kab/kota: Washington

  • Lagi, AS Umumkan Bantuan Militer Rp 8 T untuk Ukraina

    Lagi, AS Umumkan Bantuan Militer Rp 8 T untuk Ukraina

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) mengumumkan paket bantuan militer terbaru senilai US$ 500 juta (Rp 8 triliun) untuk Ukraina. Bantuan terbaru ini diumumkan saat pemerintahan Washington di bawah Presiden Joe Biden berupaya meningkatkan dukungan untuk Kyiv sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat.

    “Amerika Serikat memberikan paket senjata dan peralatan signifikan lainnya yang sangat dibutuhkan kepada mitra Ukraina, saat mereka mempertahankan diri dari serangan Rusia yang sedang berlangsung,” ucap Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024).

    Bantuan militer terbaru untuk Ukraina itu akan diambilkan dari pasokan militer AS.

    Kemenangan Trump dalam pilpres November lalu telah menimbulkan keraguan untuk masa depan bantuan AS bagi Ukraina. Saat ini, ada peluang terbatas muncul bagi bantuan senilai miliaran dolar AS yang sudah disahkan untuk bisa dicairkan sebelum Trump dilantik bulan depan.

    Partai Republik mengatakan pemerintahan Trump yang akan datang “kemungkinan” akan mengurangi bantuan untuk Ukraina, yang telah didukung secara kuat oleh Washington sejak Rusia menginvasi negara itu tiga tahun lalu.

    Paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina yang diumumkan Blinken pada Kamis (12/12) ini mencakup amunisi bagi peluncur roket HIMARS, amunisi artileri, drone, kendaraan lapis baja dan peralatan untuk melindungi dari serangan kimia, biologi, radiologi dan nuklir, serta peralatan militer lainnya.

    Paket bantuan ini berbeda dengan paket bantuan keamanan lainnya senilai US$ 988 juta dan paket terpisah senilai US$ 725 juta, yang terlebih dulu diumumkan oleh AS pada awal bulan ini.

  • Jelang Lengser, Biden Beri Grasi-Pangkas Hukuman Ribuan Napi

    Jelang Lengser, Biden Beri Grasi-Pangkas Hukuman Ribuan Napi

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, mengumumkan pengampunan dan pengurangan masa hukuman untuk lebih dari 1.000 narapidana di negaranya. Langkah ini dilakukan sepekan setelah Biden memberikan grasi tanpa syarat kepada putranya, Hunter Biden.

    Dalam pengumumannya pada Kamis (12/12) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024), Biden memberikan pengampunan atau grasi kepada 39 orang yang telah dihukum untuk kejahatan tanpa kekerasan dan mengurangi masa hukuman nyaris 1.500 narapidana yang menjalani hukuman bui jangka panjang.

    Para pejabat AS, pekan lalu, mengatakan bahwa Gedung Putih mendengarkan tuntutan agar Biden memberikan pengampunan atau mengurangi hukuman ribuan orang yang dihukum secara tidak adil oleh sistem peradilan AS.

    Biden mengatakan orang-orang yang mendapatkan grasi akan menerima hukuman yang lebih ringan jika diadili berdasarkan undang-undang, kebijakan, dan praktik hukum yang berlaku saat ini.

    Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa pengampunan sedang dibahas untuk orang-orang yang dihukum karena pelanggaran narkoba tanpa melibatkan tindak kekerasan, dan orang-orang yang diidentifikasi oleh kelompok hak sipil sebagai orang yang dipenjara secara tidak adil.

    “Sebagai presiden, saya memiliki hak istimewa untuk memberikan pengampunan kepada orang-orang yang telah menunjukkan penyesalan dan rehabilitasi, memulihkan kesempatan bagi warga Amerika untuk berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada komunitas mereka, dan mengambil langkah untuk menghapus disparitas hukuman bagi para pelaku kejahatan tanpa kekerasan, khususnya mereka yang dihukum karena pelanggaran narkoba,” ucap Biden.

    Dia menambahkan bahwa dirinya akan mengambil lebih banyak langkah dalam beberapa pekan ke depan dan pemerintahannya akan terus meninjau permohonan-permohonan grasi.

  • Ilmuwan Temukan ‘Jembatan Darat’ Kuno Penghubung Siberia dan AS

    Ilmuwan Temukan ‘Jembatan Darat’ Kuno Penghubung Siberia dan AS

    Jakarta

    Jembatan darat Bering yang membentang antara Siberia dan Alaska selama Zaman Es lebih merupakan rawa daratan Bering, menurut penelitian baru.

