kab/kota: Washington

  • Korban Kecelakaan Pesawat Tabrak Black Hawk Terancam Hipotermia

    Korban Kecelakaan Pesawat Tabrak Black Hawk Terancam Hipotermia

    Jakarta

    Insiden kecelakaan American Airlines yang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS dikhawatirkan menewaskan 64 orang penumpang. Pasalnya, kedua pesawat jatuh ke Sungai Potomac yang dingin di dekat Bandara Nasional Reagan Washington, AS.

    Para pejabat tidak memberikan jumlah korban tewas dari tabrakan yang terjadi Rabu malam tersebut, tetapi Senator AS Roger Marshall dari Kansas, tempat asal penerbangan, menyatakan sebagian besar atau bahkan semua orang di dalamnya tewas.

    “Sangat sulit ketika Anda kehilangan lebih dari 60 warga Kansas secara bersamaan,” katanya dalam konferensi pers di bandara Reagan di ibu kota negara tersebut pada Kamis pagi.

    “Ketika satu orang meninggal, itu adalah tragedi, tetapi ketika banyak orang meninggal, itu adalah kesedihan yang tak tertahankan. Itu adalah patah hati yang tak terkira.”

    Jack Potter, CEO Otoritas Bandara Metropolitan Washington, mengatakan tim evakuasi pertama berada dalam mode penyelamatan.

    American Airlines mengonfirmasi 60 penumpang dan empat awak berada di dalam pesawat jet tersebut. Helikopter itu, yang sedang dalam penerbangan latihan, membawa tiga tentara, demikian pengumuman seorang pejabat AS.

    CBS News, mengutip keterangan pejabat polisi, mengatakan sedikitnya 18 mayat telah ditemukan. Dua sumber lain mengatakan kepada Reuters beberapa mayat telah ditarik dari air.

    Tabrakan di udara terjadi saat jet penumpang, yang terbang dari Wichita di Kansas, sedang mendekati Reagan. Komunikasi radio antara menara pengawas lalu lintas udara dan Black Hawk menunjukkan awak helikopter tahu pesawat itu berada di sekitar lokasi.

    Ancaman Hipotermia

    Kepala pemadam kebakaran Washington DC John Donnelly mengatakan sedikitnya 300 orang yang tergabung dalam tim evakuasi terus bekerja pada operasi penyelamatan yang sangat rumit.

    “Kondisi di luar sana sangat buruk bagi responden atau tim evakuasi,” kata Donnelly.

    “Dingin. Mereka berhadapan dengan kondisi berangin.”

    Ketika ditanya oleh wartawan apakah ada yang selamat, ia menjawab belum mengetahui pasti.

    Hipotermia menjadi kekhawatiran bagi setiap kemungkinan korban selamat dan tim evakuasi.

    “Pada suhu air yang sangat dingin ini, suhu inti tubuh manusia turun dengan cepat. Kelelahan atau pingsan dapat terjadi hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit,” kata Direktur Senior Operasi Prakiraan AccuWeather Dan DePodwin.

    Terjun tiba-tiba di udara yang sangat dingin dapat memicu respons fisiologis langsung seperti napas-engah yang tidak terkendali, napas cepat, atau hiperventilasi, juga sangat mungkin terjadi, demikian kekhawatiran Badan Cuaca Nasional AS.

    “Syok dingin dapat menyebabkan ketakutan, atau reaksi stres secara langsung yang kemudian mengganggu pemikiran dan pengambilan keputusan yang jernih,” lanjut informasi badan tersebut.

    Sebagai catatan, hipotermia dimulai ketika suhu inti tubuh turun hingga 35 derajat Celcius, proses yang bisa terjadi hanya beberapa saat di udara sedingin ini.

    Waktu bertahan hidup dalam kondisi seperti itu diperkirakan berkisar antara 30 hingga 90 menit.

    “Karena udara mengeluarkan panas tubuh hingga 26 kali lebih cepat daripada udara dengan suhu yang sama, udara dingin dengan cepat menyebabkan mati rasa, meningkatkan kemampuan otot untuk bekerja secara efektif,” badan cuaca memperingatkan, menggarisbawahi risiko yang mengancam jiwa yang ditimbulkan oleh suhu sungai yang hampir beku.

    (naf/kna)

  • Tabrakan Pesawat American Airlines dan Heli Black Hawk, 19 Jenazah Ditemukan di Sungai Patomac – Halaman all

    Tabrakan Pesawat American Airlines dan Heli Black Hawk, 19 Jenazah Ditemukan di Sungai Patomac – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pesawat American Airlines dan helikopter militer Black Hawk terlibat kecelakaan pada Rabu (29/1/2025), malam hari, waktu setempat.

    Pesawat American Airlines 5342 yang merupakan jet regional Bombardier CRJ700, bertabrakan dengan helikopter Sikorsky H-60 saat mendekati Landasan Pacu 33 di Bandara Nasional Reagan Washington.

    Menurut pernyataan dari Badan Penerbangan Federal (FAA) dan pejabat layanan darurat (EMS), kedua pesawat itu jatuh ke perairan Potomac setelah tabrakan.

    Tim penyelamat telah menemukan sedikitnya 19 jenazah dari sungai, meskipun jumlah pasti korban belum diungkapkan oleh pejabat dalam konferensi pers, dikutip dari BNO News.

    Awalnya, dilaporkan bahwa empat korban berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup. 

    Namun, beberapa sumber kemudian menyampaikan kepada CNN bahwa tidak ada korban selamat yang berhasil ditemukan dalam operasi penyelamatan tersebut. 

    American Airlines telah mengonfirmasi bahwa pesawat itu membawa 60 penumpang dan empat awak saat kejadian. 

    Sementara itu, menurut Angkatan Darat AS, helikopter Black Hawk tersebut mengangkut tiga tentara. 

    Saat ini, FAA dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

    Faktor cuaca, kesalahan komunikasi, dan kemungkinan kegagalan teknis menjadi beberapa aspek yang akan diperiksa lebih lanjut.

    Sementara itu, kepala Pemadam Kebakaran dan EMS DC John A. Donnelly Sr. mengatakan bahwa upaya pencarian difokuskan di dalam air.

    Menurut Donnelly, upaya pencarian ini menghadapi berbagai tantangan.

    Salah satunya adalah air sungai yang sangat dalam.

    “Tantangannya adalah akses. Kedalaman air tempat kami beroperasi sekitar 8 kaki, berangin, dan ada bongkahan es di sana, jadi sangat berbahaya dan sulit untuk bekerja di sana,” kata Donnelly, dikutip dari CNN.

    Tidak hanya kedalaman, tetapi air yang berwarna gelap juga menjadi kendala dalam upaya pencarian.

    “Airnya gelap dan keruh, dan itu kondisi yang sangat sulit bagi mereka untuk menyelam,” jelasnya.

    “Jika Anda bayangkan, sungai itu seperti titik hitam besar di malam hari tanpa ada lampu di atasnya, kecuali beberapa lampu pelampung,” tambahnya.

    Donelly menjelaskan bahwa upaya pencarian korban dan penyelidikan diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Pesawat American Airlines dan Black Hawk

  • Cara China Akali Pembatasan Chip dan Kejutkan Dunia dengan DeepSeek

    Cara China Akali Pembatasan Chip dan Kejutkan Dunia dengan DeepSeek

    Jakarta

    Amerika Serikat tampak percaya diri berada di depan dalam perlombaan AI atau kecerdasan buatan dibandingkan China. Dari ChatGPT sampai Gemini, China tampaknya tak punya produk yang sebanding.

    Memang ada chatbot AI dari Baidu, Tencent, sampai ByteDance. Namun kemampuannya dinilai masih kurang. AS pun ingin tetap berada di depan, dengan membatasi ekspor teknologi dan chip canggih AI ke China.

    Itulah mengapa kemunculan DeepSeek menghebohkan Silicon Valley. Perusahaan itu mengklaim chatbot AI mereka dibuat dengan biaya jauh lebih murah dari perusahaan AS, namun mampu menandingi dan bahkan melampauinya di beberapa sisi.

    Jadi apa kunci dari perusahaan itu mampu meluncurkan AI canggih di tengah segala pembatasan dari AS? Dikutip detikINET dari BBC, Kamis (30/1/2025) berikut beberapa alasannya.

    Pembatasan AS jadi peluang

    Ketika AS membatasi chip canggih seperti buatan Nvidia untuk dijual di China, jelas itu pukulan berat. Chip semacam itu sangat penting untuk membangun model AI yang kuat, yang bisa melakukan berbagai hal dari menjawab pertanyaan sampai menyelesaikan soal matematika rumit.

    Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, menyebut pelarangan itu adalah tantangan utama bagi China. Untungnya jauh sebelum larangan, DeepSeek sudah membeli chipcanggih Nvidia A100, antara 10 ribu sampai 50 ribu unit sebelum dilarang.

    Model AI terkemuka di Barat diperkirakan menggunakan 16.000 chip khusus. Namun DeepSeek mengklaim mereka melatih model AI hanya dengan menggunakan 2.000 chip tersebut dan ribuan chip kelas rendah, membuat produk mereka lebih murah.

    Beberapa pihak termasuk Elon Musk, mempertanyakan klaim ini. Namun ahli mengatakan larangan Washington membawa tantangan dan peluang bagi industri AI China. Menurut Marina Zhang, profesor di University of Technology Sydney, larangan ini memaksa perusahaan China seperti DeepSeek berinovasi dengan sumber daya lebih sedikit.

    “Walau pembatasan itu menghadirkan tantangan, juga memicu kreativitas dan ketangguhan, sesuai dengan kebijakan luas China untuk mencapai kemerdekaan teknologi,” katanya.

    Rilis model baru AI dari DeepSeek pada 20 Januari, bertepatan dengan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS, dianggap disengaja. “Timingnya sesuai dengan keinginan pemerintah China, bahwa kontrol ekspor tak berhasil dan AS bukan pemimpin global di AI,” kata Gregory C Allen, pakar AI di Center for Strategic and International Studies.

    Talenta AI yang hebat

    China punya orang-orang dengan kemampuan besar di bidang AI. Tim DeepSeek misalnya, yang dilaporkan 140 orang, kebanyakan berasal dari kampus elit China. Universitas di China memang fokus menciptakan generasi AI yang cerdas.

    “Tumbuh dalam perkembangan cepat teknologi China, mereka sangat termotivasi oleh dorongan untuk berinovasi secara mandiri,” cetus Marina Zhang.

    Pendiri Deepseek, Liang Wenfeng, adalah contohnya, di mana pria berusia 39 tahun itu mempelajari AI di Universitas Zhejiang yang bergengsi. Di sebuah artikel media teknologi 36Kr, orang yang mengenalnya mengatakan dia lebih seperti seorang geek daripada seorang bos.

    Media China menggambarkannya sebagai seorang ‘idealis teknis’ di mana dia bersikeras mempertahankan DeepSeek sebagai platform sumber terbuka. Ahli percaya bahwa budaya open source ini memungkinkan startup untuk mengumpulkan sumber daya dan maju lebih cepat.

    Tidak seperti perusahaan teknologi China yang lebih besar, DeepSeek memprioritaskan penelitian, memungkinkan lebih banyak eksperimen, menurut para ahli dan orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut.

    Liang Wenfeng pun menjadi sensasi di media sosial di China. Dia dianggap sebagai 3 pahlawan AI China yang sama-sama berasal dari Guandong. Dua lainnya adalah Zhilin Yang, pakar AI di Tsinghua University dan Kaiming He yang mengajar di kampus MIT.

    Netizen China pun berbahagia, apalagi bertepatan dengan perayaan Tahun Baru China. “Ini adalah kado terbaik tahun baru. Semoga Ibu Pertiwi kuat dan makmur,” tulis seorang warganet.

    (fyk/fay)

  • Fakta dan Spesifikasi Helikopter Black Hawk yang Tabrakan dengan Pesawat American Airlines – Page 3

    Fakta dan Spesifikasi Helikopter Black Hawk yang Tabrakan dengan Pesawat American Airlines – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pesawat komersial American Airlines dilaporkan telah mengalami tabrakan dengan helikopter Black Hawk. Peristiwa itu terjadi saat keduanya ada di sekitar Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, Amerika Serikat.

    Dikutip dari Sky News, Kamis (30/1/2025), FAA (Federal Aviation Administration) telah mengonfirmasi kalau tabrakan itu melibatkan pesawat PSA Arlines Bombardier CRJ701 dengan helikopter Black Hawk Sikorsky H-60.

    Menurut badan penerbangan setempat, helikopter UH-60 Black Hawk yang terlibat tabrakan tersebut berbasis di Fort Belvoir di Virginia, Amerika Serikat.

    Dilaporkan, ketika peristiwa itu terjadi, helikopter Black Hawk tersebut sedang melakukan latihan terbang dengan membawa tiga tentara. Untuk diketahui, helikopter UH-60 Black Hawk merupakan salah satu aset penting bagi militer AS.

    Dikenal sebagai kendaraan angkut utama bagi pasukan utama, helikopter ini telah berhasil membuktikan ketangguhannya sejak pertama kali diperkenalkan pada 1979.

    Hadir dengan berbagai fitur canggih, helikopter ini kerap jadi pilihan utama dalam berbagai misi militer dan kemanusiaan. Helikopter ini didukung dua mesin General Electric yang memberikan kecepatan jelajah hingga 280 km/jam.

    Dengan tingkat pendakian 400 meter per menit dan ketinggian operasional maksimum 5.800 meter, helikopter ini mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca ekstrem.

    Untuk daya angkut, Black Hawk dapat membawa hingga 11 pasukan bersenjata lengkap atau mengangkut kargo eksternal sebesar 3.640 kg.

    Helikopter militer ini juga bisa digunakan untuk kebutuhan medis yang dapat membawa empat tandu serta seorang petugas medis.

     

  • Detik-detik American Airlines Ditabrak Black Hawk di FlightRadar24

    Detik-detik American Airlines Ditabrak Black Hawk di FlightRadar24

    Jakarta

    Pesawat penumpang American Airlines tabrakan dengan helikopter Black Hawk di Amerika. Jejak penerbangannya direkam oleh Flightradar24.

    Dilansir dari NPR, Kamis (30/1/2025) diketahui pesawat nahas ini adalah American Airlines dengan nomor penerbangan AA5342. Pesawat ini terbang dari Wichita, Kansas menuju Washington DC.

    Sungguh malang, pesawat jenis Bombardier CRJ 700 ini tabrakan dengan helikopter Black Hawk saat proses mendarat di Runway 33, Bandara Ronald Reagan, Washington DC. Pesawat jatuh ke Sungai Potomac dan saat ini proses evakuasi masih terus dilakukan.

    Jejak penerbangan nahas ini bisa kita lihat langsung di aplikasi Flightradar24. Aplikasi ini merekam semua penerbangan pesawat di dunia.

    Jejak penerbangan American Airlines yang ditabrak Back Hawk Foto: Screenshot Flightradar24

    detikINET pun mencari data penerbangan AA5342 yang terakhir dan muncullah jalur penerbangan pesawat yang dimaksud. Diketahui, pesawat itu terbang pada 29 Januari 2025 pukul 17.18 sore waktu setempat dan dijadwalkan tiba pukul 21.03 malam waktu setempat, atau tanggal 30 Januari 2025 pagi waktu Indonesia.

    Rekaman di Flightradar24 menunjukkan pesawat ini mendekati Bandara Ronald Reagan, lalu melakukan manuver berputar balik untuk meluruskan posisinya dengan landasan Runway 33. Namun, jejak penerbangannya lalu berhenti di atas Sungai Potomac, dekat bandara.

    Pesawat ini sedikit lagi menyentuh landasan di Bandara Ronald Reagan. Namun, seperti diketahui bersama pesawat yang dimaksud, bertabrakan dengan helikopter Black Hawk. Posisi terakhir pesawat di Flightradar24 kurang lebih sama dengan video viral yang beredar yang mana ledakan terjadi ketika pesawat hampir sampai ke ujung landasan untuk mendarat.

    “Pesawat jet domestik PSA Airlines jenis Bombardier CRJ700 tabrakan di udara dengan helikopter jenis Sikorsky H-60 yang mendekat ke landasan pacu 33 di Bandara Nasional Washington sekitar pukul 21.00 waktu setempat,” demikian pernyataan dari Badan Aviasi Federal (FAA) seperti dikutip dari CBS News.

    (fay/fyk)

  • Amerika Curiga DeepSeek Contek ChatGPT

    Amerika Curiga DeepSeek Contek ChatGPT

    Jakarta

    Kemunculan DeepSeek yang produk AI-nya mampu menandingi bahkan mengalahkan kompetitor asal Amerika Serikat menimbulkan kecurigaan di Negeri Paman Sam. Bahkan ada dugaan dari AS bahwa DeepSeek mencontek ChatGPT.

    David Sacks, penasihat AI Presiden Donald Trump, mencurigai hal itu walaupun tidak menunjukkan buktinya. Di sisi lain, ini tampaknya adalah bukti AS panik atas kemunculan DeepSeek.

    “Terdapat bukti substansial bahwa apa yang dilakukan DeepSeek adalah mereka ‘menyuling’ pengetahuan dari model OpenAI. Dan saya tidak berpikir OpenAI sangat senang tentang hal ini,” cetusnya yang dikutip detikINET dari Associated Press, Kamis (30/1/2025).

    Kepada Financial Times, OpenAI mengaku menemukan bukti yang menghubungkan DeepSeek dengan metode ‘distilasi’, teknik yang umum digunakan oleh developer untuk melatih AI menggunakan data dari model AI yang lebih besar dan canggih.

    “Kami tahu perusahaan berbasis di China dan perusahaan-perusahaan lainnya, terus menerus mencoba meniru model perusahaan AI terkemuka di AS,” kata OpenAI dalam pernyataan resminya tanpa menyebut perusahaan tertentu.

    Namun demikian, OpenAI sendiri juga tidak bebas dosa, di mana mereka dituding melanggar hak cipta dengan melatih AI memakai konten-konten dari media, penulis buku dan lainnya. Mereka telah digugat di pengadilan atas hal itu. “Melatih ChatGPT dengan konten Forbes atau New York Times juga pelanggaran,” kata Lutz Finger, seorang investor teknologi.

    Finger yang pernah bekerja di Google dan Linkedin menyatakan, meskipun memang DeepSeek menggunakan teknik untuk mengambil data dari OpenAI, sulit untuk menemukan buktinya karena mudah disamarkan untuk menghindari deteksi.

    Beberapa pihak di AS juga curiga dengan klaim DeepSeek bahwa model AI-nya dibuat hanya dengan biaya USD 6 juta. Sebagai perbandingan, GPT-4 dari OpenAI perlu biaya sampai USD 100 juta.

    “Masih pertanyaan terbuka apakah klaim DeepSeek itu benar. Komunitas AI akan mencari tahu dan menemukannya. Bisa saja mereka melatih modelnya dengan USD 6 juta. Tapi bisa juga bahwa itu adalah ongkos untuk memolesnya,” kata Pedro Domingos, professor emeritus Ilmu Komputer di University of Washington.

    (fyk/fay)

  • Video Kecelakaan Pesawat American Airlines Vs Helikopter Militer Blackhawk di Bandara Ronald Reagan – Halaman all

    Video Kecelakaan Pesawat American Airlines Vs Helikopter Militer Blackhawk di Bandara Ronald Reagan – Halaman all

    Sebuah pesawat berpenumpang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik militer Amerika Serikat (AS).

    Tayang: Kamis, 30 Januari 2025 12:39 WIB

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah pesawat berpenumpang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik militer Amerika Serikat (AS) saat mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, pada Kamis (30/1/2025) waktu setempat.

    Informasi tersebut dikonfirmasi oleh Badan Penerbangan Federal (FAA).

    Diketahui, kecelakaan tersebut terjadi ketika sebuah pesawat jet regional yang berangkat dari Wichita, Kansas, menabrak helikopter militer Blackhawk saat mendekati landasan bandara.

    Dikutip dari Skynews.com pada Kamis (30/1/2025), pesawat dikabarkan sedang mendekati landasan pacu 33 di Bandara Nasional Reagan Washington sekira pukul 09.00 malam, waktu setempat atau sekira pukul 02.00 pagi, waktu Inggris.

    (*)

    Berita selengkapnya simak video di atas.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • American Airlines Tabrak Black Hawk, Ada 64 Penumpang di American Eagle 5342

    American Airlines Tabrak Black Hawk, Ada 64 Penumpang di American Eagle 5342

    Bisnis.com, JAKARTA — American Airlines mengatakan pesawat dengan penerbangan American Eagle 5342 yang bertabrakan dengan Helikopter Angkatan Darat AS, Black Hawk membawa 60 penumpang dan empat awak kabin. 

    Maskapai regional AS ini menjelaskan Penerbangan American Eagle 5342 dengan rute dari Wichita, Kansas (ICT), ke Washington, D.C. (DCA) mengalami kecelakaan di DCA. Penerbangan ini dioperasikan oleh PSA Airlines menggunakan pesawat CRJ-700.

    “Pesawat tersebut membawa 60 penumpang dan empat awak kabin,” kata Manajemen American Airlines dalam keterangan resmi, Kamis (30/1/2025). 

    Manajemen mengklaim Prioritas utama saat ini adalah keselamatan penumpang dan awak pesawat. American Airlines juga sedang berkoordinasi dengan pihak berwenang dan membantu upaya tanggap darurat.

    Sebelumnya, Pesawat penumpang American Airlines dikabarkan bertabrakan dengan Helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS dan jatuh ke Sungai Potomac, Rabu malam waktu setempat saat mendekati Bandara Reagan Virginia, AS. 

    Mengutip pemberitaan Reuters, sejumlah jenazah telah ditemukan di sungai Potomac. Meski demikian tidak diketahui secara rinci jumlah korban jiwa dalam insiden ini.

    Rekaman kamera web dari Kennedy Center di Washington menunjukkan ledakan di udara di atas Sungai Potomac sekitar pukul 20.47 ET (waktu timur), dengan sebuah pesawat terbakar dan jatuh dengan cepat. 

    Puluhan unit polisi, ambulans, dan tim penyelamat, beberapa membawa perahu, dikerahkan di sepanjang sungai dan landasan Bandara Reagan. Sementara itu, operasional Bandara Reagan dihentikan sejak Rabu malam karena tim darurat sedang menangani insiden naas tersebut.

  • American Airlines Tabrak Black Hawk, Korban Jiwa Berjatuhan

    American Airlines Tabrak Black Hawk, Korban Jiwa Berjatuhan

    Bisnis.com, JAKARTA — Pesawat penumpang American Airlines bertabrakan dengan Helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) dan jatuh ke Sungai Potomac, Rabu malam waktu setempat saat mendekati Bandara Reagan Virginia, AS. 

    Mengutip pemberitaan Reuters, sejumlah jenazah telah ditemukan di sungai Potomac. Meski demikian tidak diketahui secara rinci jumlah korban jiwa dalam insiden ini. 

    Sumber dari American Airlines mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat itu dijadwalkan mengangkut 60 penumpang dengan dua pilot dan dua awak kabin. Sementara itu, untuk helikopter Black Hawk membawa tiga orang tentara. 

    Rekaman kamera web dari Kennedy Center di Washington menunjukkan ledakan di udara di atas Sungai Potomac sekitar pukul 20.47 ET (waktu timur), dengan sebuah pesawat terbakar dan jatuh dengan cepat.  

    Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan bahwa pesawat jet regional PSA Airlines bertabrakan di udara dengan helikopter saat mendekati Bandara Reagan. FAA mengungkapkan bahwa PSA mengoperasikan Penerbangan 5342 untuk American Airlines, yang berangkat dari Wichita, Kansas.  

    Puluhan unit polisi, ambulans, dan tim penyelamat, beberapa membawa perahu, dikerahkan di sepanjang sungai dan landasan Bandara Reagan. 

    Sementara itu, operasional Bandara Reagan dihentikan sejak Rabu malam karena tim darurat sedang menangani insiden naas tersebut.

  • Pesawat American Airlines dan Helikopter Blackhawk Tabrakan di Dekat Bandara Washington

    Pesawat American Airlines dan Helikopter Blackhawk Tabrakan di Dekat Bandara Washington

    GELORA.CO -Sebuah pesawat komersial bertabrakan di udara dengan helikopter Blackhawk saat mendekati landasan pacu di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington pada Rabu malam, waktu setempat, 29 Januari 2025. 

    Kecelakaan itu terjadi saat pesawat yang dioperasikan oleh maskapai regional PSA Airlines atas nama American Airlines, mencoba mendarat sesaat sebelum pukul 9 malam waktu setempat.

    “Enam puluh penumpang dan empat awak berada di penerbangan American Airlines 5342,” demikian dilaporkan CBS News.

    Belum ada kabar langsung tentang korban jiwa. Namun, insiden itu bisa menjadi bencana paling signifikan di wilayah udara AS dalam 15 tahun terakhir. 

    Kamera web di John F. Kennedy Center for the Performing Arts di dekatnya memperlihatkan sebuah pesawat kecil, mungkin helikopter, bertabrakan dengan pesawat jet penumpang di ketinggian rendah, diikuti oleh ledakan keras. 

    Situs pelacakan radar memperlihatkan pesawat jet penumpang itu tampaknya telah jatuh ke Sungai Potomac yang dingin.

    Pesawat jet itu, yang beroperasi sebagai penerbangan 5342 untuk American Airlines, telah berangkat dari Wichita, Kansas, dan berupaya mendarat di Landasan Pacu 33 di bandara Reagan (DCA).

    DC Fire and EMS mengonfirmasi bahwa sebuah pesawat kecil jatuh ke Sungai Potomac di dekat bandara, saat helikopter dan kapal pemadam kebakaran bergegas ke tempat kejadian untuk mencari korban selamat.

    Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah diberi tahu tentang kecelakaan tersebut. 

    “Tampaknya sebuah helikopter militer bertabrakan dengan jet regional,” ujarnya kepada Fox News. 

    Menteri pertahanan yang baru dilantik Pete Hegseth mengatakan bahwa Pentagon juga secara aktif memantau situasi tersebut.

    Kecelakaan pesawat komersial besar terakhir di Amerika Serikat terjadi pada tahun 2009, ketika sebuah pesawat Colgan Air jatuh di dekat Buffalo dan menewaskan total 50 orang (49 penumpang dan awak, dan satu orang di dalam rumah).

    Badan Penerbangan Federal dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional akan melakukan penyelidikan