kab/kota: Wonogiri

  • Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online.

    Tayang: Senin, 7 April 2025 09:42 WIB

    karir.bca.co.id

    MAGANG BAKTI BCA – Tangkapan layar laman BCA Karier pada Senin (7/4/2025). Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini informasi lowongan magang di Bank Central Asia (BCA).

    BCA membuka program Magang Bakti BCA 2025 untuk posisi Customer Service (CS), Teller, dan CS pembuatan rekening online.

    Pendaftaran program ini dibuka hingga 31 Desember 2025.

    Pemagang akan mendapatkan uang saku per bulan, cuti, tunjangan kesehatan dan mendapatkan sertifikat/tunjangan beasiswa.

    Bagi Anda yang ingin mengikuti program magang di BCA dapat melihat informasi di bawah ini.

    Tahap Seleksi Magang Bakti BCA 2025

    Seleksi Administrasi
    Tes Online
    Wawancara HR
    Pemeriksaan Kesehatan
    Perjanjian Kerja
    Diterima.

    Syarat Pendaftaran Frontliner (CS/Teller)

    Ramah,terampil, solutif, dan mampu berkomunikasi dengan baik
    Pria atau wanita berpenampilan menarik
    Lulusan SMA / SMK (nilai rata-rata rapor semester 5,6 min. 70) 
    Lulusan D1 – D3 dan S1 (IPK min. 2,50)
    Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 24 tahun
    Bersedia ditempatkan di seluruh cabang BCA di wilayah kota seleksi
    Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Belum pernah mengikuti program Magang Bakti BCA sebelumnya.

    Syarat CS Pembuatan Akun Online

    Pendaftar posisi CS belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Berintegritas, teliti, dan memiliki problem solving skill
    Mampu berkomunikasi efektif melalui lisan dan tulisan
    Memiliki kemampuan dasar komputer yang baik
    Bersedia ditempatkan di Serpong/Tangerang dan Semarang dengan jam kerja shift.

    *) Pendaftaran dilakukan melalui website https://bca.id/joinpemol1 dan https://bca.id/joinmgb1

    Lokasi Magang Bakti BCA 2025 Teller dan CS

    Balikpapan
    Bandar Lampung
    Bangkalan
    Banjarmasin
    Banjarnegara
    Bantul
    Banyumas
    Banyuwangi
    Batam
    Batang
    Bau-bau
    Berau
    Binjai
    Blitar
    Blora
    Bojonegoro
    Bontang
    Boyolali
    Brebes
    Cilacap
    Cirebon
    Deli Serdang
    Demak
    Denpasar
    Gresik
    Grobogan
    Gunungkidul
    Jabodetabek
    Jambi
    Jayapura
    Jember
    Jepara
    Jombang
    Karanganyar
    Karo
    Kebumen
    Kediri
    Kendal
    Kendari
    Ketapang
    Klaten
    Kubu Raya
    Kudus
    Kulon Progo
    Labuan Bajo
    Lamongan
    Madiun
    Magelang
    Makassar
    Malang
    Manokwari
    Medan
    Mempawah
    Merauke
    Mojokerto
    Palembang
    Pamekasan
    Pangkal Pinang
    Parepare
    Pasuruan
    Pati
    Pekalongan
    Pekanbaru
    Pemalang
    Pematangsiantar
    Pontianak
    Probolinggo
    Purbalingga
    Purwokerto
    Purworejo
    Rembang
    Salatiga
    Samarinda
    Sambas
    Sampang
    Sanggau
    Semarang
    Sidoarjo
    Singaraja
    Singkawang
    Sintang
    Situbondo
    Sleman
    Solo
    Sorong
    Sragen
    Sukoharjo
    Sumenep
    Surabaya
    Surakarta
    Tanjungbalai
    Tanjung Pinang
    Tarakan
    Tasikmalaya
    Tebing Tinggi
    Tegal
    Temanggung
    Ternate
    Timika
    Tuban
    Wonogiri
    Wonosobo
    Yogyakarta.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Guru Silat yang Cabuli Muridnya di Wonogiri Ditangkap di Ponorogo, Polisi: Pelaku Ada Rumah di Sana – Halaman all

    Guru Silat yang Cabuli Muridnya di Wonogiri Ditangkap di Ponorogo, Polisi: Pelaku Ada Rumah di Sana – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – S (56), seorang guru silat asal Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, telah mendekam di balik jeruji besi.

    Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo mengatakan, pelaku diamankan di wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

    “Bukan melarikan diri, tapi pelaku ada rumah di sana,” ujarnya, dilansir Tribun Solo, Sabtu (5/4/2025).

    Anom berujar, pelaku sudah diamankan di Mapolres Wonogiri untuk menjalani proses hukum dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

    Sampai saat ini, jelas Anom, ada tujuh korban berusia antara 15 sampai 17 tahun yang menjadi korban pencabulan S.

    Adapun perbuatan pelaku dilakukan pada sekitar bulan September 2023 sampai April 2024. 

    “Tujuh anak perempuan ini menjadi korban tindak asusila pelaku inisial S sejak tahun 2023, korban seluruhnya merupakan warga Kecamatan Purwantoro,” ucapnya.

    Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang juga merasa menjadi korban agar melapor kepada polisi. 

    Menurutnya, identitas korban dan pelapor akan dijamin kerahasiaannya.

    Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno menyatakan, pihaknya akan bersikap tegas dalam menangani kasus pencabulan ini.

    Menurut Setyo, tak akan ada toleransi dan ampun untuk pelaku tindak pidana pencabulan anak di bawah umur.

    “Ini akan berdampak pada masa depan anak, maka tidak ada ampun lagi untuk pelaku.”

    “Tentunya harus mendapatkan hukuman yang setimpal,” jelasnya, Sabtu.

    Setyo berujar, akan dilakukan koordinasi bersama dinas terkait untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang menjadi korban.

    “Pemerintah daerah tidak mentoleransi terhadap pelanggaran kepada anak di bawah umur,” tambahnya.

    Selain itu, Setyo tak menampik kasus pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak di Wonogiri terus terulang.

    Ia menyebut, hal itu menjadi pekerjaaan rumah yang mesti segera diselesaikan.

    Menurutnya, pemerintah daerah tak kurang dalam melakukan tindakan preventif seperti sosialisasi melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga dunia pendidikan agar kasus sama tidak terjadi lagi.

    “Kita juga heran, hukuman minimal 5 tahun tapi kok masih melakukan.”

    “Mestinya itu menjadi efek jera, di Wonogiri kan selalu diterapkan, tidak ada ampun untuk pelaku-pelaku seperti itu. Ini memang menjadi PR,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Ditangkap di Ponorogo,Guru Silat yang Cabuli 7 Muridnya di Wonogiri Ternyata Tak Kabur, Ini Faktanya.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Erlangga Bima)

  • Soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo, Penjaga Palang: Alat Komunikasi Tak Bisa Dipakai – Halaman all

    Soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo, Penjaga Palang: Alat Komunikasi Tak Bisa Dipakai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan tragis yang melibatkan Kereta Api (KA) Batara Kresna dan mobil Daihatsu Sigra putih terjadi di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, 26 Maret 2025.

    Insiden ini mengakibatkan empat orang pemudik yang menuju Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri meninggal dunia.

    Surya Hendra Kusuma, penjaga palang pintu KA Batara Kresna di perlintasan PJL 19, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut disebabkan oleh tidak berfungsinya alat komunikasi.

    “Alat komunikasi radio (Rig) yang kami gunakan di pos saat itu tidak bisa dipakai seperti biasanya. Saya tidak mendapatkan kabar keberangkatan kereta dari stasiun Nguter,” ungkap Surya, Sabtu (5/4/2025).

    Surya menambahkan bahwa sistem informasi antarpenjaga lintasan selama ini masih mengandalkan WhatsApp, karena keterbatasan sarana komunikasi yang disediakan oleh Dinas Perhubungan Sukoharjo.

    “Kami hanya difasilitasi Rig dan HT (Handy Talky), tapi HT jangkauannya terbatas, dan Rig tidak mencakup semua lintasan. Akhirnya kami komunikasi pakai WhatsApp,” ujarnya.

    Surya menyatakan, dirinya baru memperoleh informasi keberangkatan kereta dari Stasiun Nguter pada pukul 08.18 WIB yang disampaikan oleh PJL Songgorunggi.

    Sebelum di PJL 19 pos yang dijaga oleh Surya, masih ada satu pos lintasan lain, yaitu PJL 21 di Begajah.

    “Dari PJL 21 tidak ada informasi yang masuk ke saya. Jadi memang informasi yang saya terima sudah sangat mepet,” terangnya.

    Akibat keterlambatan informasi dan kendala teknis pada palang pintu, Surya mengaku sempat mencoba menutup palang secara manual.

    Namun, usaha itu tak membuahkan hasil karena palang tak tertutup sempurna sedangkan mobil sudah berada di atas rel.

    “Saya sudah coba tutup manual, tapi gagal tertutup sempurna. Mobil sudah terlanjur masuk ke jalur rel saat itu, jadi kecelakaan tidak bisa dihindari,” ujarnya.

    Korban Kecelakaan

    Dalam kecelakaan tersebut, terdapat tujuh orang di dalam mobil, di mana empat di antaranya meninggal dunia.

    Korban jiwa terdiri dari Agus (41), Linda (45), Nabila (15), dan sepupu mereka, Purwanto.

    Sementara itu, tiga orang lainnya, istri Purwanto, Sri Lestari (43), dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15) mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah sakit.

    Suparjo (58), sepupu Purwanto, mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui bahwa Purwanto dan keluarganya sedang dalam perjalanan mudik ke kampung halaman di wilayah Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

    Ia menyebut, Purwanto jarang pulang kampung ke kediaman mertuanya pada momen Lebaran karena sakit. 

    Menurutnya, sudah empat kali Idulfitri suami dari Sri Lestari itu tak mudik.

    “Yang perempuan (Sri Lestari), karena asli Celep, setiap tahun (mudik). Bapaknya (Purwanto) jarang karena sakit,” ujar Suparjo, Rabu (26/3/2025).

    Rombongan pemudik tersebut berangkat dari Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025, namun mengalami kecelakaan sebelum tiba di kampung halaman mereka.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pengakuan Penjaga Palang Pintu saat Batara Kresna Tabrak Sigra di Sukoharjo: Alat Komunikasi Rusak.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Guru Silat yang Cabuli Muridnya di Wonogiri Ditangkap di Ponorogo, Polisi: Pelaku Ada Rumah di Sana – Halaman all

    Soal Kasus Guru Silat Cabuli Anak di Bawah Umur, Bupati Wonogiri: Harus Dihukum Setimpal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – S (56), seorang guru silat asal Kecamatan Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dilaporkan mencabuli tujuh murid perempuannya.

    Merespons hal tersebut, Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno menyatakan, pihaknya akan bersikap tegas dalam menangani kasus itu.

    Menurut Setyo, tak akan ada toleransi dan ampun untuk pelaku tindak pidana pencabulan anak di bawah umur.

    “Ini akan berdampak pada masa depan anak, maka tidak ada ampun lagi untuk pelaku.”

    “Tentunya harus mendapatkan hukuman yang setimpal,” jelasnya, dilansir Tribun Solo, Sabtu (5/4/2025).

    Setyo berujar, akan dilakukan koordinasi bersama dinas terkait untuk memberikan pendampingan kepada anak-anak yang menjadi korban.

    “Pemerintah daerah tidak mentoleransi terhadap pelanggaran kepada anak di bawah umur,” tambahnya.

    Selain itu, Setyo tak menampik kasus pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Anak di Wonogiri terus terulang.

    Ia menyebut, hal itu menjadi pekerjaaan rumah yang mesti segera diselesaikan.

    Menurutnya, pemerintah daerah tak kurang dalam melakukan tindakan preventif seperti sosialisasi melalui tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga dunia pendidikan agar kasus sama tidak terjadi lagi.

    “Kita juga heran, hukuman minimal 5 tahun tapi kok masih melakukan.”

    “Mestinya itu menjadi efek jera, di Wonogiri kan selalu diterapkan, tidak ada ampun untuk pelaku-pelaku seperti itu. Ini memang menjadi PR,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, polisi telah menangkap S yang diduga mencabuli sejumlah anak di bawah umur.

    Sampai saat ini ada tujuh korban yang diduga menjadi korban pencabulan itu. Para korban berusia antara 15 sampai 17 tahun.

    Perbuatan pelaku dilakukan pada sekitar bulan September 2023 sampai April 2024. 

    “Perbuatan cabul itu dilakukan berulang kali, dimungkinkan ada korban lain.” 

    “Di perguruan itu, anak asuh atau yang dilatih oleh pelaku cukup banyak,” kata Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, Sabtu.

    Pihaknya pun mengimbau kepada masyarakat yang juga menjadi korban supaya melapor kepada kepolisian.

    Menurutnya, identitas korban dan pelapor akan dijamin kerahasiaanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Guru Silat Cabuli 7 Muridnya di Wonogiri, Bupati Setyo Sukarno Tegaskan tak Ada Ampun dan Toleransi.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Erlangga Bima)

  • Pengakuan Penjaga Palang soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo – Halaman all

    Pengakuan Penjaga Palang soal KA Batara Kresna Tabrak Mobil di Sukoharjo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah update kasus kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Batara Kresna dan mobil Daihatsu Sigra putih di perlintasan rel kereta api di Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (26/3/2025).

    Terkini, penjaga palang pintu KA Batara Kresna di perlintasan PJL 19, Surya Hendra Kusuma mengatakan, insiden kecelakaan itu terjadi karena alat komunikasi tidak berfungsi. 

    Sebagaimana diketahui, peristiwa kecelakaan ini menewaskan empat orang pemudik dari Jakarta yang menuju Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri.

    “Alat komunikasi radio (Rig) yang kami gunakan di pos saat itu tidak bisa dipakai seperti biasanya. Saya tidak mendapatkan kabar keberangkatan kereta dari stasiun Nguter,” jelas Surya, dilansir Tribun Solo, Sabtu (5/4/2025).

    Surya menyebut, sistem informasi antar-penjaga lintasan selama ini masih mengandalkan WhatsApp lantaran keterbatasan sarana komunikasi yang diberikan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo.

    “Kami hanya difasilitasi Rig dan HT (Handy Talky), tapi HT jangkauannya terbatas, dan Rig tidak mencakup semua lintasan. Akhirnya kami komunikasi pakai WhatsApp,” ujarnya.

    Surya menyatakan, dirinya baru memperoleh informasi keberangkatan kereta dari Stasiun Nguter pada pukul 08.18 WIB yang disampaikan oleh PJL Songgorunggi.

    Sebelum di PJL 19 pos yang dijaga oleh Surya, masih ada satu pos lintasan lain, yaitu PJL 21 di Begajah.

    “Dari PJL 21 tidak ada informasi yang masuk ke saya. Jadi memang informasi yang saya terima sudah sangat mepet,” terangnya.

    Akibat keterlambatan informasi dan kendala teknis pada palang pintu, Surya mengaku sempat mencoba menutup palang secara manual.

    Namun, usaha itu tak membuahkan hasil karena palang tak tertutup sempurna sedangkan mobil sudah berada di atas rel.

    “Saya sudah coba tutup manual, tapi gagal tertutup sempurna. Mobil sudah terlanjur masuk ke jalur rel saat itu, jadi kecelakaan tidak bisa dihindari,” ujarnya.

    Korban Jiwa

    Diberitakan sebelumnya, mobil Daihatsu Sigra putih dengan nomor polisi B 2883 BYJ itu diketahui tengah dalam perjalanan mudik dari Jakarta menuju Sukoharjo dan Wonogiri.

    Saat kecelakaan terjadi, sebanyak tujuh orang berada di dalam mobil di mana empat korban meninggal dunia.

    Para korban jiwa ialah Agus (41), Linda (45) dan Nabila (15) serta sepupu, Purwanto.

    Sementara itu, korban yang menjalani perawatan di rumah sakit adalah Purwanto, Sri Lestari (43) dan dua anaknya, Kanda (17) serta Saifana (15).

    Sepupu dari Purwanto, Suparjo (58) mengatakan, dirinya tak mengetahui kabar bahwa Purwanto dan keluarga hendak mudik ke kampung halaman di wilayah Celep, Kecamatan Nguter, Sukoharjo.

    Ia menyebut, Purwanto jarang pulang kampung ke kediaman mertuanya pada momen Lebaran karena sakit. 

    Menurutnya, sudah empat kali Idulfitri suami dari Sri Lestari itu tak mudik.

    “Yang perempuan (Sri Lestari), karena asli Celep, setiap tahun (mudik). Bapaknya (Purwanto) jarang karena sakit,” ujar Suparjo, Rabu (26/3/2025).

    Rombongan pemudik itu berangkat dari Jakarta pada Selasa, 25 Maret 2025.

