kab/kota: Washington

  • Kepala CENTCOM Amerika Serikat Bahas Upaya Anti-ISIS dalam Kunjungan ke Irak dan Suriah – Halaman all

    Kepala CENTCOM Amerika Serikat Bahas Upaya Anti-ISIS dalam Kunjungan ke Irak dan Suriah – Halaman all

    Kepala CENTCOM Bahas Upaya Anti-ISIS dalam Kunjungan ke Irak dan Suriah

    TRIBUNNEWS.COM- CENTCOM mengumumkan pada tanggal 10 Desember bahwa komandannya, Jenderal Michael Kurilla, mengunjungi Irak dan Suriah dan bertemu dengan komandan militer AS, pejabat Irak, dan perwakilan milisi Kurdi yang didukung Washington – Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

    Kelompok perlawanan Irak, Gerakan Al-Nujaba, telah memperingatkan adanya rencana yang dipimpin Turki dan Barat untuk mengacaukan Irak setelah jatuhnya Suriah.

    Jenderal tersebut “mengunjungi komandan dan prajurit militer AS, serta mitra kami dalam Mengalahkan ISIS, Pasukan Demokratik Suriah, di beberapa pangkalan di Suriah,” kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan. 

    “[Kurilla] menerima penilaian langsung atas langkah-langkah perlindungan pasukan, situasi yang berkembang pesat, dan upaya yang sedang berlangsung untuk mencegah ISIS memanfaatkan situasi saat ini. USCENTCOM tetap berkomitmen untuk mengalahkan ISIS secara permanen,” tambah pernyataan tersebut. 

    Di Baghdad, Kurilla bertemu dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani dan beberapa pejabat militer Irak lainnya. 

    Para pemimpin membahas “penguatan kerja sama bilateral dan keamanan regional, situasi yang berubah cepat di Suriah, serta operasi penumpasan ISIS di Irak. Para pemimpin juga membahas kemitraan berkelanjutan antara pasukan Koalisi dan Irak.”

    “Kami tetap berdedikasi untuk mengalahkan ISIS dan berkomitmen terhadap keamanan mitra kami yang bertetangga dengan Suriah – termasuk Irak, Yordania, Lebanon, dan Israel,” pernyataan tersebut mengutip pernyataan Kurilla. 

    Tidak ada pembahasan mengenai pembicaraan terkini antara Washington dan Baghdad untuk mengubah peran pasukan koalisi di Irak menjadi peran penasihat – negosiasi terus terhenti. Pada awal September, Sudani menyatakan bahwa ISIS tidak lagi menjadi ancaman bagi negaranya. 

    Pernyataan CENTCOM muncul dua hari setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan penyerbuan Damaskus oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan proksi Turki – pasukan Tentara Nasional Suriah (SNA), yang memiliki hubungan dekat dengan ISIS selama bertahun-tahun. 

    Kelompok perlawanan Irak, Gerakan Al-Nujaba, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 10 Desember bahwa ada “ruang operasi” yang berbasis di Turki – yang melibatkan intelijen Inggris, Israel, dan negara-negara NATO – yang bertujuan untuk mengacaukan Irak dan menerapkan rencana “destruktif” dan “subversif” di negara tersebut. 

    “Peristiwa di Suriah bukan suatu kebetulan,” tambah pernyataan Gerakan Al-Nujaba. Sel-sel ISIS telah mulai mendapatkan momentum di Suriah setelah jatuhnya Assad. 

    Militan ISIS membunuh 54 tentara Suriah yang melarikan diri dari serangan kelompok teror tersebut di provinsi tengah Homs pada hari Senin.

    Militan ISIS menangkap “personel yang melarikan diri dari dinas militer di padang pasir … selama keruntuhan rezim” presiden terguling Bashar al-Assad dan “mengeksekusi 54” dari mereka di daerah Sukhna di padang pasir Homs, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR). 

    Militer AS telah dituduh selama bertahun-tahun memberikan dukungan logistik kepada elemen ISIS di gurun Suriah.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Ukraina Serang Lapangan Militer Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh Buatan AS

    Ukraina Serang Lapangan Militer Rusia Pakai Rudal Jarak Jauh Buatan AS

    Moskow

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina menyerang sebuah lapangan udara militer di Rusia selatan dengan rudal jarak jauh yang dipasok Amerika Serikat (AS). Militer Rusia berjanji akan membalas serangan tersebut.

    Dilansir AFP dan Reuters, Rabu (11/12/2024), serangan ini terjadi pada Rabu dini hari waktu Rusia. Rusia mengatakan dua rudal berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan rudal Pantsir.

    “Enam rudal balistik ATACMS buatan Amerika digunakan. Dua rudal ditembak jatuh oleh kru tempur sistem pertahanan udara Pantsir, sementara yang lainnya dibelokkan oleh peralatan perang elektronik,” kata kementerian pertahanan Rusia.

    Rusia bersumpah akan membalas serangan Ukraina itu. Rusia mengatakan serangan ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.

    “Serangan oleh senjata jarak jauh Barat ini tidak akan dibiarkan begitu saja dan tindakan yang tepat akan diambil,” katanya.

    Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Rusia dapat meluncurkan rudal balistik hipersonik lainnya ke Ukraina dalam beberapa hari mendatang, tetapi Washington tidak menganggap senjata Oreshnik sebagai pengubah permainan dalam perang tersebut.

    Setelah mendapat persetujuan dari pemerintahan Presiden Joe Biden, Ukraina menyerang Rusia dengan enam ATACMS buatan AS pada tanggal 19 November dan dengan rudal Storm Shadow buatan Inggris dan HIMARS buatan AS pada tanggal 21 November.

    Rusia kemudian menembakkan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai ‘Oreshnik’, atau Pohon Hazel, ke Ukraina pada tanggal 21 November. Putin mengatakan itu sebagai tanggapan langsung terhadap serangan terhadap Rusia oleh pasukan Ukraina dengan rudal AS dan Inggris.

    (lir/eva)

  • AS Merapat, Rusia Angkat Kaki

    AS Merapat, Rusia Angkat Kaki

    Jakarta

    Negara-negara besar bergerak usai Presiden Bashar al-Assad tumbang di tangan pemberontak Suriah. Amerika Serikat bergerak mendekat ke Suriah sedangkan Rusia angkat kaki dari negara tersebut.

    Sebagai informasi, rezim Assad tumbang setelah pasukan oposisi Suriah yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang merupakan bekas afiliasi Al-Qaeda menyerbu dan menguasai Damaskus pada Minggu (8/12) waktu setempat. Assad dilaporkan kabur ke Rusia dan mendapatkan suaka untuk alasan kemanusiaan di sana.

    Kini, pasukan oposisi menguasai Damaskus dan beberapa kota penting lainnya di Suriah yang direbut dari pasukan rezim Assad dalam sepekan terakhir.

    Kondisi tersebut ternyata mempengaruhi pergerakan Amerika Serikat dan rivalnya Rusia.

    Amerika Serikat Mendekat ke Timur Tengah

    Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Harry S Truman, bergerak ke kawasan Timur Tengah saat ketegangan regional meningkat. Diperkirakan kapal induk AS itu akan tiba di kawasan tersebut pada akhir pekan ini.

    Informasi tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (11/12/2024), diungkapkan seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada Al Arabiya English. Disebutkan pejabat AS tersebut bahwa USS Harry S Truman bersama kelompok tempurnya akan tiba di Timur Tengah pada akhir pekan.

    Belum ada pernyataan resmi dari Pentagon atau Departemen Pertahanan AS soal pengerahan tersebut.

    Ketegangan di Timur Tengah juga masih tinggi akibat perang tanpa henti antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, serta konflik sengit antara Tel Aviv dan kelompok Hizbullah di Lebanon meskipun telah ada kesepakatan gencatan senjata.

