kab/kota: Washington

  • Senat AS Bahas Paket Anggaran Sementara untuk Akhiri Shutdown Pemerintah

    Senat AS Bahas Paket Anggaran Sementara untuk Akhiri Shutdown Pemerintah

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemimpin Partai Republik di Senat AS, John Thune, menyebut kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan (government shutdown) selama 40 hari mulai mengerucut, dengan rencana pemungutan suara uji coba pada Minggu (9/11/2025) waktu setempat untuk paket anggaran terbatas.

    Namun, belum jelas apakah Partai Demokrat akan mendukung langkah tersebut. Sebagian besar anggota Demokrat tetap bersikeras agar perpanjangan subsidi Obamacare bagi warga berpenghasilan rendah selama satu tahun dimasukkan dalam kesepakatan pembukaan kembali pemerintahan.

    Melansir Bloomberg pada Senin (10/11/2025), Thune mengatakan di Gedung Capitol bahwa dia akan mengamati hasil pemungutan suara untuk melihat apakah ada 10 suara tambahan dari Demokrat yang mendukung. 

    Dia menambahkan, teks paket baru tersebut akan segera dirilis, dan pemungutan suara diperkirakan berlangsung dalam 4 hingga 6 jam setelahnya.

    Sementara itu, Menteri Perhubungan Sean Duffy memperingatkan lalu lintas udara bisa melambat drastis selama libur Thanksgiving jika kebuntuan anggaran tidak segera berakhir. 

    Senat menyiapkan rancangan undang-undang sementara yang akan mendanai Departemen Pertanian, Departemen Urusan Veteran, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), serta lembaga legislatif hingga 30 September 2026. Lembaga pemerintah lainnya kemungkinan akan mendapatkan dana hingga 31 Januari 2026.

    Untuk pertama kalinya sejak penutupan dimulai, para senator tetap berada di Washington selama akhir pekan setelah Presiden Donald Trump menegur mereka agar tidak meninggalkan kota sebelum kebuntuan anggaran terselesaikan.

    Partai Demokrat, yang baru saja meraih kemenangan besar dalam pemilu lokal di sejumlah negara bagian, sempat melunakkan tuntutan mereka dengan menawarkan perpanjangan kredit pajak untuk subsidi Obamacare selama satu tahun sebagai imbalan pembukaan kembali pemerintahan. 

    Namun, Partai Republik langsung menolak usulan itu, meski kedua kubu mulai melakukan pembicaraan informal untuk mencari jalan tengah.

    Trump terus menekan senator Partai Republik melalui media sosial agar menghapus aturan filibuster, sehingga partainya bisa meloloskan RUU dengan suara mayoritas sederhana tanpa memerlukan 60 suara dukungan. 

    Dia juga melontarkan ide memberikan bantuan langsung kepada warga untuk membayar biaya kesehatan, tanpa menunjukkan keinginan bernegosiasi dengan Demokrat.

    “Selama beberapa minggu terakhir, ia lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan golf ketimbang berbicara dengan anggota Demokrat yang mewakili setengah populasi negara ini untuk mencari solusi bipartisan,” ujar Pemimpin Demokrat di DPR Hakeem Jeffries.

    Dampak penutupan pemerintahan kian terasa seiring berlarutnya krisis ini. Pegawai federal belum menerima gaji, sementara dana darurat untuk membiayai tunjangan dan membayar personel militer semakin menipis. Tumpukan permohonan pengembalian pajak, pinjaman usaha kecil, dan aplikasi federal lainnya juga terus meningkat.

    Para anggota parlemen memperingatkan sejumlah titik kritis — mulai dari kekacauan penerbangan hingga keterlambatan bantuan pangan — yang bisa menjadi pemicu diakhirinya shutdown. Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda jelas kapan kebuntuan tersebut akan berakhir, meningkatkan ketidakpastian politik dan ekonomi.

    Penutupan pemerintahan ini diperkirakan menelan biaya sekitar US$15 miliar per pekan bagi perekonomian AS. Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan, shutdown dapat memangkas pertumbuhan PDB riil tahunan sebesar 1,5% pada kuartal keempat tahun ini. 

    Sentimen konsumen juga turun ke level terendah dalam tiga tahun pada Jumat lalu di tengah kekhawatiran terhadap harga, pekerjaan, dan dampak penutupan pemerintahan yang berkepanjangan.

  • AS Masih Shutdown, Efeknya ke Loyalis Trump Begini

    AS Masih Shutdown, Efeknya ke Loyalis Trump Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Amerika Serikat (AS) masih mengalami penutupan sebagian atau shutdown terpanjang dalam sejarah negara itu, yang kini berdampak pada jutaan warga, termasuk para pendukung Presiden Donald Trump. Dari gaji pegawai federal hingga tunjangan publik, banyak warga kehilangan akses terhadap kebutuhan dasar mereka akibat kebijakan ini.

    Namun, wawancara Reuters dengan lima pemilih Trump – bagian dari kelompok 20 orang yang diwawancarai setiap bulan sejak Februari – menunjukkan bahwa gangguan ini tidak mengubah pandangan mereka terhadap kinerja sang presiden. Baik Partai Demokrat maupun Republik kini sama-sama khawatir akan dampak politik yang ditimbulkan oleh shutdown berkepanjangan tersebut.

