kab/kota: Washington

  • Keluarga Korban Boeing 737 MAX Ajukan Tuntutan Rp 406 T

    Keluarga Korban Boeing 737 MAX Ajukan Tuntutan Rp 406 T

    Jakarta

    Perwakilan korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610 berharap tuntutan denda terbaru terhadap perusahaan Boeing di Amerika Serikat bisa menjadi momentum perbaikan transportasi udara pada masa depan. Tuntutan ini diajukan setelah bos Boeing mengakui telah membuat kesalahan.

    Apresiasi terhadap tuntutan ini disampaikan Anton Sahadi, perwakilan keluarga dari dua korban bernama Ryan Aryandi dan Ravi Andrian.

    “Sepatutnya dengan pengakuan-pengakuan tersebut, saya rasa CEO Boeing juga harus siap mengundurkan diri hari ini juga, bahwa itu adalah kelalaian sangat fatal,” kata Anton Sahadi.

    Terkait dengan tuntutan denda senilai US$24,8 miliar atau sekitar Rp406 triliun, Anton mengatakan dari sisi kemanusiaan “tidak bisa diukur (sebanding) dengan nyawa.”

    Getty Images

    “[Tapi] kalau soal nominal ya, tergantung kembali ke pribadi masing-masing kan, merasa cukup atau tidak,” katanya.

    Bagaimanapun, kata Anton, tuntutan terbaru terhadap perusahaan Boeing dapat menjadi momentum langkah perbaikan transportasi udara ke depan.

    “Jangan orientasinya hanya bisnis, tapi soal kemanusiaannya dikesampingkan,” katanya.

    Keluarga korban dari dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Boeing 737 Max telah mengajukan tuntutan, dan denda sebesarUS $24,8 miliar atau sekitar Rp406 triliun atas “kejahatan korporasi paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat”.

    Pengacara keluarga korban, Paul Cassell, mengatakan bahwa jumlah tersebut “adil dan jelas pantas”. Hal ini, kata dia, mengingat “kerugian yang sangat besar akibat kejahatan Boeing”.

    Dalam sebuah surat setebal 32 halaman yang dilihat oleh BBC, Cassell mengatakan bahwa pemerintah AS harus mengadili para pimpinan perusahaan tersebut saat 346 orang meninggal dalam dua kecelakaan pada tahun 2018 dan 2019.

    Getty Images

    Surat tersebut mengutip permintaan maaf kepala eksekutif Boeing, Dave Calhoun, pada hari Selasa lalu saat memberikan kesaksian kepada Kongres.

    “Saya meminta maaf atas kesedihan yang telah kami timbulkan,” katanya. Saat itu pula ia diejek oleh anggota keluarga korban kecelakaan yang hadir.

    Dua pesawat 737 Max mengalami kecelakaan terpisah waktu dan tempatnya. Namun kecelakaan ini hampir serupa. Total 346 orang meninggal dalam dua insiden ini.

    Pada bulan Oktober 2018, sebanyak 189 orang – semua yang berada di dalam penerbangan Lion Air – tewas setelah pesawat jatuh ke Laut Jawa 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

    Lalu, pada Maret 2019, penerbangan Ethiopian Airlines jatuh enam menit setelah lepas landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa. Semua (157 orang) yang berada di dalam pesawat tewas.

    AFPPemakaman massal bagi para korban kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines dilangsungkan di ibu kota Etiopia, Addis Ababa.

    Kedua kecelakaan tersebut disebabkan oleh sistem kontrol penerbangan yang rusak.

    Dalam kesaksiannya di Kongres, Bill Calhoun mengakui bahwa perusahaannya telah membuat kesalahan, dan mengatakan bahwa mereka telah “belajar” dari masa lalu.

    Dia juga mengakui bahwa Boeing telah mengajukan tuntutan terhadap pihak yang membocorkan dapur perusahaan. Namun, Calhoun mengatakan bahwa dia telah “mendengarkan” para karyawan tersebut.

    ReutersBoeing kembali menjadi sorotan setelah pintu pesawat Alaska Airlines copot di udara pekan lalu.

    Departemen Kehakiman sedang mempertimbangkan apakah akan menghidupkan kembali tuntutan pidana penipuan terhadap Boeing yang dijatuhkan pada tahun 2021, terkait dengan dua kecelakaan tersebut.

    Tuduhan ini tidak aktif lagi sejak perusahaan mengakui dalam sebuah kesepakatan bahwa mereka telah memperdaya regulator keselamatan udara tentang aspek-aspek 737 Max, dan berjanji untuk menciptakan sistem kepatuhan baru untuk mendeteksi dan mencegah kesalahan lebih lanjut.

    Bulan lalu, jaksa penuntut memutuskan bahwa kesepakatan tersebut telah dilanggar. Hal ini menyusul insiden terlepasnya panel pintu pesawat 737 Max pada maskapai Alaska Airlines pada Januari lalu, meninggalkan lubang menganga di badan pesawat di tengah penerbangan meskipun tidak ada korban jiwa.

    Puing-puing pesawat Lion Air JT610. (Getty Images)

    Departemen Kehakiman memiliki waktu hingga 7 Juli untuk memutuskan apakah akan menghidupkan kembali kasus ini.

    Dalam surat tersebut, Cassell mengatakan bahwa kliennya merekomendasikan agar departemen kehakiman memerintahkan sebagian dari tuntutan denda di masa depan digunakan untuk menciptakan pemantau independen atas langkah-langkah keselamatan dan kepatuhan perusahaan.

    Keluarga korban yang tewas dalam kecelakaan tersebut menghadiri sidang dengar pendapat di Kongres pada hari Selasa dan memegang foto-foto orang yang mereka sayangi.

    “Saya terbang dari Inggris ke Washington DC untuk mendengar secara langsung apa yang dikatakan CEO Boeing kepada Senat dan kepada dunia tentang perbaikan keselamatan yang dilakukan di perusahaan itu,” kata Zipporah Kuria, yang ayahnya tewas dalam kecelakaan jet Boeing 737 MAX 8 pada tahun 2019.

