kab/kota: Washington

  • Apa Benar Pesawat Saat Ini Lebih Mudah Alami Kecelakaan?

    Apa Benar Pesawat Saat Ini Lebih Mudah Alami Kecelakaan?

    Jakarta

    Pasca serangkaian musibah besar yang menimpa sejumlah penerbangan, para pengguna media sosial mulai berspekulasi, kecelakaan transportasi udara kini lebih sering terjadi.

    Pada 29 Desember 2024, sebanyak 179 orang tewas setelah pesawat Jeju Air mengalami ledakan usai mendarat di Korea Selatan. Sebulan kemudian, helikopter militer dan pesawat penumpang bertabrakan di Washington, DC, yang mengakibatkan 67 orang tewas.

    Baru-baru ini, penerbangan Air India jatuh tak lama setelah lepas landas di Ahmedabad. Dari 261 orang di dalamnya, hanya ada satu penumpang yang selamat.

    Dari jajak pendapat terbatas, survei Associated Press pada Februari mengindikasikan, gambar kecelakaan online yang mengejutkan berdampak pada kepercayaan konsumen Amerika Serikat dalam menggunakan jasa penerbangan.

    Namun, BBC Verify menganalisis data di AS dan di seluruh dunia, terjadi tren penurunan umum dalam kecelakaan udara selama dua dekade terakhir.

    Salah satunya berdasarkan data kecelakaan udara yang disusun Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) AS hingga akhir Januari tahun ini.

    Dari data tersebut, penurunan kecelakaan udara terjadi di AS dari 2005 hingga 2024, meski jumlah keseluruhan penerbangan sepanjang periode tersebut meningkat.

    Data dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), badan PBB yang memantau insiden udara global, juga mencatat jumlah kecelakaan di seluruh dunia per juta keberangkatan pesawat juga mengalami tren penurunan antara 2005 dan 2023.

    Mengacu pada ICAO, definisi kecelakaan pesawat sangat luas.

    Kecelakaan pesawat tidak hanya mencakup kecelakaan yang mengakibatkan penumpang atau awak pesawat mengalami luka berat atau meninggal dunia, tapi juga insiden pesawat rusak dan perlu diperbaiki, atau hilang.

    Meski terdapat lonjakan peristiwa kecelakaan udara di beberapa tahun, data jumlah kematian akibat kecelakaan udara secara global tetap menunjukkan penurunan pada periode yang sama.

    Salah satunya pada 2014, ada dua peristiwa yang menandai lonjakan signifikan.

    Pertama, terjadi pada Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines MH370 berpenumpang 239 orang yang melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, dinyatakan hilang.

    Beberapa bulan setelahnya, Juli 2014, pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak rudal Rusia di atas Ukraina timur dan menewaskan hampir 300 orang.

    Kumpulan data seperti ini cenderung menunjukkan fluktuasi yang tiba-tiba dan besar, ujar Prof. Sir David Spiegelhalter, Profesor Emeritus Statistik di Universitas Cambridge, kepada BBC Verify.

    “Jika menghitung jumlah korban jiwa, alih-alih kecelakaan, data tersebut pasti sangat fluktuatif dan sensitif terhadap satu kecelakaan besar,” ujarnya.

    “Peristiwa acak tidak terjadi secara meratamereka cenderung mengelompok, sehingga kecelakaan pesawat seolah akan tampak saling terkait, padahal sebenarnya tidak.”

    Mengenai serangkaian kecelakaan besar selama beberapa bulan terakhir, Ismo Aaltonen, mengatakan kepada BBC Verify, kecelakaan bukan merupakan indikasi penurunan keselamatan pesawat.

    “Kita mengalami periode ini dengan berbagai jenis kecelakaan, tapi sayangnya tidak bisa diambil kesimpulan apapun karena masing-masing kasus sangat berbeda,” kata Ismo, mantan kepala penyelidik bencana udara Finlandia,.

    Ia mencatat beberapa insiden selama beberapa bulan terakhir tidak dapat diprediksi, misalnya kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan pada Desember yang menjadi sasaran rudal antipesawat Rusia.

    Marco Chan, mantan pilot dan dosen senior di Buckinghamshire New University, mengatakan kepada BBC Verify, meningkatnya kesadaran akan kecelakaan udara semakin didorong karena “kecelakaan semakin banyak diekspos melalui pelantar media sosial”.

    Sebuah video yang beredar di TikTok yang diambil dari film Superman menunjukkan sang pahlawan mencegah jet menabrak stadion. Klip tersebut disertai keterangan: “Pete Buttigieg, setiap hari selama empat tahun terakhir, berdasarkan peristiwa terkini.”