    Penemuan ini dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa hewan, seperti burung, dengan mudah menyeberangi jembatan darat, sementara hewan lain, seperti badak berbulu (Coelodonta antiquitatis), tidak melakukan migrasi.

    Jembatan darat, yang sekarang terendam di bawah Selat Bering antara Alaska dan Rusia, berada di atas air sekitar 36 ribu tahun yang lalu hingga 11 ribu tahun yang lalu. Para ilmuwan mengira jembatan itu mungkin tampak seperti lanskap padang rumput yang gersang dan berumput di Siberia dan Alaska pada saat itu, tetapi tidak seorang pun pernah menyelidiki dasar laut tempat ‘jembatan’ itu dulu berdiri.

    Tahun lalu, para peneliti yang dipimpin oleh ahli geologi Alaska Fairbanks University, Sarah Fowell, berangkat menggunakan kapal penelitian Sikuliaq untuk mengekstraksi inti sedimen dari dasar Laut Bering. Itu adalah upaya pertama untuk merekonstruksi lanskap dan iklim kuno jembatan darat tersebut.

    Para peneliti mempresentasikan hasil studi mereka pada 10 Desember di pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU) di Washington, DC., Amerika Serikat (AS). Alih-alih padang rumput yang luas, mereka menemukan lanskap rawa yang dilintasi sungai-sungai dan dihiasi danau-danau kecil.

    “Kami mencari beberapa danau besar. Apa yang kami temukan sebenarnya adalah bukti banyaknya danau kecil dan saluran sungai,” kata Fowell dalam sebuah pernyataan.

    Sedimen danau terlihat di dasar laut, begitu pula serbuk sari, fosil kecil, DNA purba, dan bahan organik. Serbuk sari dan fosil tersebut menunjukkan bahwa lanskap tersebut dihuni oleh pepohonan dan lumut. Para peneliti juga menemukan telur kutu air (Daphnia), sejenis krustasea air tawar.

    Lingkungan rawa ini mungkin sangat ramah bagi beberapa spesies seperti burung, tetapi ada juga tempat-tempat yang memiliki bukti adanya mamalia besar yang melakukan migrasi. Satu lokasi memiliki DNA mamut, dan bison juga diketahui telah menyeberang dari Eurasia ke Amerika Utara selama masa jembatan darat itu ada, serta kuda diketahui telah menyeberang dari Amerika Utara ke Eurasia.

    “Meskipun sebagian besar berupa dataran banjir dan kolam, hewan penggembala ada di sekitar, hanya saja ke atas mengikuti daerah yang lebih tinggi dan lebih kering,” kata Fowell.

    Namun, lingkungan mungkin kurang mendukung bagi spesies yang tidak berpindah antar benua, seperti badak berbulu (asli Eurasia), unta Amerika (asli Amerika utara dan tengah), dan beruang berwajah pendek (asli Amerika Utara).

    “Lanskap yang basah dan berair bisa jadi merupakan penghalang bagi beberapa spesies, atau jalur bagi spesies yang benar-benar melakukan perjalanan melalui air,” kata Jenna Hill, geolog dari US Geological Survey yang juga mempresentasikan penelitian tentang data inti Laut Bering di pertemuan AGU.

    Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak penuh lingkungan terhadap migrasi.

    (rns/rns)

  • Apa Itu Captagon, Stimulan Sintetis yang Jadi ‘Tambang Emas’ Rezim al-Assad di Suriah? – Halaman all

    Apa Itu Captagon, Stimulan Sintetis yang Jadi ‘Tambang Emas’ Rezim al-Assad di Suriah? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rezim Bashar al-Assad di Suriah jatuh setelah pasukan bersenjata memimpin serangan selama sekitar 10 hari dan akhirnya merebut Ibu Kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024).

    Presiden Assad pun akhirnya melarikan diri ke Rusia.

    Namun, bagaimana situasi ini bisa terjadi dengan cepat?

    Mengutip ABC News, beberapa analis Suriah serta pemerintahan AS menyebut faktor kejatuhan Assad adalah karena para pendukung utamanya (Iran, Rusia, dan Hizbullah), dilemahkan atau disibukkan dalam pertempuran tersendiri dalam beberapa bulan terakhir.

    Pengamat lain di Suriah juga merujuk pada faktor kunci lainnya, yakni pil putih kecil dengan ukiran dua bulan sabit di atasnya.

    Pil kecil itu adalah obat sintetis dan amfetamin yang sangat populer di Timur Tengah, yang dikenal sebagai Captagon.

