kab/kota: Washington

  • AS Kerahkan 3 Kapal Perang Dekat Venezuela, Presiden Maduro Marah!

    AS Kerahkan 3 Kapal Perang Dekat Venezuela, Presiden Maduro Marah!

    Jakarta

    Presiden Venezuela Nicolas Maduro marah atas pengerahan tiga kapal perang Amerika Serikat di perairan lepas pantai Venezuela, sebagai bagian dari upaya untuk memberantas perdagangan narkoba. Maduro menyebut operasi tersebut sebagai upaya “ilegal” untuk mengubah rezim.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (23/8/2025), pemerintahan Presiden Donald Trump telah meningkatkan tekanan terhadap Maduro, menggandakan hadiah uang menjadi US$50 juta untuk penangkapan pemimpin Venezuela tersebut atas tuduhan narkoba.

    Awal pekan ini, sebuah sumber AS mengonfirmasi kepada AFP, bahwa tiga kapal perusak berpeluru kendali kelas Aegis sedang menuju perairan internasional di lepas pantai negara Amerika Selatan tersebut. Media AS melaporkan bahwa 4.000 Marinir juga dapat dikerahkan.

    “Apa yang mereka ancamkan terhadap Venezuela — perubahan rezim, serangan teroris militer itu — tidak bermoral, kriminal, dan ilegal,” ujar Maduro kepada para anggota parlemen.

    “Ini masalah perdamaian, masalah hukum internasional, bagi Amerika Latin dan Karibia. Siapa pun yang melakukan tindakan agresi terhadap suatu negara di Amerika Latin berarti menyerang semua negara,” ujarnya.

    Sebelumnya pada tahun 2020, selama masa jabatan pertama Trump, Maduro dan pejabat-pejabat tinggi Venezuela lainnya didakwa di pengadilan federal AS atas beberapa tuduhan, termasuk berpartisipasi dalam konspirasi “narko-terorisme”.

    Departemen Kehakiman AS menuduh Maduro memimpin geng penyelundup kokain bernama “Kartel Matahari” yang mengirimkan ratusan ton narkotika ke Amerika Serikat selama dua dekade, menghasilkan ratusan juta dolar AS.

    Washington tidak pernah mengakui kemenangan Maduro dalam dua pemilu terakhir.

    Maduro mengatakan minggu ini bahwa ia akan mengerahkan 4,5 juta anggota milisi di seluruh Venezuela sebagai tanggapan atas “ancaman” AS. Dia pun menyerukan aksi demonstrasi akhir pekan ini untuk mengecam Washington.

    Tonton juga Video: 238 Gangster Venezuela Kiriman Trump Tiba di Penjara El Salvador

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Trump Ancam Pecat Gubernur The Fed Lisa Cook Terkait Dugaan Penipuan KPR

    Trump Ancam Pecat Gubernur The Fed Lisa Cook Terkait Dugaan Penipuan KPR

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan memecat Gubernur Federal Reserve (The Fed) Lisa Cook dari Dewan Gubernur jika dia tidak mengundurkan diri terkait tuduhan penipuan kredit kepemilikan rumah (KPR)

    “Saya akan memecatnya jika dia tidak mundur,” ujar Trump kepada wartawan dikutip dari Bloomberg, Sabtu (23/8/2025).

    Pernyataan tersebut semakin meningkatkan tekanan Trump terhadap bank sentral AS, yang selama berbulan-bulan ia kritik akibat keputusan mempertahankan suku bunga. Trump juga kerap menyerang Ketua The Fed Jerome Powell atas kebijakan moneter maupun pembengkakan biaya renovasi kantor pusat bank sentral di Washington.

    Trump pekan ini turut menyoroti Cook, yang ditunjuk oleh mantan Presiden Joe Biden dengan masa jabatan hingga 2038. Sebelumnya, Trump mendesak Cook mundur setelah Direktur Federal Housing Finance Agency Bill Pulte menuduhnya melakukan penipuan hipotek dengan memalsukan data aplikasi pinjaman demi memperoleh syarat yang lebih ringan.

    Cook menolak tudingan tersebut dan menegaskan tidak akan terintimidasi untuk mengundurkan diri.

    Berdasarkan Section 10 Federal Reserve Act, anggota Dewan Gubernur The Fed hanya dapat diberhentikan dengan alasan tertentu (“removed for cause”). Mahkamah Agung AS pada Mei lalu juga menegaskan bahwa presiden tidak dapat secara sepihak memecat anggota dewan, termasuk Powell, tanpa dasar hukum yang jelas.

    Pulte mengatakan bahwa pengaduannya ke Departemen Kehakiman merupakan bagian dari upaya lebih luas memberantas penipuan hipotek, dan menekankan bahwa investigasi akan dilakukan tanpa memandang afiliasi politik pihak yang dituduh.

    Jika Cook dipaksa mundur, Trump akan memperoleh peluang untuk memperkuat pengaruhnya atas kebijakan moneter AS. Saat ini, empat dari tujuh kursi Dewan Gubernur berpotensi diisi oleh orang-orang pilihannya. 

    Trump sudah menunjuk dua gubernur dalam periode pertamanya, serta menominasikan Stephen Miran — Ketua Council of Economic Advisers — untuk mengisi kursi kosong yang ditinggalkan pejabat Biden, Adriana Kugler, bulan ini.

    Peringatan Trump pada Jumat disampaikan bersamaan dengan pidato penting Powell di simposium ekonomi tahunan The Fed di Jackson Hole, yang juga dihadiri Cook.

    Di sela acara, James Fishback, investor pro-Trump yang baru-baru ini menggugat The Fed, berteriak berulang kali, “Gubernur Cook, mengapa Anda melakukan penipuan KPR?” saat Cook memasuki lokasi. Fishback kemudian diamankan dan dikeluarkan dari lobi hotel tempat konferensi digelar.

  • Pemerintah AS Resmi Caplok 10% Saham Intel

    Pemerintah AS Resmi Caplok 10% Saham Intel

    Washington

    Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan pemerintah Amerika Serikat telah mengambil 10% saham di perusahaan pembuat chip Intel. Itu dinilai sebagai upaya pemerintahan Donald Trump untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan Amerika.

    Saham Intel naik sekitar 6% menyusul pengumuman itu. Intel, satu-satunya perusahaan AS yang mampu memproduksi chip canggih di wilayah AS, mengatakan bahwa pemerintah melakukan investasi USD 8,9 miliar dalam saham biasa Intel, membeli 433,3 juta lembar saham dengan harga USD 20,47 per lembar, sehingga memiliki 10% saham. Harga yang dibayarkan pemerintah merupakan diskon dari harga pasar saat ini.

    Sebanyak, USD 5,7 miliar dana pemerintah akan berasal dari hibah berdasarkan Undang-Undang CHIPS yang belum dibayarkan, dan USD 3,2 miliar akan berasal dari hibah pemerintah terpisah dalam program untuk memproduksi chip.

    “Amerika Serikat tidak membayar apa pun untuk Saham ini, dan saham tersebut sekarang bernilai sekitar $11 Miliar Dolar. Ini adalah Kesepakatan hebat bagi Amerika dan juga, Kesepakatan yang hebat bagi INTEL,” tulis Trump di Truth Social.

    Intel mengatakan pemerintah AS takkan memiliki kursi dewan direksi atau hak tata kelola lainnya. “Sebagai satu-satunya perusahaan semikonduktor yang melakukan R&D dan manufaktur terdepan di AS, Intel sangat berkomitmen memastikan teknologi tercanggih di dunia adalah buatan Amerika,” kata CEO Intel Lip-Bu Tan.

    Sebelumnya, Trump menyebut pemerintah harus mendapatkan sekitar 10% dari perusahaan tersebut, yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 100 miliar. “Mereka telah sepakat untuk melakukannya dan saya pikir ini adalah kesepakatan yang bagus bagi mereka,” kata Trump.

