kab/kota: Washington

  • Blokir Trump Sia-sia, Ternyata Amerika Butuh China

    Blokir Trump Sia-sia, Ternyata Amerika Butuh China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak dilantik pada Januari 2025 lalu, Presiden AS Donald Trump makin ganas mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor untuk memblokir akses China terhadap chip canggih asal Amerika Serikat (AS).

    Chip canggih itu diperlukan untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pemerintahan Trump khawatir China akan mengembangkan AI untuk memperkuat militernya.

    Raksasa chip AS, Nvidia, berulang kali mengatakan kebijakan pemblokiran akses chip ke China justru akan menjadi bumerang. Pasalnya, raksasa China mengambil peluang untuk menggarap pasar lokal dan membuat AS kehilangan klien besarnya.

    Baru-baru ini, CEO Nvidia Jensen Huang berkunjung ke China. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar China sangat penting bagi kelangsungan bisnis Nvidia.

    Selanjutnya, pada awal pekan ini, Nvidia mengatakan akan melanjutkan penjualan GPU H20 miliknya ke China. Nvidia juga memperkenalkan model baru yang dirancang untuk memenuhi syarat regulasi di pasar China.

    Dalam unggahan di blog perusahaan, Nvidia mengajukan permohonan untuk melanjutkan penjualan H20 ke pemerintah AS dan berharap segera mendapatkan lisensinya. Pengiriman diperkirakan akan segera dimulai setelahnya.

    Perusahaan mengumumkan GPU RTX Pro baru yang dirancang khusus untuk China. Nvidia menggambarkan model tersebut “sepenuhnya patuh” dan cocok untuk aplikasi AI kembaran digital di sektor-sektor seperti pabrik pintar dan logistik.

    Huang bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan para pembuat kebijakan di Washington dan kemudian dengan para pejabat di Beijing, sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan kerja sama AI dan menyoroti dukungan Nvidia untuk penelitian sumber terbuka (open-source) dan pengembangan AI global.

    Pada Mei 2025, Reuters melaporkan bahwa perusahaan tersebut berencana untuk merilis versi yang diturunkan dari chip AI H20 untuk China, menyusul pembatasan ekspor AS terbaru pada model aslinya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bitcoin Cetak Rekor Baru Tembus Rp 1,94 MIliar!

    Bitcoin Cetak Rekor Baru Tembus Rp 1,94 MIliar!

    Jakarta

    Harga Bitcoin tembus rekor baru ke level US$ 120.000 atau Rp 1,94 miliar (kurs Rp 16.217) untuk pertama kalinya pada Senin (14/7). Capaian ini menandai tonggak sejarah bagi mata uang kripto terbesar di dunia.

    Dilansir dari CNN, Selasa (15/7/2025), Bitcoin mencapai rekor tertinggi di US$ 122.571 atau Rp 1,98 miliar, sebelum akhirnya sedikit melemah hingga perdagangan terakhir di US$ 121.953 atau Rp 1,97 miliar.

    Pada hari yang sama, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS akan membahas serangkaian Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk menyediakan industri aset digital dengan kerangka peraturan negara yang telah lama dituntut.

    Tuntutan tersebut telah mendapat sambutan dari Presiden AS Donald Trump yang menyebut dirinya presiden kripto dan mendesak para pembuat kebijakan untuk merombak aturan agar menguntungkan industri.

    “Saat ini Bitcoin sedang diuntungkan oleh sejumlah faktor pendorong (seperti) permintaan institusional yang kuat, ekspektasi kenaikan lebih lanjut dan dukungan dari Trump sebagai alasan di balik optimisme tersebut,” kata analis pasar IG, Tony Sycamore.

    Sycamore bahkan memperkirakan Bitcoin akan dengan mudah mencapai level US$ 125.000. Lonjakan Bitcoin yang telah naik 29% sepanjang tahun ini telah memicu reli yang lebih luas di seluruh mata uang kripto lainnya selama beberapa sesi terakhir, bahkan di tengah tarif Trump yang bikin geger banyak negara.

    Ether, token terbesar kedua mencapai level tertinggi lebih dari lima bulan di US$ 3.059,60, sementara XRP dan Solana masing-masing naik sekitar 3%. Total nilai pasar sektor ini telah membengkak menjadi sekitar US$ 3,81 triliun, menurut data dari CoinMarketCap.

    “Yang kami temukan menarik dan kami pantau dengan saksama adalah tanda-tanda bahwa Bitcoin sekarang dipandang sebagai aset cadangan jangka panjang, tidak hanya oleh investor ritel dan institusi, tetapi bahkan beberapa bank sentral,” kata CEO OKX Singapura, Gracie Lin.

    “Kami juga melihat peningkatan partisipasi dari investor yang berbasis di Asia. Ini merupakan tanda-tanda kuat peran bitcoin dalam sistem keuangan global dan pergeseran struktural dalam cara pandangnya, yang menunjukkan bahwa ini bukan sekadar reli yang didorong oleh sensasi,” tambahnya.

    Awal bulan ini, Washington mendeklarasikan tanggal 14 Juli sebagai ‘pekan kripto’, di mana anggota Kongres akan memberikan suara untuk Genius Act, Clarity Act dan Anti-CBDC Surveillance State Act. RUU yang paling signifikan adalah Genius Act, yang akan menciptakan aturan federal untuk stablecoin.

    Tonton juga video “Harga Bitcoin Sentuh Rp 1,8 M, Apa Penyebabnya?” di sini:

    (aid/rrd)

  • Donald Trump Ancam Rusia, Harga Minyak Mentah Anjlok – Page 3

    Donald Trump Ancam Rusia, Harga Minyak Mentah Anjlok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak mentah turun pada perdagangan hari Senin, karena investor mempertimbangkan ancaman baru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupa sanksi kepada pembeli minyak Rusia yang dapat memengaruhi pasokan global. Selain itu, investor juga masih dilanda khawatir dengan tarif Trump.

    Mengutip CNBC, Selasa (15/7/2025), harga minyak mentah berjangka Brent turun USD 1,15 atau 1,63% dan ditutup pada USD 69,21 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun USD 1,47 atau 2,15%, ditutup pada USD 66,98 per barel.

    Trump mengumumkan senjata baru untuk Ukraina dan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada pembeli minyak yang diekspor Rusia kecuali Rusia menyetujui kesepakatan damai dalam 50 hari.

    Harga minyak menguat di awal sesi, di tengah ekspektasi bahwa Washington akan memberlakukan sanksi yang lebih berat. Namun, harga minyak melemah karena para pedagang mempertimbangkan tenggat waktu 50 hari.

    “Pasar menganggapnya negatif karena tampaknya masih banyak waktu untuk bernegosiasi,” kata analis senior Price Futures Group Phil Flynn.

    “Kekhawatiran akan sanksi langsung terhadap minyak Rusia masih jauh di masa depan daripada yang diperkirakan pasar pagi ini,” tambah dia. 

     

     

  • Bomber Nuklir AS Wara-wiri Dekat Korut, Kim Jong Un Ancam Begini

    Bomber Nuklir AS Wara-wiri Dekat Korut, Kim Jong Un Ancam Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Utara (Korut) menuduh Amerika Serikat (AS) mengancam perdamaian regional di sekitar kawasan Asia Timur. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Kebijakan Kementerian Pertahanan Korut, Minggu (13/7/2025).

    Dalam pernyataannya, Pyongyang mengklaim bahwa kegiatan militer gabungan antara AS dan kedua sekutunya, Korea Selatan dan Jepang, merupakan “faktor bahaya utama” yang meningkatkan ketegangan militer di Semenanjung Korea. Pasalnya, Washington membawa pesawat pengebom B-52H, Tokyo membawa F-2, dan Seoul membawa dua jet tempur KF-16.

    “Merupakan hak kedaulatan kami untuk mengambil tindakan balasan terhadap tindakan militer provokatif seperti langkah-langkah untuk memperkuat aliansi militer multilateral yang mengancam keamanan kawasan dan latihan militer gabungan yang jelas-jelas bersifat agresif,” demikian peringatan pernyataan tersebut dikutip Newsweek.

    Kementerian Pertahanan Korut juga menyatakan bahwa angkatan bersenjata negara tersebut tetap berada dalam “kesiapsiagaan militer yang konstan” untuk melawan apa yang disebutnya “provokasi kolektif” oleh AS dan sekutunya, mencegah agresi mereka, dan menanggapi “tindakan perang”.

    “Kami menyatakan keprihatinan yang mendalam atas tindakan permusuhan (AS, Jepang, dan Korea Selatan) yang terus-menerus melakukan tindakan militer yang provokatif dan mengancam,”

    “Sementara dengan sengaja mengabaikan masalah keamanan (Korut) dan memperingatkan dengan tegas konsekuensi serius yang akan ditimbulkannya terhadap situasi regional,” tuturnya.

    Pesawat pengebom B-52H mampu membawa hingga 70.000 pon persenjataan, seperti bom dan rudal, menurut Angkatan Udara AS. Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, 46 dari 76 pesawat pengebom B-52H berkemampuan nuklir, sementara sisanya hanya bersenjata konvensional.

    Belum jelas apakah pesawat pengebom AS yang berpartisipasi dalam latihan gabungan tersebut berkemampuan nuklir. Namun, setiap pesawat B-52H yang berkemampuan nuklir dapat membawa hingga 20 rudal jelajah AGM-86B yang diluncurkan dari udara.

    Atas pengerahan armada ini, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa niatnya hanya untuk melindungi wilayah Indo-Pasifik menjadi tempat yang kondusif dan bebas dari ancaman.

    “Komitmen teguh kami menumbuhkan kepercayaan, memperkuat kerja sama, dan memperkuat tekad serta kemampuan kolektif untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Indo-Pasifik,” paparnya.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rupiah melemah seiring indikasi Trump takkan tunda penerapan tarif AS

    Rupiah melemah seiring indikasi Trump takkan tunda penerapan tarif AS

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah seiring indikasi Trump takkan tunda penerapan tarif AS
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 14 Juli 2025 – 18:36 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap pelemahan nilai tukar (kurs) Rupiah dipengaruhi indikasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang takkan memperpanjang batas waktu penerapan tarif resiprokal pada 1 Agustus 2025.

    “Tarif Trump akan berlaku efektif mulai 1 Agustus, sehingga memberikan waktu terbatas bagi negara-negara ekonomi utama untuk menyelesaikan lebih banyak kesepakatan perdagangan dengan Washington,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

    Akhir pekan lalu, Trump telah mengumumkan penerapan tarif 30 persen untuk Meksiko dan Uni Eropa (UE). Beberapa negara lainnya juga dikenakan tarif, seperti Jepang dan Korea Selatan yang masing-masing 25 persen, 50 persen untuk Brazil, serta 50 persen impor tembaga.

    Melihat sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) melaporkan jumlah utang luar negeri Indonesia pada Mei 2025 naik 4,05 miliar dolar AS atau sekitar Rp66 triliun, menjadi 435,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp7.100,28 triliun dengan asumsi kurs JISDOR BI Rp16.300 per dolar AS pada akhir akhir Mei 2025.

    Utang luar negeri tersebut mencatatkan kenaikan dalam dolar AS, tetapi dalam jumlah justru menurun jika dikonversi menjadi Rupiah, yakni 31,55 miliar dolar AS atau sekitar Rp7.197,76 triliun pada April 2025 dengan asumsi kurs JISDOR akhir April 2025 Rp16.679 per dolar AS).

    “Posisi ULN tersebut tumbuh 6,8 persen secara tahunan (year on year/YoY), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2025 sebesar 8,2 persen. Hal tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN di sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN swasta. Secara umum, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” ujar Ibrahim.

    Nilai tukar Rupiah pada penutupan perdagangan hari Senin di Jakarta melemah sebesar 32 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.224 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.247 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.221 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Malaysia Batasi Ekspor dan Transit Chip AI Buatan AS

    Malaysia Batasi Ekspor dan Transit Chip AI Buatan AS

    Kuala Lumpur

    Otoritas Malaysia membatasi ekspor, transshipment, dan transit semua chip kecerdasan buatan (AI) buatan Amerika Serikat (AS). Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kuala Lumpur untuk menghentikan perdagangan ilegal ke berbagai negara, termasuk China.

    “Efektif berlaku segera, semua ekspor, transshipment, dan transit chip Ai berkinerja tinggi asal AS wajib memiliki izin perdagangan strategis,” demikian pernyataan Kementerian Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia, seperti dilansir AFP, Senin (14/7/2025).

    “Inisiatif ini dimaksudkan untuk menutup celah regulasi, sementara Malaysia melakukan peninjauan lebih lanjut terkait pencantuman chip AS berkinerja tinggi asal AS (ke dalam Daftar Barang Strategis),” imbuh pernyataan tersebut.

    Washington sebelumnya menyuarakan kekhawatiran tentang transshipment chip AI buatan AS, terutama potensi pengalihan komponen sensitif ke China. Transshipment merupakan proses pemindahan kargo atau peti kemas dari satu moda transportasi ke moda transportasi lain selama perjalanan ke tujuan akhir.

    Malaysia, menurut para pakar, merupakan pusat utama ekspor dan transshipment chip AI kelas atas karena posisi negara tersebut dalam rantai pasokan global, lokasi strategis, dan kemampuan logistiknya yang canggih.

    Bulan lalu, Kuala Lumpur menyatakan sedang memverifikasi laporan yang menyebut sebuah perusahaan China mungkin telah menghindari pembatasan ekspor chip yang diberlakukan AS dengan menggunakan server yang menampung chip Nvidia yang berbasis di Malaysia.

    Media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa para insinyur China, pada Maret lalu, telah membawa hard drive berisi data ke Malaysia, untuk membangun model AI di pusat data Malaysia, dengan menggunakan chip canggih buatan AS.

    Para insinyur Beijing itu, menurut laporan WSJ, kemudian berencana untuk membawa model AI tersebut kembali ke China.

    AS telah menindak ekspor semikonduktor canggih ke China karena ingin mempertahankan keunggulan kompetitif atas teknologi tersebut. Namun otoritas Beijing selalu bersikeras mewajibkan perusahaan-perusahaan China untuk beroperasi sesuai dengan hukum dan regulasi setempat.

    “China bersedia bekerja sama dengan negara-negara di kawasan ini, termasuk Malaysia, untuk bersama-sama menjaga tatanan perdagangan internasional yang bebas dan terbuka,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, pada saat itu.

    Otoritas Malaysia, dalam pernyataan pada Senin (14/7), menyatakan pihaknya “bersikap tegas terhadap segala upaya untuk menghindari kontrol atau keterlibatan dalam aktivitas perdagangan ilegal oleh individu atau perusahaan mana pun”.

    Lihat juga Video ‘Trump Harap Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Selesai Pekan Depan’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Gelar Latihan Militer di Terusan Panama, Pesan Buat China?

    AS Gelar Latihan Militer di Terusan Panama, Pesan Buat China?

    Panama City

    Militer Amerika Serikat (AS) menggelar serangkaian latihan militer di area Terusan Panama, di tengah ketegangan akibat dugaan pengaruh China di sepanjang jalur perdagangan penting tersebut. Latihan militer ini dilakukan bekerja sama dengan Kepolisian Panama, dan disebut bertujuan melindungi Terusan Panama.

    Untuk memulai latihan militer tersebut, seperti dilansir AFP, Senin (14/7/2025), tiga helikopter Angkatan Darat AS tiba di Panama pada Minggu (13/7) waktu setempat dan mendarat di Bandara Panama-Pasifik, yang sebelumnya merupakan pangkalan AS Howard.

    Tiga helikopter militer AS itu terdiri atas dua helikopter UH-60 Black Hawk dan satu helikopter CH-47 Chinook.

    Subkomisioner Dinas Aeronaval Nasional Panama — yang dikenal sebagai SENAN, Michael Palacios, mengatakan bahwa latihan tersebut akan mempersiapkan pasukan Panama, serta negara-negara di kawasan tersebut, dalam menghadapi segala ancaman terhadap keamanan dan pertahanan di terusan itu.

    Para tentara AS telah mengikuti latihan serupa di Panama sebulan lalu, berdasarkan perjanjian bilateral yang mengizinkan Washington menggunakan pangkalan udara dan pangkalan laut Panama untuk latihan tanpa perlu membangun pangkalan mereka sendiri.

    Perjanjian itu sempat memicu protes di negara Amerika Tengah tersebut, dan terjadi di tengah tekanan dari Presiden AS Donald Trump, yang mengancam akan merebut kembali Terusan Panama.

    Trump berulang kali mengklaim bahwa China memiliki pengaruh yang terlalu besar atas terusan tersebut, yang menangani sekitar 40 persen lalu lintas kontainer AS dan 5 persen perdagangan dunia.

    Pada April lalu, Trump menyerukan transit bebas bagi kapal-kapal komersial dan militer Amerika melalui rute antar-samudra, dengan mengklaim bahwa terusan tersebut “tidak akan ada” tanpa AS.

    Namun, Presiden Panama Jose Raul Mulino mengatakan bahwa biaya tol diatur oleh Otoritas Terusan Panama, sebuah badan pemerintahan otonom yang mengawasi rute perdagangan tersebut.

    Kehadiran AS di Panama tetap menjadi isu sensitif, karena mengingatkan publik pada masa ketika Washington memiliki enklave pangkalan militer di negara itu sebelum terusan tersebut diserahkan kepada Panama pada hari terakhir tahun 1999.

    Para pejabat SENAN mengatakan latihan militer AS tersebut akan berlangsung hingga Jumat (18/7) mendatang, dan akan menghormati “kedaulatan nasional” Panama. Palacios mengatakan latihan tersebut telah digelar selama 23 tahun.

    Lihat juga Video ‘Trump Harap Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Selesai Pekan Depan’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Uni Eropa Tunda Balas Dendam Tarif Baja AS

    Uni Eropa Tunda Balas Dendam Tarif Baja AS

    Jakarta

    Uni Eropa (UE) memilih menahan diri dari aksi balasan atas tarif impor baja dan aluminium yang dipatok Amerika Serikat (AS) hingga awal Agustus. Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen menyebut langkah ini sebagai tawaran terbaik untuk membuka jalan negosiasi dengan pemerintahan Presiden Donald Trump.

    “Amerika Serikat telah mengirimkan surat kepada kami berisi langkah-langkah yang akan berlaku (tarif 30%), kecuali ada solusi yang dinegosiasikan, jadi kami juga akan memperpanjang penangguhan tindakan balasan kami hingga awal Agustus,” kata von der Leyen dikutip dari Channel News Asia, Senin (14/7/2025).

    Ia menegaskan, UE tetap lebih menginginkan penyelesaian lewat perundingan. “Sangat jelas bahwa kami lebih menyukai solusi yang dinegosiasikan. Hal ini tetap berlaku, dan kami akan memanfaatkan waktu yang kami miliki hingga 1 Agustus,” tambahnya.

    Meski demikian, von der Leyen menekankan pihaknya tetap mempersiapkan skenario balasan jika negosiasi gagal. “Pada saat yang sama, kami akan terus mempersiapkan tindakan balasan sehingga kami sepenuhnya siap,” ujarnya.

    Penangguhan UE atas tindakan balasannya terhadap tarif baja dan aluminium AS sebelumnya dijadwalkan berakhir pada Senin malam pekan ini. Namun langkah von der Leyen kini memicu harapan ketegangan dagang terbaru, yang juga menyasar Meksiko, tidak menggagalkan kemajuan perundingan antara Brussels dan Washington sejauh ini.

    Tonton juga video “Ada Kelonggaran Visa Schengen Multi-Entry Buat WNI dari Uni Eropa” di sini:

    (hal/rrd)

  • Kesal dengan Putin, Trump Pastikan Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

    Kesal dengan Putin, Trump Pastikan Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Minggu (13/7) waktu setempat memastikan bahwa Amerika Serikat akan mengirim sistem pertahanan udara Patriot ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan invasi Rusia. Hal ini disampaikan Trump di tengah memburuknya hubungan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “Kami akan mengirimkan Patriot kepada mereka, yang sangat mereka butuhkan,” kata Trump, tanpa menyebutkan jumlahnya, dilansir dari kantor berita AFP, Senin (14/7/2025). Hal ini disampaikan Trump hanya dua minggu setelah Washington mengatakan akan menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Ukraina.

    “Saya belum menyepakati jumlahnya, tetapi mereka akan menerima beberapa karena mereka memang membutuhkan perlindungan,” ujarnya kepada para wartawan.

    Pengiriman rudal Patriot oleh AS ini merupakan bagian dari kesepakatan baru antara Washington dan Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dalam kesepakatan tersebut, NATO akan membayar sejumlah persenjataan dari AS buat Ukraina.

    “Pada dasarnya, kami akan mengirimkan kepada mereka berbagai peralatan militer yang sangat canggih dan mereka (NATO) akan membayar ke kami 100 persen untuk itu,” kata Trump kepada para wartawan.

    Presiden AS tersebut mengulangi bahwa ia “kecewa” terhadap Putin.

    Padahal sebelumnya, ketika pertama kali kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, Trump bersikeras bahwa ia akan bisa bekerja sama dengan Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina. Namun, Trump belakangan semakin frustrasi karena serangan rudal Rusia terus berlanjut tanpa ada tanda-tanda gencatan senjata.

    “Putin benar-benar mengejutkan banyak orang. Ia berbicara manis, lalu mengebom semua orang di malam hari,” kata Trump yang kesal.

    Utusan khusus AS Keith Kellogg dijadwalkan memulai kunjungan terbarunya ke Ukraina pada hari Senin (14/7).

    Trump juga mengatakan akan bertemu Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada hari Senin, setelah sebelumnya ia mengatakan akan membuat “pernyataan penting… tentang Rusia.”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Sudah Muak dengan Putin, Akhirnya Mau Kirim Rudal Ini ke Ukraina

    Trump Sudah Muak dengan Putin, Akhirnya Mau Kirim Rudal Ini ke Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan akan mengirim sistem pertahanan udara canggih Patriot ke Ukraina. Keputusan ini datang di tengah meningkatnya frustrasi Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menurutnya terus menggagalkan upaya negosiasi gencatan senjata.

    Trump menyampaikan pernyataan tersebut kepada wartawan di Pangkalan Udara Gabungan Andrews di luar Washington, dengan menyebut bahwa sistem rudal Patriot sangat dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan udara harian yang terus dilancarkan Rusia.

    “Kami akan kirimkan Patriot kepada mereka, karena mereka sangat membutuhkannya,” ujar Trump, Minggu (13/7/2025), dilansir Reuters.

    “Putin benar-benar mengejutkan banyak orang. Ia berbicara dengan manis, tapi lalu membombardir semua orang di malam hari. Saya tidak suka itu.”

    Meski tidak merinci jumlah sistem Patriot yang akan dikirim, Trump menegaskan bahwa pengiriman tersebut akan dibiayai sepenuhnya oleh Uni Eropa.

    “Kami pada dasarnya akan mengirimkan berbagai perangkat militer yang sangat canggih kepada mereka. Mereka akan membayar 100% kepada kami dan itu memang cara yang kami inginkan,” kata Trump dengan nada tegas.

    Trump secara terbuka menunjukkan rasa kecewanya terhadap Putin, terutama karena pemimpin Rusia itu dinilai menolak semua inisiatif yang telah ditempuh Amerika Serikat untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung lebih dari 21 bulan tersebut. Meskipun awalnya Trump cenderung berhati-hati dalam menyampaikan kritik terhadap Putin, kini nada bicaranya berubah lebih keras.

    Langkah ini juga terjadi setelah upaya diplomatik Trump sebelumnya, termasuk dalam pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan negosiator Rusia, gagal membuahkan hasil yang konkret. Kini, Trump tampak mengalihkan fokusnya untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina secara langsung.

    Adapun Zelensky selama beberapa bulan terakhir terus menyerukan kepada mitra barat, khususnya AS dan NATO, untuk meningkatkan pengiriman sistem pertahanan udara. Ukraina menghadapi serangan rudal dan drone hampir setiap hari, yang menurut Kyiv menargetkan infrastruktur penting dan wilayah sipil.

    Sistem rudal Patriot yang dikembangkan AS dinilai sebagai salah satu solusi paling efektif untuk menahan serangan balistik dan udara skala besar, termasuk rudal jelajah dan drone kamikaze yang kerap digunakan Rusia.

    Sistem ini juga menjadi satu-satunya opsi Ukraina untuk menahan rudal balistik hipersonik seperti Kinzhal, yang telah digunakan Moskow dalam beberapa pekan terakhir.

    Pengiriman Patriot ini diprediksi akan sangat membantu memperkuat pertahanan udara di wilayah kritis seperti Kyiv, Dnipro, dan Kharkiv yang kerap menjadi target utama serangan.

    Trump juga menyampaikan bahwa ia akan mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO yang baru, Mark Rutte, dalam pekan ini. Pertemuan tersebut akan membahas situasi di Ukraina serta sejumlah isu strategis lainnya yang berkaitan dengan keamanan transatlantik.

    Langkah Trump untuk memperkuat aliansi pertahanan melalui NATO dan memberikan dukungan tambahan ke Ukraina menandai pergeseran dari sikap skeptisnya terhadap organisasi itu di masa lalu, ketika ia sempat mempertanyakan kontribusi negara-negara anggota terhadap pembiayaan kolektif.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]