    Cuplikan video viral tersebut menunjukkan musibah penerbangan melonjak sejak mantan menteri transportasi AS itu meninggalkan jabatannya pada Januari.

    Rangkaian insiden dalam beberapa tahun terakhir yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max juga telah menarik perhatian di media dan media sosial, terutama setelah pintu meledak di tengah penerbangan pada Januari 2024.

    Kekhawatiran yang muncul dari rentetan insiden melibatkan Boeing tersebut menyebabkan beberapa pelanggan memboikot pesawat keluaran Boeing dan harga saham perusahaannya ikut anjlok.

    Pesawat Boeing 737 Max telah mengalami serangkaian insiden dalam beberapa tahun terakhir (Getty Images)

    Menurut para ahli kepada BBC Verify, insiden dan kecelakaan besar semacam ini diselidiki secara menyeluruh oleh pihak berwenang. Detail dan data baru dari kecelakaan dimasukkan ke dalam simulator pelatihan pilot agar mereka dapat mempersiapkan diri menghadapi skenario serupa di masa mendatang.

    “Jika melihat simulator saat ini, itu cukup canggihnya, wujudnya seperti pesawat sungguhan,” kata Ismo Aaltonen. “Ini benar-benar berbeda dengan ketika saya mulai terbang lebih dari 40 tahun yang lalu.”

    Regulator juga dapat menjatuhkan sanksi atas pelanggaran keselamatan yang meliputi denda, penangguhan lisensi, dan pembatasan operasional. Maskapai penerbangan juga dapat dilarang beroperasi di negara dan area tertentu jika tidak mematuhi standar keselamatan.

    Terlepas dari insiden baru-baru ini, transportasi udara sejauh ini tetap menjadi salah satu bentuk perjalanan teraman.

    Menurut data terbaru dari Departemen Perhubungan AS, lebih dari 95% kematian terkait transportasi di AS pada 2022 terjadi di jalan raya. Kurang dari 1% terkait dengan transportasi udara.

    Apalagi jika melihat angka-angka tersebut dalam hal kematian berdasarkan jarak tempuh, perbandingan dengan keselamatan perjalanan udara menjadi jelas lebih aman.

    Pada 2022, hanya terdapat 0,001 kematian penumpang per 100.000.000 mil di dalam pesawat, dibandingkan dengan 0,54 di dalam kendaraan penumpang. Data ini merujuk pada angka terbaru dari National Safety Council (NSC), sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS.

    NSC juga merinci probabilitas kematian di AS akibat berbagai jenis kecelakaan dan penyakit.

    Meskipun terdapat risiko kematian yang signifikan akibat berbagai jenis kecelakaan lalu lintas, kemungkinan kematian dalam kecelakaan pesawat dianggap terlalu kecil untuk dihitung.

    Jalan raya di beberapa negara memang lebih membahayakan dibandingkan negara lainnya.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan tingkat kematian lalu lintas di jalan di berbagai negara di dunia berdasarkan data 2021. Ada negara-negara paling berbahaya di dunia untuk kecelakaan lalu lintas yaitu Guyana (37,4 kematian per 100.000 orang), Libia (34,0), dan Haiti (31,3).

    Akan tetapi, Ismo Aaltonen memberikan masukan yang jelas pada para pelancong. “Hati-hati saat dalam perjalanan ke bandara,” ujarnya. “Itu merupakan perjalanan paling mengerikan dibandingkan dengan penerbangannya.”

    Artikel ini diterbitkan pada Februari 2025 dan telah diperbaharui seiring kecelakaan udara baru-baru ini.

    BBC

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Getok Tarif 19% buat RI, Ini Bocoran untuk Negara Lain

    Trump Getok Tarif 19% buat RI, Ini Bocoran untuk Negara Lain

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi bahwa pemerintahnya akan segera mengirimkan surat pemberitahuan tarif baru ke sejumlah negara, termasuk negara-negara kecil yang selama ini belum memiliki perjanjian dagang khusus dengan Washington.

    Tarif baru ini diperkirakan akan diberlakukan “sedikit di atas 10%” dan mencakup lebih dari 20 negara mitra dagang.

    “Kami akan segera merilis surat, membahas banyak negara yang jauh lebih kecil. Kami mungkin akan menetapkan satu tarif untuk semuanya… mungkin sedikit di atas 10%,” kata Trump kepada wartawan setelah menghadiri acara di Pittsburgh, Selasa (14/7/2025), seperti dikutip CNBC International.

