kab/kota: Washington

  • Petaka Baru Menghantui AS Usai Trump Bombardir Iran Habis-habisan

    Petaka Baru Menghantui AS Usai Trump Bombardir Iran Habis-habisan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) memberikan peringatan petaka baru di AS, menyusul serangan yang dilancarkan militer AS ke tiga pusat nuklir di Iran pada Sabtu (21/6).

    Peringatan tersebut diungkap dalam sebuah buletin yang diterbitkan pada Minggu (22/6), melalui Sistem Penasihat Terorisme Nasional. Adapun petaka yang dimaksud adalah peningkatan ancaman di berbagai sektor, termasuk di ranah siber.

    DHS mengatakan ada peluang serangan siber tingkat rendah yang menargetkan perusahaan dan lembaga di AS oleh para peretas pro-Iran. Pelaku siber yang berafiliasi dengan pemerintah Iran juga kemungkinan akan bereaksi.

    Selain itu, DHS juga mewanti-wanti peluang aksi kekerasan dari pihak pro-Iran di AS. Sebelumnya, para pegiat Hak Asasi Manusia telah mencatat peningkatan Islamofobia dan antisemitisme di AS sejak dimulainya invasi Israel ke Gaza pada Oktober 2023 lalu.

    “Kemungkinan para ekstremis di dalam negeri secara mandiri memobilisasi diri untuk melakukan kekerasan. Peluang ancaman ini bisa meningkat jika pimpinan Iran mengeluarkan peraturan agama yang menyerukan kekerasan balasan terhadap target-target AS,” tertulis pada buletin tersebut, dikutip dari Reuters, Senin (23/6/2025).

    Pada Sabtu (21/6) waktu setempat, Trump mengatakan rudal AS telah menghancurkan situs nuklir utama Iran dengan bom penghancur bunker. Hal ini menandai posisi AS yang resmi bergabung dengan Israel dalam perang melawan Iran.

    Langkah Trump ini juga memicu eskalasi perang yang makin parah di Timur Tengah. Diketahui, perang Israel-Iran dimulai dengan serangan Israel terhadap Iran pada 13 Juni lalu.

    Pemerintah AS mengatakan pada Sabtu (21/6) malam bahwa mereka tetap waspada, seraya menambahkan tidak ada ancaman nyata yang terdeteksi sejauh ini.

    Di Los Angeles, Washington, dan New York City, lembaga penegak hukum mengatakan pihaknya telah meningkatkan patroli dan mengerahkan sumber daya tambahan ke situs keagamaan, budaya, dan diplomatik.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dino Patti Djalal Soroti Kosongnya Dubes untuk AS hingga PBB: Menyulitkan Diplomasi

    Dino Patti Djalal Soroti Kosongnya Dubes untuk AS hingga PBB: Menyulitkan Diplomasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera mengisi sejumlah posisi Duta Besar RI di luar negeri yang masih kosong, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Jerman. 

    Dalam unggahan di akun X pribadinya, @dinopattidjalal, yang dikutip pada Senin (23/6/2025), Dino menilai kekosongan posisi duta besar tersebut akan menyulitkan Indonesia untuk berdiplomasi secara efektif.

    “Dalam dunia yang semakin dihantui perang, konflik, krisis yang berbahaya, mohon agar kursi Dubes-dubes untuk AS, PBB (New York & Jenewa), Jerman yang sudah lama kosong dapat segera diisi,” ungkap pendiri dan Ketua FPCI ini dalam unggahannya.

    Adapun, komentar tersebut disampaikan Dino di tengah eskalasi konflik global akibat ketegangan antara Iran dan Israel. Tensi geopolitik pun makin memanas pada akhir pekan lalu saat Amerika Serikat (AS) turut serta membantu Israel dengan menyerang berbagai fasilitas nuklir Iran.

    Posisi Duta Besar Indonesia untuk AS terakhir diisi oleh Rosan Roeslani dan telah kosong selama hampir 2 tahun. Rosan meninggalkan posnya di Washington pada Juli 2023 karena diangkat sebagai Wakil Menteri BUMN oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Sementara itu, posisi Duta Besar RI untuk PBB berkedudukan di New York terakhir kali dipegang oleh Arrmanatha Nasir. Dia meninggalkan posisi tersebut pada Oktober 2024 saat ditunjuk Prabowo menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan bahwa proses penunjukan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) saat ini masih berlangsung dan belum sampai pada tahap final. 

    Dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, ketika ditanya mengenai perkembangan terbaru, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa mekanisme penunjukan dubes tetap mengacu pada prosedur yang berlaku. 

    “Sedang berproses, kan prosesnya nanti melalui fit and proper di DPR,” ujar Sugiono.

    Sebagaimana diketahui, penunjukan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) memerlukan persetujuan DPR RI setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Komisi I DPR. 

    Nama-nama calon dubes biasanya diajukan oleh Presiden melalui Kementerian Luar Negeri dan kemudian dibahas secara internal sebelum diserahkan kepada parlemen.

  • Perang Dunia 3 di Depat Mata, Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS

    Perang Dunia 3 di Depat Mata, Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah sebagai respons atas serangan udara besar-besaran yang menurut Washington telah melumpuhkan fasilitas nuklir utama Teheran. Ketegangan meningkat tajam, memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik di kawasan.

    “Setiap negara yang wilayahnya digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan kami anggap sebagai target sah,” kata Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita IRNA, Minggu waktu setempat, dikutip Senin (23/6/2025).

    “Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menunggu konsekuensi yang tidak bisa diperbaiki.”

    Pernyataan keras Iran ini muncul di tengah eskalasi militer antara Iran dan Israel. Serangan terbaru Israel diklaim menyasar target militer strategis Iran.

    Bersamaan, AS juga meluncurkan operasi udara yang dikatakan telah menghantam situs-situs nuklir Iran di Fordo, Isfahan, dan Natanz. Presiden AS Donald Trump menyebut operasi militer itu sebagai “keberhasilan spektakuler”.

    “Kami mengambil ‘bom’ langsung dari tangan mereka, dan mereka akan menggunakannya jika mereka bisa!” kata Trump di media sosialnya, Truth Social.

    Trump juga melontarkan wacana perubahan rezim di Iran. “Kalau rezim Iran tidak bisa MEMBUAT IRAN HEBAT LAGI, mengapa tidak ada perubahan rezim??? MIGA!!!” tulisnya, merujuk pada slogan ‘Make Iran Great Again’.

    Sementara itu, Presiden Masoud Pezeshkian berjanji bahwa AS akan “menerima tanggapan” atas serangan tersebut. Ali Shamkhani, penasihat lain Khamenei, menegaskan bahwa meski situs fisik dihancurkan, Iran belum kehilangan kemampuan nuklirnya. 

    Di sisi lain, orang-orang berkumpul pada hari Minggu di pusat kota Teheran untuk memprotes serangan AS dan Israel, melambaikan bendera dan meneriakkan slogan-slogan. Di provinsi Semnan di sebelah timur ibu kota, ibu rumah tangga berusia 46 tahun Samireh mengatakan bahwa dia “benar-benar terkejut” oleh serangan tersebut.

    “Provinsi Semnan sangat jauh dari fasilitas nuklir yang menjadi sasaran, tetapi saya sangat khawatir dengan orang-orang yang tinggal di dekatnya,” katanya.

    Perlu diketahui Uni Emirat Arab (UEA), Qatar dan Oman, yang telah memediasi perundingan nuklir Iran-AS, mengkritik serangan AS dan menyerukan de-eskalasi. Sedangkan Prancis, Jerman dan Inggris meminta Teheran “untuk tidak mengambil tindakan lebih lanjut yang dapat mengganggu stabilitas kawasan.”

    Siaga PD 3?

    Ketegangan di Timur Tengah bisa membuat perang dunia 3 muncul. Jika Iran menyerang pangkalan AS di negara lain, maka Amerika juga akan membalasnya.

    Banyak negara akan menganggapnya sebagai serangan terhadap diri mereka sendiri, yang dapat menyebabkan perang yang semakin meluas. Hal ini juga ditegaskan Pakar Urusan Luar Negeri Sushant Sareen, sebagaimana ANI melaporkan.

    Pada Minggu malam waktu AS, Departemen Luar Negeri Trump mengeluarkan “peringatan di seluruh dunia” bagi warga Amerika. AS mengatakan konflik di Timur Tengah dapat meningkatkan risiko keamanan bagi mereka yang bepergian atau tinggal di luar negeri.

    “Ada potensi demonstrasi terhadap warga negara AS dan kepentingan di luar negeri,” kata peringatan keamanan tersebut.

    “Departemen Luar Negeri menyarankan warga negara AS di seluruh dunia untuk lebih berhati-hati.”

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Minyak Melambung 2% Setelah Amerika Serang Iran – Page 3

    Harga Minyak Melambung 2% Setelah Amerika Serang Iran – Page 3

    Ketegangan juga meningkat di negara tetangga Irak, produsen OPEC terbesar kedua, tempat milisi pro-Teheran sebelumnya mengancam Washington, jika negara itu menargetkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Pada Minggu, Garda Revolusi Iran memperingatkan “pangkalan AS di wilayah tersebut bukanlah kekuatan mereka, melainkan kerentanan terbesar mereka” tanpa menyebutkan lokasi tertentu, demikian dikutip CNBC dari kantor berita Iran Fars.

    Hubungan diplomatik yang baru terbentuk, tetapi bangkit kembali antara mantan rival Iran dan Arab Saudi sementara itu dapat meredakan kemungkinan gangguan dalam pasokan eksportir minyak mentah terbesar di dunia.

    “Kerajaan Arab Saudi mengikuti dengan penuh kekhawatiran perkembangan di Republik Islam Iran, khususnya penargetan fasilitas nuklir Iran oleh Amerika Serikat,” kata kementerian luar negeri Saudi pada Minggu. Riyadh, sekutu dekat AS di Timur Tengah, telah membatasi keterlibatannya dalam serangan Iran-Israel.

    Kembali pada 2019, empat tahun sebelum melanjutkan hubungan diplomatik dengan Iran, fasilitas instalasi minyak Arab Saudi di Abqaiq dan Khurais mengalami kerusakan selama serangan yang diklaim oleh Houthi, tetapi Riyadh dan AS mengatakan Iran bertanggung jawab atas hal tersebut. Teheran membantah terlibat.

    Pada dimulainya kembali serangan Israel-Iran minggu lalu, kepala Badan Energi Internasional Fatih Birol mengatakan lembaga tersebut memantau perkembangan dan bahwa “pasar dipasok dengan baik hari ini tetapi kami siap bertindak jika diperlukan,” dengan 1,2 miliar barel stok darurat dalam keadaan siaga.

  • Menlu Sugiono Peringatkan Fasilitas Nuklir Tidak Boleh Diserang di Pertemuan Menteri Luar Negeri OKI

    Menlu Sugiono Peringatkan Fasilitas Nuklir Tidak Boleh Diserang di Pertemuan Menteri Luar Negeri OKI

    JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono Kembali memperingatkan, serangan terhadap fasilitas nuklir tidak dibenarkan dalam keadaan apa pun, menegaskan Kembali dukungannya terhadap Kawasan Timur Tengah bebas nuklir.

    Itu disampaikan Menlu Sugiono dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Sabtu 21 Juni.

    Israel melancarkan serangan udara dalam operasi “Raising Lion” pada 13 Juni lalu, menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran.

    Dalam pernyataan nasionalnya di KTM ke-51 OKI, Menlu Sugiono menukil pernyataan Direktur Jenderal Asosiasi Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.

    “Fasilitas nuklir tidak boleh diserang, terlepas dari konteks atau keadaannya, karena dapat membahayakan manusia dan lingkungan,” tegas Menlu Sugiono.

    Israel Defense Forces (IDF) mengonfirmasi, serangan pada Hari Jumat lantaran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat beberapa bom dalam beberapa hari, sehingga perlu bertindak, dikutip dari The Times of Israel.

    Israel diketahui menargetkan tiga fasilitas nuklir kunci Iran di Natanz, Isfahan dan Fordow, serta sejumlah ilmuwan yang terkait riset dan pengembangan nuklir Iran, seperti melansir CNN.

    Terbaru, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan “serangan yang sangat sukses” terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu 21 Juni.

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyatakan, semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

    Menlu RI mengatakan, melalui serangkaian serangan terkutuk baru-baru ini terhadap Iran, Israel semakin menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap perdamaian dan stabilitas.

    “Tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum, merusak dasar-dasar hukum internasional, serta merugikan semua proses damai untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut,” kecam Menlu Sugiono.

    Israel sebelumnya dilaporkan meminta dukungan militer AS untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Iran sendiri sudah memperingatkan agar Washington tidak ikut terlibat dalam konflik ini. Rusia, yang menjalin hubungan kemitraan strategis dengan Iran awal tahun ini, serta memiliki hubungan dengan Israel.

    “Indonesia menegaskan kembali dukungannya terhadap Kawasan Timur Tengah yang Bebas Senjata Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal Lainnya,” tegas Menlu RI.

    Diketahui, Iran dan AS tengah dalam perundingan untuk memulihkan kesepakatan nuklir kedua negara. Sedianya, putaran keenam perundingan kedua negara digelar pada 15 Juni di Oman, Muscat. Dengan serangan Israel ini, upaya perundingan menjadi tidak jelas.

  • Menlu Sugiono Peringatkan Fasilitas Nuklir Tidak Boleh Diserang di Pertemuan Menteri Luar Negeri OKI

    Menlu Sugiono Peringatkan Fasilitas Nuklir Tidak Boleh Diserang di Pertemuan Menteri Luar Negeri OKI

    JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono Kembali memperingatkan, serangan terhadap fasilitas nuklir tidak dibenarkan dalam keadaan apa pun, menegaskan Kembali dukungannya terhadap Kawasan Timur Tengah bebas nuklir.

    Itu disampaikan Menlu Sugiono dalam Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-51 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, Sabtu 21 Juni.

    Israel melancarkan serangan udara dalam operasi “Raising Lion” pada 13 Juni lalu, menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran.

    Dalam pernyataan nasionalnya di KTM ke-51 OKI, Menlu Sugiono menukil pernyataan Direktur Jenderal Asosiasi Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.

    “Fasilitas nuklir tidak boleh diserang, terlepas dari konteks atau keadaannya, karena dapat membahayakan manusia dan lingkungan,” tegas Menlu Sugiono.

    Israel Defense Forces (IDF) mengonfirmasi, serangan pada Hari Jumat lantaran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk membuat beberapa bom dalam beberapa hari, sehingga perlu bertindak, dikutip dari The Times of Israel.

    Israel diketahui menargetkan tiga fasilitas nuklir kunci Iran di Natanz, Isfahan dan Fordow, serta sejumlah ilmuwan yang terkait riset dan pengembangan nuklir Iran, seperti melansir CNN.

    Terbaru, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan “serangan yang sangat sukses” terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu 21 Juni.

    Dalam unggahan di Truth Social, Trump menyatakan, semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

    Menlu RI mengatakan, melalui serangkaian serangan terkutuk baru-baru ini terhadap Iran, Israel semakin menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap perdamaian dan stabilitas.

    “Tindakan tersebut merupakan pelanggaran hukum, merusak dasar-dasar hukum internasional, serta merugikan semua proses damai untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut,” kecam Menlu Sugiono.

    Israel sebelumnya dilaporkan meminta dukungan militer AS untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Iran sendiri sudah memperingatkan agar Washington tidak ikut terlibat dalam konflik ini. Rusia, yang menjalin hubungan kemitraan strategis dengan Iran awal tahun ini, serta memiliki hubungan dengan Israel.

    “Indonesia menegaskan kembali dukungannya terhadap Kawasan Timur Tengah yang Bebas Senjata Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal Lainnya,” tegas Menlu RI.

    Diketahui, Iran dan AS tengah dalam perundingan untuk memulihkan kesepakatan nuklir kedua negara. Sedianya, putaran keenam perundingan kedua negara digelar pada 15 Juni di Oman, Muscat. Dengan serangan Israel ini, upaya perundingan menjadi tidak jelas.

  • AS Amati Reaksi Iran 24 Jam ke Depan Usai Serang 3 Fasilitas Nuklir

    AS Amati Reaksi Iran 24 Jam ke Depan Usai Serang 3 Fasilitas Nuklir

    Washington

    Wakil Preside AS JD Vance mengatakan pihaknya kini tengah menunggu reaksi Iran usai 3 fasilitas nuklirnya dibombardir. Vance mengatakan pihaknya menantikan apakah Iran menyerang balik atau meneruskan program nuklirnya.

    “AS sekarang sedang mengamati dengan saksama apakah Iran menyerang pasukan Amerika atau melanjutkan program senjata nuklirnya,” kata Vance dilansir AFP, Minggu (22/6/2025).

    Ia mengisyaratkan langkah Iran selanjutnya akan menjadi jelas dalam 24 jam ke depan. “Itu momen yang sangat sulit,” imbuhnya.

    Sejauh ini, kata Vance, AS telah “menerima beberapa pesan tidak langsung dari Iran” sebagaimana Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengatakan pada hari Minggu sebelumnya bahwa ada “pesan publik dan pribadi yang disampaikan langsung kepada Iran melalui berbagai saluran.”

    Ketika ditanya tentang apa yang akan terjadi jika Iran mengambil langkah-langkah untuk mengganggu pengiriman di Selat Hormuz, Vance mengatakan bahwa tindakan itu “akan menjadi bunuh diri” dan akan “menghancurkan ekonomi mereka sendiri.” Vance menegaskan kembali bahwa AS “tidak tertarik untuk mengerahkan pasukan di darat” dan menepis kekhawatiran bahwa keterlibatan AS akan meningkat.

    Selain itu, Vance juga menyampaikan, Presiden AS Donald Trump membuat keputusan akhir beberapa menit sebelum serangan ke 3 fasilitas nuklir Iran.

    “Presiden AS memiliki kemampuan untuk membatalkan serangan ini hingga menit terakhir, tapi memutuskan untuk melanjutkan,” lanjut dia.

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ini Opsi Iran Buat Balas Serang AS

    Ini Opsi Iran Buat Balas Serang AS

    Jakarta, CNBC Indonesia — Iran telah berupaya untuk mencegah Presiden AS Donald Trump bergabung dengan Israel. Negara tersebut sempat mengancam AS dengan pembalasan yang mengerikan, tetapi pilihannya sekarang terbatas dan penuh dengan risiko.

    Melansir The Guardian, Minggu (22/6/2025), para pejabat Iran telah mengatakan secara khusus bahwa kapal-kapal dan pangkalan militer AS akan menjadi sasaran, tetapi sebagian besar kapasitas yang diandalkannya sebagai penangkal telah dilucuti selama beberapa hari terakhir oleh serangan Israel.

    Serangan-serangan Israel berfokus pada peluncur rudal balistik jarak jauh. Meski begitu, Iran masih memiliki persenjataan rudal jarak pendek dan pesawat tak berawak yang tangguh.

    Perlu diingat, AS telah mengambil tindakan pencegahan selama beberapa minggu terakhir, menyebarkan kehadiran angkatan lautnya di wilayah tersebut dan meningkatkan pertahanan udara, untuk mencoba memastikan bahwa mereka merupakan target yang sulit.

    Lebih jauh, Trump memperingatkan keterlibatan AS yang lebih luas dalam perang Israel jika Iran mencoba untuk menyerang balik, dan dalam beberapa hari terakhir menyarankan bahwa salah satu target pesawat pengebom AS adalah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Senjata utama Iran lainnya, yang dibangun selama beberapa dekade, adalah jaringan aliansinya dengan milisi regional, “poros perlawanannya”, tetapi itu juga telah terkuras.

    Persenjataan rudal Hizbullah yang luas dihancurkan oleh angkatan udara Israel tahun lalu. Pesawat-pesawat Israel telah kembali untuk mengendalikan pasukan Syiah Lebanon, dengan mengebom dugaan persediaan rudal di Beirut selatan pada bulan April.

    Milisi Syiah yang didukung Teheran di Irak, Kata’ib Hizbullah, telah mengancam akan menargetkan “kepentingan AS” di Timur Tengah sebagai tanggapan atas partisipasi Washington dalam dukungan Israel.

    Salah satu komandannya, Abu Ali al-Askari, dikutip dari CNN mengatakan bahwa pangkalan-pangkalan AS di wilayah tersebut “akan menjadi seperti tempat berburu bebek”. Amerika Serikat memiliki fasilitas militer di sedikitnya 19 lokasi di Timur Tengah, delapan di antaranya permanen.

    Mitra Iran lainnya, pasukan Houthi di Yaman, menyetujui gencatan senjata dengan AS pada bulan Mei, tetapi mereka telah memperingatkan bahwa mereka akan menganggap kebenaran telah terungkap jika Trump memutuskan untuk mengambil bagian dalam serangan terhadap Iran, dan akan menargetkan kapal-kapal AS di Laut Merah, sesuatu yang telah dilakukan Houthi dengan hasil yang beragam di masa lalu.

    Masuknya salah satu milisi ini ke dalam perang akan memicu respons yang menghancurkan dari AS, yang telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan seperti itu selama berbulan-bulan ketika Israel mempersiapkan serangannya.

    Iran juga memiliki opsi untuk menyerang pengiriman, dengan opsi terakhir menggunakan ranjau, menenggelamkan kapal atau mengeluarkan ancaman yang kredibel untuk menutup selat Hormuz, pintu gerbang sempit ke Teluk Persia yang hanya selebar 55 km di beberapa tempat, yang dilalui lebih dari seperlima pasokan minyak dunia, 20 juta barel, dan sebagian besar gas cairnya setiap hari.

    Politisi garis keras Iran telah menyerukan agar selat itu ditutup selama beberapa hari terakhir. Hal ini memiliki keuntungan karena dapat menjadi alat untuk memukul Trump, karena akan memicu lonjakan harga minyak dengan efek inflasi yang hampir seketika di AS menjelang pemilihan kongres tahun depan.

    Sayangnya, hal ini juga akan menjadi tindakan yang sangat merugikan ekonomi. Minyak Iran menggunakan gerbang yang sama, dan menutup Hormuz berisiko membawa negara-negara Teluk Arab, yang sangat kritis terhadap serangan Israel, ke dalam perang untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

    Untuk menghindari melibatkan lebih banyak musuh dalam konflik atau mengundang kampanye pemboman AS habis-habisan, Teheran dapat memutuskan untuk membalas dendamnya pada kemudian hari. Di masa lalu, ia telah menunda tanggapannya terhadap serangan dari luar.

    Menteri luar negeri, Seyed Abbas Araghchi mengisyaratkan pembalasan terbuka seperti itu ketika ia mengatakan pada hari Minggu bahwa keputusan Trump “akan memiliki konsekuensi yang abadi”.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ini Opsi Iran Buat Balas Serang AS

    Ini Opsi Iran Buat Balas Serang AS

    Jakarta, CNBC Indonesia — Iran telah berupaya untuk mencegah Presiden AS Donald Trump bergabung dengan Israel. Negara tersebut sempat mengancam AS dengan pembalasan yang mengerikan, tetapi pilihannya sekarang terbatas dan penuh dengan risiko.

    Melansir The Guardian, Minggu (22/6/2025), para pejabat Iran telah mengatakan secara khusus bahwa kapal-kapal dan pangkalan militer AS akan menjadi sasaran, tetapi sebagian besar kapasitas yang diandalkannya sebagai penangkal telah dilucuti selama beberapa hari terakhir oleh serangan Israel.

    Serangan-serangan Israel berfokus pada peluncur rudal balistik jarak jauh. Meski begitu, Iran masih memiliki persenjataan rudal jarak pendek dan pesawat tak berawak yang tangguh.

    Perlu diingat, AS telah mengambil tindakan pencegahan selama beberapa minggu terakhir, menyebarkan kehadiran angkatan lautnya di wilayah tersebut dan meningkatkan pertahanan udara, untuk mencoba memastikan bahwa mereka merupakan target yang sulit.

    Lebih jauh, Trump memperingatkan keterlibatan AS yang lebih luas dalam perang Israel jika Iran mencoba untuk menyerang balik, dan dalam beberapa hari terakhir menyarankan bahwa salah satu target pesawat pengebom AS adalah pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Senjata utama Iran lainnya, yang dibangun selama beberapa dekade, adalah jaringan aliansinya dengan milisi regional, “poros perlawanannya”, tetapi itu juga telah terkuras.

    Persenjataan rudal Hizbullah yang luas dihancurkan oleh angkatan udara Israel tahun lalu. Pesawat-pesawat Israel telah kembali untuk mengendalikan pasukan Syiah Lebanon, dengan mengebom dugaan persediaan rudal di Beirut selatan pada bulan April.

    Milisi Syiah yang didukung Teheran di Irak, Kata’ib Hizbullah, telah mengancam akan menargetkan “kepentingan AS” di Timur Tengah sebagai tanggapan atas partisipasi Washington dalam dukungan Israel.

    Salah satu komandannya, Abu Ali al-Askari, dikutip dari CNN mengatakan bahwa pangkalan-pangkalan AS di wilayah tersebut “akan menjadi seperti tempat berburu bebek”. Amerika Serikat memiliki fasilitas militer di sedikitnya 19 lokasi di Timur Tengah, delapan di antaranya permanen.

    Mitra Iran lainnya, pasukan Houthi di Yaman, menyetujui gencatan senjata dengan AS pada bulan Mei, tetapi mereka telah memperingatkan bahwa mereka akan menganggap kebenaran telah terungkap jika Trump memutuskan untuk mengambil bagian dalam serangan terhadap Iran, dan akan menargetkan kapal-kapal AS di Laut Merah, sesuatu yang telah dilakukan Houthi dengan hasil yang beragam di masa lalu.

    Masuknya salah satu milisi ini ke dalam perang akan memicu respons yang menghancurkan dari AS, yang telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan seperti itu selama berbulan-bulan ketika Israel mempersiapkan serangannya.

    Iran juga memiliki opsi untuk menyerang pengiriman, dengan opsi terakhir menggunakan ranjau, menenggelamkan kapal atau mengeluarkan ancaman yang kredibel untuk menutup selat Hormuz, pintu gerbang sempit ke Teluk Persia yang hanya selebar 55 km di beberapa tempat, yang dilalui lebih dari seperlima pasokan minyak dunia, 20 juta barel, dan sebagian besar gas cairnya setiap hari.

    Politisi garis keras Iran telah menyerukan agar selat itu ditutup selama beberapa hari terakhir. Hal ini memiliki keuntungan karena dapat menjadi alat untuk memukul Trump, karena akan memicu lonjakan harga minyak dengan efek inflasi yang hampir seketika di AS menjelang pemilihan kongres tahun depan.

    Sayangnya, hal ini juga akan menjadi tindakan yang sangat merugikan ekonomi. Minyak Iran menggunakan gerbang yang sama, dan menutup Hormuz berisiko membawa negara-negara Teluk Arab, yang sangat kritis terhadap serangan Israel, ke dalam perang untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.

    Untuk menghindari melibatkan lebih banyak musuh dalam konflik atau mengundang kampanye pemboman AS habis-habisan, Teheran dapat memutuskan untuk membalas dendamnya pada kemudian hari. Di masa lalu, ia telah menunda tanggapannya terhadap serangan dari luar.

    Menteri luar negeri, Seyed Abbas Araghchi mengisyaratkan pembalasan terbuka seperti itu ketika ia mengatakan pada hari Minggu bahwa keputusan Trump “akan memiliki konsekuensi yang abadi”.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pertahanan Iran Runtuh Seketika, Terungkap Serangan dari Dalam Israel

    Pertahanan Iran Runtuh Seketika, Terungkap Serangan dari Dalam Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) resmi bergabung dengan Israel dalam perang melawan Iran. Presiden AS Donald Trump mengatakan rudal AS telah menyerang 3 situs nuklir Iran. Satu di antaranya dikatakan sudah lenyap.

    Terpisah, Israel sendiri masih dalam ketegangan tinggi dengan Iran. Pada Jumat (20/6) pekan lalu, Tel Aviv memulai serangan udara ke wilayah Negeri Para Mullah itu untuk melumpuhkan sejumlah fasilitas nuklir yang diduga digunakan untuk pengembangan senjata berbahaya.

    Namun, ada sejumlah sorotan lain yang ada dalam serangan tersebut. Hal ini terkait dengan drone-drone Israel yang disebutkan telah diproduksi di dalam negeri Iran oleh sejumlah agen Negeri Zionis itu. 

    Dari saat-saat pertama serangan, saksi mata melaporkan penampakan atau suara drone kecil dan FPV (First Person View) di langit beberapa kota di Iran, terutama Teheran. Video yang dirilis oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menunjukkan drone-drone kecil ini menyerang sistem rudal Iran.

    Rekaman tambahan bahkan menampilkan drone-drone tersebut diluncurkan dari Iran, menunjukkan penggunaannya untuk menyerang target di dalam negeri. Televisi pemerintah Iran pun turut menayangkan gambar-gambar truk dan van yang disamarkan, yang digunakan untuk mengangkut drone, serta gambar-gambar pabrik yang ada di Tehran dan Isfahan.

    Sebagai respons terhadap meluasnya taktik ini oleh agen-agen Israel yang menyusup ke Iran, pasukan keamanan rezim Iran pada 14 Juni terpaksa secara terbuka mendesak rakyat Iran untuk tetap waspada dan melaporkan setiap truk, van, atau aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.

    Lalu, bagaimana sebenarnya Israel dapat membangun pusat produksi drone di jantung Iran?

    Farzin Nadimi, seorang peneliti di Washington Institute dan ahli persenjataan Iran, menjelaskan bahwa telah diketahui selama bertahun-tahun tentang penyusupan mendalam aset-aset Israel, hampir di seluruh tingkat Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC), dinas intelijen IRGC, dinas intelijen Iran lainnya, militer, dan di kalangan politisi.

    “Menurut pendapat saya, penyebab utamanya bisa jadi korupsi. Tapi bukan hanya itu. Banyak yang dipertaruhkan ketika bekerja dengan Israel di Iran,” jelas Nadimi.

    “Dengan semua risiko yang terlibat, uang tidak bisa menjadi satu-satunya motivasi. Ketika mereka melihat betapa korupnya sistem itu, mereka kehilangan rasa hormat dan kesetiaan terhadapnya, dan semakin tinggi pangkat mereka, semakin baik mereka memahami betapa korupnya seluruh sistem.”

    Nadimi menekankan bahwa ia tidak terkejut bahwa dinas intelijen Iran lengah oleh drone-drone ini. Faktanya, tidak terlalu rumit untuk menyelundupkannya ke Iran.

    Drone-drone ini terdiri dari bagian-bagian kecil yang mudah diselundupkan ke Iran. Banyak bagian yang mudah diproduksi di Iran, seperti bagian fiberglass. Kontrol dan bagian elektronik lainnya akan mudah diselundupkan ke Iran melalui wilayah Teluk Persia, misalnya Dubai dan perbatasan lainnya.

    “Untuk misi kompleks seperti ini, bagaimanapun, Anda tidak bisa sepenuhnya mengandalkan warga lokal dan aset lokal, Anda perlu memiliki agen di lapangan. Mereka telah merencanakan ini sejak lama. Mereka mengklaim telah mengerjakan rencana ini selama bertahun-tahun,” tambah Nadimi.

    Ini bukan pertama kalinya agen Israel menyusup ke Iran dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juli 2024, Israel berhasil menargetkan dan membunuh Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, saat berkunjung ke Teheran. Ia tewas dalam serangan presisi di kamarnya di sebuah kompleks yang dilindungi di Iran utara.

    Lalu, pada 27 November 2020, Israel juga berhasil melenyapkan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan yang diyakini oleh lembaga intelijen Barat dan Israel sebagai dalang di balik “Proyek Amad”, upaya rahasia Iran untuk membangun bom nuklir.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]