kab/kota: Washington

  • AS Pulangkan 2 WN Malaysia dari Penjara Guantanamo

    AS Pulangkan 2 WN Malaysia dari Penjara Guantanamo

    Washington

    Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan telah memulangkan dua pria warga negara Malaysia dari penjara Guantanamo. Dua orang itu meninggalkan 27 orang yang masih ditahan di pangkalan AS di Kuba itu.

    Dilansir dari AFP, Rabu (18/12/2024), kedua WN Malaysia itu adalah Mohammed Farik bin Amin dan Mohammed Nazir bin Lep. AS menyebut mereka telah mengaku bersalah ‘atas berbagai pelanggaran, termasuk pembunuhan yang melanggar Hukum Perang, dengan sengaja menyebabkan cedera tubuh yang serius, konspirasi, dan perusakan properti yang melanggar Hukum Perang’.

    Departemen Pertahanan AS menyebut mereka bekerja sama dan memberikan kesaksian soal dalang yang diduga melakukan serangan tahun 2002 di klub malam di Bali dan serangan tahun 2003 di sebuah hotel di Jakarta.

    Hukuman sekitar lima tahun penjara disetujui bagi para tahanan tersebut. AS menyatakan dua tahanan itu ‘direkomendasikan agar dipulangkan atau dipindahkan ke negara berdaulat ketiga untuk menjalani sisa hukuman yang disetujui’.

    Dengan pengumuman pembebasan mereka, yang terjadi sehari setelah Departemen Pertahanan AS mengatakan seorang warga negara Kenya telah dipulangkan, 27 tahanan masih berada di Guantanamo. Jumlah itu turun dari angka puncaknya yang hampir 800.

    Dari jumlah tersebut, 15 orang memenuhi syarat untuk dipindahkan, tiga orang memenuhi syarat untuk ditinjau ulang untuk kemungkinan pembebasan, tujuh orang menghadapi dakwaan dan dua orang telah dihukum dan dijatuhi hukuman.

    (aik/haf)

  • Eks Negara Soviet Sebut Perang NATO-Rusia Jadi Awal ‘Kiamat’

    Eks Negara Soviet Sebut Perang NATO-Rusia Jadi Awal ‘Kiamat’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengungkapkan keprihatinannya terhadap kemungkinan eskalasi ketegangan antara NATO dan Rusia menjadi perang langsung, yang ia gambarkan sebagai skenario bencana global.

    Aliyev menegaskan bahwa perang semacam itu akan membawa kehancuran besar dan tak ada pihak yang dapat mengklaim kemenangan.

    “Memikirkan skenario ini, di mana NATO dan Rusia terlibat dalam perang panas, sama saja dengan membayangkan kiamat,” ujar Aliyev, dilansir RT, Rabu (18/12/2024).

    Ia menambahkan bahwa “tidak ada negara, bahkan yang berada jauh dari kawasan NATO dan Rusia, yang akan merasa aman” jika konflik tersebut terjadi.

    Aliyev menyatakan harapannya bahwa Washington, Moskow, dan para pemimpin global lainnya memiliki kebijaksanaan politik yang cukup untuk mencegah skenario mengerikan itu menjadi kenyataan.

    “Jika diperlukan, kami siap berkontribusi untuk meredakan ketegangan,” imbuhnya.

    Ketegangan antara Rusia dan NATO telah lama dipicu oleh ekspansi aliansi militer tersebut di Eropa, yang menurut Moskow mengancam keamanan nasionalnya. Konflik di Ukraina, yang semakin memanas sejak 2022, sebagian besar disebabkan oleh niat NATO untuk memasukkan negara itu ke dalam keanggotaannya, menurut pejabat Rusia.

    Aliyev juga menyinggung kekhawatiran Azerbaijan terkait NATO, terutama karena keterlibatan aliansi itu dengan Armenia, rival utama Azerbaijan.

    “Infrastruktur NATO sedang dibangun di perbatasan kami di sisi Armenia, dengan dalih pengamat Eropa,” jelas Aliyev.

    Azerbaijan dan Armenia telah terlibat konflik berkepanjangan selama beberapa dekade, terutama terkait wilayah Nagorno-Karabakh, yang memiliki populasi besar etnis Armenia.

    Wilayah tersebut memproklamasikan kemerdekaan setelah runtuhnya Uni Soviet dan menikmati pemerintahan de facto hingga Azerbaijan merebut kembali kendali melalui dua kampanye militer besar pada 2020 dan 2023.

    Konflik ini juga memicu bentrokan langsung di perbatasan kedua negara dalam beberapa tahun terakhir. Armenia, yang sebelumnya mengandalkan Rusia sebagai sekutu tradisional, mulai beralih ke negara-negara Barat seperti Prancis untuk mendapatkan bantuan militer.

    (luc/luc)

  • Kesaksian Penggalian Kuburan Massal di Dekat Damaskus, Ratusan Ribu Orang Diyakini Terkubur – Halaman all

    Kesaksian Penggalian Kuburan Massal di Dekat Damaskus, Ratusan Ribu Orang Diyakini Terkubur – Halaman all

    Kesaksian Penggalian Kuburan Massal di Dekat Damaskus, Ratusan Ribu Orang Diyakini Terkubur

     

    TRIBUNNEWS.COM – Apa yang dikhawatirkan saat rezim Bashar al-Assad di Suriah jatuh mulai menjadi kenyataan.

    Kuburan-kuburan massal diduga korban pembantaian mulai muncul di dekat Damaskus setelah jatuhnya rezim Suriah tersebut.

    Nada Homsi, reporter The National, ikut menyaksikan penggalian kuburan-kuburan tersebut saat kru pertahanan sipil dan LSM lapangan memulai penggalian di area yang diyakini menyimpan sisa-sisa ratusan ribu orang.

