kab/kota: Ungaran

  • Serba Bisa! 5 Aksi Damkar yang Jadi Perhatian, dari Menangkap Maling hingga Tangani Kerasukan

    Serba Bisa! 5 Aksi Damkar yang Jadi Perhatian, dari Menangkap Maling hingga Tangani Kerasukan

    PIKIRAN RAKYAT – Akhir-akhir ini, tindakan tim pemadam kebakaran (damkar) di berbagai wilayah menarik perhatian masyarakat. Pasalnya, Damkar dikenal cepat menangani permasalahan warga.

    Tak jarang warga yang lebih memilih menelpon Damkar alih-alih menghubungi polisi untuk menyelesaikan tindak kriminal seperti maling atau pemalakan.

    Di bawah ini, Pikiran-Rakyat.com merangkum 5 aksi yang dilakukan damkar selama awal tahun 2025 ini, dari menangkap maling hingga menangani kerasukan!

    Aksi Serba Bisa Damkar Selama Awal 2025

    Penangkapan Maling di Kalimantan Tengah

    Pada Sabtu malam, 8 Januari 2022, petugas Damkar menerima laporan tentang seseorang yang mencurigakan di sebuah sekolah di Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Orang tersebut diduga hendak mencuri dengan cara membobol pintu kelas menggunakan palu.

    Petugas segera menuju lokasi dan mendapati pelaku tengah mengambil barang-barang dari dalam sekolah. Saat menyadari kehadiran petugas, pelaku berusaha melarikan diri, namun akhirnya terjebak di area sekolah setelah terjadi aksi kejar-kejaran.

    Setelah ditangkap, petugas Damkar menghubungi Polres Kotawaringin Barat. Polisi kemudian tiba di tempat kejadian untuk membawa pelaku beserta barang bukti berupa palu. Proses penyelidikan lebih lanjut pun segera dilakukan.

    Penyelamatan Percobaan Bunuh Diri di Banyuwangi

    Pada Rabu dini hari, 12 Februari 2025, seorang pemuda berinisial NAA, warga Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, mencoba bunuh diri dengan memanjat sebuah menara setinggi 40 meter di Desa Wringin Agung. Kakak korban segera melapor kepada tim Damkarmat Banyuwangi, yang langsung mengerahkan petugas ke lokasi.

    Dua penyelamat, Ribut Hendri Satria dan M Rifa’i, memanjat menara untuk mendekati NAA. Upaya negosiasi awal sempat mengalami kegagalan karena tekanan mental yang dialami NAA. Namun, dengan pendekatan persuasif, petugas berhasil membangun komunikasi yang lebih akrab.

    Setelah dua jam negosiasi, NAA akhirnya bersedia turun. Proses evakuasi dilakukan dengan tali pengaman untuk memastikan keselamatannya. Kini, NAA telah dikembalikan ke keluarganya dan mendapatkan pendampingan medis.

    Evakuasi Ular Piton di Malang

    Pada Kamis, 20 Februari 2025, seekor ular piton sepanjang satu meter ditemukan di dapur rumah warga di Kelurahan Bakalankrajan, Kota Malang. Pemilik rumah, Kamsi Riyanto, segera menghubungi UPT Damkar Kota Malang untuk meminta bantuan.

    Tiga petugas diterjunkan ke lokasi, menggunakan grab stick dan hook untuk menangkap ular tersebut. Setelah melakukan evakuasi dengan sigap, ular berhasil diamankan tanpa menimbulkan bahaya bagi penghuni rumah.

    Ular tersebut kemudian dibawa ke markas UPT Damkar Kota Malang untuk ditangani lebih lanjut. Keberhasilan ini menunjukkan kesiapan tim Damkar menghadapi situasi darurat yang melibatkan satwa liar.

    Penyelamatan Korban Pemalakan di Semarang

    Di Ungaran, Kabupaten Semarang, seorang korban pemalakan memilih melapor ke petugas Damkar ketimbang polisi. Pelaku utama, MNA (18) dan LF (24), diduga terlibat dalam perampasan ponsel dan uang di sekitar SPBU Taman Unyil.

    Selain kedua pelaku utama, tiga pemuda lain yang membawa senjata tajam juga diamankan. Kelima orang tersebut kemudian diserahkan kepada Polsek Ungaran untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

    Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, menegaskan bahwa tindakan cepat yang diambil mencerminkan komitmen menjaga ketertiban masyarakat di wilayah tersebut.

    Penanganan Wisatawan Kerasukan di Bogor

    Pada Minggu malam, 9 Februari 2025, seorang wisatawan asal Tangerang mengalami kerasukan saat rombongannya melewati Sukasari, Kota Bogor. Mereka sebelumnya berhenti di Cikidang untuk mengenakan jas hujan sebelum melanjutkan perjalanan.

    Setibanya di lampu merah Sukasari, perempuan berinisial AN (20) mulai merasa tidak nyaman. Rombongan berhenti di depan Mako Damkar Sukasari, di mana AN kemudian mengalami kerasukan. Dua rekannya meminta bantuan kepada petugas Damkar setempat.

    Petugas memberikan pertolongan dengan membacakan doa-doa dan memijat bagian kepala, tangan, dan kaki. Setelah kondisinya membaik, AN melanjutkan perjalanan pulang ke Tangerang bersama rombongannya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Potret 4 Tabung Raksasa Tiba di Banyumas Jateng

    Potret 4 Tabung Raksasa Tiba di Banyumas Jateng

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Inilah potret tabung raksasa yang sudah tiba di Banyumas, Jawa Tengah. 

    Tabung raksasa autoclave atau warga menamainya sebagai truk pipa transformer sampai di wilayah Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Kamis (20/2/2025).

    Tabung autoclave adalah alat yang digunakan untuk proses sterilisasi serta pengerasan material dengan memanfaatkan tekanan dan suhu tinggi.

    Ada sebanyak 12 tabung raksasa yang diangkut dari Semarang dan akan menuju ke Kabupaten Banjarnegara.

    PARKIR BERBARIS – Empat truk pengangkut mesin autoclave atau oven pembuat bata ringan (hebel) berbaris parkir di tepi ruas Tol Semarang-Solo, tepatnya di depan Rest Area KM429A Ungaran, Kabupaten Semarang pada Jumat (14/2/2025) sore. Truk tersebut membawa mesin tersebut Kota Semarang menuju Kabupaten Banjarnegara. (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV) (TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)

    Dari 12 truk tabung raksasa dibagi menjadi 3 kelompok.

    Pipa yang panjangnya mencapai 40 meter itu berangkat sejak Minggu (16/2/2025) malam sejak muali berangkat dari Semarang.

    “Hampir tiap pemberhentian jadi tempat wisata dan ramai seperti ini,” kata Sopir truk, Raihan (40) kepada tribunjateng.com.

    Menurutnya sepanjang perjalanan berjalan dengan lancar, dan mengalami kesulitan saat melewati tikungan tajam.

    Truk biasanya berangkat pada malam hari pukul 22.00 WIB dan berhenti pukul 03.00 WIB pagi.

    Rute perjalanannya dimulai dari Semarang, melewati Kebumen lewat Gombong dan Banyumas.

    Rencana malem nanti, atau waktu subuh pipa-pipa itu sudah sampai di Banjarnegara.

    “Sudah biasa bawa pipa-pipa segede ini.

    Saat di tanjakan Krumput Banyumas susah juga, jalannya susah karena tikungan tajam dan kontur tanahnya,” imbuhnya.

    TABUNG RAKSASA – Truk Ball Mill, Truk pengangkut Tabung Raksasa Ball Mill. Tabung Raksasa Ball Mill asal China sedang diangkut menuju Banjarnegara untuk keperluan pengeringan batu bata di Purwonegoro Banjarnegara.  (Facebook/ Johanes Christiono )

    Salah satu warga Krumput, Banjarnegara, Tika (50) mengatakan sengaja melihat langsung pipa-pipa raksasa itu.

    “Saya juga pengin tahu itu apa aslinya, ternyata pipa karena penasaran.

    Saya heran, kaget lucu dan foto-foto saja karena lihat segede ini, warga bilang kaya transformer apa gitu,” ungkapnya.

    Sebagai gambaran tabung ini memiliki peran penting dalam berbagai industri, mulai dari medis hingga konstruksi.

    Dalam skala industri, autoclave memiliki dimensi besar untuk menampung material dalam jumlah besar. (jti)

     

  • Soal Larangan Retret Megawati, Ngesti: Kalau Diizinkan Berangkat
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Februari 2025

    Soal Larangan Retret Megawati, Ngesti: Kalau Diizinkan Berangkat Regional 21 Februari 2025

    Soal Larangan Retret Megawati, Ngesti: Kalau Diizinkan Berangkat
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com
    – Bupati Semarang
    Ngesti Nugraha
    tak menjawab tegas saat ditanya mengenai kehadirannya dalam acara retret kepala daerah yang rencananya dilaksanakan di Magelang pada 21-28 Februari 2025.
    “Mengenai surat instruksi tersebut, tadi malam kami sudah menerimanya. Terkait sikap atas adanya surat tersebut, saat ini kami akan melihat perkembangan lebih lanjut,” ujar Ngesti yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Semarang, Jumat (21/2/2025).
    Ngesti mengungkapkan dirinya dalam posisi
    ready on call
    .
    “Kalau diizinkan berangkat, kami akan segera berangkat. Intinya menunggu perkembangan,” kata dia.


    Tangkapan layar surat instruksi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri usai Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto ditahan KPK.
    Seperti diketahui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengintruksikan kadernya yang menjadi kepala daerah untuk menunda keikutsertaan dalam acara tersebut.
    Penundaan itu berdasarkan instruksi Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri melalui surat nomor 7295/IN/DPP/II/2025 yang terbit pada 20 Februari 2025 malam sebagai respons atas penahanan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto oleh KPK.
    Dalam surat tersebut, Megawati meminta para kepala daerah PDI-P yang sudah dalam perjalanan menuju Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut.
    “Sekiranya telah dalam perjalanan menuju Kota Magelang untuk berhenti dan menunggu arahan lebih lanjut dari Ketua Umum,” tulis Megawati dalam suratnya.
    Selain itu, Megawati juga menegaskan bahwa seluruh komando partai berada dalam kendalinya.
    “Tetap berada dalam komunikasi aktif dan
    stand by commander call
    ,” tulis lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dampak Pelantikan Kepala Daerah Baru, Omzet Toko Bunga di Semarang Meroket
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 Februari 2025

    Dampak Pelantikan Kepala Daerah Baru, Omzet Toko Bunga di Semarang Meroket Regional 20 Februari 2025