    Ini menandai contoh terbaru dari pergeseran yang nyata dalam kebijakan industri AS, dengan pemerintah mengambil peran aktif di sektor swasta. Lutnick menyebut bahwa pemerintah AS sedang mencari saham ekuitas di Intel dengan imbalan dana Undang-Undang CHIPS.

    “Kita harus mendapatkan saham ekuitas untuk uang kita. Jadi kita akan mengirimkan uangnya, yang sudah dijanjikan di bawah pemerintahan Biden. Kita akan mendapatkan ekuitas sebagai imbalannya,” cetusnya yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Awal pekan ini, Intel mengumumkan SoftBank juga akan melakukan investasi sebesar USD 2 miliar, setara dengan sekitar 2% dari perusahaan tersebut.

    Teknologi Intel dianggap tertinggal dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) yang memproduksi chip untuk berbagai perusahaan termasuk Apple, Nvidia, Qualcomm, AMD, dan Intel sendiri. Intel menghabiskan miliaran dolar untuk membangun serangkaian pabrik chip di Ohio untuk memproduksi chip tercanggih, termasuk untuk AI.

    Namun bulan Juli, Tan mengatakan pihaknya memperlambat pembangunan pabriknya di Ohio, tergantung kondisi pasar. Pabrik Intel di Ohio kini dijadwalkan mulai beroperasi tahun 2030.

    (fyk/afr)

  • Terungkap! Kim Jong Un Punya Pangkalan Rudal Rahasia Dekat China

    Terungkap! Kim Jong Un Punya Pangkalan Rudal Rahasia Dekat China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Utara diduga memiliki pangkalan militer rahasia yang berpotensi menampung rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir. Temuan ini dipublikasikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), lembaga think tank berbasis di Washington.

    Dalam laporan yang dirilis Rabu (21/8/2025), CSIS menyebut pangkalan bernama Sinpung-dong itu berlokasi di Provinsi Pyongan Utara, sekitar 27 km dari perbatasan China. Fasilitas tersebut diyakini mampu menampung enam hingga sembilan ICBM beserta peluncurnya.

    “Senjata ini menimbulkan potensi ancaman nuklir bagi Asia Timur dan daratan Amerika Serikat,” tulis CSIS, seperti dikutip The Guardian pada Jumat (22/8/2025).

    Laporan itu menyebut pangkalan Sinpung-dong adalah konfirmasi mendalam pertama dari sumber terbuka terkait fasilitas rahasia tersebut. Sinpung-dong disebut sebagai salah satu dari 15 hingga 20 pangkalan rudal, fasilitas pemeliharaan, dan penyimpanan hulu ledak yang tidak pernah dideklarasikan Pyongyang.

    Menurut CSIS, fasilitas itu tidak pernah masuk dalam agenda negosiasi denuklirisasi antara AS dan Korea Utara. “Peluncur dan rudal dapat meninggalkan pangkalan ini saat krisis atau perang, lalu melakukan peluncuran yang sulit dideteksi dari wilayah lain,” kata para peneliti.

    Pengungkapan ini datang di tengah meningkatnya ambisi nuklir Pyongyang. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebelumnya menyerukan “ekspansi cepat” kemampuan nuklir negara itu, terutama setelah kegagalan KTT dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi pada 2019.

    Sejak pertemuan tersebut, Korea Utara menegaskan tidak akan menyerahkan senjata nuklirnya dan bahkan menyebut statusnya sebagai negara nuklir “tidak dapat diubah”.

    Situasi diperumit dengan semakin eratnya hubungan Korut dan Rusia pasca-invasi ke Ukraina. Badan intelijen Korea Selatan melaporkan Pyongyang mengirim lebih dari 10.000 tentara serta persenjataan ke Rusia pada 2024. Sebagai imbalan, Moskow disebut memberi dukungan teknologi satelit dan antariksa canggih.

