kab/kota: Washington

  • Raksasa Ojol Ini Cabut dari RI, Pimpin Revolusi yang Ancam Para Driver

    Raksasa Ojol Ini Cabut dari RI, Pimpin Revolusi yang Ancam Para Driver

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa transportasi Uber tengah menjadi ancaman bagi para driver online. Sempat berkiprah di Indonesia hingga tahun 2018, Uber kini memimpin revolusi taksi tanpa sopir (robotaxi) di Amerika Serikat (AS).

    Bersama anak perusahaan Google yakni Waymo, Uber memperluas layanan robotaxi di Atlanta, setelah sebelumnya hadir di Austin, Texas.

    Layanan ini menggunakan mobil listrik Jaguar I-PACE yang dikemudikan sepenuhnya oleh sistem otomasi tanpa sopir. Tak hanya efisien, pengguna hanya dikenakan tarif setara UberX atau Comfort, tanpa opsi memberikan tip. Dengan kata lain, ini akan menjadi era ancaman bagi para supir atau driver taksi online karena posisi mereka mulai diganti teknologi.

    Uber diketahui menjual divisi kendaraan otomatis pada 2020, menyusul tragedi fatal yang menewaskan pejalan kaki akibat mobil otomatis perusahaan pada 2018.

    Namun kini, Uber kembali ke dunia robotaxi dengan strategi baru, yakni menggandeng mitra teknologi seperti Waymo.

    Kedua perusahaan pertama kali mengumumkan rencana ini pada September 2024, dengan cakupan wilayah seluas 168 kilometer persegi di Atlanta. Layanan ini memungkinkan pengguna memesan mobil otonom Waymo langsung melalui aplikasi Uber, demikian dikutip dari Reuters, Sabtu (28/6/2025).

    Saat ini, terdapat 100 mobil Waymo yang beroperasi di platform Uber di Austin, dan puluhan lainnya akan meluncur di Atlanta.

    Waymo sebelumnya juga menyatakan akan menghadirkan layanan taksi otonom penuh di Washington D.C. pada tahun depan.

    Perusahaan kini memiliki lebih dari 1.500 kendaraan dan menangani lebih dari 250.000 perjalanan per minggu di San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin.

    Namun, industri robotaxi yang makin kompetitif membawa kekhawatiran soal punahnya profesi driver di masa depan.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Zelensky-Trump Sepakat Kerja Sama Perkuat Pertahanan Udara Ukraina

    Zelensky-Trump Sepakat Kerja Sama Perkuat Pertahanan Udara Ukraina

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sepakat bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam memperkuat pertahanan udara Ukraina. Hal ini karena adanya kekhawatiran meningkat di Kyiv yang terus digempur Rusia.

    “Kami berbicara tentang peluang dalam pertahanan udara dan sepakat bahwa kami akan bekerja sama untuk memperkuat perlindungan langit kami,” kata Zelensky di media sosial setelah berbicara melalui telepon dengan Donald Trump, dilansir AFP, Sabtu (5/7/2025).

    Sebelumnya, Trump juga sempat berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin lewat sambungan telepon. Dalam pembicaraan keduanya, Putin sempat menegaskan Moskow tidak akan menyerahkan tujuannya di Ukraina.

    Dilansir AFP, Jumat (4/7), keduanya berbicara saat perundingan damai yang dipimpin AS untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina terhenti dan setelah Washington menghentikan beberapa pengiriman senjata ke Kiev. Kremlin mengatakan panggilan telepon itu berlangsung hampir satu jam.

    Trump menyampaikan rasa frustrasinya dengan Moskow dan Kiev karena upaya AS untuk mengakhiri pertempuran tidak membuahkan hasil. Namun, Putin menegaskan tidak akan pernah menyerah dengan Ukraina.

    “Presiden kami mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan yang ditetapkannya, yaitu penghapusan akar penyebab yang menyebabkan keadaan saat ini,” kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rupiah menguat seiring Kongres AS sepakati RUU pemotongan pajak

    Rupiah menguat seiring Kongres AS sepakati RUU pemotongan pajak

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat seiring Kongres AS sepakati RUU pemotongan pajak
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 04 Juli 2025 – 19:56 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menganggap nilai tukar (kurs) menguat seiring Rancangan Undang-Undang (RUU) pemotongan pajak besar-besaran disetujui kongres Amerika Serikat (AS).

