kab/kota: Ujung Menteng

  • Warga Metland Menteng keberatan jika truk sampah RDF lewat permukiman

    Warga Metland Menteng keberatan jika truk sampah RDF lewat permukiman

    Jakarta (ANTARA) – Warga Metland Menteng, Jakarta Timur, menggelar aksi di tepi Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai bentuk penolakan terhadap truk sampah yang akan melewati lingkungan mereka menuju Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara.

    Dalam aksinya, warga membentangkan spanduk bertuliskan “Warga Metland Menteng menolak akses truk sampah RDF melalui sisi Jalan BKT Perumahan Metland Menteng”.

    Aksi ini dilakukan menyusul adanya informasi bahwa akses jalan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) di kawasan perumahan tersebut akan digunakan sebagai jalur truk pengangkut sampah menuju RDF Rorotan.

    Salah satu warga bernama Hani (55) mengaku keberatan karena khawatir dampak negatif yang akan timbul terhadap lingkungan dan keamanan warga.

    “Efek buruknya dari bau sampah, jalan jadi kotor, dan kemungkinan kriminalitas meningkat karena truk bisa antre hingga enam jam. Kalau sudah begitu, pemalakan sopir bisa terjadi,” kata Hani di Jakarta Timur, Selasa.

    Menurut Hani, jalan yang akan digunakan truk tersebut memang fasilitas milik perumahan yang telah diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta. Namun, warga menolak jalan itu digunakan sebagai akses kendaraan pengangkut sampah.

    Apalagi, aroma sampah dari RDF bisa tercium hingga empat kilometer. Kemudian, jika truk berhenti dekat permukiman, dampaknya akan langsung terasa oleh warga.

    “Kami tidak menolak RDF Rorotan-nya, tapi kami menolak truk sampahnya lewat sini,” tegas Hani.

    Selain itu, warga juga menolak rencana Pemkot Jakarta Timur yang akan melakukan pengukuran jalan dan mencopot pagar pembatas sebagai persiapan lintasan truk.

    Mereka khawatir bau sampah akan mengganggu kenyamanan warga, terutama saat akhir pekan ketika area BKT biasa digunakan warga untuk berolahraga dan rekreasi keluarga.

    “Sabtu dan Minggu biasanya ramai anak-anak main, ada komedi putar, bahkan balapan motor mainan. Kalau bau sampah sampai ke sini, pasti mengganggu,” ujar Hani.

    Aksi tersebut sempat memicu perdebatan antara warga dengan Lurah Ujung Menteng, Agus Sulaeman. Agus berjanji akan meninjau ulang surat edaran terkait penggunaan jalur tersebut.

    Selain itu, Agus menyatakan prioritas penggunaan jalan untuk fasilitas umum dan sosial (fasos-fasum) menjadi fokusnya.

    “Kita fokus di sini dulu, untuk Fasos-Fasum,” ujar Agus saat berdialog dengan warga.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Medan Satria Bekasi hingga Tomang

    Medan Satria Bekasi hingga Tomang

    Jakarta

    PT MRT Jakarta menyampaikan pembangunan MRT Timur Barat fase 1 tahap 1 Tomang-Medan Satria segera dimulai. Pembangunan akan menghubungkan Stasiun Tomang di Jakarta Barat hingga Medan Satria Bekasi, Jawa Barat (Jabar).

    Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Weni Maulina dalam pemaparan kelas Fellowship MRT di Wisma Nusantara, Jakarta, Kamis (17/7/2025) mengatakan jalur itu akan dibangun sepanjang 24,5 kilometer. Rencananya, jalur dibuat untuk menyambung tiga provinsi, yakni Jabar, Jakarta dan Banten.

    “Jalur Timur Barat direncanakan dari Jawa Barat sampai dengan Banten, 3 provinsi. Untuk saat ini yang akan dibangun PT MRT Jakarta itu ada di kawasan Jakarta-nya sendiri. Kita menyebutnya MRT fase 1. MRT fase 1 yang saat ini juga akan segera dibangun itu MRT fase 1 stage 1. Jadi memang itu yang ada di dalam Jakarta dari sisi Timur sampai sisi Tomang. Itu dulu yang akan dibangun,” jelas Weni.

    “Dari Timurnya itu ada ujung Menteng, posisi Timur Jakarta. Tapi sebetulnya nanti akan ditarik sedikit ke Jawa Barat itu di Medan Satria. Mungkin yang rumahnya di Harapan Indah dan sekitarnya gitu ya, di situ akan segera dibangun MRT dan di sisi Barat ini yang pertama nanti akan sampai di Tomang,” lanjutnya.

    Weni menjelaskan untuk fase 1 stage 2 akan dibangun dengan rute Tomang-Kembangan Jakarta Barat. Dia menyebut titiknya ada di perbatasan Jakarta Barat.

    “Lalu stage 2 nya dari Tomang ke arah Kembangan, persis di perbatasan Jakarta Barat. Jadi itu yang Insyaallah akan dibangung dalam waktu dekat,” ujarnya.

    “Kemudian yang warna hijau, biru ini. Itu di sisi selatan dari Stasiun Fatmawati nanti akan ditarik jalur ke arah Kampung Rambutan. Nah ini kalau ini masih dalam penjajakan, saat ini kita masih mencari skema yang tepat, yang terbaik,” imbuhnya.

    Target Rampung 25 Bulan

    Pembangunan jalur ini merupakan bagian penting dalam memperluas cakupan dan integrasi antarmoda transportasi publik di Jakarta yang sudah ada. Pembangunan ini sejalan dengan konsep MRT untuk mebangun tranportasi dan pengembangan kawasan atau wilayah perkotaan yang terintegrasi dengan fasilitas umum, transportasi serta bisnis yang mudah diakses atau yang dikenal Transit Oriented Development (TOD).

    (dek/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pemkot Jaktim sidak pangan di lima pasar tradisional jelang Idul Adha

    Pemkot Jaktim sidak pangan di lima pasar tradisional jelang Idul Adha

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) melakukan inspeksi mendadak (sidak) pangan di lima pasar tradisional menjelang Idul Adha 1446 Hijriah/2025.

    “Hari ini kita telah melakukan sidak sebagai pengawasan pangan terpadu jelang hari besar keagamaan, seperti menjelang Idul Fitri dan sekarang menjelang Idul Adha di lima pasar tradisional,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Timur Kusmanto di Pasar Enjo, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa.

    Pengawasan pangan tersebut dalam rangka memastikan pangan yang ada di pasar tradisional binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menjelang Hari Raya Idul Adha aman dikonsumsi oleh masyarakat.

    Lima pasar tradisional yang menjadi lokasi pemeriksaan keamanan pangan secara serentak itu, yaitu Pasar Cipinang Muara, Pasar Pulogadung, Pasar Cakung, Pasar Ujung Menteng dan Pasar Enjo.

    “Pastinya kegiatan ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar tidak ragu datang ke pasar milik pemerintah. Pengawasan rutin dilakukan setiap bulan untuk mengecek bahan-bahan,” ujar Kusmanto.

    Selain itu, pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi adanya peredaran produk pangan yang mengandung zat kimia berbahaya seperti residu pestisida, formalin, klorin, eber dan zat berbahaya lainnya.

    Sementara itu, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Kota Jakarta Timur, Taufik Yulianto menyebutkan, dalam kegiatan ini pihaknya melakukan pengujian terhadap 65 sampel produk pangan dengan rincian 55 sampel pertanian dan 10 sampel peternakan.

    “Jumlah sampel yang diambil per lokasi pasar itu untuk pertanian 11 sampel, peternakan dua sampel. Jadi total 13 sampel,” kata Taufik.

    Uji sampel dilakukan langsung menggunakan mobil laboratorium keliling Dinas KPKP DKI Jakarta.

    Sudin KPKP Jakarta Timur juga terus berkoordinasi dengan Perumda Pasar Jaya, terutama kepada pengelola masing-masing pasar agar mereka terlibat melakukan pengawasan pangan.

    Taufik berharap, kegiatan pengawasan ini bisa memberikan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk membeli pangan di pasar-pasar wilayah Jakarta Timur (Jaktim).

    Pengawasan ini melibatkan 50 personel gabungan dari petugas Sudin KPKP Jaktim, Dinas KPKP, Korwas PPNS Polda Metro Jaya, Bagian Perekonomian Wali Kota Jaktim, pihak Kecamatan Matraman, para UKPD terkait seperti PPUPKM, Satpol PP dan Lingkungan Hidup (LH).

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Halte Transjakarta di Cakung Terbengkalai karena Kurang Pengawasan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Halte Transjakarta di Cakung Terbengkalai karena Kurang Pengawasan Megapolitan 23 April 2025

    Halte Transjakarta di Cakung Terbengkalai karena Kurang Pengawasan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah halte Transjakarta di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, kondisinya terbengkalai.
    Warga Cakung, Siswanto (62), mengatakan, hilangnya besi di Halte Transjakarta itu karena pengawasan yang kurang.
    ‘Harapannya sih ya biar bagus, cuman gimana pengawasannya kurang,” ucap Siswanto saat ditemui kompas.com, Rabu (23/4/2025).
    Dalam pengawasan halte Transjakarta di Cakung ini perlu melibatkan polisi.
    “Mereka enggak mengontrol setiap malam, enggak 24 jam, jadi ya harus ada keterlibatan pihak berwajib,” ungkap Siswanto.
    Sementara itu, Adi pedagang soto dekat dengan Halte Transjakarta di kawasan Cakung, menjelaskan,  sebelum terbengkalai halte-halte tersebut masih dijaga oleh petugas.
    “Dulu masih ada yang jaga karena masih beli tiket kan. Nah, sekarang sudah jarang beli tiket karena pakai kartu. Itu dulu aman dan banyak yang menggunakan,” kata Adi.
    Halte Transjakarta itu sudah lama terbengkalai dan mirisnya ada yang baru dibangun langsung dicuri besi-besinya.
    “Halte yang di tengah (Tipar Cakung) malah belum beroperasi. Itu dibangun sekitar satu tahun, dua tahun ini tapi sudah di maling,” ucap Adi
    Pengamatan Kompas.com di lokasi pada Rabu siang, terdapat 13 halte di Jalan Raya Bekasi yang mengalami kerusakan dan terbengkalai.
    Ke-13 halte tersebut, meliputi tiga titik di Halte United Tractor, tiga titik di Halte Tipar Cakung, dua titik di Halte Pasar Cakung, tiga titik di Halte Cakung Cilincing, satu titik Halte Raya Bekasi Pulogebang, dan satu titik Halte Ujung Menteng.
    Lempengan besi untuk pijakan anak tangga dan lantai ruang tunggu penumpang hilang. Area itu hanya menyisakan rangka besi.
    Tidak hanya itu, kaca-kaca di ruang tunggu penumpang dan loket juga sudah tidak terlihat.
    Sebagian besar halte dipenuhi dengan coretan vandalisme dan tertutup semak-semak liar. Saat ini, hanya tersisa rangka besi, atap, serta tempat duduk besi di sebagian besar halte.
    Meskipun kondisi tersebut memprihatinkan, masih ada beberapa penumpang Transjakarta yang menunggu bus di beberapa halte di Jalan Raya Bekasi, Cakung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ironi Halte Transjakarta di Cakung: Pencurian Besi Marak, Warga Protes Kondisi Rusak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 April 2025

    Ironi Halte Transjakarta di Cakung: Pencurian Besi Marak, Warga Protes Kondisi Rusak Megapolitan 23 April 2025

    Ironi Halte Transjakarta di Cakung: Pencurian Besi Marak, Warga Protes Kondisi Rusak
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kondisi halte-
    halte Transjakarta
    di sepanjang Jalan Raya Bekasi,
    Cakung
    , Jakarta Timur, memprihatinkan.
    Sejumlah halte bahkan terbengkalai akibat ulah pencurian besi yang terus terjadi berulang kali.
    Salah satu yang paling mencolok adalah halte yang baru dibangun dua tahun lalu di Tipar Cakung, yang kini sudah rusak parah karena besi dicuri.
    Adi (41), seorang pedagang soto yang berjualan di sekitar halte menuturkan, halte itu belum sempat beroperasi, namun sudah menjadi sasaran maling.
    “Halte yang di tengah (Tipar Cakung) malah belum beroperasi. Itu dibangun sekitar satu atau dua tahun lalu, tapi sudah dimaling,” kata Adi, Rabu (23/4/2025).
    Pencurian besi ini sudah terjadi sejak lama, dan kondisinya semakin parah karena tidak ada perbaikan dari pemerintah.
    Adi juga menyayangkan minimnya perhatian terhadap halte tersebut.
    “Kalau halte belum diperbaiki, cuma jembatan penyeberangan orang (JPO) yang pernah dicat dan diperbaiki. Selebihnya, tidak ada,” tambahnya.
    Sementara itu, warga sekitar lainnya, Siswanto (62), mengemukakan, para penumpang kini terpaksa menunggu bus di bawah halte yang rusak, lantaran sebagian besar lantai dan struktur halte sudah hilang dicuri.
    “Paling kalau naik dari bawah, enggak di atas karena bahaya sudah bolong,” ujar Siswanto.
    Menurut Siswanto, kondisi ini semakin buruk setelah petugas yang menjaga halte tidak ada lagi.
    “Saat masih ada operatornya masih aman, jadi dulu ada yang jaga. Begitu sudah enggak ada semuanya langsung begini habis deh besinya,” kata Siswanto.
    Keluhan tentang rusaknya halte Transjakarta di kawasan Cakung ini juga telah ramai diperbincangkan di media sosial.
    Salah satu pengguna Twitter, @txttransportasi, menulis, “TransJakarta & Dishub masih niat pakai halte di sepanjang jalan Pulogadung-Cakung enggak sih? Halte bus TransJakarta di sana sebagian besar sudah pada rusak, lantainya juga sudah enggak ada pada dicolongin.”
    Berdasarkan pengamatan Kompas.com di loksi pada Rabu (23/4/2025) menunjukkan bahwa 13 halte di sepanjang Jalan Raya Bekasi, Cakung, dalam kondisi rusak parah.
    Ke-13 halte tersebut tersebar di titik-titik seperti Halte United Tractor, Tipar Cakung, Pasar Cakung, Cakung Cilincing, Raya Bekasi Pulogebang, dan Ujung Menteng.
    Besi pijakan anak tangga dan lantai ruang tunggu penumpang hilang, meninggalkan hanya rangka besi yang sudah rapuh.
    Kaca di ruang tunggu dan loket juga sudah tidak terlihat, sementara banyak coretan vandalisme memenuhi dinding halte yang kini tertutup semak-semak liar.
    (Reporter: Febryan Kevin Candra Kurniawan | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satpol PP Jaktim belum temukan tempat hiburan langgar jam operasional

    Satpol PP Jaktim belum temukan tempat hiburan langgar jam operasional

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur (Jaktim) menyebut belum menemukan adanya tempat-tempat hiburan malam yang melanggar jam operasional selama Ramadhan 1446 Hijriah.

    “Untuk sementara ini belum ada laporan pelanggaran jam operasional. Kalau laporan pengawasannya sudah dilakukan setiap hari masuk ke saya, kalo pelanggaran sejauh ini belum ditemukan,” kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Jam operasional tempat hiburan malam sudah diatur berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 18 tahun 2018 tentang Penyelenggara Usaha Pariwisata dan sesuai Surat Pengumuman Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta nomor e-0001 Tahun 2025 Tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata Pada Bulan Suci Ramadan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 H/2025 M.

    Budhy menyebut, untuk pengawasan di Jakarta Timur sendiri pihaknya mengerahkan tujuh personel dari unit piket kecamatan untuk melakukan patroli dan memonitoring jam operasional tempat hiburan malam di wilayah masing-masing. Sedangkan, dua personel lainnya mengikuti pengawasan gabungan bersama Satpol PP Jakarta dan TNI/Polri.

    Adapun tempat hiburan yang menjadi fokus Satpol PP Jakarta Timur, antara lain cafe, tempat karaoke, tempat pijat yang ada di Ujung Menteng Cakung, Jatinegara, dan Jalan Raya Bogor.

    “Jam delapan malam untuk hiburan malam, tetapi untuk operasional dari sore juga dilakukan. Kita terkonsentrasi di daerah Cakung, ada di sisi tol dengan di komplek perkantoran. Ada karaoke dan live music, tetapi diskotik tidak ada ya,” jelas Budhy.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) mengeluarkan aturan terkait operasional usaha pariwisata pada bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1446 H/2025 M.

    Aturan itu berisi, jenis usaha pariwisata tertentu wajib tutup satu hari sebelum Ramadhan sampai satu hari setelah hari kedua Hari Raya Idul Fitri seperti klu malam, diskotek, mandi uap, rumah pijat, arena permainan ketangkasan manual, mekanik dan/atau elektronik untuk orang dewasa, bar/rumah minum yang berdiri sendiri dan yang terdapat pada jenis usaha lainnya.

    Namun, bagi tempat hiburan malam yang menyatu atau berada di area hotel bintang empat dan bintang lima serta kawasan komersial, tidak berdekatan dengan pemukiman warga, rumah ibadah, sekolah dan/atau rumah sakit diberikan pembatasan jam operasional.

    Jam operasional klub malam mulai pukul 20.30 hingga pukul 24.00 WIB, diskotek mulai pukul 20.30 hingga pukul 24.00 WIB, mandi uap mulai pukul 11.00 hingga pukul 23.00 WIB dan rumah pijat mulai pukul 11.00 hingga pukul 23.00 WIB.

    Arena permainan ketangkasan manual, mekanik dan/atau elektronik untuk orang dewasa mulai pukul 11.00 hingga pukul 24.00 WIB dan bar atau rumah minum yang berdiri sendiri mulai pukul 11.00 hingga pukul 24.00 WIB.

    Begitu pun usaha karaoke eksekutif dapat menyelenggarakan kegiatan pada Ramadan mulai pukul 20.30 hingga pukul 24.00 WIB dan untuk usaha karaoke keluarga dapat menyelenggarakan kegiatan mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

    Kemudian usaha rumah billiar atau bola sodok yang berlokasi dalam satu ruangan dengan usaha karaoke eksekutif mulai pukul 20.30 WIB sampai pukul 24.00 WIB. Usaha rumah billiar/bola sodok yang berlokasi tidak dalam satu ruangan dengan usaha mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Satpol PP Jaktim rutin awasi tempat hiburan malam selama Ramadhan

    Satpol PP Jaktim rutin awasi tempat hiburan malam selama Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur rutin mengawasi tempat-tempat hiburan malam di setiap kecamatan agar mematuhi jam operasional selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah.

    “Memang sudah menjadi program kegiatan tahunan ketika bulan Ramadhan itu kita melakukan pengawasan, pengendalian jam operasional tempat hiburan malam yang sudah diatur oleh pemangku kebijakan dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf),” kata Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Hal itu berdasarkan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 18 tahun 2018 tentang Penyelenggara Usaha Pariwisata dan sesuai Surat Pengumuman Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta nomor e-0001 Tahun 2025 Tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata Pada Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 H/2025 M.

    Satpol PP Jakarta Timur mengerahkan dua personel untuk melakukan operasi terpusat bersama Satpol PP DKI Jakarta dan TNI/Polri dalam mengawasi tempat-tempat hiburan malam itu.

    “Jadi, mereka mengumpulkan beberapa perwakilan perangkat Satpol PP lima wilayah kota dengan didampingi TNI/Polri. Kemudian, apel di Balai Kota setiap malam pukul 20.00 WIB. Baru kemudian disebar di lima wilayah kota untuk melakukan pengawasan. Kalau dari kita ada dua personel,” ujarnya.

    Untuk pengawasan tempat hiburan di Jakarta Timur sendiri, kata Budhy, pihaknya mengerahkan tujuh personel dari unit piket kecamatan untuk melakukan patroli dan memonitoring jam operasional.

    Adapun tempat hiburan yang menjadi fokus Satpol PP Jakarta Timur, antara lain cafe, tempat karaoke, tempat pijat yang ada di Ujung Menteng Cakung, Jatinegara, dan Jalan Raya Bogor.

    “Jadi, saya arahkan pengawasan setelah tarawih dan langsung diawasi atau dilakukan penindakan, jadi mereka setiap kecamatan keliling karena mereka udah tau lokasinya. Sebelum Ramadhan sudah mulai dilakukan karena sudah tidak boleh buka kan, sudah mulai tutup. Saat Ramadhan, saat Nuzulul Qur’an, malam takbiran, lebaran hari pertama dan kedua, hari itu tidak boleh buka. Akan dilakukan pengawasan,” papar Budhy.

    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) mengeluarkan aturan terkait operasional usaha pariwisata pada bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1446 H/2025 M.

    Aturan itu berisi, jenis usaha pariwisata tertentu wajib tutup satu hari sebelum Ramadhan sampai satu hari setelah hari kedua Hari Raya Idul Fitri seperti klu malam, diskotek, mandi uap, rumah pijat, arena permainan ketangkasan manual, mekanik dan/atau elektronik untuk orang dewasa, bar/rumah minum yang berdiri sendiri dan yang terdapat pada jenis usaha lainnya.

    Namun, bagi tempat hiburan malam yang menyatu atau berada di area hotel bintang empat dan bintang lima serta kawasan komersial, tidak berdekatan dengan pemukiman warga, rumah ibadah, sekolah dan/atau rumah sakit diberikan pembatasan jam operasional.

    Jam operasional klub malam mulai pukul 20.30 hingga pukul 24.00 WIB, diskotek mulai pukul 20.30 hingga pukul 24.00 WIB, mandi uap mulai pukul 11.00 hingga pukul 23.00 WIB dan rumah pijat mulai pukul 11.00 hingga pukul 23.00 WIB.

    Arena permainan ketangkasan manual, mekanik dan/atau elektronik untuk orang dewasa mulai pukul 11.00 hingga pukul 24.00 WIB dan bar atau rumah minum yang berdiri sendiri mulai pukul 11.00 hingga pukul 24.00 WIB.

    Begitu pun usaha karaoke eksekutif dapat menyelenggarakan kegiatan pada Ramadan mulai pukul 20.30 hingga pukul 24.00 WIB dan untuk usaha karaoke keluarga dapat menyelenggarakan kegiatan mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

    Kemudian usaha rumah billiar atau bola sodok yang berlokasi dalam satu ruangan dengan usaha karaoke eksekutif mulai pukul 20.30 WIB sampai pukul 24.00 WIB. Usaha rumah billiar/bola sodok yang berlokasi tidak dalam satu ruangan dengan usaha mulai pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 24.00 WIB.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jaktim targetkan awasi 27 pasar untuk keamanan pangan selama Ramadhan

    Jaktim targetkan awasi 27 pasar untuk keamanan pangan selama Ramadhan

    Ini untuk memberikan  keyakinan ke masyarakat bahwa produk yang beredar di wilayah Jakarta Timur ini aman dikonsumsi

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur menargetkan pengawasan 27 pasar untuk keamanan pangan selama Ramadhan 1446 Hijriah.

    “Kita lakukan pengawasan pangan di lokasi berbeda. Target kami 22 pasar tradisional dan lima pasar swalayan,” kata Kepala Suku Dinas KPKP Kota Jakarta Timur, Taufik Yulianto saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Pengawasan untuk mengantisipasi adanya peredaran produk pangan yang mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, rodhamin, formalin, residu pestisida, klorin, eber dan zat berbahaya lainnya.

    Selain itu, pengawasan ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang akan berbelanja kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri.

    “Ini untuk memberikan keyakinan ke masyarakat bahwa produk yang beredar di wilayah Jakarta Timur ini aman dikonsumsi, layak dimakan, dan harga pun terjangkau sesuai harga yang ditetapkan pemerintah,” ujar Taufik.

    Pelaksanaan pengawasan dibantu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD).

    “Begitupun dengan harga, kami juga sudah menyampaikan, harga ini sudah terjangkau, sesuai dengan harga yang telah ditetapkan,” ucap Taufik.

    Adapun 27 pasar tersebut antara lain, Pasar Ujung Menteng, Pasar Cakung, Pasar Pulo Gadung, Pasar Cipinang Muara, Pasar Enjo, Pasar Perumnas Klender, Pasar Sawah Barat, Pasar Pondok Bambu, Pasar Ciplak, dan Pasar Klender SS.

    Pasar Rawamangun, Pasar Ampera/Kampung Ambon, Pasar Palmeriam, Pasar Pramuka, Pasar Cawang Kapling, Pasar Jatinegara, Pasar Ciracas, Pasar Cijantung, Pasar Cibubur, Pasar Kramat Jati.

    Pasar Jambul, Lokbin Makasar, Lulu Hypermarket, Farmers Family, Tip Top Pondok Bambu, Naga Jatiwaringin, dan Superindo Pondok Bambu.

    Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur pada Selasa (18/2) melakukan pengawasan produk pangan di lima pasar yang ada di Jakarta Timur, yakni Pasar Perumnas Klender, Pasar Sawah Barat, Pasar Klender SS, Pasar Pondok Bambu, dan Pasar Ciplak.

    Lalu, Kamis (6/3) pengawasan produk pangan dilakukan di empat pasar modern yakni Tip Top Pondok Bambu, Superindo Pondok Bambu, Farmers Family, dan Naga Jatiwaringin.

    Hasilnya, tingkat keamanan pangan di lima pasar tradisional dan empat swalayan (pasar modern) berdasarkan sampel yang sudah diambil yakni 100 persen aman.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Teknologi pengolahan limbah cair sudah menjadi keharusan bagi Jakarta

    Teknologi pengolahan limbah cair sudah menjadi keharusan bagi Jakarta

    Arsip foto – Limbah busa kembali muncul di pintu air Sungai Banjir Kanal Timur, Ujung Menteng, Jakarta Timur, Sabtu (4/7/2020) sore. Warga bantaran mengeluhkan busa dari limbah deterjen yang berterbangan. ANTARA/Andi Firdaus

    Teknologi pengolahan limbah cair sudah menjadi keharusan bagi Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 01 Maret 2025 – 16:55 WIB

    Elshinta.com – Penerapan teknologi pengolahan limbah cair yang berasal dari rumah tangga maupun industri sudah menjadi keharusan bagi Jakarta sebagai kota terpadat di Indonesia agar aspek kesehatan lingkungan tetap terjaga dan terjamin.

    “Sudah seharusnya limbah cair yang dihasilkan rumah tangga maupun industri melalui proses pengolahan (tretment) terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam saluran atau diserap tanah,” kata Kepala EcoWater Indonesia, Jack Lee dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

    Soal pengolahan air limbah ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sangat detail dalam menerapkan peraturan mengingat terkait dengan dampak jangka panjang terhadap lingkungan agar ke depan tetap menjadi kota yang nyaman dan aman untuk dihuni.

    Peraturan itu mencakup Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 62 Tahun 2019 tentang Penugasan PAM Jaya dalam Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum di Kepulauan Seribu dan Peraturan Gubernur Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik.

    Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Menjadi Perusahaan Umum Daerah Pengelolaan Air Limbah Jaya dan Instruksi Gubernur Nomor 59 Tahun 2014 tentang Pengolahan Air Limbah Domestik pada Bangunan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta pada 2022 mencatat timbulan air limbah domestik warga Jakarta sebesar 120 liter per orang per hari. Dengan demikian, timbulan air limbah domestik secara keseluruhan di Jakarta mencapai 1.297.212 meter kubik per hari.

    Berdasarkan data-data tersebut Indonesia memiliki potensi besar bagi pertumbuhan bisnis pengolahan air. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya air bersih dan berkualitas dan seiring dengan kebijakan pemerintah yang semakin menekankan aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan.

    Jack Lee mengungkapkan dengan teknologi terkini di bidang pengolahan air seharusnya dapat mengatasi problem limbah cair yang masih dialami saat ini. Apalagi regulasi yang diterbitkan pemerintah daerah maupun pusat sudah sangat memadai.

    Pemerintah pusat menerbitkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air serta kebijakan pengelolaan air limbah domestik yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021.

    Dengan adanya peraturan ini, pemerintah mendorong penggunaan teknologi pengolahan air yang lebih efisien, hemat energi dan ramah lingkungan yang menuntut penggunaan teknologi pemurnian air berkelanjutan.

    Jack Lee berencana memperkuat kemitraan dan memperluas jangkauan bisnisnya di kawasan Asia Tenggara dengan tetap fokus pada pengembangan teknologi pemurnian air yang ramah lingkungan.

    Sumber : Antara

  • Koridor 1 hingga 3 Transjakarta Bakal Dihapus, Dishub Ungkap Penyebabnya

    Koridor 1 hingga 3 Transjakarta Bakal Dihapus, Dishub Ungkap Penyebabnya

    loading…

    Bus Transjakarta. Foto/Dok MPI

    JAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Khusus Jakarta mewacanakan menghapus sejumlah koridor Transjakarta yang bersinggungan dengan lintasan MRT Jakarta . Koridor yang akan dihapus adalah Koridor 1 Blok M-Kota, Koridor 2 Pulogadung-Harmoni, dan Koridor 3 Harmoni-Kalideres.

    Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Syafrin Liputo menyebut semua rute yang tumpang tindih nantinya dibuatkan rute baru atau re-routing secara bertahap. Hal itu mengingat saat ini lintasan MRT Jakarta belum sepenuhnya tersambung. Diketahui, saat ini baru ada MRT Lebak Bulus-Bundaran HI.

    “Terkait dengan perencanaan untuk tumpang tindih layanan, memang sudah masuk juga dalam rencana induk transportasi Jakarta. Bahwa contohnya untuk MRT Lebak-Bulus sampai dengan Kota terbangun, maka untuk layanan Koridor 1 Transjakarta dari Blok M sampai dengan Kota itu ditiadakan. Mereka akan dialihkan untuk mengisi kekosongan layanan lainnya. Demikian pula halnya dengan layanan yang nantinya akan berimpitan dengan angkutan rel. Contohnya yang dari Timur-Barat,” jelas Syafrin saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2024).

    Syafrin mengatakan, setelah MRT dari ujung Menteng sampai dengan ke Tomang terbangun, Koridor 2 Pulogadung sampai dengan ke Harmoni, maupun Koridor 3 Harmoni ke Kalideres, akan dilakukan semacam re-routing. “Tetapi keseluruhannya akan bertahap untuk dilakukan setelah jaringan angkutan umum massal yang diharapkan menjadi backbone-nya itu tersedia dengan baik dan terintegrasi secara utuh,” ujarnya.

    Kadep Humas dan CSR PT Transjakarta Ayu Wardhani menyebut pihaknya memperhatikan masukan dan saran dari pengguna Transjakarta. Ia menekankan bahwa transportasi publik di Jakarta berada di bawah Dinas Perhubungan (Dishub).

    “Pengoperasian transportasi publik di Jakarta merupakan kebijakan pemerintah provinsi. Tentunya kami tetap memperhatikan beberapa masukan dan saran para stakeholder, di antaranya adalah para pelanggan Transjakarta yang setiap hari menggunakan layanan,” ujar Ayu.

    (zik)