    Pernyataan ini muncul tak lama setelah AS mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan Indonesia yang berhasil menghindari bea masuk tinggi.

    Sebelumnya, Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 32% terhadap produk Indonesia yang masuk ke pasar AS, namun kemudian menerapkan penurunan tarif menjadi 19% usai negosiasi langsung dengan Presiden Indonesia Prabowo Subianto .

    Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia berkomitmen untuk membeli energi dari AS senilai US$15 miliar, produk pertanian senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing jet, yang sebagian besar merupakan tipe 777.

    Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis Indonesia untuk mengurangi risiko perdagangan dan menjaga hubungan bilateral dengan Washington. Selain itu, pengurangan tarif menjadi 19%, meskipun masih tergolong tinggi, dipandang lebih ringan dibandingkan skenario sebelumnya.

    Namun Trump juga memperingatkan bahwa negara-negara yang berusaha menghindari tarif AS dengan mengangkut ulang barang melalui negara ketiga tetap akan dikenakan tarif penuh. Hal ini menjadi sinyal bahwa Gedung Putih tengah memperketat celah-celah dalam rantai pasok global, terutama untuk produk yang dinilai merugikan industri domestik AS.

    Hingga kini, belum ada rincian kapan tarif baru terhadap negara-negara yang tidak masuk dalam kesepakatan tersebut akan mulai berlaku. Namun, dengan dinamika dagang yang terus bergerak cepat, negara-negara mitra di Asia dan Afrika pun kini diperkirakan akan mempercepat negosiasi untuk menghindari tekanan serupa.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kebijakan Baru Trump Bisa Deportasi Kilat dalam 6 Jam

    Kebijakan Baru Trump Bisa Deportasi Kilat dalam 6 Jam

    Washington DC
    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat kebijakan baru. Aturan terbaru yang dibuat Trump itu dapat menyebabkan seseorang dideportasi secara kilat dari AS.

    Kebijakan baru Trump akan memungkinkan para pejabat imigrasi AS untuk mendeportasi para migran ke negara ketiga, selain negara asal mereka, hanya dengan pemberitahuan 6 jam sebelumnya. Dilansir Reuters, Selasa (15/7/2025), aturan ini memberikan gambaran awal soal bagaimana upaya deportasi oleh pemerintahan Trump semakin keras.

    Kebijakan deportasi yang lebih cepat ini tertuang dalam memo tertanggal 9 Juli yang dirilis Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Badan Penindakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) Todd Lyons. Biasanya, ICE harus menunggu setidaknya selama 24 jam untuk mendeportasi seseorang setelah menyampaikan pemberitahuan tentang pemindahan mereka dari wilayah AS ke ‘negara ketiga’.

    Kini, berdasarkan memo tersebut, ICE dapat melakukan deportasi ke ‘negara ketiga’ hanya dengan pemberitahuan 6 jam dalam keadaan mendesak asalkan orang tersebut telah diberi kesempatan untuk berbicara dengan seorang pengacara. Memo itu juga menyatakan para migran dapat dikirimkan ke negara-negara yang telah berjanji untuk tidak menganiaya atau menyiksa mereka ‘tanpa perlu prosedur lebih lanjut’.

    Media terkemuka AS, Washington Post, menjadi yang pertama kali melaporkan memo ICE terbaru itu. Kebijakan terbaru pemerintahan Trump ini menunjukkan AS dapat bergerak lebih cepat untuk mengirimkan para migran ke negara-negara di seluruh dunia.

    Mahkamah Agung AS, pada Juni lalu, telah mencabut perintah pengadilan lebih rendah yang membatasi deportasi semacam itu tanpa pemeriksaan karena khawatir adanya penganiayaan di negara tujuan. Menyusul putusan pengadilan tinggi dan perintah lanjutan dari para hakim AS, pemerintahan Trump telah mengirimkan delapan migran yang berasal dari Kuba, Laos, Meksiko, Myanmar, Sudan, dan Vietnam ke Sudan Selatan.

    Menurut laporan Reuters, pemerintahan Trump telah mendesak para pejabat dari lima negara Afrika, yakni Liberia, Senegal, Guinea-Bissau, Mauritania, dan Gabon untuk menerima orang-orang yang dideportasi dari tempat lain. Pemerintahan Trump berargumen deportasi ke ‘negara ketiga’ membantu dengan cepat untuk memindahkan para migran yang seharusnya tidak berada di wilayah AS, termasuk mereka yang memiliki hukuman pidana.