    Akan tetapi, sebelum tiba di kampung halaman, mereka mengalami kecelakaan saat melintasi rel kereta api.

    Suparjo tak mengetahui bahwa Purwanto dan keluarga tengah dalam perjalanan mudik ke kampung halaman.

    Ia mendapati sepupunya itu pulang kampung justru karena adanya informasi kecelakaan di perjalanan. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pengakuan Penjaga Palang Pintu saat Batara Kresna Tabrak Sigra di Sukoharjo: Alat Komunikasi Rusak.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunSolo.com/Anang Maruf)

  • Bejat! Guru Silat di Wonogiri Cabuli 7 Murid Perempuannya

    Bejat! Guru Silat di Wonogiri Cabuli 7 Murid Perempuannya

    GELORA.CO – Seorang guru silat asal Kecamatan Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tengah berinisial S (56) melakukan tindak asusila terhadap tujuh murid perempuannya.

    Kasi Humas AKP Anom Prabowo mengatakan, pelaku yang telah diamankan itu mengaku mulai melancarkan aksi bejatnya sejak September 2023 hingga April 2024.

    Kasus ini terungkap setelah para korban merasa risih dengan perbuatan pelaku dan menceritakan kejadian yang dialaminya ke orangtua korban. Tujuh korban masing-masing berinisial A (17), DP (17), DP (16), AF (16), GP (15), EM (15), dan GA (17).

    “Korban seluruhnya merupakan warga Kecamatan Purwantoro,” katanya, Jumat (4/4/2025).

    Anom menjelaskan, kejadian berawal saat para korban mengikuti latihan pencak silat. Namun pada saat istirahat, pelaku S bertanya apakah diantara mereka ada yang merasa sakit.

    “S lalu mengajak korban untuk diobati, saat itulah pelaku memegangi serta meraba-raba payudara korban,” jelasnya.

    Dari hasil pemeriksaan, pelaku kerap melakukan aksi bejatnya tersebut. Bahkan disinyalir ada siswa lainya yang juga dilecehkan oleh pelaku.

    Atas kejadian tersebut korban mengalami gangguan Psikis. Orang tua korban kemudian melaporkan tindakan itu ke petugas kepolisian untuk ditindak lanjuti.

    Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan para korban serta hasil tes psikologis dan hasil visum pada korban, polisi langsung bergerak untuk mengamankan pelaku.

    Pelaku diamankan Kamis (3/4/2025) kemarin di wilayah Kabupaten Ponorogo langsung diamankan di Mapolres Wonogiri guna menjalani proses hukum.

    “Kami mengimbau kepada masyarakat yang juga menjadi korban agar melapor kepada kami, kami akan menjamin kerahasiaan identitas korban,” tandasnya. 

  • Kecelakaan Beruntun di Wonogiri, Satu Orang Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 April 2025

    Kecelakaan Beruntun di Wonogiri, Satu Orang Tewas Regional 4 April 2025

    Kecelakaan Beruntun di Wonogiri, Satu Orang Tewas
    Tim Redaksi
    WONOGIRI, KOMPAS.com

