kab/kota: Washington

  • Kemarin, Pidato Presiden Prabowo hingga status Kementerian BUMN

    Kemarin, Pidato Presiden Prabowo hingga status Kementerian BUMN

    Jakarta (ANTARA) – Beragam berita politik telah diwartakan Kantor Berita Antara pada Rabu (24/9), berikut kami rangkum berita terpopuler yang layak dibaca kembali sebagai sumber informasi serta referensi untuk mengisi pagi Anda.

    1. Prabowo bertolak dari New York menuju Ottawa lanjutkan lawatan

    New York, Amerika Serikat (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto bertolak dari New York, Amerika Serikat menuju Ottawa, Kanada melalui Bandara Internasional Jhon F. Kennedy, New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9) waktu setempat untuk melanjutkan lawatan kenegaraan.

    Sebagaimana keterangan yang diterima, tampak melepas keberangkatan Presiden Prabowo di bawah tangga pesawat yaitu Duta Besar Designate Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo dan Atase Darat KBRI Washington D.C., Kolonel Arm Tri Arto Subagio.

    Selengkapnya klik di sini.

    2. Dasco: Status Kementerian BUMN akan turun jadi Badan Penyelenggara

    Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Keempat atas UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menurunkan status Kementerian BUMN menjadi Badan Penyelenggara BUMN.

    Dengan begitu, menurut dia, Kementerian BUMN tidak akan melebur dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), tetapi tetap sebagai badan tersendiri.

    “Dia (badan) sendiri tetap. Badan Penyelenggara Badan Usaha Milik Negara, Badan Penyelenggara BUMN,” kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu.

    Selengkapnya klik di sini.

    3. Puji pidato Prabowo di PBB, Trump: Anda lakukan pekerjaan luar biasa

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji pidato Presiden RI Prabowo Subianto saat sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9) waktu setempat.

    Sebagaimana keterangan yang diterima, hal itu dikatakan Trump kepada Prabowo dalam pertemuan multilateral Timur Tengah, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

    “Anda juga, sahabatku. Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih banyak,” ujar Presiden Trump sembari menoleh ke arah Presiden Prabowo.

    Selengkapnya klik di sini.

    4. Prabowo bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di New York

    Presiden RI Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di New York, Amerika Serikat, Rabu waktu setempat.

    Pewarta ANTARA melaporkan Infantino tiba di tempat Presiden menginap sekitar pukul 09.28 pagi dengan mengenakan setelan jas berwarna hitam dan dasi biru.

    Kehadiran Infantino disambut langsung oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Selengkapnya klik di sini.

    5. DPR terima Surpres tentang RUU Perubahan Keempat atas UU BUMN

    Ketua DPR RI Puan Maharani mengumumkan dalam Rapat Paripurna Ke-5 DPR RI Masa Sidang I Tahun Sidang 2025-2025 bahwa pihaknya telah menerima Surat Presiden (Surpres) tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.

    “Pimpinan dewan telah menerima surat-surat dari Presiden Republik Indonesia,” kata Puan di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa.

    Selengkapnya klik di sini.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Usai dari New York, Presiden Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Kanada
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        25 September 2025

    Usai dari New York, Presiden Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Kanada Nasional 25 September 2025

    Usai dari New York, Presiden Prabowo Lanjutkan Lawatan ke Kanada
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, bertolak dari New York, Amerika Serikat (AS) menuju Ottawa, Kanada pada Rabu (24/9/2025) pukul 12.20 waktu setempat.
    Dari foto Sekretariat Presiden, kepergian Prabowo menuju Kanada dilepas oleh Duta Besar Designate Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dwisuryo Indroyono Soesilo, dan Atase Darat KBRI Washington D.C., Kolonel Arm Tri Arto Subagio.
    Selama berada di New York, Prabowo melakukan sejumlah pertemuan.
    Namun, agenda utamanya yakni menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
    Di momen ini, Kepala Negara menyampaikan pidato perdana di forum tersebut.
    Banyak hal disampaikannya, termasuk soal perdamaian dan mendukung kemerdekaan Palestina.
    Prabowo mengaku merasa terhormat karena berkesempatan berpidato di urutan ketiga setelah Brasil dan Amerika Serikat.
    “Saya kira ini suatu kehormatan. Saya bisa bicara termasuk dikasih urutan yang terhormat ya. Habis Brasil yang selalu nomor satu. Amerika yang selalu nomor dua. Baru kasih kesempatan kepada Indonesia, saking menghormati Indonesia, menghargai Indonesia,” ujar Prabowo dalam keterangannya.
    Prabowo juga menegaskan bahwa panggung PBB digunakan untuk menyuarakan sikap Indonesia yang konsisten mendorong perdamaian dunia.
    “Alhamdulillah saya menggunakan panggung itu untuk menyampaikan sikap kita, sikap Indonesia. Terutama mendorong penyelesaian konflik di semua tempat, tapi yang paling utama bagi kita tentunya adalah jeritan penderitaan rakyat Gaza,” ucap Kepala Negara.
    Selain hadir dalam rangkaian acara PBB, Prabowo juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres.
    Selain itu, Kepala Negara turut bertemu tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Gates Foundation, Bill Gates.
    Ia juga menganugerahkan tanda kehormatan atas dedikasi Bill Gates yang luar biasa bagi kesejahteraan umat manusia.
    Kemudian, Prabowo juga bertemu Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) Gianni Infantino untuk memperkuat komitmen sepak bola di Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Video: Trump dan Albanese Akan Gelar Pertemuan di Washington