    Para advokat mengkritik deportasi semacam itu sebagai tindakan berbahaya dan kejam. Pengkritik kebijakan itu menyebut orang-orang dapat dikirimkan ke negara-negara di mana mereka dapat menghadapi kekerasan, tidak memiliki ikatan apa pun, dan tidak dapat berbicara bahasa lokal.

    Kebijakan Imigrasi Lewat UU Big Beautiful

    Donald Trump (Foto: dok. Reuters)

    Selain lewat memo itu, kebijakan terkait imigrasi era Trump juga terdapat dalam UU pajak dan belanja negara yang disebut ‘One Big Beautiful Bill’. UU itu telah diteken oleh Trump pada Jumat (4/7), saat seremoni hari kemerdekaan AS di Gedung Putih.

    “Amerika menang, menang, memang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Trump sebelum menandatangani RUU tersebut dalam seremoni yang digelar di luar ruangan di South Lawn Gedung Putih.

    Penandatanganan ini dilakukan setelah parlemen AS yang didominasi politisi Partai Republik meloloskan RUU yang menuai kritikan dari Partai Demokrat dan miliarder terkemuka AS, Elon Musk. UU tersebut menjadi perwujudan dari banyak janji kampanye Trump, mulai dari perpanjangan pemotongan pajak sejak masa jabatan pertamanya, meningkatkan pengeluaran militer, dan menyediakan dana besar untuk upaya deportasi migran oleh pemerintahan Trump.

    Sekitar USD 350 miliar (setara Rp 5,6 kuadriliun) dialokasikan untuk kebijakan imigrasi, termasuk pembangunan tembok perbatasan lebih lanjut, pembangunan fasilitas untuk menampung setidaknya 100.000 imigran yang ditahan, dan perekrutan setidaknya 100.000 agen baru dari Badan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE). Dana itu ditujukan untuk mencapai tujuan Trump mendeportasi 1 juta orang dari AS setiap tahunnya.

    Dewan Imigrasi Amerika (American Immigration Council) menyatakan bahwa RUU tersebut menyediakan USD$45 miliar (sekitar Rp 729 triliun) untuk fasilitas penahanan ICE, naik 265% dari anggaran tahunan penahanan lembaga tersebut sebelumnya.

    Departemen Pertahanan (DoD) juga akan menerima peningkatan dana yang signifikan dalam RUU ini dengan miliaran dolar AS dialokasikan untuk pembangunan kapal baru, amunisi, serta perisai pertahanan misil nasional. Selain itu, DoD akan menerima USD 1 miliar (sekitar Rp 16 triliun) untuk langkah-langkah keamanan perbatasan.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Breaking: Deal! Trump Umumkan Sepakati Tarif Dagang dengan RI

    Breaking: Deal! Trump Umumkan Sepakati Tarif Dagang dengan RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru saja mengumumkan telah tercapainya kesepakatan tarif impor resiprokal dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

    Melalui akun X, Selasa (15/7/2025), Donald Trump mengumumkan, “Kesepakatan Besar, untuk semua orang, baru saja membuat kesepakatan dengan Indonesia. Saya membuat kesepakatan langsung dengan Presiden mereka yang paling dihormati. DETAILNYA MENYUSUL!!!”

    Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump sebelumnya tetap mengenakan kebijakan tarif impor resiprokal terhadap Indonesia sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025. Namun demikian, Pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dan akhirnya diputuskan negosiasi berlanjut hingga 90 hari.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengungkapkan bahwa Indonesia mendapatkan penundaan penerapan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) sebesar 32%. Hal ini diperoleh usai melakukan negosiasi dengan US Secretariat of Commerce Howard Lutnik dan United States Representative Jamieson Greer, pada 9 Juli 2025.

    Airlangga kembali ke AS sebagai bentuk respons terhadap pengumuman Trump yang tetap memberlakukan tarif 32% seusai mengadakan negosiasi selama 90 hari, sejak pertama kali ia mengumumkan kebijakan perang tarif pada April 2025.

    “Jadi pertama tambahan 10% (anggota BRICS) itu tidak ada. Yang kedua waktunya adalah kita sebut pause, jadi penundaan penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada,” kata Airlangga, di Brussels, Belgia, dikutip Minggu (13/7/2025).

    Airlangga mengatakan bahwa dari lawatannya ke Washington, AS itu, Indonesia diberikan waktu tiga minggu untuk melakukan negosiasi lanjutan. Guna menyelesaikan finalisasi negosiasi yang dilakukan.

    “Jadi kemarin dalam pertemuan di Amerika dengan Secretary Lutnik maupun Ambassador Greer dari USDR itu menyepakati bahwa apa yang diusulkan oleh Indonesia berproses lanjutan,” kata Airlangga.

    “Jadi tiga minggu ini diharapkan finalisasi daripada fine tuning daripada proposal dan fine tuning daripada apa yang sudah dipertukarkan,” sambungnya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Mendadak Berubah, AS Akhirnya Boleh Jualan di China

    Trump Mendadak Berubah, AS Akhirnya Boleh Jualan di China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump mendadak berubah. Kebijakan pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan (AI) ke China akhirnya dibuka kembali.

    Hal ini menunjukkan hubungan AS dan China yang kian melunak, meski ancaman tarif tinggi tetap menghantui.

    CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan pihaknya telah mendapat restu dari pemerintahan Trump untuk kembali menjual chip AI canggih H20 ke China.

    Sebelumnya, Trump memblokir penjualan chip tersebut karena khawatir China akan mengembangkan AI untuk memperkuat militernya.

    “Pemerintah AS telah menjamin lisensi untuk Nvidia. Kami berharap pengiriman [chip ke China] akan segera dilakukan,” tertulis dalam unggahan di blog.

    Hal tersebut kembali digaungkan Huang saat berkunjung ke China. Sebelum menyambangi negara kekuasaan Xi Jinping, Huang lebih dulu sowan ke Trump dan beberapa pejabat AS pada pekan lalu.

    “Hari ini saya mengumumkan bahwa pemerintah AS telah mengizinkan kami mengajukan lisensi untuk mulai mengirim chip H20,” kata Huang kepada awak media di Beijing, dikutip dari CBSNews, Selasa (15/7/2025).

    Huang menambahkan bahwa setengah dari total peneliti AI dunia ada di China. Untuk itu, penting untuk menjalin kolaborasi dengan negara tersebut.

    “China sangat inovatif dan dinamis. Sangat penting bagi perusahaan AS untuk bersaing dan melayani pasar China,” kata Huang.

    Dalam kunjungannya ke China, Huang memiliki agenda padat. Ia menghadiri konferensi Rantai Pasokan Internasional China dan berbicara dengan para pejabat negara tersebut.

    Huang juga dilaporkan bertemu dengan Ren Hongbin, Kepala Dewan China untuk Promosi Perdagangan Internasional, tuan rumah Pameran Rantai Pasokan Internasional China, di mana Nvidia menjadi salah satu peserta pameran.

    Zhang Guobin, pendiri situs web spesialis China eetrend.com, mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa kebijakan baru Trump akan memberikan pertumbuhan pendapatan yang substansial bagi Nvidia.

    “Hal ini akan menutupi kerugian yang disebabkan oleh larangan sebelumnya,” kata Guobin.

    Lebih lanjut, ia mengatakan izin baru daru Trump akan meringankan dampak ketegangan perdagangan pada rantai pasokan semikonduktor global.

    Kendati demikian, ia menekankan bahwa perusahaan China akan tetap fokus mengembangkan chip domestik. Pasalnya, Trump sudah dikenal kerap berubah-ubah dalam menerapkan kebijakan.

    Nvidia telah meraih keuntungan besar dari adopsi AI yang pesat. Raja chip AI tersebut menjadi perusahaan pertama yang nilai pasarnya melampaui US$4 triliun pada pekan lalu. Namun, persaingan dagang antara AS dan China telah membebani industri ini.

    Washington telah memperketat kontrol ekspor teknologi canggih ke China selama bertahun-tahun, dengan dalih bahwa pengetahuan yang seharusnya digunakan untuk keperluan sipil dapat digunakan untuk keperluan militer.

    Kemunculan chatbot AI DeepSeek asal China pada Januari lalu kembali menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana China dapat menggunakan cip canggih tersebut untuk membantu mengembangkan kemampuan AI-nya sendiri.

    Pada Januari 2025 sebelum Trump memulai masa jabatan keduanya, pemerintahan Joe Biden meluncurkan kerangka kerja baru untuk mengekspor chip komputer canggih yang digunakan untuk mengembangkan AI.

    Upaya itu untuk menyeimbangkan masalah keamanan nasional terkait teknologi dengan kepentingan ekonomi produsen dan negara lain.

    Gedung Putih mengumumkan pada April 2025 bahwa mereka akan membatasi penjualan chip H20 Nvidia dan chip MI308 AMD dari AS ke China.

    Nvidia dalam beberapa kesempatan mengatakan kontrol ekspor yang lebih ketat akan merugikan perusahaan sebesar US$5,5 miliar. Huang dan para pemimpin teknologi lainnya telah melobi Trump untuk membatalkan pembatasan tersebut.

    Mereka berpendapat bahwa pembatasan tersebut menghambat persaingan AS di sektor AI di salah satu pasar teknologi terbesar di dunia. Para petinggi industri juga mewanti-wanti kontrol ekspor AS bisa memotivasi negara lain untuk menggarap pasar AI di China.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Puan: DPR Sudah Bersurat ke Prabowo Soal 24 Calon Dubes RI, Tinggal Pelantikan

    Puan: DPR Sudah Bersurat ke Prabowo Soal 24 Calon Dubes RI, Tinggal Pelantikan

    Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sudah bersurat kepada pemerintah terkait nama 24 calon dubes RI untuk negara sahabat dan organisasi internasional.

    Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa Komisi I DPR mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap 24 calon tersebut.

    “Proses fit and proper dubes sudah selesai di komisi 1 dan DPR sudah bersurat kembali kepada pemerintah atau kepada presiden,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (15/7/2025).

    Dengan demikian, Puan berujar mekanisme selanjutnya saat ini ada di pemerintah. Mulai dari proses surat menyurat dengan negara tujuan hingga proses pelantikan nantinya.

    “Jadi sekarang bolanya ada di eksekutif atau ada di pemerintah,” tegas politisi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut.

    Sebelumnya, Komisi I DPR RI telah merampungkan fit and proper test 24 calon dubes RI selama dua hari, mulai sejak Sabtu (5/7/2025) hingga Minggu (6/7/2025). Fit and proper test ini dilakukan dengan empat sesi dan setiap sesinya ada sebanyak 6 calon yang diuji.

    Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto menilai selama uji tersebut berlangsung, ke-24 calon dubes RI semuanya memiliki kualitas yang baik. Dia mengaku bahwa dalam internal Komisi I DPR tidak ada masalah berkenaan profiling ke-24 calon dubes RI. Ini karena, tidak ada debat-debat panjang antar fraksi. 

    “Dugaan saya tidak [ada masalah] ya. Sebab kalau ada, pasti ada debat-debat panjang. Tapi kalau ada satu dua yang nggak pas, namanya manusia,” ungkapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (6/7/2025).

    Berikut 24 Calon Dubes yang Sudah diproses di Komisi I DPR Sabtu, 5 Juli 2025: 

    Dubes RI untuk Jerman (Berlin), Abdul Kadir Jaelani
    Dubes RI untuk Slovakia (Bratislava), Redianto Heru Nurcahyo
    Dubes RI untuk PTRI New York, Umar Hadi
    Dubes RI untuk Singapura, Hotmangaradja Pandjaitan
    Dubes RI untuk Jepang (Tokyo), Nurmala Kartini Sjahrir
    Dubes RI untuk AS (Washington DC), Indroyono Soesilo
    Dubes RI untuk Vietnam (Hanoi), Adam Mulawarman Tugio
    Dubes RI untuk Belanda (Den Haag), Laurentius Amrih Jinangkung
    Dubes RI untuk UAE, Judha Nugraha
    Dubes RI untuk PBB Jenewa, Sidharto Reza Suryodipuro
    Dubes RI untuk Qatar, Syahda Guruh Langkah Samudera
    Dubes RI untuk Brasil, Andhika Chrisnayudhanto

    Minggu, 6 Juli 2025

    Dubes RI untuk Algeria (Alger), Yusron Bahauddin Ambary
    Dubes RI untuk Azerbaijan (Baku), Berlian Helmy
    Dubes RI untuk Thailand (Bangkok), Hari Prabowo
    Dubes RI untuk Belgia (Brussel), Andi Rachmianto
    Dubes RI untuk Suriah (Damascus), Lukman Hakim Siregar
    Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal (Dhaka), Listyowati
    Dubes RI untuk Mesir (Kairo), Kuncoro Giri Waseso
    Dubes RI untuk Malaysia (Kuala Lumpur), Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo
    Dubes RI untuk Oman (Muscat), Andi Rahardian
    Dubes RI untuk Papua Nugini (Port Moresby), Okto Dorinus Manik
    Dubes RI untuk Korea Utara (Pyongyang), Mayjen (Purn) Gina Yoginda
    Dubes RI untuk Ekuador (Quito), Imam As’ari

  • Trump Getok Tarif 32%, RI Pilih Ekspor Ikan ke China & Eropa

    Trump Getok Tarif 32%, RI Pilih Ekspor Ikan ke China & Eropa

    Jakarta

    Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sakti Wahyu Trenggono menanggapi tarif impor tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Produk Indonesia yang masuk ke AS bakal dikenakan tarif 32%, mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang.

    Trenggono mengatakan potensi ekonomi dari sektor perikanan sangat besar. Nilainya tidak kurang dari US$ 200 miliar, tapi ekspor perikanan Indonesia rata-rata hanya US$ 5,5 miliar. Sayangnya, ekspor perikanan Indonesia juga masih menemui kendala lantaran tarif Trump.

    “Dan itu pun yang terbesar arahnya adalah ke Amerika Serikat. Dengan situasi perdagangan Amerika yang sekarang ada sistem kebijakan resiprokal, makanya akan berdampak juga kepada kita,” kata Trenggono dalam Rapat Kerja Teknis Ditjen Penataan Ruang Laut, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

    Kendati begitu, Trenggono menilai Indonesia masih mempunyai untuk membuka pangsa pasar di luar AS, seperti Eropa dan China. Menurut dia, Indonesia tidak bisa berpangku tangan berdiam diri menghadapi tantangan tersebut.

    “Potensi eropa, potensi China di Asia juga begitu besar. Kita tidak cerdas kalau kita tidak mampu bisa berbuat banyak untuk mengambil potensi untuk kepentingan ekonomi kita,” terang Trenggono.

    Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menetapkan Indonesia akan terkena tarif impor sebesar 32% pada 1 Agustus 2025 mendatang.

    Tim negosiasi tarif Indonesia juga sudah berada di Washington DC untuk terus bernegosiasi dengan administrasi Trump. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pun sudah berangkat dari Brasil ke Amerika Serikat (AS) untuk melanjutkan diskusi tarif dengan lebih intensif.

    Lihat juga video: Kelapa Sawit Jadi Andalan Ekspor RI Hadapi Tarif Trump

    (rea/hns)

  • KKP soroti dampak tarif AS, mendorong ekspor ke negara lain

    KKP soroti dampak tarif AS, mendorong ekspor ke negara lain

    Potensi Eropa, potensi China di Asia juga begitu besar. Kita tidak cerdas kalau tidak mampu berbuat banyak untuk mengambil potensi untuk kepentingan ekonomi kita.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyebut Indonesia perlu memanfaatkan potensi ekonomi dari sektor perikanan dengan membuka peluang pasar baru sebagai antisipasi dampak dari tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    Trenggono mengatakan AS masih menjadi pangsa terbesar untuk produk perikanan. Namun, Indonesia tidak boleh menutup mata untuk melihat peluang-peluang baru dari negara lain.

    “Potensi Eropa, potensi China di Asia juga begitu besar. Kita tidak cerdas kalau tidak mampu berbuat banyak untuk mengambil potensi untuk kepentingan ekonomi kita,” ujar Trenggono saat membuka Rapat Kerja Teknis Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut, di Jakarta, Selasa.

    Ia menyebut secara tidak langsung adanya kebijakan resiprokal yang ditetapkan AS untuk Indonesia sebesar 32 persen akan memberikan dampak bagi sektor perikanan.

    “Dari sektor perikanan potensi ekonominya tidak kurang dari 200 miliar dolar AS valuasinya, tapi Indonesia ekspornya baru rata-rata 5,5 miliar dolar AS dan itu pun yang terbesar arahnya adalah ke Amerika Serikat. Dengan situasi perdagangan Amerika Serikat yang sekarang ada sistem kebijakan resiprokal, makanya akan berdampak juga kepada kita,” katanya lagi.

    Di sisi lain, Trenggono menyampaikan bahwa untuk menggali potensi ekonomi kelautan, maka penataan ruang laut harus dilakukan melalui pengaturan perencanaan, pemanfaatan, pembinaan, dan pengendalian pemanfaatan ruang laut secara efisien, adil dan berkelanjutan.

    Penataan ruang laut merupakan fondasi penting untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan adaptif terhadap dinamika lingkungan serta kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat.

    Menurutnya, tanpa keterpaduan perencanaan antara ruang darat dan laut, potensi konflik pemanfaatan ruang, tumpang tindih kebijakan, serta inefisiensi investasi akan terus terjadi.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan, penerapan kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk produk asal Indonesia ditunda.

    Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan untuk tetap memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

    “Waktunya (penerapa,n tarif 32 persen) adalah kita sebut pause. Jadi penundaan penerapan untuk menyelesaikan perundingan yang sudah ada,” kata Airlangga, saat memberikan keterangan pers di Brussel, Belgia, Sabtu (12/7), waktu setempat.

