kab/kota: Washington

  • Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Washington

    Arab Saudi memperkuat hubungan dengan perusahaan AI Amerika Serikat dan mengumumkan serangkaian usaha patungan baru bernilai miliaran dolar. Negara tersebut berupaya menancapkan posisi di industri AI saat pemimpinnya, Pangeran Mohammed bin Salman, melakukan kunjungan pertama ke AS dalam beberapa tahun terakhir.

    Humain, perusahaan AI yang didukung dana kekayaan negara Arab Saudi, mengumumkan sejumlah kemitraan dengan perusahaan teknologi besar Amerika, termasuk xAI, Cisco, AMD, dan Qualcomm.

    Arab Saudi berusaha mempererat hubungan dengan AS dan mengalihkan ekonominya dari ketergantungan minyak. Bagi perusahaan-perusahaan Amerika, negara Timur Tengah tersebut menawarkan solusi penting untuk ekspansi AI yaitu pendanaan, lahan, dan energi murah.

    Elon Musk mengumumkan xAI, perusahaan AI miliknya, akan membangun data center raksasa di Arab Saudi bersama Humain. Data center 500 megawatt tersebut akan menjadi yang berskala besar pertama xAI di luar AS dan melalui kemitraan ini, chatbot Grok milik xAI akan digunakan luas di Arab Saudi.

    Pusat data itu akan didukung chip dari Nvidia, yang pendirinya, Jensen Huang, duduk bersama Musk dan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi Abdullah Alswaha.

    “Beginilah kami mewujudkan komitmen di Kerajaan Arab Saudi dalam kemitraan dengan AS. Kemarin, presiden dan putra mahkota mengumumkan kerangka strategis dan kemitraan AI. Hari ini kami melaju bersama Elon dan Jensen, jadi terima kasih atas peluang tersebut,” kata Alswaha.

    Alswaha juga mengumumkan dibangunnya data center 100 megawatt untuk Amazon Web Services dengan ambisi hingga satu gigawatt yang juga menggunakan infrastruktur Nvidia. AWS berencana menyediakan, menerapkan, dan mengelola hingga 150.000 akselerator AI di Riyadh.

    Seiring ekspansi perusahaan AI, data center raksasa mereka perlu ruang dan energi sangat besar. Banyak pusat data sedang dibangun di AS, termasuk Colossus milik xAI di Memphis. Namun, ada kekhawatiran China akan mengungguli AS dalam produksi energi untuk menjalankan sistem AI. Arab Saudi bisa membantu di sektor ini.

    Investasi dari Arab Saudi juga berperan penting dalam upaya Pangeran Mohammed bin Salman memperbaiki citranya di Amerika Serikat akibat keterlibatan dalam pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

    Pangeran bin Salman mengklaim bahwa negaranya akan menginvestasikan USD 1 triliun di AS, peningkatan besar dari pengumuman USD 600 miliar pada Mei. Pernyataan tersebut bahkan mengejutkan Trump, meski jadwal investasi belum jelas.

    “Jadi Anda mengatakan kepada saya sekarang bahwa angka USD 600 miliar itu akan jadi USD 1 triliun?” kata Trump kepada Pangeran bin Salman di Ruang Oval. “Bagus. Saya sangat menyukai itu.”

    (fyk/fay)

  • Elon Musk Sampai Jensen Huang Merapat ke Arab Saudi Demi AI

    Diminta Putra Mahkota Saudi, Trump Akan Berusaha Setop Perang Sudan

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dirinya akan mulai “berusaha” untuk mengakhiri perang di Sudan. Ini dilakukan Trump setelah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) memintanya untuk membantu menyelesaikan konflik tersebut.

    Trump hingga saat ini hampir tidak pernah berkomentar tentang konflik antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat hampir 12 juta orang mengungsi sejak pecah pada April 2023.

    “Yang Mulia ingin saya melakukan sesuatu yang sangat berpengaruh terkait Sudan,” kata Trump dalam forum bisnis Saudi-AS yang dihadiri oleh Putra Mahkota Saudi, dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/11/2025).

    “Saya tidak pernah terpikir untuk terlibat, saya pikir itu hanya sesuatu yang gila dan di luar kendali,” imbuh Tump.

    “Tetapi saya melihat betapa pentingnya hal itu bagi Anda, dan bagi banyak teman Anda di ruangan ini, Sudan. Dan kami akan mulai bekerja untuk Sudan,” ujar Trump kepada MBS di forum tersebut.

    Meskipun konflik ini berada di luar radar Trump, Washington telah meningkatkan upaya dalam beberapa bulan terakhir untuk menyelesaikan gencatan senjata antara pihak-pihak yang bertikai.

    Arab Saudi mendukung militer Sudan yang bersekutu dengan pemerintah. Sementara militer Sudan menuduh Uni Emirat Arab (UEA) mendukung RSF dengan pasokan senjata dan tentara bayaran. Tuduhan ini telah dibantah UEA.

    Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah menelepon menteri luar negeri UEA pada hari Jumat lalu untuk mendesak pemerintah UEA mendukung gencatan senjata di Sudan.

    RSF baru-baru ini merebut kota penting Al-Fasher setelah pengepungan tanpa henti yang diwarnai pembantaian massal. Hal ini mendorong Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk memerintahkan penyelidikan atas dugaan kekejaman.

    Sementara itu, utusan Trump untuk Afrika, Massad Boulos, pada hari Sabtu lalu mengatakan bahwa perang di Sudan adalah “krisis kemanusiaan terbesar di dunia.”

    Trump berulang kali mengklaim telah menyelesaikan delapan konflik di dunia sejak kembali menjabat pada bulan Januari, tetapi justru berfokus pada perang di Gaza dan Ukraina dalam upayanya meraih Hadiah Nobel Perdamaian.

    Janjinya untuk mulai menangani konflik Sudan mencerminkan hubungan dekatnya dengan Putra Mahkota Saudi, yang ia undang ke Gedung Putih untuk kunjungan pada hari Selasa lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi, Pasar AI Kembali Bergairah

    Kinerja Nvidia Lampaui Ekspektasi, Pasar AI Kembali Bergairah

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan produsen chip, Nvidia, membukukan kinerja di atas ekspektasi Wall Street untuk pendapatan dan proyeksi penjualan mendatang, meredakan kekhawatiran investor terkait derasnya belanja kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang sempat mengguncang pasar.

    Dalam laporan kinerja kuartalan pada Kamis (20/11/2025), Nvidia melaporkan pendapatan untuk kuartal III/2025 melonjak 62% menjadi US$57 miliar, didorong lonjakan permintaan chip untuk pusat data AI. Penjualan dari segmen tersebut meningkat 66% menjadi lebih dari US$51 miliar.

    Proyeksi penjualan kuartal IV/2025 di kisaran US$65 miliar juga melampaui estimasi analis, mendorong saham Nvidia naik sekitar 4% dalam perdagangan pasca penutupan.

    Sebagai perusahaan dengan valuasi tertinggi di dunia, Nvidia dipandang sebagai barometer ledakan AI. Karena itu, hasil kinerja perusahaan menjadi rujukan penting bagi sentimen pasar.

    CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan penjualan sistem AI Blackwell sudah di luar ekspektasi dan menyebut GPU cloud perusahaan saat ini terjual habis

    “Belakangan banyak pembicaraan soal potensi bubble AI. Dari sudut pandang kami, yang kami lihat justru sebaliknya. Kami unggul di setiap fase perkembangan AI,” ujarnya dalam panggilan dengan analis dikutip dari BBC pada Kamis (20/11/2025).

    Laporan kinerja tersebut menarik perhatian lebih besar dari biasanya di Wall Street di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa valuasi saham-saham AI sudah terlalu tinggi—sentimen yang kemungkinan tetap membayangi meski Nvidia mencetak hasil yang spektakuler.

    Kekhawatiran itu sebelumnya telah menekan indeks S&P 500 selama empat hari berturut-turut menjelang rilis laporan Nvidia, seiring munculnya pertanyaan soal imbal hasil dari investasi AI. Indeks acuan tersebut sudah melemah hampir 3% sepanjang November.

    Adam Turnquist, Chief Technical Strategist LPL Financial, mengatakan ekspektasi pasar sudah sangat tinggi. 

    “Pertanyaannya bukan lagi apakah Nvidia akan mengalahkan ekspektasi, tetapi seberapa besar.”

    Matt Britzman, Senior Equity Analyst Hargreaves Lansdown, menambahkan bahwa meski valuasi sektor AI tengah mendapat sorotan, Nvidia tetap mengerjakan bisnisnya dengan sangat mulus.

    Dia menilai beberapa segmen AI memang perlu jeda koreksi, tetapi Nvidia bukan bagian dari itu.

    Sebelumnya, Huang mengatakan bahwa pesanan chip AI dapat mencapai US$500 miliar hingga tahun depan. Investor kini mencari kepastian mengenai waktu realisasi pendapatan tersebut serta bagaimana Nvidia akan memenuhi pesanan tersebut.

    CFO Nvidia Colette Kress mengatakan perusahaan kemungkinan akan menerima tambahan pesanan di luar nilai US$500 miliar yang telah diumumkan. Namun, dia juga menyayangkan pembatasan regulasi yang menghambat kemampuan Nvidia mengekspor chip ke China, seraya menegaskan bahwa AS harus mendapat dukungan dari setiap pengembang, termasuk dari China.

    Kress menegaskan Nvidia berkomitmen menjaga komunikasi dengan pemerintah AS dan China.

    Pada kesempatan terpisah, dalam US–Saudi Investment Forum di Washington pada Rabu, Jensen Huang bersama Elon Musk mengumumkan proyek kompleks pusat data raksasa di Arab Saudi yang akan menjadikan xAI—perusahaan AI milik Musk—sebagai pelanggan pertama. Fasilitas tersebut akan dilengkapi ratusan ribu chip Nvidia.