    Para ahli mengatakan bahwa perdagangan narkoba yang berasal dari Suriah, yang merupakan pemasok Captagon terbesar di dunia, membantu mempercepat kejatuhan Assad karena negara-negara tetangga yang ingin meredam peredaran pil, meninggalkannya.

    Captagon adalah merek dagang pil stimulan sintetis fenethylline atau fenetylline.

    Captagon ditemukan di sebuah pabrik di Suriah (Channel 4 News)

    Menurut Laporan Obat Dunia dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan tahun lalu, wilayah asal utama untuk pengiriman Captagon adalah Suriah dan Lebanon.

    Laporan tersebut mengasumsikan bahwa semua penyitaan pil jenis amfetamin yang dilaporkan di subwilayah tersebut adalah Captagon.

    Penyitaan obat-obatan itu meningkat dua kali lipat dari tahun 2020, mencapai rekor tertinggi 86 ton pada tahun 2021.

    Caroline Rose, yang mempelajari perdagangan Captagon di lembaga pemikir New Lines Institute yang berpusat di Washington, mengatakan kepada ABC News bahwa obat tersebut secara keliru dianggap tidak berbahaya.

    Karenanya, Captagon tidak menimbulkan stigma seperti obat-obatan terlarang seperti kokain atau ekstasi.

    Captagon juga bereda di negara-negara yang melarang alkohol karena haram.

    “Pil itu membuat Anda merasa tak terkalahkan,” kata Rose.

    “Obat itu mencegah rasa lapar dan membantu Anda terjaga hingga larut malam.”

    “Obat ini digunakan oleh pengemudi taksi, mahasiswa, orang miskin yang sedang mengantre untuk mendapatkan roti, orang kaya yang ingin menurunkan berat badan.”

    “Obat ini juga digunakan pejuang yang membuatnya terjaga hingga larut malam, memberinya energi dan membuatnya bertahan satu hari dengan satu MRE (makanan siap santap) sehari.”

    Tokoh kunci dalam perdagangan Captagon adalah Suriah.

    Dengan Captagon sebagai “tambang emas”-nya, Suriah dapat menghasilkan sekitar $10 miliar, dan sekitar $2,4 miliar setahun secara langsung untuk rezim Assad.

    Temuan itu berdasarkan sebuah studi tahun 2023 yang dilakukan oleh Observatory of Political and Economic Networks, sebuah lembaga nirlaba yang melakukan penelitian tentang kejahatan terorganisasi dan korupsi di Suriah.

    Satu orang yang sangat memperhatikan perdagangan Captagon dari Suriah dalam beberapa tahun terakhir adalah anggota Parlemen AS French Hill.

    Hill termasuk satu dari puluhan anggota parlemen yang ikut mensponsori Undang-Undang Perlindungan Sipil Suriah Caesar bipartisan tahun 2019, yang mengusulkan untuk memberikan sanksi berat kepada Assad dan sekutu terdekatnya.

    RUU tersebut akhirnya disahkan sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional untuk tahun 2020.

    Hill kemudian memperkenalkan Captagon Act pada tahun 2021, yang menurutnya dirancang untuk membubarkan produksi dan perdagangan narkotika yang mematikan oleh rezim Assad.

    “Menurut saya, rezim Assad yang beralih ke produksi narkotika sebagai sumber pendapatan utamanya merupakan tanda bahwa dunia yang memperlakukan Assad seperti orang buangan berhasil,” kata Hill kepada ABC News.

    “Jelas setelah kejadian minggu lalu bahwa kebusukan dalam militer dan keuangan Assad sudah sangat parah.”

    Menurut Rose, perdagangan Captagon yang sedang berkembang pesat merupakan “ekonomi zombi,” di mana sanksi keras yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Eropa kepada Suriah justru menguntungkan rezim Assad.

    “Jika ada kasus yang sempurna untuk negara narkotika, saya rasa itu adalah Suriah, karena ada aparat keamanan dan politik negara yang membela produksi Captagon dan menyebarkan narasi publik bahwa tidak ada Captagon tetapi kemudian menggunakan saudara presiden, semua aparat keamanannya, dan Divisi Lapis Baja Keempat yang terlibat dalam perdagangan tersebut,” kata Rose.

    Sementara itu, Turki dan Arab Saudi menjadi frustrasi dengan upaya mereka untuk menormalisasi hubungan dengan Assad.

    Perbatasan negara tersebut dibanjiri narkoba, menurut laporan terbaru oleh Carnegie Endowment.

    Menurut Rose, dalam upaya negosiasi baru-baru ini untuk normalisasi, Assad mencoba menggunakan kekuasaan yang dimilikinya atas perdagangan Captagon sebagai pengaruh terhadap mereka, dan itu berujung menjadi bumerang.

    Matthew Zweig, pakar sanksi di lembaga lobi Foundation for Defense of Democracies, menunjuk ke pertanyaan lain terkait Captagon yang mungkin juga berkontribusi pada kejatuhan Assad.

    “Pertanyaannya adalah apakah Assad bisa mengendalikan perdagangan, atau apakah perdagangan yang mengendalikannya?” kata Zweig kepada ABC News.

    Pada hari Minggu, beberapa jam setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham, atau HTS, merebut Damaskus dan mengambil alih kekuasaan, pemimpinnya Abu Mohammad al-Jolani berdiri di depan kerumunan pendukungnya di dalam Masjid Umayyah yang bersejarah di ibu kota.

    Ia menyatakan: “Suriah telah menjadi penghasil Captagon terbesar di Bumi, dan hari ini, Suriah akan dimurnikan oleh kasih karunia Tuhan.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Anggota Parlemen AS Desak Gedung Putih Berlakukan  Keringanan Sanksi Suriah – Halaman all

    Anggota Parlemen AS Desak Gedung Putih Berlakukan  Keringanan Sanksi Suriah – Halaman all

    Anggota Parlemen AS Desak Gedung Putih Berlakukan  Keringanan Sanksi Suriah

    TRIBUNNEWS.COM- Dua anggota Kongres AS mendesak Gedung Putih untuk melonggarkan “beberapa sanksi” terhadap Suriah guna membantu perekonomiannya setelah negara itu diambil alih oleh kelompok bersenjata ekstremis yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). 

    Ketika HTS dan kelompok ekstremis lain yang didukung Turki mengkonsolidasikan kekuasaan di Suriah, Washington dan sekutunya mencari cara untuk menghapus kelompok ISIS dan Al-Qaeda dari daftar hitam terorisme mereka.

    Menurut surat yang ditinjau oleh Reuters , Perwakilan Republik Joe Wilson, yang mengepalai Subkomite Urusan Luar Negeri DPR AS untuk Timur Tengah, dan Perwakilan Demokrat Brendan Boyle, yang mengepalai Kaukus Suriah Merdeka, mengatakan bahwa Washington perlu “menangguhkan” sebagian dari berbagai sanksi ekonomi yang diterapkan di bawah Undang-Undang Caesar untuk “membangun niat baik” dengan para ekstremis yang berkuasa.

    “Pendekatan yang disengaja dan bertahap diperlukan untuk mencabut sanksi dan kontrol ekspor terhadap Suriah,” demikian bunyi surat yang ditulis Wilson dan Boyle, seraya menambahkan bahwa tindakan tersebut dapat “memberikan insentif bagi pemerintah transisi untuk mematuhi norma-norma internasional.”

    Sumber-sumber di dalam HTS mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa bahwa organisasi teroris yang ditetapkan PBB itu “berhubungan” dengan para pejabat di Washington untuk mencabut sebagian sanksi Undang-Undang Caesar. 

    “Semua hambatan yang dihadapi rakyat Suriah dan masa depan mereka harus disingkirkan,” kata media Inggris itu mengutip sumber-sumbernya.

    Pada tahun 2019, Washington memberlakukan Undang-Undang Caesar khusus Suriah, yang memberikan wewenang kepada AS untuk menjatuhkan sanksi kepada siapa pun – tanpa memandang kewarganegaraan – yang melakukan bisnis dengan Suriah, berpartisipasi dalam proyek infrastruktur dan energi, memberikan dukungan kepada pemerintah Suriah, atau memasok barang atau jasa kepada militer Suriah.

    Tiga tahun kemudian, Washington mengesahkan Captagon Act yang menargetkan Damaskus untuk memerangi perdagangan gelap obat terlarang yang dipopulerkan oleh para ekstremis yang didukung asing. 

    Pada tahun 2023, anggota parlemen AS membahas paket sanksi utama ketiga untuk Suriah, yang disebut “Undang-Undang Anti-Normalisasi Rezim Assad,” yang bertujuan untuk menghukum negara mana pun yang berusaha menormalisasi hubungan dengan Damaskus.

    “Dengan lebih dari separuh infrastruktur vital hancur total atau rusak parah, penerapan sanksi sepihak terhadap sektor-sektor ekonomi utama, termasuk minyak, gas, listrik, perdagangan, konstruksi, dan teknik, telah menghancurkan pendapatan nasional dan melemahkan upaya pemulihan dan rekonstruksi ekonomi,” kata Pelapor Khusus PBB tentang Tindakan Pemaksaan Sepihak dan Hak Asasi Manusia, Alena Douhan, dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada November 2022.

    Krisis ekonomi di Suriah diperburuk oleh pendudukan selama bertahun-tahun di ladang minyak dan produksi gandum terbesar negara itu di timur laut oleh tentara AS dan proksi Kurdi.

    Segera setelah bekas faksi ISIS dan Al-Qaeda menguasai Damaskus – didukung oleh ratusan ekstremis asing – pejabat di Washington dan London mulai meninjau cara untuk mencabut sebutan teroris terhadap HTS dan pemimpinnya Abu Mohammad al-Julani, yang baru-baru ini mulai menggunakan nama aslinya, Ahmad al-Sharaa.

    SUMBER: THE CRADLE

  • Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikannya, Bagaimana dengan Putin?

    Trump Undang Xi Jinping ke Pelantikannya, Bagaimana dengan Putin?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah mengundang Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri pelantikannya pada tanggal 20 Januari 2024 mendatang.

    CBS News pada Rabu (11/12/2024), mengutip beberapa sumber, melaporkan bahwa undangan tersebut dibuat pada awal November, tak lama setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden. Masih belum jelas apakah Xi telah menerimanya.

    Dalam wawancara NBC News baru-baru ini, Trump mengatakan bahwa dia “akrab sekali” dengan Xi dan bahwa mereka telah berkomunikasi minggu sebelumnya.

    Selain Xi, tim Trump juga berencana untuk mengundang pemimpin negara lain, seperti termasuk Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Sayangnya nama Presiden Rusia Vladimir Putin tak termasuk di dalamnya.

    Laporan kantor berita Rusia TASS, mengutip juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan pada Kamis (12/12/2024) bahwa undangan ke upacara di Washington pada tanggal 20 Januari belum diberikan kepada presiden Rusia.

    Namun, Peskov sebelumnya mengatakan bahwa komunikasi antara Putin dan Trump dapat dilakukan sebelum pelantikan.

    “Komunikasi Putin dengan Trump sebelum pelantikan tidak dikesampingkan. Kremlin melanjutkan dari pernyataan presiden terpilih AS,” kata Peskov.

    Undangan kepada kepala negara lain oleh Trump merupakan hal yang tak biasa. Meskipun duta besar dan diplomat biasanya diundang, catatan Departemen Luar Negeri AS sejak tahun 1874 menunjukkan bahwa tidak ada pemimpin asing yang pernah menghadiri upacara penyerahan kekuasaan.

    Hubungan AS dan China saat ini sedang tidak baik-baik saja. Trump telah berjanji untuk memukul China dengan “tarif tambahan 10%, di atas tarif tambahan apa pun” kecuali jika negara itu mengambil tindakan terhadap perdagangan fentanil, kontributor utama krisis opioid.

    Selama kampanyenya, Trump bahkan mengancam tarif lebih dari 60% pada impor AS dari China.

    (luc/luc)

  • Majelis Umum PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza

    Majelis Umum PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Tanpa Syarat di Gaza

    New York

    Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan sebuah resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen di Jalur Gaza yang telah hancur. Resolusi ini dirilis pada Rabu (11/12).

    Perang yang sedang berlangsung di kawasan tersebut telah berlangsung lebih dari satu tahun dan sejauh ini telah menewaskan lebih dari 44.000 orang, menurut para pejabat setempat.

    Resolusi mendesak ‘gencatan senjata segera, tanpa syarat dan permanen’

    158 anggota memberikan suara mendukung resolusi tersebut, sembilan memberikan suara menentang, dan 13 abstain.

    Teks tersebut mendesak “gencatan senjata yang segera, tanpa syarat dan permanen,” serta “pembebasan semua sandera dengan segera dan tanpa syarat” – kata-kata yang mirip dengan teks yang diveto oleh Washington di Dewan Keamanan bulan lalu.

    Majelis Umum juga menyetujui resolusi lain yang memberikan dukungan bagi badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), yang telah ditentang keras oleh Israel sejak dimulainya perang.

    Resolusi tersebut mengecam undang-undang baru yang akan melarang operasi badan PBB tersebut di Israel mulai akhir Januari 2025. Resolusi tersebut menuntut Israel untuk menghormati mandat UNRWA dan “memungkinkan operasinya berjalan tanpa halangan atau pembatasan.”

    Resolusi tersebut disahkan dengan 159 suara setuju. Amerika Serikat, Israel, dan tujuh negara lainnya memberikan suara menentang, sementara 11 negara lainnya abstain.

    Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, menggambarkan Gaza sebagai “luka yang terbuka dan menyakitkan bagi keluarga manusia.”

    “Gaza sudah tidak ada lagi. Sudah hancur,” kata utusan PBB dari Slovenia, Samuel Zbogar.

    “Sejarah adalah kritik paling keras terhadap kelambanan,” lanjutnya.

    Wakil duta besar Aljazair untuk PBB, Nacim Gaouaoui, mengatakan: “Harga dari kebungkaman dan kegagalan dalam menghadapi tragedi Palestina adalah harga yang sangat mahal, dan akan lebih mahal lagi esok hari.”

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Resolusi gencatan senjata dianggap sebagai isyarat simbolis, karena ditolak oleh Amerika Serikat dan Israel. Selain itu, resolusi Majelis Umum juga tidak mengikat secara hukum.

    Namun, bobot politis dari resolusi tersebut berasal dari cerminan opini global mengenai perang yang telah berlangsung selama 14 bulan tersebut. Israel melancarkan perang setelah kelompok militan yang dipimpin Hamas melancarkan serangan teror di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, di mana 1.200 orang terbunuh dan sekitar 250 orang disandera.

    AS bersikeras untuk melakukan gencatan senjata dengan syarat pembebasan semua sandera di Gaza, dan mengatakan jika tidak, Hamas tidak memiliki insentif untuk membebaskan mereka yang masih ditahan.

    Wakil Duta Besar AS Robert Wood mengatakan, akan “memalukan dan salah” untuk mengadopsi resolusi itu.

    “Resolusi yang ada di hadapan majelis hari ini tidak masuk akal,” kata utusan Israel untuk PBB Danny Danon menjelang pemungutan suara.

    “Pemungutan suara hari ini bukanlah pemungutan suara untuk belas kasihan. Ini adalah pemungutan suara untuk keterlibatan,” tambahnya.

    mel/rs/as (Reuters, AP, AFP)

    Tonton juga video: Perwakilan Palestina di PBB Kecam Pembersihan Etnis di Gaza: Pengungsi Dibakar!

    (nvc/nvc)

  • Wall Street Rebound, Nasdaq Melonjak di Atas 20 Ribu Usai AS Umumkan Laju Inflasi – Halaman all

    Wall Street Rebound, Nasdaq Melonjak di Atas 20 Ribu Usai AS Umumkan Laju Inflasi – Halaman all

     Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mayoritas saham AS di bursa Wall Street mencatatkan kenaikan, termasuk indeks Nasdaq yang melesat di atas 20.000 untuk pertama kalinya usai   AS umumkan Laju Inflasi 

    Menurut pantauan Yahoo Finance, Indeks S&P 500 bertambah 49,28 poin, atau 0,82 persen, menjadi 6.084,19 disusul indeks Komposit Nasdaq yang meningkat 347,65 poin, atau 1,77 persen ke level 20.034,89 jadi ekor tertinggi sepanjang masa serta rekor penutupan. Sedangkan Dow Jones Industrial Average justru melemah dengan penurunan 0,2 persen. 

    Kepala Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, mengatakan penguatan Nasdaq terjadi karena prospek penurunan suku bunga minggu depan pasca data inflasi AS periode November 2024 sesuai dengan ekspektasi pasar sebelumnya.

    Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu tumbuh 2,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Oktober lalu yang tumbuh 2,6 persen.

    Sementara secara bulanan (month-to-month/mtm), IHK AS pada November lalu tumbuh 0,3 persen, bila dibandingkan dengan periode sebelumnya dimana pada Oktober lalu IHK hanya tumbuh 0,2 persen.

    Pertumbuhan ini lantas membuat pasar berekspektasi bahwa The Fed kemungkinan besar akan memangkas suku bunga ke kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen pekan depan.

    Spekulasi meningkat setelah laporan ketenagakerjaan Jumat lalu, yang menunjukkan lonjakan jumlah pengangguran bersamaan dengan kenaikan pertumbuhan lapangan kerja.

    “Dengan angka-angka CPI yang secara umum sesuai, kemungkinan besar Fed tidak akan tergelincir dan akan memangkas suku bunga lagi minggu depan,” Jochen Stanzl, kepala analis pasar di CMC Markets.

    “Data tersebut bukan merupakan penghambat kenaikan harga saham di Wall Street saat ini,” tambahnya.

    Meski pemangkasan suku bunga masih dalam tahap wacana namun pasca pengumuman inflasi AS dirilis investor mulai melirik saham-saham teknologi untuk bulan keempat berturut-turut.

    Membuat saham Tesla Inc, Amazon.com Inc, dan induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc mencapai titik tertinggi sepanjang masa. 

    Tak hanya itu, saham Nvidia dan Tesla juga tumbuh usai laporan data inflasi yang cukup tenang. Produsen chip itu tumbuh lebih dari 3 persen dan produsen kendaraan listrik tumbuh hampir 6 persen.

    Bursa Asia Bullish

    Mengekor kenaikan Wall Street, mayoritas saham Asia juga mencatatkan lonjakan. 

    Diantaranya seperti Saham berjangka Jepang dan Australia yang melesat sementara Hong Kong stabil, dengan sektor teknologi mendorong Amazon.com Inc dan Meta Platforms Inc ke rekor baru.

    Saham Broadcom Inc melonjak 6,6 persen setelah laporan bahwa perusahaan chip tersebut sedang menjajaki kerjasama kecerdasan buatan (AI) dengan Apple Inc.

     

  • Rezim Jatuh, Makam Ayah Bashar Al-Assad Dibakar Habis

    Rezim Jatuh, Makam Ayah Bashar Al-Assad Dibakar Habis

    GELORA.CO – Milisi perlawanan Suriah telah menghancurkan makam mendiang presiden Hafez al-Assad, ayah dari presiden terguling Bashar, di kampung halaman keluarga tersebut.

    Video yang diverifikasi oleh BBC menunjukkan orang-orang bersenjata meneriakkan yel-yel saat mereka berjalan di sekitar mausoleum yang terbakar di Qardaha, di barat laut wilayah pesisir Latakia.

    Pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islam Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menyapu seluruh Suriah dalam serangan kilat yang menggulingkan kekuasaan 54 tahun dinasti Assad. Bashar al-Assad telah melarikan diri ke Rusia di mana dia dan keluarganya diberikan suaka.

    Patung-patung dan poster-poster mendiang presiden Hafez dan putranya Bashar telah dirobohkan di seluruh negeri untuk menyemangati warga Suriah yang merayakan berakhirnya kekuasaan mereka.

    Seperti dilaporkan BBC, pada 2011, Bashar al-Assad secara brutal menumpas pemberontakan pro-demokrasi yang damai, memicu perang saudara yang menghancurkan lebih dari setengah juta orang terbunuh dan 12 juta lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka.

    Sementara, Hafez al-Assad memerintah Suriah dengan kejam dari 1971 hingga kematiannya pada 2000, ketika kekuasaan diserahkan kepada putranya.

    Assad dilahirkan dan dibesarkan di keluarga Alawi, sebuah cabang dari Islam Syiah dan agama minoritas di Suriah, yang pusat populasi utamanya berada di provinsi Latakia dekat pantai Mediterania, tak jauh dari perbatasan dengan Turki.

    Banyak warga Alawi – yang jumlahnya sekitar 10% dari populasi negara tersebut – merupakan pendukung setia Assad selama mereka berkuasa dalam waktu lama.

    Beberapa dari mereka kini khawatir kalau-kalau mereka menjadi sasaran pemberontak yang menang.

    Pada Senin, delegasi pemberontak yang terdiri dari anggota HTS dan kelompok Muslim Sunni lainnya, Tentara Pembebasan Suriah, bertemu dengan para tetua Qardaha dan menerima dukungan mereka. Demikian menurut kantor berita Reuters.

    Delegasi pemberontak menandatangani sebuah dokumen, yang menurut laporan Reuters menekankan keragaman agama dan budaya di Suriah.

    HTS dan faksi pemberontak sekutunya menguasai ibu kota Suriah, Damaskus, pada hari Minggu setelah perang saudara selama bertahun-tahun.

    Pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani, yang kini mulai menggunakan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, adalah mantan milisi yang memutuskan hubungan dengan Alqaidah pada 2016. Dia baru-baru ini berjanji memberikan toleransi terhadap kelompok dan komunitas agama yang berbeda.

    Utusan PBB untuk Suriah mengatakan para pemberontak harus mengubah ‘pesan baik’ mereka menjadi praktik di lapangan.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS mengatakan Washington akan mengakui dan sepenuhnya mendukung pemerintahan Suriah di masa depan selama proses tersebut muncul melalui proses yang kredibel dan inklusif serta menghormati kelompok minoritas.

    HTS telah menunjuk pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Mohammed al-Bashir, mantan kepala pemerintahan pemberontak di barat laut, hingga Maret 2025.

    Bashir memimpin pertemuan di Damaskus pada hari Selasa yang dihadiri oleh anggota pemerintahan barunya dan mantan kabinet Assad untuk membahas transfer portofolio dan institusi.

    Dia mengatakan sudah waktunya bagi masyarakat untuk “menikmati stabilitas dan ketenangan” setelah berakhirnya rezim Assad.

    Di Damaskus, koresponden BBC melihat tanda-tanda kehidupan mulai kembali normal, dengan orang-orang kembali bekerja dan toko-toko dibuka kembali.

    Joud Insani, yang bekerja di sebuah toko coklat di ibu kota Suriah, mengatakan kepada BBC bahwa dia bisa membukanya ‘tanpa rasa takut’, dan menambahkan bahwa dia melihat adanya perubahan yang disambut baik dalam jenis pelanggan yang berkunjung.

    “Kami membuka kembali tanpa rasa takut karena masyarakat yang kami layani sekarang tidak melakukan intimidasi sama sekali,” ujarnya.

    “Sebelumnya, setiap orang yang datang untuk membeli dari kami mewakili seorang jenderal atau menteri yang setia kepada rezim Assad. Sekarang, syukurlah, hal itu tidak lagi terjadi.”

    Di salah satu pasar makanan dan sayuran terkenal di Damaskus, seorang penjual mengatakan kepada BBC, “Sekarang kita punya oksigen di udara.” Sementara pria lain mencatat bahwa ada “perayaan yang berkelanjutan mulai sekarang”.

    Di lingkungan Joubar, reuni emosional telah terjadi di kubu oposisi lama, lebih dari 90% di antaranya telah hancur.

    Monawwar al Qahef dan suaminya Muhammad kembali untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. Pasangan itu menangis saat melihat rumah dua lantai mereka, yang telah direduksi menjadi tumpukan batu beton di sekeliling satu dinding melengkung.

  • Warga China Ditangkap Usai Terbangkan Drone di Atas Pangkalan Militer AS

    Warga China Ditangkap Usai Terbangkan Drone di Atas Pangkalan Militer AS

    California

    Seorang warga negara China telah didakwa menerbangkan pesawat nirawak atau drone di atas Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, Amerika Serikat (AS). Departemen Kehakiman AS mengatakan pria tersebut diduga telah merekam fasilitas militer tersebut.

    Dilansir AFP, Kamis (12/12/2024), Yinpiao Zhou (39) ditangkap saat ia bersiap untuk menaiki pesawat ke China dari San Francisco.

    “Terdakwa ini diduga menerbangkan pesawat nirawak di atas pangkalan militer dan mengambil foto tata letak pangkalan, yang melanggar hukum,” kata Jaksa Amerika Serikat Martin Estrada.

    “Keamanan negara kita adalah yang terpenting dan kantor saya akan terus mempromosikan keselamatan personel dan fasilitas militer negara kita,” imbuhnya.

    Dokumen dakwaan menyebutkan sistem deteksi di Vandenberg melacak sebuah drone saat terbang sekitar 1,6 kilometer di atas fasilitas tersebut pada akhir November.

    Personel keamanan di pangkalan tersebut, yang merupakan lokasi peluncuran misi luar angkasa — termasuk roket SpaceX Falcon 9 milik Elon Musk — serta uji coba rudal, melacak drone tersebut ke taman umum terdekat tempat mereka diduga menemukan Zhou dengan perangkat yang disembunyikan di jaketnya.

    Agen yang memperoleh surat perintah penggeledahan memeriksa drone tersebut, yang berisi foto udara pangkalan tersebut.

    Zhou tidak mengajukan pembelaan saat ia muncul di pengadilan San Francisco pada Selasa (10/12) dengan dakwaan gagal mendaftarkan pesawat yang tidak menyediakan transportasi dan pelanggaran wilayah udara pertahanan nasional.

    Ia diperkirakan akan muncul di Pengadilan Distrik AS di Los Angeles dalam beberapa minggu mendatang. Zhou masih dalam tahanan sambil menunggu banding oleh jaksa penuntut terhadap keputusan pengadilan untuk membebaskannya dengan jaminan.

    Peristiwa ini terjadi kurang dari dua tahun setelah insiden keamanan nasional yang secara dramatis meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing.

    Pada awal tahun 2023, Amerika Serikat menemukan dan melacak apa yang disebutnya balon mata-mata saat terbang tinggi di atas instalasi militer AS yang sensitif, menembak jatuh balon tersebut, dan mengambil muatan elektroniknya yang besar.

    Insiden tersebut memicu kekhawatiran bahwa China tengah membocorkan informasi intelijen penting. Sementara Beijing mengatakan bahwa balon itu adalah pesawat udara sipil yang terhempas keluar jalur.

    (lir/lir)