    “Saya juga terus mendesak pemerintah AS untuk meminta pertanggungjawaban pidana kepada Boeing dan para eksekutif perusahaan atas kematian 346 orang. Kami tidak akan berhenti sampai kami melihat keadilan.”

    (ita/ita)

  • Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia ingin membangun “arsitektur keamanan yang dapat diandalkan” di kawasan Asia Pasifik, dalam kunjungan kenegaraannya ke Vietnam pada Kamis (20/06). Kunjungan ini adalah bagian dari lawatan Putin ke Asia, yang dianggap sebagai bentuk perlawanan Rusia terhadap Barat.

    Sehari setelah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Korea Utara, Putin menerima penghormatan militer di Vietnam, dan Putin terlihat dipeluk oleh Presiden Vietnam To Lam dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh.

    Kedua pemimpin negara ini menyepakati pertukaran 11 perjanjian dan nota kesepahaman, termasuk kesepakatan di bidang minyak dan gas, ilmu pengetahuan nuklir, dan pendidikan.

    Presiden Vietnam menyebut Putin telah ikut berkontribusi pada “perdamaian, stabilitas, dan pembangunan” di dunia.

    AS kritik kunjungan Putin ke Asia

    Kunjungan Putin ke Asia kali ini menuai kritik dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. AS memprotes bahwa Putin seharusnya tidak diberi panggung untuk membela invasi Rusia di Ukraina.

    Rusia dan Vietnam menandatangani perjanjian-perjanjian mengenai berbagai isu termasuk energi, menggarisbawahi poros Moskow ke Asia setelah Barat menjatuhkan sanksi pada Moskow atas konflik di Ukraina.

    “Kami sangat berkomitmen untuk memperdalam kemitraan strategis yang komprehensif dengan Vietnam, yang tetap menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia,” kata Putin, dikutip dari kantor berita TASS Rusia.

    Dalam sebuah konferensi pers untuk mengakhiri lawatannya di Asia, Putin juga menuduh aliansi militer NATO telah menciptakan ancaman keamanan bagi Rusia di Asia, lapor TASS.

    Pengadilan Kriminal Internasional pernah mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, tuduhan itu dibantahnya.

    Zachary Abuza, seorang profesor di Sekolah Perang Nasional War AS. Abuza menggarisbawahi adanya kerbersamaan dalam sejarah Komunis antara Vietnam dan Rusia, di mana puluhan ribu kader Vietnam, termasuk anggota biro politik saat ini, pernah dilatih oleh Uni Soviet.

    AS akan perkuat hubungan dengan Vietnam

    Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan diplomatnya akan mengunjungi Vietnam pekan ini untuk menekankan komitmen Washington dalam bekerja sama dengan Vietnam dan memastikan Indo-Pasifik akan tetap bebas dan terbuka.

    Dalam kunjungan asisten Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Daniel Kritenbrink ini “juga akan menegaskan kembali dukungan AS untuk Vietnam yang kuat, mandiri, tangguh, dan sejahtera”, kata departemen itu.

    Secara terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen mengatakan bahwa mempererat kemitraan AS-Vietnam tidak mengharuskan Hanoi untuk memutus hubungannya dengan Rusia atau Cina.

    Seorang juru bicara delegasi Uni Eropa di Vietnam mengatakan bahwa Hanoi memiliki hak untuk mengembangkan kebijakan luar negerinya sendiri, tetapi juga menegaskan bahwa perang Rusia di Ukraina itu membuktikan bahwa Moskow tidak menghormati hukum internasional.

    “Perjalanan hubungan masyarakat yang sukses”

    Putin telah mengubah kunjungannya ke Asia ini menjadi “perjalanan hubungan masyarakat yang sangat sukses”. Presiden Rusia itu telah berhasil menandatangani perjanjian yang dengan Korea Utara dan Vietnam, kata ilmuwan politik Klaus Larres.

    “Apa yang Putin lakukan ini adalah solusinya untuk mengatasi keterasingan dirinya, yang merupakan sanksi akibat perang di Ukraina, invasi brutalnya ke negara tetangganya itu, dan kurangnya keberhasilan militer Rusia,” kata Larres, Jumat (21/06).

    “Dia benar-benar kehabisan amunisi dan dia bergantung pada negara-negara lain untuk mendapatkan amunisi, peralatan militer, dalam upaya memerangi Ukraina. Dan saya pikir bagi Putin, seluruh perjalanan ini adalah tentang memperkuat militernya dan juga meningkatkan kinerja ekonomi negaranya,” jelasnya.

    Menurut Larres, kunjungan Putin ke Hanoi “tidak akan mengarah ke Vietnam yang anti-Barat”. Justru menurutnya, “Vietnam memiliki kecenderungan untuk mencoba bersikap netral, berteman dengan semua pihak dan juga tidak menjalin aliansi formal dengan pihak mana pun.”

    Sementara lawatan Putin ke Korea Utara untuk mendapatkan dukungan dalam program senjata nuklir Pyongyang ini justru sangat membingungkan, kata Larres.

    “Kunjungan itu sangat mengancam keamanan global karena Kim dan Korea Utara adalah outlier di dunia. Kita tidak benar-benar tahu bagaimana cara berpikir Kim, apa yang akan dia lakukan, dan betapa impulsif dan emosionalnya dia,” ungkap Larres.

    Lebih lanjut, Larres mengatakan bahwa “semua pihak tahu, Rusia bukanlah negara yang didukung oleh AS. Secara struktural bahkan ekonomi negara itu lemah akibat invasinya ke Ukraina. Apakah Rusia akan berhasil dalam perang Ukraina, itu masih diragukan.”

    kp/hp (Reuters)

    (ita/ita)

  • AS Kecewa Dikritik Netanyahu di Tengah Ketegangan Soal Perang Gaza

    AS Kecewa Dikritik Netanyahu di Tengah Ketegangan Soal Perang Gaza

    Jakarta

    Gedung Putih menyatakan kekecewaan mendalam atas kritik dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terhadap Amerika Serikat. Kritikan itu disampaikan Netanyahu di tengah ketegangan antara kedua sekutu tersebut mengenai perang Israel di Gaza.

    Tanggapan Gedung Putih ini muncul seiring penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken merencanakan pertemuan dengan dua pejabat senior kepercayaan Netanyahu untuk membahas konflik Gaza.

    Sebelumnya, Netanyahu pada hari Selasa lalu mengeluarkan video berbahasa Inggris di mana dia mengatakan Blinken telah meyakinkannya bahwa pemerintahan Biden sedang berupaya untuk mencabut pembatasan pengiriman senjata ke Israel. Blinken kemudian menolak mengonfirmasi hal tersebut.

    Dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (21/6/2024), dalam percakapan diplomatik yang biasanya bersifat pribadi, Netanyahu juga mengatakan bahwa dia mengatakan kepada Blinken bahwa “tidak dapat dibayangkan” dalam beberapa bulan terakhir Washington menahan senjata dan amunisi untuk Israel.

    Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menanggapi pernyataan Netanyahu tersebut dalam sebuah pengarahan dengan wartawan. Dia mengatakan bahwa AS secara langsung telah menyatakan ketidaksenangannya kepada Israel atas pernyataan tersebut.

    “Saya pikir kami telah menyampaikan dengan jelas kepada rekan-rekan Israel kami melalui berbagai cara, kekecewaan kami yang mendalam terhadap pernyataan yang diungkapkan dalam video itu dan kekhawatiran kami atas keakuratan pernyataan yang dibuat,” kata Kirby.

    “Gagasan bahwa kami berhenti membantu Israel memenuhi kebutuhan pertahanan diri mereka sama sekali tidak akurat,” ujarnya.

    Sementara Blinken mengatakan pengiriman senjata – kecuali senjata yang memiliki bom besar – berjalan seperti biasa mengingat Israel menghadapi ancaman keamanan di luar Gaza, termasuk dari Hizbullah dan Iran. Dia menolak mengomentari percakapan pribadinya dengan Netanyahu selama konferensi pers pada hari Selasa.

    Pemerintah Amerika Serikat pada bulan Mei menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon dan 500 pon karena kekhawatiran akan dampak bom tersebut di daerah padat penduduk. Namun, Israel masih akan menerima persenjataan AS senilai miliaran dolar.

    Sorotan terhadap perilaku Israel dalam operasi militernya di Gaza telah meningkat seiring jumlah korban tewas warga Palestina akibat perang tersebut telah melonjak hingga di atas 37.000 orang. Demikian menurut para pejabat kesehatan di wilayah yang dikuasai kelompok Hamas itu.

    Sebelumnya pada April lalu, Presiden AS Joe Biden mengingatkan Israel bahwa AS akan berhenti memasok senjata, jika pasukan Israel melakukan invasi besar-besaran ke Rafah, sebuah kota di Gaza selatan yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi banyak orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang.

    Netanyahu mengatakan pada hari Kamis (20/6) waktu setempat, bahwa negaranya membutuhkan amunisi dari Amerika dalam “perang demi eksistensinya.”

    “Saya siap menerima serangan pribadi asalkan Israel menerima amunisi dari AS yang dibutuhkan dalam perang demi eksistensinya,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Brigade Azov Ukraina yang Kontroversial Direstui AS Serang Rusia

    Brigade Azov Ukraina yang Kontroversial Direstui AS Serang Rusia

    Jakarta

    Amerika Serikat dan beberapa negara barat seperti Prancis, kini mengizinkan Ukraina memakai senjata mereka untuk menyerang target militer di area Rusia. Nah terkait hal itu, sebuah batalion tempur Ukraina yang kontroversial pun menerima senjata dari AS untuk pertama kalinya dalam satu dekade.

    Departemen Luar Negeri AS mengumumkan Brigade Azov sekarang diizinkan menggunakan senjata Amerika untuk melawan Rusia. Brigade Azov, yang memiliki akar sayap kanan dan ultra nasionalis, adalah bagian Garda Nasional Ukraina dan evolusi dari batalion yang bertempur selama pendudukan Rusia di Krimea 10 tahun lalu.

    Namun dikutip detikINET dari Sky News, sebagai respons terhadap ideologi neo Nazi yang diusung para pendiri kelompok tersebut, AS telah melarang mereka menggunakan senjata Amerika pada tahun 2014.

    Namun kini, Deplu AS mengatakan mereka tidak menemukan bukti pelanggaran HAM berat oleh Brigade Azov, yang telah dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina sebagai Brigade Pasukan Khusus ke-12.

    Anggota kelompok tersebut saat ini memang menolak hubungan dengan kelompok sayap kanan, namun telah ditetapkan sebagai teroris oleh Rusia, yang terus mengatakan mereka adalah formasi bersenjata ultranasionalis.

    Menanggapi pencabutan larangan tersebut, Brigade Azov merasa senang. “Ini adalah halaman baru dalam sejarah unit kami. Azov menjadi lebih kuat, lebih profesional, dan bahkan lebih berbahaya bagi penjajah,” tulis mereka.

    Adapun juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut Moskow memandang sangat negatif terhadap keputusan Washington, dan mengatakan bahwa hal itu menunjukkan AS siap menerima Neo Nazi.

    Hal ini terjadi ketika Walikota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan di Berlin bahwa keputusan AS untuk mencabut sebagian pembatasan penggunaan senjata Barat telah mengurangi jumlah serangan terhadap kota tersebut.

    “Ini telah membantu. Itulah sebabnya mungkin Kharkiv ada di periode tenang dalam beberapa minggu terakhir sehingga tidak ada serangan besar seperti yang terjadi misalnya, pada bulan Mei,” cetusnya.

    Dilaporkan akhir pekan lalu, pesawat perang Ukraina untuk pertama kalinya menembakkan senjata yang mengenai sasaran di wilayah Rusia. Sumber militer Ukraina mengatakan pusat komando Rusia diserang di daerah Belgorod, Rusia barat.

    (fyk/fay)

  • Panas! AS Hancurkan 9 Drone Tempur Houthi dalam Sehari

    Panas! AS Hancurkan 9 Drone Tempur Houthi dalam Sehari

    Washington DC

    Militer Amerika Serikat (AS) mengumumkan pasukannya telah menghancurkan sedikitnya sembilan drone tempur milik kelompok Houthi dalam 24 jam terakhir. Serangan militer Washington itu dimaksudkan untuk membalas rentetan serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (19/6/2024), Komando Pusat AS atau CENTCOM dalam pernyataannya menyebut delapan drone di antaranya ditembak jatuh di wilayah Yaman, sedangkan satu drone lainnya dihancurkan di atas perairan Teluk Aden.

    CENTCOM juga menyatakan bahwa tidak ada korban luka atau kerusakan pada kapal-kapal AS, kapal koalisi atau kapal niaga dalam insiden tersebut.

    Sehari sebelumnya, seperti dilansir Reuters, militer AS melaporkan bahwa pasukannya telah menghancurkan empat radar Houthi, kemudian satu kapal permukaan yang tidak berawak dan satu drone yang juga milik Houthi.

    Menurut CENTCOM dalam pernyataan via media sosial X, radar dan kapal permukaan tidak berawak milik Houthi itu dihancurkan di wilayah Yaman yang dikuasai kelompok yang didukung Iran tersebut.

    Sementara drone tempur Houthi ditembak jatuh saat mengudara di atas Laut Merah.

    Kelompok Houthi, yang menguasai ibu kota dan area-area padat penduduk di Yaman, telah menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya sejak November tahun lalu, atau setelah perang berkecamuk antara Hamas — sekutunya — dan Israel di Jalur Gaza.

    Kelompok itu menjelaskan bahwa serangan-serangannya merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel.

    Saksikan juga ‘Saat Houthi Klaim Serang Kapal Tutor di Laut Merah’:

    Sedikitnya satu kapal tenggelam dan beberapa kapal lainnya disita, serta tiga orang tewas, dalam rentetan serangan Houthi sejak tahun lalu.

    Meskipun mendapat serangan balasan dari koalisi militer AS-Inggris dan beberapa negara lainnya, Houthi justru semakin meningkatkan serangan mereka terhadap kapal-kapal komersial di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia tersebut.

    Serangan Houthi memaksa para pemilik kapal mengubah rute pelayaran dengan menempuh jalur menjauhi jalan pintas penting Terusan Suez, yang membuat biaya semakin mahal dan memicu penundaan yang berdampak pada industri pelayaran penting yang dilewati 80 persen perdagangan internasional.

    Pada Senin (17/6) waktu setempat, Houthi melaporkan bahwa militer AS dan Inggris melancarkan enam serangan udara terhadap Bandara Internasional Hodeidah di Yaman dan empat serangan udara terhadap Pulau Kamaran di dekat pelabuhan Salif di lepas pantai Laut Merah.

    Serangan terhadap Kamaran itu menandai pertama kalinya pasukan koalisi pimpinan AS menargetkan pulau tersebut sejak serangan pembalasan terhadap Houthi dimulai pada awal Februari lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bertemu di Pyongyang, Putin-Kim Jong Un Sepakat Perkuat Hubungan

    Bertemu di Pyongyang, Putin-Kim Jong Un Sepakat Perkuat Hubungan

    Pyongyang

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memeluk Presiden Rusia Vladimir Putin saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/5) dini hari waktu setempat. Kedua pemimpin kemudian saling berbagi “pikiran secara mendalam” dan sepakat mengembangkan hubungan kedua negara.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (19/6/2024), Putin sedang melakukan perjalanan pertamanya dalam 24 tahun terakhir ke ibu kota Korut. Kunjungan ini kemungkinan akan mengubah hubungan Rusia dan Korut yang terjalin selama bertahun-tahun, saat kedua negara sama-sama menghadapi isolasi internasional.

    Laporan kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), menyebut kemitraan kedua negara bagaikan “mesin yang mempercepat pembangunan dunia multi-kutub baru”. Disebutkan KCNA bahwa kunjungan Putin menunjukkan persahabatan dan persatuan kedua negara yang tidak terkalahkan dan kokoh.

    Kim Jong Un menyapa dan menjabat tangan Putin yang mendarat di Pyongyang pada Rabu (19/6) dini hari waktu setempat. Tidak hanya itu, Kim Jong Un dan Putin juga disebut saling berpelukan saat bertemu dan berbicara di dekat pesawat yang membawa Presiden Rusia itu.

    Keduanya kemudian menaiki limusin yang sama yang bergegas menuju Rumah Tamu Negara Kumsusan.

    “Melewati jalan-jalan Pyongyang yang terang benderang pada malam hari, para pemimpin tertinggi saling bertukar pikiran secara mendalam dan membuka pikiran mereka untuk lebih mengembangkan hubungan DPRK-Rusia,” sebut KCNA menggunakan nama resmi Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.

    Agenda Putin di Pyongyang pada Rabu (19/6) waktu setempat mencakup diskusi tatap muka dengan Kim Jong Un, kemudian menghadiri konser gala, jamuan kenegaraan, menerima sambutan pengawal kehormatan, penandatanganan dokumen dan menyampaikan pernyataan kepada media.

    Informasi itu disampaikan oleh penasihat kebijakan luar negeri Putin, Yuri Ushakov, kepada kantor berita Rusia Interfax.

    Putin dan Kim Jong Un juga berjabat tangan saat bertemu di Pyongyang Foto: Reuters

    Rusia selama kini memanfaatkan hubungan yang menghangat dengan Korut untuk menyerang Amerika Serikat (AS). Sementara Pyongyang yang terjerat sanksi berat telah mendapatkan dukungan politik dan janji dukungan ekonomi serta perdagangan dari Moskow.

    Washington dan sekutu-sekutunya menyampaikan kekhawatiran mereka soal Rusia akan memberikan bantuan untuk program rudal dan nuklir Korut, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    AS dan sekutunya juga menuduh Pyongyang telah memasok rudal balistik dan peluru artileri yang digunakan Moskow dalam perang di Ukraina. Baik Korut maupun Rusia telah membantah adanya transfer senjata.

    Namun sebagai isyarat bahwa Rusia, anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto, sedang mengkaji ulang seluruh pendekatannya terhadap Korut, Putin memuji Pyongyang menjelang kunjungannya karena menolak apa yang disebutnya sebagai tekanan, pemerasan dan ancaman ekonomi AS.