    “RUU yang memotong pajak, meningkatkan keamanan perbatasan, dan menurunkan pengeluaran jaring pengaman sosial sekarang diserahkan ke meja Trump, menjelang target 4 Juli yang ia tetapkan untuk menyelesaikan undang-undang tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

    Mengutip Anadolu Agency, RUU tersebut telah dikirimkan ke meja Presiden AS Donald Trump untuk ditandatangani.

    Aturan tersebut yang disahkan dengan suara 218 banding 214 akan mengukuhkan banyak tujuan kebijakan dalam negeri Trump menjadi undang-undang, sekaligus menambah utang negara sebesar 3,4 triliun dolar AS.

    Trump mengatakan akan menandatangani RUU tersebut pada pukul 5 sore waktu setempat pada hari ini.

    Aturan baru ini untuk memperpanjang pemotongan pajak 2017, memotong pajak lainnya, serta meningkatkan pengeluaran militer dan keamanan perbatasan, sekaligus mengimbangi kerugian pendapatan melalui pemotongan besar-besaran pada Medicaid, kupon makanan, energi terbarukan, hingga program kesejahteraan sosial lainnya.

    Di sisi lain, pasar gelisah atas rencana Trump yang sedang menguraikan persoalan tarif perdagangan. Hingga kini, AS baru menandatangani perjanjian perdagangan dengan Inggris dan Vietnam, serta perjanjian kerangka kerja dengan Tiongkok.

    “Komentar presiden menandai perubahan tajam dari klaim sebelumnya bahwa Washington akan menandatangani 90 kesepakatan perdagangan dalam 90 hari. Trump mengakui kompleksitas upaya semacam itu,” kata Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat sebesar 10 poin atau 0,06 persen menjadi Rp16.185 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.195 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.204 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.209 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • 7 Update Perang Dagang AS, Trump Mulai Melunak

    7 Update Perang Dagang AS, Trump Mulai Melunak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan perubahan besar dalam pendekatan perdagangan global negaranya dengan mengesampingkan rencana semula untuk melakukan puluhan kesepakatan dagang bilateral.

    Sebagai gantinya, mulai Jumat (4/7/2025), Washington akan mengirimkan surat resmi kepada negara-negara mitra dagang untuk memberitahukan tarif impor baru yang akan mereka hadapi saat memasukkan barang ke pasar AS.

    “Kami punya lebih dari 170 negara, dan berapa banyak kesepakatan yang bisa kita buat? Itu sangat jauh lebih rumit,” ujar Trump, seperti dilansir Reuters.

    Trump menyebutkan bahwa surat tersebut akan dikirim dalam kelompok 10 negara sekaligus, dengan tarif yang ditetapkan dalam kisaran 20% hingga 30%. Langkah ini menandai penyimpangan dari janji sebelumnya yang ambisius, yakni menyusun hingga 90 perjanjian dagang dalam 90 hari.

    Berikut update lain terkait perang dagang Trump, seperti dikutip CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat.

    AS Longgarkan Ekspor ke China

    AS mulai melonggarkan pembatasan ekspor ke China, termasuk untuk perangkat lunak desain chip dan etana. Langkah ini menandai meredanya ketegangan dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia, menyusul kesepakatan awal pada Mei untuk menyusun kerangka kerja menuju perjanjian dagang yang lebih luas.

    Perusahaan teknologi AS seperti Synopsys (SNPS) dan Cadence (CDNS) kini telah diizinkan kembali menjual perangkat lunak desain chip ke pelanggan di China. Selain itu, larangan ekspor etana yang diberlakukan beberapa minggu lalu juga telah dicabut.

    Vietnam Dapat Kesepakatan dari AS

    Trump pada Rabu mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Vietnam. Berdasarkan kesepakatan itu, tarif impor atas barang-barang Vietnam akan ditetapkan sebesar 20%, jauh lebih rendah dibanding ancaman tarif 46% pada April lalu.

    Namun, Trump menegaskan barang Vietnam yang merupakan hasil “rerouting” dari negara lain, seperti China, akan dikenakan tarif lebih tinggi, yakni hingga 40%. Sebagai imbalannya, banyak produk asal AS akan dibebaskan dari bea masuk saat masuk ke Vietnam.

    Jepang Disorot, Ancaman Tarif Meningkat

    Trump menyatakan bahwa pembicaraan dagang dengan Jepang memburuk dan menyebut akan menaikkan tarif menjadi “30%, 35%, atau berapa pun angka yang kami tetapkan,” melebihi tarif dasar “Hari Pembebasan” sebesar 24%.

    “Mereka sangat tangguh. Anda harus mengerti, mereka sangat manja,” ujar Trump saat mengomentari sikap Jepang.

    Uni Eropa Cari Celah Tarif 10%

    Uni Eropa telah menyatakan kesediaannya menerima tarif universal sebesar 10% untuk sebagian besar ekspor ke AS. Namun, blok tersebut meminta pengecualian untuk produk farmasi, alkohol, semikonduktor, dan pesawat komersial.

    Menurut penasihat perdagangan AS, Bessent, negosiasi dengan Uni Eropa akan berlanjut hingga akhir pekan. Sementara itu, Trump masih mengancam akan memberlakukan tarif hingga 50% bagi blok tersebut jika tak tercapai kesepakatan.

    Kanada Cabut Pajak Digital, Lanjutkan Pembicaraan

    Kanada memutuskan untuk membatalkan pajak layanan digital yang sebelumnya ditujukan pada raksasa teknologi AS. Keputusan ini membuka jalan untuk melanjutkan pembicaraan dagang dengan Washington, setelah sebelumnya Trump mengancam menghentikannya. Kedua negara kini menargetkan kesepakatan final pada pertengahan Juli.

    Mercedes hingga LVMH Tekan Uni Eropa agar Luluh Hadapi Tarif Trump

    Sejumlah perusahaan raksasa Eropa seperti Mercedes-Benz Group AG dan LVMH dilaporkan melemahkan posisi negosiasi Uni Eropa terhadap ancaman tarif Presiden AS Donald Trump.

    Menurut laporan Bloomberg News, para eksekutif dari industri otomotif dan barang mewah telah menggelar pertemuan tertutup dengan pejabat AS demi melindungi kepentingan bisnis mereka.

    Mereka juga mendesak pemerintah Eropa dan Brussels untuk segera mencapai kesepakatan dagang, bahkan menyarankan agar produk-produk ikonik AS, seperti bourbon, dihapus dari daftar barang yang akan dibalas tarif, guna mencegah eskalasi lebih lanjut.

    Dorongan ini muncul karena kekhawatiran perusahaan terhadap potensi kerugian besar dan ancaman tarif 50% dari AS yang akan berlaku pada hampir seluruh impor dari Uni Eropa jika kesepakatan tak tercapai sebelum tenggat 9 Juli.

    Bessent: Sekitar 100 Negara Terancam Kena Tarif Timbal Balik 10%

    Menteri Keuangan AS, Bessent, memperingatkan bahwa sekitar 100 negara kemungkinan akan dikenakan tarif “timbal balik” sebesar 10% jika tidak mencapai kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat sebelum tenggat waktu 9 Juli.

    “Kita akan melihat bagaimana Presiden ingin memperlakukan negara-negara yang sedang bernegosiasi, apakah ia menilai mereka beritikad baik atau tidak,” ujar Bessent kepada Bloomberg TV.

    “Saya pikir sekitar 100 negara akan dikenakan tarif minimum 10%, dan dari situ, semuanya akan berkembang. Jadi, kita akan melihat banyak aksi dalam beberapa hari ke depan,” tambahnya.

    Saat berbicara di CNBC pada Kamis, Bessent menegaskan bahwa keputusan memperpanjang tenggat waktu sepenuhnya ada di tangan Presiden Trump.

    “Kami akan mengikuti arahan Presiden. Dialah yang akan menentukan apakah negara-negara itu bernegosiasi dengan sungguh-sungguh atau tidak,” katanya. “Saya tidak akan memberikan perpanjangan tarif 10% di televisi nasional, sementara mereka sendiri belum menunjukkan upaya serius untuk mencapai kesepakatan.”

    Peringatan ini disampaikan di tengah semakin dekatnya batas waktu 9 Juli, saat tarif baru akan diberlakukan bagi negara-negara yang belum memiliki perjanjian dagang dengan AS.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 70% Tim AI Super Pilihan Zuckerberg Berisi Talenta China

    70% Tim AI Super Pilihan Zuckerberg Berisi Talenta China

    Jakarta

    Meta mengumumkan nama-nama yang mengisi Meta Superintelligence Labs (MSL) yang dipimpin oleh mantan CEO Scale AI Alexandr Wang.

    Menariknya, nama-nama yang mengisi tim megabintang AI Meta itu hampir 70% berasal dari China. Tujuh dari 11 orang itu, tidak termasuk Wang dan mantan CEO GitHub Nat Friedman, adalah Bi Shuchao, Chang Huiwen, lin Ji, Ren Hongyu, Sun Pei, Yu Jiahui, dan Zhao Shengjia.

    Mereka semua adalah lulus dari universitas unggulan di China, termasuk Tsinghua University, Peking University, Zhejiang University, dan University of Science and Technology of China, dan kemudian melanjutkan studi dan karirnya di Amerika Serikat.

    Tsinghua University sering disebut setara dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan dari tujuh orang yang direkrut itu, empat orangnya berasal dari Tsinghua University, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Jumat (4/7/2025).

    Misalnya adalah Chang Huiwen, yang lulus dari program Yao Class di Institute for Interdisciplinary Information Sciences. Ini adalah program ilmu komputer elit yang didirikan oleh Andrew Yao Qizhi, pemenang Turing Award. Chang kemudian melanjutkan studinya ke Princeton University, di mana ia mendapat gelar PhD lewat studinya soal pemrosesan gambar.

    Chang sempat magang di Adobe dan Facebook sebelum akhirnya mendapat beasiswa dari Microsoft pada 2016. Ia sempat bekerja di Google pada 2019 sampai akhirnya bergabung ke OpenAI pada Juni 2023 di mana ia ikut mengembangkan kemampuan image generation di GPT-40.

    Riwayat pekerjaan Chang ini terlihat sangat wah karena diisi oleh pengalaman kerja di berbagai perusahaan teknologi raksasa. Dan, semua orang yang direkrut untuk mengisi tim megabintang AI Meta ini punya riwayat kerja yang tak kalah memukau.

    Perekrutan tujuh orang oleh Meta ini menjadi perbincangan di ranah industri teknologi China, yaitu soal banyaknya talenta AI China yang bekerja di negara lain. CEO Nvidia Jensen Huang sebenarnya sudah mengangkat topik ini pada Mei lalu.

    “50% peneliti AI dunia berasal dari China,” kata Huang saat berbicara di Hill & Valley Forum, Washington, Amerika Serikat, Mei lalu.

    (asj/asj)

  • 24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    24 Nama Calon Dubes Beredar, DPR: Daftar Resmi Keluar Besok

    Jakarta, Beritasatu.com – Sebanyak 24 nama calon duta besar (dubes) Indonesia untuk berbagai negara beredar luas di kalangan wartawan, Jumat (4/7/2025). Meski begitu, Komisi I DPR belum memberikan konfirmasi atas keabsahan daftar tersebut.

    Anggota Komisi I DPR, Nico Siahaan menegaskan, daftar resmi baru akan diterima oleh DPR pada Sabtu (5/7/2025) pagi. Ia menolak memastikan kebenaran nama-nama yang sudah lebih dahulu beredar.

    “Kami belum dapat daftar aslinya, baru akan dikeluarkan besok pagi,” kata Nico Siahaan saat dikonfirmasi Beritasatu.com.

    Selain itu, menurut Nico, proses fit and proper test untuk para calon dubes tersebut juga akan dilakukan esok hari, begitu daftar resmi diterbitkan oleh pemerintah.

    Daftar 24 Nama Calon Dubes yang Beredar

    Berikut ini adalah nama-nama 24 calon dubes yang disebut dalam dokumen yang belum terkonfirmasi kebenarannya:

    Judha Nugraha – Uni Emirat Arab (Abu Dhabi)Yusron Ambari – Aljazair (Alger)Berlian Helmy – Azerbaijan (Baku)Hari Prabowo – Thailand (Bangkok)Abdul Kadir Jaelani – Jerman (Berlin)Andhika Chrisnayudhanto – Brasil (Brasilia)Redianto Heru Nurcahyo – Slowakia (Bratislava)Andi Rachmianto – Uni Eropa (Brussel)Lukman Hakim – Suriah (Damascus)Laurentius Amrih Jinangkung – Belanda (Den Haag)Listyowati – Bangladesh (Dhaka)Syahda Guruh Langkah Samudera – Qatar (Doha)Adam Mulawarman Tugio – Vietnam (Hanoi)Kuncoro Giri Waseso – Mesir (Kairo)Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo – Malaysia (Kuala Lumpur)Andi Rahadian – Oman (Muscat)Okto Dorinus Manik – Papua Nugini (Port Moresby)Sidharto Reza Suryodipuro – PTRI JenewaUmar Hadi – PTRI New YorkGina Yoginda – Korea Utara (Pyongyang)Imam A’sari – Ekuador (Quito)Letjen (Purn) Hotmangaradja Panjaitan – SingapuraNurmala Kartini Sjahrir – Jepang (Tokyo)Dwisuryo Indroyono Soesilo – Amerika Serikat (Washington D.C.)

    Meski daftar tersebut telah beredar, publik diimbau menunggu pengumuman resmi dari pihak terkait. Pemerintah dan Komisi I DPR akan memastikan kesesuaian nama-nama calon dubes dalam rapat resmi pada Sabtu (5/7/2025).

    DPR, melalui Komisi I, memiliki wewenang untuk melakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon dubes, sebelum mereka disahkan presiden dan dilantik secara resmi.

  • 200 Marinir AS Dikerahkan ke Florida Bantu Tindak Keras Migran

    200 Marinir AS Dikerahkan ke Florida Bantu Tindak Keras Migran

    Washington DC

    Sekitar 200 personel Marinir Amerika Serikat (AS) dikerahkan ke negara bagian Florida pada Kamis (3/7) waktu setempat. Pengerahan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan administratif dan logistik bagi operasi penggerebekan imigrasi yang terjadi di negara bagian yang ada di wilayah selatan AS tersebut.

    Pengerahan tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (4/7/2025), merupakan putaran pertama dari beberapa putaran yang diminta oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk membantu badan Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) memfasilitasi tindakan keras Presiden Donald Trump terhadap para migran.

    Penindakan keras para migran, terutama migran ilegal di AS, menjadi prioritas utama masa jabatan kedua Trump.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Pete Hegseth, menurut para pejabat AS, telah menyetujui mobilisasi hingga 700 tentara, dengan pengerahan tambahan yang direncanakan untuk negara bagian Louisiana dan Texas.

    “Para anggota yang berpartisipasi dalam misi ini akan melakukan tugas yang sama sekali bukan penegakan hukum di dalam fasilitas ICE,” sebut Komando Utara AS dalam pernyataannya.

    “Peran mereka akan difokuskan pada tugas-tugas administratif dan logistik, dan mereka secara khusus dilarang melakukan kontak langsung dengan individu-individu yang berada dalam tahanan ICE atau terlibat dalam aspek apa pun dari rantai penahanan,” jelas pernyataan itu.

    Awal pekan ini, Trump mengunjungi pusat penahanan migran baru di Florida, yang disebut “Alligator Alcatraz”, yang dapat menampung hingga 1.000 orang.

    Tonton juga Video: Momen KSAL Pimpin Indoktrinasi Prajurit Komando Korp Marinir di Bromo

    Pengerahan Marinir AS ini juga dilakukan sebulan setelah Trump memerintahkan pengerahan 4.000 personel Garda Nasional dan 700 Marinir ke Los Angeles, California, sebagai respons atas protes terhadap penggerebekan imigrasi yang dilakukan oleh ICE.

    Para pejabat negara bagian California mengkritik keras Trump atas penggunaan militer, dengan mengatakan bahwa hal semacam itu meningkatkan aksi protes yang seharusnya dapat ditangani oleh penegak hukum setempat.

    Namun pemerintahan Trump bersikeras bahwa pengerahan itu diperlukan untuk meredakan kerusuhan dan melindungi properti serta para personel federal AS.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • AS Ungkap Sistem Rudal Canggih THAAD Kini Beroperasi di Arab Saudi

    AS Ungkap Sistem Rudal Canggih THAAD Kini Beroperasi di Arab Saudi

    Riyadh

    Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa baterai sistem pertahanan rudal canggih Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang pertama milik Arab Saudi kini telah beroperasi penuh.

    Hal tersebut, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (4/7/2025), diungkapkan oleh Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Erik Kurilla, setelah melakukan kunjungan ke kawasan Timur Tengah pada Kamis (3/7) waktu setempat.

    Kurilla mengunjungi Saudi pada 30 Juni hingga 1 Juli lalu, di mana dia bertemu dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Saudi, Jenderal Fayyad bin Hamed Al-Ruwaili.

    Pembahasan keduanya, menurut CENTCOM, berpusat pada masalah keamanan bersama dan penguatan hubungan antara militer, termasuk kerja sama dan interoperabilitas.

    “Jenderal Kurilla mengucapkan selamat kepada Angkatan Bersenjata Kerajaan Saudi atas pencapaian kemampuan operasional penuh untuk sistem Pertahanan Area Ketinggian Terminal (THAAD) pertama mereka pada 1 Juli,” kata CENTCOM dalam pernyataannya.

    Saat berada di Saudi, Kurilla juga bertemu dengan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman. Keduanya membahas ancaman regional dan upaya untuk mempertahankan kebebasan navigasi di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandab.

    Bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan rudal dan senjata canggih senilai US$ 3,5 miliar ke Saudi. Perjanjian itu melibatkan penjualan 1.000 unit Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Canggih (AMRAAM) dan 50 bagian pemandu AIM-120C-8 AMRAAM untuk Riyadh.

    Tonton juga Video Pentagon Rilis Cara Kerja Bom Bunker yang Digunakan di Iran

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Washington juga menyetujui penjualan sistem senjata berpemandu presisi ke Saudi pada Maret lalu.

    Selain mengunjungi Saudi, Kurilla juga mengunjungi Israel, Qatar, Yordania, dan Yunani untuk mengunjungi tentara-tentara AS yang “terlibat dalam pertahanan pasukan AS dan kepentingannya di seluruh kawasan tersebut”.

    Kurilla mendatangi Pangkalan Udara Al-Udeid di Qatar untuk mengunjungi pasukan AS yang berhasil menembak jatuh rudal-rudal balistik yang menargetkan pangkalan tersebut, yang diluncurkan oleh Iran sebagai balasan atas pengeboman Washington terhadap tiga fasilitas nuklir Teheran.

    Tonton juga Video Pentagon Rilis Cara Kerja Bom Bunker yang Digunakan di Iran

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jepang Bantah Negosiasi dengan AS Mandek Jelang Deadline Tarif Trump

    Jepang Bantah Negosiasi dengan AS Mandek Jelang Deadline Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba membantah anggapan bahwa negosiasi dagang dengan Amerika Serikat (AS) mengalami kebuntuan, menjelang tenggat pemberlakuan tarif impor sebesar 24% secara menyeluruh pada 9 Juli mendatang.

    “Pembicaraan terus bergerak maju, perlahan tapi pasti. Ada berbagai isu yang dibahas, termasuk hambatan non-tarif, dan masing-masing poin tersebut sedang dinegosiasikan secara bertahap,” ujar Ishiba dalam wawancara televisi dikutip dari Bloomberg pada Jumat (4/7/2025).

    Ishiba tampak berupaya meredam kekhawatiran bahwa Jepang tidak mampu memperoleh konsesi besar dari AS, dan dapat menjadi sasaran keputusan sepihak Washington untuk memberlakukan tarif setinggi 35%. Meski demikian, dia tidak memberikan indikasi bahwa kesepakatan bisa segera dicapai sebelum tenggat tarif timbal balik diberlakukan pekan depan.

    Pernyataan Ishiba juga berseberangan dengan komentar Menteri Keuangan AS Scott Bessent yang sebelumnya menyebut bahwa pemilu majelis tinggi Jepang pada 20 Juli menjadi kendala domestik yang membatasi ruang manuver Tokyo untuk menyelesaikan kesepakatan. Komentar Bessent juga muncul setelah rentetan kritik Presiden Donald Trump terhadap Jepang dalam beberapa hari terakhir.

    Pemilu majelis tinggi Jepang yang dijadwalkan pada 20 Juli akan menjadi ajang evaluasi publik terhadap kinerja pemerintahan minoritas Ishiba. Survei menunjukkan inflasi menjadi kekhawatiran utama pemilih, dan kesepakatan dagang yang dinilai terlalu menguntungkan Trump bisa menuai resistensi di dalam negeri.

    Salah satu kekhawatiran utama Jepang adalah potensi tarif sektoral sebesar 25% terhadap industri otomotif, sektor andalan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di Negeri Sakura.  

    Negosiator Jepang bersikukuh bahwa isu tarif mobil harus menjadi bagian integral dari kesepakatan, sembari menekankan kontribusi industri tersebut terhadap investasi dan penciptaan lapangan kerja di AS.

    Trump dalam beberapa hari terakhir menuduh Jepang enggan membeli mobil dan beras asal AS, serta mengancam menaikkan tarif timbal balik hingga 35%. Retorika tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa Jepang bisa menjadi target utama dalam misi Trump untuk merombak tatanan dagang global.

    Menanggapi hal tersebut, Ishiba mengatakan bahwa sejumlah pemahaman Trump mengenai hubungan dagang kedua negara tidak akurat.

    “Presiden Trump menyebut tidak ada mobil AS di Jepang dan Jepang tidak mengimpor beras dari AS, namun pernyataan itu keliru. Jepang adalah investor asing terbesar di AS dan penyumbang lapangan kerja terbesar. Saya harap upaya ini juga mendapat apresiasi,” tegasnya.

  • Hamas Masih Dalami Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

    Hamas Masih Dalami Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

    Jakarta

    Hamas mengatakan saat ini pihaknya sedang berkonsultasi dengan faksi-faksi Palestina terkait usulan gencatan senjata dengan Israel. Hamas mengatakan ingin memastikan warga Gaza mendapat bantuan dan bebas dari agresi Israel.

    “Dalam konteks komitmen gerakan untuk mengakhiri agresi zionis terhadap rakyat kami dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan secara bebas, gerakan ini melakukan konsultasi dengan para pemimpin pasukan dan faksi-faksi Palestina terkait usulan yang diterimanya dari para mediator persaudaraan,” bunyi keterangan Hamas dilansir Aljazeera, Jumat (4/7/2025).

    “Gerakan ini akan menyerahkan keputusan akhir kepada para mediator setelah konsultasi selesai dan akan mengumumkannya secara resmi,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kelompok Hamas untuk menerima gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. Trump mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk menuntaskan kesepakatan tersebut, seiring pasukannya juga meningkatkan operasi di wilayah Palestina tersebut.

    Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial, mengatakan bahwa perwakilannya telah bertemu dengan para pejabat Israel terkait konflik Gaza, menjelang kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Washington minggu depan.

    “Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menuntaskan gencatan senjata 60 Hari, di mana kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri Perang,” tulis Trump di media sosial miliknya, Truth Social, dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (2/7).

    Trump mengatakan perwakilan Qatar dan Mesir, mediator dalam konflik Gaza, akan menyampaikan “proposal akhir ini.”

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini