kab/kota: Washington

  • Trump Pecat 12 Pengawas Internal Pemerintah, Ada Apa?

    Trump Pecat 12 Pengawas Internal Pemerintah, Ada Apa?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat sedikitnya 12 pengawas internal pemerintah pada Jumat (24/1) malam waktu setempat. Ini merupakan perombakan terbaru yang dilakukan Trump hanya kurang dari seminggu setelah dilantik menjadi presiden.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/1/2025), para inspektur jenderal independen dari sedikitnya 12 lembaga federal tersebut diberitahu tentang pemecatan mereka melalui email dari direktur personalia Gedung Putih. Demikian dilaporkan The Washington Post, mengutip orang-orang yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui tindakan tersebut.

    Para inspektur jenderal memiliki peran pengawasan untuk mendeteksi dan mencegah penipuan, pemborosan, dan penyalahgunaan oleh pegawai pemerintah.

    Mereka bertanggung jawab untuk menyelidiki pelanggaran hukum, peraturan, dan standar etika oleh pegawai, dan melakukan audit kontrak, keuangan, dan kinerja staf.

    Menurut laporan The Washington Post, di antara lembaga federal yang terkena dampak pemecatan tersebut adalah departemen pertahanan, departemen luar negeri, dalam negeri, dan energi, serta Badan Perlindungan Lingkungan dan Administrasi Jaminan Sosial.

    “Ini adalah pembantaian yang meluas,” kata salah satu inspektur jenderal yang dipecat, menurut The Washington Post. “Siapa pun yang Trump tunjuk sekarang akan dipandang sebagai loyalis, dan itu merusak seluruh sistem,” cetusnya.

    Sebagian besar dari mereka yang dipecat itu ditunjuk oleh Trump selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, demikian dilaporkan The Washington Post.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Raffi Ahmad Dkk Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di Amerika

    Raffi Ahmad Dkk Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menjadi influencer di media sosial mendatangkan pundi-pundi cuan dan popularitas. Tak heran banyak orang yang kini bercita-cita ingin menjadi seorang influencer seperti YouTuber Mr. Beast, hingga TikToker Charli D’Amelio. Di Indonesia, salah satu nama pesohor media sosial adalah Raffi Ahmad.

    Namun, ternyata gemerlap dunia kreator konten tak seindah yang terlihat di layar smartphone Anda. Industri tersebut sudah makin sesak dan memunculkan persaingan sengit untuk mendapat cuan.

    Platform pun dilaporkan tak seroyal dulu memberikan komisi ke para kreator konten. Para brand kawakan juga lebih pilih-pilih untuk bekerja sama dengan influencer.

    Setidaknya begitu menurut laporan The Wall Street Journal. Salah satu contohnya adalah Clint Brantley yang merupakan kreator konten full-time sejak tiga tahun lalu.

    Brantley membagikan konten ke TikTok, YouTube, dan Twitch. Kebanyakan kontennya seputar tren yang berkaitan dengan game mobile Fortnite.

    Meski memiliki lebih dari 400.000 follower dengan rata-rata view pada kontennya lebih dari 100.000, penghasilan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji median tahunan pekerja full-time di AS pada 2023 sebesar US$ 58.084 atau Rp 950 jutaan.

    Pria berusia 29 tahun itu tak siap berkomitmen untuk menyewa apartemen karena penghasilannya yang tak tetap. Saat ini, Brantley masih tinggal dengan ibunya di Washington. “Saya sangat rentan,” ujarnya, dikutip dari The Wall Street Journal, dikutip Sabtu (25/1/2025).

    The Wall Street Journal menuliskan bahwa meraih penghasilan yang layak dan dapat diandalkan sebagai kreator konten adalah hal yang sulit, dan akan makin sulit.

    Platform makin lama makin kecil membagikan uang untuk postingan populer. Di sisi lain, para brand lebih spesifik memilih kesepakatan dengan influencer.

    Kondisi ini diperparah dengan ancaman TikTok diblokir di AS pada 2025 mendatang. Banyak kreator konten yang waswas apakah masih bisa meraup penghasilan dari media sosial jika salah satu channel sumber uangnya dihapus.

    Industri Influencer Makin Sesak
    Menurut laporan Goldman Sachs pada 2023, ratusan juta orang di seluruh dunia mem-posting konten yang menghibur dan mengedukasi di media sosial. Sekitar 50 juta orang mengumpulkan uang dari sana.

    Bank investasi tersebut memperkirakan jumlah kreator yang menghasilkan pendapatan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 10% hingga 20% pada tahun 2028.

    Hal ini berkontribusi pada penambahan jumlah pencari nafkah, meski Departemen Tenaga Kerja tidak melacak gaji para influencer.

    Secara rata-rata, kreator konten butuh waktu bulanan bahkan tahunan untuk mengumpulkan pendapatan dari platform media sosial, kerja sama brand, hingga link affiliate. Namun, makin banyak yang mencari rezeki dari industri ini, makin kecil pula ‘kue’ yang harus dibagi-bagi.

    Menurut NeoReach, pada tahun lalu 48% influencer mengumpulkan kurang dari US$ 15.000 atau Rp 245 jutaan. Hanya 14% yang mengumpulkan uang lebih dari US$ 100.000 atau Rp 1,6 miliar.

    Ketimpangan pemasukan influencer ini ditentukan beberapa faktor. Misalnya apakah influencer bekerja secara full-time atau part-time, tipe konten yang dibagikan, hingga durasi mereka berkarir sebagai influencer.

    Beberapa orang yang terkenal saat pandemi Covid-19 dan fokus pada topik yang populer seperti fesyen, investasi, dan hack gaya hidup, mengaku sangat terbantu karena momentumnya pas.

    Namun, di balik itu semua, kreator konten mengaku pekerjaan ini sangat menguras energi dan mental. Mereka harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai audiens dan mengambil momentum yang tepat.

    Influencer menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan konten, memproduksi, hingga melalui proses edit untuk diunggah ke media sosial. Mereka juga harus selalu berinteraksi dengan para fans untuk menjaga popularitas.

    “Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan apa yang dikira kebanyakan orang,” kata analis Emarketer, Jasmine Enberg.

    “Kreator yang bisa hidup dengan menjadi influencer telah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Kebanyakan tak jadi besar dalam waktu singkat,” kata analis tersebut.

    Terlebih lagi, para influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran. Merak tak mendapatkan jaminan kesehatan, uang pensiun, serta bonus tahunan.

    Di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang kian sulit untuk mengamankan keuangan mereka.

    Penghasilan dari Platform Makin Kecil
    Pada 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan untuk kreator hingga US$ 1 miliar. YouTube melalui fitur Shorts juga memungkinkan kreator menghimpun uang sekitar US$ 100-10.000 per bulan dengan program pendanaan sementara.

    Lalu, Instagram Reels memberikan penghargaan ke kreator dalam jumlah yang fluktuatif. Bonus besar itu menjadi taktik agar makin banyak orang membuat konten di platform mereka.

    Namun, kini platform mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk kreator konten. Ketentuan untuk penghasilan TikToker kini diperbanyak. Setidaknya harus memiliki 10.000 follower dengan view minimum 100.000 dalam sebulan.

    Instagram juga tengah menguji coba program ‘invitation-only’ yang memberikan penghargaan uang bagi kreator yang membagikan Reels dan foto.

    YouTube memperkenalkan program pembagian uang iklan pada tahun lalu untuk kreator Shorts yang memiliki setidaknya 1.000 subscriber dan 10 juta view dalam 90 hari. Mereka akan diberikan pembagian pendapatan iklan 45% untuk konten yang mereka bagikan.

    Makin lama, TikToker mengaku makin susah cari duit. Salah satunya Ben-Hyun yang mengatakan pada Maret lalu mendapatkan US$ 200-400 per satu juta view. Namun, kini pendapatannya kian menurun meski followernya bertambah banyak hingga 2,9 juta.

    Ben-Hyun mengaku kini hanya mendapat US$ 120 untuk video yang menghimpun 10 juta view. Hal ini menunjukkan, meski influencer memiliki audiens banyak, tetap sulit untuk memonetisasinya jika hanya berharap pada pendapatan dari platform.

    Danisha Carter juga membagikan keresahan serupa. Ia mengatakan TikTok-nya memiliki 1,9 juta pengikut.

    Menurutnya, para konten kreator berhasil membuat audiens ‘ketagihan’ di platform online dan mendatangkan pendapatan miliaran dolar AS ke TikTok dkk.

    Namun, bayaran untuk influencer tak setimpal. Ia mengaku mendapatkan pendapatan dari TikTok dengan total US$ 12.000. Untuk menambah pendapatan, ia memutuskan membuat merchandise dan mampu menghasilkan uang US$ 5.000 pada tahun lalu.

    “Kreator harus dibayar adil dengan persentase yang sesuai dengan pendapatan yang diraih aplikasi,” kata Carter.

    “Harus ada transparansi soal bagaimana kami dibayar, dan kebijakannya harus konsisten,” ia menyarankan.

    (fsd/fsd)

  • Presiden Prabowo Subianto Borong Buku Sejarah hingga Ekonomi di New Delhi

    Presiden Prabowo Subianto Borong Buku Sejarah hingga Ekonomi di New Delhi

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto membeli banyak buku, mulai dari tema sejarah hingga ekonomi, saat mengunjungi toko buku favoritnya di New Delhi, India, pada Jumat (25/1/2025). Kegiatan ini dilakukan Presiden Prabowo Subianto di sela kunjungan kenegaraannya.

    “Beliau tadi membeli cukup banyak buku. Ada buku sejarah, ekonomi, dan lainnya,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/1/2025) dini hari.

    Mayor Teddy, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menyempatkan mampir ke toko buku langganannya yang berlokasi di kawasan Khan Market, New Delhi. Toko Bahrisons Booksellers telah berdiri sejak 1953.

    “Toko buku ini berada di kawasan Khan Market, semacam area pasar jalanan,” ungkap Teddy.

    Pada unggahan terbaru Presiden Prabowo Subianto di akun Instagram pribadinya, @prabowo, memperlihatkan dirinya sedang serius melihat tumpukan buku di rak.  Dalam unggahan di Instagram, Presiden Prabowo terlihat mengenakan kemeja cokelat muda dengan celana dan sepatu hitam, memperhatikan koleksi buku yang tertata rapi di rak.

    “Sempat singgah ke toko buku favorit saya di New Delhi,” tulis Prabowo dalam keterangannya.

    Menyempatkan diri mengunjungi toko buku di sela kunjungan ke luar negeri sudah sering dilakukan Presiden Prabowo. Pada November 2024, ia juga sempat membeli buku di toko Second Story Books, Washington DC, Amerika Serikat.

    Kegiatan berburu buku bacaan menjadi salah satu aktivitas yang sering dilakukan Presiden Prabowo Subianto, baik saat berkunjung ke luar negeri maupun di dalam negeri. Bahkan, pada tahun 2022 ketika masih menjabat sebagai menteri pertahanan, Prabowo Subianto sempat terlihat mencari buku di sela KTT G20 di Bali.

  • Prabowo borong buku sejarah hingga ekonomi di New Delhi

    Prabowo borong buku sejarah hingga ekonomi di New Delhi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto memborong banyak buku, mulai dari buku bertema sejarah hingga ekonomi, saat singgah di toko buku langganannya, New Delhi, India, pada sela kunjungan kenegaraannya di India, Jumat.

    “Beli banyak sekali (buku) tadi. Buku sejarah, ekonomi dan lain-lain,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya, ​ kepada Antara melalui pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu dini hari.

    Pernyataan ini terkait dengan unggahan terbaru Presiden Prabowo melalui akun Instagram pribadinya @prabowo yang memperlihatkan Kepala Negara tampak seksama melihat tumpukan buku dalam rak.

    Mayor Teddy, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menyempatkan diri untuk singgah di toko buku langganannya, yang berada di New Delhi, tepatnya di kawasan Khan Market.

    Toko buku yang berada di pinggir jalan itu bernama Bahrisons Booksellers, yang sudah berdiri sejak 1953.

    “(Toko buku) itu di kawasan Khan Market, semacam toko-toko di pasar pinggir jalan,” kata Teddy.

    Adapun Prabowo mengunggah momen dirinya yang mengenakan kemeja cokelat muda, dengan celana serta sepatu hitam, sedang memperhatikan tumpukan buku yang tersusun rapi dalam rak, di akun Instagram pribadinya pada Sabtu dini hari.

    “Singgah ke toko buku langganan saya di New Delhi,” tulis Prabowo dalam keterangan di unggahan tersebut.

    Sisi lain yang menunjukkan hobi Presiden Prabowo ini pun mengundang komentar positif dari warganet, salah satunya dari akun @putri_kanina yang menulis,”Pak Prabowo adalah seorang pemimpin yang suka dan rajin baca buku.”

    Komentar lain datang dari akun @ditiyawahyu yang menulis,”Ini baru Presiden, mencontohkan untuk gemar membaca.”

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, momen Presiden Prabowo berbelanja buku ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Prabowo singgah ke toko buku di Second Story Books, Washington DC, Amerika Serikat, di sela-sela kunjungan kerjanya pada November 2024.

    Aktivitas berburu buku bacaan biasa dilakukan oleh Prabowo, baik dalam kunjungan ke luar negeri ataupun di dalam negeri.

    Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada 2022, Prabowo juga terlihat sedang berburu buku di sela-sela menghadiri acara KTT G20 di Bali.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Putin Siap Berdialog dengan Trump, Tunggu Sinyal Gedung Putih

    Putin Siap Berdialog dengan Trump, Tunggu Sinyal Gedung Putih

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mengatakan Presiden Vladimir Putin siap untuk berdialog dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kremlin menyebut Moskow menunggu “sinyal” dari Washington soal dialog kedua kepala negara tersebut.

    “Putin sudah siap. Kami menunggu sinyal (dari AS),” ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, saat berbicara kepada wartawan seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025).

    Baik Trump maupun Putin sama-sama mengatakan bahwa mereka siap bertemu untuk melakukan pembicaraan mengenai Ukraina.

    Trump sebelumnya mengancam Rusia dengan sanksi ekonomi yang lebih keras jika Moskow tidak setuju untuk mengakhiri konflik dengan Kyiv.

    Dalam pernyataannya, Peskov mengatakan dirinya tidak dapat berkomentar lebih jauh mengenai pertemuan kedua pemimpin. Dia mengatakan bahwa untuk memprediksi masa depan itu sulit seperti “membaca ampas kopi” — merujuk pada metode meramal masa depan.

    Namun lebih lanjut, Peskov menolak klaim yang dilontarkan Trump bahwa konflik di Ukraina dapat diakhiri dengan menurunkan harga minyak Rusia.

    “Konflik ini tidak bergantung pada harga minyak,” tegas Peskov.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Pecat 12 Pengawas Internal Pemerintah, Ada Apa?

    Deportasi Massal Dimulai di AS, Ratusan Imigran Ilegal Ditangkap

    Washington DC

    Otoritas Amerika Serikat (AS) menangkap ratusan imigran ilegal dan mendeportasi ratusan orang lainnya dalam operasi massal yang dilakukan beberapa hari setelah Presiden Donald Trump memulai masa jabatan keduanya. Gedung Putih menyebutnya sebagai deportasi massal terbesar dalam sejarah AS.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025), Gedung Putih mengumumkan bahwa sebanyak 538 imigran ilegal telah ditangkap oleh pemerintahan Trump, sedangkan ratusan imigran ilegal lainnya diterbangkan keluar AS dengan pesawat militer dalam operasi deportasi massal.

    “Pemerintahan Trump menangkap 538 penjahat imigran ilegal,” ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam pernyataan via media sosial X.

    “Operasi deportasi massal yang terbesar dalam sejarah sedang berlangsung. Janji telah dibuat. Janji ditepati,” sebut Leavitt.

    Trump telah menjanjikan tindakan keras terhadap imigrasi ilegal selama kampanye pilpres tahun lalu. Dia memulai masa jabatan keduanya pekan ini dengan serangkaian tindakan eksekutif yang bertujuan merombak izin masuk ke wilayah AS.

    Pada hari pertamanya menjabat, Trump menandatangani perintah yang menetapkan “darurat nasional” di perbatasan selatan dan mengumumkan pengerahan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan tersebut, serta berjanji untuk mendeportasi “orang-orang asing yang kriminal”.

    Diperkirakan ada 11 juta imigran tanpa dokumen resmi di AS pada saat ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • TikTok Pulihkan Layanan di AS, Berterima Kasih kepada Donald Trump, AS Incar 50 Persen Kepemilikan – Halaman all

    TikTok Pulihkan Layanan di AS, Berterima Kasih kepada Donald Trump, AS Incar 50 Persen Kepemilikan – Halaman all

    TikTok Pulihkan Layanan di AS, Berterima Kasih kepada Trump, AS Incar 50 Persen Kepemilikan

    TRIBUNNEWS.COM- TikTok berhenti beroperasi untuk 170 juta penggunanya di Amerika Sabtu malam menyusul larangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    TikTok mengklaim pada hari Minggu bahwa pihaknya sedang memulihkan layanan setelah Presiden terpilih Donald Trump berjanji untuk memulihkan akses ke aplikasi tersebut di Amerika Serikat ketika ia menjabat pada hari Senin.

    Komentar itu muncul setelah pelanggan AS melaporkan dapat mengakses situs web layanan milik China tersebut, tetapi aplikasi TikTok yang jauh lebih populer tampaknya tidak segera tersedia. 

    “Sesuai kesepakatan dengan penyedia layanan kami, TikTok sedang dalam proses memulihkan layanan,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, berterima kasih kepada Trump karena “memberikan kejelasan dan jaminan yang diperlukan kepada penyedia layanan kami bahwa mereka tidak akan menghadapi penalti (karena) menyediakan TikTok kepada lebih dari 170 juta warga Amerika dan memungkinkan lebih dari 7 juta usaha kecil untuk berkembang.”

    Trump mengatakan dia akan memulihkan akses TikTok di Amerika Serikat melalui perintah eksekutif, tetapi dia ingin aplikasi tersebut setidaknya setengahnya dimiliki oleh investor AS.

    Mahkamah Agung AS menguatkan larangan tersebut pada hari Jumat, dengan alasan masalah keamanan nasional, kecuali pemilik TikTok asal China,  ByteDance , menyelesaikan penjualan kepada pembeli non-China paling lambat hari Minggu.

    TikTok berhenti beroperasi untuk 170 juta penggunanya di Amerika Sabtu malam.

    Menurut Trump, ia akan “memperpanjang jangka waktu sebelum larangan hukum tersebut berlaku sehingga kita dapat membuat kesepakatan untuk melindungi keamanan nasional kita.”

    “Undang-undang yang melarang TikTok telah ditetapkan di AS. Sayangnya, itu berarti Anda tidak dapat menggunakan TikTok untuk saat ini. Kami beruntung bahwa Presiden Trump telah mengindikasikan bahwa ia akan bekerja sama dengan kami untuk menemukan solusi guna mengaktifkan kembali TikTok setelah ia menjabat. Nantikan informasi selanjutnya,” demikian pemberitahuan kepada pengguna TikTok.

    Ia menulis di Truth Social bahwa ia ingin AS “memiliki posisi kepemilikan 50 persen dalam usaha patungan. Dengan melakukan ini, kita menyelamatkan TikTok, menjaganya di tangan yang tepat, dan memungkinkannya untuk berkembang.”

    Meski bersifat sementara, penutupan TikTok yang belum pernah terjadi sebelumnya ini akan berdampak luas pada hubungan AS-Tiongkok, politik AS, pasar media sosial, dan jutaan warga Amerika yang bergantung pada aplikasi tersebut secara ekonomi dan budaya.

    Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menuduh Amerika Serikat menggunakan kekuasaan negara yang tidak semestinya untuk menghancurkan TikTok pada hari Jumat, dan berjanji akan mengambil “semua tindakan yang diperlukan untuk dengan tegas melindungi hak dan kepentingan sahnya,” menurut seorang perwakilan.

    NordVPN, jaringan privat virtual (VPN) terkenal yang memungkinkan pengguna mengakses internet dari server di seluruh dunia, mengumumkan bahwa mereka “mengalami kendala teknis sementara.” 

    Menurut Google Trends, pencarian web untuk “VPN” meningkat dalam beberapa menit setelah penangguhan TikTok di Amerika Serikat.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Donald Trump Ungkap Bos Teknologi yang Dibenci Elon Musk

    Donald Trump Ungkap Bos Teknologi yang Dibenci Elon Musk

    Washington

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan proyek infrastruktur kecerdasan buatan (AI) senilai USD 500 miliar di Amerika Serikat. Disebut The Stargate Project, usaha patungan ini merupakan kerja sama antara OpenAI, Oracle, Softbank dan MGX, cabang investasi teknologi pemerintah Uni Emirat Arab.

    Namun demikian, proyek itu ditanggapi skeptis oleh Elon Musk yang belakangan dekat dengan Trump. Menanggapi celotehan Musk di X bahwa proyek itu tak punya cukup dana, Trump menilai bahwa kritik Musk adalah karena dia membenci salah satu orang yang terlibat dalam proyek ini.

    “Dia membenci salah satu orang. Saya bicara pada Elon, tapi saya memang bicara pada semua orang. Orang yang terlibat dalam deal ini adalah orang-orang yang sangat pintar tapi Elon, dia membenci salah satu orang itu. Tapi saya juga punya kebencian tertentu pada orang,” sebut Trump yang dikutip detikINET dari CNN.

    Dapat dipastikan bahwa orang yang dibenci Elon Musk itu adalah Sam Altman, CEO OpenAI. Elon Musk yang ikut mendirikan OpenAI memang kerap menyerang Altman. Musk yang juga mempunyai perusahaan AI sendiri, menilai OpenAI saat ini terlalu mementingkan profit.

    “Mereka sebenarnya tidak punya uang. SoftBank telah mengamankan dana kurang dari USD 10 miliar saja. Saya dapat informasi itu dengan pasti,” tulis nakhoda SpaceX dan Tesla itu di X.

    Altman membantah Musk bahwa mereka tak punya cukup dana. “Salah, seperti yang kamu juga tahu. Ingin datang mengunjungi lokasi pertama yang sudah dibangun? Ini bagus untuk negara. Aku menyadari apa yang bagus untuk negara tak selalu optimal untuk perusahaanmu, tapi dalam peran barumu, kuharap kamu lebih mengutamakan AS,” tulisnya.

    Menanggapi pernyataan Musk bahwa proyek itu kurang dana, Trump pun berkomentar. “Saya tidak tahu, tapi mereka membawa uang mereka, pemerintah tidak membawa apapun, mereka yang melakukannya. Mereka adalah orang yang sangat kaya, jadi saya harap mereka punya (uang),” cetus Trump.

    (fyk/fay)

  • Dituduh Jadi Mata-mata AS, Pria Rusia Dihukum 17 Tahun Bui

    Dituduh Jadi Mata-mata AS, Pria Rusia Dihukum 17 Tahun Bui

    Moskow

    Seorang pria Rusia diadili atas tuduhan menjadi mata-mata Amerika Serikat (AS) dan dijatuhi hukuman 17 tahun penjara oleh pengadilan setempat. Pria Rusia ini dituduh berupaya menyampaikan informasi rahasia Moskow kepada Washington.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (24/1/2025), pria Rusia bernama Dmitry Shatresov ini ditangkap pada Januari 2024 oleh otoritas Moskow.

    Shatresov, menurut kantor berita RIA, telah “secara ilegal memperoleh” rahasia negara dan “bermaksud untuk menyerahkannya ke perwakilan intelijen Amerika” sebelum dia ditangkap oleh aparat penegak hukum.

    Dalam persidangan pada Rabu (22/1) waktu setempat, menurut otoritas pengadilan Moskow, Shatresov dinyatakan bersalah atas dakwaan “pengkhianatan tingkat tinggi” dan dijatuhi hukuman 17 tahun penjara oleh pengadilan.

    Dia akan menjalani masa hukumannya di penjara dengan keamanan tinggi di negara tersebut.

    Rusia tanpa henti memburu orang-orang yang dituduh melakukan spionase dan pengkhianatan sejak negara itu melancarkan invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022 lalu.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perintah Trump Buka Dokumen Pembunuhan JFK, Elon Musk: Awesome!

    Perintah Trump Buka Dokumen Pembunuhan JFK, Elon Musk: Awesome!

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembukaan dokumen rahasia negara terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy (JFK). Banyak netizen Amerika bereaksi termasuk Elon Musk.

    Perintah yang diteken Trump meliputi penerbitan yang penuh dan lengkap dari dokumen-dokumen soal JFK, tanpa penyuntingan yang dia setujui pada 2017 lalu ketika dia pernah menerbitkan sebagian besar dokumen-dokumen itu ke publik.

    Trump meneken perintah pembukaan dokumen rahasia negara mengenai kasus besar dari dekade 1960-an itu. Dokumen yang hendak dibuka termasuk pembunuhan terhadap adik JFK yakni Robert F Kennedy, serta pembunuhan terhadap aktivis hak-hak sipil Martin Luther King Jr.

    “Merupakan kepentingan nasional untuk pada akhirnya merilis semua catatan berkaitan dengan pembunuhan-pembunuhan itu tanpa penundaan,” kata Trump kepada wartawan seraya meneken perintah di Ruang Oval, Gedung Putih, Washington DC, dilansir AFP, Jumat (24/1/2025).

    Peristiwa pembunuhan JFK tersebut telah memicu aneka teori konspirasi setelah 60 tahun berlalu. Itu sebabnya reaksi netizen Amerika langsung ramai di media sosial seperti X.

    Bahkan, CEO X yaitu Elon Musk sampai ikut berkomentar dan menyambut positif. Pun demikian dengan rakyat Amerika, mereka bilang sudah waktunya kebenaran diungkap, dan warga Amerika berhak untuk tahu. Inilah ucapan Elon Musk dan para netizen lainnya.

    [Gambas:Twitter]

    “We deserve the truth!” kata @PregnantRedhead.

    “Everyone is interested,” kata @judy70376769.

    “Absolutely 💯 Fantastic it time that the truth be revealed and closure for the horrible act face judgement,” ujar @CarlaDigru38122.

    “Looking forward to see what happens,” ujar @PierreGBlanchet.

    (fay/fyk)