kab/kota: Washington

  • Anggota Parlemen Israel Interupsi Pidato Trump, Desak Akui Palestina

    Anggota Parlemen Israel Interupsi Pidato Trump, Desak Akui Palestina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidato di hadapan anggota parlemen Israel, Knesset. Namun, sebelum memulai pidato, tiba-tiba ada seorang anggota parlemen Israel menginterupsi.

    Dilansir kantor berita Al Jazeera, Senin (13/10/2025), anggota parlemen Israel itu menginterupsi pidato Trump untuk mendesak pengakuan Palestina. Anggota parlemen Israel yang menginterupsi itu diketahui bernama Ayman Odeh.

    Sebelumnya, Odeh mengunggah di akun X-nya: “Kemunafikan di pleno ini sungguh tak tertahankan. Menobatkan Netanyahu melalui sanjungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, melalui kelompok yang terorganisir, tidak membebaskannya dan pemerintahannya dari kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Gaza, maupun dari tanggung jawab atas darah ratusan ribu korban Palestina dan ribuan korban Israel,” tulisnya.

    Kata Odeh, karena gencatan senjata di Gaza dirinya mau hadir saat pidato Trump di Israel. Dia menyebut perdamaian dan keamanan akan terwujud hanya dengan mengakui negara Palestina.

    “Tetapi hanya karena gencatan senjata dan kesepakatan keseluruhan, saya ada di sini,” tulisnya.

    Seperti diketahui, Donald Trump tiba di Israel pada Senin (13/10) waktu setempat, bertepatan ketika kelompok Hamas mulai membebaskan sandera Israel di Jalur Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan Trump.

    Pesawat kepresidenan AS Air Force One yang membawa Trump, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, mendarat di Bandara Internasional Ben Gurion pada Senin (13/10) waktu setempat.

    Putri Trump, Ivanka, juga tampak hadir mendampingi ayahnya.

    Sesaat sebelum mendarat di Tel Aviv, Air Force One mengudara di atas Alun-alun Sandera Tel Aviv, yang menjadi tempat puluhan ribu orang berkumpul menanti pembebasan para sandera.

    Kedatangan Trump itu terjadi tepat setelah tujuh sandera dalam kelompok pertama tiba di Israel setelah dibebaskan Hamas di Jalur Gaza, dengan bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

    Kunjungan Trump ke Israel yang akan berlangsung singkat ini menjadi bentuk pesan dukungan untuk Tel Aviv, sekutu dekat Washington. Trump berpidato di hadapan parlemen Israel, Knesset dan diperkirakan akan bertemu dengan keluarga para sandera.

    Setelah itu, Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi akan memimpin KTT perdamaian Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir.

    (whn/rfs)

  • Trump Bilang Hamas Dapat Izin untuk Operasi Keamanan Internal di Gaza

    Trump Bilang Hamas Dapat Izin untuk Operasi Keamanan Internal di Gaza

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa kelompok Hamas telah mendapatkan lampu hijau untuk melancarkan operasi keamanan internal di Jalur Gaza, saat gencatan senjata berlangsung beberapa hari terakhir.

    Trump, seperti dilansir Reuters, Senin (13/10/2025), mengatakan bahwa Hamas ingin “menghentikan masalah” sehingga mereka mendapatkan “persetujuan untuk periode waktu tertentu”.

    Hamas harus melucuti persenjataan dan mengakhiri kekuasaan mereka atas Jalur Gaza, berdasarkan rencana perdamaian usulan Trump untuk mengakhiri perang di daerah kantong Palestina tersebut.

    Kelompok itu telah mengerahkan pasukan keamanan internal di beberapa wilayah Jalur Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan pada Jumat (10/10) lalu, dengan mengatakan bahwa langkah itu bertujuan untuk menghentikan tindak pelanggaran hukum dan penjarahan, serta mencegah kekosongan keamanan.

    Saat ditanya wartawan di pesawat kepresidenan AS, Air Force One, dalam penerbangan ke Israel soal laporan yang menyebut Hamas melembagakan kelompok mereka sebagai pasukan kepolisian dan menembaki rival mereka di Jalur Gaza, Trump mengisyaratkan bahwa langkah itu telah mendapatkan persetujuan.