    Video: Trump dan Albanese Akan Gelar Pertemuan di Washington

    Video

    Video: Trump dan Albanese Akan Gelar Pertemuan di Washington

    News

    6 jam yang lalu

  • Top! Inggris Perbarui Peta Negara, Ada Palestina

    Top! Inggris Perbarui Peta Negara, Ada Palestina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Inggris telah menggambar ulang peta Timur Tengahnya untuk pertama kalinya dengan label “Negara Palestina”. Ini dilakukan setelah Perdana (PM) Menteri Keir Starmer mengumumkan pengakuan resmi London atas kenegaraan Palestina pada 21 September.

    Peta dan pengakuan yang diperbarui ini muncul di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza dan meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel atas operasi militer dan perluasan permukimannya di Tepi Barat. Dua fakta itu telah dikritik keras oleh pemerintahan Starmer.

    Pembaruan ini muncul di situs web Kementerian Luar Negeri, termasuk imbauan perjalanan, daftar kedutaan, dan peta regional. “Menghadapi meningkatnya kengerian di Timur Tengah, kami bertindak untuk menjaga peluang perdamaian dan solusi dua negara,” kata Starmer, dikutip laman Intellines, Rabu (24/9/2025).

    Foto: Peta baru Israel dan Palestina di situs web pemerintah Inggris. (via CC: FCDO)
    Peta baru Israel dan Palestina di situs web pemerintah Inggris. (via CC: FCDO)

    Inggris bergabung dengan Kanada dan Australia dalam mengakui Palestina, sementara Spanyol, Irlandia, dan Norwegia telah melakukannya lebih awal pada tahun 2025. Para diplomat memperkirakan lebih banyak anggota Uni Eropa (UE) akan mengikuti, meskipun Washington tetap menentang, bersikeras bahwa status kenegaraan harus dicapai melalui perundingan langsung dengan Israel.

    Sementara itu, Arab Saudi dan Prancis membuat konferensi terkait pengakuan dua negara (two state solution) di Majelis Umum PBB. Belgia juga mengakui Palestina, dengan Menteri Luar Negeri Maxime Prévot memperingatkan kemungkinan sanksi terhadap Israel.

    “Perubahan peta ini merupakan manifestasi nyata dari pergeseran kebijakan Inggris, yang bergerak melampaui pernyataan diplomatik menuju implementasi praktis di seluruh platform pemerintah,” muat laman itu lagi.

    “Menurut versi terbaru situs web tersebut, peta halaman Israel juga telah diubah untuk mencerminkan pengakuan pemerintah Inggris terhadap Negara Palestina,” muat laman itu lagi.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • PBB Jawab Tudingan Sabotase Trump, Begini Faktanya

    PBB Jawab Tudingan Sabotase Trump, Begini Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membantah tuduhan sabotase usai insiden eskalator macet yang dialami Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump sebelum pidato di Sidang Umum PBB. Gedung Putih sempat menuding adanya unsur kesengajaan di balik insiden tersebut.

    Insiden terjadi pada Selasa (23/9/2025), ketika Trump dan Melania menaiki eskalator menuju podium. Tiba-tiba, eskalator berhenti mendadak beberapa detik setelah mereka naik.

    Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut insiden itu “tidak bisa diterima” dan meminta agar staf PBB yang terbukti sengaja menghentikan eskalator segera “dipecat dan diselidiki.”

    Spekulasi makin ramai setelah beredar tangkapan layar artikel The Times, di mana editor Washington media tersebut, Katy Balls, menyebut staf PBB bercanda soal mematikan eskalator dan lift agar Trump terpaksa naik tangga.

    Namun, PBB langsung mengklarifikasi. Juru bicara Stephane Dujarric menegaskan insiden itu bukan sabotase, melainkan kesalahan teknis.

    “Investigasi selanjutnya, termasuk pembacaan unit pemrosesan pusat mesin, menunjukkan bahwa eskalator berhenti setelah mekanisme pengaman bawaan pada anak tangga sisir terpicu di bagian atas eskalator,” kata Dujarric dalam pernyataannya, seperti dikutip Al Jazeera.

    Menurutnya, mekanisme itu kemungkinan terpicu oleh seorang videografer dari delegasi Trump yang melangkah lebih dulu. “Videografer tersebut mungkin secara tidak sengaja memicu fungsi pengaman yang dijelaskan di atas,” tambahnya.

    Trump sendiri menanggapi insiden itu dengan santai. Dalam pidatonya, ia sempat berkelakar, “Jika Ibu Negara tidak dalam kondisi prima, dia pasti sudah jatuh, tetapi dia dalam kondisi prima.” Ucapan itu disambut tawa hadirin.

    Lewat akun Truth Social, Trump menulis, “Teleprompter rusak dan eskalator tiba-tiba berhenti saat kami naik ke podium, tetapi kedua kejadian itu mungkin membuat pidatonya lebih menarik daripada yang seharusnya.”

    (luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Mendadak Yakin Ukraina Menang, Rusia Ngamuk Disebut Macan Kertas

    Trump Mendadak Yakin Ukraina Menang, Rusia Ngamuk Disebut Macan Kertas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina mampu merebut kembali seluruh wilayah yang kini masih diduduki Rusia. Pandangan ini menandai perubahan retorika yang tajam, mengingat sebelumnya Trump kerap menyarankan kompromi dengan Moskow.

    Pernyataan itu disampaikan Trump melalui media sosial Truth Social, Selasa (23/9/2025), tak lama setelah bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

    “Putin dan Rusia sedang menghadapi masalah ekonomi BESAR, dan ini adalah waktu bagi Ukraina untuk bertindak,” tulis Trump.

    “Setelah melihat masalah ekonomi (akibat perang) yang dialami Rusia, saya pikir Ukraina, dengan dukungan Uni Eropa, berada dalam posisi untuk berjuang dan MENANG, merebut kembali seluruh wilayahnya dalam bentuk semula,” imbuhnya.

    Pernyataan itu mengimplikasikan bahwa Trump percaya Kyiv bisa mengusir pasukan Rusia dari sekitar 20% wilayahnya, termasuk Semenanjung Krimea yang telah diduduki Moskow sejak 2014. Jika benar-benar terjadi, itu akan menjadi pembalikan keadaan yang luar biasa dalam konflik hampir satu dekade ini.

    Namun, meski retorikanya berubah, belum ada tanda-tanda bahwa AS akan menindaklanjutinya dengan kebijakan konkret. Zelensky selama kunjungannya ke New York secara terbuka mendesak Washington untuk memberlakukan sanksi baru yang lebih berat terhadap Rusia, tetapi permintaan itu belum mendapat respons.

    Sebelumnya, Trump bahkan pernah menyarankan agar Kyiv mempertimbangkan menyerahkan sebagian wilayahnya demi mencapai perdamaian. Hal itu memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Ukraina bahwa Washington tengah menjajaki kesepakatan di balik layar untuk mengakui wilayah yang diduduki Rusia sebagai sah milik Moskow.

    Di Eropa, pernyataan Trump disambut positif. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menilai sikap baru Trump memberi sinyal penting.

    “Pernyataan ini sangat kuat dan belum pernah kita dengar sebelumnya dalam format seperti ini, jadi sangat baik bahwa kini kita memiliki pemahaman yang sama,” kata Kallas.

    Sementara itu, Kremlin pada Rabu (24/9/2025) bereaksi keras terhadap klaim Trump yang menyebut Rusia sebagai “macan kertas”, istilah yang merujuk pada sesuatu yang tampak kuat dari luar tetapi sebenarnya lemah.

    “Rusia tetap menjaga stabilitas makroekonomi,” ujar juru bicara Dmitry Peskov dalam wawancara dengan stasiun radio RBC.

    “Ya, Rusia mengalami ketegangan dan masalah di berbagai sektor ekonomi. Tetapi menyebut Rusia ‘macan kertas’ jelas tidak benar.”

    Peskov menegaskan bahwa meski menghadapi tekanan akibat perang dan sanksi internasional, Moskow tetap memiliki fondasi ekonomi yang tangguh.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Ditendang, Donald Trump Yakin Xi Jinping Setuju

    China Ditendang, Donald Trump Yakin Xi Jinping Setuju

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan ini akan mengumumkan bahwa kesepakatan pelepasan operasi TikTok di AS dari pemilik asal China, ByteDance, memenuhi syarat yang ditetapkan dalam undang-undang 2024.

    Seorang pejabat Gedung Putih, Senin (23/9), menyebut Trump akan menandatangani perintah eksekutif untuk mengesahkan transaksi tersebut secara hukum.

    Pemerintah AS yakin bahwa China telah menyetujui kesepakatan itu dan tidak berencana melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan Beijing terkait detailnya. Namun, pejabat tersebut menambahkan masih diperlukan dokumen tambahan dari kedua belah pihak.

    Dalam kesepakatan ini, ByteDance hanya akan memiliki kurang dari 20% saham, sementara kendali TikTok AS akan dipegang oleh gabungan perusahaan Amerika, mitra global, serta sejumlah investor baru yang tidak memiliki keterkaitan dengan ByteDance.

    Investor yang terlibat dalam kesepakatan itu termasuk Oracle dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake. Daftar lengkap investor belum difinalisasi. Pejabat itu hanya mengatakan akan ada nama-nama besar yang sudah dikenal.

    Nama besar lain yang dirumorkan bakal masuk adalah taipan media Lachlan Murdoch, pendiri Oracle Larry Ellison, serta CEO Dell Technologies Michael Dell. Kesepakatan ini juga mewajibkan seluruh data pengguna Amerika disimpan di infrastruktur cloud milik Oracle.

    Pejabat itu menambahkan bahwa valuasi aset TikTok di AS akan mencapai miliaran dolar. Pemerintah AS tidak akan mengambil kursi dewan ataupun menerima “golden share” di entitas baru pemilik TikTok AS. Namun, belum jelas apakah pemerintah AS akan menerima pembayaran sebagai syarat persetujuan, demikian dikutip dari laporan Reuters, Selasa (23/9/2025).

    Sementara itu, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyatakan pihaknya senang melihat negosiasi komersial produktif sesuai aturan pasar yang menghasilkan solusi mematuhi hukum Tiongkok serta memperhatikan kepentingan kedua belah pihak.”

    Trump sendiri tengah berupaya menyelamatkan TikTok dari ancaman larangan di AS. Sebelumnya, Kongres memutuskan aplikasi dengan 170 juta pengguna Amerika itu harus ditutup pada Januari 2025 bila ByteDance gagal melepas aset AS-nya. Namun, Trump menunda penegakan aturan tersebut hingga pertengahan Desember guna memberi waktu finalisasi kesepakatan.

    Perintah eksekutif baru Trump nantinya juga akan mencakup penundaan tambahan selama 120 hari, untuk memastikan investor dan ByteDance dapat merampungkan transaksi.

    Kemajuan terbaru dalam negosiasi ini dianggap sebagai terobosan penting setelah berbulan-bulan ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, yang sempat mengguncang pasar global.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Larang Delegasi Iran Belanja Saat Hadiri Sidang Umum PBB

    AS Larang Delegasi Iran Belanja Saat Hadiri Sidang Umum PBB

    New York

    Otoritas Amerika Serikat (AS) memberlakukan pembatasan ketat terhadap delegasi Iran yang menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan ini. Washington tidak hanya membatasi pergerakan delegasi Iran, tetapi juga melarang akses ke toko grosir dan barang-barang mewah.

    Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Tommy Pigott, seperti dilansir Reuters, Selasa (23/9/2025), mengatakan bahwa langkah semacam itu bertujuan untuk “memaksimalkan tekanan” terhadap kepemimpinan ulama yang berkuasa di Iran.

    Pigott menuduh pemimpin Teheran membiarkan para pejabat menikmati belanja mewah di luar negeri, sementara rakyat Iran menghadapi “kemiskinan, infrastruktur yang buruk, dan kekurangan air serta listrik”.

    Para pemimpin dunia berkumpul di New York, AS, setiap bulan September untuk menyampaikan pidato selama beberapa hari dalam Sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung tahunan. Untuk tahun ini, Sidang Majelis Umum ke-80 PBB dimulai pada Selasa (23/9) waktu setempat.

    Dikatakan oleh Pigott bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio telah memerintahkan delegasi Iran untuk dibatasi pada rute antara hotel mereka dan markas besar PBB hanya untuk urusan resmi.

    Markas besar PBB terletak di area Midtown Manhattan, New York. Sebelum adanya pembatasan, para anggota delegasi Iran diizinkan melakukan perjalanan antara markas PBB, kantor misi Iran untuk PBB, kediaman Duta Besar Iran untuk PBB, dan Bandara Internasional John F Kennedy di area Queens, New York.

    “Keamanan warga Amerika tetap menjadi prioritas utama kami,” kata Pigott, sembari menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan rezim Iran mengeksploitasi Majelis Umum PBB untuk memajukan apa yang mereka sebut sebagai “agenda teroris” atau menikmati hak istimewa yang tidak diberikan kepada rakyatnya sendiri.

    “Langkah-langkah ini mengirimkan pesan yang jelas: Amerika Serikat mendukung rakyat Iran dalam upaya mereka untuk menegakkan akuntabilitas dan mengupayakan masa depan yang lebih baik,” tegas Piggott dalam pernyataannya.

    Kementerian Luar Negeri Iran belum memberikan komentarnya terhadap pembatasan yang diberlakukan oleh AS terhadap delegasinya tersebut.

    Namun diketahui bahwa perekonomian menjadi tantangan utama bagi para ulama yang berkuasa di Iran, yang khawatir akan munculnya kembali unjuk rasa yang meletus sejak tahun 2017 oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah yang marah atas meningkatnya kemiskinan akibat sanksi, salah urus, dan korupsi.

    Meskipun menyimpan ketidakpercayaan yang mendalam terhadap AS, khususnya Presiden Donald Trump, Teheran semakin khawatir bahwa kemarahan publik yang meningkat atas kesulitan ekonomi dapat melemahkan pemerintahan.

    Oleh karena itu, terlepas dari sikap keras kepala para pemimpin ulama Iran di depan publik, Teheran lebih memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan perselisihan puluhan tahun dengan Barat mengenai program nuklirnya.

    AS, sekutu-sekutunya di Eropa, dan Israel menuduh Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Teheran telah berulang kali membantah tuduhan itu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Nvidia Investasi Rp1.661 Triliun, OpenAI Kurangi Ketergantungan dengan Microsoft

    Nvidia Investasi Rp1.661 Triliun, OpenAI Kurangi Ketergantungan dengan Microsoft

    Bisnis.com, JAKARTA— Nvidia berencana menggelontorkan investasi hingga US$100 miliar atau sekitar Rp1.661 triliun ke OpenAI. 

    Investasi ini merupakan bagian dari kerja sama membangun pusat data berskala masif guna melatih dan mengoperasikan model kecerdasan buatan (AI).

    Melansir TechCrunch, Selasa (23/9/2025), dalam nota kesepahaman yang ditandatangani, kedua perusahaan sepakat mengerahkan infrastruktur bertenaga 10 gigawatt menggunakan sistem Nvidia untuk mendukung pengembangan generasi berikutnya dari infrastruktur AI OpenAI.

    Kesepakatan ini dinilai dapat membantu OpenAI mengurangi ketergantungan pada Microsoft, yang selama ini menjadi investor terbesar sekaligus penyedia layanan komputasi awan utama. 

    Pada Januari lalu, Microsoft mengumumkan perubahan dalam kemitraannya, yang memungkinkan OpenAI membangun infrastruktur AI tambahan bersama mitra lain. 

    Sejak itu, OpenAI menjalin kolaborasi dengan sejumlah pihak dalam proyek pusat data AI, termasuk proyek Stargate. Nvidia menyebut, kesepakatan ini akan melengkapi kerja sama OpenAI yang sudah ada bersama Microsoft, Oracle, dan SoftBank.

    OpenAI menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Nvidia sebagai mitra strategis pilihan dalam memperluas kapasitas pabrik AI. Meski demikian, belum jelas apakah bentuk investasi Nvidia akan berupa chip, kredit layanan cloud, dana tunai, atau kombinasi lainnya.

    Sebelumnya, pada 18 September, Nvidia juga mengumumkan akan menginvestasikan US$5 miliar atau sekitar Rp83 triliun di Intel. 

    Langkah ini memberi napas baru bagi Intel yang tengah berjuang bangkit setelah bertahun-tahun upaya restrukturisasi belum membuahkan hasil. 

    Kabar tersebut langsung memicu kenaikan saham Intel hingga 23%, dengan Nvidia diperkirakan akan menguasai sekitar 4% kepemilikan saham setelah penerbitan saham baru.

    Intel, yang pernah menjadi raksasa utama industri semikonduktor, kini dipimpin CEO baru Lip-Bu Tan sejak Maret lalu. 

    Namun, penunjukan tersebut sempat menuai kritik dari Presiden AS Donald Trump karena isu kedekatan dengan China. Kondisi itu memicu pertemuan darurat di Washington yang berujung pada kesepakatan tidak biasa yakni pemerintah AS mengambil alih 10% saham Intel.

    CEO Nvidia Jensen Huang menegaskan pemerintahan Trump tidak terlibat dalam kesepakatan dengan Intel, meskipun kemungkinan besar akan mendukung langkah tersebut. Huang bahkan terlihat bersama Trump dan sejumlah pemimpin bisnis lain saat kunjungan kenegaraan di Inggris pekan lalu.

    Sebagai bagian dari kesepakatan, Nvidia dan Intel berencana mengembangkan chip untuk PC dan pusat data secara bersama-sama, meskipun tidak mencakup bisnis manufaktur chip Intel (foundry) untuk Nvidia. 

    Namun, unit foundry Intel akan tetap memasok prosesor pusat (CPU) dan teknologi kemasan canggih bagi produk kolaborasi tersebut. Menurut analis, agar bisnis foundry Intel bisa bertahan, perusahaan perlu mengamankan pelanggan besar seperti Nvidia, Apple, Qualcomm, atau Broadcom. 

    “Ini bisa jadi langkah awal menuju akuisisi atau bahkan pemecahan Intel oleh perusahaan chip AS lain. Namun, bisa juga Intel tetap bertahan dalam skala lebih kecil dari kejayaannya dulu,” kata Nancy Tengler, CEO Laffer Tengler Investments, yang juga pemegang saham Nvidia.

  • Apa Artinya Mengakui Negara Palestina? Mengapa Dilakukan Sekarang?

    Apa Artinya Mengakui Negara Palestina? Mengapa Dilakukan Sekarang?

    Jakarta

    Palestina adalah negara yang “ada dan tidak ada”. Di satu sisi, Palestina diakui oleh banyak negara, memiliki misi diplomatik di luar negeri, bahkan memiliki tim yang bertanding di ajang olahraga internasional seperti Olimpiade.

    Namun, di sisi lain, karena perselisihan berkepanjangan dengan Israel, Palestina tidak memiliki batas wilayah yang diakui secara internasional, ibu kota yang disepakati, maupun tentara.

    Akibat pendudukan militer Israel di Tepi Barat, Otoritas Palestina, dibentuk setelah perjanjian damai pada 1990-an, tidak sepenuhnya memiliki kendali atas tanah dan rakyatnya.

    Sementara di Gaza, wilayah yang diduduki oleh Israel, sedang terjadi perang yang menimbulkan kehancuran besar.

    Mengingat statusnya semacam negara semu, pengakuan terhadap Palestina mau tidak mau bersifat simbolis.

    Pengakuan ini akan mewakili pernyataan moral dan politik yang kuat, tetapi tidak banyak berpengaruh di lapangan.

    Betapapun, simbolisme dari pengakuan ini kuat. Sebagaimana ditegaskan mantan Menteri Luar Negeri Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK), David Lammy, dalam pidatonya di PBB pada bulan Juli.

    “UK memikul beban tanggung jawab khusus untuk mendukung solusi dua negara.”

    Dia mengutip Deklarasi Balfour 1917ditandatangani menteri luar negeri pendahulunya, Arthur Balfour yang pertama kali menyatakan dukungan UK untuk “pembentukan tanah air nasional bagi orang-orang Yahudi di Palestina”.

    Bettmann via Getty ImagesSeorang marinir menurunkan Bendera UK yang secara resmi mengakhiri kekuasaan UK di Palestina pada 1948.

    Britania Raya (Inggris) mulai terlibat secara mendalam di Palestina setelah Perang Dunia Pertama.

    Keterlibatan ini terjadi ketika Inggris diberi mandat oleh Liga Bangsa-Bangsa untuk mengendalikan wilayah tersebut antara 1922 hingga 1948.

    Berdasarkan mandat ini, suatu negara diizinkan secara hukum untuk mengelola wilayah-wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari Kekaisaran Jerman dan Ottoman, yaitu pihak yang kalah dalam perang.

    Namun, Inggris saat itu mencoba melakukan tindakan yang sangat rumitbahkan ada yang menyebutnya mustahil.

    Di satu sisi, Inggris berjanji untuk mendukung “rumah nasional bagi orang-orang Yahudi,” sebagaimana yang tercantum dalam deklarasi tersebut.

    Namun Inggris juga berjanji untuk melindungi hak-hak mayoritas Arab yang tinggal di sana.

    Janji-janji yang saling bertentangan ini, dikombinasikan dengan meningkatnya ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab, menyebabkan kerusuhan selama beberapa dekade.

    Ketika Inggris meninggalkan wilayah itu pada 1948, dan setelah negara Israel dideklarasikan, perang dan pengungsian banyak warga Palestina pun terjadi.

    Sejumlah sejarawan melihat perilaku Inggris saat itu telah membentuk konflik Israel-Palestina modern dan penyelesaian wilayah yang sebelumnya dikenal sebagai Palestina sebagai urusan internasional yang belum selesai.

    Pendukung Israel, di sisi lain, sering menunjukkan bahwa Lord Balfour tidak merujuk secara eksplisit kepada Palestina atau mengatakan apa pun tentang hak-hak nasional mereka.

    Seperti yang dikatakan Lammy, politisi “sudah terbiasa mengucapkan kata-kata ‘solusi dua negara’”.

    Frasa tersebut merujuk pada pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, secara umum mengikuti garis-garis yang ada sebelum perang Arab-Israel 1967, dengan Yerusalem Timur diduduki oleh Israel sejak perang tersebut sebagai ibu kotanya.

    Namun, upaya internasional untuk mewujudkan solusi dua negara tidak membuahkan hasil.

    Kolonisasi yang dilakukan Israel di sebagian besar wilayah Tepi Barattindakan yang ilegal menurut hukum internasionaltelah mengubah konsep solusi dua negara menjadi slogan yang sebagian besar kosong.

    Guy Smallman/Getty ImagesPara aktivis berkumpul di halaman Parlemen untuk memperingati Hari Aksi Nasional untuk Palestina pada 14 Desember 2024 di London, Inggris.

    Siapa yang mengakui Palestina sebagai negara?

    Palestina saat ini diakui oleh sekitar 75% dari 193 negara anggota PBB.

    Di PBB, ia berstatus “negara pengamat tetap”, yang mengizinkan partisipasi tetapi tidak memiliki hak suara.

    Dengan Inggris dan Prancis di antara negara-negara yang menjanjikan pengakuan selama pertemuan Majelis Umum PBB (kelompok tersebut juga mencakup Kanada, Australia, Belgia, dan Malta), Palestina akan segera menikmati dukungan dari empat dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

    China dan Rusia sama-sama mengakui Palestina pada 1988.

    Ini akan menjadikan AS, sekutu terkuat Israel sejauh ini, sebagai minoritas satu-satunya.

    Washington telah mengakui Otoritas Palestina, yang saat ini dipimpin oleh Mahmoud Abbas, sejak pembentukannya pada pertengahan 1990-an.

    Sejak itu, beberapa presiden telah menyatakan dukungan mereka terhadap pembentukan negara Palestina. Namun, Presiden AS Donald Trump bukan salah satunya.

    Di bawah dua pemerintahannya, kebijakan AS sangat berpihak pada Israel.

    Mengapa UK dan negara lain melakukannya sekarang?

    Pemerintahan UK berulang kali berbicara tentang pengakuan negara Palestina, tetapi hanya sebagai bagian dari proses perdamaian, idealnya “pada saat dampaknya maksimal”.

    Mereka meyakini melakukannya hanya sebagai isyarat atau simbolis adalah sebuah kesalahan.

    Tindakan itu mungkin membuat orang merasa berbuat semestinya, tetapi tidak akan benar-benar membawa perubahan nyata di lapangan.

    Namun, kejadian-kejadian tersebut jelas telah memaksa beberapa pemerintah untuk bertindak.

    Kelaparan di Gaza, meningkatnya kemarahan atas operasi militer Israel, dan perubahan besar dalam opini publiksemuanya berperan dalam membawa kita ke titik ini.

    ReutersPara ahli keamanan pangan global yang didukung PBB memperingatkan “skenario terburuk kelaparan saat ini sedang terjadi” di Jalur Gaza.

    Beberapa orang memilih untuk membuat janji tersebut bersyarat.

    Bagi Kanada, pengakuan didasarkan pada komitmen Otoritas Palestina untuk mereformasi diri, menyelenggarakan pemilihan umum pada 2026, dan mendemiliterisasi negara Palestina.

    Ketika pemerintah UK mengumumkan keputusannya, ia meletakkan beban pada pihak lain, dengan mengatakan bahwa mereka akan mengakui Palestina pada sidang Majelis Umum PBB, kecuali pemerintah Israel mengambil langkah tegas untuk mengakhiri penderitaan di Gaza, mencapai gencatan senjata, menahan diri dari mencaplok wilayah di Tepi Barat, dan berkomitmen pada proses perdamaian yang menghasilkan solusi dua negara.

    Tindakan tersebut menimbulkan kebingungan, dengan beberapa kritikus berpendapat, pengakuan sama sekali tidak boleh bersyarat, khususnya pada tindakan Israel.

    Dengan mengoordinasikan tindakan mereka, negara-negara yang mengusulkan untuk mengakui Negara Palestina berharap dapat membuat dampak yang lebih besar, membantu menggalang pendapat tentang cara mengakhiri perang di Gaza dan proses politik seperti apa yang harus diikuti.

    Mengapa beberapa negara masih belum mengakui Palestina sebagai negara?

    Negara-negara yang tidak mengakui Palestina sebagai negara pada umumnya karena tidak ada negosiasi yang harus diselesaikan dengan Israel.

    “Meskipun hanya sebatas janji-janji belaka tentang perlunya mendirikan negara Palestina, AS bersikeras pada negosiasi langsung antara Israel dan Palestina, yang secara efektif berarti memberi Israel hak veto atas aspirasi Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” kata Profesor Fawaz Gerges, pakar hubungan internasional dan politik Timur Tengah di London School of Economics.

    Perundingan damai dimulai pada 1990-an dan kemudian menetapkan tujuan solusi dua negara, ketika warga Israel dan Palestina dapat hidup berdampingan di negara terpisah.

    Namun, proses perdamaian mulai mengendur secara perlahan sejak awal 2000-an, bahkan sebelum 2014, ketika perundingan antara Israel dan Palestina di Washington gagal.

    Masalah yang paling pelik masih belum terselesaikan, termasuk batas wilayah dan negara Palestina di masa depan, status Yerusalem, dan nasib pengungsi Palestina dari perang 1948-1949 yang terjadi setelah deklarasi pembentukan Israel.

    Israel menentang keras tawaran keanggotaan Palestina di PBB.

    Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, seperti dikutip dari kantor berita AFP pada April 2024, mengatakan fakta bahwa diskusi tersebut berlangsung “sudah merupakan kemenangan bagi teror genosida”.

    Negara-negara yang bermaksud memelihara hubungan baik dengan Israel akan menyadari bahwa mengakui negara Palestina akan membuat sekutu mereka marah.

    Beberapa pihak, termasuk pendukung Israel, berpendapat bahwa Palestina tidak memenuhi kriteria utama untuk kenegaraan yang ditetapkan dalam Konvensi Montevideo 1933penduduk tetap, wilayah yang ditentukan, pemerintahan, dan kapasitas untuk menjalin hubungan dengan negara lain.

    Tetapi yang lain menerima definisi yang lebih fleksibel, dengan lebih menekankan pada pengakuan oleh negara lain.

    Apa kata AS?

    Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tidak pernah merahasiakan penentangannya terhadap pengakuan negara Palestina tersebut.

    Trump sendiri mengakui bahwa ia memiliki “perbedaan pendapat dengan Perdana Menteri [UK] mengenai hal tersebut” dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri UK, Kier Starmer pada 18 September lalu.

    Bahkan, jelas bahwa posisi AS telah mengeras menjadi penentangan langsung terhadap konsep kemerdekaan Palestina.

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, bilang Hamas akan “merasa lebih berani” oleh dorongan internasional untuk mengakui Palestina.

    Rubio juga mengatakan AS telah memperingatkan mereka yang mendukung pengakuan bahwa hal itu kemungkinan akan memprovokasi Israel untuk mencaplok Tepi Barat.

    Apa arti semua ini bagi Palestina di PBB?

    Palestina memegang status negara pengamat non-anggota, seperti halnya Takhta Suci.

    Pada 2011, Palestina mengajukan permohonan untuk menjadi negara anggota penuh PBB, tetapi gagal karena kurangnya dukungan di Dewan Keamanan PBB dan tidak pernah sampai pada pemungutan suara.

    Namun, pada 2012, Majelis Umum PBB memutuskan untuk meningkatkan status Palestina menjadi “negara pengamat non-anggota,” yang memungkinkan mereka untuk ikut serta dalam perdebatan di Majelis, meskipun mereka tidak dapat memberikan suara pada resolusi.

    Keputusan PBB pada 2012 iniyang disambut baik di Tepi Barat dan Jalur Gaza, tetapi dikritik oleh AS dan Israeljuga memungkinkan Palestina untuk bergabung dengan organisasi internasional lainnya, termasuk pengadilan tertinggi PBB, Mahkamah Kriminal Internasional, yang mereka lakukan pada 2015.

    SHAHZAIB AKBER/EPA-EFE/REX/ShutterstockSejumlah negara mengakui negara Palestina.

    Pada Mei 2024, Majelis Umum PBB meningkatkan hak-hak Palestina dalam organisasi tersebut dan mendesak agar diterima sebagai anggota, setelah perdebatan sengit.

    Resolusi tersebut memperbolehkan Palestina untuk mengambil bagian penuh dalam perdebatan, mengusulkan agenda penting, dan memilih perwakilannya dalam komite, tetapi tidak memberikan hak suara.

    Keanggotaan hanya dapat diberikan oleh Dewan Keamanan PBB.

    Pada April tahun itu, Amerika Serikat, sebagai salah satu dari lima anggota tetap, memveto penerimaan Palestina sebagai sebuah negara, dan menyebut langkah itu “prematur”.

    Resolusi Dewan Keamanan mengikat secara hukum, sedangkan resolusi Majelis Umum tidak.

    “Menjadi anggota penuh PBB akan memberi Palestina lebih banyak pengaruh diplomatik, termasuk kemampuan untuk mensponsori resolusi secara langsung, hak suara di Majelis Umum (sebagai negara ‘non-anggota’, saat ini tidak mereka miliki), dan kemungkinan kursi/suara di Dewan Keamanan,” kata Khaled Elgindy, direktur program Palestina dan urusan Palestina-Israel di lembaga pemikir Middle East Institute di Washington.

    “Namun, semua ini tidak akan menghasilkan solusi dua negarayang hanya dapat terwujud dengan mengakhiri pendudukan Israel,” tambahnya.

    Namun, Gilbert Achcar, profesor studi pembangunan dan hubungan internasional di Sekolah Studi Oriental dan Afrika di London, meyakini “Otoritas Palestina tidak akan mencapai lebih banyak lagi” dengan keanggotaan penuh PBB.

    “Ini akan tetap menjadi kemenangan simbolis: pengakuan ‘Negara Palestina’ fiktif versus realitas ‘Otoritas Palestina’ yang tak berdaya di sebagian kecil wilayah yang diduduki pada 1967 dan sepenuhnya bergantung pada Israel,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa “itu masih jauh dari ‘negara Palestina yang merdeka dan berdaulat’”.

    Laporan tambahan oleh BBC Global Journalism

    (ita/ita)