    AS semakin meningkatkan kehadiran militernya secara signifikan di kawasan Timur Tengah sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang Gaza.

    Selain mengerahkan aset militer untuk mendukung sekutunya Tel Aviv, Washington juga mengerahkan kapal-kapal induknya ke perairan Laut Merah untuk menangkal rentetan serangan pemberontak Houthi, yang bermarkas di Yaman, terhadap kapal komersial dan kapal niaga yang melintasi perairan tersebut.

    Terlepas dari itu, pengerahan kapal induk USS Harry S Truman ke Timur Tengah ini dilakukan AS setelah bulan lalu mengumumkan penarikan kapal induk lainnya, USS Abraham Lincoln, dari kawasan tersebut.

    Pentagon menyatakan pada akhir November lalu bahwa USS Abraham Lincoln telah meninggalkan area tanggung jawab Komando Pusat AS atau CENTCOM dan memasuki area Armada ke-7 di kawasan Indo-Pasifik.

    Namun AS menekankan militernya masih memiliki kemampuan yang cukup untuk menghadapi berbagai ancaman dan segala kemungkinan di kawasan Timur Tengah.

    Simak pergerakan Rusia di halaman berikutnya.

  • Ayatollah Khamenei Tuduh AS-Israel Dalangi Tumbangnya Rezim Assad

    Ayatollah Khamenei Tuduh AS-Israel Dalangi Tumbangnya Rezim Assad

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan Israel sebagai dalang di balik tumbangnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Khamenei menuduh Washington dan Tel Aviv berkonspirasi untuk menggulingkan Assad, sekutu terdekat Teheran, dari kekuasaan.

    Khamenei juga menuduh salah satu negara tetangga Suriah, yang tidak disebut nama negaranya, turut berperan dalam menggulingkan pemerintahan Assad.

    “Tidak ada keraguan bahwa apa yang terjadi di Suriah merupakan akibat dari rencana bersama Amerika dan Zionis,” sebut Khamenei saat berbicara di hadapan publik, seperti dilansir Iran International dan Press TV, Rabu (11/12/2024).

    “Iya, negara tetangga Suriah telah memainkan peran yang jelas dalam hal ini, dan terus melakukan hal tersebut hingga sekarang — hal ini sudah jelas bagi semua orang — tetapi konspirator utama, perencana utama, dan ruang komando pusat ada di AS dan entitas Zionis,” tuduhnya.

    Ini menjadi komentar pertama yang disampaikan Khamenei di hadapan publik setelah tumbangnya rezim Assad di tengah pemberontak Suriah pada akhir pekan.

    Khamenei tidak menyebut secara gamblang soal “negara tetangga Suriah” yang dituduhnya turut berperan dalam menggulingkan Assad. Namun diduga kuat dia merujuk pada Turki, yang diketahui memberikan dukungan kepada sejumlah kelompok pemberontak Suriah yang kini menguasai ibu kota Damaskus.

  • Apa Kepentingan AS-Rusia-Iran di Suriah Setelah Assad Tumbang?

    Apa Kepentingan AS-Rusia-Iran di Suriah Setelah Assad Tumbang?

    Jakarta

    Setelah setengah abad diperintah oleh keluarga Assad dengan tangan besi, Suriah menghadapi kenyataan baru akibat serangan kilat pasukan pemberontak.

    Hanya dalam 12 hari, kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutunya mempercepat jatuhnya Presiden Bashar al-Assad.

    Pada akhir pekan lalu, pemimpin HTS Abu Muhammed al-Jolani menyebut jatuhnya Assad sebagai “kemenangan bagi semua warga Suriah”.

    Tetapi al-Jolani bukanlah satu-satunya orang yang akan memainkan peran yang menentukan dalam membentuk tatanan baru di Suriah.

    Di dalam negeri Suriah terdapat berbagai komunitas minoritas, faksi, serta kelompok agama.

    Di luar Suriah juga terdapat sejumlah negara dan kelompok yang kepentingannya akan berimplikasi penting bagi keamanan regional maupun global.

    ‘Pemain strategis yang penting’

    “Suriah penting bagi Timur Tengah, tapi juga penting bagi dunia karena dalam 10 tahun terakhir negara itu telah menjadi zona persaingan di antara berbagai kekuatan geopolitik,” ujar Ali Bilgic, profesor hubungan internasional dan politik Timur Tengah di Universitas Loughborough di Inggris, kepada BBC Mundo.

    “Dengan runtuhnya rezim Assad, hubungan penting antara Iran dan Hizbullah di Lebanon selatan serta proyek yang dikenal sebagai ‘Bulan Sabit Syiah’ telah terputus.”

    “Wilayah ini (yang mayoritas penduduknya adalah Syiah) membentang dari Iran, melewati Irak selatan, melalui Suriah kini juga terpecah.”

    Mantan pemimpin Hizbullah, mendiang Hassan Nasrallah (kiri) saat berjumpa Bashar al Assad pada tahun 2000. (Getty Images)

    Salah satu konsekuensi terpenting dari apa yang terjadi akhir pekan ini, menurut Ali Bilgic, adalah Rusia dan Iran telah mencapai batas pengaruh mereka di kawasan itu dan ini akan berdampak penting terhadap politik global.

    Pemerintah di Moskow dan Teheran digambarkan sebagai “pecundang” setelah jatuhnya Assad.

    Namun, bukan hanya Rusia dan Iran yang terdampak. Berikut beberapa aktor yang akan terpengaruh oleh tatanan baru di Suriah.

    Turki

    Turki yang telah melancarkan sejumlah operasi militer di Suriah, kini secara efektif menguasai wilayah di sepanjang perbatasan utara negara itu.

    Turki juga mendukung faksi-faksi yang berperang melawan Assad, seperti Tentara Nasional Suriah dan Tentara Pembebasan Suriah.

    Namun, musuh utama Turki bukanlah Bashar al-Assad, melainkan pasukan Kurdi yang dituduh mendukung kelompok separatis bersenjata di Turki.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Sejumlah analis mengatakan Turki kemungkinan memberikan persetujuan diam-diam atas serangan HTS.

    Pasalnya, Presiden Recep Tayyib Erdogan menyuarakan dukungannya terhadap gerakan kelompok pemberontak.

    “Kita tentu bisa mengatakan bahwa Turki adalah pemenang utama dengan jatuhnya rezim Assad,” kata Ali Bilgic.

    BBC

    “HTS tidak didukung secara langsung oleh Turki. Karena faktanya, Ankara juga menganggap HTS sebagai organisasi teroris seperti halnya AS dan Inggris.”

    “Tapi meskipun kita tidak tahu bagaimana Turki telah membantu HTS dalam serangannya, yang kita tahu adalah Turki telah membantu HTS melepaskan citra Islamisnya dan menjadi organisasi yang lebih politis dan moderat,” jelasnya.

    Baca juga:

    Kepentingan Turki di Suriah sekarang, menurut para ahli, adalah untuk mengawasi dengan saksama siapa yang akan mengambil alih kekuasaan di Suriah sekaligus mencegah perluasan pengaruh kelompok Kurdi.

    “Yang tidak diinginkan Turki di Suriah adalah federasi, atau bahkan konfederasi, semacam wilayah otonomi Kurdi di Suriah,” sambung Ali Bilgic.

    “Apa yang diinginkan Ankara adalah pemerintahan terpusat dan sekarang mereka akan memberikan tekanan untuk mewujudkannya.”

    Getty ImagesPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, membantu warga Suriah yang menjadi korban serangan pemerintah Bashar al Assad dengan senjata kimia pada 2017.

    Qatar dan Arab Saudi

    Beberapa hari terakhir ini, muncul laporan bahwa Qatar yang konon telah lama mendukung HTS tampaknya memimpin upaya negara-negara Arab untuk membentuk pemerintahan transisi di Suriah.

    Pada Minggu (08/12), Qatar menekankan “perlunya menjaga lembaga-lembaga nasional dan perusahaan negara untuk mencegah (Suriah) jatuh ke dalam kekacauan.”

    Faisal bin Farhan Al Saud, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, bertemu dengan Bashar al-Assad pada 18 April 2023 di Damaskus, Suriah. (Getty Images)

    Seperti yang dijelaskan Ali Bilgic, Turki dan Qatar telah lama bekerja sama karena memiliki kepentingan politik serupa di Suriah.

    “Kepentingan utama Qatar di Suriah adalah mencegah pembentukan rezim ‘satelit’ sokongan Arab Saudi, yang merupakan pesaing utamanya di kawasan tersebut.”

    “Qatar juga telah memainkan peran utama sebagai mediator dalam perang Israel di Gaza dan hal itu telah membantu meningkatkan profil internasionalnya.”

    “Sehingga mudah dibayangkan Qatar akan menjadi pemain yang berpengaruh dalam membentuk politik di Suriah yang baru.”

    Qatar mendesak penerapan resolusi Dewan Keamanan PBB yang selama bertahun-tahun menyerukan pembentukan pemerintahan baru Suriah yang mencakup rezim Assad dan oposisi.

    Pasukan Kurdi

    Kelompok lain yang tertarik pada pembentukan pemerintahan baru di Suriah adalah Pasukan Demokratik Suriah, yang sebagian besar terdiri dari suku Kurdi dan faksi-faksi sokongan Amerika Serikat dan Uni Eropa.

    Pasukan Kurdi telah menguatkan kendali mereka di beberapa kota di timur laut negara itu dan membentuk daerah otonom di daerah tersebut.

    Namun perjuangan utama mereka adalah melawan Turki.

    Oleh pemerintah Turki, suku Kurdi di Suriah dianggap sebagai “ancaman bagi keamanan nasional” lantaran memiliki keterkaitan dengan gerakan separatis Turki (PKK).

    Getty ImagesKelompok Kurdi telah menguasai wilayah tertentu di Suriah setelah jatuhnya rezim Al Assad.

    Tetapi seperti yang dijelaskan Ali Bilgic, “kelompok-kelompok ini sangat berpengaruh tidak hanya ketika mengalahkan pasukan Assad dalam perang saudara, namun juga saat mengalahkan ISIS”.

    “Saya pikir di wilayah Suriah utara ini ketidakstabilan bisa terjadi di masa mendatang jika Turki memutuskan untuk melancarkan serangan dalam beberapa hari atau pekan mendatang.”

    Untuk saat ini suku Kurdi akan bertekad mempertahankan wilayah mereka dan berharap terlibat dalam pemerintahan Suriah yang baru.

    Amerika Serikat dan Rusia

    Menurut Ali Bilgic, cara para aktor utama bertindak di Suriah akan sangat bergantung pada Amerika Serikat.

    Bagi AS, jatuhnya rezim Assad merupakan tanda positif lantaran AS senantiasa berupaya mengganti pemerintahan Suriah secara langsung atau tidak langsung sejak 2011.

    Presiden AS Joe Biden pada Minggu (08/12) menyebut situasi di Suriah sebagai “masa penuh risiko dan ketidakpastian” bagi kawasan tersebut.

    Namun Biden hanya akan menjabat selama beberapa pekan ke depan.

    Pada Sabtu (07/12), Presiden AS terpilih Donald Trump menyebut rangkaian peristiwa di Suriah: “Ini bukan perjuangan kita.”

    Getty ImagesBashar al Assad dan Vladimir Putin di Kremlin pada 2021.

    Seperti yang dijelaskan oleh Ali Bilgic, Profesor hubungan internasional dan politik Timur Tengah di Universitas Loughborough di Inggris, “jika Amerika Serikat benar-benar memutuskan untuk tidak terlibat di Suriah, kekosongan kekuasaan akan diisi oleh aktor lain dan salah satu aktor tersebut bisa jadi adalah Rusia”.

    “Jika itu terjadi, Rusia tentu akan berjuang untuk mempertahankan pangkalannya di Suriah, khususnya pangkalan angkatan lautnya yang merupakan pusat operasinya untuk kawasan Afrika sub-Sahara.”

    Saat ini tidak jelas peran apa yang akan dimainkan Amerika Serikat dalam tatanan baru Suriah.

    Tetapi, kata Bilgic, “sulit membayangkan presiden Amerika mana pun berkata, ‘Kami tidak tertarik pada Suriah’.”

    “Ada banyak hal yang dipertaruhkan bagi Amerika Serikat dan saya tidak bisa membayangkan Donald Trump bakal membiarkan kekuatan lain mengisi kekosongan di Suriah begitu saja.”

    Washington menempatkan sekitar 900 tentara di daerah pengeboran minyak mentah di bagian timur laut Suriah yang dikuasai suku Kurdi. AS juga memiliki sebuah pangkalan militer di sebelah tenggara.

    Getty ImagesDalam beberapa hari, pemberontak Suriah menguasai negara tersebut.

    Peran AS dalam perang saudara Suriah telah berkali-kali berubah.

    Namun, bahkan Donald Trump pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden memahami bahwa meninggalkan Suriah sepenuhnya bukanlah “alternatif yang layak” untuk melindungi kepentingan negara, jelas Bilgic.

    “Jadi membiarkan Suriah begitu saja sangat tidak mungkin, karena kelompok Kurdi membutuhkan dukungan pasukan AS. Kelompok tersebut mengendalikan dan memelihara beberapa kamp penahanan mantan anggota ISIS dan keluarga mereka.”

    “Hal lain karena sumber daya alam Suriah, terutama minyak dan gas, sekarang berada di bawah kendali Kurdi. Di sanalah tentara AS ditempatkan,” tambahnya.

    Baca juga:

    Dengan demikian, saat transisi kekuasaan berlangsung dan masa depan politik Suriah dibahas, salah satu pertanyaan utama adalah: siapa yang akan mengendalikan sumber daya alam negara itu?

    “Tidak ada pembicaraan tentang itu sekarang, tapi saya pikir siapa pun pemegang kekuasaan di Damaskus tidak akan membiarkan Kurdi memiliki kendali penuh atas minyak dan gas alam di Suriah bagian utara.”

    “Dan jika itu masalahnya, pasukan AS akan berada di wilayah itu untuk melindungi kepentingan mereka. Jadi saya tidak berpikir Washington akan menarik diri dari Suriah. Saya ragu Donald Trump memiliki visi yang sempit.”

    Getty ImagesJatuhnya Assad merupakan pukulan telak bagi Iran.

    Iran dan Hizbullah

    Iran, yang merupakan pendukung utama rezim Assad, mengatakan pihaknya berharap untuk menjalin hubungan “persahabatan” yang berkelanjutan dengan Suriah.

    Teheran sebelumnya memberikan dukungan militer secara signifikan kepada pasukan Assad serta melatih salah satu pasukan paramiliter yang memerangi kelompok oposisi bersenjata saat perang sauadara di Suriah.

    Akan tetapi, koresponden BBC Timur Tengah, Hugo Bachega, bilang pengaruh Iran kini sedang tertekan.

    “Suriah di bawah Assad menjadi bagian dalam hubungan antara Iran dan milisi Lebanon, Hizbullah. Suriah adalah kunci bagi transfer senjata dan amunisi kepada kelompok Lebanon tersebut.”

    Baca juga:

    “Hizbullah sendiri telah melemah di Lebanon setelah perang dengan Israel. Dalam fase paling parah dalam perang saudara di Suriah, Iran mengirim penasihat ke negara tersebut dan Hizbullah mengerahkan para anggotanya untuk membantu Assad menghancurkan oposisi,” jelas Bachega.

    “Iran juga telah melihat bagaimana kelompok Houthi di Yaman menjadi sasaran serangan udara. Semua faksi ini, ditambah milisi di Irak dan Hamas di Gaza, membentuk apa yang disebut Teheran sebagai Poros Perlawanan, yang kini sedang terpukul.”

    Sejumlah analis melihat jatuhnya pemerintahan Assad sebagai pukulan telak bagi Hizbullah.

    “Suriah yang selama ini menjadi tulang punggung dan jalur pasokan utama Hizbullah, telah terputus,” kata jurnalis BBC Arab, Carine Torbey.

    Sementara Hugo Bachega menyebut “realitas baru ini akan dirayakan di Israel.”

    Getty ImagesPekan ini, Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa negaranya “akan mengirimkan bantuan perdamaian” kepada warga Suriah yang ingin hidup damai dengan Israel.

    Israel

    Setelah lebih dari setahun berperang di Gaza dan Lebanon, tentara Israel kewalahan. Namun, hal itu tidak mencegah Israel untuk mengebom target militer di Suriah.

    Kini, perkembangan peristiwa di negara tetangganya di sebelah utara itu menimbulkan kekhawatiran yang nyata.

    Warga Israel khawatir tentang siapa yang mungkin mendapatkan persenjataan kimia milik Bashar al-Assad.

    Sejak Assad jatuh pekan lalu, pesawat tempur Israel telah melancarkan puluhan serangan di seluruh Suriah ke arah militer.

    Menurut media lokal, di antara lokasi yang diserang itu adalah pusat penelitian yang diduga terkait dengan produksi senjata kimia.

    Baca juga:

    Pada Minggu (08/12), pemerintah Israel mengumumkan tentaranya telah mengambil alih sementara zona demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan.

    Israel juga mengeklaim perjanjian penarikan yang ditandatangani dengan Suriah pada tahun 1974 telah “runtuh” karena pasukan Suriah telah meninggalkan pos mereka.

    Untuk diketahui, Israel merebut Dataran Tinggi Golan pada masa-masa terakhir Perang Enam Hari 1967. Israel lantas mencaplok wilayah tersebut pada Desember 1981. Waktu itu, Menachem Begin menjabat sebagai perdana menteri.

    Diperkirakan ada 30 pemukiman Yahudi di daerah tersebut, yang dihuni sekitar 20.000 orang.

    Mereka tinggal bersama 20.000 warga Suriah lainnya. Sebagian besar dari mereka adalah warga Arab Druze, yang tak melarikan diri ketika Dataran Tinggi Golan dianeksasi.

    Pemukiman tersebut tergolong ilegal menurut hukum internasional, meskipun Israel membantahnya. Suriah selalu berkeras bahwa mereka tidak akan menerima perjanjian damai dengan Israel kecuali jika mereka menarik diri dari seluruh Dataran Tinggi Golan.

    Selama pemberontakan Suriah tahun 2011, Israel memperhitungkan bahwa Assad lebih baik ketimbang jika rezimnya tumbang.

    Pada Minggu (08/12), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan “mengirimkan bantuan perdamaian” kepada warga Suriah yang ingin hidup damai dengan Israel.

    (ita/ita)

  • Gelar Rapat Ekonomi Tahunan, China Siapkan Jurus Hadapi Tarif Trump pada 2025

    Gelar Rapat Ekonomi Tahunan, China Siapkan Jurus Hadapi Tarif Trump pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China akan memulai rapat kerja ekonomi tahunannya pada hari ini, Rabu (11/12/2024) waktu setempat untuk memetakan kebijakannya untuk 2025. Para pejabat penting mengisyaratkan stimulus yang lebih kuat di tengah ancaman perang dagang potensial dengan AS. 

    Mengutip Bloomberg, Konferensi Kerja Ekonomi Pusat atau Central Economic Work Conference itu berlangsung selama dua hari dan diperkirakan akan berakhir pada Kamis (12/12/2024) besok dengan fokus pada penetapan agenda ekonomi untuk 2025. 

    Umumnya, rapat ini akan mempertemukan beberapa pemimpin pemerintah pusat dan provinsi, bersama dengan para kepala lembaga keuangan dan perusahaan milik negara.

    Rapat ini akan memberikan investor pandangan berikutnya tentang bagaimana para pembuat kebijakan berencana untuk mendekati tahun mendatang. Politbiro — badan pembuat keputusan Partai Komunis — telah menghidupkan kembali bahasa yang tidak terlihat sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu.

    Politbiro telah menjanjikan kebijakan moneter yang “cukup longgar” dan alat fiskal yang “lebih proaktif” untuk mendukung perekonomian.

    Kepala ekonom China di UBS Group AG Tao Wang menuturkan pemerintah dapat meningkatkan dukungan kebijakan dalam dua tahun ke depan mengingat prospek tarif AS yang lebih tinggi. Hal ini termasuk menetapkan nada kebijakan yang lebih mendukung untuk 2025 pada konferensi kerja mendatang.

    Pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas penetapan sasaran pertumbuhan untuk 2025 meskipun angka-angka spesifik baru akan diumumkan pada bulan Maret selama pertemuan tahunan legislatif. Ekonom di UBS dan Citigroup Inc. melihat Beijing menetapkan target sekitar 5% lagi untuk menopang ekspektasi pasar, meskipun mencapainya mungkin sulit.

    Perbesar

    Presiden China Xi Jinping dan pejabat lainnya menghadiri sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, China 5 Maret 2023. REUTERS/Thomas Peter

    Investor juga akan mencermati area ekonomi mana yang akan diprioritaskan, khususnya apakah akan ada fokus tambahan atau strategi baru yang ditujukan untuk mendukung permintaan domestik dan pasar properti.

    Sebagian besar stimulus sejauh ini diarahkan pada produsen dan infrastruktur, khususnya di sektor-sektor seperti kendaraan listrik, tenaga surya, dan baterai.

    Dengan Presiden terpilih Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang-barang China, seruan telah berkembang bagi Beijing untuk beralih ke kebijakan yang lebih berfokus pada konsumen.

    Politbiro telah menjadikan peningkatan konsumsi sebagai prioritas utama. Hal ini menandakan konferensi kerja akan berfokus pada permintaan untuk periode 2025.

    Penekanan Presiden Xi Jinping pada manufaktur sebagai mesin pertumbuhan ekonomi telah memicu keluhan dari AS dan Uni Eropa, yang menuduh China membanjiri pasar mereka dengan barang-barang murah.

    Para pembuat kebijakan juga dapat menetapkan target defisit anggaran yang lebih tinggi dari biasanya hingga 4% dari produk domestik bruto, para ekonom memperkirakan. Itu akan membuka jalan bagi lebih banyak pinjaman pemerintah pusat untuk mendukung ekonomi yang sedang berjuang.

    Meski nada kebijakan fiskal kemungkinan akan mendukung, para analis hanya memperkirakan paket ekspansi yang sederhana pada awal tahun 2025. Ekonom Citigroup, Xiangrong Yu menuturkan, dukungan tambahan dapat menyusul jika risiko eksternal terwujud. Dia menambahkan, pendekatan kebijakan tahun depan dapat sangat mirip dengan 2024.

    “Pemerintah kemungkinan akan bereaksi terhadap lintasan pertumbuhan dan ancaman tarif, menambahkan lebih banyak dukungan jika pertumbuhan turun terlalu banyak. CEWC dapat memberikan sinyal untuk bergerak maju, namun arahan tingkat tinggi mungkin tidak banyak membantu mengatasi masalah di tingkat pekerja,” tulis Yu dalam sebuah laporan.

    Xi telah memanfaatkan beberapa pertemuan selama seminggu terakhir untuk memproyeksikan kepercayaan pada ekonomi terbesar kedua di dunia. Pada hari Jumat, dia menyampaikan dalam sebuah lokakarya dengan non-anggota Partai Komunis bahwa operasi ekonomi negara itu stabil dan mengalami kemajuan.

    Minggu ini, dia mengatakan negara itu memiliki keyakinan penuh dalam mencapai target pertumbuhan 2024 setelah pertemuan dengan para kepala lembaga keuangan internasional utama, termasuk Bank Dunia, di Beijing.

    Namun, dia menyuarakan kekhawatiran tentang pemisahan, dengan mengatakan ia berharap Washington akan bekerja sama dengan Beijing untuk menjaga dialog, memperluas kerja sama, dan mengelola perbedaan dengan cara yang mendorong hubungan AS-China yang stabil dan sehat.

    “Perang tarif, perang dagang, dan perang teknologi bertentangan dengan tren historis dan hukum ekonomi,” kata Xi. “Tidak akan ada pemenang.”

  • Siapa Muhammad al-Julani, Penguasa Baru Suriah?

    Siapa Muhammad al-Julani, Penguasa Baru Suriah?

    Jakarta

    Hingga beberapa pekan lalu, Abu Muhammad al-Julani tidak banyak dikenal oleh dunia internasional.

    Anonimitas itu sirna, ketika akhir pekan silam dia menumbangkan kekuasan Bashar al-Assad di Damaskus. Hanya dalam beberapa hari, kelompok milisi pimpinannya Hay’at Tahrir al-Sham bersama kelompok pemberontak lain, menggalang penaklukan kota-kota besar di Suriah : Aleppo, Hama dan akhirnya ibu kota.

    Al-Julani bersujud ketika tiba di gerbang Kota Damaskus, pada hari Minggu (8/12), dan mengumumkan berakhirnya kekuasaan dinasti Assad dalam sebuah pidato di Masjid Umayyah di pusat kota.

    Jatuhnya Damaskus meniupkan harapan berakhirnya perang saudara di Suriah, yang berkecamuk selama 13 tahun setelah meletusnya Musim Semi Arab pada tahun 2011 lalu.

    Radikalisasi dalam oposisi

    Selama beberapa tahun-tahun terakhir al-Julani beroperasi secara rahasia. Namun belakangan dia mulai jarang mengenakan sorban, dan sebaliknya lebih sering tampil dalam busana militer profesional dengan mengemban nama asli, Ahmed al-Sharaa.

    Usai penaklukan Damaskus, dia rajin memberikan wawancara dengan media internasional.

    Al-Julani atau al-Sharaa lahir di Arab Saudi pada awal tahun 1980-an. Ayahnya bekerja di sana sebagai insinyur hingga tahun 1989, menurut media Inggris BBC. Pada tahun yang sama, keluarganya pindah ke Masseh, sebuah distrik kaya di Damaskus.

    Usai serangan teroris 11 September 2001, al-Julani mulai terpikat pada propaganda organisasi teror Al-Qaeda. Pada tahun 2003 dia pergi ke Irak dan bergabung dengan Al-Qaeda, sebelum kemudian dijebloskan ke dalam penjara selama lima tahun.

    Meninggalkan ideologi khilafah

    Dia kembali ke kampung halaman pada tahun 2011 dan memimpin Front Al-Nusra, sayap militer Al-Qaeda di Suriah. Namun sejak itu, al-Julani mulai mengemban misi-misi nasionalis, dan menjauh dari mandat kekhilafahan global yang digariskan al-Qaeda.

    Pada bulan Mei 2015, al-Julani menegaskan bahwa, tidak seperti ISIS, pihaknya tidak merencanakan serangan apa pun terhadap Barat dan hanya fokus membebaskan Suriah. Dia juga menyatakan jika Assad dikalahkan, tidak akan ada serangan balas dendam terhadap minoritas Alawi, yang merupakan keluarga Assad.

    Ketika memutus aliansi dengan al-Qaeda, dia mengatakan niatnya agar Barat tidak punya alasan untuk menyerang organisasinya.

    Pada bulan Januari 2017, al-Julani memaksa kelompok Islam saingan di barat laut Suriah untuk bersatu dengan HTS. Alhasil, HTS menguasai sebagian besar provinsi Idlib. Di wilayah-wilayah yang dikuasainya, HTS mendirikan pemerintahan sipil dan mendirikan semacam negara.

    Pada saat yang sama, HTS dituduh oleh warga sipil Suriah dan organisasi hak asasi manusia melakukan tindakan brutal terhadap pembangkang. PBB mengklasifikasikan temuan pelanggaran HAM sebagai indikasi kejahatan perang.

    Meskipun telah memunggungi al-Qaeda, HTS terus ditetapkan sebagai organisasi teroris Islam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah negara lain.

    Apa rencana al-Julani?

    Selambatnya kini, dunia internasional akan memantau catatan HAM penguasa baru Suriah. “Fakta bahwa sejauh ini tidak ada kekerasan terhadap kelompok minoritas merupakan pertanda harapan,” kata pakar Suriah James Dorsey dari Middle East Institute di Washington kepada DW.

    Namun, mantan duta besar Jerman di Damaskus, Andreas Reinicke, berkomentar lebih skeptis. “HTS betapapun tetap berakar pada ideologi Islam garis keras serupa Al-Qaeda. Oleh karena itu, masa depan kelompok minoritas Kristen dan Kurdi di Suriah berpotensi terancam,” katanya kepada Kantor Berita Katolik, KNA.

    Untuk memoles citra, Julani di masa lalu pernah mengunjungi kamp-kamp pengungsi dan mengawasi upaya bantuan, misalnya saat gempa bumi tahun 2023. Dia menegaskan kepada penduduk Aleppo bahwa mereka tidak perlu mengkhawatirkan tindak kekerasan.

    Saat ini, sekitar 20.000 umat Kristen masih menghuni Aleppo, dan puluhan ribu lainnya telah mengungsi dalam beberapa tahun terakhir. Al-Julani telah memerintahkan serdadunya untuk menjamin keamanan di wilayah yang baru ditaklukkan.

    “Kebijakan semacam itu menandakan pendekatan politik yang baik,” jelas Aron Lund dari lembaga politik Century International kepada kantor berita AFP. “Semakin sedikit kepanikan yang terjadi di tingkat lokal dan internasional, dan semakin al-Julani tampak sebagai aktor yang bertanggung jawab dibandingkan sebagai ekstremis jihad yang beracun, maka semakin mudah tugasnya,” kata Lund menambahkan.

    Pada saat yang sama, dia memperingatkan, “apakah dia benar-benar tulus? Tentu saja tidak.” Meski menurutnya, pendekatan “ini adalah hal paling cerdas yang dapat Anda katakan dan lakukan saat ini.”

    Menurut BBC, HTS menerapkan strategi “jihad moderat” yang lebih pragmatis dibandingkan ideologi ketat. Pendekatan Julani dapat menunjukkan bahwa gerakan jihadis kaku seperti ISIS dan al-Qaeda mulai kehilangan pengaruhnya karena metode yang dianggap tidak efektif dan tidak berkelanjutan.

    Artikel ini diadaptasi dari DW bahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Memanas, Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah

    Memanas, Kapal Induk AS Bergerak ke Timur Tengah

    Washington DC

    Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Harry S Truman, bergerak ke kawasan Timur Tengah saat ketegangan regional meningkat. Diperkirakan kapal induk AS itu akan tiba di kawasan tersebut pada akhir pekan ini.

    Informasi tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (11/12/2024), diungkapkan seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, saat berbicara kepada Al Arabiya English. Disebutkan pejabat AS tersebut bahwa USS Harry S Truman bersama kelompok tempurnya akan tiba di Timur Tengah pada akhir pekan.

    Belum ada pernyataan resmi dari Pentagon atau Departemen Pertahanan AS soal pengerahan tersebut.

    Namun langkah ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, yang salah satunya dipicu oleh tumbangnya rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Saat ini, ibu kota Damaskus dan beberapa kota penting Suriah lainnya dikuasai oleh pasukan pemberontak yang menggulingkan Assad.

    Ketegangan di Timur Tengah juga masih tinggi akibat perang tanpa henti antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, serta konflik sengit antara Tel Aviv dan kelompok Hizbullah di Lebanon meskipun telah ada kesepakatan gencatan senjata.

    AS semakin meningkatkan kehadiran militernya secara signifikan di kawasan Timur Tengah sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang Gaza.

    Selain mengerahkan aset militer untuk mendukung sekutunya Tel Aviv, Washington juga mengerahkan kapal-kapal induknya ke perairan Laut Merah untuk menangkal rentetan serangan pemberontak Houthi, yang bermarkas di Yaman, terhadap kapal komersial dan kapal niaga yang melintasi perairan tersebut.

    Lihat Video: Kapal Induk AS Tiba di Mediterania Timur untuk Bantu Israel

  • Trump Janji Percepat Perizinan untuk Investasi di AS

    Trump Janji Percepat Perizinan untuk Investasi di AS

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menjanjikan pemerintahannya akan membantu mempercepat perizinan bagi setiap orang atau perusahaan yang berinvestasi sedikitnya US$1 miliar di AS.

    “Setiap orang atau perusahaan yang berinvestasi Satu Miliar Dolar atau lebih, di Amerika Serikat, akan menerima persetujuan dan perizinan yang dipercepat sepenuhnya, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, semua persetujuan lingkungan. BERSIAPLAH UNTUK BERHASIL!!!” kata Trump dalam sebuah unggahan di jejaring sosial Truth Social miliknya dikutip dari Bloomberg pada Rabu (11/12/2024).

    Trump tidak segera memperinci langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintahannya untuk membantu investor mendapatkan izin guna mempercepat proyek dan upaya semacam itu kemungkinan akan menghadapi rintangan di tingkat negara bagian dan lokal.

    Adapun, janji Trump tersebut sejalan dengan sumpahnya untuk membantu meningkatkan energi, infrastruktur, dan investasi domestik lainnya dalam masa jabatan keduanya dan mencabut peraturan federal yang menurut Partai Republik telah menghambat pertumbuhan ekonomi. 

    Presiden terpilih tersebut mencalonkan Gubernur North Dakota, Doug Burgum untuk mengepalai Departemen Dalam Negeri serta Dewan Energi Nasional yang baru dibentuk dan menunjuk Chris Wright, yang menjalankan perusahaan layanan fracking minyak dan gas alam yang berbasis di Colorado, untuk memimpin Departemen Energi. 

    Burgum adalah kepala negara bagian yang kaya energi dan Wright adalah pendukung vokal pengembangan minyak dan gas, yang menyoroti fokus pemerintahan yang akan datang untuk meningkatkan produksi energi domestik. 

    Reformasi perizinan merupakan fokus utama bagi industri minyak dan gas. Prospek penundaan hukum dan peraturan selama bertahun-tahun telah menghalangi pembangunan jaringan pipa baru dan telah mengekang pertumbuhan produksi gas alam di wilayah Appalachian.

    Masalah yang sama kini menjadi perhatian utama bagi pembangkit listrik dan perusahaan teknologi karena pertumbuhan kapasitas data terkait kecerdasan buatan diperkirakan akan meningkatkan permintaan listrik AS dengan cepat selama beberapa tahun ke depan, yang membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur pembangkitan dan transmisi baru.

    Masalah ini telah lama menjadi prioritas bagi Trump, seorang mantan pengembang real estat yang pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden mengeluhkan beberapa proyek infrastruktur paling penting di negara itu terikat dan terhambat oleh proses persetujuan federal yang sangat lambat dan memberatkan.

    Proses Panjang

    Di sisi lain, ada kekhawatiran yang berkembang di seluruh sektor energi mengenai jangka waktu yang panjang untuk mengizinkan proyek-proyek energi dan infrastruktur utama — termasuk panel surya, pengembangan minyak, dan jaringan listrik. 

    Keterlambatan dalam menghubungkan proyek-proyek listrik ke jaringan listrik nasional telah mengurangi sebagian manfaat subsidi Undang-Undang Pengurangan Inflasi untuk tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga bebas emisi lainnya, yang memicu kekhawatiran dari para aktivis iklim dan Demokrat di Washington. 

    Sementara itu, persetujuan lingkungan, termasuk otorisasi berdasarkan Undang-Undang Air Bersih, juga telah menjerat berbagai proyek batu bara, minyak, dan gas.

    Para pembuat undang-undang dan presiden — termasuk Trump — telah mencoba untuk mempercepat pemberian izin sebelumnya, dengan keberhasilan yang terbatas. Berdasarkan undang-undang transportasi 2015, AS berupaya untuk mempercepat proyek-proyek infrastruktur berprioritas tinggi tertentu, termasuk yang difokuskan pada transmisi listrik, jaringan pipa, dan produksi tenaga terbarukan.

    Selama masa jabatan pertamanya di Gedung Putih, Trump juga mengajukan rencana yang dimaksudkan untuk mempersingkat jangka waktu perizinan proyek menjadi hanya dua tahun. Dia mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk merampingkan perizinan untuk proyek infrastruktur besar yang tunduk pada pengawasan di bawah Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional.

    Pemerintahannya akhirnya melonggarkan persyaratan untuk tinjauan lingkungan menyeluruh di bawah undang-undang tersebut. Namun, pengawasan federal masih dapat berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan untuk proyek yang juga harus mendapatkan otorisasi negara bagian dan lokal.

    Trump kemungkinan tidak dapat membuat perubahan menyeluruh pada sistem reformasi perizinan federal menggunakan otoritas eksekutif. Hal tersebut karena adanya batasan terkait seberapa banyak presiden dapat mengubah secara administratif. 

    Hukum AS yang sudah lama berlaku — khususnya Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional tahun 1970 — secara efektif menetapkan dasar untuk beberapa pengawasan pemerintah yang hanya dapat dibatalkan oleh Kongres. 

    Undang-undang tersebut mengharuskan lembaga federal untuk mencermati konsekuensi dari tindakan federal besar yang memengaruhi lingkungan, kategori yang dapat mencakup jalan raya yang diuntungkan oleh pengeluaran pemerintah serta pengembangan minyak di tanah federal.

    Upaya-upaya sebelumnya untuk mengubah perizinan federal, termasuk yang dilakukan selama pemerintahan pertamanya dan inisiatif-inisiatif lain di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden, telah gagal tanpa dukungan dari Kongres. 

    Upaya-upaya Kongres yang mencakup waktu-waktu terbatas untuk lembaga-lembaga federal dan pengambilan keputusan yang dipercepat untuk proyek-proyek minyak dan gas serta jalur-jalur transmisi yang dapat membantu menyalurkan tenaga terbarukan, sejauh ini telah gagal. 

    Di Capitol Hill, Partai Republik dan Demokrat telah berebut pendekatan terbaik. Meskipun ada konsensus bipartisan bahwa peraturan saat ini menghambat segala macam pengembangan energi, hanya ada sedikit kesepakatan tentang pendekatan untuk merombaknya. 

    Banyak pendukung lingkungan mengecam perombakan perizinan yang diajukan pada bulan Juli oleh Senator John Barrasso, seorang Republikan, dan Joe Manchin, seorang independen, dengan mengatakan bahwa hal itu memberikan terlalu banyak konsesi kepada industri minyak dan gas.

  • 13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    13 Update Perang Arab, Israel Menggila di Suriah-Kapal Perang AS Dibom

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Jazirah Arab masih terus terjadi. Israel yang masih terlibat peperangan di Gaza, Palestina, dan ketegangan dengan Hizbullah, di Lebanon, kini melancarkan serangan ke Suriah.

