin untuk anaknya agar tidak masuk sekolah dulu.

    Tak lama kemudian, Toni mendapat berita soal dugaan keracunan akibat menu MBG di sekolah anaknya di SMAN 2 Wonogiri.

    Anaknya lantas juga menceritakan bahwa banyak temannya yang izin sakit.

    “Anak saya bilang banyak temannya yang izin. Sakitnya sama,” kata dia.

    Menurut Toni, anaknya terbiasa menyantap habis menu MBG yang disajikan di sekolah.

    Sebab, sang anak juga menyukai program tersebut karena bisa menghemat uang jajannya.

    Usai kejadian ini, Toni meminta anaknya untuk lebih berhati-hati saat mengonsumsi makanan.

    “Saya minta kalau rasanya tidak enak atau aneh tidak usah dimakan. Kalau dirasa enak ya dimakan,” kata dia.

    Toni juga berharap, kontrol kualitas menu MBG lebih diperhatikan. Hal itu supaya kejadian itu tak terulang lagi.

    Orang tua siswa lain yang enggan dikorankan namanya mengatakan, anaknya turut mengalami diare usai mengonsumsi menu MBG. Dia turut menyayangkan peristiwa itu.

    “Prihatin. Soalnya kan yang merasakan anak,” kata dia.

    Menurut sumber tersebut, program MBG dinilai sebagai program yang bermanfaat.

    Hanya saja, pengelolaan dan kualitas menu MBG harus benar-benar dijaga.

    “Ini kan dimakan, maksudnya asupannya langsung ke tubuh,” beber sumber itu.

  • XLSMART Gelar XL Weekend Rush Semarang: Seru-Seruan Fun Bike hingga Festival Digital

    XLSMART Gelar XL Weekend Rush Semarang: Seru-Seruan Fun Bike hingga Festival Digital

    Liputan6.com, Jakarta – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) menggelar XL Weekend Rush Semarang, Minggu (14/09/2025). Festival akbar ini memadukan fun bike, hiburan dan gaya hidup digital.

    Dengan mengusung semangat “refresh, recharge, rediscover”, XL Weekend Rush menjadi bentuk apresiasi XLSMART kepada sekitar 645.000 pelanggan di Kota Semarang, sekaligus momentum untuk memperkenalkan kekuatan jaringan pasca-merger dengan menghadirkan cakupan lebih luas, kapasitas lebih besar dan kualitas layanan lebih andal.

    “Pemilihan Kota Semarang sebagai lokasi perdana Weekend Rush bukan tanpa alasan, yakni selain memiliki banyak ikon bersejarah yang dapat diperkenalkan kepada peserta XL Weekend Rush, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk menunjukkan kesiapan layanan XLSMART dalam mendukung aktivitas masyarakat di pusat-pusat sejarah kota tersebut,” kata Group Head Central Region XLSMART Arif Farhan Budiyanto kepada wartawan, Semarang, Jumat (12/09/2025).

    Salah satu agenda utama adalah fun bike sejauh 20-kilometer yang menargetkan 500 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari komunitas pesepeda, keluarga, hingga pelanggan setia XLSMART.

    Rute fun bike ini sendiri dirancang untuk menghadirkan pengalaman berbeda, melintasi kawasan Simpang Lima, Kota Lama, Sam Poo Kong, Banjir Kanal, hingga kembali finish di Plaza Simpang Lima.

    Peserta tidak hanya berolahraga, tetapi juga berkesempatan menikmati kekayaan sejarah dan ikon budaya Semarang.

    Peserta mendapatkan race pack eksklusif berupa jersey, cycling cap, BIB number, medali, serta refreshment.

    Selain itu, tersedia water station, pos medis, marshal, hingga cheering squad di sejumlah titik untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para peserta.

    XLSMART juga menyiapkan penghargaan kategori King of Mountain (KOM) dengan hadiah berupa uang tunai, smartphone, produk spesial, hingga berbagai door prize menarik.

    Masyarakat umum juga bisa menikmati Festival Weekend Rush secara gratis di Plaza Simpang Lima. Festival ini akan menghadirkan sederet tenant kuliner lokal yang menawarkan cita rasa khas Jawa Tengah, booth lifestyle dan brand activation dari XLSMART, hingga games interaktif, quiz berhadiah, photobooth, dan merchandise eksklusif.

    Arif menambahkan pemilihan Plaza Simpang Lima dipilih sebagai pusat festival karena dikenal sebagai kawasan ikonik, titik pertemuan masyarakat, sekaligus simbol kehidupan urban Semarang. Dengan lokasi strategis, akses yang mudah, dan daya tampung besar, kawasan ini dinilai ideal untuk menggelar festival berskala ribuan peserta.

    Sebagai puncak hiburan, panggung utama menghadirkan penampilan spesial dari RAN dan Barasuara, dua band papan atas Indonesia, yang siap mengajak ribuan audiens larut dalam energi musik. Ditambah dengan penampilan musisi lokal serta sesi zumba massal untuk menebarkan semangat sehat dan positif. Diperkirakan, lebih dari 5.000 pengunjung akan memadati area festival sepanjang hari.

    “Kami ingin XL Weekend Rush benar-benar menjadi ruang publik yang bisa dinikmati siapa saja sekaligus bisa merasakan langsung pengalaman digital yang maksimal. Simpang Lima adalah jantung kota Semarang, sehingga seluruh masyarakat bisa ikut merasakan energi positif acara ini,” kata Head Consumer Propositions XLSMART Sri Sofyana Sugiarmadji.

    Di area festival, XLSMART juga membuka booth interaktif untuk menghadirkan pengalaman digital. Mulai dari edukasi produk terbaru, hingga berbagai aktivitas berbasis aplikasi. Dengan kesiapan ini, XLSMART berharap acara berlangsung meriah sekaligus aman bagi seluruh pihak, jelas Sofyana lebih jauh.

    Group Head Network Operations XLSMART Agus Rohmat, menjelaskan bahwa XLSMART terus memperkuat jaringan di Jawa Tengah, khususnya kota Semarang sebagai salah satu pasar strategis dengan jumlah pelanggan yang sudah mencapai 645.000 orang. Pasca-merger, perusahaan melakukan penambahan infrastruktur telekomunikasi secara signifikan, termasuk di kota Semarang. Langkah ini sejalan dengan komitmen menghadirkan layanan komunikasi yang andal di wilayah dengan aktivitas ekonomi dan sosial yang dinamis.

    Untuk memastikan kenyamanan para peserta dan masyarakat, perusahaan telah melakukan serangkaian langkah antisipatif, termasuk optimasi jaringan serta peningkatan kapasitas di sejumlah titik. Khusus di kawasan Simpang Lima yang menjadi pusat konsentrasi massa, XLSMART menerapkan strategi penguatan jaringan melalui full konfigurasi bandwidth, multisector, hingga Massive MIMO. Selain itu, perusahaan juga melakukan upgrade transmisi pada beberapa menara guna mengantisipasi lonjakan trafik.

    “Langkah ini kami lakukan agar layanan komunikasi tetap stabil, baik untuk voice maupun data, sehingga pelanggan tetap nyaman beraktivitas selama acara. Kami pastikan peserta fun bike mendapatkan pengalaman komunikasi dan akses data yang lancar selama kegiatan berlangsung”, tambah Agus Rohmat.

    Setelah merger, terdapat perluasan jaringan, dengan penambahan hingga lebih dari 2.100 BTS di seluruh Jawa Tengah. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 27.500 BTS yang beroperasi, dengan mayoritas BTS 4G. Perluasan jaringan tersebut mencakup sejumlah daerah penting seperti Klaten, Wonogiri, Temanggung, Kendal, Kudus, Demak, Jepara, hingga Pati.

    Di Semarang sendiri, XLSMART menambah sedikitnya 430 BTS. Kehadiran BTS baru diharapkan memperkuat kualitas layanan data sekaligus meningkatkan pengalaman digital pelanggan.

    Penguatan jaringan tidak hanya difokuskan di perkotaan, tetapi juga di jalur strategis Jawa Tengah. Sepanjang jalur Pantura, tol Trans Jawa, hingga kawasan wisata, XLSMART memastikan kualitas sinyal tetap stabil. Bahkan pada gelaran fun bike, perusahaan menyiapkan dukungan teknis khusus untuk menjamin kelancaran layanan data selama kegiatan berlangsung, jelas Agus Rohmat lebih jauh.

    Kesuksesan penyelenggaraan XL Weekend Rush Semarang akan menjadi landasan untuk menghadirkan acara serupa di kota-kota besar lain di Indonesia. XLSMART menargetkan roadshow tahunan dengan konsep yang sama, sehingga semakin banyak masyarakat bisa merasakan manfaat sekaligus energi positif acara ini.

    Acara ini juga akan menjadi bagian dari roadshow nasional XL Weekend Rush yang akan hadir di berbagai kota besar Indonesia, memperluas jangkauan manfaat sekaligus menghubungkan komunitas secara lebih luas.

    Untuk pendaftaran on the spot di hari pengambilan RPC (Race Pack Collection) masih dibuka di XL Center Semarang, di tanggal 13 September 2025, dari jam 9.00-17.00 WIB. Kuota terbatas, berbayar Rp 150.000.

  • Kakak-Adik Bos Sritex Terjerat Kasus TPPU 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 September 2025

    Kakak-Adik Bos Sritex Terjerat Kasus TPPU Nasional 13 September 2025

    Kakak-Adik Bos Sritex Terjerat Kasus TPPU
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dua Lukminto bersaudara sama-sama menjadi tersangka kasus korupsi kredit PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
    Kejaksaan Agung menetapkan eks Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto (IKL) dan Iwan Setiawan Lukminto (ISL) sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
    Langkah ini merupakan tindak lanjut dari penyidikan perkara kasus dugaan korupsi yang juga menjerat kakak-adik bos Sritex ini.
    Baik Iwan Kurniawan Lukminto maupun Iwan Setiawan Lukminto telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pemberian kredit dari sejumlah bank daerah dan bank pemerintah.
    “(Iwan Kurniawan) Sudah ditetapkan sebagai tersangka TPPU,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung), Anang Supriatna, Jumat (12/9/2025).
    Iwan Setiawan, kakak dari Iwan Kurniawan, lebih dulu menjadi tersangka. Dia ditangkap Kejagung pada 21 Mei 2025 lalu. Penyidik mengendus upayanya hendak melarikan diri sehingga perlu dilakukan upaya paksa.
    Usai penangkapan mantan Dirut Sritex ini, penyidik gencar melakukan pemeriksaan dan penggeledahan.
    Iwan Kurniawan pun beberapa kali memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung.
    Pengacara kakak-adik Bos Sritex ini, Hotman Paris menilai penetapan kliennya sebagai tersangka kasus TPPU adalah hal yang klise.
    “Itu biasa, dalam satu perkara korupsi, selalu jaksa itu menambahkan TPPU. Itu hal yang sudah biasa, sudah klise,” ujar Hotman saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (12/9/2025).
    Hotman tidak menilai penetapan ini sebagai suatu yang aneh atau janggal.
    “Enggak ada yang aneh. Itu klise saja,” lanjutnya.
    Berkaitan dengan kasus TPPU yang tengah disidik, Kejagung menyita sejumlah lahan milik para tersangka.
    Aset tanah senilai Rp 510 miliar milik Iwan Setiawan Lukminto disita pada pada Rabu (10/9/2025).
    Aset yang disita Kejagung ini terdiri dari 57 bidang tanah hak milik atas nama Iwan Setiawan alias Iwan Setiawan Lukminto yang berada di Kelurahan Banmati, Combongan, Jetis, Kedungwinong, Mandan, dan Tanjung, Kabupaten Sukoharjo.
    Kemudian, 94 bidang tanah atas nama Megawati atau istri Iwan Setiawan alias Iwan Setiawan Lukminto di Kelurahan Gupit, Jangglengan, Pengkol, dan Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
    Lalu, satu bidang tanah Hak Guna Bangunan atas nama PT Sukoharjo Multi Indah Textile Mill di Kelurahan Mojorejo, Kabupaten Sukoharjo.
    Selain itu, penyitaan dan pemasangan plang sita juga dilakukan secara bertahap terhadap aset milik tersangka di beberapa wilayah.
    Pertama, di Kabupaten Sukoharjo: 152 bidang tanah, total luas 471.758 m². Lalu, Kota Surakarta: 1 bidang tanah, luas 389 m².
    Kemudian di Kabupaten Karanganyar: 5 bidang tanah, luas 19.496 m² dan Kabupaten Wonogiri: 6 bidang tanah, luas 8.627 m².
    Total keseluruhan aset yang disita oleh tim penyidik mencapai 500.270 m² atau setara dengan 50,02 hektar.
    “Nilai estimasi aset yang disita di empat lokasi tersebut diperkirakan sekitar Rp 510.000.000.000,” kata Anang.
     
    Saat ini, Kejagung masih menyidik soal kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas kredit oleh sejumlah bank daerah dan bank pemerintah kepada Sritex.
    Selain kakak adik eks Bos PT Sritex itu, Kejagung telah menetapkan 10 tersangka dalam kasus ini.
    Mereka adalah eks Direktur Utama Bank DKI Zainuddin Mappa (ZM), eks Pemimpin Divisi Komersial dan Korporasi Bank BJB Dicky Syahbandinata (DS), dan eks Direktur Keuangan Sritex Allan Moran Severino (AMS).
    Kemudian, Direktur Kredit UMKM merangkap Direktur Keuangan Bank DKI 2019–2022 Babay Farid Wazadi (BFW), Direktur Teknologi dan Operasional PT Bank DKI Jakarta 2015–2021 Pramono Sigit (PS), dan Direktur Utama Bank BJB 2009–Maret 2025 Yuddy Renaldi (YR).
    Selain itu, Executive Vice President Bank BJB 2019–2023 Benny Riswandi (BR), eks Direktur Utama Bank Jateng 2014–2023 Supriyatno (SP), Direktur Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng 2017–2020 Pujiono (PJ), serta eks Kepala Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial Bank Jateng 2018–2020 Suldiarta (SD).
    Kasus dugaan korupsi PT Sritex diperkirakan merugikan negara hingga Rp 1,08 triliun.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanah Rp 510 Miliar Milik Bos Sritex Disita, Ini Rinciannya

    Tanah Rp 510 Miliar Milik Bos Sritex Disita, Ini Rinciannya

    Jakarta

    Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita aset berupa tanah milik Iwan Setiawan Lukminto (ISL) senilai Rp 510 miliar. ISL merupakan tersangka dalam perkara dugaan korupsi penyaluran kredit oleh Bank BJB, Bank DKI, dan Bank Jateng kepada PT Sritex Tbk beserta anak usahanya.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna menjelaskan bahwa penyitaan tersebut berkaitan dengan perkara tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berawal dari kasus dugaan korupsi kredit pemberian kredit.

    Tanah yang disita terletak di berbagai lokasi di Jawa Tengah. Total ada 57 bidang tanah hak milik atas nama Iwan Setiawan yang tersebar di beberapa wilayah.

    “57 bidang tanah hak milik atas nama Iwan Setiawan Lukminto di Kelurahan Banmati, Combongan, Jetis, Kedungwinong, Mandan, dan Tanjung, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah,” ungkapnya, dilansir dari Antara, Jumat (12/9/2025).

    Selain itu, terdapat 94 bidang tanah yang terdaftar atas nama Megawati, istri dari Iwan Setiawan Lukminto, yang berlokasi di Kelurahan Gupit, Jangglengan, Pengkol, serta Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.

    Ada pula satu bidang tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) milik PT Sukoharjo Multi Indah Textile Mill yang berada di Kelurahan Mojorejo, Kabupaten Sukoharjo.

    “Nilai estimasi aset yang disita diperkirakan sekitar Rp 510 miliar,” tambah dia.

    Anang menambahkan pemasangan plang sita terhadap aset milik tersangka Iwan Setiawan akan dilakukan secara bertahap di sejumlah daerah. Di Kabupaten Sukoharjo terdapat 152 bidang tanah dengan total luas 471.758 meter persegi.

    Di Kota Surakarta, penyitaan dilakukan pada satu bidang tanah dengan luas 389 meter persegi. Sementara itu, di Kabupaten Karanganyar ada lima bidang tanah seluas 19.496 meter persegi, dan di Kabupaten Wonogiri sebanyak enam bidang tanah dengan total luas 8.627 meter persegi.

    “Total keseluruhan aset yang disita mencapai 500.270 meter persegi atau setara dengan 50,02 hektare,” ujar Anang.

    Penyitaan ini, ujar dia, merupakan bentuk keseriusan Kejagung dalam penegakan hukum dengan tidak hanya memberikan hukuman pidana, tetapi juga dengan upaya memulihkan keuangan negara.

    Adapun Iwan Setiawan Lukminto selaku Direktur Utama PT Sritex Tbk pada tahun 2005-2022 dan saudara kandungnya, Iwan Kurniawan Lukminto (IKL) selaku Mantan Wakil Direktur Utama PT Sritex Tbk, ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang (TPPU) dengan tindak pidana awal kasus dugaan korupsi pemberian kredit dari bank daerah kepada PT Sritex.

    Keduanya ditetapkan sebagai tersangka TPPU pada 1 September 2025 lalu oleh penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung.

    (ily/hns)

  • Kejagung Sita Aset Tanah Bos Sritex Iwan Lukminto Senilai Rp510 Miliar

    Kejagung Sita Aset Tanah Bos Sritex Iwan Lukminto Senilai Rp510 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Agung (Kejaksaan Agung) telah menyita aset berupa bidang tanah seluas 50,02 hektare milik tersangka Iwan Setiawan Lukminto (ISL) dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit terhadap Sritex.

    Kapuspenkum Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan aset tanah yang disita itu berasal di empat wilayah mulai dari Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri dan Surakarta dengan nilai mencapai Rp510 miliar.

    “Total keseluruhan aset yang disita mencapai 500.270 m² atau setara dengan 50,02 hektare. Nilai estimasi aset yang disita di empat lokasi tersebut diperkirakan sekitar Rp510 miliar,” kata Anang dalam keterangan tertulis, Kamis (11/9/2025) malam.

    Dia merincikan aset yang telah disita dari Kabupaten Sukoharjo dengan total 152 bidang tanah dengan luas 471.758 m2. 

    Dari aset ini 57 bidang tanah atas nama Iwan Setiawan; 94 aset tanah diatasnamakan istri Iwan yakni Megawati; dan satu bidang tanah atas nama PT Sukoharjo Multi Indah Textile Mill.

    Kemudian, aset lainnya yang disita yaitu di 1 bidang tanah, luas 389 m² di Kota Surakarta; 5 bidang tanah, luas 19.496 m² di Kabupaten Karanganyar; dan 6 bidang tanah, luas 8.627 m² di Kabupaten Wonogiri.

    Anang juga mengemukakan bahwa penyitaan ini telah mendapatkan penetapan izin dari PN Sukoharjo dengan nomor: 203/PenPid.B-SITA/2025/PN Skh tanggal 8 Agustus 2025.

    Selain itu, penyitaan juga berdasarkan surat perintah penyitaan direktur penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Nomor: 261/F.2/Fd.2/08/2025 tanggal 14 Agustus 2025.

    “Penyitaan ini dilakukan pada Rabu 10 September 2025 yang berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang,” pungkas Anang.

    Diberitakan sebelumnya, Kejagung telah menetapkan bos Sritex (SRIL), Iwan Kurniawan Lukminto (IKL) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit bank ke Sritex.

    Dirdik Jampidsus Kejagung Rl, Nurcahyo Jungkung Madyo mengatakan pihaknya telah memiliki dua alat bukti yang cukup sebelum menetapkan Iwan sebagai tersangka.

    “Tim penyidik Jampidsus kembali menetapkan 1 orang tersangka, dengan identitas IKL selaku mantan Wakil Dirut PT Sritex 2012-2023” ujar Nurcahyo di Kejagung, Rabu (13/8/2025).

    Adapun, secara total telah menetapkan 11 tersangka dalam kasus dugaan korupsi pemberian kredit bank ke Sritex Group. Belasan tersangka itu mulai dari, eks Dirut Bank BJB, Yuddy Renaldi (YR); mantan Dirut Bank Jateng, Supriyatno (SP); eks Dirut Bank DKI Zainuddin Mappa (ZM) hingga eks Dirut Sritex Iwan Setiawan Lukminto (ISL).

    Penyidik korps Adhyaksa juga menyatakan kerugian negara yang timbul dari kasus dugaan korupsi ini menjadi Rp1,08 triliun.

  • Profil Lengkap Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

    Profil Lengkap Rahayu Saraswati Djojohadikusumo

    Bisnis.com, JAKARTA — Nama politisi Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendadak viral bukan karena prestasi dan latar belakang keluarganya, namun karena pernyataannya yang membuat warga Indonesia marah.

    Wakil Ketua Komisi VII tersebut mengakui bahwa pernyataannya yang muncul pada podcast YouTube Antara TV On The Record tanggal 28 Februari 2024 telah membuat kegaduhan dan menyakiti masyarakat di Indonesia.

    Dia menjelaskan pernyataan yang membuat masyarakat marah itu ada di menit ke-25 hingga menit ke-27 pada podcast Youtube Antara TV On The Record.

    “Saya berbicara dengan pembawa acara selama 42 menit lebih tentang berbagai isu. Bagi masyarakat yang ingin mengetahui apa saja yang saya sampaikan secara menyeluruh, silahkan menonton agar mendapatkan konteks dari apa yang saya sampaikan,” tutur Rahayu melalui akun Instagram resminya @rahayusaraswati yang dikutip Rabu (10/9/2025) malam.

    Berikut profil Rahayu Saraswati Djojohadikusumo:

    Nama lengkap: Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo

    Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 27 Januari 1986 

    Orang tua: Hashim Djojohadikusumo dan Anie Hashim Djojohadikusumo   

    Keluarga besar: Keponakan dari Prabowo Subianto. Kakek buyutnya, Raden Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri BNI, sedangkan kakeknya, Soemitro Djojohadikusumo, dikenal sebagai tokoh ekonomi terkemuka   

    Status keluarga: Menikah dengan Harwendro Adityo Dewanto (sejak 2014) dan memiliki dua anak  

    Pendidikan:

    SD: SD Takaranita II Jakarta

    SMP: United World College of South East Asia, Singapura

    SMA: Collège du Léman, Swiss

    Sarjana: University of Virginia, AS — jurusan Classics & Drama (sekitar 2,5 tahun hingga 2005)

    Pasca-sarjana: International School of Screen Acting, London (2006–2007); sebelumnya kursus di New York Film Academy, Los Angeles (Universal Studios)  

    Karier dalam Dunia Hiburan

    Film: Terlibat dalam trilogi Merah Putih (2009–2011), Darah Garuda (2010), Hati Merdeka (2011), dan Dream Obama (2011). Merah Putih pernah masuk nominasi Festival Film Bandung 2010

    Presenter: Mengisi acara seperti Talk Indonesia (2010–2013) dan Hot Indonesia (2014–2015)

    Kiprah Politik & Aktivisme

    Awal karier politik: Bergabung dengan Partai Gerindra sejak 2013, aktif di organisasi sayap TUNAS sebagai Kepala Bidang Pengembangan

    Anggota DPR RI:

    Periode 2014–2019: Terpilih sebagai anggota DPR dari Dapil IV Jawa Tengah (Sragen, Karanganyar, Wonogiri), bertugas di Komisi VIII (urusan agama, sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak)

    Periode 2024–2029: Kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil DKI Jakarta III  

    Jabatan Partai:

    Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (2020–2025)

    Aktivisme & Organisasi Non-Partai:

    Co-Chair Y20 Indonesia 2022; anggota Board – Indonesia Youth Diplomacy (IYD); Presidium – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI)

    Pendiri dan Ketua Yayasan Parinama Astha (ParTha) serta Ketua Jaringan Nasional Anti TPPO (perdagangan manusia)

    CEO PT Bima Sakti Bahari; CSO HYPPE; Penasihat Yayasan Peduli Down Syndrome Indonesia (YAPEDSI)  

  • 8
                    
                        Bawa Kabur Rp 10 Miliar dan Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng Berencana Bikin Bisnis Rental Mobil
                        Yogyakarta

    8 Bawa Kabur Rp 10 Miliar dan Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng Berencana Bikin Bisnis Rental Mobil Yogyakarta

    Bawa Kabur Rp 10 Miliar dan Beli Rumah di Gunungkidul, Sopir Bank Jateng Berencana Bikin Bisnis Rental Mobil
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA,KOMPAS.com – Anggun Tyas, sopir Bank Jateng yang bawa kabur uang bank Jateng Wonogiri Rp 10 miliar langsung membeli sebuah rumah seharga Rp 140 juta di Padukuhan Pejaten, Giriwungu, Panggang, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
    Selain membeli rumah, Anggun juga berencana membangun bisnis rental mobil di dekat rumah yang baru dibelinya tersebut.
    Menurut Sarwanto, kakak pemilik rumah sebelumnya, Anggun mengaku memiliki 300 mobil sehingga membutuhkan garasi untuk rental mobil.
    Ditemui pada Selasa (9/9/2025), Sarwanto mengatakan bahwa adiknya melakukan transaksi jual beli rumah dengan Anggun, berkat perantara orang lain.
    “Jadi perantaranya namanya Bambang, warga Giricahyo, (Kapanewon Purwosari, Gunungkidul) bertemunya hari Kamis itu (4/9/2025) itu,” kata Sarwanto.
    Saat bertemu adiknya, Anggun mengaku bernama Dwi, warga Pandak, Bantul.
    Anggun langsung menyetujui harga rumah Rp 140 juta yang ditawarkan. Dia pun langsung ingin menempati rumah tersebut di hari yang sama.
    Selain itu juga dilakukan kenduri sesuai dengan tradisi masyarakat setempat.
    Namun demikian, Sarwanto tidak mengetahui detail transaksi rumah milik adiknya yang dibangun sekitar 5 tahun lalu itu.
    “Mong-mong (makanan untuk kenduri) dibawa dari Giricahyo,” kata dia.
    Anggun sempat mengungkap rencananya ingin membangun garasi mobil yang tak jauh dari rumahnya. Dia mengaku memiliki 300 mobil dan ingin membangun bisnis rental mobil.
    Perlu diketahui, rumah yang dibelinya berada di bawah jalan kampung. Sementara lokasi yang akan dibangun garasi berada di samping atas rumah tepat di pinggir jalan.
    Karena lokasi berada di perbukitan, Anggun Tyas merencanakan akan menyewa alat berat untuk meratakan lokasi.
    “Katanya punya 300 mobil, nanti akan dibangun garasi semaksimal mungkin parkirnya di sini,” kata dia.
    Sebelumnya, sempat tanya kepada ayah Sarwanto mengenai keamanan wilayah Pejaten. Saat itu mengaku akan tinggal selamanya di sana.
    “Diberitahukan bapak saya kalau di sini aman, sejak dulu kalau pencuri masuk sini pasti tidak bisa keluar,” kata dia.
    Anggun Tyas tinggal bersama 3 orang lainnya. Seorang pria yang mengaku bernama Budi warga Kaliurang, Sleman. Kemudian dua perempuan, satu nenek berusia sekitar 70 tahun dan perempuan muda usia 20 tahunan, yang diakuinya sebagai saudara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Sopir Mobil Bank Habiskan Rp 300 Juta untuk Beli Mobil, HP dan DP Rumah

    Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Sopir Mobil Bank Habiskan Rp 300 Juta untuk Beli Mobil, HP dan DP Rumah

    Saat mengambil uang, pelaku berangkat dari Bank Jateng Cabang Wonogiri bersama seorang petugas bank dan seorang polisi sebagai pengawal.

    Mobil tersebut sebelumnya mengambil uang Rp 6 miliar di kantor Bank Indonesia Surakarta, sebelum melanjutkan pengambilan di Bank Jateng Cabang Surakarta.

    Saat pengambilan uang di Bank Jateng Cabang Surakarta yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, pelaku memanfaatkan kelengahan petugas pengawal mobil uang tersebut.

    Pelaku membawa kabur mobil pengangkut uang itu saat petugas pengawal dari kepolisian pergi ke kamar mandi.

    Dari penangkapan tersangka yang merupakan pegawai alih daya Bank Jateng itu, polisi mengamankan uang Rp 9,6 miliar yang belum sempat dibelanjakan.

  • Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Uang Rp10 Miliar Ditangkap! 3 Karung Penuh Diamankan

    Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Uang Rp10 Miliar Ditangkap! 3 Karung Penuh Diamankan

    GELORA.CO – Penangkapan sopir Bank Jateng Cabang Wonogiri berinisial AT, yang sempat membawa kabur uang tunai Rp10 miliar, mengungkap fakta baru.

    Tim Resmob Polresta Solo tidak hanya mengamankan AT, tetapi juga menangkap dua orang lain yang diduga menerima aliran dana hasil kejahatan tersebut.

    Kanit Resmob Satreskrim Polresta Solo, Ipda Irham Rhozan Al Fiqri, mengatakan penangkapan dilakukan di kawasan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (8/9).

    Ketiga orang yang diamankan langsung digelandang ke ruang penyidik Satreskrim Polresta Solo untuk pemeriksaan intensif.

    Polisi juga menyita tiga karung berisi uang tunai yang dibungkus menyerupai karung gula. Karung-karung tersebut diduga dipakai AT untuk memindahkan uang dari mobil operasional bank saat melancarkan aksinya.

    “Alhamdulillah, tim Resmob Kota Solo bersama Jatanras Polda Jateng berhasil mengamankan satu pelaku utama, disusul dua orang lainnya yang menerima aliran dana,” ungkap Irham dikutip inilahjateng, Senin (8/9).

    Irham menambahkan, AT ditangkap di sebuah rumah baru yang dibeli menggunakan uang hasil kejahatan. Saat ini, penyidik masih mendalami aliran dana serta peran dua orang lainnya.

    “Kami masih fokus pada pemeriksaan terhadap ketiga pelaku. Selanjutnya akan diproses sesuai ketentuan hukum,” tegasnya.

    Kasus ini bermula pada Senin (1/9) ketika AT dipercaya menjemput dana dari Bank Indonesia (BI) Solo untuk disetorkan ke Bank Jateng Cabang Solo. Namun, ia justru melarikan diri bersama uang tersebut.

    Mobil Toyota Avanza hitam yang dipakai pelaku sempat ditemukan dalam kondisi kosong di Colomadu, Karanganyar, sehari setelah kejadian.

    Polisi kemudian memasukkan AT dalam daftar pencarian orang (DPO). Setelah sepekan buron, akhirnya AT berhasil ditangkap tanpa perlawanan.

  • Pelarian Sopir Mobil Bank yang Bawa Kabur Rp10 Miliar Berakhir di Gunungkidul

    Pelarian Sopir Mobil Bank yang Bawa Kabur Rp10 Miliar Berakhir di Gunungkidul

    Liputan6.com, Solo – Berakhir sudah pelarian Anggun, sopir mobil operasional bank yang membawa kabur uang Rp10 miliar. Usai dicari-cari selama sepekan, Anggun berhasil ditangkap di daerah Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Senin dini hari (8/9/2025).

    “Berkaitan dengan kasus dari sopir Bank Jateng yang membawa lari uang Rp10 miliar, alhamdulillah dari Polresta Surakarta (Solo) sudah menangkap pelaku utama,” kata Kapolrest Solo Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo di Solo, Senin (8/9/2025).

    Catur juga mengatakan, pelarian sopir yang membawa kabur uang Rp10 miliar dengan mobil operasional Bank Jateng Cabang Wonogiri itu berakhir di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Sopir itu telah menghilang sejak Senin pekan lalu usai mendatangi Bank Jateng Cabang Solo di kawasan Gladag.

    “Pelaku ditangkap di daerah Panggang, Gunungkidul selatan pada pukul 04.00 WIB tadi pagi. Untuk sementara masih satu orang yang kita amankan,” katanya.

    Saat ini anggota Polresta Solo disebutkan Catur masih berada di lokasi penangkapan untuk mencari dan mengumpulkan sejumlah barang bukti milik pelaku pencurian uang tersebut.

    “Untuk tim masih di TKP, dalam artian masih melengkapi bukti-bukti yang ada, mencari dan menelusuri apa saja yang berkaitan dengan bersangkutan,” ucapnya.

    Hanya saja barang bukti apa saja yang telah berhasil diamankan dari lokasi penangkapan, Kapolresta Solo itu belum mau membeberkannya.

    “Nanti kita jelaskan lebih lanjut, yang pasti kita sudah tangkap untuk pelaku dari pada sopir tersebut. Intinya alhamdulillah sudah ketangkap,” katanya.