kab/kota: Tulungagung

  • Rembug Kamtibmas: Usulan Pembentukan Satgas untuk Atasi Konflik Pencak Silat di Tulungagung

    Rembug Kamtibmas: Usulan Pembentukan Satgas untuk Atasi Konflik Pencak Silat di Tulungagung

    Tulungagung (bertajatim.com) – Konflik yang melibatkan anggota perguruan silat di Tulungagung masih menjadi sorotan meski angka kasus dilaporkan menurun.

    Berdasarkan data Polres Tulungagung, konflik pencak silat pada tahun 2023 tercatat sebanyak 39 kasus dengan 112 tersangka. Angka ini sedikit menurun pada tahun 2024 dengan 37 kasus dan 67 tersangka.

    Namun, Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi memprediksi potensi konflik serupa tetap muncul di 2025. “Selama ini penyelesaian konflik pencak silat hanya menyentuh ranah hilir dengan memberikan hukuman kepada oknum yang melanggar,” ungkap Taat, Sabtu (11/1/2025).

    Menurutnya, akar permasalahan konflik pencak silat justru terletak pada isu-isu di hulu, seperti faktor sosial, ekonomi, dan keluarga, yang belum tersentuh secara menyeluruh. Untuk itu, dalam acara Rembug Kamtibmas yang digelar oleh Polres Tulungagung, diwacanakan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) sebagai solusi strategis.

    Satgas ini nantinya bertugas merumuskan berbagai permasalahan di tingkat hulu untuk mencegah konflik serupa. “Dibalik permasalahan konflik pencak silat ada masalah yang mendasar. Ada masalah faktor sosial, ekonomi hingga keluarga,” tambah Taat.

    Dukungan terhadap rencana ini juga datang dari Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno. Ia menilai pembentukan Satgas adalah langkah penting mengingat kompleksitas permasalahan pencak silat di Tulungagung.

    Selain itu, ia mendorong agar anggota perguruan silat dilibatkan dalam pelatihan kerja guna mengarahkan energi mereka ke kegiatan produktif. “Jadi diberi latihan kerja kemudian alat kerja agar produktif. Mengingat angkatan kerja di Tulungagung juga belum optimal,” ujar Heru.

    Sinergisitas dari berbagai pihak dinilai menjadi kunci untuk menuntaskan persoalan ini secara komprehensif, sehingga angka konflik dapat ditekan lebih jauh dan menciptakan suasana kondusif di Tulungagung. [nm/suf]

  • Muhammadiyah Bikin Ojol Pesaing Gojek, Grab Cs

    Muhammadiyah Bikin Ojol Pesaing Gojek, Grab Cs

    Jakarta

    Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) menghadirkan layanan berbasis On-Demand Service (ODS) seperti Gojek, Grab dan kawan-kawan. SUMU berkolaborasi dengan Zendo yang sudah merintis usahanya sejak 2015.

    Dalam website resminya, layanan ODS dari Zendo sudah hadir di 70 kota lebih di Indonesia. Menariknya Zendo juga mengklaim punya 2 ribu mitra layanan, 700 mitra ojek, dan 100 ribu pengguna aktif.

    Sebagaimana Gojek-Grab dan kawan-kawan, Zendo juga menghadirkan beragam layanan, mulai ojek online, pesan antar makanan, pengiriman barang, belanja, hingga pembersihan rumah.

    Aplikasi ini disebut sudah melakukan ekspansi di Tulungagung, Sleman, Bantul, Wonosobo, Kudus, Kulon Progo, Gunung Kidul, Yogyakarta, Malang, Kediri, Sidoarjo, Yogyakarta, Indramayu, Garut, Cirebon, Kabupaten Bekasi, Tangerang, Pekanbaru, Batam, hingga Banjarmasin.

    Apa yang bikin Zendo berbeda dari aplikasi serupa? Selain bisa dipesan melalui aplikasi Zendo, layanan on-demand bisa diakses melalui WhatsApp. Konsumen bisa menghubungi costumer services untuk melakukan pemesanan tanpa mengunduh aplikasi tambahan.

    Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim menjelaskan Zendo dimiliki oleh jaringan pengusaha Muhammadiyah. Bisnis ini awalnya dirintis oleh kader Muhammadiyah bernama Lutfy Azizah sejak 2015.

    “Lalu karena Mba Lutfy ini anggota serikat usaha Muhammadiyah nah per tahun ini kita duplikasi Zendo di puluhan kota kabupaten Indonesia dengan para anggota serikat usaha Muhammadiyah yang lain,” kata Ghufron kepada CNNIndonesia.com, Kamis (9/1).

    Ia mengatakan Zendo telah diduplikasi oleh Serikat Usaha Muhammadiyah untuk diperluas hadir di puluhan kota di Indonesia

    “Jadi ini milik jaringan pengusaha Muhammadiyah. Kerja sama ini diwadahi dan dikatalisasi oleh serikat usaha Muhammadiyah,” tambahnya.

    (riar/rgr)

  • Heru Tjahjono: Antara Birokrasi dan Politik

    Heru Tjahjono: Antara Birokrasi dan Politik

    Surabaya (beritajatim.com) – Siklus karir Heru Tjahjono benar-benar berwarna. Dia pernah jadi aparat birokrasi. Jabatan politik sebagai bupati pun pernah diemban dan ditunaikan dengan paripurna.

    Setelah itu, Heru kembali lagi ke birokrasi sebagai Sekdaprov Jawa Timur (Jatim). Kini dia masuk kembali ke lembaga politik sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar (FPG).

    “Apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kita jalani dengan sungguh-sungguh, yang pasti mesti kita syukuri,” kata Heru Tjahjono pada satu kesempatan kepada beritajatim.com.

    Lahir di Kota Gudeg, Yogyakarta, 6 Maret 1961, karir birokrasi Dr Ir Heru Tjahjono merangkak dari bawah sebelum memegang jabatan Sekdaprov Jatim periode 25 September 2018 hingga 12 Januari 2022.

    Heru, yang akrab dipanggil ‘Pak Carik’ di lingkungan Pemprov Jatim ini, kali pertama masuk ranah birokrasi sebagai staf Bappeda Kabupaten Tulungagung pada 1989-1991. Kemudian dia percaya sebagai Kasi Tata Guna Tanah Ruang pada Bappeda Kabupaten Tulungagung di tahun 1991 hingga 2001. Pada tahun 1996 jabatan Plh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tulungagung dipercayakan kepadanya.

    Awal karirnya sebagai birokrasi memang lebih banyak dihabiskan di Pemkab Tulungagung. Pada 1997, setahun menjelang Reformasi 1998, Heru, alumni Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Solo ini, dipercaya sebagai Pj Kepala Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Tulungagung. Pada tahun yang sama dia dimutasi dan menjabat sebagai Pj Kepala DPUD Tulungagung. Pada 2001-2003, suami Dra. Gardjati menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum PPW Tulungagung.

    Heru Tjahjono

    Memiliki gaya komunikasi egaliter, pola pergaulan supel, dan passion personal yang gampang dekat dengan banyak kalangan, pada 2003 Heru diberikan amanah dan kepercayaan besar. Dia bertransformasi jadi politikus dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Tulungagung. Berpasangan dengan Mohammad Athiyah, duet cabup dan cawabup ini mampu memenangkan kontestasi politik di Tulungagung.

    Jabatan Bupati Tulungagung digenggamnya pada 2003-2008. Pada Pilkada 2008, dia kembali menjagokan diri dan menang. Sehingga dia menyempurnakan masa jabatannya sebagai orang pertama Tulungagung dua periode: 2003-2008 dan 2008-2013. “Saya emban amanah itu sebaik mungkin,” tambahnya.

    Regulasi tentang ASN saat itu masih memberi peluang bahwa birokrat yang memegang jabatan politik, seperti bupati, wakil bupati, wali kota, dan lainnya, bisa kembali ke ranah birokrasi, menjadi ASN lagi, ketika periode jabatan politiknya selesai. Tahun 2013, Heru tuntas menyelesaikan jabatan Bupati Tulungagung secara paripurna.

    Dia kembali ke birokrasi. “Apa yang ditugaskan pimpinan mesti kita kerjakan dengan baik,” katanya mengingatkan. Di tahun yang sama, 2013, Pemprov Jatim dipimpin Gubernur Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Heru ditarik ke Pemprov Jatim sebagai ASN. Jabatan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim baru diembannya pada 2014–2018. Pada tahun 2019 sampai 2022, Heru juga dipercaya sebagai salah satu komisaris Bank Jatim.

    Beberapa bulan sebelum masa jabatan Gubernur Jatim Soekarwo habis, Heru yang menyandang gelar doktor (S-3) dari Universitas Brawijaya Malang ini, dipercaya sebagai Sekdaprov Jatim. Dia menggantikan Akhmad Sukardi, seorang birokrat Pemprov Jatim berasal dari Madura.

    Jabatan Sekdaprov Jatim itu diemban Heru menjelang fase transisi pemerintahan Jatim dari Gubernur Soekarwo kepada Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Pada Februari 2019, Khofifah mulai memangku jabatan Gubernur Jatim. Fase ini tak mudah. Butuh soft skill bagus agar mampu mengendalikan birokrasi Pemprov Jatim tetap stabil, konsisten, dan efektif memberikan public service secara maksimal.

    Hampir empat tahun jabatan di ranah birokrasi Pemprov Jatim digawangi Heru. Dia kembali dan tampil sebagai pejabat puncak birokrasi Pemprov Jatim. Heru kembali ke rumah lamanya: birokrasi.

    Heru Tjahjono

    Tapi, Heru di 2018 berbeda dengan Heru di 1989, tempo pertama dia diterima dan berkarir sebagai ASN di Pemkab Tulungagung. Di tahun 2018 sebagai pejabat tertinggi di birokrasi Pemprov Jatim, Heru telah memiliki pengalaman praktis selama 10 tahun sebagai pejabat politik: Bupati Tulungagung.

    Jabatan Bupati mensyaratkan kapasitas teknis birokrasi yang mumpuni, kapabel, dan pemahaman teritorial secara paripurna dalam multiperspektif. Baik dalam ruang lingkup politik, ekonomi, sosial, budaya, demografi, religi, dan lainnya. Jabatan orang pertama Tulungagung dipangku Heru dengan torehan banyak prestasi dan minim kontroversi.

    Di 2024, kapasitas, akseptabilitas, dan jejaring sosial politik Heru kembali diuji. Dia terjun ke dunia politik praktis. Terlibat kontestasi Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dari Partai Golkar. Dia ditempatkan di daerah pemilihan (Dapil) VI Jatim: Kabupaten dan Kota Blitar, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten serta Kota Kediri. Teritori politik yang selama ini identik dengan kandang kaum Nasionalis Soekarnoisme (PDIP). Dapil VI Jatim merupakan kandang banteng dan rumah komunitas Islam Tradisional (NU).

    Heru tampil sebagai salah satu caleg terpilih. Golkar meloloskan dua caleg: M Sarmudji (Ketua Golkar Jatim dan kini Sekjen DPP Golkar) dan Heru Tjahjono, mantan Bupati Tulungagung dan Sekdaprov Jatim.

    Tiga kali uji kontestasi politik yang dilakoni Heru berhasil diraih dengan hasil gemilang: Dua kali Pilkada Tulungagung dan menang, sekali Pileg DPR RI 2024 dan lolos. Realitas itu makin mengukuhkan track record, pengalaman, kinerja, dan reputasi Heru sebagai pejabat publik di ranah administrasi birokrasi dan lapangan politik praktis. Dia selalu lolos ujian, kompetisi, dan kontestasi yang dihelat secara fairplay dan berintegritas.

    Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Jatim 2025, nama Heru kembali disebut-sebut sebagai salah satu kandidat Ketua Golkar Jatim. Ada tujuh nama lain yang muncul ke permukaan. Semua jago yang tampil punya beragam pengalaman dan latar belakang bervariasi. Semuanya politikus berpengalaman. Semuanya punya nama tenar. Musda Partai Golkar Jatim bakal jadi ujian keempat bagi Heru. Apakah dia lolos dan menang?

    Ainur Rohim,
    Direktur Utama dan Penanggung Jawab beritajatim.com 

  • Sidang Sengketa Pilkada Tulungagung, Kubu Maryoto-Didik Tuding Ada Keterlibatan 160 Kades

    Sidang Sengketa Pilkada Tulungagung, Kubu Maryoto-Didik Tuding Ada Keterlibatan 160 Kades

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Mahkamah Konstitusi (MK) RI sidang pemeriksaan pendahuluan sengketa hasil Pilkada Kabupaten Tulungagung 2024, Rabu (8/1/2025) di Ruang Sidang Panel 3, Gedung 1 MK Jakarta.

    Dalam sidang ini, pasangan calon (Paslon) 03, Maryoto Birowo dan Didik Girnoto Yekti (Mardinoto) membacakan permohonannya, diwakili kuasa hukum Hery Widodo SH.

    Herry Widodo yang dikonfirmasi lewat telepon, mengaku Paslon 03 mantap menggugat setelah mendapat bukti awal pada Jumat (6/12/2024), sehari setelah rekapitulasi suara yang diadakan KPU Tulungagung.

    “Saat itu setengah 11 malam kami mendapat rekaman suara dari Paslon 01 saat kampanye di Desa Kradinan (Kecamatan Pagerwojo),” ungkap Hery.

    Paslon 01, Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin mendapatkan suara tertinggi berdasar hasil rekapitulasi suara tingkat Kabupaten Tulungagung,

    Hery menambahkan, rekaman suara itu ditengarai milik Calon Wakil Bupati Ahmad Baharudin.

    Di dalamnya menyatakan jika Paslon 01 telah didukung 180 kepala desa.

    “Dari rekaman itu, kami kemudian mengumpulkan bukti-bukti lain, kemudian saling menghubungkan setiap temuan dugaan pelanggaran,” sambung Hery

    Berdasar bukti-bukti yang didapat, Hery menyebut terjadi pelanggaran yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang dilakukan Paslon 01.

    Menurut Hery, semua temuan pelanggaran ini tidak dianggap pelanggaran Pemilu oleh Bawaslu Tulungagung.

    Selain para Kades, ada keterlibatan perangkat desa yang bergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Tulungagung untuk pemenangan Paslon 01.

    “Ada deklarasi Mantap 01, isinya Tulungagung harus linier dengan pemerintah pusat. Bupati harus dari Gerindra seperti presiden Prabowo,” ungkap Hery.

    Temuan lain, ada larangan yang dikeluarkan Kades kepada selain Paslon 01 untuk berkampanye di wilayahnya.

    Lalu keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memenangkan Paslon 01.

    Ada pula warga yang akan mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) tidak dimintai KTP sebagai bukti.

    Karena banyaknya pelanggaran itu,  Hery mengharap mahkamah menunda pemberlakukan pasal 158 Undang-undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada, yang mengatur ambang batas syarat gugatan.

    Paslon Mardinoto memohon hakim MK memerintahkan KPU Tulungagung membatalkan penetapan hasil Pilkada Kabupaten Tulungagung 2024.

    Selanjutnya KPU Tulungagung diminta mendiskualifikasi Paslon 01, dan menetapkan Paslon 03 sebagai bupati dan wakil bupati terpilih.

    “Pemohon memohon kepada Mahkamah Konstitusi untuk mengabulkan permohonan pemohon seluruhnya,” ujar Hery membacakan petitum.

    Hasil rekapitulasi Pilkada Kabupaten Tulungagung 2024 tingkat kabupaten, Paslon 03, Gatut Sunu Wibowo-Ahmad Baharudin unggul dengan 50,72 persen.

    Sementara Paslon 03, Maryoto Birowo-Didik Girnoto Yekti mendapat 34,59 persen, disusul Paslon 02, Santoso-KH Samsul Umam dengan 10,38 persen dan terakhir Paslon 04 Budi Setijahadi-Susilowati mendapat 4,31 persen.

    Namun Paslon 03 menolak hasil rekapitulasi suara ini karena menuding ada kecurangan. 

    Permohonan sengketa hasil Pilkada Tulungagung ini ditujukan ke KPU Tulungagung sebagai termohon.

    Kelanjutan gugatan ini akan ditentukan pada putusan dismissal, untuk menetapkan apakah gugatan bisa diterima atau dinyatakan tidak berdasar.

     

  • Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Bersolek Sambut Tahun Baru Imlek 2025, Turunkan Lampion Lama

    Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung Bersolek Sambut Tahun Baru Imlek 2025, Turunkan Lampion Lama

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

    TRIBUNMJATIM.COM, TULUNGAGUNG – Sejumlah pekerja menurunkan semua lampion yang ada di dalam area Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung, Rabu (8/1/2025).

    Seluruh lampion lama berwarna merah yang dipasang sejak tahun lalu ini mulai kusam karena banyak dihinggapi jelaga bekas pembakaran lilin maupun dupa.

    Rencananya semua lampion ini akan diganti dengan lampion baru untuk menyambut Tahun Baru Imlek yang dijadwalkan jatuh pada Rabu (29/1/2025).

    Menurut Bio Ma atau pelayan Klenteng  Tjo Tik Kiong Tulungagung, Tjio Jinjin, proses bersih-bersih persiapan Imlek sudah dilakukan sejak 2 hari sebelumnya.

    “Pembersihan mulai dari altar, kemudian tembok-tembok. Sekarang menurunkan lampion lama,” ujarnya.

    Selain lampion, sejumlah ornamen juga diganti dengan yang baru.

    Klenteng Tjoe Tik Kiong mengagendakan tradisi ayak abu pada 24-26 Januari nanti.

    Ayak abu merupakan persiapan akhir menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2025.

    “Diagendakan 3 hari itu, nanti kita lihat di hari apa sempatnya. Selanjutnya akan dilakukan upacara ganti baju,” sambung Jinjin.

    Ganti baju para dewa ini dilaksanakan pada Minggu (26/1/2025).

    Saat ini para dewa masih mengenakan jubah baju warna kuning, nantinya akan diganti warna merah.

    Karena dewa utama di Klenteng Tjoe Tik Kiong adalah sosok perempuan, yaitu Dewi Tian Shang Sheng Mu  atau Mak Co, maka prosesi ganti baju dilakukan para perempuan.

    Proses ini juga dilakukan tertutup, tanpa ada laki-laki yang boleh masuk ke ruang altar.

    Selain Mak Co, dewa-dewa lain yang ada di klenteng ini juga berganti pakaian.

    “Persembahyangan akan dimulai pada tanggal 28 (Januari) malam. Sore sudah dimulai,” ujar Jinjin,

    Bersih-bersih ini bagian dari tradisi sebelum menyambut Tahun Baru Imlek.

    Umat Tri Dharma biasanya mempersiapkan diri jauh-jauh hari, seperti mempersiapkan uang untuk angpao.

    Sebab saat Hari Raya Imlek, ada larangan mengambil uang dari dalam dompet.

    “Saat Imlek tidak boleh mengeluarkan uang dari dompet. Jadi harus disiapkan jauh-jauh hari,” ungkap Jinjin.

    Selain itu dilarang menyapu saat Tahun Baru Imlek, dari bagi hingga pagi esok harinya.

    Karena itu proses bersih-bersih rumah juga dilakukan hari-hari sebelum Imlek.

    Lebih jauh, Jinjin mengungkapkan jika tahun Imlek tahun 2025 ini memasuki tahun ular kayu.

    Shio yang akan mengalami ciong (sial) adalah shio macan, monyet, ular dan babi.

    Sementara shio yang akan mengalami keberuntungan adalah shio kelinci. 

  • 6 Pasar Hewan di Tulungagung Ditutup Imbas Virus PMK

    6 Pasar Hewan di Tulungagung Ditutup Imbas Virus PMK

    Foto Health

    ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko – detikHealth

    Rabu, 08 Jan 2025 20:04 WIB

    Tulungagung – Pemkab Tulungagung menutup enam pasar hewan yang ada di wilayah tersebut. Penutupan ini sebagai upaya mitigasi penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK).

  • Zendo Muhammadiyah Tambah 12 Kota Layanan Baru Tahun Ini

    Zendo Muhammadiyah Tambah 12 Kota Layanan Baru Tahun Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Zendo, layanan ojek online milik Muhammadiyah, berencana menambah 12 kota layanan baru pada 2025.

    CEO dan pendiri Zendo, Lutfy Azizah menyampaikan, sampai dengan saat ini Zendo sudah menjangkau 25 kota besar yang ada di Indonesia.

    Adapun, melansir dari laman instagram Zendo_Id, aplikasi ini telah hadir di TulungAgung, Malang, Sidoarjo, Yogyakarta, Indramayu, Garut, Kabupaten Bekasi, Tangerang, Pekanbaru, hingga Banjarmasin.

    Pada 2025, Lutfy menuturkan bahwa pihaknya memiliki rencana untuk menambah jangkauan dari Zendo ke 12 kota lainnya. 

    Kota-kota tersebut, kata Lutfy seluruh daerah di Indonesia yang terdiri dari kota besar hingga kota kecil. Selain itu, dirinya juga tidak membatasi bagi masyarakat yang ingin menjadi mitra Zendo meski tidak memiliki latar belakang Muhammadiyah.

    “Siapapun bisa asal bermental wirausaha bisa menjadi bagian dari Zendo untuk mendapatkan hak operasional. Tahun 2025 target 12 kota minimal running, bismillah,” kata Lutfy kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Selain menjangkau lebih banyak kota, Lutfy menyampaikan terdapat dua target lainnya yang bakal dilakukan oleh Zendo di 2025.

    Pertama, Zendo akan terus mengoptimalisasi daerah-daerah yang sudah terjangkau oleh Zendo agar layanan bisa maksimal.

    “Kemudian, melakukan Pengembangan pada ekosistem bisnis dan ekosistem sosial dari Zendo,” ujarnya.

    Di sisi lain, Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai, Zendo harus bisa memetakan strategi dengan tepat jika ingin melakukan ekspansi ke kota besar.

    Sebab, dengan ekosistem yang semakin komplit dan banyak akan membuat permintaan semakin tinggi di sisi lainnya. 

    “Misalkan, Zendo fokus kemana dulu nih, apakah memperbanyak driver atau merchant atau meningkatkan jumlah konsumen penumpang/pembeli, atau mau garap semua konsumen. Ini strateginya harus jelas,” ucap Huda.

    Berikut sejumlah layanan Zendo:

    -Zendo Bike: Layanan ojek motor yang dirancang untuk memberikan solusi transportasi cepat, efisien. dengan pengemudi yang berpengalaman dan ramah.

    -Zendo Car: Transportasi roda empat yang menyasar target perjalanan keluarga, perjalanan bisnis, atau barang bawaan yang banyak.

    -Zendo Cleaning Service: Layanan kebersihan profesional untuk rumah dan kantor. Dengan tim kebersihan yang terlatih dan menggunakan peralatan modern.

    -Zendo Delivery: Layanan angkut barang untuk pengiriman barang pribadi, dokumen penting, atau barang dagangan. Nilai yang ditawarkan cepat dan efisien.

    -Zendo Food: Jasa beli makanan dari restoran favorit. 

    -Zendo Shopping: Layanan belanja kebutuhan harian tanpa harus keluar rumah. 

  • Zendo Ojol Muhammadiyah Terapkan Skema Bagi Hasil 20%, Ini Kata Driver

    Zendo Ojol Muhammadiyah Terapkan Skema Bagi Hasil 20%, Ini Kata Driver

    Bisnis.com, JAKARTA – Zendo, layanan transportasi online berbasis permintaan (on demand) mitra Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu), menerapkan skema bagi hasil sebesar 20% kepada para driver. Zendo mengeklaim dana yang dihimpun digunakan untuk kesejahteraan tim dan mitra. 

    CEO dan pendiri Zendo, Lutfy Azizah mengatakan skema bagi hasil 20% digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh mitra driver  Zendo. 

    Sayangnya Lutfy tidak memberitahu bagaimana cara Zendo meningkatkan kesejahteraan mitra dengan skema bagi hasil yang Zendo raih. 

    “Kita itu mementingkan kepentingan semua orang ya, maksudnya untuk driver itu kita tidak motong dengan banyak banget, tidak sampai 50%, kita di angka 20% untuk bagi hasilnya,” kata Lutfy kepada Bisnis, Rabu (8/1/2025).

    Skema bagi hasil tak sampai 20% ini dibenarkan oleh salah seorang driver Zendo bernama Dian Chasanah. Dian sapaan akrabnya mengatakan bahwa potongan yang diterimanya tidak pernah melebihi 20%.

    Hal ini, kata Dian sangat menguntungkan bagi driver, ditambah pola kerja Zendo yang fleksibel membuat dirinya bisa membagi waktu antara bekerja sebagai driver dan ibu rumah tangga.

    “Alhamdulillah (menguntungkan). Selama ini saya sebagai driver sangat terbantu, dengan jam operasional yang fleksibel saya sebagai ibu rumah tangga sangan terbantu,” ujar Dian.

    Pengemudi Zendo/instagramPerbesar

    Meskipun fleksibel, driver asal Tulungagung ini menyampaikan bahwa orderan yang dirinya terima dari Zendo tidak pernah kurang dari 10 orderan setiap harinya.

    Dengan begitu, Dian menyebut penghasilan bersih dirinya bisa mencapai Rp130.000 sampai Rp150.000 setiap harinya. 

    Dengan nominal ini, jika dia rutin menarik kendaraan tiap hari, maka dalam satu bulan akan mengantongi pendapatan sekitar Rp4,5 juta.

    Tidak hanya Dian, salah seorang driver bernama Choirul Azeri menyampaikan hal serupa. Potongan yang dirinya terima dari Zendo hanya mentok pada angka 20%.

    Dirinya mencontohkan, ketika mendapatkan orderan dengan biaya ongkos kirim atau ongkir senilai Rp10.000, dirinya akan mendapatkan uang sekitar Rp8.000 dan Rp2.000 akan diberikan kepada pihak Zendo.

    Maka dari itu, Irul sapaan akrabnya menyebut skema bagi hasil yang ditetapkan oleh Zendo sangat menguntungkan bagi driver.

    “Sangat menguntungkan. karena 80% bagi driver itu sudah untung banget,” ucap Irul.

  • Wakapolres dan Kasat Reskrim Polres Magetan Berganti

    Wakapolres dan Kasat Reskrim Polres Magetan Berganti

    Magetan (beritajatim.com) – Kapolres Magetan, AKBP Satria Permana, memimpin Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Wakapolres dan Kasat Reskrim Polres Magetan yang digelar di Ruang Eksekutif Polres Magetan, Selasa (07/01/2025)

    Upacara tersebut dihadiri oleh seluruh Pejabat Utama (PJU) Polres Magetan dan Kapolsek jajaran. Mutasi jabatan ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Kapolda Jawa Timur Nomor Kep/651/XII/KEP/2024 tertanggal 10 Desember 2024.

    Dalam prosesi Sertijab, jabatan Wakapolres Magetan resmi diserahterimakan dari Kompol Arie Taufan Budiman kepada Kompol Dodik Wibowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Ops Polres Sumenep. Kompol Arie Taufan Budiman kini mengemban tugas baru sebagai Wakapolres Tulungagung.

    Sementara itu, posisi Kasat Reskrim Polres Magetan yang sebelumnya dipegang oleh AKP Angga Perdana Brahmada kini diserahkan kepada AKP Joko Santoso. Sebelum bergabung di Polres Magetan, AKP Joko Santoso menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Bondowoso. Adapun AKP Angga Perdana Brahmada mendapat promosi menjadi Kanit IV Subdit II Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.

    Dalam sambutannya, AKBP Satria Permana menyampaikan penghargaan kepada pejabat lama atas dedikasi dan kontribusi mereka selama bertugas di Polres Magetan.

    “Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kompol Arie Taufan Budiman dan AKP Angga Perdana Brahmada atas pengabdian dan prestasi yang telah diraih selama bertugas di Magetan. Semoga kesuksesan menyertai di tempat tugas yang baru,” ujar Kapolres.

    Kapolres juga memberikan arahan kepada pejabat baru agar segera beradaptasi dengan tugas di Polres Magetan.

    “Kepada Kompol Dodik Wibowo dan AKP Joko Santoso, saya berharap saudara dapat segera memahami situasi dan tantangan yang ada di wilayah ini. Mari kita tingkatkan soliditas dan kinerja demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegas AKBP Satria Permana.

    Upacara Sertijab ini berlangsung dengan khidmat, mencerminkan regenerasi kepemimpinan yang dinamis di lingkungan Polri. Dengan rotasi jabatan ini, diharapkan Polres Magetan semakin solid dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. [fiq/but]

  • Perebutan Kursi Ketua Golkar Jatim, Siapa Paling Berpeluang?

    Perebutan Kursi Ketua Golkar Jatim, Siapa Paling Berpeluang?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaksanaan Musda XI Golkar Jatim sampai saat ini belum mendapat kepastian kapan akan dilaksanakan. Saat ini, jadwal musda masih menunggu pelaksanaan Rakernas Golkar terlebih dahulu di Jakarta sekitar Februari 2025.

    Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji dalam satu kesempatan mengatakan, perkiraan pelaksanaan Musda Jatim nanti akhir Januari atau paling lambat Februari 2025. “Nama-nama yang beredar siapa saja, saya kira teman-teman media sudah mendengarnya,” kata Sarmuji saat dikonfirmasi beritajatim.com.

    Sumber beritajatim.com di internal Golkar Jatim menyebutkan, perkiraan pelaksanaan Musda Golkar Jatim pada bulan Maret 2025 atau sehabis Hari Idul Fitri 2025. “Ini karena pengurus di DPD Golkar Jatim sampai saat ini belum mendapatkan petunjuk dari DPP atau Ketum Bahlil,” tuturnya.

    Ada sembilan nama yang beredar menggantikan Sarmuji sebagai Ketua Golkar Jatim, yang saat ini sudah menjabat Sekjen Golkar. Ada empat nama anggota DPR RI, tiga nama anggota DPRD Jatim dan dua nama kepala daerah di Jatim.

    Mereka adalah Heru Tjahjono yang akrab disapa ‘Pak Carik’ (anggota DPR RI, mantan Sekdaprov Jatim dan mantan Bupati Tulungagung DPR RI), dan Muhamad Nur Purnamasidi (Anggota DPR RI Dapil Jember-Lumajang).

    Kemudian, ada nama Ali Mufthi (Anggota DPR RI Dapil Jatim VII). Dan, ada nama Zulfikar Arse Sadikin yang merupakan Anggota DPR RI Golkar dari Dapil Jatim III.

    Setelah itu, ada 3 nama dari anggota DPRD Jatim. Yakni, Blegur Prijanggono (Wakil Ketua DPRD Jatim 2024-2029), Kodrat Sunyoto dan Pranaya Yudha Mahardhika (Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim).

    Dari unsur kepala daerah, ada dua nama. Yakni, Wali Kota Pasuruan terpilih Adi Wibowo dan Bupati Tuban terpilih Aditya Halindra (Lindra).

    Beritajatim.com mencoba menelisik peluang masing-masing nama yang beredar.

    Dimulai dari nama Zulfikar Arse Sadikin (Bang Zul), yang merupakan pengurus DPP dan ‘berdarah’ HMI. Bang Zul merupakan Presidium Majelis Nasional KAHMI 2022-2027 dengan 284 suara, dalam Munas KAHMI di Palu, 27 November 2022.

    Dia juga sebagai anggota DPR RI dua periode, menjabat Ketua Bidang OKK DPP dan saat ini Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

    Kemudian, Heru ‘Pak Carik’ Tjahjono yang pernah menjabat sebagai Bendahara Golkar Tulungagung tahun 1997, mantan Sekdaprov Jatim, mantan Bupati Tulungagung dua periode dan saat ini menjabat anggota Komisi IX DPR RI.

    Lalu, ada Muhamad Nur Purnamasidi pengurus DPP Partai Golkar dan anggota DPR RI dua periode (2014-2019 dan 2019-2024) dari Dapil Jatim Jember-Lumajang. Saat ini, bertugas di Komisi X DPR RI.

    Nama berikutnya, adalah Ali Mufthi, anggota Komisi V DPR RI dan pernah menjadi Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo 2014-2019. Ali berangkat dari Dapil Jatim VII (Magetan ,Trenggalek, Ponorogo, Ngawi, Pacitan). Ali juga merupakan Presidium MW KAHMI Jatim.

    Setelah itu, ada nama Blegur Prijanggono. Karir politiknya berangkat dari Ketua Golkar Surabaya (2015-2019), Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya (2019-2014), Bendahara Golkar Jatim sekaligus Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim (2019-2024), dan pernah menjabat Bendahara HIPMI Jatim 2006-2009. Blegur saat ini menjadi Wakil Ketua DPRD Jatim 2024-2029.

    Selain Blegur, ada nama Pranaya Yudha yang merupakan Ketua AMPG Jatim dan Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim saat ini.

    Kemudian, Kodrat Sunyoto yang merupakan Ketua Bidang Kaderisasi DPD Golkar Jatim, Anggota DPRD Jatim 4 periode dan Mantan Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim.

    Dua nama yang juga masuk bursa ketua partai beringin adalah Adi Wibowo (Wali Kota Pasuruan terpilih) dan Aditya Halindra (Bupati Tuban terpilih).

    Siapa paling berpeluang dari sembilan nama itu?

    Pengamat politik yang juga Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt mengatakan, dari sembilan nama itu yang paling berpeluang adalah tiga nama. Yakni, Heru Tjahjono, Blegur Prijanggono dan Ali Mufthi.

    “Nama Pak Carik tak bisa diremehkan. Beliau punya pengalaman menata organisasi dan punya jaringan luas. Tinggal menunggu diskresi dari DPP, jika memang calon ketua mensyaratkan harus pernah menjadi pengurus DPD. Setelah nama Pak Carik, ada nama Mas Blegur. Mas Blegur selama ini sebagai Bendahara DPD yang mendampingi Cak Sarmuji. Apalagi, sekarang direkom partai menjadi pimpinan DPRD Jatim,” kata Baihaki kepada beritajatim.com.

    Sedangkan, nama ketiga yang berpeluang adalah Ali Mufthi yang merupakan anggota DPR RI.

    “Sepertinya nama Ali Mufthi telah ‘dikunci’ sebagai pengurus DPP untuk pemenangan wilayah Jawa. Jadi, bisa tinggal dua nama antara Pak Carik dan Mas Blegur. Meski begitu, nama dua kepala daerah Adi Wibowo dan Aditya Halindra juga tak bisa diremehkan, meskipun masih muda,” pungkas sumber beritajatim.com di Golkar Jatim. [tok/beq]