Kera Ekor Panjang Turun Gunung Merbabu, Rusak Tanaman dan Masuki Permukiman Warga
Tim Redaksi
UNGARAN, KOMPAS.com
– Warga di lereng Gunung Merbabu, tepatnya di wilayah Kecamatan Getasan,
Kabupaten Semarang
, tengah menghadapi serangan kawanan
kera ekor panjang
yang intensitasnya terus meningkat.
Kera-kera liar yang sebelumnya hanya terlihat di kawasan hutan kini mulai masuk ke kebun pertanian dan bahkan permukiman warga.
Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Pandhu Kopeng, Agus Surolawe, mengatakan bahwa hewan-hewan tersebut mulai menyerang tanaman di kebun dan pekarangan rumah warga.
“Habitat kera tersebut di hutan kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb). Mungkin pada turun karena sumber makanan di hutan mulai menipis,” ujarnya, Kamis (29/5/2025).
Agus menyebut serangan paling parah terjadi di Desa Tajuk, Desa Kopeng, dan Dusun Pulihan. Kera-kera itu memakan sayuran siap panen seperti kol, wortel, dan umbi-umbian.
“Kalau yang parah itu termasuk di Dusun Pulihan, tanaman sayur yang siap panen habis dimakan kera ekor panjang,” ungkapnya.
Tak hanya memakan tanaman, kera-kera tersebut juga merusak tanaman tembakau milik warga, meski tidak dimakan. Hal ini semakin menambah kerugian petani.
“Tanaman tembakau milik warga juga dirusak, tapi tidak dimakan. Ini jelas menimbulkan kerugian,” kata Agus.
Di wilayah Kopeng, kawanan kera dari hutan Tuk Songo juga mulai menjarah tanaman pekarangan rumah seperti jipang (labu siam) dan buah-buahan lainnya.
Bahkan kera-kera itu tidak takut meskipun sudah beberapa kali dihalau oleh warga.
“Kawanan kera liar ini menyasar buah jipang atau labu siam dan buah. Mereka ini juga tidak takut lagi meski beberapa kali dihalau,” jelasnya.
Agus berharap pemerintah dan instansi terkait segera bertindak untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
“Warga sudah melapor ke pemerintah maupun kepada BKSDA, namun belum ada tindaklanjut. Kami berharap ada upaya agar kawanan kera liar ini tidak turun ke lahan pertanian dan pemukiman warga,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Ungaran
-
/data/photo/2025/05/29/6837d7fe82de8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kera Ekor Panjang Turun Gunung Merbabu, Rusak Tanaman dan Masuki Permukiman Warga Regional 29 Mei 2025
-
/data/photo/2025/05/29/6837e112497c7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lawang Sewu Jadi Lokasi Ibadah Kenaikan Isa Almasih, Ribuan Umat Hadir Regional 29 Mei 2025
Lawang Sewu Jadi Lokasi Ibadah Kenaikan Isa Almasih, Ribuan Umat Hadir
Tim Redaksi
SEMARANG, KOMPAS.com
– Ribuan umat Kristiani memadati kawasan
Lawang Sewu
, ikon bersejarah di Kota Semarang, dalam rangka peringatan Hari
Kenaikan Yesus Kristus
yang berlangsung khidmat pada Kamis (29/5/2025).
Gedung peninggalan kolonial yang terletak di Jalan Pemuda Nomor 160,
Semarang
Tengah ini menjadi lokasi untuk ibadah bersama, yang diisi dengan lantunan pujian, tarian Tamborin, hingga khotbah oleh Pendeta Yohanes S. Praptowarso, Ph.D.
Menurut Manager Historical Building and Museum PT KAI Pariwisata, Otnial Eko Pamiarso, perayaan Kenaikan Yesus Kristus ini menjadi momen ibadah lintas gereja pertama kali yang digelar di Lawang Sewu.
“Ini jadi semangat kami bahwa Lawang Sewu menjadi wadah baik masyarakat, dan kita mendukung persatuan dan kesatuan secara nasional Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Otnial.
Sekitar 2.000 umat Kristiani dari berbagai gereja hadir dalam perayaan ini. Mayoritas berasal dari Semarang, namun ada pula yang datang dari luar kota seperti Tegal, Purwokerto, hingga Surabaya.
“Sebagian besar 80 persen Semarang, tapi 20 persen lainnya dari Jawa Tengah. Tadi kalau saya tanya ada yang dari Tegal, Purwokerto, Surabaya,” tambah Otnial.
Selain perayaan Kristen, Lawang Sewu juga akan digunakan sebagai tempat ibadah Idul Adha pada 6 Juni 2025. Otnial memprediksi kegiatan tersebut akan dihadiri sekitar 5.000 umat Muslim.
“Memang Lawang Sewu bisa dipergunakan untuk venue. Apalagi di kita kan banyak agama dan kepercayaan, sehingga kita mendukung untuk toleransi di Indonesia,” tegasnya.
Salah satu peserta ibadah, Klara, umat Kristiani asal Merauke yang kini tinggal di Ungaran, mengaku bersyukur bisa beribadah di tempat bersejarah tersebut.
“Mungkin ini sebuah berkat dan keberuntungan. Karena kita juga dari Ungaran, dan baru pertama kali datang ke Lawang Sewu untuk beribadah di sini,” ucap Klara.
Mahasiswa Universitas Ngudi Waluyo itu datang bersama rombongan dari Gereja PGI Ungaran dan berharap momen ini bisa menjadi refleksi spiritual pribadi.
“Semoga kehidupannya bisa lebih baik. Mungkin bisa berubah dari sifat yang lama, menjadi lebih baik lagi. Untuk refleksi diri,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/29/6810a61c63ff9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Celosia 2 Bandungan Belum Berizin tapi Bangunan Sudah 75 Persen, DPRD: Jangan Bandel! Regional 7 Mei 2025
Celosia 2 Bandungan Belum Berizin tapi Bangunan Sudah 75 Persen, DPRD: Jangan Bandel!
Tim Redaksi
UNGARAN, KOMPAS.com
– Taman Hiburan Celosia 2 di area Alun-alun Bandungan diingatkan untuk segera mengurus perizinan tempat wisata tematik. Pasalnya, saat ini mereka belum mengantongi izin, tapi bangunan sudah berdiri 75 persen.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Wisnu Wahyudi mengatakan, pengembang jangan menyalahkan pemerintah kalau sampai ada tindakan lebih tegas.
“Perizinan harus dilengkapi dulu, jangan membandel, ini kan pelaku usaha yang melanggar,” ujarnya, Rabu (7/5/2025) saat melakukan sidak ke
Taman Bunga Celosia
2 Bandungan itu.
Kunjungan dilakukan karena pasca penghentian proses pembangunan Taman Hiburan Celosia 2, pada Selasa (29/5/2025), pengembang masih melakukan aktivitas di area tersebut.
Menurut Wisnu, penghentian karena pembangunan taman hiburan tersebut belum mengantongi izin.
“Kami kaget juga, karena komplek wisata ini sudah terbangun 75 persen, tapi perizinan belum ada. Infonya masih dalam proses karena ada perubahan,” ujarnya.
“Pada proses awal, izinnya adalah untuk agrowisata. Namun dalam perjalanannya ini menjadi wahana wisata tematik, sehingga harus diubah,” kata Wisnu.
Wisnu menegaskan bahwa semua regulasi harus dipenuhi oleh investor di Kabupaten Semarang.
“Jangan membangun dulu baru mengurus izin. Kita memang pro-investasi, tapi kebaikan ini jangan malah dijadikan celah untuk melanggar peraturan,” paparnya.
Menurut Wisnu, jika banyak investor maka akan berdampak positif. Di antaranya menambah pendapatan asli daerah (PAD) dan menggerakkan perekonomian di sekitar lokasi wisata.
“Karena itu juga, pemkab harus mencarikan solusi agar semua tertangani dengan baik,” kata dia.
“Pemkab juga harus melakukan pembinaan ke konsultan, kalau ada kekurangan data atau persyaratan harus segera dibenahi. Dengan demikian proses perizinan bisa selesai tepat waktu, persyaratan harus diinfokan sejelasnya,” kata Wisnu.
Sementara Wakil Direktur Humas dan Legal Celosia 2 Pristyono mengatakan akan menaati yang menjadi aturan dan kebijakan pemerintah.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dari DPRD dan Pemda. Kehadiran ini menjadi solusi bagi kami dalam koordinasi agar perizinan bisa segera selesai,” ujarnya.
Dia menilai Pemkab Semarang dan DPRD sangat mendukung adanya obyek wisata baru karena bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan PAD.
“Kami akan memberdayakan warga lokal untuk tenaga kerja,” kata Pristyono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/29/6810a61c63ff9.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Celosia 2 Bandungan Belum Berizin tapi Bangunan Sudah 75 Persen, DPRD: Jangan Bandel! Regional 7 Mei 2025
Celosia 2 Bandungan Belum Berizin tapi Bangunan Sudah 75 Persen, DPRD: Jangan Bandel!
Tim Redaksi
UNGARAN, KOMPAS.com
– Taman Hiburan Celosia 2 di area Alun-alun Bandungan diingatkan untuk segera mengurus perizinan tempat wisata tematik. Pasalnya, saat ini mereka belum mengantongi izin, tapi bangunan sudah berdiri 75 persen.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Wisnu Wahyudi mengatakan, pengembang jangan menyalahkan pemerintah kalau sampai ada tindakan lebih tegas.
“Perizinan harus dilengkapi dulu, jangan membandel, ini kan pelaku usaha yang melanggar,” ujarnya, Rabu (7/5/2025) saat melakukan sidak ke
Taman Bunga Celosia
2 Bandungan itu.
Kunjungan dilakukan karena pasca penghentian proses pembangunan Taman Hiburan Celosia 2, pada Selasa (29/5/2025), pengembang masih melakukan aktivitas di area tersebut.
Menurut Wisnu, penghentian karena pembangunan taman hiburan tersebut belum mengantongi izin.
“Kami kaget juga, karena komplek wisata ini sudah terbangun 75 persen, tapi perizinan belum ada. Infonya masih dalam proses karena ada perubahan,” ujarnya.
“Pada proses awal, izinnya adalah untuk agrowisata. Namun dalam perjalanannya ini menjadi wahana wisata tematik, sehingga harus diubah,” kata Wisnu.
Wisnu menegaskan bahwa semua regulasi harus dipenuhi oleh investor di Kabupaten Semarang.
“Jangan membangun dulu baru mengurus izin. Kita memang pro-investasi, tapi kebaikan ini jangan malah dijadikan celah untuk melanggar peraturan,” paparnya.
Menurut Wisnu, jika banyak investor maka akan berdampak positif. Di antaranya menambah pendapatan asli daerah (PAD) dan menggerakkan perekonomian di sekitar lokasi wisata.
“Karena itu juga, pemkab harus mencarikan solusi agar semua tertangani dengan baik,” kata dia.
“Pemkab juga harus melakukan pembinaan ke konsultan, kalau ada kekurangan data atau persyaratan harus segera dibenahi. Dengan demikian proses perizinan bisa selesai tepat waktu, persyaratan harus diinfokan sejelasnya,” kata Wisnu.
Sementara Wakil Direktur Humas dan Legal Celosia 2 Pristyono mengatakan akan menaati yang menjadi aturan dan kebijakan pemerintah.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran dari DPRD dan Pemda. Kehadiran ini menjadi solusi bagi kami dalam koordinasi agar perizinan bisa segera selesai,” ujarnya.
Dia menilai Pemkab Semarang dan DPRD sangat mendukung adanya obyek wisata baru karena bisa menyerap tenaga kerja dan meningkatkan PAD.
“Kami akan memberdayakan warga lokal untuk tenaga kerja,” kata Pristyono.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

BREAKING NEWS Wanita Ditemukan Tewas di Bawen Semarang, Ada Bekas Luka Jerat Leher
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Suasana pagi di Ngancar, Desa/Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang mendadak gempar seusai ditemukannya jenazah wanita paruh baya di dalam kamar rumahnya di lingkungan tersebut, Rabu (23/4/2025).
Dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh tenaga medis dari Puskemas Bawen, dr. Dian, ditemukan luka di kepala bagian belakang akibat benturan benda tumpul serta jeratan di leher korban, yang menguatkan dugaan adanya unsur kekerasan.
Kapolres Semarang, AKBP Ratna Quratul Ainy mengatakan bahwa pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian seusai menerima laporan dari Bhabinkamtibmas dan warga setempat sekitar pukul 06.30 WIB.
“Tim Sat Reskrim, Inafis, dan Polsek Bawen sudah melakukan olah TKP,” ungkap AKBP Ratna.
Korban diketahui berinisial HR (50), yang kali pertama ditemukan oleh anak kandungnya sendiri, Achmad (26) saat hendak berangkat kerja.
PASANG GARIS – Polisi memasang garis di rumah yang menjadi tempat penemuan jenazah perempuan di Ngancar, Desa/Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Rabu (23/4/2025).
Dia membuka paksa kamar ibunya lantaran sebelumnya tidak kunjung dibuka meski diketuk berkali-kali.
Achmad mengatakan, dia sempat curiga lantaran rumah dalam keadaan sepi dan tidak ada tanda-tanda keberadaan kedua orang tuanya pada malam sebelumnya.
“Saya kira ibu dan bapak ke Jogja, karena ibu sempat bilang ingin jalan-jalan ke Malioboro,” kata Achmad.
Ketua RT setempat, Suroso (54), menyampaikan bahwa tidak ada kejanggalan dalam keseharian korban.
“Tiga hari lalu korban masih terlihat ceria, tidak ada tanda-tanda mencurigakan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Kapolsek Bawen, AKP Wiwid Wijayanti mengonfirmasi bahwa pihaknya langsung mensterilkan lokasi kejadian begitu menerima laporan.
Area rumah tersebut kini dipasang garis polisi.
“Saat ini masih dalam penyelidikan untuk menemukan pelaku,” tegas dia.
Jenazah korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk proses autopsi guna mengungkap pasti penyebab kematian korban. (*)
-

57 Pemuda Dilantik Jadi Pengurus DPD II KNPI Kabupaten Semarang 2024-2027, Jadi Agen Perubahan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Dewan Pengurus Daerah (DPD) I Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Jawa Tengah melantik puluhan pengurus DPD II KNPI Kabupaten Semarang Masa Bhakti 2024-2027 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Sidomulyo, Ungaran Timur pada Minggu (19/4/2025).
Wakil Ketua DPD I KNPI Provinsi Jawa Tengah, Bagus Suryokusumo mendapatkan amanah untuk melantik 57 anggota kepengurusan dari organisasi kepemudaan di wilayah Bumi Serasi tersebut.
Pelantikan ditandai dengan pembacaan sumpah, seremoni penyerahan bendera, penandatanganan berita acara, serta para pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang yang bersalaman dengan para pengurus baru.
Dengan struktur organisasi dan program kerja yang baru, KNPI Kabupaten Semarang diharapkan bisa menjadi motor penggerak peran para pemuda dan generasi muda.
Sehingga pemuda dan generasi muda di daerah ini tidak sekedar aktif dalam berbagai organisasi, namun juga harus hadir di tengah- tengah masyarakat melalui kreativitas, inovasi dan kolaborasi yang membangun.
“Mudah-mudahan bisa mewarnai dan bersinergi untuk membangun wilayah dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang.
Saya lihat visi misi yang dipaparkan ketua ini sudah hebat, tinggal anggotanya harus mengikuti dan ketuanya yang mampu mengakomodir semuanya,” kata Bagus seusai pelantikan.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Semarang, Suyana yang hadir dalam pelantikan juga menyambut baik dengan para pengurus yang baru tersebut.
Menurut dia, pemuda memiliki niat dan semangat untuk memperjuangkan perubahan yang lebih baik dan menjawab tantangan global.
“Sudah saatnya pemuda bersatu padu dan ikut mengambil peran sebagai agen perubahan, pembangunan, dan pembaruan,” kata dia membacakan sambutan dari Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Sementara itu, Ketua DPD II KNPI Kabupaten Semarang yang baru dilantik, Muhammad Ulin Nuha menyampaikan sejumlah program kerja pihaknya ke depan.
Tagline yang diambil, lanjut dia, yakni Muda Menginspirasi.
“Artinya pemuda yang memiliki cara pandang dunia yang berpijak pada realita dan fakta, sehingga bukan sesuatu yang mengambang.
Kami ingin menjadi generasi yang berdampak, tidak hanya omon-omon saja, namun bermanfaat bagi masyarakat dan terbebas dari belenggu penjajahan, termasuk yang memenjarakan pemikiran,” kata pria yang kerap disapa Gus Ulin tersebut.
Beberapa di antara problematika yang dihadapi bangsa, khususnya wilayah Kabupaten Semarang dan Jawa Tengah, menurut dia, saat ini yaitu persoalan ekonomi, sumber daya manusia, serta lingkungan dan alam.
Menurut Ulin, tren populasi yang masih baik di Indonesia mampu meningkatkan perekonomian bangsa.
Selain itu, pemahaman terhadap para pemuda terkait krisis lingkungan juga harus selalu digencarkan.
“Masih minimnya pengetahuan anak-anak muda yang menganggap sumber daya alam kita tidak terbatas, padahal realitanya hari ini alam sudah mulai keberatan.
Jangan sampai kita mewariskan dunia yang tidak baik pada generasi penerus nantinya.
Sehingga harapan kami, dari problem-problem yang kami kaji bisa memunculkan solusi yang baik ke depannya dan bersinergi dengan pemerintah,” pungkas dia.
Berikut ini daftar komposisi dan personalia DPD II KNPI Kabupaten Semarang Masa Bhakti 2024-2027:
KETUA :
MUHAMMAD ULIN NUHA
WAKIL KETUA :
KHUSNI MUBAROK
MUHAMAD DIDIK NUGROHO
MUHAMMAD FIKRUL UMAM
DIYAH YUNITASARI
NUGROHO SUNU PRATAMA
HANIFA NURUZZAKIA
NICOLAUS KEVIN MURDY PURNOMO
AHMAD MUNIR
SEKRETARIS :
YOGY PRATAMA MUHAMAD ABDUL GHANY, SH
WAKIL SEKRETARIS :
ALVIN FUADY
SITI MAULUDIYANTI
JIHAN CRISMAWANDI
OCKTA RINA KUSUMA, SH
AZKA ILHAM MAULANA
ANDRI IHSAN NT
M JULFA KAMAL
NUR FAIZ MA’MUN
BENDAHARA : YOKI ELANGGA ARYARISTY
WAKIL BENDAHARA :
ERNAWATI
ARYANTO
NOVI NURYANTI
SUTARNO
ARRIJAL WAHYU
FAHMI RAHMAN SANY
WARDA LATIF FIANA
NOVITA YUNI RAHMAWATI
KOMISI KEORGANISASIAN :
ALI MAHMUDI
NURMUWACHID, M.PD
SINTYA FIKA
IMRON ISNAINI
KOMISI KEANGGOTAAN, PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN OKP :
KHOIRUDIN NASRULLAH
AHMAD SHODERI, M.PD
ERYANI INDRASARI
ANDRI SULISTYONO
KOMISI POLITIK, HUKUM, HAM, PENCEGAHAN TERORISME DAN RADIKALISME :
NIRWAN KUSUMA
MUHAMMAD WILDAN MUA’FFAA
TRIYANTO
VICENSA GEROSA RACHEL
KOMISI SOSIAL, PENDIDIKAN, OLAHRAGA, DAN SENI BUDAYA :
MUHAMMAD RASYID HAKIM
SITI FUTKHATIN NASIKHAH
NASRUL ANWARI
MAULIDINA NUR RAHMAH
KOMISI PEREKONOMIAN, PARIWISATA, DAN TENAGA KERJA :
HERU WIDODO
EKO PUJO NURNANTO
NIKEN PRASASTI KASIH
KOMISI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, ANAK, DAN KESEHATAN :
IFQI ULFA LUTFIANA
NUR ADILA MAHDA FIQIHA
ZULFANIDA ABABIL SALAM
FATIYA ADINDA
KOMISI PERTANIAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN DAN LINGKUNGAN HIDUP :
SUSANTO
CLAUDIA BUNGA MEGA PRATIWI
ANNISA NIDAUL FIRDAUS
KOMISI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK :
AHMAD KHANIF
AGUS KURNIAWAN
SALMA AZZAHRA RAMADHANI
OCKA DIAMONDIKA
(*)
-

Kuda Lumping Raksasa Meriahkan Kirab Budaya HUT Ke-504 Kabupaten Semarang
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Pelaksanaan kirab budaya dalam rangka HUT ke-504 Kabupaten Semarang di pusat kota Ungaran, Ungaran Timur, berlangsung meriah pada Kamis (17/4/2025) siang hingga sore.
Para peserta, baik dari kalangan pelajar, kolaborasi kelompok kesenian hingga perwakilan kecamatan di wilayah Bumi Serasi menunjukkan penampilan terbaiknya.
Satu di antara peserta, kontingen dari Kecamatan Pringapus menghadirkan tema karnaval yang cukup unik.
Mereka menampilkan tarian, membawa kuda lumping raksasa dan juga replika Tugu Peringatan Pringapus.
Penampilan mereka memiliki makna bertema sejarah perjuangan warga Pringapus saat masa Agresi Militer II, 27 Juni 1947.
Ketua Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LLK) Kecamatan Pringapus, Mamiek Pramudya mengatakan bahwa replika tugu yang dibawa membawa semangat pertempuran kala itu.
“Kreasi kami membuat tugu peringatan karena memang ada kejadian perundingan yang berakhir pertempuran saat Agresi Militer II.
Kami juga tampilkan kuda lumping karena pasukan kita, pejuang-pejuang lokal, berkamuflase menjadi petani dan lain-lain sehingga Belanda tidak tahu siasat kita,” kata Mamiek seusai penampilan kirabnya.
Dia menambahkan, pihaknya ingin menyampaikan pesan ke para penonton bahwa terdapat semangat perjuangan yang tinggi dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Penampilan dari kontingen mereka juga dilengkapi dengan narasi-narasi cerita sejarah yang dibacakan oleh panitia.
“Supaya kita tidak melupakan sejarah, yang dulu muncul agar semangatnya terbawa sampai hari ini.
Maka narasi yang kami buat juga dibacakan saat penampilan kami,” imbuh Mamiek.
Titik puncak kemeriahan acara terjadi di sekitar panggung yang menjadi garis akhir pawai tersebut.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha dan pejabat lain menyambut para peserta dengan bersalaman, ikut menari, dan berfoto.
Para warga memadati sepanjang rute yang dilalui karnaval.
Ngesti Nugraha mengungkapkan, kirab ini rutin diadakan dan menjadi satu di antara rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Semarang.
Menurut dia, antusiasme warga setempat untuk menonton dan bersenang-senang dinilai sangat tinggi.
Meskipun demikian, terdapat perbedaan jumlah peserta yang lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya karena efisiensi anggaran.
“Yang terpenting, agenda tahunan tetap kami selenggarakan dan rutin karena ini merupakan tradisi.
Terbukti, meski ada perbedaan ini tidak menyurutkan antusiasme warga yang hadir,” ungkap dia.
Orang nomor wahid di Kabupaten Semarang tersebut mengaku, pihaknya bisa tetap melestarikan kebudayaan dan kesenian.
Hal itu seiring dengan adanya seniman di wilayah Bumi Serasi yang berlimpah sebanyak sekitar 4.600 kelompok.
Pemkab Semarang juga menganggarkan dana bantuan sebanyak Rp10 miliar bagi para seniman untuk kostum, peralatan, serta pementasan.
“Setiap tahunnya ada 1.000-an kelompok kesenian yang kami bantu, artinya bergilir, serta anggaran untuk pentas seni ini untuk menggerakan seni budaya.
Sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, peningkatan UMKM yang ke depan akan semakin berkembang,” pungkas dia. (*)


