kab/kota: Washington

  • Pernyataan Prabowo-Xi Jinping soal LCS Picu Kontroversi, Dubes AS Buka Suara

    Pernyataan Prabowo-Xi Jinping soal LCS Picu Kontroversi, Dubes AS Buka Suara

    Bisnis.com, JAKARTA – Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir buka suara terkait pernyataan bersama Indonesia dan China, yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping, mengenai pengembangan wilayah yang diperebutkan di Laut China Selatan (LCS) atau Laut Natuna Utara.

    Lakhdhir mengatakan, AS mendukung Indonesia dan negara-negara tetangganya untuk membahas persoalan Laut China Selatan sesuai dengan hukum internasional yang tertuang dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau UNCLOS pada 1982.

    “Semua diskusi, baik itu dengan Indonesia atau tetangga-tetangga Indonesia, harus didasarkan pada hukum internasional UNCLOS. Itulah komitmen kami kepada Indonesia,” kata Lakhdhir pada Press Briefing di Kantor Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, Jakarta pada Rabu (20/11/2024).

    Lakhdhir melanjutkan, Laut China Selatan juga menjadi salah satu topik pembahasan saat Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke Gedung Putih belum lama ini.

    Pada pertemuan itu, Presiden AS, Joe Biden, serta pejabat senior lainnya di Washington D.C. menyampaikan komitmen untuk mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

    “Kami juga mendukung kedaulatan Indonesia atas Zona Ekonomi Eksklusif [ZEE],” tambahnya.

    Sementara itu, melalui pernyataan bersama antara Presiden Biden dan Presiden Prabowo usai pertemuannya di Gedung Putih, kedua pemimpin negara menggarisbawahi dukungan mereka yang tak tergoyahkan untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penerbangan serta penghormatan terhadap hak kedaulatan dan yurisdiksi negara-negara pantai atas zona ekonomi eksklusif mereka sesuai dengan hukum laut internasional, sebagaimana tercermin dalam Konvensi Hukum PBB tahun 1982. Laut (UNCLOS). 

    AS dan Indonesia juga mengakui pentingnya implementasi Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan tahun 2002 secara penuh dan efektif dan menyatakan dukungan terhadap upaya Asean untuk mengembangkan Kode Etik yang efektif dan substantif di Laut China Selatan. yang mematuhi hukum internasional, khususnya UNCLOS, dan menghormati hak dan kepentingan pihak ketiga. 

    Sebelumnya, Indonesia membantah pihaknya secara efektif mengakui klaim China yang disengketakan di Laut China Selatan setelah pernyataan bersama dengan Beijing mengenai pengembangan wilayah yang diperebutkan mendapat kecaman keras. 

    Dikutip dari Bloomberg, kehebohan ini muncul setelah China mengeluarkan pernyataan bersama selama kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing baru-baru ini yang menyebutkan kedua negara sepakat untuk berkolaborasi dalam inisiatif maritim dan mencapai pemahaman bersama mengenai pembangunan bersama di bidang-bidang yang memiliki klaim yang tumpang tindih. 

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam keterangan resminya mengatakan pernyataan tersebut tidak dapat diartikan sebagai pengakuan atas klaim kontroversial “sembilan garis putus-putus” atau nine dash line yang dilakukan China. 

    Kerja sama ini tidak dapat dimaknai sebagai pengakuan atas klaim ‘9-Dash-Lines’. Indonesia menegaskan kembali posisinya selama ini bahwa klaim tersebut tidak memiliki basis hukum internasional dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982. Dengan demikian, kerja sama tersebut tidak berdampak pada kedaulatan, hak berdaulat, maupun yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara,” jelas Kemlu.

  • AS Tutup Sementara Kedubes di Ukraina, Ada Apa?

    AS Tutup Sementara Kedubes di Ukraina, Ada Apa?

    Kyiv

    Amerika Serikat (AS) mengumumkan penutupan sementara kedutaan besarnya di Kyiv, Ukraina. Langkah ini diambil setelah pihak Kedutaan Besar AS menerima informasi soal potensi serangan udara besar-besaran di ibu kota Ukraina itu pada Rabu (20/11) waktu setempat.

    “Karena sangat berhati-hati, kedutaan besar (di Kyiv) akan ditutup, dan para pegawai kedutaan diinstruksikan untuk berlindung di tempat,” demikian pernyataan Departemen Urusan Konsuler Luar Negeri AS , seperti dilansir Reuters, Rabu (20/11/2024).

    “Kedutaan Besar AS merekomendasikan warga negara AS untuk bersiap berlindung segera jika peringatan serangan udara diumumkan,” imbuh pernyataan itu, yang dipublikasikan pada situs resmi Kedutaan Besar AS di Kyiv.

    Peringatan soal potensi serangan udara besar-besaran itu muncul sehari setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS pasokan AS untuk menyerang wilayah Rusia. Serangan itu memanfaatkan izin yang baru saja diberikan oleh pemerintah Presiden Joe Biden kepada Kyiv.

    Moskow telah memperingatkan negara-negara Barat selama beberapa bulan terakhir, jika Washington mengizinkan Kyiv menembakkan rudal pasokan AS, Inggris dan Prancis jauh ke dalam wilayah Rusia, maka itu akan dianggap sebagai keterlibatan langsung negara-negara anggota NATO dalam perang di Ukraina.

    Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Oktober lalu bahwa Rusia akan merespons serangan Ukraina yang dilancarkan menggunakan senjata buatan AS jauh ke dalam wilayah negaranya.

  • DK PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza, Sikap AS Tak Jelas

    DK PBB Akan Voting Resolusi Gencatan Senjata Gaza, Sikap AS Tak Jelas

    Draf resolusi yang akan divoting pada Rabu (20/11) waktu setempat itu juga menyerukan “masuknya bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar secara aman dan tanpa hambatan”, termasuk di Jalur Gaza bagian utara yang terkepung, dan mengecam segala upaya untuk membuat warga Palestina kelaparan.

    Delegasi Palestina di PBB berpendapat bahwa isi draf resolusi terbaru itu tidaklah cukup.

    “Nasib Gaza akan menghantui dunia selama beberapa generasi mendatang,” ucap Duta Besar Palestina, Riyad Mansour, memberi peringatan.

    Dia menyebut satu-satunya tindakan yang harus dilakukan Dewan Keamanan PBB adalah menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat berdasarkan pasal 7 Piagam PBB. Pasal itu memungkinkan Dewan Keamanan PBB mengambil langkah-langkah guna menegakkan resolusinya, seperti pemberlakuan sanksi.

    Namun isi draf resolusi terbaru itu sama sekali tidak menyebut opsi tersebut.

    Sejak awal perang berkecamuk di Jalur Gaza, Dewan Keamanan PBB gagal untuk satu suara dalam menyerukan gencatan senjata. AS yang merupakan salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB, berulang kali menggunakan hak vetonya yang menggagalkan disepakatinya sejumlah resolusi.

    Namun, beberapa diplomat menyatakan harapan mereka bahwa setelah kemenangan Donald Trump dalam pilpres AS pada 5 November lalu, Presiden Joe Biden mungkin akan lebih fleksibel dalam beberapa minggu terakhir dia menjabat.

    Pada saat itu, AS tidak menggunakan hak vetonya, yang menjadi terobosan baru dari dukungan tradisional Washington terhadap Israel dalam isu sensitif mengenai permukiman Yahudi di wilayah Palestina.

    (nvc/ita)

  • Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina: Gertakan untuk Takut-takuti Barat!

    Rusia Ubah Doktrin Nuklir, Ukraina: Gertakan untuk Takut-takuti Barat!

    Washington DC

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menganggap langkah Rusia yang memperbarui doktrin nuklirnya sebagai “gertakan”. Sybiga mengingatkan sekutu-sekutu Barat untuk tetap “berpikiran jernih dan tidak menyerah pada rasa takut” dalam menghadapi langkah terbaru Moskow tersebut.

    Sybiga, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), menyampaikan pernyataan itu saat berbicara dalam sidang Kongres Amerika Serikat (AS) di Gedung Capitol, Washington DC, pada Selasa (19/11) waktu setempat. Gedung Putih sebelumnya menyebut langkah Rusia itu sebagai “retorika tidak bertanggung jawab”.

    “Saat ini, kami melihat upaya baru Kremlin dalam menggunakan gertakan nuklir untuk menakut-nakuti Barat,” ucap Sybiga dalam pernyataannya.

    “Retorika publik nuklir mereka yang diperbarui soal penggunaan senjata nuklir tidak lebih dari sekedar pemerasan,” sebutnya.

    “Mereka telah menggunakannya berkali-kali sebelumnya ketika keputusan kuat diambil. Kita harus tetap berkepala dingin, berpikiran jernih dan tidak menyerah pada rasa takut,” cetus Sybiga dalam pernyataannya.

    Presiden Vladimir Putin memberikan persetujuan dengan menandatangani dekrit, pada Selasa (19/11) waktu setempat, yang memperluas cakupan soal kapan dan dalam situasi apa Rusia bisa menggunakan senjata nuklir. Langkah ini dipandang sebagai pesan yang jelas untuk Ukraina dan negara-negara Barat, terutama AS.

    Doktrin nuklir terbaru itu menguraikan bahwa Rusia kini bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya terhadap negara non-nuklir, termasuk Ukraina, jika negara itu didukung oleh kekuatan nuklir.

  • Qatar Bicara Soal Kantor Politik Hamas di Doha Belum Tutup Permanen

    Qatar Bicara Soal Kantor Politik Hamas di Doha Belum Tutup Permanen

    Doha

    Otoritas Qatar mengungkapkan bahwa para pemimpin Hamas saat ini sedang tidak berada di Doha, ibu kota Qatar. Namun, ditegaskan bahwa kantor biro politik Hamas yang ada di Doha belum ditutup secara permanen.

    Awal bulan ini, seorang pejabat Amerika Serikat (AS) yang enggan disebut namanya, yang dikutip Reuters, mengatakan bahwa Washington telah meminta Qatar untuk mengusir Hamas dari negaranya, dan Doha telah menyampaikan pesan itu kepada Hamas.

    Otoritas Qatar sebelumnya membantah laporan yang menyebut pihaknya telah meminta Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, untuk segera meninggalkan negara tersebut.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, dalam pernyataan terbaru seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (20/11/2024), mengatakan bahwa kantor biro politik Hamas didirikan untuk memfasilitasi upaya mediasi dalam mengakhiri perang di Jalur Gaza.

    “Tentunya, jika tidak ada proses mediasi, maka kantor itu sendiri tidak memiliki fungsi apa pun selain menjadi bagian dari proses tersebut,” jelas Al-Ansari.

    Namun, dia juga mengungkapkan bahwa para pemimpin Hamas saat ini sedang tidak berada di Doha.

    “Para pemimpin Hamas yang berada dalam tim perundingan sekarang tidak berada di Doha. Seperti yang Anda ketahui, mereka berpindah antar ibu kota yang berbeda-beda,” ucap Al-Ansari dalam pernyataannya.

  • Putin Ubah Aturan Serangan Nuklir Rusia, AS Tak Terkejut

    Putin Ubah Aturan Serangan Nuklir Rusia, AS Tak Terkejut

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mengaku tidak terkejut dengan pengumuman terbaru Rusia soal perubahan doktrin nuklir yang telah disetujui oleh Presiden Vladimir Putin. Washington menyebut Moskow sudah memberikan isyarat soal niatnya mengamendemen doktrin penggunaan senjata nuklirnya beberapa waktu terakhir.

    Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), disampaikan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih saat menanggapi pengumuman Kremlin soal Putin memberikan persetujuan untuk doktrin nuklir Rusia yang diperbarui atau diamandemen.

    Doktrin nuklir terbaru itu menyatakan Rusia kini bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya, jika dihantam serangan rudal konvensional yang didukung oleh negara yang juga memiliki kekuatan nuklir.

    “Kami tidak terkejut dengan pengumuman Rusia soal mereka akan memperbarui doktrin nuklirnya,” ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam pernyataannya.

    Disebutkan juru bicara itu bahwa Moskow sebenarnya telah “memberikan isyarat soal niatnya” untuk melakukan hal tersebut selama beberapa pekan terakhir.

    Dalam tanggapan lebih lanjut, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengecam langkah Rusia itu sebagai “retorika yang tidak bertanggung jawab”. “Ini lebih merupakan retorika tidak bertanggung jawab yang sama dari Rusia, yang telah kita saksikan selama dua tahun terakhir,” sebutnya.

    Namun demikian, menurut juru bicara itu, Washington saat ini tidak melihat adanya kebutuhan untuk mengubah postur kekuatan nuklir mereka sendiri.

  • AS Tiba-tiba Tarik Kapal Induknya dari Timur Tengah, Kenapa?

    AS Tiba-tiba Tarik Kapal Induknya dari Timur Tengah, Kenapa?

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikan satu-satunya kapal induk mereka, yang beberapa waktu terakhir disiagakan di perairan Timur Tengah. Namun, Washington menekankan bahwa militernya masih memiliki kemampuan yang cukup untuk menghadapi berbagai ancaman dan segala kemungkinan di kawasan itu.

    Penarikan kapal induk AS yang bernama USS Abraham Lincoln itu, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (20/11/2024), diumumkan oleh Pentagon atau Departemen Pertahanan AS pada Selasa (19/11) waktu setempat.

    Pentagon menyatakan bahwa USS Abraham Lincoln telah meninggalkan area tanggung jawab Komando Pusat AS atau CENTCOM pada akhir pekan dan memasuki area Armada ke-7 di kawasan Indo-Pasifik.

    Awal bulan ini, AS mengumumkan pengerahan kapal penghancur rudal balistik tambahan, skuadron jet tempur dan pesawat tanker, serta beberapa pesawat pengebom jarak jauh B-52, ke kawasan tersebut sebagai persiapan dimulainya keberangkatan USS Abraham Lincoln.

    USS Abraham Lincoln tiba di Timur Tengah pada Agustus lalu, setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan kapal induk itu untuk mempercepat transitnya guna menggantikan kapal induk AS lainnya, USS Theodore Roosevelt dan kelompok tempurnya, dalam mempertahankan kehadiran di kawasan.

    Langkah itu dilakukan saat AS meningkatkan pengerahan aset dan pasukan ke kawasan itu, menyusul ancaman dari Iran dan proksinya untuk membalas Israel yang menewaskan pemimpin Hamas dan Hizbullah dalam serangan di Teheran dan Beirut.

    Iran akhirnya menyerang Israel dengan ratusan rudal balistik dan drone pada 13 April dan 1 Oktober lalu, yang dibalas oleh Tel Aviv dengan serangan udara terhadap Teheran. Rentetan aksi saling serang itu tampaknya belum akan berakhir, dengan Iran telah mengancam akan kembali membalas serangan Israel.

  • Pertama Kali, Ukraina Tembakkan Rudal Jarak Jauh AS ke Rusia!

    Pertama Kali, Ukraina Tembakkan Rudal Jarak Jauh AS ke Rusia!

    Kyiv

    Untuk pertama kalinya, militer Ukraina menembakkan rudal jarak jauh ATACMS yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) ke wilayah Rusia. Serangan menggunakan rudal jarak jauh buatan Washington ini bertepatan dengan 1.000 hari perang berkecamuk di Ukraina sejak invasi Rusia pada Februari 2022 lalu.

    Serangan udara dengan rudal jarak jauh ATACMS ini, seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (20/11/2024), dilancarkan setelah pemerintahan Presiden Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jenis tersebut dalam serangan lebih jauh ke wilayah Rusia.

    Ukraina mengatakan pasukannya menyerang gudang senjata Rusia di area berjarak sekitar 110 kilometer di dalam wilayah Rusia. Disebutkan oleh Kyiv bahwa serangan itu menyebabkan ledakan susulan. Militer Ukraina tidak secara terbuka menyebut jenis senjata yang digunakan dalam serangan itu.

    Namun seorang pejabat senior Ukraina dan seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa serangan terhadap wilayah Bryansk di Rusia pada Selasa (19/11) waktu setempat itu “dilancarkan dengan rudal ATACMS” — yang merujuk pada Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat yang dipasok AS.

    Militer Rusia, dalam pernyataan terpisah, melaporkan pasukannya menembak jatuh lima rudal, dari total enam rudal, yang ditembakkan ke fasilitas militer di wilayah Bryansk. Puing-puing dari salah satu fasilitas itu sempat memicu kebakaran, yang berhasil dipadamkan dengan cepat dan tidak memicu korban atau kerusakan.

    Biden memberikan persetujuan kepada Ukraina untuk menggunakan rudal ATACMS yang dipasok AS, dan memiliki jangkauan hingga 300 kilometer, untuk serangan semacam itu di wilayah Rusia.

  • Harga Minyak Dunia Melejit Hari Ini – Page 3

    Harga Minyak Dunia Melejit Hari Ini – Page 3

    Harga minyak dunia naik lebih dari USD 2 per barel pada perdagangan Senin. Kenaikan harga minyak ini setelah rilis berita bahwa produksi minyak mentah di ladang minyak Johan Sverdrup di Norwegia telah dihentikan.

    Selain itu, harga minyak dunia kembali naik karena adanya eskalasi perang Rusia-Ukraina.

    Mengutip CNBC, Selasa (19/11/2024), harga minyak mentah Brent naik USD 2,26, atau 3,18% dan ditutup pada level USD 73,30 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup pada USD 69,16 per barel, naik USD 2,14 atau 3,19%.

    Equinor, perusahaan energi internasional berkantor pusat di Norwegia, mengatakan telah menghentikan produksi dari ladang minyak Johan Sverdrup, yang merupakan ladang minyak terbesar di Eropa Barat, karena pemadaman listrik.

    Juru bicara Equinor mengatakan, pekerjaan untuk memulai kembali produksi sedang berlangsung, tetapi tidak segera jelas kapan akan dilanjutkan.

    Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan, harga minyak memperpanjang kenaikannya karena berita penghentian produksi, yang mengindikasikan kemungkinan pengetatan pasar minyak mentah Laut Utara. Pasokan fisik minyak mentah dari Laut Utara mendukung kompleks berjangka Brent.

    Harga juga naik karena perang Rusia di Ukraina meningkat selama akhir pekan.

    Dalam pembalikan signifikan kebijakan Washington, pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengizinkan Ukraina menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke Rusia. Hal ini diungkap oleh dua pejabat AS dan sumber yang mengetahui keputusan tersebut.

     

  • Harga Minyak Naik Setelah Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Buatan AS

    Harga Minyak Naik Setelah Ukraina Serang Rusia dengan Rudal Jarak Jauh Buatan AS

    Chicago, Beritasatu.com – Harga minyak dunia naik tipis pada Selasa (19/11/2024) setelah Ukraina menyerang Rusia dengan rudal jarak jauh buatan AS.

    Harga emas West Texas Intermediate (WTI) acuan AS kontrak Desember naik 23 sen atau (0,33%) mencapai US$ 69,39 per barel. Sementara sepanjang tahun ini, minyak mentah AS telah turun sekitar 3%. 

    Sedangkan harga minyak Brent acuan global kontrak Januari naik 1 sen atau 0,01% menjadi US$ 73,31 per barel. Sejak awal 2024 hingga kini, harga minyak patokan global turun hampir 5%.

    Dilansir CNBC International, meskipun harga minyak sedikit berubah pada Selasa, tetapi naik signifikan sekitar 3% pada Senin (18/11/2024) di tengah kekhawatiran meningkatnya perang Ukraina dan Rusia.

    Serangan itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan senjata itu untuk menyerang Rusia. Sikap Biden ini sebuah perubahan besar dari posisi Washington sebelumnya.

    Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa mengatakan, Ukraina menyerang fasilitas di wilayah Bryansk dengan enam rudal Atacams saat ketegangan meningkat di Eropa Timur. Sebagai tanggapan, Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas Moskwa untuk menggunakan senjata nuklir.

    Keputusan Biden mengizinkan penggunaan rudal buatan AS untuk menyerang Rusia muncul hanya 2 bulan sebelum ia lengser dari jabatannya. Presiden terpilih Donald Trump berkampanye untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Invasi besar-besaran Moskwa ke Ukraina mengguncang pasar energi global pada 2022 karena negara-negara Eropa berusaha mengakhiri ketergantungan pada gas alam Rusia.