kab/kota: Washington

  • Abaikan Ancaman Sanksi AS Soal Pasukan Kurdi, Turki Luncurkan Serangan Artileri ke Suriah – Halaman all

    Abaikan Ancaman Sanksi AS Soal Pasukan Kurdi, Turki Luncurkan Serangan Artileri ke Suriah – Halaman all

    Abaikan Ancaman Sanksi AS, Turki Luncurkan Serangan Artileri ke Suriah

    TRIBUNNEWS.COM – Artileri Turki dilaporkan menembaki daerah ‘Ain Isa’, ‘Tal Tamr’ dan kota ‘Ain al-Arab’ (Kobani) yang terletak di Suriah utara.

    Menurut al-Mayadeen, Selasa (2/12/2024) sumber-sumber lokal mengatakan kalau serangan Turki menyasar posisi pasukan Kurdi Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), yang dikenal sebagai Pasukan Demokratik Suriah (SDF), di Ain al-Arab dan Ain Isa.

    Aksi Turki ini mengabaikan ancaman Amerika Serikat (AS) yang menyatakan akan terus mendukung SDF.

    Sejauh ini, tidak ada laporan yang diberikan tentang jumlah korban dan kemungkinan kerusakan yang disebabkan oleh serangan ini.

    Adapun Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan kalau gencatan senjata antara Turki dan SDF dilakukan di sekitar kota Manbij di Suriah utara.

    Sementara itu, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki mengklaim tidak ada pembicaraan tentang perjanjian gencatan senjata antara Ankara dan pasukan Kurdi yang didukung oleh AS.

    AS Ancam Sanksi Turki Kalau Sentuh Kurdi dengan Menginvasi Suriah

    Terkait manuver Turki di Suriah dengan alasan membasmi PKK-YPG, kelompok yang menjadi basis SDF, politisi senior AS sebelumnya sudah menyiratkan kekhawatiran kalau invasi Turki ke wilayah timur laut Suriah sudah dekat.

    Atas hal itu, dia mengindikasikan AS siap menjatuhkan sanksi pada Turki, meski negara itu adalah sekutu NATO Washington.

    Senator Republik John Kennedy memperingatkan kalau ia khawatir Turki akan menginvasi Suriah saat negara itu berupaya membangun kembali setelah pasukan oposisi menyingkirkan rezim Bashar Al Assad setelah 13 tahun perang.

    Kennedy menyampaikan pidato di gedung Senat minggu ini yang menyatakan pesan kepada Ankara: “Biarkan Kurdi sendiri… jangan lakukan itu.”

    Washington telah mempertahankan kehadiran pasukan yang relatif terbatas di Suriah.

    Pada Kamis, lewat pengumuman Pentagon, AS mengungkapkan sendiri peran besar mereka dalam cawe-cawe penggulingan Assad.

    Pentagon menyatakan telah menggandakan kehadiran pasukan mereka dari sekitar 900 menjadi 2.000 tentara, dalam kemitraan dengan Pasukan Demokratik Suriah untuk misi memberantas ISIS.

    Adapun Turki menuduh pasukan SDF yang dipimpin Kurdi sebagai teroris.

    Turki memandang, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang mendominasi SDF, sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang hukum mereka.

    “Jika Anda menyerang Suriah dan menyentuh sehelai rambut pun di kepala suku Kurdi, saya akan meminta Kongres Amerika Serikat untuk melakukan sesuatu,” lanjut Kennedy.

    “Dan sanksi kami tidak akan membantu perekonomian Turki. Saya tidak ingin melakukan itu.”

    Senator terkemuka dari dua partai di AS – Chris Van Hollen dari Partai Demokrat dan Lindsey Graham dari Partai Republik  – pekan ini mengancam sanksi terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan jika pasukan yang didukung Ankara tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Kurdi di timur laut Suriah.

    Para senator menuduh Turki menolak “untuk memperpanjang gencatan senjata, termasuk tawaran zona demiliterisasi di sepanjang perbatasan, khususnya kota Kobani”.

    “Meskipun Turki memiliki sejumlah masalah keamanan yang sah yang dapat diatasi, perkembangan ini merusak keamanan regional dan Amerika Serikat tidak dapat tinggal diam,” tulis Van Hollen dan Graham dalam sebuah pernyataan.

    Pihak AS mengklaim, berkepentingan mendukung SDF demi terus memerangi kelompok ISIS yang menjadi musuh Washington.

    “Setelah jatuhnya rezim Assad, pasukan yang didukung Turki telah meningkatkan serangan terhadap mitra Suriah-Kurdi kami, yang sekali lagi mengancam misi penting untuk mencegah kebangkitan ISIS,” tulis pernyataan senator AS tersebut.

    Militer Turki memerangi kelompok Parti Karkerani Kurdistan (PKK) alias Partai Pekerja Kurdistan. (AFP)

    Peluang dan Tantangan Bagi Turki, Damai atau Terus Perangi Kurdi?

    Sanksi AS dapat memiliki implikasi nyata bagi Ankara, kata Yerevan Saeed, direktur Inisiatif Kurdi Global untuk Perdamaian di Universitas Amerika di Washington.

    “Ekonomi Turki tidak berjalan dengan baik. Inflasi sangat, sangat tinggi. Lira terus menurun. Jadi harapan para senator, orang-orang di Washington DC, para pembuat kebijakan, adalah bahwa sanksi ini akan menghalangi Presiden Erdogan untuk menginvasi Rojava ,” katanya kepada The National.

    “Apakah hal itu akan menghentikan Turki atau tidak, masih belum diketahui secara pasti.”

    Saeed mengatakan, “Kurdi sangat, sangat khawatir, tidak hanya dari tingkat kepemimpinan, tetapi juga rakyat dan publik” tentang masuknya Turki ke Suriah.

    Namun, beberapa pihak meragukan apakah aksi militer Turki merupakan ancaman yang akan segera terjadi.

    Mouaz Moustafa, direktur eksekutif Satuan Tugas Darurat Suriah yang berpusat di Washington, baru-baru ini kembali dari Damaskus tempat ia mencari tahanan Amerika Austin Tice.

    “Orang-orang mungkin membesar-besarkan masalah dengan menyerukan sanksi kepada sekutu NATO sementara kita belum melihat adanya operasi militer besar oleh Turki di Suriah timur laut,” katanya.

    Minggu ini, Turki menunjuk kuasa usaha sementara untuk menjalankan kedutaannya di Damaskus , setelah kepala intelijen Ankara Ibrahim Kalin mengunjungi ibu kota Suriah.

    Moustafa mengatakan pertunjukan keterlibatan seperti itu akan sangat penting dalam membangun stabilitas di Suriah, termasuk di timur laut.

    “Saya pikir semuanya kembali kepada pemerintahan baru Damaskus. Apakah mereka akan mampu membuat semacam kesepakatan dengan SDF, YPG [Unit Pertahanan Rakyat Kurdi], elemen PKK [Partai Pekerja Kurdistan], dan memastikan keamanan dan stabilitas Suriah timur laut, bersama dengan seluruh negara dan memastikan tidak ada kejahatan terhadap Kurdi atau bagian lain dari mosaik Suriah,” katanya kepada The National.

    Namun, Saeed mengatakan kalau pasukan Turki tidak berada di perbatasan “untuk berpiknik”.

    Namun, ia juga menekankan: “Turki memiliki peluang yang sangat bersejarah untuk berdamai dengan Kurdi di Suriah, dengan cara yang sama … Presiden Erdogan mampu mengubah kebijakan Turki terhadap Kurdi di Irak. Ini akan menjadi situasi yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Akan ada banyak peluang bagi perusahaan-perusahaan Turki untuk datang dan berinvestasi di Rojava, alih-alih membuat ancaman militer ini, yang akan menimbulkan ketidakstabilan.”

    Faktor Trump

    Pemerintahan baru di Washington dapat semakin memperumit sikap AS terhadap Suriah dan Turki.

    Presiden terpilih Donald Trump , yang akan mulai berkuasa bulan depan dan telah menunjukkan pendekatan yang lebih tidak ikut campur terhadap Suriah, menyebut penggulingan Al Assad sebagai “pengambilalihan kekuasaan secara tidak bersahabat” yang diatur oleh Turki.

    “Saya pikir Turki sangat cerdas… Turki melakukan pengambilalihan yang tidak bersahabat, tanpa banyak nyawa yang hilang. Saya dapat mengatakan bahwa Assad adalah seorang tukang jagal, apa yang dia lakukan terhadap anak-anak,” tambah presiden terpilih  AS dari partai Republik itu.

    Trump mengindikasikan, ragu untuk terus mempertahankan kehadiran kecil pasukan Washington di Suriah, dan mencoba menarik diri sepenuhnya selama masa jabatan presiden pertamanya.

    Saeed mengatakan kalau tindakan seperti itu tidaklah bijaksana.

    “Nilai yang diperoleh AS dan negara-negara Barat sungguh tinggi dan besar, karena pasukan AS ada di sana untuk melakukan intelijen dan juga memberikan dukungan bagi para pejuang Kurdi… Jika AS menarik diri, tentu saja, itu akan membuka jalan bagi ISIS untuk kembali.”

    Analisis lain menyerukan pemikiran ulang mengenai misi anti-ISIS Washington setelah jatuhnya rezim Assad, termasuk mantan duta besar AS untuk Damaskus, Robert Ford.

    “Pasukan yang dipimpin YPG telah gagal mengalahkan kekuatan ISIS yang bertahan lama. Setelah enam tahun, saatnya bagi Amerika untuk memikirkan kembali strateginya,” tulis Ford dalam sebuah posting di X sebagai tanggapan atas ancaman sanksi para senator.

    Reuters mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler yang mengatakan bahwa “dalam periode baru, organisasi teroris PKK/YPG di Suriah cepat atau lambat akan dilenyapkan”.

    Pasukan ISIS berpawai di Raqqa, Suriah. (AFP)

    Turki Tak Lihat Tanda Kebangkitan ISIS

    Bertentangan dengan penilaian Washington, Guler mengatakan Turki tidak melihat tanda-tanda kebangkitan ISIS di Suriah.

    Bagi Moustafa, keterlibatan internasional dengan pemerintahan baru pada akhirnya akan menjadi penting bagi Suriah dan bagi kepentingan regional AS di sana.

    “Suriah tidak akan menjadi negara demokrasi dalam waktu semalam. Namun, Suriah sekarang adalah negara Arab yang paling dekat dengan demokrasi dibandingkan negara Arab lainnya. Itu fakta, dan janji-janji pemerintah serta tindakan mereka sungguh meyakinkan,” katanya.

    “Pemerintahan baru di Damaskus layak mendapatkan dukungan masyarakat internasional untuk membantu mereka dalam perjalanan menuju republik yang demokratis, bukan hanya terus mendengar kekhawatiran dan menyebut semua warga Suriah sebagai teroris padahal mereka sendiri telah membebaskan negara mereka dari para teroris.”

    Pada hari Kamis, para petinggi Demokrat di komite urusan luar negeri Senat dan DPR memperkenalkan sebuah resolusi yang “menekankan pentingnya melindungi kelompok minoritas agama dan etnis, termasuk Kurdi Suriah, Yazidi, dan Chaldea” di Suriah, dan meminta Departemen Luar Negeri AS untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan.

    Resolusi tersebut mencatat kalau “pasukan oposisi Suriah telah berulang kali mengisyaratkan niat mereka untuk menghormati hak dan martabat kaum minoritas agama dan etnis di Suriah, tetapi ada beberapa insiden di mana anggota kaum minoritas tersebut melarikan diri dari rumah mereka, sementara ada kekerasan dan pengusiran yang terdokumentasikan terhadap komunitas Kurdi oleh unsur-unsur Tentara Nasional Suriah”.

     

    (oln/thentnl/*)

  • Aktivitas Manufaktur di Negara Asia Lesu, Kebijakan Baru Donald Trump Jadi Pemicu – Halaman all

    Aktivitas Manufaktur di Negara Asia Lesu, Kebijakan Baru Donald Trump Jadi Pemicu – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Sejumlah pusat manufaktur di kawasan Asia sepanjang tahun 2024 mencatatkan pelemahan usai pasar global mengalami perang harga imbas kebijakan yang diberlakukan Donald Trump, presiden terpilih AS ke-47.

    Mengutip data The Daily Star selama 2024 kemarin pabrik-pabrik telah mengalami tekanan akibat konflik Timur Tengah, namun di akhir tahun kondisi perekonomian manufaktur Asia semakin mencekik terdampak aturan baru yang diusulkan Donald Trump.

    Terbaru Trump memberikan isyarat  bahwa ia akan menjalankan kebijakan yang lebih agresif dari proteksionisme “America First” guna mendorong kenaikannya ke tampuk kekuasaan selama masa jabatan keduanya di Gedung Putih.

    Menurut cuitan Trump yang diunggah di platform Truth Social, pada 20 Januari mendatang pemerintah AS akan mengerek pajak sebesar 20 persen pada semua produk dari Meksiko dan Kanada serta tambahan tarif 60 persen untuk barang-barang asal China.

    Trump mengklaim pengetatan diperlukan untuk mengatasi aliran narkoba dan migran ke AS. Namun para ekonom mengatakan usulan Trump untuk mengenakan tarif besar-besaran akan meningkatkan biaya barang sehari-hari di AS dan mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia.

    Kendati masih dalam tahap wacana, namun usulan tersebut telah memberikan pukulan bagi PMI manufaktur global Caixin/S&P untuk Tiongkok hingga amblas tipis menjadi 50,5 pada bulan Desember, lebih rendah dari perkiraan analis, yang mengindikasikan aktivitas akan tumbuh 51,5 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

    Kemerosotan serupa juga terjadi pada indeks PMI Korea Selatan, dimana pada bulan Desember kemarin indeks tersebut menunjukkan aktivitas penurunan output, sangat kontras dengan angka pertumbuhan ekspor yang lebih baik dari perkiraan yang dirilis pada hari Rabu.

    Sementara itu awal minggu ini, PMI Jepang turut melaporkan aktivitas menyusut, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat pada bulan Desember. Disusul aktivitas manufaktur India tumbuh pada kecepatan terlemahnya untuk tahun 2024. Malaysia dan Vietnam juga melaporkan penurunan aktivitas pabrik.

    Sejauh ini hanya Taiwan yang menunjukkan titik terang yang langka, dengan aktivitas tumbuh pada kecepatan tercepat dalam lima bulan dengan responden survei PMI melaporkan penjualan yang kuat di Asia, Eropa, dan Amerika Utara.

    Dan di Singapura, yang dianggap sebagai penentu arah perdagangan global tumbuh pada laju tahunan tercepat sejak pandemi pada tahun 2024. Sebagian dibantu oleh dorongan untuk mengekspor sebelum tarif baru AS berlaku.

    Adapun sebelum kemerosotan tersebut terjadi, Oxford Economics sebuah firma penasihat sempat memperkirakan bahwa tarif yang diusulkan Trump dapat menyebabkan penurunan ekspor sebesar 3 persen dari negara Asia selain Cina. 

    “Asia Tenggara akan mengalami penurunan PDB dan perdagangan sebagai bagian dari PDB jika Trump mewujudkan obsesinya terhadap tarif,” Frederick Kleim, peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Singapura.

  • Amerika Serikat Kirim Bantuan Militer Lebih dari Rp 356 Triliun untuk Israel Sejak 7 Oktober 2023 – Halaman all

    Amerika Serikat Kirim Bantuan Militer Lebih dari Rp 356 Triliun untuk Israel Sejak 7 Oktober 2023 – Halaman all

    AS Mengirimkan Lebih dari 22 Miliar Dolar Bantuan Militer untuk ‘Israel’ Sejak 7 Oktober 2023

    TRIBUNNEWS.COM- Israel Hayom mengatakan total pendapatan dari tiga perusahaan manufaktur senjata utama “Israel” meningkat sebesar 15 persen setelah dimulainya agresi di Gaza, mencapai $13,6 miliar.

    “Israel” telah menerima bantuan militer dari Amerika Serikat senilai lebih dari $22 miliar (lebih dari Rp 356 Triliun)  sejak 7 Oktober 2023, surat kabar Israel, Israel Hayom, mengungkapkan dalam sebuah laporan.

    Laporan tersebut menunjukkan bahwa lebih dari 10.000 ton amunisi, senilai $2,4 miliar, awalnya dikirim ke “Israel”, mencatat bahwa jumlah ini telah meningkat lima kali lipat, mencapai 50.000 ton pada Agustus 2024.

    Menurut laporan itu, Washington juga mengirim “Israel” berbagai peralatan militer canggih, termasuk rudal untuk sistem pertahanan Iron Dome, bom berpemandu presisi, helikopter angkut berat CH-53, helikopter serang AH-64 Apache, peluru artileri 155 mm, bom penghancur bunker, dan kendaraan lapis baja.

    Israel Hayom menyoroti bahwa total pendapatan dari tiga perusahaan manufaktur senjata utama “Israel” meningkat sebesar 15 persen setelah dimulainya agresi di Gaza, mencapai $13,6 miliar.

    Pada akhir Desember, Saluran 13 Israel mengisyaratkan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan dan diakhirinya perang di Gaza tidak akan disetujui oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu “kecuali jika itu datang sebagai arahan atau perintah yang jelas dari presiden AS .”

    Saluran tersebut menambahkan bahwa, sejauh ini, tampaknya “Israel” belum menerima perintah yang jelas dari presiden Amerika, meskipun kerugian terus menerus dialami oleh militer Israel.

    Namun, hal ini dapat berubah jika “Donald Trump mengambil alih kekuasaan di Gedung Putih dan mengatakan kepada Netanyahu: Cukup. Pada titik itu, mungkin kita akan mencapai titik yang cukup,” menurut media tersebut.

    Pada pertengahan November, Amerika Serikat mengonfirmasi akan melanjutkan bantuan militernya yang besar kepada “Israel “, meskipun terjadi genosida di Gaza, yang mengakibatkan terbunuhnya lebih dari 45.000 warga Palestina.

    Saat itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa tidak ada perubahan pada kebijakannya mengenai aliran senjata ke “Israel”.

    Keputusan Washington muncul bahkan ketika “Israel” telah mengabaikan batas waktu 30 hari yang ditetapkan oleh sekutu terbesarnya untuk meningkatkan bantuan ke Jalur Gaza Palestina yang dilanda perang.

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Warga Alawi Suriah Hidup dalam Ketakutan, Kekerasan dan Pembalasan yang Terus Berlanjut – Halaman all

    Warga Alawi Suriah Hidup dalam Ketakutan, Kekerasan dan Pembalasan yang Terus Berlanjut – Halaman all

    Warga Alawi Suriah Hidup Ketakutan, Kekerasan dan Pembalasan yang Terus Berlanjut, Kata WashPo

    TRIBUNNEWS.COM- Kepemimpinan baru Suriah, yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), pada awalnya menjanjikan inklusivitas dan perlindungan bagi kaum minoritas.

    Ketenangan di desa Khirbet al-Hammam di Suriah barat hancur minggu lalu ketika kekerasan meletus sekali lagi, memupus harapan akan berakhirnya konflik, The Washington Post melaporkan pada hari Rabu.

    Peluru yang ditembakkan oleh bekas pasukan pemberontak menghantam kawasan permukiman, menewaskan seorang remaja laki-laki, dan memicu ketakutan akan adanya tindakan balasan yang brutal setelah tergulingnya rezim Bashar al-Assad.

    Suasana di tempat-tempat seperti Khirbet al-Hammam— desa yang sebagian besar penduduknya adalah Alawite —telah dibayangi oleh rasa takut. 

    Ketika kepemimpinan baru Suriah, yang dipimpin oleh Hay’at Tahrir al-Sham (HTS), memulai kampanye untuk mengidentifikasi sisa-sisa rezim sebelumnya, komunitas Alawite melaporkan meningkatnya kekerasan, termasuk pembunuhan , penghilangan paksa, pemukulan, dan intimidasi sektarian, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.

    Hal ini menunjukkan kebangkitan kekerasan ini menimbulkan tantangan awal bagi pemerintahan baru Suriah yang dipimpin oleh HTS, yang memimpin koalisi yang menggulingkan al-Assad pada bulan Desember.

    Kelompok tersebut awalnya menjanjikan inklusivitas dan perlindungan bagi kaum minoritas. 

    Namun, tuntutan balas dendam terhadap anggota rezim sebelumnya meningkat seiring kembalinya warga Suriah yang mengungsi ke kota-kota.

    Upaya untuk ‘menetralisir’ sisa-sisa rezim sebelumnya

    HTS telah berjanji untuk menyatukan faksi-faksi militan Suriah menjadi satu kesatuan militer. Namun, dengan inisiatif ini yang masih tertunda, mengidentifikasi pelaku kekerasan dan motif mereka masih menjadi tugas yang rumit.

    Warga Khirbet al-Hammam menduga serangan minggu lalu, yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah baru, mungkin merupakan upaya keliru untuk menyasar Shujaa al-Ali, seorang loyalis Assad yang terkenal dari desa terdekat. 

    Yang lain berspekulasi serangan itu mungkin ditujukan kepada anggota pasukan Ali saat mereka melewati daerah itu.

    HTS tidak segera menanggapi pertanyaan tentang serangan tersebut, meskipun mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis lalu yang menegaskan bahwa operasi di wilayah tersebut bertujuan untuk menetralisir apa yang disebutnya sebagai “sisa-sisa” rezim al-Assad.

    Washington Post mencatat bahwa desa tersebut tidak memberikan banyak bukti adanya favoritisme terhadap bekas pemerintahan al-Assad.

    Iyad Holo, seorang pelukis berusia 40 tahun, menceritakan saat sebuah granat menghantam dekat rumahnya, yang nyaris menewaskan dia dan putranya. “Tuhan menyelamatkan kami,” katanya. 

    Tragisnya, Amin al-Youssef yang berusia 16 tahun tewas di depan rumah Holo saat mengendarai sepeda motor bersama saudaranya, yang mengalami luka-luka.

    Kaum Alawi telah menjadi sasaran kemarahan yang meluas. “Teroris! Mereka semua teroris!” teriak seorang pria di luar pos pemeriksaan HTS di Homs, berbicara kepada lingkungan Alawi yang ditutup oleh HTS setelah protes pada tanggal 25 Desember.

    Ketegangan semakin memanas ketika sebuah video muncul di internet yang memperlihatkan orang-orang bersenjata menyerang sebuah tempat suci Alawite di Aleppo. 

    Sementara HTS mengaitkan tindakan tersebut dengan kekuatan eksternal yang tidak dikenal, insiden tersebut memperkuat kerusuhan di wilayah yang mayoritas dihuni Alawite.

    Protes pada tanggal 25 Desember di Homs berakhir dengan pertumpahan darah, dengan HTS menyalahkan para penyusup pro-rezim karena memicu kekerasan, sementara penduduk setempat menuduh pejuang pemberontak menembaki para demonstran. 

    Setidaknya satu orang tewas, dan keesokan harinya, para pejuang HTS menutup beberapa lingkungan Alawite, melarang mobil masuk dan menginterogasi penduduk.

    “Kami tidak punya masalah dengan orang Alawi,” kata Fadi, seorang pejuang HTS dari provinsi Idlib. “Masalah kami adalah mereka yang bekerja sama dengan gerombolan penjahat.”

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Foto Momen Terakhir Pilot Jeju Air Sebelum Kecelakaan Fatal di Bandara Muan – Halaman all

    Foto Momen Terakhir Pilot Jeju Air Sebelum Kecelakaan Fatal di Bandara Muan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah foto yang diduga mengabadikan momen terakhir kapten pilot pesawat Jeju Air yang jatuh dan merenggut nyawa 179 penumpang dan awak pesawat, telah beredar di dunia maya.

    Para warganet berbondong-bondong menyampaikan ungkapan belasungkawa mereka.

    Foto tersebut merupakan tangkapan layar yang diambil dari sebuah video yang merekam detik-detik pesawat Jeju Air mendarat dengan posisi miring, sebelum akhirnya bertabrakan dengan localizer.

    Dikutip dari SDF Aviation, localizer adalah pemancar yang memberikan sinyal pemandu kelurusan pesawat terhadap center line runway pada sistem pendaratan instrumen (ILS).

    Dikutip dari Korea JoongAng Daily, dalam gambar tersebut, tampak sang kapten meraih panel di atas kokpit, yang kemungkinan merupakan upaya terakhir untuk mengendalikan pesawat.

    Gambar ini pertama kali dibagikan pada Senin (30/12/2024) di platform Threads dengan judul: “Momen terakhir sang kapten. Tangannya berada di panel hingga akhir… Saya yakin dia mengerahkan segenap kemampuannya.”

    Banyak netizen yang menyampaikan belasungkawa dan penghormatan mendalam atas upaya keras yang dilakukan oleh sang kapten.

    Seorang pengguna mengomentari unggahan tersebut.

    “Pendaratan dengan posisi perut tampak sangat stabil, bahkan bagi saya yang tidak tahu banyak tentang penerbangan.”

    “Dia pasti mengandalkan seluruh pengalamannya. Sungguh tragis bahwa ledakan itu terjadi sebelum ada kesempatan untuk tindakan lebih lanjut.”

    Sementara itu, yang lain menulis, “Sungguh menyedihkan untuk berpikir bahwa sang kapten pasti merasa lega saat pesawat pertama kali menyentuh tanah.”

    Beberapa warganet bahkan berspekulasi sang kapten “memberikan yang terbaik dan bersiap menghadapi benturan.”

    Kapten yang terlibat dalam tragedi ini diidentifikasi sebagai seorang pilot berusia 45 tahun bernama Han.

    Han sendiri tercatat punyai lebih dari 6.800 jam pengalaman terbang.

    Dia dikenal sangat dihormati oleh rekan-rekannya berkat keterampilan terbangnya yang luar biasa.

    Seorang netizen yang mengaku berprofesi sebagai pilot maskapai asing, memberikan pendapatnya mengenai tindakan kapten tersebut.

    Meski sulit untuk menentukan maksud pasti dari foto tersebut, dia berpendapat kapten kemungkinan mencoba mengaktifkan kontrol untuk memaksimalkan gesekan dalam upaya pendaratan yang aman.

    “Bersiap menghadapi benturan adalah naluri, tetapi saya pikir dia mencoba mengambil tindakan. Apapun itu, ini sangat tragis,” ujar pilot tersebut.

    Ekstraksi Data Kotak Hitam

    Wakil Menteri Penerbangan Sipil di Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan, Joo Jong Wan, mengungkapkan pada Rabu (1/1/2025), perekam data penerbangan yang rusak akibat kecelakaan Jeju Air akan dikirim ke Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) di Washington.

    Perekam data tersebut sangat penting untuk menyelidiki insiden tersebut dan akan diperiksa lebih lanjut di NTSB.

    Pada hari yang sama, pemerintah Korea Selatan mengumumkan  data awal dari kotak hitam pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216, yang jatuh di Bandara Muan pada Minggu (29/12/2024), telah berhasil diekstraksi.

    “Ekstraksi Perekam Suara Kokpit (CVR) telah selesai, dan saat ini konversi file audio sedang dilakukan,” kata Joo.

    Namun, Perekam Data Penerbangan (FDR) masih belum berhasil diekstraksi karena konektor perangkat hilang.

    Meski demikian, pihak berwenang memastikan data yang ada di dalam FDR tidak rusak.

    lihat foto
    Personel forensik polisi dan pejabat Biro Investigasi Nasional bekerja di lokasi kejadian pesawat Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 31 Desember 2024. – Boeing 737 -800 membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat tersebut jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya — kecuali dua pramugari yang ditarik dari kecelakaan tersebut. puing-puing bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. (Photo by YONHAP / AFP)

    Dari data CVR yang sudah tersedia, diperkirakan akan terungkap rincian percakapan di kokpit, termasuk proses pengembalian dan pendaratan pesawat.

    Ada kekhawatiran mengenai perangkat yang menghubungkan FDR ke alat ekstraksi, yang hilang setelah kecelakaan, menyebabkan penundaan dalam proses ekstraksi data lebih lanjut.

    Pesan Terakhir Penumpang dan Laporan Saksi

    Sebelum kecelakaan, seorang penumpang sempat mengirim pesan teks yang mengabarkan pesawat tidak bisa mendarat akibat burung yang tersangkut di sayap.

    Setelah pesan tersebut, penumpang tidak bisa dihubungi lagi.

    Para saksi mata melaporkan melihat api dari mesin pesawat dan mendengar beberapa ledakan sebelum pesawat jatuh.

    Dalam video yang beredar, pesawat terlihat berusaha mendarat tanpa roda pendaratan yang terpasang.

    Saksi mata lain, Cho, melaporkan pesawat tampak turun dengan kilatan cahaya sebelum mendengar ledakan keras dan melihat asap tebal.

    Beberapa saksi mendengar suara “gesekan logam” sebelum pesawat jatuh.

    Para pejabat menduga kegagalan roda pendaratan akibat tabrakan burung bisa menjadi faktor penyebab kecelakaan tersebut.

    lihat foto
    Petugas pemadam kebakaran dan petugas penyelamat bekerja di dekat lokasi kejadian pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Provinsi Jeolla Selatan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 29 Desember 2024. – Sebuah pesawat Jeju Air yang membawa 181 orang dari Thailand hingga Korea Selatan jatuh saat tiba, menabrak penghalang dan terbakar, menyebabkan semua orang kecuali dua orang dikhawatirkan tewas. (JUNG YEON-JE / AFP)

    Kondisi Korban Selamat

    Dua penumpang yang selamat dari kecelakaan dilaporkan mengalami amnesia traumatis.

    Salah satunya, seorang pramugari, tidak ingat apa yang terjadi setelah ia mengenakan sabuk pengaman, mengira pesawat akan segera mendarat.

    Pramugari tersebut mengaku tidak ingat apa pun setelah itu, yang menunjukkan kemungkinan adanya dampak psikologis berat akibat kecelakaan tersebut.

    Penyebab Kecelakaan: Bird Strike?

    Para pejabat meyakini bahwa kegagalan roda pendaratan, yang mungkin disebabkan oleh tabrakan burung, dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan tersebut.

    Bird strike, atau tabrakan burung, adalah kejadian umum dalam penerbangan, meskipun jarang menyebabkan kecelakaan fatal.

    Di Inggris, misalnya, pada 2022 lebih dari 1.400 kejadian tabrakan burung dilaporkan, namun hanya sekitar 100 yang berdampak langsung pada pesawat.

    Meskipun demikian, tabrakan burung yang menyebabkan kerusakan pada sistem roda pendaratan masih sangat jarang terjadi.

    Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Boeing 737-800, yang telah beroperasi selama 15 tahun.

    Pesawat ini biasa digunakan untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah dan telah menjalani pemeriksaan terjadwal.

    Jeju Air, maskapai berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, menegaskan kecelakaan ini tidak terkait dengan kelalaian perawatan pesawat.

    Pesawat ini melakukan 13 penerbangan dalam 48 jam sebelum jatuh.

    Meskipun pesawat ini tidak tergolong tua, beberapa analis mencatat penerbangan jarak pendek yang sering dapat mempercepat kelelahan pesawat.

    Penyelidikan Lanjutan dan Tindak Lanjut

    Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk memahami lebih dalam penyebab kecelakaan ini.

    lihat foto
    Tim pemulihan bekerja di lokasi kejadian pesawat seri Boeing 737-800 Jeju Air jatuh dan terbakar di Bandara Internasional Muan di Muan, sekitar 288 kilometer barat daya Seoul pada 30 Desember 2024. Boeing 737-800 itu membawa 181 orang dari Thailand ke Korea Selatan ketika pesawat itu jatuh pada saat kedatangan pada tanggal 29 Desember, menewaskan semua orang di dalamnya — kecuali dua pramugari yang ditarik dari reruntuhan bencana penerbangan terburuk di wilayah Korea Selatan. (Photo by JUNG YEON-JE / AFP)

    Sejauh ini, para ahli penerbangan meragukan tabrakan burung dapat menyebabkan kegagalan total dalam pengoperasian pesawat, terutama yang melibatkan sistem roda pendaratan.

    Proses ekstraksi data dari FDR diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

    Jeju Air adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, yang didirikan pada 2005 dan berpusat di Jeju.

    Maskapai ini tercatat memiliki pendapatan sebesar 1,724 triliun won pada 2023.

    Jeju Air adalah pemimpin pasar di antara maskapai penerbangan berbiaya rendah di Korea, dengan armada yang sebagian besar terdiri dari pesawat Boeing 737-800.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • VIDEO: Inflasi Bakal Kembali Mengancam Memasuki 2025?

    VIDEO: Inflasi Bakal Kembali Mengancam Memasuki 2025?

    Mandat ganda Bank Sentral AS atau Federal Reserve berupa stabilisasi harga dan penciptaan lapangan kerja maksimal terus diuji belakangan. Setelah perhatian pelaku pasar dan investor banyak tertuju ke ketenagakerjaan di tengah tingginya suku bunga, kini muncul kekhawatiran kembali menguatnya inflasi. Selengkapnya dilaporkan tim VOA dari Washington, DC.

    Ringkasan

  • Malam Tahun Baru Berdarah di AS, Truk Tabrak Kerumunan di New Orleans, 10 Orang Tewas – Halaman all

    Malam Tahun Baru Berdarah di AS, Truk Tabrak Kerumunan di New Orleans, 10 Orang Tewas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Malam perayaan Tahun Baru 2025 yang begitu meriah di New Orleans, Amerika Serikat (AS) berubah menjadi tragedi mengerikan.

    Sebuah truk menabrak kerumunan besar di Canal dan Bourbon Street, New Orleans, AS ketika kota itu merayakan Malam Tahun Baru 2025, Rabu (1/1/2025) dini hari.

    Sebanyak 10 orang tewas dan 30 warga terluka dalam kejadian tersebut.

    “Telah terjadi insiden yang menelan korban massal di Canal dan Bourbon Street. Menjauhlah dari area tersebut,” kata badan tanggap bencana New Orleans, NOLA Ready, dikutip dari CNN.

    Seorang saksi mata, Whit Davis mengatakan kepada CNN bahwa insiden itu terjadi saat dia meninggalkan sebuah kelab malam di Bourbon Street.

    “Semua orang mulai berteriak dan menjerit serta berlari ke belakang, lalu kami pada dasarnya terkunci sebentar lalu keadaan tenang tetapi mereka tidak mengizinkan kami pergi,” kata Davis.

    Sementara itu, Wali Kota New Orleans, LaToya Cantrell telah merilis informasi awal tentang serangan yang menewaskan 10 orang pada awal Hari Tahun Baru.

    “Kami tahu bahwa kota New Orleans terkena dampak serangan teroris,” kata Cantrell, seraya menambahkan bahwa insiden tersebut masih dalam penyelidikan.

    Inspektur Polisi New Orleans, Anne Kirkpatrick mengatakan, penyidik kepolisian meyakini bahwa pelaku penabrakan sengaja melakukannya.

    Kirkpatrick mengatakan, truk tersebut dikemudikan seorang pria dengan kecepatan yang sangat tinggi.

    “Itu adalah perilaku yang sangat disengaja,” kata Kirkpatrick.

    “Pria ini mencoba menabrak sebanyak mungkin orang,” lanjutnya.

    Pelaku Sempat Menembak Petugas Polisi

    Pengemudi truk yang belum diketahui identitasnya yang melakukan penabrakan di kerumunan warga juga sempat menembaki petugas kepolisian.

    Dua polisi dilaporkan terluka akibat ditembak oleh pengemudi truk tersebut saat mencoba melarikan diri.

    “Dia bertekad menciptakan pembantaian dan kerusakan yang ditimbulkannya,” ungkap Kirkpatrick.

    Polisi New Orleans mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu pagi bahwa pengemudi dinyatakan tewas setelah baku tembak dengan petugas.

    “Setelah kendaraan berhenti, tersangka dilaporkan melepaskan tembakan ke petugas yang datang, yang membalas tembakan,” kata polisi, dikutip dari The Washington Post.

    “Korban tertembak dan kemudian dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Informasi lebih lanjut tentang tersangka saat ini belum tersedia untuk dipublikasikan,” lanjut pernyataan itu.

    Para pejabat memberikan keterangan yang saling bertentangan pada Rabu pagi tentang apakah mereka memandang serangan itu sebagai terorisme.

    FBI mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengambil alih penyelidikan dan “bekerja sama dengan mitra kami untuk menyelidiki ini sebagai tindakan terorisme”.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • DPRD DKI Apresiasi Upaya Pemprov Jakarta Kurangi Pengurangan Gas Rumah Kaca

    DPRD DKI Apresiasi Upaya Pemprov Jakarta Kurangi Pengurangan Gas Rumah Kaca

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mengapresiasi upaya Pemprov dalam mengurangi penggunaan gas rumah kaca.

    Salah satunya Transjakarta yang memperbanyak penggunaan bus listrik.

    Menurut Khoirudin, ini merupakan momentum penting bagi Jakarta, untuk menunjukkan komitmennya dalam ikut serta menangani masalah lingkungan.

    “Sertifikat Pengurangan Emisi Indonesia – Gas Rumah Kaca (SPEI-GRK) telah berhasil diperoleh oleh Transjakarta, yang menjadi contoh bagi seluruh provinsi di Indonesia,” ujar Khoirudin di Jakarta, Rabu (1/12/2025).

    Politisi PKS itu juga mengapresiasi kinerja Direktur Utama Transjakarta, Welfizon, beserta jajarannya yang telah berusaha dalam mengimplementasikan penggunaan bus listrik.

    Khoirudin mengatakan, DPRD DKI Jakarta mendukung upaya itu, dengan mengajak Transjakarta dan MRT untuk berkolaborasi dengan Millennium Challenge Corporation (MCC) di Washington DC, Amerika Serikat.

    Sebab, lanjut Khoirudin, pada bulan Juni 2024 lalu, MCC tekah memberikan pembiayaan kreatif, untuk program pengurangan emisi.

    “Kami mendukung penuh langkah eksekutif ini, dan ini menunjukkan bukti nyata komitmen kami (DPRD DKI) dalam mendukung program pengurangan emisi gas rumah kaca,” kata Khoirudin.

    Khoirudin pun berharap upaya ini dapat menginspirasi BUMD lainnya, untuk melakukan hal serupa.

    Termasuk juga menekankan pentingnya pengalihan transportasi publik ke bus listrik, untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

    Ia percaya langkah ini akan membawa Jakarta menuju posisi yang lebih baik, dalam indeks kota global, khususnya dalam hal isu-isu lingkungan.

    “Dengan langkah-langkah seperti ini, Jakarta akan semakin menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan, sekaligus memperkuat posisinya sebagai kota global dan kota bisnis,” ucap Khoirudin.

    Ia juga berharap pengurangan emisi oleh BUMD dapat menjadi contoh bagi pihak lainnya, serta mempercepat transisi Jakarta menuju kota global.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • AS Jatuhkan Sanksi kepada Iran dan Rusia atas Campur Tangan Pemilu 2024 – Halaman all

    AS Jatuhkan Sanksi kepada Iran dan Rusia atas Campur Tangan Pemilu 2024 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada tanggal 31 Desember 2024, Amerika Serikat (AS) mengumumkan penerapan sanksi terhadap entitas-entitas yang berbasis di Iran dan Rusia.

    Sanksi ini dijatuhkan akibat dugaan campur tangan kedua negara tersebut dalam Pemilihan Presiden AS 2024, dengan cara menyebarkan kampanye disinformasi yang dirancang untuk memengaruhi pemilih dan memperburuk ketegangan sosial di dalam negeri.

    Apa Saja Target Sanksi yang Ditetapkan oleh AS?

    Menurut Kementerian Keuangan AS, sanksi ini secara khusus difokuskan pada anak perusahaan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Iran serta organisasi yang memiliki hubungan dengan badan intelijen militer Rusia (GRU).

    Kedua entitas tersebut dituduh berupaya mengganggu stabilitas proses pemilu AS melalui penyebaran informasi palsu.

    “Pemerintah Iran dan Rusia telah menargetkan proses pemilu kita. Mereka berusaha memecah belah rakyat Amerika melalui kampanye disinformasi yang terarah,” ungkap Bradley Smith, Penjabat Wakil Menteri untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan di Departemen Keuangan AS.

    Bagaimana Teknologi Digunakan dalam Disinformasi?

    Laporan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan AS mengungkapkan bahwa entitas Rusia telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memproduksi disinformasi secara cepat dan luas.

    Teknologi ini dimanfaatkan untuk menciptakan konten palsu, seperti video deepfake dan artikel yang memfitnah kandidat tertentu, yang kemudian disebarkan melalui jaringan besar situs web berita palsu.

    Di sisi lain, Pusat Produksi Desain Kognitif di Iran diduga telah terlibat dalam operasi pengaruh sejak tahun 2023 yang bertujuan untuk memicu ketegangan sosial di daerah pemilihan AS.

    Iran juga dituduh berusaha merusak citra calon-calon tertentu melalui penyebaran informasi yang tidak berdasar.

    Apa Sanksi yang Dikenakan pada CGE dan Fasilitator di AS?

    Sanksi tersebut mencakup Pusat Keahlian Geopolitik (CGE) yang berbasis di Moskow, yang dituduh menyebarkan informasi palsu mengenai kandidat pemilu dengan menggunakan video deepfake dan mengelola situs web berita palsu.

    Departemen Keuangan AS mengeklaim bahwa CGE menerima dukungan finansial dari GRU, memungkinkan mereka untuk mengelola jaringan besar yang mencakup lebih dari 100 situs web yang menyebarkan disinformasi.

    Selain itu, sanksi juga menargetkan fasilitator berbasis di AS yang diduga membantu operasi disinformasi ini.

    Bagaimana Tanggapan Rusia dan Iran Terhadap Tuduhan Ini?

    Rusia cepat membantah tuduhan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan melalui kedutaan besarnya di Washington, Rusia menegaskan bahwa mereka tidak pernah dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, termasuk Amerika Serikat.

    Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai “fitnah jahat” yang dibuat untuk kepentingan politik dalam negeri di AS.

    Sementara itu, hingga saat ini, Misi Iran di PBB belum memberikan tanggapan resmi mengenai tuduhan yang diajukan oleh AS.

    Apa Ancaman Lanjutan yang Dikenali AS dari Negara-negara Asing?

    Penilaian intelijen AS yang dirilis pada bulan Oktober 2024 memperingatkan adanya ancaman yang berasal dari negara-negara seperti Rusia, Iran, dan Cina.

    Ancaman ini terutama terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan untuk menciptakan informasi yang dapat memecah belah masyarakat atau menipu publik.

    Laporan tersebut memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana negara-negara tersebut berupaya merusak integritas pemilu AS melalui penyebaran informasi yang salah dan provokasi sosial.

    Dengan langkah sanksi ini, AS menunjukkan komitmennya untuk mempertahankan proses demokrasi dan mencegah campur tangan dari pihak-pihak asing yang dapat merusak stabilitas dalam negeri.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • FBI Geledah Warga yang Jadikan Foto Biden Target Latihan Tembak, Temukan Bom

    FBI Geledah Warga yang Jadikan Foto Biden Target Latihan Tembak, Temukan Bom

    Washington DC

    FBI menemukan lebih dari 150 bom rakitan di sebuah peternakan di Virginia, Amerika Serikat (AS). Temuan itu diperkirakan sebagai penyitaan terbesar dalam sejarah lembaga tersebut.

    Dilansir AFP, Rabu (1/1/2025), para agen FBI menemukan bahan peledak tersebut saat menggeledah rumah keluarga Brad Spafford (36) setelah mendapat informasi dari tetangganya bahwa Spaffor menimbun senjata dan amunisi rakitan.

    Dokumen pengadilan yang diajukan pada Senin (10/12) mengatakan Spafford, yang bekerja di sebuah bengkel mesin, telah menggunakan foto-foto Presiden AS Joe Biden sebagai target latihan menembak. Dia telah menyatakan dukungannya terhadap pembunuhan politik.

    Beberapa bahan peledak yang dinilai sebagai bom pipa ditemukan dalam sebuah ransel di sebuah kamar tidur di properti tersebut yang ditempati Spafford bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil. Lemari es Spafford juga disebut berisi sebotol HMTD, alat peledak yang ‘sangat tidak stabil’, yang disimpan di samping makanan dan diberi label ‘Jangan Disentuh’.

    Rumahnya juga memiliki buku catatan berisi ‘resep’ untuk membuat bahan peledak termasuk granat. Laporan itu berasal dari tetangga yang memberi tahu agen FBI bahwa Spafford telah membahas penguatan propertinya dengan ‘menara 360 derajat untuk senjata api kaliber 50 di atap’.

    Jaksa penuntut mengatakan Spafford, yang telah didakwa atas kepemilikan senapan secara ilegal, kemungkinan akan menghadapi dakwaan tambahan atas bahan peledak. Masing-masing dakwaan dapat dijatuhi hukuman maksimal 10 tahun penjara.

    (haf/imk)