    The Wall Street Journal melaporkan bahwa Departemen Perdagangan AS telah menyetujui penjualan hingga 70.000 chip AI canggih kepada perusahaan-perusahaan yang didukung pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), membalikkan keputusan sebelumnya.

    Kesepakatan ini tercapai setelah pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, yang pekan ini berkunjung ke Gedung Putih.

  • Risalah FOMC: The Fed Dorong Suku Bunga Stabil di Sisa 2025

    Risalah FOMC: The Fed Dorong Suku Bunga Stabil di Sisa 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Banyak pejabat Federal Reserve (The Fed) menilai suku bunga acuan sebaiknya dipertahankan stabil di sisa 2025.

    Hal tersebut terungkap melalui risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 28—29 Oktober 2025 yang dirilis di Washington pada Rabu (19/1/2025) waktu setempat.

    Dokumen tersebut juga menunjukkan bahwa beberapa pembuat kebijakan menolak pemangkasan suku bunga acuan pada pertemuan tersebut.

    “Banyak peserta menyarankan bahwa berdasarkan proyeksi ekonomi mereka, rentang target suku bunga kemungkinan tetap tidak berubah sepanjang sisa tahun ini,” demikian kutipan isi risalah sebagaimana dilansir dari Bloomberg pada Kamis (20/11/2025).

    Meski demikian, sejumlah peserta menyatakan bahwa pemangkasan lanjutan pada Desember 2025 masih mungkin sesuai jika kondisi ekonomi berkembang seperti yang mereka perkirakan sebelum pertemuan berikutnya.

    Dalam hierarki istilah teknis yang digunakan dalam risalah The Fed, kata “many” berada di bawah “most/majority”. Artinya, kelompok yang menilai pemangkasan suku bunga Desember 2025 tidak perlu masih berada dalam posisi minoritas pada saat pertemuan Oktober 2025 berlangsung.

    Risalah tersebut menegaskan masih tingginya ketidakpastian mengenai peluang penurunan suku bunga bulan depan, seiring perbedaan pandangan internal The Fed terkait risiko terbesar bagi ekonomi AS—apakah inflasi atau pengangguran.

    Mayoritas panel pemungutan suara menyetujui pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin untuk kedua kalinya secara beruntun, meski dua pejabat menyampaikan perbedaan pendapat (dissenting vote).

    Gubernur Stephen Miran, pejabat yang baru ditunjuk Presiden Donald Trump, memilih pemangkasan setengah poin. Adapun, Presiden Fed Kansas City Jeff Schmid mendukung penahanan suku bunga.

    Dalam konferensi pers usai pertemuan, Ketua The Fed Jerome Powell mengejutkan pasar dengan menegaskan bahwa pemangkasan Desember bukan sesuatu yang sudah pasti.

    Tiga minggu setelah pertemuan tersebut, pejabat Fed yang lebih khawatir terhadap inflasi—dan kurang mendukung penurunan suku bunga pada Desember—lebih mendominasi percakapan publik mengenai arah kebijakan moneter.

    Ekspektasi investor terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember 2025 pun kini turun menjadi sekitar 30%, berdasarkan harga kontrak federal funds futures.

    Dalam pembahasan mengenai risiko stabilitas keuangan, sejumlah pejabat menyoroti penilaian aset yang terlalu tinggi di pasar keuangan. Beberapa di antaranya memperingatkan potensi penurunan tajam harga saham, terutama jika terjadi perubahan persepsi secara mendadak terhadap prospek teknologi berbasis artificial intelligence (AI).

    Risalah juga menunjukkan bahwa “hampir semua peserta” menilai tepat untuk menghentikan pengurangan neraca (balance sheet runoff) The Fed pada 1 Desember 2025, atau setidaknya mendukung keputusan tersebut. 

    The Fed telah mengurangi neracanya sejak pertengahan 2022 dan pada pertemuan Oktober sepakat untuk mengakhiri proses itu mulai bulan depan.

    Di sisi lain, sebagian pelaku pasar khawatir The Fed terlalu lama menunggu untuk menghentikan runoff, sehingga tekanan likuiditas berpotensi memicu volatilitas pada suku bunga pendanaan overnight.

  • Mesranya Trump dengan Putra Mahkota Saudi

    Mesranya Trump dengan Putra Mahkota Saudi

    Jakarta

    Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih. Trump menjamu Pangeran MBS dengan makan malam, melempar pujian hingga pasang badan.

    Dilansir AFP, Rabu (19/11/2025), saat menerima Pangeran MBS di Ruang Oval, pada Selasa (18/11) waktu setempat, Trump memuji Pangeran MBS sebagai kawan baik. Trump juga mengatakan bahwa Pangeran MBS telah melakukan pekerjaan yang “luar biasa” dalam “hak asasi manusia”, dan segala hal lainnya.

    Bela Pangeran MBS soal Pembunuhan Khashoggi

    Kunjungan MBS ke Gedung Putih ini merupakan kunjungan pertamanya sejak kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun 2018. Hubungan AS-Saudi sempat memburuk, dengan intelijen Washington mengindikasikan MBS menyetujui pembunuhan itu — sebuah tuduhan yang dibantah otoritas Saudi.

    Donald Trump membela Pangeran MBS atas pembunuhan mengerikan yang dilakukan agen Saudi terhadap jurnalis Jamal Khashoggi yang berbasis di AS. Tak hanya itu, Trump pun memuji catatan hak asasi manusia sang pangeran.

    “Banyak orang tidak menyukai pria yang Anda bicarakan itu. Entah Anda menyukainya atau tidak menyukainya, banyak hal terjadi, tetapi dia (sang pangeran) tidak tahu apa-apa tentang itu,” kata Trump kepada para wartawan.

    Trump disebut sempat menegur reporter yang bertanya tentang skandal tersebut. Ia memerintahkan agar kasus itu tidak diungkit.

    “Anda tidak perlu mempermalukan tamu kami dengan mengajukan pertanyaan seperti itu,” katanya.

    Jamuan Makan Malam untuk Pangeran MBS

    Jamuan makan malam yang digelar Donald Trump untuk Pangeran MBS di Gedung Putih diwarnai momen tak terduga. MBS melontarkan candaan soal taruhan online untuk dirinya memakai setelan jas hitam saat menghadiri jamuan makan malam Trump.

    Jamuan makan malam kenegaraan untuk menghormati MBS itu digelar di East Room Gedung Putih pada Selasa (18/11) malam. Momen itu memberikan kesempatan kepada sang Pangeran Saudi untuk menikmati jamuan makan malam kenegaraan, meskipun dia bukan kepala negara dan hanya penguasa de-facto Kerajaan Saudi.

    Ketika berbicara di podium, MBS berbicara soal sejarah hubungan antara Saudi dan AS yang terjalin sejak lama. Saat akan mengakhiri pidatonya, seperti dilansir Free Press Journal, MBS tiba-tiba melontarkan candaan yang tidak diduga.

    “Sebelum saya datang ke sini, seseorang memberitahu saya bahwa ada situs taruhan, bahwa mereka bertaruh untuk saya mengenakan setelan jas hitam,” ucap sang Putra Mahkota Saudi, dengan Trump yang memakai tuksedo berdiri di sampingnya.

    “Dan jika Anda bertaruh untuk saya mengenakan setelan jas hitam, dan saya datang ke sini dengan setelan jas hitam, mereka akan mendapatkan hampir 17 kali lipat. Jadi saya ingin memberitahu mereka, maaf, Anda kalah taruhan,” ujarnya.

    “Mungkin lain kali,” imbuh MBS menambahkan, yang disambut tawa para tamu lainnya yang menghadiri jamuan makan malam tersebut. Trump tampak tersenyum sambil menganggukkan kepalanya mendengar candaan MBS tersebut.

    Momen MBS melontarkan candaan itu menjadi sorotan online, dengan salah satu akun media sosial X yang memposting video pernyataan sang Putra Mahkota Saudi itu telah ditonton sebanyak 1 juta kali.

    Jamuan makan malam di Gedung Putih biasanya memiliki dresscode tuksedo dengan dasi kupu-kupu, atau setelan jas dengan dasi hitam. MBS hadir mengenakan thawb berwarna hitam dengan jubahnya, dilengkapi ghutra atau penutup kepala berwarna merah-putih.

    Berbagai tokoh dari sektor bisnis, energi, teknologi, media, dan olahraga hadir dalam jamuan makan malam itu. Miliarder AS Elon Musk dan pesepakbola ternama asal Portugal, Cristiano Ronaldo, termasuk yang hadir dalam jamuan makan malam di Gedung Putih tersebut.

    Ronaldo, yang bermain untuk klub sepakbola Saudi, Al Nassr, hadir sebagai bagian dari delegasi Saudi. Saat berbicara sebelum makan malam dimulai, Trump sempat melontarkan pernyataan kepada Ronaldo, dengan mengatakan bahwa putra bungsunya, Barron, yang kini berusia 19 tahun, sangat mengidolakannya.

    “Anda tahu, anak saya penggemar berat Ronaldo. Saya rasa dia lebih menghormati ayahnya sekarang, karena saya memperkenalkan Anda,” ucap Trump, seperti dilansir AFP.

    Trump Umumkan Saudi Sekutu Utama Non-NATO

    Pada momen tersebut, Donald Trump juga mengumumkan bahwa dirinya menetapkan Arab Saudi sebagai sekutu utama non-NATO.

    “Malam ini, saya dengan bangga mengumumkan bahwa kami telah meningkatkan kerja sama militer ke tingkat yang lebih tinggi dengan secara resmi menetapkan Arab Saudi sebagai sekutu utama non-NATO, yang merupakan sesuatu yang sangat penting bagi mereka,” kata Trump, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya.

    “Dan saya baru memberitahu Anda sekarang untuk pertama kalinya, karena mereka ingin merahasiakannya untuk malam ini,” ucap Trump kepada MBS, merujuk pada penetapan yang sebelumnya hanya diterima oleh 19 negara.

    Status “sekutu utama non-NATO” atau MNNA yang diberikan Trump kepada Saudi, berdasarkan hukum AS, “memberikan manfaat tertentu kepada mitra asing di bidang perdagangan pertahanan dan kerja sama keamanan”, namun tidak memberikan komitmen keamanan apa pun.

    Negara-negara Timur Tengah lainnya yang telah ditetapkan oleh AS sebagai sekutu utama non-NATO, termasuk Bahrain, Mesir, Yodania, Kuwait, Qatar, dan Israel.

    Selama kunjungan MBS ke AS, kedua negara menandatangani sejumlah perjanjian, termasuk perjanjian mengenai energi nuklir sipil dan pembelian jet tempur siluman F-35. Dalam perjanjian energi nuklir itu ditegaskan bahwa perusahaan AS akan menjadi mitra pilihan Saudi untuk kerja sama nuklir sipil.

    Sedangkan pembelian jet tempur siluman F-35 diatur dalam perjanjian pertahanan strategis, yang juga mencakup pembelian paket senjata AS oleh Saudi.

    Dalam kunjungannya ini, MBS juga menegaskan bahwa status negara Palestina menjadi kunci bagi terjalinnya hubungan antara Saudi dan Israel. Trump diketahui menginginkan Saudi bergabung dalam Abraham Accords yang mengatur normalisasi negara Arab dan Israel, namun MBS mengatakan bahwa dibutuhkan “jalan yang jelas” menuju pembentukan negara Palestina, sebelum normalisasi bisa dilakukan.

    Lihat juga Video ‘Trump Ungkap akan Bantu Selesaikan Masalah Perang di Sudan’:

    Halaman 2 dari 3

    (lir/lir)

  • Orang-orang Terkaya Dunia Kumpul Bareng, Begini Isi Obrolannya

    Orang-orang Terkaya Dunia Kumpul Bareng, Begini Isi Obrolannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk dan Jensen Huang akan mengambil bagian dalam sebuah diskusi terkait teknologi canggih dan kecerdasan buatan (AI) dalam forum investasi Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi di Washington pada Rabu (19/11/2025) waktu setempat, menurut dokumen yang dilihat Reuters.

    Elon Musk yang merupakan CEO Tesla dan SpaceX tercatat sebagai orang terkaya di dunia dengan harta kekayaan di atas kertas mencapai US$466,2 miliar, menurut laporan Forbes.

    Sementara itu, Jensen Huang merupakan CEO Nvidia yang mendulang perhatian dunia gara-gara popularitas AI yang kian masif. Menurut laporan Forbes, Huang saat ini tercatat sebagai orang terkaya ke-8 di dunia dengan harta kekayaan US$157,5 miliar.

    “Diskusi ini akan mengeksplorasi kekuatan-kekuatan baru yang membentuk gelombang kemajuan teknologi berikutnya, menyoroti arsitektur, model, dan investasi yang mendorong masa depan yang lebih cerdas dan saling terhubung,” demikian isi dokumen tersebut, dikutip dari Reuters.

    Acara pertemuan ‘orang-orang elit’ ini direncanakan berlangsung sehari setelah Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih.

    Diskusi ini akan dimoderatori oleh Abdullah Alswaha, Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi. Sebagai informasi, Musk dan Huang menghadiri jamuan makan malam yang diselenggarakan Trump untuk sang putra mahkota.

    Acara ini juga dihadiri oleh para CEO dari perusahaan-perusahaan kawakan seperti Chevron, Palantir, Aramco, Qualcomm, Cisco, Adobe, General Dynamics, dan Pfizer.

    Pada 2018 lalu dalam kunjungan pertama ke AS, MBS telah menggembar-gemborkan hubungan bisnis yang kian erat antara AS dan Arab Saudi.

    Para eksekutif senior dari Blackstone Group, Boeing, IBM, Alphabet, Salesforce, Supermicro, Lockheed Martin, Saudia Group, Andreessen Horowitz, Halliburton, State Street, dan Parsons Corp juga diharapkan hadir di acara penting yang digelar di John F. Kennedy Center for the Performing Arts.

    Trump dijadwalkan akan berbicara dalam acara tersebut, menurut keterangan Gedung Putih.

    Forum ini akan mencakup panel-panel tentang AI, energi, teknologi, kedirgantaraan, perawatan kesehatan, dan keuangan.

    Sebagai informasi, pada Mei lalu, AS dan Arab Saudi mengumumkan investasi miliaran dolar di kedua negara selama kunjungan empat hari Trump ke Timur Tengah.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Segini Kekayaan Elon Musk usai Peluncuran Robotaxi Tesla

  • Kasus Pertama, Pria di AS Sakit Terpapar Virus yang Belum Pernah Serang Manusia

    Kasus Pertama, Pria di AS Sakit Terpapar Virus yang Belum Pernah Serang Manusia

    Jakarta

    Untuk pertama kalinya, seorang pria dari negara bagian AS, Washington, terinfeksi jenis flu burung yang sebelumnya hanya terdeteksi pada hewan dan belum pernah dilaporkan pada manusia.

    Pria tersebut dilaporkan sakit parah dan dirawat di rumah sakit dengan gejala berikut:

    demam tinggikebingungangangguan pernapasan.

    Ia dipastikan mengidap H5N5, subtipe flu burung yang dibawa oleh burung liar seperti bebek dan angsa.

    Departemen Kesehatan Negara Washington menggambarkan pasien yang tidak disebutkan namanya itu adalah lansia dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta.

    Badan tersebut mencatat pria ini memang memiliki kawanan unggas domestik campuran di halaman belakang rumahnya, Grays Harbor County, pesisir Pasifik barat daya negara bagian tersebut.

    “Dua unggas tersebut baru-baru ini mati,” lapor Washington Post.

    Pejabat di Washington meyakini kedua kelompok unggas tersebut kemungkinan besar merupakan sumber paparan virus.

    Pria itu masih dirawat di rumah sakit hingga minggu lalu, sementara penyelidikan masih berlanjut. Risiko penularan meluas di publik dinilai relatif rendah, menurut pejabat kesehatan Washington dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS CDC.

    Tidak ada orang lain yang dites saat ini positif H5N5. Tidak ada bukti penularan antarmanusia, meskipun para ahli telah mengakui evolusi virus tidak pernah benar-benar bisa diprediksi.

    H5N1 telah menyebar di AS sejak 2022, menginfeksi burung liar, unggas domestik, sapi perah, dan bahkan, terkadang, manusia. Tercatat 71 kasus flu burung H5 pada manusia di AS sejak 2024.

    Sebagian besar kasus datang dengan gejala ringan, tetapi seorang pasien di Louisiana meninggal dunia pada bulan Januari. Pria itu memelihara ayam di halaman belakang rumah yang telah terpapar virus dari burung liar.

    Tonton juga video “IDAI: Banyak Kasus Pneumonia Anak di RI Disebabkan Influenza”

    (naf/kna)

  • Rusia Nilai Resolusi Gaza Dewan Keamanan PBB Bertentangan dengan Keputusan Internasional

    Rusia Nilai Resolusi Gaza Dewan Keamanan PBB Bertentangan dengan Keputusan Internasional

    JAKARTA – Rusia mengatakan pada Hari Selasa, adopsi resolusi rancangan Amerika Serikat tentang Jalur Gaza oleh Dewan Keamanan PBB bertentangan dengan keputusan hukum internasional tentang pembentukan Negara Palestina.

    Dewan Keamanan pada Hari Senin mengadopsi resolusi yang membentuk Dewan Perdamaian transisi dan memberi wewenang kepada Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) untuk mengawasi tata kelola, rekonstruksi, dan upaya keamanan di Jalur Gaza.

    Keduanya akan beroperasi di Gaza hingga 31 Desember 2027, dengan ketentuan Dewan akan mengambil tindakan lebih lanjut.

    Resolusi ini disahkan dengan 13 suara mendukung, sementara Rusia dan Tiongkok abstain.

    Menanggapi keputusan tersebut, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan resolusi tersebut tidak memberikan Dewan Keamanan “hak prerogatif yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan.”

    Dalam siaran pers, Kementerian Luar Negeri Rusia berargumen, resolusi tersebut bertentangan dengan “keputusan hukum internasional yang diakui secara umum yang mengatur pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan bersebelahan secara teritorial di dalam perbatasan tahun 1967 dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur, dan hidup berdampingan secara damai dan aman dengan Israel,” melansir Anadolu 19 November.

    Mencatat bahwa Rusia abstain dalam pemungutan suara hari Senin, dengan mempertimbangkan posisi Otoritas Palestina (PA) dan negara-negara Arab dan Muslim yang mendukung resolusi tersebut, pernyataan tersebut lebih lanjut menyatakan, abstain itu bertujuan untuk “menghindari terulangnya kekerasan dan aksi militer di Gaza.”

    Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan, perang di Gaza dapat dihentikan lebih awal jika Washington tidak menggunakan hak vetonya terhadap rancangan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera, dan mencatat hal tersebut (veto AS) telah dilakukan enam kali selama dua tahun terakhir.

    “Hal utama saat ini adalah bahwa keputusan ini tidak menjadi kedok untuk eksperimen yang tidak terkendali di wilayah Palestina yang diduduki, dan tidak berubah menjadi putusan akhir tentang hak-hak sah rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri, atau aspirasi rakyat Israel untuk keamanan dan koeksistensi damai di kawasan tersebut,” jelas kementerian.

    Sebelumnya, Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Duta Besar Vasily Nebenzya menjelaskan abstainnya Moskow dengan mengatakan, hal itu dilakukan karena rencana tersebut mengesampingkan partisipasi Palestina.

    “Tidak ada kejelasan dalam draf mengenai jadwal pengalihan kendali atas Gaza kepada Otoritas Palestina, juga tidak ada kepastian mengenai Dewan Perdamaian dan Pasukan Stabilisasi Internasional, yang akan dapat bertindak sepenuhnya secara otonom, tanpa memperhatikan posisi dan pendapat Ramallah,” ujarnya kepada Dewan Keamanan setelah pemungutan suara.

    Diketahui, Konflik terbaru di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, ketika kelompok militan Palestina yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel, menewaskan 1.200 orang dan 251 lainnya disandera, menurut perhitungan Israel, dikutip dari Reuters.

    Sementara itu, sejak Oktober 2023, hampir 69.500 warga Palestina telah tewas – kebanyakan perempuan dan anak-anak – dan lebih dari 170.700 orang terluka agresi Israel yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

  • 10
                    
                        DK PBB Setujui Ide Trump, Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza Tunggu Titah Prabowo
                        Nasional

    10 DK PBB Setujui Ide Trump, Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza Tunggu Titah Prabowo Nasional

    DK PBB Setujui Ide Trump, Pengiriman Pasukan Perdamaian ke Gaza Tunggu Titah Prabowo
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menegaskan bahwa pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina, masih menunggu instruksi Presiden Prabowo Subianto.
    Hal ini disampaikan merespons Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyetujui rancangan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai mekanisme keamanan dan pemerintahan di
    Gaza
    dengan pengerahan pasukan internasional.
    “Seluruh keputusan tetap berada pada arahan Presiden,” ujar Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan Kolonel TNI Arm Rico Ricardo Sirait saat dikonfirmasi, Rabu (19/11/2025).
    Hanya saja, Rico menekankan bahwa pemerintah Indonesia bersikap siap sesuai kapasitas dan pengalaman panjang dalam misi perdamaian.
    Sambil menunggu keputusan
    Prabowo
    , pemerintah kini fokus pada penyiapan internal di Kemhan dan TNI, mulai dari pemetaan kebutuhan pasukan hingga kesiapan logistik dan kemampuan yang diperlukan untuk operasi stabilisasi yang kompleks.
    “Menhan juga sudah menegaskan, Indonesia bisa terlibat apabila terpenuhi salah satu dari dua landasan, yaitu adanya mandat langsung dari PBB atau persetujuan dari Amerika Serikat sebagai pihak yang mendorong pembentukan pasukan stabilisasi internasional di bawah rencana yang saat ini sedang dibahas,” kata dia.
    Di sisi lain, Rico mengonfirmasi bahwa belum ada penetapan jadwal pemberangkatan
    pasukan perdamaian
    ke Gaza.
    “Walaupun PBB sudah mengadopsi resolusi yang membuka peluang pengerahan pasukan internasional, keputusan politik nasional tetap menjadi faktor penentu,” ucap Rico.
    Oleh karena itu, seluruh mekanisme dan rencana sementara masih dibahas secara internal di Kemenhan dan TNI sambil menunggu keputusan Prabowo terkait waktu, bentuk kontribusi, dan skema keterlibatan Indonesia.
    Dewan Keamanan PBB
    pada Senin (17/11/2025) menyetujui rancangan pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengenai mekanisme keamanan dan pemerintahan di Gaza.
    Langkah ini dinilai krusial karena menegaskan dukungan internasional untuk menstabilkan Gaza setelah dua tahun perang.
    Resolusi yang diajukan AS mengesahkan pembentukan pasukan stabilisasi internasional untuk mengamankan Gaza, menyetujui pembentukan otoritas transisi di bawah pengawasan pemerintahan Trump, serta membuka peluang bagi terbentuknya negara Palestina merdeka di masa depan.
    Pemungutan suara ini memberi dukungan internasional bagi rencana gencatan senjata 20 poin Trump dan memperkuat momentum gencatan senjata rapuh yang sebelumnya dimediasi Washington bersama sejumlah sekutu.
    Keputusan tersebut menjadi langkah penting bagi upaya AS menguraikan masa depan Gaza setelah perang Israel-Hamas menghancurkan sebagian besar wilayah dan menewaskan puluhan ribu orang.
    Resolusi ini mengatur pembentukan Dewan Perdamaian sebagai otoritas transisi yang akan dipimpin Trump, namun struktur lengkapnya belum dibentuk.
    Mandat luas diberikan kepada pasukan stabilisasi internasional untuk mengawasi perbatasan, menjaga keamanan, dan melaksanakan demiliterisasi, dengan otorisasi yang berlaku hingga akhir 2027.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Trump Buka-bukaan AS Bisa “Invasi” Negara Ini dalam Perang Terbaru

    Trump Buka-bukaan AS Bisa “Invasi” Negara Ini dalam Perang Terbaru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan memperluas operasi militernya hingga ke wilayah Meksiko terkait retorika Washington terhadap jaringan kriminal narkoba di Amerika Latin, sebuah langkah yang langsung memicu kekhawatiran terkait hukum internasional dan diplomasi regional.

    Menurut laporan Reuters dan NBC, Trump menyampaikan bahwa ia terbuka untuk melancarkan serangan di wilayah Meksiko guna membendung aliran narkoba ke AS.

    “Apakah saya akan melancarkan serangan di Meksiko untuk menghentikan narkoba? Tidak apa-apa bagi saya. Saya sudah berbicara dengan Meksiko. Mereka tahu bagaimana posisi saya,” katanya kepada wartawan di Gedung Putih, Senin (17/11/2025).

    “Kita kehilangan ratusan ribu orang karena narkoba. Jadi sekarang kita telah menghentikan jalur air, tetapi kita tahu semua rute.”

    Namun, Trump tidak menjelaskan kapan atau bagaimana operasi tersebut bisa dilakukan. Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum sebelumnya sudah menyatakan penolakannya terhadap rencana serangan apapun ke wilayah negaranya.

    Jeff Garmany, Associate Professor studi Amerika Latin di University of Melbourne, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penolakan dari pemerintah Meksiko mungkin tidak akan terlalu berdampak.

    “Ada beberapa hambatan hukum yang menghalangi, sebagian di antaranya bersifat domestik dan sebagian internasional. Ada juga protokol dasar diplomasi internasional yang, meskipun tidak selalu terikat hukum, umumnya dihormati oleh negara-negara anggota PBB,” ujarnya.

    “Namun tidak ada hal dalam masa jabatan kedua Trump yang menunjukkan bahwa ia akan mematuhi hukum dan protokol tersebut. Jadi, tidak, saya akan terkejut jika Trump menunggu persetujuan Presiden Sheinbaum bila ia benar-benar ingin melakukan serangan di Meksiko,” imbuhnya.

    Pernyataan Trump muncul dua minggu setelah NBC, mengutip dua pejabat pemerintah, melaporkan bahwa Gedung Putih sedang mempersiapkan tahap awal sebuah operasi darat di Meksiko yang akan dijalankan bersama badan intelijen AS. Laporan itu menyebut operasi tersebut akan berfokus pada serangan drone terhadap laboratorium narkoba di Meksiko dan anggota kartel.

    Dalam komentarnya di Gedung Putih minggu ini, Trump mengisyaratkan bahwa AS sudah memiliki daftar sasaran spesifik.

    “Kita tahu semua rute. Kita tahu alamat setiap gembong narkoba. Kita tahu alamat mereka. Kita tahu pintu depan mereka. Kita tahu segalanya tentang masing-masing dari mereka,” katanya.

    Trump menggambarkan situasi tersebut sebagai “seperti perang”, dengan alasan bahwa kartel telah membunuh “ratusan ribu” warga AS melalui narkoba seperti kokain, heroin, metamfetamin, dan fentanil.

    Meski demikian, Garmany menilai serangan AS di Meksiko kemungkinan besar akan berdampak kecil mengingat kekuatan kartel di negara tersebut. Pemerintah Meksiko sendiri telah terlibat dalam konflik panjang dan mematikan sejak mendeklarasikan “perang” terhadap narkoba dua dekade lalu.

    “Kartel Meksiko adalah salah satu organisasi kriminal terkuat dan paling terorganisasi di dunia. Mereka memiliki sumber daya luas dan posisi geografis unik, berada di antara AS dan Amerika Latin. Melancarkan serangan militer yang ditargetkan akan lebih seperti aksi pencitraan daripada hal lain. Itu tidak akan menghentikan salah satu rantai pasokan ilegal paling menguntungkan di dunia,” katanya.

    Sejak kembali menjabat pada Januari, Trump telah menggunakan perintah eksekutif dan celah hukum untuk membenarkan tindakan militer terhadap kartel narkoba tanpa persetujuan Kongres. Termasuk di antaranya penetapan enam kartel sebagai “organisasi teroris asing”, yang memungkinkan Gedung Putih mengklaim serangan militer sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan nasional.

    Sejak September, Gedung Putih telah meluncurkan setidaknya 20 serangan terhadap kapal yang disebut membawa narkoba di Karibia dan Pasifik, menewaskan setidaknya 80 orang, meskipun belum ada bukti publik yang disampaikan terkait hubungan para korban dengan kartel seperti Tren de Aragua dari Venezuela.

    Pemerintahan Trump menyebut operasi-operasi itu sebagai “konflik bersenjata non-internasional” yang menyasar “narkoteroris” dan “kombatan ilegal”, sebuah konsep yang kontroversial dan pertama kali digunakan di era Presiden George W. Bush dalam “war on terror” untuk membenarkan tindakan terhadap kelompok seperti al-Qaeda.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]