kab/kota: Washington

  • Peta Zona Merah AS Tampilkan Hampir 100 Ribu Penampakan UFO

    Peta Zona Merah AS Tampilkan Hampir 100 Ribu Penampakan UFO

    Jakarta

    Langkah pertama untuk mengidentifikasi benda terbang tak dikenal atau UFO, sebenarnya adalah dengan memetakan di mana benda misterius ini paling sering terlihat, menurut sebuah studi baru.

    Ahli geografi dari Utah University, Amerika Serikat (AS) bekerja sama dengan pensiunan kepala UFO Pentagon yang baru saja pensiun, Dr. Sean Kirkpatrick, menganalisis sekitar 98 ribu total laporan UFO dalam periode 20 tahun sepanjang abad ke-21, dari tahun 2001 hingga 2020.

    Para peneliti secara agresif melakukan referensi silang data berdasarkan kepadatan penduduk lokal, tingkat polusi cahaya, tutupan awan tahunan, tutupan ‘kanopi pohon’, kedekatan dengan bandara dan pangkalan militer dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi jumlah penampakan UFO.

    Apa yang mereka temukan adalah bukti statistik dari ‘hubungan historis’ yang telah lama diasumsikan antara UFO dan Amerika Barat.

    Penilaian wilayah demi wilayah yang dilakukan oleh penelitian mereka menemukan hot spot atau ‘zona merah’ yang paling sering berada di sebelah timur Pegunungan Rocky atau ke arah Samudra Pasifik, tetapi juga beberapa wilayah lain yang aneh, termasuk wilayah Georgetown, Carolina Selatan, dan Union, Kentucky.

    “Negara-negara Barat memiliki hubungan historis dengan UFO dan UAP, antara lain Area 51 di Nevada, Roswell di New Mexico,” kata penulis utama studi tersebut, Richard Medina, seperti dikutip dari Daily Mail.

    “Dan di sini, di Utah, kita memiliki Skinwalker Ranch di Uinta Basin dan aktivitas militer di US Army Dugway Proving Ground,” kata Medina yang merupakan profesor geografi di Utah University.

    “Ditambah lagi, ada komunitas outdoor yang kuat yang melakukan rekreasi di lahan publik sepanjang tahun. Orang-orang ini sengaja keluar dan melihat ke angkasa,” tambahnya.

    Meskipun penjelasan ini berlaku untuk zona merah yang mencakup hampir seluruh Nevada dan New Mexico, penulis penelitian lebih bingung mengenai daerah yang ditandai merah tua pada peta, yang sama di negara bagian Oregon dan Washington.

    Foto: Utah University

    Negara-negara bagian barat laut Pasifik yang banyak hujan dan relatif berawan ini, menurut mereka, lebih dikenal karena diselimuti kabut dibandingkan sebagai wilayah pengamatan langit yang utama.

    “Ada juga beberapa daerah terpencil di seluruh negeri yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi properti apa yang dapat menghasilkan UAP yang relatif lebih banyak,” tulis para peneliti dalam laporan mereka yang dimuat di jurnal Scientific Reports.

    Wilayah-wilayah di Maine, Vermont, Indiana, Arkansas dan Nebraska adalah beberapa daerah yang sulit dijelaskan yang diidentifikasi oleh analisis tim.

    Untuk membagi studi penampakan mereka berdasarkan wilayah, Median dan rekan penulisnya berfokus pada dua kriteria utama untuk dibandingkan dengan laporan penampakan UFO.

    Pertama-tama mereka membandingkan statistik penampakan yang diperoleh dari Pusat Penelitian UFO Nasional, dengan metrik yang mereka sebut ‘potensi pemandangan langit’, sebuah gabungan data tentang seberapa besar kemungkinan secara fisik untuk melihat sesuatu yang menarik di langit terdekat.

    Untuk menilai potensi pemandangan langit di masing-masing daerah, mereka mengumpulkan data tentang polusi cahaya, tutupan awan, dan tutupan kanopi pohon di setiap daerah, serta kemungkinan adanya benda-benda aneh atau sering muncul di langit dari bandara dan pangkalan militer terdekat.

    Foto: Utah University

    “Idenya adalah jika Anda mempunyai kesempatan untuk melihat sesuatu, maka kemungkinan besar Anda akan melihat fenomena yang tidak dapat dijelaskan di langit,” kata Medina.

    “Ada lebih banyak teknologi di angkasa dibandingkan sebelumnya, jadi pertanyaannya adalah: apa yang sebenarnya dilihat manusia? Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab, dan ini penting karena ketidakpastian apa pun dapat menjadi potensi ancaman terhadap keamanan nasional,” lanjutnya.

    Para ahli geografi mengaitkan persentase penampakan yang lebih tinggi di wilayah Barat dengan ruang alam terbuka lebar di barat daya gurun dan langit pedesaan yang gelap, tidak terganggu oleh lampu kota besar atau kabut asap industri.

    Mereka menemukan bahwa titik-titik utama kasus UFO menunjukkan adanya hubungan nyata dengan lalu lintas udara setempat dan aktivitas instalasi militer. Ini adalah sebuah petunjuk yang dapat mengindikasikan bahwa para saksi sering melihat objek-objek terestrial asli yang tidak mereka kenali.

    Tim berharap bahwa analisis geografis ini akan membantu lembaga-lembaga pemerintah dengan lebih baik dalam memisahkan peristiwa-peristiwa yang benar-benar anomali di langit dari penerbangan rutin, dan dengan demikian membantu mengungkap ancaman keamanan yang legal.

    (rns/rns)

  • Hacker China Merajalela di Berbagai Negara

    Hacker China Merajalela di Berbagai Negara

    Jakarta

    Ratusan dokumen yang diduga berasal dari hacker China tersebar di internet, dan menunjukkan bagaimana aksi mereka di berbagai negara.

    Ada lebih dari 570 file dan dokumen yang diposting ke GitHub, yang berisikan aktivitas peretasan di berbagai negara oleh iSoon. Menurut Washington Post, iSoon ini adalah kontraktor keamanan yang punya hubungan dengan Kementerian Keamanan Publik China.

    “Kami punya banyak alasan untuk mempercayai kalau ini adalah data otentik dari kontraktor spionase siber domestik dan global dari China,” kata ahli keamanan siber John Hultquist.

    Sementara itu Associated Press menyebut kepolisian China sudah menginvestigasi kebocoran data ini, berdasarkan keterangan dari dua karyawan iSoon yang tak disebutkan namanya. Dua orang itu menyebut dokumen yang bocor memang berasal dari iSoon.

    Ratusan dokumen tersebut memperlihatkan target dari aksi peretasannya, dari mulai badan pemerintahan sampai perusahaan di berbagai sektor, misalnya perusahaan telekomunikasi dari setidaknya 20 negara, yaitu Inggris, India, Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia.

    Terungkap juga kalau hackernya mengaku bisa mengeksploitasi celah keamanan dari software bikinan Microsoft dan Google. Juru bicara Microsoft tidak berkomentar mengenai hal ini, namun juru bicara Google menyebut dokumen tersebut tidak menyebut celah keamanan di software Google secara spesifik.

    Menurutnya, dokumen tersebut hanya menjelaskan teknik malware standar yang sudah banyak diketahui tim keamanan Google, demikian dikutip detikINET dari Business Insider, Jumat (23/2/2024).

    Laporan Washington Post tak menyebut target di AS secara spesifik, namun dokumen-dokumen tersebut sejalan dengan berbagai peringatan dari badan keamanan di AS terkait aksi hacker China.

    Misalnya bos FBI Christopher Wray yang pernah menyebut China punya program peretasan terbesar di dunia. Ia pun menyebut China sudah mencuri berbagai data pribadi dan perusahaan dengan jumlah yang paling banyak dibandingkan gabungan negara-negara lain.

    Bahkan ia pun tak malu mengakui kalau FBI kewalahan dalam mengatasi aksi hacker China tersebut.

    “Jika setiap agen siber dan analis intelijen FBI difokuskan untuk mengatasi ancaman China secara eksklusif, jumlah hacker China masih tetap jauh lebih banyak dengan rasio 50 banding 1,” kata Wray.

    (asj/asj)

  • DK PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza, AS Ancam Veto

    DK PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza, AS Ancam Veto

    New York

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan menggelar voting atau pemungutan suara terhadap draf resolusi terbaru yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Voting dijadwalkan pada Selasa (20/2) waktu setempat, meskipun ada ancaman veto dari Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi itu.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (20/2/2024), draf resolusi terbaru yang diajukan oleh Aljazair ke Dewan Keamanan PBB itu “menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera yang harus dihormati oleh semua pihak”.

    Voting ini akan digelar ketika Israel bersiap melancarkan serangan darat terhadap Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang menjadi tempat berlindung bagi sekitar 1,4 juta warga Palestina yang mengungsi dari perang. Tel Aviv menyebut serangan ke Rafah sebagai bagian dari misi menghancurkan Hamas.

    Namun, Israel menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menahan diri, termasuk dari AS yang merupakan sekutu terdekatnya.

    Draf resolusi yang diajukan Aljazair itu “menentang pemindahan paksa penduduk sipil Palestina”. Resolusi itu juga menuntut pembebasan semua sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

    Serupa dengan dua draf resolusi sebelumnya yang ditolak AS dan Israel, rancangan resolusi terbaru ini tidak mengecam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu disebut menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel, dan membuat lebih dari 250 orang disandera Hamas.

    Rentetan serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang bertujuan membalas serangan Hamas, menurut otoritas kesehatan Gaza, telah merenggut lebih dari 29.000 nyawa, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.

    AS telah memperingatkan pada akhir pekan bahwa draf resolusi terbaru yang diajukan Aljazair tidak bisa diterima, dan mengancam akan memvetonya.

    “Kami tidak meyakini bahwa produk Dewan (Keamanan PBB) ini akan membantu situasi di lapangan. Jika resolusi ini berhasil dibawa ke pemungutan suara, maka resolusi itu tidak akan dilanjutkan,” ucap Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood.

    Menurut Wood, diadopsinya resolusi gencatan senjata semacam itu akan membahayakan perundingan diplomatik rumit yang sedang berlangsung, yang bisa mewujudkan pembebasan para sandera dari Jalur Gaza.

    AS Edarkan Usulan Alternatif untuk Resolusi Dewan Keamanan PBB

    Washington justru mengedarkan draf alternatif untuk resolusi Dewan Keamanan PBB versinya, yang isinya menyerukan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza dan menentang serangan darat besar-besaran oleh Israel terhadap Rafah.

    Meskipun draf versi AS itu menggunakan kata “gencatan senjata” — yang sebelumnya dihindari Washington, dengan memveto dua resolusi pada Oktober dan Desember lalu yang menggunakan kata tersebut, usulan ini tidak menyerukan agar permusuhan segera diakhiri.

    Draf resolusi usulan AS itu menggemakan komentar Presiden Joe Biden, yang mengungkapkan dirinya mendorong Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk mendukung “gencatan senjata sementara” di Jalur Gaza dalam percakapan telepon pekan lalu.

    Resolusi usulan AS itu menyatakan dukungan untuk “gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin, berdasarkan formula pembebasan semua sandera”.

    Disebutkan juga dalam draf resolusi AS itu soal kekhawatiran terhadap Rafah, dengan menyatakan bahwa “serangan darat besar-besaran tidak boleh dilakukan dalam situasi saat ini”.

    Tidak diketahui secara jelas kapan atau apakah draf resolusi usulan AS ini akan diajukan untuk divoting oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB. Sebuah resolusi memerlukan sedikitnya sembilan suara dukungan dan tanpa adanya veto — dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau China — untuk bisa diadopsi.

    Seorang pejabat AS yang tidak disebut namanya, seperti dikutip AFP, mengatakan tidak ada batas waktu untuk voting draf resolusi usulan AS tersebut. Dia menyebut Washington tidak terburu-buru.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mantan Presiden Honduras Diadili Atas Perdagangan Narkoba di AS

    Mantan Presiden Honduras Diadili Atas Perdagangan Narkoba di AS

    New York

    Mantan Presiden Honduras, Juan Orlando Hernandez, diadili di pengadilan New York, Amerika Serikat (AS), atas dakwaan perdagangan narkoba. Hernandez didakwa memfasilitasi rentetan praktik perdagangan narkoba, termasuk pengiriman 500 ton kokain ke wilayah AS melalui Honduras sejak dua dekade lalu.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (20/2/2024), Hernandez yang berusia 55 tahun ini diekstradisi ke AS pada April 2022 lalu untuk menjawab tuduhan soal dirinya membantu penyelundupan ratusan ton kokain ke wilayah AS dengan imbalan suap jutaan dolar Amerika dari para sindikat penyelundup narkoba.

    Hernandez diadili sendirian di pengadilan federal distrik selatan Manhattan, New York, pada Selasa (20/2) setelah dua terdakwa lainnya, mantan Kepala Kepolisian Honduras Juan Carlos Bonilla dan mantan polisi Mauricio Hernandez, mengaku bersalah atas perdagangan narkoba dalam persidangan beberapa hari terakhir.

    Pengakuan bersalah kedua mantan pejabat kepolisian Honduras itu, dan kerja sama apa pun dengan otoritas berwenang AS, kemungkinan besar akan menambah tekanan pada Hernandez untuk membuat kesepakatan dengan jaksa penuntut AS dan juga mengajukan pembelaan.

    Saat menjabat Presiden Honduras, Hernandez bekerja secara erat dengan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump dan bahkan menuai pujian dari Washington atas kerja pemerintahannya dalam penyitaan narkoba dan perang melawan kejahatan terorganisir.

    “Dia (Hernandez-red) menangkap orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengannya, tapi dia melindungi yang lainnya,” ucap mantan agen Otoritas Penegakan Narkoba AS (DEA), Mikel Vigil, kepada AFP.

    Hernandez menjabat Presiden Honduras periode tahun 2014-2022, dengan pemerintahannya diwarnai tuduhan korupsi. Oleh jaksa penuntut AS, dia dituduh memfasilitasi penyelundupan sekitar 500 ton kokain — terutama dari Kolombia dan Venezuela — ke AS melalui Honduras sejak tahun 2004, jauh sebelum dia menjabat presiden.

    Beberapa pengedar narkoba mengakui kepada jaksa AS bahwa mereka telah membayar suap kepada orang-orang dekat Hernandez. Pada saat Hernandez meninggalkan jabatannya, agen-agen DEA siap bergerak menangkapnya.

    Dia diekstradisi ke AS tak lama setelah menyerahkan kekuasaan kepada penggantinya, Presiden Xiomara Castro.

    Jika terbukti bersalah atas tiga dakwaan yang dijeratkan terhadapnya — satu dakwaan konspirasi perdagangan narkoba dan dua dakwaan perdagangan dan kepemilikan senjata, Hernandez terancam hukuman penjara seumur hidup dan bisa mati di balik jeruji besi.

    Hernandez bersikeras dirinya tidak bersalah. “Saya adalah korban balas dendam dan konspirasi kejahatan terorganisir dan musuh-musuh politik,” tulisnya dalam surat terbuka yang dikirim dari penjara di New York dan dipublikasikan di media sosial X oleh istrinya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Dorong Dewan Keamanan PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza

    AS Dorong Dewan Keamanan PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengusulkan rancangan alternatif resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza dan menentang serangan darat besar-besaran oleh Israel terhadap Rafah.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (20/2/2024), Washington selama ini cenderung menghindari untuk menggunakan kata “gencatan senjata” dalam setiap tindakan PBB terkait perang antara Israel dan Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Namun, draf resolusi alternatif yang diusulkan AS kali ini menggunakan istilah “gencatan senjata” yang telah diucapkan oleh Presiden Joe Biden sejak pekan lalu, saat membahas soal percakapan teleponnya dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.

    Draf resolusi usulan AS, seperti dilihat Reuters pada Senin (19/2) waktu setempat, “menetapkan bahwa di bawah kondisi terkini, serangan darat besar-besaran ke Rafah akan mengakibatkan bahaya lebih lanjut terhadap warga sipil dan pengungsian mereka lebih lanjut, termasuk kemungkinan ke negara-negara tetangga”.

    Israel telah mengungkapkan rencananya untuk menyerbu Rafah, yang menjadi tempat perlindungan bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang menghindari gempuran militer Tel Aviv. Rencana itu menuai kekhawatiran internasional karena dianggap akan memperburuk krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Menurut draf resolusi usulan AS, langkah Israel itu “akan memiliki implikasi serius bagi perdamaian dan keamanan regional, dan oleh karena itu, menggarisbawahi bahwa serangan darat besar-besaran seperti itu tidak boleh dilakukan dalam kondisi saat ini”.

    Tidak diketahui secara jelas kapan atau apakah draf resolusi usulan AS ini akan diajukan untuk divoting oleh 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB. Sebuah resolusi memerlukan sedikitnya sembilan suara dukungan dan tanpa adanya veto — dari AS, Prancis, Inggris, Rusia atau China — untuk bisa diadopsi.

    AS mengajukan resolusi alternatif ini setelah Aljazair, pada Sabtu (17/2) lalu, meminta Dewan Keamanan PBB menggelar voting pada Selasa (20/2) untuk draf resolusi yang diajukannya, yang isinya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Hamas.

    Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dengan cepat memberi isyarat bahwa draf resolusi usulan Aljazair itu akan diveto oleh Washington.

    Aljazair mengajukan draf resolusi usulannya itu sejak dua pekan lalu. Namun Thomas-Greenfield menyebut draf resolusi usulan Aljazair bisa membahayakan “negosiasi sensitif” mengenai sandera. AS bersama Mesir dan Qatar berupaya merundingkan penghentian perang dan pembebasan sandera yang ditahan Hamas.

    Washington biasanya melindungi Israel, sekutunya, dari tindakan PBB dan telah dua kali menggunakan hak veto terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB soal gencatan senjata yang diajukan sejak 7 Oktober tahun lalu.

    Namun AS juga dua kali menyatakan abstain, yang memungkinkan Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang bertujuan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan menyerukan jeda kemanusiaan yang mendesak dan berkepanjangan dalam pertempuran.

    Rancangan resolusi usulan AS, sebut Reuters, juga mengecam seruan beberapa menteri kontroversial Israel agar para pemukim Yahudi pindah ke Jalur Gaza dan menolak segala upaya perubahan demografis atau teritorial di Jalur Gaza yang akan melanggar hukum internasional.

    Resolusi usulan Washington ini juga menolak “tindakan apa pun yang dilakukan pihak mana pun yang mengurangi wilayah Gaza, baik sementara maupun permanen, termasuk melalui pembentukan apa yang disebut sebagai buffer zone baik secara resmi atau tidak resmi, serta penghancuran infrastruktur sipil secara luas dan sistematis”.

    Laporan Reuters pada Desember lalu menyebut Israel telah mengatakan kepada beberapa negara Arab bahwa mereka ingin membuat buffer zone di dalam perbatasan Gaza untuk mencegah serangan-serangan, sebagai bagian dari proposal untuk wilayah tersebut usai perang berakhir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ada Info Rusia Bikin Nuklir Luar Angkasa, Keamanan AS Terancam!

    Ada Info Rusia Bikin Nuklir Luar Angkasa, Keamanan AS Terancam!

    Washington DC

    Keamanan nasional Amerika Serikat (AS) disebut-sebut sedang mendapat ancaman yang serius dan benar-benar baru. Rusia dikabarkan sedang membangun nuklir ruang angkasa!

    Dilansir AFP, Kamis (15/2/2024), peringatan terhadap keamanan AS ini disampaikan oleh pejabat tinggi Paman Sam pada Rabu (14/2) waktu setempat.

    ABC News dan The New York Times mengutip informasi dari pejabat-pejabat yang tak disebutkan namanya bahwa Rusia sedang mengembangkan nuklir di luar angkasa. Fasilitas nuklir itu anti-senjata satelit. Meski begitu, dilansir TImes, Rusia mengaku tidak mengerahkan pembangunan instalasi semacam itu.

    Firasat pertama mengenai sesuatu yang tidak biasa datang dari Ketua Komite Intelijen DPR AS Michael Turner, yang tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang mengacu pada “ancaman keamanan nasional yang serius”.

    “Saya meminta Presiden (Joe) Biden mendeklasifikasi semua informasi terkait ancaman ini sehingga Kongres, pemerintah, dan sekutu kita dapat secara terbuka mendiskusikan tindakan yang diperlukan untuk menanggapi ancaman ini,” ujarnya.

    Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada NBC dan CNN bahwa ancaman tersebut merupakan kemampuan militer Rusia yang “sangat mengkhawatirkan”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Turner dan rekannya dari Partai Demokrat Jim Himes mengatakan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen bahwa panel tersebut telah “mengidentifikasi masalah mendesak sehubungan dengan kemampuan militer asing yang mengganggu stabilitas yang harus diketahui oleh semua pembuat kebijakan di Kongres.”

    Namun Himes mewanti-wanti agar semuanya hati-hati dalam menyingkap informasi ini. Soalnya, meskipun penting, namun informasi intelijen ini perlu dijaga supaya tidak menimbulkan kepanikan.

    Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, juga mendesak agar berhati-hati, dan mengatakan kepada wartawan di Capitol bahwa “tidak perlu ada kekhawatiran publik.”

    Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengisyaratkan rasa frustrasinya karena Turner telah mengumumkan kepada publik sebelum pengarahan yang sudah direncanakan pada hari Kamis.

    Sullivan mengatakan dia akan bertemu dengan empat anggota DPR yang tergabung dalam kelompok pemimpin partai, disebut sebagai “Geng Delapan”, dan anggota komite intelijen tertinggi.

    (dnu/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Masuk RS Lagi, Menhan AS Lloyd Austin Dirawat di Unit Perawatan Kritis

    Masuk RS Lagi, Menhan AS Lloyd Austin Dirawat di Unit Perawatan Kritis

    Washington DC

    Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Lloyd Austin dirawat di unit perawatan kritis saat kembali masuk rumah sakit sejak Minggu (11/2) waktu setempat.

    Pentagon menyebut Austin sedang menjalani perawatan medis untuk masalah kandung kemih yang dialaminya.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), kondisi terkini Austin itu diungkapkan Pentagon dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (12/2) tengah malam, dengan mengutip tim dokter yang menangani sang Menhan.

    “Malam ini, setelah serangkaian tes dan evaluasi, Menhan dirawat di unit perawatan kritis di Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed untuk mendapatkan perawatan pendukung dan pemantauan ketat,” sebut Pentagon dalam pernyataannya.

    Dirawatnya kembali Austin di rumah sakit ini terjadi beberapa pekan setelah terungkap bahwa pejabat tinggi AS berusia 70 tahun itu merahasiakan riwayat rawat inap di rumah sakit sebelumnya dan tidak segera memberitahu Presiden Joe Biden soal diagnosis kanker yang diterimanya.

    Langkah Austin itu memicu kritikan keras ketika AS sedang menghadapi krisis di Timur Tengah dan Ukraina.

    Austin secara efektif menghilang dari perhatian publik untuk menjalani pengobatan kanker prostat pada Desember tahun lalu, dan kemudian pada Januari lalu setelah mengalami komplikasi dari prosedur pengobatan tersebut.

    Saksikan juga ‘Kala Menhan AS Temui Netanyahu, Bujuk Israel Kurangi Agresi di Gaza’:

    Untuk kali ini, masyarakat diberi tahu sekitar dua jam setelah Austin masuk ke rumah sakit kembali pada Minggu (11/2) sore waktu setempat.

    Menurut juru bicara Pentagon Pat Ryder, Wakil Menhan AS Kathleen Hicks “mengemban jabatan dan tugas” Menhan sesaat sebelum Minggu (11/2) pukul 17.00 waktu setempat.

    “Saat ini, belum jelas berapa lama Menhan Austin akan tetap dirawat di rumah sakit,” demikian disampaikan Dr John Maddox dan Dr Gregory Chesnut dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Maryland, seperti dikutip dalam pernyataan yang dirilis Pentagon.

    “Masalah kandung kemih yang terjadi saat ini diperkirakan tidak akan mempengaruhi perkiraan pemulihan sepenuhnya. Prognosis kankernya tetap baik,” imbuh pernyataan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perdagangan Narkoba Global di Balik Kekerasan di Ekuador

    Perdagangan Narkoba Global di Balik Kekerasan di Ekuador

    Jakarta

    Gelombang kekerasan oleh geng narkoba telah mengubah Ekuador dari negara tujuan wisata yang aman dan tentram, menjadi pemain kunci dalam perdagangan narkoba global. Bagaimana negara ini bisa terjerat ke dalam bisnis jual-beli obat-obatan bernilai miliaran dolar di tingkat dunia?

    Dalam beberapa hari di awal Januari, telah terjadi sejumlah hal di Ekuador: wartawan TV yang ditodong senjata, seorang jaksa ditembak mati, sebuah rumah sakit digerebek, ancaman bom dan staf penjara disandera oleh narapidana setelah seorang mafia terkenal menghilang dari penjara.

    Presiden Ekuador, Daniel Noboa mengumumkan negaranya berada dalam keadaan darurat dan mengatakan kepada BBC bahwa Ekuador “berjuang setiap hari agar tidak menjadi negara narkoba”. Kendati begitu, perekonomian negara itu bergantung pada perdagangan obat-obatan terlarang.

    Namun geng-geng penjual narkoba atau banda, seperti Los Choneros dan Los Lobos, sudah memegang kendali dalam masyarakat.

    Dahulu kala, negara itu lebih dikenal sebagai tujuan berlibur dan pengekspor pisang terbesar di dunia. Namun kini, Ekuador disebut sebagai “jalan tol kokain ke AS dan Eropa” oleh InSight Crime, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington D.C, AS, yang khusus meneliti kejahatan terorganisir di benua Amerika.

    Letak geografis menjadi faktor kunci dalam transformasi ini. Ekuador berbatasan dengan Kolombia dan Peru, dua negara produsen koka terbesar di dunia. Koka adalah bahan utama dalam pembuatan kokain.

    BBC

    Tetapi bagian-bagian pembelot dan kelompok-kelompok kejahatan transnasional ikut serta, dan berkat tekanan dari aparat keamanan terhadap Kolombia, geng-geng itu mencari rute baru untuk mengangkut narkoba ke pasar luar negeri.

    Mereka tertarik pada pelabuhan Ekuador di pantai Pasifik, seperti Guayaquil.

    Sekarang, Kolombia menjadi koridor distribusi penting – kokain diangkut keluar dari negara itu menggunakan perahu dan pesawat, bahkan kadang diselundupkan dalam wadah pisang, menuju pasar AS dan Eropa.

    Baca juga:

    Geng-geng Ekuador juga telah membangun hubungan lebih erat dengan para petinggi narkoba di negara lain seperti Meksiko.

    Ketika geng-geng itu menguat, tingkat pembunuhan di Ekuador melonjak hingga empat kali lipat antara 2016 dan 2022, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC).

    Statistik pemerintah juga menunjukkan bahwa dalam enam bulan pertama pada 2023, kepolisian Ekuador menangkap lebih dari 1.300 anak berusia antara 12 sampai 17 tahun karena dicurigai melakukan kejahatan termasuk pembunuhan, perdagangan narkoba, dan kepemilikan senjata api.

    BBC

    Pihak aparat mengatakan anak-anak itu putus sekolah demi bergabung dengan banda ternama.

    “Geng-geng itu selalu beroperasi di lingkungan perkotaan yang lebih tinggi kemiskinannya,” kata Felipe Botero, pakar kebijakan narkoba di lembaga wadah pemikir Global Initiative Against Transnational Organized Crime (GI-TOC) yang berbasis di Jenewa.

    “Anak-anak dan remaja tertarik pada kekuatan yang ditawarkan dari kehidupan gangster dan jauh lebih rentan menerima perintah dari bos kejahatan,” tambahnya.

    Getty ImagesAnak-anak yang baru berusia 12 tahun ditarik ke dalam kekerasan geng Ekuador.

    Konsumsi narkoba dunia meningkat

    Keadaan yang terjadi di Ekuador mencerminkan meningkatnya permintaan global untuk kokain dan obat-obatan lainnya, menurut UNODC.

    Dalam laporan terbarunya, dengan data dari 2021, diperkirakan bahwa 296 juta orang berusia 15-64 tahun di seluruh dunia mengonsumsi zat terlarang dalam 12 bulan terakhir.

    Angka itu naik 23% dibandingkan satu dekade sebelumnya.

    PBB mengatakan bahwa obat yang paling umum digunakan adalah ganja, opioid yang ada di dalam obat penghilang rasa sakit hingga heroin – dan amfetamin.

    Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi ledakan produksi kokain yang mencapai “rekor tertinggi”. Di Kolombia misalnya, UNODC memperkirakan produksi kokain naik dari sekitar 400 metrik ton pada 2011 menjadi lebih dari 1.800 pada 2021.

    BBC

    Harga satu kilogram kokain bisa serendah US$2.000 (Rp31,3 juta) di Kolombia, menurut perkiraan para ahli PBB.

    Tetapi harganya menjadi jauh lebih tinggi ketimbang harga aslinya – kilogram yang sama bisa bernilai lebih dari US$220.000 (Rp3,4 miliar) di Australia, misalnya.

    Sama seperti bisnis-bisnis lain, pasar narkoba mencari keuntungan, kata Aileen Teague, seorang ahli kebijakan narkoba di Texas A&M University di AS. Penting juga untuk mengetahui bahwa “di beberapa daerah, pasar gelap itu terikat pada pemerintah setempat”, tambahnya.

    “Seperti yang terlihat di Ekuador, keterikatan ini membuahkan dampak yang tidak terduga dalam hal tata kelola dan keamanan publik.”

    Contoh klasik dari keterikatan itu terlihat di Kolombia selama era 1980-an, ketika raja narkoba Pablo Escobar pernah disebut bernilai US$30 miliar (Rp469 miliar) dan kartel Medellin-nya meneror publik.

    Getty ImagesPablo Escobar sudah meninggal, tetapi Kolombia tetap menjadi produsen kokain top dunia

    Meskipun Escobar sudah meninggal, tetapi kartel-kartel masih aktif di Kolombia.

    Yang terbesar yakni Gulf Clan, yang memiliki hubungan dengan organisasi kriminal internasional dan menyelundupkan narkoba ke negara-negara seperti AS dan Rusia.

    Penangkapan pemimpinnya, Dairo Antonio suga, juga dikenal sebagai Otoniel, pada 2021 melemahkan susunan kelompoknya, tetapi bagian-bagian kecil dari kartel itu terus beroperasi.

    Meksiko selama beberapa dekade menjadi saksi perebutan kekuasaan antara pemerintah dan kelompok-kelompok seperti kartel Sinaloa, yang oleh departemen kehakiman AS dianggap sebagai salah satu organisasi perdagangan narkoba terbesar dan paling kuat di dunia.

    Getty ImagesJoaquin “El Chapo” Guzman, dalam foto yang diambil 2016, adalah pendiri kartel Sinaloa yang terkenal

    Sama seperti Escobar, pemimpin Sinaloa, Joaquin “El Chapo” Guzman menjadi subjek dari banyak buku, film dokumenter, dan bahkan serial Netflix, Narcos.

    Ia sekarang tengah menjalani hukuman seumur hidup di penjara AS dan kartelnya dikabarkan masih beroperasi di bawah kerja sama kedua putranya dan rekan bisnis lama, Ismael Zambada Garcia.

    Geng kuat lainnya di Meksiko termasuk Generasi Baru Jalisco dan Los Zetas, yang didirikan oleh anggota-anggota dari unit elit pasukan khusus Meksiko yang korup.

    BBC

    ‘Negara narkoba pertama’ di Afrika

    Obat-obatan yang diproduksi di Amerika Latin biasanya tidak langsung dikirim ke pasar konsumen utama mereka di Amerika Utara dan Eropa dan untuk menyelinap lewat penjaga perbatasan, rute penyelundupan melalui Afrika menjadi bagian penting dalam rantai distribusi.

    Negara-negara Afrika Barat menjadi titik transit penting untuk pengiriman kokain menuju Eropa. Pengiriman melintasi Atlantik dilakukan melalui pesawat terbang, kapal selam dan kapal nelayan kecil yang ditutupi terpal biru untuk kamuflase. Itu semua dirancang demi menghindari pengawasan satelit.

    “Negara-negara Afrika [letaknya] strategis untuk distribusi narkoba, dan banyak yang telah dikuasai oleh kejahatan terorganisir,” jelas Antonio Maria Costa, mantan direktur eksekutif UNODC.

    “Uang narkoba memutarbalikkan ekonomi dan membusukkan masyarakat.”

    Guinea-Bissau, salah satu negara termiskin di dunia, dipandang oleh AS dan PBB sebagai narco-state (negara narkoba) pertama Afrika pada awal 2000-an. Para politisi dituduh menerima uang dari penjahat sebagai gantinya membantu melindungi perdagangan narkoba.

    Geng narkoba menggunakan metode kreatif untuk mengangkut narkoba, termasuk menggunakan kapal selam artisan, seperti yang ditemukan di Amazon. (Getty Images)

    Ada pula kecurigaan bahwa uang narkoba beredar di kalangan aparat keamanan. Pada 2022, Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embalo menuduh pengedar narkoba membiayai upaya kudeta.

    Bahkan 13 tahun sebelumnya, pembunuhan Presiden Guinea-Bissau Joao Bernardo Vieira oleh tentaranya sendiri dikenal sebagai “kudeta kokain” di tengah perebutan kekuasaan untuk mengendalikan uang narkoba yang mengalir ke negara itu.

    Di negara tetangga Mali, perdagangan narkoba tumpang tindih dengan kelompok-kelompok pemberontak bersenjata yang beroperasi di bagian utara negara itu.

    Mali terletak di koridor yang menghubungkan Afrika Barat ke Mediterania dan Eropa.

    Baca juga:

    Data dari PBB menunjukkan bahwa jumlah kokain yang disita oleh pihak berwenang di wilayah tersebut meningkat dari 13 kg per tahun antara 2015 dan 2020 menjadi 863 kg pada 2022.

    “Perdagangan narkoba adalah sumber pendapatan besar bagi kelompok-kelompok bersenjata,” kata Antonio Maria Costa, mantan kepala UNODC.

    “Narkoba membuat ketagihan tidak hanya dari segi penggunaannya,” tambahnya, “tetapi juga dari keuntungan luar biasa yang dihasilkan bagi mereka yang memperdagangkannya.”

    Jumlah narkoba sitaan meningkat bahkan setelah penangkapan dan dihukumnya pengedar narkoba paling terkenal di Afrika, El Hadj Ahmed Ibn Ibrahim, yang dikenal dengan sebutan “The Malian”, pada 2019.

    Getty ImagesNegara-negara Afrika Barat seperti Guinea-Bissau menjadi titik transit penting untuk pengiriman kokain menuju Eropa.

    Ibrahim, yang sedang menjalani hukuman penjara 10 tahun di Maroko, berasal dari gurun Badui di Mali utara.

    Menurut majalah Jeune Afrique, pria yang dijuluki “Escobar dari Sahara” memulai karirnya dengan menjual mobil bekas dari Eropa di Afrika, yang memberinya keahlian dalam hal rute komersial, bea cukai, dan logistik lainnya.

    Setelah memasuki pasar emas, ia terlibat dalam perdagangan kokain lintas-Atlantik dan pada saat ia ditangkap, orang Mali itu dilaporkan memiliki properti di beberapa negara Brasil, Rusia, Maroko dan lainnya.

    Afrika Timur juga berperan dalam perdagangan narkoba global.

    Pelabuhan seperti Dar es Salaam di Tanzania dan Mombasa di Kenya adalah titik transit untuk narkoba yang hendak dikirim ke Asia Selatan dan Timur.

    Mereka juga menjadi titik masuk krusial bagi heroin, amfetamin dan ganja yang mengalir ke arah lain, menurut UNODC. Selain itu, wilayah ini juga dipadati berbagai bandara internasional utama di Nairobi dan Addis Ababa.

    Pihak penegak hukum prihatin dengan bukti bahwa konsumsi obat-obatan terlarang meningkat di benua itu. Faktanya, UNODC memperkirakan 10% dari orang di Afrika Barat dan Tengah menggunakan ganja pada 2021. Secara global, prevalensinya adalah 4%.

    Sementara di Asia, UNODC mengamati bahwa perdagangan narkoba sintetis telah berkembang pesat sejak pandemi Covid-19, berdasarkan data terkait penyitaan narkoba, penangkapan, dan ketersediaan di jalan.

    BBC

    Area Segitiga Emas, daerah hutan terpencil di mana perbatasan Thailand, Laos dan Myanmar bertemu, masih menjadi salah satu pusat utama dunia untuk perjualan obat-obatan sintetis dan heroin.

    Pada 2023 PBB mengungkapkan bahwa Myanmar adalah produsen terbesar di dunia untuk opium, bahan utama heroin, menyalip Afghanistan, yang opiumnya telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa.

    Selama beberapa dekade, hasil penjualan obat-obatan telah mendanai kelompok-kelompok pemberontak yang memerangi pemerintah di Myanmar dan tahun lalu, di tengah perang saudara, produksi telah meningkat.

    Salah satu kelompok paling terkenal yang terkait dengan Segitiga Emas adalah Sam Gor, sindikat geng Asia. Pada 2018, UNODC memperkirakan bahwa Sam Gor memperoleh setidaknya US$8 miliar (Rp125 miliar) per tahun hanya dari penjualan sabu-sabunya.

    Kepolisian Australia menduga Sam Gor bertanggung jawab atas sekitar 70% narkoba yang masuk ke Australia. Mereka mengatakan kelompok itu menyelundupkan sejumlah besar obat-obatan tak hanya metamfetamin, tetapi juga heroin dan ketamin – ke negara itu dalam bungkus teh.

    Pada 2021, pihak berwenang di Belanda menangkap pria yang dituduh sebagai kepala sindikat, pengusaha Tionghoa-Kanada Tse Chi Lop, yang dijuluki “El Chapo Asia”.

    ReutersTse Chi Lop dituduh memimpin operasi sabu-sabu kristal bernilai miliaran dolar.

    Tse Chi Lop diekstradisi ke Australia pada Desember 2022, dan kini masih menunggu persidangan. Ia membantah tuduhan narkoba.

    “Kelompok kriminal di Asia beroperasi dengan cara berbeda dari Amerika Latin,” kata Vanda Felbab-Brown, seorang ahli perdagangan narkoba Asia di Brookings Institution yang berbasis di AS.

    “Negara-negara di kawasan [Asia] sering memiliki pendekatan brutal terhadap narkoba, sehingga kelompok-kelompok ini bertindak dengan lebih tenang,” tambahnya, menjelaskan gembong narkoba cenderung kurang mencolok, dengan menjaga identitas mereka dari mata publik.

    Felbab-Brown juga merupakan salah satu tokoh yang menyebut Suriah sebagai negara narkoba, berkat produksi dan distribusi Captagon stimulan ilegal yang harga jualnya murah sehingga dijuluki “kokain orang miskin”.

    Obat ini sebagian besar dikonsumsi di Timur Tengah, terutama negara-negara Teluk termasuk Arab Saudi.

    Getty ImagesCaptagon, yang dikenal sebagai “kokain orang miskin”, sebagian besar dikonsumsi oleh negara Timur Tengah

    Suriah, yang dilanda perang saudara sejak 2011, diyakini sebagai produsen Captagon terbesar di dunia dan obat itu telah menjadi sumber pendapatan bagi rezim yang terisolasi di negara itu.

    Menurut Felbab-Brown, penjualan Captagon di Timur Tengah diperkirakan bernilai US$5 miliar per tahun dan “sebagian besar” dari pendapatan ini digunakan untuk “menopang rezim Assad”.

    Investigasi yang dilakukan oleh BBC News Arabic bersama jaringan jurnalis investigasi OCCRP, yang diterbitkan pada Juni 2023, menemukan “hubungan langsung antara perdagangan Captagon dan anggota terkemuka Angkatan Bersenjata Suriah dan keluarga Presiden Bashar al-Assad”.

    Pemerintah Suriah belum menanggapi permintaan BBC untuk memberikan komentar. Namun, sebelumnya mereka membantah terlibat dalam perdagangan narkoba.

    China dan fentanyl

    Negara terakhir yang disebutkan adalah Cina. AS menuduh perusahaan-perusahaan China dan orang-orang di sana memproduksi bahan kimia yang digunakan untuk membuat fentanyl, sebuah opioid sintetis yang kuat dan seringkali mematikan.

    Para pejabat Amerika mengatakan bahan kimia dikirim ke Meksiko di mana fentanyl dibuat sebelum dikirim ke AS dan didistribusikan.

    Pemerintah China membantah, dengan mengatakan “tidak ada perdagangan ilegal fentanyl” dari China ke Amerika. Mereka menyalahkan tingginya jumlah kematian terkait pada pengguna Amerika.

    Menghentikan produksi bahan kimia ini rumit, kata Vanda Felbab-Brown karena “itu dilakukan hampir pada tingkat keluarga ketimbang hanya organisasi kriminal besar”.

    “Penyelundupan zat-zat [illegal] itu murah sehingga tidak menghasilkan uang yang sebanding dengan penyelundupan metamfetamin, yang di Asia didominasi oleh kejahatan sindikat yang serius.”

    Namun, pihak berwenang AS mengatakan mereka telah menemukan bukti perusahaan kimia China menawarkan bantuan teknis kepada kartel Meksiko dalam produksi fentanyl mereka.

    Pada April tahun lalu, sebuah pengadilan di New York mendakwa empat warga negara China (yang tidak hadir) dengan penyelundupan fentanil. Salah satu terdakwa, pengusaha Kun Jiang, ada dalam daftar buronan paling dicari dari Administrasi Penegakan Narkoba AS.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Biden Minta Netanyahu Lindungi Warga Sipil di Rafah

    Biden Minta Netanyahu Lindungi Warga Sipil di Rafah

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyerukan kepada Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk melindungi warga sipil di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan. Seruan ini disampaikan setelah Netanyahu memberitahu pasukan Israel untuk bersiap memasuki kota Rafah, demi menghancurkan Hamas.

    Biden juga mengingatkan Netanyahu bahwa Israel tidak boleh melancarkan operasi militer ke Rafah tanpa rencana yang kredibel untuk menjamin keselamatan sekitar 1 juta orang yang berlindung di wilayah tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (12/2/2024), seruan itu disampaikan Biden saat berbicara via telepon dengan Netanyahu pada Minggu (11/2) waktu setempat. Gedung Putih menyebut Biden dan Netanyahu berbicara via telepon selama 45 menit.

    Itu menjadi percakapan telepon pertama antara Biden dan Netanyahu sejak sang Presiden AS menyebut respons militer Israel di Jalur Gaza “berlebihan” dan menyatakan keprihatinan besar atas meningkatnya jumlah korban sipil di daerah kantong Palestina tersebut.

    Dalam percakapan telepon itu, menurut seorang pejabat senior pemerintah AS, pembahasan sebagian besar fokus pada upaya yang sedang berlangsung untuk menjamin pembebasan 132 sandera yang tersisa yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

    Pejabat senior AS yang enggan disebut namanya ini menambahkan bahwa “kemajuan nyata” dicapai dalam beberapa pekan terakhir. Disebutkan oleh pejabat senior AS itu bahwa Biden menekankan perlunya memanfaatkan kemajuan tersebut untuk “mengamankan pembebasan semua sandera sesegera mungkin”.

    Biden, dalam percakapan telepon dengan Netanyahu, juga menyerukan agar keselamatan warga sipil di Rafah harus dijamin sebelum Israel melancarkan operasi militernya.

    Disebutkan juga bahwa warga sipil di Rafah “tidak punya tempat untuk pergi”.

    Peringatan tegas Biden terhadap operasi militer di Rafah, yang terletak di Jalur Gaza bagian selatan dan dekat perbatasan Mesir, disampaikan saat peringatan lainnya bermunculan dari badan bantuan kemanusiaan yang menyebut serangan darat Israel akan memicu lebih banyak kematian.

    Aqsa Television yang dikelola Hamas, pada Minggu (11/2) waktu setempat, mengutip salah satu pemimpin senior Hamas yang memperingatkan bahwa serangan darat Israel terhadap Rafah akan “meledakkan” negosiasi pertukaran sandera.

    Kantor PM Israel telah mengatakan bahwa pihaknya memerintahkan militer untuk mengembangkan rencana guna mengevakuasi Rafah dan menghancurkan empat batalion Hamas yang disebut dikerahkan di sana.

    “Presiden (Biden) sudah jelas dalam komentarnya … soal tindakan Israel di Gaza,” sebut pejabat senior AS tersebut.

    AS mendukung perlunya mengalahkan Hamas, namun telah berulang kali memperingatkan Israel untuk memastikan warga sipil yang tidak bersalah dilindungi.

    Dalam percakapan telepon itu, Biden menegaskan kembali dukungan AS untuk keamanan jangka panjang Israel, namun juga menyerukan “langkah-langkah mendesak dan spesifik” untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina di Jalur Gaza.

    “Presiden (Biden) menegaskan kembali tujuan bersama untuk melihat Hamas dikalahkan dan untuk menjamin keamanan jangka panjang Israel dan rakyatnya,” sebut Gedung Putih dalam pernyataannya.

    “Dia juga menyerukan langkah-langkah mendesak dan spesifik untuk meningkatkan jumlah dan konsistensi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina yang tidak bersalah,” imbuh pernyataan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ada Masalah Kandung Kemih, Menhan AS Lloyd Austin Dirawat di RS Lagi

    Ada Masalah Kandung Kemih, Menhan AS Lloyd Austin Dirawat di RS Lagi

    Washington

    Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin dibawa ke rumah sakit lagi pada Minggu (11/2). Juru Bicara Pentagon mengatakan Austin menunjukan ada masalah kandung kemih.

    Dilansir AFP, Senin (12/2/2024), Austin tiba-tiba ‘menghilang’ dari publik untuk pengobatan kanker prostat pada Desember 2023 hingga Januari 2024. Ia dinilai menyembunyikan diagnosis dan pengobatan dari Presiden AS Joe Biden dan seluruh staf pemerintahan.

    Masyarakat AS diberi tahu soal kondisi Austin 2 jam setelah pria berusia 70 tahun itu dibawa ke rumah sakit pada Minggu (11/2) sore. Pengumuman itu diumumkan oleh sekretaris pers Departemen Pertahanan Pat Ryder.

    Austin “dibawa oleh petugas keamanannya ke Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed,” kata Ryder.

    “Wakil Menteri Pertahanan dan Ketua Kepala Staf Gabungan telah diberitahu. Selain itu, pemberitahuan Gedung Putih dan Kongres telah dilakukan,” lanjutnya.

    Tidak jelas berapa lama Austin akan dirawat. Diketahui, setelah mendapatkan kecaman politik yang besar karena merahasiakan rawat inap sebelumnya, Austin meminta maaf awal bulan ini.

    “Saya seharusnya memberi tahu presiden tentang diagnosis kanker saya,” katanya.

    (isa/dnu)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini