kab/kota: Washington

  • Dave Laksono Desak Prabowo Subianto Segera Isi Dubes Indonesia di AS

    Dave Laksono Desak Prabowo Subianto Segera Isi Dubes Indonesia di AS

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Selama hampir dua tahun posisi duta besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) kosong. Selain AS sejumlah posisi Dubes Indonesia hingga saat ini masih kosong.

    Oleh karena itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono mendesak pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto mencari figur yang bakal ditugaskan sebagai dubes, kemudian mengusulkan nama-nama ke DPR RI.

    “Ada sejumlah posisi Dubes yang harus diisi atau diganti. Jadi semua itu telah berproses. Nanti pemerintah yang akan mengirim ke DPR untuk kita lakukan fit and proper test,” kata Dave di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

    Dengan adanya kebijakan tarif impor yang diumumkan Presiden AS Donald Trump membuka fakta lain terkait Indonesia, yakni, posisi dubes yang ditempatkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Washington DC, Amerika Serikat yang sudah kosong selama hampir dua tahun.

    Posisi Dubes Indonesia untuk AS telah kosong setelah Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023.

    Rosan Roeslani tak lagi menduduki posisi Dubes Indonesia untuk AS karena pada saat itu ditunjuk sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Setelah Rosan, Jokowi belum lagi menunjuk Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC sejak 17 Juli 2023.

    Prabowo Subianto yang dilantik sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2024, juga belum menunjuk nama yang akan mengisi kursi Dubes Indonesia untuk AS di Washington DC. (Pram/fajar)

  • Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jejak UU Tarif AS Tahun 1930 yang Picu Resesi Ekonomi Global

    Jakarta

    Serangan tarif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menempatkan dunia di ambang perang dagang baru yang penuh dengan ketidakpastian.

    Sejak kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari silam, Trump sudah memberlakukan tarif terhadap berbagai negara dan produk.

    Namun pada 2 April lalu, pada hari yang disebutnya sebagai “Hari Pembebasan,” Trump mengumumkan penerapan tarif sebesar 10% pada semua produk impor yang masuk ke AS.

    Selain itu, dia juga menerapkan tarif yang lebih tinggi untuk puluhan negara, termasuk China (34%) dan Uni Eropa (20%), yang diklaim Trump menyebabkan AS mengalami defisit perdagangan yang besar.

    Tindakan Trump memicu gelombang kritik terhadap Washington, dan tindakan balasan tarif telah mulai bermunculan dari sejumlah negara, termasuk China.

    Bagi sejumlah analis, apa yang terjadi saat ini mengingatkan kita pada momen kritis dalam ekonomi global yang terjadi hampir 100 tahun lalu.

    Nasionalisme

    Pada tahun 1930, era proteksionisme perdagangan dimulai.

    Pada Juni tahun itu, Undang-Undang Tarifjuga dikenal sebagai Undang-Undang Smoot-Hawley diberlakukan di AS setelah dipromosikan oleh Senator Reed Smoot dan politikus Willis Hawley.

    Pada akhirnya Depresi Besar terjadi selama satu dekade ke depan, memicu resesi ekonomi, penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi dan menyebabkan jutaan orang menganggur.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Sebuah anekdot yang dilaporkan dalam sebuah artikel mahjalah The Economist menggambarkan dampak undang-undang tersebut.

    “Saya hampir berlutut memohon Herbert Hoover (Presiden AS kala itu) untuk memveto undang-undang tersebut. Undang-undang itu mengintensifkan nasionalisme di seluruh dunia,” kata Thomas Lamont, penasihat presiden dan pemegang saham di bank investasi JP Morgan.

    Beberapa pihak meyakini undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler.

    Beberapa analis yakin bahwa undang-undang tersebut memainkan peran penting dalam dimulainya Perang Dunia II karena memperkuat posisi seperti yang diambil oleh Adolf Hitler. (Getty Images)

    Proteksionisme

    Undang-Undang Smoot-Hawley menaikkan tarif impor sekitar 40% hingga 60% terhadap sekitar 900 produk dalam upaya melindungi petani dan sektor bisnis Amerika, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Corporate Finance Institute (CFI).

    Editor Encyclopedia Britannica, Adam Augustyn, menjelaskan bahwa pada1920-an, para petani Eropa mulai pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh Perang Dunia I.

    Persaingan dan turunnya harga pangan muncul kemudian.

    Baca juga:

    Di sisi lain, para petani terlilit utang dalam upaya meningkatkan produksi mereka.

    Sementara itu, sebagian besar tenaga kerja AS saat itu berada di pedesaansekitar 20%, menurut angka CFI.

    Selama kampanye presiden dalam Pilpres 1928, Herbert Hoover berjanji akan menaikkan harga impor pertanian.

    Namun, begitu ia menjabat, petani Amerika dan pemilik bisnis lainnya mulai melobi pemerintah untuk menerapkan tindakan perlindungan bagi para petani lokal.

    Herbert Hoover adalah Presiden Amerika Serikat saat itu. (Getty Images)

    Undang-Undang Smoot-Hawley diperkenalkan ke Kongres pada Mei 1929 dan ditandatangani oleh Presiden Hoover setahun kemudian, pada 17 Juni 1930.

    Kenaikan tarif ini mempengaruhi berbagai macam impor: telur, pakaian, minyak mentah, dan gula.

    Sulit untuk menghitung persentase kenaikan pajak karena perkiraannya bergantung pada volume atau berat produk, tetapi para ekonom memperkirakan kenaikannya berkisar antara 15% hingga 60%.

    Konsekuensi dari kebijakan tarif AS

    Selama dua tahun setelah penerapan Undang-Undang Smoot-Hawley, impor dan ekspor AS turun sekitar 40%.

    Kanada dan Eropa membalas aksi AS dengan menaikkan tarif pada produk AS.

    Tak hanya itu, beberapa bank mulai bangkrut, dan perdagangan global turun sekitar 65%, menurut beberapa data. Situasi ini menempatkan ekonomi dunia pada titik kritis.

    Sulit untuk mengetahui bagaimana babak baru perang dagang antara AS dan mitra dagang utamanya ini akan berakhir, tetapi studi terkini menunjukkan bahwa tarif akan merugikan pertumbuhan ekonomi dan mendorong inflasi di negara-negara yang terlibat.

    Tarif yang diberlakukan Trump dalam periode pertama pemerintahannya, selain mempengaruhi perusahaan non-AS, juga merugikan perusahaan lokal dan konsumen lokal, menurut beberapa studi akademis.

    Alih-alih membuat warga AS lebih kaya, mereka harus membayar harga yang lebih tinggi.

    Selain itu, penerimaan pajak dari pengenaan tarif sangat rendah dibandingkan dengan apa yang dikumpulkan pemerintah melalui pajak individu dan perusahaan.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Houthi Lancarkan Serangan Drone ke Tel Aviv, AS Beri Peringatkan: Situasi Akan Semakin Buruk! – Halaman all

    Houthi Lancarkan Serangan Drone ke Tel Aviv, AS Beri Peringatkan: Situasi Akan Semakin Buruk! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman kembali meningkatkan tensi konflik dengan meluncurkan serangan terhadap target militer di Tel Aviv, Israel dan dua kapal perang Amerika Serikat (AS) di Laut Merah.

    Pada Senin (7/4/2025), juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, menyatakan pasukannya menyerang situs militer di wilayah Yafa, pinggiran Tel Aviv, menggunakan drone “Yafa”, seperti dilaporkan al-Masirah TV.

    “Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi untuk menghancurkan pangkalan militer Israel di wilayah pendudukan Yafa,” ujar Saree, dikutip dari TASS.

    Drone Yafa disebut sebagai hasil modifikasi dari drone Samad-3 milik Iran, yang memiliki jangkauan jelajah jauh dan mampu menjalankan misi ganda: pengintaian dan serangan.

    Selain menyerang Tel Aviv, Houthi juga mengklaim telah meluncurkan rudal jelajah dan drone ke arah dua kapal perusak milik AS di Laut Merah.

    Serangan ini dikatakan sebagai balasan atas agresi udara AS terhadap Yaman.

    “Serangan ke kapal perang Amerika merupakan tanggapan atas kejahatan AS terhadap rakyat Yaman,” kata Saree.

    Ia merujuk pada serangan udara AS ke sebuah rumah di Sanaa pada Minggu (6/4/2025), yang menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai lebih dari 20 lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak.

    Saree menegaskan Houthi akan terus melancarkan operasi hingga agresi Israel ke Jalur Gaza berhenti dan blokade dicabut.

    Kelompok ini menyatakan aksinya sebagai bentuk dukungan terhadap Hamas dan rakyat Palestina.

    Israel Klaim Tembak Jatuh Drone

    Militer Israel (IDF) mengklaim telah mencegat sebuah drone yang mendekati wilayah udaranya dari arah timur.

    Drone tersebut dihancurkan di atas Gurun Aravah, bagian selatan Israel, menurut laporan The Times of Israel.

    AS Tingkatkan Operasi Militer

    Ketegangan antara Houthi dan AS meningkat sejak 15 Maret, ketika Presiden AS Donald Trump mengizinkan operasi militer untuk menargetkan basis-basis Houthi di Yaman.

    Washington menilai kelompok ini sebagai ancaman terhadap kebebasan navigasi di Laut Merah.

    Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memperingatkan bahwa operasi militer terhadap Houthi akan terus berlanjut dan menjadi lebih intensif.

    “Ini adalah pekan-pekan yang buruk bagi Houthi, dan akan terus memburuk,” ujarnya dalam konferensi pers usai pertemuan dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, seperti dilansir Al Arabiya (8/4/2025).

    Hegseth menyebut serangan udara AS menargetkan bunker senjata, sistem pertahanan udara, dan markas bawah tanah Houthi.

    Ia juga memperingatkan Iran agar menghentikan dukungannya terhadap kelompok tersebut.

    “Kami memiliki lebih banyak opsi dan tekanan untuk diberikan,” tegasnya.

    Dukungan dari Arab Saudi dan Operasi Lanjutan

    Menurut pernyataan Pentagon, Hegseth juga melakukan pembicaraan dengan Menhan Arab Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, guna membahas operasi militer terhadap Houthi serta kerja sama pertahanan regional.

    Juru bicara Pentagon Sean Parnell menyatakan bahwa keduanya sepakat pentingnya menegakkan kebebasan navigasi di Laut Merah dan melemahkan kekuatan Houthi.

    Presiden Trump menegaskan bahwa beberapa tokoh senior Houthi telah tewas dalam serangan udara terbaru, meski belum ada bukti publik yang disampaikan oleh Gedung Putih.

    Sebagai bagian dari operasi, militer AS dilaporkan telah mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 di Samudra Hindia, pesawat yang sebelumnya digunakan dalam serangan ke situs bawah tanah Houthi pada Oktober lalu.

    Latar Belakang Konflik dan Eskalasi Terbaru

    Ketegangan ini merupakan kelanjutan dari konflik panjang antara Houthi dan Israel sejak eskalasi di Gaza 2023.

    Meski sempat mereda karena gencatan senjata pada Januari, konflik kembali memanas sejak Maret, ketika Houthi mengancam menyerang kapal dagang dan pangkalan militer Israel.

    Kelompok ini juga memperingatkan akan menyerang kapal komersial yang terkait dengan Israel di perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Ilmuwan AS Berhasil Ciptakan Kembali Spesies Serigala yang Sudah Punah

    Ilmuwan AS Berhasil Ciptakan Kembali Spesies Serigala yang Sudah Punah

    Washington DC

    Sebuah perusahaan Amerika Serikat (AS) mengumumkan keberhasilan mereka dalam merekayasa genetika serigala yang berasal dari spesies yang telah punah lebih dari 10.000 tahun lalu. Tiga anak serigala dari spesies itu berhasil diciptakan kembali melalui rekonstruksi genom lengkap.

    Perusahaan biosains AS bernama Colossal Biosciences, seperti dilaporkan Associated Press dan dilansir DW, Selasa (8/4/2025), mengatakan tujuan mereka adalah menghidupkan kembali spesies yang hilang dan membantu spesies yang nyaris punah.

    Rekayasa genetika yang dilakukan terhadap spesies serigala bernama “dire wolf” ini menghasilkan tiga anak serigala yang disebut dapat menyerupai nenek moyang mereka pada zaman purba. Ketiga anak serigala yang diberi nama Romulus, Remus, dan Khaleesi itu berusia antara tiga bulan hingga enam bulan.

    Ketiga anak serigala itu, menurut Colossal Biosciences, akan berukuran lebih besar dan lebih berotot daripada serigala abu-abu modern yang terkait, jika nantinya anak serigala itu mencapai usia dewasa.

    Para peneliti pada Colossal Biosciences menggunakan DNA purba dari fosil serigala spesies tersebut, yang berasal dari 11.500 tahun dan 72.000 tahun lalu, untuk merekonstruksi genom serigala jenis dire wolf.

    Dituturkan kepala ilmuwan pada Colossal Biosciences, Beth Shapiro, kepada Associated Press bahwa para ilmuwan kemudian mengambil sel darah dari serigala abu-abu dan memodifikasinya secara genetik di sebanyak 20 lokasi berbeda.

    Shapiro menjelaskan bahwa materi genetik itu lalu dipindahkan ke sebuah sel telur dari spesies anjing domestik, setelah itu embrionya dipindahkan ke induk pengganti, yang juga spesies anjing domestik. Anak-anak dari anjing domestik yang menjadi induk pengganti itu dilahirkan 62 hari kemudian.

    Ketiga anak serigala itu saat ini memiliki berat sekitar 36 kilometer dengan panjang 1,2 meter, dan diperkirakan akan tumbuh hingga 1,8 meter dengan berat mencapai 68 kilogram.

    Menurut majalah terkemuka TIME, ketiga serigala muda itu diberi makan daging sapi, daging kuda, dan daging rusa, selain jeroan dan makanan anak anjing.

    Upaya merekayasa genetika serigala yang telah lama punah ini didasari tujuan untuk “menghilangkan kepunahan”. Kepala ahli perawatan hewan pada Colossal Biosciences, Matt James, mengatakan bahwa anak-anak serigala itu mungkin tidak akan pernah belajar untuk membunuh mangsa besar karena tidak memiliki induk untuk mengajarinya.

    Colossal Biosciences sebelumnya mengumumkan proyek serupa untuk merekayasa genetika spesies-spesies yang masih hidup guna menciptakan hewan yang menyerupai mammoth berbulu, dodo dan hewan lainnya yang telah punah.

    “Lebih dekat untuk memulihkan masa lalu, melestarikan masa kini, dan menjaga masa depan daripada siapa pun sebelumnya,” sebut Colossal Biosciences dalam pernyataannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China Tuduh AS Lakukan Pemerasan Ekonomi

    China Tuduh AS Lakukan Pemerasan Ekonomi

    PIKIRAN RAKYAT – Beijing kembali menyuarakan sikap tegasnya terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pemerintah China menyatakan tidak akan mundur dalam menghadapi tekanan dari Washington, menyusul ancaman tarif tambahan sebesar 50% yang akan diterapkan AS apabila China tidak mencabut bea masuk 34% terhadap produk impor asal Amerika.

    Pernyataan keras ini disampaikan oleh Kementerian Keuangan China usai pemerintah AS secara resmi memberlakukan tarif baru pada pekan lalu. Langkah Trump ini memicu eskalasi terbaru dalam perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, menimbulkan kekhawatiran global akan dampaknya terhadap stabilitas ekonomi internasional.

    Dalam tanggapan resminya, pihak China menyebut tindakan AS sebagai bentuk “pemerasan ekonomi” dan menegaskan bahwa negara tersebut tidak akan tunduk terhadap tekanan sepihak. Seorang juru bicara industri perdagangan China bahkan menyebut keputusan AS menaikkan tarif sebagai kesalahan fatal yang mencerminkan sikap hegemonik.

    “Jika Amerika Serikat tetap bersikukuh dengan pendekatan seperti ini, maka China akan melawan hingga akhir,” ucapnya.

    Ia menambahkan bahwa pemerintah China siap mengambil tindakan balasan yang tegas demi menjaga kepentingan nasional dan martabat ekonomi negaranya.

    Trump, melalui platform media sosialnya Truth Social, sebelumnya memperingatkan bahwa segala bentuk pembalasan terhadap kebijakan tarif AS akan dibalas dengan tarif tambahan yang lebih tinggi lagi.

    Jika ancaman ini direalisasikan, maka total tarif terhadap sejumlah barang impor dari China bisa mencapai 104%, memberi tekanan besar terhadap perusahaan-perusahaan Amerika yang bergantung pada rantai pasokan dari Negeri Tirai Bambu.

    Sementara itu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, menanggapi dengan kritik tajam terhadap langkah AS. Ia menyebut kebijakan tarif sebagai bentuk unilateralisme, proteksionisme, dan intimidasi ekonomi yang bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional.

    Meski demikian, China tetap membuka peluang untuk dialog. Dalam pernyataan terpisah pada hari Selasa, 8 April 2025 Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa pihaknya tidak menginginkan perang dagang dan menegaskan kembali pentingnya dialog sebagai jalan penyelesaian.

    “Tidak ada pemenang dalam perang dagang,” kata perwakilan kementerian tersebut dengan tegas.

    Ketegangan ini berdampak langsung pada pasar global. Indeks saham berjangka AS mencatat penurunan tajam, sementara bursa saham London, FTSE 100, merosot lebih dari 300 poin sejak perdagangan dibuka pada Jumat lalu, mencerminkan kecemasan investor terhadap ketidakpastian ekonomi global yang terus membayangi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Langit Amerika Bakal Spektakuler! Ini 10 Negara Bagian yang Berpotensi Melihat Aurora Borealis Malam Ini

    Langit Amerika Bakal Spektakuler! Ini 10 Negara Bagian yang Berpotensi Melihat Aurora Borealis Malam Ini

    Jakarta: Malam ini langit di sejumlah wilayah Amerika Serikat berpotensi dihiasi aurora borealis atau cahaya utara yang memesona. 
     
    Fenomena langka ini bisa terlihat jelas dari beberapa negara bagian, asalkan cuaca mendukung dan kamu berada di lokasi yang tepat.
     
    Merangkum laman Forbes, Selasa, 8 April 2025, menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) ada 10 negara bagian di AS yang berpeluang menyaksikan pertunjukan cahaya langit malam ini.
     

    Negara bagian mana yang bisa melihat Aurora Borealis?
    Berikut ini daftar 10 negara bagian di Amerika Serikat yang berpotensi menyaksikan aurora borealis malam ini:

    Washington (bagian utara)
    Idaho (bagian utara)
    Montana
    Dakota Utara
    Minnesota (bagian utara)
    Michigan (bagian atas)
    Dakota Selatan
    Wisconsin
    Maine
    Alaska (peluang tertinggi)

    Selain itu, Kanada bagian utara juga memiliki peluang besar untuk menyaksikan aurora borealis secara jelas dan terang.
     

    Kapan waktu terbaik melihat aurora borealis?
    Waktu terbaik untuk melihat cahaya utara adalah antara pukul 22.00 hingga 02.00 waktu setempat. NOAA menyarankan untuk pergi ke tempat tinggi yang jauh dari polusi cahaya agar tampilan aurora bisa dinikmati secara maksimal.

    Kenapa aurora bisa terjadi?
    Aurora borealis muncul karena interaksi antara elektron dari peristiwa matahari dengan oksigen dan nitrogen di atmosfer bumi. Ketika terjadi suar matahari atau lontaran massa korona, elektron-elektron ini menjadi “tereksitasi” dan memancarkan warna-warna terang di langit malam.

    Menurut NASA, puncak aurora dalam 500 tahun terakhir tercapai pada Oktober 2024, seiring dengan puncaknya siklus “maksimum matahari” yang akan berlangsung hingga awal 2026.
     
    Bagi kamu yang tinggal atau sedang berada di salah satu negara bagian yang disebutkan, malam ini adalah kesempatan langka untuk menikmati keindahan alam yang luar biasa. 
    Bawa kamera, cari tempat gelap dan tinggi, lalu nikmati pertunjukan cahaya yang magis dari langit utara!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • 70 Negara Rayu AS, Saling Ajukan Tawaran Menarik Agar Trump Pangkas Tarif Impor – Halaman all

    70 Negara Rayu AS, Saling Ajukan Tawaran Menarik Agar Trump Pangkas Tarif Impor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 70 negara di berbagai belahan dunia saling berlomba merayu AS agar dapat mengajukan negosiasi tarif impor yang diberlakukan Presiden Donald Trump

    Pernyataan itu diungkap  Menteri Keuangan Scott Bessent tepat setelah pemerintahan Trump mengumumkan kebijakan tarif impor mulai dari 10 persen ke 180 negara di seluruh dunia, termasuk ke Indonesia.

    Menkeu Bassent menjelaskan tarif impor diterapkan lantaran negara-negara lain telah memperlakukan AS “dengan buruk” karena mengenakan tarif yang tidak proporsional pada impor AS yang ia sebut sebagai “kecurangan”.

    Sebagai balasannya, Presiden Trump mengenakan tarif kepada negara-negara lain, kira-kira setengah dari tarif yang mereka kenakan kepada AS.

    Agar terhindar dari kebijakan tersebut negara lain harus membayar sejumlah ‘uang’ demi mencabut tarif yang sangat tinggi.

    Trump menggambarkan uang itu digambarkan sebagai obat, yang bisa menahan pertumpahan darah lebih lanjut di pasar keuangan global.

    “Jadi, tarif tersebut tidak akan berlaku secara timbal balik. Saya bisa saja melakukan itu, ya, tetapi akan sulit bagi banyak negara,” kata Trump, dikutip dari Al Jazeera.

    “Kami tidak ingin melakukan itu.” imbuhnya.

    Sementara itu, melansir laman resmi Gedung Putih, tarif resiprokal atau tarif timbal balik Trump dilakukan  dengan cara mengenakan bea ad valorem atau bea masuk tambahan pada barang impor dari semua mitra dagang Amerika Serikat.

    Langkah ini diberlakukan dengan dalih untuk menyeimbangkan kembali arus perdagangan global.

    Imbas kebijakan tersebut kini semua barang yang tidak dibuat di Amerika Serikat akan dikenakan pajak tambahan.

    Hal tersebut tentunya dapat meningkatkan biaya barang yang akan di dijual ke pasar AS.

    Apabila kenaikan biaya terus terjadi akibatnya, produsen di luar Amerika akan mengalami penurunan dalam volume ekspor mereka, menambah beban suatu negara di tengah ancaman resesi dan gejolak ekonomi pasar global.

    Kekhawatiran ini yang mendorong puluhan negara untuk berbondong-bondong mengajukan negosiasi tarif impor ke pejabat AS. 

    Dengan 70 negara yang tercatat, Bessent menyebut AS akan menghadapi April-Juni yang sibuk dengan negosiasi.

    Dalam hal ini, dia menyinggung Jepang yang akan menjadi prioritas AS. 

    Pasalnya, Jepang dinilai cepat tanggap dan langsung menghubungi Washington untuk mendiskusikan  kesepakatan dalam perdagangan. 

    Negara Asia Lobi Trump Agar Pangkas Tarif Baru AS

    Terbaru, Pemerintah Indonesia dilaporkan tengah mengirimkan tim lobi tingkat tinggi untuk bertandang ke Gedung Putih, usai Presiden AS Donald Trump menjatuhkan tarif impor tinggi sebesar 32 persen kepada barang-barang Indonesia.

    Tak hanya Indonesia, sejumlah negara di Asia termasuk India yang terkena tarif baru Trump juga berupaya keras melobi AS agar memangkas kebijakannya.

    Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India mengatakan dalam sebuah pernyataan pada bahwa mereka sedang melangsungkan penyelesaian cepat lewat Perjanjian Perdagangan Bilateral multi-sektoral yang saling menguntungkan dengan AS, pasca Trump memberlakukan tarif impor 26 persen kepada New Delhi.

    Meski Trump memberlakukan tarif impor 26 persen, namun Kementerian Perdagangan dan Perindustrian India menegaskan bahwa negaranya akan “tetap berhubungan” dengan AS terkait tarif terbaru Trump.

    Langkah serupa juga dilakukan pemerintah Vietnam, pasca Trump menghantam ekonomi Vietnam dengan tarif 46 persen pemimpin Vietnam mulai Gerak cepat, melobi Donald Trump untuk mengurangi tarif.

    Menyusul yang lainnya, Israel juga turut mengajukan perundingan dengan pejabat AS untuk mendapat pengurangan tarif yang diberlakukan Trump.

    Upaya ini dilakukan pemerintah Israel usai sekutu dekat AS ini terdampak tarif baru Trump sebesar 17 persen.

    Asosiasi Produsen Israel (MAI) mengatakan pengumuman tarif Trump benar-benar mengejutkan mereka, lantaran keputusan tersebut menimbulkan “tantangan besar” bagi ekonomi Israel.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • AS Kerahkan Drone Mata-mata ke Okinawa Jepang, Ada Apa?

    AS Kerahkan Drone Mata-mata ke Okinawa Jepang, Ada Apa?

    Tokyo

    Militer Amerika Serikat (AS) akan mengerahkan sejumlah drone mata-mata jarak jauh dan berukuran besar ke wilayah Okinawa, Jepang, yang terletak dekat Taiwan. Pengerahan ini bertujuan meningkatkan kemampuan pengintaian aliansi pertahanan Washington-Tokyo.

    Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani, seperti dilansir AFP, Selasa (8/4/2025), mengumumkan langsung pengerahan drone mata-mata AS di wilayah Jepang itu.

    Dikatakan oleh Nakatani bahwa sejumlah drone MQ-4C Triton yang dikerahkan Washington akan meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen aliansi pertahanan AS-Jepang.

    Pengerahan drone mata-mata ini diumumkan saat China semakin meningkatkan tekanan terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, dan menggelar latihan militer, yang menurut para analis, sebagai pendahuluan untuk kemungkinan pengambilalihan pulau itu di masa mendatang.

    “Situasi keamanan di sekitar negara kita menjadi semakin parah,” kata Nakatani saat berbicara kepada wartawan setempat.

    Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa drone Triton akan tiba di Pangkalan Udara AS di Kadena, pulau utama Okinawa, dalam beberapa pekan ke depan.

    “Untuk memperkuat aktivitas pengumpulan intelijen, pengawasan, dan pengintaian di sekitar Jepang,” sebut Nakatani.

    Sekitar 54.000 personel militer AS kini ditempatkan di seluruh wilayah Jepang, dengan sebagian besar di Okinawa.

    Sepanjang tahun lalu, menurut laporan media lokal, militer Jepang telah mengerahkan jet tempur sebanyak 30 kali untuk mencegat drone-drone di perairan selatan negara tersebut, yang diyakini berasal dari China.

    Menurut harian Yomiuri Shimbun, angka itu jauh lebih tinggi daripada sembilan kali pengerahan sepanjang tahun fiskal 2023 dan empat kali pengerahan pada tahun fiskal 2021.

    Produsen drone MQ-4C Triton, Northrop Grumman, menyebut drone mata-mata itu merupakan pesawat tanpa awak yang mampu mengudara di “ketinggian yang tinggi, dengan daya tahan lama” yang mampu beroperasi selama lebih dari 24 jam dan menempuh jarak 13.700 kilometer.

    Militer Jepang yang juga memiliki drone yang mampu mengudara di ketinggian yang tinggi, secara terpisah berencana untuk membeli drone tempur yang lebih kecil sebagai bagian dari upaya besar untuk meningkatkan pertahanan nasional.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PP GPA Nilai Respons Presiden Prabowo Hadapi Perang Dagang Sudah Tepat

    PP GPA Nilai Respons Presiden Prabowo Hadapi Perang Dagang Sudah Tepat

    loading…

    Respons Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi perang dagang menyusul kebijakan tarif Presiden Amerika Serika Donald Trump sudah tepat. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al-Washliyah (PP GPA) mengapresiasi sikap Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi tantangan global. Khususnya terkait perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Ketua Umum PP GPA Aminullah Siagian menyebut, keberanian dan kesigapan Prabowo dalam merespons kebijakan ekonomi proteksionis tersebut menunjukkan karakter kepemimpinan yang tegas dan berani.

    “Keberanian Presiden Prabowo menghadapi tekanan ekonomi global sangat mengingatkan kita pada sosok Presiden Soekarno di masa revolusi. Beliau menunjukkan semangat kemandirian dan keberpihakan pada kepentingan nasional,” ujarnya, Selasa (8/4/2025).

    Seperti diketahui, Pemerintahan Presiden Prabowo memilih jalur diplomasi dalam menanggapi pengenaan tarif sebesar 32% oleh Amerika Serikat terhadap produk Indonesia.

    “Respon tegas Presiden Prabowo yang menginginkan hubungan yang adil dan setara dengan Amerika Serikat dan akan mengirim delegasi tingkat tinggi ke Washington untuk membahas masalah ini adalah sikap yang proporsional dalam menanggapi situasi yang ada sesuai adab pergaulan internasional,” katanya.

    Selain itu, Prabowo juga telah berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN lainnya termasuk Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk merumuskan respons bersama terhadap kebijakan tarif yang diberlakukan oleh AS.

    “Respons Prabowo ini tepat bahwa dalam menghadapi perang tarif ini pemimpin ASEAN harus bersatu dalam sikap dalam mengantisipasi semua kemungkinan,” ucapnya.

    Seperti diketahui kebijakan tarif AS telah memicu volatilitas di pasar keuangan global, dengan indeks saham utama mengalami penurunan signifikan. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia tetap optimistis dapat menjaga stabilitas ekonomi domestik melalui langkah-langkah strategis dan diplomasi internasional.

    (cip)

  • Horor Tarif Trump, antara Ambisi Perang Dagang & Deja Vu Depresi Besar

    Horor Tarif Trump, antara Ambisi Perang Dagang & Deja Vu Depresi Besar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan lalu menerapkan tarif perdagangan terhadap 180 negara dunia. Indonesia pun tidak luput dari tarif ini, dengan RI dikenakan tarif resiprokal hingga 32%.

    Trump mengeklaim bahwa tarifnya ini merupakan penyelamat dari krisis Depresi Besar atau Malaise, seperti yang pernah terjadi pada 1929. Ia mengatakan langkah ini untuk membuat produsen dan petani AS makin kaya.

    “Pada tahun 1929, semuanya berakhir dengan sangat tiba-tiba dengan Depresi Besar. Dan itu tidak akan pernah terjadi jika mereka tetap menggunakan kebijakan tarif,” tuturnya dikutip The Associated Press, Selasa (8/4/2025).

    “Mereka mencoba menerapkan kembali tarif untuk menyelamatkan negara kita, tetapi tarif itu sudah tidak berlaku lagi. Tarif itu sudah tidak berlaku lagi. Sudah terlambat. Tidak ada yang bisa dilakukan, butuh waktu bertahun-tahun untuk keluar dari depresi itu.”

    Depresi Besar dimulai dengan “Black Tuesday” pada 29 Oktober 1929, ketika aksi jual panik memicu keruntuhan pasar saham, yang memusnahkan ribuan investor yang telah meminjam banyak uang. Ketika permintaan konsumen menurun, perusahaan manufaktur memberhentikan pekerja dan menutup pabrik.

    Pada tahun-tahun berikutnya, tingkat pengangguran AS mencapai 25%, sementara output ekonomi anjlok hampir 30%. Ada ribuan bank bangkrut dan penutupan bisnis yang meluas, sementara jutaan orang Amerika kehilangan rumah mereka.

    Namun, benarkah tarif dapat menjadi penyelamat dari krisis ekonomi?

    Presiden George Washington menandatangani Undang-Undang Tarif tahun 1789. Undang-undang utama pertama yang disetujui oleh Kongres itu mengenakan pajak sebesar 5% atas banyak barang yang diimpor ke AS.

    Tanpa pajak penghasilan federal, kebijakan tersebut adalah tentang menemukan sumber pendapatan bagi pemerintah sekaligus melindungi produsen Amerika dari persaingan asing.

    Setelah perang tahun 1812 mengganggu perdagangan AS dengan Inggris Raya, AS menyetujui lebih banyak tarif pada tahun 1817 yang dimaksudkan untuk melindungi manufaktur dalam negeri dari impor yang berpotensi lebih murah, terutama tekstil.

    Tarif tinggi tetap berlaku selama beberapa dekade, terutama karena pemerintah berupaya meningkatkan pendapatannya dan membayar utang yang terjadi selama Perang Saudara.

    Undang-Undang Tarif tahun 1890 menaikkan pajak menjadi 49,5% untuk lebih dari 1.500 barang. Yang memperjuangkan langkah tersebut adalah ‘Napoleon Proteksionisme’ yakni William McKinley, seorang anggota kongres Republik dari Ohio yang akan terpilih sebagai presiden pada tahun 1896 dan salah satu pahlawan Trump.

    Namun, langkah tersebut menyebabkan harga naik dan ekonomi AS jatuh. Keadaan memburuk setelah Kepanikan tahun 1893, ketika pengangguran mencapai 25%. Para sejarawan menyebut periode tersebut sebagai “depresi besar” hingga digantikan oleh Depresi Besar yang sebenarnya tahun 1929.

    Setelah Depresi Besar 1929, Presiden AS saat itu, Herbert Hoover, menekan undang-undang tarif yang dikenal dengan Smoot-Hawley sesuai dengan dua anggota legislatif AS perancang undang-undang itu, Reed Smoot dan Willis Hawley.

    Namun setelah itu, Hoover merasa bimbang, terutama setelah lebih dari 1.000 ekonom AS menandatangani surat yang mendesak veto. Namun, ia menandatangani undang-undang tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan,

    “Tidak ada RUU tarif yang pernah diberlakukan, atau akan diberlakukan, di bawah sistem saat ini yang akan sempurna.”

    Smoot-Hawley menaikkan tarif impor rata-rata 20% pada ribuan barang, yang menyebabkan banyak mitra dagang utama AS membalas. Kerja sama internasional dalam masalah nonperdagangan juga menurun, termasuk dalam masalah pertahanan, yang membantu membuka jalan bagi kebangkitan Hitler.

    “Ada beberapa industri yang menghasilkan keuntungan,” kata Gary Richardson, seorang profesor ekonomi di Universitas California, Irvine, tentang Smoot-Hawley.

    “Namun secara keseluruhan, orang-orang di AS dan orang-orang di seluruh dunia adalah pecundang. Produsen AS melihat pasar luar negeri untuk barang mereka menguap dan produksi serta belanja konsumen merosot lebih jauh.”

    Hawley kalah dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik Oregon tahun 1932 di distriknya, dan Smoot dikalahkan pada bulan November, saat Demokrat Franklin D. Roosevelt mengalahkan Hoover untuk kursi kepresidenan.

    Smoot, Hawley, dan Hoover sebagian besar terus membela kebijakan tarif mereka pada tahun-tahun berikutnya, menyalahkan kebijakan perdagangan internasional dan kekuatan moneter eksternal, serta Partai Demokrat, atas kesengsaraan ekonomi Amerika.

    Ekonomi kemudian tidak pulih sampai pecahnya Perang Dunia II, yang meningkatkan permintaan untuk produksi pada tahun 1939.

    “Depresi ekonomi tidak dapat disembuhkan dengan tindakan legislatif atau pernyataan eksekutif,” kata Hoover pada bulan Desember 1930. “Luka ekonomi harus disembuhkan oleh tindakan sel-sel tubuh ekonomi, produsen, dan konsumen sendiri.”

    (luc/luc)