kab/kota: Washington

  • Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 100, Ini Riwayat Sakitnya

    Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia di Usia 100, Ini Riwayat Sakitnya

    Jakarta – Jimmy Carter, Presiden Amerika Serikat ke-39 meninggal dunia pada usia 100 tahun hari Minggu (29/12/2024). Sebelum meninggal, ia telah menjalani perawatan paliatif di rumahnya sejak Februari 2023.

    Carter juga telah mengalami beberapa masalah kesehatan dalam beberapa tahun terakhir. Setelah menjalani operasi hati untuk mengangkat massa pada tahun 2015, mantan presiden tersebut didiagnosis mengidap melanoma, yang telah menyebar ke beberapa area otaknya.

    Setelah operasi dan beberapa bulan perawatan dengan radiasi dan imunoterapi, ia dinyatakan remisi.

    Selain kanker, Presiden AS ke-39 itu juga mengalami dehidrasi dan beberapa kali terjatuh yang menyebabkan pinggulnya patah, panggulnya retak, dan cedera lainnya.

    Sementara sang Istri yang telah dinikahinya selama 77 tahun, Rosalynn Carter, juga masuk rumah sakit pada bulan November 2023 bersama suaminya. Ia meninggal beberapa hari kemudian pada usia 96 tahun.

    Beberapa ahli memuji keluarga Carter karena berbagi rincian perjalanan pasangan itu melalui proses penuaan, perawatan rumah sakit, dan kematian.

    “Sangat luar biasa bagi keluarga Carter untuk bersikap terbuka,” kata Angela Novas, kepala staf medis untuk Hospice Foundation of America di Washington, DC, menurut laporan Associated Press, dikutip Fox News.

    “Hal ini telah memberikan pandangan baru mengenai rumah sakit, dan menimbulkan pertanyaan” bagi orang-orang untuk mempelajari lebih lanjut, tambahnya.

    Lihat juga Video saat ‘Presiden AS ke-39 Jimmy Carter Ulang Tahun ke-100’:

    (suc/kna)

  • Dua Pesawat Kargo Militer AS Tiba di Pangkalan Ain al-Asad di Irak, Pengerahan Besar Pasukan Dimulai – Halaman all

    Dua Pesawat Kargo Militer AS Tiba di Pangkalan Ain al-Asad di Irak, Pengerahan Besar Pasukan Dimulai – Halaman all

    Dua Pesawat Kargo Militer AS Tiba di Pangkalan Ain al-Asad di Irak, Pengerahan Besar Pasukan Dimulai

    TRIBUNNEWS.COM – Media MNA, mengutip narasumber yang mereka labeli ‘terpercaya’ mengumumkan kedatangan 2 pesawat angkut (kargo) militer Amerika Serikat (AS) di pangkalan Ain al-Asad di Irak barat.

    “Pesawat kargo militer AS tersebut membawa tentara dan peralatan militer ke pangkalan tersebut,” kata laporan MNA, Minggu (29/12/2024).

    Laporan itu menambahkan, sejumlah sumber juga mengumumkan kalau pangkalan Ain al-Asad di Irak barat akan diubah AS menjadi pusat logistik.

    “Pangkalan itu akan diubah menjadi pangkalan perlengkapan bagi pangkalan lain AS di wilayah tersebut,” tulis laporan MNA.

    Sumber tersebut juga menganggap langkah ini sebagai awal dari dimulainya pengerahan terbesar pasukan Amerika di Timur Tengah.

    “Pada hari Sabtu, sebuah sumber yang terpercaya mengungkapkan tiga alasan peningkatan lalu lintas udara di pangkalan Ain al-Asad di Irak barat untuk mengubahnya menjadi pusat perlengkapan pangkalan lainnya,” tambah laporan itu.

    Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Baghdad Al-Youm, sumber ini mengatakan, “Penerbangan pesawat kargo besar di Ain al-Asad di bagian barat negara itu dimulai dengan kecepatan yang meningkat setelah tanggal 8 Desember tahun ini.”

    “Puncaknya terjadi dalam beberapa hari terakhir, beberapa dari penerbangan ini dilakukan dari pangkalan Amerika di wilayah Teluk Persia dan yang lainnya dari pangkalan di Eropa, yang membawa tentara, peralatan, dan perbekalan,” kata narasumber tersebut.

    Pangkalan Ain al-Asad Jadi Pusat Logistik Pangkalan Militer AS

    Sebelumnya beredarnya informasi yang mengindikasikan kalau Washington telah memberi lampu hijau untuk membangun tiga pangkalan baru di Suriah antara lain di Damaskus, Daraa, dan Quneitra,

    Adapun Pangkalan Militer Ain al-Asad di Irak menjadi pusat sementara dan pangkalan terbesar di Timur Tengah.

    “Pasukan serta peralatan militer akan dikirim dari sana (Ain al-Asad) ke tujuh pangkalan Amerika di Suriah, khususnya di Hasakah,” sumber tersebut menambahkan.

    Hal ini terjadi setelah sumber lokal di Suriah melaporkan kedatangan konvoi AS dari Irak ke negara Arab tersebut.

    Sumber tersebut menambahkan bahwa konvoi militer AS, termasuk 50 truk yang membawa kendaraan lapis baja, peralatan militer, dan logistik, sedang dalam perjalanan menuju salah satu pangkalan militer AS di timur dan utara Suriah melalui perbatasan Al-Waleed.

    Ini bukan pertama kalinya konvoi militer Amerika memasuki Suriah dari Irak dengan tujuan yang meragukan dan tidak jelas.

    Selain memindahkan konvoi militer, AS menjarah minyak dan gandum dari wilayah timur Suriah dan memindahkannya ke pangkalannya di Irak.

    Memanfaatkan pergolakan di Suriah dan berlarutnya Perang Gaza antara Israel dan Hamas, AS dilaporkan bermanuver guna membangun lebih banyak pangkalan militer di kawasan Timur Tengah sebagai bagian dari strategi geopolitik.

    Satu di antaranya adalah dalam membantu Israel dalam konfliknya melawan Iran. 

    Sudah Ada Pasukan Khusus AS di Hasakah

    Sebelumnya di beritakan kalau Amerika Serikat (AS) dilaporkan menambah jumlah pasukan dan persenjatannya ke Suriah, Kamis (26/12/2024).

    “AS meningkatkan kehadirannya di Suriah seiring dengan semakin banyaknya pasukan Amerika yang tiba di pangkalan militer di provinsi Hasakah di timur laut,” demikian laporan media, MNA, Kamis.

    Konvoi pasukan militer AS, yang terdiri dari 20 kendaraan dan truk, memasuki pangkalan di Hasakah di timur laut Suriah dari pangkalan Ain al-Asad di Irak Kamis pagi, menurut media Suriah.

    Konvoi pasukan tersebut, yang dilindungi oleh dukungan udara (air support), juga termasuk Pasukan Khusus AS yang dikerahkan ke kawasan tersebut.

    Sumber-sumber lokal melaporkan, militer AS baru-baru ini mengerahkan sejumlah besar pasukan tempur dari pangkalan Ain al-Assad di provinsi Anbar dan pangkalan Harir di Erbil selatan.

    Suriah saat ini tengah mengalami pergolakan dan pelengseran rezim.

    Kelompok oposisi yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad awal bulan ini, segera setelah mereka melancarkan serangan kilat terhadap pemerintah pusat.

    Israel memanfaatkan situasi ini untuk merebut wilayah perbatasan termasuk puncak Gunung Hermon dengan dalil bubarnya perjanjian pada 1973 silam sering jatuhnya rezim Assad.

    Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebuah dokumen berisi perintah Pentagon dilaporkan memberi instruksi agar tentara AS yang berada di Irak bersiaga jika dibutuhkan untuk dikerahkan langsung dalam Perang Gaza membantu Israel melawan Hamas. (Photo: The US Army, via Wikimedia Commons)

    AS Tempatkan Ribuan Tentara di Suriah

    Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) mengakui kehadiran lebih dari 2.500 tentara Amerika di Irak.

    Pentagon juga menyatakan jumlah pasukan di Suriah telah meningkat selama beberapa tahun terakhir karena meningkatnya ancaman.

    “Setidaknya ada 2.500 anggota pasukan Amerika di Irak, selain beberapa pasukan pendukung sementara yang dikerahkan secara berkala,” kata juru bicara Pentagon, Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, Senin (23/12/2024).

    Dia menambahkan, karena pertimbangan diplomatik, Pentagon tidak akan memberikan rincian lebih lanjut.

    AS menyelesaikan perundingan sensitif dengan pemerintah Irak pada bulan September lalu yang menetapkan dimulainya penarikan pasukan setelah pemilu pada bulan November.

    Kehadiran pasukan AS di sana merupakan beban politik jangka panjang bagi para pemimpin Irak, yang semakin mendapat tekanan dari Iran.

    Pejabat Amerika tidak memberikan rincian mengenai perjanjian penarikan tersebut, namun perjanjian tersebut mencakup penghentian misi melawan ISIS pada bulan September 2025, dengan beberapa pasukan AS tersisa hingga tahun 2026 untuk mendukung misi melawan ISIS di Suriah.

    Ada kemungkinan beberapa pasukan akan tetap berada di wilayah Kurdistan setelah itu karena pemerintah daerah ingin kehadiran mereka terus berlanjut, seperti diberitakan Al Arabiya.

    2.000 Tentara AS di Suriah

    Sebelumnya pada Kamis (19/12/2024), Pat Ryder mengumumkan ada sekitar 2.000 tentara Amerika di Suriah, lebih dari dua kali lipat dari 900 tentara yang diakui secara terbuka oleh AS sampai sekarang.

    Pada Senin (23/12/2024), ia mengatakan setidaknya ada 1.100 tentara tambahan dikerahkan untuk jangka waktu singkat untuk melakukan perlindungan pasukan, transportasi, pemeliharaan dan tugas-tugas lainnya.

    Jumlah tersebut berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir dan meningkat seiring waktu.

    “Jumlah pasukan sementara tambahan ini telah berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir berdasarkan kebutuhan misi, tetapi secara umum telah meningkat seiring waktu karena meningkatnya ancaman terhadap pasukan dasar,” kata Pat Ryder, Senin.

    Setelah Presiden Suriah Bashar Assad digulingkan oleh oposisi bersenjata pada 8 Desember lalu, negara itu bergulat dengan kekacauan. 

    Media lokal di Suriah melaporkan pada Senin kemarin terjadi bentrokan sengit antara SDF yang didukung AS dan yang didukung Turki di sekitar Bendungan Tishrin di Provinsi Aleppo, seperti diberitakan Mehr.

    Apa Kepentingan AS di Suriah?

    AS menjadi satu di antara banyak pihak yang berkepentingan di Suriah pasca-lengsernya rezim Assad.

    Ali Bilgic, profesor hubungan internasional dan politik Timur Tengah di Universitas Loughborough di Inggris, AS justru menjadi pemain inti dari para pemain regional yang punya kepentingan di Suriah.

    Menurut Ali Bilgic, cara para aktor utama bertindak di Suriah akan sangat bergantung pada Amerika Serikat.

    Bagi AS, jatuhnya rezim Assad merupakan tanda positif lantaran AS senantiasa berupaya mengganti pemerintahan Suriah secara langsung atau tidak langsung sejak 2011.

    Presiden AS Joe Biden pada Minggu (08/12) menyebut situasi di Suriah sebagai “masa penuh risiko dan ketidakpastian” bagi kawasan tersebut.

    Namun Biden hanya akan menjabat selama beberapa pekan ke depan.

    Pada Sabtu (07/12/2024), Presiden AS terpilih Donald Trump menyebut rangkaian peristiwa di Suriah dengan kalimat, “Ini bukan perang kita (AS).”

    Seperti yang dijelaskan oleh Ali Bilgic, “jika Amerika Serikat benar-benar memutuskan untuk tidak terlibat di Suriah, kekosongan kekuasaan akan diisi oleh aktor lain dan salah satu aktor tersebut bisa jadi adalah Rusia”.

    “Jika itu terjadi, Rusia tentu akan berjuang untuk mempertahankan pangkalannya di Suriah, khususnya pangkalan angkatan lautnya yang merupakan pusat operasinya untuk kawasan Afrika sub-Sahara,” kata sang profesor dilansir BBC.

    Saat ini tidak jelas peran apa yang akan dimainkan Amerika Serikat dalam tatanan baru Suriah.

    Tetapi, kata Bilgic, “sulit membayangkan presiden Amerika mana pun berkata, ‘Kami tidak tertarik pada Suriah’.”

    “Ada banyak hal yang dipertaruhkan bagi Amerika Serikat dan saya tidak bisa membayangkan Donald Trump bakal membiarkan kekuatan lain mengisi kekosongan di Suriah begitu saja.”

    Washington menempatkan ribuan tentara di daerah pengeboran minyak mentah di bagian timur laut Suriah yang dikuasai suku Kurdi. AS juga memiliki sebuah pangkalan militer di sebelah tenggara.

    Seorang personel Tentara Amerika Serikat (AS) di Suriah duduk di atas tank dengan berbendera AS.

    Incar Si Emas Hitam

    Peran AS dalam perang saudara Suriah telah berkali-kali berubah.

    Namun, bahkan Donald Trump pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden memahami bahwa meninggalkan Suriah sepenuhnya bukanlah “alternatif yang layak” untuk melindungi kepentingan negara, jelas Bilgic.

    “Jadi membiarkan Suriah begitu saja sangat tidak mungkin, karena kelompok Kurdi membutuhkan dukungan pasukan AS. Kelompok tersebut mengendalikan dan memelihara beberapa kamp penahanan mantan anggota ISIS dan keluarga mereka.”

    “Hal lain karena sumber daya alam Suriah, terutama minyak dan gas, sekarang berada di bawah kendali Kurdi. Di sanalah tentara AS ditempatkan,” tambahnya.

    Dengan demikian, saat transisi kekuasaan berlangsung dan masa depan politik Suriah dibahas, salah satu pertanyaan utama adalah: siapa yang akan mengendalikan sumber daya alam negara itu?

    “Tidak ada pembicaraan tentang itu sekarang, tapi saya pikir siapa pun pemegang kekuasaan di Damaskus tidak akan membiarkan Kurdi memiliki kendali penuh atas minyak dan gas alam di Suriah bagian utara.”

    “Dan jika itu masalahnya, pasukan AS akan berada di wilayah itu untuk melindungi kepentingan mereka. Jadi saya tidak berpikir Washington akan menarik diri dari Suriah. Saya ragu Donald Trump memiliki visi yang sempit,” kata Bilgic.

     

    (oln/MNA/BBC/*)

  • AS: Tentara Korea Utara yang Dikerahkan Rusia Pilih Bunuh Diri Ketimbang Tertangkap di Ukraina – Halaman all

    AS: Tentara Korea Utara yang Dikerahkan Rusia Pilih Bunuh Diri Ketimbang Tertangkap di Ukraina – Halaman all

    AS: Tentara Korea Utara Bunuh Diri Ketimbang Tertangkap di Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) di Gedung Putih John Kirby, mengatakan kalau Rusia mengerahkan “gelombang manusia” tentara Korea Utara di Ukraina.

    Kirby menyatakan, beberapa di antara tentara Korea Utara itu telah bunuh diri untuk menghindari penangkapan oleh pasukan Ukraina.

    Bunuh diri yang dilakukan tentara Korea Utara “kemungkinan besar terjadi karena takut akan tindakan balasan terhadap keluarga mereka di Korea Utara jika mereka ditangkap,” kata Kirby, dalam pernyataan yang dikutip NBC News, Jumat (27/12/2024) .

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam sebuah pernyataan kemarin bahwa setidaknya 3.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka di wilayah Kursk Rusia.

    Adapuun Kirby mengatakan kalau ada 1.000 tentara Korea Utara yang tewas dalam seminggu terakhir saja.

    Perkiraan Amerika Serikat dan sekutunya menyebutkan Korea Utara mengerahkan sekitar 11.000 tentara di Ukraina.

    Baik Rusia maupun Korea Utara belum mengonfirmasi pengerahan ini secara terbuka.

    “Korea Utara melancarkan serangan massal dengan menggunakan kendaraan tempur terhadap posisi Ukraina di Kursk,” kata Kirby.

    Dia menambahkan bahwa “taktik gelombang manusia” ini tidak efektif.

    “Tentara Korea Utara ini tampaknya sangat terindoktrinasi, melancarkan serangan bahkan ketika jelas bahwa serangan tersebut sia-sia,” katanya

    Dia menambahkan kalau mereka diperlakukan sebagai “orang yang bisa dikorbankan” dengan digunakan dalam “serangan yang sia-sia terhadap pertahanan Ukraina”.

    Foto yang tersebar di Telegram memperlihatkan seorang tentara Korea Utara yang ditangkap oleh tentara Ukraina di wilayah Kursk, Rusia pada Kamis (26/12/2024). Badan Intelijen Korea Selatan mengonfirmasi kabar tersebut dari intelijen Ukraina. (Yonhap News)

    Satu Tentara Korea Utara Tertangkap Tapi Tewas Karena Luka-luka

    Badan Intelijen Nasional Korea Selatan (NIS) melaporkan bahwa seorang tentara Korea Utara telah tewas setelah ditangkap oleh pasukan Ukraina.

    Tentara tersebut merupakan prajurit Korea Utara pertama yang ditangkap sejak pengiriman pasukan untuk mendukung Rusia dalam perang di Ukraina.

    Menurut laporan NIS, tentara yang terluka itu ditangkap hidup-hidup dan mengalami luka serius yang akhirnya menyebabkan kematiannya.

    Bagaimana Kronologi Penangkapan dan Kematian Tentara tersebut?

    Pada tanggal 27 Desember 2024, NIS mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina berhasil menangkap tentara Korea Utara yang terluka.

    Penangkapan ini terjadi di wilayah Kursk, Rusia, di mana beberapa tentara Korea Utara diketahui telah dikerahkan.

    NIS menyebutkan bahwa foto dan video tentara tersebut, yang menunjukkan kondisi tubuhnya yang sangat kurus dan terluka, mulai beredar di aplikasi pesan Telegram.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pidatonya pada malam yang sama, menjelaskan bahwa pasukan Korea Utara yang terlibat di Kursk mengalami kerugian besar dan tidak mendapat perlindungan yang memadai dari pasukan Rusia.

    Dia menegaskan bahwa pasukan Rusia berupaya keras untuk mencegah penangkapan tentara Korea Utara oleh Ukraina, tetapi beberapa di antaranya telah terluka parah hingga tidak dapat diselamatkan.

    Berapa Banyak Tentara Korea Utara yang Terlibat dalam Konflik Ini?

    Sejak beberapa bulan lalu, sekitar 11.000 tentara dari Korea Utara telah dikerahkan untuk membantu Rusia setelah adanya perjanjian pertahanan antara Kim Jong-un dan Vladimir Putin.

    Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam perang yang telah berlangsung hampir tiga tahun.

    Namun, NIS mengungkapkan bahwa prajurit Korea Utara, yang terlatih kurang baik dan beroperasi di wilayah yang tidak familiar, dengan cepat terpapar pada risiko yang tinggi.

    Apa Dampak dari Penangkapan Ini terhadap Konflik?

    Badan intelijen militer Ukraina (GUR) melaporkan bahwa tentara Korea Utara menghadapi kerugian besar dalam pertempuran di Kursk, termasuk masalah logistik yang serius, seperti kekurangan air minum.

    Pada minggu yang sama, Zelensky menyebutkan bahwa lebih dari 3.000 tentara Korea Utara telah tewas atau terluka.

    Juru bicara Gedung Putih juga mencatat bahwa sekitar 1.000 tentara Korea Utara mengalami kematian atau cedera dalam waktu seminggu.

    Siapa yang Menjadi Korban dalam Perang Ini?

    John Kirby, seorang juru bicara Gedung Putih, menyatakan bahwa pemimpin militer Rusia dan Korea Utara memperlakukan pasukan ini sebagai pasukan yang bisa dikorbankan.

    Ia menggambarkan serangan pasukan Korea Utara sebagai serangan massal tanpa strategi yang jelas dan menyatakan bahwa Presiden AS Joe Biden kemungkinan akan menyetujui paket bantuan keamanan tambahan untuk Ukraina dalam waktu dekat.

    Apa Selanjutnya bagi Ukraina dan Rusia?

    Pengerahan tentara Korea Utara mencerminkan peningkatan serius dalam dinamika perang.

    Rusia kini terlihat lebih agresif, dengan upaya untuk melibatkan sekutunya secara langsung dalam konflik.

    Di sisi lain, Slovakia telah mengonfirmasi akan menjadi tuan rumah perundingan damai antara Moskow dan Kyiv, meskipun Ukraina khawatir bahwa hasilnya akan menguntungkan Rusia, mengingat situasi yang tidak menguntungkan bagi mereka di medan perang.

    Dengan berlanjutnya konflik dan meningkatnya keterlibatan Korea Utara, prospek perdamaian tampaknya masih jauh dari jangkauan, dan kondisi di lapangan terus mengalami perubahan dramatis.

    Rudal Oreshnik Bergantung Suku Cadang Barat

    Terkait perkembangan situasi perang Rusia-Ukraina, rudal balistik Oreshnik, yang pertama kali diluncurkan Rusia terhadap Ukraina pada November 2024 lalu, ternyata diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Rusia yang masih bergantung pada peralatan canggih dari Barat.

    Temuan ini berdasarkan analisis dari Financial Times, yang dilaporkan oleh Ukrinform.

    Dua lembaga rekayasa senjata terkemuka Rusia, yaitu Institut Teknologi Termal Moskow dan Sozvezdiye Concern, diidentifikasi oleh intelijen Ukraina sebagai pengembang rudal Oreshnik.

    Kedua lembaga tersebut merekrut karyawan yang berpengalaman dalam menggunakan sistem pengerjaan logam dari produsen asal Jerman dan Jepang.

    Hal ini menyoroti ketergantungan Kremlin pada sumber daya asing, khususnya di bidang kontrol numerik komputer (CNC), teknologi penting untuk memproduksi Oreshnik.

    Institut Teknologi Termal Moskow, yang memainkan peran penting dalam mengembangkan rudal balistik berbahan bakar padat Rusia, mengumumkan pada tahun 2024 bahwa mereka menggunakan sistem CNC dari Fanuc, Siemens, dan Heidenhain.

    Fanuc berasal dari Jepang, sementara Siemens dan Heidenhain berasal dari Jerman.

    Ketiga perusahaan tersebut adalah pemimpin dalam teknologi CNC presisi tinggi.

    Ketiga perusahaan ini disebutkan dalam iklan Sozvezdie, yang mencantumkan sistem kontrol otomatis dan sistem komunikasi untuk penggunaan militer sebagai salah satu spesialisasinya.

    Rudal Oreshnik (newsinfo.ru)

    Rudal yang Dibanggakan Putin

    Pada 21 November 2024, rudal Rusia menyerang fasilitas militer Ukraina di kota Dnipro.

    Setelah serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin tampil di TV, membanggakan serangan yang dilancarkan oleh rudal hipersonik barunya.

    Putin memperingatkan Barat bahwa penggunaan rudal berikutnya bisa ditujukan terhadap sekutu Ukraina yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.

    Putin mengatakan rudal itu disebut “Oreshnik,” yang dalam bahasa Rusia berarti “pohon hazelnut.”

    Apa yang Diketahui tentang Oreshnik?

    Mengutip AP News, senyum puas terpancar di wajah Putin saat ia menggambarkan bagaimana Oreshnik melesat ke sasarannya dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, atau Mach 10, “seperti meteorit.”

    Putin mengklaim bahwa rudal tersebut kebal terhadap sistem pertahanan rudal apa pun.

    Pejabat militer Ukraina mengatakan rudal itu mencapai Mach 11.

    Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, mengatakan Oreshnik dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan memiliki jangkauan untuk mencapai target di Eropa.

    Pentagon mengatakan Oreshnik adalah jenis rudal balistik jarak menengah eksperimental (IRBM), yang didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh Rusia.

    Serangan pada bulan November menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.

    Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5.500 kilometer.

    Senjata semacam itu dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang dibatalkan oleh Washington dan Moskow pada 2019.

    Direktorat Intelijen Utama Ukraina mengatakan rudal tersebut memiliki enam hulu ledak, yang masing-masing membawa enam submunisi.

    Muatannya berupa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen, seperti sekelompok hazelnut yang tumbuh di pohon, yang menjadi inspirasi untuk nama rudal tersebut.

    Putin mengklaim senjata itu sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu — bahkan yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional — bisa sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.

    “Oreshnik mampu menghancurkan bunker bawah tanah tiga, empat, atau lebih lantai di bawah tanah,” kata Putin dengan bangga, sambil mengancam akan menggunakannya terhadap distrik pemerintahan di Kiev.

  • Ini Merek Mobil yang Diambil dari Nama Kota

    Ini Merek Mobil yang Diambil dari Nama Kota

    Jakarta

    Tak sedikit produsen mobil yang menggunakan nama produknya dengan nama kota di seluruh dunia. Apa yang mirip dari Alfa Romeo, Chevrolet, Hyundai, Ferrari, Toyota dan Volkswagen? Ya, keenam brand besar itu sudah menggunakan nama kota pada produknya.

    Paling banyak yang menggunakan nama kota adalah Hyundai. Jenis mobil yang menggunakan nama kota adalah model Sport Utility Vehicles, misal Santa Fe, itu merupakan nama kota negara bagian New Mexico di Amerika Serikat.

    Masih berada di payung Hyundai, tepat di bawah level Santa Fe, ada SUV kecil bernama Tucson. Nah, ternyata Tucson juga nama daerah daerah Arizona, Amerika Serikat.

    Jenama asal Korea Selatan itu memang paling banyak menggunakan nama kota di Amerika Serikat. Setelah kedua mobil tersebut, ada lagi truk pikap empat pintu yang punya nomenklatur Hyundai Santa Cruz yang memulai debutnya pada 2021 untuk pasar Amerika Utara.

    Kia Telluride juga menggunakan nama kota “Telluride”, wiayah San Miguel County, Colorado, Amerika Serikat.

    Lanjut ke brand lain, Alfa Romeo terinspirasi dari dua kota tempat membuat mobil, yaitu Milan dan Turin (Torino). Daripada hanya menjuluki model baru mereka sebagai Alfa Milan, mereka memutuskan untuk menggabungkan kedua nama kota tersebut dengan menggunakan huruf kapital, lalu menamainya Alfa Romeo MiTo.

    Chevrolet punya beberapa SUV yang menggunakna nama kota, antara lain Malibu dan Monte Carlo. Pertama-tama Monte Carlo, mobil sedan coupe dua pintu itu terinspirasi dari kota yang terletak di Monaco. Kemudian Malibu, mobil sedan berukuran medium ini terinspirasi dari kota yang berada di California, Amerika Serikat.

    Raksasa otomotif asal Jepang juga ikut bagian lewat produk Tacoma, diketahui mobil double cabin itu sudah diproduksi sejak 1995. Kemudian namanya terinspirasi dari kota Tacoma, sebuah wilayah di Amerika Serikat yang letaknya di bagian barat, tepatnya di negara bagian Washington.

    Kemudian Volkswagen Taos. Ternyata nama mobil “Taos” itu diambil dari sebuah kota di New Meksiko.

    Pada 2020, Ferrari meluncurkan mobil sport Roma. Kota Roma yang indah nan cantik seperti sport car dari Ferrari tersebut.

    Model-model seperti Hyundai Santa Cruz, Kia Telluride, dan Volkswagen Taos memiliki satu kesamaan: nama-nama tersebut diambil dari nama-nama lokasi di Amerika Serikat yang terkait dengan gaya hidup di alam terbuka.

    “Mereka mencoba untuk memunculkan sebuah citra,” kata Michelle Krebs, analis otomotif eksekutif di situs jual-beli mobil Autotrader kepada USA Today.

    . “Ketika Anda mendengar Telluride, Anda akan mendapatkan gambaran tentang pegunungan dan medan yang berada di luar ruangan. Nama-nama itu juga merupakan nama yang tidak asing lagi,” katanya lagi.

    Demikian juga, Chevrolet Malibu dan Chevrolet Colorado juga dinamai dengan nama-nama yang sudah tidak asing lagi di Amerika.

    Ditelaah lebih lanjut, penggunaan nama kota Santa Cruz dinamai sesuai dengan nama sebuah kota berpemandangan indah yang terletak di Pantai Pasifik California. Ada demografi yang ingin disasar oleh Hyundai. Ini bukan truk pekerja keras yang tangguh, ini adalah truk gaya hidup.

    (riar/lua)

  • Sosok Connie Bakrie yang Amankan Dokumen Penting Milik Hasto di Rusia, Isinya Skandal Elite Politik – Halaman all

    Sosok Connie Bakrie yang Amankan Dokumen Penting Milik Hasto di Rusia, Isinya Skandal Elite Politik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini sosok Connie Rahakundini Bakrie, Pakar atau Pengamat Militer yang disebut-sebut mengamankan dokumen penting Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto di Rusia.

    Connie Bakrie diketahui telah dititipi Sekjen PDIP Hasto sejumlah dokumen penting.

    Hal itu dibenarkan oleh Juru Bicara PDIP Guntur Romli.

    Pihaknya mengungkapkan bahwa bukti sejumlah video milik Hasto berisi skandal elite politik di Indonesia yang kini telah diamankan Connie ke Rusia. 

    Guntur Romli juga mengatakan, video-video tersebut nantinya akan segera dirilis sebagai bentuk solidaritas bagi Yasonna Laoly yang dinilai tengah alami kriminalisasi. 

    “Saudara Sekjen mau merilis video-video itu sebagai bentuk solidaritas atas pencekalan terhadap Bapak Yasonna Laoly yang juga korban kriminalisasi tanpa alasan yang jelas,” kata Guntur dihubungi Minggu (29/12/2024). 

    Lantas siapakah sosok Connie Bakrie?

    Profil dan sepak terjang Connie Rahakundini Bakrie

    Connie adalah seorang pengamat bidang militer dan pertahanan keamanan Indonesia.

    Diketahui sebelumnya, Connie sempat menjadi anggota Dewan Pakar DPP Partai NasDem (jalur anggota non-partai), namun dirinya mengundurkan diri.

    Connie juga dikenal sebagai seorang akademisi, bahkan buah pikirannya pernah dirangkum dalam sebuah buku berjudul ‘Aku adalah peluru: Mahabbah Connie Rahakundini Bakrie dalam jejak peradaban maritim’.

    Buku ini ditulis oleh Bara Pattyradja, seorang penyair dan sastrawan.

    Sosok Connie yang lekat dengan dunia militer atau pertahanan keamanan ada dalam buku tersebut.

    Pemikirannya mengenai sektor militer dan pertahanan keamanan sangat kental mewarnai buku ‘Aku adalah Peluru’, melansir kebudayaan.kemdikbud.go.id.

    Diketahui Connie Bakrie lahir dari seorang Ibu bernama Ani Sekarningsih, berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Ibu Connie merupakan seorang penulis, ahli tarot dan fotografer kenamaan.

    Sementara Ayah Connie adalah Bakri Arbie merupakan seorang ahli nuklir Indonesia generasi kedua setelah Dr Baiquni yang berasal dari Desa Yosonegoro (Kampung Jawa Tondano) Gorontalo, Sulawesi, melansir Wikipedia.

    Connie Bakrie merupakan istri dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Djaja Suparman, seorang mantan perwira tinggi militer TNI Angkatan Darat berbintang tiga.

    Diketahui Letnan Jenderal TNI (Purn) Djaja Suparman merupakan mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), dan orang pertama Suku Sunda yang menjabat Pangdam V/Brawijaya.

    Perempuan kelahiran Bandung, 3 November 1964 ini diketahui pernah ikut serta dalam proses perumusan kebijakan di DPR Komisi I dan DPRD, Kemenkopolhukam, Kemhan, Kemlu, Wantanas, Lemhanas, Wantipres dan Badan Intelijen Negara serta lainnya.

    Connie dikenal sebagai Analis Pertahanan, Militer dan Intelejen serta penulis dari dua buku penting terkait Militer Indonesia dan Pertahanan Negara (Defending Indonesia, 2009 dan Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal TNI 2007).

    Connie kerap menyampaikan paparan pemikiran di pentas pertemuan Internasional, antara lain pada National Defense University (NDU), Washington D.C. Global Security Meeting di Bratislava, Slovakia, ASEM-EU Regional Security Architecture Meetings, Centre for Security Policy (CCSP), Switzerland.

    Connie diketahui juga sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional.

    Ia menjadi salah satu dari 22 orang Future Leaders yang terpilih oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, USA, di Ideas Batch III.

    Berdialog dengan Vladimir Putin

    Connie pernah menjadi buah bibir masyarakat saat dirinya berdialog dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    Bahkan Connie sempat meminta izin untuk berfoto dengan Vladimir Putin.

    Diketahui Vladimir Putin terlihat sedang menghadiri acara bernama Valdai International Discussion Club, di mana dalam acara itu hadir juga Connie Bakrie yang disebut sebagai tamu dari Indonesia oleh moderator.

    Melansir tayangan YouTube Tribun Timur, bahkan Connie mengatakan soal fans Putin di Indonesia.

    “Teman-temanmu di Indonesia luar biasa. Semua orang mengatakan URRA sepanjang waktu,” kata Connie kepada Putin.

    “Dan pertanyaan saya kedua adalah, bisakah saya berfoto dengan Anda nanti? Terima kasih,” tanya Connie lagi.

    Putin pun sempat tertawa mendengar pertanyaan dari Connie.

    Lantas dirinya menjawab:

    “Ya dengan senang hati (bisa berfoto bersama), dengan wanita cantik seperti itu, dengan senang hati,” kata Putin.

    Lantas Putin melanjutkan pernyataannya termasuk soal hubungan baik dengan Indonesia dengan Joko Widodo (Jokowi).

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Rahmat Fajar Nugraha)

  • Presiden Rusia Vladimir Putin Ucapkan Belasungkawa soal Jatuhnya Azerbaijan Airlines di Kazakhstan – Halaman all

    Presiden Rusia Vladimir Putin Ucapkan Belasungkawa soal Jatuhnya Azerbaijan Airlines di Kazakhstan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin meminta maaf kepada pemimpin Azerbaijan atas insiden tragis di atas Rusia, terkait pesawat Azerbaijan Airlines jatuh setelah sistem pertahanan udara Rusia ditembakkan terhadap pesawat nirawak Ukraina. 

    Mengutip Reuters pada Minggu (29/12/2024), Putin menelepon Presiden Ilham Aliyev dan meminta maaf atas insiden tragis yang terjadi di wilayah udara Rusia. 

    “Sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang dalam dan tulus kepada keluarga korban dan mendoakan pemulihan yang cepat bagi yang terluka,” kata Kremlin, kantor presiden Rusia.

    “Saat itu, Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz diserang oleh kendaraan udara tak berawak Ukraina, dan sistem pertahanan udara Rusia menangkis serangan ini.” 

    Kremlin mengatakan spesialis sipil dan militer sedang diperiksa. Putin juga menelepon Kassym-Jomart Tokayev, mitranya di Kazakhstan untuk menyampaikan belasungkawa atas hilangnya nyawa dalam kecelakaan itu. 

    Adapun atas insiden jatuhnya pesawat penerbangan J2-8243, Kremlin tidak mengatakan Rusia telah menembak jatuh pesawat itu, hanya mencatat bahwa kasus pidana telah dibuka. 

    Diketahui penerbangan J2-8243, dalam perjalanan dari Baku ke ibu kota Chechnya, Grozny, jatuh pada hari Rabu di dekat Aktau di Kazakhstan setelah dialihkan dari Rusia selatan, tempat pesawat nirawak Ukraina dilaporkan menyerang beberapa kota. Setidaknya 38 orang tewas. 

    Empat sumber yang mengetahui temuan awal investigasi Azerbaijan mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, bahwa sistem pertahanan udara Rusia secara keliru menembak jatuh pesawat itu. Penumpang mengatakan mereka mendengar suara keras di luar pesawat. 

    Sementara pada hari Sabtu, Presiden AS Joe Biden menanggapi pertanyaan yang diteriakkan tentang apakah Putin harus bertanggung jawab atas kecelakaan itu saat dia meninggalkan gereja di St. Croix di Kepulauan Virgin AS, tempat dia sedang berlibur. 

    “Tampaknya dia melakukannya, tetapi saya belum berbicara dengannya atau tim saya,” kata Biden.

    Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah melihat indikasi awal yang menunjukkan bahwa pesawat itu mungkin ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia. Di satu sisi, Washington telah menawarkan bantuan untuk penyelidikan kecelakaan tersebut. 

  • Elon Musk Bertemu Puluhan Politisi Dunia dari AS-Israel, Bahas Apa?

    Elon Musk Bertemu Puluhan Politisi Dunia dari AS-Israel, Bahas Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Selama tiga tahun terakhir, Elon Musk tercatat bertemu puluhan kali dengan presiden, perdana menteri, anggota parlemen, pejabat pemerintah, dan kandidat politik dari seluruh dunia.

    Beberapa dari pertemuan ini dipublikasikan, seperti kunjungannya ke Israel dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah mendapat kritik atas unggahan antisemit yang didukung Musk di X. Pertemuan lainnya, seperti percakapan dengan Presiden Argentina Javier Milei, yang diunggah di akun media sosial sang miliarder.

    Topik pembicaraan bos Tesla itu dengan para politikus berkisar dari peluang bisnis untuk perusahaan Musk hingga pemilihan umum dan masalah kebijakan seperti perdagangan, energi, pendidikan, dan manajemen populasi.

    Data ini berdasarkan ditinjauan oleh CNN International, yang mencatat tentang pertemuan, panggilan, dan percakapan Musk dengan tokoh-tokoh politik di seluruh dunia sejak Agustus 2021.

    Meskipun beberapa hubungannya dengan para pemimpin tersebut sudah terjalin sejak lama, dalam kurun waktu tersebut, Musk melebarkan sayapnya dari salah satu pengusaha terkaya dan paling berpengaruh di dunia menjadi pemain yang semakin kuat dalam urusan global.

    Secara keseluruhan, pertemuan-pertemuan tersebut menunjukkan bagaimana Musk telah dirayu bukan hanya karena perusahaannya dan dompetnya yang tebal, tetapi juga karena kemampuannya untuk memengaruhi jalannya perang melalui layanan satelit Starlink, pendapatnya tentang kecerdasan buatan, gelombang besar berikutnya dalam pengembangan teknologi, dan perannya dalam mempengaruhi opini publik melalui platformnya, X.

    Bagi Musk, percakapan dengan para pemimpin dunia adalah sebuah siklus yang baik. Enam perusahaan terkemuka yang ia miliki atau jalankan memberinya akses dengan tokoh-tokoh tersebut, yang dukungannya sering kali mendorong pertumbuhan mereka.

    Pada saat yang sama, miliarder kelahiran Afrika Selatan ini telah menjadi pemain politik yang berpengaruh di negara asalnya, Amerika Serikat.

    Dia menggelar acara kampanye siaran langsung di X untuk calon presiden Gubernur Florida Ron DeSantis dan Robert F. Kennedy, Jr, yang kemudian keluar dari persaingan, serta mantan Presiden Donald Trump. Sejak saat itu, Musk memberikan dukungannya – dan puluhan juta dolar lain di belakang Trump.

    Foto: REUTERS/Kevin Mohatt
    Elon Musk, CEO of SpaceX and Tesla, listens to Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu as he addresses a joint meeting of Congress, at the U.S. Capitol in Washington, U.S., July 24, 2024. REUTERS/Kevin Mohatt

    Berikut angka politisi yang bertemu dengan Elon Musk dari setiap negara sejak 2021, dikutip dari CNN International, Sabtu (28/12/2024):

    Amerika Serikat: 9 orang
    Italia: 4 orang
    Argentina: 4 Orang
    Paris: 3 orang
    China: 3 orang
    Israel: 2 orang
    Brazil: 1 orang
    Jerman: 1 orang
    Hungaria: 1 orang
    India: 1 orang
    Meksiko: 1 Orang
    Turki: 1 orang
    Britania Raya: 1 orang.

    (dce)

  • Mengungkap Ketergantungan Rusia dalam Pengembangan Rudal Oreshnik – Halaman all

    Mengungkap Ketergantungan Rusia dalam Pengembangan Rudal Oreshnik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rudal balistik Oreshnik yang diluncurkan Rusia terhadap Ukraina pada November 2024 ternyata masih bergantung pada peralatan canggih dari negara Barat.

    Temuan ini diungkapkan dalam analisis yang dilakukan oleh Financial Times, yang dilaporkan oleh Ukrinform.

    Dua lembaga rekayasa senjata terkemuka Rusia, yaitu Institut Teknologi Termal Moskow dan Sozvezdiye Concern, diidentifikasi sebagai pengembang rudal Oreshnik.

    Intelijen Ukraina menemukan bahwa kedua lembaga tersebut merekrut karyawan yang berpengalaman dalam menggunakan sistem pengerjaan logam dari produsen asal Jerman dan Jepang.

    Hal ini menunjukkan ketergantungan Kremlin pada sumber daya asing, terutama dalam bidang teknologi kontrol numerik komputer (CNC) yang penting untuk produksi Oreshnik.

    Menurut Institut Teknologi Termal Moskow, mereka menggunakan sistem CNC dari perusahaan Jepang, Fanuc, serta dari perusahaan Jerman, Siemens dan Heidenhain.

    Ketiga perusahaan ini merupakan pemimpin dalam teknologi CNC presisi tinggi dan disebutkan dalam iklan Sozvezdie yang mencantumkan sistem kontrol otomatis dan sistem komunikasi untuk penggunaan militer.

    Serangan Pertama dan Klaim Putin

    Pada 21 November 2024, rudal Oreshnik digunakan untuk menyerang fasilitas militer Ukraina di kota Dnipro.

    Setelah serangan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin membanggakan penggunaan rudal hipersonik baru ini di televisi, memperingatkan Barat bahwa serangan berikutnya dapat ditujukan kepada sekutu Ukraina.

    “Rudal ini disebut Oreshnik, yang dalam bahasa Rusia berarti pohon hazelnut,” ungkap Putin.

    Mengutip dari AP News, Putin mengeklaim bahwa Oreshnik dapat melesat ke sasarannya dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara (Mach 10) dan mengeklaim bahwa rudal tersebut kebal terhadap sistem pertahanan rudal apapun.

    Pejabat militer Ukraina menyebutkan bahwa rudal tersebut dapat mencapai kecepatan Mach 11.

    Karakteristik dan Kemampuan Oreshnik

    Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, menyatakan bahwa Oreshnik dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan memiliki jangkauan untuk mencapai target di Eropa.

    Pentagon mengklasifikasikan Oreshnik sebagai jenis rudal balistik jarak menengah eksperimental (IRBM) yang didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh Rusia.

    Serangan pada bulan November menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.

    Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5500 kilometer, dan senjata semacam itu sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang dibatalkan oleh Washington dan Moskow pada 2019.

    Direktorat Intelijen Utama Ukraina melaporkan bahwa rudal Oreshnik memiliki enam hulu ledak, masing-masing membawa submunisi yang dapat ditargetkan secara independen.

    “Muatannya berupa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen seperti sekelompok hazelnut yang tumbuh di pohon yang menjadi inspirasi untuk nama rudal tersebut,” jelas laporan tersebut.

    Putin menambahkan bahwa Oreshnik sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu, bahkan yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional, bisa sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.

    “Oreshnik mampu menghancurkan bunker bawah tanah tiga, empat, atau lebih lantai di bawah tanah,” kata Putin sambil mengancam akan menggunakannya terhadap distrik pemerintahan di Kyiv.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Analisis: Rudal Oreshnik yang Dibangga-banggakan Rusia Rupanya Masih Bergantung pada Peralatan Barat – Halaman all

    Analisis: Rudal Oreshnik yang Dibangga-banggakan Rusia Rupanya Masih Bergantung pada Peralatan Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rudal balistik Oreshnik, yang pertama kali diluncurkan Rusia terhadap Ukraina pada November 2024 lalu, ternyata diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Rusia yang masih bergantung pada peralatan canggih dari Barat.

    Temuan ini berdasarkan analisis dari Financial Times, yang dilaporkan oleh Ukrinform.

    Dua lembaga rekayasa senjata terkemuka Rusia, yaitu Institut Teknologi Termal Moskow dan Sozvezdiye Concern, diidentifikasi oleh intelijen Ukraina sebagai pengembang rudal Oreshnik.

    Kedua lembaga tersebut merekrut karyawan yang berpengalaman dalam menggunakan sistem pengerjaan logam dari produsen asal Jerman dan Jepang.

    Hal ini menyoroti ketergantungan Kremlin pada sumber daya asing, khususnya di bidang kontrol numerik komputer (CNC), teknologi penting untuk memproduksi Oreshnik.

    Institut Teknologi Termal Moskow, yang memainkan peran penting dalam mengembangkan rudal balistik berbahan bakar padat Rusia, mengumumkan pada tahun 2024 bahwa mereka menggunakan sistem CNC dari Fanuc, Siemens, dan Heidenhain.

    Fanuc berasal dari Jepang, sementara Siemens dan Heidenhain berasal dari Jerman.

    Ketiga perusahaan tersebut adalah pemimpin dalam teknologi CNC presisi tinggi.

    Ketiga perusahaan ini disebutkan dalam iklan Sozvezdie, yang mencantumkan sistem kontrol otomatis dan sistem komunikasi untuk penggunaan militer sebagai salah satu spesialisasinya.

    Rudal Oreshnik (newsinfo.ru)

    Rudal yang Dibanggakan Putin

    Pada 21 November 2024, rudal Rusia menyerang fasilitas militer Ukraina di kota Dnipro.

    Setelah serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin tampil di TV, membanggakan serangan yang dilancarkan oleh rudal hipersonik barunya.

    Putin memperingatkan Barat bahwa penggunaan rudal berikutnya bisa ditujukan terhadap sekutu Ukraina yang mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.

    Putin mengatakan rudal itu disebut “Oreshnik,” yang dalam bahasa Rusia berarti “pohon hazelnut.”

    Apa yang Diketahui tentang Oreshnik?

    Mengutip AP News, senyum puas terpancar di wajah Putin saat ia menggambarkan bagaimana Oreshnik melesat ke sasarannya dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara, atau Mach 10, “seperti meteorit.”

    Putin mengklaim bahwa rudal tersebut kebal terhadap sistem pertahanan rudal apa pun.

    Pejabat militer Ukraina mengatakan rudal itu mencapai Mach 11.

    Jenderal Sergei Karakayev, kepala Pasukan Rudal Strategis Rusia, mengatakan Oreshnik dapat membawa hulu ledak nuklir maupun konvensional dan memiliki jangkauan untuk mencapai target di Eropa.

    Pentagon mengatakan Oreshnik adalah jenis rudal balistik jarak menengah eksperimental (IRBM), yang didasarkan pada rudal balistik antarbenua (ICBM) RS-26 Rubezh Rusia.

    Serangan pada bulan November menandai pertama kalinya senjata semacam itu digunakan dalam perang.

    Rudal jarak menengah dapat terbang antara 500 hingga 5.500 kilometer.

    Senjata semacam itu dilarang berdasarkan perjanjian era Soviet yang dibatalkan oleh Washington dan Moskow pada 2019.

    Direktorat Intelijen Utama Ukraina mengatakan rudal tersebut memiliki enam hulu ledak, yang masing-masing membawa enam submunisi.

    Muatannya berupa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen, seperti sekelompok hazelnut yang tumbuh di pohon, yang menjadi inspirasi untuk nama rudal tersebut.

    Putin mengklaim senjata itu sangat kuat sehingga penggunaan beberapa rudal semacam itu — bahkan yang dilengkapi dengan hulu ledak konvensional — bisa sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.

    “Oreshnik mampu menghancurkan bunker bawah tanah tiga, empat, atau lebih lantai di bawah tanah,” kata Putin dengan bangga, sambil mengancam akan menggunakannya terhadap distrik pemerintahan di Kyiv.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Jumlah Gelandangan di Amerika Melonjak Jadi 771 Ribu Orang di 2024 – Halaman all

    Jumlah Gelandangan di Amerika Melonjak Jadi 771 Ribu Orang di 2024 – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan AS (HUD) mencatat jumlah gelandangan atau tunawisma di Amerika Serikat (AS) meningkat sebesar 18 persen selama setahun terakhir.

    Adapun lonjakan gelandangan meningkat buntut terjadinya bencana alam di beberapa bagian negara AS, menghancurkan rumah para migran hingga mereka kehilangan tempat tinggal. 

    Masalah ini semakin diperparah lantaran inflasi yang mencekik membuat perumahan dibanderol dengan harga yang tinggi.

    Selain biaya perumahan, laporan HUD menandai “gaji yang stagnan di antara rumah tangga berpenghasilan menengah dan rendah, dan dampak berkelanjutan dari rasisme sistemik” sebagai faktor lainnya.

    Masalah ini yang membuat para imigran kesulitan memperoleh tempat tinggal, alhasil mereka lebih memilih untuk tinggal di tempat terbuka, dengan cara membangun tenda-tenda di trotoar kota, penampungan darurat, tempat perlindungan, perumahan transisi, atau di lokasi yang tidak memiliki tempat izin tinggal di AS.

    “Krisis perumahan terjangkau nasional yang makin memburuk, inflasi yang meningkat, upah yang stagnan di kalangan rumah tangga berpendapatan menengah dan bawah, dan efek berkelanjutan dari rasisme sistemik telah meregangkan sistem layanan tunawisma hingga ke batas maksimalnya,” bunyi laporan HUD dikutip dari Al Jazeera.

    Data yang dirilis HUD pada hari Jumat lalu menunjukkan bahwa lebih dari 771.000 orang dinyatakan sebagai tunawisma menurut penghitungan tahunan yang dilakukan pada satu malam di bulan Januari 2024.

    Jumlah tersebut naik 18 persen dari tahun 2023, ini berarti sekitar 23 dari setiap 10.000 orang di negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut adalah tunawisma.

    Adapun jumlah tunawisma itu sebagian besar didominasi oleh  anak-anak di bawah usia 18 tahun, menandai peningkatan sebesar 33 persen dengan 150.000 anak mengalami krisis, menurut data tersebut.

    Orang kulit hitam, yang merupakan 12 persen dari total populasi AS dan 21 persen dari populasi AS yang hidup dalam kemiskinan, mewakili 32 persen dari semua orang yang jadi tunawisma.