kab/kota: Wonogiri

  • Kronologi Kecelakaan Kereta Api di Sukoharjo, Batara Kresna Vs Sigra, 4 Orang Meninggal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 Maret 2025

    Kronologi Kecelakaan Kereta Api di Sukoharjo, Batara Kresna Vs Sigra, 4 Orang Meninggal Regional 26 Maret 2025

    Kronologi Kecelakaan Kereta Api di Sukoharjo, Batara Kresna Vs Sigra, 4 Orang Meninggal
    Tim Redaksi
    SUKOHARJO, KOMPAS.com
    – Mobil pemudik dari Jakarta tujuan Sukoharjo dan Wonogiri tertabrak KA Batara Kresna di perlintasan sebidang di Kelurahan Gayam, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025) pukul 08.30 WIB.
    Mobil itu ditumpangi tujuh orang.
    Akibat kejadian itu empat orang meninggal dunia, sementara tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.
    Kecelakaan terjadi saat mobil dengan nomor polisi B 2883 BYJ melintas dari arah timur menuju ke barat, sementara KA Batara Kresna melaju dari selatan (Wonogiri) menuju ke utara (Solo).
    Sampai di lokasi kejadian, diduga petugas palang pintu perlintasan lalai menutup sehingga kecelakaan tidak terhindarkan.
    Mobil Sigra terseret hingga 20 meter dari lokasi kejadian. Kondisi mobil rusak parah dan ringsek.
    Identitas korban luka dan dirawat di rumah sakit yakni Sri Lestari (43), Kanda Lukna F (17), dan Saifana Ula Asmi (15).
    Kemudian korban meninggal dunia, yakni Purwanto (50), Rudi Agus Subekti (41), Linda (45) dan Nabila (15).
    Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Sonny Irawan, mengatakan di dalam mobil ada dua keluarga.
    Mereka bersama-sama dari Jakarta mudik ke Sukoharjo dan Wonogiri.
    “Sekitar pukul 08.30 WIB di TKP ini terjadi laka kereta yang mengakibatkan dari tujuh penumpang mobil Sigra empat di antaranya meninggal dunia. Tiga lainnya dalam kondisi perawatan di rumah sakit,” kata Sonny di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu.
    Polisi masih menyelidiki dugaan kelalaian petugas palang pintu perlintasan sebidang KA.
    “Ini sementara masih kita dalami, kita lakukan penyelidikan, nanti perkembangan akan kita sampaikan pada rekan-rekan,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setidaknya terdapat tiga insiden kecelakaan yang melibatkan Kereta Api Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri, Jawa Tengah, sepanjang tahun 2025 ini.

    Terbaru, terjadi kecelakaan antara KA Batara Kresna dengan mobil Daihatsu Sigra di perlintasan rel Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Rabu (26/3/2025).

    Sebelumnya, pada Januari dan Februari 2025 terdapat insiden kecelakaan yang melibatkan KA Batara Kresna.

    1) 26 Maret 2025

    Insiden ini melibatkan mobil Daihatsu Sigra putih bernomor polisi B 2883 BYJ dengan KA Batara Kresna.

    Mobil berisi tujuh penumpang tersebut diketahui tengah melakukan perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Akibat kecelakaan ini, empat orang, termasuk pengemudi, dilaporkan meninggal dunia.

    Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan kecelakaan itu diduga karena kelalaian petugas palang kereta api. 

    “Kereta Batara Kresna itu berjalan dari selatan ke utara (Wonogiri ke Solo), sedangkan mobil Sigra dari timur ke barat. Karena palang tidak ditutup mobil tersebut memasuki jalur kereta api,” kata Anggaito, Rabu (26/3/2025).

    Saat mobil melintasi rel, KA Batara Kresna melaju dengan kecepatan tinggi di waktu yang bersamaan.

    Mobil tersebut tertabrak hingga terpental hingga sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

    “Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Ir. Soekarno Sukoharjo,” terangnya.

    Berikut daftar nama korban yang meninggal:

    Rudi Agus Subekti, usia 41 tahun 8 bulan, asal Cengkareng, Jakarta Barat (sopir).
    Nabila, usia 15 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
    Linda, usia 45 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
    Purwanto, usia 50 tahun 2 bulan, asal Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    2) 23 Februari 2025

    Pada 23 Februari 2025, Kereta Api Batara Kresna menabrak mobil pikap Daihatsu Hijet di perlintasan liar kilometer 7+8/9 Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

    Mobil tersebut mengangkut tiga penumpang yang terdiri dari suami, istri, dan anak berusia 3 tahun. 

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. ​

    Laka Kereta Api Batara Kresna itu terjadi pada hari Minggu sekira pukul 10.30 WIB.

    Kapolsek Grogol, AKP Kurniawan mengatakan setelah pengecekan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama dengan jajaran satlantas, kepala desa dan petugas KAI melihat kendaraannya mobil Daihatsu sudah terperosok.

    “Mobil Daihatsu Hijet warna merah kondisinya sudah ringsek bagian belakang,” kata Kurniawan kepada TribunSolo.com, Minggu (23/2/205).

    MOBIL TERTEMPER KERETA – Sebuah mobil Daihatsu Hijet warna merah tertemper Kereta Api Batara Kresna di perlintasan Desa Pandeyan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo pada Minggu (23/5/2025). Meski demikian, dalam laka Kereta Api Batara Kresna tersebut tidak memakan korban jiwa. (TribunSolo.com/ Anang Ma’ruf)

    Sebelum terjadi laka tersebut informasi dari beberapa masyarakat.

    Kurang lebih radius 100 meter, sudah ada suara klakson yang berbunyi dari Kereta Api Batara Kresna.

    “Tetapi mobil itu sudah mulai mendekati perlintasan, ketika sudah dekat gasnya langsung ditambah. Sehingga mobil pick up itu bisa menyebrang perlintasan.”

    “Namun, ekor Pick Up warna merah itu tertemper di bagian belakang oleh Kereta Api Batara kresna yang melintas,” imbuhnya. 

    3) 30 Januari 2025

    KA Batara Kresna juga sempat mengalami insiden pada 30 Januari 2025.

    Saat itu, KA Batara Kresna tengah melakukan uji coba.

    Saat melintas di wilayah Desa Kedungwinong, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, KA Batara Kresna menabrak dan menewaskan tujuh ekor kambing.

    Pemilik kambing warga Kedungwinong, Kasrin (65) mengaku tidak mengetahui adanya jadwal uji coba tersebut. 

    Ia biasanya melepas kambingnya pada pukul 14.00 WIB, setelah memastikan kereta Batara Kresna yang biasa melintas pukul 13.00 WIB telah lewat.

    “Saya tidak tahu kalau ada uji coba. Biasanya jam 1 itu kereta Batara Kresna sudah lewat, kemudian jam 2 saya lepas kambing. Biasanya kambing-kambing itu pulang sendiri,” ujar Kasrin saat ditemui TribunSolo.com, pada Jumat (31/1/2025).

    Kasrin menceritakan ia sempat mendengar suara klakson kereta api sebelum kejadian.

    “Saya kaget kok masih ada kereta jam segitu. Terus saya lari, tapi sudah telanjur. Kambing saya kemungkinan kaget mendengar suara klakson kereta api dan berlarian ke perlintasan,” ungkapnya.

    Saat tiba di lokasi, Kasrin mendapati tujuh dari delapan ekor kambingnya telah tewas akibat tertabrak kereta.

    “Saya sempat balik ke rumah ambil pisau, siapa tahu masih ada yang hidup dan bisa disembelih. Tapi sampai di lokasi, semuanya sudah mati,” tuturnya.

    Pemilik kambing, Kasrin (65), mengalami kerugian sekitar Rp 15 juta akibat kejadian ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kronologi Mobil Tertabrak KA Batara Kresna di Sukoharjo: Diduga Kelalaian Petugas Palang Kereta 

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto) (TribunSolo.com/Anang Maruf Bagus Yuniar)

  • 3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    Tetangga Kenang Sosok Purwanto, Korban Tewas Kecelakaan Kereta Api di Sukoharjo: Baik dan Sopan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan maut di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025). 

    Peristiwa tersebut melibatkan mobil Daihatsu Sigra putih dengan Kereta Api Batara Kresna tujuan Wonogiri–Solo.

    Mobil dengan nomor polisi B 2883 BYJ itu diketahui tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Imbas kejadian tersebut, dari tujuh orang yang berada di dalam mobil, sebanyak empat korban meninggal dunia dan tiga lainnya menjalani perawatan di RSUD dr Ir Soekarno, Sukoharjo.

    Korban tewas sekeluarga terdiri dari Agus (41), Linda (45), dan Nabila (15) serta sepupu, Purwanto (50).

    Sementara itu, korban yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah istri dari Purwanto, Sri Lestari (43) dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15).

    Kediaman Purwanto diketahui beralamat di Jalan Bangka Raya, Gang Amal IV, RT 014/RW 011, Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. 

    Rumahnya berada di gang sempit dekat kali. Menurut tetangga korban bernama Sukidi (52), Purwanto dan keluarganya baru berangkat mudik pada Selasa (25/3/2025) petang.

    “Kemarin habis Magrib berangkat, tujuannya mau ke Wonogiri atau ke Solo tempat ibunya Pak Purwanto, tapi ibunya sudah tidak ada, mungkin ke tempat istrinya rencananya mau ke sana sama sepupunya yang di Kapuk (Cengkareng),” tuturnya saat ditemui Warta Kota, Rabu (26/3/2025).

    Sukidi menyebut, di dalam mobil tersebut diisi tujuh orang yang terdiri dari Purwanto, istrinya, dua anak perempuannya, dan sepupunya.

    “Jadi satu mobil isinya tujuh orang, jadi Pak Purwanto keluarganya empat, anak dua dan istri, jadi empat orang itu sepupunya atas nama Nabila, Linda, Agus sepupunya yang di Kapuk, Cengkareng,” tuturnya.

    Sosok Purwanto

    Sukidi mengenang sosok Purwanto sebagai pribadi yang sopan.

    Ia mengaku kaget mendengar peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa tetangganya itu.

    “Orangnya baik dan sopan, saya juga kaget tadi pagi kebetulan anak katanya dapat berita dari RT 5. Semua juga kaget karena sebelumnya masih ngobrol. Ngobrol-ngobrol biasa.”

    “Kemarin itu kebetulan di RT situ ada ngadain ronda ya. Nah pas kebetulan ronda itu katanya lagi sakit, istrinya ke rumah katanya nitip buat ronda untuk ada yang ganti.” 

    “Istri saya nanya apakah pulang kampung, katanya enggak, emang kampungnya di mana? Saya Wonogiri, lah kok sama. Kebetulan itu. Kaget juga tadi pagi pada kaget,” lanjutnya.

    Menurut Sukidi, Purwanto dan istrinya sebenarnya sudah tak berniat untuk pulang kampung, tetapi kedua anaknya ingin mudik.

    “Cerita ke tetangga katanya udah malas mau mudik, istrinya juga bilang malas pulang kampung, katanya anaknya yang ingin pulang kampung karena sudah lama enggak pulang kampung.”

    “Anaknya perempuannya semua sudah SMA dan SMP. Awalnya memang anaknya yang ingin pulang karena sudah lama tidak pulang kampung, karena mungkin liburan sekolah jadi ingin pulang kampung,” ucap Sukidi.

    Sepengetahuannya, Purwanto dan keluarganya baru sekitar hampir satu tahun menempati rumah kontrakan di Gang Amal IV.

    Awalnya, mereka berasal dari RW 05, tetapi tempat tinggalnya kebakaran sehingga memutuskan mencari tempat tinggal baru dan akhirnya menetap di Gang Amal.

    “Setahu saya pindah ke sini itu belum lama, hampir setahun di sini, awalnya dari RW 5 sana yang waktu itu kebakaran. Lalu pindah ke sini hampir satu tahun,” ucap Sukidi.