    Kecelakaan beruntun
    yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di ruas jalan
    Wonogiri
    – Sukoharjo, tepatnya di
    Jembatan Nangger
    , Kelurahan Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (3/4/2025) malam.
    Akibatnya, satu orang tewas di tempat dan satu lainnya terluka dalam sebuah
    kecelakaan beruntun
    “Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB. Akibat kecelakaan beruntun tadi malam, satu orang meninggal dunia dan satu orang luka ringan,” kata Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, yang dikonfirmasi Jumat (4/4/2025).
    Anom mengatakan kecelakaan itu bermula saat sepeda motor Honda Kharisma W 5354 OT dan mobil Daihatsu Ayla AD 1062 GI berjalan beriringan dari Wonogiri ke Sukoharjo.
    Saat itu, posisi sepeda motor Honda Kharisma yang dikemudikan Agus Purwanto dan membonceng Rifki Khoirul berada di depan mobil Daihatsu Ayla.
    Sesampainya di lokasi kejadian, sepeda motor Honda Kharisma berbelok ke arah kanan jalan.
    Lantaran jarak terlalu dekat, mobil Daihatsu Ayla menyenggol sisi belakang sepeda motor Honda Kharisma tersebut.
    “Akibatnya, pengendara sepeda motor Honda Kharisma, Agus Purwanto (38), terjatuh ke sisi sebelah kanan jalan. Nahas, di saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju truk Mitsubishi Fuso B 9347 VCC yang dikemudikan oleh Kaziz (27), warga Kota Semarang. Karena jarak terlalu dekat, KBM Mitsubishi Fuso tidak dapat menghindar dan menabrak tubuh Agus Purwanto (pengendara Honda Kharisma),” kata Anom.
    Akibat kejadian tersebut, Agus Purwanto, warga Kecamatan Selogiri (pengendara Honda Kharisma), meninggal di TKP.
    Sementara pemboncengnya, Rifki Khoirul (14), yang juga warga Selogiri, mengalami luka ringan.
    Sedangkan pengemudi Daihatsu Ayla, Sugiyatno (45), warga Selogiri, dan pengemudi Mitsubishi Fuso, Kaziz (27), warga Kota Semarang, tidak mengalami luka sedikit pun.
    Anom menambahkan, usai kejadian, polisi langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
    Untuk kepentingan penyelidikan, ketiga kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di Kantor Satlantas Polres Wonogiri.
    Dari kejadian itu, Anom mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati ketika berkendara.
    Selain itu, ia meminta pengguna jalan selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Beruntun di Wonogiri, Satu Orang Tewas
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 April 2025

    Kecelakaan Beruntun di Wonogiri, Satu Orang Tewas Regional 4 April 2025

    Kecelakaan Beruntun di Wonogiri, Satu Orang Tewas
    Tim Redaksi
    WONOGIRI, KOMPAS.com

    Kecelakaan beruntun
    yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di ruas jalan
    Wonogiri
    – Sukoharjo, tepatnya di
    Jembatan Nangger
    , Kelurahan Gemantar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (3/4/2025) malam.
    Akibatnya, satu orang tewas di tempat dan satu lainnya terluka dalam sebuah
    kecelakaan beruntun
    “Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB. Akibat kecelakaan beruntun tadi malam, satu orang meninggal dunia dan satu orang luka ringan,” kata Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, yang dikonfirmasi Jumat (4/4/2025).
    Anom mengatakan kecelakaan itu bermula saat sepeda motor Honda Kharisma W 5354 OT dan mobil Daihatsu Ayla AD 1062 GI berjalan beriringan dari Wonogiri ke Sukoharjo.
    Saat itu, posisi sepeda motor Honda Kharisma yang dikemudikan Agus Purwanto dan membonceng Rifki Khoirul berada di depan mobil Daihatsu Ayla.
    Sesampainya di lokasi kejadian, sepeda motor Honda Kharisma berbelok ke arah kanan jalan.
    Lantaran jarak terlalu dekat, mobil Daihatsu Ayla menyenggol sisi belakang sepeda motor Honda Kharisma tersebut.
    “Akibatnya, pengendara sepeda motor Honda Kharisma, Agus Purwanto (38), terjatuh ke sisi sebelah kanan jalan. Nahas, di saat bersamaan, dari arah berlawanan melaju truk Mitsubishi Fuso B 9347 VCC yang dikemudikan oleh Kaziz (27), warga Kota Semarang. Karena jarak terlalu dekat, KBM Mitsubishi Fuso tidak dapat menghindar dan menabrak tubuh Agus Purwanto (pengendara Honda Kharisma),” kata Anom.
    Akibat kejadian tersebut, Agus Purwanto, warga Kecamatan Selogiri (pengendara Honda Kharisma), meninggal di TKP.
    Sementara pemboncengnya, Rifki Khoirul (14), yang juga warga Selogiri, mengalami luka ringan.
    Sedangkan pengemudi Daihatsu Ayla, Sugiyatno (45), warga Selogiri, dan pengemudi Mitsubishi Fuso, Kaziz (27), warga Kota Semarang, tidak mengalami luka sedikit pun.
    Anom menambahkan, usai kejadian, polisi langsung melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi.
    Untuk kepentingan penyelidikan, ketiga kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di Kantor Satlantas Polres Wonogiri.
    Dari kejadian itu, Anom mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa berhati-hati ketika berkendara.
    Selain itu, ia meminta pengguna jalan selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Oknum Guru Silat Cabuli 7 Anak di Bawah Umur di Wonogiri Jateng, Begini Keterangan Polisi – Halaman all

    Oknum Guru Silat Cabuli 7 Anak di Bawah Umur di Wonogiri Jateng, Begini Keterangan Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI – Seorang oknum guru silat di Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tengah diduga mencabuli sejumlah anak di bawah umur.

    Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo menjelaskan laporan dugaan pencabulan itu diterima oleh Polsek Purwantoro pada Jumat (14/3/2025) lalu.

    “Kalau korban sudah ada 7 yang melapor ke kami. Melaporkan orang yang sama,” kata dia, Kamis (3/4/2025).

    Sebelumnya, ada belasan anak di bawah umur dikabarkan menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru silat bernama S.

    Anom menyebut hubungan 7 korban yang melapor dan terlapor adalah guru dan murid di satu perguruan silat.

    “Murid di perguruan silat, laporan perbuatan cabul,” jelasnya.

    Menurut dia saat ini polisi terus mengumpulkan barang bukti atas laporan dugaan pencabulan itu. Adapun terlapor juga belum dimintai keterangan.

    “Kita mengumpulkan alat bukti dulu, meminta keterangan korban dan saksi-saksi serta menunggu hasil visum juga,” imbuh Anom.

    Ia menegaskan pihaknya terus melakukan penyelidikan adanya laporan dugaan pencabulan yang dilakukan guru silat di wilayah Kecamatan Purwantoro itu.

    Disisi lain, ia menyebut sudah dilakukan pemeriksaan psikologis kepada beberapa korban. Selain itu beberapa saksi juga telah dimintai keteranga .

    “Sudah ada pemeriksaan psikologis ke beberapa korban, kita juga telah memeriksa saksi-saksi, usai menerima pelimpahan dari Polsek, kita juga langsung melakukan gelar perkara,” pungkas dia.

    Mengaku di Depan Ketua RT

    Oknum guru silat yang mencabuli belasan anak di Wonogiri disebut sudah di sidang di rumah ketua RT setempat. 

    Pelaku disebut mengakui perbuatannya. 

    Seorang warga yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, dugaan pencabulan itu terkuak sebelum bulan ramadan lalu.

    Adapun guru silat yang diduga melakukan pencabulan itu adalah S, seorang laki-laki paru baya yang mana merupakan guru silat.

    “Korbannya anak-anak sekolah. Anak SMP-SMA. Dari wilayah Purwantoro,” kata warga yang enggan disebutkan namanya.

    Menurutnya, peristiwa itu juga sudah diketahui pemangku kebijakan setempat. Beberapa waktu lalu S sudah dimintai keterangan di rumah salah satu ketua RT.

    “Disidang di sana. Mengakui perbuatannya juga,” terangnya.

    (Penulis: Erlangga Bima Sakti)

     

    dan

    Kesaksian Warga Soal Oknum Guru Silat Cabuli Anak di Wonogiri, Pelaku Mengaku di Depan Pak RT

     

  • Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di 21 daerah di Jateng.

    Wilayah-wilayah tersebut diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

    Menurut Prakirawan BMKG, Arif N, pada Rabu (2/4) cuaca cenderung berawan, namun memasuki siang hingga awal malam, hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di beberapa daerah. 

    “Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, terutama bagi warga dan pemudik yang melintas atau beraktivitas di daerah rawan bencana,” terang Arif, Rabu (2/4/2025).

    Berdasarkan data citra satelit, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan dataran tinggi seperti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Temanggung, dan Magelang. 

    Selain itu, beberapa daerah di jalur Pantura bagian tengah yang berisiko terdampak antara lain Kudus, Ungaran, Batang, Kajen, Pekalongan, serta Ambarawa.

    Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga diprediksi mengguyur wilayah lainnya, seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, Sukoharjo, Wonogiri, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, dan Tegal.

    BMKG mencatat angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam.

    Suhu udara diperkirakan berkisar antara 19-32 derajat Celsius dengan kelembaban udara 65-95 persen. 

    Untuk kondisi perairan, ketinggian gelombang di perairan utara Jawa Tengah diprediksi mencapai 0,2-1,25 meter, sedangkan di perairan selatan mencapai 1,25-2,5 meter. 

    “Sementara ini kondisi masih aman terhadap potensi air laut pasang atau rob,” jelasnya.

    BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem serta terus memperbarui informasi dari sumber resmi guna mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi. (*)