kab/kota: Ulujami

  • Pembegal payudara di Pesanggrahan sudah beraksi tiga kali

    Pembegal payudara di Pesanggrahan sudah beraksi tiga kali

    Jakarta (ANTARA) – Pembegal payudara berinisial BS (30) di Jalan Swadarma 2, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan sudah beraksi tiga kali sejak 2024.

    “Pelaku menjalankan aksinya sudah tiga kali,” kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    Seala mengatakan pihaknya berhasil menangkap BS di rumah kontrakan pada Senin (24/2).

    Dia merinci aksi tiga kali itu dilakukan pada Minggu (1/12/2024) di Jalan Kampung Baru 5 Ulujami, Rabu (4/12/2024) di Jalan Kampung Baru 3 Ulujami dan Kamis (20/2) di Jalan Swadarma Utara 2, Ulujami.

    “Pelaku ditangkap usai kami melakukan penyisiran di CCTV lokasi sekitar dan menggunakan metode ‘scientific crime investigation’,” ujarnya.

    Metode scientific crime investigation merupakan penyelidikan atau penyidikan kejahatan yang dilakukan secara ilmiah dengan didukung berbagai disiplin ilmu, baik ilmu murni maupun ilmu terapan.

    Adapun terkait motif, pelaku mengakui ingin melampiaskan hasrat nafsunya sebagai seorang laki-laki.

    Dia menyasar perempuan yang sedang berjalan kaki dan melakukan aksinya secara spontan.

    Kemudian, petugas juga memastikan apakah pelaku memiliki kelainan dengan melalui uji atau pemeriksaan klinis di psikologi.

    “Kalau dalam kriminologi (begal payudara) itu bisa disebut sebagai penyimpangan,” jelasnya.

    Selama melakukan aksinya, BS sudah menjaring sebanyak tiga korban yakni AM (20), AG (22) dan NAP (14). Mereka sebagai korban kini mengalami trauma.

    “Tentunya atas kejadian ini, ada trauma tersendiri dari para korban,” ucapnya.

    Atas perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 289 KUHP Jo Pasal 76 UU Nomor 35 Tahun 2014 perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Tindak Pidana Asusila dengan ancaman hukuman penjara paling lama 9 tahun.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kisah Larasati Nugroho, Lahir sebagai Perempuan meski Diprediksi Laki-laki

    Kisah Larasati Nugroho, Lahir sebagai Perempuan meski Diprediksi Laki-laki

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Larasati Nugroho membagikan cerita menarik tentang perjalanan hidupnya. Ia mengungkapkan, sebelumnya hasil pemeriksaan USG menunjukkan bahwa ia diprediksi akan lahir sebagai laki-laki. 

    Namun, kenyataannya Larasati Nugroho dilahirkan sebagai perempuan. Hal tersebut lantas membuat ibunya terkejut karena semula dipastikan laki-laki, tiba-tiba lahir bayi perempuan.

    Kisah tersebut disampaikan langsung oleh Larasati Nugroho saat menjadi bintang tamu dalam podcast bersama Denny Sumargo belum lama ini.

    “Aku awalnya diprediksi laki-laki lewat USG, tetapi ternyata lahir sebagai perempuan,” kata Larasati dikutip Beritasatu.com, Minggu (16/2/2025).

    Mendengar pernyataan Larasati Nugroho tersebut, Denny Sumargo langsung terkejut dan merasa belum percaya sepenuhnya dengan ceritanya tersebut. 

    Larasati Nugroho mengungkapkan, ibunya telah menjalani tiga kali pemeriksaan USG, dan semuanya menunjukkan bahwa bayi yang ada di dalam kandungannya akan lahir sebagai laki-laki.

    “Selama tiga kali USG, dari usia dua bulan sampai lima bulan, semua hasilnya menunjukkan aku laki-laki,” jelas Larasati.

    Larasati Nugroho melanjutkan, ketika dirinya dilahirkan ibunya merasa terkejut karena bayi yang keluar adalah perempuan bukan laki-laki sesuai dengan hasil USG berkali-kali. 

    “Waktu aku lahir, mamaku sedang dibius, jadi dia sempat bilang, ‘Ini bukan anak saya’,” ujar pesinetron tersebut.

    Cerita ini disampaikan Larasati setelah ia mengalami kecelakaan di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/1/2025) pukul 03.00 WIB lalu. Sejak kejadian tersebut, Larasati menjadi sorotan di media sosial (medsos).

    Larasati Nugroho mengungkapkan bahwa saat kecelakaan terjadi, ia sedang mengemudi sendirian sepulang syuting dengan kecepatan yang sesuai. Namun, tiba-tiba ban mobil yang dikendarainya pecah.

    “Ceritanya, aku baru pulang syuting dan menuju rumah tante, nyetir sendirian, dalam kondisi hujan. Kecepatannya normal, sekitar 40-50 kilometer per jam,” kata Larasati di Polres Metro Jakarta Selatan beberapa hari lalu.

    “Namun, karena hujan, ban kiri mobil pecah,” tambahnya.

    Akibatnya, Larasati Nugroho kehilangan kendali atas mobil. Ia sempat menabrak sebuah sepeda motor sebelum akhirnya mobil yang dikendarainya terbalik dan menabrak gerobak serta pohon.

    Kemudian Larasati Nugroho mengalami luka di dahi karena benturan yang cukup keras. Sementara itu, kondisi mobil yang dikendarainya rusak parah.

  • Perahu eretan di Pesanggrahan sudah beroperasi sejak 1987

    Perahu eretan di Pesanggrahan sudah beroperasi sejak 1987

    Sekali jalan Rp2 ribu. Jadi kalau bolak-balik Rp4 ribu

    Jakarta (ANTARA) – Pekerja perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Hermawan (29) mengatakan sarana transportasi penyeberangan anak sekolah di Jakarta Selatan itu sudah beroperasi sejak 1987.

    “Perahu eretan tersebut sudah ada sejak tahun 1987,” kata Hermawan kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Perahu eretan yang menjadi transportasi penyeberangan itu letaknya strategis menghubungkan MTsN 13 Jakarta Kelurahan Ulujami dan SMPN 31 Jakarta, Kebayoran Baru. Warga merasa terbantu dengan adanya perahu tersebut.

    Hermawan mengatakan, ide mengadakan perahu eretan itu berasal dari keluarganya yang memutuskan untuk menjalankannya di kawasan Pesanggrahan.

    Dikatakan, ide membuat perahu eretan bermula setelah sang ayah khawatir dengan keselamatan para siswa.

    Dia menyebutkan sempat ada jembatan yang terbuat dari bambu dan berisiko terjadi kecelakaan jika dilewati warga maupun siswa dalam jumlah banyak.

    “Niatnya membantu warga, khususnya anak sekolah. Dulu kan pernah dibikin jembatan bambu, tapi nggak kuat. Kalau banjir gede, langsung hilang,” katanya.

    Dalam kesehariannya, Hermawan bertugas mengumpulkan uang dari siswa yang menumpang perahu eretan. Sementara rekannya mengemudikan perahu eretan dari satu sisi ke sisi lainnya.

    “Sekali jalan Rp2 ribu. Jadi kalau bolak-balik Rp4 ribu,” katanya.

    Dia mendapatkan penghasilan sebesar Rp50 ribu per harinya dari hasil menyeberangkan penumpang yang didominasi siswa sekolah.

    Sebetulnya, dia bisa mendapatkan lebih dari itu. Namun karena dia bekerja bersama kawannya, maka harus membagi penghasilan dari perahu eretan itu.

    Perahu eretan itu berada di tengah antara SMPN 31 Jakarta dan MTsN 13 Jakarta atau tepatnya menghubungkan Jalan Kali Inspeksi Pesanggrahan dan Jalan Peninggaran Barat III.

    Lurah Ulujami, Yudha Irawan mengatakan, rencana pembangunan jembatan sempat digaungkan pada tahun 2005, namun penempatan jembatan di depan MTsN 13 Jakarta disebut berpotensi memperbesar angka tawuran di kalangan pelajar.

    “Pertimbangan waktu itu, karena diapit banyak sekolah, yang pada saat itu tawuran lagi tinggi-tingginya di kalangan pelajar,” kata Yudha.

    Sebelumnya, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Astrid Khairunnisha atau disapa Astrid Kuya mengajak Komisi D untuk membangun jembatan di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sebagai solusi bagi anak sekolah yang masih memanfaatkan perahu eretan.

    “Jembatan perorangan, nanti saya ngobrol dengan Komisi D kan terkait pembangunan,” kata Astrid.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pekerja perahu eretan di Pesanggrahan dapat penghasilan Rp50 ribu/hari

    Pekerja perahu eretan di Pesanggrahan dapat penghasilan Rp50 ribu/hari

    Jakarta (ANTARA) – Pekerja perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Hermawan (29) mengaku mendapatkan penghasilan sebesar Rp50 ribu per harinya untuk menyeberangkan penumpang yang didominasi siswa sekolah.

    “Iya, sebesar Rp100 ribu perkiraan untuk berdua. Apalagi, kalau hari Sabtu, Minggu, kan pada libur tuh. Kita pernah dapat Rp50 ribu hanya untuk makan,” kata Hermawan di Jakarta, Kamis.

    Perahu eretan yang menjadi transportasi penyeberangan itu letaknya strategis yang menghubungkan sekolah MTsN 13 Jakarta Kelurahan Ulujami dan SMPN 31 Jakarta, Kebayoran Baru. Warga merasa terbantu dengan adanya perahu tersebut.

    Hermawan mengatakan, sebetulnya dia bisa mendapatkan lebih dari itu, namun karena dia bekerja bersama kawannya, maka harus membagi penghasilan dari perahu eretan itu.

    Tak hanya itu, dia juga harus menyetorkan uang itu kepada pemilik perahu.

    Dia mengaku pendapatannya pribadi tidak menentu, tergantung pada banyak atau tidaknya siswa yang menumpang untuk menyebrang Kali Pesanggrahan.

    “Kalau masalah uang mah enggak mesti sih, soalnya kan dari anak sekolahan banyak liburnya. Apalagi, sekarang Sabtu dan Minggu libur,” ujarnya.

    Dari penghasilan itu, kata dia, digunakan untuk makan dan biaya kehidupan sehari-hari.

    Sementara untuk tempat tinggal, Hermawan dan kawannya tidur di perahu itu semalaman selama 20 hari. Setelah 20 hari, ada jam kerja bergilir (shift) untuk berjaga.

    “Dulu mah ngontrak, cuma karena airnya sering banjir kan, kita enggak bisa ninggalin perahu ini. Dulu pernah hanyut gara-gara ditinggal, makanya sekarang tidur di sini,” ujarnya.

    Sementara itu, Lurah Ulujami, Yudha Irawan mengatakan rencana pembangunan jembatan sempat digaungkan pada tahun 2005, namun penempatan jembatan di depan MTsN 13 Jakarta disebut berpotensi memperbesar angka tawuran di kalangan pelajar.

    “Pertimbangan waktu itu, karena diapit banyak sekolah, yang pada saat itu tawuran lagi tinggi-tingginya di kalangan pelajar,” kata Yudha.

    Sebelumnya, anggota Komisi E DPRD DKI Astrid Khairunnisha atau disapa Astrid Kuya mengajak Komisi D untuk membangun jembatan di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan sebagai solusi bagi anak sekolah yang masih memanfaatkan perahu eretan.

    “Jembatan perorangan besok nanti saya ngobrolin dengan Komisi D kan terkait pembangunan,” kata Astrid.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Gantikan Perahu Eretan, Jembatan Bakal Dibangun di Kali Pesanggrahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Gantikan Perahu Eretan, Jembatan Bakal Dibangun di Kali Pesanggrahan Megapolitan 12 Februari 2025

    Gantikan Perahu Eretan, Jembatan Bakal Dibangun di Kali Pesanggrahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Astrid Khairunisha atau
    Astrid Kuya
    mengatakan, akan merekomendasikan pembangunan jembatan di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan untuk menggantikan peran perahu eretan.
    Sebab, banyak siswa yang menggunakan perahu eretan sebagai moda transportasi untuk menuju sekolahnya. 
    Hal itu Astrid ungkapkan setelah mencoba
    perahu eretan di Kali Pesanggrahan
    itu. 
    “Ya memang kalau untuk ke depannya, penginnya kan jembatan buat anak-anak,” kata dia saat ditemui di lokasi, Rabu (12/2/2025).
    Namun, rencana pembangunan jembatan ini perlu dibahas lebih lanjut di DPRD Jakarta. Sebab, pembangunan jembatan memerlukan waktu yang panjang.
    “Jadi kalau mau dibikin jembatan kan pasti perlu waktu, untuk pembebasan tanah, untuk pembukaan jalan itu kan. Pasti kan perlu waktu,” tambah dia.
    Maka dari itu, solusi jangka pendeknya, Astrid akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memperbaiki anak tangga di sekitaran Kali Pesanggrahan.
    Sebab, tangga itu kerap digunakan oleh siswa-siwa yang ingin menumpangi perahu eretan di Kali Pesanggrahan.
    “Saya akan ngobrol sama teman-teman, kalau perlu nanti Komisi D, yuk kita cek bareng lagi. Yuk kita lihat ini, apa yang bisa dibangun, apa yang bisa dibangun. Kebetulan kalau ini kan memang ranahnya Komisi D,” tambah dia.
    Sebelumnya, anggota Komisi E DPRD Jakarta Astrid Kuya menyambangi Kali Pesanggrahan di Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).
    Pengamatan Kompas.com, Astrid hadir ke lokasi sekitar pukul 14.50 WIB. Dia ditemani Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam.
    Dalam kunjungan itu, Astrid mengecek keamanan penggunaan perahu eretan sebagai moda transportasi siswa/siswi yang bersekolah di Kebayoran Lama Utara.
    Dia bahkan beberapa kali sempat menaiki perahu itu untuk merasakan aspek keamanan yang dirasakan oleh anak-anak yang menyeberangi kali itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gantikan Perahu Eretan, Jembatan Bakal Dibangun di Kali Pesanggrahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Istri Uya Kuya Jajal Perahu Eretan di Kali Pesanggrahan Jaksel Megapolitan 12 Februari 2025

    Istri Uya Kuya Jajal Perahu Eretan di Kali Pesanggrahan Jaksel
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Istri Uya Kuya, sekaligus anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Astrid Khairunisha atau Astrid Kuya menyambangi Kali Pesanggrahan di Kelurahan Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).
    Kunjungan itu dalam rangka untuk melihat operasional perahu eretan yang kerap mengangkut para siswa untuk menuju ke sekolahnya.
    Pengamatan
    Kompas.com
    , Astrid hadir ke lokasi dengan ditemani oleh Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam.
    Setibanya di lokasi, Astrid langsung menaiki perahu eretan itu untuk mengecek keamanannya. Sebab, perahu eretan ini kerap menjadi moda transportasi siswa/siswi yang bersekolah di Kebayoran Lama Utara.
    Istri Uya Kuya ini juga sempat berbincang  dengan anak-anak yang menggunakan perahu itu sebagai moda transportasi.
    Setelah mencobanya, Astrid mengaku bakal memberikan rekomendasi kepada Komisi D DPRD Jakarta untuk membangun jembatan penyeberangan yang melintasi kali itu.
    Selain itu, Astrid juga bakal berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk membangun tangga yang lebih aman untuk anak-anak yang akan menggunakan perahu itu.
    “Saya hadir di sini, saya cukup penginnya, setidaknya untuk keselamatan anak-anak aja dulu, yang tercepat yang bisa dilakukan,” kata Astrid di lokasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Meski Ada Jembatan, Siswa Pilih Naik Perahu Eretan Seberangi Kali Pesanggrahan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Februari 2025

    Meski Ada Jembatan, Siswa Pilih Naik Perahu Eretan Seberangi Kali Pesanggrahan Megapolitan 12 Februari 2025

    Meski Ada Jembatan, Siswa Pilih Naik Perahu Eretan Seberangi Kali Pesanggrahan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Sekitar 900 meter dari lokasi para siswa biasa naik perahu eretan menyeberangi Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, ternyata terdapat sebuah jembatan.
    Meski demikian, untuk berangkat dan pulang sekolah, beberapa siswa memilih menyeberangi kali naik perahu eretan dari Jalan Inspeksi ke Jalan Peninggaran Barat III, atau sebaliknya. 
    Lurah Ulujami, Yudha Irawan mengatakan, pada tahun 2005, pemerintah sempat hendak membangun jembatan yang menghubungkan Kelurahan Ulujami dan Kelurahan Kebayoran Lama Utara di depan MTS Negeri 13 Jakarta.
    Namun, rencana tersebut urung karena keberadaan jembatan dikhawatirkan meningkatkan tawuran antarsiswa. 
    “Pertimbangan waktu itu, karena diapit banyak sekolah, yang pada saat itu tawuran lagi tinggi-tingginya di peserta didik,” kata Yudha saat ditemui di Ulujami, Rabu (12/2/2025).
    Pada tahun yang sama, dibangun jembatan sekitar 900 meter dari titik awal. Jembatan tersebut kini menghubungkan ke arah TPU Tanah Kusir.
    Meski ada jembatan, sejumlah warga masih memanfaatkan perahu eretan untuk menyeberangi kali hingga saat ini.
    Yudha mengatakan, pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah agar membangun jembatan di titik strategis agar warga bisa menyeberang tanpa menggunakan perahu eretan lagi.
    “Tadi juga sudah kita sarankan kepada ibu dewan, alangkah baiknya dibuatkan jembatan penyeberangan yang tipikal untuk pejalan kaki,” tambah dia.
    Sebelumnya diberitakan, jasa penyeberangan menggunakan perahu eretan masih populer di kalangan murid di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
    Pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi Kamis (6/2/2025), perahu ini berada di Kali Pesanggrahan, di antara Jalan Inspeksi dan Jalan Peninggaran Barat III.
    Perahu yang memiliki lebar sekitar 2,5-3 meter ini mengapung di kali selebar hampir 20 meter itu.
    Tak lupa tali berbahan tambang membentang di atas air kali, sebagai kemudi menggerakkan perahu.
    Lokasi ini terlihat strategis sebab titik penyeberangan perahu dihapit oleh MTSN 13 Jakarta dan SMPN 31 Jakarta.
    Di setiap sisi kali, sudah terpasang tangga kayu yang sengaja disusun agar para pengguna tidak kesulitan saat menaiki atau keluar perahu eretan.
    Di dalam perahu, dua sosok yang bertanggungjawab dalam mengendarai perahu eretan juga terlihat sedang bergantian berjaga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jajal Perahu Eretan bareng Siswa di Kali Pesanggrahan, Astrid Kuya Kurang ‘sreg’ Soal Keamanan

    Jajal Perahu Eretan bareng Siswa di Kali Pesanggrahan, Astrid Kuya Kurang ‘sreg’ Soal Keamanan

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam dan anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Kuya meninjau perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, keduanya tiba di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekitar pukul 14.16 WIB.

    Kehadiran Seala dan Astrid langsung disambut oleh Lurah Ulujami Yudha Irawan.

    Seala dan Astrid sempat berinteraksi dengan sejumlah siswa berseragam Pramuka yang hendak menumpangi perahu eretan setelah pulang sekolah.

    Astrid bertanya kepada salah satu siswa soal kekhawatirannya menaiki perahu eretan. Namun, siswa tersebut mengaku tidak takut karena sudah terbiasa.

    “Kamu enggak takut naik perahu ini?” tanya Astrid yang merupakan istri dari artis Uya Kuya.

    “Enggak bu, sudah biasa,” jawab siswa.

    Setelahnya, Seala dan Astrid ikut mencoba menaiki perahu eretan tersebut. Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati.

    Saat berada di atas perahu eretan, Seala terlihat berpegangan erat di tiang kayu. Begitupun dengan Astrid yang menyandarkan tangan kirinya di tiang perahu.

    “Jadi ketika saya terjun langsung, mencoba getek ini, saya merasa kayaknya anak-anak ini kurang safety,” kata Astrid.

    “Keamanannya kurang sekali. Apalagi tadi saya coba sama ibu (Seala), goyang-goyang ya bu. Satu di kiri, satu di belakang supaya seimbang,” imbuh dia.

    Sementara itu, Seala mengaku bakal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan keamanan bagi para siswa dan warga yang menggunakan jasa perahu eretan.

    “Tadi sudah ada beberapa obrolan dengan ibu dewan, tindakan cepat apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dari warga, dan juga apa nih yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Seala.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • MOMEN Kapolsek Pesanggrahan & Astrid Kuya Jajal Perahu Eretan di Jaksel, Pegangan Erat di Tiang Kayu

    MOMEN Kapolsek Pesanggrahan & Astrid Kuya Jajal Perahu Eretan di Jaksel, Pegangan Erat di Tiang Kayu

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN – Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam dan anggota DPRD DKI Jakarta Astrid Kuya meninjau perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

    Pantauan TribunJakarta.com, keduanya tiba di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan sekitar pukul 14.16 WIB.

    Kehadiran Seala dan Astrid langsung disambut oleh Lurah Ulujami Yudha Irawan.

    Seala dan Astrid sempat berinteraksi dengan sejumlah siswa berseragam Pramuka yang hendak menumpangi perahu eretan setelah pulang sekolah.

    Astrid bertanya kepada salah satu  siswa soal kekhawatirannya menaiki perahu eretan.

    Namun, siswa tersebut mengaki tidak takut karena sudah terbiasa.

    “Kamu enggak takut naik perahu ini?” tanya Astrid yang merupakan istri dari artis Uya Kuya.

    KLIK SELENGKAPNYA: Presiden Prabowo Subianto Bicara Adanya Raja Kecil yang Melawan Kebijakan Efisiensi Anggaran saat Kongres Muslimat NU. Dahnil Anzar Sebut Sudah SP-2.

    “Enggak bu, sudah biasa,” jawab siswa.

    Setelahnya, Seala dan Astrid ikut mencoba menaiki perahu eretan tersebut.

    Mereka berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati.

    Saat berada di atas perahu eretan, Seala terlihat berpegangan erat di tiang kayu.

    Begitupun dengan Astrid Kuya yang menyandarkan tangan kirinya di tiang perahu.

    “Jadi ketika saya terjun langsung, mencoba getek ini, saya merasa kayaknya anak-anak ini kurang safety,” kata Astrid.

    SISWA NAIK PERAHU – Para siswa menumpangi perahu eretan di Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025). Perahu eretan ini menjadi moda transportasi utama bagi siswa yang hendak berangkat dan pulang sekolah. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

    “Keamanannya kurang sekali. Apalagi tadi saya coba sama ibu (Seala), goyang-goyang ya bu. Satu di kiri, satu di belakang supaya seimbang,” imbuh dia.

    Sementara itu, Seala mengaku bakal melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan keamanan bagi para siswa dan warga yang menggunakan jasa perahu eretan.

    “Tadi sudah ada beberapa obrolan dengan ibu dewan, tindakan cepat apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dari warga, dan juga apa nih yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” kata Seala.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ditangkap Polisi Hendak Tawuran, Pelajar Ini Menangis di Pelukan Ibunya – Page 3

    Ditangkap Polisi Hendak Tawuran, Pelajar Ini Menangis di Pelukan Ibunya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jajaran kepolisian Polsek Pesanggrahan telah mengamankan delapan pelajar yang hendak melakukan tawuran di kolong jalan Tol Ulujami, Pesanggrahan. Mereka ditangkap pada Kamis 6 Februari 2025.

    “Ada delapan pelajar SMA Hang Tuah Kebayoran Lama diamankan, karena akan melakukan tawuran di kolong Tol Ulujami,” kata Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam dalam keterangannya, Minggu (9/2/2025).

    Seala menjelaskan, para pelajar kini diamankan di Polsek Pesanggrahan untuk dilakukan pembinaan setelah sebelumnya terindikasi terlibat tawuran pelajar pada Rabu 05 Februari 2025, sekitar pukul 17.30 WIB.

    “Pihak sekolah dan orang tua sepakat untuk lebih aktif dalam mengawasi serta membina siswa. Dan apa yang terjadi menjadi contoh untuk siswa lainnya,” jelasnya.

    Seala menyebut, aksi tawuran ini sangat menjadi atensi Korps Bhayangkara. Hal ini karena dinilai bisa melukai hingga menghilangkan nyawa orang lain.

    “Pelajar yang terlibat diberikan penjelasan terkait konsekuensi hukum pidana yang akan dikenakan dan peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya,” sebutnya.

    Dari foto dan video yang diterima, mereka yang tertangkap itu terlihat meminta maaf kepada orangtuanya masing-masing. Bahkan, para orangtuanya itu nampak menangis.