    “Peluncur satelit dan ICBM memiliki sebagian besar teknologi dasar yang sama,” tulis CSIS, menegaskan bahwa kolaborasi ini berpotensi memperkuat kemampuan militer Korea Utara di level strategis.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Chip AI Canggih Nvidia Kandas Dihantam China?

    Chip AI Canggih Nvidia Kandas Dihantam China?

    Jakarta

    Nvidia telah diizinkan pemerintah Amerika Serikat melanjutkan penjualan chip H20 ke China, setelah sempat dilarang. Namun mendadak, pemerintah China menilai ada ancaman keamanan di chip AI itu, bahkan menyarankan perusahaan domestik tak memakainya.

    Maka, Nvidia dilaporkan meminta Amkor Technology di Arizona, yang menangani pengemasan chip H20 dan Samsung, yang memasok memori untuk chip tersebut, menghentikan produksi. Laporan terpisah dari Reuters menyebut Nvidia juga telah meminta Foxconn untuk menangguhkan pekerjaan yang terkait dengan H20.

    “Kami terus-menerus mengelola rantai pasokan kami untuk mengatasi kondisi pasar,” kata jubir Nvidia menanggapi laporan itu, seperti dikutip detikINET dari CNBC.

    Kabar ini makin meragukan kembalinya H20 ke pasar China. Bulan lalu, otoritas China memanggil Nvidia atas masalah keamanan nasional terkait H20. Beijing khawatir chip tersebut mungkin memiliki teknologi pelacakan atau backdoor tertentu, yang memungkinkannya dioperasikan dari jarak jauh.

    CEO Nvidia Jensen Huang mengakui China mengajukan pertanyaan tentang backdoor dan dibantah oleh perusahaan. “Semoga tanggapan yang kami berikan kepada pemerintah China memadai. Kami sedang berdiskusi dengan mereka,” ujarnya.

    Bulan lalu, China dilaporkan mengirim pemberitahuan kepada perusahaan teknologi besar dan pengembang AI yang mendesak mereka tidak menggunakan H20. H20 ini termasuk chip AI mutakhir, namun bukan yang tercanggih dari Nvidia, dibuat khusus untuk pasar China dan memenuhi ketentuan AS.

    The Information kemudian melaporkan bahwa Beijing memberi tahu perusahaan termasuk ByteDance, Alibaba, dan Tencent, menghentikan pesanan chip itu sepenuhnya, hingga selesainya tinjauan keamanan nasional.

    Pengawasan H20 dari pihak China menyoroti kesulitan Nvidia dalam menjalankan bisnisnya di tengah ketidakpastian perdagangan antara Washington dan Beijing. Analis industri chip juga mengatakan tindakan Beijing tampaknya untuk memperkuat komitmennya terhadap kampanye swasembada chip.

    (fyk/fyk)

  • China Tendang Amerika, Trump Sekarang Gigit Jari

    China Tendang Amerika, Trump Sekarang Gigit Jari

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek, meluncurkan pembaruan pada model andalannya, V3.1. Model ini diklaim mampu berjalan lebih cepat dan dioptimalkan dengan chip buatan dalam negeri.

    DeepSeek dalam unggahan WeChat menyebut bahwa model terbarunya, DeepSeek-V3.1, menggunakan format presisi UE8M0 FP8 yang disesuaikan dengan chip domestik generasi terbaru yang segera dirilis. Kendati demikian, perusahaan tidak memperinci jenis chip ataupun produsen yang dimaksud.

    Langkah ini diyakini memperkuat ekosistem semikonduktor nasional China, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi Amerika. Washington di bawah pemerintahan Trump sebelumnya memperketat ekspor chip canggih dan perangkat pendukungnya ke Beijing. Namun, kini pembatasan itu sudah dicabut. 

    Di saat AS melunak, justru China yang balas dendam meminta perusahaan-perusahaan lokal berhenti menggunakan chip AS. Disinyalir, sikap tegas China karena merasa tersinggung dengan pemerintahan Trump yang blak-blakan menyebut hanya mengalirkan chip kelas bawah ke China. Bahkan, raksasa chip AS Nvidia dikabarkan meminta manufakturnya berhenti memproduksi chip H20 yang dirancang untuk China gara-gara ketegangan baru ini. 

