kab/kota: Warakas

  • Dilaporkan ke Polisi, Ketua RW di Jakut: Ada Internet Gratis, Kenapa Enggak Diterima?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Agustus 2025

    Dilaporkan ke Polisi, Ketua RW di Jakut: Ada Internet Gratis, Kenapa Enggak Diterima? Megapolitan 26 Agustus 2025

    Dilaporkan ke Polisi, Ketua RW di Jakut: Ada Internet Gratis, Kenapa Enggak Diterima?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua RW 01, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, R Bagus Kusumo Hardoyo menanggapi kasus dirinya yang dilaporkan polisi oleh Ketua RT 01, RW 01, Warakas, Sujarwo karena pemasangan tiang internet.
    Bagus menjelaskan alasan memberikan izin pihak provider memasang tiang internet di wilayahnya karena tawarannya menarik.
    “Karena tawarannya Rp 100.000 untuk 200 Mbps sebulan, ada pemasangan internet gratis, kenapa kita enggak diterima,” ucap Bagus saat ditemui Kompas.com di Jalan Gorontalo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (26/8/2025).
    Bagus juga membantah tudingan tentang dirinya yang mencemarkan nama baik Sujarwo.
    Ketua RW itu mengaku, dirinya tak pernah bilang bahwa Sujarwo ikut menerima uang Rp 6 juta dari pihak provider sebagai perizinan pemasangan tiang internet tersebut.
    Namun ia akan mengikuti proses hukum jika terbukti bersalah.
    “Kalau saya, saya orang enggak punya, saya ikuti saja, biar alam yang bekerja, alam lebih baik,” jelas Bagus.
    Menurut Bagus, biaya internet itu murah dan bisa membantu warganya yang memang membutuhkan.
    Ia juga mengaku, uang Rp 6 juta sebagai kompensasi yang diberikan pihak provider digunakan untuk mendukung kegiatan RW.
    “Pertama, kan di RW ada yang aktif piket, itu yang piket saya berikan baju, sama pengurus RW, dan sisanya untuk mendukung operasional RW,” jelas Bagus.
    Untuk diketahui, Sujarwo melaporkan Bagus ke polisi karena tak terima dituding ikut menerima uang Rp 6 juta dari perizinan pemasangan tiang internet.
    Keduanya juga sudah dimediasi oleh pihak kepolisian, namun tidak menemukan titik temu.
    Bagus sendiri disebut mengelak dan mengaku tidak tahu menahu sudah menerima uang Rp 6 juta tersebut di rekeningnya.
    “Dia mengaku ‘saya tidak salah, dan tidak melakukan fitnah’ lah, gimana saya kan ditanyain sama tokoh dikira ikut menerima uang itu, padahal enggak,” ungkap Sujarwo.
    Saat ini, Sujarwo masih menunggu surat delik aduan yang diajukannya ke polisi untuk mengetahui apakah perbuatan Bagus termasuk unsur pidana atau tidak.
    Jika memang terbukti melanggar unsur pidana, maka Sujarwo akan melanjutkan laporan polisinya itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi kejar pencuri motor dan barang milik kurir di Tanjung Priok 

    Polisi kejar pencuri motor dan barang milik kurir di Tanjung Priok 

    Jakarta (ANTARA) – Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Tanjung Priok Jakarta Utara mengejar pelaku pencurian motor dan sejumlah barang milik kurir berinisial MF (28) di Jalan Warakas 3 Gang 5, Tanjung Priok Jakarta Utara, pada Jumat (17/7).

    “Korban ini kehilangan motor dan barang saat mengantarkan paket di Jalan Warakas,” kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, Polres Metro Jakarta Utara, AKP Handam Samudro di Jakarta, Sabtu.

    Kejadian itu berawal saat korban yang bekerja di perusahaan J&T mengantarkan barang milik pelanggan di Jalan Warakas pada Jumat (17/7) pagi sekitar pukul 10.44 WIB.

    Sesampai di lokasi, korban ini memarkir kendaraan tidak jauh dari rumah pelanggan tersebut lalu korban masuk ke dalam rumah untuk memberikan barang.

    Tidak sampai dua menit, motor dan barang yang tadinya terparkir tiba-tiba hilang dan sudah tidak lagi berada di lokasi tersebut.

    Korban langsung membuat laporan polisi di Polsek Tanjung Priok Polres Metro Jakarta Utara dan pihaknya langsung mengunjungi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    “Pengakuan dari korban sepeda motor itu dalam kondisi stang terkunci dan sudah menggunakan remote keylees. Tapi tetap bisa dibobol,” ujarnya.

