kab/kota: Washington

  • Video: Pesawat Tabrak Black Hawk-Pembelian Gabah Petani Pakai 1 Harga

    Video: Pesawat Tabrak Black Hawk-Pembelian Gabah Petani Pakai 1 Harga

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seluruh penumpang pesawat American Airlines Bombardier CRJ-700 dan Helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS yang bertabrakan di Washington DC dinyatakan tewas. Selain itu Pemerintah mencabut aturan lama Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah dengan menerbitkan keputusan Kepala Badan Pangan Nasional tentang perubahan atas harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Jumat, 31/01/2025) berikut ini.

  • Terungkap, Bandara AS Kekurangan Staf Saat Tabrakan Pesawat-Black Hawk

    Terungkap, Bandara AS Kekurangan Staf Saat Tabrakan Pesawat-Black Hawk

    Washington DC

    Kekurangan staf pada menara pengawas lalu lintas udara (ATC) di Bandara Nasional Reagan, Washington DC, Amerika Serikat (AS), terungkap usai insiden tabrakan mematikan antara pesawat penumpang American Airlines dan helikopter militer Black Hawk.

    Laporan keselamatan awal internal oleh Otoritas Penerbangan Federal (FAA), seperti dikutip New York Times dan dilansir AFP, Jumat (31/1/2025), menyebutkan bahwa penetapan staf pada menara ATC Bandara Nasional Reagan “tidak normal untuk waktu dan volume lalu lintas (udara)” pada saat itu.

    “Operator pengendali (lalu lintas udara) yang menangani helikopter-helikopter di sekitar bandara pada Rabu (29/1) malam juga menginstruksikan pesawat yang melakukan pendaratan dan lepas landas dari landasan pacunya,” demikian laporan FAA tersebut.

    “Pekerjaan ini biasanya ditugaskan kepada dua operator pengendali, bukan satu,” imbuh laporan itu.

    Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), menurut salah satu anggotanya yang bernama Todd Inman, mengatakan pihaknya tidak akan menentukan penyebab insiden tersebut, atau berspekulasi apa pun, hingga penyelidikan selesai dilakukan.

    Tabrakan itu terjadi pada Rabu (29/1) malam waktu AS ketika pesawat penumpang jenis Bombardier CRJ700 yang dioperasikan maskapai PSA Airlines, anak perusahaan American Airlines Group, hendak melakukan pendaratan di Bandara Nasional Reagan usai mengudara dari Wichita, Kansas.

    Terdapat 64 penumpang dan awak dalam pesawat penumpang tersebut, dan tiga personel militer AS di dalam helikopter Black Hawk itu. Otoritas AS mengatakan tidak ada korban selamat dalam insiden ini, yang berarti seluruh 67 orang itu dinyatakan meninggal dunia.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Bandara Nasional Reagan merupakan bandara besar yang terletak tidak jauh dari pusat kota Washington DC, juga tidak jauh dari Gedung Putih dan Pentagon. Wilayah udara di ibu kota AS itu sangat sibuk, dengan pesawat sipil dan militer hampir selalu bergerak di kota tersebut.

    “Saya pikir masih banyak spekulasi pada tahap ini, dan penyelidikan belum benar-benar dimulai,” ucap kepala eksekutif Flight Safety Foundation, Hassan Shahidi, dalam pernyataan kepada AFP.

    “Ada shift yang berbeda… yang datang dan disusun bersama dengan staf yang tepat untuk mengatur lalu lintas udara. Terkadang operasi pengendali lalu lintas udara menangani satu frekuensi. Terkadang mereka menangani dua frekuensi. Terkadang mereka menangani lebih dari dua frekuensi,” sebutnya.

    “Itu semua tergantung situasi, tingkat lalu lintas udara, dan waktu. Insiden itu terjadi pada malam hari, pukul 21.00 waktu setempat, ketika lalu lintas udara mereda,” ujar Shahidi dalam analisisnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Nasib Korban Kecelakaan Pesawat Tabrak Black Hawk, Diduga Tak Ada yang Selamat

    Nasib Korban Kecelakaan Pesawat Tabrak Black Hawk, Diduga Tak Ada yang Selamat

    Jakarta

    Insiden American Eagle Flight 5342 yang bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS diduga menewaskan semua penumpang yang ada di dalamnya.

    Diketahui, ada 60 penumpang dan empat awak di dalam pesawat American Eagle. Sementara pada helikopter Black Hawk, terdapat tiga orang anggota tentara.

    Kepala Pemadam Kebakaran Washington DC, John Donnelly, merasa tidak yakin masih ada penumpang yang selamat dari insiden tersebut. Ini diungkapkan setelah dilakukannya pencarian korban pasca kecelakaan.

    “Pada titik ini, saya tidak yakin kita akan menemukan korban yang selamat,” kata Donnelly, dikutip dari NBC News.

    Penumpang pesawat yang jatuh itu termasuk beberapa orang yang kembali dari kamp pelatihan setelah 2025 US Figure Skating Championships di Wichita, Kansas, tempat penerbangan itu dimulai.

    Terkait korban di dalam Black Hawk, tidak ada nama-nama yang dirilis secara resmi. Namun, Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan mereka adalah kru yang cukup berpengalaman.

    Bahkan, dua pejabat militer AS memastikan salah satu di antaranya adalah seorang kru wanita.

    Pesawat Telah Membeku

    Keraguan Donnelly tentang nasib korban mengacu pada kondisi pesawat pasca kejadian. Kedua pesawat tersebut jatuh ke Sungai Potomac dan membeku.

    Donnelly menggambarkan upaya pencarian dalam insiden ini sebagai ‘operasi yang sangat rumit’.

    “Kondisi di luar sana sangat sulit bagi pada korban,” tuturnya yang dikutip dari Al Jazeera.

    Sejauh ini, sekitar 30 jenazah penumpang telah ditemukan. Pejabat pemerintah AS belum mengatakan apapun tentang korban selamat.

    Direktur senior operasi prakiraan cuaca AccuWeather, Dan DePodwin, juga mengungkapkan masalah lain bagi siapa saja penumpang yang mungkin selamat. Salah satunya adalah hipotermia.

    “Pada suhu air yang sangat dingin ini, suhu tubuh inti manusia turun dengan cepat. Kelelahan atau pingsan dapat terjadi hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit,” jelas DePodwin.

    Dikutip dari Mayo Clinic, hipotermia adalah kondisi yang terjadi saat suhu inti tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius. Dalam kondisi ini, tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya menghasilkan panas, yang menyebabkan suhu tubuh rendah yang berbahaya.

    Suhu tubuh normal manusia adalah 37 derajat Celsius. Saat suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf, dan organ-organ lain tidak dapat bekerja normal.

    Jika tidak ditangani, hipotermia dapat menyebabkan jantung dan sistem pernapasan gagal berfungsi dan akhirnya dapat menyebabkan kematian. Terkait penyebabnya, hipotermia dapat terjadi karena paparan cuaca dingin atau terendam dalam air dingin.

    (sao/kna)

  • Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius    
        Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius

    Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius

    Jakarta

    Para investigator Amerika Serikat mengatakan bahwa akan butuh waktu untuk memahami penyebab tabrakan mematikan di udara antara pesawat jet penumpang dan helikopter militer Black Hawk.

    “Kami melakukan misi keselamatan penting di mana kami mengambil pendekatan yang sangat hati-hati,” kata ketua Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Jennifer Homendy kepada wartawan. “Kami melihat fakta… dan itu akan memakan waktu,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/1/2025).

    Anggota dewan NTSB Todd Inman juga mengatakan tidak akan ada kesimpulan cepat tentang penyebab bencana tersebut.

    “Kami belum tahu apa yang kami ketahui. Kami tidak tahu cukup banyak fakta untuk dapat mengesampingkan atau menyingkirkan faktor manusia, faktor mekanis — itu adalah bagian dari proses investigasi NTSB,” kata Inman.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengambil pendekatan yang berlawanan. Dia menyalahkan pilot helikopter dan terutama perekrutan yang beragam, saat ia melancarkan serangan terhadap pendahulunya dari Partai Demokrat, Barack Obama dan Joe Biden karena memperjuangkan praktik keberagaman.

    “Karena saya punya akal sehat, oke?” Trump menjawab ketika ditanya bagaimana ia sampai pada kesimpulan bahwa program untuk melawan rasisme dan seksisme telah memainkan peran.

    Pesan tersebut diperkuat oleh wakil presiden Trump, JD Vance, dan menteri pertahanan baru Pete Hegseth, yang bergantian di podium untuk menyampaikan bahwa langkah-langkah keberagaman membuat warga Amerika yang handal tidak mendapatkan pekerjaan yang bertanggung jawab.

    Lihat Video ‘Mantan Juara Seluncur Es Rusia Jadi Korban Tabrakan Pesawat di AS’:

    Tabrakan itu terjadi pada Rabu malam saat pesawat penumpang American Airlines akan mendarat di Bandara Nasional Reagan, Washington, DC, setelah penerbangan rutin dari Kansas. Dalam insiden yang terjadi pada 29 Januari waktu AS ini, pesawat penumpang jenis Bombardier CRJ700 bertabrakan di udara dengan sebuah helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS.

    Dengan puluhan jenazah korban berhasil dievakuasi, sejauh ini masih ada 14 korban yang dinyatakan hilang.

    Terdapat 64 penumpang dan awak dalam pesawat American Airlines tersebut, dan tiga personel militer AS di dalam helikopter Black Hawk itu. Otoritas AS mengatakan tidak ada korban selamat dalam insiden ini, yang berarti seluruh 67 orang itu dinyatakan meninggal dunia.

    Lihat Video ‘Mantan Juara Seluncur Es Rusia Jadi Korban Tabrakan Pesawat di AS’:

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius    
        Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, Penyebabnya Masih Misterius

    Black Hawk Lampaui Batas Ketinggian Saat Tabrak Pesawat Penumpang AS

    Washington DC

    Helikopter militer Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) disebut melampaui batas ketinggian saat bertabrakan dengan sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan American Airlines terjadi pada Rabu (29/1) waktu setempat. Sedikitnya 67 orang dilaporkan tewas dalam insiden ini.

    Penerbangan American Airlines dengan nomor 5342 yang dioperasikan maskapai PSA Airlines, anak perusahaan American Airlines Group, seperti dilansir CNN, Jumat (31/1/2025), dijadwalkan mendarat di landasan pacu 33 di Bandara Nasional Reagan saat kecelakaan terjadi pada Rabu (29/1) waktu setempat.

    Landasan pacu 33 merupakan landasan pacu sekunder yang sering digunakan dalam pendaratan pesawat, agar operator lalu lintas udara (ATC) bisa menjaga laju kedatangan dan keberangkatan penerbangan di bandara tersebut.

    Para pilot penerbangan komersial menuturkan kepada CNN bahwa landasan pacu 33 itu terletak dekat dengan rute helikopter yang ada di sebelah timur bandara.

    Helikopter jenis UH-60 Black Hawk milik Angkatan Darat AS menggunakan apa yang dikenal sebagai Route 4 helikopter, sebuah koridor khusus yang digunakan oleh helikopter milik penegak hukum, medevac, helikopter militer dan milik pemerintah di sepanjang sisi timur Sungai Potomac di Washington DC bagian tenggara.

    Grafik Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menunjukkan helikopter militer itu harus berada pada atau di bawah 200 kaki di atas permukaan laut, namun jalur penerbangannya memotong pendekatan ke landasan pacu 33.

    “Mengapa pilot militer berada hampir 200 kaki dari batas ketinggian? Batasan atas di rute tersebut adalah 200 kaki. Dan jika mereka berada pada ketinggian 200 kaki, mereka akan melintas di bawahnya (jet regional) karena itu berada pada ketinggian sekitar 400 kaki,” ucap Feith saat berbicara kepada Jim Sciutto dari CNN pada Kamis (30/1) malam.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Alasan yang mendasari pilot militer AS beroperasi pada ketinggian sekitar 300 kaki, sebut Feith, mungkin bisa menjadi fokus penyelidikan NTSB terhadap insiden di Washington DC tersebut. Dia mengutip data radar untuk informasi mengenai ketinggian helikopter dalam analisisnya.

    “Mengapa mereka melenceng dari batas ketinggian, mengingat fakta bahwa mereka sangat disiplin?” tanya Feith.

    “Mereka mengetahui rutenya, pengalaman mereka, jadi tentu saja itu akan menjadi masalah,” sebutnya.

    FAA merilis pemberitahuan kepada para pilot bahwa landasan Bandara Nasional Reagan ditutup sementara usai insiden fatal tersebut. Penutupan landasan pacu 33 berlangsung hingga Sabtu (1/2) pukul 18.00 waktu setempat. Belum diketahui secara jelas apakah penutupan sementara itu akan diperpanjang.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ngeri Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, 14 Orang Masih Hilang    
        Ngeri Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, 14 Orang Masih Hilang

    Ngeri Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, 14 Orang Masih Hilang Ngeri Tabrakan Pesawat Penumpang AS-Black Hawk, 14 Orang Masih Hilang

    Washington DC

    Operasi pencarian korban tabrakan pesawat penumpang American Airlines dan helikopter militer Black Hawk di Amerika Serikat (AS) ditangguhkan hingga Jumat (31/1) pagi waktu setempat. Dengan puluhan jenazah korban berhasil dievakuasi, sejauh ini masih ada 14 korban yang dinyatakan hilang.

    Dalam insiden yang terjadi pada 29 Januari waktu AS ini, sebuah pesawat penumpang jenis Bombardier CRJ700, yang dioperasikan American Airlines, bertabrakan di udara dengan sebuah helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS.

    Terdapat 64 penumpang dan awak dalam pesawat American Airlines tersebut, dan tiga personel militer AS di dalam helikopter Black Hawk itu. Otoritas AS mengatakan tidak ada korban selamat dalam insiden ini, yang berarti seluruh 67 orang itu dinyatakan meninggal dunia.

    Laporan berbagai sumber yang mengetahui informasi soal upaya pencarian korban menyebutkan bahwa lebih dari 40 jenazah korban telah diangkat dari Sungai Potomac pada Kamis (30/1) sore waktu setempat.

    Upaya pencarian di Sungai Potomac, seperti dilansir CNN, Jumat (31/1/2025), ditangguhkan setelah para petugas menemukan setidaknya delapan jenazah korban pada Kamis (30/1) waktu setempat.

    Operasi pencarian yang melibatkan penyelaman diakhiri pada Kamis (30/1) siang hari, menurut sumber penegak hukum AS kepada CNN, karena kondisi air di Sungai Potomac dan tim penyelamat menyadari sebagian besar korban yang bisa dijangkau tanpa perlu mengeluarkan badan pesawat dari air telah ditemukan.

    Sumber yang memahami proses pencarian korban menyebut empat korban di antaranya sudah diketahui keberadaannya namun belum bisa dievakuasi, karena mereka tertahan di dalam badan pesawat yang berada di dalam air.

    Dua tentara, dari tiga tentara yang ada di dalam Black Hawk, juga masih berada di dalam bangkai helikopter yang jatuh.

    Sebuah crane telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu menjangkau para korban yang berada di dalam badan pesawat, yang posisinya tidak bisa dijangkau oleh para penyelam. Namun crane itu belum bisa digunakan selama 24 jam hingga 48 jam ke depan.

    Menurut sumber yang memahami operasi pencarian di Sungai Potomac, crane itu akan digunakan untuk memotong dan mengangkat puing-puing pesawat agar para penyelam dapat dengan aman menjangkau posisi para korban di dalam air.

    Pada malam hari, tim penyelamat akan menggunakan teknologi seperti sonar untuk melakukan pencarian korban, dan akan siap mengerahkan tim penyelam. Hingga Kamis (30/1) sore, tim penyelam telah melakukan evakuasi di seluruh area yang bisa diakses.

    Penyebab tabrakan pesawat penumpang dan helikopter militer ini belum diketahui secara jelas. Penyelidikan masih dilakukan oleh otoritas AS, dengan dua bagian kotak hitam pesawat penumpang itu, yakni perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit, telah ditemukan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Top 3 Tekno: DeepSeek Timbulkan Risiko Keamanan hingga Spesifikasi Helikopter Black Hawk – Page 3

    Top 3 Tekno: DeepSeek Timbulkan Risiko Keamanan hingga Spesifikasi Helikopter Black Hawk – Page 3

    Pesawat komersial American Airlines dilaporkan telah mengalami tabrakan dengan helikopter Black Hawk. Peristiwa itu terjadi saat keduanya ada di sekitar Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, Amerika Serikat.