    DeepSeek sendiri sempat mengejutkan dunia teknologi awal tahun ini ketika meluncurkan model AI yang mampu bersaing dengan produk Barat seperti ChatGPT milik OpenAI, namun dengan biaya operasional yang lebih rendah.

    Pembaruan V3.1 hadir setelah dua upgrade sebelumnya, yakni model R1 pada Mei dan peningkatan V3 pada Maret, demikian dikutip dari Reuters, Jumat (22/8/2025).

    Model terbaru ini memiliki struktur inferensi hibrida yang memungkinkan penggunaan dalam mode penalaran maupun non-penalaran. Pengguna juga bisa mengaktifkan fitur ini melalui tombol “deep thinking” di aplikasi dan platform web resmi perusahaan.

    Selain itu, DeepSeek menyatakan akan menyesuaikan biaya penggunaan API, layanan yang memungkinkan pengembang aplikasi lain mengintegrasikan model AI perusahaan, mulai 6 September mendatang.

    Dengan inovasi ini, China kian menunjukkan ketangguhannya dalam mengembangkan AI dan semikonduktor, sebuah langkah yang diyakini membuat Amerika, termasuk Donald Trump yang mendorong sanksi teknologi kepada mereka gigit jari.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • The Fed Bakal Buat Pengumuman Besar Hari Ini, Suku Bunga Turun?

    The Fed Bakal Buat Pengumuman Besar Hari Ini, Suku Bunga Turun?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Federal Reserve Jerome Powell dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utama di Jackson Hole, Wyonming, Jumat (22/8/2025). Pidato itu hampir pasti akan menjadi yang terakhir di pertemuan tahunan bank sentral, di tengah salah satu masa paling bergejolak dalam sejarahnya.

    Mengutip CNBC International, pidato tersebut diberi judul “Tinjauan Prospek Ekonomi dan Kerangka Kerja”. Pidato ini menunjukkan bahwa Powell akan menyampaikan pandangannya tentang kondisi secara umum serta membahas tujuan kebijakan jangka panjang The Fed.

    Sejumlah topik akan menjadi bahan pidato tersebut. Ini mencakup sentimen jangka pendek untuk pasar keuangan, jalur kebijakan The Fed jangka panjang, dan upaya untuk melestarikan independensi pada saat institusi itu menghadapi tekanan politik yang sangat besar.

    “Dia telah melakukan pekerjaan yang baik dalam menjaga independensi The Fed, mengabaikan kebisingan dan beberapa pertanyaan yang dia dapatkan, dan tetap fokus pada ketergantungan data dan mandat ganda The Fed,” kata Michael Arone, kepala ahli strategi investasi di State Street Global Advisors. “Dia mengambil jalan yang terhormat terkait independensi The Fed dan beberapa tekanan yang jelas dia dapatkan dari pemerintahan Trump. Jadi saya pikir dia akan terus berjalan di jalur itu.”

    Saat ini, Presiden Donald Trump terus-menerus menekan Powell dan rekan-rekannya. Seperti yang dia lakukan selama sebagian besar masa jabatan pertamanya, Trump mendesak Powell untuk menurunkan suku bunga.

    Namun dalam beberapa hari terakhir, serangan presiden terhadap The Fed telah melampaui kebijakan moneter. Awal musim panas ini, Gedung Putih mengecam The Fed atas proyek rekonstruksi besar di kantor pusatnya di Washington, D.C. Hal itu bertepatan dengan periode ketika Trump bermain-main dengan ide untuk mencopot Powell.

    Kemudian minggu ini, pemerintahan mengalihkan fokusnya ke Gubernur The Fed Lisa Cook. Trump menuduhnya melakukan penipuan hipotek terkait dengan dua pinjaman yang didukung pemerintah federal yang dia ambil.

    Politik dan Kebijakan.

    Di tengah kontroversi dan tekanan ini, Powell bisa menggunakan pidato tersebut untuk setidaknya menyerang gangguan politik. Walau begitu, ia mungkin tetap berpegang pada praktik masa lalu dengan tidak menargetkan secara langsung.

    “Dia akan melontarkan sindiran dan berbicara tentang independensi The Fed, karena apa yang harus dia rugikan pada titik ini?,” kata ekonom senior di Allianz Trade North America, Dan North.

    “Tampaknya cukup jelas bahwa Trump tidak bisa memecatnya secara hukum. Dia tentu bisa memberikan semua jenis tekanan yang luar biasa padanya. Dan saya pikir ini adalah kesempatan bagi Powell untuk mengatakan bahwa bank sentral harus tetap independen, dan itulah yang akan kami lakukan.”

    Pasar memperkirakan Powell akan menyiapkan pemotongan suku bunga pada September. Dalam setiap pidato Jackson Hole sebelumnya, dimulai pada 2018, dia mengisyaratkan pergeseran kebijakan yang signifikan. Dari mendorong pemotongan triwulanan dalam pidato pertamanya, pergeseran penting dalam cara melihat inflasi pada 2020, hingga isyarat tahun lalu menuju langkah agresif pada September.

    Pasar telah mengambil petunjuk dari pidato utama ketua tersebut. Di sisi lain, komentar Wall Street mencerminkan ekspektasi serupa kali ini, meskipun dalam istilah yang agak lebih halus.

    “Kami tidak berharap Powell secara tegas mengisyaratkan pemotongan September, tetapi pidato tersebut harus memperjelas kepada pasar bahwa dia kemungkinan akan mendukungnya,” kata ekonom Goldman Sachs David Mericle dalam sebuah catatan.

    Inflasi vs. pengangguran

    Poin lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Powell mengkarakterisasi pasar tenaga kerja dan pandangannya tentang dampak inflasi dari tarif Trump.

    Tak lama setelah pertemuan The Fed bulan Juli, Biro Statistik Tenaga Kerja mengumumkan pertumbuhan pekerjaan yang sedikit untuk Juli dan bahkan perolehan yang lebih lemah untuk Mei dan Juni. Namun, beberapa pembuat kebijakan telah menggunakan kata “solid” untuk menggambarkan pasar tenaga kerja, yang mengindikasikan urgensi yang lebih sedikit untuk pemotongan suku bunga.

    Di sisi lain, notulen dari pertemuan Juli mengindikasikan sebagian besar anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) melihat kekhawatiran yang lebih besar terhadap inflasi. Presiden regional The Fed Beth Hammack dari Cleveland, Raphael Bostic dari Atlanta dan Schmid di Kansas City telah menyatakan skeptisisme tentang perlunya pemotongan September.

    “Powell kemungkinan akan tetap berhati-hati dan tidak berkomitmen di muka untuk pemotongan September, yang dapat mengecewakan beberapa investor,” tulis Krishna Guha, kepala kebijakan global dan strategi bank sentral di Evercore ISI.

    “Sebagian besar pidatonya mungkin akan mencoba memberikan kerangka jangka menengah hingga jangka panjang yang stabil untuk strategi kebijakan dan pengendalian inflasi.”

    Lima tahun lalu, dengan latar belakang pandemi Covid dan protes atas kebrutalan polisi, The Fed mengadopsi apa yang disebutnya “target inflasi rata-rata yang fleksibel.” Pada dasarnya, hal ini memungkinkan The Fed untuk membiarkan inflasi berjalan panas jika pengangguran lebih tinggi, terutama bila kondisi ini terjadi kelompok yang kurang terwakili.

    Selama beberapa tahun berikutnya, The Fed tetap tidak berubah sementara inflasi mencapai level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun. Kali ini, The Fed kemungkinan akan memperbarui sikapnya kepada posisi sebelumnya, yang mencakup tindakan pencegahan jika inflasi tampaknya meningkat.

    “Meskipun adopsi kerangka kerja baru pada 2020 bukanlah faktor utama di balik keterlambatan The Fed dan kelebihan inflasi yang substansial, itu berkontribusi pada hasil ini,” ujar Matthew Luzzetti, kepala ekonom AS Deutsche Bank, dalam sebuah catatan.

    “Untuk alasan ini, kami berharap pidato Powell di Jackson Hole akan menyoroti perubahan pada pernyataan The Fed tentang tujuan jangka panjang yang akan mencerminkan kenyataan ini. Secara khusus, kami berharap pidato tersebut menyerukan pengembalian modifikasi 2020 dan memulihkan peran utama untuk pencegahan.”

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jaringan Kripto Disanksi terkait Rusia, Presiden Kirgistan Ajukan Banding ke Trump-Starmer

    Jaringan Kripto Disanksi terkait Rusia, Presiden Kirgistan Ajukan Banding ke Trump-Starmer

    JAKARTA – Presiden Kirgistan Sadyr Japarov mengajukan banding kepada Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Kamis setelah London menjatuhkan sanksi terhadap jaringan kripto Kirgistan yang menurut mereka digunakan oleh Rusia untuk menghindari sanksi terhadap Moskow.

    “Saya akan mengajukan banding kepada para pemimpin tertinggi negara-negara ini, kepada (Presiden AS) Donald Trump dan (Perdana Menteri Inggris) Keir Starmer,” ujar Japarov kepada kantor berita pemerintah Kirgistan, Kabar, dilansir Reuters, Kamis, 21 Agustus.

    “Tidak perlu mempolitisasi ekonomi,” sambungnya.

    London pada Rabu memberlakukan sanksi yang menargetkan infrastruktur di balik A7A5, stablecoin yang dipatok rubel yang diluncurkan di Kirgistan.

    Inggris mengklaim telah memindahkan $9,3 miliar dalam empat bulan.

    Perusahaan yang berbasis di Luksemburg dan empat entitas Kirgistan, termasuk Grinex LLC dan Old Vector LLC, yang terkait dengan infrastruktur di balik A7A5, menjadi sasaran sanksi.

    AS menjatuhkan sanksi kepada Grinex dan Old Vector minggu lalu, dengan mengatakan mereka terlibat dalam memfasilitasi penghindaran sanksi dan mendukung aktivitas kripto ilegal.

    Japarov membantah salah satu dari 21 bank di Kirgistan terlibat dalam upaya menghindari sanksi.

    “Untuk mencegah mereka terkena sanksi, kami telah memutuskan bahwa hanya Bank Keremet milik negara yang akan bekerja dengan rubel Rusia. Semua operasi dikendalikan oleh negara, dan keuntungannya masuk ke anggaran negara,” kata Japarov.

    Washington menjatuhkan sanksi kepada Bank Keremet pada Januari, dengan alasan bahwa bank menengah tersebut menciptakan pusat pembayaran perdagangan dan membantu Moskow menghindari pembatasan. Keremet menyatakan akan menentang keputusan tersebut.

    “Kami siap untuk mematuhi kewajiban internasional,” kata Japarov.

    “Tetapi saya tidak akan membiarkan kepentingan warga negara kami dan perdagangan serta pembangunan ekonomi negara ditiadakan,” imbuh dia.

  • Bos Nuklir Rusia Buka-bukaan Ada Ancaman Kolosal, Perang Baru Dimulai?

    Bos Nuklir Rusia Buka-bukaan Ada Ancaman Kolosal, Perang Baru Dimulai?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Badan Energi Atom Rusia (Rosatom) Alexey Likhachev memperingatkan bahwa Rusia menghadapi “ancaman kolosal” sehingga harus terus memperkuat persenjataan nuklirnya.

    “Dalam situasi geopolitik saat ini, ini adalah masa ancaman kolosal terhadap eksistensi negara kita,” ujar Likhachev pada Kamis (21/8/2025), dikutip kantor berita RIA Novosti.

    Menurutnya, senjata nuklir menjadi benteng terakhir kedaulatan Rusia.