    AKP Handam mengatakan Unit Reskrim langsung mendatangi tempat kejadian perkara untuk melakukan pemeriksaan dan penyelidikan.

    Petugas mendatangi dan melakukan pengecekan lokasi kejadian untuk mendapatkan petunjuk terkait dengan kejadian.

    “Selanjutnya dilakukan pengecekan dan pengambilan beberapa video hasil tangkapan CCTV di sekitar TKP guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut,” kata dia

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Anggota Peguron Silat di Banten jadi Maling, Terakhir Korban Tetangganya Sendiri

    Anggota Peguron Silat di Banten jadi Maling, Terakhir Korban Tetangganya Sendiri

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang anggota peguron silat ditangkap Polres Serang, karena diduga menjadi maling motor di Kabupaten Serang, Banten. Dari pelaku YS (29), polisi menyita tiga unit sepeda motor dan dua handphone hasil kejahatan.

    Aksi terbaru dilakukan YS diperkirakan terjadi pada Senin, 28 April 2025 dini hari. Pelaku masuk rumah korban dengan cara merusak jendela, kemudian mencuri motor dan handphone tetangganya.

    “Peristiwa pencurian ini diketahui korban sekitar pukul 05.00 Wib, ketika korban akan melaksanakan salat subuh, handphone yang biasa diletakkan di samping tempat tidur tidak ada. Ketika ke ruang tamu, motor Honda Beat miliknya juga tidak ada,” ujar Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, Sabtu, (31/05/2025).

    Korban kemudian melapor ke Polsek Carenang. Berdasarkan olah TKP dan mengumpulkan informasi serta bukti, didapati pelaku merupakan YS, warga Desa Gembor, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang.

    Kemudian pelaku ditangkap saat sedang nongkrong bersama teman-temanya di Jalan Raya Gorda, Desa Warakas, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Banten, pada Rabu malam, 28 Mei 2025.

    “Petugas langsung melakukan penangkapan dan langsung digelandang ke Mapolsek Carenang,” terangnya.

     

    Detik-Detik Bus Wisata Terjun ke Jurang Sungai di Guci Tegal

  • Modus pengedar narkoba di Matraman Jaktim lewat jualan teh oplosan

    Modus pengedar narkoba di Matraman Jaktim lewat jualan teh oplosan

    Jakarta (ANTARA) – Pihak Kepolisian mengungkap modus peredaran ​​​​​narkoba jenis sabu-sabu di Jalan Kelapa Sawit II, RT 08/RW 10, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, yakni melalui penjual teh oplosan.

    Menurut pengakuan dan keterangan, pelaku ini sehari-harinya sebagai tukang es teh manis atau teh oplosan di gerobak.

    “Jadi dia sambil jualan teh, dan menjual narkotika tersebut,” kata Kapolsek Matraman AKP Suripno di Kantor Polsek Matraman, Jakarta Timur, Jumat.

    Tersangka yang diamankan berinisial AP (42) ini tertangkap usai Tim Buser Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Matraman melakukan observasi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) pada akhir April 2025.

    Observasi dilakukan berdasarkan laporan warga bahwa wilayah tersebut sering digunakan untuk transaksi narkotika.

    “Selanjutnya, tim Buser yang dipimpin oleh Kanit Reskrim AKP Moch Zen melakukan penyelidikan terhadap penjual teh oplosan dengan inisial AP,” katanya.

    Lalu, dalam observasi tersebut ditemukan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak sepuluh plastik klip dengan total berat 3,37 gram. Pelaku juga mengaku terdapat barang bukti lainnya yang disimpan di kamar rumahnya.

    Tim melakukan pemeriksaan dan penggeledahan di rumahnya dan menemukan sembilan plastik klip bening diduga narkotika jenis sabu dengan total bruto 9,14 gram yang disimpan di lemari.

    Tak hanya itu, tim Polsek Matraman juga menemukan dua plastik klip bening diduga narkotika jenis sabu total berat bruto 0,96 gram di atas kulkas dan dua plastik klip jenis sabu total berat 100 gram.

    Total berat bruto 113,46 gram narkotika jenis sabu-sabu. Barang bukti lainnya yang juga diamankan, antara lain dua pak plastik klip kosong, satu buah sendok, empat buah timbangan, tiga buah ponsel, satu buah kartu ATM dan uang Rp200 ribu.

    Suripno menyebutkan, pelaku mengaku belum lama melakukan pengedaran narkotika jenis sabu ini.

    “Jadi belum lama, memang transaksi sambil jualan teh yang dilakukan. Jadi sambil jualan teh, juga mungkin ada yang pesan narkotika jualan narkotika jenis sabu,” katanya.

    Pelaku AP menjual narkotika tersebut seharga Rp1,2 juta per gramnya. Hingga saat ini, pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengembangan kasus untuk menemukan jika ada komplotan pelaku lainnya.

    Namun, berdasarkan hasil interogasi, pelaku mengakui perbuatannya sebagai pengedar narkotika jenis sabu yang dibelinya dengan cara memesan terlebih dahulu melalui pesan singkat atau WhatsApp (WA).

    Lalu, barang narkotika selanjutnya akan dikirim melalui ojek online (ojol) di kawasan Warakas, Jakarta Utara.

    “Menurut keterangan dia ya ga ngaku ada keterkaitan, jadi hanya pesan barang, siapa yang pesan juga ga tau, mungkin jaringan ya. Jadi pesan ada duit diantar,” katanya.

    “Masing-masing ada link-nya. Jadi dia juga ga cerita, selama ini masih tertutup. Semoga nanti ada tersangka lain,” katanya.

    Atas perbuatannya, pelaku dikenakan tindak pidana pengedaran narkotika sebagaimana Pasal 114 ayat (2) sub Pasal 112 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Naik Bajaj dari Pisangan ke Warakas Malah Terjebak Macet Ekstrem di Priok, Daryono Cuma Bisa Pasrah

    Naik Bajaj dari Pisangan ke Warakas Malah Terjebak Macet Ekstrem di Priok, Daryono Cuma Bisa Pasrah

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Kemacetan parah berjam-jam yang terjadi di ruas jalan akses ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tak cuma berdampak pada truk trailer dan kendaraan pribadi.

    Angkutan umum roda tiga alias bajaj juga ikut terjebak kemacetan parah yang terjadi lebih dari 24 jam itu.

    Di tengah kepadatan kendaraan Kamis malam, terlihat sebuah bajaj berwarna biru yang terjebak di antara truk trailer.

    Bajaj itu membawa penumpang berjumlah empat orang, yang terdiri dari Daryono dan istri serta anak-anaknya.

    Daryono menceritakan, ia awalnya berangkat dari kawasan Pisangan Baru, Jatinegara, menuju Warakas, Tanjung Priok menggunakan bajaj tersebut.

    Baik sopir dan Daryono tak mengetahui bahwa perjalanan mereka akan terjebak kemacetan parah.

    “Saya dari Pisangan mau ke Warakas, macetnya dari sebelum magrib. Naik bajaj. Terjebak macet, sebelumnya nggak tahu kalau lewat sini macet. Biasanya sih kagak macet,” kata Daryono, Kamis malam.

    Daryono berangkat dari Pisangan Baru sejak sekitar pukul 16.00 WIB. Namun, hingga pukul 21.30 WIB, dirinya masih terjebak kemacetan di Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    Ia pun hanya bisa pasrah menunggu pergerakan kendaraan di tengah kemacetan itu.

    “Mau gimana lagi suruh nunggu sampai lancar, mau balik lagi nggak bisa putar balik. Ada 3 jam kejebak macet dari sebelum magrib,” ucapnya.

    Daryono mengaku menyesal harus melalui jalur ke arah pelabuhan.

    Jika ia tahu ada macet, pastinya akan memilih jalur alternatif lainnya menuju ke rumah kerabatnya di Warakas.

    “Kalau tahu macet gini mah mendingan kita lewat Kemayoran tadi. Tadi pas di ITC turun flyover itu sudah macet, sudah nggak berkutik dari sore, dari sebelum magrib. Kalau tau macet mah nggak lewat sini,” ucap dia.

    Di sisi lain, Daryono juga enggan berganti naik ojek ataupun berjalan kaki, mengingat ia membawa istri dan anak-anaknya.

    “Jalan kaki jauh lagi, kasihan anak-anak. Mau naik ojek tambah biaya lagi, ya udah lah tanggung,” pungkas dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pria Ditodong Senpi Komplotan Begal Saat Open BO Wanita di Jakut
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        11 April 2025

    Pria Ditodong Senpi Komplotan Begal Saat Open BO Wanita di Jakut Megapolitan 11 April 2025

    Pria Ditodong Senpi Komplotan Begal Saat Open BO Wanita di Jakut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pria ditodong dengan senjata api saat datang ke indekos di Jalan Warakas Gang 8,
    Tanjung Priok
    , Jakarta Utara, Kamis (10/4/2025) malam.
    Pria tersebut datang bersama seorang wanita yang ia booking dari aplikasi.
    “Ceritanya itu cewek
    open BO
    gitu, ada peminat lah cowok dari aplikasi,” tutur Ketua RW setempat bernama Hibur Dwi Atmoko saat diwawancarai, Jumat (11/4/2025).
    Setelah booking di aplikasi,
    wanita open BO
    bersama laki-laki tersebut menuju ke sebuah indekos di Warakas.
    Namun, saat tiba di lokasi, pria tersebut justru ditodong oleh dua orang pria yang merupakan komplotan begal.
    Ternyata dua orang komplotan begal tersebut merupakan rekan dari wanita open BO itu.
    “Lalu, begitu datang ke situ belum apa-apa, belum sempat transaksi, belum melakukan udah ditodong sama teman-teman yang cewek itu. Teman-teman yang cewek itu ada tiga orang cowok, ditodongnya pakai senjata api,” ungkap Hibur.
    Saat ditodong pakai senjata api, pria tersebut pun langsung menyerahkan uang sebesar Rp 1,5 juta miliknya kepada para pelaku.
    Usai memberi uang, para pelaku membebaskan pria tersebut.
    “Terus korban pulang tuh. Pulang mengadu ke teman-temannya yang merupakan anggota organisasi masyarakat,” ucap dia.
    Lalu, korban bersama rekan-rekannya kembali ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk menggeruduk para pelaku.
    Warga sekitar pun ikut berhamburan ke luar rumah untuk melihat para pelaku.
    Sementara wanita open BO dan satu pelaku bersembunyi di bawah kasur yang ada di salah satu kamar kos.
    Sedangkan satu pelaku lagi bersembunyi di ruangan penjaga kost.
    Lalu, karena sempat ketahuan warga, ia lari ke atap kost. Sampai akhirnya, nekat melompat ke bawah.
    Saat terjatuh, pelaku tersebut langsung menjadi bulan-bulanan warga.
    Kemudian, selanjutnya ketiga pelaku dibawa ke Polsek Tanjung Priok untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ikuti Arahan Prabowo, ACC Santuni Ratusan Anak Yatim dan Kaum Dhuafa di Warakas Jakart

    Ikuti Arahan Prabowo, ACC Santuni Ratusan Anak Yatim dan Kaum Dhuafa di Warakas Jakart

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK – Sebanyak 500 anak yatim dan kaum dhuafa di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara menerima santunan dari Andyka Community Center (ACC), Kamis (27/3/2025).

    Ketua Dewan Pembina ACC S. Andyka mengatakan, kegiatan ini berangkat dari kebiasaan berbagi kepada sesama.

    Ini rutin dilakukannya setiap tahun di momen bulan Ramadan.

    “Di saat kita punya kelebihan, tentunya kita wajib berbagi dengan sekitar, dengan lingkungan. Dimulai dari keluarga, sahabat, hingga tetangga,” ujar Andyka.

    Andyka yang juga menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Utara mengungkapkan, pemberian santunan ini diselenggarakan di dua lokasi berbeda.

    Untuk wilayah Cilincing, Koja, dan Kelapa Gading, kegiatan serupa diadakan di Lagoa beberapa waktu lalu, dengan total 500 santunan yang juga diberikan.

    Sementara untuk wilayah Tanjung Priok, Pademangan, dan Penjaringan, santunan diselenggarakan di Warakas pada hari ini.

    Selain sebagai bentuk kepedulian, kegiatan ini juga selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar lebih dekat dengan masyarakat.

    “Ini juga sesuai arahan Pak Prabowo, jika kita ada kelebihan, mari berbagi. Dan jikapun belum, setidaknya kita bisa menjadi jembatan untuk kebahagiaan masyarakat,” lanjut Andyka.

    Wakil Ketua Dewan Pembina ACC Isdiyanto menjelaskan, santunan diberikan kepada 500 anak yatim dan kaum dhuafa yang tersebar di 14 RW Kelurahan Warakas.

    Menurut Isdiyanto, harapan utama dari kegiatan ini adalah memberikan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan.

    “Kami ingin anak yatim dan kaum dhuafa ikut merasakan kebahagiaan saat Idul Fitri dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” ujarnya.

    Diketahui, merupakan lembaga kemasyarakatan yang didirikan sejak 2013 dengan tujuan membangun komunikasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Meski tidak memiliki keterkaitan dengan partai politik, ACC berperan sebagai jembatan dalam berbagai aspek, termasuk komunikasi dan ekonomi.

    “Kami ingin ACC terus berkembang dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” ujar Andyka.

    Ia juga berharap diberikan kesehatan dan kesempatan untuk terus berbagi, terutama di bulan Ramadan mendatang.

    Sebagai tokoh masyarakat dan Keputuan Dereta Jakarta Utara, Andyka menegaskan bahwa ACC juga berperan dalam menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat.

    Kegiatan santunan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka yang membutuhkan dan mempererat solidaritas sosial di Jakarta Utara.

    ACC merupakan lembaga kemasyarakatan yang didirikan sejak 2013 dengan tujuan membangun komunikasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Meski tidak memiliki keterkaitan dengan partai politik, ACC berperan sebagai jembatan dalam berbagai aspek, termasuk komunikasi dan ekonomi.

    Sebagai tokoh masyarakat Jakarta Utara, Andyka menegaskan bahwa ACC juga berperan dalam menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat.

    “Kami ingin ACC terus berkembang dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” ujar Andyka.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Beraninya Bapak-bapak Ini Semprot Bahlil di Depan Warga,Kini Sang Menteri Mendadak Dipanggil Prabowo

    Beraninya Bapak-bapak Ini Semprot Bahlil di Depan Warga,Kini Sang Menteri Mendadak Dipanggil Prabowo

    TRIBUNJAKARTA.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendadak jadi perbincangan usai disemprot bapak-bapak saat meninjau pangkalan gas elpiji 3 kg di wilayah Tangerang, pada Selasa (4/2/2025).

    Bapak-bapak pemberani itu menyampaikan unek-uneknya kepada Menteri Bahlil di depan orang banyak.

    Diketahui, bapak bernama Effendi itu menyampaikan keresahannya karena kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram.

    Peristiwa tersebut terjadi saat Effendi tengah sibuk mengantre membeli gas elpiji 3 Kg di Pangkalan Gas LPG 3 kg Budi Setiawan di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten.

    Effendi langsung menghampiri Bahlil dan kemudian menyampaikan keluhannya sulit mendapatkan gas elpiji 3 kg.

    “Bapak punya alat untuk bertindak, bukan rakyat yang dikorbankan,” ucap Effendi dikutip TribunJakarta dari tayangan video yang beredar.

    “Iya,” kata Bahlil sambil tersenyum.

    “Itu yang pertama yang kedua kalau kami disuruh antre di subpangkalan, persyaratannya apa?,” tanya Effendi.

    PESTA GAY DI JAKSEL – Polisi menemukan fakta baru dari pengungkapan kasus pesta seks Gay di Jaksel. Di lokasi ada temuan barang tak terduga yang dipakai 56 peserta. Ada juga yang berperan laki-laki dan pura-pura wanita.

    “Enggak ada persyaratan,” jawab Bahlil.

    “Satu KTP, KTP itu privasi,” kata Effendi.

    “Saya pikir bapak sekarang ambil dulu, bapak antre, penjelasan negera begitu, kita pengen bapak dapat harga yang baik, tidak ada kelangkaan,” respon Bahlil.

    Dengan nada sedikit emosi, pria tersebut menilai kebijakan yang diterapkan pemerintah sangat menyengsarakan warga menengah ke bawah.

    PRIA PROTES KE MENTERI BAHLIL – Bapak-bapak pemberani bernama Effendi menyampaikan unek-uneknya kepada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia di Jalan Palem Raya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Provinsi Banten, pada Selasa (4/2/2025). (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)

    “Saya sekarang lagi masak pak, saya tinggal demi antre gas doang,” ujar Effendi di hadapan Bahlil.

    “Bukan masalah ambil gasnya, anak kami lapar pak, butuh makan, butuh kehidupan pak, loginya berjalan dong pak,” imbuhnya.

    Amarah warga tersebutcoba diredakan oleh sejumlah pengawal Bahlil agar tidak kembali lagi membentak Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

    “Iya iya, udah sabar pak sabar, tenang,” ucap sejumlah pengawal Bahlil berpakaian safari.

    Sebelum menjawab luapan emosi masyarakat itu, Bahlil pun meminta pria tersebut untuk diam dan mendengarkan dirinya berbicara.

    “Iya, iya udah ya pak, oke, kita mengurusi banyak orang dan bapak juga,” kata Bahlil.

    Setelah itu Bahlil pun tersenyum dan berbalik badan untuk menemui sejumlah awak media yang telah menunggu sejak pagi tadi.

    Menteri Bahlil Dipanggil ke Istana

    Menteri Bahlil Lahadalia. (Dennis Destriyawan/Tribunnews.com)

    Setelah geger peristiwa tersebut, kabar terbaru menyebutkan kini Bahlil Lahadalia dipanggil oleh Presiden Prabowo Subianto ke Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (4/2/2025) siang.

    Pemanggilan Bahlil tersebut terjadi di tengah polemik gas elpiji 3 kilogram (kg).

    Saat ditanya apakah pemanggilan itu terkait dengan masalah elpiji 3 kg, Bahlil memilih untuk tidak memberikan jawaban.

    Bahlil menyebut kedatangannya ke Istana untuk melaporkan masalah pekerjaan yang tengah ditangani.

    Bahlil mengatakan dirinya akan melaporkan hasil sidak ke pengecer LPG 3 kg pagi tadi.

    “Saya baru mau rapat dengan bapak presiden,” ujar Bahlil kepada wartawan di Istana, Selasa (4/2/2025).

    “Saya tadi sidak kan ya turun ke lapangan untuk mengecek tentang kondisi terakhir Alhamdulillah semua sudah mulai melakukan perbaikan yang cukup bagus dan kondisinya tidak seperti kemarin,” tambahnya.

    Bahlil tidak menjawab saat ditanya apakah pemanggilan tersebut terkait masalah gas elpiji 3 kg atau bukan. 

    Ia hanya mengatakan bahwa kedatangannya ke Istana untuk melaporkan masalah pekerjaan.

    “Pekerjaan lah,” katanya.

    Bahlil lalu menceritakan apa tindakan yang dilakukan pemerintah terkait masalah kelangkaan elpiji 3 kg. 

    Ia mengklaim berdasarkan hasil sidak di sejumlah tempat, masalah kelangkaan elpiji 3 Kg sudah membaik.

    Sebelumnya pemerintah mengeluarkan kebijakan per 1 Februari 2025, gas elpiji 3 kg tidak lagi dijual di pengecer.

    ATURAN BARU PENJUALAN GAS – Pekerja agen gas elpiji 3 kg di Jalan Warakas Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara memindahkan tabung gas elpiji 3 kilogram ke truk bak terbuka, Senin (3/2/2025). Kebijakan terbaru pemerintah yang melarang gas elpiji 3 kilogram dijual pengecer menuai keluhan dari masyarakat. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

    Di sisi lain, Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan pemerintah telah memutuskan pengecer bisa kembali menjual gas elpiji 3 Kg pada hari ini, Selasa, (4/2/2025).

    Masyarakat bisa membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina. Para pengecer yang ingin menjual elpiji subsidi wajib mendaftar sebagai sub pangkalan.

    “Hari ini para pengecer bisa kembali berjualan agar tidak terjadi kesulitan akses elpiji di masyarakat,” kata Hasan.

    Menurut Hasan, sejalan dengan kembali dibolehkannya menjual elpiji 3 Kg, para pengecer diminta untuk mendaftar sebagai sub-Pangkalan ke Pangkalan resmi Pertamina. 

    Tujuannya agar distribusi dapat terkontrol dan memastikan penyaluran elpiji 3 Kg yang merupakan gas subsidi tepat sasaran.

    “Bersamaan dengan itu,  para pengecer diminta mendaftarkan di aplikasi MAP agar terdaftar sebagai sub pangkalan resmi. Pertamina akan mendorong para pengecer mendaftar sebagai sub pangkalan resmi guna melindungi rakyat sebagai konsumen terakhir,” katanya.

    Menurutnya dengan terdaftar resmi di aplikasi Merchant Apps Pangkalan (MAP), maka harga di tingkat konsumen akan terjaga. Tidak ada lagi pengecer yang menjual gas subsidi di atas harga eceran tertinggi.

    “Dengan terdaftar resmi di aplikasi MAP sebagai sub pangkalan, maka harga di tingkat konsumen bisa terjaga. Begitu pula distribusi gas elpiji 3kg bisa disalurkan ke tangan rakyat yang benar-benar berhak mendapatkannya,” pungkasnya.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemprov DKI tegaskan MBG tak sasar guru maupun warga sekitar

    Pemprov DKI tegaskan MBG tak sasar guru maupun warga sekitar

    Seorang siswi SMPN 61 Jakarta bersiap menyantap makan siang dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi dimulai pada Senin (6/1/2025). Pada hari pertama pelaksanaan MBG, DKI Jakarta mengoperasikan sebanyak empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG untuk menjangkau sebanyak 12.054 siswa penerima manfaat. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

    Pemprov DKI tegaskan MBG tak sasar guru maupun warga sekitar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 07 Januari 2025 – 09:29 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak menyimpang dengan tetap menyasar kepada siswa sekolah serta dipastikan tidak disalurkan kepada guru apalagi warga di sekitar sekolah.

    “Sasaran penerima MBG adalah siswa yang ada di sekolah,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta Sarjoko saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

    Program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi diberlakukan pada Senin (6/1) di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia termasuk di DKI Jakarta. Terdapat sekitar 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil.

    Di Jakarta, pelaksanaan MBG di Jakarta menjangkau sebanyak 12.054 siswa penerima manfaat. Siswa-siswa ini mendapatkan suplai makanan dari empat dapur MBG yakni SPPG Halim yang menyediakan makanan untuk delapan sekolah (dengan total penerima manfaat 2.953 siswa).

    Selanjutnya, SPPG Ciracas menyiapkan MBG untuk sembilan sekolah (3.055 siswa), kemudian, SPPG Palmerah menyiapkan MBG untuk 11 sekolah (2.987 siswa), sementara SPPG Pulogebang sebanyak 13 sekolah (3.059 siswa). Sarjoko menyebutkan nantinya akan ada 13 SPPG lainnya yang dioperasikan untuk mendistribusikan makanan bergizi untuk program MBG sehingga totalnya nanti menjadi 17 SPPG.

    Ke-13 SPPG lainnya ini beroperasi dalam waktu berbeda namun di bulan Januari ini, antara lain SPPG Kemang 1 (mulai 9 Januari), SPPG Yayasan Mora Perkasa, Pulo Gadung (mulai 9 Januari).

    Lalu, SPPG Buaran (mulai 13 Januari), SPPG Jakut (mulai 13 Januari), SPPG Yayasan Assalam Cilacap, Ciracas (mulai 13 Januari), SPPG Yayasan Hasanah Rohman Rohim, Cipayung (mulai 13 Januari), SPPG Yayasan Hasanah Rohman Rohim, Pulo Gadung (mulai 13 Januari), SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam RIFTAH Kebon Jeruk (mulai 13 Januari), SPPG Sagolicious, Gading Kirana, Kelapa Gading (mulai 13 Januari).

    Kemudian, SPPG 1 Warakas (mulai 20 Januari), SPPG Yayasan Tunas Cendekia Sejahtera, Tebet (mulai 20 Januari), serta SPPG Kepulauan Seribu Utara (mulai 30 Januari).

    Sarjoko mengatakan untuk peserta didik, program MBG bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, meningkatkan konsentrasi belajar, serta mendukung kesehatan mereka di berbagai jenjang pendidikan. Program ini tidak hanya memberikan makanan, tetapi juga memperhatikan kualitas dan keberagaman menu, serta dilakukan sosialisasi budaya ’Habiskan Porsi Makanmu’.

    “Kami berkoordinasi intensif dengan semua SPPG yang merupakan kepanjangan tangan dari Badan Gizi Nasional untuk memastikan pelaksanaan MBG di Jakarta berjalan lancar,”  kata Sarjoko.

    Sumber : Antara

  • Pak Tarno Cuma Seminggu Pacari Istri Ke-10 Lalu Ajak Nikah, Dewi Kaget Begitu Dilabrak Istri Tua

    Pak Tarno Cuma Seminggu Pacari Istri Ke-10 Lalu Ajak Nikah, Dewi Kaget Begitu Dilabrak Istri Tua

    TRIBUNJATIM.COM – Kisah cinta Pak Tarno belakangan baru terungkap.

    Hal tersebut setelah Pak Tarno menjadi sorotan karena keadaannya yang memprihatinkan beberapa waktu belakangan.

    Sudah tak laku lagi di layar kaca, Pak Tarno berjualan mainan di depan sekolah hingga berjualan ikan dan terompet.

    Pak Tarno lantas diundang ke berbagai acara televisi dengan membawa sang istri muda.

    Istri kesepuluh Pak Tarno bercerita tentang kisah cinta mereka.

    Dewi, istri kesepuluh pesulap Sutarno atau Pak Tarno, mengungkapkan bagaimana suaminya merayunya hingga setuju untuk menikah.

    Dewi menceritakan awal pertemuan mereka di Bekasi, Jawa Barat, saat ia bekerja di sebuah restoran.

    Pak Tarno mulai mendekatinya dengan candaan hingga akhirnya berpacaran.

    “Pak Tarno sama saya. Awalnya ngefans, bercandaan apa menggoda, menembak saya, ini lah gitu lah. (Terus bilang) ‘mau enggak jadi pacar aku’. Awalnya bercanda, kita jadian, dicium tangannya,” ujar Dewi di daerah Warakas, Jakarta Utara, Senin (30/12/2024), seperti dikutip TribunJatim.com via Kompas.com, Selasa.

    Setelah seminggu berpacaran, Pak Tarno mengajak Dewi menikah.

    Namun, Dewi sempat marah karena ia diajak menikah siri.

    “Awalnya saya keberatan karena siri, maunya nikah negara. Saya berdebat sama kakak kandung, tapi kata Pak Tarno ‘udah kita nikah siri dulu baru nikah negara’. Dia bilang begitu ke kakak kandung saya. Oke kakak saya pun nerima,” kata Dewi.

    Setelah menikah, Dewi berhenti bekerja dan ikut Pak Tarno tinggal di Jakarta Utara.

    Namun, ia tidak tahu bahwa Pak Tarno telah menikah sembilan kali sebelumnya.

    Dewi mengungkapkan bagaimana suaminya, Pak Tarno merayunya hingga setuju untuk menikah. (Kolase KOMPAS.com dan Instagram)

    “Saya kaget dilabrak sama istrinya, Sariyah. Dia ngelabrak saya, saya kaget karena pertama kalinya Pak Tarno nembak saya itu. Dia bilangnya punya istri pramugari,” ujar Dewi.

    “Nah itu dia enggak ada yang urus  makanya dia butuh orang seorang pendamping. Saya enggak tahu kalau ada ibu Sariyah dan istri-istri lainnya dan saya yang kesepuluh,” lanjut Dewi.

    Dewi sempat kecewa karena ia tidak diberitahu sejak awal. Meskipun begitu, Dewi tetap memilih bertahan. 

    “Saya kecewa kenapa enggak ngomong dari awal kalau ada istri yang lain. Ya saya setia sama Pak Tarno itu karena pengorbanan dia untuk dapatin saya,” kata Dewi.

    Ia menilai Pak Tarno bertanggung jawab dan adil terhadap istri-istrinya.

    Menurut Dewi, kesetiaannya pada Pak Tarno tak lepas dari pengorbanan suaminya dalam memenangkan hatinya.

    “Tiap hari datang jauh-jauh dari Jakarta Utara ke Bekasi. Terus tiba- tiba sakit kan, selama jadi suami kan masih sehat, ya dia sangat bertanggung jawab banget sama saya. Sekarang dia sakit, ya saya harus urus dia,” ucap Dewi.

    “Macam dia selalu ngasih uang, ya tanggung jawab suami penuh gitu. Walau dia punya istri lain, tapi ketutup gitu enggak bisa ketahuan, secara adil, ngasih uang ke sini, ke situ, tapi enggak kelihatan,” tutur Dewi.

    Pesulap legendaris Sutarno atau Pak Tarno belakangan menjadi sorotan karena berdagang di depan sekolah dengan kondisi duduk di kursi roda karena mengalami stroke.

    Hal itu memancing berbagai reaksi, dari simpati hingga tudingan miring. Beberapa warganet menuding Pak Tarno menjual kesedihan karena kondisinya tersebut.

    Menanggapi itu, Dewi, istri kesepuluh alias istri muda Pak Tarno, menepis tudingan miring tersebut. Dewi mengatakan, ia tidak pernah memaksa Pak Tarno berjualan.

    “Bukan jual kesedihan, Pak Tarno itu karena dia orangnya enggak betah nganggur (sehingga ngajak jualan),” ujar Dewi di daerah Warakas, Jakarta Utara, Senin (30/12/2024).

    Dewi mengatakan, Pak Tarno lah yang ingin berjualan. Sebab Pak Tarno bosan jika tak ada aktivitas.

    “Dia kan sudah menjelaskan ke seluruh media ‘saya enggak betah, saya mau jualan’. kesedihan itu kayak gimana?” ucap Dewi.

    Dewi mengatakan, ia dan Pak Tarno yang jalan sendiri membeli dagangan tiap sepekan sekali.

    Pesulap Pak Tarno terpaksa jualan meski kondisi tubuhnya tengah sakit. Adapun sosok yang mengajak Pak Tarno jualan adalah istri kedua. (Kolase Kompas.com/Revi C Rantung dan YouTube Melaney Ricardo)

    Dewi juga menepis anggapan bahwa dirinya menikah dengan Pak Tarno karena ingin memorotinya.

    “Iya, ada yang bilang saya menikah dengan Pak Tarno karena hartanya karena itunya. Padahal saya dengan Pak Tarno tinggal di kontrakan, enggak di rumah mewah, makan pun dari hasil jualan mainan,” kata Dewi.

    “Orang kan bilang saya mengeret, enggak tahu Pak Tarno sekaya apa? Saya enggak tahu rumahnya Pak Tarno sebesar apa,” tutur Dewi.

    Dewi diketahui menikah dengan Pak Tarno pada awal tahun 2024. Dewi adalah istri kesepuluh Pak Tarno.

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com