kab/kota: Washington

  • Lagi-lagi, 2 Pesawat Pengebom AS Terbang di Dekat Venezuela

    Lagi-lagi, 2 Pesawat Pengebom AS Terbang di Dekat Venezuela

    Jakarta

    Dua pesawat pengebom B-52 Amerika Serikat lagi-lagi terbang di atas Laut Karibia di sepanjang pantai Venezuela pada hari Kamis (6/11) waktu setempat. Ini merupakan unjuk kekuatan keempat oleh pesawat militer Amerika dalam beberapa pekan terakhir.

    Penerbangan ini terjadi di saat Washington melancarkan kampanye militer terhadap para penyelundup narkoba yang diduga berada di wilayah tersebut. AS telah mengerahkan angkatan laut dan udara yang disebutnya bertujuan untuk mengatasi perdagangan narkoba, tetapi telah memicu kekhawatiran di Venezuela bahwa perubahan rezim adalah tujuannya.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/11/2025), data dari situs pelacakan Flightradar24 menunjukkan kedua pesawat pengebom tersebut terbang sejajar dengan pantai Venezuela, kemudian berputar di timur laut Caracas, ibu kota Venezuela, sebelum kembali menyusuri pantai dan berbelok ke utara dan terbang lebih jauh ke laut.

    Ini setidaknya merupakan keempat kalinya pesawat militer AS terbang di dekat Venezuela sejak pertengahan Oktober lalu. Pesawat pengebom B-52 telah melakukannya pada satu kesempatan sebelumnya, dan pengebom B-1B pada dua kesempatan lainnya.

    Amerika Serikat juga telah memerintahkan gugus tugas kapal induk USS Gerald R. Ford ke Amerika Latin, mengerahkan pesawat tempur siluman F-35 ke Puerto Riko, dan saat ini memiliki enam kapal Angkatan Laut AS di Karibia, sebagai bagian dari apa yang disebutnya sebagai upaya antinarkotika.

    Pasukan AS telah melancarkan serangan terhadap setidaknya 17 kapal yang diduga sebagai penyelundup narkoba sejak awal September, menewaskan sedikitnya 67 orang, menurut data AS.

    Namun, Amerika Serikat belum merilis bukti bahwa kapal-kapal yang menjadi targetnya digunakan untuk menyelundupkan narkoba atau menimbulkan ancaman bagi negara tersebut.

    Ketegangan regional telah meningkat akibat kampanye militer AS tersebut, dengan Venezuela menuduh Washington berkomplot untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • AS Bersiap Tempatkan Militernya di Pangkalan Udara Damaskus Suriah

    AS Bersiap Tempatkan Militernya di Pangkalan Udara Damaskus Suriah

    Damaskus

    Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang mempersiapkan kehadiran militernya di sebuah pangkalan udara di Damaskus, ibu kota Suriah. Hal tersebut bertujuan untuk membantu mewujudkan pakta keamanan, yang dimediasi oleh Washington, antara Suriah dan Israel.

    Dilansir Reuters, Jumat (7/11/2025), rencana AS untuk menempatkan pasukan militer di ibu kota Suriah, yang belum pernah dilaporkan itu, akan menjadi tanda penyelarasan strategis Suriah dengan AS, setelah lengsernya pemimpin lama negara itu, Bashar al-Assad, tahun lalu.

    Persiapan membangun kehadiran militer AS di Damaskus itu diungkapkan oleh enam sumber yang mengetahui persiapan tersebut, yang berbicara kepada Reuters. Keenam sumber itu termasuk dua pejabat negara Barat dan seorang pejabat pertahanan Suriah.

    Sumber-sumber yang dikutip Reuters itu mengonfirmasi bahwa AS berencana menggunakan pangkalan tersebut untuk membantu memantau potensi perjanjian antara Suriah dan Israel.

    Pangkalan yang akan menampung militer AS itu dilaporkan terletak di gerbang menuju wilayah selatan Suriah, yang diperkirakan akan membentuk zona demiliterisasi sebagai bagian dari pakta non-agresi antara Damaskus dan Tel Aviv. Kesepakatan itu sedang dimediasi oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump.

    Trump dijadwalkan akan bertemu Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa di Gedung Putih pada Senin (10/11) pekan depan. Itu akan menjadi kunjungan pertama seorang kepala negara Suriah ke Gedung Putih.

    Pentagon dan pemerintah Suriah belum memberikan tanggapan langsung atas laporan tersebut.

    Seorang pejabat pemerintah AS, yang tidak disebut namanya, mengatakan bahwa Washington “terus mengevaluasi postur yang diperlukan di Suriah untuk memerangi ISIS (Islamic State) secara efektif dan (kami) tidak mengomentari lokasi atau kemungkinan lokasi (tempat) pasukan beroperasi”.

    Lebih lanjut, seorang pejabat militer Barat yang dikutip Reuters mengatakan bahwa Pentagon mempercepat rencananya selama dua bulan terakhir dengan beberapa misi pengintaian ke pangkalan tersebut. Misi-misi tersebut menyimpulkan bahwa landasan pacu yang panjang di sana siap untuk segera digunakan.

    Dua sumber militer Suriah menyebut bahwa pembicaraan teknis difokuskan pada penggunaan pangkalan itu untuk logistik, pengintaian, pengisian bahan bakar, dan operasi kemanusiaan, sementara Damaskus akan mempertahankan kedaulatan penuh atas fasilitas tersebut.

    Salah satu pejabat pertahanan Suriah mengungkapkan bahwa pesawat angkut militer C-130 milik AS telah melakukan pendaratan di pangkalan itu sebagai “uji coba”. Namun tidak diketahui secara jelas kapan para personel militer AS akan dikirimkan ke pangkalan tersebut.

    Sebelumnya, Al-Sharaa mengatakan bahwa setiap kehadiran pasukan AS harus disetujui oleh negara Suriah yang baru.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Umumkan Kazakhstan Normalisasi Hubungan dengan Israel

    Trump Umumkan Kazakhstan Normalisasi Hubungan dengan Israel

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Kazakhstan akan bergabung dengan Abraham Accords atau Perjanjian Abraham, yang mengatur kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. Trump juga mengatakan bahwa seremoni penandatangan perjanjian itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Pengumuman itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/11/2025), disampaikan Trump via postingan media sosial Truth Social pada Kamis (6/11), dengan dia mengatakan dirinya baru saja melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.

    “Kazakhstan merupakan negara pertama di masa jabatan kedua saya yang bergabung dengan Abraham Accords, yang pertama dari sekian banyak negara lainnya,” kata Trump dalam postingannya.

    “Ini merupakan langkah maju yang besar dalam membangun jembatan di seluruh dunia. Saat ini, semakin banyak negara yang berbaris untuk mewujudkan Perdamaian dan Kemakmuran melalui Abraham Accords,” sebutnya.

    “Kami akan segera mengumumkan Seremoni Penandatanganan untuk meresmikannya, dan masih banyak negara lainnya yang berupaya bergabung dengan klub KEKUATAN ini,” ucap Trump dalam pernyataannya.

    “Masih banyak lagi yang akan datang dalam menyatukan negara-negara untuk Stabilitas dan Pertumbuhan — Kemajuan nyata, hasil nyata. DIBERKATILAH PARA PEMBAWA PERDAMAIAN!” ujar sang Presiden AS dalam postingannya.

    Pengumuman itu disampaikan setelah Trump bertemu Tokayev bersama empat pemimpin negara Asia Tengah lainnya dari Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan di Gedung Putih pada Kamis (6/11), seiring upaya AS memperkuat pengaruh di kawasan yang sejak lama didominasi Rusia dan didekati oleh China.

    Sementara itu, pemerintah Kazakhstan dalam pernyataannya mengatakan bahwa persoalan tersebut berada dalam tahap akhir negosiasi.

    “Aksesi yang kami antisipasi ke dalam Abraham Accords merupakan kelanjutan yang wajar dan logis dari arah kebijakan luar negeri Kazakhstan — yang didasarkan pada dialog, sikap saling menghormati, dan stabilitas regional,” sebut pemerintah Kazakhstan dalam pernyatananya.

    Kazakhstan sebenarnya telah menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi penuh dengan Israel, yang berarti langkah tersebut sebagian besar bersifat simbolis.

    Seorang sumber yang dikutip Reuters mengatakan bahwa AS berharap bergabungnya Kazakhstan akan membantu menghidupkan kembali Abraham Accords, yang perluasannya tertunda selama perang Gaza berkecamuk.

    Trump berulang kali mengatakan bahwa dirinya ingin memperluas perjanjian yang dia mediasi dengan beberapa negara Arab selama masa jabatan pertamanya. Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 di bawah Abraham Accords yang dimediasi Trump.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Trump Klaim Umat Kristen di Nigeria Dianiaya, Benarkah?

    Jakarta

    Presiden AS, Donald Trump, mengancam akan melakukan sesuatu terhadap Nigeria jika pemerintah negara tersebut “terus membiarkan pembunuhan umat Kristen”.

    Ancaman Trump bukanlah sesuatu yang tiba-tiba.

    Selama berbulan-bulan, para aktivis dan politisi di Washington menuduh kelompok milisi Islam secara sistematis menargetkan umat Kristen di Nigeria.

    Namun, BBC menemukan beberapa data yang dipakai untuk mendukung tudingan itu sulit diverifikasi.

    Pada September lalu, pembawa acara televisi dan komedian terkenal Bill Maher ikut mengompori dengan menyebut terjadi “genosida” di Nigeria.

    Mengacu pada kelompok Boko Haram, dia berkata, “mereka telah membunuh lebih dari 100.000 orang sejak 2009 dan membakar 18.000 gereja”.

    Pemerintah Nigeria telah membantah klaim-klaim itu dengan menyebutnya sebagai “penyalahgunaan representasi realitas yang parah”.

    Pemerintah Nigeria tidak menyangkal ada kekerasan mematikan di negara tersebut. Tapi, para pejabat Nigeria mengatakan “teroris menyerang semua orang yang menolak ideologi mereka, baik Muslim, Kristen, maupun mereka yang tidak beragama”.

    Analis keamanan Nigeria, Christian Ani, mengungkapkan umat Kristen memang telah diserang sebagai bagian dari strategi yang lebih luas untuk menciptakan teror. Namun, menurutnya, klaim bahwa umat Kristen sengaja menjadi sasaran tidak bisa dibenarkan.

    Lagipula, Nigeria menghadapi berbagai ancaman keamanan, bukan hanya kelompok jihadis. Ancaman ini, sambungnya, memiliki penyebab berbeda sehingga tidak boleh disamakan.

    Negara berpenduduk 220 juta jiwa ini dihuni penganut Islam dan Kristen. Mayoritas Muslim berada di wilayah utara, tempat sebagian besar serangan terjadi.

    Apa kata politisi AS?

    Senator Texas, Ted Cruz, telah berkampanye tentang topik ini selama beberapa waktu, dan menyoroti angka-angka yang serupa dikatakan Bill Maher pada 7 Oktober.

    Ia menulis di X bahwa “sejak 2009, lebih dari 50.000 orang Kristen di Nigeria telah dibantai, dan lebih dari 18.000 gereja serta 2.000 sekolah Kristen dihancurkan”.

    Dalam surat elektronik kepada BBC, pihaknya menegaskan bahwa, tidak seperti Maher, senator tersebut tidak menyebutnya sebagai “genosida” melainkan “penganiayaan”.

    Namun, Cruz menuduh pejabat Nigeria “mengabaikan dan bahkan memfasilitasi pembunuhan massal orang Kristen oleh jihadis Islamis”.

    Trump, yang sependapat dengan pernyataan itu, menyebut Nigeria sebagai “negara yang tercela”. Dia mengatakan bahwa pemerintahan setempat “terus membiarkan pembunuhan orang Kristen”.

    Baca juga:

    Pemerintah Nigeria membantah klaim itu, dan berkata bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk mengatasi para jihadis. Beberapa pejabat juga menyambut apabila ada bantuan AS dalam memerangi para pemberontak, asalkan tidak dilakukan secara sepihak.

    Pihak berwenang jelas telah berjuang keras untuk membendung kelompok-kelompok jihadis dan jaringan kriminal yang brutal hampir setiap minggu selalu ada berita tentang serangan atau penculikan baru.

    Boko Haramyang dikenal karena penculikan gadis-gadis Chibok lebih dari satu dekade lalutelah aktif sejak 2009. Tetapi aktivitasnya terkonsentrasi di wilayah timur laut, yang mayoritas penduduknya Muslim.

    Kelompok-kelompok jihadis lain juga muncul, termasuk Negara Islam Provinsi Afrika Barat, namun mereka juga beroperasi di wilayah timur laut.

    Angka kematian warga Kristen yang dikutip oleh beberapa pihak di AS memang mengkhawatirkan, tapi sulit untuk menilai keakuratannya.

    Dari mana angka-angka itu berasal?

    Banyak dari mereka yang terbunuh dan diculik oleh Boko Haram adalah Muslim. (AFP via Getty Images)

    Dalam sebuah siniar pada September lalu, Cruz secara langsung merujuk pada laporan pada 2023 oleh International Society for Civil and Rule Law (Intersociety) sebuah organisasi non-pemerintah yang memantau dan melacak pelanggaran hak asasi manusia di seluruh Nigeria.

    Kantor Cruz juga mengirimkan sejumlah tautan ke artikel daring tentang masalah ini kepada BBC yang sebagian besar merujuk kembali ke InterSociety.

    Adapun Bill Maher tidak menanggapi permintaan BBC untuk menyebutkan sumber angka-angkanya. Namun, mengingat beberapa kesamaan dengan yang digunakan oleh Cruz, tampaknya dia mengacu pada InterSociety.

    Untuk data yang bisa membentuk kebijakan AS terhadap Nigeria, laporan InterSociety tidak transparan.

    Baca juga:

    Dalam laporannya yang diterbitkan pada Agustus lalu, yang merupakan gabungan dari penelitian sebelumnya dan angka-angka terbaru pada 2025, InterSociety menyebut kelompok-kelompok jihadis di Nigeria telah membunuh lebih dari 100.000 orang Kristen dalam 16 tahun terakhir, sejak 2009.

    Laporan tersebut juga mencatat bahwa 60.000 “Muslim moderat” tewas selama periode tersebut.

    InterSociety tidak membagikan daftar sumber yang terperinci, sehingga sulit untuk memverifikasi jumlah total kematian yang dilaporkan.

    Menanggapi kritik itu, organisasi tersebut mengatakan “hampir mustahil untuk mereproduksi semua laporan kami dan referensinya yang berasal dari tahun 2010. Metode mudah kami adalah mengambil statistik ringkasan mereka dan menambahkannya ke temuan terbaru kami untuk menyusun laporan baru kami.”

    Namun, sumber data yang dikutip oleh InterSociety dalam laporannya tidak mencerminkan angka-angka yang dipublikasikan.

    Bagaimana dengan mereka yang terbunuh pada 2025?

    Melihat angka kematian tahun ini saja, InterSociety menyimpulkan bahwa antara Januari dan Agustus, lebih dari 7.000 orang Kristen tewas dibunuh.

    Angka ini juga telah banyak dibagikan di media sosial, termasuk oleh anggota kongres dari Partai Republik, Riley M. Moore, yang telah menjadi tokoh terkemuka dalam isu ini di DPR.

    InterSociety menyertakan daftar 70 laporan media sebagai beberapa sumber temuannya tentang serangan terhadap umat Kristen pada 2025. Tetapi, sekitar setengah dari kasus pembunuhan itu, berita aslinya tidak menyebutkan identitas agama para korban.

    Sebagai contoh, InterSociety mengutip laporan Al Jazeera tentang serangan di timur laut Nigeria, yang menyatakan bahwa menurut Al Jazeera, “tidak kurang dari 40 petani yang sebagian besar beragama Kristen diculik oleh Boko Haram di Damboa, bagian dari Negara Bagian Borno”.

    Baca juga:

    Namun, laporan Al Jazeera tidak menyebutkan para korban “sebagian besar beragama Kristen”, sebagaimana dikutip oleh InterSociety.

    InterSociety memberi tahu BBC mereka sedang melakukan analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi latar belakang para korban, tanpa menjelaskan bagaimana caranya. InterSociety menyebut mereka punya pengetahuan tentang penduduk setempat serta menggunakan “laporan media Kristen”.

    Akan tetapi, jumlah kematian yang dirujuk dalam laporan-laporan yang dikutip oleh InterSociety tidak menyimpulkan ada sebanyak 7.000 orang Kristen dibunuh.

    BBC menjumlahkan angka kematian dari 70 laporan dan menemukan 3.000 kematian. Beberapa serangan juga tampaknya dilaporkan lebih dari sekali.

    Ketika ditanya mengenai perbedaan angka tersebut, InterSociety mengatakan mereka juga memperkirakan jumlah orang yang diyakini telah meninggal dalam penahanan dan menyertakan penuturan saksi mata yang tidak bisa dipublikasikan.

    Siapa dalang pembunuhan ini?

    Media di Nigeria penuh dengan ancaman Trump. (Reuters)

    Daftar pelaku pembunuhan mencakup kelompok milisi Islam seperti Boko Haram hingga para penggembala Fulani.

    Suku Fulani adalah kelompok etnis mayoritas Muslim yang tinggal di Afrika Barat. Secara turun temurun mereka mencari nafkah dengan beternak sapi dan domba.

    Pencantuman para penggembala Fulani, yang digambarkan InterSociety sebagai “jihadis” dalam laporannya, merupakan sumber kontroversi di Nigeria mengenai cara pengategorian aksi pembunuhan ini.

    Meskipun para penggembala cenderung beragama Islam, banyak peneliti di bidang ini menolak menyebut rentetan pembunuhan sebagai konflik agama.

    Para peneliti mengatakan konflik yang terjadi seringkali berkaitan dengan akses tanah dan air.

    Baca juga:

    Para penggembala Fulani telah berkonflik dengan komunitas Muslim dan Kristen di seluruh Nigeria.

    Analis keamanan, Christian Ani, berpendapat bahwa “mengatakan bahwa mereka adalah jihadis adalah pernyataan yang berlebihan. Konflik ini tidak ada hubungannya dengan itu [agama]. Konflik ini lebih berkaitan dengan unsur-unsur kriminal dan kejahatan.”

    Confidence McHarry, analis senior keamanan di konsultan Afrika SBM Intelligence, mengatakan bentrokan tersebut sering kali disebabkan oleh ketegangan etnis dan persaingan memperebutkan sumber daya.

    “Mungkin saja bernuansa etnis, mereka ingin merebut tanah, mereka ingin memperluas wilayah dan semakin sering mereka menyerang tempat ibadah, semakin banyak yang memandangnya seperti itu [konflik agama].”

    InterSociety juga menyebutkan apa yang dikenal di Nigeria sebagai bandit. Mereka mengatakan bahwa para bandit sebagian besar adalah etnis Fulani di barat laut Nigeria, yang terlibat dalam penculikan dan memiliki rekam jejak membunuh orang Kristen maupun Muslim.

    Siapa yang berkampanye tentang konflik ini?

    Kekhawatiran soal ancaman yang dihadapi umat Kristen Nigeria telah lama dibahas oleh para politisi di AS dan kelompok-kelompok Kristen internasional.

    Pada tahun-tahun sebelumnya, topik ini telah diangkat di AS oleh Masyarakat Adat Biafra (Ipob) sebuah kelompok yang dilarang di Nigeria dan berjuang mendirikan negara baru di wilayah tenggara Nigeria yang mayoritas populasinya beragama Kristen.

    InterSociety dituduh oleh militer Nigeria terkait dengan Ipob, namun LSM tersebut membantah adanya hubungan tersebut.

    Kelompok separatis Biafra lainnya juga mengklaim telah memainkan peran kunci dalam mempromosikan narasi “genosida Kristen” di Kongres AS.

    Pemerintah Republik Biafra dalam Pengasingan, BRGIE, menggambarkannya sebagai “upaya yang sangat terencana”, dengan mengatakan mereka telah menyewa firma-firma lobi dan bertemu dengan para pejabat AS, termasuk Cruz.

    Senator Cruz menolak berkomentar.

    (ita/ita)

  • Trump Ingatkan Wali Kota New York Zohran Mamdani untuk Bersikap Baik!

    Trump Ingatkan Wali Kota New York Zohran Mamdani untuk Bersikap Baik!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan peringatan terbaru untuk Wali Kota terpilih New York City, Zohran Mamdani, setelah keduanya saling adu argumen baru-baru ini. Trump mengingatkan Mamdani untuk “bersikap baik” kepadanya.

    Trump, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/11/2025), menyebut Mamdani telah menyampaikan pidato bernada kemarahan terhadap dirinya, dan telah melontarkan “pernyataan yang sangat berbahaya” dalam pidato kemenangan yang disampaikan di Brooklyn, New York City, pada Selasa (4/11) malam.

    “Saya pikir pidatonya seperti sangat marah. Tentu saja marah kepada saya, dan saya pikir dia seharusnya bersikap baik kepada saya. Saya orang yang harus menyetujui banyak hal yang akan terjadi padanya, jadi dia memulai dengan awal yang buruk,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

    Saat ditanya soal pernyataan yang dilontarkan secara langsung oleh Mamdani terhadap dirinya dalam pidato kemenangannya, Trump menyebutnya sebagai “pernyataan yang sangat berbahaya”.

    Mamdani diketahui menyampaikan pesan langsung untuk Trump yang berbunyi: “Jadi, dengarkan saya, Presiden Trump, ketika saya mengatakan hal ini: Untuk mendapatkan salah satu dari kami, Anda harus melewati kami semua.”

    Trump, dalam pernyataannya, mengingatkan Mamdani untuk “menghormati Washington”.

    “Saya pikir pernyataan yang disampaikannya itu sangat berbahaya. Dia harus sedikit menghormati Washington. Karena jika tidak, dia tidak memiliki peluang untuk berhasil, dan saya ingin membuatnya berhasil — saya ingin membuat kota itu berhasil. Saya tidak ingin membuatnya berhasil. Saya ingin membuat kota itu berhasil, dan kita lihat saja nanti apa yang terjadi,” tegas Trump dengan memperingatkan.

    “Saya ingin melihat Wali Kota baru ini berhasil, karena saya mencintai New York. Saya sangat mencintai New York,” imbuh sang Presiden AS.

    Mamdani, seorang politikus Partai Demokrat yang baru berusia 34 tahun, berhasil mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang maju sebagai kandidat independen dan Curtis Sliwa yang merupakan kandidat Partai Demokrat dalam pemilu Wali Kota New York pada Selasa (4/11) waktu setempat.

    Dia mengukir sejarah sebagai Wali Kota Muslim pertama di Kota New York.

    Mamdani yang menyebut dirinya sebagai seorang sosialis demokrat, mengusung platform yang berfokus pada keterjangkauan dan layanan sosial, menjanjikan bus gratis, layanan penitipan anak universal, toko swalayan yang dikelola pemerintah, perumahan dengan harga sewa stabil, dan kenaikan upah minimum.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 4 Fakta Pesawat Kargo Jatuh di AS Telan Korban Jiwa

    4 Fakta Pesawat Kargo Jatuh di AS Telan Korban Jiwa

    Jakarta

    Insiden jatuhnya pesawat kargo di Louisville, negara bagian Kentucky, Amerika Serikat menelan korban jiwa. Hingga kini tercatat sebanyak 12 orang meninggal dalam insiden kecelakaan tersebut.

    Pesawat itu jatuh pada pukul 17.15 (22.15 GMT) hari Selasa (4/11) waktu setempat. Pesawat McDonnell Douglas MD-11, yang dioperasikan oleh perusahaan pengiriman paket UPS dan menuju Hawaii tersebut mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Louisville Muhammad Ali.

    Gumpalan asap tebal sempat terlihat usai pesawat itu terjatuh. Black boks atau kotak hitam pesawat itu juga sudah ditemukan dan masih dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan.

    Berikut 4 fakta kecelakaan pesawat kargo UPS dirangkum detikcom, Jumat (7/11/2025):

    Jatuh Setelah Lepas Landas

    Dilansir kantor berita AFP, kecelakaan tersebut dilaporkan sebagai yang paling mematikan dalam sejarah raksasa pengiriman paket global tersebut, UPS tersebut. Pusat utamanya, Worldport, berada di Louisville, tempat mereka mempekerjakan ribuan orang.

    UPS telah menghentikan operasi penyortiran paket di fasilitas mereka.

    Video yang dibagikan oleh media lokal WLKY menunjukkan mesin kiri pesawat terbakar saat mencoba lepas landas.

    Juru bicara bandara, Jonathan Bevin, mengatakan pesawat kargo itu “jatuh tiga mil (lima kilometer) di selatan lapangan terbang” setelah lepas landas.

    UPS terbang ke lebih dari 200 negara melalui hampir 2.000 penerbangan setiap hari, dengan armada sebanyak 516 pesawat. Perusahaan raksasa tersebut memiliki 294 pesawat dan menyewa sisanya melalui sewa jangka pendek atau carter.

    Black Box Ditemukan

    Investigator keselamatan federal Amerika Serikat (AS) berhasil menemukan black box atau kotak hitam pesawat kargo UPS yang jatuh dan terbakar saat lepas landas dari Bandara Louisville, Kentucky.

    Dilansir Reuters, Kamis (6/11), Anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB), Todd Inman, mengatakan api muncul pertama kali di sayap kiri pesawat hingga membuat salah satu dari tiga mesin pesawat terlepas. Pesawat kargo MD-11 itu sedang menuju Honolulu.

    Pesawat itu menghantam sejumlah bangunan tepat di luar bandara. Ketika jatuh, pesawat itu langsung terbakar hingga memicu serangkaian kobaran api dan menyebarkan puing-puing.

    Bandara Sempat Ditutup Sementara

    Kecelakaan dan kebakaran itu membuat bandara ditutup sementara pada malam kecelakaan itu. Kecelakaan itu juga mengganggu operasional bandara di fasilitas UPS Worldport, pusat kargo global perusahaan untuk pengiriman udaranya ke seluruh dunia, sehingga memperlambat layanan pengiriman.

    Dalam pengarahan NTSB, Todd Inman mengatakan perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit dirancang untuk menahan benturan tabrakan dan panas yang hebat akibat kebakaran, dan keduanya tampak utuh ketika ditemukan di antara puing-puing kecelakaan.

    “Kami merasa yakin bahwa setelah kami mengirimnya ke lab kami di (Washington) D.C., kami akan dapat memperoleh pembacaan data yang relevan dengan baik, dan itu akan menjadi poin informasi lain yang akan sangat membantu kami memahami apa yang terjadi,” ujar Inman.

    Dugaan Penyebab Kecelakaan

    Penyelidik juga sudah menyampaikan dugaan sementara penyebab kecelakaan. Para penyelidik mengatakan kecelakaan itu disebabkan oleh salah satu mesin yang terbakar dan terlepas saat lepas landas.

    Pesawat itu meledak dan terbakar saat menabrak area bisnis di sekitar bandara, menewaskan banyak orang di darat. Tiga awak berada di dalam pesawat kargo itu.

    “Saya sangat sedih untuk menyampaikan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 12, dengan beberapa orang masih belum diketahui keberadaannya,” tulis Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11).

    Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengirimkan tim ke Louisville untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. Anggota NTSB, Todd Inman, mengatakan kepada wartawan, bahwa para penyelidik telah memeriksa rekaman CCTV bandara “yang menunjukkan mesin kiri terlepas dari sayap saat lepas landas.”

    Ia menambahkan bahwa perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit, yang dikenal sebagai kotak hitam pesawat, telah ditemukan dan akan dikirim ke Washington untuk dianalisis.

    Lihat Video: Detik-detik Pesawat Kargo UPS Jatuh di Dekat Bandara Louisville AS

    Halaman 2 dari 4

    (wnv/wnv)

  • Susah Tidur Gara-gara Bulan Purnama, Begini Penjelasan Ilmiahnya

    Susah Tidur Gara-gara Bulan Purnama, Begini Penjelasan Ilmiahnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pernah merasa sulit tidur meski sudah mematikan lampu, menurunkan suhu kamar, dan tidak minum kopi sore hari? Ini bisa jadi karena saat itu sedang terjadi fenomena bulan purnama atau full moon.

    Fenomena ini ternyata bukan sekadar sugesti saja, sebab sejumlah penelitian ilmiah mengungkap kemungkinan hubungan antara fase bulan dan kualitas tidur manusia.

    Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Swiss pada 2013 menemukan bahwa saat bulan purnama, aktivitas otak dalam fase tidur dalam menurun hingga 30%. Peserta juga butuh waktu lima menit lebih lama untuk tertidur, dan durasi tidur mereka berkurang sekitar 20 menit. Selain itu, kadar melatonin, hormon yang membantu tubuh rileks dan tertidur, turun lebih rendah dari biasanya.

    “Kita tahu bahwa cahaya, baik buatan maupun alami, bisa menekan produksi melatonin. Jadi sangat mungkin cahaya bulan memiliki efek alami yang membuat seseorang lebih terjaga,” ujar Dr. Alex Dimitriu, pakar psikiatri dan pengobatan tidur, dikutip dari Menlo Park Psychiatry and Sleep Medicine.

    Penelitian lanjutan di Swiss terhadap 47 orang dewasa sehat juga menunjukkan hasil serupa. Peserta tidur 25 menit lebih sedikit saat bulan purnama. Menariknya, pria cenderung lebih terpengaruh dibanding wanita, dengan waktu tidur berkurang sekitar 50 menit.

    Meski demikian, hasil riset lain di Hungaria justru menemukan sebaliknya, yakni wanita lebih sering mengalami gangguan tidur saat bulan purnama.

    Para ilmuwan menilai, perbedaan hasil ini bisa terjadi karena sebagian penelitian dilakukan di laboratorium tidur, yang suasananya dapat memengaruhi kenyamanan peserta.

    Untuk mengatasi hal itu, peneliti dari University of Washington melakukan studi lapangan terhadap masyarakat di tiga komunitas di Argentina, dari kota hingga desa tanpa listrik, serta ratusan mahasiswa di Seattle.

    Hasilnya ternyata cukup konsisten, di semua lokas, orang cenderung tidur lebih sedikit dan butuh waktu lebih lama untuk tertidur pada malam-malam menjelang bulan purnama.

    Para peneliti menduga fenomena ini merupakan sisa adaptasi evolusi manusia. Saat bulan sedang terang, nenek moyang manusia kemungkinan tetap terjaga lebih lama untuk berburu, bekerja, atau bersosialisasi di bawah cahaya alami.

    Namun, di masyarakat modern, cahaya buatan seperti lampu atau layar gawai diperkirakan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar terhadap pola tidur dibanding cahaya bulan.

    “Jika bulan purnama bisa mengurangi waktu tidur hingga satu jam, maka efek layar ponsel yang terang di depan wajah kita mungkin jauh lebih besar,” ujar Dimitriu.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pesawat Kargo UPS Jatuh di AS Tewaskan 12 Orang, Mesin Terbakar-Terlepas

    Pesawat Kargo UPS Jatuh di AS Tewaskan 12 Orang, Mesin Terbakar-Terlepas

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pesawat kargo di Louisville, negara bagian Kentucky, Amerika Serikat, meningkat menjadi 12 orang pada hari Rabu (5/11) waktu setempat. Para penyelidik mengatakan kecelakaan itu disebabkan oleh salah satu mesin yang terbakar dan terlepas saat lepas landas.

    Pesawat McDonnell Douglas MD-11, yang dioperasikan oleh perusahaan pengiriman paket UPS dan menuju Hawaii tersebut, jatuh pada pukul 17.15 (22.15 GMT) hari Selasa (4/11) waktu setempat, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Louisville Muhammad Ali.

    Pesawat itu meledak dan terbakar saat menabrak area bisnis di sekitar bandara, menewaskan banyak orang di darat. Tiga awak berada di dalam pesawat kargo itu.

    “Saya sangat sedih untuk menyampaikan bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 12, dengan beberapa orang masih belum diketahui keberadaannya,” tulis Wali Kota Louisville, Craig Greenberg, di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025).

    Gubernur Kentucky, Andy Beshear, menyebut tragedi itu “memilukan” dan “tak terbayangkan.”

    Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) mengirimkan tim ke Louisville untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. Anggota NTSB, Todd Inman, mengatakan kepada wartawan, bahwa para penyelidik telah memeriksa rekaman CCTV bandara “yang menunjukkan mesin kiri terlepas dari sayap saat lepas landas.”

    Ia menambahkan bahwa perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit, yang dikenal sebagai kotak hitam pesawat, telah ditemukan dan akan dikirim ke Washington untuk dianalisis.

    Kecelakaan hari Selasa tersebut dilaporkan sebagai yang paling mematikan dalam sejarah raksasa pengiriman paket global, UPS tersebut. Pusat utamanya, Worldport, berada di Louisville, tempat ribuan orang bekerja.

    UPS telah menghentikan operasi penyortiran paket di fasilitasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Putin Respons Rencana “Gila” Trump, Perang Nuklir di Depan Mata

    Putin Respons Rencana “Gila” Trump, Perang Nuklir di Depan Mata

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin membuka kemungkinan bagi Moskow untuk kembali melakukan uji coba nuklir jika Amerika Serikat benar-benar memulai kembali program pengujian senjata atom seperti yang diumumkan Presiden Donald Trump pekan lalu.

    Langkah itu, menurut Putin, akan menjadi respons “setara dan sepadan” terhadap kebijakan Washington.

    “Rusia selalu mematuhi dan terus mematuhi kewajibannya di bawah Traktat Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), dan kami tidak berencana menyimpang dari komitmen tersebut,” ujar Putin dalam pertemuan Dewan Keamanan Rusia pada Rabu (5/11/2025), dilansir CNN International.

    Namun, ia menegaskan bahwa jika AS atau negara lain yang juga merupakan penandatangan CTBT mulai melakukan uji coba senjata nuklir, “Rusia juga harus mengambil langkah-langkah tanggapan yang tepat dan seimbang.”

    Putin mengatakan dirinya telah meminta kementerian dan lembaga terkait untuk “menyampaikan usulan terkoordinasi mengenai kemungkinan dimulainya pekerjaan persiapan untuk uji coba senjata nuklir.”

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa belum ada keputusan final mengenai rencana tersebut.

    “Kami baru sedang mempelajari apakah perlu memulai persiapan atau tidak,” katanya kepada CNN. “Kami masih terikat oleh kewajiban kami dalam larangan total uji coba nuklir.”

    Pernyataan itu datang seminggu setelah Putin mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa Rusia telah berhasil menguji torpedo bawah laut bertenaga nuklir eksperimental bernama Poseidon, yang menurut analis militer memiliki jangkauan lebih dari 9.600 kilometer.

    Beberapa jam setelah pengumuman itu, Presiden Trump menulis di media sosial bahwa, “karena program pengujian yang dilakukan negara lain, saya telah menginstruksikan Departemen Perang untuk memulai pengujian senjata nuklir kita secara setara. Proses itu akan segera dimulai.”

    Baik Rusia maupun Amerika Serikat belum pernah melakukan uji coba senjata nuklir sejak 1990-an. Keduanya merupakan penandatangan CTBT, perjanjian internasional yang melarang seluruh bentuk ledakan uji coba nuklir untuk tujuan apa pun.

    Menurut lembaga nirlaba Nuclear Threat Initiative (NTI), Rusia terakhir kali melakukan uji coba senjata nuklir pada Oktober 1990 sebelum menerapkan moratorium. Sementara AS belum melakukan uji coba sejak 1992.

    Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belousov mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan bahwa bahkan sebelum pengumuman Trump, sudah jelas bahwa AS “secara aktif meningkatkan kemampuan ofensif strategisnya.”

    “Kita harus fokus bukan hanya pada pernyataan para pejabat Amerika, tetapi terutama pada tindakan nyata mereka,” kata Belousov.

    Ia menuding Washington telah keluar dari sejumlah perjanjian pembatasan senjata dan mengembangkan berbagai sistem persenjataan baru.

    Belousov menegaskan bahwa sistem pencegahan nuklir Rusia harus siap menghadapi segala ancaman, dan menambahkan bahwa lokasi uji utama negara itu di Novaya Zemlya “siap untuk setiap kemungkinan uji coba nuklir.”

    Kepala Staf Umum Rusia, Valery Gerasimov, dalam pertemuan yang sama mengatakan bahwa Amerika Serikat belum memberikan penjelasan resmi terkait pernyataan Trump mengenai uji coba nuklir.

    “Hal ini membuat kami tidak memiliki alasan untuk percaya bahwa Amerika Serikat akan menahan diri dari mempersiapkan atau melaksanakan uji coba semacam itu dalam waktu dekat,” ujarnya.

    Gerasimov memperingatkan bahwa mengabaikan tanda-tanda kesiapan AS bisa berakibat fatal bagi keamanan Rusia.

    “Pihak Amerika mungkin terus menghindari memberikan penjelasan resmi, tetapi itu tidak mengubah apa pun, karena jika kita tidak mengambil langkah yang tepat sekarang, kita akan kehilangan waktu dan peluang untuk merespons secara tepat terhadap tindakan AS,” katanya.

    Ia menambahkan bahwa masa persiapan uji coba nuklir bisa berlangsung “dari beberapa bulan hingga beberapa tahun,” yang berarti setiap keputusan perlu diambil dengan cepat agar Rusia tidak tertinggal secara strategis.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Fakta Zohran Mamdani Cetak Sejarah Jadi Walkot Muslim New York

    5 Fakta Zohran Mamdani Cetak Sejarah Jadi Walkot Muslim New York

    Jakarta

    Kancah perpolitikan Amerika Serikat (AS) dihebohkan dengan kemenangan Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York City yang baru. Pasalnya, Mamdani mencetak sejarah sebagai Wali Kota Muslim pertama di kota besar tersebut.

    Sosok Mamdani pun menuai serangan dari Presiden AS Donald Trump dan pemerintah Israel. detikcom merangkum fakta-fakta terkait sejarah baru tersebut. Berikut uraiannya.

    1. Menang Unggul di Pemilu

    Melansir Associated Press, perolehan suara Mamdani jauh mengungguli dua kandidat lainnya dalam pemilu Wali Kota New York yang digelar Selasa (4/11) waktu setempat.

    Proyeksi Associated Press yang didasarkan pada 89 persen suara yang telah dihitung, menunjukkan bahwa Mamdani, kandidat Partai Demokrat, menempati peringkat pertama dengan meraup 50,4 persen suara dukungan.

    Zohran Mamdani saat menggelar rapat umum kampanye menjelang hari pemilihan, di wilayah Queens, New York City, AS, 3 November 2025. (REUTERS/Shannon Stapleton)

    Perolehan itu jauh di atas kandidat lainnya seperti mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, kandidat independen, yang meraup 41,6 persen dan Curtis Sliwa, kandidat Partai Republik, yang hanya mendapatkan 7,1 persen suara dukungan.

    Dengan perolehan tersebut, Associated Press menetapkan Mamdani memenangi pemilu dan akan menjabat sebagai Wali Kota New York yang baru untuk menggantikan Eric Adams.

    2. Deklarasikan Era Baru

    Mamdani menyampaikan pidato kemenangannya pada Selasa (4/11) waktu setempat. Dalam pidatonya, pria kelahiran Uganda itu mendeklarasikan “era baru” perubahan politik.

    Dia mendedikasikan kemenangannya untuk kelas pekerja, dan menegaskan tekadnya untuk menjadikan Kota New York sebagai tempat yang menyambut dan merayakan keberagaman.

    “Terima kasih teman-teman. Matahari mungkin telah terbenam di atas kota kita malam ini, tetapi seperti yang pernah dikatakan Eugene Debs, ‘Saya dapat melihat fajar untuk hari yang lebih baik bagi umat manusia’,” ucap Mamdani dalam pidatonya, seperti dilansir The Guardian, Rabu (5/11).

    “Masa depan ada di tangan kita,” tegasnya.

    “Sepanjang ingatan kita, para pekerja di New York diberitahu oleh orang-orang kaya dan terpandang bahwa kekuasaan tidak seharusnya berada di tangan mereka, jari-jari memar karena mengangkat kota di lantai gudang, telapak tangan kapalan karena setang sepeda delivery, buku-buku jari terluka akibat luka bakar di dapur. Ini bukan tangan yang dibiarkan memegang kekuasaan,” ujarnya.

    “Namun, selama 12 bulan terakhir, Anda telah berani meraih sesuatu yang lebih besar. Malam ini, melawan segala rintangan, kita telah meraihnya,” kata Mamdani.

    Dalam pidatonya, Mamdani mendeklarasikan “era baru” untuk perubahan politik. “Mulai sekarang, semoga satu-satunya penyesalan kita adalah hari ini datangnya begitu lama,” ujarnya.

    Mamdani bertekad menjadikan Kota New York sebagai tempat yang menyambut dan merayakan keberagaman.

    “Di sini kita yakin untuk membela orang-orang yang kita sayangi, baik Anda seorang imigran, anggota komunitas trans, salah satu dari banyak wanita kulit hitam yang dipecat Donald Trump dari pekerjaan federal, seorang single mom yang masih menunggu harga bahan makanan turun, atau siapa pun yang terdesak, perjuangan Anda adalah perjuangan kita juga,” ujarnya.

    “Kita akan membangun Balai Kota yang berdiri teguh di samping warga Yahudi New York dan tidak goyah dalam perjuangan melawan momok antisemitisme, tempat lebih dari 1 juta warga Muslim merasa diterima, bukan hanya di lima wilayah kota ini, tapi juga di gedung-gedung kekuasaan,” cetus Mamdani.

    “New York tidak akan lagi menjadi kota tempat Anda dapat memperdagangkan Islamofobia dan memenangkan pemilu,” tegasnya.

    3. Tuai Serangan Trump

    Donald Trump sempat menyerang Mamdani saat detik-detik akhir pemilu. Trump meminta warga New York tidak memilih Zohran.

    “Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang yang terbukti dan mengaku membenci Yahudi, adalah orang bodoh!!!” tulis Trump di platform media sosialnya dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/11).

    Trump sebelumnya juga mengancam akan membatasi dana federal untuk Kota New York jika Mamdani, kandidat dari Partai Demokrat itu, menang dalam pemilihan wali kota. Trump juga menyerukan dukungan kepada rival Mamdani, Andrew Cuomo.

    “Sangat kecil kemungkinan saya akan menyumbang dana federal, selain dari jumlah minimum yang diwajibkan,” ujar Trump ketika bicara mengenai ‘jika Mamdani memenangkan pemilihan’ di media sosialnya sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (4/11).

    4. Colek Trump di Pidato Kemenangan

    Zohran Mamdani terpilih menjadi Wali Kota New York City. Dalam pidato kemenangannya, Wali Kota Muslim pertama New York itu menyebut-nyebut nama Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Dilansir CNN dan AFP, Rabu (5/11), Mamdani menentang Trump. Dia mengucapkan empat kata untuk Trump yakni ‘turn the volume up’, yang jika diartikan ‘keraskan volumenya’ merujuk kepada Trump.

    Zohran Mamdani berpidato setelah memenangkan pemilihan Wali Kota New York City 2025, pada rapat umum malam pemilihan di wilayah Brooklyn, New York City, New York, AS, 4 November 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)

    Mamdani mengatakan kemenangannya ini menunjukkan cara untuk mengalahkan Trump. Selama masa kampanye di New York, Trump selalu melemparkan kritik tajam kepada Mamdani yang merupakan sosialis Partai Demokrat dan pemuda Muslim.

    “Jika ada yang bisa menunjukkan kepada bangsa yang dikhianati oleh Donald Trump bagaimana cara mengalahkannya, maka itu adalah kota yang melahirkannya,” cetus Mamdani dalam pidato kemenangannya.

    Diketahui, tempat kelahiran Trump adalah New York. Trump lahir pada 14 Juni 1946 di Queens, New York.

    “Di masa kegelapan politik ini, New York akan menjadi cahaya,” imbuh Mamdani.

    5. Dikecam Menteri Israel

    Menteri Diaspora Israel mengecam Mamdani dan menyebutnya sebagai “pendukung Hamas”. Dia bahkan menyerukan warga Yahudi di kota itu untuk pindah ke Israel setelah kemenangan Mamdani.

    “Kota yang pernah menjadi simbol kebebasan global telah menyerahkan kuncinya kepada seorang pendukung Hamas,” tulis Menteri Diaspora dan Pemberantasan Antisemitisme, Amichai Chikli, di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Rabu (5/11).

    Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pandangan Mamdani “tidak jauh dari pandangan para fanatik jihadis yang, 25 tahun lalu, membunuh tiga ribu warganya sendiri,” merujuk pada serangan 11 September 2001 oleh kelompok Al-Qaeda di New York dan Washington.

    Mamdani adalah pendukung setia perjuangan Palestina. Posisinya terhadap Israel — yang ia sebut sebagai “rezim apartheid” sekaligus mencap perang di Gaza sebagai “genosida” — telah memicu kemarahan sebagian komunitas Yahudi.

    “New York tidak akan pernah sama lagi, terutama bagi komunitas Yahudinya,” tulis Chikli dalam unggahan di X.

    “Saya mengundang orang-orang Yahudi di New York untuk secara serius mempertimbangkan untuk menjadikan Tanah Israel sebagai rumah baru mereka,” cetusnya.

    Halaman 2 dari 5

    (fca/ygs)