kab/kota: Ungaran

  • 2 Bulan Sudah 7 Kali Curi Ban Mobil, Pelaku Ditangkap di Boja Kendal, Hasil Curian Dijual Rp2 Juta

    2 Bulan Sudah 7 Kali Curi Ban Mobil, Pelaku Ditangkap di Boja Kendal, Hasil Curian Dijual Rp2 Juta

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Denny Zain Iman Saputra (32) maling spesialis ban mobil yang telah beraksi di Kota Semarang,  Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang, akhirnya ditangkap.

    Denny sudah beraksi sebanyak tujuh kali dalam dua bulan terakhir ini.  

    Selama melakukan aksinya, warga Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang ini memperoleh keuntungan Rp16 juta.

    “Saya beraksi sendiri di tujuh lokasi dalam kurun waktu 2 bulan.”

    “Ban mobil hasil curian saya jual di Jalan Hasanudin Semarang.”

    “Satu set ban Rp2 juta,” beber Denny, Jumat (14/2/2025).

    Dalam setiap beraksi, Denny hanya berbekal dongkrak, kunci kendaraan untuk melepas ban, dan batako untuk mengganjal kendaraan.

    Tersangka mengaku, membutuhkan waktu setidaknya 45 menit hingga satu jam untuk melepas satu set ban mobil.

    Dia selama beraksi hanya gagal satu kali karena ada warga yang melintas.

    Padahal dua ban truk sudah lepas.

    “Ya kabur tinggalkan ban karena ada orang,” terangnya.

    Kepolisian menangkap tersangka karena kasusnya sempat viral di media sosial pada Desember 2024.

    Kala itu, tersangka mencuri empat ban mobil yang kemudian mobil diganjal menggunakan batako di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dan Kecamatan Mijen Kota Semarang.

    Tim Jatanras Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan pun menangkap Denny pada Kamis 6 Februari 2025 di Kecamatan Boja.

    Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut, tersangka beraksi di Kota Semarang meliputi Kecamatan Mijen, Ngaliyan, dan Tugu.

    Tiga aksi lainnya di Kabupaten Kendal tepatnya di Kecamatan Boja.

    “Sisanya di Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

    Tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  

    “Barang bukti yang disita yaitu velg, dongkrak, batako, dan mobil yang digunakan pelaku,” tandasnya. (*)

  • Video  Besarnya 4 Truk Pengangkut Tabung Raksasa Oven Pembuat Bata Ringan Melintasi Tol Semarang

    Video Besarnya 4 Truk Pengangkut Tabung Raksasa Oven Pembuat Bata Ringan Melintasi Tol Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Berikut ini video Besarnya 4 Truk Pengangkut Tabung Raksasa Oven Pembuat Bata Ringan Melintasi Tol Semarang.

    Empat truk pengangkut mesin autoclave atau oven pembuat bata ringan (hebel) berbaris parkir di tepi ruas Tol Semarang-Solo, tepatnya di depan Rest Area KM429A Ungaran, Kabupaten Semarang pada Jumat (14/2/2025) sore.

    Truk tersebut sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang pada Kamis (13/2/2025) malam dan tengah dalam perjalanan menuju Kabupaten Banjarnegara.

    Perjalanan truk-truk yang muatannya berbentuj tabung raksasa tersebut juga dikawal oleh pihak berwenang dan sejumlah mobil.

    Saat berhenti di depan Rest Area KM429A Ungaran, tampak para sopir, kernet dan para pekerja lainnya beristirahat di dekat truk.

    Sebagian duduk sambil menyantap makanan, sedangkan sebagian lainnya berbaring dan tidur.

    Seorang kernet satu di antara truk tersebut, Fauzi (23) mengatakan bahwa terdapat total 12 truk yang membawa mesin tersebut menuju ke arah Banjarnegara.

    “Yang delapan sudah duluan, sampai di Klaten dan Yogyakarya.

    Sedangkan yang empat ini terakhir,” kata Fauzi kepada Tribunjateng.com.

    Dia menambahkan, truk-truk yang mengangkut ratusan ton mesin tersebut melaju lambat dengan kecepatan 5 sampai 30 kilometer per jam.

    Tabung yang diangkut truk tersebut, lanjut Fauzi, memiliki panjang sekitar 40 meter.

    Dengan ukuran panjang dan besarnya tabung bercat biru tersebut, bagian kepala truk seolah tampak kecil.

    Menurut Fauzi, sejumlah rintangan dalam membawa tabung raksasa tersebut di antaranya keramaian lalu lintas yang harus dikawal ketat, serta kontur jalan yang menanjak dan menurun.

    Selain itu, laju kecepatan truk yang relatif lambat membuat rombongan harus sering berhenti di titik tertentu untuk istirahat.

    “Saya membawa bekal makanan, mi instan, serta pakaian untuk ganti.

    Mudah-mudahan perjalanan lancar dan aman,” pungkas Fauzi.

    Meskipun truk-truk tersebut berhenti di tepi ruas tol, arus lalu lintas di sana masih terbilang lancar dan tidak terdapat ketersendatan. (*)

  • Video  Besarnya 4 Truk Pengangkut Tabung Raksasa Oven Pembuat Bata Ringan Melintasi Tol Semarang

    VIRAL! 4 Truk Pengangkut Tabung Raksasa Oven Pembuat Bata Ringan Sampai di Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Empat truk pengangkut mesin autoclave atau oven pembuat bata ringan (hebel) berbaris parkir di tepi ruas Tol Semarang-Solo, tepatnya di depan Rest Area KM429A Ungaran, Kabupaten Semarang pada Jumat (14/2/2025) sore.

    Truk tersebut sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang pada Kamis (13/2/2025) malam dan tengah dalam perjalanan menuju Kabupaten Banjarnegara.

    Perjalanan truk-truk yang muatannya berbentuj tabung raksasa tersebut juga dikawal oleh pihak berwenang dan sejumlah mobil.

    Saat berhenti di depan Rest Area KM429A Ungaran, tampak para sopir, kernet dan para pekerja lainnya beristirahat di dekat truk.

    Sebagian duduk sambil menyantap makanan, sedangkan sebagian lainnya berbaring dan tidur.

    Seorang kernet satu di antara truk tersebut, Fauzi (23) mengatakan bahwa terdapat total 12 truk yang membawa mesin tersebut menuju ke arah Banjarnegara.

    “Yang delapan sudah duluan, sampai di Klaten dan Yogyakarya.

    Sedangkan yang empat ini terakhir,” kata Fauzi kepada Tribunjateng.com.

    Dia menambahkan, truk-truk yang mengangkut ratusan ton mesin tersebut melaju lambat dengan kecepatan 5 sampai 30 kilometer per jam.

    Tabung yang diangkut truk tersebut, lanjut Fauzi, memiliki panjang sekitar 40 meter.

    Dengan ukuran panjang dan besarnya tabung bercat biru tersebut, bagian kepala truk seolah tampak kecil.

    Menurut Fauzi, sejumlah rintangan dalam membawa tabung raksasa tersebut di antaranya keramaian lalu lintas yang harus dikawal ketat, serta kontur jalan yang menanjak dan menurun.

    Selain itu, laju kecepatan truk yang relatif lambat membuat rombongan harus sering berhenti di titik tertentu untuk istirahat.

    “Saya membawa bekal makanan, mi instan, serta pakaian untuk ganti.

    Mudah-mudahan perjalanan lancar dan aman,” pungkas Fauzi.

    Meskipun truk-truk tersebut berhenti di tepi ruas tol, arus lalu lintas di sana masih terbilang lancar dan tidak terdapat ketersendatan. (*)

  • Jamasan Pusaka Peringati Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang, Ini Maknanya

    Jamasan Pusaka Peringati Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang, Ini Maknanya

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejumlah pusaka peninggalan leluhur dibersihkan dalam ritual Jamasan Pusaka sebagai rangkaian peringatan Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang di Pendopo Rumah Dinas Bupati, Kecamatan Ungaran Timur, Jumat (14/2/2025) sore.

    Beberapa pusaka tersebut merupakan peninggalan Kiai Ageng Pandanaran I dan Kiai Ageng Pandanaran II, yang pernah menjabat sebagai Bupati Semarang pada awal berdirinya wilayah tersebut.

    Juru Jamasan Pusaka, Sutikno, mengatakan bahwa pusaka yang dijamas meliputi tombak trisula dan keris.

    “Ada tombak trisula serta beberapa keris yang dibersihkan. Sebenarnya ada pusaka lain yang seharusnya ikut dijamas, namun belum dikembalikan oleh peminjamnya,” kata Sutikno.

    Ia menambahkan bahwa pusaka-pusaka tersebut memiliki simbol pengetahuan yang wajib diketahui oleh generasi muda saat ini.

    Menurutnya, simbol tersebut mencerminkan kepemimpinan dan karakter pemiliknya, yang terukir dalam pamor pada keris.

    “Pamor adalah bentuk ungkapan dari pemiliknya ketika bertemu dengan empu kerisnya dulu,” imbuhnya.

    Proses pembersihan pusaka dilakukan di atas guci, dengan air dari 208 sumber mata air di Kabupaten Semarang.

    Air tersebut dikenal sebagai Tirta Perwita Sari atau Tirta Perwita Suci, yang sebelumnya diarak dalam kirab melintasi desa dan kecamatan.

    Setelah disiram, pusaka-pusaka tersebut dilap dengan dedaunan dan disimpan kembali di ruangan khusus di Rumah Dinas Bupati Semarang.

    Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, yang memimpin prosesi tersebut mengungkapkan bahwa Jamasan Pusaka juga disertai dengan Wilujengan atau doa lintas agama.

    “Kami berharap Kabupaten Semarang tetap ayem, tentram, gemah ripah loh jinawi, kondusif, aman, semakin berkembang, semakin maju, dan diberkahi oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” kata Ngesti.

    Ia menambahkan bahwa sebelum prosesi Jamasan, pihaknya telah melakukan ziarah ke makam Kiai Ageng Pandanaran I dan II di Kota Semarang dan Kabupaten Klaten.

    Selain itu, rombongan juga melakukan napak tilas ke rumah Bupati Semarang zaman dahulu di Dusun Paseban, Desa Pager, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang.

    Hari Jadi Kabupaten Semarang diperingati setiap 15 Maret setiap tahunnya.

    Menurut Ngesti, seluruh kegiatan sakral telah selesai dilakukan pada Jumat malam.

    Upacara Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang akan digelar di Alun-alun Bung Karno, Ungaran, pada 15 Maret 2025.

    Setelah itu, berbagai kegiatan lainnya akan dilaksanakan setelah Idul Fitri 1446 H.

    “Kami menyesuaikan dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Ada efisiensi anggaran, sehingga beberapa acara seperti pagelaran seni budaya dan kegiatan seremonial lainnya dikurangi,” jelas Ngesti.

    Meskipun demikian, ia berharap efisiensi anggaran tersebut tidak mengurangi semangat dan makna sakral Hari Jadi ke-504 Kabupaten Semarang.

  • Kronologi Penangkapan Maling Spesialis Ban Mobil, Beraksi 7 Kali di Kendal, Semarang dan Ungaran

    Kronologi Penangkapan Maling Spesialis Ban Mobil, Beraksi 7 Kali di Kendal, Semarang dan Ungaran

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi menangkap Denny Zain Iman Saputra (32) maling spesialis ban mobil yang telah beraksi di Kota Semarang,  Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang.

    Tersangka telah beraksi sebanyak tujuh kali selama dua bulan terakhir.  

    Selama melakukan pencurian, warga Ngaliyan Kota Semarang itu memperoleh keuntungan sebanyak Rp16 juta.

    “Saya beraksi sendiri di 7 lokasi dalam kurun waktu 2 bulan. Ban hasil curian saya jual di Jalan Hasanudin Semarang. Satu set ban dijual Rp 2 juta,” beber tersangka Denny saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (14/2/2025).

    Dalam setiap aksinya, Denny hanya berbekal dongkrak,  kunci kendaraan untuk melepas ban, dan batako untuk mengganjal kendaraan.

    Tersangka mengaku, membutuhkan waktu setidaknya 45 menit hingga satu jam untuk melepas satu set ban mobil.

    Dia selama beraksi hanya gagal satu kali karena ada warga yang melintas. Padahal dua ban truk sudah lepas. “Ya kabur tinggalkan ban karena ada orang,” terangnya.

    Kepolisian menangkap tersangka karena kasusnya sempat viral di media sosial pada Desember 2024.

    Kala itu, tersangka mencuri empat ban mobil yang kemudian mobil diganjal dengan batako di Boja, Kabupaten Kendal dan Mijen, Kota Semarang

    Tim Jatanras Polrestabes Semarang yang melakukan penyelidikan berhasil menangkap  Denny pada Kamis 6 Februari 2025 di daerah Boja.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena menyebut, tersangka beraksi di Kota Semarang meliputi Mijen, Ngaliyan, dan Tugu.

    Tiga aksi lainnya di Kendal tepatnya Boja.

    “Sisanya di Ungaran, Kabupaten Semarang,” katanya.

    Tersangka dijerat Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.  “Barang bukti yang diamankan yaitu velg, dongkrak, batako, dan mobil yang digunakan pelaku,” tandasnya. (Iwn)

     

  • Bengkel Hijrah Iklim, Cara Muda-mudi Islam Mencintai dan Merawat Lingkungan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Februari 2025

    Bengkel Hijrah Iklim, Cara Muda-mudi Islam Mencintai dan Merawat Lingkungan Regional 9 Februari 2025

    Bengkel Hijrah Iklim, Cara Muda-mudi Islam Mencintai dan Merawat Lingkungan
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Isu
    lingkungan
    dengan segala persoalannya menjadi fokus kaum muda dari berbagai wilayah di Indonesia.
    Mereka yang resah, bergabung dalam
    Bengkel Hijrah Iklim
    (BHI), sebuah inisiatif dari Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC).
    Salah satunya, Layyin Lala, founder gerakan Eco-Peace Indonesia Malang. Dia mengatakan, keresahan sebagai warga Kota Malang adalah buruknya drainase hingga menjadi daerah langganan banjir, ketersediaan air minum, dan tak tertatanya sektor transportasi.
    “Saat ini banjir seolah menjadi teman akrab warga Kota Malang, bisa dipastikan 40 persen wilayah kota saat hujan akan banjir karena drainase yang buruk dan limpasan dari Sungai Brantas,” ujarnya, Sabtu (8/2/2025) di Boemisora Desa Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
    Selain itu, transportasi umum atau mikrolet, juga mesti dibenahi.
    “Selain dari soal umur mikrolet, administrasi, perilaku awak mikrolet, juga harus ada faktor keamanan, kenyamanan, serta kepastian lokasi naik turun,” kata Lala.
    “Mikrolet itu jauh dekat ongkosnya Rp 5.000, saya pernah dipalak sopirnya untuk membayar Rp 10.000 tapi malah diturunkan di tengah jalan. Ada juga kejadian eksbisionis, sebagai perempuan saya takut, apalagi kalau malam,” ungkapnya.
    Atas kejadian tersebut, dia mengaku tak diam.
    “Saya menulis menyampaikan keresahan atas serangkaian kejadian dan layanan publik tersebut. Tapi sampai saat ini belum ada respon dari pemerintah,” kata Lala.
    Beda persoalan yang dirasakan Randi Muhariman, dari Tasikmalaya. Menurutnya, pengelolaan sampah dan air bersih, harus menjadi perhatian.
    “Namun masalahnya, masyarakat masih abai dan seolah tak peduli. Padahal kalau tidak tertangani sejak sekarang, bisa menjadi bom waktu di masa mendatang,” ungkapnya.
    Ramdi mengatakan, produksi sampah rumah tangga sudah sangat berlebihan. Tapi penanganannya masih konvensional, hanya sekadar diambil dan dibuang.
    “Perlu ada terobosan atau tindakan yang menyeluruh agar tertangani dengan baik, termasuk lintas sektoral dari berbagai komunitas,” ujarnya.
    Aldy Permana, Project Leader BHI dari Purpose mengatakan, Bengkel Hijrah Iklim (BHI) merupakan program pelatihan kepemimpinan lingkungan yang ditujukan bagi generasi muda muslim.
    “Tahun ini pelatihan berfokus pada tema transisi energi berkeadilan. Selama satu minggu, peserta belajar tentang transisi energi berkeadilan dari perspektif
    Islam
    , manajemen kampanye, dan diharapkan mereka dapat melawan misinformasi dan disinformasi saat kembali ke komunitas mereka, mereka juga mempelajari konsep filantropi Islam dalam konteks transisi energi berkeadilan,” ungkapnya.
    Peserta terdiri dari individu dengan latar belakang dakwah berusia antara 23 hingga 40 tahun. Selain berprofesi sebagai ustadz dan ustadzah, mereka juga memiliki pengalaman sebagai penulis, komikus, dan influencer di media sosial.
    “Riset Purpose tentang Iklim dan Audiens Muslim menunjukkan bahwa umat Islam lebih mempercayai pemimpin agama dibandingkan pemerintah. Oleh karena itu, kami mengajak mereka untuk menjadi pemicu percakapan tentang
    isu lingkungan
    di daerah masing-masing,” tambahnya.
    Fasilitator lainnya, Reka Maharwati dari Enter Nusantara, membagikan pengalaman sukses program Sedekah Energi di Yogyakarta dan Lombok.
    “Kami juga mengajak peserta untuk mengeksplorasi Green ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf), melihat bagaimana filantropi Islam dapat berkontribusi pada isu lingkungan. Beberapa peserta telah mengimplementasikan inisiatif seperti sedekah air, sayur, dan bibit,” kata Reka.
    Selain mempelajari materi tersebut, peserta juga diajak memahami teknik berkampanye dan pengorganisasian.
     
    Didit Haryo Wicaksono dari AktivAsia menjelaskan, kegiatan syiar tidak berbeda dengan kampanye.
    “Kami mengajarkan prinsip dasar kampanye dan bagaimana mengorganisir para peserta untuk menyebarkan pesan ini,” ungkapnya.
    Usai pelatihan ini para peserta akan mendapatkan mentoring untuk membuat inisiatif aksi iklim mandiri mereka. Selain itu mereka akan mendapatkan dukungan finansial yang akan membantu untuk menginkubasi dan menjadi katalis bagi program mereka selama 2-3 bulan.
    Dengan pelatihan ini, Bengkel Hijrah Iklim berharap dapat melahirkan pemimpin muda yang mampu menyebarkan kesadaran akan pentingnya transisi energi berkeadilan dalam perspektif Islam, serta menginspirasi tindakan nyata di komunitas mereka.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Sopir Truk Terguling di Banyumanik Semarang, Bermula saat Hujan Lebat

    Kesaksian Sopir Truk Terguling di Banyumanik Semarang, Bermula saat Hujan Lebat

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  Sopir truk yang kecelakaan di Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang memberikan kesaksian.

    Ia menyampaikan detik-detik kecelakaan truk terguling itu terjadi pada Sabtu (8/2/2025) malam.

    Sebuah truk boks berpelat B9364UXU terguling di jalur menuju arah Ungaran, Kabupaten Semarang.

    Sopir truk, Hari Susanto mengatakan bahwa semula dia dalam perjalanan dari arah Ungaran menuju ke arah pusat Kota Semarang.

    UNGKAP KRONOLOGI – Sopir truk boks, Hari Susanto mengungkapkan kronologi kecelakaan yang menyebabkan truknya terguling di Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Sabtu (8/2/2025) malam. (TRIBUNJATENG.COM/ REZA GUSTAV PRADANA)

    Sesampainya di lokasi kejadian, truk dengan muatan kosong yang dia kemudikan tergelincir.

    Kondisi saat itu hujan lebat, sehingga diduga truk tergelincir karena jalan yang licin.

    “Sebenarnya lajunya dan tergulingnya pelan, tapi karena licin truknya larinya menyamping dan zig-zag.

    Karena menyamping, akhirnya menghantam pembatas (median) jalan, keluar, diterima sama mobil di jalur berlawanan,” kata Hari kepada Tribunjateng.com.

    Bagian depan truk yang terguling di jalur berlawanan arah tersebut mengenai mobil CR-V yang sedang melaju.

    Mobil CR-V berpelat AD1737UZ tersebut mengalami penyok pada bagian body kanan belakang.

    Hari menambahkan, dirinya tidak mengalami luka apapun.

    Posisi truk terguling dan melintang sehingga menutup hampir seluruh akses lalu lintas di jalur tersebut.

    Akibatnya, arus lalu lintas sempat macet total.

    Polisi, anggota TNI, serta sejumlah relawan berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas serta membantu proses evakuasi truk boks tersebut. 

    Hingga sekitar pukul 20.00 WIB, truk sudah dievakuasi dan meninggalkan lokasi kejadian.

    Truk dievakuasi dengan ditarik menggunakan mobil derek.

    Meskipun demikian, masih terdapat tumpahan solar di jalan sehingga arus lalu lintas masih tersendat.

    Pemadam kebakaran kemudian datang dengan satu unit mobil damkar untuk membersihkan jalan dari cairan bahan bakar tersebut.

    Arus lalu lintas menuju arah Ungaran berangsur lancar beberapa saat kemudian. (*)

     

  • Kronologi Kecelakaan di Srondol Wetan Versi Sopir Truk: Situasi Hujan Lebat, Ban Tergelincir

    Kronologi Kecelakaan di Srondol Wetan Versi Sopir Truk: Situasi Hujan Lebat, Ban Tergelincir

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kecelakaan terjadi di Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, pada Sabtu (8/2/2025) malam.

    Sebuah truk boks berpelat B 9364 UXU terguling di jalur menuju Ungaran, Kabupaten Semarang.

    Sopir truk, Hari Susanto, mengatakan bahwa ia dalam perjalanan dari arah Ungaran menuju pusat Kota Semarang.

    lihat foto
    TRUK TERGULING – Truk boks terguling di Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang pada Sabtu (8/2/2025) malam. Posisinya yang melintang menutup total akses lalu lintas menuju arah Ungaran.

    Sesampainya di lokasi kejadian, truk bermuatan kosong yang dikemudikannya tergelincir.

    Saat itu kondisi hujan lebat, sehingga diduga truk kehilangan kendali akibat jalan licin.

    “Sebenarnya lajunya pelan, tapi karena licin, truknya berjalan menyamping dan zig-zag.

    Karena menyamping, akhirnya menghantam pembatas (median) jalan, lalu keluar jalur dan mengenai mobil di arah berlawanan,” kata Hari kepada Tribunjateng.com.

    Bagian depan truk yang terguling ke jalur berlawanan menabrak mobil Honda CR-V berpelat AD 1737 UZ yang sedang melaju.

    Mobil tersebut mengalami penyok pada bagian bodi kanan belakang.

    Hari memastikan bahwa dirinya tidak mengalami luka akibat kecelakaan ini.

    Posisi truk yang terguling melintang di jalan sempat menutup hampir seluruh akses lalu lintas.

    Akibatnya, arus kendaraan menuju Ungaran sempat macet total.

    Polisi, anggota TNI, serta sejumlah relawan berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas dan membantu proses evakuasi truk.

    Hingga pukul 20.00 WIB, truk berhasil dievakuasi menggunakan mobil derek.

    Meskipun demikian, tumpahan solar di jalan masih menyebabkan lalu lintas tersendat.

    Petugas pemadam kebakaran kemudian datang dengan satu unit mobil damkar untuk membersihkan jalan dari tumpahan bahan bakar.

    Arus lalu lintas menuju arah Ungaran akhirnya kembali lancar beberapa saat kemudian.

  • BREAKING NEWS: Kecelakaan di Srondol Wetan, Truk Boks Terguling dan Tutup Jalan ke Ungaran

    BREAKING NEWS: Kecelakaan di Srondol Wetan, Truk Boks Terguling dan Tutup Jalan ke Ungaran

    Sebuah truk boks terguling di Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Banyumanik, Semarang. Lalu lintas macet total, evakuasi masih berlangsung.

    Tayang: Sabtu, 8 Februari 2025 20:00 WIB | Diperbarui: Sabtu, 8 Februari 2025 20:44 WIB

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Jenderal Pol Anton Sujarwo, Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, pada Sabtu (8/2/2025) malam.

    Sebuah truk boks berpelat B 9364 UXU terguling di jalur menuju Ungaran, Kabupaten Semarang.

    Posisi truk melintang di jalan, menutup hampir seluruh akses lalu lintas di jalur tersebut.

    Akibatnya, arus kendaraan di lokasi mengalami kemacetan total.

    Polisi, anggota TNI, serta sejumlah relawan berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas dan membantu proses evakuasi truk.

    Hingga pukul 19.30 WIB, proses evakuasi masih berlangsung.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jateng.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Angin Kencang di Kabupaten Semarang Memakan Korban, Lansia Bernama Saliyem

    Angin Kencang di Kabupaten Semarang Memakan Korban, Lansia Bernama Saliyem

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Angin kencang yang melanda Kabupaten Semarang menimbulkan dampak, satu di antaranya pohon tumbang menimpa rumah di Dusun Ngasem, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan pada Kamis (6/2/2025) pagi.

    Bagian atap rumah yang tertimpa pohon kelengkeng tersebut hancur dan roboh mengenai penghuninya.

    Seorang warga setempat, Supardi (50) mengatakan bahwa saat itu korban yang tertimpa reruntuhan atap rumah bernama Saliyem (80).

    “Posisi (korban) sedang tidur itu, (pohon) langsung ngebruki (menimpa korban).

    Luka di kepala, dibawa ke RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa mendapatkan 10 jahitan,” kata Supardi.

    Seluruh atap bagian kamar rumah tersebut runtuh hingga ke seluruh ruangan.

    Atap berupa genteng serta rangka berbahan kayu turut jatuh ke tanah.

    Warga setempat bergotong-royong membantu pembersihan puing-puing reruntuhan serta mengevakuasi batang pohon yang tumbang.

    Menurut keterangan warga sekitar, pohon kelengkeng tersebut terbilang sudah tua sehingga rapuh saat dilanda angin kencang. (*)