kab/kota: Washington

  • Pesan Khusus Rusia Buntut Israel Balas Serangan Iran

    Pesan Khusus Rusia Buntut Israel Balas Serangan Iran

    Jakarta

    Israel kembali melancarkan serangan balasan kepada Iran. Rusia menyampaikan pesan khusus kepada Israel.

    Dilansir AFP dan kantor berita TASS, Sabtu (20/4/2024), Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan bahwa Moskow telah memperjelas kepada Israel bahwa Iran “tidak menginginkan eskalasi”.

    Moskow juga menyerukan semua pihak menahan diri dan menilai terlalu dini untuk mengomentari secara panjang lebar laporan serangan Israel terhadap Iran, tanpa adanya pernyataan resmi dari kedua negara.

    “Ada kontak telepon antara para pemimpin Rusia dan Iran, serta antara perwakilan kami dan Israel. Kami telah memperjelasnya dalam percakapan ini, kami mengatakan kepada Israel bahwa Iran tidak menginginkan eskalasi lebih lanjut,” ujar Lavrov dalam wawancara dengan stasiun-stasiun radio Rusia.

    Lavrov juga menyatakan bahwa Iran “tidak bisa tidak menanggapi pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan status perwakilan diplomatiknya, namun negara tersebut tidak menginginkan eskalasi”.

    Dia merujuk pada rentetan serangan drone dan rudal yang dilancarkan Iran terhadap wilayah Israel pada 13-14 April lalu. Serangan itu dilakukan Iran untuk membalas serangan mematikan terhadap Konsulat Teheran di Suriah pada 1 April yang menewaskan belasan orang termasuk tujuh personel Garda Revolusi Iran.

    “Para pakar menilai tanggapan nyata Iran adalah seperti ini. Tampaknya, dan saya harap saya tidak keliru, ini juga menjadi tanggapan lainnya untuk serangan Israel terhadap fasilitas Isfahan,” ucap Lavrov dalam pernyataannya.

    Israel Kembali Serang Iran

    Namun, pemerintah Iran mengecilkan insiden tersebut dan mengindikasikan pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan pembalasan terhadap Israel.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/4), skala serangan terbatas dan respons Iran yang diredam tampaknya menandakan keberhasilan upaya para diplomat yang bekerja sepanjang waktu untuk mencegah perang habis-habisan, sejak serangan drone dan rudal Teheran terhadap Israel akhir pekan lalu.

    Media dan para pejabat Iran menggambarkan sejumlah kecil ledakan, yang menurut mereka disebabkan oleh sistem pertahanan udara yang menghancurkan tiga drone yang terdeteksi di wilayah udara Isfahan. Dilaporkan juga bahwa “tidak ada kerusakan besar” di wilayah Iran.

    Secara khusus, Teheran menyebut insiden itu sebagai serangan yang dilakukan oleh “para penyusup”, bukan oleh Israel, sehingga tidak memerlukan pembalasan.

    Israel Enggan Komentaro Serangan ke Iran

    Terkait rentetan ledakan di wilayah Iran, Israel tidak mau berkomentar. Militer Israel maupun kantor Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sama-sama enggan memberikan komentar.

    Seperti dilansir CNN dan AFP, seorang pejabat senior AS yang enggan disebut namanya menyebut Israel telah menuturkan kepada Washington bahwa mereka melancarkan serangan “terbatas” ke wilayah Iran, namun tidak menargetkan fasilitas nuklir Teheran.

    Baik Netanyahu maupun pemerintah dan militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan tersebut.

    “Kami tidak bisa memberikan komentar untuk saat ini,” jawab militer Israel saat ditanya wartawan soal laporan rentetan ledakan di Iran.

    Kantor PM Israel, saat ditanya secara terpisah, menolak untuk mengonfirmasi apakah Tel Aviv berada di balik rentetan ledakan di Isfahan.

    Namun diketahui Israel bersumpah akan membalas serangan drone dan rudal Teheran akhir pekan lalu. Serangan itu, menurut otoritas Iran, merupakan respons atas serangan terhadap konsulatnya di Suriah pada 1 April yang menewaskan belasan orang, termasuk tujuh personel Garda Revolusi Iran.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Iran Sampaikan Pidato Terbaru Tanpa Bahas Serangan Israel

    Presiden Iran Sampaikan Pidato Terbaru Tanpa Bahas Serangan Israel

    Teheran

    Presiden Iran Ebrahim Raisi menyampaikan pidato terbaru di hadapan rakyatnya dengan memuji serangan udara Teheran terhadap Israel sepekan lalu. Namun Raisi sama sekali tidak menyinggung soal rentetan ledakan di kota Isfahan pada Jumat (19/4), yang dilaporkan sejumlah sumber Barat sebagai serangan Israel.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (20/4/2024), para pemimpin dunia menyerukan deeskalasi, setelah media Amerika Serikat (AS) yang mengutip para pejabat Washington melaporkan Israel telah melancarkan serangan terhadap Iran, untuk membalas rentetan serangan drone dan rudal Teheran sepekan lalu.

    Raisi muncul ke publik untuk berpidato di hadapan ratusan warga Iran di Provinsi Semnan, sebelah timur Teheran, pada Jumat (19/4) waktu setempat.

    Dia membahas serangan udara Iran terhadap Israel pada 13-14 April lalu, yang diberi nama “Operation True Promise”, yang disebutnya “menunjukkan tekad baja dan persatuan kepada otoritas kita, rakyat kita”.

    Namun dalam pidatonya, Raisi sama sekali tidak menyinggung soal ledakan di kota Isfahan, yang menjadi lokasi fasilitas nuklir Iran.

    Sejauh ini belum ada pernyataan resmi baik dari pemerintah Iran maupun pemerintah Israel.

    Media-media lokal Iran sebelumnya melaporkan bahwa rentetan ledakan terdengar di kota Isfahan pada Jumat (19/4) dini hari, yang kemudian dilaporkan disebabkan oleh sistem pertahanan udara yang menghancurkan tiga drone yang terdeteksi di wilayah udara kota tersebut.

    Juru bicara badan antariksa Iran, Hossein Dalirian, dalam pernyataannya menyebut ada “upaya gagal dan memalukan untuk menerbangkan quad-copter, yang kemudian ditembak jatuh”.

    Dalam postingan media sosial X, Dalirian membantah Iran telah dihantam serangan dari luar negeri. “Sejauh ini tidak ada serangan udara dari luar perbatasan, terhadap Isfahan atau wilayah lainnya di negara ini,” tegasnya.

    Sementara panglima militer Iran, Abdolrahim Mousavi, yang dikutip televisi pemerintah menyebut rentetan ledakan pada Jumat (19/4) berkaitan dengan “penembakan sistem pertahanan antipesawat terhadap objek mencurigakan”.

    Dia menyatakan “tidak ada kerusakan” dan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menaksir skala insiden tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dyah Roro Esti Terlibat di Forum Iklim Internasional, Wakili Indonesia Dukung Ekonomi Hijau

    Dyah Roro Esti Terlibat di Forum Iklim Internasional, Wakili Indonesia Dukung Ekonomi Hijau

    Lamongan (beritajatim.com) – Anggota Komisi VII DPR RI, dari Dapil Jawa Timur X Lamongan dan Gresik, Dyah Roro Esti, terus melakukan perjuangan dan menunjukkan keberpihakannya bagi masyarakat luas. Kali ini, politisi cantik itu kembali mengambil peran penting dalam forum iklim internasional untuk ke sekian kalinya.

    Diketahui, Dyah Roro telah menghadiri serta berpartisipasi dalam Global Parliamentary Forum tahun 2024 pada ajang World Bank (WB) & International Monetary Fund (IMF) Spring Meetings pada tanggal 16 April 2024 kemarin, di Washington DC.

    Kegiatan tersebut merupakan Global Young MP Forum dengan acara Global Young MP Initiative yang mengusung tema “Planting Seeds of Growth: Creating Green Jobs for Young People and The Planet”.

    Forum internasional itu menghadirkan anggota parlemen muda dari berbagai belahan dunia untuk terlibat dengan pimpinan World Bank serta para pemimpin dunia mengenai masa depan lapangan pekerjaan dari perspektif ekonomi hijau.

    Menurut Dyah Roro, hal tersebut dilakukan guna mengakhiri kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat dunia.

    Oleh sebab itu, berbekal pengalamannya menjadi aktivis lingkungan dan anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro yang juga menjabat sebagai steering committee mewakili East Asia and Pacific dalam Global Young MP Initiative sangat memperhatikan kondisi negara-negara yang memiliki proyeksi bonus demografi, khususnya Indonesia.

    “Saat ini semakin banyak anak muda dalam posisi mencari pekerjaan, ini merupakan isu penting sehingga perlu mengantisipasinya, terkhusus dengan negara demografi muda seperti Indonesia,” ungkap Dyah Roro, saat diwawancarai, Jumat (19/4/2024).

    “Karena dengan adanya sektor hijau ini akan berdampak pada kebutuhan tenaga kerja baru, sehingga bonus demografi dapat teratasi dengan peluang kerja baru yang lebih luas,” imbuhnya.

    Dalam pandangannya, Dyah Roro Esti melihat kesulitan dari populasi muda untuk mendapatkan pekerjaan dengan kondisi lapangan pekerjaan hari ini. Sehingga dirinya mengingatkan bahwa setiap negara dengan demografi yang muda seperti Indonesia harus bisa mengantisipasi dan memperbaiki kondisi lapangan pekerjaan.

    Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, Dyah Roro menekankan pentingnya peran sektor hijau, mengingat sektor hijau merupakan sektor baru yang dapat menampung banyak pekerjaan.

    “Peran Pemerintah serta organisasi-organisasi dunia seperti World Bank dalam menumbuhkan sektor hijau sangatlah penting, termasuk dalam penyerapan lapangan pekerjaan dan penyelesaian terhadap masalah iklim dunia,” paparnya. [riq/ian]

  • AS-UE Pertimbangkan Sanksi Baru untuk Iran Usai Serangan ke Israel

    AS-UE Pertimbangkan Sanksi Baru untuk Iran Usai Serangan ke Israel

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan sanksi baru untuk Iran. Hal itu dikonfirmasi oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, melalui sebuah pernyataan pada Selasa (16/4) malam waktu setempat.

    Sullivan dalam pernyataan itu mengatakan, Presiden AS Joe Biden telah “berkoordinasi dengan sekutu dan mitra, termasuk G7, dan para pemimpin bipartisan di Kongres, mengenai tanggapan komprehensif” atas apa yang disebutnya sebagai “serangan udara Iran terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

    Pernyataan itu mengungkap bahwa sanksi baru tidak hanya akan dikenakan pada program rudal dan drone Iran, tapi juga untuk “entitas yang mendukung Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Kementerian Pertahanan Iran.”

    Dalam pernyataannya Sullivan menambahkan: “Kami terus bekerja melalui Departemen Pertahanan dan Komando Pusat AS untuk lebih memperkuat dan memperluas keberhasilan integrasi pertahanan udara dan rudal serta peringatan dini di seluruh Timur Tengah untuk semakin melemahkan efektivitas kekuatan rudal dan UAV [pesawat nirawak] milik Iran.”

    Sullivan juga mengatakan, AS berharap sekutu dan mitranya untuk mengikuti jejak Washington menjatuhkan sanksi mereka sendiri terhadap Iran.

    UE kaji perluasan sanksi terhadap Iran

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE), Joseph Borrel, pada Selasa (16/4) malam waktu setempat mengatakan, Brussels juga akan berupaya mencari cara-cara potensial untuk memperluas sanksi terhadap Iran, sesuai usulan dari beberapa negara anggota.

    Menurut Borrell, usulan tersebut memuat perluasan sanksi yang bertujuan untuk membatasi pasokan drone Iran ke Rusia, serta halyang terkait penyediaan rudal dan pengiriman ke proksi Iran di Timur Tengah.

    “Saya telah berkampanye pada akhir musim gugur bersama dengan Prancis dan mitra-mitra lain di Uni Eropa agar sanksi drone ini diperluas lebih lanjut … Saya harap kita dapat mengambil tindakan bersama-sama sekarang,” kata Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi pada Selasa (16/4) di Berlin.

    Diplomat utama Jerman itu juga mengatakan, ia akan melakukan perjalanan ke Israel untuk membahas cara meredakan situasi.

    “Kami akan membahas bagaimana agar eskalasi lebih lanjut dapat dicegah, dengan semakin banyaknya kekerasan,” ujarnya kepada wartawan.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Lawatan Baerbock ke Israel

    Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock hari Rabu (17/4) ini memulai lawatannya ke Israel untuk misi penengahan dan peredaan ketegangan, dengan melakukan pembicaraan bersama presiden Israel Isaac Herzog di Jerusalem. Juga menteri luar negeri Inggris David Cameron menggelar pertemuan dengan presiden Israel. Menlu Jerman, Baerbock dan menlu Inggris Cameron merupakan dua diplomat puncak barat pertama yang melakukan kunjungan ke Israel, setelah serangan rudal dan drone Iran akhir pekan lalu.

    Iran mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas dugaan serangan Israel terhadap konsulatnya di ibu kota Suriah, Damaskus, yang menewaskan beberapa perwira tinggi militer Iran. Hampir semua rudal dan drone berhasil ditangjkal Iron Dome dan ditembak jatuh, namun satu anak di Israel terluka parah akibat serangan Iran.

    Baerbock diagendakan untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Israel Katz dan anggota Kabinet Perang Benny Gantz, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman.

    Baerbock pada hari selasa menyerukan agar Uni Eropa memperketat sanksi yang menargetkan program drone Iran, setelah serangan tersebut.

    gtp/rs/as (Reuters, AFP, dpa, AP)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pernyataan Saudi, China hingga Negara-negara Barat soal Iran vs Israel

    Pernyataan Saudi, China hingga Negara-negara Barat soal Iran vs Israel

    Sejumlah pimpinan negara hingga perwakilannya buka suara mengenai rentetan serangan drone dan rudal dilakukan Iran terhadap Israel. Ada negara yang mengecam keras aksi penyerangan yang dilakukan Iran terhadap Israel, ada pula yang prihatin atas situasi Timur Tengah yang kian memanas.

    Sabtu (13/4) malam waktu setempat, drone-drone dan misil-misil Iran meluncur menyerang Israel. Pihak yang meluncurkan serangan adalah Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

    Rentetan serangan udara yang dilancarkan Iran terhadap Israel disebut sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” dengan tujuan membalas serangan terhadap gedung Konsulat Tehran di Suriah awal bulan ini. Serangan mematikan itu menewaskan tujuh personel Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal militer negara tersebut.

    Operasi Janji Sejati dari Iran merupakan respons terhadap kematian tujuh personel Garda Revolusi Iran dalam serangan yang diyakini didalangi oleh Israel di Damaskus pada 1 April lalu.

    Dirangkum detikcom, Minggu (14/4/2024), berikut pernyataan serta sikap negara-negara di dunia atas pecahnya perang Iran Vs Israel:

    Presiden Iran Ebrahim Raisi buka suara mengenai serangan udara yang diluncurkan Iran kepada Israel. Raisi mengatakan operasi yang dilancarkan terhadap Israel merupakan bentuk pertahanan diri yang sah.

    Raisi pun memuji IRGC sebagai “orang-orang pemberani” yang “memberikan pelajaran kepada rezim Zionis”.

    Dia menambahkan bahwa operasi tersebut “dalam kerangka hak pembelaan diri yang sah” sebagai tanggapan atas tindakan agresif Israel.

    Raisi juga mengatakan bahwa Iran selama enam bulan terakhir, dan juga dalam beberapa minggu terakhir, menggunakan segala cara untuk menunjukkan “dampak mengerikan” dari kelambanan Dewan Keamanan PBB sehubungan dengan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan Israel.

    “Kami merekomendasikan para pendukung rezim pendudukan untuk menghargai tindakan bertanggung jawab dan tepat yang dilakukan oleh Republik Islam dan menghentikan dukungan buta terhadap rezim agresor ini,” tambahnya.

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan singkat setelah negaranya dihujani rentetan serangan drone dan rudal Iran. Netanyahu menegaskan Israel akan mampu “menang”.

    “Kita mencegat, kita memukul mundur (serangan), bersama-sama kita akan menang,” tulis Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani via akun resmi media sosial X miliknya, seperti dilansir Al Jazeera.

    Netanyahu belum memberikan pernyataan resmi secara panjang terkait serangan Iran terhadap Israel.

    Namun, sebelum serangan Iran terjadi pada Minggu (14/4) dini hari, Netanyahu menyatakan negaranya siap menghadapi serangan dari Iran. Dia juga menegaskan bahwa “siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka”.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, dan khususnya dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah bersiap menghadapi serangan langsung oleh Iran. Sistem pertahanan kami telah dikerahkan, kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif,” tegasnya.

    “Negara Israel kuat. IDF (Angkatan Bersenjata Israel) kuat. Masyarakat juga kuat,” sebut Netanyahu.

    “Kami telah menetapkan prinsip yang jelas: Siapa pun yang mencelakai kami, kami akan mencelakai mereka. Kami akan mempertahankan diri kami terhadap ancaman apa pun dan akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad,” tegasnya lagi.

    China sempat menyampaikan seruan usai Iran serang Israel. Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ikhtiar Kyai Romdin, Jauhkan Pecandu dari Narkoba

    3. Seruan China

    China menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi usai serangan Iran Terhadap Israel. China berharap para pihak terkait dapat menahan diri demi mengurangi ketegangan lanjutan.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), China menyerukan ‘pengendalian diri’ dalam menyikapi konflik usai serangan tersebut. China menyatakan pihaknya “sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi saat ini”, dan menambahkan bahwa pihaknya meminta “pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut”.

    China dikenal memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan Iran, sementara AS dalam sepekan terakhir telah menyerukan China untuk mendesak Tehran atau Ibu Kota Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

    Namun, para pejabat AS secara pribadi mengatakan mereka tidak melihat bukti bahwa China telah memberikan tekanan terhadap Iran, menurut laporan Financial Times.

    4. AS Kutuk Serangan Iran, tapi Tak Dukung Jika Israel Serang Balik

    Presiden AS Joe Biden mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel. Biden menyatakan komitmen AS membantu Israel menghancurkan seluruh drone hingga rudal kiriman Iran.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), Biden mengatakan ia telah mengarahkan pesawat militer AS beserta kapal perusak pertahanan rudal balistik ke wilayah tersebut selama sepekan terakhir.

    “Berkat pengerahan ini dan keterampilan luar biasa dari anggota militer kami, kami membantu Israel menghancurkan hampir semua drone dan rudal yang masuk,” kata Biden.

    “Saya mengutuk keras serangan-serangan ini.” sambungnya.

    U.S. President Joe Biden meets with members of his national security team as seen in this White House handout image taken in the Situation Room at the White House, in Washington, U.S., April 13, 2024. The White House/Handout via REUTERS THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. PART OF THE PICTURE WAS OBSCURED BY SOURCE Foto: via REUTERS/THE WHITE HOUSE

    Joe Biden menyatakan kembali dukungan teguh negaranya untuk Israel setelah rentetan serangan drone dan rudal Iran menghujani sekutunya tersebut. Namun demikian, Biden menegaskan Washington tidak mendukung segala bentuk serangan balasan Israel terhadap Iran

    Seperti dilansir CNN dan Axios, penegasan itu disampaikan oleh Biden saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (13/4) waktu AS atau Minggu (14/4) waktu Israel, setelah serangan udara Iran menghujani wilayah Israel.

    Teheran menegaskan bahwa rentetan serangan udara yang dilancarkan terhadap wilayah Israel itu merupakan respons terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus” — merujuk pada serangan Tel Aviv pada awal bulan ini.

    Iran juga menyebut serangannya terhadap Israel sebagai “pertahanan diri yang sah” berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Saat berbicara kepada Netanyahu via telepon, Biden “menegaskan kembali komitmen teguh Amerika” terhadap keamanan Israel.

    “Saya mengatakan kepadanya bahwa Israel menunjukkan kapasitas luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya — mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak bisa secara efektif mengancam keamanan Israel,” ujar Biden.

    Namun menurut sejumlah pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, Biden juga menegaskan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

    Selanjutnya adalah sikap negara Arab, Qatar hingga Mesir menyikapi perang Iran Vs Israel. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga SOSOK pilihan minggu ini: Ikhtiar Kyai Romdin, Jauhkan Pecandu dari Narkoba

    5. Sikap Arab Saudi, Qatar hingga Mesir

    Arab Saudi turut memberi pernyataan sikap atas serangan udara Iran ke Israel. Arab Saudi prihatin melihat situasi ini.

    Kementerian Luar Negeri Arab Saudi lewat akun X resminya menyampaikan rasa keprihatinannya atas eskalasi kawasan Timur Tengah, Minggu (14/4/2024).

    “Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan eskalasi militer di kawasan dan dampak seriusnya serta mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang,” tulis Kemlu Arab Saudi.

    Saudi meminta semua pihak menahan diri demi keselamatan warga dari bahaya yang timbul akibat konflik antarnegara. Kemlu Saudi juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menjaga perdamaian.

    “Kemlu Saudi menegaskan kembali sikap Kerajaan Saudi, mendesak DK PBB untuk memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kawasan ini penting untuk perdamaian dan keamanan global, dan DK PBB harus bertindak untuk mencegah peningkatan krisis, yang dapat menimbulkan konsekuensi serius,” tulis Kemlu Saudi.

    Qatar, salah satu negara Arab yang dekat dengan Iran, menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi terbaru ini. Dilansir CNN, Qatar menyerukan semua pihak untuk “menghentikan eskalasi, meredakan ketegangan, dan menahan diri secara maksimal.”

    Mesir, negara Arab di Afrika Utara yang berbatasan dengan Israel, menyatakan kondisi saat ini adalah hasil langsung dari yang sudah diperingatkan Mesir yakni akibat dari perang oleh Israel di Jalur Gaza.

    Pakistan, negara mayoritas Islam terbesar di dunia yang juga tetangga Iran, mengatakan serangan Iran ke Israel adalah konsekuensi gagalnya diplomasi.

    6. Inggris-Jerman-Prancis-Kanada Bela Israel

    Negara-negara di Eropa Barat plus negara di Amerika Utara membela Israel dan mengutuk Iran. Negara-negara tersebut, selain Amerika Serikat (AS) yang tentu saja membela Israel, adalah Inggris, Jerman, Prancis, dan Kanada. Simak daftarnya sebagai berikut:

    Inggris
    Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengatakan akan melindungi keamanan Israel dan negara-negara tetangganya. Inggris mengupayakan stabilitas keamanan di kawasan Timur Tengah untuk mencegah pertumpahan darah.

    “Saya mengutuk sekeras-kerasnya terhadap serangan sembrono rezim Iran terhadap Israel. Iran sekali lagi maksudnya untuk menuai kekacauan di halaman belakang rumahnya sendiri,” cuit Sunak di akun X-nya, Mingu (14/4/2024).

    “Inggris (UK) akan terus membela keamanan Israel dan semua sahabat regional kami, termasuk Yordania dan Irak,” cuit Sunak.

    PM Inggris Rishi Sunak Foto: site news

    Jerman
    Dilansir BBC, Jerman juga “mengutuk sekeras-kerasnya” serangan Iran terhadap Israel. Hal ini disampaikan oleh Kanselir Olaf Scholz lewat juru bicara.

    “Dengan serangan yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat dibenarkan ini, Iran mempertaruhkan konflik regional. Jerman berada di sisi Israel,” kata juru bicara tersebut.

    Prancis

    Dilansir AFP, pernyataan disampaikan oleh Menteri Luar negeri Prancis, Stephane Sejourne.

    “Prancis menegaskan kembali ikatan terhadap keamanan Israel dan menjamin solidaritasnya,” cuit Sejourne di akun X-nya.

    Menurut Sejourne, aksi Iran telah membuat Timur Tengah menjadi tidak stabil. Prancis mengecam Iran yang menyerang Israel.

    “Prancis mengutuk keras serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel,” cuitnya.

    “Dengan memutuskan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Iran mengambil langkah baru dalam tindakan destabilisasi dan mengambil risiko peningkatan militer,” imbuhnya.

    Selanjutnya sikap Negara Kanada, Jepang hingga Rusia. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Kanada

    Dilansir CNN, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan negaranya mendukung Israel. Trudeau mengutuk aksi serangan Iran.

    “Kanada tegas mengutuk serangan udara Iran terhadap Israel,” kata Trudeau. “Kami mendukung Israel. Setelah mendukung serangan brutal Hamas pada 7 Oktober, aksi terbaru rezim Iran dapat mendestabilitasi kawasan dan membuat perdamaian semakin sulit,” kata Trudeau.

    “Kami mendukung hak mempertahankan diri Israel dan warganya dari serangan-serangan itu,” kata Trudeau.

    Canada’s Prime Minister Justin Trudeau Foto: REUTERS/Blair Gable Acquire Licensing Rights

    7. Jepang Nilai Serangan Iran ke Israel Perburuk Situasi Timur Tengah

    Jepang angkat bicara mengenai serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Israel. Jepang menilai serangan tersebut justru semakin memperburuk situasi di Timur Tengah.

    Jepang merupakan negara selanjutnya yang mengeluarkan pernyataan usai serangan balasan Iran terhadap Israel. Namun, Jepang mengatakan serangan Iran ‘semakin memperburuk’ situasi regional.

    “Serangan ini semakin memperburuk situasi Timur Tengah saat ini,” kata pernyataan menteri luar negeri Jepang seperti dilansir Al Jazeera.

    Jepang mengaku prihatin atas serangan tersebut. Jepang turut mengutuk keras serangan yang memicu eskalasi.

    “Kami sangat prihatin dan mengutuk keras eskalasi semacam ini,” tegasnya.

    8. Pernyataan Hamas soal Perang Iran Vs Israel

    Hamas mengatakan serangan Iran terhadap Israel adalah ‘hak alami’ atas kejahatan yang dilakukan Zionis.

    “Operasi militer yang dilakukan Iran terhadap entitas Zionis adalah hak alami dan merupakan respons terhadap kejahatan yang menargetkan konsulat di Damaskus,” kata kelompok Palestina dalam sebuah postingan di Telegram, seperti dilansir Al Jazeera.

    Hamas mengatakan pihaknya menegaskan “hak alami” negara-negara dan masyarakat di kawasan untuk membela diri “dalam menghadapi agresi Zionis”, dalam konteks ini mengacu pada Israel.

    “Kami menyerukan kepada negara Arab dan Islam kami, masyarakat bebas di dunia dan kekuatan perlawanan di kawasan untuk melanjutkan dukungan mereka terhadap banjir Al-Aqsa,” tambah kelompok itu, mengacu pada serangan mereka pada 7 Oktober terhadap Israel.

    9. Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

    Rusia prihatin atas eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Rusia lantas menyerukan agar seluruh pihak dapat menahan diri.

    “Kami sangat prihatin dengan eskalasi berbahaya lainnya di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, menurut sebuah unggahan di Telegram oleh kantor berita Rusia TASS, seperti dilansir Al Jazeera.

    Rusia berharap ketegangan di Timur Tengah dapat diselesaikan antar-negara secara diplomatik.

    “Kami berharap masalah-masalah di Timur Tengah akan diselesaikan oleh negara-negara melalui cara-cara politik dan diplomatik,” tambah kementerian tersebut.

    10. RI Minta DK PBB Segera Bertindak

    Indonesia prihatin dengan konflik yang terjadi antara Iran dan Israel. Indonesia menyerukan semua pihak menahan diri.

    “Indonesia sangat prihatin atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri,” demikian keterangan Kemlu yang diunggah di akun Mofa Indonesia.

    Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak menurunkan ketegangan tersebut. Termasuk melakukan gencatan senjata Israel terhadap Palestina.

    “Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak untuk menurunkan ketegangan dan terus berupaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah, termasuk menghentikan pendudukan ilegal Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional oleh Israel,” ujarnya.

    Kemlu kembali menyerukan solusi dua negara. Menurutnya, solusi tersebut menjadi kunci stabilitas keamanan kawasan.

    “Penyelesaian masalah Palestina yang adil melalui Two-State Solution akan menjadi kunci terciptanya stabilitas keamanan Kawasan,” ucapnya.

  • Jika Dibalas, Serangan Kami Akan Lebih Besar!

    Jika Dibalas, Serangan Kami Akan Lebih Besar!

    Teheran

    Iran menghujani Israel dengan ratusan drone dan rudal. Pengamat mengatakan karena kecepatan drone sekitar 200 km/jam, maka sudah bisa terpantau Israel sejak awal. Bandara di Israel yang sempat ditutup, kembali dibuka.

    Pada Sabtu (13/04) malam, Garda Revolusi Iran mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan “ratusan drone dan rudal” ke lokasi militer di wilayah Israel. Demikian dikutip dari kantor berita AFP.

    Setelah peluncuran rudal dan drone tersebut, Iran mengancam akan melakukan serangan yang lebih besar ke wilayah Israel, apabila mereka membalas serangan drone dan rudal Teheran semalam.

    “Respons kami akan jauh lebih besar dibandingkan aksi militer malam ini jika Israel membalas Iran,” tandas Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri. Demikian dikutip dari kantor berita Reuters.

    Aksi serangan Iran berlangsung dua pekan setelah Konsulat Iran di Damaskus dihantam gempuran udara yang menewaskan sejumlah perwira Garda Revolusi Iran, termasuk komandan Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.

    Bagheri menambahkan bahwa Teheran memperingatkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) juga bakal jadi sasaran, jika Washington mendukung pembalasan Israel.

    Sejauh ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan ingin mengoordinasikan “tanggapan diplomatik terpadu” terhadap serangan Iran itu dalam pertemuan kelompok negara-negara kaya G7 yang diselenggarakan pada hari Minggu (14/04).

    Israel diperlengkapi dengan baik untuk drone jarak jauh Iran, tapi ‘setiap sistem bisa ditembus’

    Marina Miron, yang merupakan peneliti di Departemen Studi Perang di King’s College London, mengatakan kepada DW bahwa kemungkinan besar Iran menggunakan drone Mohajer 10 dalam serangannya.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Miron mengatakan ini adalah “satu-satunya drone yang dapat digunakan Iran. Setidaknya dari apa yang kita ketahui bahwa Iran memiliki persenjataan, memiliki peralatan yang diperlukan untuk menjangkau Israel.”

    “Ini adalah drone jarak jauh yang dapat terbang hingga 24 jam,” kata Miron, namun tidak dengan kecepatan yang terlalu tinggi. Mohajer 10 hanya mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam.

    “Tampaknya drone-drone ini telah terlihat sejak awal, mereka cukup lambat,” kata Miron. “Jadi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyadari fakta bahwa drone dan misil-misil itu datang. … Ini bukan langkah yang tidak terduga.”

    Miron mengatakan bahwa “sangat” mungkin bagi Israel untuk mencegat Mohajer 10, namun pertanyaan utamanya adalah berapa banyak yang diluncurkan, apa lagi yang mungkin ditembakkan Iran, dan apakah proksi Teheran akan mencoba untuk memenuhi pertahanan udara Israel.

    Israel memiliki sistem pencegat rudal yang dikembangkan dengan baik, yang sering disebut sebagai “Iron Dome”, namun Miron memperingatkan bahwa tidak ada sistem yang dapat menjamin jangkauan total.

    “Ini bisa ditembus dan kita telah melihatnya setelah serangan 7 Oktober,” katanya. “Setiap sistem pertahanan udara dapat ditembus sampai batas tertentu.”

    Serangan pertama Iran ke Israel dari wilayah sendiri

    Dari sudut pandang militer, kata Miron, “mengejutkan bahwa Iran, mengetahui konsekuensi yang mungkin terjadi, justru melancarkan serangan dari wilayahnya sendiri.”

    Seandainya tujuannya adalah untuk memaksimalkan kerusakan di Israel – dan untuk melindungi diri dari potensi dampaknya, menggunakan proksi mereka mungkin akan lebih masuk akal, kata Miron.

    Bandara di Israel telah dibuka kembali

    Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengemukakan, 99% drone dan rudal yang diluncurkan Iran telah ditembak jatuh.

    Dalam siaran televisi, Hagari menambahkan bahwa intersepsi tersebut mewakili “keberhasilan strategis yang sangat signifikan” dan bahwa “serangan Iran telah digagalkan.”

    Sempat ditutup setelah gempuran drone dan misil, Israel membuka kembali wilayah udaranya pada pukul 07:30 pagi waktu setempat, pada hari Minggu (14/04) setelah serangan Iran. Demikian dikutip dari kantor berita Associated Press (AP).

    “Mulai pukul 07.30 pagi, wilayah udara Israel dibuka kembali dan Bandara Ben Gurion kembali beroperasi,” demikian pernyataan otoritas bandara, seraya menambahkan bahwa bandara domestik akan dibuka kembali sepanjang hari.

    Namun otoritas bandara mengatakan bahwa jadwal penerbangan dari Tel Aviv diperkirakan akan terpengaruh dan meminta para pelancong untuk memeriksa informasi terkini jadwal penerbangan.

    Yordania juga membuka kembali wilayah udaranya setelah ditutup pada Sabtu malam karena serangan tersebut, kata TV pemerintah, dengan mengutip otoritas penerbangan Yordania.

    DK PBB gelar pertemuan darurat

    Ditutip dari AP, Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk sesi darurat pada hari Minggu (14/04) di New York, yang dijadwalkan pada pukul 16.00 sore waktu setempat untuk membahas serangan Iran.

    Malta, pemegang jabatan presiden bergilir saat ini, mengumumkan langkah tersebut menyusul permohonan dari duta besar Israel untuk PBB.

    “Hari ini, Iran telah melancarkan serangan langsung dari dalam wilayahnya yang mencakup lebih dari 200 [drone], rudal jelajah, dan rudal balistik terhadap Israel,” tulis Duta Besar Israel Gilad Erdan, yang menyebut serangan itu sebagai “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Israel.”

    ap/yp/hp (Reuters, AP; AFP)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Tegaskan Serangan Balasan Selesai, Ingatkan Israel Tak Serang Balik

    Iran Tegaskan Serangan Balasan Selesai, Ingatkan Israel Tak Serang Balik

    Teheran

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, menegaskan Teheran telah menyelesaikan serangan balasannya terhadap Israel. Bagheri memperingatkan Tel Aviv untuk tidak melancarkan serangan balik jika tidak ingin menuai reaksi yang “lebih kuat”.

    Garda Revolusi Iran (IRGC) melancarkan rentetan serangan drone dan rudal secara ekstensif terhadap wilayah Israel, dalam apa yang disebutnya sebagai “Operation True Promise” atau “Operasi Janji Sejati” untuk membalas serangan Tel Aviv terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.

    Serangan itu menewaskan belasan orang, termasuk tujuh personel Garda Revolusi Iran yang ditugaskan di Suriah. Terdapat dua jenderal Iran di antara korban tewas dalam serangan Israel, yakni komandan Pasukan Quds Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya, Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.

    “Menurut pandangan kami, operasi ini sudah selesai, tetapi Angkatan Bersenjata siap dan kami akan bertindak jika diperlukan,” ucap Bagheri dalam pernyataannya, seperti dilansir Press TV, Minggu (14/4/2024).

    Bagheri, dalam pernyataannya, membandingkan bahwa operasi tersebut tidak mencerminkan seluruh kemampuan militer Iran. Dia menyebut Operasi Janji Sejati hanyalah hukuman untuk Israel, dan memperingatkan Israel untuk tidak melakukan serangan balik karena respons Teheran nantinya “akan jauh lebih besar”.

    “Alasan operasi ini adalah pelanggaran garis merah (Iran) oleh rezim Zionis, yang tidak bisa kami toleransi dengan cara apa pun,” sebutnya.

    “Kami melihat operasi ini telah selesai, dan menurut kami, operasi ini telah berakhir. Tidak ada niat untuk melanjutkan operasi ini,” ujar Bagheri dalam pernyataannya seperti dilansir AFP.

    Israel sejauh ini belum mengumumkan respons resmi terhadap rentetan serangan Iran terhadap wilayahnya. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dalam tanggapan singkat via media sosial X, menyatakan bahwa Israel telah mencegat serangan Iran dan akan mampu “menang”.

    “Kita mencegat, kita memukul mundur (serangan), bersama-sama kita akan menang,” tulis Netanyahu dalam pernyataan berbahasa Ibrani via akun resmi media sosial X miliknya, seperti dilansir Al Jazeera.

    Sedangkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dalam pernyataan terpisah seperti dilansir AFP, menyatakan bahwa “operasi militer ini belum selesai”.

    Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan Netanyahu, saat keduanya bercakap via telepon ketika serangan Iran berlangsung, bahwa Washington tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

    Menanggapi penegasan Biden itu, para pejabat senior pemerintahan AS yang dikutip media Axios, menyebut Netanyahu mengatakan dirinya memahami sikap Washington.

    Disebutkan lebih lanjut oleh sumber pejabat-pejabat AS itu bahwa Biden dan para penasihat seniornya sangat mengkhawatirkan jika serangan balasan Israel terhadap Iran akan memicu perang regional dengan konsekuensi yang menyebabkan bencana.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

    Harapan Rusia Usai Serangan Udara Iran Hantam Israel

    Jakarta

    Rusia prihatin atas eskalasi di Timur Tengah setelah serangan Iran terhadap Israel. Rusia lantas menyerukan agar seluruh pihak dapat menahan diri.

    “Kami sangat prihatin dengan eskalasi berbahaya lainnya di Timur Tengah dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia, menurut sebuah unggahan di Telegram oleh kantor berita Rusia TASS, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (14/4/2024).

    Rusia berharap ketegangan di Timur Tengah dapat diselesaikan antar-negara secara diplomatik.

    “Kami berharap masalah-masalah di Timur Tengah akan diselesaikan oleh negara-negara melalui cara-cara politik dan diplomatik,” tambah kementerian tersebut.

    Sebelumnya, China menyampaikan keprihatinannya terhadap eskalasi usai serangan Iran Terhadap Israel. China berharap para pihak terkait dapat menahan diri demi mengurangi ketegangan lanjutan.

    Dilansir BBC, Minggu (14/4/2024), China menyerukan ‘pengendalian diri’ dalam menyikapi konflik usai serangan tersebut. China menyatakan pihaknya “sangat prihatin dengan eskalasi yang terjadi saat ini”, dan menambahkan bahwa pihaknya meminta “pihak-pihak terkait untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari peningkatan ketegangan lebih lanjut”.

    Diketahui, China memiliki hubungan diplomatik dan ekonomi yang erat dengan Iran, sementara AS dalam sepekan terakhir telah menyerukan Beijing untuk mendesak Tehran atau Ibu Kota Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

    Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan dukungan teguh negaranya untuk Israel setelah rentetan serangan drone dan rudal Iran menghujani sekutunya tersebut. Namun demikian, Biden menegaskan Washington tidak mendukung segala bentuk serangan balasan Israel terhadap Iran.

    Seperti dilansir CNN dan Axios, Minggu (14/4/2024), penegasan itu disampaikan oleh Biden saat berbicara via telepon dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Sabtu (13/4) waktu AS atau Minggu (14/4) waktu Israel, setelah serangan udara Iran menghujani wilayah Israel.

    Saat berbicara kepada Netanyahu via telepon, Biden “menegaskan kembali komitmen teguh Amerika” terhadap keamanan Israel.

    “Saya mengatakan kepadanya bahwa Israel menunjukkan kapasitas luar biasa untuk bertahan melawan dan mengalahkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya — mengirimkan pesan yang jelas kepada musuh-musuhnya bahwa mereka tidak bisa secara efektif mengancam keamanan Israel,” ujar Biden.

    Namun menurut sejumlah pejabat senior pemerintahan AS yang enggan disebut namanya, Biden juga menegaskan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi dalam operasi serangan apa pun terhadap Iran, dan tidak akan mendukung operasi semacam itu.

    Otoritas Iran menegaskan bahwa rentetan serangan udara yang dilancarkan terhadap wilayah Israel merupakan respons terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindakan agresif rezim Zionis terhadap Kedutaan Besar Iran di Damaskus”.

    Tehran bahkan menyebut serangannya terhadap Tel Aviv itu sebagai “pertahanan diri yang sah” berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    (taa/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Jakarta

    Konfrontasi militer langsung antara Iran dan Israel memunculkan perhatian baru terhadap angkatan bersenjata Iran. Apa kemampuan mereka?

    Awal bulan ini, Israel menyerang sebuah gedung di kompleks diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan tujuh komandan senior dan personel militer Iran.

    Iran bertekad untuk membalas, dan melakukannya sekitar dua minggu kemudian, dengan memulai serangan udara luas terhadap Israel pada Sabtu (13/4) yang melibatkan ratusan drone dan rudal yang ditujukan pada sasaran di Israel dan wilayah yang dikuasainya. Berikut ini gambaran militer Iran dan kemampuannya seperti dikutip dari The New York Times.

    Perang serius melawan Iran

    Para pejabat Israel mengatakan bahwa mereka akan menanggapi setiap serangan Iran dengan serangan balik, yang dapat memicu pembalasan lebih lanjut dari Iran dan mungkin meluas menjadi perang regional yang lebih luas. Bahkan ada kemungkinan konflik semacam itu akan berlarut-larut di Amerika Serikat (AS), meskipun pihak Washington telah menegaskan bahwa konflik tersebut tidak ada hubungannya dengan serangan di Damaskus.

    Para analis mengatakan bahwa musuh-musuh Iran, terutama AS dan Israel, telah menghindari serangan militer langsung terhadap Iran selama beberapa dekade, karena tidak ingin terlibat dengan aparat militer Teheran yang rumit. Sebaliknya, Israel dan Iran terlibat dalam perang bayangan yang panjang melalui serangan udara, laut, darat, dan dunia maya, dan Israel secara diam-diam menargetkan fasilitas militer dan nuklir di Iran serta membunuh para komandan dan ilmuwan.

    “Ada alasan mengapa Iran tidak terkena serangan,” kata Afshon Ostovar, seorang profesor urusan keamanan nasional di Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut dan pakar militer Iran. “Bukannya musuh-musuh Iran takut terhadap Iran. Mereka menyadari bahwa perang apa pun melawan Iran adalah perang yang sangat serius.”

    Ancaman militer yang ditimbulkan Iran

    Angkatan bersenjata Iran termasuk yang terbesar di Timur Tengah, dengan setidaknya 580 ribu personel aktif dan sekitar 200 ribu personel cadangan terlatih yang terbagi di antara tentara tradisional dan Islamic Revolutionary Guards Corps (Garda Revolusi Islam), menurut penilaian tahunan tahun lalu oleh International Institute for Strategic Studies.

    Tentara dan Garda Revolusi masing-masing memiliki pasukan darat, udara, dan angkatan laut yang terpisah dan aktif, dengan Garda Revolusi bertanggung jawab atas keamanan perbatasan Iran. Staf Umum Angkatan Bersenjata mengoordinasikan cabang-cabang dan menetapkan strategi keseluruhan.

    Garda Revolusi juga mengoperasikan Pasukan Quds, sebuah unit elit yang bertugas mempersenjatai, melatih dan mendukung jaringan milisi proksi di seluruh Timur Tengah yang dikenal sebagai ‘poros perlawanan.’ Milisi tersebut antara lain Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, kelompok milisi di Suriah dan Irak, serta Hamas dan Palestinian Islamic Jihad di Gaza.

    Panglima angkatan bersenjata Iran adalah pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang keputusan akhir atas semua keputusan besar. Meskipun milisi proksi tidak dihitung sebagai bagian dari angkatan bersenjata Iran, para analis mengatakan mereka dianggap sebagai kekuatan regional yang bersekutu, artinya siap berperang, bersenjata lengkap, dan loyal secara ideologis, sehingga dapat membantu Iran jika diserang.

    “Tingkat dukungan dan jenis sistem yang disediakan Iran untuk aktor non-negara benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal drone, rudal balistik, dan rudal jelajah,” kata Fabian Hinz, pakar militer Iran di Institut Internasional untuk International Institute for Strategic Studies di Berlin.”

    Mereka dapat dipandang sebagai bagian dari kemampuan militer Iran, khususnya Hizbullah, yang memiliki hubungan strategis paling dekat dengan Iran,” ujarnya.

    Selanjutnya: Jenis Senjata yang Dimiliki, dan Dari Mana Iran Mendapatkannya

  • AS Janji Lindungi Filipina-Jepang di Konflik Laut China Selatan

    AS Janji Lindungi Filipina-Jepang di Konflik Laut China Selatan

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji memberikan dukungan pertahanan kepada Jepang dan Filipina terkait konflik di Laut China Selatan. AS bakal memperkuat komitmen keamanan di Laut Cina Selatan.

    Dilansir Reuters, Jumat (12/4/2024) kapal China dan Filipina telah memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas. Oleh karena itu, Biden menjanjikan perlindungan.

    “Setiap serangan terhadap pesawat, kapal, atau angkatan bersenjata Filipina di Laut China Selatan akan mengacu pada perjanjian pertahanan bersama kita,” kata Biden saat bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Gedung Putih.

    Sebagaimana diketahui, China semakin tegas mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. China telah mengesampingkan klaim-klaim lain dari beberapa negara Asia Tenggara termasuk Filipina.

    Ketegangan tersebut, ditambah dengan perselisihan mengenai klaim Tiongkok atas pulau Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri, telah mendorong Biden untuk meningkatkan aliansi di wilayah tersebut.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini