kab/kota: Washington

  • Hamas Disebut Setujui Gencatan Senjata 50 Hari di Gaza, Dimulai dari Lebaran – Halaman all

    Hamas Disebut Setujui Gencatan Senjata 50 Hari di Gaza, Dimulai dari Lebaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pejabat Mesir mengklaim bahwa Hamas telah bersedia untuk membebaskan lima sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang akan dimulai saat Lebaran.

    Kesepakatan ini diharapkan dapat meredakan ketegangan antara kedua belah pihak.

    Menurut laporan, sandera berkewarganegaraan Israel-Amerika yang bernama Edan Alexander termasuk dalam lima sandera yang akan dibebaskan.

    “Sekarang, keputusan ada di tangan pemerintah Israel dan Amerika Serikat,” ungkap pejabat Mesir kepada media New Arab.

    Narasumber yang akrab dengan negosiasi gencatan senjata menyatakan bahwa Mesir telah mengusulkan gencatan sementara selama sekitar 50 hari.

    Sebagai imbalannya, Hamas akan membebaskan lima sandera, sementara Israel diharapkan untuk membebaskan sejumlah warga Palestina.

    Selain itu, ada rencana untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

    Upaya Mesir dalam Negosiasi

    Pejabat Mesir juga menyatakan optimisme terhadap pembaruan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

    “Kami sedang berupaya mempercepat negosiasi dengan mengajukan usul yang realistis, didukung oleh AS dan Qatar,” tambahnya.

    Kairo berusaha agar semua pihak, termasuk Washington, mendorong Israel untuk memberikan konsesi nyata demi mencapai kesepakatan yang diinginkan.

    Tanggapan dari Pihak Israel

    Sementara itu, media penyiaran Israel, KAN, melaporkan bahwa para juru penengah melihat adanya kesediaan dari pejabat senior Hamas untuk membebaskan sejumlah sandera demi terwujudnya gencatan senjata saat Lebaran.

    Laporan dari Walla juga menyebutkan bahwa seorang pejabat Israel mengeklaim Hamas telah menyetujui usulan Mesir untuk gencatan senjata selama 50 hari yang dimulai pada hari Lebaran.

    Pejabat tersebut menambahkan bahwa jasad para sandera juga akan diserahkan saat gencatan senjata, meskipun tidak mengungkapkan jumlahnya.

    Israel mungkin akan mengajukan tawaran balasan terkait kesepakatan ini.

     

  • Atta Halilintar dkk. Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Atta Halilintar dkk. Terancam Miskin, Sinyalnya Sudah Terlihat di AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia media sosial sekarang sudah tidak secuan dulu. Kini, industri yang membesarkan banyak nama influencer, seperti Atta Halilintar, dinilai semakin sesak dan memunculkan persaingan sengit untuk mendapat cuan.

    Laporan The Wall Street Journal menyebutkan bahwa platform tak seroyal dulu dalam memberikan komisi ke para kreator konten. Para jenama kawakan juga lebih pilih-pilih untuk bekerja sama dengan influencer.

    Salah satu contohnya adalah Clint Brantley yang merupakan kreator konten full-time sejak tiga tahun lalu. Brantley membagikan konten ke TikTok, YouTube, dan Twitch. Kebanyakan kontennya seputar tren yang berkaitan dengan game mobile Fortnite.

    Meski memiliki lebih dari 400.000 follower dengan rata-rata view pada kontennya lebih dari 100.000, penghasilan Brantley pada tahun lalu lebih kecil daripada gaji median tahunan pekerja full-time di AS pada 2023 sebesar US$ 58.084 atau Rp 950 jutaan.

    Pria berusia 29 tahun itu tak siap berkomitmen untuk menyewa apartemen karena penghasilannya yang tak tetap. Saat ini, Brantley masih tinggal dengan ibunya di Washington. “Saya sangat rentan,” ujarnya seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Minggu (30/3/2025).

    The Wall Street Journal menuliskan bahwa meraih penghasilan yang layak dan dapat diandalkan sebagai kreator konten adalah hal yang sulit, dan akan semakin sulit.

    Platform makin lama makin kecil membagikan uang untuk postingan populer. Di sisi lain, para brand lebih spesifik memilih kesepakatan dengan influencer.

    Kondisi ini diperparah dengan ancaman TikTok diblokir di AS. Banyak kreator konten yang waswas apakah masih bisa meraup penghasilan dari media sosial jika salah satu channel sumber uangnya dihapus.

    Industri Influencer Makin Sesak
    Menurut laporan Goldman Sachs pada 2023, ratusan juta orang di seluruh dunia mengunggah konten yang menghibur dan mengedukasi di media sosial. Sekitar 50 juta orang mengumpulkan uang dari sana.

    Bank investasi tersebut memperkirakan jumlah kreator yang menghasilkan pendapatan akan tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 10% hingga 20% pada tahun 2028. Hal ini berkontribusi pada penambahan jumlah pencari nafkah, meski Departemen Tenaga Kerja tidak melacak gaji para influencer.

    Secara rata-rata, kreator konten butuh waktu bulanan bahkan tahunan untuk mengumpulkan pendapatan dari platform media sosial, kerja sama brand, hingga link affiliate. Namun, makin banyak yang mencari rezeki dari industri ini, makin kecil pula ‘kue’ yang harus dibagi-bagi.

    Menurut NeoReach, pada 2023, sebanyak 48% influencer mengumpulkan kurang dari US$ 15.000 atau Rp 245 jutaan. Hanya 14% yang mengumpulkan uang lebih dari US$ 100.000 atau Rp 1,6 miliar.

    Ketimpangan pemasukan influencer ini ditentukan beberapa faktor. Misalnya apakah influencer bekerja secara full-time atau part-time, tipe konten yang dibagikan, hingga durasi mereka berkarir sebagai influencer.

    Beberapa orang yang terkenal saat pandemi Covid-19 dan fokus pada topik yang populer seperti fesyen, investasi, dan lifestyle hack, mengaku sangat terbantu karena momentumnya pas.

    Namun, di balik itu semua, kreator konten mengaku pekerjaan ini sangat menguras energi dan mental. Mereka harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai audiens dan mengambil momentum yang tepat.

    Influencer menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan konten, memproduksi, hingga melalui proses edit untuk diunggah ke media sosial. Mereka juga harus selalu berinteraksi dengan para fans untuk menjaga popularitas.

    “Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan apa yang dikira kebanyakan orang,” kata analis Emarketer, Jasmine Enberg.

    “Kreator yang bisa hidup dengan menjadi influencer telah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Kebanyakan tak jadi besar dalam waktu singkat,” kata analis tersebut.

    Terlebih lagi, para influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran. Mereka tak mendapatkan jaminan kesehatan, uang pensiun, serta bonus tahunan.

    Di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang kian sulit untuk mengamankan keuangan mereka.

    Penghasilan dari Platform Makin Kecil
    Pada 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan untuk kreator hingga US$ 1 miliar. YouTube melalui fitur Shorts juga memungkinkan kreator menghimpun uang sekitar US$ 100-10.000 per bulan dengan program pendanaan sementara.

    Lalu, Instagram Reels memberikan penghargaan ke kreator dalam jumlah yang fluktuatif. Bonus besar itu menjadi taktik agar makin banyak orang membuat konten di platform mereka.

    Namun, kini platform mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk kreator konten. Ketentuan untuk penghasilan TikToker kini diperbanyak. Setidaknya harus memiliki 10.000 follower dengan view minimum 100.000 dalam sebulan.

    Instagram juga sedang menguji coba program ‘invitation-only’ yang memberikan penghargaan uang bagi kreator yang membagikan Reels dan foto.

    YouTube memperkenalkan program pembagian uang iklan pada tahun lalu untuk kreator Shorts yang memiliki setidaknya 1.000 subscriber dan 10 juta view dalam 90 hari. Mereka akan diberikan pembagian pendapatan iklan 45% untuk konten yang mereka bagikan.

    Makin lama, TikToker mengaku makin susah cari duit. Salah satunya Ben-Hyun yang mengatakan pada Maret lalu mendapatkan US$ 200-400 per satu juta view. Namun, kini pendapatannya kian menurun meski followernya bertambah banyak hingga 2,9 juta.

    Ben-Hyun mengaku kini hanya mendapat US$ 120 untuk video yang menghimpun 10 juta view. Hal ini menunjukkan, meski influencer memiliki audiens banyak, tetap sulit untuk memonetisasinya jika hanya berharap pada pendapatan dari platform.

    Danisha Carter juga membagikan keresahan serupa. Ia mengatakan TikTok-nya memiliki 1,9 juta pengikut.

    Menurutnya, para konten kreator berhasil membuat audiens ‘ketagihan’ di platform daring dan mendatangkan pendapatan miliaran dolar AS ke TikTok dan sejenisnya.

    Tapi, bayaran untuk influencer tak setimpal. Ia mengaku mendapatkan pendapatan dari TikTok dengan total US$ 12.000. Untuk menambah pendapatan, ia memutuskan membuat merchandise dan mampu menghasilkan uang US$ 5.000 pada tahun lalu.

    “Kreator harus dibayar adil dengan persentase yang sesuai dengan pendapatan yang diraih aplikasi,” kata Carter.

    “Harus ada transparansi soal bagaimana kami dibayar, dan kebijakannya harus konsisten,” ia menyarankan.

    (miq/miq)

  • JD Vance Rayu Rakyat Greenland Bergabung dengan AS, Remehkan Pemerintah Denmark – Halaman all

    JD Vance Rayu Rakyat Greenland Bergabung dengan AS, Remehkan Pemerintah Denmark – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, melakukan kunjungan ke Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di Greenland barat laut pada hari Jumat, 28 Maret 2025.

    Dalam kunjungan tersebut, Vance menyampaikan pesan dari Presiden Donald Trump kepada rakyat Greenland, dengan menyatakan bahwa bergabung dengan AS lebih baik dibandingkan tetap berada di bawah Denmark.

    Vance menekankan komitmen pemerintah Trump untuk memperluas kehadiran permanen di Greenland.

    “Saya ingin menyampaikan pesan dari Presiden Trump,” ujar Vance kepada para prajurit yang berkumpul.

    Vance juga mengungkapkan bahwa tidak ada rencana segera untuk memperluas pangkalan militer AS, tetapi Washington akan meningkatkan investasi, termasuk pada kapal pemecah es militer dan kapal angkatan laut lainnya.

    JD Vance menegaskan bahwa AS mendukung penentuan nasib sendiri bagi Greenland, tetapi ia membayangkan masa depan di mana pulau tersebut berpihak pada AS.

    “Saya pikir akan jauh lebih baik jika Anda berada di bawah payung keamanan Amerika Serikat daripada di bawah payung keamanan Denmark,” katanya.

    Vance mengkritik pemerintah Denmark yang dinilai kurang berinvestasi pada masyarakat Greenland dan mengeklaim pulau tersebut sangat rentan saat ini.

     “Ini harus diubah, dan karena itu belum berubah, inilah mengapa kebijakan Presiden Trump di Greenland seperti sekarang,” tambahnya.

    Meskipun ada ambisi untuk memperkuat kehadiran AS di Greenland, Vance meyakinkan rakyat bahwa kekuatan militer tidak akan digunakan.

    “Kami tidak yakin bahwa kekuatan militer akan diperlukan. Kami yakin penduduk Greenland adalah orang-orang yang rasional dan baik,” jelasnya.

    Vance juga mencatat meningkatnya aktivitas China dan Rusia di kawasan Arktik, menjadikan Greenland sebagai titik api geopolitik.

    “Kita perlu memastikan bahwa Amerika memimpin di Arktik, karena jika tidak, negara-negara lain akan mengisi kekosongan yang kita tinggalkan,” katanya.

    Kunjungan Vance terjadi sehari setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, menguraikan kebijakan Arktik Moskow.

    Putin memperingatkan bahwa rencana aneksasi AS terhadap Greenland telah dimulai sejak tahun 1860-an dan harus ditanggapi serius.

    “Rencana Amerika untuk merebut Greenland dimulai sejak tahun 1860, tetapi saat itu mereka tidak mendapat dukungan Kongres,” ungkap Putin.

    Putin juga mengingatkan bahwa pada tahun 1910, AS dan Denmark hampir menandatangani kesepakatan untuk menukar tanah yang akan membuat Denmark menyerahkan Greenland kepada Amerika, tetapi kesepakatan tersebut akhirnya gagal.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tetangga RI Waspada, China Murka Langsung Kerahkan Pasukan

    Tetangga RI Waspada, China Murka Langsung Kerahkan Pasukan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan China dan Filipina kian memanas dalam pertarungan di Laut China Selatan. Militer China mengatakan telah melakukan patroli di area tersebut sejak Jumat (28/3) waktu setempat.

    Tindakan tersebut terjadi setelah Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menegaskan kembali komitmen Washington terhadap Manila, yang membantah beberapa klaim Beijing di jalur perairan tersebut.

    Juru bicara Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menyinggung sikap Filipina yang kerap meminta bantuan negara asing untuk menyelenggarakan patroli bersama.

    Ia juga menyoroti Filipina yang dinilai secara ‘ilegal’ mengklaim wilayah Laut China Selatan, sehingga menimbulkan ketidakstabilan di perairan tersebut, dikutip dari Reuters, Sabtu (29/3/2025).

    Hegseth bertemu dengan mitranya Gilberto Teodoro dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Jumat (28/3) kemarin di Manila. Kunjungan itu merupakan bagian dari lawatannya ke Asia. Nantinya, Hegseth juga akan bertandang ke Jepang.

    Pada hari yang sama, AS, Jepang, dan Filipina mengadakan latihan angkatan laut di Laut Cina Selatan. Kedutaan Besar Filipina di Beijing tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email.

    China mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan yang dilalui perdagangan senilai US$3 triliun setiap tahunnya. Klaim itu tumpang tindih dengan klaim kedaulatan oleh Filipina, Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Brunei.

    China Larang Filipina Bermain Api

    Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China memperingatkan Filipina agar tidak “bermain api” dengan memperdalam aliansi pertahanannya bersama AS. China mengklaim bahwa langkah tersebut dapat memperburuk ketegangan di kawasan Asia-Pasifik.

    China dan Filipina selama bertahun-tahun terlibat dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan, yang beberapa kali berujung pada bentrokan antara angkatan laut kedua negara. Sebagai sekutu strategis, AS memiliki komitmen untuk melindungi Filipina berdasarkan perjanjian pertahanan bersama antara kedua negara.

    Sejak April 2023, militer AS telah menempatkan sistem rudal Mid-Range Capability (MRC), atau dikenal sebagai Typhon, di wilayah Filipina. Sistem rudal ini memiliki jangkauan hingga 1.000 mil (sekitar 1.600 km), yang membuat wilayah pesisir timur dan selatan China berada dalam jangkauannya.

    Hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda bahwa AS akan menarik sistem rudalnya dari Filipina. Sebaliknya, kedua negara telah sepakat untuk mempertahankannya “tanpa batas waktu,” yang memicu kemarahan China. Beijing mengecam penempatan senjata strategis ofensif ini sebagai “langkah yang sangat berbahaya.”

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menyatakan bahwa segala bentuk kerja sama pertahanan dan keamanan Filipina dengan negara lain, termasuk AS, tidak boleh mengancam pihak ketiga atau merugikan kepentingan mereka.

    “Fakta telah berulang kali membuktikan bahwa tidak ada kebaikan yang muncul dari membuka pintu bagi pemangsa,” kata Guo pada Rabu (26/3) pekan ini.

    Guo juga mengomentari pernyataan Duta Besar Filipina untuk AS, Jose Manuel Romualdez, yang menyebut bahwa Filipina ingin memperkuat militernya melalui kerja sama dengan sekutu-sekutunya. Selain AS, Filipina juga meningkatkan kerja sama militer dengan Jepang dan Australia. Keempat negara telah menggelar latihan militer bersama di perairan sengketa.

    (fab/fab)

  • JD Vance Rayu Rakyat Greenland Bergabung dengan AS, Remehkan Pemerintah Denmark – Halaman all

    Wakil Trump Rayu Rakyat Greenland, Iming-imingi Lebih Baik Gabung AS daripada Denmark – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), JD Vance, merayu rakyat Greenland dengan mengatakan lebih baik bergabung dengan AS daripada Denmark.

    JD Vance menyampaikan pesan Presiden AS Donald Trump kepada rakyat Greenland ketika ia mengunnjungi para prajurit AS di Pangkalan Luar Angkasa Pituffik di Greenland barat laut pada hari Jumat (28/3/2025).

    Ia menekankan tekad pemerintahan Donald Trump untuk memperluas kehadiran permanennya di pulau Arktik tersebut.

    “Saya ingin menyampaikan pesan dari Presiden Trump,” kata Vance kepada para penerbang dan pengawal yang berkumpul.

    “Dia berterima kasih atas pengabdian Anda, berterima kasih atas apa yang Anda lakukan di sini… karena misi yang Anda lakukan sangat penting bagi Amerika Serikat,” lanjutnya.

    Ia juga menegaskan bahwa tidak ada “rencana segera” untuk memperluas kehadiran militer AS dengan pangkalan-pangkalan baru.

    “Washington akan meningkatkan investasi, termasuk berinvestasi pada kapal pemecah es militer tambahan, berinvestasi pada kapal angkatan laut tambahan yang akan memiliki kehadiran lebih besar di Greenland,” ujarnya.

    Selain itu, ia menekankan AS mendukung penentuan nasib sendiri Greenland, tetapi menjelaskan AS membayangkan masa depan di mana pulau tersebut pada akhirnya berpihak pada AS.

    “Saya pikir akan jauh lebih baik jika Anda berada di bawah payung keamanan Amerika Serikat daripada berada di bawah payung keamanan Denmark,” katanya.

    JD Vance menuduh pemerintah Denmark telah mengecewakan rakyat Greenland dan mengklaim pulau itu sangat rentan saat ini.

    “Anda (pemerintah Denmark) kurang berinvestasi pada masyarakat Greenland, dan Anda kurang berinvestasi pada arsitektur keamanan daratan yang luar biasa dan indah ini yang dipenuhi dengan masyarakat yang luar biasa. Itu harus diubah, dan karena itu belum berubah, inilah mengapa kebijakan Presiden Trump di Greenland seperti sekarang,” kata Vance, dikutip dari NPR.

    Namun, ia meyakinkan rakyat Greenland bahwa AS tidak akan menggunakan kekuatan militer untuk mewujudkan ambisi Trump.

    “Kami tidak yakin bahwa kekuatan militer akan diperlukan… Karena kami yakin bahwa penduduk Greenland adalah orang-orang yang rasional dan baik, kami yakin kami akan mampu membuat kesepakatan, seperti Donald Trump, untuk menjamin keamanan wilayah ini,” kata JD Vance.

    Wakil presiden tersebut membenarkan pendekatan pemerintah AS yang semakin tegas dengan menunjuk pada meningkatnya aktivitas China dan Rusia di kawasan tersebut.

    Ia menggambarkan Greenland sebagai titik api geopolitik di era baru persaingan strategis.

    “Kita tahu bahwa Rusia, Tiongkok, dan negara-negara lain sangat tertarik pada jalur-jalur Arktik, rute-rute angkatan laut Arktik, dan juga mineral-mineral di wilayah Arktik,” katanya.

    “Kita perlu memastikan bahwa Amerika memimpin di Arktik – karena kita tahu bahwa jika Amerika tidak melakukannya, negara-negara lain akan mengisi kekosongan yang kita tinggalkan,” tambahnya.

    Ia juga menyoroti peran penting Greenland dalam sistem peringatan dini rudal AS, dengan menggambarkan fungsi pangkalan tersebut sebagai perisai penting jika rudal ditembakkan dari negara musuh.

    Putin: AS Ingin Aneksasi Greenland Sejak 1860-an

    Kunjungan wakil presiden dilakukan sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menguraikan kebijakan Arktik Moskow.

    Putin juga memperingatkan bahwa rencana aneksasi AS terhadap Greenland telah dimulai sejak tahun 1860-an.

    Putin menegaskan pernyataan Donald Trump untuk menganeksasi Greenland harus ditanggapi dengan serius dan tidak dianggap sebagai omong kosong belaka.

    Rencana Amerika untuk merebut Greenland dimulai sejak tahun 1860, tetapi pada saat itu mereka tidak mendapat dukungan Kongres, kata presiden Rusia.

    “Perlu saya ingatkan bahwa pada tahun 1868, pembelian Alaska diejek di surat kabar Amerika. Pembelian itu disebut kegilaan, ‘kotak es’, dan ‘taman beruang kutub’ milik Andrew Johnson, presiden AS saat itu. Dan usulannya tentang Greenland gagal,” kata Putin pada hari Kamis (27/3/2025) seperti diberitakan Russia Today.

    Putin mencatat bahwa AS, Jerman, dan Denmark juga hampir menandatangani kesepakatan tukar-menukar tanah pada tahun 1910.

    Kesepakatan tersebut hampir membuat Denmark menyerahkan Greenland kepada Amerika namun, kesepakatan itu akhirnya gagal.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Gebrakan Baru Elon Musk! Guyur Duit Kawinkan xAI dengan X

    Gebrakan Baru Elon Musk! Guyur Duit Kawinkan xAI dengan X

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk mengatakan pada hari Jumat (28/3) bahwa perusahaan rintisannya, xAI telah bergabung dengan jaringan sosial X yang juga miliknya. Di mana transaksi saham perusahaan kecerdasan buatan tersebut bernilai US$ 80 miliar dan perusahaan media sosial tersebut senilai US$ 33 miliar.

    “Masa depan xAI dan X saling terkait. Hari ini, kami secara resmi mengambil langkah untuk menggabungkan data, model, komputasi, distribusi, dan bakat,” tulis Musk dalam sebuah posting di X.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa penggabungan tersebut akan membuka potensi yang sangat besar dengan memadukan kemampuan dan keahlian AI canggih xAI dengan jangkauan X yang sangat luas.

    Adapun harga pembeliannya, menurut Musk adalah US$ 45 miliar dikurangi utang US$ 12 miliar.

    Karena kedua perusahaan tersebut dimiliki secara pribadi dan dikendalikan oleh Musk, transaksi tersebut kemungkinan merupakan pertukaran saham, dengan investor X mendapatkan pembayaran dalam bentuk saham xAI.

    Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki sejumlah investor bersama, termasuk perusahaan ventura Andreessen Horowitz dan Sequoia Capital, serta Fidelity Management, Vy Capital, dan Kingdom Holding Co. dari Arab Saudi.

    Musk, yang juga merupakan CEO Tesla dan SpaceX, mengakuisisi Twitter dalam kesepakatan senilai sekitar US$ 44 miliar pada akhir tahun 2022, menerapkan pemotongan biaya besar-besaran dan segera mengganti namanya menjadi X.

    Linda Yaccarino, yang dipekerjakan Musk sebagai CEO X, menulis dalam sebuah posting setelah pengumuman hari Jumat (28/3).

    “Masa depan tidak bisa lebih cerah lagi,” tulisnya.

    Musk pun meluncurkan xAI kurang dari dua tahun lalu dengan tujuan memahami hakikat sejati alam semesta.

    Perusahaan rintisan ini telah mencoba bersaing secara langsung dengan OpenAI, perusahaan rintisan AI bernilai tinggi yang didirikan Musk pada tahun 2015 sebagai laboratorium penelitian nirlaba. Ia kemudian meninggalkan OpenAI dan baru-baru ini terlibat dalam pertikaian hubungan masyarakat dan hukum dengan perusahaan dan CEO Sam Altman mengenai arah yang diambilnya.

    Di xAI, tim Musk telah mengembangkan model bahasa yang besar dan produk perangkat lunak AI, mengambil alih penawaran dari OpenAI serta Google, Microsoft, Meta, dan lainnya. X dan xAI telah saling terkait, dengan chatbot Grok milik xAI tersedia bagi pengguna aplikasi media sosial.

    Pada bulan Juni, xAI mengumumkan akan membangun superkomputer di Memphis, Tennessee, untuk melatih Grok. Lalu pada bulan September, Musk mengungkapkan bagian dari superkomputer Memphis, yang sekarang dikenal sebagai Colossus KKN sudah online.

    Pendukung lingkungan dan kesehatan masyarakat telah menyuarakan kekhawatiran tentang kecepatan pengembangan xAI yang sangat tinggi di Memphis, dengan alasan kurangnya masukan dan pengawasan dari masyarakat. Colossus ditenagai oleh turbin pembakaran gas alam dan xAI berencana untuk memperluas dan membangun fasilitas air limbah di dekatnya.

    Investor menilai bahwa xAI mendapatkan sekitar US$ 50 miliar dalam putaran pendanaan tahun lalu.

    Bloomberg melaporkan bulan lalu bahwa perusahaan tersebut sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana dengan valuasi US$ 75 miliar. OpenAI hampir menyelesaikan putaran pada bulan Februari dengan nilai US$ 260 miliar, sementara perusahaan rintisan AI generatif Anthropic dinilai sebesar US$ 61,5 miliar dalam kesepakatan yang ditutup bulan ini.

    Selain menjalankan Tesla, SpaceX, dan xAI serta mengawasi X, Musk telah menghabiskan sebagian besar waktunya tahun ini di Washington, D.C., sebagai tokoh utama dalam pemerintahan kedua Presiden Donald Trump.

    Setelah menyumbang hampir US$ 300 juta untuk membantu Trump dan kandidat Republik lainnya serta berbagai tujuan dalam kampanye 2024, Musk ditugaskan untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang menghilangkan pekerjaan pemerintah, pengeluaran, dan menyingkirkan berbagai peraturan.

    Peran tersebut menempatkan Musk pada posisi untuk membuat berbagai perubahan yang menguntungkan berbagai bisnisnya.

    Sementara itu, ini bukan pertama kalinya Musk menggabungkan dua entitasnya.

    Pada tahun 2016, Tesla mengakuisisi SolarCity seharga US$ 2,6 miliar. Pemasang panel surya tersebut didirikan oleh sepupu pertamanya, Lyndon dan Peter Rive, dan didanai oleh Musk, yang menjabat sebagai ketua dewan.

    Pemegang saham Tesla kemudian menggugat, menuduh kesepakatan tersebut merupakan dana talangan SolarCity, dan pelanggaran kewajiban fidusia yang memperkaya Musk secara pribadi. Hakim Delaware yang menangani perselisihan tersebut memutuskan mendukung Musk dan Tesla, dan membiarkan kesepakatan itu berjalan tanpa imbalan apa pun kepada pembuat mobil itu.

    (pgr/pgr)

  • Pimpinan Otoritas Iran Ngamuk Buntut Trump Ancam Hal Buruk,  Qalibaf: AS dan Sekutu Tak Akan Aman – Halaman all

    Pimpinan Otoritas Iran Ngamuk Buntut Trump Ancam Hal Buruk,  Qalibaf: AS dan Sekutu Tak Akan Aman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada hari Jumat, Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran dengan keras, mengancam konsekuensi berat jika Teheran tidak mencapai kesepakatan nuklir dengan Washington.

    Trump menyebut hal buruk akan terjadi pada Iran jika mereka menolak kesepakatan.

    “Preferensi terbesar saya adalah kita menyelesaikan masalah ini dengan Iran. Namun, jika kita tidak menyelesaikannya, hal-hal buruk akan terjadi pada Iran,” kata Trump diberitakan Shafaq.

    Peringatan ini merupakan bagian dari strategi Washington yang lebih luas untuk memulai kembali negosiasi dengan Iran mengenai program nuklirnya.

    Awal bulan, Trump mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei , yang menyampaikan kesepakatan nuklir baru dan menekankan bahwa kegagalan menerimanya, ditambah dengan kegiatan nuklir yang berkelanjutan, akan membawa konsekuensi yang parah.

    Trump juga menekankan bahwa ia tidak tertarik pada “negosiasi terbuka” dan menetapkan batas waktu dua bulan untuk mencapai kesepakatan.

    Teheran mengonfirmasi pada hari Rabu bahwa pihaknya telah mengirim balasan surat Trump melalui Oman.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan kembali posisi lama negara itu, dengan menyatakan, “Kebijakan kami tetap tidak terlibat dalam negosiasi langsung di bawah tekanan maksimum dan ancaman militer. Namun, negosiasi tidak langsung, seperti yang terjadi di masa lalu, dapat terus berlanjut.”

    Sementara itu, juru bicara parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf, menanggapi pernyataan Trump selama demonstrasi Hari Quds di Teheran.

    Ia menuduh AS menggunakan perundingan nuklir untuk menekan Iran agar menyerahkan kemampuan pertahanannya

    “AS bermaksud perlucutan senjata ketika mengatakan negosiasi,” jelas Ghalibaf.

    Pejabat senior Iran lainnya menyuarakan pendapat yang sama dengan Ghalibaf, memperkuat perlawanan Teheran terhadap apa yang mereka anggap sebagai paksaan AS.

    Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Larijani, juga angkat bicara, menekankan pentingnya kesepakatan yang berimbang. “Kami akan mencapai suatu hasil, dan kami optimis. Kesepakatan itu harus dapat diterima oleh kedua belah pihak, bukan hanya satu pihak,” kata Larijani.

    Kecam Pemimpin Iran

    Sebelumnya Abbas Araqchi mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa Teheran telah mengirimkan tanggapannya kepada Trump, dengan mengatakan bahwa “pandangan Republik Islam mengenai status quo dan surat Tuan Trump telah dipaparkan secara lengkap dan disampaikan kepada pihak lain.”

    Araqchi menegaskan kembali penentangan Iran terhadap perundingan langsung dengan AS di tengah “kampanye tekanan maksimum” Trump.

    “Kebijakan Iran adalah terlibat dalam negosiasi tidak langsung selama Republik Islam tersebut menghadapi tekanan dan ancaman militer yang maksimal,” katanya. “Namun, negosiasi tidak langsung dapat terus berlanjut, sebagaimana yang pernah terjadi di masa lalu.”

    Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam apa yang disebutnya “taktik intimidasi” setelah ancaman Trump.

    “Kegigihan beberapa negara adidaya untuk mengadakan perundingan dengan Iran tidak bertujuan untuk menyelesaikan masalah, tetapi justru bertujuan untuk menegaskan dan memaksakan harapan mereka sendiri,” kata Khamenei. “Jelas, Republik Islam tidak akan menerima harapan mereka.”

    Pada tahun 2018, Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 yang ditengahi antara kekuatan dunia dan Iran yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama, dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.

    Meskipun mematuhi perjanjian nuklir selama lebih dari setahun setelah penarikan diri AS, Iran secara bertahap mengurangi komitmennya, dengan alasan kegagalan para penandatangan kesepakatan yang tersisa untuk melindungi kepentingannya.

    Incar Pangkalan AS

    Teheran akan menyerang pangkalan-pangkalan AS di kawasan itu jika Washington menindaklanjuti peringatannya mengenai konsekuensi militer bagi Iran jika tidak ada kesepakatan nuklir baru , kata juru bicara parlemen Iran pada hari Jumat.

    Presiden AS Donald Trump mengatakan awal bulan ini bahwa ia telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dengan peringatan bahwa “ada dua cara untuk menangani Iran: secara militer, atau Anda membuat kesepakatan.”

    “Jika Amerika menyerang kesucian Iran, seluruh kawasan akan meledak seperti percikan api di tempat penyimpanan amunisi,” kata Ketua Parlemen Mohammad Qalibaf.

    “Pangkalan mereka dan sekutu mereka tidak akan aman,” kata Qalibaf dalam pidato langsung pada Hari Al-Quds tahunan, atau Hari Yerusalem, yang menandai Jumat terakhir bulan suci Ramadan.

    Khamenei menyebut pesan Trump itu menyesatkan, dan Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi mengatakan pada hari Kamis bahwa perundingan tidak mungkin dilakukan kecuali Washington mengubah kebijakan “tekanan maksimumnya”.

    Iran telah memeriksa surat Trump secara menyeluruh dan telah mengirim “tanggapan yang tepat” melalui Oman, kata Araqchi.

    Pada hari Jumat, Araqchi dilaporkan oleh media pemerintah mengatakan bahwa meskipun surat Trump berisi ancaman, surat itu juga membuka peluang bagi diplomasi. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut.

    Dalam masa jabatan pertamanya 2017-21, Trump menarik AS dari kesepakatan 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia yang menerapkan batasan ketat terhadap aktivitas nuklir Teheran yang disengketakan dengan imbalan keringanan sanksi.

    Iran kemudian melanggar kesepakatan dengan melampaui batas dalam pengayaan uraniumnya, terutama setelah Trump menerapkan kembali sanksi besar-besaran AS.

    Negara-negara Barat menuduh Iran memiliki agenda rahasia untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir. Teheran mengatakan programnya sepenuhnya untuk keperluan energi sipil. 

    (Tribunnews.co/ Chrysnha)

  • Saham produsen mobil Eropa anjlok terdampak kebijakan tarif Trump

    Saham produsen mobil Eropa anjlok terdampak kebijakan tarif Trump

    Roma (ANTARA) – Saham berbagai produsen mobil Eropa anjlok tajam pada Kamis (27/3) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif permanen sebesar 25 persen untuk mobil dan suku cadang otomotif yang dibuat di luar AS, yang akan mulai berlaku pekan depan.

    Para investor bereaksi cepat terhadap pengumuman tersebut, yang menyebabkan aksi penjualan aset secara masif dan cepat (sell-off) pada saham otomotif Eropa.

    Indeks Stoxx Europe 600 untuk produsen mobil dan suku cadang turun 1,6 persen pada hari itu, memperburuk tren penurunan indeks tersebut selama setahun terakhir yang hampir menyentuh 25 persen, karena sektor ini sudah berada di bawah tekanan akibat melemahnya permintaan, meningkatnya biaya bahan bakar, dan transisi ke kendaraan listrik.

    Di antara produsen mobil individual, Stellantis, raksasa otomotif Italia-Prancis, mengalami penurunan terbesar dengan merosot 4,5 persen.

    Volkswagen, produsen mobil terbesar di Eropa, turun 1,5 persen, sementara Mercedes (-2,6 persen), BMW (-2,4 persen), dan Porsche (-3,4 persen) juga mengalami penurunan yang signifikan.

    Renault menjadi satu-satunya produsen mobil besar yang bertahan dari tren negatif ini, ditutup naik 0,6 persen setelah pulih dari kerugian awal.

    Gejolak pasar ini terjadi setelah pengumuman tarif Trump pada Rabu (26/3) malam waktu setempat, dan para analis mengaitkan penurunan tajam pada saham-saham produsen mobil secara langsung dengan kekhawatiran investor atas dampak tarif terhadap ekspor Eropa ke AS.

    Uni Eropa (UE) awalnya berencana memperkenalkan tarifnya sendiri terhadap impor dari AS mulai 1 April, tetapi pekan lalu, para pemimpin Eropa memutuskan untuk menunda langkah tersebut setidaknya selama dua pekan.

    Para pemimpin Eropa terlibat dalam negosiasi dengan Washington untuk menunda, mengurangi, atau membatalkan tarif tersebut, tetapi sejauh ini, belum ada kesepakatan yang dicapai.

    Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyerukan sikap hati-hati dan memperingatkan agar tidak meningkatkan ketegangan perdagangan dengan menerapkan tarif balasan terhadap barang-barang asal AS.

    Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyerukan respons tegas dari Uni Eropa untuk menghadapi kebijakan baru AS tersebut.

    Terlepas dari aksi sell-off di saham otomotif itu, pasar saham Eropa secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang beragam pada Kamis. Indeks FTSE MIB di Milan, Italia, stagnan, sementara DAX di Frankfurt, Jerman, turun 0,7 persen, dan CAC 40 di Paris, Prancis, turun 0,6 persen.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.129: Zelensky Desak AS Bereaksi saat Rusia Langgar Perjanjian Energi – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.129: Zelensky Desak AS Bereaksi saat Rusia Langgar Perjanjian Energi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.129 pada Jumat (28/3/2025).

    Pada tengah malam, peringatan serangan udara dicabut di Kyiv.

    Pada pukul 01.50 waktu setempat, ledakan terdengar di Odessa, seperti diberitakan Suspilne.

    Berkat Ceko, Ukraina Akan Mendapat 1,5 Juta Peluru Artileri Tahun Ini

    Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala, mengatakan prakarsa amunisi yang dipimpin Ceko untuk Ukraina dapat mengirimkan 1,5 juta butir peluru artileri lagi pada tahun 2025 seperti tahun lalu.

    Prakarsa tersebut diluncurkan tahun lalu dan didanai oleh sejumlah sekutu.

    Di antara butir peluru yang disediakan pada 2024 adalah 500.000 unit peluru kaliber 155 mm pada bulan Februari tahun ini, yang cocok dengan senjata artileri NATO yang disediakan oleh sekutu Barat untuk Ukraina.

    Eropa Kembali Tegaskan Dukungan untuk Ukraina

    Para pemimpin Eropa menegaskan dukungan mereka untuk Ukraina pada pertemuan puncak di Paris pada hari Kamis (27/3/2025).

    Mereka sepakat, sekarang bukan saatnya untuk mencabut sanksi terhadap Rusia.

    Sebaliknya, para pemimpin Eropa membahas bagaimana sanksi dapat ditingkatkan “untuk mendukung inisiatif AS untuk membawa Rusia ke meja perundingan.

    “Itu berarti meningkatkan tekanan ekonomi pada Rusia, mempercepat sanksi baru yang lebih keras yang menekan pendapatan energi Rusia dan bekerja sama untuk membuat tekanan ini berarti,” kata Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

    Kepala Angkatan Darat Prancis, Inggris, dan Jerman Akan Kunjungi Ukraina

    Dalam pertemuan di Paris pada hari Kamis, Keir Starmer, mengonfirmasi kepala angkatan darat Prancis, Inggris, dan juga Jerman akan pergi ke Kyiv untuk membantu merencanakan dukungan bagi angkatan darat Ukraina.

    Mereka akan bertemu dengan kelompok kontak pertahanan Ukraina yang bertugas mengumpulkan lebih banyak bantuan militer dan menjaga Ukraina dalam pertempuran.

    Presiden Prancis: Eropa Pasti Akan Kirim Pasukan Perdamaian

    Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berbicara tentang rencana “Coalition of the willing” Prancis dan Inggris untuk mengirim pasukan ke Ukraina untuk membantu mempertahankan gencatan senjata pada akhirnya dalam pertemuan kelompok tersebut di Paris.

    “Tidak ada suara bulat hari ini, tetapi kita tidak memerlukan suara bulat untuk melakukan ini,” kata Macron. 

    Italia termasuk di antara sekutu Ukraina yang mengatakan mereka tidak akan mengirim pasukan.

    “Akan ada pasukan jaminan dengan beberapa negara Eropa yang akan dikerahkan (ke Ukraina),” kata Macron, seperti diberitakan The Guardian.

    Ukraina Tuduh Rusia Langgar Gencatan Senjata Energi

    Gubernur Kherson mengatakan Rusia melakukan penembakan besar-besaran di sebuah stasiun transportasi umum di kota Kherson, Ukraina selatan pada hari Kamis.

    Infrastruktur kereta api rusak dan pasokan listrik terganggu.

    Dampak pemadaman listrik atas serangan itu menyebabkan Ukraina menuduh Rusia melanggar komitmen untuk tidak menyerang target energi Ukraina dalam kesepakatan gencatan senjata 30 hari.

    Sementara itu, Ukraina menolak tuduhan Rusia, pesawat tak berawak Ukraina menyerang fasilitas energi di wilayah Kursk dan Bryansk Rusia, dan di semenanjung Krimea yang diduduki.

    Zelensky Minta AS Respons Pelanggaran Rusia

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Kamis meminta AS untuk menanggapi apa yang disebutnya pelanggaran Moskow terhadap komitmennya untuk tidak menyerang target energi Ukraina.

    “Saya pikir harus ada reaksi dari AS,” kata presiden Ukraina itu kepada wartawan di Paris pada hari Kamis.

    Ia mengatakan bahwa fasilitas energi telah rusak dalam serangan pada hari Kamis dan tidak jelas siapa yang memantau janji untuk menghentikan serangan tersebut.

    Zelensky Optimis AS Akan Kehilangan Kepercayaan pada Rusia

    Zelensky menunjukkan nada optimisme strategis minggu ini, AS mungkin akan kehilangan kepercayaan kepada Rusia

    Meskipun ia mengeluh tentang pesan Kremlin yang diulang oleh Steve Witkoff, utusan Donald Trump, Zelensky beralasan bahwa seiring waktu tim Gedung Putih akan menghargai Kremlin tidak bertindak dengan itikad baik.

    “Akan menjadi jelas bahwa Rusia tidak menginginkan gencatan senjata tanpa syarat karena mereka semakin banyak mengajukan keberatan. Orang-orang tidak akan semakin mempercayai Rusia setiap hari,” katanya.

    Jet Tempur Jerman Cegat Pesawat Pengintai Rusia

    Jet tempur Eurofighter Jerman mencegat dan mengawal pesawat pengintai Ilyushin Il-20 Rusia yang mendekati Jerman timur laut di atas Laut Baltik pada hari Kamis. 

    “Penyebabnya adalah pesawat tak dikenal di atas Laut Baltik, yang terbang tanpa rencana penerbangan atau transponder yang diaktifkan,” kata angkatan udara Jerman.

    Pesawat itu diarahkan kembali ke daerah kantong Rusia Kaliningrad dari tempat pertama kali dilacak, seperti diberitakan kantor berita Jerman, Bild.

    Zelensky: AS Terus Mengubah Ketentuan Perjanjian Mineral

    Zelensky mengatakan kepada wartawan bahwa AS terus-menerus mengubah ketentuan kesepakatan mineral yang diusulkan, tetapi ia tidak ingin Washington berpikir Kyiv menentangnya.

    Menurut Financial Times, proposal baru akan memberikan AS hak pertama untuk membeli sumber daya yang diekstraksi berdasarkan perjanjian tersebut.

    Selain itu, AS akan mendapatkan kembali semua uang yang telah diberikannya kepada Ukraina sejak 2022, di samping tingkat bunga tahunan 4 persen, sebelum Ukraina mulai mendapatkan akses ke keuntungan.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengatakan Ukraina harus mengembalikan bantuan yang diberikan oleh AS selama perang melawan Rusia dan memberikannya dalam bentuk perjanjian mineral.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • 2 Juta Penduduk Israel Ketakutan, Cari Perlindungan usai Dibombardir Rudal Houthi Yaman – Halaman all

    2 Juta Penduduk Israel Ketakutan, Cari Perlindungan usai Dibombardir Rudal Houthi Yaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – 2 juta lebih penduduk Israel Tengah ketakutan usai Houthi Yaman mekakukan serangan Kamis (27/3/2025).

    Sirene roket terdengar, termasuk di Tel Aviv dan Yerusalem.

    Menurut laporan, serangan Houthi Yaman mendorong jutaan orang Israel mencari perlindungan.

    Komando Front Dalam Negeri Israel mengonfirmasi bahwa sirene serangan udara diaktifkan di 255 lokasi.

    Media Israel melaporkan ledakan di Yerusalem, sementara militer pendudukan Israel mengumumkan intersepsi dua rudal yang diluncurkan dari Yaman. 

    Menurut surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, laporan awal menunjukkan bahwa pecahan rudal jatuh di daerah Mevo Horon.

    Lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion dihentikan sementara, dengan semua lepas landas dan pendaratan ditangguhkan, dan penerbangan yang masuk diinstruksikan untuk tetap dalam pola penahanan.

    Kantor berita Israel, Israel Hayom, melaporkan bahwa jutaan warga Israel berlindung pada siang hari setelah peluncuran rudal dari Yaman.

    Sementara Rabu (26/3/2025), pemimpin Ansarallah Abdul-Malik al-Houthi menegaskan kembali komitmen kelompoknya untuk mendukung Palestina, dengan menyatakan bahwa kelompok itu tidak akan goyah meskipun agresi Amerika Serikat (AS) sedang berlangsung terhadap Yaman. 

    Ia menekankan bahwa sikap Ansarallah berakar pada keimanan, prinsip kemanusiaan, dan kewajiban moral, dan akan terus mendukung rakyat Palestina dengan segala cara yang tersedia.

    Al-Houthi juga mencatat bahwa Israel, dengan dukungan penuh AS, sedang menjalankan strategi yang bertujuan melikuidasi perjuangan Palestina dan secara paksa mengusir warga Palestina dari tanah mereka. 

    Ia menyoroti mobilisasi Yaman untuk mendukung Palestina, termasuk penargetan lokasi-lokasi Israel dengan rudal balistik, pesawat nirawak, dan senjata hipersonik.

    Sejak November 2023, Ansarallah atau kelompok Houthi Yaman telah menargetkan kapal kargo yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah dan sekitarnya sebagai respons atas genosida Israel di Gaza. 

    Kelompok tersebut menghentikan operasinya setelah gencatan senjata pada 19 Januari 2025 antara Israel dan perlawanan Palestina.

    Namun kembali melanjutkan serangan setelah Israel menghidupkan kembali kampanye militernya pada 18 Maret 2025.

    Sementara itu, AS melancarkan 17 serangan udara di Kegubernuran Saada Yaman pada hari Rabu, yang menargetkan wilayah di dalam dan sekitar kota tersebut. 

    Ini menandai putaran terakhir serangan AS, yang menurut Washington ditujukan untuk Ansarallah. 

    Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk “melenyapkan” kelompok Houthi Yaman.

    Diketahui dengan dukungan penuh AS, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan dan melukai lebih dari 164.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sementara lebih dari 14.000 orang masih hilang.

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)