kab/kota: Washington

  • Gerhana Matahari akan Muncul pada 29 Maret 2025

    Gerhana Matahari akan Muncul pada 29 Maret 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pada hari Sabtu, 29 Maret, dua minggu setelah gerhana bulan total terlihat di seluruh Amerika Utara, para pengamat langit akan disuguhi peristiwa spektakuler yang belum pernah terlihat dari mana pun sejak Oktober lalu, yakni gerhana matahari.

    Selama gerhana ini, yang diperkirakan akan menjadi salah satu peristiwa pengamatan langit terbaik pada tahun 2025, para pengamat di Kanada bagian timur dan AS bagian timur laut akan dapat menyaksikan matahari terbit yang gerhananya sebagian.

    Dilansir dari livescience, ini akan menjadi gerhana matahari pertama di Amerika Utara sejak “Gerhana Amerika Besar” pada tanggal 8 April 2024.

    Peristiwa ini akan menjadi gerhana matahari sebagian yang dalam, sekitar 93% cakram matahari akan terhalang oleh bulan baru.

    Dengan demikian, ini akan menjadi gerhana matahari total yang hampir terjadi tetapi tidak sepenuhnya. Peristiwa ini akan terlihat saat matahari terbit dan segera setelahnya dari beberapa bagian Amerika Utara, dan kemudian dari Greenland, Islandia, Eropa, dan Afrika barat laut, di mana ini akan menjadi gerhana yang lebih kecil saat matahari naik lebih tinggi di langit sepanjang pagi.

    Masyarakat di Rusia barat laut dapat menyaksikan gerhana pada sore hari, dengan matahari terbenam yang tertutup sebagian terjadi di wilayah terpencil Siberia.

    Di mana dan kapan gerhana matahari akan terlihat?

    Gerhana matahari parsial akan berlangsung selama sekitar dua jam di seluruh planet, antara pukul 4:50 pagi dan 8:43 pagi ET (8:50 UTC dan 12:43 UTC).

    Tempat terbaik untuk melihat gerhana adalah Quebec utara, di mana maksimum 93,1% matahari akan terhalang oleh bulan. Semakin dekat lokasi mana pun dengan Akulivik di Quebec utara, semakin dalam gerhana akan terjadi di sana. Namun, wilayah ini juga melihat gerhana saat matahari terbit.

    Lokasi pilihan untuk melihat tontonan tersebut termasuk timur laut Kota Quebec dan di sepanjang perbatasan antara Maine dan New Brunswick.

    Dari AS bagian timur yang bersebelahan, matahari akan mengalami gerhana hingga maksimum 85%, menurut In The Sky.

    Namun, itu hanya akan terjadi di Maine utara; sebagian besar pusat populasi di Pantai Timur akan kehilangan tontonan paling dramatis tersebut. Misalnya, Philadelphia hanya akan mendapatkan cakupan sebesar 11%, sementara Washington, D.C., hanya akan mendapatkan cakupan sebesar 1%. Matahari terbit yang terhalang akan terlihat dari Pantai Timur AS, dari perbatasan Kanada hingga Virginia Beach, Virginia.

    Reykjavik, Islandia, akan melihat 67% matahari terhalang oleh bulan, dengan cakupan yang lebih sedikit di Dublin (41%), London (30%), Paris (23%) dan Berlin (15%).

  • Foto Satelit Ungkap China Bikin Kapal Induk Nuklir Raksasa

    Foto Satelit Ungkap China Bikin Kapal Induk Nuklir Raksasa

    Jakarta

    China semakin memperkuat angkatan lautnya. Foto satelit baru dari Maxar menunjukkan, China saat ini diduga tengah mengembangkan kapal induk nuklir raksasa yang akan menandingi kapal induk Amerika Serikat terbesar.

    Kemungkinan, itu adalah kapal induk China generasi selanjutnya yang disebut Type 004. Satelit merekam fasilitas pembangunan kapal di Dailan, China, sedang membuat kapal tersebut atau prototipenya. Pakar menilai desain kapal itu baru, tidak seperti kapal induk China sebelumnya.

    Tiga kapal induk China sebelumnya hanya punya kapasitas meluncurkan jet tempur dari tiga bagian di dek kapal. Sementara kapal induk super terbarunya yaitu Fujian yang adalah Type 003, punya 3 sistem ketapel elektromagnetis untuk menerbangkan jet tempur.

    Nah, Type 004 itu diduga bisa meluncurkan jet dari 4 bagian di dek penerbangan kapal. Jika benar, China tampaknya mulai berusaha menandingi AS yang punya 11 kapal induk super yang juga dapat meluncurkan pesawat dari 4 lokasi di dek.

    “Kami rasa mereka ini menguji peralatan dan layout untuk kapal induk Type 004 yang akan datang,” cetus Michael Duitsman, periset di James Martin Center for Nonproliferation Studies yang dikutip detikINET dari NBC, Selasa (18/3/2025).

    Menurutnya, konsensus umum menduga kapal induk baru itu akan punya 4 sistem ketapel yang memungkinkan lebih banyak pesawat bisa diluncurkan. Kemampuan itu menyamai kapal induk AS yang tercanggih seperti USS Gerald R Ford.

    Nah, untuk mengakomodasi empat ketapel, kapal induk tersebut seharusnya lebih besar daripada kapal induk Fujian, menyamai tonase kapal induk AS dan ditenagai dengan reaktor nuklir.

    Citra satelit fasilitas di Dalian menunjukkan prototipe dengan dua lintasan atau parit. “Lintasan ini jelas terkait dengan ketapel. Namun, ini bukanlah kapal induk yang sebenarnya sedang dibangun. Sebaliknya, yang ditunjukkan adalah galangan kapal sedang bersiap memproduksi kapal induk,” kata HI Sutton, analis angkatan laut independen.

    China belum mengakui sedang mengembangkan kapal induk super. Liu Pengyu, jubir kedutaan besar di Washington hanya mengatakan kebijakan pertahanan nasional negaranya murni bersifat defensif. “China selalu berpegang pada strategi pertahanan diri dan tidak terlibat dalam perlombaan senjata dengan negara lain mana pun,” katanya.

    Ni Lexiong, seorang analis militer yang di Shanghai, menilai China takkan kesulitan membuat satu atau dua kapal induk bertenaga nuklir, meskipun ia mempertanyakan apakah kapal induk semacam itu masih diperlukan di era AI.

    “Kapal induk tanpa awak yang berfokus pada serangan drone dapat menjadi senjata utama angkatan laut masa depan,” katanya.

    (fyk/fay)

  • VIDEO: Irit Tagihan Listrik di Amerika Serikat, Pakai Panel Surya Komunitas dan Subsidi

    VIDEO: Irit Tagihan Listrik di Amerika Serikat, Pakai Panel Surya Komunitas dan Subsidi

    Warga di Washington, D.C., bisa berhemat tagihan listrik dengan manfaatkan program-program tenaga surya pemerintah. Popularitas tenaga surya di Amerika Serikat terus meningkat, meski baru menyumbang enam persen tenaga listrik nasional. Namun, pemerintahan Trump ingin mengakhiri pendanaan program-program ini.

    Ringkasan

  • AS Deportasi Profesor Lebanon Usai Hadiri Pemakaman Pemimpin Hizbullah

    AS Deportasi Profesor Lebanon Usai Hadiri Pemakaman Pemimpin Hizbullah

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendeportasi seorang doktor dan profesor asal Lebanon yang bekerja di universitas terkemuka di AS. Deportasi itu dilakukan setelah sang profesor diketahui menghadiri pemakaman pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut bulan lalu.

    Foto-foto terkait Hizbullah juga dilaporkan ditemukan pada telepon genggam milik sang profesor wanita tersebut.

    Rasha Alawieh yang berusia 34 tahun ini, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (18/3/2025), merupakan seorang doktor dan profesor pada Brown University yang ada di Rhode Island, AS. Dia ditahan dan dideportasi beberapa jam kemudian setelah mendarat di Bandara Logan, Boston, AS.

    Penahanan dan deportasi Alawieh itu dilaporkan terjadi pada Jumat (14/3) pekan lalu.

    Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS), dalam pernyataan via media sosial X, menyebut Alawieh terbang ke Beirut untuk secara khusus menghadiri pemakaman Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel di Lebanon beberapa bulan lalu.

    “Visa adalah keistimewaan, bukan hak — mengagungkan dan mendukung teroris yang telah membunuh warga Amerika menjadi alasan penolakan penerbitan visa. Ini adalah keamanan yang masuk akal,” tegas DHS dalam pernyataannya.

    Menurut laporan media POLITICO, otoritas AS menemukan “foto-foto dan video simpatik” terhadap pejabat-pejabat senior Hizbullah dalam folder item yang baru-baru ini dihapus pada telepon genggam milik Alawieh.

    Alawieh juga dilaporkan mengakui dirinya menghadiri pemakaman Nasrallah, yang digelar di Beirut bulan lalu, dan mengatakan bahwa dirinya mendukung Nasrallah “dari sudut pandang agama”, bukan sudut pandang politik.

    “CBP (Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS) menanyai Dr Alawieh dan memutuskan bahwa niat sebenarnya dari dirinya di Amerika Serikat tidak dapat dipastikan,” tulis asisten jaksa AS, Michael Sady, dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan untuk deportasi.

    Alawieh, menurut laporan POLITICO, pertama kali datang ke AS tahun 2018 ketika mengikuti beasiswa nefrologi — ilmu tentang seluk-beluk ginjal — di Ohio State University. Dia juga pernah menempuh pendidikan di Yale dan University of Washington.

    Persidangan untuk kasus Alawieh dijadwalkan pada Senin (17/3) waktu setempat, setelah pengacara yang mewakili Alawieh mengajukan gugatan hukum untuk melawan deportasi itu. Menurut POLITICO, persidangan itu ditunda hingga pekan depan.

    Namun meskipun hakim pengadilan AS menetapkan Alawieh tidak akan dideportasi tanpa ada pemberitahuan pengadilan, para agen CBP menempatkan Alawieh dalam pesawat tujuan Prancis pada Jumat (14/3) lalu. CBP mengatakan pihaknya tidak menerima perintah pengadilan itu sebelum Alawieh diterbangkan keluar AS.

    Deportasi terhadap Alawieh ini dilakukan saat pemerintahan Presiden Donald Trump sedang marak menindak tegas warga negara asing di AS, baik yang tinggal secara ilegal ataupun secara legal, atas tindakan dan pandangan politik mereka.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Ingatkan Iran Bertanggung Jawab Atas Serangan Houthi!

    Trump Ingatkan Iran Bertanggung Jawab Atas Serangan Houthi!

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan peringatan terbaru Iran. Ditegaskan Trump bahwa Teheran akan bertanggung jawab dan menghadapi konsekuensi “mengerikan” untuk setiap serangan yang dilancarkan kelompok Houthi di Yaman.

    Peringatan ini disampaikan Trump setelah militer AS melancarkan serangan udara selama akhir pekan dalam upaya mencegah serangan-serangan Houthi.

    “Setiap tembakan yang dilepaskan oleh Houthi akan dipandang, mulai saat ini, sebagai tembakan yang dilepaskan dari senjata dan kepemimpinan IRAN, dan IRAN akan bertanggung jawab, dan akan menanggung konsekuensinya, dan konsekuensi itu akan mengerikan!” tegas Trump dalam pernyataan terbaru via media sosial Truth Social seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (18/3/2025).

    “Jangan biarkan siapa pun tertipu! Ratusan serangan yang dilancarkan oleh Houthi, para mafia dan penjahat yang berbasis di Yaman, yang dibenci oleh rakyat Yaman, semuanya berasal dari, dan diciptakan oleh, IRAN,” sebut Trump dalam pernyataannya.

    Lebih lanjut, Trump menuduh Iran telah mendikte “setiap gerakan, memberikan mereka senjata, memasok mereka dengan uang dan peralatan militer yang sangat canggih, dan bahkan, memasok apa yang disebut sebagai ‘intelijen’”.

    Militer AS, pada Sabtu (15/3), melancarkan serangan udara skala besar yang menargetkan Houthi di wilayah Yaman. Menurut otoritas kesehatan Yaman, yang dikuasai Houthi, serangan udara itu menewaskan sedikitnya 53 orang, termasuk lima anak.

    Ini menjadi operasi militer terbesar AS di kawasan Timur Tengah sejak Trump menjabat pada Januari lalu.

    Trump, pada Sabtu (15/3), mengatakan AS telah melancarkan “tindakan militer yang tegas dan kuat” untuk mengakhiri ancaman terhadap pelayaran di Laut Merah oleh Houthi. Trump juga menuntut agar dukungan Iran terhadap Houthi “harus segera diakhiri”.

    Lihat juga Video: AS Klaim Bunuh Banyak Pimpinan Houthi dalam Serangan Besar-besaran!

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth bersumpah akan terus menyerang Houthi hingga kelompok itu menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya.

    Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Mike Waltz, menyebut serangan udara AS itu menargetkan dan menewaskan banyak tokoh pemimpin Houthi. Dia menambahkan bahwa kapal-kapal dan aset Iran yang membantu Houthi bisa menjadi target serangan di masa mendatang.

    Biro politik Houthi, dalam tanggapannya, menggambarkan serangan AS sebagai “kejahatan perang” dan mengatakan pasukan Houthi siap untuk “menghadapi eskalasi dengan eskalasi”.

    Houthi juga mengklaim, pada Senin (17/3) dini hari, bahwa kelompoknya menyerang kapal induk AS, USS Harry S Truman, di Laut Merah dengan drone dan rudal. Namun serangan itu tampaknya ditangkis oleh militer AS, yang mengklaim tidak ada kerusakan pada kapal induk tersebut.

    Lihat juga Video: AS Klaim Bunuh Banyak Pimpinan Houthi dalam Serangan Besar-besaran!

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Good Bye Perang Rusia-Ukraina, Trump Berunding dengan Putin

    Good Bye Perang Rusia-Ukraina, Trump Berunding dengan Putin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa ia berencana untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa. Ia menyebut dialog ini untuk membahas cara mengakhiri perang di Ukraina.

    Dalam pernyataannya, Trump menyebut secara rinci bahwa dirinya akan berbicara terkait hal-hal seperti lahan yang disengketakan serta nasib pembangkit listrik nuklir Zaporizhzhia, yang berada di tengah medan pertempuran keduanya.

    “Saya akan berbicara dengan Presiden Putin pada hari Selasa. Banyak pekerjaan telah dilakukan selama akhir pekan,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One selama penerbangan kembali ke wilayah Washington dari Florida, dikutip Senin (17/3/2025).

    “Kami ingin melihat apakah kami dapat mengakhiri perang itu. Mungkin kami bisa, mungkin juga tidak, tetapi saya pikir kami memiliki peluang yang sangat bagus. Saya pikir kami sudah banyak membicarakannya oleh kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia. Kami sudah membicarakannya, membagi aset-aset tertentu.”

    Trump berusaha mendapatkan dukungan Putin untuk proposal gencatan senjata selama 30 hari yang diterima Ukraina minggu lalu, karena kedua belah pihak terus saling melancarkan serangan udara besar-besaran sepanjang akhir pekan.

    Sejauh ini, Rusia semakin dekat untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah kekuasaan mereka yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah milik Moskow, Kursk.

    Presiden AS mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial pada hari Jumat bahwa ia ‘sangat meminta’ agar Putin tidak membunuh ribuan tentara Ukraina yang didorong Rusia keluar dari Kursk. Di sisi lain, Putin mengatakan ia akan menghormati permintaan Trump untuk menyelamatkan nyawa tentara Ukraina jika mereka menyerah.

    Kremlin juga mengatakan pada hari Jumat bahwa Putin telah mengirim pesan kepada Trump tentang rencana gencatan senjatanya melalui utusan Trump, Steve Witkoff, dengan menyatakan ‘optimisme yang hati-hati’ bahwa kesepakatan dapat dicapai untuk mengakhiri konflik.

    Dalam penampilan terpisah di acara hari Minggu, Witkoff, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, dan penasihat keamanan nasional Trump Mike Waltz, menekankan bahwa masih ada tantangan yang harus diselesaikan sebelum Rusia menyetujui gencatan senjata, apalagi resolusi damai terakhir untuk perang tersebut.

    “Kesepakatan damai terakhir akan melibatkan banyak kerja keras, konsesi dari Rusia dan Ukraina, dan bahwa akan sulit untuk memulai negosiasi tersebut selama mereka saling menyerang,” kata Rubio.

    Tindakan Tambahan

    Trump telah memperingatkan bahwa kecuali gencatan senjata tercapai, konflik antara Moskow dan Kyiv berpotensi berubah menjadi Perang Dunia III. Pemerintahannya mengambil langkah-langkah minggu lalu untuk mendorong kerja sama dan tekanan lebih lanjut untuk menciptakan gencatan senjata.

    Pada hari Sabtu, Trump mengatakan bahwa peran Jenderal Keith Kellogg telah dipersempit dari utusan khusus untuk Ukraina dan Rusia menjadi hanya Ukraina, setelah pejabat Rusia berusaha mengecualikannya dari perundingan damai.

    Di sisi lain, lisensi yang mengizinkan transaksi energi AS dengan lembaga keuangan Rusia telah berakhir minggu lalu, menurut pemerintahan Trump. Ini kemudian meningkatkan tekanan pada Putin untuk mencapai perjanjian damai atas Ukraina.

    “Departemen Keuangan AS sedang mempertimbangkan kemungkinan sanksi terhadap perusahaan minyak besar Rusia dan perusahaan jasa ladang minyak,” kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut, yang memperdalam langkah-langkah yang telah diambil oleh Biden.

    Profesor Studi Intelijen dan Keamanan Internasional di Universitas Nasional Australia, John Blaxland, mengatakan bahwa saat ini baik Ukraina dan Rusia khawatir pihak lain akan memanfaatkan gencatan senjata untuk memperkuat posisi mereka.

    “Menurut saya, ini sebenarnya bagian dari upaya untuk membuat AS tampak di mata Rusia seolah-olah mereka bermain keras dengan Ukraina, untuk mencoba membujuk mereka agar juga membuat konsesi,” katanya.

    “Apakah itu benar-benar terwujud atau tidak adalah masalah lain karena tidak seorang pun dari kita dapat membaca pikiran Vladimir Putin atau Donald Trump.”

    (sef/sef)

  • Awas Trump Ngamuk ke Negara NATO Gegara Telur

    Awas Trump Ngamuk ke Negara NATO Gegara Telur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Finlandia menolak untuk mengekspor telur ke Amerika Serikat (AS). Hal ini terjadi saat Washington mengalami krisis telur yang memaksanya untuk mencari pemasok dari negara lain.

    Pasar AS mengalami kekurangan telur yang parah akibat wabah flu burung yang telah mengurangi produksi domestik secara drastis. Wabah tersebut telah berdampak parah pada peternakan unggas AS, khususnya di negara bagian penghasil telur utama seperti Iowa dan Ohio.

    Sebagai tanggapan, USDA mengumumkan rencana untuk mengalokasikan hingga US$ 1 miliar (Rp 16,4 triliun) untuk memerangi krisis dan mendukung petani yang terkena dampak melalui langkah-langkah biosekuriti dan kompensasi untuk kawanan yang hilang

    Meski begitu, harga tetap melonjak hingga 200% dari tahun lalu, dan saat ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 8,41 (Rp 138 ribu) per lusin.

    Untuk menstabilkan pasar, badan perdagangan AS atau USDA telah mengajukan permintaan ke beberapa negara Eropa, termasuk Finlandia, Swedia, dan Denmark, untuk impor telur produksi mereka. Namun, Asosiasi Unggas Finlandia mengonfirmasi bahwa mereka telah dihubungi tetapi menyatakan bahwa ekspor saat ini tidak memungkinkan.

    “Memulai ekspor bukanlah hal yang mudah karena tidak ada aturan yang disepakati. Finlandia tidak memiliki persetujuan nasional untuk mengekspor produk telur ke AS, yang berarti setiap pengiriman potensial akan memerlukan prosedur regulasi yang ekstensif,” ujar direktur eksekutif asosiasi, Veera Lehtila, mengatakan kepada Yle yang juga dilaporkan Russia Today (RT), dikutip Senin (17/3/2025).

    Lehtila juga mencatat bahwa pasokan domestik Finlandia terbatas, sehingga ekspor menjadi tidak praktis. Tanggapan resmi, yang disusun dengan koordinasi dengan Otoritas Pangan Finlandia, juga telah dikirim ke otoritas AS.

    “Kami memiliki total empat juta ayam petelur di Finlandia. Jumlah yang dapat kami ekspor tidak akan menyelesaikan kekurangan telur mereka,” tuturnya, seraya menunjukkan bahwa AS memusnahkan lima kali lebih banyak unggas karena flu burung pada kuartal terakhir saja.

    Eropa juga menghadapi kekurangan telur akibat flu burung, dengan jutaan ayam dimusnahkan di seluruh benua. Salah satu produsen telur terbesar di Swedia, Kronagg, mengatakan kepada media Aftonbladet bahwa mereka tidak mungkin mengekspor ke AS karena pembatasan. Asosiasi Telur Denmark menyatakan bahwa meskipun mereka akan mempertimbangkan ekspor, hampir tidak ada surplus yang tersedia.

    Sementara itu, ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa telah meningkat. Terbaru, Presiden AS Donald Trump telah mengancam tarif 200% untuk impor anggur, cognac, dan alkohol Eropa lainnya jika Brussels melanjutkan rencana untuk mengenakan bea masuk pada wiski AS.

    (sef/sef)

  • Rusia Desak AS Hentikan Serangan terhadap Houthi

    Rusia Desak AS Hentikan Serangan terhadap Houthi

    Moskow

    Pemerintah Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan serangan yang menargetkan kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman. Moskow pun menyerukan dialog kepada Washington untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.

    Desakan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (17/3/2025), disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia, setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergey Lavrov, melakukan pembicaraan via telepon dengan Menlu AS Marco Rubio.

    “Menanggapi argumen perwakilan Amerika, Sergey Lavrov menekankan perlunya penghentian segera penggunaan kekuatan dan pentingnya semua pihak untuk terlibat dalam dialog politik guna mencari solusi yang akan mencegah pertumpahan darah lebih lanjut,” sebut Kementerian Luar Negeri Rusia.

    Desakan dari Rusia itu disampaikan setelah militer AS melancarkan serangan udara skala besar menargetkan Houthi di Yaman pada Sabtu (15/3) waktu setempat. Otoritas kesehatan Yaman, yang dikuasai Houthi, melaporkan sedikitnya 53 orang, termasuk lima anak-anak, tewas akibat serangan udara AS di wilayah Yaman.

    Ini menjadi operasi militer terbesar AS di kawasan Timur Tengah sejak Presiden Donald Trump menjabat pada Januari lalu.

    Trump dalam pernyataannya pada Sabtu (15/3) mengatakan AS telah melancarkan “tindakan militer yang tegas dan kuat” untuk mengakhiri ancaman terhadap pelayaran di Laut Merah oleh Houthi. Trump juga menuntut agar dukungan Iran terhadap Houthi “harus segera diakhiri”.

    Menteri Pertahanan (Menhan) AS Pete Hegseth bersumpah akan terus menyerang Houthi hingga kelompok yang didukung Iran itu menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang melintasi jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya.

    Seorang pejabat Washington, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa operasi militer itu mungkin berlanjut selama berminggu-minggu.

    Biro politik Houthi, dalam tanggapannya, menggambarkan serangan AS sebagai “kejahatan perang” dan mengatakan bahwa pasukan Houthi siap untuk “menghadapi eskalasi dengan eskalasi”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Trump Akan Bicara dengan Putin Soal Hentikan Perang di Ukraina

    Trump Akan Bicara dengan Putin Soal Hentikan Perang di Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia berencana untuk berbicara Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa (18/3) tentang mengakhiri perang di Ukraina. Trump menambahkan bahwa pembicaraan sudah berlangsung tentang “pembagian aset-aset tertentu” antara pihak-pihak yang bertikai.

    Sebelumnya, para pejabat AS telah menyatakan optimisme pada hari Minggu (16/3) waktu setempat, bahwa kesepakatan gencatan senjata Ukraina-Rusia dapat dicapai dalam beberapa minggu, setelah Washington mengusulkan penghentian perang tersebut usai pembicaraan di Arab Saudi, yang diterima Kyiv.

    “Saya pikir kami akan berbicara tentang tanah… kami akan berbicara tentang pembangkit listrik,” kata Trump di atas pesawat kepresidenan Air Force One, dilansir kantor berita AFP, Senin (17/3/2025).

    “Saya pikir itu sudah banyak dibahas oleh kedua belah pihak, Ukraina dan Rusia. Kita sudah membicarakannya, membagi aset-aset tertentu,” ujar Trump.

    Utusan Trump untuk konflik tersebut, Steve Witkoff, yang bertemu selama beberapa jam dengan Putin beberapa hari yang lalu, mengatakan kepada CNN, bahwa menurutnya “kedua presiden akan melakukan pembicaraan yang sangat baik dan positif minggu ini.”

    Trump, tambahnya, “sangat mengharapkan akan ada semacam kesepakatan dalam beberapa minggu mendatang, mungkin, dan saya yakin itulah yang terjadi”.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Sabtu lalu, menuduh Kremlin tidak ingin mengakhiri perang.

    Sebelumnya, Moskow mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio telah menelepon Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk membahas “aspek konkret dari penerapan kesepahaman” pada pertemuan puncak AS-Rusia di Arab Saudi bulan lalu.

    Pertemuan di Riyadh pada bulan Februari tersebut adalah pertemuan tingkat tinggi pertama antara Amerika Serikat dan Rusia, sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada bulan Februari 2022.

    “Sergei Lavrov dan Marco Rubio sepakat untuk tetap berhubungan,” kata kementerian luar negeri Rusia, tanpa menyebutkan gencatan senjata yang disarankan AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kapal Induk AS Diserang Rudal Houthi Yaman, 18 Rudal Balistik dan Jelajah Dikerahkan – Halaman all

    Kapal Induk AS Diserang Rudal Houthi Yaman, 18 Rudal Balistik dan Jelajah Dikerahkan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Bersenjata Yaman merespons serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) pada Minggu (16/3/2025).

    Sebanyak 47 serangan udara AS telah menghantam beberapa provinsi di Yaman dalam beberapa jam terakhir.

    Dalam sebuah laporan menyebutkan, serangan udara AS telah menargetkan beberapa wilayah di provinsi Sanaa, Saada, al-Bayda, Hajjah, Dhamar, Marib, dan al-Jawf.

    Dikutip Al Mayadeen, Juru Bicara Houthi, Yahya Saree mengatakan, serangan udara AS telah mengakibatkan banyak korban, dengan puluhan orang tewas dan terluka.

    Sebagai bentuk balasan, Houthi menyerang Kapal Induk USS Harry S. Truman dan kapal perang pendampingnya di Laut Merah.

    Serangan itu melibatkan 18 rudal balistik dan jelajah, beserta pesawat tanpa awak.

    Sementara itu, menurut seorang pejabat AS mengatakan, Houthi memang menembakkan pesawat nirawak dalam serangan yang menargetkan USS Harry S. Truman.

    Dikutip dari The Times of Israel, 10 serangan tersebut dicegat oleh jet tempur Angkatan Udara AS dan satu dicegat oleh jet tempur Angkatan Laut F/A-18.

    Rudal itu jatuh ke air jauh dari kapal, dan tidak ada yang mendekati kapal induk atau kapal perang dalam kelompok penyerangnya.

    Washington telah berjanji untuk terus menyerang Yaman sampai pemberontak berhenti menyerang pengiriman barang di Laut Merah, sementara Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa ia akan menggunakan “kekuatan mematikan yang luar biasa”.

    Pada malam antara Sabtu dan Minggu, sebuah rudal diluncurkan  dari Yaman dan mendarat di Mesir. IDF mengatakan sedang menyelidiki apakah rudal itu ditujukan ke Israel.

    Angkatan Udara Israel telah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan rudal dan pesawat tak berawak Houthi terhadap negara tersebut.

    Pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Houthi menyerukan warga Yaman untuk berbaris pada hari Senin dalam menentang AS.

    Menanggapi eskalasi terbaru di sepanjang rute perdagangan maritim, PBB telah mendesak kedua belah pihak untuk “menghentikan semua aktivitas militer”.

    Houthi yang didukung Iran telah menyerang Israel dan pengiriman Laut Merah selama perang Gaza, dengan mengklaim bertindak sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

    Sebelum penargetan kelompok kapal induk AS akhir pekan ini, Houthi belum pernah mengklaim serangan di Laut Merah dan Teluk Aden sejak 19 Januari, ketika gencatan senjata dimulai di Jalur Gaza.

    Kelompok itu mengatakan pihaknya meluncurkan kembali serangannya atas penghentian bantuan kemanusiaan Israel ke Gaza, dan akan “beralih ke opsi eskalasi tambahan” jika “agresi Amerika terhadap negara kami berlanjut”.

    (*)