    Dalam sebuah artikel yang dimuat halaman depan surat kabar partai berkuasa di Korut, Putin berjanji untuk “mengembangkan mekanisme perdagangan alternatif dan penyelesaian bersama yang tidak dikendalikan oleh Barat” dan “membangun arsitektur keamanan yang setara dan tidak bisa dipisahkan di Eurasia”

    Analis program 38 North di Washington, Rachel Minyoung Lee, menilai artikel media pemerintah Korut soal Putin itu menyiratkan peluang bagi pertumbuhan ekonomi Pyongyang dalam blok ekonomi anti-Barat yang dipimpin oleh Moskow, yang menjadi pesan yang mungkin menarik bagi Kim Jong Un.

    Putin juga mengeluarkan perintah presiden pada malam kunjungan ke Pyongyang yang isinya menyatakan Rusia ingin menandatangani “perjanjian kemitraan strategis yang komprehensif” dengan Korut. Ushakov menyebut bahwa hal itu akan mencakup masalah keamanan.

    Ditambahkan oleh Ushakov kesepakatan Rusia-Korut tidak akan ditujukan untuk negara mana pun, namun akan “menguraikan prospek kerja sama lebih lanjut”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Puja Puji Putin Jelang Kunjungan ke Korut Usai 24 Tahun

    Puja Puji Putin Jelang Kunjungan ke Korut Usai 24 Tahun

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan pujian ke Korea Utara (Korut) jelang kunjungannya. Kunjungan ke Korut ini jadi yang pertama dilakukan Putin dalam 24 tahun terakhir.

    Dilansir BBC, Selasa (18/6/2024), Putin memuji Korut yang dianggapnya ‘dengan tegas mendukung’ perang di Ukraina. Putin diperkirakan melakukan kunjungan di Korut selama 2 hari, yakni 18 dan 19 Juni.

    Putin juga diprediksi akan bertemu dengan Pemimpin Korut, Kim Jong Un. Kedua pemimpin terakhir kali bertemu pada bulan September 2023 di kosmodrom Vostochny di timur jauh Rusia. Kunjungan Putin ini merupakan kunjungan pertama Putin ke Pyongyang sejak tahun 2000.

    Dalam surat yang diterbitkan di media pemerintah Korea Utara, Putin berjanji membangun sistem perdagangan dan keamanan dengan Pyongyang ‘yang tidak dikendalikan oleh Barat’.

    Putin juga disebut berjanji mendukung upaya Pyongyang untuk membela kepentingannya meskipun ada apa yang disebutnya sebagai ‘tekanan, pemerasan, dan ancaman militer AS’, dalam artikel yang dicetak di Rodong Sinmun, corong partai berkuasa di Korea Utara. Putin mengatakan kedua negara terus ‘menentang dengan tegas’ apa yang dia gambarkan sebagai ambisi Barat ‘menghalangi pembentukan tatanan dunia multipolarisasi berdasarkan rasa saling menghormati keadilan’.

    Kremlin sendiri menggambarkan kunjungan itu sebagai ‘kunjungan kenegaraan persahabatan’ dengan media Rusia melaporkan bahwa Putin dan Kim mungkin menandatangani perjanjian kemitraan, termasuk mengenai masalah keamanan, dan akan memberikan pernyataan bersama kepada media. Sebuah parade di alun-alun Kim Il Sung sudah disiapkan untuk menyambut Putin.

    Putin juga diperkirakan akan menonton konser dan mengunjungi Gereja Ortodoks Tritunggal Pemberi Kehidupan di Pyongyang, satu-satunya gereja ortodoks di Korea Utara. Ada laporan bahwa Putin akan menginap di wisma Kumsusan di Pyongyang, tempat terakhir kali pemimpin Tiongkok Xi Jinping menginap selama kunjungan kenegaraannya ke Korut pada tahun 2019.

    Putin diperkirakan akan tiba bersama Menteri Pertahanan baru, Andrei Belousov, sementara Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak juga akan menjadi bagian dari delegasi tersebut. Kim mengatakan pekan lalu bahwa hubungan dengan Rusia telah ‘berkembang menjadi hubungan kawan seperjuangan yang tidak dapat dipatahkan’.

    Dalam pertemuan mereka tahun lalu, Putin mengatakan dia melihat ‘kemungkinan’ untuk kerja sama militer dengan Korea Utara, sementara Kim berharap presiden Rusia ‘menang’ di Ukraina.

    Gedung Putih mengaku tak khawatir dengan kunjungan Putin. Namun, AS prihatin dengan hubungan yang lebih erat antara Rusia dan Korut.

    “Kami tidak khawatir dengan perjalanan yang dilakukan Putin,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan pada hari Senin.

    “Yang kami khawatirkan adalah semakin dalamnya hubungan antara kedua negara,” sambungnya.

    Pada awal karir kepresidenannya di tahun 2000, Putin bertemu dengan ayah Kim, Kim Jong Il, yang masih menjadi pemimpin tertinggi Korut. Hubungan antara kedua negara ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Korut diketahui membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi luar angkasa setelah kegagalannya baru-baru ini dalam menempatkan satelit mata-mata kedua ke orbit – serta makanan, bahan bakar, dan mata uang asing. Sementara, Rusia terus menghadapi kekurangan senjata dalam perangnya di Ukraina.

    Washington dan Seoul menuduh Pyongyang memasok artileri dan peralatan lainnya ke Moskow, kemungkinan besar dengan imbalan makanan, bantuan militer, dan teknologi. Baik Korea Utara maupun Rusia menyangkal adanya kesepakatan senjata.

    Penerbangan Jadi Jadi Teka-teki

    Rencana perjalanan Putin, termasuk pesawat yang membawa Putin pun masih menjadi teka-teki. Otoritas Rusia dan Korut belum memberi penjelasan kapan tepatnya pemimpin Rusia itu akan tiba di Pyongyang. Meski demikian, kunjungannya dijadwalkan dimulai pada Selasa malam.

    Pesawat apa yang akan dinaiki Putin juga masih menjadi teka-teki. Hal ini membuat para pengamat di seluruh dunia terus memantau situs pelacak penerbangan.

    Media Rusia mengatakan Putin akan singgah di kota Yakutsk, Rusia, di Siberia timur. Putin diperkirakan akan menghabiskan beberapa jam di sana dan dijadwalkan bertemu dengan kepala daerah Yakutia serta menghadiri berbagai pameran. Dia mungkin berada di RSD201, yang sebelumnya lepas landas dari Moskow.

    Pesawat tersebut kini telah mendarat di Yakutsk dan diperkirakan akan mendarat di Pyongyang dalam waktu sekitar 3 jam. Namun, ada kemungkinan dia berada di dalam pesawat RSD 389, yang juga lepas landas dari Moskow dan kini terbang di atas Rusia. Pesawat itu baru akan tiba di Pyongyang sekitar 6 jam.

    Putin diperkirakan melakukan banyak hal penting di Korut pada Rabu (19/6) besok. Upacara penyambutan resmi antara delegasi kedua negara, di mana Putin juga akan menerima pengawal kehormatan bakal digelar besok.

    Pembicaraan besar akan dimulai setelah itu. Sebagai bagian dari kunjungan dua hari tersebut – Putin akan disuguhi konser gala.

    Dia juga dijadwalkan mengunjungi satu-satunya gereja ortodoks di Korea Utara – Gereja Tritunggal Pemberi Kehidupan – dalam perjalanan kembali ke bandara. Pemimpin Rusia tersebut diperkirakan akan langsung melakukan perjalanan ke Vietnam untuk kunjungan kenegaraan lainnya.

    Pyongyang Bersolek Sambut Putin

    Korut pun telah bersiap menyambut Putin. Foto Putin dan bendera Rusia terlihat menghiasi jalanan di ibu kota Korut, Pyongyang.

    Pyongyang telah didekorasi untuk menyambut Putin. Jalan-jalan di kota dipenuhi bendera Rusia dan potret Putin.

    Gambar dan rekaman yang dibagikan oleh kantor berita milik negara Rusia, RIA Novosti, menunjukkan spanduk menyambut Putin di sepanjang jalan bebas hambatan, dilapisi dengan poster propaganda Korea Utara.

    “Persahabatan antara Korea Utara dan Rusia abadi,” demikian tulisan salah satu spanduk di luar Bandara Internasional Sunan Pyongyang.

    “Kami dengan hangat menyambut Kamerad Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin,” demikian isi spanduk lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Putin Puji Korut Jelang Kunjungan Pertamanya dalam 24 Tahun

    Putin Puji Korut Jelang Kunjungan Pertamanya dalam 24 Tahun

    Pyongyang

    Presiden Rusia Vladimir Putin melontarkan pujian ke Korea Utara (Korut) jelang kunjungannya. Ini merupakan kunjungan pertama Putin ke Korut dalam 24 tahun terakhir.

    Dilansir BBC, Selasa (18/6/2024), Putin memuji Korea Utara karena ‘dengan tegas mendukung’ perang Moskow di Ukraina. Putin diperkirakan tiba di ibu kota Korut untuk bertemu dengan Pemimpin Korut, Kim Jong Un, Selasa malam.

    Kedua pemimpin terakhir kali bertemu pada bulan September 2023 di kosmodrom Vostochny di timur jauh Rusia. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Putin ke Pyongyang sejak tahun 2000.

    Dalam surat yang diterbitkan di media pemerintah Korea Utara, Putin berjanji untuk membangun sistem perdagangan dan keamanan dengan Pyongyang ‘yang tidak dikendalikan oleh Barat’.

    Putin juga berjanji mendukung upaya Pyongyang untuk membela kepentingannya meskipun ada apa yang disebutnya sebagai ‘tekanan, pemerasan, dan ancaman militer AS’, dalam artikel yang dicetak di Rodong Sinmun, corong partai berkuasa di Korea Utara. Putin mengatakan kedua negara akan terus ‘menentang dengan tegas’ apa yang dia gambarkan sebagai ambisi Barat ‘untuk menghalangi pembentukan tatanan dunia multipolarisasi berdasarkan rasa saling menghormati keadilan’.

    Amerika Serikat mengatakan pihaknya prihatin dengan ‘mendalamnya hubungan antara kedua negara’. Kremlin sendiri menggambarkan kunjunga tersebut sebagai ‘kunjungan kenegaraan persahabatan’ dengan media Rusia melaporkan bahwa Putin dan Kim mungkin menandatangani perjanjian kemitraan, termasuk mengenai masalah keamanan, dan akan memberikan pernyataan bersama kepada media.

    Sebuah parade di alun-alun Kim Il Sung sudah disiapkan untuk menyambut Putin. Putin juga diperkirakan akan menonton konser dan mengunjungi Gereja Ortodoks Tritunggal Pemberi Kehidupan di Pyongyang, satu-satunya gereja ortodoks di Korea Utara.

    Putin diperkirakan akan tiba bersama Menteri Pertahanan baru, Andrei Belousov, sementara Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dan Wakil Perdana Menteri Alexander Novak juga akan menjadi bagian dari delegasi tersebut.

    Kim mengatakan pekan lalu bahwa hubungan dengan Rusia telah ‘berkembang menjadi hubungan kawan seperjuangan yang tidak dapat dipatahkan’.

    Dalam pertemuan mereka tahun lalu, Putin mengatakan dia melihat ‘kemungkinan’ untuk kerja sama militer dengan Korea Utara, sementara Kim berharap presiden Rusia ‘menang’ di Ukraina.

    Gedung Putih mengatakan AS prihatin dengan hubungan yang lebih erat antara Rusia dan Korea Utara.

    “Kami tidak khawatir dengan perjalanan yang dilakukan Putin,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan pada hari Senin.

    “Yang kami khawatirkan adalah semakin dalamnya hubungan antara kedua negara,” sambungnya.

    John Nilsson-Wright, kepala program Jepang dan Korea di Pusat Geopolitik Universitas Cambridge, mengatakan Putin ‘memperkuat hubungan dengan mitra lamanya dalam Perang Dingin’ dalam upaya untuk ‘melawan anggapan bahwa AS dan sekutunya telah mampu melakukan hal tersebut untuk mengisolasi Moskow’.

    “Dia memperkuat hubungan antara rezim otoriter pada saat pemerintahan demokratis berada dalam posisi defensif, menghadapi tantangan keamanan global di Timur Tengah, Asia Timur dan Ukraina,” ujarnya.

    Pada tahun 2000, di awal karir kepresidenannya, Putin bertemu dengan ayah Kim, Kim Jong Il, yang masih menjadi pemimpin tertinggi Korut. Hubungan antara kedua negara ini meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.

    Korea Utara membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi luar angkasa setelah kegagalannya baru-baru ini dalam menempatkan satelit mata-mata kedua ke orbit – serta makanan, bahan bakar, dan mata uang asing. Sementara, Rusia terus menghadapi kekurangan senjata dalam perangnya di Ukraina.

    Washington dan Seoul menuduh Pyongyang memasok artileri dan peralatan lainnya ke Moskow, kemungkinan besar dengan imbalan makanan, bantuan militer, dan teknologi. Baik Korea Utara maupun Rusia menyangkal adanya kesepakatan senjata.

    Setelah Korea Utara, Putin diperkirakan akan mengunjungi Vietnam, negara Komunis dan sekutu lamanya, di mana kedua negara diperkirakan akan membahas isu-isu seperti perdagangan.

    (haf/imk)

  • Ketakutan Meningkat di Lebanon Atas Potensi Perang dengan Israel

    Ketakutan Meningkat di Lebanon Atas Potensi Perang dengan Israel

    Jakarta

    Ketika pertempuran terbaru antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon, dimulai, seorang perempuan Lebanon bernama Malak Daher berharap pertempuran itu hanya akan berlangsung beberapa hari saja.

    “Sangat sulit untuk berada jauh dari kehidupan Anda,” ujar perempuan berusia 30 tahun itu. Ia sebelumnya telah mengungsi dari kota selatan Mais al-Jabal. Kota ini terletak hampir tepat di perbatasan Lebanon-Israel, lokasi pertempuran berpusat.

    “Kamu merasa hidupmu terhenti. Seperti, hidup sedang berjalan di tempat lain, tapi waktumu sendiri telah berhenti,” tambahnya.

    Tapi harapan Daher tak bersambut. Pertempuran antara Hizbullah dan militer Israel belum berakhir. Faktanya, dalam beberapa minggu terakhir, hal tersebut tampaknya telah meningkat.

    Daher selamat dari perang tahun 2006 di Lebanon selatan antara Israel dan Hizbullah, namun mengatakan hal itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan perang yang terjadi saat ini.

    Pada awal Juni, kelompok hak asasi manusia melaporkan bahwa Israel menembakkan amunisi fosfor putih ke kota-kota di Lebanon, yang melanggar hukum kemanusiaan internasional. Sementara pekan ini, Hizbullah telah menembakkan lebih dari 160 roket ke Israel, sebagai balasan atas pembunuhan dua komandan mereka oleh Israel.

    Sejak serangan pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan oleh kelompok militan Hamas yang berbasis di Gaza, yang menyebabkan kematian sekitar 1.200 orang, situasi di perbatasan Israel-Lebanon menjadi tegang.

    Setelah dua perang yang tidak membuahkan hasil pada 1996 dan 2006, pasukan Israel dan Hizbullah lebih memilih melakukan serangan balasan dari wilayah masing-masing, tanpa menimbulkan korban jiwa yang besar.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran

    Namun, sejak tanggal 7 Oktober, serangan-serangan semacam ini telah meluas dari kedua belah pihak, baik dalam ukuran maupun jangkauannya.

    Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kerusuhan di perbatasan akan berubah menjadi perang skala penuh. Beberapa politisi ekstremis Israel mengatakan bahwa Israel harus menyerang Hizbullah sekarang. Sebuah survei bulan ini juga menunjukkan bahwa mayoritas warga Israel berpendapat, memulai perang dengan Hizbullah adalah ide yang bagus.

    “Serangan 7 Oktober secara dramatis meningkatkan ketidakamanan Israel,” demikian penjelasan yang disampaikan oleh lembaga think tank yang berbasis di Washington, Pusat Studi Strategis dan Internasional, pada Maret. “Jika Hamas, yang persenjataan dan pelatihannya kurang memadai dibandingkan Hizbullah, dapat membunuh lebih dari 1.100 warga Israel secara brutal, apa yang mungkin dilakukan oleh Hizbullah yang lebih tangguh?”

    Tidak jelas apakah perang yang lebih luas akan terjadi. Upaya diplomasi internasional saat ini didedikasikan untuk mencegah hal ini, dan sebagian besar ahli berpendapat bahwa tidak bijaksana jika Israel membuka front lain ketika mereka terus melanjutkan operasi militernya di Gaza. Ahli juga menggarisbawahi bahwa Hizbullah adalah musuh yang persenjataannya lebih bagus dan lebih kuat dibandingkan Hamas, musuh Israel di Gaza.

    Adapun Lebanon telah terperosok dalam krisis ekonomi dan politik selama bertahun-tahun. Sekalipun penduduknya bersimpati dengan warga Palestina, penduduk lokal Lebanon, yang berjuang melawan inflasi, pengangguran, dan ketidakpastian politik, kemungkinan besar tidak akan mendukung Hizbullah yang akan menyeret mereka ke arah perang.

    Otoritas Lebanon mengatakan ada lebih dari 375 korban jiwa di Lebanon sejak Oktober 2023, termasuk 88 warga sipil, akibat serangan Israel. Militer Israel menghitung 18 tentara dan 10 warga sipil tewas akibat tembakan Hizbullah.

    Puluhan ribu orang terpaksa pengungsi

    Puluhan ribu warga sipil, sekitar 100.000 warga Lebanon dan lebih dari 60.000 warga Israel, yang tinggal di kedua sisi perbatasan juga terpaksa mengungsi akibat pertempuran.

