kab/kota: Washington

  • Pejabat AS dan China Gelar Pertemuan di Madrid Spanyol, Bahas Apa Saja? – Page 3

    Pejabat AS dan China Gelar Pertemuan di Madrid Spanyol, Bahas Apa Saja? – Page 3

    Mantan negosiator perdagangan USTR dan kepala Asia Society Policy Institute di Washington, Wendy Cutler memperkirakan “hasil” yang lebih substansial akan tersimpan untuk pertemuan potensial antara Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping akhir tahun ini, mungkin pada KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik di Seoul pada akhir Oktober.

    Ini mungkin termasuk kesepakatan akhir untuk menyelesaikan kekhawatiran keamanan nasional AS atas TikTok, dan pencabutan pembatasan pembelian kedelai Amerika oleh Tiongkok serta pengurangan tarif terkait fentanil untuk barang-barang Tiongkok. “Diskusi Madrid dapat membantu meletakkan dasar bagi pertemuan semacam itu, kata Cutler.

    Namun, ia mengatakan menyelesaikan keluhan ekonomi inti AS terhadap China , termasuk tuntutannya agar China mengubah model ekonominya ke arah konsumsi domestik yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan pada ekspor yang disubsidi negara, bisa memakan waktu bertahun-tahun.

    “Sejujurnya, saya rasa Tiongkok tidak terburu-buru untuk mencapai kesepakatan di mana mereka tidak mendapatkan konsesi substansial terkait kontrol ekspor dan tarif yang lebih rendah, yang merupakan prioritas utama mereka,” kata Cutler.

    “Dan saya tidak melihat Amerika Serikat dalam posisi untuk memberikan konsesi besar pada keduanya, kecuali ada terobosan dalam tuntutannya kepada Tiongkok.”

  • Percakapan Pembunuh Charlie Kirk dan Sang Ayah Sebelum Serahkan Diri

    Percakapan Pembunuh Charlie Kirk dan Sang Ayah Sebelum Serahkan Diri

    Jakarta

    Ternyata ada peran ayah yang membuat Tyler Robinson (22) menyerahkan diri dan mengakui menembak influencer sekaligus loyalis Presiden Amerika Serikat (AS) Charlie Kirk hingga tewas. Semua bermula dari kecurigaan sang ayah.

    Dirangkum detikcom Minggu (14/9/2025), identitas penembak Charlie Kirk terungkap bernama Tyler Robinson. Tyler kini sudah ditahan.

    Tyler bukan ditangkap tapi menyerahkan diri. Tyler Robinson menyerahkan diri setelah ayahnya mencurigai foto terduga penembak Kirk yang mirip anaknya.

    “Tyler, apakah ini kamu? Ini mirip kamu,” tanyanya kepada putranya, menurut seorang pejabat penegak hukum yang diberi pengarahan tentang penyelidikan tersebut, seperti dilansir CNN.

    Dalam foto dan video yang dirilis kepolisian, tampak seorang pria mengenakan kaus hitam bergambar elang dan bendera Amerika sedang melompat dari atap gedung universitas di Utah usai penembakan kirk pada Rabu (10/9). Pria itu berlari ke area hutan.

    Sebagian wajahnya tertutup oleh kacamata hitam dan topi baseball. Namun, sang ayah tetap mengenali pria itu.

    Tyler Robinson pun mengakui perbuatannya kepada ayahnya. Meski demikian, Tyler Robinson sempat menolak menyerahkan diri.

    “Saya lebih baik bunuh diri daripada menyerahkan diri,” demikian jawaban Robinson ketika ayahnya mendesaknya untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang sebagaimana yang diceritakan seorang pejabat penegak hukum.

    Sang ayah disebut terus membujuk Robinson untuk bercerita kepada pendeta muda yang bekerja di Kantor Sheriff Wilayah Washington dan Dinas Marsekal AS. Seorang teman keluarga akhirnya menghubungi Kantor Sheriff Wilayah Washington – yang berjarak lebih dari 3 jam dari lokasi penembakan di Orem, Utah. Kantor tersebut kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada pihak berwenang di Wilayah Utah dan FBI.

    Robinson kemudian ditahan pada Kamis (11/9) malam. FBI saat itu telah menerima lebih dari 7.000 petunjuk dan informasi, jumlah terbanyak yang diterima lembaga tersebut sejak pengeboman Boston Marathon pada tahun 2013.

    Namun, satu informasi dari ayah Robinson dan teman keluarganya menjadi yang terbesar hingga berujung penahanan Robinson. Pihak berwenang membutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk melacak Robinson, yang mereka duga menembak Kirk dari atap di atas sebuah acara yang dihadiri 3.000 orang di Utah Valley University (UVU), mengenai lehernya dari jarak sekitar 150 yard (sekitar 137 meter) dan membunuhnya.

    Beberapa petunjuk juga mengarahkan pihak berwenang kepada Robinson. Antara lain, pakaiannya, percakapan makan malam dengan seorang kerabat, dan komentar yang dia buat di platform perpesanan.

    Gubernur Utah, Spencer Cox, menyebut rekaman CCTV di UVU menunjukkan Robinson tiba kurang dari 4 jam sebelum acara kampus yang menampilkan Kirk sebagai pembicara dimulai pada Rabu (10/9). Robinson tiba di UVU dengan mobil Dodge Challenger abu-abu, mengenakan kaus merah marun polos, celana pendek berwarna terang, topi hitam, dan sepatu berwarna terang.

    Robinson diduga berganti pakaian di atap dan kemudian melompat turun, meninggalkan bekas telapak tangan, dan jejak sepatu. Pada suatu saat, Robinson kembali mengenakan pakaian yang sama saat dia tiba.

    Pada Kamis (11/9) atau saat dibawa ke tahanan, Robinson disebut mengenakan pakaian yang mirip dengan yang terlihat dalam video CCTV. Seorang kerabat juga mengonfirmasi Robinson memiliki mobil Dodge Challenger abu-abu.

    “Ketika dia ditangkap, pakaiannya sama dengan pakaian yang ia kenakan sebelum penembakan di UVU,” kata Cox.

    Robinson merupakan mahasiswa tahun ketiga dalam program magang kelistrikan yang tumbuh besar di komunitas pinggiran kota kecil Washington, Utah. Dalam salah satu surat pernyataan, seorang kerabat menyebut Robinson menjadi lebih politis dalam beberapa tahun terakhir.

    Percakapan Saat Makan Malam Sebelum Penembakan

    Saat makan malam keluarga, Robinson disebut memberi tahu kerabatnya bahwa Kirk akan berbicara di UVU. Kerabatnya itu juga menyebut Robinson tidak setuju dengan pandangan Kirk.

    Berdasarkan catatan pendaftaran pemilih, Robinson sendiri diketahui tidak berafiliasi dengan partai mana pun dan tidak memilih dalam dua pemilihan terakhir. Sementara, BBC melaporkan ayah dan ibu Robinson merupakan pendukung Republik, partainya Presiden AS Donald Trump yang didukung oleh Kirk.

    Berikutnya, ada pula pesan-pesan yang diyakini dikirim Robinson di Discord. Pesan itu berisi kalimat yang menyatakan perlunya mengambil senapan dari titik pengambilan, meninggalkan senapan di semak-semak, mengawasi area tempat senapan ditinggalkan, dan membungkus senapan dengan handuk.

    Pesan-pesan tersebut, yang ditunjukkan teman sekamar Robinson kepada penyidik, juga merujuk pada peluru ukiran dan menyebut teropong dan senapan itu unik. Penyelidik juga menemukan senapan bolt-action yang dibungkus handuk.

    Ada tulisan ‘Hei, fasis! TANGKAP!’ dan ‘Kalau baca ini, kamu GAY. Lmao’ yang terukir pada selongsong peluru yang ditemukan bersama senapan tersebut. Robinson kini telah ditahan tanpa jaminan di Penjara Wilayah Utah atas beberapa dakwaan awal, termasuk pembunuhan berat, pelepasan senjata api sebagai tindak pidana, dan penghalangan keadilan.

    Dia diperkirakan akan menghadapi dakwaan resmi dan akan menghadiri sidang pertamanya pada Selasa mendatang. Setelah penangkapannya, Robinson disebut sempat berbicara dengan beberapa penegak hukum.

    Tetapi, dia bungkam pada Jumat (12/9) pagi setelah memiliki pengacara. Gubernur Utah, Cox, mengatakan penegak hukum akan menuntut hukuman mati terhadap tersangka penembakan.

    “Ada satu orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sini, dan orang itu sekarang ditahan dan akan segera didakwa dan dimintai pertanggungjawaban,” kata Cox.

    Halaman 2 dari 4

    (whn/isa)

  • PHK Ribuan Orang, CEO Microsoft Tenangkan Karyawan

    PHK Ribuan Orang, CEO Microsoft Tenangkan Karyawan

    Jakarta

    CEO Microsoft, Satya Nadella, menyampaikan bahwa perusahaan perlu memperbaiki hubungan dengan karyawan setelah mengumumkan beberapa putaran PHK dan mandat untuk kembali bekerja di kantor.

    Dalam rapat online itu, dikutip detikINET dari CNBC, Minggu (14/9/2025), seorang karyawan meminta para eksekutif untuk berbicara tentang kurangnya empati yang dirasakan dalam budaya perusahaan akhir-akhir ini.

    “Saya sangat menghargai pertanyaan dan sentimen di baliknya. Saya menganggapnya sebagai umpan balik bagi saya dan semua orang di tim kepemimpinan, karena pada akhirnya, saya pikir kami dapat melakukan yang lebih baik, dan kami akan melakukan yang lebih baik lagi,” cetus Nadella.

    Komentar Nadella muncul setelah Microsoft memangkas 9.000 pekerjaan bulan Juli, menyusul pengurangan lebih kecil bulan-bulan sebelumnya. Microsoft juga meminta para pekerja yang tinggal dekat kantor pusatnya di Redmond, Washington, harus datang ke kantor tiga hari seminggu mulai Februari, dengan penerapan yang lebih luas menyusul.

    Amy Coleman, kepala SDM Microsoft, mengakui bahwa penerimaan terhadap pengumuman kembali ke kantor beragam. Beberapa pekerja merasa kehilangan otonomi. Namun, ia mengatakan karyawan di Seattle dan sekitarnya sudah datang rata-rata, 2,4 kali setiap minggu.

    Seperti kebanyakan industri teknologi, Microsoft sepenuhnya bekerja jarak jauh selama pandemi. Microsoft lebih lambat dari banyak pesaing dalam menerapkan mandat untuk kembali ke kantor. Amazon, salah satu pesaing utama Microsoft, memanggil karyawan kembali ke kantor lima hari seminggu pada bulan Januari.

    Meski Nadella dan tim eksekutif menerima kritik dari staf, Wall Street memuji pertumbuhan dan eksekusi perusahaan. Sahamnya naik hampir 20% tahun ini, mendorong kapitalisasi pasar Microsoft jadi USD 3,7 triliun, hanya tertinggal dari Nvidia. Bulan Juli, Microsoft melaporkan peningkatan laba bersih 24% menjadi USD 27 miliar.

    Namun Nadella mengatakan perusahaan merasakan tekanan seiring dampak AI dan potensinya untuk mengotomatiskan pekerjaan “Kita memiliki pekerjaan sangat, sangat berat di depan kita. Beberapa bisnis terbesar yang kita bangun mungkin tidak lagi relevan di masa mendatang,” kata Nadella.

    Di sisi lain, karyawan juga sedang menunggu detail investigasi pihak ketiga setelah Guardian melaporkan militer Israel menggunakan infrastruktur cloud Azure untuk menyimpan panggilan telepon warga Palestina sebagai bagian dari invasi ke Gaza. Microsoft memecat lima karyawan menyusul protes di kantor pusatnya di Redmond terkait isu itu.

    (fyk/hps)

  • Kronologi Pembunuh Charlie Kirk Serahkan Diri, Diawali Kecurigaan Ayah

    Kronologi Pembunuh Charlie Kirk Serahkan Diri, Diawali Kecurigaan Ayah

    Washington DC

    Pria bernama Tyler Robinson (22) menyerahkan diri dan kini ditahan karena diduga pelaku penembakan yang menewaskan influencer sayap kanan Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk. Tyler Robinson menyerahkan diri setelah ayahnya mencurigai foto terduga penembak Kirk yang mirip anaknya.

    “Tyler, apakah ini kamu? Ini mirip kamu,” tanyanya kepada putranya, menurut seorang pejabat penegak hukum yang diberi pengarahan tentang penyelidikan tersebut, seperti dilansir CNN, Minggu (14/9/2025).

    Dalam foto dan video yang dirilis kepolisian, tampak seorang pria mengenakan kaus hitam bergambar elang dan bendera Amerika sedang melompat dari atap gedung universitas di Utah usai penembakan kirk pada Rabu (10/9). Pria itu berlari ke area hutan.

    Sebagian wajahnya tertutup oleh kacamata hitam dan topi baseball. Namun, sang ayah tetap mengenali pria itu.

    Tyler Robinson pun mengakui perbuatannya kepada ayahnya. Meski demikian, Tyler Robinson sempat menolak menyerahkan diri.

    “Saya lebih baik bunuh diri daripada menyerahkan diri,” demikian jawaban Robinson ketika ayahnya mendesaknya untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang sebagaimana yang diceritakan seorang pejabat penegak hukum.

    Sang ayah disebut terus membujuk Robinson untuk bercerita kepada pendeta muda yang bekerja di Kantor Sheriff Wilayah Washington dan Dinas Marsekal AS. Seorang teman keluarga akhirnya menghubungi Kantor Sheriff Wilayah Washington – yang berjarak lebih dari 3 jam dari lokasi penembakan di Orem, Utah. Kantor tersebut kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada pihak berwenang di Wilayah Utah dan FBI.

    Robinson kemudian ditahan pada Kamis (11/9) malam. FBI saat itu telah menerima lebih dari 7.000 petunjuk dan informasi, jumlah terbanyak yang diterima lembaga tersebut sejak pengeboman Boston Marathon pada tahun 2013.

    Namun, satu informasi dari ayah Robinson dan teman keluarganya menjadi yang terbesar hingga berujung penahanan Robinson. Pihak berwenang membutuhkan waktu lebih dari 30 jam untuk melacak Robinson, yang mereka duga menembak Kirk dari atap di atas sebuah acara yang dihadiri 3.000 orang di Utah Valley University (UVU), mengenai lehernya dari jarak sekitar 150 yard (sekitar 137 meter) dan membunuhnya.

    Beberapa petunjuk juga mengarahkan pihak berwenang kepada Robinson. Antara lain, pakaiannya, percakapan makan malam dengan seorang kerabat, dan komentar yang dia buat di platform perpesanan.

    Gubernur Utah, Spencer Cox, menyebut rekaman CCTV di UVU menunjukkan Robinson tiba kurang dari 4 jam sebelum acara kampus yang menampilkan Kirk sebagai pembicara dimulai pada Rabu (10/9). Robinson tiba di UVU dengan mobil Dodge Challenger abu-abu, mengenakan kaus merah marun polos, celana pendek berwarna terang, topi hitam, dan sepatu berwarna terang.

    Robinson diduga berganti pakaian di atap dan kemudian melompat turun, meninggalkan bekas telapak tangan, dan jejak sepatu. Pada suatu saat, Robinson kembali mengenakan pakaian yang sama saat dia tiba.

    Pada Kamis (11/9) atau saat dibawa ke tahanan, Robinson disebut mengenakan pakaian yang mirip dengan yang terlihat dalam video CCTV. Seorang kerabat juga mengonfirmasi Robinson memiliki mobil Dodge Challenger abu-abu.

    “Ketika dia ditangkap, pakaiannya sama dengan pakaian yang ia kenakan sebelum penembakan di UVU,” kata Cox.

    Robinson merupakan mahasiswa tahun ketiga dalam program magang kelistrikan yang tumbuh besar di komunitas pinggiran kota kecil Washington, Utah. Dalam salah satu surat pernyataan, seorang kerabat menyebut Robinson menjadi lebih politis dalam beberapa tahun terakhir.

    Percakapan Saat Makan Malam Sebelum Penembakan

    Saat makan malam keluarga, Robinson disebut memberi tahu kerabatnya bahwa Kirk akan berbicara di UVU. Kerabatnya itu juga menyebut Robinson tidak setuju dengan pandangan Kirk.

    Berdasarkan catatan pendaftaran pemilih, Robinson sendiri diketahui tidak berafiliasi dengan partai mana pun dan tidak memilih dalam dua pemilihan terakhir. Sementara, BBC melaporkan ayah dan ibu Robinson merupakan pendukung Republik, partainya Presiden AS Donald Trump yang didukung oleh Kirk.

    Berikutnya, ada pula pesan-pesan yang diyakini dikirim Robinson di Discord. Pesan itu berisi kalimat yang menyatakan perlunya mengambil senapan dari titik pengambilan, meninggalkan senapan di semak-semak, mengawasi area tempat senapan ditinggalkan, dan membungkus senapan dengan handuk.

    Pesan-pesan tersebut, yang ditunjukkan teman sekamar Robinson kepada penyidik, juga merujuk pada peluru ukiran dan menyebut teropong dan senapan itu unik. Penyelidik juga menemukan senapan bolt-action yang dibungkus handuk.

    Ada tulisan ‘Hei, fasis! TANGKAP!’ dan ‘Kalau baca ini, kamu GAY. Lmao’ yang terukir pada selongsong peluru yang ditemukan bersama senapan tersebut. Robinson kini telah ditahan tanpa jaminan di Penjara Wilayah Utah atas beberapa dakwaan awal, termasuk pembunuhan berat, pelepasan senjata api sebagai tindak pidana, dan penghalangan keadilan.

    Dia diperkirakan akan menghadapi dakwaan resmi dan akan menghadiri sidang pertamanya pada Selasa mendatang. Setelah penangkapannya, Robinson disebut sempat berbicara dengan beberapa penegak hukum.

    Tetapi, dia bungkam pada Jumat (12/9) pagi setelah memiliki pengacara. Gubernur Utah, Cox, mengatakan penegak hukum akan menuntut hukuman mati terhadap tersangka penembakan.

    “Ada satu orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sini, dan orang itu sekarang ditahan dan akan segera didakwa dan dimintai pertanggungjawaban,” kata Cox.

    Tonton juga video “Trump: Saya Berharap Pembunuh Charlie Kirk Dihukum Mati!” di sini:

    Halaman 2 dari 5

    (haf/imk)

  • Percakapan Pembunuh Charlie Kirk dan Sang Ayah Sebelum Serahkan Diri

    Trump Harap Pembunuh Charlie Kirk Dijatuhi Hukuman Mati

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku berharap pembunuh influencer sayap kanan Charlie Kirk, Tyler Robinson, dijatuhi hukuman mati. Gubernur Utah, Spencer Cox, juga menyebut otoritas terkait sedang mengumpulkan bukti untuk menuntut hukuman mati terhadap pembunuh Kirk.

    Dilansir DW dan BBC, Minggu (14/9/2025), hal itu disampaikan Trump dalam wawancara dengan Fox News. Dia mengaku berharap pembunuh Kirk mendapat hukuman mati.

    Trump sendiri telah lama dikenal sebagai pendukung hukuman mati dan mencabut moratorium eksekusi federal melalui perintah eksekutif pada hari pertama dirinya menjabat Januari lalu. Mayoritas eksekusi di AS dilakukan di tingkat negara bagian, dengan 27 negara bagian, militer, dan pemerintah federal masih memiliki hukuman mati sebagai pilihan yang tersedia secara hukum.

    Meskipun tidak ada eksekusi federal yang dilakukan sejak Trump kembali menjabat, dia mengawasi serangkaian 13 eksekusi di bulan-bulan terakhir masa jabatan pertamanya pada akhir 2020 dan Januari 2021.

    Eksekusi tersebut menjadikan Trump ‘algojo’ paling produktif di negara itu dalam lebih dari satu abad. Dia juga dianggap mematahkan preseden berusia 130 tahun yang menunda eksekusi di tengah transisi presiden. Eksekusi terakhir terjadi hanya 5 hari sebelum dia meninggalkan jabatan pada periode pertamanya.

    Sementara, Gubernur Utah Spencer Cox mengatakan pihak berwenang sedang mengumpulkan semua bukti untuk ‘menuntut hukuman mati’ bagi orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan Charlie Kirk. Sebagai informasi, mereka yang melakukan pembunuhan berat di Utah menghadapi ancaman hukuman mati.

    Utah juga merupakan negara bagian pertama yang melanjutkan eksekusi setelah praktik tersebut diberlakukan kembali di AS pada tahun 1976. Saat itu, Utah melakukan eksekusi dengan regu tembak terhadap Gary Gilmore, seorang terpidana pembunuhan.

    Sejak Gilmore, total enam orang lainnya telah dieksekusi, termasuk Ronnie Lee Gardner, yang juga dieksekusi oleh regu tembak pada tahun 2010. Beberapa pihak berharap untuk menghapus praktik tersebut di Utah, dengan dua legislator Partai Republik yang sebelumnya pro-hukuman mati, anggota eksternal, yaitu Anggota Dewan Perwakilan Negara Bagian V. Lowry Snow dan Senator Daniel McCay, mengajukan rancangan undang-undang pada tahun 2022.

    Namun, rancangan undang-undang tersebut gagal disahkan dengan selisih satu suara. Eksekusi terakhir dilakukan terhadap terpidana pembunuh dan pemerkosa Taberon Honie, pada bulan Agustus 2024, yang pertama kali terjadi di negara bagian tersebut dalam 14 tahun.

    Kirk tewas ditembak saat menghadiri acara di Universitas Utah Valley pada Rabu (10/9). Kirk dikenal sebagai aktivis sayap kanan dan influencer pendukung Trump.

    Tonton juga video “Trump: Saya Berharap Pembunuh Charlie Kirk Dihukum Mati!” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Dianggap Rayakan Pembunuhan Charlie Kirk, Dosen-Analis Politik di AS Dipecat

    Dianggap Rayakan Pembunuhan Charlie Kirk, Dosen-Analis Politik di AS Dipecat

    Washington DC

    Puluhan unggahan dan pesan tentang pembunuhan influencer sayap kanan Amerika Serikat (AS), Charlie Kirk, memenuhi media sosial setelah peristiwa penembakan terjadi. Sejumlah orang yang dianggap merayakan tewasnya Kirk dikabarkan kehilangan pekerjaannya.

    Dilansir CNN, Minggu (14/9/2025), influencer sayap kanan Laura Loomer, seorang senator AS, dan sebuah situs bernama ‘Expose Charlie’s Murderers’ telah menarik perhatian orang-orang yang mengunggah pesan tentang pembunuhan Kirk pada Rabu lalu.

    “Saya akan menghabiskan malam saya untuk membuat semua orang yang saya temukan daring yang merayakan kematiannya menjadi Terkenal, jadi bersiaplah untuk seluruh aspirasi profesional masa depan Anda hancur jika Anda cukup sakit untuk merayakan kematiannya,” tulis Loomer di akun X-nya seperti dikutip CNN.

    Di X, satu akun telah memulai ‘Trophy Case’ yang merupakan ‘utas besar berisi semua orang yang dipecat di X, diperbarui secara langsung saat berita masuk’ dengan lusinan entri berisi orang-orang yang diklaim telah kehilangan pekerjaan. MSNBC sendiri dikabarkan memecat analis politik senior Matthew Dowd setelah dia mengatakan retorika Kirk mungkin berkontribusi pada penembakannya.

    “Mereka memecat orang ini, Dowd dari (MSNBC), yang merupakan orang yang mengerikan, manusia yang mengerikan, tetapi mereka memecatnya. Saya dengar mereka juga memecat orang lain,” kata Presiden AS Donald Trump di Fox News pada Jumat (12/9).

    Di akun Substack-nya setelah pemecatan, Dowd mengatakan ‘gerombolan media sayap kanan’ menyerangnya di beberapa platform. Beberapa orang yang unggahannya disorot mengatakan mereka sekarang menerima rentetan pelecehan dan khawatir menjadi korban kekerasan.

    Misalnya, jurnalis independen Kanada Rachel Gilmore mengunggah bahwa dia ‘takut’ akan pembalasan dari ‘penggemar sayap kanan’ Kirk setelah penembakan tersebut. Unggahan tersebut adalah yang pertama tercantum di situs web anonim tersebut, termasuk bagian di mana Gilmore mengatakan dia berharap Kirk selamat.

    Dia mengatakan dalam sebuah video daring bahwa dia tidak merayakan kematian Kirk dan mengatakan dia berharap Kirk selamat di unggahan lainnya. Dia juga mengatakan dirinya menerima ‘tsunami’ ancaman dan menyebut 48 jam terakhir hidupnya sebagai ‘neraka hidup’.

    Rebekah Jones, mantan ilmuwan data virus corona Florida yang pada tahun 2022 mengklaim Florida menekannya untuk memanipulasi data pandemi, mengatakan dirinya menghubungi polisi dua kali karena ada ancaman pembunuhan dan mengenai ‘daftar sasaran’. Jones mengunggah tentang Kirk dengan menulis ‘Simpan simpati Anda untuk para penonton tak berdosa yang terjebak dalam baku tembak mesin pesan politik MAGA yang penuh kekerasan’.

    Situs web ‘Expose Charlie’s Murderers’ tersebut menerbitkan ulang unggahan tersebut beserta informasi pribadi Jones lainnya. Beberapa pejabat terpilih dari Partai Republik juga mempublikasikan orang-orang yang mengunggah postingan tentang pembunuhan Kirk, termasuk beberapa pegawai sektor publik seperti guru.

    Senator Republik Marsha Blackburn dari Tennessee mengatakan seorang pegawai Universitas Tennessee Tengah harus dipecat setelah menulis bahwa dia ‘SAMA SEKALI tidak bersimpati’ atas kematian Kirk. Pihak universitas mengonfirmasi kepada CNN dalam sebuah pernyataan bahwa pegawai tersebut dipecat ‘efektif segera’.

    “Tidak ada pegawai universitas yang merayakan pembunuhan Charlie Kirk yang boleh dipercaya untuk membentuk pola pikir generasi mendatang di ruang kelas. Pemecatan pegawai MTSU ini adalah keputusan yang tepat, dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa perilaku tercela semacam ini tidak boleh ditoleransi,” kata Blackburn.

    Anggota DPR dari Partai Republik Nancy Mace dari Carolina Selatan juga mendorong pemecatan seorang guru sekolah negeri yang kemudian dikonfirmasi oleh distrik sekolah kepada berita lokal bahwa dia tidak lagi bekerja di distrik tersebut. Perusahaan swasta, seperti Freddy’s Frozen Custard & Steakburgers dan Carolina Panthers, juga telah memecat karyawannya gara-gara mengunggah tentang Kirk.

    DC Comics membatalkan seri komik ‘Red Hood’ yang baru saja dirilis setelah penulisnya, Gretchen Felker-Martin, karena berkomentar tentang kematian Kirk di media sosial. Dalam unggahan yang telah dihapus dan terekam dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh pengguna media sosial lainnya, Felker-Martin diduga menulis di media sosial setelah berita kematian Kirk: ‘Semoga pelurunya baik-baik saja’.

    “Di DC Comics, kami menjunjung tinggi para kreator dan komunitas kami serta menjunjung tinggi hak untuk mengekspresikan pandangan pribadi secara damai dan individual. Unggahan atau komentar publik yang dapat dianggap mempromosikan permusuhan atau kekerasan tidak sesuai dengan standar perilaku DC,” kata perusahaan tersebut.

    Di sebagian besar tempat, perusahaan swasta dapat memecat karyawan dengan alasan apa pun, dan itu termasuk unggahan media sosial yang kasar, kata Jeffrey Hirsch, seorang profesor hukum ketenagakerjaan di University of North Carolina. Hal ini sedikit lebih sulit bagi pegawai sektor publik, tetapi pemecatan mereka juga dibenarkan jika ucapannya ‘sangat buruk sehingga mengganggu operasional’.

    Tonton juga video “Trump: Saya Berharap Pembunuh Charlie Kirk Dihukum Mati!” di sini:

    Halaman 2 dari 4

    (haf/imk)

  • Kapal Nelayannya Ditahan, Venezuela Anggap AS Lagi Pancing Perang

    Kapal Nelayannya Ditahan, Venezuela Anggap AS Lagi Pancing Perang

    Caracas

    Venezuela mengecam Amerika Serikat (AS) yang mereka tuduh telah menahan kapal penangkap ikan selama 8 jam di zona ekonomi eksklusifnya. Militer AS diketahui berpatroli di Karibia dengan alasan menyasar kartel narkoba.

    Dilansir AFP, Minggu (14/9/2025), Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil, menyebut kapal yang membawa sembilan nelayan tuna itu ditahan ‘secara ilegal dan bermusuhan’ pada Jumat (12/9) oleh kapal perusak USS Jason Dunham.

    “Kapal perang tersebut mengerahkan 18 agen bersenjata yang menaiki dan menduduki kapal kecil yang tidak berbahaya itu selama 8 jam,” katanya.

    Dia menganggap hal itu sebagai provokasi langsung. Dia menyebut tindakan AS itu ilegal.

    “Provokasi langsung melalui penggunaan sarana militer yang berlebihan secara ilegal,” ujarnya.

    Gil menyebut pihak yang memerintahkan penyitaan kapal itu sedang mencari alasan untuk perang. Dia menuding AS berupaya mengganti pemerintahan di Venezuela.

    “Sedang mencari insiden untuk membenarkan eskalasi perang di Karibia, dengan tujuan pergantian rezim,” ujarnya.

    Gil menuntut AS segera menghentikan tindakan-tindakan yang membahayakan keamanan dan perdamaian di Karibia. Komando selatan militer AS, yang mengawasi wilayah tersebut, tidak menanggapi permintaan komentar terkait peristiwa yang dituduhkan Venezuela.

    Ketegangan antara kedua negara telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Washington memerintahkan pengerahan angkatan laut terbesar di Karibia dalam beberapa tahun terakhir. Presiden AS Donald Trump menyerukan penargetan para pengedar narkoba Venezuela dalam operasi tersebut dan meningkatkan tekanan terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

    AS menuduh Maduro memimpin kartel perdagangan kokain dan baru-baru ini menggandakan hadiahnya menjadi USD 50 juta untuk penangkapannya. Awal bulan ini, pasukan AS meledakkan sebuah kapal yang diduga mengangkut narkoba di Karibia dan menewaskan 11 orang.

    Trump mengatakan kapal itu milik Tren de Aragua. Dia menyebutnya organisasi kriminal Venezuela yang terkait dengan Maduro.

    Penggunaan militer AS untuk apa yang secara historis merupakan isu penegakan hukum merupakan hal yang tidak biasa. Maduro, seorang tokoh sayap kiri yang berapi-api yang pemilihan terakhirnya pada tahun 2024 dianggap tidak sah oleh Washington, telah membantah hubungannya dengan perdagangan narkoba.

    Dia mengecam penumpukan militer AS sebagai ‘ancaman terbesar yang pernah dihadapi benua kita dalam 100 tahun terakhir’. Dia telah mengerahkan pasukan di sepanjang pesisir Karibia dan perbatasan dengan Kolombia.

    Ia juga mendesak rakyat Venezuela untuk bergabung dengan milisi sipil negara itu yang terkait dengan angkatan bersenjata. Pada Sabtu (13/9), para relawan telah datang dengan bus dan mobil ke instalasi militer Fuerte Tiuna yang besar di Caracas untuk pelatihan senjata.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/imk)

  • Trump Temui PM Qatar Usai Serangan Israel Di Doha, Ini yang Dibahas

    Trump Temui PM Qatar Usai Serangan Israel Di Doha, Ini yang Dibahas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden AS Donald Trump mengadakan makan malam dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani di New York, Jumat (12/9/2025), beberapa hari setelah Israel menyerang pemimpin Hamas di Doha.

    Trump dan al Thani bertemu didampingi utusan khusus AS Steve Witkoff.

    “Makan malam yang luar biasa bersama POTUS. Baru saja berakhir,” kata Wakil Kepala Misi Qatar Hamah Al-Muftah, mengutip Reuters, Sabtu (13/9/2025).

    Gedung Putih juga mengonfirmasi makan malam itu telah berlangsung, tetapi tidak memberikan detail lebih lanjut.

    Sesi itu berlangsung usai al-Thani melakukan rapat bersama Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio di Gedung Putih.

    Sebuah sumber yang diberi pengarahan mengenai pertemuan tersebut mengatakan bahwa mereka membahas masa depan Qatar sebagai mediator di kawasan tersebut dan kerja sama pertahanan setelah serangan Israel terhadap Hamas di Doha.

    Trump disebut tidak senang dengan serangan Israel, yang ia gambarkan sebagai tindakan sepihak yang tidak memajukan kepentingan AS maupun Israel. Padahal, Washington menganggap Qatar sebagai sekutu kuat di Teluk.

    Qatar telah menjadi mediator utama dalam negosiasi jangka panjang untuk gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza, untuk pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza, dan untuk rencana pascakonflik bagi wilayah tersebut.

    Dalam serangan itu, PM Qatar menyalahkan Israel karena mencoba menyabotase peluang perdamaian. Namun ditegaskan bahwa Qatar tidak akan terhalang dari perannya sebagai mediator.

    Sebelumnya, Israel menargetkan pimpinan Hamas untuk dieliminasi pada Selasa lalu. Serangan itu dipercaya mampu membuahkan risiko gagalnya upaya gencatan senjata di Gaza, yang sudah didukung oleh AS.

    Donald Trump juga sudah menyatakan kekesalannya terhadap serangan itu melalui panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Nentanyahu. Dia juga berusaha meyakinkan Qatar supaya serangan seperti itu tidak akan terjadi lagi.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Percakapan Pembunuh Charlie Kirk dan Sang Ayah Sebelum Serahkan Diri

    Siapa Tyler Robinson, Tersangka Pembunuhan Charlie Kirk?

    Utah

    Seorang pemuda bernama Tyler Robinson telah ditangkap atas tuduhan pembunuhan terhadap aktivis sayap kanan AS, Charlie Kirk.

    Pemuda berusia 22 tahun dari Negara Bagian Utah itu ditahan pada Kamis (11/09) malam.

    Perburuan aparat AS selama 33 jam berakhir setelah ayah Tyler membujuknya untuk menyerahkan diri kepada polisi.

    Penangkapannya pertama kali diumumkan oleh Presiden Donald Trump, yang menyerukan agar Tyler menghadapi hukuman mati.

    Pembunuhan Charlie Kirk, yang tewas ditembak dalam acara debat dengan mahasiswa di kampus Utah Valley University pada Rabu (10/09), telah mengejutkan rakyat AS. Insiden itu diyakini makin memperlebar perpecahan politik partisan di negara itu.

    Kronologi penangkapan

    Dalam konferensi pers pada Jumat (12/09), penyidik mengatakan tersangka mengaku kepada ayahnya dan mengatakan ia lebih memilih bunuh diri daripada menyerah.

    Ayahnya kemudian menelepon seorang pendeta muda yang merupakan teman keluarga.

    Kedua pria itu berusaha menenangkan tersangka, kata polisi.

    Pendeta tersebut, yang juga bertugas sebagai petugas keamanan pengadilan, kemudian menelepon Marshal AS. Aparat lantas menahan tersangka pada Kamis (11/09) sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

    BBC

    Gubernur Utah, Spencer Cox, mengatakan rekaman CCTV menunjukkan Tyler Robinson tiba di kampus Universitas Utah Valley sekitar empat jam sebelum sebuah tembakan terdengar. Tembakan itu menewaskan Kirk dan membuat para mahasiswa berlarian mencari perlindungan.

    Cox mengatakan kepada wartawan bahwa ketika Tyler ditahan, ia mengenakan pakaian yang mirip dengan yang terlihat pada rekaman kamera CCTV di lokasi penembakan.

    Seseorang terekam kamera CCTV di dekat lokasi penembakan Charlie Kirk (FBI)

    Cox menambahkan bahwa penyidik telah mewawancarai seorang anggota keluarga Tyler yang mengatakan bahwa pemuda tersebut menjadi lebih aktif mengutarakan pandangan politik dalam beberapa tahun terakhir.

    Anggota keluarga Tyler, menurut Cox, menceritakan insiden baru-baru ini ketika Tyler menyebutkan bahwa Kirk akan datang ke Utah dan Kirk “penuh kebencian dan menyebarkan kebencian”.

    Baca juga:

    Cox mengatakan para penyelidik juga telah berbicara dengan teman sekamar tersangka. Dia menunjukkan pesan-pesan dengan akun bernama “Tyler” di aplikasi percakapan Discord.

    Pesan-pesan tersebut merujuk pada permintaan mengambil senapan dari “titik pembuangan” dan senapan tersebut ditinggalkan di semak-semak, terbungkus handuk.

    Pada Kamis (11/09), FBI mengatakan telah menemukan senjata yang dicurigai sebuah senapan bolt-action Mauser .30-06 impor terbungkus handuk di area hutan dekat kampus.

    Siapa Tyler Robinson?

    Catatan publik yang ditinjau oleh BBC menunjukkan bahwa Tyler Robinson sebelumnya terdaftar sebagai pemilih independen, atau nonpartisan, di Utah.

    Matthew Carl Robinson, ayah tersangka, dan Amber Denise Robinson, ibu tersangka, terdaftar sebagai anggota Partai Republik, menurut catatan negara bagian.

    Catatan pemungutan suara menunjukkan bahwa Tyler tidak memilih dalam dua pemilihan presiden terakhir, menurut CBS News, mitra BBC di AS. Ia belum cukup umur untuk memilih pada 2020.

    Tyler tinggal di St George, Utah, dekat Taman Nasional Zion, sekitar 400 km di barat daya kampus tempat Kirk ditembak.

    Akun media sosial menunjukkan bahwa ayah Tyler Robinson menjalankan bisnis pemasangan meja dapur dan lemari, sementara ibunya adalah seorang pekerja sosial. Keluarga tersebut beragama Mormon dan aktif di gereja setempat.

    Dalam sebuah pernyataan, Dewan Pendidikan Tinggi Utah mengatakan bahwa Tyler James Robinson adalah mahasiswa tahun ketiga dalam program magang kelistrikan di Dixie Technical College.

    “Dia sebelumnya menghabiskan satu semester di Utah State University pada 2021,” sebut Dewan Pendidikan Tinggi Utah.

    Baca juga:

    Para penyidik mengatakan Tyler Robinson sangat akrab dengan budaya daring, merujuk pada tulisan pada sejumlah selongsong peluru yang terkait dengan kasus tersebut.

    Dua selongsong peluru menunjukkan referensi yang jelas terhadap humor trolling daring.

    Tulisan “notices bulges OwO what’s this?” pada selongsong peluru yang telah ditembakkan kemungkinan merujuk pada “copypasta”sepotong teks yang diulang-ulang, seringkali untuk men-troll warganet.

    Selongsong peluru lain, yang belum ditembakkan, bertuliskan “If you read this, you are gay lmao” – lagi-lagi tampaknya merujuk pada lelucon trolling.

    Sementara itu, selongsong peluru lainnya dapat diartikan sebagai simpatisan Antifa, atau gerakan anti-fasis, sebuah kelompok aktivis sayap kiri yang telah aktif di AS selama satu dekade terakhir dan sering berdemonstrasi menentang kebijakan Trump dan kelompok sayap kanan.

    Satu selongsong peluru yang belum ditembakkan bertuliskan “Hey fascist! Catch!” dan panah atas, kanan, dan tiga panah bawah.

    Tiga panah bawah saja bisa menjadi simbol umum yang digunakan untuk anti-fasisme.

    Secara keseluruhan, panah-panah tersebut kemungkinan merujuk pada serangkaian input kontrol dalam gim video meskipun hal ini masih belum jelas, dan pihak berwenang belum merilis gambar selongsongnya.

    Selongsong berikutnya bertuliskan lirik lagu “Bella Ciao” yang menghormati para anggota partisan perlawanan Italia di era Perang Dunia Kedua yang melawan Nazi Jerman.

    Pihak berwenang mengatakan Robinson juga tampaknya aktif di Discord, platform media sosial yang utamanya digunakan oleh para gamer, tetapi kini juga populer di komunitas lain.

    Apa selanjutnya?

    Jaksa penuntut mengatakan berencana untuk mengajukan tuntutan resmi terhadap Robinson pada Selasa (16/09).

    Tyler dituduh melakukan pembunuhan berat, menghalangi proses peradilan, dan melepaskan tembakan senjata api, menurut lembar penangkapan narapidana dari Sheriff Utah County yang diperoleh BBC.

    Mahasiswa di Utah Valley University mengatakan kepada BBC bahwa mereka merasa lega dengan penangkapan Tyler.

    Kampus telah ditutup sejak penembakan pada Rabu (10/09) sore. Garis polisi kuning dan kendaraan polisi tampak memblokir sebagian besar kampus.

    “Ia ditangkap di Washington County, tempat asal saya,” kata mahasiswa tahun pertama McKinley Shinkle. “Saya merasa sangat malu.”

    “Saya benar-benar lega,” tambah sepupu McKinley, Anthony. “Saya hanya ingin tahu motifnya dan mengapa ini terjadi.”

    (nvc/nvc)

  • Charlie Kirk, Loyalis Trump yang Jadi Mesin Propaganda Online Sayap Kanan

    Charlie Kirk, Loyalis Trump yang Jadi Mesin Propaganda Online Sayap Kanan

    Washington DC

    Pada usia yang masih sangat muda, yaitu 31 tahun, aktivis konservatif Charlie Kirk telah berpengaruh menghubungkan banyak kaum muda dengan gerakan Make America Great Again (MAGA).

    Sebagai salah satu pendiri organisasi advokasi sayap kanan Turning Point USA, bersama Bill Montgomery, di tahun 2012, dia mendorong pembentukan klub sosial konservatif dan kelompok aktivis di kampus-kampus universitas di seluruh negeri. Saat itu Kirk baru berusia 18 tahun.

    Sebagai seorang pembawa acara media, dia membangun platform podcast dan media sosial yang sukses selain menjadi komentator di media konservatif mainstream seperti Fox News.

    Kematiannya di Utah mengejutkan Amerika Serikat dan dunia secara luas, memperdalam ketakutan akan meningkatnya kekerasan politik setelah pembunuhan seorang anggota legislatif Demokrat di Minnesota awal tahun ini dan dua upaya pembunuhan terhadap Donald Trump pada tahun 2024.

    Kirk memiliki jangkauan luas di media sosial dan melalui podcast-nya, dan dia dianggap berperan dalam membantu kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pejuang budaya sayap kanan

    Pada awal kariernya, Kirk mendukung pasar bebas dan pemerintahan kecil—nilai-nilai utama politik konservatif di Amerika Serikat. Di usia awal 20-an, Kirk bekerja sebagai asisten untuk putra presiden Donald Jr. selama kampanye presiden 2016.

    Dalam beberapa tahun terakhir, dia menjadi pegiat budaya sayap kanan terkemuka, mendukung kebijakan utama MAGA: Menentang hak LGBTQ+ dan pembatasan senjata api, serta secara kuat mendukung agenda antiimigrasi Trump.

    Para penentangnya menolak klaim tanpa dasar tentang kecurangan pemilih pada pemilu 2020, serangannya terhadap langkah-langkah kesehatan masyarakat selama pandemi virus corona, serta sikapnya yang secara terbuka melabeli lawan politiknya sebagai berbahaya.

    Lewat aktivitas media Kirk membangun citra dan memperluas pengaruh. Misalnya, melalui acara bergaya konser yang menghubungkan pembicara politik, musisi country, dan tokoh agama evangelikal konservatif dengan audiens muda. Turning Point menyebut diri sebagai “Gerakan Konservatif Terbesar” di Amerika Serikat, dengan klaim lebih dari 800 cabang di perguruan tinggi dan universitas di seluruh negeri.

    Mengarusutamakan konservatisme bagi generasi muda

    Bart Cammaerts, seorang profesor politik dan komunikasi di London School of Economics, mengatakan kepada DW bahwa para influencer seperti Kirk cukup efektif dengan kampanye mereka melawan apa yang dianggap sebagai political correctness dalam masyarakat.

    “‘Pejuang budaya’ atau ‘wirausahawan moral’, apapun label yang ingin digunakan untuk influencer, juga meletakkan dasar bagi kebijakan,” papar Cammaerts.

    Turning point yang mengusung nilai-nilai MAGA—aktivisme yang konfrontatif, iman Kristen, dan konservatisme ekonomi—membuatnya disukai oleh audiens sayap kanan yang menolak “wokeism.”

    (Ed: “Wokeism” adalah istilah peyoratif yang merujuk pada cara berpikir atau gerakan yang sangat sadar terhadap isu-isu keadilan sosial — seperti rasisme, diskriminasi gender, LGBTQ+, kolonialisme, atau ketimpangan kekuasaan.)

    Dampak para influencer konservatif seperti dia dianggap cukup mempengaruhi demografi penting untuk menggeser suara demi Trump pada pemilu presiden 2024.

    Para pria muda beralih kuat ke Trump setelah sebelumnya mendukung kandidat Demokrat, Joe Biden, pada 2020.

    Ini adalah kekalahan demografis yang tidak bisa ditoleransi oleh kandidat Demokrat, Kamala Harris.

    ‘Alat yang kuat’

    Partai-partai di seluruh dunia, termasuk partai sayap kanan Alternatif bagi Jerman AfD di Jerman, telah mengadopsi podcast dan internet untuk komunikasi politik partisan.

    “Semua pihak telah melihat potensi dari podcast ini,” kata Cammaerts.

    Cammaerts mencontohkan podcast populer “The Rest is Politics,” yang dipandu oleh mantan strategis politik Partai Buruh Alastair Campbell dan mantan anggota parlemen Tory Rory Stewart.

    Yini Zhang, asisten profesor komunikasi politik di University of Buffalo di Amerika Serikat, mengatakan para pelaku media berbasis kepribadian memanfaatkan podcast dan media sosial untuk memperluas audiens.

    “Media sosial adalah alat yang sangat kuat bagi individu dengan gaya komunikasi dan opini yang kuat untuk membangun pengikut besar dan mengumpulkan pengaruh,” tulis Zhang kepada DW lewat email.

    “Menggabungkan media sosial dengan podcast juga merupakan strategi efektif yang digunakan oleh komentator politik dan aktivis dari berbagai spektrum,” pungkasnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    (nvc/nvc)