    “Perisai nuklir, yang juga merupakan pedang, adalah jaminan kedaulatan kita. Hari ini kita memahami bahwa perisai nuklir di tahun-tahun mendatang harus terus ditingkatkan,” tegasnya.

    Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan nuklir antara Rusia dan aliansi pertahanan NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS), sejak Moskow menginvasi Ukraina.

    Rusia diketahui memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia dan dalam beberapa tahun terakhir gencar memodernisasi armadanya, termasuk dengan rudal hipersonik yang diklaim mampu menembus sistem pertahanan Barat.

    Di sisi lain, Washington juga memperkuat sistem pertahanan rudalnya. AS tengah mengembangkan perisai pertahanan berbasis ruang angkasa, yang oleh mantan Presiden Donald Trump dijuluki “Kubah Emas”.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amerika Dalam Bahaya Besar, FBI Kasih Peringatan Serius

    Amerika Dalam Bahaya Besar, FBI Kasih Peringatan Serius

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bahaya besar sedang mengintai Amerika Serikat (AS). Negara kekuasaan Donald Trump tersebut kembali menghadapi serangan siber besar-besaran dari kelompok hacker yang terasosiasi dengan beberapa unit mata-mata kawakan asal Rusia.

    Hal ini diungkap FBI dan Cisco dalam pernyataan resmi masing-masing. Kelompok hacker terdeteksi telah melancarkan serangan pada akhir tahun lalu.

    Mereka memanfaatkan kerentanan pada software Cisco lawas untuk menargetkan ribuan perangkat jaringan yang terkait dengan sistem TI infrastruktur penting.

    Para hacker yang bekerja di unit Center 16 milik Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) disebut mengekstraksi informasi konfigurasi perangkat secara massal.

    “[Informasi itu] nantinya dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan berdasarkan tujuan dan kepentingan strategis pemerintah Rusia saat itu,” kata peneliti Cisco Talos, Sara McBroom dan Brandon Write, dalam artikel yang dipublikasikan di blog Cisco, dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025).

    Terpisah, FBI mengatakan pada tahun lalu pihaknya sudah mendeteksi kelompok hacker yang mengumpulkan file konfigurasi untuk ribuan perangkat jaringan di beberapa entitas krusial AS lintas sektor.

    Dalam beberapa kasus, file konfigurasi dimodifikasi untuk memungkinkan akses jangka panjang bagi hacker. Dengan begitu, hacker bisa melakukan pengintaian dalam jaringan yang ditargetkan, dengan minat khusus pada sistem kontrol industri.

    Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak merespons permintaan komentar. Moskow membantah telah melancarkan operasi mata-mata siber.

    Para hacker mengeksploitasi kerentanan yang sudah ada sejak 7 tahun lalu dalam software Cisco IOS. Mereka menargetkan perangkat jaringan yang belum ditambal dan yang sudah habis masa pakainya, menurut artikel terpisah yang dipublikasikan pada Rabu (20/8) oleh Cisco Talos, unit penelitian intelijen ancaman Cisco.

    Hacker lain yang didukung negara kemungkinan melakukan operasi pembobolan serupa yang menargetkan perangkat-perangkat tersebut, tulis para peneliti Cisco Talos.

    Organisasi-organisasi di sektor telekomunikasi, pendidikan tinggi, dan manufaktur di Amerika Utara, Asia, Afrika, dan Eropa, dikatakan menjadi target paling banyak.

    “Korban dipilih berdasarkan kepentingan strategis mereka terhadap pemerintah Rusia,” kata para peneliti.

    Unit hacker yang terkait dengan aktivitas ini telah beroperasi setidaknya selama satu dekade, menurut para peneliti, dan kemungkinan merupakan subkelompok dalam Center 16 FSB.

    Pada Maret 2022, Departemen Kehakiman AS (DoJ) mendakwa empat warga negara Rusia dalam kelompok yang secara ilegal menargetkan sektor energi global antara tahun 2012 dan 2018.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]