    Keputusan penundaan tersebut merupakan hasil dari pertemuan antara Airlangga dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Kepala Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer yang berlangsung di Washington DC, AS, pada Rabu (9/7).

    Airlangga menjelaskan, dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak sepakat bahwa usulan Indonesia akan terus berproses dalam perundingan lanjutan selama tiga minggu ke depan.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Trump Beri Rudal ke Ukraina Buat Lawan Rusia, Pejabat AS Kunjungi Kyiv

    Trump Beri Rudal ke Ukraina Buat Lawan Rusia, Pejabat AS Kunjungi Kyiv

    JAKARTA – Pejabat Amerika Serikat (AS) mengunjungi Kyiev, Ukraina, hari ini. Kunjungan tersebut setelah Presiden AS Donald Trump menjanjikan amunisi berupa rudal patriot untuk Ukraina.

    Mengutip Reuters, pejabat yang menyambangi Kyiev adalah Utusan Presiden AS untuk Ukraina, Keith Kellogg. Rencananya Kellogg akan bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy di Kyiev.

    Berdasarkan situs web berita Axios, tindakan ini berbanding terbalik dengan pernyataan Trump sebelumnya. Bahkan, Trump diperkirakan telah menggodok rencana baru untuk memberi Ukraina dengan senjata ofensif.

    Langkah-langkah ini dinilai sebagai bentuk kekecewaan Trump yang semakin besar terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Kekecewaan itu berkaitan dengan upaya yang dipimpin AS untuk mengamankan gencatan senjata dalam perang Rusia yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina.

    Zelenskiy diketahui ingin Ukraina memiliki banyak kemampuan pertahanan untuk menangkis serangan rudal dan pesawat tak berawak yang intens dari Rusia, yang menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina.

    Rusia saat ini telah bergerak maju di wilayah timur Ukraina dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan tujuan perang utamanya.

    “Kami akan mengirimkan [rudal] Patriot kepada mereka, yang sangat mereka butuhkan, karena Putin benar-benar mengejutkan banyak orang. Dia berbicara manis lalu mengebom semua orang di malam hari,” kata Trump kepada wartawan di Pangkalan Gabungan Andrews di luar Washington pada Minggu 13 Juli.

  • Blokir Trump Sia-sia, Ternyata Amerika Butuh China

    Blokir Trump Sia-sia, Ternyata Amerika Butuh China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak dilantik pada Januari 2025 lalu, Presiden AS Donald Trump makin ganas mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor untuk memblokir akses China terhadap chip canggih asal Amerika Serikat (AS).

    Chip canggih itu diperlukan untuk pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pemerintahan Trump khawatir China akan mengembangkan AI untuk memperkuat militernya.

    Raksasa chip AS, Nvidia, berulang kali mengatakan kebijakan pemblokiran akses chip ke China justru akan menjadi bumerang. Pasalnya, raksasa China mengambil peluang untuk menggarap pasar lokal dan membuat AS kehilangan klien besarnya.

    Baru-baru ini, CEO Nvidia Jensen Huang berkunjung ke China. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar China sangat penting bagi kelangsungan bisnis Nvidia.

    Selanjutnya, pada awal pekan ini, Nvidia mengatakan akan melanjutkan penjualan GPU H20 miliknya ke China. Nvidia juga memperkenalkan model baru yang dirancang untuk memenuhi syarat regulasi di pasar China.

    Dalam unggahan di blog perusahaan, Nvidia mengajukan permohonan untuk melanjutkan penjualan H20 ke pemerintah AS dan berharap segera mendapatkan lisensinya. Pengiriman diperkirakan akan segera dimulai setelahnya.

    Perusahaan mengumumkan GPU RTX Pro baru yang dirancang khusus untuk China. Nvidia menggambarkan model tersebut “sepenuhnya patuh” dan cocok untuk aplikasi AI kembaran digital di sektor-sektor seperti pabrik pintar dan logistik.

    Huang bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan para pembuat kebijakan di Washington dan kemudian dengan para pejabat di Beijing, sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan kerja sama AI dan menyoroti dukungan Nvidia untuk penelitian sumber terbuka (open-source) dan pengembangan AI global.

    Pada Mei 2025, Reuters melaporkan bahwa perusahaan tersebut berencana untuk merilis versi yang diturunkan dari chip AI H20 untuk China, menyusul pembatasan ekspor AS terbaru pada model aslinya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]