    “Pada hari Selasa, kami melihat kru pertahanan sipil menarik sisa-sisa tujuh jenazah dari tanah yang sebelumnya merupakan zona aman di kota Adra di pedesaan Damaskus. Seperti penemuan di lokasi kuburan lainnya, sisa-sisa jenazah ditemukan di tas kanvas yang biasanya digunakan untuk menyimpan makanan kering seperti tepung dan kacang lentil. Enam dari tujuh set sisa jenazah yang ditemukan diidentifikasi dengan nama dan nomor yang sesuai,” tulis laporan tersebut dikutip Rabu (18/12/2024).

    Laporan itu menyatakan, beberapa jam sebelum penggalian itu, Mouaz Moustafa, yang memimpin Satuan Tugas Darurat Suriah yang berpusat di Washington, mengatakan kepada Reuters kalau lokasi di Al Qutayfah, 40 km di utara ibu kota Suriah, adalah satu dari lima kuburan massal yang telah diidentifikasi selama bertahun-tahun.

    “Seratus ribu adalah perkiraan paling konservatif” dari jumlah jenazah yang dikubur di lokasi tersebut, kata Moustafa.

    Ratusan ribu warga Suriah diperkirakan telah tewas sejak 2011, ketika pasukan yang setia kepada diktator terguling Bashar Al Assad mengubah protes terhadap pemerintahannya menjadi perang saudara skala penuh.

    Sekitar 150.000 orang masih belum diketahui keberadaannya akibat perang saudara tersebut, menurut Komisi Internasional untuk Orang Hilang (ICMP).

    Pencarian massal terhadap orang-orang hilang dimulai setelah Bashar al Assad digulingkan dari kekuasaan lebih dari seminggu yang lalu.

    “Dengan adanya pergantian pemerintahan, banyak warga Suriah yang berusaha keras untuk mencari tahu apa yang terjadi pada orang-orang terkasih yang ditahan oleh pasukan keamanan Suriah dan dikurung di penjara-penjara rezim yang terkenal kejam,” kata Nada dalam laporannya itu.

    Anggota White Helmets mengangkat tas berisi jenazah manusia dari kuburan massal di Damaskus.

    Tantangan Besar Temukan Ribuan Jenazah

    Namun, tantangan logistiknya sangat besar.

    Hanya 100 dari 3.000 kru Pertahanan Sipil White Helmets yang beroperasi di lapangan di Damaskus, dan hanya 10 dari mereka yang dapat menanggapi laporan jenazah di lokasi kuburan massal untuk saat ini.

    Sebanyak 90 kru yang tersisa tengah melakukan respons darurat.

    Mereka masih menemukan mayat di penjara, kantor keamanan, dan rumah sakit militer.

    “Ini adalah respons yang sangat cepat karena kami bermarkas di Suriah utara. Namun, kini kami [harus] merestrukturisasi diri untuk merespons di Aleppo, Hama, Homs, Damaskus, dan wilayah lain,” kata Abdelrahman Al Mawwas, manajer pengumpulan dan pengarsipan bukti White Helmets, kepada The National di Adra.

    “Kami telah menanggapi (laporan) 508 mayat tak dikenal,” yang ditemukan di pusat penahanan dan rumah sakit militer rezim Suriah yang terkenal kejam,” tambahnya.

    Di salah satu penjara paling terkenal di rezim Assad, penjara Sednaya, yang juga dikenal sebagai “rumah pemotongan manusia”, sekitar 4.300 tahanan dilaporkan dibebaskan setelah pejuang pemberontak menguasai wilayah tersebut, menurut dokumentasi dari Pertahanan Sipil Suriah.

    Penjara Sednaya yang terletak 30 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus. (Anadolu Agency)

    Menjaga Barang Bukti

    Para ahli telah memperingatkan perlunya melindungi bukti dan melestarikan tempat kejadian perkara, termasuk kuburan massal, untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan. 

    Pada Senin, Komisi Penyelidikan PBB untuk Suriah mendesak pemerintah sementara Suriah untuk melindungi berkas penangkapan dan penahanan di tempat ditemukannya berkas tersebut, guna memastikan bahwa berkas tersebut tetap utuh untuk proses peradilan di masa mendatang.

    Wilayah di Adra tempat mayat-mayat ditemukan pada hari Selasa dulunya adalah zona militer dan warga sipil tidak diizinkan untuk pergi ke sana.

    Seorang warga kota, Khaled Saleh Al Hamad, mengatakan bahwa pasukan keamanan sebelumnya akan menembaki siapa pun yang mendekati area keamanan tersebut.

    “The National menemukan bukti adanya jenazah lain yang dikubur di lokasi Adra tak lama setelah petugas pertahanan sipil pergi, dengan bau yang menyengat tercium dari kuburan yang ditutupi oleh balok semen persegi,” kata laporan itu. 

    Mawwas memperkirakan bahwa petugas pencarian kemungkinan akan menggali kuburan massal dan menemukan jenazah selama bertahun-tahun mendatang, tetapi mengingat kapasitas mereka saat ini setelah penggulingan tiba-tiba rezim Suriah, membuat kemajuan yang signifikan akan menjadi tantangan besar.

    “Sangat sulit untuk memindahkan kendaraan dan personel [dari satu tempat ke tempat lain], jadi kami berusaha melakukan yang terbaik,” katanya. Ia meminta organisasi internasional untuk memberikan dukungan saat mereka memulai pekerjaan penggalian kuburan massal.

    “Kami belum menerima tawaran bantuan apa pun [saat ini],” imbuhnya. “Seperti yang Anda lihat, sudah lebih dari 10 hari [sejak jatuhnya rezim Assad] dan jurnalis seperti Anda dapat datang dan bekerja di sini. Saya tidak tahu apa yang ditunggu oleh organisasi internasional,” katanya.

     

    (oln/thentnl/*)

  • FBI Larang Pengguna iPhone dan Android Saling Kirim SMS

    FBI Larang Pengguna iPhone dan Android Saling Kirim SMS

    Jakarta

    FBI memperingatkan pengguna iPhone dan Android agar tidak saling mengirim pesan teks SMS tanpa enkripsi satu sama lain. Itu karena ada serangan siber China baru-baru ini yang menimpa Amerika Serikat.

    Wakil penasihat keamanan nasional Anne Neuberger mengumumkan sedikitnya delapan perusahaan telekomunikasi AS diretas oleh operasi peretasan China berjuluk Salt Typhoon. Operasi ini mengakses pesan teks pribadi dan percakapan telepon yang melibatkan sejumlah warga Amerika yang tidak disebutkan namanya.

    Hacker diyakini berhasil menyadap komunikasi pejabat senior pemerintah dan tokoh politik terkemuka. Namun, Neuberger mengatakan pemerintah AS menyebut komunikasi rahasia tetap aman.

    Menanggapi serangan tersebut, FBI dan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) merilis panduan yang ditujukan untuk mengidentifikasi para hacker dan mencegah serangan siber di masa mendatang.

    Karena komunikasi antara pengguna iPhone dan Android tidak dienkripsi secara default, pejabat lembaga tersebut mendesak warga AS berhenti mengirim pesan teks antara kedua sistem operasi atau menggunakan aplikasi pihak ketiga dengan enkripsi end to end.

    Dikutip detikINET dari Newsweek, pesan SMS pertama kali muncul awal 1990-an, saat kekhawatiran seputar keamanan pesan teks masih sangat sedikit. Saat ini, mengubah SMS agar menyertakan enkripsi end to end kemungkinan besar tidak praktis atau mustahil.

    Pesan teks di antara pengguna iPhone dan antara pengguna Android memang menyertakan enkripsi default. Namun, pesan yang dikirimkan antara kedua sistem tersebut tidak dienkripsi dan bisa jadi rentan. Kabar baiknya, pesan teks modern sering kali tidak menggunakan SMS dan dikirimkan menggunakan sistem lain, seperti WhatsApp.

    WhatsApp dan Signal misalnya, menawarkan enkripsi menyeluruh. Pejabat senior FBI mendesak warga Amerika menggunakan aplikasi terenkripsi semacam itu. “Enkripsi adalah teman Anda, baik itu pada pesan teks atau jika Anda memiliki kapasitas untuk menggunakan komunikasi suara terenkripsi,” kata pejabat Cissa Jeff Greene.

    Salt Typhoon sendiri adalah julukan yang diberikan kepada operasi peretasan China oleh Microsoft. Kelompok hacker tersebut juga disebut dengan julukan FamousSparrow dan Ghost Emperor.

    Pejabat intelijen AS mengaitkan kelompok tersebut dengan pemerintah China tapi Liu Pengyu, juru bicara kedutaan besar China di Washington, membantahnya. “AS perlu menghentikan serangan sibernya sendiri terhadap negara lain dan menahan diri dari menggunakan keamanan siber untuk mencemarkan nama baik dan memfitnah China,” katanya.

    (fyk/fay)

  • Harga Minyak Dunia Anjlok, WTI Melemah di Posisi 70,27 Dolar Per Barel Dampak Gejolak Pasar China – Halaman all

    Harga Minyak Dunia Anjlok, WTI Melemah di Posisi 70,27 Dolar Per Barel Dampak Gejolak Pasar China – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harga minyak mentah di perdagangan pasar global anjlok di level terendah pekan ini, buntut melemahnya belanja konsumen di Tiongkok, selaku importir minyak terbesar di dunia.

    Gejolak pasar di China mulai terjadi setelah  Biro Statistik Nasional China mengumumkan data IHK yang menjadi tolok ukur utama inflasi, naik 0,2 persen pada bulan November secara tahunan, dan turun dari 0,3 persen pada bulan Oktober.

    Kondisi ini mengindikasikan adanya tekanan deflasi di perekonomian China, yang menjadi sinyal bahwa permintaan domestik tetap lemah sehingga memberikan tekanan pada Beijing untuk meningkatkan stimulus bagi ekonomi yang rapuh yang menghadapi tarif perdagangan AS di bawah pemerintahan Trump yang kedua.

    Serangkaian tekanan ini lantas meningkatkan kekhawatiran investor terhadap kesehatan ekonomi China sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, hingga mereka melakukan wait and see membuat harga minyak anjlok ke level terendah di pekan ini.

    Mengutip dari Reuters, selama 24 jam terakhir harga minyak mentah Brent ditutup pada di level terendah yakni 73,91 per barel, turun 58 sen, atau 0,8 persen lebih rendah dari rekor tertinggi pada 22 November lalu.

    Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada level 70,71 per barel, turun 58 sen, dan juga turun 0,8 persen dari rekor tertinggi sejak 7 November.

    Selain dampak pasar China, harga minyak mentah melemah tipis dari level tertinggi dalam beberapa minggu terakhir imbas ketegangan investor jelang rapat pemangkasan suku bunga yang dilakukan Bank sentral AS The Fed.

    Risalah Fed mengungkapkan bahwa sebagian besar pejabat Fed condong ke arah potensi penurunan suku bunga sebesar 0,25 persen atau sekitar 50 bps pada pertemuan pekan depan,

    Penundaan pelonggaran kebijakan moneter dan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama memiliki implikasi besar pergerakan harga minyak dunia. Lantaran keputusan ini berpotensi Sikap The Fed memicu kekhawatiran pertumbuhan ekonomi terkait adanya melambat permintaan bahan bakar.

    Ketegangan investor semakin diperparah dengan adanya kekhawatiran tentang gangguan pasokan jika terjadi sanksi tambahan dari AS terhadap pemasok utama seperti Rusia dan Iran. 

    Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa AS sedang mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap armada kapal tanker “gelap” dan tidak menutup kemungkinan sanksi terhadap bank-bank China.

    Langkah ini diklaim dapat mengurangi pendapatan minyak Rusia dan akses negara tersebut ke pasokan luar negeri yang digunakan untuk mendanai perang di Ukraina.

     Namun sanksi baru AS terhadap entitas yang memperdagangkan minyak Iran telah memicu masalah baru,  mengurangi daya beli investor yang kemudian membuat harga minyak anjlok,

     

  • Gerbang PD 3 Makin Lebar! Jenderal Rusia Tewas Dibom-AS Respons

    Gerbang PD 3 Makin Lebar! Jenderal Rusia Tewas Dibom-AS Respons

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan perang Rusia dan Ukraina makin meningkat. Selasa, seorang jenderal senior Rusia yang bertanggung jawab atas pasukan nuklir tewas dalam sebuah ledakan bom di Moskow.

    Igor Kirillov terbunuh setelah bom yang disembunyikan di skuter listrik di luar apartemennya di Ryazansky Prospekt meledak. Alat peledak itu berkapasitas 300 gram setara TNT.

    Media Rusia melaporkan bahwa bom itu dioperasikan dari jarak jauh. Asisten Kirillov juga tewas.

    “Dua kantong mayat terlihat di jalan,” lapor Al-Jazeera, dikutip Rabu (18/12/2024).

    “Dilihat dari jendela yang pecah, gelombang ledakan mencapai setidaknya lantai empat, dengan sekitar 10 apartemen dilaporkan rusak,” muatnya lagi.

    Foto: REUTERS/Maxim Shemetov

    Siapa Kirillov?

    Kirillov sendiri berusia 54 tahun. Ia telah menjabat sebagai kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi sejak April 2017.

    Ini adalah pasukan khusus di militer Rusia. Mereka beroperasi dalam kondisi terkontaminasi radioaktif, kimia, dan biologi.

    Kirillov diketahui sudah menikah dan memiliki dua putra. Jenderal Rusia tersebut dikenai sanksi dari beberapa negara, termasuk Inggris Raya dan Kanada, atas perannya dalam perang di Ukraina.

    Respons Rusia

    Komite Investigasi Rusia telah mengonfirmasi kematian Igor Kirillov. Badan itu juga telah mengumumkan bahwa kasus pidana telah dibuka.

    Juru bicara komite, Svetlana Petrenko, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Moskow memperlakukan pengeboman itu sebagai serangan “teroris”. Juru bicara kementerian luar negeri, Maria Zakharova, memberi penghormatan kepada Kirillov.

    Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengatakan Ukraina melakukannya karena menyadari “kekalahan militernya yang tak terelakkan”. “[Ukraina] melancarkan serangan pengecut dan tercela di kota-kota yang damai,” tambahnya.

    Foto: via REUTERS/Russian Defence Ministry

    Respons Ukraina

    Sumber-sumber SBU telah mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan itu dengan beberapa media berita, tetapi Ukraina belum berkomentar secara resmi. Seorang pejabat penegak hukum Ukraina memberi tahu Politico lebih lanjut dengan syarat anonim.

    “Kirillov adalah penjahat perang dan target yang benar-benar sah karena ia memberi perintah untuk menggunakan senjata kimia terlarang terhadap militer Ukraina,” katanya.

    “Akhir yang memalukan seperti itu menanti semua yang membunuh warga Ukraina. Pembalasan atas kejahatan perang tidak dapat dihindari,” tambah pejabat itu.

    Pada hari Senin, SBU menuduh Kirillov menggunakan senjata kimia terlarang selama invasi skala penuh Rusia ke Ukraina yang dimulai pada bulan Februari 2022.

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, SBU mengatakan bahwa Rusia menggunakan berbagai jenis amunisi kimia terlarang terhadap Ukraina lebih dari 4.800 kali. Ini termasuk granat tempur K-1.

    Jumlah Pejabat Rusia Terbunuh

    Rusia menuduh Ukraina mengatur serangkaian pembunuhan tingkat tinggi di masa perang. Ukraina biasanya menyangkal peran dalam serangan di Rusia atau Krimea, tetapi pejabatnya sering merayakannya dalam unggahan di media sosial.

    Pada bulan November, perwira angkatan laut senior Rusia Valery Trankovsky tewas dalam sebuah bom mobil di Krimea. Dalam kasus ini, seorang sumber di dinas keamanan Ukraina mengatakan kepada kantor berita Prancis AFP bahwa Ukraina berada di balik serangan itu.

    Pada bulan Agustus 2022, Darya Dugina, putri ultranasionalis Rusia Alexander Dugin, tewas dalam sebuah bom mobil. Ukraina membantah terlibat dalam pembunuhannya.

    Pada bulan April 2023, blogger Rusia pro-perang Vladlen Tatarsky tewas dalam sebuah bom di sebuah kafe Saint Petersburg. Ukraina tidak mengaku bertanggung jawab, tetapi malah menyalahkan pertikaian dalam negeri.

    Pada bulan Juli 2023, komandan kapal selam Stanislav Rzhitsky, yang dituduh melakukan kejahatan perang oleh Ukraina, ditembak mati di taman Krasnodar. Sekali lagi, Kyiv membantah terlibat.

    Foto: REUTERS/Maxim Shemetov

    Amerika Respons

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova sempat menuduh sekutu Barat Ukraina sebagai “kaki tangan” dalam pembunuhan yang memalukan di Moskow. Hubungan Barat sendiri sudah buruk dengan Rusia karena bantuan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ke Kyiv, termasuk dengan mengizinkan penggunaan rudal maut Washington Army Tactical Missile System (ATacMS) untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia, yang telah memicu kekhawatiran melebarnya perang ke perang dunia 3 (PD 3).

    Ini pun mengundang respons AS. Pemerintah Biden meneriakkan bahwa mereka tak terlibat dalam pembunuhan itu meski mengecam “kekejaman” yang dilakukan sang jenderal.

    “Saya dapat memberi tahu Anda bahwa AS tidak mengetahui hal itu sebelumnya dan tidak terlibat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller tentang pembunuhan Kirillov.

    “(Namun) ia adalah seorang jenderal yang terlibat dalam sejumlah kekejaman. Ia terlibat dalam penggunaan senjata kimia terhadap militer Ukraina,” tambahnya merujuk penilaian AS bahwa Kirillov telah memerintahkan penggunaan agen pengendali huru-hara di medan perang yang melanggar Konvensi Senjata Kimia.

    Seorang pejabat AS, yang berbicara sebelumnya dengan syarat anonim, mengatakan bahwa AS “tidak mengetahui operasi tersebut sebelumnya”. Menurutnya AS “tidak mendukung atau memungkinkan kegiatan semacam ini”.

    (sef/sef)

  • AS: Dua Warga Iran Ditangkap Atas Serangan Mematikan Drone ke Pangkalan Tower 22 di Yordania – Halaman all

    AS: Dua Warga Iran Ditangkap Atas Serangan Mematikan Drone ke Pangkalan Tower 22 di Yordania – Halaman all

    AS: Dua Warga Iran Ditangkap Atas Serangan Terhadap Tower 22 AS di Yordania
     

    TRIBUNNEWS.COM – Dua warga Iran ditangkap sehubungan dengan serangan pesawat tak berawak di Pangkalan Militer Amerika Serikat (AS) pada Januari silam.

    Serangan itu menewaskan 3 tentara AS dan melukai lebih dari 40 lainnya di pangkalan militer Amerika di Yordania dekat perbatasannya dengan Suriah dan Irak.

    Pangkalan militer AS itu dikenal dengan nama Tower 22, sebuah lokasi militer yang terbilang terpencil dan rahasia.

    Menurut pejabat di Departemen Kehakiman AS, kedua orang tersebut dituduh “melanggar hukum dengan membocorkan informasi teknis sensitif Amerika ke Iran,”.

    Kedua pria tersebut adalah Mehdi Mohammad Sadeghi, seorang warga Amerika keturunan Iran yang tinggal di Massachusetts yang ditangkap pada Senin (16/12/2024).

    “Tersangka kedua adalah Mohammad Abedini, seorang warga Swiss-Iran yang ditangkap di Italia dan kemungkinan akan diekstradisi ke Amerika Serikat,” kata pejabat Departemen Kehakiman pada konferensi pers dilansir Khaberni, Selasa (17/12/2024).

    Jaksa mengatakan Sadeghi bekerja untuk perusahaan semikonduktor yang berbasis di Massachusetts, sementara Abedini memiliki perusahaan yang berbasis di Iran yang menjadikan sistem navigasi bertanggung jawab untuk memandu drone.

    Jaksa mengatakan Abedini dituduh melanggar undang-undang anti-terorisme dan ekspor, serta mendirikan perusahaan kedok di Swiss sebagai kedok untuk mendapatkan teknologi dari perusahaan Massachusetts tempat Sadeghi bekerja.

    Joshua Levy, Jaksa AS di Massachusetts, mengatakan bahwa Sadeghi mentransfer materi dari perusahaan itu ke Iran.

    Bahan-bahan ini diyakini digunakan untuk membuat setidaknya satu drone yang digunakan dalam serangan tersebut.

    “Tuduhan ini menegaskan bahwa Departemen Kehakiman AS tidak akan menghentikan upayanya untuk mencapai keadilan bagi anggota militer AS yang terbunuh atau terluka di luar negeri,” kata Levy.

    Serangan tanggal 28 Januari terjadi di sebuah lokasi kecil militer Amerika di Yordania, dekat perbatasannya dengan Suriah dan Irak, dan mengakibatkan kematian 3 tentara Amerika dan melukai puluhan lainnya.

    Serangan tersebut merupakan serangan pertama yang menewaskan pasukan Amerika, sejak pecahnya Perang Gaza pada Oktober 2023.

    Pada hari-hari berikutnya, Amerika Serikat melancarkan puluhan serangan udara terhadap milisi yang dekat dengan Iran di Irak, Suriah, dan Yaman.

    Mengenal Tower 22, pos terdepan Amerika Serikat (AS) di Yordania, yang menjadi target serangan Perlawanan Islam di Irak.

    Sebelumnya, tiga tentara AS tewas dan puluhan lainnya terluka setelah sebuah pesawat tak berawak (drone) menghantam pos militer, yang dikenal sebagai Tower 22.

    Insiden mematikan itu terjadi pada Minggu (28/1/2024), lapor Times of Israel.

    Tower 22 berlokasi di titik strategis di Yordania, yakni sisi paling timur laut, yang berbatasan antara Suriah dan Irak.

    Hingga kini, informasi publik tentang Tower 22, pos terdepan AS ini terbatas.

    Namun, menurut laporan media, Tower 22 berfungsi sebagai pusat pasokan untuk garnisun al-Tanf AS di dekatnya yang terletak di seberang perbatasan Suriah.

    Al-Tanf berperan penting dalam perang melawan ISIS dan mengambil peran sebagai bagian dari strategi AS untuk membendung pembangunan militer Iran di Suriah timur.

    Setidaknya 350 tentara Angkatan Darat dan Angkatan Udara AS juga ditempatkan di sana.

    Namun tidak jelas jenis senjata yang disimpan, pertahanan udara yang digunakan, dan apa yang sebenarnya salah, hingga jadi target serangan.

    Sistem pengawasan

    Sejak awal perang Suriah pada tahun 2011, Gedung Putih telah menghabiskan ratusan juta dolar untuk membantu Amman membentuk sistem pengawasan canggih dan njlimet.

    Sistem tersebut kemudian dikenal sebagai Program Keamanan Perbatasan untuk membendung infiltrasi pejuang bersenjata dari Suriah dan Irak.

    Saat ini sekitar 2.500 tentara AS ditempatkan di Irak sementara 900 dikerahkan di timur laut Suriah.

    Pasukan AS di Yordania

    Yordania memiliki perjanjian keamanan yang erat dengan AS.

    Dilansir Al Jazeera, Yordania merupakan salah satu dari sedikit sekutu regional yang mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan AS.

    Tentara Yordania adalah salah satu penerima terbesar pendanaan militer luar negeri Washington.

    Kerajaan ini memiliki ratusan pelatih Amerika dan merupakan salah satu dari sedikit sekutu regional yang mengadakan latihan ekstensif dengan pasukan Amerika sepanjang tahun.

    Apakah ada serangan lain terhadap kepentingan AS di kawasan ini?

    Serangan terbaru ini terjadi di tengah meningkatnya risiko meluasnya perang Gaza seiring meningkatnya ketegangan dan menyebar di wilayah tersebut.

    Lembaga pemikir nirlaba yang berbasis di AS, Institute for the Study of War, melaporkan bahwa milisi yang didukung Iran telah melancarkan lebih dari 170 serangan yang menargetkan pangkalan AS di Irak dan Suriah sejak perang Israel di Gaza setelah serangan mematikan Hamas di Gaza pada 7 Oktober.

    Pada tanggal 21 Januari, Komando Pusat AS mengatakan bahwa kelompok yang didukung Iran menyerang pangkalan udara Ain al-Assad di Irak.

    Perlawanan Islam di Irak telah mengaku bertanggung jawab atas puluhan serangan terhadap pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak dan Suriah.

    Gambar satelit selebaran yang dirilis pada 29 Januari 2024 oleh Planet Labs PBC dan diambil pada 12 Oktober 2023 menunjukkan pemandangan pangkalan, yang dikenal sebagai Menara 22, yang dioperasikan oleh pasukan AS sebagai bagian dari koalisi internasional melawan ISIS ( ISIS) kelompok jihad, dekat perbatasan Yordania dengan Irak dan Suriah di Distrik Rwaished timur laut. (Lab Planet / AFP)

    Reaksi Gedung Putih

    Dikutip Al Jazeera, serangan tersebut mendapat reaksi keras dari Washington.

    Presiden Joe Biden bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban para penyerang.

    Perlawanan Islam di Irak, sebuah kelompok payung kelompok bersenjata yang didukung Iran di wilayah tersebut, mengklaim serangan tersebut.

    Kelompok tersebut mengatakan bahwa serangan itu merupakan tanggapan atas dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza.

     

    (oln/khbrn/*)

  • Menkeu Israel Smotrich: Kami Tak Akan Biarkan Negara-Negara Arab Mendirikan Negara Palestina – Halaman all

    Menkeu Israel Smotrich: Kami Tak Akan Biarkan Negara-Negara Arab Mendirikan Negara Palestina – Halaman all

    Smotrich: Kami Tak Akan Biarkan Negara-Negara Arab Mendirikan Negara Palestina

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menyatakan kalau Israel akan terus berupaya memperkuat cengkeramannya di seluruh kawasan, khaberni melaporkan, Selasa (17/12/2024).

    Smotrich juga menekankan kalau Israel tidak akan membiarkan negara-negara Arab memisahkan ‘Gush Etzion’ dari Yerusalem, pusat Israel.

    Sebagai informasi, Gush Etzion (Blok Etzion) adalah gugusan pemukiman Israel yang terletak di Pegunungan Yudea, tepat di sebelah selatan Yerusalem dan Betlehem di Tepi Barat.

    Pembentukan Negara Palestina, secara akan memutus Gush Etzion dari Yerusalem.

    Ia menegaskan penolakannya terhadap pembentukan negara Palestina, mengingat hal itu merupakan ancaman bagi eksistensi Israel.

    Peta Tepi Barat. (credit foto Louisa Vieira/united nations)

    Israel Rebut 5 Ribu Hektare Tanah di Tepi Barat

    Terkait upaya menghalangi terbentuknya negara Palestina, sekitar 5.000 hektare tanah di Tepi Barat, Palestina telah direbut oleh zionis Israel.

    Hal itu juga diumumkan Bezalel Smotrich.

    Smotrich menyebut jumlah tepatnya tanah di wilayah Tepi Barat yang direbut, yakni seluas 24.000 dunum atau sekitar 5.930,5 hektar).

    Sementara Pusat Informasi Palestina menyebut Israel mengatakan tanah itu sebagai “tanah negara”.

    Pemerintahan zionis menyebut langkah itu diharapkan akan berdampak pada perencanaan regional dan membentuk kembali wilayah tersebut.

    “Tepat pada waktunya, hari ini kami menyelesaikan proses rumit untuk mengumumkan 24.000 dunum tanah negara baru di Tepi Barat,” kata Smotrich, mengutip Al Mayadeen.

    Smotrich juga bersikeras akan menggunakan tanah yang direbut itu untuk dibangun, salah satunya sebagai pemukiman.

    “Proses ini menciptakan rangkaian pemukiman, membangun cadangan lahan bagi Israel untuk membangun pemukiman, infrastruktur, dan jalan.”

    “Serta menjamin bahwa kami akan terus memperkuat pemukiman, dan kami akan tetap di sini,” tambah Menteri Israel tersebut.

    Dalam sebuah posting di X, Smotrich menekankan bahwa lebih dari 23.000 dunam tanah untuk kepentingan pemukiman di Yosh.

    “Kami menentukan fakta di lapangan dan menggagalkan pendirian negara Palestina!”

    Media Channel 14 menjelaskan bahwa pemukiman ilegal Israel Ma’ale Adumim, yang terletak di sebelah timur al-Quds yang diduduki, akan diperluas sekitar 2.600 dunum (642 hektar) ke selatan.

    Hal ini menciptakan rantai pemukiman yang terkait dengan pemukiman ilegal Kedar.

    Perluasan tambahan direncanakan untuk pemukiman ilegal seperti Migdal Oz dan Susya di Tepi Barat selatan, serta Yafit di Lembah Yordan, catat media tersebut.

    Deklarasi ini mewakili hampir setengah dari tanah yang dirampas dengan status “tanah negara” sejak penandatanganan Perjanjian Oslo pada tahun 1993, sebagaimana disorot oleh Middle East Monitor.

    Arab Saudi Tinggalkan Pakta Pertahanan AS karena Kebuntuan Status Negara Palestina

    Terkait manuver Israel Arab Saudi telah “menghentikan upayanya” untuk mencapai perjanjian pertahanan dengan AS sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel dan kini tengah mencari perjanjian yang “lebih sederhana”, Reuters mengutip pernyataan dua pejabat Saudi dan empat pejabat Barat pada 29 November lalu. 

    Sumber tersebut mengatakan Putra Mahkota Saudi Mohamed bin Salman (MbS) telah menegaskan kembali syarat bahwa normalisasi dengan Israel harus bergantung pada komitmen Tel Aviv untuk bekerja menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka, sejalan dengan Inisiatif Perdamaian Arab 2002. 

    Sumber-sumber yang dikutip di media-media Barat mengungkapkan bahwa Riyadh kini tengah mencari kesepakatan yang ‘lebih sederhana’ yang mengabaikan normalisasi dengan Israel.

    “Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih berhasrat untuk mengamankan normalisasi dengan negara adidaya Saudi sebagai tonggak sejarah dan tanda penerimaan yang lebih luas di dunia Arab,” sumber tersebut menambahkan. 

    Namun Perdana Menteri Israel tahu bahwa langkah apa pun menuju solusi dua negara akan memecah belah koalisi yang berkuasa, kata mereka. 

    Akibat posisi Arab Saudi dan Israel, “Riyadh dan Washington berharap pakta pertahanan yang lebih sederhana dapat dicapai sebelum Presiden Joe Biden meninggalkan Gedung Putih pada bulan Januari,” menurut sumber-sumber Saudi dan Barat. 

    Awal tahun ini, sejumlah laporan menyebutkan Arab Saudi tengah mengupayakan pakta pertahanan dengan Washington, akses ke persenjataan AS yang lebih baik, dan program nuklir yang didukung AS sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel.

    Namun, Riyadh secara terbuka berpegang pada posisinya bahwa normalisasi apa pun dengan Israel harus bergantung pada komitmen untuk bekerja menuju negara Palestina – sesuatu yang terus ditolak mentah-mentah oleh Tel Aviv. 

    Namun, The Guardian melaporkan pada bulan Mei bahwa kerajaan tersebut mulai mendorong pakta pertahanan yang “lebih sederhana” dengan AS yang mengabaikan kesepakatan normalisasi dengan Israel karena keengganan Tel Aviv terhadap negara Palestina yang merdeka. 

    Laporan Reuters muncul dua hari setelah gencatan senjata yang rapuh dan tidak pasti antara Hizbullah dan Israel mulai berlaku di Lebanon. 

    Presiden AS Joe Biden mengatakan minggu ini bahwa gencatan senjata di Lebanon membawa Washington lebih dekat ke visinya untuk Asia Barat yang “lebih terintegrasi”, mengacu pada normalisasi negara-negara Arab dengan Israel. 

    “Saya memuji keputusan berani yang diambil oleh para pemimpin Lebanon dan Israel untuk mengakhiri kekerasan. Keputusan ini mengingatkan kita bahwa perdamaian itu mungkin,” imbuh presiden. 

    Israel telah berulang kali melanggar gencatan senjata Lebanon dalam dua hari terakhir dengan melakukan pengeboman, serangan artileri, dan upaya untuk masuk lebih dalam ke wilayah Lebanon. 

    Presiden AS melanjutkan dengan mengatakan bahwa Washington tetap siap menjadi penengah perdamaian antara Israel dan Arab Saudi yang akan mencakup “jalur yang kredibel untuk mendirikan negara Palestina.”

     

    (oln/khbrn/*)

  • Arab Memanas! Houthi Serang Israel, AS Balas Bombardir Yaman

    Arab Memanas! Houthi Serang Israel, AS Balas Bombardir Yaman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) kembali melancarkan serangan ke arah kelompok penguasa Yaman, Houthi, Senin (16/12/2024). Hal ini terjadi setelah Houthi menegaskan akan terus melakukan serangan ke Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Gaza Palestina, Hamas.

    Dalam laporan Komando Pusat AS, serangan ini menargetkan sebuah markas komando operasi militer Houthi. Hal ini sebagai balasan karena Houthi, yang memandang AS sebagai sekutu dekat Israel, juga melancarkan serangan terhadap kapal perang milik Washington.

    “Serangan pada Senin malam menargetkan fasilitas komando dan kontrol utama yang merupakan pusat koordinasi operasi Houthi, termasuk serangan terhadap Angkatan Laut AS dan kapal-kapal niaga di Laut Merah dan Teluk Aden,” tulis pernyataan itu dikutip The Associated Press.

    Serangan ini juga dikonfirmasi Houthi. Kantor media kelompok pro-Iran tersebut mengatakan serangan itu menghantam sebagian kompleks yang menampung Kementerian Pertahanan milik pemberontak. Belum ada laporan korban jiwa.

    Houthi telah menargetkan puluhan kapal dagang dengan rudal dan pesawat nirawak sejak perang Israel-Hamas di Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu. Mereka telah menyita satu kapal dan menenggelamkan dua kapal dalam operasi tersebut, yang menewaskan empat pelaut.

    Para pemberontak telah menyatakan bahwa mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, AS, atau Inggris untuk memaksa Israel mengakhiri operasi melawan Hamas di Gaza. Namun, banyak kapal yang diserang tidak memiliki hubungan atau tidak ada hubungannya dengan konflik tersebut, termasuk beberapa yang menuju Iran.

    Sementara itu, serangan militer AS ini terjadi setelah seorang perwakilan Houthi menyebut pihaknya akan terus menyerang Israel hingga Negeri Yahudi itu menghentikan serangan membabi buta, yang diarahkan kepada Hamas namun telah menewaskan 44 ribu orang warga sipil. Menurut kelompok Yaman itu, ini adalah perintah suci.

    “Kami membela Gaza sebagai kewajiban agama dan sebagai pelaksanaan perintah Tuhan dalam Al-Quran, terlepas dari posisi orang lain,” sumber Ansar Allah mengatakan kepada Newsweek.

    “Hanya Tuhan yang dapat memberi tahu kami untuk berhenti karena Dialah yang memerintahkan kami untuk berperang sekarang. Ini harus jelas bagi semua orang.”

    Houthi juga baru-baru ini melancarkan dua serangan pesawat nirawak yang berhasil melewati sistem intersepsi dan berhasil mencapai target di kota-kota pesisir Mediterania Israel, Ashkelon dan Tel Aviv.

    “Kami telah berkoordinasi dengan koalisi milisi Irak yang dikenal sebagai Perlawanan Islam di Irak, sesama anggota Poros Perlawanan, untuk menyerang ‘target-target vital’ di Israel Selatan,” ujar Juru Bicara Militer Houthi, Yahya Saree.

     

    (luc/luc)

  • Bitcoin Pecah Rekor, Satu koin BTC Nilainya Setara 1000 Gram Emas – Halaman all

    Bitcoin Pecah Rekor, Satu koin BTC Nilainya Setara 1000 Gram Emas – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON –  Menjelang penutupan tahun 2024, harga Bitcoin terus mencatatkan lonjakan menyentuh level tertinggi (all time high/ATH) hingga Bitcoin kini memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan emas.

    Mengutip dari laporan Decrypt, selama 24 jam terakhir Bitcoin dilaporkan naik sebesar 2,46 persen, melesat ke level 107.161 dolar AS per koin, mencapai level yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Sidney Powell, CEO dan salah satu pendiri pasar modal institusional Maple Finance, menyebut harga satu Bitcoin sekarang dapat ditukarkan dengan 37 ons atau sekitar 1.048 gram emas. 

    Sebuah perusahaan perdagangan aset digital yang berbasis di Singapura, QCP Capital, yang menyebut lonjakan Bitcoin membuat status aset kripto ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai emas digital.

    Jika dilihat dari volatilitasnya, Bitcoin memiliki keunggulan karena kode Bitcoin membatasi suplai maksimum hingga 21 juta token.  

    Ini berbeda dengan produksi penambangan emas yang bisa dilakukan terus menerus.

    Keunggulan itu yang membuat Bitcoin menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi meskipun ada perubahan harga yang lebih signifikan, dengan volatilitas mendekati 50 Persen.

    Berbanding terbalik dengan Bitcoin, Volatilitas emas justru jauh lebih rendah, hanya sekitar 20 persen per tahun.

    Lonjakan Bitcoin terjadi menyusul kemenangan Donald Trump dalam bursa pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

    Harga bitcoin telah melonjak lebih dari 50 persen sejak pemilu pada 5 November 2024, hingga nilai total pasar mata uang kripto telah meningkat hampir dua kali lipat sepanjang tahun ini mencapai rekor lebih dari 3,8 triliun dollar AS.

    Kendati koin ini dimulai sebagai aset untuk memfasilitasi pembayaran Peer-to-Peer, namun BTC terus berkembang menjadi lindung nilai yang sah terhadap inflasi. 

    Terlebih Bitcoin memiliki sifat yang terdesentralisasi, memberikan kebebasan dan kontrol penuh kepada pengguna atas kekayaan mereka.

    Kelebihan ini yang membuat Bitcoin dilirik sebagai alat investasi yang menarik, terutama dalam menghadapi resesi ekonomi, inflasi dan devaluasi mata uang fiat.

    Lonjakan harga Bitcoin diprediksi akan terus terjadi hingga tahun depan.

    Peter Brandt, seorang pedagang komoditas kawakan, yakin bahwa  BTC dapat melipatgandakan valuasinya terhadap emas, naik hingga 89 ons per BTC.

    Meski Bitcoin mencatatkan lonjakan tajam, namun para analis memperingatkan investor agar berhati-hati lantaran Bitcoin tidak memiliki regulasi yang mengikat.

    Hal ini dikhawatirkan bakal menjadi faktor yang dapat menghambat adopsinya Bitcoin sebagai alat investasi jangka panjang yang stabil.