kab/kota: Tulungagung

  • Mlaku Bareng DPRD Jatim Sejalan dengan Kediri City Tourism, Mbak Wali: Kesempatan Mengenalkan Potensi Kota Kediri

    Mlaku Bareng DPRD Jatim Sejalan dengan Kediri City Tourism, Mbak Wali: Kesempatan Mengenalkan Potensi Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Wahyuni melepas peserta Mlaku Bareng dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur dengan tema “Ayo Rangkulan Maneh, Jawa Timur Nyedulur lan Makmur”, Sabtu (8/11/2025). Kegiatan ini mengambil start dan finish di Tirtoyoso Park Kota Kediri, dan diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah.

    Dalam sambutannya sebelum pemberangkatan, Wali Kota Kediri yang akrab disapa Mbak Wali menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya karena kegiatan tersebut diikuti tidak hanya oleh warga Kota Kediri, tetapi juga masyarakat dari daerah sekitar seperti Blitar, Tulungagung, dan sekitarnya.

    “Alhamdulillah, ini suatu kehormatan bagi Pemerintah Kota Kediri bisa menjadi tuan rumah kegiatan Mlaku Bareng ini. Temanya sejalan dengan semangat kebersamaan dan program Pemerintah Kota Kediri, yaitu Kediri City Tourism. Melalui kegiatan ini, kami berkesempatan memperkenalkan potensi Kota Kediri sekaligus menumbuhkan tarikan ekonomi baru. Karena di acara ini juga berjejer stand UMKM yang turut meramaikan,” tutur Mbak Wali.

    Lebih lanjut, wali kota termuda di Indonesia ini berharap kegiatan tersebut dapat mempererat kebersamaan antara masyarakat, pemerintah daerah, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan kepada jajaran DPRD Provinsi Jawa Timur serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas kepercayaannya menjadikan Kota Kediri sebagai tuan rumah. Semoga ke depan tidak bosan menyelenggarakan kegiatan di sini,” imbuhnya.

    Mlaku Bareng dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur

    Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sri Wahyuni menuturkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat hidup sehat di tengah masyarakat. “DPRD Provinsi Jawa Timur sangat mendukung penuh kegiatan seperti ini, dan mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk hidup sehat dan terus semangat dalam kebersamaan. Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi kita semua,” ujarnya.

    Pada Mlaku Bareng “Ayo Rangkulan Maneh, Jawa Timur Nyedulur lan Makmur”, para peserta yang beruntung bisa mendapatkan hadiah menarik seperti Paket Umroh, Motor Matic, Motor Bebek, Sepeda Listrik, Tablet, TV, gawai, dan doorprize menarik lainnya. Tak hanya itu, pada acara ini juga ada hiburan menarik dari Cak Sodiq, Sasa KDI, DJ Hakam, New Monata, dan lainnya.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Wara Sundari Renny Pramana, Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Timur M. Ali Kuncoro, Kepala Bakorwil I Madiun R. Heru Wahono, Kepala Bakorwil Bojonegoro Agung Subagyo, Ketua PCNU Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil, serta ribuan peserta Mlaku Bareng. [nm/beq]

  • Puluhan Pengedar Narkoba dan Obat Keras Ditangkap Polres Tulungagung

    Puluhan Pengedar Narkoba dan Obat Keras Ditangkap Polres Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Puluhan pengedar narkoba dan obat terlarang ditangkap Satresnarkoba Polres Tulungagung. Mereka ditangkap selama periode bulan Agustus hinga awal November 2025. Dalam kurun waktu tersebut sebanyak 36 kasus diungkap polisi. Dari jumlah ungkap kasus ini terdapat 40 pengedar yang ditetapkan sebagai tersangka.

    Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan para tersangka ini merupakan hasil ungkap kasus selama 4 bulan. Total terdapat 40 pengedar narkoba yang berhasil dibekuk polisi. Dari 36 kasus yang diungkap, 24 diantaranya merupakan kasus narkotika, 11 kasus obar keras berbahaya dan 1 kasus psikotropika.

    “36 Kasus yang diungkap terdiri dari 24 kasus narkotik, 11 kasus obat keras berbahaya (Okerbaya) dan 1 kasus psikotropika”, ujarnya, Rabu (5/11/2025).

    Dari 40 tersangka yang diamankan, 15 diantaranya merupakan residivis. Sebaran Lokasi TKP pengungkapan kasus tersebar di 12 kecamatan, dengan rincian Kedungwaru 10 TKP, Tulungagung Kota 8 TKP, Boyolangu 5 TKP, Rejotangan 3 TKP, Sendang 2 TKP, Besuki 2 TKP, sedangkan Ngunut, Pakel, Bandung, Ngantru, Karangrejo, Sumbergempol masing-masing 1 TKP.

    “Wilayah Kecamatan Kedungwaru selalu menduduki peringkat pertama sebaran peredaran narkoba selama saya menjabat Kapolres, ada 10 TKP. Wilayah Sendang ada peningkatan, Kecamatan Ngunut ada penurunan jumlah TKP. Sepanjang Agustus hingga awal November 2025 ini wilayah Pucanglaban, Kauman, Gondang, Tanggunggunung dan Pagerwojo tidak ada TKP”, tuturnya.

    Polisi mengamankan barang bukti berupa 375,08 gram sabu, 1 butir Pil ekstasi, 9.990 butir Pil Double L, 507 butir Alprazolam, 10 butir Clonazepam, 2 butir Roche dan 1 butir Methylpenidate.

    Para pelaku menerima narkoba dari bandar dengan sistem pengiriman ekspedisi dan pengiriman sistem ranjau. Barang dikemas dalam plastik kecil ataupun dalam bungkus teh. Pelaku lalu mengedarkan dengan cara dibagi menurut jumlah pemesanan dari pembeli sesuai dengan petunjuk permintaan dari bandar. Para tersangka dikenalan pasal 114 sub pasal 112 UURI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotik, pasal 62 Undang-Undang No. 5 tahun 1997 Tentang Psikotropika dan pasal 435 Jo pasal 138 ayat (2) dan (3) Sub pasal 436 ayat (2) Jo pasal 145 ayat (1) UU RI No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

    “Beberapa bulan ini ada peningkatan jumlah peredaran, Tulungagung ini cukup rawan menjadi peredaran narkoba, karesteristik tulungagung menjadi titik temu dari beberapa daerah, baik titik peredaran maupun titik penggunaan, menjadikan potensinya cukup besar untuk terjadinya penyalahgunaan narkoba”, pungkasnya. [nm/aje]

  • Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Inflasi Mojokerto Capai 0,46 Persen pada Oktober 2025, di Atas Rata-rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto mencatat tingkat inflasi daerah pada Oktober 2025 mencapai 0,46 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur sebesar 0,30 persen dan inflasi nasional yang berada di level 0,28 persen.

    Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, menjelaskan bahwa kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi oleh pergerakan harga sejumlah komoditas rumah tangga yang masih fluktuatif. “Pergerakan harga komoditas yang masuk dalam kelompok kebutuhan rumah tangga masih menjadi faktor dominan pembentuk inflasi daerah,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

    Ia menuturkan, pemantauan harga dilakukan melalui Indeks Fluktuasi Harga (IFH), yang digunakan untuk memantau perubahan harga pada 357 komoditas. Komoditas tersebut dikelompokkan ke dalam 11 kelompok dan 39 subkelompok pengeluaran rumah tangga, meliputi makanan, minuman, pakaian, biaya perumahan, perlengkapan rumah tangga, kesehatan, jasa komunikasi, pendidikan, rekreasi, hingga perawatan pribadi.

    “IFH membantu pemerintah melihat secara langsung komoditas mana yang sedang bergejolak. Dari situ kami bisa menentukan langkah intervensi yang paling sesuai, baik melalui operasi pasar, fasilitasi distribusi, maupun koordinasi dengan pedagang dan pelaku pasokan,” jelas Bambang.

    Berdasarkan data Bappeda, seluruh 11 kota dan kabupaten dengan pemantauan IFH di Jawa Timur mengalami inflasi pada periode Oktober 2025. Sumenep mencatat tingkat inflasi tertinggi sebesar 0,62 persen, disusul Kota Probolinggo (0,43 persen), Kota Kediri (0,40 persen), Kota Madiun dan Kota Surabaya (0,35 persen).

    Sementara Kabupaten Bojonegoro dan Kota Malang masing-masing mencatat inflasi 0,31 persen, diikuti Kabupaten Tulungagung (0,24 persen), Jember (0,23 persen), Banyuwangi (0,22 persen), serta Kabupaten Gresik (0,20 persen).

    Bambang menegaskan bahwa pengendalian inflasi di Kabupaten Mojokerto tetap menjadi prioritas utama, terutama menjelang peningkatan permintaan masyarakat pada akhir tahun. Pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk pemantauan pasokan dan distribusi bahan pangan.

    “Kami ingin memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga. Koordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah terus kami perkuat, termasuk monitoring pasokan dan distribusi bahan pangan,” tambah Bambang.

    Ia juga mengimbau masyarakat agar berbelanja kebutuhan secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan terhadap komoditas tertentu agar stabilitas harga tetap terjaga. [tin/beq]

  • SPPG Polres Tulungagung Peroleh SLHS Pertama Kali

    SPPG Polres Tulungagung Peroleh SLHS Pertama Kali

    Tulungagung (beritajatim.com) – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tulungagung yang berlokasi menjadi SPPG pertama yang secara resmi memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung.

    Sertifikat dengan Nomor 400.7.11/7101/35.04.24/2025 itu diterbitkan pada 31 Oktober 2025 sebagai bentuk pengakuan bahwa dapur pengolahan pangan SPPG telah memenuhi standar keamanan dan sanitasi pangan yang berlaku.

    Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan tersebut. Menurutnya SLHS merupakan sertifikat kelayakan yang memastikan bahwa tempat pengolahan makanan memiliki sanitasi lingkungan yang baik, peralatan bersih, penyimpanan bahan yang aman, proses pengolahan yang higienis, serta jaminan kesehatan tenaga kerja.

    Sertifikat ini menjadi persyaratan penting dalam mendukung keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Polres Tulungagung.

    “Alhamdulillah, dengan adanya sertifikat ini, SPPG Polres Tulungagung dinilai mampu menjamin kualitas pangan yang diproduksi, khususnya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis agar lebih terjamin higienitas dan keamanannya,” ujarnya, Senin (3/11/2025).

    Tidak hanya itu, Polres Tulungagung juga memastikan pengawasan kualitas dilakukan secara ketat melalui Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) serta ahli gizi. Setiap hari, seluruh menu yang diproduksi SPPG diuji menggunakan metode laboratorium dan organoleptik.

    “Pengujian dilakukan untuk memastikan makanan yang disajikan benar-benar aman dan bebas dari kandungan zat berbahaya,” imbuhnya.

    Parameter pengujian meliputi pemeriksaan kandungan formalin, arsenik, sianida, nitrit, serta uji organoleptik terhadap rasa, aroma, dan tekstur makanan. Taat menegaskan komitmen Polres Tulungagung dalam menghadirkan layanan terbaik bagi masyarakat.

    “Dengan status laik higiene sanitasi ini, produksi makanan yang disalurkan melalui program-program kepolisian dapat makin dipercaya dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat penerima,” pungkasnya. [nm/ian]

  • Kecelakaan di Plaosan Magetan, Warga Tulungagung Tewas di Tikungan Ngerong

    Kecelakaan di Plaosan Magetan, Warga Tulungagung Tewas di Tikungan Ngerong

    Magetan (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di jalur lama Mandoran–Plaosan, tepatnya di tikungan dekat pencucian Dusun Ngerong, Desa Dadi, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 18.15 WIB.

    Peristiwa itu melibatkan sepeda motor Yamaha Vixion bernomor polisi AG 2685 RCK yang dikendarai K (52), seorang PNS asal Desa Panggungrejo, Tulungagung. Saat kejadian, korban berboncengan dengan F-F (18), warga satu desa yang bekerja sebagai swasta.

    Menurut keterangan Kelik, warga sekitar lokasi, motor yang melaju dari arah barat ke timur atau dari atas menuju bawah itu tiba-tiba kehilangan kendali saat melewati tikungan tajam.

    “Motor dari arah atas, kelihatannya remnya blong, lalu menabrak pagar hotel di tikungan,” ujar Kelik.

    Akibat kecelakaan itu, pengendara K meninggal dunia di lokasi dengan luka parah di bagian kepala. Sementara penumpangnya, F-F, mengalami luka ringan pada tulang hidung dan dalam keadaan sadar.

    Kerugian material akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp2 juta. Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi korban ke rumah sakit terdekat.

    Petugas mengimbau pengguna jalan agar lebih berhati-hati, terutama saat melintas di jalur menurun dan tikungan tajam wilayah Plaosan yang dikenal rawan kecelakaan. [fiq/but]

  • Sopir Bus Harapan Jaya Ditetapkan Tersangka oleh Polres Tulungagung

    Sopir Bus Harapan Jaya Ditetapkan Tersangka oleh Polres Tulungagung

    Tulungagung (beritajatim.com) – Penyidik Unit Gakkum Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung resmi menetapkan seorang sopir bus Harapan Jaya berinisial RAS (30), warga Jalan Mayjend Panjaitan XVII/2 A, Desa Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

    Dalam peristiwa kecelakaan yang terjadi kemarin siang, dua korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Polisi juga berencana meminta keterangan perusahaan bus terkait peristiwa tersebut. Tersangka juga sempat mendapat sanksi tilang dan skorsing dari perusahaan pada bulan September lalu, karena melanggar lampu lalu lintas.

    Wakapolres Tulungagung, Kompol Arie Taufan Budiman mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup bahwa RAS melanggar Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

    Pasal tersebut mengatur sanksi bagi pengemudi yang karena kelalaiannya menyebabkan kecelakaan lalu lintas hingga menimbulkan korban jiwa.

    “Tersangka diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun,” ujarnya, Sabtu (1/11/2025).

    Kompol Arie Taufan menjelaskan, dari hasil pemeriksaan sementara, RAS terbukti mengemudi secara ugal-ugalan dengan alasan mengejar waktu dan takut disusul bus lain yang berada di trayek yang sama. Tersangka juga sempat dilakukan tes urine dan hasilnya negatif.

    “Tersangka mengaku terburu-buru karena dikejar waktu operasional dan khawatir kalah cepat dari bus lain,” terangnya.

    Sementara itu, Kanit Gakkum Satlantas Polres Tulungagung, Ipda Gery Permana menjelaskan tersangka mengemudikan bus dengan kecepatan mencapai 80 Km/jam.

    Tersangka sempat melakukan upaya pengereman. Namun karena tersangka tidak sempat menginjak kopling, mesin bus tersebut mati dan ban bagian belakang terkunci. Kondisi ini menyebabkan bagian belakang bus oleng dan menabrak korban.

    “Jadi penyebab kecelakaan antara dua hal, bus yang terlalu cepat atau pengereman yang terlambat,” pungkasnya. [nm/ian]

  • 5 Ide Bisnis Jualan di CFD, Seminggu Sekali tapi Bikin Cuan!

    5 Ide Bisnis Jualan di CFD, Seminggu Sekali tapi Bikin Cuan!

    Jakarta

    Car Free Day (CFD) menjadi kegiatan rutin setiap minggu yang ramai diikuti masyarakat baik untuk olahraga, jalan santai, maupun sekadar mencari hiburan. Ribuan orang berkumpul di satu kawasan sehingga bisa menjadikannya peluang besar untuk berjualan mencari cuan.

    Bisnis ini juga bisa dijalankan sebagai selingan di tengah pekerjaan utama untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dirangkum detikcom, Sabtu (1/11/2025), berikut lima daftar ide bisnis yang bisa dijalankan di CFD.

    5 Ide Bisnis saat CFD

    1. Roti Kukus Srikaya

    Berjualan roti kukus srikaya di CFD bisa menjadi salah satu ide bisnis yang potensial. Selain rasanya yang lezat dan mudah dibawa, untuk membuatnya juga tidak terlalu ribet dan kamu bisa mengambil rotinya dari supplier.

    Seperti Dzakia (28), yang menggeluti bisnis ini melalui produknya @rotisrikaya_mamaya dan berjualan di CFD Teras Kota BSD. Dengan modal yang dikeluarkan Rp 2 juta untuk mengambil produk dari supplier, ia bisa mendapatkan omzet hingga dua kali lipatnya.

    “Berangkat dari rumah jam 05.00-10.00 WIB. Rotinya tersedia varian roti pandan, roti ubi ungu dan roti original. Saya biasa bawa 800 pcs itu habis modal Rp 2 juta dan omzet Rp 4 juta,” beber Dzakia kepada detikcom.

    Roti Srikaya Mamaya Foto: Dok. Roti Srikaya Mamaya

    2. Donat

    Berjualan donat di CFD adalah bisnis yang cukup populer karena banyak peminatnya. Siapkan stok yang cukup dan pertimbangkan donat yang sedang viral untuk menarik perhatian pembeli.

    Seperti Salma (24), perempuan asal Tulungagung yang berjualan dessert di CFD mulai dari donat bomboloni, donat topping, roti pisang cokelat dan keju, burnt cheesecake, bolen lilit pisang cokelat, hingga croffle. Dengan berjualan beberapa jam saja, ia bisa meraup omzet hingga Rp 2 juta per bulan.

    “Jualannya di CFD itu dari jam 06.00-09.00 WIB. Omzet kalau tanggal muda kurang lebih bisa Rp 2 juta, kalau tanggal tua Rp 1-1,5 juta. Jadi tergantung banyak tidaknya pelanggan saat tanggal itu,” kata Salma.

    3. Minuman Segar

    Banyak pengunjung CFD yang datang untuk olahraga sehingga butuh minuman sehat dan menyegarkan. Oleh karena itu, berjualan minuman segar merupakan pilihan yang tepat karena bakal dicari banyak orang.

    Kamu bisa menjual air mineral, infused water, jus buah, susu murni, atau aneka minuman dingin yang menyegarkan. Dengan modal yang tidak terlalu banyak, dijamin bakal mendapat keuntungan besar deh!

    4. Salad Sayur dan Buah

    Jualan salad sayur dan buah bisa menjadi pilihan untuk mendulang rupiah di CFD. Makanan sehat ini pasti banyak dicari masyarakat sehabis olahraga.

    Seperti Elfira (50) yang telah berjualan salad sayur dan buah selama satu tahun di area CFD Bundaran HI, Jakarta Pusat. Ia bisa menjual 150 cup hanya dalam waktu 1 jam setiap kegiatan hari bebas kendaraan bermotor tersebut.

    “Ngecek-ngecek di internet cara buatnya, yaudah jadi jualan. Jadi coba-coba tahu-tahunya datang jam setengah 7, setengah 8 habis. Pernah 150 cup, 100 cup,” kata Eflira.

    Kegiatan CFD banyak dijadikan sebagai ajang untuk berburu kuliner setelah merasa lelah melakukan sejumlah aktivitas fisik. Hal ini bisa jadi peluang untuk berjualan aneka hidangan yang cocok sebagai sarapan.

    Beberapa contoh menu sarapan yang bisa kamu jual seperti nasi uduk atau nasi kuning, siomay atau dimsum, pecel sayur dan masih banyak lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (aid/ara)

  • Longsor 100 Meter Tutup Jalur Utama Tulungagung-Trenggalek via Pagerwojo

    Longsor 100 Meter Tutup Jalur Utama Tulungagung-Trenggalek via Pagerwojo

    Jakarta

    Tanah longsor melanda wilayah Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Longsor sepanjang sekitar 100 meter menutup total jalur utama Tulungagung-Trenggalek

    Longsor terjadi pada Jumat (31/10/2025) sore. Kapolsek Pagerwojo, AKP Guruh Yudi Setiawan, menjelaskan bahwa longsor terjadi di kawasan Desa Kradinan, tepatnya di sekitar SDN 2 Kradinan, sekitar pukul 16.30 WIB. Lokasi tersebut sebelumnya juga mengalami longsor kecil sehari sebelumnya.

    “Lokasinya itu di SDN 2 Kradinan yang sempat longsor sebelumnya. Kebetulan ini longsor susulan, karena kemarin sore itu juga longsor,” ujar Guruh dilansir detikJatim, Sabtu (1/11/2025).

    Menurut Guruh, longsor disebabkan oleh curah hujan tinggi selama sepekan terakhir yang membuat lereng perbukitan di sekitar lokasi menjadi labil. Longsor susulan kali ini menutup total badan jalan, dengan ketebalan material mencapai 50-80 Cm.

    “Kemarin sore itu longsor kecil menutup sebagian badan jalan dan sudah dibersihkan siang tadi. Namun sore ini longsor lagi dan lebih besar, sehingga menutup total badan jalan,” jelasnya.

    “Kalau cuaca membaik, pembersihan akan dilanjutkan malam ini. Harapannya, akses mobil bisa segera dibuka karena jalur ini merupakan rute utama distribusi susu dari kawasan peternakan di Pagerwojo,” tambahnya.

    Sebagai alternatif, pengendara dapat melewati jalur lain, namun jalannya lebih sempit. Pihak kepolisian mengimbau warga agar tetap berhati-hati dan tidak memaksakan melintas jika kondisi hujan.

    (dek/dek)

  • KAI Daop Madiun inisiasi program wisata bertajuk Rail Tour Jawa Timur

    KAI Daop Madiun inisiasi program wisata bertajuk Rail Tour Jawa Timur

    Madiun (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun menginisiasi program wisata bertajuk Rail Tour Jawa Timur yang merupakan sinergisitas pemerintah daerah dan BUMN guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah.

    VP Daop 7 Madiun Suharjono di Madiun, Jawa Timur, Kamis, mengatakan program Rail Tour Jawa Timur tersebut merupakan langkah strategis kolaborasi antara KAI dengan 12 pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di wilayah Jawa Timur yang masuk wilayah kerjanya untuk promosi pariwisata. Di antaranya Kabupaten Magetan, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Jombang, Kediri, Tulungagung, dan Blitar.

    “PT KAI hadir sebagai penyedia akses transportasi massal yang aman, efisien, dan terintegrasi, sekaligus sebagai mitra yang memungkinkan penyampaian informasi wisata daerah kepada audiens nasional,” ujar dia dalam peluncuran Program Rail Tour Jawa Timur melalui kampanye Keliling Dunia Tanpa Paspor Bersama Kereta Api tersebut.

    Ia mengatakan inisiatif program tersebut bertujuan untuk menciptakan paket wisata unggulan berbasis moda kereta api yang akan berfungsi sebagai gerbang utama pergerakan wisatawan menuju destinasi-destinasi di Jawa Timur, utamanya di wilayah Daop 7 Madiun.

    “Melalui program ini, Kami ingin kereta api bukan hanya menjadi moda transportasi, tetapi juga bagian integral dari pengalaman berwisata itu sendiri,” katanya.

    Seluruh inisiatif tersebut nantinya akan ditempatkan di bawah payung kampanye publik yang menarik wisatawan dengan judul “Keliling Dunia Tanpa Paspor dengan Kereta Api”.

    Suharjono mengatakan program tersebut berfokus pada empat pilar kolaborasi utama untuk memastikan integrasi layanan dan informasi. Pertama yakni, promosi konten digital yang terintegrasi dan sinkronisasi penyebaran konten wisata dan paket melalui media Kominfo, Dispar, dan KAI untuk memperkuat promosi digital.

    Kedua, penyelenggaraan ajang atau kegiatan dan kunjungan tematik, di antaranya berupa wisata edukasi, wisata budaya, ataupun festival kuliner untuk menarik minat masyarakat.

    Ketiga, branding ruang stasiun dengan ikon kota berupa pemasangan instalasi visual tematik kota di area publik stasiun dengan pedoman KAI untuk memberikan kesan kota sejak kedatangan.

    Serta, keempat berupa penyediaan transportasi lanjutan dan keberadaan pemandu wisata. Pilar ini membutuhkan komitmen dukungan shuttle/bus dari pemda dari stasiun menuju destinasi wisata serta penyediaan pemandu wisata di daerah untuk penguatan citra pelayanan wisata.

    “Program Rail Tour Jawa Timur melalui kampanye Keliling Dunia Tanpa Paspor Bersama Kereta Api tersebut diharapkan menjadi model kolaborasi wisata lintas wilayah berbasis transportasi publik yang dapat dicontoh secara nasional,” kata Surharjono.

    Melalui kolaborasi tersebut juga akan membuka ruang sinergisitas untuk meningkatkan dampak ekonomi wisata daerah serta memperluas layanan publik transportasi secara bersama.

    “Kami menyambut kesediaan pemerintah daerah untuk menyelaraskan langkah dalam mewujudkan visi program ini,” katanya.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025

    BMKG Juanda Ingatkan Warga Jawa Timur Cuaca Ekstrem 30 Oktober-5 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Jawa Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada periode 30 Oktober hingga 5 November 2025.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, menyatakan bahwa selama periode tersebut, sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Bencana yang diwaspadai meliputi hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

    “Peningkatan cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan ini diprakirakan akan berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (30/10/2025).

    Menurut Taufiq, fenomena ini bisa terjadi didorong oleh beberapa faktor, terutama karena adanya aktivitas atmosfer dan kondisi laut yang mendukung pembentukan awan hujan skala luas.

    “Saat ini, sebagian wilayah Jawa Timur berada pada masa pancaroba, sementara sebagian lainnya telah memasuki awal musim hujan,” urainya.

    Menurut prakiraan BMKG, gangguan atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Gelombang Rossby yang melintasi Jawa Timur saat ini, turut memperkuat potensi pertumbuhan awan konvektif.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih hangat di sekitar Selat Madura (24-31 derajat Celsius dengan anomali mencapai +2 derajat) juga meningkatkan penguapan, sehingga memperbesar peluang terbentuknya hujan lebat,” rincinya.

    Wilayah yang diimbau untuk waspada antara lain mencakup Surabaya, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Pasuruan, Jember, Probolinggo. Kemudian, Blitar, Kediri, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep.

    Secara khusus, BMKG juga mengingatkan wilayah dengan topografi curam atau bergunung agar lebih waspada terhadap dampak bencana lanjutan, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, jalan licin, hingga jarak pandang terbatas.

    “Oleh karena itu, masyarakat dan instansi terkait untuk senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, serta potensi hujan disertai petir dan angin kencang,” tegas Taufiq.

    Untuk memantau kondisi terkini, BMKG Juanda menyediakan citra radar cuaca WOFI dan peringatan dini melalui situs stamet-juanda.bmkg.go.id, media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan telepon dan WhatsApp 24 jam. (rma/ted)