    “Mereka memang ingin menghentikan masalah, dan mereka telah terbuka tentang hal tersebut, dan kami memberikan mereka persetujuan untuk periode waktu tertentu,” kata Trump menjawab pertanyaan wartawan.

    “Hampir 2 juta orang kembali ke gedung-gedung yang telah dihancurkan, dan banyak hal buruk bisa terjadi. Jadi kita menginginkan semuanya — kita menginginkan semuanya aman. Saya pikir semuanya akan baik-baik saya. Siapa yang tahu pasti,” ujarnya.

    Sebagian besar wilayah Jalur Gaza telah berubah menjadi tanah kosong akibat perang antara Israel dan Hamas selama dua tahun terakhir.

    Pasukan keamanan Hamas dilaporkan terlibat bentrokan dengan para anggota sebuah klan di Gaza City selama dua hari terakhir.

    Kementerian Dalam Negeri Hamas merilis pertanyaan, pada Minggu (12/10) waktu setempat, yang menawarkan pengampunan kepada orang-orang, yang disebut bergabung dengan geng-geng terlarang, yang bertanggung jawab atas pencurian bantuan kemanusiaan dan penjarahan, dengan syarat mereka tidak terlibat dalam pertumpahan darah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Iran Diundang ke KTT Gaza di Mesir, Tapi Tak Akan Datang

    Iran Diundang ke KTT Gaza di Mesir, Tapi Tak Akan Datang

    Teheran

    Pemerintah Iran mengatakan tidak akan mengirimkan perwakilan untuk menghadiri pertemuan puncak (KTT) perdamaian Gaza yang digelar di Mesir, meskipun Teheran mendapatkan undangan langsung dari Kairo.

    Otoritas Iran, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (13/10/2025), menegaskan bahwa baik Presiden Masoud Pezeshkian atau Menteri Luar Negeri (Menlu) Abbas Araghchi tidak akan hadir untuk memenuhi undangan KTT tersebut.

    Kantor berita pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa Mesir telah mengundang Iran pada Minggu (12/10) malam untuk hadir dalam pertemuan yang akan diselenggarakan di resor Sharm el-Sheikh di tepi Laut Merah pada Senin (13/10) waktu setempat.

    KTT itu akan dipimpin bersama oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Araghchi, dalam pernyataan pada Senin (13/10) pagi, mengumumkan bahwa Iran tidak akan hadir dalam KTT di Mesir tersebut meskipun mendapatkan undangan langsung dari Kairo.

    “Baik Presiden Pezeshkian maupun saya tidak dapat berinteraksi dengan rekan-rekan yang telah menyerang rakyat Iran dan terus mengancam, serta memberikan sanksi kepada kami,” tegas Araghchi dalam pernyataannya, merujuk pada AS.

    Washington memang sempat bergabung dengan Israel dalam serangan yang menargetkan fasilitas nuklir Iran saat perang antara Teheran dan Tel Aviv berlangsung selama 12 hari pada pertengahan Juni lalu.

    Ditambahkan Araghchi bahwa Iran tetap mendukung inisiatif apa pun “untuk mengakhiri genosida Israel di Gaza” dan untuk membela hak Palestina dalam menentukan nasib mereka sendiri.

    Iran tidak mengakui Israel secara resmi dan telah menjadikan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai pilar kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam tahun 1979 yang menggulingkan shah Iran yang didukung AS.

    Sementara itu, Al-Sisi sebelumnya menjelaskan bahwa pertemuan di Sharm el-Sheikh itu bertujuan untuk “mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya untuk membawa perdamaian dan stabilitas ke Timur Tengah, dan mengawali fase baru untuk keamanan dan stabilitas regional”.

    Secara garis besar, pertemuan itu akan mengkonsolidasikan gencatan senjata Gaza dan menguraikan kerangka kerja politik pascaperang.

    Para pemimpin lebih dari 20 negara diperkirakan akan hadir, namun baik Israel maupun Hamas tidak akan berpartisipasi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Hamas Bebaskan Sandera, Trump Tiba di Israel

    Hamas Bebaskan Sandera, Trump Tiba di Israel

    Tel Aviv

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendarat di Israel pada Senin (13/10) waktu setempat, bertepatan ketika kelompok Hamas mulai membebaskan sandera Israel di Jalur Gaza berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan Trump.

    Pesawat kepresidenan AS Air Force One yang membawa Trump, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (13/10/2025), mendarat di Bandara Internasional Ben Gurion pada Senin (13/10) waktu setempat.

    Saat menuruni Air Force One, Trump disambut langsung oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan Presiden Isaac Herzog. Trump didampingi oleh Utusan Khusus AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, dan menantunya, Jared Kushner, yang turut berperan dalam merundingkan gencatan senjata Gaza.

    Putri Trump, Ivanka, juga tampak hadir mendampingi ayahnya.

    Sesaat sebelum mendarat di Tel Aviv, Air Force One mengudara di atas Alun-alun Sandera Tel Aviv, yang menjadi tempat puluhan ribu orang berkumpul menanti pembebasan para sandera.

    Kedatangan Trump itu terjadi tepat setelah tujuh sandera dalam kelompok pertama tiba di Israel setelah dibebaskan Hamas di Jalur Gaza, dengan bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

    Kunjungan Trump ke Israel yang akan berlangsung singkat ini menjadi bentuk pesan dukungan untuk Tel Aviv, sekutu dekat Washington. Trump dijadwalkan akan berpidato di hadapan parlemen Israel, Knesset, pada Senin (13/10), dan diperkirakan akan bertemu dengan keluarga para sandera.

    Presiden Herzog sebelumnya mengumumkan bahwa dirinya akan memberikan penghargaan sipil tertinggi kepada Trump, atas perannya mengamankan pembebasan sandera dan membantu mengakhiri perang Gaza. Pemberian penghargaan ini akan dilakukan kemungkinan pada akhir tahun ini.

    Dalam penerbangan dari Washington DC ke Israel pada Minggu (12/10) waktu setempat, Trump mengatakan kepada para wartawan di dalam Air Force One bahwa: “Perang telah berakhir.”

    Dari Israel, Trump selanjutnya akan bertolak ke Mesir untuk memimpin pertemuan puncak atau KTT perdamaian Gaza, yang digelar di Sharm el-Sheikh, bersama Presiden Abdel Fattah al-Sisi.

    Hamas Serahkan 7 Sandera Difasilitasi Palang Merah Internasional

    Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya telah menerima tujuh sandera yang dibebaskan Hamas — dari total 20 sandera yang diyakini masih hidup di Jalur Gaza. Penyerahan ketujuh sandera itu dibantu oleh ICRC yang membawa para sandera dari Jalur Gaza menuju ke wilayah Israel.

    “Kami telah menunggu 738 hari untuk mengatakan ini: Selamat datang kembali,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Israel via media sosial X.

    Ketujuh sandera yang dibebaskan Hamas itu diidentifikasi sebagai Guy Gilboa Dalal, Eitan Mor, Matan Angrest, Alon Ohel, Gali, Ziv Berman and Omri Miran.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia Dibayangi Babak Baru Perang Dagang AS-China

    Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia Dibayangi Babak Baru Perang Dagang AS-China

    Bisnis.com, JAKARTA – Pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Washington pekan ini yang semula dijadwalkan membahas ketahanan ekonomi global kini dibayangi oleh memanasnya kembali perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

    Melansir Reuters pada Senin (13/10/2025), pertemuan yang dihadiri lebih dari 10.000 peserta dari 190 negara tersebut, semula direncanakan membahas ketahanan ekonomi global di tengah tekanan geopolitik dan perlambatan ekonomi AS. 

    Namun, eskalasi baru antara Washington dan Beijing kini mendominasi agenda, menyusul ancaman Trump untuk membalas kebijakan ekspor China yang diperluas secara drastis terhadap komoditas logam tanah jarang.

    Selama lima bulan terakhir, kedua negara sebenarnya telah membangun gencatan dagang yang menurunkan bea masuk dari level tiga digit dan mendorong peningkatan proyeksi pertumbuhan global versi IMF. Harapan sempat menguat menjelang rencana pertemuan Trump dan Presiden China Xi Jinping akhir bulan ini.

    Namun, optimisme tersebut runtuh pada Jumat (10/10/2025) setelah Trump mengancam akan membatalkan pertemuan dan menaikkan tarif impor China secara masif, disertai langkah-langkah balasan lainnya.

    Situasi semakin tegang setelah Beijing membalas dengan mengenakan tarif pelabuhan baru terhadap kapal buatan atau berbendera AS, menyamai kebijakan biaya pelabuhan baru yang diberlakukan Washington untuk kapal asal China.

    Menurut Martin Muehleisen, mantan kepala strategi IMF yang kini di Atlantic Council, ancaman Trump bisa jadi merupakan strategi tawar-menawar, namun tetap menimbulkan ketidakpastian besar di pasar. “Semoga nalar menang. Jika Trump benar-benar kembali ke tarif 100% untuk barang China, pasar akan sangat terpukul,” ujarnya.

    Ancaman Trump memicu aksi jual saham terbesar di AS dalam beberapa bulan terakhir, di tengah kekhawatiran atas gelembung pasar saham yang dipicu euforia investasi kecerdasan buatan (AI).

    Sementara itu, masih belum jelas apakah Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang memimpin negosiasi perdagangan dengan China, akan bertemu pejabat Beijing selama pertemuan di Washington.

    IMF Tetap Optimistis

    Sebelum ketegangan kembali meningkat, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyoroti ketahanan ekonomi global dalam menghadapi berbagai guncangan, mulai dari biaya tarif, ketidakpastian ekonomi, pelemahan pasar tenaga kerja AS, hingga lonjakan adopsi AI.

    Dalam pratinjau World Economic Outlook yang akan dirilis Selasa mendatang, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2025 hanya sedikit melambat dari 3,3% pada 2024. 

    IMF bahkan telah menaikkan proyeksi pertumbuhan 2025 menjadi 3,0% pada Juli lalu, berkat penurunan bea masuk AS–China yang sempat meredakan ketegangan dagang.

    “Kita melihat ketahanan nyata di dunia, tapi ini tetap masa yang sangat tidak pasti. Risiko pelemahan masih mendominasi,” ujar Georgieva.

    Agenda AS di IMF–Bank Dunia

    AS juga mendorong IMF dan Bank Dunia untuk kembali fokus pada mandat utama, yakni stabilitas keuangan dan pembangunan, ketimbang isu iklim dan kesetaraan gender.

    Pertemuan ini sekaligus menjadi debut publik Dan Katz, Deputi Direktur Pelaksana IMF yang baru, mantan bankir investasi dan kepala staf Bessent. Negara anggota akan mengamati bagaimana Katz melaksanakan agenda AS, termasuk dorongan agar IMF lebih keras mengkritik kebijakan ekonomi China yang berbasis negara.

    Selain itu, dukungan AS terhadap Argentina, peminjam terbesar IMF, akan turut menjadi sorotan, terutama karena Presiden Argentina Javier Milei dijadwalkan bertemu Trump di Gedung Putih pekan ini. Georgieva menyambut langkah tersebut sebagai upaya menjaga reformasi berbasis pasar di Buenos Aires tetap berjalan.

    Namun Muehleisen mengingatkan dominasi AS berisiko menggeser peran IMF sebagai lembaga multilateral. “Apakah IMF masih lembaga global yang independen, atau mulai menjadi perpanjangan tangan Departemen Keuangan AS?” katanya.

    Selain isu AS–China, para menteri keuangan negara G7 dijadwalkan membahas langkah memperketat sanksi terhadap Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Inggris mendorong aksi bersama G7 dan Uni Eropa guna memangkas pendapatan energi Rusia dan membatasi akses Moskow terhadap aset luar negeri.

    Salah satu opsi yang dibahas adalah rencana Uni Eropa untuk menggunakan aset beku Rusia sebagai jaminan pinjaman sebesar 140 miliar euro (US$162 miliar) bagi Ukraina.

  • “Perang” Trump Nggak Ngefek! Ekspor China Lampaui Target, Naik 8,3%

    “Perang” Trump Nggak Ngefek! Ekspor China Lampaui Target, Naik 8,3%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ekspor China melonjak hingga 8,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan September. Data terbaru disampaikan General Administration of Customs (Administrasi Umum Kepabeanan), Senin (13/10/2025).

    Angka tersebut melampaui proyeksi 6% dan meningkat dari kenaikan 4,4% pada Agustus. Perdagangan luar negeri China tumbuh lebih cepat dari perkiraan bulan lalu, di tengah kekhawatiran baru akan eskalasi besar dalam perang tarif antara China dan Amerika Serikat (AS).

    Mengutip Trading Economics, ekspor meningkat ke level tertinggi tujuh bulan sebesar US$328,6 miliar pada September 2025. Hal ini menandai laju pengiriman keluar tercepat sejak Maret, karena produsen menemukan pasar baru di luar AS sementara kesepakatan tarif dengan Presiden Donald Trump masih belum tercapai.

    Secara year-to-date, ekspor China naik 6,1% yoy, mencapai total US$ 2,78 triliun. Selama periode tersebut, pertumbuhan ekspor tercatat dalam beberapa kategori, antara lain produk pertanian (1,4%), pupuk (59,6%), produk keramik (0,8%), sirkuit terpadu (23,3%), mobil (10,8%), modul layar panel datar CD (9,6%), dan kapal (21,4%).

    Ekspor meningkat ke Jepang (4,4%), Hong Kong (12,6%), Taiwan (11,1%), Australia (4,3%), India (12,9%), ASEAN (14,7%), dan Uni Eropa/UE (8,2%). Sebaliknya, ekspor ke AS merosot sebesar 16,9% sementara ekspor ke Rusia (-11,3%) dan Korea Selatan (Korsel) turun sebesar 0,3%.

    Sebelumnya, kekhawatiran meningkat selama akhir pekan bahwa perang dagang tahun ini antara dua ekonomi terbesar dunia akan semakin memburuk menyusul ancaman Trump untuk mengenakan tarif tambahan 100% terhadap semua barang China. Beijing, pada gilirannya, menuduh Washington bertindak tidak adil, dengan Kementerian Perdagangannya pada hari Minggu menyebut ancaman tersebut sebagai “contoh tipikal ‘standar ganda’”.

    Trump menyampaikan nada yang lebih lunak pada hari Minggu. Ia menulis dalam sebuah unggahan media sosial bahwa AS “ingin membantu China, bukan merugikannya”.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Bisa Setujui Rudal Tomahawk untuk Ukraina Jika Putin Lanjut Perang

    Trump Bisa Setujui Rudal Tomahawk untuk Ukraina Jika Putin Lanjut Perang

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya mungkin menawarkan rudal jarak jauh Tomahawk yang dapat digunakan oleh Ukraina, jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak juga mengakhiri perang.

    Washington sebelumnya dilaporkan sedang mempertimbangkan pasokan rudal Tomahawk untuk Kyiv, yang menuai reaksi keras Kremlin.

    Saat berbicara kepada wartawan dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One yang terbang ke Israel, seperti dilansir Reuters, Senin (13/10/2025), Trump mengatakan dirinya dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membahas permintaan persenjataan yang diajukan Zelensky, termasuk rudal Tomahawk.

    Pembahasan itu dilakukan via telepon pada Sabtu (11/10) dan Minggu (12/10) waktu setempat.

    Rudal Tomahawk buatan AS memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer, cukup jauh untuk menyerang wilayah terdalam di Rusia, termasuk ibu kota Moskow.

    Kremlin telah memperingatkan AS untuk tidak memasok rudal Tomahawk ke Ukraina. Trump, pada Minggu (12/10), mengatakan bahwa rudal tersebut akan menjadi “langkah agresi baru” jika digunakan dalam perang.

    AS, sebut Trump, tidak akan menjual rudal tersebut secara langsung ke Ukraina, tetapi memasoknya kepada aliansi pertahanan NATO, yang kemudian dapat menawarkannya kepada Ukraina.

    “Ya, saya mungkin akan mengatakan kepadanya (Putin-red), jika perang tidak berakhir, kita mungkin akan melakukannya,” kata Trump. “Mungkin tidak, tetapi kita bisa melakukannya. … Apakah mereka ingin Tomahawk melesat ke arah mereka? Saya rasa tidak,” ucapnya.

    Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa Ukraina hanya akan menggunakan rudal Tomahawk, jika memang dipasok AS, untuk tujuan militer dan tidak akan menyerang warga sipil di Rusia.

    “Kami tidak pernah menyerang warga sipil mereka. Inilah perbedaan besar antara Ukraina dan Rusia. Itulah sebabnya, jika kita berbicara tentang (rudal) jarak jauh, kita hanya berbicara tentang tujuan militer,” ujar Zelensky dalam wawancara dengan program Fox News “Sunday Briefing”.

    Pekan lalu, Tump mengatakan bahwa sebelum menyetujui pasokan rudal Tomahawk, dirinya ingin mengetahui bagaimana Ukraina akan menggunakannya karena dia tidak ingin meningkatkan eskalasi perang antara Moskow dan Kyiv.

    Sementara Putin, awal bulan ini, mengingatkan bahwa mustahil untuk menggunakan rudal Tomahawk tanpa partisipasi langsung personel militer AS, sehingga pasokan rudal semacam itu ke Ukraina akan memicu “eskalasi tahap baru yang kualitatif”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Di Israel, Trump Dijadwalkan Bertemu Warga yang Ditahan Hamas

    Di Israel, Trump Dijadwalkan Bertemu Warga yang Ditahan Hamas

    Jakarta

    Hamas dijadwalkan membebaskan semua sandera yang masih hidup pada Senin (13/10) waktu setempat. Imbalannya, Israel membebaskan tahanan Palestina yang ditahan Israel.

    Dilansir AFP, Senin (13/10/2025), Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan menuju Israel untuk menghadiri pertemuan puncak perdamaian setelah menyatakan perang Gaza “berakhir”.

    Kunjungan singkat Trump ke Israel dan Mesir bertujuan untuk merayakan perannya dalam menengahi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera minggu lalu — tetapi datang di saat yang genting karena Israel dan Hamas sedang merundingkan langkah selanjutnya.

    Berdasarkan peta jalan yang diusulkan presiden AS, setelah militan Palestina menyerahkan para sandera yang masih hidup, Israel akan mulai membebaskan sekitar 2.000 tahanan sebagai imbalan. Namun, belakangan Israel merevisi jumlah yang dibebaskan menjadi 1.718 orang.

    Israel memperkirakan seluruh 20 sandera yang masih hidup akan diserahkan kepada Palang Merah “Senin pagi”, menurut juru bicara kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    “Saya pikir gencatan senjata ini akan bertahan. Saya pikir orang-orang sudah lelah. Ini sudah berabad-abad,” kata Trump tentang perang di Gaza.

    Di Israel, Trump dijadwalkan bertemu dengan keluarga sandera yang disandera Hamas dalam serangan lintas perbatasan mematikan dua tahun lalu yang memicu perang, sebelum berpidato di hadapan parlemen Israel di Yerusalem.

    Perjalanannya sebagian merupakan langkah kemenangan atas kesepakatan Gaza yang ia bantu mediasi dengan rencana perdamaian 20 poin yang diumumkan pada akhir September.

    “Semua orang sangat gembira dengan momen ini,” kata Trump sebelumnya saat bersiap menaiki pesawat di Pangkalan Gabungan Andrews dekat Washington.

    Para pejabat penting AS yang ikut bersamanya antara lain Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, kepala CIA John Ratcliffe, dan perwira tinggi militer Dan Caine.

    (zap/imk)

  • Trump Nyatakan Perang di Gaza Sudah Berakhir

    Trump Nyatakan Perang di Gaza Sudah Berakhir

    Washington

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan perang di Gaza, Palestina, sudah berakhir. Sementara Hamas bersiap membebaskan para sandera yang masih hidup.

    Dilansir AFP, Senin (13/10/2025), berdasarkan usulan Trump, setelah Hamas menyerahkan para sandera, Israel akan mulai membebaskan sekitar 2.000 tahanan sebagai imbalannya.

    Namun hingga Minggu (12/10), masih ada sedikit perdebatan terkait usulan itu. Dua sumber Hamas mengatakan kepada AFP bahwa Hamas bersikeras meminta Israel memasukkan tujuh pemimpin senior Palestina dalam daftar orang-orang yang akan dibebaskan.

    Dalam perjalanannya menuju Israel dengan para wartawan, Trump dengan percaya diri mengatakan bahwa “perang telah berakhir”.

    Trump dijadwalkan tiba di Israel usai pembebasan para tahanan. Trump akan berpidato di hadapan parlemen Israel sebelum menuju Mesir yang menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin dunia terkait perdamaian di Gaza.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim negaranya meraih kemenangan atas Hamas. “Bersama-sama kita meraih kemenangan luar biasa, kemenangan yang memukau seluruh dunia… Namun di saat yang sama, saya harus memberi tahu Anda, perjuangan belum berakhir,” ujar Netanyahu.

    “Ini adalah malam yang emosional, malam yang penuh air mata, malam yang penuh sukacita, karena besok anak-anak kita akan kembali ke perbatasan kita,” kata Netanyahu, mengutip sebuah ayat Alkitab.

    Senada dengan Netanyahu, Panglima Angkatan Darat Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, juga mengklaim kemenangan. “Tekanan militer yang kami terapkan selama dua tahun terakhir, bersama dengan langkah-langkah diplomatik pelengkap, merupakan kemenangan atas Hamas,” kata Zamir.


    Tonton juga Video Trump Ngaku Senang Selamatkan Jutaan Nyawa Meski Tak Dapat Nobel

    Halaman 2 dari 2

    (isa/fas)

  • Iran Tak Yakin Israel Bakal Tepati Janji Perdamaian di Jalur Gaza

    Iran Tak Yakin Israel Bakal Tepati Janji Perdamaian di Jalur Gaza

    Jakarta

    Iran menyatakan tidak yakin bahwa musuh bebuyutannya, Israel, akan menghormati ketentuan gencatan senjata Gaza yang dimulai. Diketahui konflik telah berlangsung selama dua tahun.

    “Kami memperingatkan tentang tipu muslihat dan pengkhianatan rezim Zionis (Israel) terkait perjanjian-perjanjian sebelumnya… Sama sekali tidak ada kepercayaan terhadap rezim Zionis,” kata Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi, merujuk pada gencatan senjata sebelumnya yang telah dilanggar, termasuk di Lebanon, dilansir AFP, Minggu (12/10/2025).

    Araghchi tetap menegaskan kembali dukungan Iran terhadap gencatan senjata tersebut. Ia mengatakan “setiap rencana yang bertujuan untuk menghentikan kejahatan (Israel) ini selalu kami dukung”.

    Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Kamis menyatakan bahwa Republik Islam tersebut selalu mendukung setiap tindakan dan inisiatif yang mencakup penghentian perang genosida, penarikan pasukan pendudukan, pengiriman bantuan kemanusiaan, pembebasan tahanan Palestina, dan pemenuhan hak-hak dasar rakyat Palestina.

    Iran dan Israel terlibat dalam perang 12 hari pada bulan Juni yang dimulai ketika Israel melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap instalasi nuklir dan militer Iran.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump akan terbang ke Israel dan Mesir pada akhir pekan ini, setelah gencatan senjata Gaza disepakati. Trump dijadwalkan akan menyampaikan pidato di parlemen Israel, Knesset, dan menghadiri seremoni penandatanganan perjanjian gencatan senjata yang digelar di Mesir.

    Kunjungan singkat ke Israel dan Mesir ini, seperti dilansir The Washington Times, Sabtu (11/10/2025), dikonfirmasi oleh Trump sendiri saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (10/10) waktu setempat.

    “Saya akan pergi ke Israel. Saya akan berpidato di Knesset, saya rasa, lebih awal, dan kemudian saya akan pergi ke Mesir. Mereka luar biasa,” kata Trump.

    Dia mengatakan dirinya akan kembali ke Washington DC pada Selasa (14/10) malam, karena akan memberikan medali kebebasan anumerta kepada mendiang Charlie Kirk, aktivis konservatif AS yang dibunuh bulan lalu. Istri mendiang Kirk, Erika, akan menerima penghargaan tersebut.

    (azh/azh)