kab/kota: Washington

  • Google Dirombak Total, Makan Biaya Sampai Rp 8 Triliun

    Google Dirombak Total, Makan Biaya Sampai Rp 8 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google setuju untuk menggelontorkan uang senilai US$500 juta (Rp 8 triliunan) selama 10 tahun untuk merombak struktur kepatuhannya, sebagai bagian dari penyelesaian gugatan hukum terkait pelanggaran antimonopoli.

    Penyelesaian awalnya diistilahkan sebagai ‘litigasi turunan’ terhadap pejabat di induk Google, Alphabet. Antara lain adalah CEO Sundar Pichai, serta pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page, menurut dokumen pengajuan penyelesaian yang dirilis pada Jumat (30/5) pekan lalu.

    Pengajuan litigasi pemegang saham itu membutuhkan persetujuan dari Hakim Distrik AS Rita Lin di San Francisco.

    Perubahan yang diajukan termasuk menciptakan dewan komite terpisah yang mengawasi risiko dan kepatuhan. Sebelumnya, tugas tersebut merupakan tanggung jawab komite kepatuhan dan audit di jejeran direksi Alphabet.

    Selain itu, Alphabet juga akan menciptakan komite khusus di level Senior Vice President untuk menangani masalah regulasi dan kepatuhan. Komite ini akan melapor langsung ke Sundar Pichai dan komite kepatuhan yang berisi para manajer tim produk Google dan pakar kepatuhan internal.

    Google membantah melakukan pelanggaran, meski tetap berkomitmen untuk melakukan penyelesaian gugatan hukum antimonopoli.

    “Selama bertahun-tahun, kami mendedikasikan tenaga-tenaga substantif untuk membangun proses kepatuhan yang mumpuni,” menurut pernyataan raksasa berbasis Mountain View tersebut.

    Pemegang saham yang dipimpin oleh dua lembaga pendanaan pensiun Michigan menuduh para eksekutif dan direktur Google melanggar tugas fidusia mereka dengan mengekspos perusahaan terhadap tanggung jawab antimonopoli yang terkait dengan bisnis pencarian, Ad Tech, Android, dan distribusi aplikasinya.

    “Reformasi ini, yang jarang dicapai dalam tindakan derivatif pemegang saham, merupakan perombakan menyeluruh terhadap fungsi kepatuhan Alphabet yang menghasilkan perubahan budaya yang mengakar,” kata pengacara pemegang saham, dikutip dari Reuters, Selasa (3/6/2025).

    Perubahan besar-besaran ini diharuskan rampung dan efektif berjalan dalam 4 tahun ke depan.

    Patrick Coughlin yang merupakan pengacara para pemegang saham menyebut penyelesaian ini sebagai salah satu yang terbesar oleh perusahaan untuk mendanai komite kepatuhan regulasi.

    “Kami tidak melihat dewan direksi mendapatkan laporan lengkap yang seharusnya mereka dapatkan terkait risiko antimonopoli,” katanya. “Ada hal-hal yang seharusnya dapat mereka lakukan lebih awal,” ia menuturkan.

    Penyelesaian ini diumumkan pada hari yang sama saat Hakim Distrik AS Amit Mehta di Washington menyelesaikan pemeriksaan terhadap kasus antimonopoli Google. Pada Agustus lalu, Mehta menemukan pelanggaran Google terhadap aturan antimonopoli untuk mempertahankan dominasinya di mesin pencari.

    Mehta berencana mengeluarkan putusan pada Agustus 2025 mendatang. Departemen Kehakiman AS (DOJ) mengajukan agar Google melepaskan unit bisnis browser Chrome. Selain itu, Google juga diminta untuk membagikan data pencarian ke para pesaingnya.

    Dalam gugatan turunan, pemegang saham menggugat pejabat Alphabet atas nama perusahaan.

    Pengacara pemegang saham berencana untuk menuntut hingga US$80 juta untuk biaya dan pengeluaran hukum, di samping US$500 juta.

    (fab/fab)

  • Elon Musk Dituduh Pakai Narkoba Kelas Berat, Begini Klarifikasinya

    Elon Musk Dituduh Pakai Narkoba Kelas Berat, Begini Klarifikasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk dilaporkan mengonsumsi narkoba dalam jumlah di atas wajar. Hal ini pertama kali diungkap The New York Times, berdasarkan informasi dari beberapa sumber dalam.

    Miliarder berusia 53 tahun tersebut dikatakan mengonsumsi ketamin dengan dosis berlebihan, bahkan sampai memengaruhi kandung kemihnya.

    Sebagai informasi, ketamin merupakan obat bius yang membuat pasien tidur sebelum menjalankan operasi. Namun, ketamin kerap disalahgunakan sebagai obat-obatan terlarang dengan tujuan non-medis.

    Lembaga Pangan dan Obat-obatan AS (FDA) hanya mengizinkan penggunaan ketamin dalam prosedur bius medis.

    Tak cuma ketamin, Musk juga diduga menggunakan ekstasi dan jamur psikedelik. Dalam laporan The New York Times, Musk disebut membawa kotak obat-obatan yang menyimpan 20 pil saat bepergian.

    Di dalamnya terdapat beberapa narkoba, termasuk stimulan Adderall, dikutip dari Yahoo Entertainment, Selasa (3/6/2025), berdasarkan laporan The New York Times.

    US Weekly telah menghubungi pengacara dan perwakilan Musk untuk memberikan komentar terkait laporan yang menghebohkan tersebut. Namun, Musk menanggapi tudingan tersebut melalui akun X personalnya.

    “Saya tidak mengonsumsi narkoba. The New York Times berbohong,” tulisnya.

    Tidak jelas kapan Musk diduga mengonsumsi obat-obatan tersebut dan apakah itu bertepatan dengan masa kerjanya di bawah pemerintahan Presiden AS Donald Trump sebagai kepala Lembaga Efisiensi Pemerintah (DOGE).

    Pada Maret 2024 lalu, Musk bersikeras bahwa ia tidak menyalahgunakan obat-obatan. Ia menekankan bahwa resep ketaminnya untuk “keadaan kimia negatif”.

    “Jika menggunakan terlalu banyak ketamin, Anda tak bisa bekerja. Sementara saya memiliki banyak pekerjaan,” kata Musk kepada jurnalis Don Lemon kala itu.

    Musk menambahkan waktu kerja normalnya tembus 16 jam per hari. Ia juga mengatakan jarang mengambil waktu istirahat saat akhir pekan, sebab harus mengurusi banyak perusahaan sekaligus.

    Laporan terbaru dari The New York Times muncul setelah Musk mengumumkan berhenti menjabat sebagai pegawai khusus di pemerintahan Trump pada 28 Mei 2025 silam.

    “Berkaitan dengan berakhirnya masa jabatan saya sebagai Pegawai Spesial Pemerintah, saya ingin menyampaikan terima kasih terhadap Presiden Donald Trump untuk kesempatan yang diberikan kepada saya untuk mengurangi pemborosan anggaran,” tulis Musk di akun X personalnya pada pekan lalu.

    “Misi DOGE akan memperkuat pemerintah dari aktu ke waktu,” ia menambahkan.

    Foto: REUTERS/Nathan Howard
    Elon Musk muncul dengan mata memar saat menghadiri konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Jumat (30/5) lalu. (REUTERS/Nathan Howard)

    Di hari terakhir jabatannya, Musk dan Trump menggelar konferensi pers di Gedung Putih. Penampilan Musk menjadi sorotan, pasalnya matanya terlihat lebam dan kelakuannya disebut aneh. Hal ini membuat spekulasi soal penggunaan narkoba makin kencang.

    Sebelumnya, Musk mengatakan kemundurannya dari pemerintahan Donald Trump dilakukan agar lebih fokus mengurus bisnisnya yang anjlok pasca menjadi kepala DOGE.

    Selain kesibukan mengurusi perusahaan-perusahaannya (Tesla, SpaceX, X, Neuralink, dkk), Musk juga menjalankan tanggung jawab sebagai ayah belasan anak dari beberapa perempuan.

    Bulan lalu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Musk menawarkan uang tutup mulut sebesar US$15 juta (Rp244 miliar) dan uang bulanan (Rp1,6 miliar) kepada influencer konservatif Ashley St. Clair. Uang tutup mulut itu agar sang influencer merahasiakan keberadaan anak mereka.

    Pada Februari 2025, Sr. Clair yang berusia 26 tahun mengklaim di X bahwa ia baru saja melahirkan anak ke-13 Musk 5 bulan sebelumnya. Ia mengaku merahasiakan keberadaan anak tersebut untuk melindungi privasi dan keamanan sang anak. Musk tak merespons klaim tersebut.

    (fab/fab)

  • Rusia Tetapkan Sejumlah Syarat untuk Akhiri Perang, Ukraina Harapkan Ada Pembicaraan Lanjutan

    Rusia Tetapkan Sejumlah Syarat untuk Akhiri Perang, Ukraina Harapkan Ada Pembicaraan Lanjutan

    JAKARTA – Rusia menetapkan sejumlah syarat untuk mengakhiri perang, sementara Ukraina mengharapkan ada pembicaraan lanjutan bulan ini, usai delegasi kedua negara bertemu di Istanbul Hari Senin.

    Rusia dan Ukraina menggelar pembicaraan damai di Istana Ciragan, Istanbul Turki. Pertemuan yang dimoderatori Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan itu dilaporkan berlangsung selama satu jam.

    Dalam perundingan kemarin, Rusia mengajukan syarat untuk mengakhiri perang jika Ukraina menyerahkan sebagian besara wilayah baru dan menerima pembatasan jumlah tentaranya, menurut memorandum yang dilaporkan oleh media Rusia.

    Syarat-syarat tersebut, yang secara resmi disampaikan dalam perundingan di Istanbul, menyoroti penolakan Moskow untuk berkompromi pada tujuan perangnya yang sudah lama.

    Ukraina telah berulang kali menolak persyaratan Rusia karena dianggap sama saja dengan menyerah.

    Delegasi kedua negara bertemu selama satu jam, untuk putaran perundingan kedua tahun ini, setelah perundingan 16 Mei lalu di Istana Domabahce, juga di Istanbul. Sebelumnya, delegasi kedua negara berunding di Belarusia dan Turki pada awal-awal perang tahun 2022.

    Delegasi Rusia dalam perundingan di Istanbul. (Sumber: Alexander Ryumin/TASS)

    Namun, tidak ada terobosan pada usulan gencatan senjata yang Ukraina, sekutu-sekutunya di Eropa, dan Washington telah mendesak Rusia untuk menerimanya.

    Memorandum Rusia, yang diterbitkan oleh kantor berita Interfax, mengatakan penyelesaian perang akan memerlukan pengakuan internasional atas Krimea – semenanjung yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014 – dan empat wilayah Ukraina lainnya yang diklaim Moskow sebagai wilayahnya sendiri, seperti melansir Reuters 3 Juni.

    Rusia mencaplok Lugansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia setelah menggelar referendum yang dikritik, menyusul invasi pada tahun 2022. Pengumuman pencaplokan itu dilakukan langsung oleh Presiden Vladimir Putin.

    Dalam memorandum Rusia kemarin, Ukraina harus menarik pasukannya dari semua wilayah tersebut.

    Memorandum juga tersebut menegaskan kembali tuntutan Moskow agar Ukraina menjadi negara netral – mengesampingkan keanggotaan NATO – dan agar Ukraina melindungi hak-hak penutur bahasa Rusia, menjadikan bahasa Rusia sebagai bahasa resmi, dan memberlakukan larangan hukum terhadap pemujaan terhadap Nazisme.

    Ukraina menolak tuduhan Nazi tersebut sebagai hal yang tidak masuk akal dan membantah melakukan diskriminasi terhadap penutur bahasa Rusia.

    Delegasi Ukraina dalam perundingan di Istanbul. (Twitter/@rustem_umerov)

    Rusia juga meresmikan persyaratannya untuk gencatan senjata apa pun dalam perjalanan menuju penyelesaian damai, dengan mengajukan dua opsi yang keduanya tampaknya tidak dapat diterima oleh Ukraina.

    Opsi pertama, menurut teks tersebut, adalah agar Ukraina memulai penarikan militer penuh dari wilayah Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Dari wilayah-wilayah tersebut, Rusia sepenuhnya mengendalikan wilayah pertama tetapi hanya menguasai sekitar 70 persen sisanya.

    Opsi kedua adalah paket yang mengharuskan Ukraina menghentikan penempatan kembali militer dan menerima penghentian penyediaan bantuan militer, komunikasi satelit, dan intelijen asing. Kyiv juga harus mencabut darurat militer dan menyelenggarakan pemilihan presiden dan parlemen dalam waktu 100 hari.

    Kepala delegasi Rusia Vladimir Medinsky mengatakan Moskow juga telah mengusulkan “gencatan senjata khusus selama dua hingga tiga hari di beberapa bagian garis depan” sehingga jenazah tentara yang tewas dapat dikumpulkan.

    Menurut peta jalan yang diusulkan yang disusun oleh Ukraina, yang salinannya telah dilihat oleh Reuters, Kyiv tidak menginginkan pembatasan kekuatan militernya setelah kesepakatan damai apa pun, tidak ada pengakuan internasional atas kedaulatan Rusia atas sebagian wilayah Ukraina yang diambil oleh pasukan Moskow, dan ganti rugi.

    Di sisi lain, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov, yang memimpin delegasi Kyiv, mengatakan Kyiv – yang telah menyusun peta jalan perdamaiannya sendiri – akan meninjau dokumen Rusia, yang tidak segera ia komentari.

    Ukraina telah mengusulkan untuk mengadakan lebih banyak pembicaraan sebelum akhir Juni, tetapi percaya hanya pertemuan antara Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin yang dapat menyelesaikan banyak masalah yang diperdebatkan, kata Menhan Umerov.

    Dalam pertemuan kemarin kedua negara juga sepakat untuk menukar lebih banyak tawanan perang – dengan fokus pada yang termuda dan paling parah terluka – dan mengembalikan jenazah 12.000 tentara yang tewas.

    Terpisah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menggambarkannya sebagai pertemuan yang hebat. Ia Berharap dapat mempertemukan Presiden Zelensky dan Presiden Putin dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Turki.

  • Kok Bisa Rusia Kecolongan Serangan Drone Murah Ukraina?

    Kok Bisa Rusia Kecolongan Serangan Drone Murah Ukraina?

    Jakarta

    Serangan 117 drone oleh Ukraina ke pangkalan udara Rusia memang mengejutkan dan cukup memalukan bagi Rusia. Empat puluh satu pesawat, termasuk pesawat pengebom jarak jauh supersonik Tu-22M dan Tu-95, kena serangan di empat lapangan udara, termasuk di Kutub Utara dan Siberia. Kok bisa Rusia kecolongan?

    Moskow mengonfirmasi lapangan udaranya terkena serangan dari pelaku yang mereka sebut ‘teroris Ukraina’. Analis yang menggunakan citra satelit mengonfirmasi 13 pesawat, yakni delapan Tu-95, empat Tu-22M, dan satu An-12, hancur atau rusak.

    “Sungguh keberhasilan luar biasa dalam operasi yang dilaksanakan dengan baik,” tulis Chris Biggers, analis militer di Washington yang dikutip detikINET dari Al Jazeera.

    Pesawat pengebom strategis itu dipakai meluncurkan rudal balistik dan jelajah dari wilayah udara Rusia untuk menyerang target di seluruh Ukraina, menyebabkan kerusakan dan korban skala besar.

    Menurut pengamat, serangan tersebut menghancurkan citra Rusia sebagai negara adikuasa nuklir dengan jangkauan global. “Serangan ini secara tidak sengaja membantu Barat karena menargetkan potensi nuklir Rusia,” kata Letnan Jenderal Ihor Romanenko, mantan wakil kepala staf militer Ukraina.

    Meski mengurangi potensi Rusia meluncurkan rudal, serangan Ukraina takkan memengaruhi ketegangan di darat. Rusia kemungkinan membalas dendam dengan serangan drone dan rudal yang lebih besar ke lokasi sipil di Ukraina.

    “Saya khawatir mereka akan menggunakan Oreshnik lagi,” kata Fesenko, merujuk pada rudal balistik tercanggih Rusia, yang dapat melaju 12.300 kilometer per jam atau 10 kali kecepatan suara, dan pernah digunakan menyerang pabrik di Ukraina timur.

    Rusia Kecolongan

    Operasi Spiderweb Ukraina itu mengejutkan ahli militer Rusia yang kecolongan. Mereka merancang pertahanan udara untuk menggagalkan serangan rudal atau drone serang jarak jauh yang lebih berat.

    Nah untuk mengelabuinya, Ukraina memakai 117 pesawat drone biasa yang cukup murah dan seperti mainan. Masing-masing harganya hanya ratusan dolar, disembunyikan dalam peti kayu yang dimuat ke truk.

    Pengemudi truk yang tak curiga membawanya di sebelah lapangan terbang dan terkejut melihat drone terbang keluar, menyebabkan kerusakan yang diestimasi mencapai USD 7 miliar. “Pengemudinya berlarian panik,” kata seorang pria Rusia yang merekam asap hitam mengepul dari pangkalan udara Olenegorsk di wilayah Arktik Rusia.

    Sistem pertahanan udara Rusia yang menjaga lapangan udara rupanya tak dirancang mendeteksi dan menyerang drone kecil. Sementara peralatan pengacau radio yang dapat menyebabkan drone menyimpang dari jalur tidak berfungsi.

    Pihak Ukraina menambahkan detail memalukan. Pusat komando operasi Spiderweb diklaim terletak di lokasi yang dirahasiakan di Rusia dekat kantor Federal Security Service (FSB), badan intelijen utama Moskow, yang pernah dipimpin Vladimir Putin. “Ini tamparan di wajah untuk Rusia, untuk FSB, untuk Putin,” kata Romanenko.

    “Hal paling menarik, dan kami sudah dapat mengatakannya secara terbuka adalah bahwa ‘kantor’ operasi kami di wilayah Rusia terletak tepat di sebelah FSB Rusia,” klaim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy di Telegram.

    Tak hanya itu, Zelenskyy mengatakan Ukraina tidak hanya berhasil melaksanakan operasi tapi juga menarik orang-orang yang terlibat dengan aman. Menurutnya, mereka beroperasi di berbagai wilayah Rusia, dalam tiga zona waktu. “Orang-orang kami yang terlibat dalam persiapan operasi ditarik dari wilayah Rusia tepat waktu,” jelasnya.

    (fyk/fay)

  • Iran Ogah Didikte AS soal Nuklir, Perang Dunia 3 di Depan Mata?

    Iran Ogah Didikte AS soal Nuklir, Perang Dunia 3 di Depan Mata?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Iran diperkirakan akan secara resmi menolak proposal terbaru dari Amerika Serikat terkait penyelesaian sengketa nuklir yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

    Seorang diplomat senior Iran yang dekat dengan tim negosiasi menyebut tawaran tersebut sebagai “non-starter”, atau titik awal yang gagal, karena dinilai tidak mengakomodasi kepentingan Iran dan tidak mencerminkan pelunakan sikap Washington terhadap isu pengayaan uranium.

    “Iran sedang menyusun tanggapan negatif terhadap proposal AS, yang dapat diartikan sebagai penolakan,” ujar diplomat tersebut kepada Reuters, Senin (2/6/2025).