    Dampak Pelantikan Kepala Daerah Baru, Omzet Toko Bunga di Semarang Meroket
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Ratusan
    karangan bunga
    ucapan selamat pelantikan untuk pemimpin baru
    Jawa Tengah
    , Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, berjejer di sepanjang Jalan Pahlawan hingga belakang Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (19/2/2025).
    Lonjakan pesanan
    karangan bunga ini membuat pengusaha bunga di Kota Semarang kebanjiran orderan, baik dari dalam maupun luar kota.
    Pengiriman karangan bunga telah dilakukan sejak Selasa (18/2/2025) malam dan masih berlangsung hingga Kamis (20/2/2025) siang.
    Salah satu kurir dari Toko Azzahra Florist, Rohman, mengungkapkan bahwa dirinya lembur untuk mengantarkan karangan bunga dan belum tidur sejak semalam.
    “Perkiraan ini pesanan naik 90 persen. Ini saya belum tidur dari semalem ngantar bunga sampai Ungaran, total 30 lebih ada. Kirim dari tanggal 18 malem itu gantian shift sama yang lain, kalau saya dari kemarin siang,” ujar Rohman saat ditemui di samping Kantor Gubernur Jateng.
    Pemilik Kios Bunga Aneka Sari, Agung Budiyanto, juga merasakan dampak positif dari pelantikan ini.
    Ia mengaku bersyukur karena orderannya meningkat hingga 200 persen, dengan total 275 pesanan karangan bunga untuk pelantikan gubernur, wakil gubernur, serta wali kota dan wakil wali kota Semarang.
    “Ada 275 untuk orderan kali ini (pelantikan), kalau hari-hari biasa paling puluhan. Kita biasa mengandalkan ucapan duka cita sama pas weekend paling banyak wedding,” kata Agung.

    Ia mencatat bahwa pesanan mulai berdatangan sejak Senin, 17 Februari 2025, dengan mayoritas berasal dari instansi.
    Pengiriman serentak dilakukan mulai tanggal 19 Februari 2025.
    Untuk memenuhi
    lonjakan pesanan
    , Agung menambah enam karyawan.
    Toko Manunggal Florist di Jalan Dr Sutomo juga mengalami lonjakan permintaan, dengan penjualan meningkat lebih dari 50 persen.
    Pesanan mulai diterima H-1 sebelum pelantikan.
    “Pesannya udah masuk seminggu yang lalu, mayoritas pelantikan untuk wali kota Semarang kebanyakan orderan dari kecamatan, juga ada perusahaan,” ujar Ita, salah satu karyawan toko tersebut.
    Meskipun toko berukuran kecil, mereka berhasil mendapatkan lebih dari 100 pesanan.
    Satu karangan bunga dengan ukuran standar dijual seharga Rp 400 ribu, namun harga dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
    Kegiatan pelantikan yang dihadiri oleh banyak pejabat dan masyarakat ini menjadi momentum bagi para pengusaha bunga untuk meningkatkan penjualan mereka, menciptakan suasana meriah di Kota Semarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BREAKING NEWS ODGJ Mengamuk Sambil Bawa Pisau Meresahkan Warga Sembungan Kabupaten Semarang

    BREAKING NEWS ODGJ Mengamuk Sambil Bawa Pisau Meresahkan Warga Sembungan Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Geger orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang mengamuk sambil membawa pisau. di Jalan Kartini, Sembungan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

    Insiden tersebut terjadi pada Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 14.00 WIB hingga membuat resah warga sekitar.

    Rayuan polisi untuk membuang senjata tajam itu pun tidak membuahkan hasil justru membuat semakin mengamuk hingga akhirnya situasi bisa terkendali.

    Kapolsek Ungaran, Kompol Giri Narwanto, menjelaskan pria yang diperkirakan berusia 30 tahunan tersebut mengamuk setelah menerima laporan dari seorang penjual gorengan. 

    “Berdasar laporan dari penjual gorengan, saat itu ia merasa takut karena ada ODGJ yang membawa pisau dapur, kemudian menelpon Bhabinkamtibmas dan dilanjutkan ke anggota yang piket,” ujarnya dalam keterangan tertulis. 

    Awalnya, anggota Polsek Ungaran bersama warga berusaha membujuk ODGJ tersebut untuk membuang pisau yang dibawanya.

    Namun, upaya tersebut gagal karena ODGJ justru semakin mengamuk.

    Dalam situasi tersebut, personel polsek dan warga yang hadir segera mengambil tindakan untuk mengamankan situasi. 

    Mijan (58), penjual gorengan yang melaporkan kejadian ini, mengungkapkan bahwa ia tidak curiga terhadap ODGJ tersebut pada awalnya.

    “Tadinya saya biasa saja dan dia hanya lewat, tapi selang beberapa waktu kembali lagi sambil membawa pisau. Langsung saya lari lapor ke Bhabinkamtibmas,” jelasnya.

    Dari informasi yang diperoleh, ODGJ tersebut tidak menetap dan sering kali tidur di rumah kosong milik warga.

    Saat ini, ODGJ tersebut telah dibawa ke Yayasan Sosial KERAMAS di Ungaran Barat untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut. (*)

     

  • Audiensi dengan Kapolres Semarang AKBP Ratna, DPD GERAM Jateng Tegaskan Komitmen Cegah Narkoba

    Audiensi dengan Kapolres Semarang AKBP Ratna, DPD GERAM Jateng Tegaskan Komitmen Cegah Narkoba

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Yayasan DPD GERAM Jateng menegaskan langkahnya untuk membantu pemerintah, terutama Polri dan BNN dalam mencegah penyebaran narkoba di Jawa Tengah, termasuk di Kabupaten Semarang.

    Hal itu terlihat saat para pengurus yayasan DPD GERAM Jateng menyambangi Mapolres Semarang, Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Selasa (18/2/2025).

    Kedatangan mereka untuk melakukan audiensi dengan Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy beserta jajaran dari Satresnarkoba Polres Semarang.

    Tampak hadir Ketua DPD GERAM Jateng, Havid Sungkar didampingi Humas DPD GERAM Jateng, Yessica, serta Kabidhumas DPC GERAM Kabupaten Semarang, Bagus Mulanarmansyah dalam pertemuan tersebut.

    Havid mengatakan bahwa pihaknya juga berkenalan dengan AKBP Ratna yang baru saja menjabat sebagai Kapolres Semarang.

    Menurut dia, dari hasil audiensi, pihak Polres Semarang mendukung penuh langkah pencegahan narkoba dari DPD GERAM Jateng.

    “Kami berkomitmen melakukan tindakan preventif agar Kabupaten Semarang bebas dari narkoba.

    Satu di antaranya sejalan dengan pihak kepolisian, yakni memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada pelajar tingkat SD hingga SMA, bahkan perguruan tinggi, serta ke rutan se-Jawa Tengah,” kata Havid.

    Havid berpendapat, narkoba merupakan satu di antara sumber berbagai kenakalan remaja meliputi tawuran, balap liar, pembegalan dengan senjata tajam, dan lain sebagainya.

    Sehingga upaya pencegahan penggunaan narkoba pada remaja bisa dilakukan sedini mungkin.

    “Kalau kami lebih banyak di preventif karena lebih penting.

    Jika pemberantasan saja, maka pengguna dan pengedar narkoba akan tetap ganti orang karena supply and demand-nya ada,” imbuh Havid.

    Sementara itu, AKBP Ratna mengapresiasi kepedulian dari pihak DPD GERAM Jateng dan masyarakat terhadap bahaya narkoba.

    Menurut Kapolres, generasi muda menjadi sasaran edukasi pencegahan narkoba agar paham dampak negatifnya serta tidak mudah terbujuk.

    “Kami mendukung dan kami juga akan berkolaborasi untuk memberikan sosialisasi kepada anak-anak sekolah.

    Kami saat ini sedang concern secara serentak memberikan edukasi terkait narkoba, tawuran, geng bersenjata tajam maupun balap liar,” ungkap AKBP Ratna.

    Selain tindakan preventif, lanjut dia, pihak Polres Semarang juga aktif dalam melakukan patroli pencegahan potensi tindak pidana narkoba maupun kriminal.

    Kapolres menambahkan, para personelnya sudah memetakan dan mengidentifikasi titik-titik dan waktu-waktu di mana terjadi potensi kenakalan remaja.

    “Kadang anak-anak itu tempatnya pindah-pindah, kami juga mengharapkan peran serta dari masyarakat jika mengetahui atau kegiatan yang sifatnya negatif bisa segera info ke kami.

    Kami sudah identifikasi dan patroli sesuai jamnya mereka, seperti di JLA (Jalan Lingkar Ambarawa) setiap pukul 04.00 dan 20.00 WIB, petugas kami akan patroli keliling,” pungkas AKBP Ratna. (*)

     

  • Damkar Serba Bisa: Jago Padamkan Api Cemburu Cekcok Pasutri Lebak hingga Tangkap Pemalak di Semarang – Halaman all

    Damkar Serba Bisa: Jago Padamkan Api Cemburu Cekcok Pasutri Lebak hingga Tangkap Pemalak di Semarang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kantor polisi kini tak lagi jadi tempat mengadu warga ketika dirundung masalah.

    Belakangan kantor-kantor pemadam kebakaran malah dibanjiri beragam laporan masyarakat.

    Seperti yang terjadi baru-baru ini di Lebak, Banten.

    Tidak lapor polisi, seorang istri korban KDRT suami pilih mengadu ke Damkar, masalah pun langsung diselesaikan.

    Sementara itu di Kabupaten Semarang, anggota Damkar turut menuntaskan masalah pemalakan hingga mengamankan gangster.

    Sebelum-sebelumnya, viral Dinas Pemadam Kebakaran tak hanya berhadapan dengan si jago merah.

    Para pemadam juga harus melakukan misi penyelamatan atau evakuasi yang unik-unik dari warga.

    Di antaranya laporan seorang perempuan yang panik ketika tindik (piercing) di hidungnya tersangkut di kursi.

    Insiden ini terjadi pada Jumat (10/1/2025) di Bandung, Jawa Barat.

    Ada juga Damkar di Pekanbaru mendapatkan permintaan warga yang tidak biasa.

    Seorang ibu yang baru pindah ke rumah kontrakan meminta petugas Damkar untuk menangkap setan.

    Permintaan ini sempat membuat petugas syok namun tetap ditanggapi serius oleh Kepala Seksi Rescue Damkar Pekanbaru, Hendro Putra Gautama.

    Kisah unik lainnya dari Damkar, diminta ambil rapor.

    Seorang pelajar di Kabupaten Semarang direct message (DM) instagram @satpolppdamkarkabsemarang untuk meminta mengambilkan rapor.

    Pasalnya, si pelajar ternyata takut jika ayahnya yang mengambil nanti dimarahi sehingga meminta petugas damkar mengambilnya.

     

    Tak hanya Padamkan Si Jago Merah, Damkar Juga Jago Padamkan Api Cemburu Cekcok Pasutri di Lebak

    Seorang wanita korban KDRT di Lebak, Banten tidak melapor ke polisi setelah dipukul oleh suaminya.

    Ia justru melapor ke kantor pemadam kebakaran.

    Uniknya, laporannya ditangani langsung dengan mempertemukan pasangan suami istri tersebut.

    Tugas Pemadam Kebakaran (Damkar) bukan hanya memadamkan api memang sudah banyak diketahui.

    Mereka kadang mengevakuasi hewan, orang, atau bahkan kecelakaan konyol seperti kepala terjepit kursi atau melepas ring di kemaluan.

    Namun di Kabupaten Lebak, Banten, Damkar kini merambah tugas baru.

    Bukan untuk memadamkan api, melainkan untuk melarai pasangan suami istri yang cekcok.

    DAMKAR SELESAIKAN MASALAH – Petugas Damkar sedang menyelesaikan masalah KDRT yang dilaporkan seorang wanita. Petugas Damkar Lebak memediasi pasangan suami istri yang cekcok, Sabtu (15/2/2025)

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (15/2/2025) malam, ketika markas Damkar Lebak di Rangkasbitung didatangi seorang perempuan yang mengaku menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya sendiri. 

    Korban mengaku dipukul di lokasi tempat dia berjualan di depan Gedung DPRD Lebak.

    “Ibu tersebut datang ke markas, minta tolong untuk dibantu karena sudah dipukul oleh suaminya sendiri,” kata Rian, petugas Damkar Lebak yang menerima laporan tersebut saat dikonfirmasi oleh wartawan, Minggu (16/2/2025).

    Damkar yang sedang piket kemudian menyanggupi permintaan ibu tersebut untuk menasihati suaminya agar tidak melakukan tindakan KDRT lagi.

    Saat suaminya didatangkan ke markas Damkar, diketahui bahwa penyebab cekcok itu karena suaminya terbakar api cemburu.

    “Suaminya yang dilaporkan memukul istrinya tersebut ternyata cemburu oleh istrinya yang dekat dengan lelaki lain sehingga terjadi keributan,” jelas Rian.

    Di markas Damkar, keduanya kemudian dimediasi oleh petugas dan dinasihati agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.

    “Anggota Damkar mencoba untuk menenangkan keduanya dan suami istri tersebut diimbau agar tidak membuat keributan di tempat umum dan menyelesaikan masalahnya di rumah,” ucap dia. (*)

     

    Damkar di Semarang Turun Tangan Tuntaskan Aksi Pemalakan hingga Tangkap Gangster

    Anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Semarang berhasil mengamankan dua pemuda pelaku pemalakan serta tiga pemuda yang diduga anggota gangster dalam sebuah operasi pada Minggu (9/2/2025) malam.

    Penangkapan ini bermula dari laporan seorang penjual nasi goreng, yang menyebut terjadi aksi pengeroyokan terhadap dua pemuda di dekat Kantor DP3AKB Kabupaten Semarang, Jalan Kisarino Mangunpranoto.

    Menanggapi laporan tersebut, Tim Quick Response System (QRS) Satpol PP Kabupaten Semarang segera bergerak ke lokasi kejadian dan menemukan bahwa dua korban pengeroyokan tersebut sebenarnya merupakan pelaku pemalakan.

    “Setelah kami amankan, diketahui bahwa kedua pemuda tersebut diduga melakukan pemalakan sebelumnya,” ujar Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, Rabu (12/2/2025), dikutip dari Tribun Jateng.

    Menurut data dari Satpol PP Kabupaten Semarang, dua pelaku pemalakan yang berhasil diamankan adalah, M. Nur Abdilah (18), Lutfi Fahril (24).

    Keduanya merupakan warga Kota Semarang dan diduga telah meminta uang serta ponsel dari seorang warga di dekat SPBU Taman Unyil.

    Korban yang dipalak kemudian segera menghubungi kakaknya. 

    Mendengar kabar tersebut, sang kakak datang ke lokasi dan melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku, yang akhirnya berujung pada pengeroyokan di tempat kejadian.

    Setelah insiden tersebut, anggota Damkar dan Satpol PP turun tangan mengamankan para pelaku, lalu membawa mereka ke kantor Damkar sebelum akhirnya menyerahkannya ke Polres Ungaran menggunakan truk Satpol PP.

    Selain menangkap dua pelaku pemalakan, petugas juga mengamankan tiga pemuda lain yang dicurigai sebagai anggota gangster.

    Ketiga pemuda tersebut adalah RA (15) – Pelajar SMP Negeri di Ungaran, AMH (15) – Pelajar SMP Negeri di Ungaran, Ridwan Kurnia Aji (24) – Warga Pudakpayung.

    Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari mereka, ketiganya diduga akan melakukan tawuran di daerah Mranggen, Kabupaten Demak, namun gagal karena kehabisan bensin dalam perjalanan.

    Petugas langsung mengamankan mereka dan membawa ke Polres Ungaran untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Peristiwa ini menjadi perhatian setelah diunggah ke akun Instagram resmi @satpolppdamkarkabsemarang.

    Dalam unggahan tersebut, terlihat kelima pemuda duduk di lantai dengan kepala tertunduk, dijaga oleh petugas Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang.

    Kini, kasus ini masih ditangani oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.

     

    Pelajar di Semarang Minta Petugas Damkar Ambilkan Buku Rapor

    Seorang pelajar di Kabupaten Semarang direct message (DM) instagram @satpolppdamkarkabsemarang untuk meminta mengambilkan rapor.

    Pasalnya, si pelajar ternyata takut jika ayahnya yang mengambil nanti dimarahi sehingga meminta petugas damkar mengambilnya.

    “Permisi pak/bu damkar, selamat pagi, maaf mengganggu waktunya, maaf bu/pak apakah saya boleh meminta tolong untuk mengambil raport saya di sekolah besok jumat, karena saya takut ayah saya ambil nanti di marahin? terimakasih,” tulisnya.

    Admin di akun tersebut pun membaca pesan ini dan langsung membuat postingan jawaban.

    “Ga gini juga konsepnya dek ????”

    @damkarkab.semarang @infokejadianungaran @kabarungaran @ungaran_update @portalsemarang @portal.jateng @zonasalatiga @ambarawa_terkini @diskominfosemarangkab @officialinewstv @folkative @folkshitt @dagelan

    Warganet ramai-ramai memberikan komentar : 

    penjatoe : Damkar melayani & mangayomi. Bersama rakyat damkar hebat

    smg_repostt : Ojo di bully cah. Mentalitas anak skrg gampang down. Kene kene dek, ben di jipuke team ngadimin.. Silahkan DM kami dek (Jangan dibullu. Mentalitas anak sekarang mudah down. Sini-sini nak, biar diambilkan tim admin.. Silakan DM kami)

    fianyagami : Tugas Damkar lebih dari pada itu, damkar ni penyelamat. Kucing atas pohon, kerbau masuk parit, kuda terlepas, ular dalam rumah, semua kami selamatkan.
    2 hari78 sukaBalas 

    nana_yy99 : Se dekat itu damkar di hati masyarakat

    ayambbakarmaduu : saluutt, dia masih kecil dan bisa dilihat dari ketikannya dia punya atitude yang baik. semoga kedepannya adek ini bisa menjadi penerus dengan atitude sopan karena jaman skrg minim sekali saya lihat anak yang memiliki sopan santun (bukan berarti semua anak tidak sopan tetapi sebagian) ????????

    izall_adl2 : tapi dee sopan lo????..

    reza_ch15 : Saiki Sitik2 lapor damkar ????. Jaya selalu Damkar ????

    virgohapsari : Wkwkwkkw…mgkn nilai raport e kebakaran Kabeh minnn…????????????????jdi butuh jasa damkar utk memadamkan..????????

     

    Dikira Bisa Melakukan Apa Saja 

    Menurut penuturan admin, pelajar ini kemungkinan besar mengira jika petugas damkar bisa melakukan apa saja.

    Sebab, selama ini, petugas damkar juga terlibat dalam aksi penyelamatan hewan liar seperti kucing, evakuasi sarang tawon, evakuasi ulat dan monyet, hingga pengambilan kunci kedaraan maupun earphone di dalam gorong-gorong.

    “Mungkin karna adek tersebut sering liat postingan damkar yang diketahui bisa apa aja,” kata admin kepada TribunJakarta.com, Kamis (20/6/2024).

    Dari situ, admin menjelaskan jika tak bisa membantu mengambilkan rapor.

    Menurut penuturan admin, pelajar ini kemungkinan besar mengira jika petugas damkar bisa melakukan apa saja.

    Sehingga tak ada komunikasi lebih lanjut menganai asal usul pelajar ini.

    “Kelanjutannya hanya kami memperjelas bahwa itu bukan tugas pokok damkar kak. Tetap orang tua atau walinya yang harus mengambil demi progress yang lebih baik untuk pelapor,” pungkasnya

     

    Damkar Tangkap dan Evakuasi Hantu 

    Tim pemadam kebakaran (Damkar) di Pekanbaru mendapatkan permintaan warga yang tidak biasa.

    Seorang ibu yang baru pindah ke rumah kontrakan meminta petugas Damkar untuk menangkap setan.

    Permintaan ini sempat membuat petugas syok namun tetap ditanggapi serius oleh Kepala Seksi Rescue Damkar Pekanbaru, Hendro Putra Gautama.

    Bagaimana cerita lengkapnya? 

    Dalam pengalaman sehari-hari, petugas Damkar biasa menerima laporan yang cukup bervariasi.

    Selain ada yang melapor melalui telepon, ada juga warga yang datang langsung ke kantor Damkar, yang terletak di Jalan Cempaka, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. 

    “Tiap hari ada laporan masuk, lima sampai enam laporan. Laporannya itu macam-macam. Selain kejadian kebakaran, ada yang minta membantu evakuasi ular, sarang lebah, sarang tawon, kucing terjebak di loteng, cincin masuk toilet pun kami diminta untuk mengambilnya,” kata Hendro saat berbincang, Minggu (19/1/2025), dikutip dari Tribun Jabar, seperti dilansir TribunJatim.com, Senin.

    Namun, pernah juga ada laporan dari ibu dan meminta sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. 

    “Dia meminta tolong kepada petugas Damkar agar menangkap setan yang ada di rumahnya,” ujar Hendro, saat berbincang dengan Tribun Jatim.

    Meskipun terdengar aneh, laporan tersebut tidak ditolak.

    Hendro menjelaskan bahwa ada anggota tim mereka, Rahmat,yang memiliki kemampuan khusus untuk mengusir makhluk tidak kasat mata.

    “Ada satu anggota kami bernama Rahmat yang bisa mengusir makhluk halus.

    Dia memang punya kemampuan untuk melihat makhluk halus,” jelasnya.

    Malam itu juga, Rahmat beserta anggota lainnya berangkat ke rumah ibu tersebut.

    Proses pengusiran setan berlangsung cukup lama, bahkan hingga pukul dua dini hari.

    “Rahmat memindahkan setan ke pohon. Suasana di lokasi bikin merinding,” tambah Hendro.

    Setelah selesai melakukan pengusiran, Hendro mengungkapkan bahwa anggota tim tidak membuat laporan seperti biasanya.

    “Enggak ada laporannya kami buat. Lagi pula, gimana mau bikin laporan yang dievakuasi tak tampak,” ujarnya sambil tertawa.

    Hendro menegaskan bahwa setiap laporan yang masuk ke Damkar Pekanbaru akan ditindaklanjuti dengan serius.

    “Tim Rescue selalu siap membantu kesulitan masyarakat meski nyawa menjadi taruhannya. Kami selalu siap membantu masyarakat,” ucapnya.

    Kasus permintaan untuk menangkap setan ini menunjukkan betapa beragamnya tugas yang dihadapi oleh petugas Damkar.

    Dari situasi yang wajar hingga yang di luar nalar, mereka tetap siap membantu masyarakat dengan sepenuh hati.

    Keberadaan anggota yang memiliki kemampuan khusus juga memberikan harapan baru bagi mereka yang merasa terancam oleh hal-hal gaib. (tribun network/thf/TribunJateng.com/TribunJambi.com/Tribunnews.com)

     

  • Pacuan Kuda Tegalwaton Didorong Jadi Sport Tourism

    Pacuan Kuda Tegalwaton Didorong Jadi Sport Tourism

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Ribuan orang memadati area penonton Gelanggang Pacuan Kuda di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (16/2). Mereka menyaksikan 162 ekor kuda bersama jokinya yang bersaing dalam kejuaraan pacuan kuda The Race of Rising Stars Jateng Derby 2025.
    Tampak para pengunjung memenuhi area tribun, tepi lintasan atau trek pacu dan kios-kios UMKM sejak pagi hingga sore hari. Terik panas matahari yang menyinari seluruh area sirkuit tak membuat semangat penonton surut. Kemeriahan semakin terasa dari sorakan penonton ketika para joki dan kuda-kudanya berpacu mengitari lintasan.
    Seorang pengunjung, Delima Putri (29), mengatakan, kecintaannya terhadap pacuan kuda membuat dirinya datang jauh-jauh dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ke gelanggang pacuan kuda di Tegalwaton.
    “Seru aja, meskipun panas, tetap dibikin seru. Kebetulan kuda-kuda yang saya jagokan di hampir semua kelas menang terus,” ungkap dia sembari tampak ceria.
    Delima menambahkan, dirinya selalu mengikuti perlombaan pacuan kuda di mana pun digelar.
    Selain di Tegalwaton, dia juga pernah menyaksikan keseruan balap kuda tersebut di Pangandaran serta Bantul, DI Yogyakarta. Tak hanya menonton, lanjut Delima, dia juga mengaku hobi berkuda.
    “Meski tidak punya kuda, tapi suka berkuda, kemarin di Dago, Bandung,” imbuh dia.
    Delima berharap, perhelatan pacuan kuda di Indonesia bisa semakin diminati penonton dan perlombaan yang digelar semakin seru.
    Gelaran Jateng Derby 2025 yang dilaksanakan oleh Sarga.co dan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) tersebut diikuti oleh 18 kelas peserta.
    VP Marketing & Operation Sarga.co, Kevin Jonathan Van Houten, menyebutkan, kegiatan tersebut telah dihadiri oleh lebih dari 5.000 orang.
    “Pasti bertambah lagi sampai sore hari karena antusiasme masyarakat sangat bagus. Cuaca mendukung, cerah, serta kuda-kudanya sehat dan dalam kondisi performa maksimal,” kata Kevin.
    Dia mengatakan, pihaknya juga melibatkan para pelaku UMKM untuk turut meramaikan sekitar arena pacuan kuda. Menurut Kevin, pihaknya terus berupaya mengemas dunia pacuan kuda untuk lebih besar lagi serta mengangkat para joki profesional.
    Sementara itu, Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, menambahkan, pacuan kuda tersebut nantinya bisa menjadi olahraga yang dikombinasikan dengan sektor pariwisata atau sport tourism. Pasalnya, segmen penonton yang datang tak hanya pria dewasa, namun juga berbagai kalangan meliputi, remaja, anak-anak, serta satu keluarga.
    “Ditambah lagi kelebihan Tegalwaton adalah pemandangannya yang luar biasa indah, misalnya Gunung Merbabu serta perbukitan. Kami bisa bekerja sama lebih lanjut dengan Pordasi maupun pihak desa untuk menjadikan ini sebagai salah satu ikon destinasi olahraga dan wisata,” kata Aryo.
    Sebagai informasi, dalam kelas tertinggi Jateng Derby 2025, pemenangnya akan mendapatkan hadiah Rp100 juta.
    Dalam kelas tersebut, terdapat tiga pertandingan dengan jarak tempuh 1.600 meter yang diikuti Kelas 3 Tahun Derby Divisi II, Kelas C, dan Kelas 3 Tahun Derby Divisi I.
    Acara tersebut juga dimeriahkan oleh hiburan, apresiasi untuk para joki, serta festival musik. (*)

     

  • Pacuan Kuda Tegalwaton Didorong Jadi Sport Tourism

    Jateng Derby 2025: Lebih dari Sekadar Pacuan Kuda, Jadi Ajang Wisata dan Hiburan Ribuan Penonton

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Ribuan orang memadati area penonton Gelanggang Pacuan Kuda di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (16/2/2025).

    Mereka menyaksikan 162 ekor kuda bersama jokinya yang bersaing dalam kejuaraan pacuan kuda The Race of Rising Stars Jateng Derby 2025.

    Tampak para pengunjung memenuhi area tribun, tepi lintasan atau trek pacu dan kios-kios UMKM sejak pagi hingga sore hari.

    Terik panas matahari yang menyinari seluruh area sirkuit tak membuat semangat penonton surut.

    Kemeriahan semakin terasa dari sorakan penonton ketika para joki dan kuda-kudanya berpacu mengitari lintasan.

    ADU CEPAT – Para joki dan kudanya beradu cepat di lintasan Gelanggang Pacuan Kuda dalam kejuaraan Jateng Derby 2025 di Desa Tegalwaton, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Minggu (16/2/2025).

    Seorang pengunjung, Delima Putri (29) mengatakan bahwa kecintaannya terhadap dunia pacuan kuda membuat dirinya datang jauh-jauh dari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat ke gelanggang pacuan kuda di Tegalwaton.

    “Seru aja, meskipun panas tetap dibikin seru.

    Kebetulan kuda-kuda yang saya jagokan di hampir semua kelas menang terus,” ungkap dia sembari tampak ceria.

    Delima menambahkan, dirinya selalu mengikuti perlombaan pacuan kuda di mana pun digelar.

    Selain di Tegalwaton, dia juga pernah menyaksikan keseruan balap kuda tersebut di Pangandaran serta Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

    Tak hanya menonton, lanjut Delima, dia juga mengaku hobi berkuda.

    “Meski tidak punya kuda, tapi suka berkuda, kemarin di Dago, Bandung,” imbuh dia.

    Delima berharap, perhelatan pacuan kuda di Indonesia bisa semakin diminati penonton dan perlombaan yang digelar semakin seru.

    Gelaran Jateng Derby 2025 yang dilaksanakan oleh Sarga.co dan Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) tersebut diikuti oleh 18 kelas peserta.

    VP Marketing & Operation Sarga.co, Kevin Jonathan Van Houten menyebutkan bahwa kegiatan tersebut telah dihadiri oleh lebih dari 5.000 orang.

    “Pasti bertambah lagi sampai sore hari karena antusiasme masyarakat sangat bagus.

    Cuaca mendukung, cerah, serta kuda-kudanya sehat dan dalam kondisi performa maksimal,” kata Kevin.

    Dia mengatakan, pihaknya juga melibatkan para pelaku UMKM untuk turut meramaikan sekitar arena pacuan kuda.

    Menurut Kevin, pihaknya terus berupaya mengemas dunia pacuan kuda untuk lebih besar lagi serta mengangkat para joki profesional.

    Sementara itu, Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo menambahkan, pacuan kuda tersebut nantinya bisa menjadi olahraga yang dikombinasikan dengan sektor pariwisata atau sport tourism.

    Pasalnya, segmen penonton yang datang tak hanya pria dewasa, namun juga berbagai kalangan meliputi, remaja, anak-anak, serta satu keluarga.

    “Ditambah lagi kelebihan Tegalwaton adalah pemandangannya yang luar biasa indah, misalnya Gunung Merbabu serta perbukitan.

    Kami bisa bekerjasama lebih lanjut dengan Pordasi maupun pihak desa untuk menjadikan ini sebagai salah satu ikon destinasi olahraga dan wisata,” kata Aryo.

    Sebagai informasi, dalam kelas tertinggi Jateng Derby 2025, pemenangnya akan mendapatkan hadiah Rp100 juta.

    Dalam kelas tersebut, terdapat tiga pertandingan dengan jarak tempuh 1.600 meter yang diikuti Kelas 3 Tahun Derby Divisi II, Kelas C, dan Kelas 3 Tahun Derby Divisi I.

    Acara tersebut juga dimeriahkan oleh hiburan, apresiasi untuk para joki, serta festival musik. (*)

  • Denny Butuh Waktu 45 Menit Lepas Ban Mobil Incarannya, 2 Bulan 7 Kali Beraksi, Ditangkap di Kendal

    Denny Butuh Waktu 45 Menit Lepas Ban Mobil Incarannya, 2 Bulan 7 Kali Beraksi, Ditangkap di Kendal

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Cuma butuh waktu sekira 45 menit, Denny Zain Iman Saputra (32) ini untuk melepas ban mobil yang menjadi targetnya.

    Dari pengakuannya, maling spesialis ban mobil ini telah beraksi di Kota Semarang,  Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang.

    Denny sudah beraksi sebanyak tujuh kali dalam dua bulan terakhir ini.  

    Selama melakukan aksinya, warga Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang ini memperoleh keuntungan Rp16 juta.

    “Saya beraksi sendiri di tujuh lokasi dalam kurun waktu 2 bulan.”

    “Ban mobil hasil curian saya jual di Jalan Hasanudin Semarang.”

    “Satu set ban Rp2 juta,” beber Denny, Jumat (14/2/2025).

    Dalam setiap beraksi, Denny hanya berbekal dongkrak, kunci kendaraan untuk melepas ban, dan batako untuk mengganjal kendaraan.

    Tersangka mengaku, membutuhkan waktu setidaknya 45 menit hingga satu jam untuk melepas satu set ban mobil.

    Dia selama beraksi hanya gagal satu kali karena ada warga yang melintas.

    Padahal dua ban truk sudah lepas.

    “Ya kabur tinggalkan ban karena ada orang,” terangnya.

    Kepolisian menangkap tersangka karena kasusnya sempat viral di media sosial pada Desember 2024.

    Kala itu, tersangka mencuri empat ban mobil yang kemudian mobil diganjal menggunakan batako di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dan Kecamatan Mijen Kota Semarang.

    Tim Jatanras Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan pun menangkap Denny pada Kamis 6 Februari 2025 di Kecamatan Boja.

    Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut, tersangka beraksi di Kota Semarang meliputi Kecamatan Mijen, Ngaliyan, dan Tugu.

    Tiga aksi lainnya di Kabupaten Kendal tepatnya di Kecamatan Boja.

    “Sisanya di Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

    Tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  

    “Barang bukti yang disita yaitu velg, dongkrak, batako, dan mobil yang digunakan pelaku,” tandasnya. (*)