kab/kota: Washington

  • Mengenal Sejarah Hanukkah, Hari Raya Yahudi yang Tahun Ini Digelar Bersamaan dengan Natal – Halaman all

    Mengenal Sejarah Hanukkah, Hari Raya Yahudi yang Tahun Ini Digelar Bersamaan dengan Natal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fenomena menarik terjadi pada perayaan Natal di tahun 2024 ini.

    Hal ini terjadi karena perayaan Hanukkah yang merupakan hari raya Umat Yahudi diperingati pada saat bersamaan hari Natal, tanggal 25 Desember 2024, 

    Hari Hanukkah, juga dikenal sebagai Festival Cahaya, adalah perayaan dalam tradisi Yahudi yang berlangsung selama delapan hari berturut-turut.

    Tanggal perayaannya bervariasi setiap tahun karena mengikuti kalender Ibrani, yang berbasis bulan, dan bukan kalender Gregorian.

    Hanukkah dimulai pada tanggal 25 Kislev dalam kalender Ibrani.

    Dalam kalender Gregorian, ini biasanya jatuh pada akhir November hingga akhir Desember.

    Pada tahun 2024 sendiri, Hanukkah akan dimulai pada malam 25 Desember dan berakhir pada malam 2 Januari 2025.

    Karena jumlah hari di kalender Ibrani dan Gregorian berbeda, maka perayaan Natal dan Hanukkah yang bisa terjadi pada tanggal yang sama merupakan peristiwa langka.

    Guna mengenal lebih jauh terkait perayaan Hanukkah tersebut, berikut adalah penjelasan singkatnya.

    Sejarah Hari Raya Hanukkah

    Lighting of National Hanukkah Menorah, Washington (momondo.com)

    Sejarah Hanukkah berakar pada abad ke-2 SM, ketika bangsa Yahudi menghadapi penindasan yang keras di bawah kekuasaan Kekaisaran Seleukia yang menganut ajaran dewa Yunani.

    Raja Antiokhus IV Epifanes, penguasa Seleukia, melarang praktik agama Yahudi dan mendirikan altar bagi dewa Yunani, Zeus di wilayah Bait Suci di Yerusalem. 

    Dalam situasi ini, kelompok pemberontak Yahudi yang dipimpin oleh keluarga Makkabi bangkit untuk melawan.

    Setelah pertempuran panjang, pasukan Makkabi berhasil mengalahkan pasukan Seleukia dan merebut kembali wilayah Bait Suci. 

    Saat mereka ingin menyucikan kembali Bait Suci dan menyalakan menorah, mereka hanya menemukan sedikit minyak tanah murni yang diperkirakan hanya cukup untuk satu hari.

    Namun, secara ajaib,  jumlah minyak tanah yang sedikit itu dapat terus menyala selama delapan hari.

    Keajaiban ini menjadi inti perayaan Hanukkah.

    Tradisi Hanukkah

    Selama Hanukkah, keluarga Yahudi menyalakan satu lilin setiap malam hingga seluruh menorah menyala pada malam kedelapan. 

    Selain itu, perayaan ini juga diiringi dengan doa, lagu, dan kebiasaan seperti:

    Makan makanan yang digoreng dalam minyak, seperti latkes (panekuk kentang) dan sufganiyot (donat isi selai), untuk memperingati keajaiban minyak.
    Permainan dreidel, sebuah gasing empat sisi dengan huruf-huruf Ibrani yang melambangkan “Nes Gadol Haya Sham” (Keajaiban besar terjadi di sana).
    Memberikan hadiah atau uang (gelt) kepada anak-anak, yang kini sering digantikan dengan hadiah di era modern ini.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Otoritas Baru Suriah Musnahkan Satu Juta Pil Captagon yang Ditemukan di Kafr Sousa Damaskus – Halaman all

    Otoritas Baru Suriah Musnahkan Satu Juta Pil Captagon yang Ditemukan di Kafr Sousa Damaskus – Halaman all

    Otoritas Baru Suriah Musnahkan Satu Juta Pil Captagon yang Ditemukan di Kafr Sousa Damaskus

    TRIBUNNEWS.COM – Otoritas baru Suriah mengumumkan pemusnahan sejumlah besar obat-obatan, termasuk sekitar satu juta pil Captagon, yang diproduksi secara luas di bawah presiden terguling Bashar al-Assad, sumber keamanan mengatakan kepada AFP, Rabu (25/12/2024).

    Sumber resmi Otoritas baru Suriah mengatakan, narkoba-narkoba itu ditemukan saat penyisiran di Kafr Sousa, Damaskus, Suriah.

    “Pasukan keamanan pemerintah baru Suriah menemukan gudang narkoba saat menyisir ibu kota, Damaskus, khususnya di zona keamanan di Kafr Sousa.” 

    Sumber kedua mengonfirmasi penyitaan hampir atau lebih dari satu juta pil Captagon, yang langsung dimusnahkan.

    Seorang fotografer AFP melaporkan bahwa petugas keamanan membakar sejumlah besar ganja, kotak-kotak obat penghilang rasa sakit Tramadol, dan sekitar lima puluh tas kecil berisi pil Captagon berwarna merah muda.

    ‘Tambang Emas’ Assad

    Captagon disebut-sebut sebagai ‘tambang emas’ sekaligus satu di antara penyebab jatunya rezim Bashar al-Assad di Suriah.

    Rezim Assad tumbang setelah pasukan oposisi bersenjata memimpin serangan selama sekitar 10 hari dan akhirnya merebut Ibu Kota Damaskus pada Minggu (8/12/2024) awal bulan ini.

    Presiden Assad pun akhirnya melarikan diri ke Rusia.

    Namun, bagaimana situasi ini bisa terjadi dengan cepat?

    Mengutip ABC News, beberapa analis Suriah serta pemerintahan AS menyebut faktor kejatuhan Assad adalah karena para pendukung utamanya (Iran, Rusia, dan Hizbullah), dilemahkan atau disibukkan dalam pertempuran tersendiri dalam beberapa bulan terakhir.

    Pengamat lain di Suriah juga merujuk pada faktor kunci lainnya, yakni pil putih kecil dengan ukiran dua bulan sabit di atasnya.

    Pil kecil itu adalah obat sintetis dan amfetamin yang sangat populer di Timur Tengah, yang dikenal sebagai Captagon.

    Para ahli mengatakan bahwa perdagangan narkoba yang berasal dari Suriah, yang merupakan pemasok Captagon terbesar di dunia, membantu mempercepat kejatuhan Assad karena negara-negara tetangga yang ingin meredam peredaran pil, meninggalkannya.

    Captagon adalah merek dagang pil stimulan sintetis fenethylline atau fenetylline.

    Captagon ditemukan di sebuah pabrik di Suriah (Channel 4 News)

    Menurut Laporan Obat Dunia dari Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan tahun lalu, wilayah asal utama untuk pengiriman Captagon adalah Suriah dan Lebanon.

    Laporan tersebut mengasumsikan bahwa semua penyitaan pil jenis amfetamin yang dilaporkan di subwilayah tersebut adalah Captagon.

    Penyitaan obat-obatan itu meningkat dua kali lipat dari tahun 2020, mencapai rekor tertinggi 86 ton pada tahun 2021.

    Caroline Rose, yang mempelajari perdagangan Captagon di lembaga pemikir New Lines Institute yang berpusat di Washington, mengatakan kepada ABC News bahwa obat tersebut secara keliru dianggap tidak berbahaya.

    Karenanya, Captagon tidak menimbulkan stigma seperti obat-obatan terlarang seperti kokain atau ekstasi.

    Captagon juga bereda di negara-negara yang melarang alkohol karena haram.

    “Pil itu membuat Anda merasa tak terkalahkan,” kata Rose.

    “Obat itu mencegah rasa lapar dan membantu Anda terjaga hingga larut malam.”

    “Obat ini digunakan oleh pengemudi taksi, mahasiswa, orang miskin yang sedang mengantre untuk mendapatkan roti, orang kaya yang ingin menurunkan berat badan.”

    “Obat ini juga digunakan pejuang yang membuatnya terjaga hingga larut malam, memberinya energi dan membuatnya bertahan satu hari dengan satu MRE (makanan siap santap) sehari.”

    Tokoh kunci dalam perdagangan Captagon adalah Suriah.

    Dengan Captagon sebagai “tambang emas”-nya, Suriah dapat menghasilkan sekitar $10 miliar, dan sekitar $2,4 miliar setahun secara langsung untuk rezim Assad.

    Temuan itu berdasarkan sebuah studi tahun 2023 yang dilakukan oleh Observatory of Political and Economic Networks, sebuah lembaga nirlaba yang melakukan penelitian tentang kejahatan terorganisasi dan korupsi di Suriah.

    Satu orang yang sangat memperhatikan perdagangan Captagon dari Suriah dalam beberapa tahun terakhir adalah anggota Parlemen AS French Hill.

    Hill termasuk satu dari puluhan anggota parlemen yang ikut mensponsori Undang-Undang Perlindungan Sipil Suriah Caesar bipartisan tahun 2019, yang mengusulkan untuk memberikan sanksi berat kepada Assad dan sekutu terdekatnya.

    RUU tersebut akhirnya disahkan sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional untuk tahun 2020.

    Hill kemudian memperkenalkan Captagon Act pada tahun 2021, yang menurutnya dirancang untuk membubarkan produksi dan perdagangan narkotika yang mematikan oleh rezim Assad.

    “Menurut saya, rezim Assad yang beralih ke produksi narkotika sebagai sumber pendapatan utamanya merupakan tanda bahwa dunia yang memperlakukan Assad seperti orang buangan berhasil,” kata Hill kepada ABC News.

    “Jelas setelah kejadian minggu lalu bahwa kebusukan dalam militer dan keuangan Assad sudah sangat parah.”

    Menurut Rose, perdagangan Captagon yang sedang berkembang pesat merupakan “ekonomi zombi,” di mana sanksi keras yang dijatuhkan Amerika Serikat dan Eropa kepada Suriah justru menguntungkan rezim Assad.

    “Jika ada kasus yang sempurna untuk negara narkotika, saya rasa itu adalah Suriah, karena ada aparat keamanan dan politik negara yang membela produksi Captagon dan menyebarkan narasi publik bahwa tidak ada Captagon tetapi kemudian menggunakan saudara presiden, semua aparat keamanannya, dan Divisi Lapis Baja Keempat yang terlibat dalam perdagangan tersebut,” kata Rose.

    Sementara itu, Turki dan Arab Saudi menjadi frustrasi dengan upaya mereka untuk menormalisasi hubungan dengan Assad.

    Perbatasan negara tersebut dibanjiri narkoba, menurut laporan terbaru oleh Carnegie Endowment.

    Menurut Rose, dalam upaya negosiasi baru-baru ini untuk normalisasi, Assad mencoba menggunakan kekuasaan yang dimilikinya atas perdagangan Captagon sebagai pengaruh terhadap mereka, dan itu berujung menjadi bumerang.

    Matthew Zweig, pakar sanksi di lembaga lobi Foundation for Defense of Democracies, menunjuk ke pertanyaan lain terkait Captagon yang mungkin juga berkontribusi pada kejatuhan Assad.

    “Pertanyaannya adalah apakah Assad bisa mengendalikan perdagangan, atau apakah perdagangan yang mengendalikannya?” kata Zweig kepada ABC News.

    Pada hari Minggu, beberapa jam setelah kelompok Hayat Tahrir al-Sham, atau HTS, merebut Damaskus dan mengambil alih kekuasaan, pemimpinnya Abu Mohammad al-Jolani berdiri di depan kerumunan pendukungnya di dalam Masjid Umayyah yang bersejarah di ibu kota.

    Ia menyatakan: “Suriah telah menjadi penghasil Captagon terbesar di Bumi, dan hari ini, Suriah akan dimurnikan oleh kasih karunia Tuhan.”

     

  • Warga AS Divonis Pengadilan Rusia Penjara 15 Tahun Setelah Dituduh Memata-matai Moskow – Halaman all

    Warga AS Divonis Pengadilan Rusia Penjara 15 Tahun Setelah Dituduh Memata-matai Moskow – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Pengadilan Kota Moskow Rusia menjatuhkan hukuman kepada seorang warga Amerika Serikat dengan penjara selama 15 tahun.

    Warga AS bernama Eugene Spector dijatuhi hukuman berat dengan keamanan tinggi tersebut setelah dituduh melakukan aksi mata-mata dan penyuapan di Rusia.

    Media Rusia Mediazona mengungkapkan, Spector, 52 tahun, telah menjalani hukuman tiga setengah tahun penjara karena penyuapan ketika ia didakwa melakukan spionase.

    Pengadilan Kota Moskow pada Selasa (24/12/2024) menambahkan 13 tahun pada hukuman Spector setelah memvonisnya sebagai mata-mata dalam persidangan tertutup. 

    Dakwaan sebelumnya atas penyuapan ditambahkan ke masa hukuman ini, sehingga total hukumannya menjadi 15 tahun. Spector juga didenda 14.116.805 rubel (sekitar Rp2 miliar), menurut.

    Spector pada tahun 2020 mengaku bersalah karena bertindak sebagai perantara suap. Ia dituduh menjadi penengah suap untuk Anastasia Alekseyeva, yang pernah menjadi ajudan mantan Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich, menurut kantor berita negara Rusia TASS.

    Rincian tuduhan spionase terhadap Spector belum dipublikasikan. Ia didakwa melakukan mata-mata pada Agustus 2023.

    Spector lahir di Rusia tetapi pindah ke Amerika Serikat, tempat ia memperoleh kewarganegaraan.

    Banyak warga negara AS yang ditangkap di Rusia kini tengah menunggu persidangan atau menjalani hukuman yang panjang. Washington menuduh Moskow mengatur penahanan warga negara AS untuk mendapatkan pengaruh bagi pertukaran tahanan di masa mendatang.

    Sejumlah warga negara AS, termasuk reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich, dibebaskan dalam pertukaran tahanan bersejarah pada 1 Agustus, dengan Rusia dan beberapa negara Barat menukar total 24 tahanan.

    Departemen Luar Negeri AS telah memperingatkan warga Amerika agar tidak bepergian, dengan mengatakan bahwa mereka “mungkin menghadapi pelecehan atau penahanan oleh pejabat keamanan Rusia.”

    Pembunuhan tokoh pro-perang bertujuan untuk melemahkan semangat Rusia dan menghukum penjahat perang.

  • Amerika Serikat Dikabarkan Akan Keluar dari Keanggotaan WHO, Kenapa?

    Amerika Serikat Dikabarkan Akan Keluar dari Keanggotaan WHO, Kenapa?

    Jakarta

    Anggota tim transisi presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan tengah mempersiapkan diri untuk keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    “Saya mendapat informasi yang dapat dipercaya bahwa ia berencana untuk menarik diri, mungkin pada Hari Pertama atau sangat awal pemerintahannya,” kata Lawrence Gostin, profesor kesehatan global di Universitas Georgetown di Washington dan direktur Pusat Kolaborasi WHO untuk Hukum Kesehatan Nasional dan Global dikutip dari Reuters, Rabu (25/12/2024).

    Financial Times adalah yang pertama melaporkan rencana tersebut, mengutip dua pakar. Pakar kedua, mantan koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Ashish Jha, tidak segera merespons saat dimintai komentar.

    Tim transisi Trump juga belum bisa diwawancarai mengenai isu tersebut.

    Rencana tersebut, yang sejalan dengan kritik Trump terhadap badan kesehatan PBB tersebut sejak lama, akan menandai perubahan dramatis dalam kebijakan kesehatan global AS dan semakin mengisolasi Washington dari upaya internasional untuk memerangi pandemi.

    Sejak terpilih menjadi presiden AS menggantikan Joe Biden, Trump telah mencalonkan sejumlah kritikus organisasi tersebut untuk menduduki posisi-posisi penting di bidang kesehatan masyarakat, termasuk Robert F. Kennedy Jr., seorang skeptis vaksin yang akan menduduki jabatan menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, yang mengawasi semua badan kesehatan utama AS, termasuk CDC dan FDA.

    Donald Trump sempat memulai proses penarikan diri dari WHO selama setahun pada tahun 2020, tetapi enam bulan kemudian penggantinya, Presiden Joe Biden, membatalkan keputusan tersebut. Trump berpendapat bahwa WHO gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran awal COVID-19.

    Ia telah berulang kali menyebut WHO sebagai boneka Beijing dan berjanji untuk mengalihkan kontribusi AS ke inisiatif kesehatan dalam negeri.

    (kna/kna)

  • Citra Satelit Ungkap Aksi Penggusuran Massal Israel di Gaza Utara: Separuh Jabalia Hilang  – Halaman all

    Citra Satelit Ungkap Aksi Penggusuran Massal Israel di Gaza Utara: Separuh Jabalia Hilang  – Halaman all

    Citra Satelit Ungkap Aksi Penggusuran Massal Israel di Gaza Utara: Separuh Jabalia Hilang 

    TRIBUNNEWS.COM – Citra satelit terbaru menunjukkan Israel melakukan pembongkaran dan penggusuran massal di Gaza utara, The Washington Post melaporkan pada hari Senin.

    Penggusuran massal itu dilakukan di kawasan pemukiman demi mendirikan benteng militer yang Israel sebut sebagai koridor penyangga keamanan.

    Operasi penggusuran itu sudah dimulai sejak 5 Oktober 2024 di Gaza Utara seperti Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Hanoun.

    “Aksi Israel ini telah menggusur puluhan ribu warga Palestina, sementara Israel menyatakan operasi tersebut akan terus berlanjut “selama diperlukan.”,” tulis laporan Ynet, mengutip lansiran Post, Selasa (24/12/2024).

    Kendaraan militer di dekat Rumah Sakit Indonesia di Jabalia, 24 Oktober. (Foto: Planet Labs)

    Menurut PBB, lebih dari 100.000 warga Palestina telah meninggalkan wilayah tersebut dalam 11 minggu terakhir, sehingga jumlah penduduknya menjadi kurang dari 50.000 jiwa—seperdelapan dari jumlah penduduk sebelum perang.

    Kelompok-kelompok kemanusiaan juga melaporkan adanya pembatasan ketat terhadap bantuan yang sampai ke wilayah tersebut.

    Citra satelit menunjukkan seluruh lingkungan dihancurkan, jalan baru dibangun, dan benteng militer yang luas didirikan.

    “Hampir setengah dari kamp pengungsi Jabaliya telah dihancurkan atau dibersihkan, dengan koridor militer sekarang menghubungkan jalan barat dan timur, menciptakan jalur dari laut ke perbatasan Israel,” kata laporan Ynet.

    Mirip Koridor Netzarim, Bedanya Ini Dilakukan di Pemukiman Padat

    Para ahli menyamakan koridor baru itu dengan Koridor Netzarim, yang pernah membelah Gaza menjadi dua.

    Namun, mereka mencatat bahwa tidak seperti wilayah pertanian di Koridor Netzarim, operasi ini dilakukan di wilayah perkotaan yang padat penduduk, dan menggambarkannya sebagai “penghancuran kota-kota Palestina.”

    Citra satelit Jabaliya; tengah: kemungkinan koridor militer baru Israel. (Foto: Planet Labs)

    Penghancuran di Jabaliya: Hampir setengah dari kamp pengungsi dihancurkan atau ‘dibersihkan’ antara 14 Oktober dan 15 Desember (Ynet)

    IDF dilaporkan telah membangun platform pertahanan tinggi untuk hampir 150 kendaraan militer di sekitar Jabaliya pada akhir Oktober, dengan benteng dan jalan tambahan muncul di citra satelit hingga pertengahan Desember.

    Penduduk Palestina dan data satelit PBB menunjukkan lebih dari 5.000 bangunan di Jabalia, 3.600 di Beit Lahia, dan 2.000 di Beit Hanoun telah dihancurkan Israel sejak perang Gaza dimulai. 

    Israel mengklaim telah memberikan peringatan melalui selebaran, panggilan telepon, dan pesawat tanpa awak yang mendesak warga sipil untuk mengungsi, namun penduduk Gaza Utara mengatakan, “Tidak ada tempat berlindung dari serangan Israel.”

    Kelompok hak asasi manusia mengkritik evakuasi massal tersebut, dengan mengatakan tindakan IDF sejalan dengan strategi yang diuraikan dalam “Rencana Jenderal” yang kontroversial.

    The General’s Plan yang dimaksud mengusulkan penunjukan Gaza utara sebagai zona militer tertutup, memaksa evakuasi massal, dan mengepung daerah tersebut hingga kelompok milisi Palestina menyerah atau terbunuh.

    Citra satelit pada tanggal 15 Desember menunjukkan kerusakan besar di Beit Lahia dan Jabaliya, (Foto: Planet Labs)

    Kanan: Beit Lahia pada tanggal 5 Desember; kiri: Beit Lahia pada 12 November.

    Israel Bantah Pengusiran Paksa

    Israel membantah tuduhan adanya pemindahan paksa penduduk Gaza Utara.

    Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer menulis surat kepada pemerintahan Biden, dengan mengatakan, “Israel tidak memiliki kebijakan untuk mengevakuasi warga sipil secara paksa dari Gaza, termasuk wilayah utara.”

    Adapun The Post menyoroti pernyataan dari mantan menteri pertahanan Moshe Ya’alon yang menuduh IDF melakukan “pembersihan etnis” dan “kejahatan perang.”

    Laporan Palestina merinci serangan gencar terhadap pemukiman warga sipil, pemisahan massal selama evakuasi, dan dugaan penyiksaan terhadap mereka yang mencoba melarikan diri.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada wartawan minggu lalu bahwa mereka “tidak melihat” bukti evakuasi paksa di Gaza.

    Pihak AS juga menambahkan bahwa tindakan tersebut akan menjadi “garis merah” bagi pemerintah AS.

    Pasukan IDF memasuki wilayah Gaza utara pada bulan Oktober. (Foto: IDF)

    Citra satelit juga mengungkapkan perubahan signifikan pada geografi Gaza, dengan benteng IDF mencerminkan taktik yang digunakan di zona penyangga sebelumnya, seperti Koridor Netzarim dan Koridor Philadelphia.

    Koridor militer kini membagi wilayah Gaza utara, memungkinkan apa yang digambarkan oleh seorang pakar sebagai “operasi pembersihan yang lebih sistematis” sekaligus memberlakukan batas de facto yang membatasi pergerakan ke selatan.

    Citra satelit menunjukkan peningkatan kerusakan di Beit Lahia antara tanggal 15 November dan 15 Desember.

    Dengan perang yang sedang berlangsung, negosiasi mengenai gencatan senjata dan pertukaran sandera masih menjadi perdebatan.

    Hamas telah menuntut agar keluarga-keluarga Palestina diizinkan untuk kembali ke Gaza utara sebagai bagian dari gencatan senjata, sebuah titik kritis utama dalam pembicaraan negosiasi gencatan senjata dengan Israel.

    (oln/Ynet/*)

     

  • Bursa Wall Street Hingga Saham Asia Rebound, Melesat Naik Jelang Liburan Akhir Tahun – Halaman all

    Bursa Wall Street Hingga Saham Asia Rebound, Melesat Naik Jelang Liburan Akhir Tahun – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mayoritas saham Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street dibuka naik, mencatatkan penguatan pada perdagangan pekan ini menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

    Mengutip APNews,tiga saham unggulan Wall Street melesat selama 24 jam terakhir, diantaranya indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang mengalami kenaikan 66,69 poin atau 0,16 persen ke 42.906,95.

    Sementara indeks S&P 500 (SPX) menguat 43,22 poin atau 0,73 persen ke 5.974,07. Sedangkan indeks Nasdaq Composite (IXIC) melonjak 192,29 poin atau 0,98 persen ke 19.764,88.

    Adapun keuntungan dalam saham teknologi dan komunikasi ini sebagian besar didorong oleh kenaikan valuasi raksasa semikonduktor Nvidia yang melesat naik 3,7 persen.

    Menyusul kenaikan saham Wall Street, saham Asia juga ikut melesat ke level tertinggi di awal pekan ini.  Seperti indeks  Kospi Korea Selatan naik 0,31 persen sementara Kosdaq merangkak 0,72 persen.

    Diikuti indeks Hang Seng Hong Kong yang melesat di level 19.924, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI di 19.883,13. Kemudian S&P/ASX 200 Australia diperdagangkan sedikit di garis datar dalam hari perdagangan yang dipersingkat.

    Kepala Analis Teknis Piper Sandler Craig Johnson mengatakan lonjakan saham terjadi efek fenomena Santa Claus rally yang memberikan optimisme baru meski adanya penurunan dalam indeks kepercayaan konsumen dari Conference Board.

    “Dengan tren utama pasar yang masih positif, kami belum menyerah pada potensi rally Santa Claus,” jelas dia.

    Komentar serupa juga dilontarkan Direktur Pelaksana R.J. O’Brien and Associates Tom Fitzpatrick, ia menilai kondisi pasar hari ini telah menenangkan banyak pihak. Selain itu, dengan Natal dan Tahun Baru yang semakin dekat, sepertinya tidak ada faktor yang dapat memicu penurunan lebih lanjut.

    Terlebih baru-baru ini  inflasi AS dikabarkan melambat, dimana tingkat inflasi berada di level 2,4 persen secara tahunan, lebih rendah dari estimasi 2,5 persen dari Dow Jones di bulan November. Alasan tersebut yang menjadi pendorong lonjakan saham Wall Street dan bursa Asia menjelang libur Nataru.

  • Eks Presiden Amerika Serikat Bill Clinton Dirawat di RS, Sakit Apa?

    Eks Presiden Amerika Serikat Bill Clinton Dirawat di RS, Sakit Apa?

    Jakarta

    Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dilarikan ke rumah sakit pada Senin (23/12/2024) di Washington. Berdasarkan keterangan resmi, pria berusia 78 tahun itu mengalami demam.

    “Presiden Clinton dirawat di Georgetown University Medical Center sore ini untuk menjalani tes dan observasi setelah mengalami demam,” kata wakil kepala staf Bill Clinton, Angel Urena, dikutip dari Channel News Asia.

    Meski mengalami masalah kesehatan, Bill Clinton tetap bersemangat selama menjalani perawatan.

    “Kondisinya baik-baik saja. Ia tetap bersemangat dan sangat menghargai perawatan luar biasa yang diterimanya,” sambungnya.

    Urena mengatakan Clinton diperkirakan bisa kembali ke rumahnya untuk merayakan Natal.

    Clinton sebelumnya dirawat di rumah sakit pada bulan Oktober selama lima hari. Saat itu, ia diketahui mengalami infeksi darah.

    Pada tahun 2004, saat usianya 58 tahun, Clinton menjalani operasi bypass empat kali setelah dokter menemukan tanda-tanda penyakit jantung yang parah. Dokter akhirnya memasang stent di arteri koronernya enam tahun kemudian.

    Masalah kesehatan tersebut membuat Clinton termotivasi untuk mengubah gaya hidup, termasuk menjalani diet vegetarian.

    Kesehatan Clinton terakhir kali menjadi berita utama pada November 2022, saat ia dinyatakan positif COVID-19. Ia mengatakan saat itu bahwa gejalanya masih tergolong ringan.

    Pada kesempatan itu, Clinton bersyukur telah divaksinasi dan mendapatkan suntikan booster untuk melindunginya dari paparan virus Corona lagi.

    (sao/kna)

  • Usai Terusan Panama, Trump Kini Bilang Mau Miliki dan Kontrol Greenland

    Usai Terusan Panama, Trump Kini Bilang Mau Miliki dan Kontrol Greenland

    Washington DC

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bikin heboh dunia. Setelah mengancam akan mengambil alih Terusan Panama, kini Trump ingin menguasai Greenland yang merupakan wilayah Denmark.

    Dilansir CNN, NBC News dan Reuters, Selasa (24/12/2024), Trump mengatakan Greenland penting bagi AS. Dia mengatakan AS membutuhkan kepemilikan dan kontrol terhadap Greenland demi urusan keamanan.

    Hal itu disampaikan Trump pada Minggu (22/12) saat dia mengumumkan Ken Howery, mantan utusan untuk Swedia, sebagai duta besarnya di Denmmark. Dia turut mengomentari status Greenland yang merupakan bagian semi-otonom dari Denmark dan tuan rumah pangkalan Angkatan Udara AS yang besar.

    “Demi tujuan Keamanan Nasional dan Kebebasan di seluruh Dunia, Amerika Serikat merasa bahwa kepemilikan dan kendali atas Greenland merupakan kebutuhan mutlak,” tulis Trump di Truth Social.

    Ucapan Trump itu langsung menuai penolakan dari pemimpin Greenland. Perdana Menteri pulau itu, Mute Egede, mengatakan Greenland tidak untuk dijual.

    “Greenland adalah milik kita. Kami tidak untuk dijual dan tidak akan pernah dijual. Kita tidak boleh kehilangan perjuangan panjang kita untuk kebebasan,” katanya.

    “Pertama-tama, kami harus mencari tahu apakah mereka tertarik atau tidak. Mereka kehilangan banyak uang, jadi kita lihat saja apa yang terjadi,” ujar Trump pada 2019.

    Dalam beberapa kesempatan, Trump terlihat sedang mempertimbangkan perluasan wilayah AS yang, jika dia serius, akan menyaingi Pembelian Louisiana atau kesepakatan yang menjaring Alaska dari Rusia. Dalam seminggu terakhir, dia mengejek pejabat Kanada dengan menyarankan AS dapat menyerap tetangganya di utara dan menjadikannya negara bagian ke-51.

    Dengan Trump, perbedaan antara proposal kebijakan yang serius dan retorika untuk memicu perhatian media atau memberi energi pada basisnya tidak terlalu jelas. Di waktu lain, provokasinya tampak menjadi serangan pembuka dalam upayanya membuat kesepakatan.

    (haf/dhn)

  • AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim transisi Presiden Donald Trump dikabarkan tengah menyusun rencana untuk menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari pertama masa jabatan keduanya.

    “Saya mendapat informasi terpercaya bahwa ia berencana menarik diri, kemungkinan pada Hari Pertama atau segera setelah itu,” kata Lawrence Gostin, profesor kesehatan global di Universitas Georgetown dan Direktur WHO Collaborating Center on National and Global Health Law, yang memiliki akses ke diskusi tersebut.

    Rencana ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, yang mengutip dua pakar. Salah satu pakar lainnya, Ashish Jha, mantan koordinator respons Covid-19 Gedung Putih, belum dapat memberikan komentar.

    Langkah ini akan menjadi pergeseran dramatis dalam kebijakan kesehatan global AS dan dapat makin mengisolasi Washington dari upaya internasional untuk menghadapi pandemi. Trump telah lama mengkritik WHO dan menuduh organisasi tersebut gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran awal Covid-19.

    Ia bahkan menyebut WHO sebagai “boneka Beijing” dan berjanji untuk mengalihkan kontribusi AS kepada inisiatif kesehatan domestik. Kritik ini mencerminkan sikap Trump sejak 2020, ketika ia memulai proses penarikan AS dari WHO. Namun, langkah tersebut dibatalkan oleh penerusnya, Presiden Joe Biden, enam bulan kemudian.

    Trump juga telah mencalonkan beberapa kritikus WHO untuk menduduki posisi tinggi dalam sektor kesehatan publik, termasuk Robert F. Kennedy Jr., seorang skeptis vaksin yang dicalonkan sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS). HHS memiliki yurisdiksi atas semua lembaga kesehatan utama AS, termasuk CDC dan FDA.

    Rencana penarikan ini mempertegas kebijakan Trump yang cenderung menentang kerja sama multilateral di bidang kesehatan, terutama dalam isu-isu yang melibatkan WHO.

    Tanggapan WHO

    WHO menolak memberikan komentar langsung atas rencana ini. Namun, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelumnya menyatakan bahwa organisasi tersebut membutuhkan waktu dan ruang untuk transisi AS. Tedros juga optimistis bahwa negara-negara anggota dapat menyelesaikan kesepakatan pandemi global pada Mei 2025.

    Sementara itu, para pengkritik memperingatkan bahwa penarikan AS dapat merusak sistem pemantauan penyakit global dan respons darurat internasional.

    “AS akan kehilangan pengaruh dan kekuatan dalam kesehatan global, sementara China akan mengisi kekosongan itu. Saya tidak bisa membayangkan dunia tanpa WHO yang kuat. Tetapi penarikan AS akan sangat melemahkan organisasi tersebut,” ujar Gostin.

     

    (luc/luc)

  • Calon Jaksa Agung AS Pilihan Trump Terjerat Skandal Seks & Narkoba

    Calon Jaksa Agung AS Pilihan Trump Terjerat Skandal Seks & Narkoba

    Jakarta, CNBC Indonesia – Mantan anggota Kongres Florida, Matt Gaetz, dituduh membayar puluhan ribu dolar kepada wanita untuk narkoba dan seks, menurut laporan Komite Etik DPR AS yang dirilis pada Senin (23/12/2024).

    Dilansir Reuters, laporan tersebut menyebutkan bahwa Gaetz membayar sekitar US$90.000 atau sekitar Rp1,4 miliar kepada 12 wanita, sebagian besar di antaranya kemungkinan digunakan untuk aktivitas seksual atau penggunaan narkoba.

    Laporan tersebut juga menemukan adanya “bukti substansial” bahwa Gaetz berhubungan seksual dengan seorang gadis berusia 17 tahun saat masih menjabat di DPR. Gadis tersebut, yang diidentifikasi sebagai “Korban A,” mengaku melakukan hubungan seksual dengan Gaetz dua kali pada 2017 saat menghadiri sebuah pesta.

    Dia menerima pembayaran tunai sebesar US$400 yang dianggapnya sebagai kompensasi untuk hubungan seksual tersebut.

    Pada saat itu, korban baru saja menyelesaikan tahun ketiga di sekolah menengah atas. Dia menyatakan bahwa dia tidak memberitahu Gaetz tentang usianya yang di bawah 18 tahun, dan Gaetz juga tidak menanyakan usianya.

    Meski demikian, laporan menyimpulkan bahwa hubungan tersebut kemungkinan melanggar hukum negara bagian Florida tentang pemerkosaan statuta karena Gaetz saat itu berusia 35 tahun.

    Gaetz membantah tuduhan tersebut dalam pernyataan tertulis kepada panel, tetapi tidak menanggapi secara khusus tuduhan terkait “Korban A.”

    Gaetz, yang sebelumnya menyangkal melakukan pelanggaran, mengundurkan diri dari DPR bulan lalu setelah dipilih oleh Presiden terpilih Donald Trump untuk menjadi jaksa agung. Namun, ia kemudian menarik diri dari pencalonan tersebut karena menghadapi tantangan berat untuk konfirmasi di Senat.

    Sebelum laporan dirilis, Gaetz mencoba mengajukan tantangan hukum di pengadilan federal di Washington, dengan alasan bahwa Komite Etik tidak lagi memiliki yurisdiksi setelah ia mengundurkan diri dari Kongres. Namun, laporan tersebut tetap dirilis, dan pengacaranya kemudian mengakui bahwa gugatan tersebut tidak relevan lagi.

    “Komite menentukan bahwa ada bukti substansial bahwa Perwakilan Gaetz melanggar aturan DPR dan standar perilaku lainnya yang melarang prostitusi, pemerkosaan statuta, penggunaan narkoba ilegal, hadiah yang tidak sah, bantuan atau hak istimewa khusus, serta menghalangi Kongres,” demikian isi laporan tersebut.

    Meski ditemukan bukti bahwa Gaetz terlibat dalam membawa wanita melintasi batas negara bagian untuk tujuan prostitusi komersial, panel tidak menemukan bukti bahwa wanita-wanita tersebut berusia di bawah 18 tahun saat perjalanan tersebut berlangsung atau bahwa Gaetz melanggar undang-undang perdagangan manusia federal.

    Dalam sebuah unggahan di media sosial X sebelum laporan dirilis, Gaetz mengatakan bahwa ia kadang-kadang “mengirim dana kepada wanita yang ia kencani.”

    “Ini memalukan, meskipun bukan kriminal, bahwa saya mungkin berpesta, bermain wanita, minum, dan merokok lebih dari seharusnya di masa lalu,” tulis Gaetz. “Saya menjalani kehidupan yang berbeda sekarang.”

    Adapun keputusan untuk mempublikasikan laporan ini tidak diambil secara bulat. Ketua Komite Michael Guest menyatakan bahwa temuan komite tidak ditentang, tetapi panel menyimpang dari “standar yang telah lama ada” dengan merilis laporan tentang mantan anggota DPR.

    Gaetz sebelumnya menjadi subjek investigasi FBI selama tiga tahun terkait tuduhan perdagangan manusia yang tidak menghasilkan dakwaan pidana.

    (luc/luc)