    Sebelum peristiwa kebakaran, jelas Sukidi, Purwanto berjualan mie ayam.

    Namun, setelah peristiwa kebakaran dan pindah ke rumah kontrakan yang baru, ia beralih menjadi driver ojek online.

    “Selama ini, setelah kebakaran belum kerja, hanya istrinya yang kerja, waktu itu sempat nge-Grab juga, dulu pernah jualan juga, setelah itu jualan lalu kebakaran, sempat jualan mie ayam. Hanya antar istri dan anak saja.”

    “Istrinya kerja sebagai pembantu rumah tangga di apartemen Brawijaya. Kalau nama istrinya Sri, nama panggilan anaknya Saifah dan Syarifah. Semua keluarganya baik, sopan, dan ramah. Sering ngobrol dan nanya ke orang,” tutur Sukidi.

    Keterangan Polisi

    Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, kecelakaan itu diduga terjadi karena kelalaian petugas palang kereta api. 

    “Kereta Batara Kresna itu, berjalan dari selatan ke utara (Wonogiri ke Solo), sedangkan mobil Sigra dari timur ke barat.” 

    “Karena palang tidak ditutup mobil tersebut memasuki jalur kereta api,” kata Anggaito, Rabu.

    Namun, nahas Kereta Api Batara Kresna dengan kecepatan tinggi menabrak mobil tersebut sampai terlempar sejauh kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian.

    “Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian.”

    “Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Ir. Soekarno, Sukoharjo,” ucap Anggaito.

    Ia lantas menyebut, petugas yang terlambat menutup palang itu kini diamankan di Satlantas Polres Sukoharjo.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tewas Tertabrak KA Batara Kresna di Sukoharjo, Purwanto dan Keluarga Sempat Tak Ingin Mudik.

    (Tribunnews.com/Deni)(WartaKotalive.com/Ramadhan L Q)

  • 3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    Purwanto, Korban Tewas Kecelakaan Kereta Api di Sukoharjo Baru Pertama Kali Mudik setelah 4 Tahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan maut di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025). 

    Peristiwa tersebut melibatkan mobil Daihatsu Sigra putih dengan Kereta Api (KA) Batara Kresna tujuan Wonogiri–Solo.

    Mobil dengan nomor polisi B 2883 BYJ itu diketahui tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Imbas kejadian tersebut, dari tujuh orang yang berada di dalam mobil, sebanyak empat korban meninggal dunia dan tiga lainnya menjalani perawatan di RSUD dr Ir Soekarno, Sukoharjo.

    Dilansir Tribun Jateng, empat ambulans berjajar di depan ruang kamar jenazah RSUD untuk mengangkut empat jenazah sekeluarga, terdiri dari Agus (41), Linda (45) dan Nabila (15) serta sepupu, Purwanto.

    Sementara itu, korban yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah istri dari Purwanto, Sri Lestari (43) dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15).

    Saudara dari keluarga Agus dan saudara Purwanto terlihat mengurus administrasi sebelum jenazah dibawa ke rumah duka di wilayah Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo.

    Sepupu dari Purwanto, Suparjo (58) mengatakan, dirinya tak mengetahui kabar bahwa Purwanto dan keluarga hendak mudik ke kampung halaman di wilayah Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

    Ia menyebut, Purwanto jarang pulang kampung ke kediaman mertuanya pada momen Lebaran karena sakit. 

    Menurutnya, sudah empat kali Idulfitri suami dari Sri Lestari itu tak mudik.

    “Yang perempuan (Sri Lestari), karena asli Celep, setiap tahun (mudik). Bapaknya (Purwanto) jarang karena sakit,” ujar Suparjo, Rabu.

    Rombongan pemudik itu berangkat dari Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Akan tetapi, sebelum tiba di kampung halaman, mereka mengalami kecelakaan saat melintasi rel kereta api.

    Suparjo tak mengetahui bahwa Purwanto dan keluarga tengah dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.

    Ia mendapati sepupunya itu pulang kampung justru karena adanya informasi kecelakaan di perjalanan. 

    Selanjutnya, jenazah Purwanto akan dikubur di tempat pemakaman umum (TPU) setempat setelah tiba di rumah duka.

    Keterangan Polisi

    Sementara itu, Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, kecelakaan itu diduga terjadi karena kelalaian petugas palang kereta api. 

    “Kereta Batara Kresna itu, berjalan dari selatan ke utara (Wonogiri ke Solo), sedangkan mobil sigra dari timur ke barat.” 

    “Karena palang tidak ditutup mobil tersebut memasuki jalur kereta api,” kata Anggaito, Rabu.

    Namun, nahas Kereta Api Batara Kresna dengan kecepatan tinggi menabrak mobil tersebut sampai terlempar sejauh kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian.

    “Akibat kecelakaan ini, empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian.”

    “Sementara tiga lainnya mengalami luka ringan dan kini dirawat di Rumah Sakit Ir. Soekarno, Sukoharjo,” ucap Anggaito.

    Ia lantas menyebut, petugas yang terlambat menutup palang itu kini diamankan di Mako Satlantas Polres Sukoharjo.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 4 Kali Lebaran Tak Pulang, Purwanto Tewas Mobilnya Tertabrak Kereta Api di Sukoharjo Saat Mudik.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Agus Iswadi)

  • 3 Insiden Kereta Api Batara Kresna 2025 di Sukoharjo, Terbaru Tewaskan 4 Orang Pemudik asal Jakarta – Halaman all

    Kecelakaan KA Batara Kresna vs Mobil di Sukoharjo: Penjaga Palang Diamankan, Korban Dapat Santunan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah mobil Daihatsu Sigra warna putih ditabrak Kereta Api (KA) Batara Kresna tujuan Wonogiri-Solo saat melintas di perlintasan di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025).

    Mobil tersebut, tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Empat dari tujuh penumpang meninggal dunia dalam kecelakaan ini.

    Sementara tiga lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

    Dalam kecelakaan ini, diduga melibatkan petugas penjaga palang kereta api.

    Mengutip TribunSolo.com, petugas penjaga palang diduga terlambat menutup pintu perlintasan saat KA Batara Kresna melintas dengan kecepatan tinggi.

    Hingga akhirnya, mobil Sigra putih tersebut ditabrak saat tengah melintas.

    Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan petugas palang kereta api telah diamankan.

    “Dari hasil penyelidikan awal, tabrakan terjadi diduga adanya kelalaian dari petugas palang yang terlambat penutup palang kereta,” kata Anggaito, Rabu (26/3/2025).

    Saat ini, petugas perlintasan kereta api tersebut, tengah berada di Satlantas Polres Sukoharjo.

    “Oleh karenanya dari hasil penyelidikan awal, kami amankan petugas palang kereta tersebut sekarang berada di Satlantas Polres Sukoharjo,” tandasnya.

    Sementara itu, pihak Jasa Raharja menjamin bahwa korban meninggal dunia dalam kecelakaan ini akan mendapat santunan.

    TribunSolo.com mewartakan, Afrizal selaku kepala cabang Jasa Raharja Sukoharjo mengonfirmasi hal tersebut.

    “Jasa Raharja memberikan santunan biaya perawatan kepada korban luka-luka maksimal 20 Juta rupiah,” kata Afrizal, Rabu (26/3/2025).

    Smentara untuk korban meninggal akan menerima Rp50 juta.

    “Nantinya akan diserahkan kepada ahli waris korban. Perorang ahli waris menerima santunan 50 Juta rupiah,”

    “Kemudian untuk penyerahan santunan kami koordinasi dengan Satlantas Sukoharjo,” tandasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kecelakaan Maut Batara Kresna di Sukoharjo, Polisi Amankan Petugas Penjaga Palang Perlintasan Kereta

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSolo.com, Anang Maruf Bagus Yuniar)

  • Mobil Tertabrak KA Batara di Sukoharjo, 4 Orang Tewas

    Mobil Tertabrak KA Batara di Sukoharjo, 4 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah mobil tertabrak kereta api (KA) Batara Kresna di Sukoharjo, Jawa Tengah. Empat orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan ini.

    Dilansir detikJateng, kecelakaan ini terjadi di perlintasan kereta api (KA) dengan palang pintu di jalan Lingkar Timur, Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo. Tepatnya dekat di depan Terminal Sukoharjo.

    Kecelakaan melibatkan KA Batara Kresna, dengan mobil penuh penumpang jenis Daihatsu Sigra.

    Salah seorang warga, Dicky mengatakan, kejadian kecelakaan itu terjadi sekira pukul 08.45 WIB. Kendaraan melaju dari arah timur menuju ke barat, sementara KA Batara Kresna melaju dari selatan (Wonogiri) menuju ke utara (Solo).

    “Saya di rumah, ada bunyi tabrakan dyerrr saya langsung keluar rumah. Setelah saya keluar rumah itu sirine dan palang KA baru berbunyi dan palangnya baru turun,” kata Dicky dilansir detikJateng, Rabu (26/3/2025).

    “Total di mobil ada 7 orang, meninggal 4 orang,” ucap Dicky kembali.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Daerah

    Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Daerah

    Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Daerah
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com 
    – PT
    Pertamina
    (Persero) memberangkatkan 5.000 pemudik untuk berlebaran di kampung halamannya melalui program
    Mudik Bareng Pertamina 2025
    .
    Sebanyak 121 bus diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (25/3/2025) ke 23 daerah tujuan di wilayah Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Yogyakarta, dan Jawa Timur (Jatim). 
    Daftar daerah itu, yakni Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Wonosobo, Purworejo, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Cilacap, Yogyakarta, Surakarta, Wonogiri, Surabaya, Malang, Ngawi, Madiun, dan Banyuwangi.
    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, program Mudik Bareng Pertamina 2025 bertajuk “Harmoni Merangkai Energi” itu merupakan kegiatan tahunan sebagai apresiasi untuk masyarakat dan Pekerja Pertamina.
    “Pertamina meningkatkan jumlah pemudik hingga 25 persen dibandingkan pada 2024, yakni dari 4.000 menjadi 5.000 pemudik,” ujar Simon melalui siaran persnya, Selasa.
    Agenda itu, sebut dia, merupakan wujud nyata dari Pertamina sebagai bagian dari badan usaha milik negara (BUMN), yakni mendukung kelancaran Idul Fitri supaya berjalan baik, aman dan lancar.
    Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Condro Kirono menambahkan, Mudik Bareng Pertamina sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, yakni membantu perjalanan mudik masyarakat dengan aman, lancar dan selamat sampai tujuan.
    “Dewan Komisaris sangat mengapresiasi program Pertamina ini karena dapat mendukung arahan presiden sekaligus membantu masyarakat,” ujar Condro.
    Sementara itu, Vice President Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengatakan, seluruh armada dan pengemudi telah melalui pemeriksaan kelayakan dan kesehatan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik selama perjalanan.
    Para peserta juga dilindungi asuransi jiwa dari PertaLife dan asuransi mudik dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) yang merupakan anak usaha Pertamina.
    “Pertamina menyiagakan tim medis lengkap demi kenyamanan dan keselamatan peserta sebelum melakukan perjalanan,” ungkap Fadjar.
    Selain itu, di lokasi keberangkatan, Pertamina menyediakan berbagai layanan dan fasilitas, antara lain ruang laktasi, musala, area bermain anak, area pijat, potong rambut, cek kesehatan, hiburan,
    charging station
    , dan
    photo booth
    . Peserta juga berkesempatan mendapat suvenir,
    doorprize
    , dan
    grand prize
    .
    “Pertamina berharap para pemudik dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan, serta bisa sampai di kampung halaman untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga tercinta,” ujar Fadjar. 
    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs).
    Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan
    environmental, social, and governance
    (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mudik Gratis Bareng Pertamina Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota

    Mudik Gratis Bareng Pertamina Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) memberangkatkan 5.000 pemudik untuk berlebaran di kampung halamannya, melalui Program Mudik Bareng Pertamina 2025. Sebanyak 121 bus diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Selasa, 25 Maret 2025, menuju 23 kota tujuan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri menuturkan, program Mudik Bareng Pertamina 2025 bertajuk “Harmoni Merangkai Energi” ini merupakan kegiatan tahunan sebagai apresiasi untuk masyarakat dan Pekerja Pertamina. Sehingga, Pertamina meningkatkan jumlah pemudik hingga 25% dibanding tahun 2024 sebanyak 4.000 pemudik menjadi 5.000 pemudik.

    “Agenda ini adalah wujud nyata dari Pertamina sebagai bagian dari BUMN, untuk mendukung kelancaran Idulfitri supaya berjalan baik, aman dan lancar,” ujar Simon dalam keterangan resminya, Selasa (25/3/2025).

    Di sisi lain, Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Condro Kirono menambahkan, Mudik Bareng Pertamina juga sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk membantu perjalanan mudik masyarakat dengan aman, lancar dan selamat sampai tujuan.

    “Dewan Komisaris sangat apresiasi program Pertamina ini, karena dapat mendukung arahan Presiden sekaligus membantu masyarakat,” ungkap Condro.

    Sebagai informasi, Program Mudik Bersama Pertamina 2025 ini dilaksanakan ke 23 kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, yakni Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Wonosobo, Purworejo, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Cilacap, Yogyakarta, Surakarta, Wonogiri, Surabaya, Malang, Ngawi, Madiun, dan Banyuwangi.

    Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik selama perjalanan, seluruh armada dan pengemudi telah melalui pemeriksaan kelayakan dan kesehatan. Para peserta juga dilindungi oleh asuransi jiwa dari PertaLife dan asuransi mudik dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) yang merupakan anak usaha Pertamina.

    “Pertamina menyiagakan tim medis lengkap demi kenyamanan dan keselamatan peserta sebelum melakukan perjalanan,” jelas Fadjar.

    Selain itu, di lokasi keberangkatan, Pertamina menyediakan berbagai layanan dan fasilitas antara lain ruang laktasi, musala, area bermain anak, area pijat, potong rambut, cek kesehatan, hiburan, charging station, dan photo booth. Peserta juga berkesempatan mendapat souvenir, doorprize, dan grand prize.

    “Pertamina berharap para pemudik dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan, serta bisa sampai di kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga tercinta,” pungkas Fadjar. 

    (bul/bul)

  • Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota

    Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025 Berangkatkan 5.000 Pemudik ke 23 Kota


    PIKIRAN RAKYAT
    – PT Pertamina (Persero) memberangkatkan 5.000 pemudik untuk berlebaran di kampung halamannya, melalui Program Mudik Bareng Pertamina 2025. Sebanyak 121 bus diberangkatkan dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Selasa, 25 Maret 2025, menuju 23 kota tujuan di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur.

    Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan, program Mudik Bareng Pertamina 2025 bertajuk “Harmoni Merangkai Energi” ini merupakan kegiatan tahunan sebagai apresiasi untuk masyarakat dan Pekerja Pertamina. Sehingga, Pertamina meningkatkan jumlah pemudik hingga 25% dibanding tahun 2024 sebanyak 4.000 pemudik menjadi 5.000 pemudik.

    “Agenda ini adalah wujud nyata dari Pertamina sebagai bagian dari BUMN, untuk mendukung kelancaran Idulfitri supaya berjalan baik, aman dan lancar,” jelasnya.

    Komisaris Independen PT Pertamina (Persero) Condro Kirono menambahkan, Mudik Bareng Pertamina juga sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, untuk membantu perjalanan mudik masyarakat dengan aman, lancar dan selamat sampai tujuan. “Dewan Komisaris sangat apresiasi program Pertamina ini, karena dapat mendukung arahan Presiden sekaligus membantu masyarakat,” ujar Condro.

    Program Mudik Bersama Pertamina 2025 dilaksanakan ke 23 kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur, yakni Tasikmalaya, Garut, Cirebon, Purwokerto, Banyumas, Kebumen, Wonosobo, Purworejo, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal, Semarang, Cilacap, Yogyakarta, Surakarta, Wonogiri, Surabaya, Malang, Ngawi, Madiun, dan Banyuwangi.

    Vice President Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso mengatakan, untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik selama perjalanan, seluruh armada dan pengemudi telah melalui pemeriksaan kelayakan dan kesehatan. Para peserta juga dilindungi oleh asuransi jiwa dari PertaLife dan asuransi mudik dari PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) yang merupakan anak usaha Pertamina.

    “Pertamina menyiagakan tim medis lengkap demi kenyamanan dan keselamatan peserta sebelum melakukan perjalanan,”ungkap Fadjar.

    Selain itu, di lokasi keberangkatan, Pertamina menyediakan berbagai layanan dan fasilitas antara lain ruang laktasi, musala, area bermain anak, area pijat, potong rambut, cek kesehatan, hiburan, charging station, dan photo booth. Peserta juga berkesempatan mendapat souvenir, doorprize, dan grand prize.

    “Pertamina berharap para pemudik dapat menikmati perjalanan dengan aman, nyaman, dan menyenangkan, serta bisa sampai di kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga tercinta,” pungkas Fadjar.

    Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Upaya Atasi Travel Gelap, Pemerintah Perlu Lakukan Pembenahan Transportasi Sampai Tingkat Daerah

    Upaya Atasi Travel Gelap, Pemerintah Perlu Lakukan Pembenahan Transportasi Sampai Tingkat Daerah

    JABAR EKSPRES – Meresahkannya bisnis travel gelap, tak hanya dapat merugikan para pelaku usaha transportasi resmi, tapi juga dinilai berpotensi menurunkan minat masyarakat dalam menggunakan armada resmi.

    Pengamat Transportasi sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan, perlunya pemerintah melakukan upaya serius dalam hal ini.

    “Keberadaan travel gelap ini telah mengganggu dan merugikan operasional angkutan umum resmi, seperti Bus AKAP (Antar Kota Atar Provinsi), Bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) dan AJAP (Antar Jemput Antar Provinsi),” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (24/3).

    Menurut Djoko, operator angkutan umum alias transportasi publik yang resmi harus mentaati aturan, seperti harus mengurus perizinan, wajib kir 6 bulan sekali, membayar pajak setiap tahun, membayar asuransi.

    Sedangkan para pebisnis travel gelap tak ada kewajiban menaati aturan tersebut, sebab armada yang digunakan merupakan jenis kendaraan pribadi, hal itulah yang dapat merugikan dan perlu ditindak pemerintah.

    Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata itu menerangkan, sebagai upaya ke depan, Kementerian Perhubungan bekerjsama dengan Kementerian Dalam Negeri harus secara masif membenahi angkutan umum di daerah.

    “Meniru Trans Jakarta yang sekarang yang masih dilakukan sejak 20 tahun lalu. Hasilnya sekarang, 89,5 persen wilayah Kota Jakarta sudah terlayani angkutan umum,” terangnya.

    Apabila keluar dari hunian di Jakarta, ujar Djoko, tidak sampai 500 meter sudah menemukan angkutan umum. Hal seperti ini tidak terjadi di daerah.

    “Angkutan Bus AKAP diberikan keleluasaan mencapai pedesaan selama jaringan jalan memenuhi persyaratan,” ujarnya.

    Djoko mengungkapkan, melalui pengamatannya selama ini, regulasinya Bus AKAP hanya melayani antar Terminal Tipe A saja.

    “Bus AKAP menuju Kabupaten Wonogiri tidak hanya berhenti di Terminal Giri Adipura di Kota Wonogiri yang merupakan Terminal tipe A, tapi melanjutkan perjalanan hingga ke 25 ibu kota kecamatan di Kabupaten Wonogiri,” ungkapnya.

    Djoko menilai, keberadaan Bus AKAP hingga kota kecelamatan sudah mendekatkan wilayah pedesaan. Oleh karenanya, upaya tersebut membuahkan hasil, yakni tak ada angkutan travel gelap yang berasal dari Kabupaten Wonogiri.