kab/kota: Washington

  • Jalan Tengah Perang Dagang, Vietnam Borong Produk Pertanian AS US Miliar

    Jalan Tengah Perang Dagang, Vietnam Borong Produk Pertanian AS US$3 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku usaha Vietnam memborong produk pertanian asal Amerika Serikat (AS) melalui 20 kesepakatan perdagangan senilai US$3 miliar sebagai bagian dari negosiasi perang dagang.

    Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (7/6/2025), kesepakatan ini mulai efektif pekan depan. Nota kesepahaman atas transaksi ini dilakukan saat diskusi berlangsung yang melibatkan Menteri Pertanian dan Lingkungan Vietnam Do Duc Duy. Acara berlangsung pada 2—6 Juni 2025 di Iowa, Ohio, Maryland and Washington, AS.

    “Kesepakatan ini menekankan komitmen kuat dan niat baik komunitas bisnis dan Pemerintah Vietnam untuk mempromosikan perdagangan yang seimbang dengan AS, dan mendorong pemerintahan Trump mempertimbangkan kembali tarif resiprokal yang tinggi terhadap barang asal Vietnam,” dikutip dari keterangan resmi kementerian.

    Vietnam telah melakukan pendekatan diplomatik secara intens dengan AS, pasar ekspor terbesarnya. Vietnam mengincar agar tarif 46% tak berlaku di tengah potensi diskusi selama 90 hari. Referensi niat baik digunakan dalam perbincangan saat negara-negara Asia Tenggara mengirimkan balasan terhadap permintaan perdagangan AS setelah Trump berjanji untuk terus menekan negara tersebut untuk mengurangi eksposurnya terhadap China.

    Vietnam menyebut bahwa progres setelah pembicaraan dagang ronde kedua bulan lalu menyisakan beberapa permasalahan. Namun, dia menyebut ada langkah-langkah yang ditempuh untuk mengurai kekhawatiran AS, seperti penipuan perdagangan dan pembelian produk pertanian Negeri Paman Sam.

    Hubungan Hanoi dengan tetangganya, China sebagai mitra dagang bilateral terbesar mengganggu AS. Sebelumnya, sikap AS enggan melunak karena Vietnam terus melakukan ekspor kembali produk asal China ke AS dalam volume yang signifikan.

    Tyler Manh Dung Nguyen, chief market strategist at Ho Chi Minh City Securities JSC mengatakan memangkas China dari rantai pasok Vietnam itu tak realistis. Namun, Vietnam telah berjanji akan memborong lebih banyak komoditas asal AS, termasuk setidaknya komoditas pertanian senilai US$2 miliar.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan mitranya dari China Xi Jinping keras dan sangat sulit diajak berunding, hanya beberapa hari setelah menuduh Beijing melanggar kesepakatan untuk mencabut tarif. Selain itu, Washington menggandakan tarif impor baja dan aluminium dan mendesak mitra dagang untuk mengajukan penawaran terbaik mereka guna menghindari pungutan impor yang lebih besar.

  • Iran Geram Warganya Dilarang Masuk AS: Mentalitas Rasis!

    Iran Geram Warganya Dilarang Masuk AS: Mentalitas Rasis!

    Jakarta

    Pemerintah Iran geram dengan larangan perjalanan Amerika Serikat terhadap warga negara Iran dan warga dari 11 negara Timur Tengah dan Afrika lainnya. Teheran menyebut keputusan Washington itu merupakan tanda “mentalitas rasis”.

    Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu lalu menandatangani perintah eksekutif untuk melarang warga dari 12 negara masuk ke AS.

    Perintah eksekutif Trump tersebut dikeluarkan beberapa hari setelah serangan hari Minggu lalu saat aksi demonstrasi di Colorado, di mana pihak berwenang mengatakan lebih dari selusin orang terluka. Tersangka adalah seorang pria Mesir yang telah melewati batas visa turis.

    Selain Iran, larangan AS tersebut menargetkan warga negara Afghanistan, Myanmar, Chad, Kongo-Brazzaville, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman.

    Alireza Hashemi-Raja, direktur jenderal kementerian luar negeri untuk urusan warga negara Iran di luar negeri, menyebut tindakan tersebut, yang mulai berlaku pada 9 Juni, sebagai “tanda yang jelas dari dominasi mentalitas supremasi dan rasis di antara para pembuat kebijakan Amerika”.

    Keputusan tersebut “menunjukkan permusuhan yang mendalam dari para pembuat keputusan Amerika terhadap orang-orang Iran dan Muslim”, tambahnya dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh kementerian, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/6/2025).

    Hashemi-Raja mengatakan kebijakan tersebut “melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional” dan merampas “hak ratusan juta orang untuk bepergian hanya berdasarkan kewarganegaraan atau agama mereka”.

    Pejabat kementerian luar negeri Iran tersebut mengatakan bahwa larangan tersebut diskriminatif dan akan “menimbulkan tanggung jawab internasional bagi pemerintah AS”, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Iran dan AS memutuskan hubungan diplomatik tak lama setelah Revolusi Islam 1979, dan hubungan tetap tegang sejak saat itu.

    Amerika Serikat adalah rumah bagi komunitas Iran terbesar di luar Iran.

    Menurut angka dari kementerian luar negeri Teheran, pada tahun 2020 ada sekitar 1,5 juta warga Iran di Amerika Serikat.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Denzel Washington Resmi Bergabung di Film Black Panther 3

    Denzel Washington Resmi Bergabung di Film Black Panther 3

    Los Angeles, Beritasatu.com – Setelah lama menjadi rumor di kalangan penggemar, kini telah resmi diumumkan kalau Denzel Washington akan tampil dalam film terbaru Black Panther. Kabar ini memicu antusiasme tinggi, mengingat ini menjadi salah satu rekrutmen terbesar Marvel Cinematic Universe (MCU) sejak awal berdiri.

    Keterlibatan Denzel sempat terbongkar secara tidak sengaja saat ia mempromosikan film Gladiator II. Dalam wawancara, sang aktor peraih dua Oscar itu pernah berkata kalau Ryan Coogler sedang menulis peran untuknya di seri berikutnya Black Panther.

    Pernyataan tersebut awalnya dianggap guyonan belaka, tetapi kini telah dikonfirmasi langsung oleh sutradara Ryan Coogler.

    “Tidak ada kebohongan dalam rumor itu. Saya sudah lama mengenal keluarganya dan selalu ingin bekerja dengannya. Saya pikir dia adalah aktor terbaik yang masih hidup. Saya terkejut dia mengatakannya, tetapi itu bukan kebohongan,” ujar Coogler baru-baru ini.

    Ilustrasi Film Black Panther: Wakanda Forever. – (Twitter.com)

    Hingga kini, Marvel Studios belum mengungkap detail resmi mengenai alur cerita maupun peran yang akan dimainkan Denzel Washington. Satu hal yang pasti, Letitia Wright dikonfirmasi sebagai Black Panther dalam film Avengers: Doomsday, tetapi belum dipastikan apakah ia juga akan mengenakan kostum pelindung Wakanda dalam film ketiga Black Panther ini.

    Ryan Coogler, yang sebelumnya menyutradarai Black Panther (2018) dan Black Panther: Wakanda Forever (2022), akan kembali duduk di kursi sutradara. Kedua film tersebut sukses besar baik dari sisi box office maupun penilaian kritikus.

    Kini, dengan bergabungnya Denzel Washington, tekanan dan ekspektasi pun meningkat. Washington merupakan aktor legendaris yang telah memenangkan dua Piala Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik dalam Glory (1989) dan Aktor Terbaik dalam Training Day (2001).

    Banyak pengamat perfilman menyebut ini sebagai salah satu langkah paling strategis Kevin Feige, Presiden Marvel Studios, dalam memperkuat daya tarik MCU yang mulai menghadapi tantangan pasca-‘Endgame’.

    Bagi penggemar, kehadiran Denzel Washington membuka babak baru yang menjanjikan dalam kisah Wakanda. Apakah dia akan memerankan sekutu, pemimpin, atau bahkan penantang baru, semuanya masih menjadi misteri. Namun yang jelas, MCU akan semakin bertenaga dengan aktor sekelas dirinya.

  • Video: Xi Jinping Setujui Permintaan Trump, AS Menang Banyak Nih?

    Video: Xi Jinping Setujui Permintaan Trump, AS Menang Banyak Nih?

    Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat, 6 Juni 2025 mengatakan bahwa Presiden Tiongkok Xi Jinping setuju untuk membiarkan mineral tanah jarang dan magnet mengalir ke Amerika Serikat.

    Komentar Trump muncul satu hari setelah panggilan telepon langka dengan Xi Jinping yang ditujukan untuk menyelesaikan ketegangan perdagangan yang telah terjadi selama berminggu-minggu.

    Trump mengatakan kala itu bahwa kedua negara telah mencapai kesimpulan yang sangat positif. Trump juga menekankan tidak boleh ada lagi pertanyaan mengenai kompleksitas produk tanah jarang.

    Meski demikian, Kedutaan Besar Tiongkok di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Sebelumnya, kedua negara telah mencapai kesepakatan pada tanggal 12 Mei 2025 di Jenewa, Swiss, untuk mencabut sebagian besar tarif tinggi dari masing-masing negara selama 90 hari. Hal ini membawa angin segar bagi pasar keuangan yang sempat terguncang karena kekhawatiran perang dagang.

  • Perang Dagang Melunak, AS-China Duduk Bareng di London Minggu Depan

    Perang Dagang Melunak, AS-China Duduk Bareng di London Minggu Depan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai melunak. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Xi Jinping telah ‘konsolidasi’ via telepon.

    Selanjutnya, tiga staf utama Trump akan bertemu langsung dengan rekan-rekan mereka dari China di London, Inggris pada Senin (9/6) mendatang untuk melakukan pembicaraan guna menyelesaikan sengketa perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia yang telah membuat pasar global gelisah.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer akan mewakili Washington dalam pembicaraan tersebut, kata Trump.

    Tidak jelas siapa yang akan mewakili China. Kedutaan Besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar. Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk keterangan lebih perinci.

    “Pertemuan itu akan berjalan dengan sangat baik,” tulis Trump di media sosial personalnya, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/6/2025).

    Penjadwalan pertemuan itu dilakukan sehari setelah Trump berbicara dengan Xi Jinping dalam panggilan telepon antarpemimpin yang jarang terjadi di tengah ketegangan perdagangan yang meningkat selama berminggu-minggu dan pertikaian atas mineral-mineral penting.

    Trump dan Xi Jinping sepakat untuk saling mengunjungi dan meminta staf mereka untuk mengadakan pembicaraan sementara itu.

    Kedua negara berada di bawah tekanan untuk meredakan ketegangan. Ekonomi global di bawah tekanan atas kendali China terhadap ekspor mineral tanah jarang.

    Investor secara umum cemas tentang upaya Trump yang lebih luas untuk mengenakan tarif pada barang-barang dari sebagian besar mitra dagang AS. Sementara itu, China telah melihat pasokan impor utamanya dari AS seperti software desain chip dan suku cadang pembangkit nuklir dibatasi.

    Sebelumnya, AS dan China telah mencapai kesepakatan 90 hari pada 12 Mei 2025 di Jenewa, Swiss, untuk mencabut sebagian tarif tinggi dari masing-masing negara.

    Kesepakatan awal itu memicu reli pemulihan global di pasar saham, dan indeks AS yang sebelumnya berada di level lesu telah menutup sebagian besar kerugian mereka.

    Indeks saham S&P 500 yang pada titik terendahnya di awal April dengan penurunan hampir 18%, lantas mulai menanjak dan berada di level minus 2% sejak level tertinggi di Februari 2025, setelah Trump mengumumkan penundaan tarif tinggi.

    Namun, kesepakatan sementara itu tidak mengatasi kekhawatiran yang lebih luas yang membebani hubungan bilateral, mulai dari perdagangan fentanil ilegal hingga status Taiwan yang diperintah secara demokratis. Keluhan AS tentang model ekonomi China yang didominasi negara dan didorong oleh ekspor juga menjadi bahan pertikaian.

    Sejak kembali ke Gedung Putih pada Januari lalu, Trump telah berulang kali mengancam serangkaian tindakan hukuman terhadap mitra dagang, hanya untuk mencabut beberapa di antaranya pada menit terakhir.

    Pendekatan yang kadang-kadang dilakukannya telah membingungkan para pemimpin dunia dan membuat takut para eksekutif bisnis. Beijing melihat ekspor mineral sebagai sumber daya ungkit.

    Menghentikan ekspor tersebut dapat memberikan tekanan politik domestik pada presiden AS dari Partai Republik tersebut jika pertumbuhan ekonomi merosot karena perusahaan tidak dapat membuat produk bertenaga mineral.

    Dalam beberapa tahun terakhir, AS telah mengidentifikasi China sebagai saingan geopolitik utamanya dan satu-satunya negara di dunia yang mampu menantang AS secara ekonomi dan militer.

    (fab/fab)

  • Pesawat Pengendali Hama Jatuh di Meksiko, 3 Orang Tewas

    Pesawat Pengendali Hama Jatuh di Meksiko, 3 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah pesawat kecil dari Guatemala yang digunakan untuk memerangi wabah larva pemakan daging, jatuh di Meksiko selatan pada hari Jumat (6/6) waktu setempat. Tiga orang tewas dalam insiden itu.

    Pesawat itu jatuh di negara bagian Chiapas, Meksiko selatan saat melepaskan lalat ulat steril untuk memerangi hama, yang telah mendorong Amerika Serikat untuk menangguhkan impor ternak dari Meksiko bulan lalu.

    Dua pilot Guatemala dan seorang awak Meksiko tewas dalam kecelakaan itu, kata otoritas penerbangan dilansir kantor berita AFP, Sabtu (7/6/2025).

    Meksiko dan Amerika Serikat bekerja sama untuk mencoba mengendalikan wabah lalat ulat, yang larvanya dapat membunuh ternak.

    Sebelumnya, pemerintahan Presiden Donald Trump mengeluh pada bulan April lalu, bahwa Meksiko membatasi pesawat yang dikontrak AS yang terlibat dalam upaya tersebut untuk beroperasi enam hari seminggu, bukan tujuh hari seminggu.

    Washington juga menuduh otoritas Meksiko mengenakan “bea masuk yang besar” pada suku cadang, peralatan, dan pengiriman lalat steril.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyebut penangguhan impor ternak AS “tidak adil”, dan mengatakan ia berharap agar penangguhan itu segera dicabut.

    Lihat juga Video ‘Pesawat Jatuh di Permukiman Warga California AS, Ada Korban Tewas’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bubarnya Aliansi Elon Musk dan Donald Trump

    Bubarnya Aliansi Elon Musk dan Donald Trump

    Jakarta

    Hingga Jumat lalu, Presiden Donald Trump masih melontarkan pujian setinggi langit kepada Elon Musk, miliarder pemilik Tesla dan X. Namun tak sampai seminggu berselang, aliansi politik antara kedua tokoh sayap kanan itu resmi ambruk pada Kamis (5/6) dalam sebuah “perceraian publik” yang sengit dan penuh amarah.

    Dalam siaran langsung dari Oval Office, Trump mengungkapkan kekecewaannya setelah mantan penasihat dan donor utamanya itu mengkritik rancangan belanja usulannya yang sedang dibahas di Kongres.

    Pertikaian keduanya kemudian berlanjut ke media sosial, dengan saling lempar hinaan. Musk menuding, tanpa disertai bukti, bahwa nama Trump tercantum dalam dokumen pemerintah terkait Jeffrey Epstein, pengusaha yang meninggal dunia dalam tahanan karena kasus pelecehan seksual.

    Perseteruan ini berpotensi menimbulkan dampak politik dan ekonomi besar. Saham Tesla, perusahaan mobil listrik milik Musk, anjlok tajam. Sementara Musk, taipan teknologi kelahiran Afrika Selatan, mengancam akan mengakhiri program pesawat luar angkasa penting milik pemerintah AS.

    Namun Trump tampak meremehkan ketegangan tersebut dalam wawancara dengan Politico, Kamis. “Oh, tidak apa-apa. Semua berjalan dengan baik, bahkan lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya santai.

    Adakah peluang rekonsiliasi?

    Gedung Putih dijadwalkan melakukan panggilan dengan Musk pada Jumat (6/6) sebagai upaya untuk meredakan situasi, menurut sumber media tersebut. Namun hingga kini belum ada konfirmasi pasti dari kedua belah pihak.

    Spekulasi tentang rapuhnya hubungan antara orang terkaya dan orang terkuat di dunia ini memang sudah lama beredar. Tapi betapa cepatnya keretakan merambat tetap membuat Washington terperangah.

    “Elon dan saya dulu punya hubungan yang baik. Sekarang? Saya tidak tahu lagi.”

    Trump yang terdengar tersinggung, mengatakan bahwa hanya seminggu lalu dia mengadakan acara perpisahan mewah untuk Musk yang mundur dari Departemen Efisiensi Pemerintahan DOGE, kementerian yang ditugasi melakukan penghematan di semua lembaga negara.

    Namun Trump kemudian menegaskan bahwa dirinya sendiri yang meminta Musk untuk keluar, karena “sudah mulai melelahkan.”

    Pencabutan kontrak pemerintahan

    Musk, yang tercatat sebagai penyumbang terbesar kampanye Trump dengan nilai mencapai 300 juta dolar, menyerang balik dan menyebut sang presiden “tidak tahu berterima kasih.” Menurutnya, Trump tidak akan bisa menang dalam Pilpres 2024 tanpa bantuannya.

    Ketika pertikaian semakin memanas, Musk kembali menyerang dengan mengklaim bahwa “Trump ada dalam dokumen Epstein,” merujuk pada arsip pemerintah terkait pelaku kejahatan seksual tersebut.

    Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada AFP bahwa unggahan Musk soal Epstein adalah “episode yang disayangkan dari Elon, yang kecewa karena RUU Anggaran tidak mencakup kebijakan yang dia harapkan.”

    Di platform miliknya, X (dulu Twitter), Musk menjawab “ya” pada cuitan yang menyarankan agar Trump dimakzulkan. Dia juga mengecam kebijakan tarif global Trump yang menurutnya bisa memicu resesi.

    Trump akhirnya melayangkan ancaman yang menyasar bisnis Musk langsung, dengan menghentikan kontrak pemerintah bernilai miliaran dolar, termasuk untuk peluncuran roket dan layanan internet satelit Starlink.

    “Cara termudah untuk menghemat anggaran, miliar demi miliar dolar, adalah dengan mengakhiri subsidi dan kontrak pemerintah untuk Elon,” tulis Trump di Truth Social.

    Saham Tesla kena imbas

    Tak tinggal diam, Musk membalas dengan mengumumkan bahwa dia akan mulai “menghentikan operasi” pesawat luar angkasa Dragon milik SpaceX yang vital bagi misi NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. Namun kemudian dia melunak, membalas cuitan seorang pengguna: “Oke, kami tidak akan membongkar Dragon.”

    Namun ketika ketegangan akhirnya mereda setelah beberapa jam penuh drama, nilai saham Tesla sudah terpangkas lebih dari 100 miliar dolar.

    Hubungan Trump dan Musk sejak awal terlihat mesra. Trump mendukung langkah penghematan DOGE yang dipimpin Musk, dan sang miliarder bahkan sempat menginap di Gedung Putih serta terbang bersama Air Force One.

    Namun masa jabatan Musk di DOGE hanya bertahan empat bulan. Dia semakin frustrasi dengan lambannya proses reformasi dan berselisih dengan beberapa anggota kabinet Trump.

    Keduanya sempat menjaga ketegangan tetap terkendali meski berbeda pandangan soal RUU Anggaran 2025 yang diusulkan Trump. Hingga akhirnya Musk menyebut rencana tersebut sebagai “aib” karena berpotensi memperbesar defisit anggaran AS.

    Kini Washington mengamati dengan cermat dampak dari perseteruan ini.

    Musk bahkan mengadakan jajak pendapat di X soal apakah dia harus membentuk partai politik baru. Langkah ini dipercaya bisa mengguncang lanskap politik AS, mengingat kekayaannya yang dapat digunakan untuk memenangkan pemilihan.

    Sementara itu, Steve Bannon, sekutu Trump sekaligus pengkritik keras Musk, dilaporkan oleh New York Times menyerukan agar Musk, yang aslinya berasal dari Afrika Selatan, dideportasi dari Amerika Serikat.

    Editor: Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Harga Minyak Menguat Tersengat 2 Sentimen Ini – Page 3

    Harga Minyak Menguat Tersengat 2 Sentimen Ini – Page 3

    Pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, yang sangat diinginkan oleh pemerintahan Trump, dipandang sebagai cara untuk meningkatkan pengeluaran, sehingga meningkatkan permintaan minyak bumi.

    Flynn juga mengatakan rencana kenaikan produksi yang diumumkan oleh OPEC+ yang akan dimulai pada Juli kemungkinan akan diserap oleh permintaan yang lebih tinggi, sehingga pasokan tetap seimbang dengan permintaan.

    Kantor berita resmi China Xinhua mengatakan pembicaraan perdagangan antara Xi dan Trump berlangsung atas permintaan Washington pada Kamis.

    Trump mengatakan, panggilan telepon tersebut telah menghasilkan “kesimpulan yang sangat positif”, seraya menambahkan AS “dalam kondisi yang sangat baik dengan China dan kesepakatan perdagangan”.

    Kanada juga melanjutkan pembicaraan dagang dengan AS, dengan Perdana Menteri Mark Carney yang berhubungan langsung dengan Trump, menurut Menteri Perindustrian Melanie Joly.

    Pasar minyak terus berfluktuasi dengan berita tentang negosiasi tarif dan data yang menunjukkan bagaimana ketidakpastian perdagangan dan dampak pungutan AS mengalir ke ekonomi global.

    “Potensi peningkatan sanksi AS di Venezuela untuk membatasi ekspor minyak mentah dan potensi serangan Israel terhadap infrastruktur Iran menambah risiko kenaikan harga,” analis di BMI, afiliasi Fitch, mengatakan dalam sebuah catatan pada Jumat.

     

     

  • Xi Jinping Akhirnya Terima Telepon Donald Trump, Obrolannya Diungkap

    Xi Jinping Akhirnya Terima Telepon Donald Trump, Obrolannya Diungkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping kembali menggelar percakapan langsung melalui sambungan telepon di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan, termasuk sengketa soal ekspor mineral langka.

    Dalam panggilan yang berlangsung lebih dari satu jam pada Kamis (5/6), Xi Jinping meminta Washington mencabut langkah-langkah perdagangan yang dinilai merusak ekonomi global. Serta mengingatkan agar AS tidak mengambil langkah provokatif dalam isu Taiwan.

    Meski demikian, Presiden Trump menyebut pembicaraan tersebut menghasilkan kesimpulan yang berjalan positif.

    Ia mengumumkan akan ada pembicaraan lanjutan antara delegasi perdagangan kedua negara dalam waktu dekat, sembari menekankan bahwa persoalan terkait produk mineral langka kini lebih dipahami oleh kedua pihak.

    “Kami dalam posisi yang sangat baik dengan China dan kesepakatan perdagangan,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Jumat (6/6/2025).

    Kedua pemimpin juga saling mengundang untuk mengunjungi negara masing-masing.

    Panggilan ini terjadi di tengah perselisihan mengenai mineral langka antara Washington dan Beijing, yang mengancam gencatan senjata sementara dalam perang dagang dua ekonomi terbesar dunia. Namun, pernyataan dari kedua negara tidak secara gamblang menunjukkan bahwa isu ini sudah tuntas.

    Delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer akan segera bertemu dengan mitra mereka dari China, menurut Trump.

    Kedua negara sebelumnya mencapai kesepakatan 90 hari pada 12 Mei untuk mencabut sebagian tarif saling balas yang diberlakukan sejak Trump kembali menjabat pada Januari.

    Meski pasar saham menguat, kesepakatan sementara itu belum menyentuh isu-isu lebih besar yang membebani hubungan bilateral, seperti perdagangan ilegal fentanyl, status Taiwan, dan keluhan AS terhadap model ekonomi China yang didominasi negara.

    Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump kerap mengancam mitra dagang dengan berbagai kebijakan hukuman, namun juga mencabutnya di menit-menit terakhir. Pendekatan ini membingungkan pemimpin dunia dan membuat pelaku bisnis gelisah.

    Keputusan China pada April untuk menangguhkan ekspor sejumlah mineral penting dan magnet telah mengganggu pasokan global yang dibutuhkan oleh industri otomotif, semikonduktor, dan pertahanan.

    Beijing memandang ekspor mineral ini sebagai alat tekanan, penghentian ekspor bisa menimbulkan tekanan politik domestik pada Trump jika pertumbuhan ekonomi menurun akibat terganggunya produksi.

    (dem/dem)

  • Mental Game di Balik Aksi Tipu-tipu Jay Idzes Jelang Penalti Romeny

    Mental Game di Balik Aksi Tipu-tipu Jay Idzes Jelang Penalti Romeny

    Jakarta

    Indonesia memastikan langkah ke putaran 4 kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah menumbangkan China 1-0. Penyerang timnas Ole Romeny melesakkan gol semata wayang melalui tendangan penalty di menit ke-45, setelah Ricky Kambuaya dilanggar di sisi kanan gawang.

    Momen menarik terjadi sesaat sebelum eksekusi penalti dilakukan. Publik sempat mengira Jay Idzes bakal mengambil tendangan, mengingat ia langsung memegang dan menguasai bola setelah wasit menunjuk titik putih.

    Sejumlah pemain China juga mengerubuti Idzes, seolah ingin mengganggu mental sang calon eksekutor. Begitu situasi mulai terkendali, barulah Idzes memberikan bola ke Romeny yang dengan tenang melesakkan bola ke jaring lawan. Goal!

    Bicara soal tendangan penalti, skill saja memang tidak cukup. Psy-war antar pemain, dan kadang-kadang juga supporter, punya pengaruh besar dalam menentukan hasil akhirnya.

    Secara psikologis, beban berat dipikul tidak hanya oleh kiper atau penjaga gawang, melainkan juga oleh sang ekskutor. Ekspektasi tim dan juga supporter tentu sangat besar terhadap para pemain yang terlibat, baik yang menjaga gawang maupun yang akan melesakkan bola.

    Pressure yang tinggi, tingkat stres juga meningkat. Tak heran, pemain sekelas Lionel Messi pun pernah mengalami gagal mengeksekusi penalti. Penjaga gawang gagal mengeblok tembakan? Lebih sering lagi.

    Tanpa ada drama dengan pemain lain sebelum menendang, Romeny dalam pertandingan semalam secara mental sepertinya memang mendapat advantage.

    Beragam trik mengganggu mental pemain lawan

    Sekitar 80 persen tendangan penalti berbuah gol. Peluang gol memang lebih besar mengingat ukuran tinggi x lebar gawang yang begitu luas, sementara jarak tembak hanya sekitar 11 meter, ditambah kecepatan bola meluncur yang bisa mencapai 100 km/jam.

    Dikutip dari Washington Post, bola hanya butuh waktu 400 milidetik sejak ditendang hingga menyentuh garis gawang. Kira-kira waktunya sama seperti satu kedipan mata.

    Sementara itu, penjaga gawang juga membutuhkan waktu agar otaknya bisa memproses informasi visual. Informasi ini akan diteruskan ke bagian korteks motorik, yang selanjutnya akan memerintahkan otot untuk bergerak. Untuk memproses reaksi visual, manusia butuh 200 milidetik.

    “Sangat sulit untuk melatih dan meningkatkan waktu reaksi pada penjaga gawang level atas,” kata Paulo Santiago, seorang profesor biomekanik di University of Sao Paulo.

    Dengan hitung-hitungan tersebut, masuk akal jika pressure terbesar umumnya dialami eksekutor. Meski peluang memasukkan lebih besar dibanding mengeblok bola, ragu-ragu dan tidak tenang kerap membuat para pemain gagal melaksanakan tugas.

    Dirangkum dari Soccer Wizdom, beberapa taktik untuk mengganggu konsentrasi eksekutor antara lain:

    menunda eksekusi, misalnya dengan memain-mainkan bola sehingga pemain lawan butuh waktu lebih lama untuk menunggubody language, seperti berdiri tegap dengan gestur yang mengintimidasikontak mata, pasti nggak nyaman kan kalau dipelototi?menebak arah lebih awal, bagi penjaga gawang aksi ini bisa menunjukkan kesan percaya diri sehingga eksekutor kagok duluan.

    Ada beberapa strategi bagi eksekutor untuk tetap tenang menghadapi provokasi. Di antaranya:

    menentukan titik, lalu komit. Ini akan mencegah perasaan ragu-ragufokus pada teknik. Fokus ke bola, konsentrasi pada teknik agar akurasi terjagajauhi distraksi. Abaikan pemain lawan yang berulah, fokus pada targettetap rileks. Tarik napas sebelum menendang, sebab tubuh yang rileks selalu punya performa yang lebih baik

    (up/up)