    Negara yang baru jatuh dari rezim Bashar Al-Assad tersebut dilaporkan digempur habis-habisan dalam 48 jam terakhir. Bahkan ada 480 serangan yang dilakukan negara zionis.

    Bukan itu saja, di Laut Merah, pasukan Houthi dari Yaman juga menyerang kapal perang AS. Ini merupakan bagian dari protes lama kelompok itu atas serangan Israel ke Gaza yang tak berakhir sejak Oktober 2023 hingga kini, yang telah memakan korban 40.000 lebih warga.

    Lalu apa saja update lengkapnya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Rabu (11/12/2024).

    1.Israel Bombardir 480 Serangan ke Suriah

    Israel melancarkan sekitar 480 serangan selama 48 jam terakhir terhadap target militer strategis di Suriah. Pengumuman diberikan tentara IDF, Selasa waktu setempat.

    “Dalam 48 jam terakhir, IDF (tentara) menyerang sebagian besar persediaan senjata strategis di Suriah, mencegahnya jatuh ke tangan elemen teroris,” kata militer dikutip AFP.

    “Target tersebut termasuk 15 kapal angkatan laut, baterai antipesawat, dan lokasi produksi senjata di beberapa kota,” tambahnya.

    2.PM Suriah Transisi Ditunjuk

    Perdana menteri transisi baru Suriah ditunjuk pada Selasa waktu setempat. Kelompok pemberontak yang berhasil menggulingkan Assad menunjuk Mohammad al-Bashir sebagai kepala pemerintahan sementara untuk menjalankan negara itu hingga 1 Maret.

    “Kini saatnya bagi rakyat ini untuk menikmati stabilitas dan ketenangan,” kata Bashir kepada televisi Qatar Al Jazeera dalam wawancara pertamanya sejak diangkat.

    Minggu, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi pemberontak sekutu menduduki Damaskus setelah serangan 14 hari yang melumpuhkan pasukan Assad di sejumlah kota besar, seperti Aleppo, Hama, dan Homs. Assad sendiri melarikan diri dan mendapat suaka dari Moskow, Rusia.

    Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, telah mengumumkan pembicaraan tentang pengalihan kekuasaan dan bersumpah untuk mengejar mantan pejabat senior yang bertanggung jawab atas penyiksaan dan kejahatan perang. Ini merujuk perang saudara sejak 2011, di mana rezim Assad yang otoriter melakukan pembantaian terhadap suara-suara oposisi, menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat belalasan juta orang mengungsi baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.

    Jolani sendiri Selasa berusaha meredakan kekhawatiran tentang bagaimana Suriah akan diperintah. Ia mengatakan ke laman Inggris Sky News bahwa Suriah “kelelahan” oleh perang dan tidak akan kembali ke perang.

    3.AS Dukung Israel Invasi Suriah?

    AS telah membela serangan militer Israel ke Suriah. Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller menekankan bahwa operasi tersebut dilakukan untuk membela diri.

    Hal ini terkait mobilitas pasukan Israel ke sisi Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Dalam jumpa pers Miller mengklaim bahwa gerakan IDF dilakukan untuk mencegah militan yang berbasis di Suriah mengambil alih wilayah perbatasan dan melancarkan serangan ke Israel di masa mendatang.

    Pasukan Israel bergerak ke zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki pada hari Minggu. Ini setelah pasukan pemberontak Suriah merebut Damaskus dan memaksa mantan Presiden Bashar Assad meninggalkan negara itu.

    Pada hari Senin, pasukan Israel bergerak melewati zona penyangga dan memasuki wilayah Suriah, dengan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa mereka bermaksud untuk menciptakan “wilayah keamanan” baru di sana yang akan bebas dari “senjata strategis berat dan infrastruktur teroris”. Menurut Miller, dengan meninggalkan posisinya di wilayah sekitar zona penyangga, Tentara Suriah “berpotensi menciptakan kekosongan” yang dapat diisi oleh organisasi teroris.

    PBB mengecam Israel atas serangan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu melanggar perjanjian pelepasan dan menekankan bahwa “tidak boleh ada pasukan atau aktivitas militer di wilayah pemisahan”. Sejumlah negara Timur Tengah juga mengecam langkah Israel melewati Dataran Tinggi Golan, menuduhnya mengatur perampasan tanah secara ilegal.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, Kementerian Luar Negeri Qatar mengecam tindakan tersebut sebagai “serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah” dan “pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional”. Pernyataan serupa disampaikan oleh Mesir, Arab Saudi, dan Yordania.

    4.Warning Uni Eropa

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Kaja Kallas memperingatkan tentang risiko kekerasan sektarian dan kebangkitan ekstremis di Suriah. Ia bahkan mendesak kekuatan internasional untuk membantu transisi damai setelah jatuhnya Assad.

    “Kita harus menghindari terulangnya skenario mengerikan di Irak, Libya, dan Afghanistan,” kata Kallas dalam sidang anggota parlemen UE, dikutip AFP.

    “Merupakan peran kami sebagai mitra internasional untuk mendampingi rakyat Suriah dalam menyatukan kembali masyarakat yang hancur,” tambahnya.

    Kallas mengatakan ada pertanyaan mengenai apakah kelompok Islamis HTS, yang mempelopori penggulingan presiden Suriah Bashar al-Assad dan pernah berakar di Al-Qaeda, “telah berubah”. Diplomat tertinggi Uni Eropa itu mengatakan penggulingan Assad merupakan “pukulan telak” bagi sekutu-sekutunya, Rusia dan Iran.

    “Mereka melemah, teralihkan, dan kewalahan di wilayah-wilayah lain di Timur Tengah dan Ukraina,” katanya.

    Kallas mengatakan Suriah membutuhkan “proses pembangunan kembali yang inklusif” yang melibatkan kaum minoritas serta perempuan dan anak perempuan.

    UE, tambahnya, akan memantau kondisi kemanusiaan untuk melihat apakah lebih banyak bantuan diperlukan dan akan membantu upaya untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Assad atas kejahatannya.

    5.Erdogan Buka Suara soal Suriah

    Presiden Recep Tayyip Erdogan buka suara soal Suriah. Ia mengatakan negeri itu tidak boleh dibagi lagi.

    Turki pun akan bertindak terhadap siapa pun yang berusaha membahayakan wilayahnya. Perlu diketahui kedua negara merupakan tetangga dekat yang berbagi perbatasan.

    “Mulai sekarang, kita tidak dapat membiarkan Suriah terbagi lagi,” katanya merujuk kekhawatiran muncul periode ketidakpastian di Suriah setelah penggulingan Assad.

    “Setiap serangan terhadap kebebasan rakyat Suriah, stabilitas pemerintahan baru, dan integritas tanahnya akan membuat kita menentangnya,” tambahnya.

    Turki telah lama berupaya mencegah separatis Kurdi memperluas pengaruh mereka di Suriah, tempat mereka mendominasi wilayah timur laut yang luas sejak 2012. Ankara melihat pasukan Kurdi, terutama kelompok militan YPG, sebagai perpanjangan dari organisasi PKK yang dilarang, yang telah melakukan pemberontakan berdarah terhadap negara Turki sejak 1980-an.

    Pada hari Minggu, diplomat utama Turki, Hakan Fidan, memperingatkan para pejuang Kurdi untuk tidak mencoba memperluas pengaruh mereka di Suriah. Selama 10 hari terakhir, pasukan yang didukung Turki di Suriah utara telah melakukan serangan di utara, merebut beberapa wilayah yang dikuasai Kurdi.

    Turki juga mengecam Israel karena memperluas wilayahnya ke Suriah setelah pasukannya memasuki zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan setelah penggulingan Assad. Turki menegaskan kembali dukungannya terhadap “integritas teritorial” Suriah.

    6.PBB: HTS Beri Pesan Baik ke Warga Suriah

    PBB memberi respons sendiri terhadap kelompok bersenjata yang memaksa presiden Suriah Assad melarikan diri, HTS. Meski HTS terkait dengan Front Al-Nusra, yang sempat menjadi bagian dari Al-Qaeda dan sembilan tahun lalu dimasukkan dalam daftar organisasi teroris, Dewan Keamanan PBB mengatakan “ada pesan baik” yang dikirim badan itu ke Suriah.

    “Realitas sejauh ini adalah bahwa HTS dan juga kelompok bersenjata lainnya telah mengirimkan pesan yang baik kepada rakyat Suriah,” kata utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen mengatakan kepada wartawan di Jenewa.

    “Mereka telah mengirimkan pesan persatuan, inklusivitas,” tambahnya seraya menambahkan bahwa di Aleppo dan Hama pihaknya melihat hal-hal “meyakinkan di lapangan”.

    “Namun yang tidak perlu kita lihat tentu saja adalah pernyataan yang baik dan apa yang kita lihat di lapangan pada awalnya, bahwa ini tidak ditindaklanjuti dalam praktik pada hari-hari dan minggu-minggu mendatang,” tambahnya lagi.

    7.Nasib Iran-Rusia yang Bela Assad

    Kejatuhan Assad membuat sejumlah negara meyoroti Iran dan Rusia. Keduanya merupakan sekutu Assad kala ia memimpin.

    Beberapa jam setelah Assad jatuh pada hari Minggu pagi, Iran mengatakan pihaknya memperkirakan hubungan dengan Damaskus akan terus berlanjut berdasarkan ‘pendekatan yang berwawasan jauh dan bijaksana’ kedua negara. Teheran juga menyerukan pembentukan pemerintahan inklusif yang mewakili semua elemen masyarakat Suriah.

    Di sisi lain, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengonfirmasi pada hari Senin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi telah memberikan suaka kepada Assad. Ia menolak berkomentar mengenai keberadaan Assad secara spesifik dan mengatakan Putin tidak berencana untuk menemuinya.

    Meski begitu, kantor berita Rusia Interfax, mengutip seorang anggota parlemen, mengatakan Moskow akan menanggapi dengan keras setiap serangan terhadap pangkalan militernya di Suriah. Diketahui, pangkalan Angkatan Laut Timur Tengah terbesar Rusia berada di Tartus di pantai Mediterania Suriah.

    Bersambung ke halaman 2>>

    8.Kedutaan AS Minta Warganya Segera Tinggalkan Suriah

    Kedutaan AS meminta semua warganya meninggalkan Suriah. Negeri itu memperingatkan situasi keamanan yang “tidak menentu dan tidak dapat diprediksi” di seluruh negeri.

    “Pemerintah AS tidak dapat menyediakan layanan konsuler rutin atau darurat apa pun kepada warga AS di Suriah,” bunyi postingan X tersebut dikutip Al-Jazeera.

    Pilihan utama yang diberikan kepada warga negara adalah pergi melalui perbatasan Turki. Namun kedutaan besar AS di Turki harus memfasilitasi pemindahan ini.

    “Jika Anda berada di Suriah, bersiaplah untuk berlindung di tempat jika situasinya memburuk,” kata postingan tersebut lagi.

    9.Hizbullah Respons Suriah

    Kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon pada hari Selasa menyatakan harapan bahwa penguasa baru Suriah akan menolak “pendudukan Israel” atas tanah mereka. Hizbullah sendiri telah bertempur dalam perang Suriah untuk mendukung Assad, yang telah memainkan peran kunci dalam membantu Iran, pemasok senjata kepada kelompok Lebanon tersebut.

    “Kami berharap melihat Suriah menjadi stabil … dan mengambil sikap tegas terhadap pendudukan Israel, sambil mencegah campur tangan asing dalam urusannya,” kata kelompok yang didukung Iran itu dalam sebuah pernyataan.

    10.Update Terbaru Gaza

    Kekerasan di Gaza masih terjadi. Dalam update AFP Rabu, jumlah korban tewas di Gaza, Palestina, akibat serangan Israel terus bertambah.

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan setidaknya 44.786 orang tewas selama lebih dari 14 bulan terakhir sejak Israel menyerang Gaza. Jumlah tersebut mencakup sedikitnya 28 orang tewas dalam 24 jam terakhir.

    11.Netanyahu Tak Akan Hetikan Perang Gaza

    PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan tidak akan menghentikan perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sekarang. Penegasan ini disampaikan setelah upaya terbaru untuk mewujudkan gencatan senjata sedang dilakukan.

    “Jika kita menghentikan perang sekarang, Hamas akan kembali, memulihkan diri, membangun kembali kelompok mereka dan menyerang kita lagi — dan itulah yang tidak inginkan terjadi kembali,” tegas Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem, seperti dilansir AFP.

    Ditegaskan oleh Netanyahu bahwa dirinya telah menetapkan tujuan “pembinasaan Hamas, pemusnahan kemampuan militer dan administratifnya” untuk mencegah serangan di masa depan. Dia menyebut tujuan tersebut belum tercapai.

    12.Gedung Putih: Pasukan AS Tetap di Suriah

    Pasukan AS akan tetap berada di Suriah setelah jatuhnya Assad. Seorang pejabat Gedung Putih menegaskannya merujuk langkah itu sebagai bagian dari misi kontraterorisme yang difokuskan pada penghancuran pejuang ISIL (ISIS).

    “Pasukan itu berada di sana untuk alasan yang sangat spesifik dan penting, bukan sebagai semacam alat tawar-menawar,” kata Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS Jon Finer dalam sebuah wawancara di konferensi Reuters NEXT di New York.

    “Pasukan AS telah berada di sana selama lebih dari satu dekade untuk memerangi ISIS … kami masih berkomitmen pada misi itu,” tambahnya.

    13.Kapal Perang AS Didrone

    Jakarta, CNBC Indonesia – Laut Merah masih membara. Terbaru, Rabu (11/12/2024), AFP melaporkan serangan dilakukan kelompok Houthi Yaman ke dua kapal perang Amerika Serikan (AS) jenis perusak, yang tengah mengawal tiga kapal dagang melalui wilayah tersebut.

    Perlu diketahui, Houthi terus menyerang kapal-kapal di wilayah tersebut sejak November 2023. Pemberontak Yaman itu beralasan, ini bagian dari dampak perang Israel yang menghancurkan Gaza sejak Oktober tahun lalu hingga kini, dengan 40.000 lebih korban tewas.

    Houthi mengatakan akan menyerang kapal-kapal yang memiliki kepentingan dengan Israel. AS sendiri merupakan sekutu Tel Aviv.

    Dalam pernyataannya Houthi mengaku menargetkan lima kapal. “Bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaza,” tegasnya dalam pernyataan resmi.

    Meski begitu, AS menegaskan kapal perangnya telah menangkis serangan tersebut. Dikatakan bahwa kapal perusak telah mengalahkan beberapa sistem udara tak berawak (OWA UAS/drone) dan satu rudal jelajah antikapal (ASCM) Houthi.

    “Memastikan keselamatan kapal dan personelnya, serta kapal sipil dan awaknya,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) di media sosial.

    “Serangan sembrono tersebut tidak mengakibatkan cedera dan tidak ada kerusakan pada kapal mana pun,” tambah CENTCOM, yang mencatat bahwa kapal perang yang sama telah menangkis serangan Huthi lainnya dalam dua minggu terakhir.

    AS dan sejumlah sekutunya telah mengerahkan kapal-kapal militer untuk membantu melindungi pengiriman logistik dari serangan-serangan Huthi. Pasukan Washington juga telah melakukan serangan-serangan udara yang sering terhadap Huthi dalam upaya untuk melemahkan kemampuan mereka dalam menargetkan pengiriman.

    Pages