    Hasil jajak pendapat Reuters-Ipsos menunjukkan dua perlima warga Amerika menyalahkan Partai Demokrat atas kebuntuan ini, karena menolak membuka kembali pemerintahan tanpa perpanjangan subsidi asuransi kesehatan melalui Affordable Care Act. Sebagian kecil responden menilai kedua partai sama-sama bersalah atau mengkritik Trump karena berupaya menggunakan shutdown untuk melakukan pemutusan kerja massal pegawai federal, meskipun langkah itu sementara diblokir oleh pengadilan.

    Salah satu pendukung Trump, Joyce Kenney (74), pensiunan asal Arizona, ikut terdampak karena penyewa rumahnya yang bekerja di lembaga sosial federal kini dirumahkan. Pendapatannya menurun karena penyewa tersebut hanya menerima tunjangan pengangguran dua pertiga dari gaji normalnya, sehingga sulit membayar sewa sebesar US$2.000 per bulan.

    Kenney menyebut kondisi ini sebagai “efek domino”, di mana ketidakpastian pendapatan menyebar dari satu pihak ke pihak lain. Ia juga kehilangan pembayaran dari Departemen Pertanian AS untuk usaha keluarganya di Montana, dan menuding Partai Demokrat sebagai penyebab utama shutdown karena perdebatan terkait subsidi kesehatan.

    Sementara itu, Steve Egan (65), pengusaha kecil di Tampa, Florida, mengaku kehilangan pesanan senilai US$4.000 dari rumah sakit veteran akibat pembatalan acara festival tahunan. Ia juga menghadapi keterlambatan pengiriman barang impor karena gangguan di sektor penerbangan dan bea cukai selama shutdown.

    Egan yang pernah menyatakan penyesalan telah memilih Trump kini menyalahkan kedua partai atas kebuntuan ini. Meski begitu, ia berharap Partai Republik mau menyetujui perpanjangan subsidi asuransi kesehatan agar pemerintahan bisa kembali berjalan.

    Foto: Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Kediaman Duta Besar AS di Tokyo, Jepang, 28 Oktober 2025. (REUTERS/Evelyn Hockstein)
    Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Kediaman Duta Besar AS di Tokyo, Jepang, 28 Oktober 2025. (REUTERS/Evelyn Hockstein)

    Dampak shutdown juga dirasakan Robert Billups (34), seorang akuntan di Washington State, yang kesulitan mencari pekerjaan karena banyak posisi kontraktor federal dibekukan. Ibunya, seorang pegawai kontrak di Internal Revenue Service (IRS), juga dirumahkan sejak awal Oktober dan mulai khawatir jika situasi terus berlanjut.

    Billups menilai, walau ibunya menyalahkan Partai Republik karena menolak mendukung subsidi kesehatan, ia memahami alasan mereka ingin membatasi pengeluaran negara. Menurutnya, tidak ada pihak yang menang dalam situasi ini karena polarisasi politik justru merugikan kedua kubu.

    Kekhawatiran juga muncul dari Amanda Taylor (52), pegawai perusahaan asuransi di Georgia, yang takut suaminya di lembaga federal akan segera dirumahkan. Pendapatan suaminya menjadi tumpuan utama keluarga, termasuk pembayaran hipotek rumah baru mereka.

    Taylor mengaku kerap menerima permintaan keringanan dari nasabah yang tak lagi mampu membayar premi asuransi akibat tidak menerima gaji. Ia menyalahkan Partai Demokrat “100%” atas shutdown, menilai mereka seharusnya menyetujui anggaran terlebih dahulu sebelum memperjuangkan perpanjangan subsidi Obamacare.

    Dampak penutupan pemerintahan juga terasa di kalangan penerima tunjangan publik seperti Juan Rivera (26), seorang kreator konten di California. Ia menunda operasi gigi setelah dokter memperingatkan kemungkinan penundaan klaim karena kekurangan staf di lembaga asuransi publik.

    Rivera menuduh Partai Demokrat bersikap munafik karena menolak rancangan resolusi darurat untuk membuka kembali pemerintahan, padahal mereka pernah menyetujuinya di masa lalu. Ia juga menilai subsidi Affordable Care Act yang ingin diperpanjang tidak efektif, karena biaya asuransi tetap tinggi dan sistemnya perlu diperbaiki secara menyeluruh.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kunjungan Bersejarah Presiden Suriah Usai Dihapus dari Daftar Hitam AS

    Kunjungan Bersejarah Presiden Suriah Usai Dihapus dari Daftar Hitam AS

    Washington DC

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa akan melakukan kunjungan bersejarah dengan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. Kunjungan dilakukan Sharaa sehari setelah AS menghapusnya dari daftar hitam terorisme.

    Dilansir AFP, Minggu (9/11/2025), Sharaa, yang pasukan pemberontaknya menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (10/11) waktu setempat.

    Kunjungan ini merupakan yang pertama kali dilakukan presiden Suriah ke AS sejak negara itu merdeka pada tahun 1946. Pemimpin sementara Suriah itu sebenarnya telah bertemu Trump di Riyadh, Arab Saudi, pada Mei lalu.

    Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan Sharaa ‘diharapkan’ akan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS melawan ISIS. AS juga berencana membangun pangkalan militer di dekat Damaskus ‘untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan memantau perkembangan antara Suriah dan Israel’.

    Keputusan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (7/11) untuk menghapus Sharaa dari daftar hitam sudah diperkirakan secara luas. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tommy Pigott, mengatakan pemerintahan Sharaa telah memenuhi tuntutan AS, termasuk berupaya menemukan warga AS yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.

    “Tindakan ini diambil sebagai pengakuan atas kemajuan yang ditunjukkan oleh kepemimpinan Suriah setelah kepergian Bashar al-Assad dan lebih dari 50 tahun penindasan di bawah rezim Assad,” kata Pigott.

    Juru bicara tersebut menambahkan penghapusan daftar hitam oleh AS akan mendorong ‘keamanan dan stabilitas regional serta proses politik yang inklusif, dipimpin dan dimiliki oleh Suriah’. Kunjungan Sharaa ke Washington dilakukan setelah kunjungan bersejarahnya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September lalu.

    Kunjungan itu merupakan kunjungan pertamanya ke tanah AS. Sharaa juga presiden Suriah pertama dalam beberapa dekade yang berpidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York.

    Pada Kamis (6/11), Washington memimpin pemungutan suara oleh Dewan Keamanan untuk mencabut sanksi PBB terhadapnya. Kelompok Sharaa, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dulunya berafiliasi dengan Al-Qaeda juga telah dihapus dari daftar kelompok teroris oleh Washington pada bulan Juli.

    Sejak berkuasa, para pemimpin baru Suriah berupaya melepaskan diri dari masa lalu mereka yang penuh kekerasan. Mereka berupaya menampilkan citra moderat yang lebih dapat ditoleransi oleh rakyat Suriah dan kekuatan asing.

    “Kunjungan ke Gedung Putih merupakan bukti lebih lanjut atas komitmen AS terhadap Suriah yang baru dan momen yang sangat simbolis bagi pemimpin baru negara tersebut, yang dengan demikian menandai langkah selanjutnya dalam transformasinya yang menakjubkan dari pemimpin militan menjadi negarawan global,” ujar Direktur Program AS International Crisis Group, Michael Hanna.

    Sharaa diprediksi akan mencari dana untuk pembangunan ulang Suriah setelah 13 tahun perang saudara yang brutal. Pada Oktober lalu, Bank Dunia menetapkan ‘perkiraan terbaik konservatif’ untuk biaya pembangunan kembali Suriah sebesar USD 216 miliar.

    Lihat juga Video ‘Ancaman Trump ke Nigeria: Setop Bantuan hingga Operasi Militer’:

    Halaman 2 dari 3

    (haf/rfs)

  • Bandara Amerika Chaos, 1.700 Penerbangan Dibatalkan

    Bandara Amerika Chaos, 1.700 Penerbangan Dibatalkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lebih dari 1.700 penerbangan telah dibatalkan di Amerika Serikat, sejak Jumat hingga Minggu. Kondisi itu dipicu kekurangan staf pengontrol lalu lintas udara di tengah penutupan pemerintah AS atau shutdown yang belum tampak kapan berakhir.

    CNN Internasional juga melaporkan, maskapai penerbangan mulai menerapkan pengurangan 4% jadwal penerbangan domestik di 40 bandara yang menjadi objek pengelolaan Administrasi Penerbangan Federal (FAA).

    Pemangkasan jadwal penerbangan ditujukan untuk menjaga keselamatan perjalanan udara secara sementara, imbas beberapa pengontrol lalu lintas udara dan petugas pemeriksa keamanan federal di bandara tidak masuk kerja karena tidak menerima gaji.

    Sepekan ke depan, maskapai penerbangan akan meningkatkan pembatalan penerbangan hingga 10% mulai Jumat jika shutdown pemerintah AS tetap tidak terselesaikan.

    Mantan wakil administrator FAA, Dan Elwell mengatakan, penutupan tersebut kemungkinan akan mengganggu rencana perjalanan liburan akhir tahun jika tidak ada kesepakatan yang tercapai.

    Foto: Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah government shutdown di AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

    “Saya yakin kondisi ini akan sangat mengganggu rencana perjalanan Thanksgiving,” kata Elwell tentang pengurangan penerbangan. “Dan semoga saja kita tidak sampai di sana.”

    Elwell, yang bertugas di pemerintahan Trump pertama, mengatakan penundaan penerbangan akibat penutupan pemerintah terlama kedua yang dimulai pada 2018 “sebenarnya membuat orang kembali berunding dan mengakhiri penutupan pada 2019.”

    Untuk saat ini para pelancong masih dapat melihat pengurangan penerbangan bahkan jika pemerintah membuka kembali penerbangan pekan depan, karena perintah FAA mengharuskan maskapai penerbangan untuk membatalkan penerbangan beberapa hari sebelumnya.

    Perintah darurat oleh FAA pada hari Kamis mengatakan maskapai penerbangan harus mengurangi lalu lintas sebesar 4%, yang mengakibatkan sekitar 800 pembatalan penerbangan pada hari Jumat dan meningkat menjadi lebih dari 1.000 sepanjang hari, menurut FlightAware.

    Pada hari Sabtu, terdapat lebih dari 1.500 pembatalan penerbangan dan lebih dari 6.600 penundaan, menurut situs web pelacakan penerbangan. Lebih dari 1.000 penerbangan telah dibatalkan untuk hari Minggu dan lebih dari 240 penerbangan tertunda.

    Maskapai penerbangan akan diharuskan mengurangi 6% penerbangannya ke 40 bandara tersebut pada hari Selasa, 8% pada hari Kamis, dan 10% pada hari Jumat depan jika penutupan berlanjut, kata FAA.

    Persentasenya bisa naik hingga 15-20% jika kebuntuan di Kongres tidak berakhir “dalam waktu dekat,” kata Menteri Perhubungan Sean Duffy.

    Dampak gangguan perjalanan udara akibat penutupan kemungkinan akan terus berlanjut bahkan jika Kongres membuat kesepakatan untuk membuka kembali pemerintahan, karena sekretaris transportasi mengatakan pengendali lalu lintas udara mungkin tidak segera kembali bekerja.

    FAA menyatakan fasilitas kendali udara di seluruh negeri kekurangan staf sebanyak 42 kali pada Sabtu. Masalah terus berlanjut meskipun pembatalan penerbangan dirancang untuk mengurangi beban para pengendali yang kesulitan mengatasi penutupan.

    Aaron Barker, seorang pegawai Badan Keamanan Transportasi dan pemimpin Serikat Pekerja Pemerintah Amerika, mengatakan baik dia maupun rekan-rekannya tidak mampu memenuhi kebutuhan selama penutupan karena tidak mendapatkan gaji penuh.

    “Kita sekarang berada di titik di mana hari ini seharusnya menjadi hari gajian bagi para petugas,” ujarnya kepada CNN pada Sabtu.

    Maskapai penerbangan besar telah mengumumkan pembatalan lebih lanjut terhadap ratusan penerbangan yang dijadwalkan sepanjang akhir pekan setelah lebih dari 1.000 penerbangan dikurangi pada hari Jumat.

    American Airlines akan memangkas 220 penerbangan dari jadwalnya hingga Senin, kata seorang juru bicara kepada CNN.

    Sementara itu, United Airlines mengumumkan ratusan pemangkasan hingga awal minggu depan, termasuk 168 pada hari Sabtu; 158 pada hari Minggu; 190 pada hari Senin dan 269 pada hari Selasa.

    Southwest Airlines membatalkan sekitar 100 penerbangan pada Sabtu dan 150 penerbangan pada Minggu untuk mematuhi perintah FAA, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa maskapai tersebut telah mengurangi jadwalnya sebesar 4% hingga Senin di 34 dari 117 bandara yang dilayaninya.

    Lebih dari 140 penerbangan Delta dan 140 penerbangan Delta Connection juga telah dibatalkan. “Pembatalan tambahan untuk hari Minggu diperkirakan akan terjadi,” kata maskapai tersebut dalam siaran pers.

    Maskapai penerbangan besar seperti American, Delta, Southwest, United dan Frontier semuanya menggratiskan biaya bagi penumpang yang ingin mengubah tiket mereka.

    Kacaunya jadwal penerbangan terburuk terjadi di tiga bandara utama yang melayani wilayah Kota New York. Bandara-bandara itu mengalami penundaan selama berjam-jam pada hari Sabtu karena kekurangan staf, menurut FAA.

    Penghentian sementara turut dikeluarkan untuk penerbangan yang menuju Bandara Internasional Newark Liberty pada hari Sabtu setelah FAA mencatat penerbangan menuju bandara tersebut ditunda rata-rata lebih dari empat jam sebelumnya pada hari itu.

    Penerbangan yang menuju Bandara LaGuardia tertunda hampir satu jam, sementara keberangkatan juga tertunda rata-rata 75 menit dan terus bertambah. Penerbangan menuju Bandara Internasional John F. Kennedy tertunda rata-rata lebih dari 2,5 jam, sementara keberangkatan dari bandara saat ini tertunda rata-rata 105 menit.

    Selain itu, penerbangan yang tiba di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta tertunda rata-rata lima setengah jam, kata FAA.

    Pada hari Jumat, Bandara Nasional Reagan di Washington, DC menghadapi gangguan paling parah, dengan hampir 80 penerbangan dibatalkan dan hampir setengah dari semua kedatangan ditunda, menurut situs pelacakan FlightAware .

    Chicago O’Hare, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, Bandara Internasional Denver, dan Bandara Dallas-Fort Worth juga mengalami puluhan pembatalan dan ratusan penundaan, menurut data FlightAware. Di Pantai Barat, Bandara Internasional Los Angeles dan Bandara Internasional San Francisco melaporkan masalah serupa.

    Bandara lain yang terkena dampak termasuk Boston Logan, Phoenix Sky Harbor, Seattle-Tacoma dan Orlando International, semuanya melaporkan pelambatan menjelang akhir pekan.

    Di tingkat internasional, pusat-pusat utama seperti Amsterdam Schiphol, Toronto Pearson, dan Tokyo Haneda, mengalami pembatalan yang meningkat hingga dua digit.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 1.400 Penerbangan Dibatalkan dalam Sehari di AS Buntut Kebuntuan Anggaran

    1.400 Penerbangan Dibatalkan dalam Sehari di AS Buntut Kebuntuan Anggaran

    Washington DC

    Lebih dari 1.400 penerbangan ke, dari, atau di dalam Amerika Serikat (AS) dibatalkan pada Sabtu kemarin. Otoritas AS juga meminta maskapai penerbangan untuk mengurangi lalu lintas selama penutupan pemerintah federal.

    Dilansir BBC, Minggu (9/11/2025), data dari pelacak penerbangan FlightAware menunjukkan hampir 6.000 penerbangan juga ditunda pada Sabtu (8/11). Jumlah itu turun dari lebih dari 7.000 penundaan pada hari Jumat (7/11).

    Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengumumkan mereka akan mengurangi kapasitas perjalanan udara hingga 10% di 40 bandara tersibuk di negara itu karena para pengendali lalu lintas udara, yang bekerja tanpa bayaran selama penutupan pemerintah federal, melaporkan kelelahan.

    Partai Republik dan Demokrat sejauh ini masih terpecah belah mengenai cara mengakhiri kebuntuan di Kongres. Sementara, penutupan pemerintah federal yang dimulai 1 Oktober terus berlanjut.

    Hari Sabtu menandai hari ke-39 penutupan terpanjang dalam sejarah karena Partai Republik dan Demokrat masih belum menyepakati resolusi pendanaan untuk membuka kembali pemerintah. Para senator terus berada di Washington selama akhir pekan untuk negosiasi bipartisan yang bertujuan mengakhiri penutupan pemerintah federal.

    Dampak penutupan itu dirasakan oleh semakin banyak warga AS di tengah pemotongan dana bantuan pangan dan gangguan penerbangan. Dalam sebuah pernyataan, American Airlines mendesak ‘para pemimpin di Washington DC untuk segera mencapai resolusi guna mengakhiri penutupan’.

    Bandara Internasional Newark Liberty di New Jersey mengalami salah satu waktu tunggu terlama. Hingga Sabtu sore, kedatangan di bandara tersebut tertunda rata-rata lebih dari 4 jam, sementara keberangkatan dari bandara tertunda rata-rata 1,5 jam.

    Bandara dengan penerbangan terbanyak yang dibatalkan pada hari Sabtu, baik ke maupun dari lokasi tersebut, adalah Bandara Internasional Charlotte/Douglas, Bandara Internasional Newark Liberty, dan Bandara Internasional Chicago O’Hare.

    Keberangkatan ke Bandara Internasional John F Kennedy, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, dan Bandara LaGuardia masing-masing tertunda hampir 3 jam, lebih dari 2,5 jam, dan sekitar 1 jam. Kondisi ini diperkirakan dapat semakin parah dengan semakin dekatnya liburan Thanksgiving pada 27 November yang menjadi salah satu musim perjalanan tersibuk di AS.

    Bukan hanya penerbangan komersial yang terdampak. Pembatasan penggunaan jet pribadi juga diberlakukan.

    “Kami telah mengurangi volume di bandara-bandara dengan lalu lintas tinggi alih-alih menggunakan jet pribadi yang memanfaatkan bandara atau lapangan terbang yang lebih kecil agar petugas kontrol lalu lintas yang sibuk dapat fokus pada penerbangan komersial. Itu wajar,” tulis Menteri Transportasi AS, Duffy.

    FAA sendiri telah mengumumkan pengurangan penerbangan akan dilakukan secara bertahap dimulai dari 4% penerbangan pada Jumat (7/11) sebelum meningkat menjadi 6% pada 11 November, 8% pada 13 November, dan 10% penuh pada 14 November. FAA mengatakan pengurangan tersebut diperlukan untuk menjaga keselamatan karena para pengendali lalu lintas udara telah bekerja terlalu keras selama penutupan.

    Sebagai pekerja esensial, para pengendali lalu lintas udara diharuskan untuk terus bekerja tanpa bayaran dan akibatnya banyak yang tidak masuk kerja karena sakit atau mengambil pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan. Para pengendali lalu lintas udara hanyalah sebagian dari 1,4 juta pegawai federal yang telah bekerja tanpa bayaran atau dipaksa bekerja selama penutupan pemerintah federal.

    Faktor lain yang memengaruhi perjalanan udara adalah sebagian besar dari 64.000 agen Badan Keamanan Transportasi (TSA) juga tidak dibayar selama penutupan berlangsung. Selama penutupan pemerintah sebelumnya, di bawah Presiden AS Donald Trump pada tahun 2018, ditemukan hingga 10% staf TSA memilih untuk tinggal di rumah daripada bekerja secara gratis.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Presiden Suriah Bakal Lakukan Pertemuan Bersejarah dengan Trump di AS

    Presiden Suriah Bakal Lakukan Pertemuan Bersejarah dengan Trump di AS

    Washington DC

    Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa tiba di Amerika Serikat (AS) untuk kunjungan resmi bersejarah. Hal itu dilakukan Sharaa sehari setelah Washington menghapusnya dari daftar hitam terorisme.

    Dilansir AFP, Minggu (9/11/2025), Sharaa, yang pasukan pemberontaknya menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada Senin (10/11) waktu setempat.

    Ini adalah kunjungan pertama presiden Suriah ke AS sejak negara itu merdeka pada tahun 1946. Pemimpin sementara Suriha tersebut telah bertemu Trump pertama kalinya di Riyadh, Arab Saudi, selama kunjungan regional Presiden AS pada Mei lalu.

    Utusan AS untuk Suriah, Tom Barrack, mengatakan bahwa Sharaa ‘diharapkan’ akan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS melawan ISIS. AS juga berencana membangun pangkalan militer di dekat Damaskus ‘untuk mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dan memantau perkembangan antara Suriah dan Israel’.

    Keputusan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (7/11) untuk menghapus Sharaa dari daftar hitam sudah diperkirakan secara luas. Juru bicara Departemen Luar Negeri, Tommy Pigott, mengatakan pemerintahan Sharaa telah memenuhi tuntutan AS, termasuk berupaya menemukan warga Amerika yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.

    “Tindakan ini diambil sebagai pengakuan atas kemajuan yang ditunjukkan oleh kepemimpinan Suriah setelah kepergian Bashar al-Assad dan lebih dari 50 tahun penindasan di bawah rezim Assad,” kata Pigott.

    Juru bicara tersebut menambahkan penghapusan daftar hitam oleh AS akan mendorong ‘keamanan dan stabilitas regional serta proses politik yang inklusif, dipimpin dan dimiliki oleh Suriah’. Kunjungan Sharaa ke Washington dilakukan setelah kunjungan bersejarahnya ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September lalu.

    Kunjungan itu merupakan kunjungan pertamanya ke tanah AS. Sharaa juga presiden Suriah pertama dalam beberapa dekade yang berpidato di hadapan Majelis Umum PBB di New York.

    Pada Kamis (6/11), Washington memimpin pemungutan suara oleh Dewan Keamanan untuk mencabut sanksi PBB terhadapnya. Kelompok Sharaa, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang dulunya berafiliasi dengan Al-Qaeda juga telah dihapus dari daftar kelompok teroris oleh Washington pada bulan Juli.

    Sejak berkuasa, para pemimpin baru Suriah telah berusaha melepaskan diri dari masa lalu mereka yang penuh kekerasan dan menampilkan citra moderat yang lebih dapat ditoleransi oleh rakyat Suriah dan kekuatan asing.

    “Kunjungan ke Gedung Putih merupakan bukti lebih lanjut atas komitmen AS terhadap Suriah yang baru dan momen yang sangat simbolis bagi pemimpin baru negara tersebut, yang dengan demikian menandai langkah selanjutnya dalam transformasinya yang menakjubkan dari pemimpin militan menjadi negarawan global,” ujar Direktur Program AS International Crisis Group, Michael Hanna.

    Sharaa diperkirakan akan mencari dana untuk Suriah, yang menghadapi tantangan signifikan dalam pembangunan kembali setelah 13 tahun perang saudara yang brutal. Pada bulan Oktober, Bank Dunia menetapkan ‘perkiraan terbaik konservatif’ untuk biaya pembangunan kembali Suriah sebesar USD 216 miliar.

    Lihat juga Video ‘Presiden Suriah soal Trump Akan Cabut Sanksi: Keputusan Bersejarah!’:

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • Bantahan Iran ke AS soal Tuduhan Mau Bunuh Dubes Israel di Meksiko

    Bantahan Iran ke AS soal Tuduhan Mau Bunuh Dubes Israel di Meksiko

    Jakarta

    Iran membantah keras tuduhan Amerika Serikat (AS) yang menuding Teheran berencana membunuh Duta Besar Israel untuk Meksiko, Eniat Kranz Neiger. Pemerintah Iran menilai tuduhan tersebut sebagai fitnah politik yang bertujuan merusak hubungan diplomatiknya dengan Meksiko.

    Pernyataan bantahan itu muncul tak lama setelah pejabat AS mengklaim telah menggagalkan upaya pembunuhan yang diduga disusun oleh Pasukan Quds, unit elite Garda Revolusi Iran. Washington menyebut rencana itu aktif sejak akhir 2024 dan berhasil dicegah pada tahun ini.

    AS Tuduh Iran Berencana Bunuh Dubes Israel

    Pejabat AS yang berbicara secara anonim kepada Reuters dan AFP mengatakan, rencana pembunuhan terhadap Dubes Israel di Meksiko telah disusun sejak akhir tahun lalu. “Rencana tersebut telah digagalkan dan tidak menimbulkan ancaman pada saat ini,” ujarnya, dikutip Sabtu (8/11/2025).

    Menurut sumber yang sama, Pasukan Quds diduga merekrut agen dari Kedutaan Besar Iran di Venezuela untuk melancarkan operasi itu. Venezuela, yang presidennya Nicolas Maduro dikenal beraliansi taktis dengan Teheran, disebut menjadi salah satu titik koneksi dalam dugaan plot tersebut. Namun pejabat AS itu menolak menjelaskan secara detail bagaimana rencana itu berhasil digagalkan.

    Otoritas Israel dalam pernyataan terpisah menyebut pemerintah Meksiko turut berperan dalam mencegah rencana tersebut. Namun, Kementerian Luar Negeri Meksiko menegaskan bahwa pihaknya “tidak menerima informasi apa pun” mengenai rencana pembunuhan Dubes Israel di wilayahnya.

    Bantahan Iran dan Hubungannya dengan Meksiko

    Kedutaan Besar Iran di Meksiko melalui pernyataan resmi di media sosial X menolak tuduhan tersebut. “Itu merupakan rekayasa media, sebuah kebohongan besar,” tegas pernyataan Kedubes Iran seperti dilansir AFP.

    Iran menilai tuduhan yang dilontarkan Washington dimaksudkan untuk mengganggu hubungan baik antara Teheran dan Mexico City. “Tujuannya adalah untuk merusak hubungan yang bersahabat dan historis antara kedua negara (Meksiko dan Iran), yang dengan tegas kami tolak,” lanjut pernyataan itu.

    Kedubes Iran juga menekankan bahwa hubungan diplomatiknya dengan Meksiko selama ini berjalan baik dan berdasarkan prinsip saling menghormati. Pemerintah Meksiko sendiri menyatakan terbuka untuk kerja sama keamanan yang “saling menghormati dan terkoordinasi, selalu dalam kerangka kedaulatan nasional”.

    Respons Meksiko

    Sikap Meksiko dinilai hati-hati di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Negara tersebut memiliki kebijakan luar negeri yang menekankan prinsip non-intervensi, berbeda dari sejumlah negara Amerika Latin lain yang banyak mendukung blok tertentu dalam konflik Timur Tengah.

    Meksiko diketahui mendukung penyelidikan atas tuduhan kejahatan perang oleh Israel di Jalur Gaza, namun tetap mempertahankan hubungan diplomatik yang baik dengan Tel Aviv. Dubes Israel untuk Meksiko, Eniat Kranz Neiger, menyebut bahwa otoritas keamanan dan intelijen Meksiko “bertindak untuk menetralisir ancaman ini”.

    Halaman 2 dari 3

    (wia/jbr)

  • Di Depan Trump, Menkes AS Puji Inovasi Sistem Kesehatan RI

    Di Depan Trump, Menkes AS Puji Inovasi Sistem Kesehatan RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di depan Presiden Donald Trump dalam sebuah konferensi pers, Menteri Kesehatan Amerika Serikat Robert F. Kennedy Jr. memuji kemajuan sistem kesehatan yang ada di Indonesia.

    Pria yang akrab di sapa RFK itu mengatakan bahwa ada dua inovasi besar yang dilakukan Indonesia hingga sukses meningkatkan kualitas kesehatan warganya.

    RFK mengatakan hal ini dalam acara “Making Health Technology Great” di Gedung Putih pada 30 Juli lalu. Ia mengatakannya usai bertemu dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada April lalu.

    “Sekitar tiga minggu yang lalu, saya bertemu dengan menteri kesehatan Indonesia. Indonesia hari ini dianggap sebagai bangsa dengan perkembangan tertinggi di muka bumi,” kata RFK di hadapan Trump, dikutip dari video di YouTube Forbes, Sabtu (8/11/2025).

    “Sejak tahun 1990, mereka telah meningkatkan usia (harapan hidup) perempuan sebesar delapan tahun dan laki-laki sebesar sembilan tahun. Tidak ada negara lain yang memiliki catatan seperti itu,” lanjutnya.

    RFK menjelaskan inovasi pertama yang memungkinkan Indonesia mencapai hasil luar biasa tersebut yaitu kebijakan yang mendorong masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan olahan.

    Di Indonesia, kata dia, masyarakat tak dibolehkan makan makanan olahan dan akan ‘dihukum’ bila mengonsumsinya.

    “Anda dibayar untuk tidak mengonsumsi makanan olahan dan ‘dihukum’ karena makan makanan olahan,” ujarnya.

    Selanjutnya, ada sistem informasi digital yang memungkinkan masyarakat memantau catatan kesehatan masing-masing.

    Ia menilai, sistem ini benar-benar mengubah Indonesia karena selain memudahkan warga, juga memudahkan tenaga kesehatan (nakes) memberikan layanan kesehatan terbaik dan tepat.

    “Dia (Menkes Budi) menunjukkan aplikasi yang digunakan di Indonesia, di mana setiap orang punya catatan kesehatan seperti tinggi badan, berat badan, golongan darah, BMI, rekam jantung, diabetes, kolesterol, serta catatan kesehatan lain,” kata RFK.

    “Jika seseorang pergi ke dokter di kota lain, mereka tidak perlu melakukan seperti yang kita lakukan di sini, yakni duduk dengan clipboard dan mesin faks untuk memperoleh catatan kesehatan pasien. Semua itu sudah tersedia dan itu memungkinkan tenaga kesehatan memberikan pengobatan yang lebih baik,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, RFK juga mengatakan ada aplikasi di Indonesia yang mirip dengan Yuka milik Prancis, yang memberikan individu sejumlah pilihan makanan sehat saat mendatangi toko.

    “Jika Anda memiliki catatan medis, Anda bisa mendapatkan rekomendasi yang dipersonalisasi dan aplikasi itu juga akan memberi Anda saran mengenai alternatif yang lebih baik,” ucapnya.

    Diketahui pada April lalu, Menkes Budi bertemu RFK di Washington DC. Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri Kesehatan berbagi pandangan mengenai kebijakan dan sistem kesehatan yang tengah dijalankan, serta strategi untuk meningkatkan layanan kesehatan di masing-masing negara.

    Budi saat itu menjelaskan soal program Cek Kesehatan Gratis yang sedang dilakukan di Indonesia.

    Program ini bertujuan mengendalikan faktor risiko, mendeteksi penyakit sejak dini, beserta memberikan pengobatan yang lebih cepat. Pada kesempatan tersebut, Budi turut memperkenalkan sistem informasi digital RI yang dirancang untuk mendukung pelaksanaan program tersebut.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Presiden Iran Akui Inginkan Perdamaian, Tapi Tolak Setop Program Nuklir

    Presiden Iran Akui Inginkan Perdamaian, Tapi Tolak Setop Program Nuklir

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya menginginkan perdamaian. Namun Pezeshkian juga menegaskan bahwa Teheran tidak akan dipaksa untuk menghentikan program nuklir dan rudalnya.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengungkapkan pada Kamis (6/11) bahwa Iran telah menanyakan apakah sanksi-sanksi Washington terhadap negara itu dapat dicabut.

    Pezeshkian dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/11/2025), mengatakan Iran bersedia melakukan perundingan, namun menolak tunduk terhadap paksaan untuk menghentikan program nuklirnya.

    “Kami bersedia mengadakan perundingan di bawah kerangka kerja internasional, tetapi tidak jika mereka mengatakan Anda tidak dapat memiliki ilmu pengetahuan (nuklir), atau hak untuk mempertahankan diri (dengan rudal), atau kami akan mengebom Anda,” kata Pezeshkian dalam pernyataannya.

    Iran telah berulang kali menepis kemungkinan negosiasi mengenai kemampuan pertahanan, termasuk program rudalnya, dan gagasan untuk menghentikan semua pengayaan uranium di wilayahnya.

    “Kami ingin hidup di dunia dengan damai dan aman, tetapi tidak dipermalukan, dan tidak dapat diterima jika mereka memaksakan apa pun yang mereka inginkan kepada kami dan kami hanya melayani mereka,” tegas Pezeshkian.

    “Mereka memasok senjata ke Israel sementara mereka melarang kami memiliki rudal untuk pertahanan, lalu mereka mengebom kami kapan pun mereka mau,” imbuhnya.

    Teheran dan Washington telah mengadakan lima putaran perundingan nuklir sebelum perang 12 hari pecah antara Iran dan Israel pada pertengahan Juni lalu.

    Israel pada saat itu melancarkan gelombang pengeboman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran, dengan menargetkan fasilitas nuklir dan militer Teheran, serta area permukiman, yang menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk para ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan rudal balistik dan drone yang ditargetkan ke kota-kota Israel.

    Tel Aviv memandang Teheran sebagai ancaman eksistensial. Namun Iran mengatakan rudal balistiknya, dengan jangkauan hingga 2.000 kilometer, merupakan kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap AS, Israel, dan musuh-musuh regional lainnya.

    Iran membantah sedang berupaya mengembangkan senjata nuklir.

    Tonton juga video “Alasan Iran Masih Ogah Kerja Sama dengan AS”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Tidak Sadar Hamil, Wanita Ini Melahirkan Setelah Mengira Kena Batu Ginjal

    Tidak Sadar Hamil, Wanita Ini Melahirkan Setelah Mengira Kena Batu Ginjal

    Jakarta

    Seorang wanita di Virginia merasakan nyeri di panggulnya. Dia mengira bahwa yang dirasakannya adalah gejala batu ginjal.

    Dikutip dari laman Washington Post, cerita bermula ketika wanita bernama Rebecca Johnson tersebut terbangun dengan rasa sakit di punggungnya. Tapi, dia berusaha untuk mengabaikan rasa sakit tersebut.

    “Saya pikir mungkin itu (karena) kasur tua atau saya menderita linu panggul,” kata wanita berusia 37 tahun itu.

    “Saya minum Tylenol dan pergi bekerja,” ungkapnya.

    Namun, guru pendidikan khusus ini tiba-tiba merasa sangat kesakitan saat berada di sekolah.

    “Saya bilang ke suami saya, rasanya seperti sakit bersalin, tapi jelas bukan itu,” katanya.

    Tak lama kemudian, dia merasa sangat sakit sampai tidak bisa berjalan. Punggungnya berdenyut-denyut dan dia merasa ingin buang air kecil terus-menerus. Karena mengalami gejala tersebut, dia menduga kalau dirinya mengidap batu ginjal.

    Bersama suaminya, Rebecca bergegas ke rumah sakit. Sambil menunggu dokter, rasa sakitnya semakin parah.

    “Saya bilang ke suami saya, sakitnya lebih parah daripada persalinan yang pernah saya alami,” kata Rebecca yang memiliki dua anak perempuan berusia sembilan dan satu tahun.

    “Saya sampai teriak sekeras-kerasnya,” kata Rebecca.

    Perawat yang memeriksanya juga mencurigai adanya batu ginjal dan memindahkannya ke kamar pribadi kecil. Tapi tiba-tiba bagian tubuh Rebecca basah kuyup karena cairan yang dia kira adalah urine yang tidak terkendali.

    Dia memberitahu para perawat bahwa dirinya perlu ke kamar mandi. Saat duduk di toilet di samping tempat tidur, dia merasakan ada sesuatu yang bergerak di sekujur tubuhnya. Dia melihat ke arah seorang perawat yang tampak terkejut.

    “Itu kepala,” kata perawat tersebut.

    Rebecca melahikan bayi peempuan yang sudah cukup bulan. Selama ini, dia tidak tahu kalau dirinya hamil.

    “Saya dilanda kepanikan,” ujarnya

    Rebecca dipindahkan ke tempat tidur untuk melahirkan anaknya.

    “Saya berteriak sekeras-kerasnya. Saya melahirkan dalam tiga atau empat dorongan,” katanya.

    “Saya melihat suami saya dan seperti, ‘Apa yang terjadi’?” tambah Rebecca.

    Mereka tidak percaya apa yang terjadi. Pasangan ini menikah pada tahun 2011 dan menjalani perawatan kesuburan untuk mendapatkan anak. Mereka dikaruniai putri pertama pada tahun 2016.

    “Kami diberi tahu setelah itu bahwa kami tidak akan bisa memiliki anak tanpa intervensi,” kata Johnson.

    Delapan tahun kemudian, pasangan ini terkeju saat Rebecca hamil secara alami. Putri kedua mereka lahir pada Agustus 2024.

    “Kami hanya berpikir hal ini tidak akan terjadi lagi dan itu adalah sebuah kebetulan besar,” kata Johnson.

    Pada bulan Februari 2025, Rebecca menyadari ASInya mengering lebih awal dar yang diperkirakan. Dia melakukan dua tes kehamilan untuk memastikan dan hasilnya negatif.

    Kemudian, pada bulan April 2025, dia merasakan yeri di daerah perut bawah dan mengira bahwa itu adalah gejala kista ovarium. Sebab, dirinya mengidap sindrom ovarium polikistik.

    “Saya mengambil cuti kerja satu hari dan mandi air panas beberapa kali, dan saya baik-baik saja,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa menstruasinya belum kembali sejak melahirkan putri keduanya, yang bisa jadi normal bagi pengidap PCOS.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/up)