    Dikutip dari Sky News, Kamis (30/1/2025), FAA (Federal Aviation Administration) telah mengonfirmasi kalau tabrakan itu melibatkan pesawat PSA Arlines Bombardier CRJ701 dengan helikopter Black Hawk Sikorsky H-60.

    Menurut badan penerbangan setempat, helikopter UH-60 Black Hawk yang terlibat tabrakan tersebut berbasis di Fort Belvoir di Virginia, Amerika Serikat.

    Dilaporkan, ketika peristiwa itu terjadi, helikopter Black Hawk tersebut sedang melakukan latihan terbang dengan membawa tiga tentara. Untuk diketahui, helikopter UH-60 Black Hawk merupakan salah satu aset penting bagi militer AS.

    Dikenal sebagai kendaraan angkut utama bagi pasukan utama, helikopter ini telah berhasil membuktikan ketangguhannya sejak pertama kali diperkenalkan pada 1979.

    Hadir dengan berbagai fitur canggih, helikopter ini kerap jadi pilihan utama dalam berbagai misi militer dan kemanusiaan. Helikopter ini didukung dua mesin General Electric yang memberikan kecepatan jelajah hingga 280 km/jam.

    Dengan tingkat pendakian 400 meter per menit dan ketinggian operasional maksimum 5.800 meter, helikopter ini mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca ekstrem.

    Untuk daya angkut, Black Hawk dapat membawa hingga 11 pasukan bersenjata lengkap atau mengangkut kargo eksternal sebesar 3.640 kg.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Misteri Teknologi Anti Tabrakan Gagal Cegah Insiden American Airlines

    Misteri Teknologi Anti Tabrakan Gagal Cegah Insiden American Airlines

    Jakarta

    Tabrakan pesawat penumpang regional American Airlines dan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat Amerika Serikat, memunculkan pertanyaan tentang efektivitas teknologi yang disebut Traffic Alert and Collision Avoidance System (TCAS).

    Tabrakan terjadi saat pesawat American Airlines mendekati Bandara Nasional Ronald Reagan Washington, menyebabkan kedua pesawat jatuh ke Sungai Potomac. Semua orang di dalam kedua pesawat, termasuk 60 penumpang dan empat awak pesawat, serta tiga tentara di helikopter, tewas.

    Nah, teknologi TCAS seharusnya efektif mencegah kecelakaan semacam itu. Insiden tabrakan di udara beberapa dekade lalu memicu Asosiasi Penerbangan Federal AS (FAA) mengadaptasi TCAS tahun 1981. TCAS diamanatkan di seluruh dunia pada semua pesawat besar dan pada banyak penerbangan komersial lebih kecil.

    Teknologi itu adalah sistem elektronik udara yang berfungsi independen dari sistem kontrol lalu lintas udara (ATC) berbasis darat dan memberi perlindungan penghindaran tabrakan untuk berbagai jenis pesawat.

    TCAS sebenarnya dianggap pilihan terakhir untuk menghindari tabrakan, tapi digabungkan dengan tampilan navigasi lain di pesawat dan memakai sinyal radio untuk mengamati pesawat di dekatnya. Kemudian ia akan mengeluarkan tampilan visual dan peringatan audio jika pesawat lain mungkin amat dekat.

    “Ini menunjukkan ada lalu lintas di lokasi kita, ada potensi bahaya tabrakan,” kata Shem Malmquist, pilot dan instruktur di Florida Institute of Technology yang dikutip detikINET dari CBC.

    Di situasi tertentu, TCAS akan memberi panduan tentang cara menghindari tabrakan. Misalnya jika TCAS yakin pilot perlu memperhatikan lalu lintas udara lain, mungkin ia akan mengatakan ‘lalu lintas lalu lintas’. Teknologi itu juga dapat memberi solusi termasuk instruksi “naik, naik, turun,” “turun, turun,” atau menambah atau mengurangi kecepatan vertikal.

    “Teknologi itu sebenarnya akan memberi tahu apa yang harus Anda lakukan,” katanya. Ia menambahkan TCAS saat ini hanya menyediakan jalur vertikal untuk tindakan korektif, yang berarti teknologi itu takkan memandu pesawat untuk berbelok.

    Namun perintah audio TCAS otomatis dihambat di bawah ketinggian tertentu. Menurut Shem, banyak peringatan pada pesawat dihambat di fase tertentu dari penerbangan untuk mencegah masalah lebih buruk. Seperti peringatan kebakaran, saat lepas landas awal akan dihambat agar pilot tidak mencoba melakukan sesuatu ketika lebih aman untuk mengudara.

    Hal yang sama berlaku dengan melakukan manuver besar saat berada di ketinggian rendah. “Pertama-tama, Anda tidak bisa turun karena ada tanah dan Anda tak ingin naik dengan cepat karena ada potensi pesawat tidak memiliki kemampuan manuver untuk melakukannya,” kata Malmquist.

    Nah karena ketinggian kedua pesawat saat tabrakan cukup rendah, TCAS kemungkinan tidak memberi peringatan audio saat itu. Pilot mungkin juga tidak melihat layar peringatan. Fokus mereka adalah berkonsentrasi pada landasan pacu. Mungkin ini yang membuat TCAS gagal mencegah insiden tragis ini. “Anda tidak memiliki ruang manuver pada saat itu,” katanya.

    (fyk/fyk)

  • Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter AS Berlanjut

    Dunia Hari Ini: Pencarian Korban Tabrakan Pesawat dan Helikopter AS Berlanjut

    Akhirnya kita tiba di hari kerja terakhir di minggu ini, sekaligus hari terakhir di bulan Januari.

    Sambil merencanakan akhir pekan Anda, kami sajikan rangkuman sejumlah informasi pilihan dari sejumlah negara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Dunia Hari Ini edisi Jumat, 31 Januari 2025, akan kami awali dari Amerika Serikat.

    Pencarian korban tabrakan pesawat dan helikopter berlanjut

    Sebuah pesawat penumpang American Airlines terlibat dalam tabrakan di udara dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan di Washington DC.

    Sejauh ini petugas penyelamat berhasil menemukan 28 jenazah setelah sepanjang malam mencari di Sungai Potomac.

    Departemen Pemadam Kebakaran Washington telah mengonfirmasi mereka tidak lagi yakin ada korban yang selamat.

    “Terlepas dari semua upaya yang kami lakukan, kami beralih dari operasi penyelamatan ke operasi pencarian,” kata Kepala Pemadam Kebakaran John Donnelly di Departemen Pemadam Kebakaran Washington DC.

    Presiden Donald Trump mengisyaratkan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa tabrakan itu sebenarnya bisa dicegah, pernyataan yang diamini oleh Menteri Perhubungan Sean Duffy.

    Pria yang membakar Al-Quran tewas tertembak

    Seorang aktivis anti-Islam yang memicu protes keras saat membakar Al-Quran di luar masjid tewas ditembak di Swedia.

    Salwan Momika yang berusia 38 tahun adalah seorang pengungsi Irak yang menjadi korban penembakan di sebuah rumah di kota Sodertalje, Stockholm.

    Polisi Stockholm mengatakan mereka dipanggil ke sebuah apartemen di Hovsjö sekitar pukul 11 malam untuk melaporkan adanya suara tembakan.

    Media lokal melaporkan Momika melakukan streaming langsung di media sosial pada waktu ia ditembak.

    Pada tahun 2023 lalu, Momika membakar kitab suci Islam di luar Masjid Pusat Stockholm, yang membuat marah umat Muslim, serta memicu ancaman dari para jihadis dan menyebabkan kerusuhan pecah di kota itu.

    Rusia desak pembebasan mata-mata sebagai ganti Oscar Jenkins dari Australia

    Menlu Australia Penny Wong didesak kelompok Rusia untuk mendukung pertukaran tahanan “kemanusiaan” antara tertuduh mata-mata Rusia Kira dan Igor Korolev dengan warga Australia Oscar Jenkins.

    Minggu ini Perdana Menteri Anthony Albanese mengonfirmasi pemerintah telah menerima laporan dari Rusia bahwa Jenkins masih hidup setelah bulan ini muncul kekhawatiran bahwa tahanan Australia tersebut telah terbunuh dalam tawanan.

    Kini, Komite Internasional untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia cabang Rusia telah menyarankan agar Jenkins ditukar dengan pasangan Korolev bersama dengan buronan Sydney Simion Boikov, yang dikenal sebagai “Aussie Cossack.”

    Pada hari Kamis (30/01), Albanese menolak berkomentar apakah Australia akan mempertimbangkan pertukaran tahanan untuk mengamankan kebebasan Jenkins, dengan mengatakan kepada wartawan pemerintah masih mencari kejelasan yang mendetil tentang kondisi pria Melbourne tersebut.

    Penyelamatan pria yang jatuh ke dalam lubang memasuki malam ketiga

    Operasi penyelamatan seorang pria tua yang diyakini terjebak di kabin truknya, akibat lubang besar yang terbentuk di permukaan tanah akibat tanah amblas di barat laut Tokyo, telah memasuki malam ketiga.

    Awalnya, lebar lubang itu hanya 10 meter dengan kedalaman lima meter, tetapi kini ukurannya menjadi dua kali lipat.

    Menurut pejabat pemadam kebakaran Yashio Yoshifumi Hashiguchi, pria berusia 75 tahun itu tadinya dalam keadaan sadar dan masih bisa berkomunikasi dengan petugas penyelamat, tetapi belum memberikan respon lagi sejak Selasa sore lalu.

    Insiden tersebut telah memicu perdebatan baru tentang infrastruktur Jepang yang menua.

    Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi telah memerintahkan inspeksi sistem drainase bawah tanah secara nasional.

    Lihat Video ’18 Jenazah Korban Tabrakan Pesawat AS-Black Hawk Ditemukan’:

  • Trump Ngotot Mesir-Yordania Akan Tampung Warga Gaza, Ini Alasannya    
        Trump Ngotot Mesir-Yordania Akan Tampung Warga Gaza, Ini Alasannya

    Trump Ngotot Mesir-Yordania Akan Tampung Warga Gaza, Ini Alasannya Trump Ngotot Mesir-Yordania Akan Tampung Warga Gaza, Ini Alasannya

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menegaskan gagasan kontroversialnya soal relokasi warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, yang menuai kritikan. Trump bersikeras mengatakan Mesir dan Yordania akan mematuhi dan menampung warga Gaza, meskipun kedua negara itu berulang kali menolak.

    “Mereka (Mesir dan Yordania-red) akan melakukannya. Mereka akan melakukannya,” tegas Trump saat ditanya apakah dirinya akan mempertimbangkan tindakan untuk menekan Kairo dan Amman agar menerima rencananya, termasuk mengenakan tarif.

    Demikian seperti dilansir AFP dan Anadolu Agency, Jumat (31/1/2025).

    “Mereka akan melakukannya, oke? Kita telah melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya,” ucap Trump saat berbicara kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. Dia tidak menyebut lebih lanjut soal “banyak hal” yang dilakukan AS untuk Mesir dan Yordania tersebut.

    Akhir pekan lalu, Trump melontarkan gagasan untuk “membersihkan” Gaza setelah perang antara Israel dan Hamas, yang berkecamuk selama lebih dari 15 bulan terakhir, menjadikan wilayah Palestina itu bagaikan “area penghancuran”.

    Dia mempertegas kembali gagasannya pada pada Senin (27/1) waktu setempat. Trump menyatakan keinginan untuk memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza, menuju ke lokasi-lokasi yang “lebih aman”, seperti Mesir atau Yordania.

    Trump juga mengatakan dirinya “ingin membuat mereka (warga Palestina di Gaza-red) tinggal di area di mana mereka bisa hidup tanpa banyak gangguan dan revolusi dan kekerasan”.

    Rencana Trump itu langsung ditolak oleh Mesir dan Yordania, serta menuai kecaman banyak pihak, termasuk negara-negara sekutu AS sendiri.

    Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, dalam tanggapan publik pertamanya terhadap rencana Trump itu, mengatakan bahwa mengusir “rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan yang tidak dapat kita ikut ambil bagian di dalamnya”.

    Sementara Raja Yordania Abdullah II, secara terpisah, menekankan “posisi tegas negaranya mengenai perlunya menjaga warga Palestina tetap di tanah mereka”.

    Sebelumnya, kecaman untuk rencana Trump disampaikan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang menegaskan warga Palestina “tidak akan meninggalkan tanah dan tempat-tempat suci mereka”. Jerman dan Prancis, sekutu AS di Eropa, kompak menyebut rencana Trump itu “tidak dapat diterima”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu