kab/kota: Ungaran

  • Pemkab Semarang Gandeng Perusahaan Asal Tiongkok, Bupati Ngesti: Upaya Lain Atasi Persoalan Sampah

    Pemkab Semarang Gandeng Perusahaan Asal Tiongkok, Bupati Ngesti: Upaya Lain Atasi Persoalan Sampah

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Persoalan sampah yang kian menumpuk di TPA Blondo, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang masih menjadi sorotan.

    Pengelolaan sampah juga menjadi satu di antara prioritas pembangunan bagi Pemkab Semarang.

    TPA Blondo seluas sekira 5,7 hektare tersebut sudah dibangun sejak 2009 untuk jangka waktu 10 tahun.

    Sehingga, hingga 2025 sudah melebihi kapasitas.

    Rata-rata berat kiriman sampah dari 161 tempat pembuangan sampah (TPS) se-Kabupaten Semarang mencapai sekira 200 ton per hari.

    Jika dirata-rata kembali, maka dari sekira 1,08 juta penduduk se-Kabupaten Semarang mengirimkan sampah seberat sekira 500 gram per hari.

    Bupati Semarang, Ngesti Nugraha mengatakan, beberapa upaya sedang dilakukan.

    Selain memperluas lahan maupun mengatur pola buang dan menekan kiriman sampah ke TPA, upaya lainnya yaitu menggandeng perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.

    Satu di antara perusahaan yang telah berkomunikasi dengan Pemkab Semarang yaitu PT China Water Industry (CWI) asal Tiongkok.

    “Beberapa waktu lalu saat Ramadan kami telah mengadakan MoU dengan PT CWI untuk melakukan kajian feasibility study terkait pengelolaan sampah.”

    “Hasilnya nanti dipelajari oleh mereka sampai Agustus 2025, hingga nanti dipaparkan kepada kami, misalnya pengolahan untuk briket, pupuk organik, kandungannya dikonversi menjadi listrik ataupun gas,” kata Ngesti Nugraha.

    Pihaknya pun mendukung kinerja PT CWI hingga nantinya memunculkan kerja sama dan bisa mengatasi persoalan sampah.

    Upaya Perluasan Lahan TPA Blondo

    Pemkab Semarang juga dalam upaya memperluas kapasitas TPA Blondo dengan membeli lahan warga di sekitarnya.

    Dana yang digunakan berasal dari uang ganti rugi aset Pemkab Semarang yang terkena pembebasan proyek Tol Yogya-Bawen di Kecamatan Bawen.

    Dari uang tersebut, lanjut Ngesti Nugraha, pihaknya akan menyisihkan sekira Rp20 miliar untuk perluasan TPA Blondo.

    “Sebagian dana dari hasil penjualan tanah yang terkena tol yang saat ini di PPK, sekira Rp20 miliar untuk perluasan TPA Blondo.”

    “Sedangkan saat ini ganti rugi yang sudah dibeli totalnya Rp112 miliar, sisanya akan kami gunakan untuk pengembangan Kabupaten Semarang,” kata Ngesti.

    Pemkab Semarang juga sudah membeli 15 bidang lahan di sekitar TPA Blondo dengan biaya Rp7.902.687.057.

    Terdapat 13 warga yang lahannya terdampak rencana perluasan TPA Blondo tersebut.

    Pengadaan tanah untuk penataan dan perluasan TPA Blondo tersebut mencapai total seluas 46.627 meter persegi dengan total 34 bidang tanah milik warga.

    Itu artinya, penyelesaian pembelian tanah hingga kini sudah mencapai sekira 45 persen dari total kebutuhan.

    Pemkab Semarang juga akan segera menyelesaikan pembelian 19 bidang tanah sisanya dan ditargetkan selesai pada April 2025.

    Manfaatkan TPS3R Kelola Sampah dan Konversi Jadi Bahan Bakar

    Ngesti Nugraha sebelumnya juga sudah memerintahkan Kepala DLH Kabupaten Semarang untuk mengkaji pola buang sampah oleh warga. 

    Caranya, dengan memanfaatkan TPS 3R untuk mengolah sampah rumah tangga.

    Pemerintah kini tengah mengkaji pembelian mesin pengolah briket sampah berkapasitas 50 ton per hari. 

    “Namun, mahalnya harga mesin masih menjadi kendala,” ungkap Ngesti Nugraha.

    Sementara itu, Plt Kepala DLH Kabupaten Semarang, Sri Utami menjelaskan bahwa pihaknya akan terus mengelola sampah agar tidak menjadi masalah.

    Satu di antaranya dengan menjadikan sampah menjadi bahan bakar alternatif pengganti batubara yakni Refuse Derived Fuel (RDF) atau yang dikenal dengan Keripik Sampah.

    “Pola ini dapat mengurangi volume sampah secara signifikan,” ungkap Sri Utami.

    Menurut dia, pola tersebut lebih cocok diterapkan dibandingkan dengan pola mengambil gas metana dari sampah sebagai alternatif bahan bakar lantaran volume sampah tetap tinggi. (*)

  • Hamil 8 Bulan, Perempuan asal Banjarnegara Ditemukan Tewas di Kamar Kos
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        13 April 2025

    Hamil 8 Bulan, Perempuan asal Banjarnegara Ditemukan Tewas di Kamar Kos Regional 13 April 2025

    Hamil 8 Bulan, Perempuan asal Banjarnegara Ditemukan Tewas di Kamar Kos
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com
    – Seorang perempuan berinisial SA (27) asal Kabupaten Banjarnegara ditemukan tewas di kamar kosnya di Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang.
    Korban diketahui sedang hamil delapan bulan.
    Kapolsek Bergas Polres Semarang, AKP Harjono, menjelaskan bahwa penemuan korban berawal dari kecurigaan rekan kerja SA yang tidak mendapatkan respons saat mencoba menghubunginya melalui telepon.
    “Penemuan korban meninggal ini berawal saat rekan kerjanya curiga karena ketika ditelepon tidak memberikan respons,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (13/4/2025).
    Harjono menambahkan bahwa pada Sabtu (12/4/2025) pukul 13.00 WIB, SA masih terlihat keluar dari kamar kosnya dan beraktivitas.
    “Dia sudah lama menjadi penghuni di kamar kos tersebut. Siang hari masih terlihat beraktivitas,” ungkapnya.
    Kecurigaan semakin meningkat ketika seorang tetangga kos bernama Yunita (30) menerima telepon dari teman SA yang menanyakan keadaan korban.
    Teman korban khawatir karena tidak mendapatkan tanggapan saat menghubungi SA berulang kali.
    “Saksi menanyakan bahwa korban di kamar atau tidak, karena dihubungi via telepon tidak ada tanggapan. Selanjutnya Yunita mengajak tetangga kos lain bernama Nursanto untuk mengetuk pintu, namun tetap tanpa respons,” kata Harjono.
    Mereka kemudian meminta bantuan tetangga lainnya untuk mengintip kondisi kamar dari lubang ventilasi.
    Korban ditemukan dalam posisi miring membelakangi lubang ventilasi.
    “Melihat kejanggalan tersebut, akhirnya para tetangga kos korban melaporkan ke Polsek Bergas. Bersama warga dan disaksikan pemilik kos, akhirnya dapat membuka pintu kos, dan korban diketahui sudah dalam keadaan meninggal dunia,” paparnya.
    Saat pemeriksaan oleh petugas medis dari RS Ken Saras, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
    “Menurut pengakuan pihak keluarga diwakili paman korban saat menyerahkan surat permohonan menolak dilakukan otopsi, korban mempunyai riwayat sakit asma, asam lambung, dan hipertensi,” kata Harjono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serangan Jantung, Sopir Tewas di Truk Bermuatan Pasir
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 April 2025

    Serangan Jantung, Sopir Tewas di Truk Bermuatan Pasir Regional 11 April 2025

    Serangan Jantung, Sopir Tewas di Truk Bermuatan Pasir
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com
    – Seorang sopir truk yang parkir di Jalan Soekarno-Hatta KM 30 Kabupaten Semarang, ditemukan meninggal di dalam kendaraannya.
    Sopir tersebut diduga mengalami
    serangan jantung
    .
    Peristiwa tersebut pertama kali diketahui Ari Antono (39) warga Surakarta pada Kamis (10/4/2025) pukul 09.00 WIB.
     
    “Saat saya istirahat sekitar pukul 01.00 WIB, saya tidak tahu kalau ada truk lain yang juga berhenti di belakang truk saya. Pukul 09.00 WIB saat hendak jalan saya mengecek truk,” ujarnya seperti dalam rilis Polres Semarang, Jumat (11/4/2025).
    Namun truk di belakang tersebut tidak jalan.
    Ari lalu mengajak untuk melihat dalam truk tersebut namun pengemudi tidak merespons.
    “Saya melaporkan ke
    security
    pabrik yang berada di seberang jalan yang selanjutnya melapor ke polisi,” ungkapnya.
    Kapolsek Bergas Polres
    Semarang
    AKP Harjono mengatakan saksi tidak mengenal korban.
    “Setelah kita cek identitas, korban merupakan warga Kabupaten Demak bernama Slamet Hidayat (60) dengan truk H 8786 LE bermuatan pasir,” kata dia.
    “Kami lakukan pemeriksaan di lokasi maupun meminta keterangan saksi saksi, diketahui saksi yang menemukan pertama kali tidak mengenal korban, imbuhnya.
    Dari hasil pemeriksaan petugas medis RS Ken Saras diketahui di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
    “Dugaan awal dari hasil pemeriksaan RS. Ken Saras, korban mengalami serangan jantung,” jelas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 18 April 1956 Ditetapkan sebagai Hari Kelahiran RSGM Ambarawa, Begini Sejarahnya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 April 2025

    18 April 1956 Ditetapkan sebagai Hari Kelahiran RSGM Ambarawa, Begini Sejarahnya Regional 9 April 2025

    18 April 1956 Ditetapkan sebagai Hari Kelahiran RSGM Ambarawa, Begini Sejarahnya
    Tim Redaksi
     
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Keputusan mengenai tanggal lahir Rumah Sakit Umum Daerah dr Gunawan Mangunkusumo (RSGM)
    Ambarawa
    akhirnya disepakati.
    Rumah sakit yang memiliki sejarah panjang tersebut, akhirnya disepakati diresmikan pada 18 April 1956.
    Direktur
    RSGM Ambarawa
    Kabupaten Semarang dr Hasti Wulandari MKM menjelaskan, pihaknya tergerak untuk menentukan hari lahir RSGM karena ada bukti sejarah yang sangat kental di sana.
    “Rumah sakit yang dulu dikenal dengan RSUD Ambarawa ini memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan masa penjajahan Hindia Belanda dan Jepang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).
    Hasti mengatakan, RSGM memiliki dua bangunan cagar budaya peninggalan zaman Belanda yang masih berdiri di kompleks rumah sakit.
    “Dari penelurusan sejarah oleh TACB, cikal bakal RSUD Ambarawa itu sejak tahun 1930-an sampai dengan 1956, dikelola oleh lembaga keagamaan,” ungkapnya.
    “Nah, sejak tahun 1949 sampai tahun 1956 sudah ada perbantuan dari Pemkab Semarang termasuk dokter dan tenaga perawat. Sedangkan pada suster hanya sebagai tenaga administrasi,” kata Hasti.
    Menurut Hasti, ketika itu Pemkab Semarang belum memiliki rumah sakit umum daerah.
    Pada tanggal 10 April 1956, ada imbauan agar pengelolaannya diserahkan ke Pemkab Semarang.
    Sepekan kemudian pihak susteran setuju melepaskan pengelolaannya.
    “Jadi itulah titik kita untuk menentukan tanggal lahir RSUD Ambarawa,” paparnya.
    Hasti berharap penentuan hari lahir ini akan semakin menambah semangat para karyawan, paramedis dan tenaga medis meningkatkan pelayanan mencapai kategori RS strata Madya pada tahun 2027.
    Sementara Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang Tri Subekso menambahkan, kajian dokumen sejarah, wawancara dengan suster OSF Ambarawa mengerucut pada 18 April 1956.
    “Itu disepakati sebagai tanggal lahir RSGM,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Ngesti Minta Daftar Nama ASN Pemkab Semarang yang Bolos Kerja di Hari Pertama Usai Lebaran

    Bupati Ngesti Minta Daftar Nama ASN Pemkab Semarang yang Bolos Kerja di Hari Pertama Usai Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Bupati Semarang, Ngesti Nugraha meminta data ASN yang tidak hadir atau belum ngantor di hari pertama kerja seusai libur Lebaran 2025.

    Data tersebut bahkan diminta selambat-lambatnya pada Selasa (8/4/2025) siang.

    Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui penyebab ASN bersangkutan belum ngantor dan sanksi apa yang akan diberikan.

    Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menekankan pentingnya kedisiplinan dalam memberi pelayanan kepada masyarakat. 

    Karena itu, di hari pertama masuk kerja seusai libur Lebaran, dia meminta data nama aparatur sipil negara (ASN) yang tidak menjalankan tugasnya.

    “Ssaya minta kepada Sekretaris Daerah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Kabupaten Semarang, serta semua kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk melaporkan kehadiran ASN.”

    Demikian kata Ngesti Nugraha seusai apel pagi dan halal bihalal dengan ASN di kompleks kantor Bupati Semarang, Selasa (8/4/2025).

    Ngesti meminta laporan tersebut diserahkan kepada dirinya selambat-lambatnya Selasa (8/4/2025).

    “Siang ini saya minta laporannya sudah ada.”

    “Di hari pertama kembali bekerja ini, siapa yang tidak berangkat, ada berapa, alasannya apa, sakit atau karena apa,” ujar dia.

    Dia menilai, bekerja setelah merayakan Hari Raya Idulfitri menjadi momentum untuk meningkatkan disiplin dan etos kerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    “Untuk itu, seluruh ASN Pemkab Semarang harus bekerja lebih keras lagi dalam melayani masyarakat sesuai aturan,” ungkapnya.

    Menurut Ngesti, para ASN setiap hari telah membantu melaksanakan tugas pelayanan di pemerintahan dan tidak jarang harus bekerja sampai malam untuk menyelesaikan pekerjaan.

    “Seperti pada momentum Lebaran kemarin, di saat mereka sebenarnya libur, harus bekerja untuk membantu memberikan pelayanan demi kelancaran arus mudik dan balik,” kata dia. (*)

  • 6 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo – Halaman all

    6 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM, UNGARAN – Enam kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun terjadi di ruas Tol Semarang-Solo, tepatnya sekitar KM441 wilayah Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (5/4/2025) malam.

    Tampak sejumlah kendaraan ringsek di bagian belakang dan depan.

    Kecelakaan tersebut juga menyebabkan ketersendatan arus lalu lintas saat pemberlakuan one way arus balik libur lebaran.

    Marketing Communication PT Trans Marga Jateng (TMJ), Dian Saputra mengatakan bahwa dari informasi sementara, terdapat enam kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

    “Betul, enam kendaraan,” kata Dian kepada Tribunjateng.com.

    Dari video yang beredar, tampak petugas tol tengah mengevakuasi sebagian kendaraan menggunakan mobil khusus evakuasi.

    Terlihat posisi sejumlah mobil berada di lajur kanan jalan tol tersebut.

    Menurut Dian, penyebab awal kecelakaan yakni terdapat kendaraan yang mengalami gagal pada fungsi pengereman.

    “Gagal berfungsi rem,” imbuh dia.

    Sebagai informasi, saat ini ruas Tol Semarang-Solo diberlakukan sistem satu arah atau one way dari Salatiga menuju Semarang untuk arus balik.

    PT TMJ, lanjut Dian, terus mengimbau pengguna jalan yang akan melakukan perjalanan melalui jalan tol agar dapat memastikan kondisi pengemudi dan kendaraan dalam keadaan prima dan laik jalan.

    “Selain itu, memastikan kecukupan BBM dan saldo E-toll serta tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan arahan petugas jika terdapat rekayasa lalu lintas demi kelancaran perjalanan,” pungkas dia. (*)

    Penulis: Reza Gustav Pradana

  • Info Lalu Lintas Tol Arus Balik Lebaran 2025 Terkini, Ada Buka Tutup Jalan dan Contraflow

    Info Lalu Lintas Tol Arus Balik Lebaran 2025 Terkini, Ada Buka Tutup Jalan dan Contraflow

    Bisnis.com, JAKARTA – Menjelang akhir pekan, beberapa pemudik kemungkinan sudah mulai pulang kembali ke rantauannya, usai berlebaran di kampung halaman.

    Meski demikian, puncak arus balik diprediksi baru terjadi pada 6 April 2025.

    Berikut kondisi terkini lalu lintas arus balik di tol Jasa Marga

    18.09 WIB #Tol_Solo_Ngawi Colomadu – Ngemplak – Gondangrejo – Karanganyar – Sragen – Ngawi LANCAR. ; Colomadu KM 494 – KM 487 arah Semarang PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.09 WIB #Tol_Surabaya_Gempol Dupak – Waru – Sidoarjo – Gempol LANCAR. ; Kejapanan Utama KM 770 – KM 769 arah Dupak PADAT, kepadatan volume lalin

    18.09 WIB #Tol_Semarang_ABC Krapyak – Jatingaleh – Gayamsari – Kaligawe – Srondol LANCAR. ; Tembalang KM 429 – Jatingaleh KM 428 PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_ABC Rest Area Gajah Mungkur KM 424 arah Jakarta DIBERLAKUKAN Rekayasa lalu lintas BUKA-TUTUP secara situasional.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_Solo Banyumanik – Ungaran – Bawen – Salatiga – Boyolali LANCAR.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_Solo Susukan KM 468 – Tengaran KM 459 PADAT, kepadatan volume lalin. Tengaran KM 460 – Pabelan KM 456 PADAT, kepadatan volume lalin. Pabelan KM 451 – Tuntang KM 455 PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.09 WIB #Tol_Semarang_Solo Rest Area Boyolali KM 487 dan Pabelan KM 456 arah Jakarta DIBERLAKUKAN Rekayasa lalu lintas BUKA-TUTUP secara situasional.

    18.06 WIB #Tol_Batang_Semarang Kandeman – Weleri – Kendal – Kaliwungu – Kalikangkung LANCAR.

    18.06 WIB #Tol_Batang_Semarang Kaliungu KM 409 – Ngampel KM 398 PADAT, kepadatan volume lalin. Ngampel KM 397 – Ringnarum KM 392 PADAT, kepadatan volume lalin. Ringnarum KM 391 – Weleri KM 384 PADAT, kepadatan volume lalin.

    18.06 WIB #Tol_Batang_Semarang Rest Area Ringarum KM 389 dan Subah KM 360 arah Jakarta DIBERLAKUKAN Rekayasa lalu lintas BUKA-TUTUP secara situasional.

    18.09 WIB WIB #Tol_Batang_Semarang Weleri KM 390 – Gringsing KM 385+700 DIBERLAKUKAN LAJUR CONTRAFLOW/kanan, harap tertib di antrian.

    18.09 WIB #Tol_Batang_Semarang HATI-HATI di Gringsing KM 385+700 – Weleri KM 390, ada LAJUR CONTRAFLOW dari arah Weleri di lajur kanan.

  • 7
                    
                        Anomali Mudik 2025, Banyak Pemudik Melintas di Tol Trans Jawa Setelah Lebaran
                        Regional

    7 Anomali Mudik 2025, Banyak Pemudik Melintas di Tol Trans Jawa Setelah Lebaran Regional

    Anomali Mudik 2025, Banyak Pemudik Melintas di Tol Trans Jawa Setelah Lebaran
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Tengah, Brigjen Pol Sonny Irawan, mengungkapkan adanya anomali dalam
    arus mudik Lebaran 2025
    .
    Menurut pantauannya, volume kendaraan dari barat ke timur masih menunjukkan peningkatan hingga H+3 Lebaran Idul Fitri, hal ini berbeda dari tren pada tahun-tahun sebelumnya.
    “Sampai dengan hari Rabu (02/04/25) kemarin, arus mudik menunjukkan perimbangan antara yang mudik dan yang balik. Di
    Gerbang Tol Kalikangkung
    , kendaraan yang masuk mencapai 2.200 unit, sedangkan yang keluar berkisar antara 1.900 hingga 2.000 unit,” jelas dia.
    “Anomali ini berbeda dengan tahun lalu, di mana H+1 Lebaran sudah tidak ada lagi arus dari barat ke timur. Namun, tahun ini banyak orang yang mudik setelah Lebaran,” ujarnya menambahkan. 
    Sonny menjelaskan bahwa pelaksanaan
    sistem one way
    lokal, baik untuk arus mudik maupun arus balik, akan ditentukan berdasarkan kepadatan kendaraan yang masuk dari arah barat ke Gerbang Tol Kalikangkung.
    “Untuk arus balik, kita akan memantau kepadatan yang mengarah ke Jakarta di Tol Solo-Jogja, serta gerbang tol di wilayah Ungaran dan Banyumanik,” ujarnya.
    Sejauh ini, tercatat peningkatan jumlah pemudik yang melintas di Gerbang Tol Kalikangkung sebesar 5,8 persen.
    Sementara itu, di Exit Tol Pejagan, peningkatannya mencapai 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
    Hari ini, sosialisasi terkait sistem one way arus balik telah dilakukan, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang menetapkan pelaksanaan pada tanggal 3 April 2025 pukul 14.00 WIB.
    Namun, pelaksanaan tetap akan mempertimbangkan kondisi di lapangan.
    “Kita akan melihat dinamika di lapangan. Sesuai arahan dari Kakorlantas, one way arus balik akan dimulai dari Gerbang Tol Kalikangkung pada tanggal 6 April jam 06.00 WIB pagi,” imbuh Sonny.
    Sonny juga mengimbau masyarakat, khususnya yang akan melakukan perjalanan arus balik, untuk tetap berhati-hati.
    Ia meminta pemudik untuk mengikuti arahan petugas di lapangan terkait penggunaan jalur tol.
    “Kita telah melakukan persiapan untuk mengamankan arus balik, baik dengan penempatan personel, pemasangan rambu untuk rekayasa lalu lintas, serta papan imbauan di jalur tol maupun jalan arteri,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dalam Sehari 2 Kecelakaan Beruntun Terjadi di Jalan Tol Wilayah Kabupaten Semarang H+2 Lebaran

    Dalam Sehari 2 Kecelakaan Beruntun Terjadi di Jalan Tol Wilayah Kabupaten Semarang H+2 Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Kecelakaan beruntun terjadi dua kali di ruas Tol Semarang-Solo wilayah Kabupaten Semarang dalam satu hari pada H+2 lebaran, Rabu (2/5/2025).

    Kecelakaan beruntun pertama melibatkan lima kendaraan terjadi di KM427+900 (jalur A), Ungaran Timur pada sekitar pukul 11.30 WIB.

    Sedangkan, peristiwa kedua dengan jumlah mobil yang sama terjadi di KM451+500 (jalur B), Pabelan pada sekitar pukul 14.50 WIB.

    Tidak ada korban jiwa dalam kedua kecelakaan tersebut, namun dampak yang ditimbulkan yakni kepadatan lalu lintas yang cukup parah lantaran volume kendaraan masih tinggi saat arus libur lebaran.

    Pada peristiwa di wilayah Ungaran, seorang pengemudi mobil yang terlibat kecelakaan mengatakan bahwa karena situasi padat, jarak antar mobil cukup dekat.

    “Waktu itu kondisi lumayan padat, melaju sekitar 80 kilometer per jalan.

    Mobil saya posisi urutan ke-empat, Innova di depan saya tiba-tiba berhenti.

    Saya sudah mengerem tapi ditabrak juga dari belakang jadi saling tabrak-tabrakan,” kata Amin, seorang pengemudi satu di antara mobil.

    Dia menambahkan, dirinya tidak mengalami luka namun istrinya mengalami keseleo karena benturan.

    Sementara itu, kecelakaan yang terjadi di KM451+500B juga sempat menyebabkan arus lalu lintas tol yang menuju ke arah Kota Semarang tersendat dan padat merayap dengan kondisi hujan dan jalan basah.

    Marketing Communication PT Trans Marga Jateng (TMJ), Dian Saputra mengatakan, arus lalu lintas di jalur tersebut diberlakukan buka tutup lajur karena proses evakuasi.

    “Semua kendaraan kini telah dievakuasi petugas dan tidak ada korban dalam insiden tersebut,” kata Dian kepada Tribunjateng.com.

    Dia menambahkan, kecelakaan bermula ketika mobil urutan kedua melaju di lajur 1.

    Karena pengemudinya diduga kurang konsentrasi, mobil yang dia kendarainya menabrak bagian belakang mobil di depannya.

    “Setelah itu, kecelakaan beruntun pun tidak dapat dihindarkan,” imbuh Dian.

    Setelah kecelakaan, lanjut dia, mobil paling depan kembali melanjutkan perjalanan.

    Sementara tiga mobil lainnya harus dievakuasi karena mengalami kerusakan.

    Dian mengatakan bahwa pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat kecelakaan tersebut.

    Dia mengimbau pengguna jalan lain agar tetap berhati-hati.

    “Pastikan kondisi kendaraan laik jalan dan jika lelah dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan,” pungkas dia. (*)

  • Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    Puluhan Daerah di Jateng Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem di Masa Libur Lebaran

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di 21 daerah di Jateng.

    Wilayah-wilayah tersebut diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

    Menurut Prakirawan BMKG, Arif N, pada Rabu (2/4) cuaca cenderung berawan, namun memasuki siang hingga awal malam, hujan lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di beberapa daerah. 

    “Waspadai ancaman bencana hidrometeorologi, terutama bagi warga dan pemudik yang melintas atau beraktivitas di daerah rawan bencana,” terang Arif, Rabu (2/4/2025).

    Berdasarkan data citra satelit, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di wilayah pegunungan dan dataran tinggi seperti Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, Temanggung, dan Magelang. 

    Selain itu, beberapa daerah di jalur Pantura bagian tengah yang berisiko terdampak antara lain Kudus, Ungaran, Batang, Kajen, Pekalongan, serta Ambarawa.

    Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga diprediksi mengguyur wilayah lainnya, seperti Cilacap, Kebumen, Purworejo, Sukoharjo, Wonogiri, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Kendal, Pemalang, Brebes, Surakarta, Semarang, dan Tegal.

    BMKG mencatat angin bertiup dari arah barat ke utara dengan kecepatan 10-30 kilometer per jam.

    Suhu udara diperkirakan berkisar antara 19-32 derajat Celsius dengan kelembaban udara 65-95 persen. 

    Untuk kondisi perairan, ketinggian gelombang di perairan utara Jawa Tengah diprediksi mencapai 0,2-1,25 meter, sedangkan di perairan selatan mencapai 1,25-2,5 meter. 

    “Sementara ini kondisi masih aman terhadap potensi air laut pasang atau rob,” jelasnya.

    BMKG juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem serta terus memperbarui informasi dari sumber resmi guna mengantisipasi risiko yang mungkin terjadi. (*)