    Penduduk setempat mengatakan kepada DW bahwa mereka yang meninggalkan Lebanon selatan enggan untuk kembali kecuali mereka benar-benar terpaksa. Beberapa orang kembali lagi untuk memeriksa properti ketika keadaan tampak lebih tenang, atau untuk menghadiri pemakaman, misalnya. Namun sebagian besar toko dan supermarket di wilayah tersebut tutup, dan sulit mendapatkan persediaan, kata mereka.

    Ketika Daher pertama kali melarikan diri ke Beirut setelah pertempuran di perbatasan dimulai pada akhir 2023, perawat terlatih tersebut menganggur. Jadi, dia memutuskan untuk kembali bekerja di sebuah rumah sakit di tenggara Bint Jbeil, juga dekat perbatasan Lebanon dengan Israel. Kini, dia tinggal di sana selama tiga hari, bekerja secara shift, lalu kembali ke Beirut, tempat dia dan ibunya tinggal bersama kerabatnya.

    Suatu ketika, Daher sangat ingin kembali ke Mais al-Jabal sehingga dia dan ibunya yang berusia 60 tahun, yang dulunya bekerja dengan menanam zaitun dan tembakau di desa perbatasan, melakukan perjalanan pulang. Tapi itu adalah mimpi buruk, kata Daher kepada DW. Mereka tidak bisa tidur karena rudal dan roket datang sepanjang malam, sehingga mereka harus bersembunyi di koridor.

    “Saya pikir kami akan mati bersama,” kenang Daher, yang suaminya bekerja di Kuwait. Begitu matahari terbit, pasangan itu kembali ke Beirut. Kini Daher baru kembali bekerja, padahal dia sadar betul betapa berbahayanya pekerjaan itu. Pada akhir Mei, serangan Israel hampir menghantam rumah sakit tempatnya bekerja.

    “Mereka tidak hanya mengambil waktu saya,” kata Daher tentang militer Israel. “Mereka telah mencuri ambisi dan kedamaian saya. Saya telah menjadi perempuan pemarah dan cemas yang menunggu bantuan. Sebelumnya, saya adalah perempuan mandiri.”

    Beberapa orang di Lebanon menolak meninggalkan rumah

    Segelintir orang di Lebanon selatan menolak untuk pergi, meskipun pertempuran sedang berlangsung dan ancaman perang semakin meningkat. Salah satunya adalah Issam Alawieh, 44 tahun dan ayah tujuh anak. Dia tinggal di rumahnya di desa perbatasan Maroun el-Ras bersama istri dan dua putranya. Keluarga tersebut telah selamat dari tiga serangan udara Israel sejauh ini.

    “Anda hanya mendengar suara benturan. Ini seperti gunung berapi yang muncul dari bawah Anda,” kata Alawieh, yang kehilangan pendengarannya selama seminggu setelah satu serangan.

    Alawieh terus bekerja di toko roti di dekat Bint Jbeil.

    “Meski pendapatannya kurang bagus dan penjualannya turun 95%, saya harus tetap menyediakan makanan untuk anak-anak saya,” katanya kepada DW.

    Hidup dalam kondisi berbahaya seperti itu lebih baik daripada menjadi pengungsi dan terpaksa menerima bantuan di tempat lain, kata Alawieh. Tetangga yang meninggalkan kota menyebutnya gila, katanya, tapi dia yakin keluarganya telah beradaptasi. Anak-anak mulai terbiasa dengan suara bom.

    “Jika saya pergi dan meninggalkan semuanya di sini, saya akan dipermalukan, dan saya tidak menginginkan hal itu,” jelasnya. Tapi ada yang lebih dari itu, tambahnya: Ini adalah rumahnya.

    “Saya tidak bisa tinggal jauh dari Lebanon selatan. Tanah ini seperti ibu saya,” ujarnya. “Saya tidak bisa bertahan hidup tanpa dia, dan kami akan menang selama kami teguh di tanah kami.” (rs/gtp/hp)

    (ita/ita)

  • AS Hancurkan Kapal Patroli-Drone Houthi di Laut Merah

    AS Hancurkan Kapal Patroli-Drone Houthi di Laut Merah

    Washington DC

    Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya telah menghancurkan kapal patroli dan drone tempur milik kelompok Houthi yang mengudara di atas Laut Merah. Ini menjadi upaya terbaru untuk melemahkan kemampuan kelompok yang didukung Iran itu dalam menyerang kapal-kapal di jalur pelayaran internasional.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (14/6/2024), Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam pernyataannya menyebut pasukannya telah menghancurkan dua kapal patroli Houthi, kemudian satu kapal permukaan yang tidak berawak dan satu drone milik Houthi yang mengudara di atas Laut Merah.

    Militer AS juga mengatakan bahwa pasukannya telah menghancurkan sebuah sensor pertahanan udara di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.

    Rentetan serangan AS terhadap target-target Houthi itu merupakan bagian dari operasi militer bersama sekutunya, Inggris, untuk melemahkan kemampuan kelompok itu dalam melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya.

    Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pidato terbaru pada Kamis (13/6) pagi mengklaim pasukannya telah menargetkan kapal kargo bernama Verbena di Laut Arab, serta kapal Seaguardian dan Athina di Laut Merah.

    Laporan terpisah CENTCOM menyebut serangan Houthi terhadap kapal Verbena yang berbendera Palau itu memicu kebakaran dan membuat satu awak kapal terluka parah.

    CENTCOM melaporkan bahwa Houthi meluncurkan dua rudal balistik antikapal dari wilayah Yaman ke arah Laut Merah yang menghantam kapal kargo tersebut.

    Disebutkan CENTCOM bahwa tidak ada laporan kerusakan atau korban luka lainnya akibat serangan tersebut.

    Lihat Video: Houthi Klaim Serang Kapal Tutor di Laut Merah

    Serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya semakin meningkat sejak November tahun lalu, setelah perang berkecamuk antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Houthi telah menjelaskan bahwa serangan-serangannya merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel. Hampir semuanya dari total 2,3 juta penduduk daerah kantong Palestina itu terpaksa mengungsi dan terjadi kelaparan serta kehancuran yang meluas.

    CENTCOM, dalam pernyataannya, menegaskan “akan terus bertindak dengan mitra-mitranya untuk meminta pertanggungjawaban Houthi dan menurunkan kemampuan militer mereka”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)