    Proposal dari Washington itu disampaikan melalui Menteri Luar Negeri Oman, Sayyid Badr Albusaidi, yang mengunjungi Teheran dalam kapasitasnya sebagai mediator pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat.

    Proposal nuklir terbaru ini datang setelah lima putaran pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dan utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff. Namun, sejumlah hambatan utama masih belum teratasi.

    Iran secara tegas menolak permintaan AS untuk menghentikan program pengayaan uranium dan menolak mengirimkan seluruh persediaan uranium yang telah diperkaya ke luar negeri, bahan baku potensial untuk senjata nuklir.

    “Dalam proposal ini, posisi AS terkait pengayaan uranium di tanah Iran tidak berubah, dan tidak ada penjelasan jelas mengenai pencabutan sanksi,” kata diplomat Iran tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama karena sensitivitas isu tersebut.

    Araqchi menyatakan bahwa Teheran akan menyampaikan tanggapan resmi dalam waktu dekat. Iran menuntut pencabutan segera seluruh sanksi yang diberlakukan oleh AS dan berdampak besar terhadap ekonomi nasional yang berbasis minyak.

    Namun, pihak AS hanya bersedia mencabut sanksi terkait nuklir secara bertahap.

    Sejak 2018, puluhan lembaga penting dalam perekonomian Iran, termasuk bank sentral dan Perusahaan Minyak Nasional Iran, masuk dalam daftar hitam sanksi AS karena dituduh mendukung terorisme dan proliferasi senjata.

    Adapun kebijakan “tekanan maksimum” kembali digencarkan oleh Presiden Trump sejak kembali menjabat pada Januari, termasuk pengetatan sanksi dan ancaman aksi militer jika negosiasi tidak menghasilkan kesepakatan.

    Selama masa jabatan pertamanya pada 2018, Trump menarik AS keluar dari perjanjian nuklir 2015 dan kembali memberlakukan sanksi yang melumpuhkan ekonomi Iran. Sebagai respons, Iran meningkatkan pengayaan uranium secara signifikan melampaui batas kesepakatan.

    Menurut penilaian Komite Negosiasi Nuklir Iran di bawah pengawasan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, proposal AS dianggap “sepenuhnya sepihak” dan tidak dapat memenuhi kepentingan nasional Iran.

    “Teheran menganggap proposal ini sebagai upaya sepihak untuk memaksakan kesepakatan buruk melalui tuntutan berlebihan,” tegas diplomat tersebut.

    Kebuntuan dalam negosiasi ini memperparah ketegangan di kawasan Timur Tengah. Pemerintah AS menekankan bahwa tujuan mereka adalah untuk membatasi potensi Iran mengembangkan senjata nuklir yang dapat memicu perlombaan senjata dan membahayakan keamanan sekutu, khususnya Israel, yang menganggap program nuklir Iran sebagai ancaman eksistensial.

    Sementara itu, para pemimpin Iran bersikeras bahwa tujuan nuklir mereka sepenuhnya damai dan digunakan untuk keperluan energi dan penelitian medis. Meski begitu, Iran menyatakan bersedia menerima pembatasan tertentu dalam program pengayaan, asalkan disertai jaminan mutlak bahwa Washington tidak akan kembali mengingkari perjanjian seperti yang terjadi pada 2018.

    Dua pejabat Iran mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa Teheran dapat mempertimbangkan penghentian sementara pengayaan uranium apabila AS bersedia membebaskan dana Iran yang dibekukan dan mengakui hak Iran atas pengayaan uranium untuk tujuan sipil sebagai bagian dari kesepakatan politik menuju perjanjian yang lebih luas.

    Dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mesir di Kairo, Abbas Araqchi juga menyinggung kemungkinan serangan Israel. “Saya tidak berpikir Israel akan melakukan kesalahan sebesar itu dengan menyerang Iran,” ujarnya.

    Tekanan tidak hanya datang dari Washington. Pada April lalu, Menteri Pertahanan Arab Saudi mengirim pesan tegas kepada Teheran agar mempertimbangkan dengan serius tawaran terbaru AS guna menghindari risiko konflik militer dengan Israel.

    Namun, di sisi lain, pengaruh regional Iran kini menurun, seiring dengan kemunduran militer kelompok poros perlawanan (Axis of Resistance) yang selama ini menjadi sekutu Iran, seperti Hamas, Hizbullah, Houthi di Yaman, dan milisi Syiah di Irak.

     

    (luc/luc)

  • Trump Makin Ganas, Produk China Dibabat Habis

    Trump Makin Ganas, Produk China Dibabat Habis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Donald Trump makin kencang menutup celah bisnis teknologi China di Amerika Serikat (AS). Baru-baru ini, pemerintahan Trump mengumumkan pelarangan terhadap perusahaan AS dan negara sekutu untuk menggunakan chip AI buatan Huawei asal China.

    Selanjutnya, Trump dikabarkan melarang perusahaan China seperti DJI dan Autel untuk menjual drone di AS.

    Washington Post melaporkan perintah larangan jualan akan segera ditandatangani minggu ini. Bentuknya tidak mencakup larangan langsung.

    Komunitas intelijen disebut akan melakukan tinjauan dengan cepat apakah pembuat drone China menimbulkan risiko keamanan nasional atau tidak. Perintah larangan juga mewajibkan pemerintah federal berinvestasi pada industri drone domestik, dikutip dari PC Magazine, Selasa (2/6/2025).

    Laporan yang sama mengatakan akan ada pembaruan pada peraturan federal mengenai lokasi yang diizinkan untuk drone komersial bisa terbang.

    Kebijakan baru tersebut didukung salah satu pendiri dan CEO Commercial Drone Alliance, Lisa Ellman. Dia mengatakan peraturan akan membuat industri drone AS lebih meningkat lagi.

    Menurutnya, organisasi tersebut telah berusaha melobi pemerintah untuk waktu yang lama.

    PC Mag menuliskan telah beredar isu drone asal China akan dilarang. Bahkan AS telah memasukkan DJI dalam daftar Chinese Military-Industrial Complex pada 2022.

    Daftar itu menunjukkan tingkat kekhawatiran keamanan AS. Negara itu juga melarang melakukan ekspor teknologi pada perusahaan yang masuk dalam daftar.

    Jauh sebelumnya, drone China telah dilarang digunakan oleh militer AS sejak 2018. Beberapa wilayah yang melarang seperti kepolisian Florida, Missisippi dan Tennessee.

    DJI juga hampir dilarang terkait Undang-undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) pada Desember 2024.

    (fab/fab)

  • Bapak Elon Musk Ungkap Alasan Anaknya Resign Karena Tak Becus

    Bapak Elon Musk Ungkap Alasan Anaknya Resign Karena Tak Becus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Elon Musk pekan lalu mengumumkan mundur dari pemerintahan Presiden Donald Trump dan fokus mengelola bisnisnya. Errol Musk, ayah orang terkaya di dunia tersebut, menyatakan bahwa anaknya memang tak becus jadi politisi.

    Dalam wawancara dengan stasiun TV Inggris, Sky News, Errol buka suara soal aksi Elon di DOGE, departemen efisiensi pemerintah yang dibentuk oleh Trump untuk Elon.

    “Dia tidak bisa bercakap-cakap. Dia tak becus sebagai politisi,” katanya seperti dikutip dari media sosial Sky News.

    Errol menyatakan Elon tak punya keahlian berbicara atau “gift of gab.” Dia mengklaim sudah memperingatkan Elon soal rencananya masuk ke dalam politik.

    Politik, menurutnya, adalah “kolam renang manusia” yang tak berdasar sehingga tak ada orang yang bisa tetap “mengambang”, termasuk Winston Churcill dan Donald Trump.

    Hubungan Errol dan Elon dikabarkan sudah lama renggang. Pemicunya adalah Elon mengetahui bahwa Errol punya anak dari saudara tirinya. Namun, Errol bersikeras hubungan dia dengan Elon masih baik.

    Dalam wawancara dengan Sky News, Errol Musk juga memperdebatkan soal “genosida warga kulit putih” di Afrika Selatan, kampung halaman Elon Musk.

    Errol menyatakan dirinya merasa bahwa Afrika Selatan dikelola dengan jauh lebih baik pada masa apartheid. Ia juga tidak mau mengakui bahwa video penyerangan atas warga kulit putih yang dipamerkan Trump bukan direkam di Afrika Selatan, tetapi di Kongo.

    Foto: REUTERS/Nathan Howard
    Elon Musk muncul dengan mata memar saat menghadiri konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Jumat (30/5) lalu. (REUTERS/Nathan Howard)

    Genosida kulit putih

    Isu genosida kulit putih disebarkan oleh Musk lewat media sosial X miliknya. Trump kemudian merespon dengan menerima pengungsi kulit putih dari Afsel.

    Bahkann chatbot buatan startup xAI milik Elon Musk, Grok, bikin geger usai menyinggung isu kontroversial “white genocide” di Afrika Selatan.

    Topik itu padahal tidak berkaitan dengan pertanyaan pengguna. Mengutip CNBC Internasional, beberapa pengguna X menemukan Grok membahas genosida terhadap kulit putih ketika menjawab pertanyaan acak.

    Saat ditanya langsung, Grok bahkan mengaku “diinstruksikan” untuk membahas topik tersebut, dan menyebut kemungkinan pengaruh Elon Musk.

    Keesokan harinya, respons Grok berubah dan menyatakan tidak pernah diprogram untuk mendukung teori konspirasi atau ideologi berbahaya.

    “Tidak, saya tidak diprogram untuk memberikan jawaban apa pun yang mempromosikan atau mendukung ideologi berbahaya, termasuk apa pun yang terkait dengan ‘genosida kulit putih’ atau konspirasi serupa,” jawab chatbot ketika dianya oleh CNBC Internasional.

    “Tujuan saya adalah untuk memberikan jawaban yang faktual, membantu, dan aman berdasarkan alasan dan bukti. Jika Anda telah melihat klaim atau hasil tertentu yang membuat Anda khawatir, saya dapat menganalisis atau mengklarifikasi lebih lanjut, beri tahu saya!” kata chatbot tersebut.

    Elon Musk sendiri dikenal vokal soal isu petani kulit putih di Afrika Selatan, bahkan sempat menuding pemerintah setempat rasis karena tidak mengizinkan layanan Starlink miliknya beroperasi.

    CEO OpenAI Sam Altman turut menyindir insiden ini di platform X, menyebut Grok sebagai AI yang maksimal mengikuti instruksi.

    “Ada banyak cara yang bisa terjadi. Saya yakin xAI akan segera memberikan penjelasan yang lengkap dan transparan,” tulis Altman dalam sebuah posting di X.

    (dem/dem)

  • Trump Klaim AS Dekati Kesepakatan Nuklir dengan Iran

    Trump Klaim AS Dekati Kesepakatan Nuklir dengan Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim kesepakatan nuklir dengan Iran berpeluang segera terwujud. 

    Pada konferensi pers di Gedung Putih, Sabtu (31/5/2025), Trump menyebut Iran lebih memilih untuk bernegosiasi dengan AS terkait dengan senjata nuklir yang dimiliki. 

    “Saya pikir kita berpeluang membuat kesepakatan dengan Iran. Mereka tidak mau dihancurkan, mereka lebih memilih untuk membuat kesepakatan,” ujar Trump di Gedung Putih AS, Washington DC, dikutip dari YouTube Gedung Putih, Minggu (1/6/2025). 

    Menurutnya, kesepakatan antara kedua negara bisa segera terwujud. Dia menilai kesepakatan bisa terwujud tanpa harus adanya ledakan-ledakan bom terus-terusan terjadi di kawasan Timur Tengah. 

    Presiden ke-45 dan ke-47 AS itu mengatakan, dia menginginkan agar Iran menjadi negara yang berhasil dan aman, tanpa kepemilikan senjata nuklir.

    “Biarkan Iran menjadi negara yang hebat, tetapi mereka tidak bisa memiliki senjata nuklir. Itu adalah hal yang sangat sederhana, dan saya pikir kita sangat dekat untuk mencapai kesepakatan dengan Iran,” ujarnya. 

    Sejauh ini, AS khawatir bahwa Iran berpotensi mengembangkan senjata nuklir dan memicu perang kawasan di Timur Tengah, serta mengancam Israel. 

    Sementara itu, Republik Islam Iran berharap agar dibebaskan dari sanksi dari Negeri Paman Sam itu. 

    Dilansir Reuters, delegasi dari kedua negara telah bertemu di Roma pekan lalu untuk membicarakan soal kesepakatan nuklir. 

    Diskusi berlangsung dalam beberapa tahapan, di mana Iran dan AS sama-sama memiliki ketegasan sikap. 

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araqchi menyebut terdapat kemajuan dalam pembahasan kesepakatan setelah Oman mengajukan sejumlah proposal. 

    “Proposal dan solusi akan dikaji kembali di masing-masing ibu kota negara [Washington dan Tehran] dan pembicaraan-pembicaraan selanjutnya akan dijadwalkan demikian,” kata Abbas di stasiun televisi milik negara, seperti diberitakan Reuters. 

    Adapun berdasarkan data The International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), terdapat 12.331 hulu ledak nuklir yang dimiliki oleh 9 negara di dunia. AS, sebagai salah satu negara dengan kepemilikan hulu ledak terbanyak, diketahui memiliki 5.277 hulu ledak. 

    Kendati demikian, jumlah hulu ledak yang dimiliki AS masih kalah dari Rusia yaitu 5.449 buah hulu ledak. 

    Setelah Rusia dan AS, negara-negara yang memiliki hulu ledak nuklir yaitu China (600), Prancis (290), Inggris (225), Pakistan (180), India (170), Israel (90) dan Korea Utara (50). 

  • Rizky Febian hingga Tompi Tutup BNI Java Jazz Festival 2025

    Rizky Febian hingga Tompi Tutup BNI Java Jazz Festival 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – BNI Java Jazz Festival 2025 memasuki hari penutup, Minggu (1/6/2025). Deretan musisi top dalam dan luar negeri masih tampil memukau untuk menutup perhelatan akbar jazz tahunan di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    Ajang musik yang telah menjadi ikon internasional ini menyuguhkan 11 panggung megah menghadirkan pertunjukan dari Rizky Febian, Tompi, Maliq & D’Essentials, GAC, Snarky Puppy, hingga Kamasi Washington.

    Acara penutup ini juga menjadi momentum spesial perayaan 20 tahun Java Jazz Festival, yang akan dirayakan melalui kolaborasi besar bertajuk 20 Years of Java Jazz Festival bersama sederet nama besar seperti Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Endah N Rhesa, dan Teddy Adhitya. Berikut lineup lengkap Java Jazz Festival Hari Ketiga:

    Panggung Ascott Hall

    16.45-17.45: Dua Empat
    18.45-19.54: Yance Manusama : Himself
    20.45-21.45: Bekirov Jaz Quartet
    22.45-23.45: Song Brothers

    Panggung BNI Hall 

    18.00-19.00: Maliq & D’Essentials
    20.00-21.15: Raye
    22.15-23.45: Rizky Febian

    Panggung BYD Hall 

    17.45-18.45: Arya Novanda & Kadri Flower Generation feat. Karung Brass
    19.45-20.45: Ambon Jazz Rock (Barry Likumahuwa ReWork) Feat. Abraham Kevin, Teddy Adhitya, Yance Manusama, and Ron King Horn Section
    21.45-22.45: The Lantis

    Panggung Cimory Hall 

    16.45-17.45: Rony Parulian
    18.45-19.45: Cisco Swank
    20.45-21.45: Sova
    22.45-23.45: GAC

    Panggung Demajors Stage 

    16.30-17.15: Azel
    18.00-18.45: Manna
    19.30-20.15: Love Is
    21.00-21.45: Arumtala
    22.30-23.15: Moneva

    Panggung Java Jazz Stage

    16.45-17.45: Jazz for Kids Talena Svara Bertha
    18.30-19.30: Busty and The Bass
    20.30-21.30: The Yussef Dayes Experience
    22.30-00.30: 20 Years of Java Jazz Festival feat. Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Elfa Zulham, Endah ‘N Rhesa, Humania, Indra Aziz, Maliq & D’Essentials, Nikita Dompas, Rafi M, Teddy Adhitya
    00.30-01.15: Blow Jams

    Panggung MLD Hall 

    17.45-18.45: New Chaseiro
    19.45-20.45: Lettuce
    21.45-22.45: Umi

    Panggung MLD Spot Stage Bus 

    16.30-17.30: Rio Clappy
    18.15-19.00: Daun Jatuh
    19.30-20.30: Sore
    21.00-22.00: Kenny Gabriel

    Panggung Teh Botol Sosro Hall

    17.00-18.00: Dira
    19.00-20.00: Kamasi Washington
    21.15-22.15: Snarky Puppy

    Panggung Wonderful Indonesia Stage 

    16.30-17.30: Nguber Drummer feat Bowie Champa, Yandi Andaputra & Rio Alief
    18.30-19.30: Alec Teh
    20.15-21.15: The Marloes
    22.00-23.00: Echa Soemantri & Friends

    Panggung Zurich Syariah Hall 

    16.30-17.30: Teddy Adhitya
    18.45-19.45: Tompi with Special Appearance Ayesha & Zayn
    20.45-21.45: Jeff Lorber Fusion
    22.45-23.45: BPM

  • Iran Tegaskan Senjata Nuklir Tak Bisa Diterima!

    Iran Tegaskan Senjata Nuklir Tak Bisa Diterima!

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa Iran menganggap senjata nuklir “tidak bisa diterima”. Ini menegaskan kembali posisi lama negara itu di tengah negosiasi yang rumit dengan Amerika Serikat.

    Pemerintah negara-negara Barat telah lama menuduh Iran berusaha mengembangkan kemampuan senjata nuklir untuk melawan persenjataan musuh bebuyutannya, Israel.

    “Jika masalahnya adalah senjata nuklir, ya, kami juga menganggap jenis senjata ini tidak dapat diterima,” kata Araghchi, negosiator utama Iran dalam perundingan tersebut, dalam pidato yang disiarkan televisi.

    “Kami setuju dengan mereka tentang masalah ini,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (31/5/2025).

    Iran telah mengadakan lima putaran pembicaraan dengan Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan nuklir baru guna menggantikan kesepakatan dengan negara-negara besar, yang ditinggalkan Presiden Donald Trump selama masa jabatan pertamanya pada tahun 2018.

    Kedua pemerintah berselisih pendapat mengenai program pengayaan uranium Iran, yang menurut Washington harus dihentikan. Namun, Teheran bersikeras bahwa itu adalah haknya berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.

    Trump menambahkan bahwa ia telah memperingatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar tidak menyerang fasilitas nuklir Iran karena hal itu tidak akan “tepat saat ini”.

    Israel telah berulang kali mengancam tindakan militer, setelah menargetkan pertahanan udara Iran selama dua kali baku tembak tahun lalu.

    Trump tidak mengesampingkan tindakan militer, tetapi mengatakan ia menginginkan ruang untuk membuat kesepakatan terlebih dahulu. Dia juga mengatakan bahwa Israel, dan bukan Amerika Serikat, yang akan memimpin dalam serangan militer semacam itu.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini