kab/kota: Washington

  • Hubungan Dulu Mesra Sekarang Rungkad, Trump Mulai Ancam Elon Musk Ini

    Hubungan Dulu Mesra Sekarang Rungkad, Trump Mulai Ancam Elon Musk Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan antara mantan Presiden AS Donald Trump dan miliarder Elon Musk sepertinya sudah resmi renggang. Trump bahkan melontarkan peringatan keras kepada Musk terkait dukungannya ke Partai Demokrat.

    Dalam wawancara dengan NBC News yang dilansir Reuters, Minggu (8/6/2025), Trump menegaskan hubungan pribadinya dengan Musk telah berakhir. Ia juga memperingatkan bakal ada konsekuensi serius jika Musk benar-benar mendanai kandidat Demokrat yang menentang RUU pajak dan belanja besar-besaran yang diusulkan Trump.

    Namun Trump tak merinci ancaman apa yang dimaksud. Ia juga mengatakan belum ada pembicaraan soal kemungkinan penyelidikan terhadap Musk.

    Saat ditanya apakah hubungan dengan bos Tesla dan SpaceX itu sudah selesai, Trump menjawab, “Sepertinya iya.”

    Trump menegaskan tidak berniat untuk memperbaiki hubungan. “Saya nggak ada niat ngomong sama dia,” ucap Trump. Meski begitu, Trump mengaku belum memikirkan soal potensi pemutusan kontrak pemerintah AS dengan Starlink milik Musk, atau peluncuran roket SpaceX.

    Perseteruan Trump dan Musk memanas pekan ini. Musk secara terbuka mengecam RUU yang didorong Trump, menyebutnya sebagai “a disgusting abomination” atau “aib yang menjijikkan.” Penolakan Musk turut mempersulit proses pengesahan RUU tersebut di Kongres, di mana mayoritas Partai Republik sangat tipis.

    RUU tersebut sempat lolos tipis di DPR bulan lalu dan kini tengah dibahas di Senat. Sejumlah analis memperkirakan RUU itu akan menambah US$ 2,4 triliun ke utang nasional AS dalam 10 tahun ke depan, yang saat ini sudah menyentuh US$ 36,2 triliun. Ini menjadi sebuah kekhawatiran bagi banyak legislator, termasuk di kubu Republik.

    Foto: REUTERS/Nathan Howard
    FOTO FILE: Presiden AS Donald Trump dan Elon Musk menghadiri konferensi pers di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, D.C., AS, 30 Mei 2025.REUTERS/Nathan Howard/File Photo

    Di sisi lain, Musk juga menyuarakan ide pembentukan partai politik baru untuk mewakili suara mayoritas masyarakat AS yang dinilai terjebak di tengah polarisasi politik. Kendati demikian, Trump tetap optimistis RUU ini bakal lolos sebelum Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli. “Orang-orang yang tadinya ragu, sekarang justru antusias untuk mendukung RUU ini,” kata Trump.

    Elon Musk Hapus Postingan Sindiran

    Sementara itu, Musk dilaporkan mulai menurunkan tensi konflik. Ia menghapus sejumlah postingan di media sosial yang sempat mengkritik Trump, termasuk postingan yang mendukung ide pemakzulan Presiden AS tersebut.

    Salah satu postingan yang dihapus adalah balasan terhadap unggahan pengguna lain yang bertanya, “Presiden vs Elon. Siapa yang menang? Gw dukung Elon. Trump harus dimakzulkan.” Saat itu Musk sempat membalas singkat: “Yes.”

    Di podcast Theo Von bertajuk This Past Weekend, rekannya sesama Republikan JD Vance menyebut kritik Musk ke Trump sebagai kesalahan besar. “Aku selalu loyal sama Presiden. Dan semoga suatu saat Elon bisa balik lagi ke lingkaran. Tapi sekarang kayaknya udah kelewat jauh,” ujar Vance.

    Sebelumnya Musk adalah salah satu donatur besar Trump. Ia menggelontorkan hampir US$ 300 juta untuk kampanye Trump pada pemilu 2024 lalu, serta mengeklaim berperan dalam kemenangan Partai Republik di DPR dan Senat.

    Trump bahkan sempat menunjuk Musk memimpin tim efisiensi pemerintahan AS dengan target pemangkasan anggaran. Namun realisasinya jauh di bawah target, hanya memangkas sekitar 0,5% dari total anggaran. Kini, hubungan keduanya tampaknya benar-benar retak. Trump dijadwalkan menghadiri pertandingan UFC di New Jersey pada Sabtu malam, namun Musk dipastikan absen.

    (wur)

  • Polisi Jepang Tangkap 4 Penjual Gading Mammoth Palsu

    Polisi Jepang Tangkap 4 Penjual Gading Mammoth Palsu

    JAKARTA – Empat orang ditangkap karena diduga menjual gading gajah sebagai gading mammoth di sebuah lelang daring untuk menghindari larangan perdagangan, kata polisi Jepang pada Hari Rabu.

    Nobumasa Daigo, seorang eksekutif berusia 58 tahun dari Daigo Ivory Co. yang memproses dan menjual produk gading, dan tiga anggota keluarga lainnya yang bekerja untuk perusahaan yang berkantor pusat di Prefektur Saitama dekat Tokyo ditangkap pada Hari Senin atas dugaan melanggar Undang-Undang Pencegahan Persaingan Tidak Sehat yang melarang pemberian label barang yang menyesatkan.

    Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo, yang memimpin penyelidikan, mencurigai perusahaan tersebut setiap tahun menjual gading gajah dan produk gading senilai sekitar 100 juta yen (695.000 dolar AS) dengan melabelinya sebagai gading mammoth, spesies yang telah punah.

    Keempatnya ditangkap atas dugaan menjual produk tersebut dengan total sekitar 126.500 yen kepada empat pelanggan pria melalui situs lelang antara Oktober 2022 dan November 2023, kata polisi, dikutip dari Kyodo News 4 Juni.

    Polisi mengatakan, kasus tersebut terungkap setelah mendapat informasi dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri.

    Para tersangka telah mengakui tuduhan tersebut, menurut polisi.

    Diketahui, Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah, yang juga dikenal sebagai Konvensi Washington, pada prinsipnya melarang perdagangan gading internasional untuk menggagalkan ancaman perburuan liar gajah.

    Gading gajah telah diperdagangkan dengan kedok gading mammoth karena sulit dibedakan, menurut organisasi lingkungan Japan Tiger and Elephant Fund.

    Di Jepang, perdagangan komersial gading gajah diizinkan jika disertifikasi oleh organisasi yang didukung negara sebagai gading yang diperoleh secara legal.

  • Inflasi AS Diprediksi Naik gegara Tarif Trump Tambah Beban Konsumen

    Inflasi AS Diprediksi Naik gegara Tarif Trump Tambah Beban Konsumen

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat berpotensi mengalami kenaikan inflasi pada Mei 2025, terutama untuk barang-barang, seiring perusahaan yang secara bertahap mentransmisikan dampak tarif Trump.

    Melansir dari Bloomberg, Minggu (8/6/2025), inflasi harga barang dan jasa, tanpa memperhitungkan biaya makanan dan energi yang fluktuatif, diperkirakan naik 0,3% pada Mei 2025. 

    Kenaikan ini menjadi yang terbesar dalam empat bulan, menurut survei Bloomberg terhadap ekonom. Pada April 2025, indeks inflasi inti naik 0,2%.

    Berdasarkan konsensus tersebut, insikator inflasi inti yang dianggap sebagai indikator yang lebih baik untuk inflasi mendasar, diperkirakan akan meningkat untuk pertama kalinya tahun ini dengan nilai median sebesar 2,9% secara tahunan (year on year/YoY), 

    Laporan yang akan terbit pada Rabu (11/6/2026), bersama dengan data harga produsen pada hari berikutnya, akan memberikan pejabat Federal Reserve atau The Fed gambaran akhir tentang inflasi dan dampak tarif yang lebih tinggi sebelum mereka berkumpul untuk pertemuan kebijakan pada 17—18 Juni.

    Meski berpotensi inflasi, sejumlah ekonom Bloomberg, seperti Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger, Estelle Ou, dan Chris G. Collins, memperkirakan inflasi akan melemah karena terdorong deflasi dari layanan diskresioner lebih dari mengimbangi inflasi barang yang lebih kuat. 

    “Seperti yang ditunjukkan dalam laporan Beige Book terbaru, beberapa perusahaan meneruskan biaya tarif. Kami melihat penerusan sebagian di kategori seperti furnitur, pakaian, dan suku cadang mobil. Namun, tarif penerbangan turun tajam, dan hotel serta layanan rekreasi juga melambat,” tulis ekonom Bloomberg.

    Meskipun Presiden Donald Trump berusaha menekan bankir sentral untuk segera menurunkan suku bunga, Ketua The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya telah menunjukkan bahwa mereka memiliki waktu untuk menilai dampak kebijakan perdagangan terhadap ekonomi, inflasi, dan pasar tenaga kerja.

    Selain data inflasi, data klaim pengangguran awal mingguan akan diperiksa untuk tanda-tanda tekanan di pasar tenaga kerja; laporan Kamis menunjukkan aplikasi klaim naik pada minggu terakhir Mei 2025 ke level tertinggi sejak Oktober 2024. Namun, laporan tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat tetapi masih sehat.

    Di Kanada, data pariwisata Mei 2025 kemungkinan akan menunjukkan penurunan tajam yang berkelanjutan dalam kunjungan ke AS. 

    Penjualan manufaktur untuk April 2025 juga diperkirakan akan turun karena tarif menghantam ekspor, dan data neraca nasional untuk kuartal pertama akan mengungkapkan bagaimana pendapatan dan kekayaan rumah tangga terpengaruh saat Trump meningkatkan ancamannya dan mulai memberlakukan tarif.

    Kondisi Asia

    Sementara di Asia, pekan kedua Juni 2025 dimulai dengan serangkaian data dari China yang diperkirakan akan menyoroti tekanan deflasi yang menghambat aktivitas manufaktur seiring melambatnya momentum perdagangan. 

    Indikator inflasi China yang akan dirilis pada Senin (9/6/2025) diperkirakan menunjukkan bahwa harga konsumen turun 0,2% pada Mei 2025, bulan keempat berturut-turut, sementara penurunan harga pabrik mendalam menjadi minus 3%, penurunan tertajam sejak November 2023. 

    Dengan pasokan melebihi permintaan, angka-angka ini kemungkinan akan memperkuat kekhawatiran bahwa upaya kebijakan untuk meningkatkan konsumsi sejak kuartal keempat tidak banyak berdampak. 

    Pertumbuhan ekspor China diperkirakan melambat menjadi 6% pada Mei 2025, dengan fokus utama pada pengiriman ke AS setelah turun 21% (YoY) pada April 2025. Taiwan juga akan merilis data perdagangan pada minggu depan.

    Jepang merevisi data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama setelah data investasi modal terbaru. Sebagian besar ekonom memperkirakan PDB tetap dalam kontraksi moderat.

    Australia merilis indikator kepercayaan bisnis dan sentimen konsumen pada Selasa (10/6/2025), sementara India menerbitkan laporan inflasi pada Kamis (12/6/2025) yang diperkirakan menunjukkan kenaikan Indeks Harga Konsumen melambat untuk bulan ketujuh berturut-turut pada Mei 2025, membenarkan keputusan Bank Sentral India (RBI) untuk menurunkan suku bunga acuan repo sebesar 50 basis poin. 

    Pada akhir pekan, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba diperkirakan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Trump untuk mengumumkan kesepakatan perdagangan.

    Mereka kemungkinan akan bertemu di sela-sela KTT G7 yang dimulai pada 15 Juni di desa Kananaskis di Pegunungan Rocky Kanada, atau mungkin sehari sebelumnya di Washington.

  • Kandidat Capres Kolombia Jalani Operasi Usai Ditembak Remaja

    Kandidat Capres Kolombia Jalani Operasi Usai Ditembak Remaja

    Bogota

    Senator Kolombia Miguel Uribe, kandidat calon presiden Kolombia ditembak oleh seorang remaja. Uribe telah menjalani operasi namun kondisinya masih kritis.

    Dilansir CNN, Yayasan Santa Fe de Bogota, rumah sakit tempat ia dirawat, mengatakan Uribe menjalani “prosedur bedah saraf dan vaskular perifer.”

    “Kondisi Uribe stabil, masih dalam kondisi kritis,” kata Jaksa Agung Luz Adriana Camargo kepada jaringan TV lokal.

    Pria berusia 39 tahun itu, dari partai sayap kanan-tengah Centro Democrático – atau Pusat Demokratik – partai oposisi terbesar di negara Amerika Selatan itu, telah menyatakan niatnya untuk maju dalam pemilihan tahun depan.

    Menurut Kantor Kejaksaan Agung, ia ditembak dua kali pada Sabtu sore di distrik Fontibon di ibu kota. Polisi mengatakan bahwa remaja berusia 15 tahun itu membawa pistol Glock saat ditangkap.

    Partai Uribe mengatakan bahwa ia ditembak dari belakang saat berpartisipasi dalam sebuah acara kampanye.

    “Tidak ada sumber daya yang boleh disia-siakan, tidak satu peso pun atau satu momen pun energi, untuk menemukan dalangnya … Di mana pun mereka berada, baik di Kolombia maupun di luar negeri,” kata Petro.

    Istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, mengunggah pesan di akun X miliknya yang meminta doa untuk kesembuhannya.

    “Miguel sedang berjuang untuk hidupnya saat ini. Mari kita mohon Tuhan untuk membimbing tangan para dokter yang merawatnya,” tulisnya.

    Tonton juga “2 Staf Kedubes Israel di AS Tewas Ditembak di Washington DC” di sini:

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Trump Kerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional Buat Atasi Demo Soal Imigrasi

    Trump Kerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional Buat Atasi Demo Soal Imigrasi

    Washington DC

    Aksi protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Los Angeles pecah. Trump pun mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk meredam demonstrasi ini.

    Dilansir AFP, Minggu (8/6/2025), pasukan ini dikerahkan pada Sabtu (7/8). Gedung Putih menyebut ini sebagai langkah untuk meredakan “pelanggaran hukum,” setelah protes yang terkadang disertai kekerasan meletus atas penggerebekan penegakan hukum imigrasi.

    Trump mengambil alih kendali federal atas militer negara bagian California untuk mendorong tentara ke kota terbesar kedua di negara itu. Tentara ini akan berhadapan dengan demonstran. Ini adalah langkah langka yang menurut Gubernur Gavin Newsom “sengaja menghasut.”

    Perkembangan itu terjadi setelah dua hari konfrontasi. Agen federal sempat menembakkan granat kejut dan gas air mata ke arah kerumunan yang marah atas penangkapan puluhan migran di kota dengan populasi Latino yang besar.

    Rekaman menunjukkan sebuah mobil dibakar di persimpangan jalan yang ramai. Sementara dalam video yang beredar di media sosial seorang pria berhelm sepeda motor terlihat melemparkan batu ke arah kendaraan federal yang melaju kencang.

    Para pengunjuk rasa terlihat mengejek para petugas dan merekam mereka dengan ponsel mereka.

    “Presiden Trump telah menandatangani Nota Presiden yang mengerahkan 2.000 Garda Nasional untuk mengatasi pelanggaran hukum yang dibiarkan terus berlanjut,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt Sabtu (7/6) malam, menyalahkan apa yang disebutnya sebagai pemimpin Demokrat California yang “tidak bertanggung jawab”.

    “Pemerintahan Trump memiliki kebijakan toleransi nol terhadap tindak pidana dan kekerasan, terutama ketika kekerasan itu ditujukan kepada petugas penegak hukum yang berusaha melakukan tugas mereka.”

    Garda Nasional–militer cadangan–sering digunakan dalam bencana alam, seperti setelah kebakaran di LA, dan jarang digunakan dalam kasus kerusuhan sipil. Garda Nasional dikerahkan di Los Angeles setelah pembunuhan George Floyd pada tahun 2020.

    Newsom, yang sering menjadi lawan Trump dan musuh lama Partai Republik, menggunakan media sosial untuk mengecam perintah Gedung Putih itu. “Langkah itu sengaja dibuat untuk menghasut dan hanya akan meningkatkan ketegangan,” tulisnya di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

    Tonton juga “Kian Panas, Trump Mau Cabut Kerja Sama dengan Perusahaan Elon Musk” di sini:

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Detik-detik Kandidat Capres Kolombia Ditembak Remaja Hingga Berlumuran Darah

    Detik-detik Kandidat Capres Kolombia Ditembak Remaja Hingga Berlumuran Darah

    Jakarta

    Kandidat calon presiden Kolombia, Miguel Uribe ditembak sebanyak tiga kali. Uribe terkulai hingga berlumuran darah.

    Dilansir AFP, Minggu (8/6/2025), senator sayap kanan Kolombia itu ditembak saat berbicara kepada para pendukungnya di bagian barat ibu kota Bogota. Seorang pria bersenjata menembaknya dua kali di kepala dan sekali di lutut sebelum ditahan.

    Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan Uribe terkulai di kap mobil putih, berlumuran darah, ketika sekelompok pria mencoba menahannya dan menghentikan pendarahan.

    Seorang petugas keamanan berhasil menahan tersangka penyerang, seorang anak di bawah umur yang diperkirakan berusia 15 tahun.

    Direktur polisi Carlos Fernando Triana mengatakan tersangka terluka dalam kekacauan itu dan sedang menjalani perawatan.

    Dua orang lainnya — seorang pria dan seorang wanita — juga terluka, dan senjata api jenis Glock disita.

    Menteri, Pedro Sanchez, juga mengumumkan hadiah sekitar US$725.000 untuk informasi tentang siapa yang berada di balik penembakan itu.

    Tonton juga “2 Staf Kedubes Israel di AS Tewas Ditembak di Washington DC” di sini:

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Xi Jinping Luluh Sama Trump! AS Tetap Dapat Pasokan Harta Karun dari China

    Xi Jinping Luluh Sama Trump! AS Tetap Dapat Pasokan Harta Karun dari China

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya telah sepakat dengan Presiden China Xi Jinping agar ekspor harta karun energi incaran dunia yaitu mineral tanah jarang (rare earth) serta magnet dari Negeri Tirai Bambu tetap mengalir ke negeri Paman Sam.

    Melansir Reuters, Sabtu (7/6/2025), hal ini disampaikan langsung Trump saat seorang reporter bertanya kepada dirinya di Air Force One terkait kesepakatan ekspor-impor bahan baku chip tersebut pada Jumat (6/6/2025).

    “Ya, dia (Xi Jinping) setuju (tetap ekspor mineral tanah jarang dan magnet ke AS),” jawab Trump singkat dalam kesempatan itu.

    Pernyataan Trump itu muncul satu hari setelah dirinya berbicara via sambungan telepon dengan Xi Jinping. Pembicaraan ini bertujuan untuk menyelesaikan perang dagang dan ketegangan antara kedua negara.

    Dalam kesempatan itu Trump mengatakan telah ada kesimpulan yang sangat positif dari pembicaraan tersebut, seraya menambahkan bahwa tidak boleh ada lagi pertanyaan mengenai kompleksitas produk tanah jarang.

    “Sebagai tanda lain meredanya ketegangan atas masalah tersebut, China telah memberikan lisensi ekspor sementara kepada pemasok tanah jarang dari tiga produsen mobil teratas AS,” kata dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.

    Selain itu para pembantu utama presiden AS juga sudah dijadwalkan akan bertemu dengan perwakilan dari China di London pada Senin (9/6) untuk pembicaraan lebih lanjut.

    “Kami sudah sangat maju dalam kesepakatan dengan China,” kata Trump kepada wartawan pada hari Jumat.

    Kesepakatan ekspor-impor tersebut dinilai sebagai salah satu langkah yang dapat meredakan ketegangan antara ekonomi terbesar di dunia tersebut. Walau hingga kini Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan komentar apapun terkait hal itu.

    Sebab keputusan China untuk menangguhkan ekspor berbagai mineral dan magnet penting pada April 2025 lalu membuat pasokan yang dibutuhkan oleh produsen mobil, produsen chip komputer, dan kontraktor militer di seluruh dunia mengalami gangguan.

    Trump menuduh Tiongkok telah melanggar perjanjian Jenewa dan memerintahkan adanya pembatasan untuk perangkat lunak desain chip dan pengiriman lainnya ke China. Sementara Beijing menolak klaim tersebut dan mengancam akan melakukan tindakan balasan.

    Ketegangan imbas penghentian ekspor tanah jarang dan mineral penting lainnya inilah yang kemudian membuat ketegangan antar kedua negara kian memanas.

    Apalagi masalah ekspor komoditas ini dapat membuat Trump berada di bawah tekanan politik domestik jika pertumbuhan ekonomi terus merosot karena perusahaan tidak dapat membuat produk berbahan dasar mineral tanah jarang China.

    (igo/hns)

  • Berantem dengan Trump, Elon Musk Ditawari Suaka oleh Rusia

    Berantem dengan Trump, Elon Musk Ditawari Suaka oleh Rusia

    Jakarta

    Hubungan Elon Musk dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang tidak baik-baik saja. Konflik antara dua orang berpengaruh ini memicu gurauan dan sindiran dari sejumlah pejabat Rusia.

    Saat perkelahian antara Musk dan Trump semakin memburuk, sekutu Trump, Stephen Bannon, menyerukan agar Musk dideportasi sebagai imigran ilegal dan Trump menyita perusahaannya, SpaceX.

    Sejumlah petinggi Rusia menyambut seruan ini dengan menyarankan Musk untuk mencari suaka di Rusia, mengikuti jejak whistleblower Edward Snowden dan buronan Wirecard Jan Marsalek.

    Dmitry Rogozin, mantan kepala badan antariksa Rusia (Roscosmos) juga ikut berkicau. Rogozin, yang kini menjadi petinggi di wilayah Ukraina yang dijajah Rusia, mengajak Musk untuk kabur dari AS dan bergabung dengan militer Rusia dalam perang dengan Ukraina.

    “Elon @elonmusk, jangan sedih! Anda dihormati di Rusia. Jika Anda mengalami masalah yang tidak dapat diatasi di AS, datang kemari dan jadi bagian dari kami – pejuang ‘Bars-Sarmat’,” kata Rogozin dalam postingannya di X, seperti dikutip dari The Washington Post, Sabtu (7/6/2025).

    “Di sini Anda akan menemukan kawan-kawan yang dapat diandalkan dan kebebasan penuh dalam kreativitas,” sambungnya.

    Ajakan itu juga digaungkan oleh Dmitry Novikov, wakil ketua komite urusan internasional majelis rendah parlemen Rusia. Kepada kantor berita nasional Rusia TASS, Novikov mengatakan Rusia dapat menawarkan suaka kepada Musk jika ia membutuhkannya.

    Petinggi Rusia lainnya menawarkan diri menjadi penengah untuk mendamaikan Musk dan Trump. Dmitry Medvedev, politisi yang pernah menjadi Presiden Rusia antara tahun 2008-2012, mengajukan diri untuk menjadi mediator antara Musk dan Trump.

    “Kami siap untuk memfasilitasi penyelesaian kesepakatan damai antara D dan E dengan upah yang wajar dan menerima saham Starlink sebagai pembayaran. Jangan bertengkar, guys!” tulis Medvedev di X.

    Tidak hanya politisi, netizen Rusia juga ramai menanggapi perceraian Musk dan Trump. Sejumlah meme membandingkan Musk dengan Yevgeniy Prigozhin, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin yang melakukan pemberontakan pada tahun 2023. Tidak lama setelahnya, pesawat yang ditumpangi Prigozhin jatuh dari langit karena ledakan yang tidak dapat dijelaskan.

    Ada juga yang membandingkan Musk dengan oligarki Rusia lainnya yang pernah berselisih dengan Putin, termasuk Mikhail Khodorkovsky, yang dipenjara selama 10 tahun sebelum dipaksa meninggalkan Rusia, dan Boris Berezovsky, taipan media yang melarikan diri dari Rusia pada tahun 2000 dan ditemukan gantung diri di rumahnya di Berkshire, Inggris pada tahun 2013.

    (vmp/rns)

  • Batas Penangguhan Tarif Dagang Segera Berakhir, Negosiasi Trump Masih Jalan di Tempat

    Batas Penangguhan Tarif Dagang Segera Berakhir, Negosiasi Trump Masih Jalan di Tempat

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump bisa kehabisan waktu untuk menyelesaikan negosiasi dagang dengan negara-negara seiring dengan sisa waktu sebulan sampai batas waktu penangguhan berakhir.

    Meski Gedung Putih mengatakan Presiden Trump tengah fokus pada agenda ekonominya, hanya ada sedikit tanda tentang kemajuan negosiasi dagang.

    Dikutip Bloomberg pada Sabtu (7/6/2025), beberapa negara bahkan sudah memantapkan untuk menentang kebijakan tarif. India, yang disebut pemerintahan Trump sebagai target awal kesepakatan, telah mengambil sikap lebih tegas dalam negosiasi dan menentang tarif otomotif Trump di Organisasi Perdagangan Dunia.

    Jepang mengadakan putaran pembicaraan lain dengan AS, sekaligus mengisyaratkan keinginannya untuk mendapatkan penangguhan bea masuk atas mobil dan truk ringan.

    Pada saat yang sama, pertikaian hukum yang sedang berlangsung dengan pengadilan yang ingin menggagalkan ketatapan Trump soal tarif juga menyita waktu Trump.

    Padahal, penangguhan kebijakan tarif selama 90 hari untuk Uni Eropa dan puluhan negara lainnya bakal berakhir 9 Juli. Sementara penangguhan hukuman bagi China diperpanjang hingga bulan Agustus.

    Presiden Trump sepakat dengan Presiden Xi Jinping untuk melanjutkan pembicaraan perdagangan. Trump juga mengatakan panggilan telepon dengan Xi telah menjadi tanda kemajuan pesat.

    Dia mengatakan Xi telah setuju untuk mempercepat pembukaan kembali ekspor mineral tanah jarang ke AS yang menjadi pusat ketegangan baru-baru ini. Hal itu akan menjadi berita baik bagi produsen mobil besar Amerika.

    Namun, para pengamat masih skeptis soal membaiknya hubungan AS dan China. “Xi tidak akan melepaskan tanah jarang. Dia punya pengaruh, dia menggunakannya. Saya pikir mereka benar-benar berbeda pendapat,” kata Douglas Holtz-Eakin, presiden American Action Forum, sebuah lembaga think tank konservatif.

    Adapun dengan negara lain seperti Jerman, Trump juga tidak memanfaatkan waktu untuk membicarakan soal tarif dalam kunjungan Kanselir Friedrich Merz ke Washington.

    Topik tersebut hampir tidak muncul selama sesi publik pertemuannya dengan Trump, yang menghabiskan banyak waktu untuk mengkritik Musk.

    “Kita berharap akan berakhir dengan kesepakatan perdagangan atau kita akan melakukan sesuatu — Anda tahu, kita akan menerapkan tarif,” kata Trump pada hari Kamis bersama Merz.

    Pertemuan G7 yang akan dilaksanakan pada 13-15 Juni mendatang seharusnya bisa menjadi kesempatan emas bagi Trump untuk melakukan kesepakatan secara tatap muka.

  • Trump Raup Rp 16 T dari Kripto, Picu Kekhawatiran Etika Politik

    Trump Raup Rp 16 T dari Kripto, Picu Kekhawatiran Etika Politik

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dilaporkan memperoleh keuntungan luar biasa dari sektor aset kripto. Dalam kurun waktu sembilan bulan, Forbes mengungkapkan bahwa Trump berhasil meraih pendapatan sekitar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 16 triliun, dan menjadikannya salah satu tokoh politik paling diuntungkan dari industri ini.

    Menurut laporan Cryptonews yang dirilis Kamis (5/6/2025), Forbes mencatat bahwa kekayaan Trump melonjak menjadi US$ 5,6 miliar sejak menjelang Pemilu 2024. Kenaikan tajam ini sebagian besar bersumber dari aktivitas dan investasi kriptonya.

    Trump diketahui memiliki aset likuid senilai US$ 900 juta, dengan hampir setengahnya berasal dari keuntungan kripto. Pendapatan tertingginya diperoleh dari penjualan token milik platform afiliasinya, World Liberty Financial, yang menyumbang sekitar US$ 390 juta.

    Ia juga mengantongi US$ 315 juta dari memecoin bertema dirinya, yaitu $TRUMP, serta tambahan US$ 427 juta dari kepemilikan token tersebut. Tak hanya itu, Trump diperkirakan memiliki stablecoin USD1 milik World Liberty Financial dengan nilai mencapai US$ 60 juta.

    Secara keseluruhan, Forbes memperkirakan pendapatan total Trump dari aset digital mencapai US$ 1,2 miliar, dengan estimasi nilai bersih setelah pajak sekitar US$ 935 juta.

    Keuntungan besar Trump di sektor kripto turut menimbulkan kekhawatiran publik terkait potensi konflik kepentingan. Hal ini mencuat usai Trump mengadakan jamuan makan malam khusus pada 22 Mei lalu, yang dihadiri oleh sekitar 220 investor utama $TRUMP di klub golf miliknya dekat Washington DC.

    Salah satu tamu penting dalam acara tersebut adalah pendiri Tron, Justin Sun, yang diketahui sebagai pemegang $TRUMP terbesar dengan nilai investasi sekitar US$ 18 juta. Sun juga dilaporkan telah menanamkan dana hingga US$ 75 juta di World Liberty Financial, dengan total keterlibatan investasi mencapai US$ 93 juta.

    Keterlibatan investor luar negeri, terutama dengan kedekatan langsung kepada Trump, menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pengaruh asing terhadap kebijakan politik melalui jalur kripto. Para pengamat dan pengkritik mempertanyakan aspek etika dan transparansi dari hubungan tersebut.

    Meskipun demikian, satu hal yang tidak terbantahkan, yakni sektor kripto telah menjadi sumber keuntungan yang luar biasa besar bagi Donald Trump.